Professional Documents
Culture Documents
Dokumen yang menganalisis kebijakan publik: 1. Kuno: a. Mesopotamia, abad 21 sebelum Masehi: - Fakta-fakta tentang pemerintahan dan politik; b. Babilonia, abad 18 sebelum Masehi: - Kode Hammurabi, yang mengatur tentang prosedur kriminal, hak milik, perdagangan, hubungan keluarga dan perkawinan, dana kesehatan, dan akuntabilitas publik; c. India, abad 4 sebelum Masehi: - Arthashastra, tuntunan dalam pembuatan kebijakan. d. Eropa, abad 4 sebelum Masehi: - Plato : menuntun kebijakan negara; - Aristoteles: politics dan ethics.
1
2. Abad pertengahan: a. Eropa, spesialis kebijakan diangkat sebagai penasehat raja-raja dalam bidang keuangan, perang, dan hukum; b. Asia, para rohaniawan merupakan orang-orang terpelajar yang diangkat menjadi penasehatpenasehat raja-raja.
3.
Revolusi Industri: a. Eropa, pada akhir abad 19, produksi pengetahuan kebijakan menjadi aktivitas otonom: - Keyakinan perkembangan manusia melalui iptek semakin kuat di kalangan pengambilan kebijakan dan para penasehat.
2
Penelitian Empiris
Terjadi perubahan dalam prosedur memahami masyarakat dan masalahnya pada abad ke-19: Berkembangnya penelitian empiris dengan pengumpulan fakta secara sistematis: - Sensus di Inggris (1801) dan di USA (1870); - Timbulnya kelompok-kelompok statistical societies di Eropa yang mengembangkan metodologi statistik dan penelitian empiris dalam bidang ekonomi dan sosial.
Pengetahuan kebijakan dinilai berdasarkan konsistensinya dengan observasi empiris.
3
Stabilitas Politik
Pemerintahan partai tunggal, mendorong berkembangnya stabilitas dan kontrol politik dengan cepat: Iptek berkembang untuk memecahkan masalah-masalah masyarakat dan kontrol terhadap lingkungan manusia dan alam; Hasil-hasil penelitian digunakan untuk pengendalian politik dan administrasi.
Abad ke - 20
Penghasil pengetahuan kebijakan beralih pada pengajar di Universitas, yang mengkhususkan pada pengajaran dan penelitian pembuatan kebijakan administrasi pemerintah praktis: Berkembangnya orientasi kebijakan dalam disiplin ilmu sosial; Pengembangan pelaksanaan demokrasi.
Pandangan Technocratic
Technocratic guidance: Mengembangkan kualitas pilihan publik dengan memiliki banyak analis yang menghasilkan banyak analisis; Technocratic counsel: Meningkatkan kekuasaan pembuat kebijakan melalui profesionalisasi analisis kebijakan.
10
11
Multiplisme Kritis
Sintesis berbagai riset dan praktek analisis kebijakan yang menggunakan berbagai metoda, ukuran, sumber data, dan media komunikasi, dengan aturan-aturan : Operasionalisme ganda : penggunaan berbagai ukuran secara bersama. Sintesis ganda : sintesis dan penilaian program dan kebijakan yang sama; Multivariat : memasukkan banyak variabel model kebijakan Pelaku ganda : investigasi kerangka perspektif pelaku-pelaku kebijakan; dalam dan
kerja
Informasi Kebijakan
Menjawab hal-hal :
1. Hakekat permasalahan 2. Kebijakan dan hasilnya 3. Kemampuan hasil
Masalah Kebijakan Masa depan kebijakan Kinerja Kebijakan Aksi Kebijakan Hasil Kebijakan
13
Hasil Kebijakan
Masalah Kebijakan
Aksi Kebijakan
14
2.
3.
4.
5.
PM
Hasil Kebijakan Masalah Kebijakan
Masa Depan Kebijakan
PM
PM
Pemantauan
PM
Aksi Kebijakan
Rekomendasi
17
4. Implementasi kebijakan (berkaitan dengan pemantauan): Melaksanakan kebijakan yang diadopsi administrasi dengan mobilisasi sumberdaya); (oleh unit-unit
5. Penilaian kebijakan (berkaitan dengan evaluasi): Memeriksa apakah persyaratan UU dalam pembuatan kebijakan dipenuhi atau tidak (menilai ada/tidak penyimpangan).
18
Perumusan Masalah
Memberi pengetahuan yang relevan dengan kebijakan: mempersoalkan asumsi-asumsi: yang mendasari definisi masalah; yang tersembunyi; mendiagnosis penyebab-penyebab; Memadukan pendapat-pendapat yang bertentangan; Memetakan tujuan-tujuan yang mungkin; Merancang peluang-peluang kebijakan baru; dan Penyusunan agenda.
