You are on page 1of 9

MAKALAH FILSAFAT IPA

PERKEMBANGAN KETERAMPILAN BERFIKIR

KELOMPOK 3 ELSA AMALIA (34205013) ERLANDY ULFA (3425090140) ISRINA FEBIYANTI (3425092336) JOSHUA JEM JORETA (3425092)

BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2011

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Perkembangan Keterampilan Berfikir yang merupakan bagian dari tugas mata kuliah Filsafat IPA Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak mendapat kesulitan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungannya dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini. Dalam penyusunannya, penulis menyadari akan segala kekurangan yang ada sehubungan dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Penulis mengucapkan maaf yang sebesar besarnya apabila baik dalam dalam penulisan maupun penyajian makalah ini terdapat banyak kesalahan. Dengan tangan terbuka kami akan menerima segala saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.

Jakarta 16 Mei 2011

Penulis

Bab I Pendahuluan

Dalam kehidupan ini, manusia selalu dipenuhi dengan berbagai problema hidup. Ketika kehidupan ini, berlangsung dengan cepat setiap manusia membutuhkan sebuah pemikiran. Mulai dari pemikiran yang sempit berubahlah menjadi pemikiran-pemikiran yang lebih komplek maupun lebih besar. Dengan berbagai pemikiran tersebut, dapat kita ketahui tentang keterampilan berfikir. Keterampilan berfikir yang dibutuhkan oleh manusia dalam memajukan kehidupan mereka serta manusia gunakan dalam memecahkan segala masalah yang ada. Dari keterampilan berfikir, dikembangkan menjadi jenis-jenis berfikir yang bermacam-macam. Perkembangan keterampilan berfikir contohnya berfikir kritis, befikir tingkat tinggi, dan berfikir kompleks. Dalam berfikir manusia mengandalkan otaknya, dalam berfikir biasanya

mengandalkan otak besar dan otak kecil. Dari masing-masing bagian otak tersebut, memiliki peranan dan fungsinya.

Bab II Pembahasan
a) Definisi Berfikir

Berpikir merupakan suatu proses kognitif, yaitu suatu kegiatan mental untuk memperoleh pengetahuan. Dalam proses berfikir terjadian kegiatan kompleks, reflektif dan kreatif (Preissen dalam Costa:1985). Berpikir dan pengetahuan dilihat dari ciri prosesnya dapat dibagi ke dalam : 1. Berpikir biasa dan sederhana menghasilkan pengetahuan biasa (pengetahuan eksistensial) 2. Berpikir sistematis faktual tentang objek tertentu menghasilkan pengetahuan ilmiah (ilmu) 3. Berpikir radikal tentang hakekat sesuatu menghasilkan pengetahuan filosofis (filsafat) Manusia perlu berfikir dikarenakan karena beberapa hal, yaitu dikarenakan

manusia tidak bisa hidup dalam alam yang belum terolah, sementara binatang siap hidup di alam asli dengan berbagai kemampuan bawaannya dan manusia merupakan mahluk yang selalu bertanya baik implisit maupun eksplisit dan kemampuan berpikir serta pengetahuan merupakan sarana untuk menjawabnya. Masih banyak hal-hal yang menyebabkan manusia berfikir Hal tersebut merupakan sebagian hal kecil yang membuat, mengapa manusia harus berfikir.

b) Definisi Keterampilan Berfikir

Keterampilan merupakan suatu kemampuan melakukan sesuatu dengan baik. Kinerja kerampilan meliputi pengetahuan mengenai yang harus dilakukan, kapan dilakukan dan bagaimana melakukannya. Salah satu contoh dari keterampilan berfikir adalah menarik kesimpulan yang didefinisikan, sebagai suatu kemampuan untuk

menghubungkan berbagai petunjuk dan fakta atau informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki untuk membuat suatu prediksi hasil akhir yang merumuskan.

Terdapat tiga istilah yang berkaitan dalam keterampilan yaitu:

1.

Berfikir tingkat tinggi Berfikir tingkat tinggi adalah operasi kognitif yang banyak dibutuhkan pada proses-proses berfikir yang terjadi dalam shorterm memori. Jika dikaitkan dengan taksonomi Bloom, berfikir tingkat tinggi meliputi evaluasi, sintesis, dan analitis.

2.

Berfikir Kompleks Berfikir kompleks adalah proses kognitif yang melibatkan banyak tahapan tahapan atau bagian-bagian. Saat dimana seseorang dapat melihat suatu persoalan secara utuh, kemampuan memaknai suatu persoalan secara menyeluruh, tidak hanya terfokus pada unsur sebab-akibat saja.

3.

Berfikir Kritis Berfikir kritis adalah merupakan salah satu jenis berpikir yang konvergen, yaitu menuju ke satu titik. Lawan dari berpikir kritis adalah berpikir kreatif, yaitu jenis berpikir divergen, yang bersifat menyebar dari suatu titik.

