Professional Documents
Culture Documents
SIFAT UMUM : Diplokokus gram positif berbentuk sepertin lanset (pisau bedah) dan bersimpai. Pada mulanya terdapat dlm tenggorokan manusia Mrp penyebeb utama pneumonia Memerlukan perbenihan yg diperkaya dengan darah, serum, atau cairan acites Pada agar darah terbentuk koloni yg dikelilingi oleh zona hemolisis alfa
Morfologi :
Biasanya berukuran kecil (1 mikron), agak memanjang dg satu ujungnya yg lebar dan ujung lainnya lancip (seperti btk nyala api) Selalu berpasangan, bersimpai yg meliputi kedua kuman dalam pasangan ini Jika diwarnai dg tinta india simpainya kelihatan seperti halo
Sifat biakan :
a. b. Pertumbuhannya memerlukan serum atau darah lengkap, Tumbuh baik pada suhu 37C dan pH 7,6. 37C Bersifat aerob dan anaerob fakultatif Pertumbuhan menjadi lebih baik jika dieramkan dlm lingkungan CO2 5 10% Kaldu serum dan glukosa terlihat keruh merata sesudah ditanami pneumokokus dan dieramkan selama 24 jam. Sesudah 36 jam akan terjadi otolisis. Tdk terjadi pembentukan selaput Agar darah : koloninya kecil (0,5 1 mm), berbentuk kubah dengan daerah kehijauan (hemolisis alfa) di selilingnya. Jika dieramkan lebih lanjut, koloninya menjadi rata dan tepinya menarik dengan bagian tengah yg menonjol (bentuk seperti telur mata sapi). Koloni pneumokokus tipe III lebih panjang dan berlendir
b. Agar darah : koloninya kecil (0,5 1 mm), berbentuk kubah dengan daerah kehijauan (hemolisis alfa) di selilingnya. Jika dieramkan lebih lanjut, koloninya menjadi rata dan tepinya menarik dengan bagian tengah yg menonjol (bentuk seperti telur mata sapi). Koloni pneumokokus tipe III lebih panjang dan berlendir
Reaksi biokimiawi :
Meragikan banyak jenis gula sambil hanya membentuk asam Semua pneumokokus meragikan inulin Larut di dlm empedu Biakan ini akan menjadi jernih akibat lisis kokus Reaksi katalasa dan oksidasa negatif
Daya tahan :
Mati oleh pemanasan (52C selama 15 (52C menit), mati oleh fenol atau potasium permanganat dan antiseptik lain Peka terhadap sulfonamida dan Peka thd optokin pd kadar 1/80.000 dan kepekaan ini dipergunakan untuk membedakannya dari streptokokus Jenis pneumokokus dipelihara pd agar darah semisolid
Struktur antigen :
a. Nukleoprotein Tdk bersifat khas spesies maupun khas tipe. Antibodi thd antigen ini tdk memberikan perlindungan b. Hapten posisakarida khas spesies Terdapat pd permukaan sel dan tdk ada kaitannya dengan antigen simpai c. Polisakarida simpai ada pd kuman bersimpai Pneumokokus yg diasingkan dari pneumonia lobaris tergolong pd 4 tipe : I, II, III, dan klp heterogen IV Klp IV diklasifikasikan ke dlm beberapa tipe
Penentuan tipe dpt dikerjakan berdasarkan : 1. Aglutinasi kokus dng menggunakan antiserum khas 2. Presipitasi polisakarida simpai dg antiserum khas 3. Reaksi penggembungan simpai (Reaksi Quellung) : suspensi pneumokokus dicampur dg antiserum khas tipe. Dg adanya antiserum homolog, simpainya mjd sangat menggembung dan berkilap
2.
3. 4.
Patogenesis :
1. 2. 3. 4.
