You are on page 1of 4

MAULID NABI DAN SEMANGAT PERJUANGAN

Saban tahun setiap datang bulan Rabiu awwal, umat islam menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Beliau di lahirkan pada 12 Rabiul awwal tahun Gajah, bertepatan 21 April 571 M. Tanggal 12 Rabiul awwal sendiri dalam sejarah hidup Nabi SAW mempunyai arti penting, Sebab selain di lahirkan pada tanggal ini. Beliau hijrah dari Makkah ke Madinah dan wafat pada tanggal yang sama . Umat islam bisa Meraykanaya dengan istilah Peringatan maulid nabi atau Muludan. Sejumlah Acara biasanya di gelar dengan melibatkan jumlah massa yang besar.

MAULUD NABI DAN RELEVANSINYA DENGAN KONDISI SAAT INI


Saat ini umat islam sesungguhnya sedang dilanda sejumlah persoalan berat dan kompleks.  Secara pemikiran, benak umat islam mulai dikuasai oleh paham sekularisme ; paham yang menihilkan peran agama (islam) dalam kehidupan. Akibatnya, islam hanya ada dalam tataran ritual dan spiritual belaka. Praktis, dalam kehidupan umum (social, politik, ekonomi, pendidikan dll) ajaran dan hukum-hukum islam tidak dipakai.  Secara hukum, saat ini yang diterapkan di negeri-negeri islam merupakan hukum sekuler warisan penjajah. Lebih dari itu, di Indonesia, sebagian

produk UU, seperti UU SDA, UU listrik, UU energy, UU KDRT lebih banyak karena factor pesanan asing, yang disponsori oleh lembaga-lembaga asing.  Secara social, akibat penerapan hukum sekuler, negeri ini dilanda berbagai persoalan social yang sangat berat dan kompleks. Seperti : Membudayanya korupsi, maraknya perselingkuhan dan seks bebas yang bahkan melibatkan para remaja usia sekolah, merebaknya kasus penyalahgunaan narkoba, merajalelanya kasus criminal lain seperti : pencurian, pembunuhan , bunuh diri, munculnya ragam konflik social dan upaya disintegrasi dll.  Secara politik, umat islam pun masih menjadi bulan-bulanan Negara-negara asing. Isu terorisme yang dikembangkan AS masih terus dilancarkan terhadap kaum muslim sejak peristiwa 11 September 2001 sampai hari ini. Kondisi saat ini sebetulnya tidak jauh berbeda dengan kondisi Zaman jahiliah, saat Rasulullah Muhammad SAW lahir secara pemikiran, bangsa arab saat itu dikuasai oleh paganisme (keberhalaan). Secara social, perjudian, perzinaan, mabuk-mabukan dan membunuh bayi perempuan yang baru lahir telah menjadi tradisi mereka. Kebanggaan akan suku (ashhabiyyah) juga selalu mewarnai kehidupan social mereka, yang sering menjadi perpecahan diantara mereka, dan tidak jarang berujung pada saling bunuh satu sama lain.Secara hukum,yang berlaku saat ini adalah hukum jailiah,yang lebih menarik kepada pihak yang kuat.Adapun secara politik ,bangsa arab saat itu berada dalam bayangbayang dua Negara besar : Persia dan romawi.Ditengah-tengah kondisi Muhammad saw lahir dengan kelahiran Muhammad saw.yang kemudian menjadi nabi dan rasul Allah,dalam waktu yang relative singkat,yaitu 23 tahun,masyarakat jahiliah itu dengan izin Allah saw ternyata berubah secara drastis.Mereka ternyata bisa bersatu di bawah panji-panji tauhid.Mereka bersatu bukan karena factor nasionalisme, tetapi karena faktor akidah,di bawah panji-panji islam yang memiliki prinsip ajaran yakni universal. Bahkan mereka bersatu di dalam satu wadah Negara, yakni daulah islam, di madinah. Dengan itulah bangsa arab yang tadinya jahiliyah dan berperadagan rendah berubah secara revolusionel menjadi bangsa yang maju dan berperadaban tinggi. Bahkan Negara mereka,daulah islam