4.

Berfikir kreatif Berfikir kreatif adalah kemampuan untuk membentuk kombinasi gagasan baru, untuk memenuhi suatu keperluan atau untuk memperoleh suat produk. Semua kemampuan untuk mengembangkan atau menemukan ide baru yang asli, estetis dan konstruktif.

Ada dua alasan mengapa kita mengabaikan berpikir kreatif. Alasan pertama adalah kita meyakini bahwa tidak ada yang bisa kita lakukan terhadap berpik kreatif. ir Kita beranggapan bahwa berpikir kreatif adalah bakat yang tidak dimiliki semua orang. Alasan kedua sangat menarik, yaitu setiap gagasan berharga pasti belakangan ditemukan sebagai hal yang logis (sesudah seseorang menemukan gagasan tersebut).

Jika gagasan itu belakangan tidak terasa logis, kita tidak akan menganggapnya bernilai. Jadi, kita hanya mengakui gagasan-gagasan kreatif yang kemudian terbukti logis. Sisanya dianggap sebagai gagasan gila. Di antara gagasan -gagasan baru, ada yang kemudian terbukti berguna, dan ada pula yang dianggap gagasan gila selamanya.

Jika kita berasumsi bahwa gagasan-gagasan kreatif pada akhirnya ternyata logis, seharusnya kita bisa mendapatkan gagasan-gagasan itu dengan menggunakan kemampuan logika sejak awal. Jadi, kreativitas tidak diperlukan. Yang diperlukan hanyalah kemampuan logika yang lebih baik.

Dalam makalahnya Andrew P. Jhonson (The Educational Resources Information Center (ERIC, 2002) memberikan contoh 10 keterampilan berpikir kritis dan 8 keterampilan berpikir kreatif beserta kerangka berpikirnya. Yang dimaksud dengan kerangka berpikir adalah suatu representasi dari proses kognitif tertentu yang dipecah ke dalam langkah-langkah spesifik dan digunakan untuk mendukung proses berpikir.

Menurut John Dewey proses berfikir mempunyai urutan-urutan (proses) sebagai berikut : a. Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit mengenali sifat, ataupun dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba. b. Timbul rasa sulit yang diberi definisi dalam bentuk permasalahan. c. Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka, hipotesa, inferensi atau teori. d. Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan jalan mengumpulkan bukti-bukti (data). e. Menguatkan pembuktian tentang ide-ide di atas dan menyimpulkannya baik melalui keterangan-keterangan ataupun percobaan-percobaan.

c) Media Berfikir Untuk melakukan proses berfikir manusia membutuhkan suatu media yang dapat memproses semua informasi yang dimiliki untuk menghasilkan suatu

kesimpulan. Media itu berupa otak manusia yang memiliki bagian yang mempunyai peranan masing-masing dalam mengambil andil dalam proses berfikir. Otak (bahasa inggris: encephalon) adalah pusat dari sistem saraf pada vertebrata dan invetebrata. Otak mengatur sebagian besar gerakan perilaku dan fungsi tubuh homeostatis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan dan suhu tubuh. Otak juga bertanggungjawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, ingatan pembelajaran motorik, dan pembelajaran lainnya. Otak dan sel saraf di dalamnya di percayai dapat mempengaruih kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak mempengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Bagian otak yang mengambil peranan penting dalam befikir adalah serebrum (otak besar), otak besar merupakan bagian paling menonjol dari otak depan. Otak besar terbagi menjadi dua, yaitu otak kiri dan kanan. Hal tersebut dikarenakan, pada bagian serebrum berfungsi mengendalikan semua ingatan utama dan keterapilan pembelajaran. Serebrum dibagi menjadi dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri, dua belah otak itu memiliki peranan masing-masing dalam berfikir, yaitu : a. Otak kiri otak kiri memiliki tugas untuk mengolah kata-kata , berfikir secara logika, menganalisis angka,urutan (shorterm memory) b. Otak kanan otak kanan memiliki tugas untuk mengolah sesuatu dalam bidang seni(artistik, musik, gambar).(longterm memory)

sumber : http://1.bp.blogspot.com

Selain itu otak juga memiliki bagian-bagian yang lain yang juga berperan dalam berfikir diantaranya: a. Batang otak : berfungsi dalam mengendalikan fungsi-fungsi penyangga kehidupan, misalnya pernapasan dan denyut jantung b. Serebelum (otak kecil) : berfungsi dalam mengendalikan gerak tubuh dan menyimpan ingatan c. Sistem limbrik : berfungsi sebagai media pembelajaran, ingatan jangka pendek,dan homeostatis d. Serebrum : berfungsi dalam perkembangan pikiran

DAFTAR PUSTAKA
Suriasumantri, Djujun S. 2009. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Sutrisno, Joko. 2008. Keterampilan Berpikir. http//www.joko.tblog.com/post/1969986616. Di akses tanggal 11 Mei 2011.

You might also like