You are on page 1of 30

TEORI DASAR LISTRIK I .PENGENALAN ARUS SEARAH. A.Generator arus searah.

Generatok arus searah adalah mesin pengubah energi mekanik menjadi energi listrik,sedangkan penggerak dari generator disebut prime mover yang dapat berbentuk turbin air, uap, mesin diesel dll. Prinsip kerjanya adalah

berdasarkan hokum Faraday dimana konduktor memotong medan magnit dan emf atau induksi akan timbul beda tegangan dan adanya komutator yang

dipasang pada sumbu generator maka pada termina l generator akan terjadi tegangan searah.
B.Batere atau Accumulator.

Batere atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel ( dapat berbalikan ) de ngan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah didalam batere dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik ( proses pengosongan ), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia ( pengisian kembali dengan cara regenerasi dari ele ktrodaelektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah ( polaritas ) yang berlawanan didalam sel. Tiap sel batere ini terdiri dari dua macam elektroda yang berlainan, yaitu elektroda positif dan elektroda negatif yang dicelupkan dalam suatu larutan kimia.
1. Arus Listrik

Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere.
1|STT-PLN PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif ( -) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.

Gambar 1. Arah arus listrik dan arah gerakan elektron. 1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 624x10^16 (6,24151 10^18) atau sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor

Formula arus listrik adalah:

I = Q/t (ampere)
Dimana: I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere Q = Besarnya muatan listrik, coulomb t = waktu, detik

2|STT-PLN PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

2. Kuat Arus Listrik

Kuat arus listrik adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu. Definisi : Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik. Rumus rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu:

Q=Ixt
I = Q/t t = Q/I 1 (satu) Coulomb = 6,28 x 10 electron
18

Dimana : Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb . I = Kuat Arus dalam satuan Amper. t = waktu dalam satuan detik. Kuat arus listrik biasa juga disebut dengan arus listrik muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa oleh proton, dan muatan negatif dibawa oleh elektro. Satuan muatan coulomb (C), muatan proton +1,6 x 10^-19C, sedangkan muatan elektron 1,6x 10^-19C. Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan bertanda berbeda saling tarik menarik
3|STT-PLN PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

3 Di i i i t i l li t i ti ti l t :

Gambar 2. Kerapatan arus listri . Arus listri mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas

penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm maka kerapatan arusnya 3A/mm (12A/4 mm ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm, maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm (12A/1,5 mm .

erapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan sekitar 300C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel emampuan Hantar Arus ( HA).

Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)


E LE 4|S T T L ST / L

Berdasarkan tabel K A kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm, 2 inti kabel memiliki K A 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm. Kerapatan arus berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil. Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat:

J = I/A I=JxA A = I/J


Dimana: J = Rapat arus [ A/mm] I = Kuat arus [ Amp] A = luas penampang kawat [ mm]

4. Tahanan dan Daya Hantar Penghantar

Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan aluminium memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan atom, setiap atom terdiri proton dan elektron. Aliran arus listrik merupakan aliran elektron. Elektron b ebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan elektron denganatom dan ini menyebabkan penghantar panas. Tahanan penghantar memiliki sifat menghambat yang terjadi pada setiap bahan.

5|STT-PLN PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

Tahanan didefinisikan sebagai berikut : 1 (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya

1063 mm dengan penampang 1 mm pada temperatur 0 C"

Daya hantar didefinisikan sebagai berikut: Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik. Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus :

R = 1/G G = 1/R
Dimana R = Tahanan/resistansi [ /ohm] G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho] :

6|STT-PLN PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

Gambar 3. Resistansi Konduktor Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm.

Bil suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah :

R=

Dimana : R = tahanan kawat [ /ohm]

l = panjang kawat [meter/m] l = tahanan jenis kawat [ mm/meter] q = penampang kawat [mm]
7|S T T L GKAPAN L ST K 2010/2011

x l/q

PE

LE

faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resista nt atau tahanan, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada :

panjang penghantar.

luas penampang konduktor.

jenis konduktor. . temperatur. "Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan atom makin meningkat akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan temperatur menyebabkan kenaikan tahanan penghantar"

5. potensial atau Tegangan

potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut potential difference atau perbedaan potensial. satuan dari potential difference adalah Volt.

Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb

8|STT-PLN PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

Formulasi beda potensial atau tegangan adalah: V = W/Q [volt] Dimana: V = beda potensial atau tegangan, dalam volt W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule Q = muatan listrik, dalam coulomb

RANGKAIAN LISTRIK (arus searah)

Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat syarat sebagai berikut :

1. Adanya sumber tegangan

2. Adanya alat penghubung

3. Adanya beban

Gambar 4. Rangkaian Listrik.


9|STT-PLN PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.

1. Cara Pemasangan Alat Ukur.

Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang paralel dengan sumber tegangan atau beban, karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere meter dipasang seri, hal inidisebabkan tahanan dalam dari Amper meter sangat kecil. alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter
2. Hukum Ohm

Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :

10 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

I = V/R

V=RxI

R = V/I
Dimana; I = arus listrik, ampere V = tegangan, volt R = resistansi atau tahanan, ohm

Formula untuk menghtung Daya (P), dalam satuan watt adalah: P=IxV P=IxIxR P = I x R
11 | S T T P L N PERLENGKAPAN L STRIK 2010/2011

3. HUKUM KIRCHOFF Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol ( I=0).

Gambar 5. loop arus Jadi:

IRChOFF

I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5 ) = 0 I1 + I4 = I2 + I3 + I5

II.PENGERTIAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) A.GEM (GAYA ELEKTROMOTORIS) Bila sebatang penghantar digerakan sedemikian rupa didalam

medan magnet, hingga garis-garis medan magnet terpotong bebas didalam penghantar akan bekerja gaya, yang menggerakan elektron

tersebut sejurus dengan arah penghantar. Akibatnya ialah penumpukan elektron (pembawa muatan negatip) disebelah bawah dan kekurangan elektron yang sebanding diujung batang sebelah atas. Didalam batang penghantar terjadi tegangan, selama berlangsungnya gerakan penghantar didalam medan magnet. Membangkitkan tegangan dengan bantuan

12 | S T T P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

medan

magnet dinamakan menginduksikan, dan kejadian itu sendiri

dinamakan induksi tegangan.

gambar 1 : bentuk arus bolak-balik 1 fasa

13 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

gambar 2 : bentuk arus bolak-balik fasa


Hubungan antara frequensi, kecepatan putar dan tegangan yang timbul pada generator arus bolak balik. frekwensi.

dimana :
P = jumlah kutub magnit. N = putaran rotor permenit F = jumlah lengkap putaran perdetik.
14 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

FREKUENSI DAN PERIODE ARUS BOLAK-BALIK

Frekuensi arus bolak-balik dapat dinyatakan sebagai berikut


y

Waktu yang diperlukan oleh arus bolak-balik untuk kembali pada harga yang sama dan arah yang sama (1 cycle) disebut periode, dengan symbol T dan dinyatakan dalam detik/cycle .

Amplitudo adalah harga maximum arus yang ditunjukkan garis grafik.

FREKUENSI arus bolak-balik adalah jumlah perubahan arah arus per detik f = 1/T Frekuensi dinyatakan dalam HERTZ, dimana 1 Hz = 1 Cycle per detik Harga sesaat adalah harga yang ditunjukkan garis grafik pada suatu saat.

FREKUENSI SISTEM.

Frekuensi system PLN adalah 50 HZ, artinya :


y y

Dalam waktu 1 detik menghasilkan 50 gelombang 1 gelombang membutuhkan waktu 1/50 detik
15 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

Apabila frekuensi besarnya f Hz, maka :


y y y

Dalam waktu 1 detik menghasilkan f gelombang 1 gelombang membutuhkan waktu 1/f detik. Untuk mencapai 1 gelombang penuh (perioda penuh) dibutuhkan waktu T detik Jadi :

=2 f

Segi Tiga Daya

Dari hal tsb disamping maka daya listrik digambarkan sebagai segitiga siku, yang secara vektoris adalah penjumlahan daya aktif dan reaktif dan sebagai resultantenya adalah daya semu atau daya buta.