yang belum lama berdiri , berhasil dalam waktu singkat mweruntuhkan dominasi kekuasaan Persia dan romawi: dua Negara adidaya saat itu, itulah sebetulnya makna terpenting dari kelahiran nabi SAW., yang kemudian di angkat menjadi nabi dan rasul oleh allah swt. Dengan penjelasan di atas, jelas sangatlah penting bagi kaum muslim untuk mereffleksikan kembali makna hakiki dari kelahiran (maulud) nabi Muhammad SAW. Itu padea saat ini. Karena itu,sudah tiba saatnya seluruh umat islam dari berbagai aliran pemikiran,mazab,organisasi,maupun harakah dakwah untuk menyatukan langkah, merapatkan barisan dan berjuang bersama untuk meraih kembali keberhasilan dan kemajuan yang pernah di capai oleh Rasulullah Muhammad SAW.

KHATIMAH
Al-qur an dan hadits memang tidak memerintahkan secara eksplisit agar umat islam memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW setiap tgl 12 rabi ul awal dengan perayaan atau upacara tertentu.Namun jika peringatan Maulud Nabi itu di adakan dengan cara-cara yang islami dan dengan tujuan yang positif untuk syiar dan dakwah islam,tentunya perbuatan itu bukan termasuk bid ah.yang kita lakukan dalam memperingati mauled Nabi Muhammad SAW itu bukan hura-hura ,tetapi mendengarkan pembacaan al-qur an ,membaca kembali kisah-kisah perjuangan Rasulullah,mukjizatnya akhlaknya yang mulia dan seterusnya. Tujuannya koma agar kita dapat meneladani sifat-sifat terpuji beliau dan merngamalkannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah kondisi krisis keteladanan dan idola seperti yang terjadi sekarang ini, potret kehidupan Rasulullah memang patut di hadirkan.bukan dengan mencari teladan atau idola dari ajang kontes-kontesan,seperti yang sekarang sedang marak di pertontonkan. Sebagaimana harapan Salahudin Al-Ayyubi, peringatan maulid nabi

bertujuan dan menjadi sarana penting untuk membangkitkan semangat serta ghirah keislaman kita. Tidak salah jika peringatan ini di jadikan momentum untuk memperbaiki diri,keluarga,dan membangun masyarakat. Peringatan Maulid Nabi jangan di anggap sekedar kegiatan seremonial dan runtinitas tahunan belaka.yang akan berlaulu begitu saja tanpa makna,perubahan dan pencerahan pola pikir,sikap serta akhlak umat islam. Ada beberapa maksud,tujuan dan esensi peringatan Maulid Nabi ini, di antaranya., menanamkan ,menambah dan meningkatkan rasa mahabbah (kecintaan) kita pada rasulullah. Sebab, Rasulllah adalah junjungan dan panutan kita , pengemban dan penyampai risallah kebenaran,pemeri petunjuk kapada keimanan dan ketkwaan,pemberi syafaat,serta rahmad bagi semesta alam. Selain itu, untuk mengungkapkan kembali sejarah kehidupan rasullah SAW kemudian di teladani,di ikuti dan di aplikasikan dalam kehidupan nyata.sejatinya perngatan maulid Nabi hendaknya kita jadikan sebagai sarana untuk mewariskan mutiara sejarah hidup rasul,dakwah dan semangat perjuangan beliau kepada generasi sekarang sebagai penyemangat dalam melakukan perubahan,membangun masyarakat serta peradaban islam. Peringatan Maulid Nabi adalah salah satu media syiar dan dakwah islam yang diyakini memberikan dampak positif terhadap keberagamaan masyarakat serta media untuk menambah pengetahuan agama,meningkatkan keimanan, pengabdian dan ketakwaan kepada Allah SWT.

You might also like