You are on page 1of 12

SEJARAH PENEMUAN MIKROBA

PENEMUAN MIKROBA DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT




Abad ke-13, Roger Bacon : Penyakit disebabkan oleh makhluk-makhluk hidup yamg tidak kelihatan  Fracastoro (1483-1533) dan Von Plenciz pada tahun 1762 Mengemukakan hal yang sama, tapi belum dapat dibuktikan kebenarannya.  Kircher pada tahun 1658 : menyebutkan adanya cacing-cacing yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang pada pembusukan, daging, susu dan sekresi diare. walau kurang akurat, namun merupakan orang pertama yang mengetahui kepentingan bakteria dan mikroba lainnya didalam penyakit. Deskripsi yang akurat tentang bakteria, dibuat oleh Antony Van Leewenhoek (1622-1723) A. Van Leewenhoek merupakan orang pertama yang mencata pengamatan bakteri dengan deskripsi dan gambar-gambar yang akurat melalui bantuan mikroskop sederhana buatannya.

Fig : A

Fig : B Fig : E Fig : F

Fig : G Gambar yang dibuat A. V. Leewenhoek. Menunjukkan beberapa bakteri yang ditemukan didalam mulut.

Generatio Spontanea (Teori Abiogenesis) >< Teori Biogenesis


 

Penemuan mikroba, menimbulkan minat didalam memikirkan dari manakah kehidupan/mikroba tersebut ? Aristotelles (384-322) (384MakhlukMakhluk-makhluk kecil itu berasal begitu saja dari benda mati
Needhant merebus padi, daging dsb mikroba

simpan dlm botol tertutup

timbul

Teori abiogenesis / generatio spontanea. spontanea. Bantahan :  Spallanzani (1729-1749) pada 1728 (1729perebusan tidak sempurna : daging direbus berjam-jam berjamtutup rapat tidak ada mikroba Namun, beberapa orang keberatan : penutupan yang rapat, menghalangi udara (O2) masuk.

Perbaikan Percobaan Spallanzani oleh :


   

Schultze (1836) Theodore Scwann (1837) H. Schroeder & Von Dusch (1865) John Tymdall (awal 1870-an)

Louis Pasteur
Labu berleher angsa yang digunakan oleh L. Pasteur untuk membantah Teori abiogenesis. abiogenesis. Dengan cara ini, dapat dibuktikan bahwa tidak ada kehidupan baru yang dapat timbul dari barang mati (konsepsi biogenesis). biogenesis). Dengan diterimanya konsepsi biogenesis, terbuka penelitian-penelitian penelitianselanjutnya tentang mikroorganisme yang menjadi penyebab penyakit. penyakit.

Teori kuman pada penyakit :




Fracastoro (1483-1553) : penyakit yang disebabkan oleh mikroba yang tidak kelihatan itu, dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain. Von Plenciz tahun 1462 : Mikroba bertanggung jawab terhadap penyakit yang berbeda. Konsepsi paratisme, tersebar luas pada tahun 1700-an. Hal ini tercermin pada karya tulis Jonathan Swiff (1667-1745) pada awal abad ke-18 sebagai berikut : Demikianlah seorang peneliti mengamati, seekor kutu mempunyai kutu-kutu yang lebih kecil yang memangsanya; dan ini juga mempunyai kutu-kutu yang lebih kecil lagi yang menggigitnya, dan demikianlah seterusnya tanpa ada akhirnya. Oliver Wendell Holmes (1809-1894) : tahun 1843 menyatakan bahwa demam nifas itu menular dan mungkin disebabkan oleh mikroba yang dibawa oleh bidan atau dokter.

Pada waktu yang hampir bersamaan, Ignaz Philip Semmelacis (1818-1865) mempelopori penggunaan antiseptik dalam praktikum kebidanan.

kematian yang disebabkan oleh infeksi setelah melahirkan menjadi berkurang.  Pasteur menangani masalah anthrax, suatu penyakit pada sapi, domba dan kadang-kadang manusia. dia menumbuhkan mikroba pada labu di laboratorium setelah mengisolasinya dari hewan yang mati karena anthrax.

Robert Koch (1843-1910) juga disibukkan dengan (1843-1910) masalah penyakit anthrax di Jerman. Dia yang menemukan bakteri khas berbentuk batang dengan ujung-ujungnya agak persegi dalam ujungdarah sapi yang mati karena anthrax menumbuhkannya di laboratorium diperiksa dengan mikroskop untuk meyakinkan hanya ada satu macam yang ada disuntikkan pada mencit,, untuk mengetahui apakah mencit-mencit tersebut mencitmenjadi terinfeksi & menimbulkan gejala anthrax diisolasi kembali ( bakteri seperti yang semula diperoleh dari biri-biri mati karena anthrax) dari mencit-mencit birimencittersebut. tersebut.

Inilah pertama kalinya suatu bakteri dapat dibuktikan sebagai penyebab penyakit hewan. Postulat Koch : (merupakan petunjuk langkah-langkah untuk mengidentifikasi agen penyebab pada penyakit infeksi) 1. Organisme yang disangka penyebab harus selalu ditemukan pada semua penderita dan tidak didapatkan pada bukan penderita. 2. Organisme penyebab harus dapat diisolasi dan ditumbuhkan secara murni dalam media tanpa kehadiran jaringan jasad yang tadinya dikenai. 3. Biakan murni tersebut bila diinokulasikan (disuntikkan) pada hewan percobaab, akan menimbulkan gejala penyakit yang sama. 4. Biakan yang sudah diinokulasikan, bila diisolasi kembali serta kemudian dibiakkan, akan mempunyai bentuk yang sama seperti asalnya.

Banyak bakteri baru ditemukan dalam menyebabkan penyakit :  Edwin Klebs (1883) & frederick Loeffler 1884 menemukan Bacilus difteri (C. diphtheriae) diphtheriae)  Neisser menemukan kuman penyebab kencing nanah ( gonorrohoeae) (N. )  Emil Von Behring & Shibasabura Kitasato menemukan kuman penyebab penyakit tetanus ( tetani) (C. )  Paul Ehlich menemukan senyawa organik seperti salvarsan yang dapat menghancurkan mikroba penyebab sifilis ( pallidum) (T. )  Shiga menemukan kuman penyebab disentri ( dysenteriae) (S. )


Periode dari tahun 1880 ke 1900, merupakan masa keemasan (banyak agen penyebab penyakit berhasil diisolasi & diidentifikasi).

TERIMA KASIH

You might also like