Daya Aktif

Daya aktif (Active Power) adalah daya yang terpakai untuk melakukan energi sebenarnya. Satuan daya aktif adalah Watt. Misalnya energi panas,

16 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

cahaya, mekanik dan lain lain. Daya ini digunakan secara umum oleh konsumen dan dikonversikan dalam bentuk kerja. P = V. I . Cos

Daya Reaktif

Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet. Dari pembentukan medan magnet maka akan terbentuk fluks medan magnet. Contoh daya yang menimbulkan daya reaktif adalah transformator, motor, lampu pijar dan lain lain. Satuan daya reaktif adalah Var. Q = V.I.Sin

Daya Nyata

Daya nyata (Apparent Power) adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan rms dan arus rms dalam suatu jaringan atau daya yang merupakan hasil penjumlahan trigonometri daya aktif dan daya reaktif. Satuan daya nyata adalah VA.

17 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

MACAM BESARAN LISTRIK DAN SATUANNYA

BESARAN LISTRIK

Tabel.1. Macam-macam Besaran Listrik.

18 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

SATUAN TURUNAN

Tabel.2. Satuan Turunan Besaran Listrik

19 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

III.Soal a. Soal
1) Jelaskan diagram blok untuk penyaluran energi listrik dari pusat listrik ke konsumen ! 2) Bagaimanakah sistem tegangan yang digunakan di Indonesia untuk penyaluran energi listrik ? 3) Apakah keuntungan-keuntungan saluran udara untuk transmisi energi listrik, dibandingkan dengan penggunaan kabel bawah tanah ? 4) Bagaimanakah pelaksanaan jaringan sistem radial, jaringan sistem jala ? Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi untuk menentukan pilihan dari kedua sistem ini ? 5) Apa keuntungan-keuntungan jaringan hubung ?

b.Kunci jawaban soal


1) Listrik dari pembangkit disalurkan ke gardu induk, dengan transformator penaik tegangan yang ada di gardu induk tegangannya dinaikkan, kemudian disalaurkan ke gardu distribusi kemudian diturunkan lagi untuk disalurkan ke jaringan distribusi primer, kemudian dengan menggunakan transformator yang terdapat pada jaringan distribusi sekunder tegangan diturunkan untuk dapat digunakan oleh konsumen jarin gan tegangan rendah.

2) Sistem tegangan dari pembangkit sampai gardu induk sebesar 220 kV, gardu induk ke gardu distribusi sebesar 60 kV, dari gardu distribusi ke transformator konsumen 15 kV, dan tegangan ke konsumen 220/380 V, 50 Hz seperti ditunjukkan Gambar 6.

20 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

3) Dengan menggunakan saluran udara : (1) Isolasinya lebih mudah, (2) Pendinginannya lebih baik, (3) Gangguan-gangguan lebih mudah diatasi, (4) Jauh lebih murah dari sistem saluran bawah tanah.

4) Penggunaan sistem radial digunakan kalau tata letak gardu-gardu induknya tersebar, saling berjauhan dan jauh dari pusat listrik. Penggunaan sistem jala dilakukan bila jarak antara gardu induk yang satu dengan yang lain saling berdekatan. Dalam praktiknya penggunaan kedua sistem ini adalah dengan cara menggabungkan ketiga sistem sehingga didapatkan keandalan sistem yang tinggi.