19
Peramalan
Menyediakan pengetahuan tentang konsekuensi di masa depan akibat dipilihnya alternatif kebijakan: Mengestimasi akibat kebijakan; Mengidentifikasi kendala-kendala dalam pencapaian tujuan; Menentukan kelayakan politik berbagai pilihan.
20
Rekomendasi
Memberi pengetahuan tentang manfaat dan biaya akibat berbagai alternatif kebijakan di masa depan: Estimasi tingkat resiko dan ketidakpastian; Mengindentifikasi eksternalitas dan akibat ganda; Kriteria dalam pembuatan kebijakan; dan Administrasi pertanggungjawaban pelaksanaan kebijakan.
21
Pemantauan
Menyediakan pengetahuan tentang akibat kebijakan yang diambil: Menentukan indikator penilaian tingkat kepatuhan; Menemukan akibat-akibat yang tidak diinginkan; Identifikasi hambatan dan rintangan dalam pelaksanaan; Menentukan penanggung jawab pada setiap tahapan kebijakan.
22
Evaluasi
Memberi pengetahuan mengenai ketidaksesuaian antara hasil aktual dengan kinerja kebijakan yang diharapkan: seberapa besar masalah telah dapat diselesaikan. klarifikasi dan kritik nilai-nilai yang mendasari kebijakan. penyesuaian perumusan masalah.
23
Pelaku
Analis Kebijakan
Dokumen
Presentasi
25
Pengetahuan
Analis kebijakan dalam analisis kebijakan (1) menciptakan dan menilai pengetahuan mengenai : 1. Masalah kebijakan; 2. Masa depan kebijakan; 3. Aksi kebijakan; 4. Hasil kebijakan; dan 5. Kinerja kebijakan.
26
Dokumen
Analis kebijakan mengembangkan materi pengetahuan (2) dengan membuat dokumendokumen dalam bentuk: 1. Nota kebijakan; 2. Paper isu kebijakan; 3. Ringkasan eksekutif; 4. Lampiran-lampiran; dan 5. Siaran berita.
27
Presentasi
Dokumen kebijakan digunakan analis kebijakan sebagai bahan presentasi dalam komunikasi interaktif (3) melalui strategi: 1. Percakapan; 2. Konferensi; 3. Briefing; 4. Pertemuan; dan 5. Dengar pendapat.
28
Pelaku
Pemanfaatan pengetahuan (4) oleh pelaku kebijakan dalam pembahasan antar pelaku pada tahapan-tahapan: 1. Penyusunan agenda; 2. Formulasi kebijakan; 3. Adopsi kebijakan; 4. Implementasi kebijakan; dan 5. Penilaian kebijakan.
29
Pembuatan Dokumen
Pembuatan dokumen kebijakan memerlukan ketrampilan analis kebijakan melakukan: 1.Sintesis : Berbagai informasi disintesiskan dalam bentukbentuk ringkasan: - Nota kebijakan; - Isu kebijakan; - Ringkasan eksekutif; dan - Pemberitaan.
30
2.
Organisasi : Berbagai informasi diorganisir dalam bahasa yang sederhana secara koheren, konsisten dan ekonomis, mencakup: Ringkasan; Upaya yang lalu untuk memecahkan masalah; Diagnosis ruang lingkup; Kepelikan dan penyebab masalah; Identifikasi dan evaluasi pemecahan masalah; dan Tindakan pemecahan masalah.
3. Penyederhanaan : Solusi, alternatif, kriteria dan hasil kebijakan disederhanakan dengan: Memperkecil pilihan-pilihan strategis; dan Seleksi hubungan-hubungan yang kompleks.
31
4. Pemaparan : Informasi disajikan memakai visual efektif dalam bentuk: Grafik; Peta; dan Histogram.
komunikasi
5. Ringkasan : Harus disiapkan ringkasan eksekutif dapat dengan cepat dimengerti isinya.
yang
32
Isu-isu kebijakan
Dokumen kebijakan dipusatkan pada isu-isu:
1. Cara perumusan masalah; 2. Ruang lingkup dan kerumitan masalah; 3. Seberapa jauh tindakan publik diperlukan; 4. Bagaimana dan kapan masalah berubah tanpa tindakan publik; 5. Unit pemerintah yang telah menangani masalah, dan hasilnya; 6. Tujuan dan sasaran untuk pemecahan masalah; 7. Alternatif-alternatif untuk mencapai tujuan dan sasaran; 8. Kriteria evaluasi kinerja; 9. Alternatif yang harus diambil dan diimplementasikan; 10.Unit pemerintah yang bertanggungjawab dalam implementasi kebijakan; dan 11.Bagaimana pelaksanaan kebijakan dimonitor dan dievaluasi.
33