Pneumonia lobaris Bronkopneumonia Meningitis pneumokokus Kelainan supuratif : empiema, perikarditis, otitis media, sinusitis, konjungtivitis dan peritonitis
Pemeriksaan laboratorium :
a. Hematologis : Hitung leukosit Hitung jenis leukosit biasanya menunjukkan peningkatan sel leukosit sel tembereng b. Bakteriologis : Bahan : Dahak, cairan otak, cairan pleura, cairan perikardium, cairan peritonium dan nanah
Pemeriksaan pada hapusan : Pemeriksaan gram menunjukkan kokus berbentuk lidah api yg tersusun berpasangan, berkapsul dan gram positif Biakan : Bahan pemeriksaan dibiakan pd lempeng agar darah dan dieramkan pd suhu 37C 37C dlm suasana CO2 5 10%. Sesudah dieramkam semalam akan terlihat pertumbuhan kuman
Biakan darah : Timbul koloni mendatar. KOloni ini diperiksa kelarutannya di dlm empedu dan kepekaannya thd optokin untuk membedakannya dengan streptokokus viridans Cara imunologis Patogenitas terhadap binatang Binatang yg paling peka adl mencit (kecuali pneumokokus tipe 14)
2. Uji Quellung positif 3. Koloninya mula2 berbtk kubah, kmd spt telur mata sapi 4. Pertumbuhan pd perbenihan cair terlihat keruh merata 5. Larut dlm empedu 6. Meragikan inulin 7. Peka terhadap optokin 8. Penyutikan inraperitoneal pd mencit menyebabkan infeksi yg mematikan
NEISSERIA
SIFAT UMUM : Kuman berbentuk kokus gram negatif berpasangan, aerob, tidak berspora, tidak bergerak dan oksidase positif Genus ini mempunyai 30 spesies Dua kuman patogen pd genus ini adalah a. N. meningitidis b. N. gonorrhoeae
NEISSERIA MENINGITIDIS
Morfologi : Kuman gram negatif, berbentuk lonjong atau bulat berukuran 0,8 - 0,6 . Berpasangan dengan sisi yg berhdapan lebih rata Pd biakan yg tua terjadi otolisis shg tdp variavi dlm ukuran , btk dan pewarnaan Pd sediaan dr lesi kokusnya lbh teratur btknya dan berada di dlm sel Kadang dpt terlihat adanya mikrokapsul dng reaksi quellung
Sifat biakan :
Dpt dibiakkan pd perbenihan yg diperkaya dg darah, serum atau cairan acites Pertumbuhan mjd lbh baik dg penambahan CO2 10% Bersifat aerob, suhu optimumnya 37C 37C dan pH optimum 7,4 Perbenihan cair : Kaldu serum akan menjadi keruh jika ditanami kuman ini dan dieramkan selama 24 jam pada suhu 37C 37C
Agar darah : Koloninya lembab, menonjol, licin, jernih, bulat dan cembung Diameter 1 mm dan permukaannya berkilat dan tepinya rata Koloninya mpy konsistensi spt mentega dan mudah diemulsikan Tdk terjadi hemolisis Lempeng agar coklat : Sifat koloninya berpasangan Segera akan timbul btk2 involusi akibat terjadinya otolisis aktif
Reaksi biokimiawi : Bersifat katalasa dan oksidasa positif Meragikan glukosa dan maltosa dg membentuk asam dan gas Klasifikasi : Terbagi dlm 4 klp A, B, C dan D. Tdp 3 klp baru E, F dan G Daya tahan : Peka thd pemanasan, pengeringan, perubahan pH dan desinfektan Kebal thd streptomisin
Patogenitas :
Mrp parasit sejati pd manusia Jalur infeksinya melalui nasofaring dan menyebabkan meningitis serebrospinal dan septikemia meningokokus Dari nasofaring dpt menyebar ke perineural nervus olfactorius, mll membran cibriformis menuju ruang subarakhnoid Dpt pula menyebar mll darah dan konjunctiva Stlh tiba di SSP akan tjd lesi supuratif otak (permukaan sumsum otak, dasar otak dan korteks otak)
Meningokoksemia :
Timbul sbg demam akut dg gejala menggigil dan kelesuan Khas tjd manifestasi perdarahan Pada tahap awal penyakit akan tjd kemerahan krn adanya trombosis pd pembuluh darah kecil disertai infiltrasi perivaskuler dan perdarahan Dpt menyebar ke sendi, telinga, paru paru, miokardium dan kelenjar adrenal
Toksin :
Akibat otolisis kuman endotoksin akan terlepas dan menyebabkan terjadinya perdarahan
Diagnosis laboratorium : a. Hematologis Hitung leukosit (lekositosis) Hitung jenis leukosit (peningkatan jml sel temberang)
Pemeriksaan cairan otak : Cairan otak terlihat agak keruh. Tekanannay meningkat dan banyak mengandung sek nanah Satu bagian cairan otak dipusingkan dan diwarnai scr gram. Meningokokus terlihat terutama di dlm lekosit tembereng dan diluar sel Bagian kedua ditanamkan pd agar darah atau agar coklat dlm suasana 5 10% CO2. Sesudah dieramkan selama 24 jam, dpt ditentukan adanya mengiokokus dg melihat morfologi dan reaksi biokimiawinya Bagian ketiga cairan otak dieramkan semalam lalu dibiakkabn lagi pd agar coklat. Cara ini dikerjakan bila cara biakan langsung gagal
Biakan darah : Pd bakteremia meningokokus dan kasus dini meningitis biakan darah positif Usap tenggorok : Untuk menentukan adanya carier Lesi petechial Meningokokus dpt ditemukan pd perdrahan petechial Otopsi