5) Keuntungan menggunakan jaringan hubung adalah sebagai berikut : (1) Cadangan yang harus disediakan oleh masing -masing pusatpusat listrik jadi semakin lebih kecil. (2) Kekurangan tegangan yang disebakan oleh rusaknya salah satu pusat dapat disuplai dari jaringan hubung. (3) Efisiensi yang tinggi, dengan mematikan mesin -mesin pembangkit bila beban rendahPeralatan Listrik

21 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

PERALATAN LISTRIK
A.Definisi Peralatan Listrik

Secara bahasa peralatan dapat diartikan sebagai benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu. (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta : Balai Pustaka, 2001). hal 28) Listrik merupakan daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan atau melalui proses kimia, dapat digunakan untuk menghasilkan panas atau cahaya, atau untuk menjalankan mesin.(Ibid) Listrik ini merupakan salah satu sumber energi yang sangat bermanfaat dan banyak digunakan oleh masyarakat luas. Jadi yang dimaksud dengan peralatan listrik adalah semua benda yang dapat digunakan untuk melakukan sesuatu yang dapat berfungsi jika menggunakan listrik sebagai sumber energinya. Sedangkan peralatan listrik rumah yaitu berkaitan dengan per alatan listrik yang biasa digunakan di rumah. Banyak peralatan yang terdapat di rumah tangga menggunakan listrik sebagai sumber energinya seperti lampu, kipas angin, pendingin ruangan dan penanak nasi.

B.lampu TL
Definisi lampu tabung. Lampu tabung atau lampu TL (Tubular lamp) yaitu jenis lampu pelepasan gas berbentuk tabung, berisi uap raksa bertekanan rendah. Radiasi ultraviolet yang ditimbulkan oleh ion gas raksa oleh lapisan fosfor dalam tabung akan dipancarkan be rupa cahaya tampak (gejala fluorensensi). Elektroda yang dipasang pada ujung -ujung tabung berupa kawat lilitan pijar dan akan menyala bila dialiri listrik.Lampu TL juga disebut dengan lampu pendar. Lampu menggunakan pendar adalah salah satu jenis lampu lucutan gas yang yang

daya listrikuntuk

mengeksitasi uap raksa Uap

raksa

22 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

tereksitasi itu menghasilkan gelombangcahaya ultraungu yang pada gilirannya menyebabkan lapisan fosfor berpendar dan menghasilka n cahaya kasatmata. Lampu pendar mampu menghasilkan cahaya secara lebih efisien daripada lampu pijar. Dalam bidang penerangan, lampu fluorescent atau dikenal juga dengan lampu TL telah digunakan secara luas baik di dalam industri maupun digunakan oleh rumah tangga. Lampu jenis fluorescent atau lampu TL merupakan jenis lampu yang paling banyak digunakan dari semua jenis lampu yang mempunyai prinsip kerja yang sama yaitu pelepasan muatan listrik. Lampu fluorescent merupakan lampu jenis lampu yang cukup efisie n dalam mengubah energi listrik menjadi energi cahaya, terutama jika dibandingkan dengan lampu jenis kawat pijar. Tetapi dengan semakin mahalnya harga energi listrik , akhirakhir ini telah banyak diperkenalkan lampu lampu jenis fluorescent dengan berbagai bentuk dan ukuran yang ternyata cukup hemat akan penggunaan energi listrik. Salah satunya adalah lampu fluorescent dengan ballast kumparan berinti besi. Lampu fluorescent adalah lampu dengan yang prinsip kerjanya dalam mengubah energi listrik menjadi ener gi cahaya berdasarkan pada berpendarnya radiasi ultra violet pada permukaan yang dilapisi dengan serbuk fluorescent misalnya jenis phospor. Radiasi ultra violet akan terjadi bilamana elektron elektron bebas hasil dari emisi elektron pada elektroda bertumbu kan dengan atomatom gas yang terdapat dalam tabung pelepas muatan. Agar elektrodaelektroda dapat memancarkan elektron, maka perlu bagi elektroda untuk mendapatkan mekanisme pembantu proses tersebut. Pada lampu fluorescent biasa, maka proses emisi elektro n ini dilakukan dengan proses pemanasan elektrodaelektroda terlebih dahulu, proses ini dilakukan oleh alat yang kita kenal dengan nama starter (penganjak). Untuk dapat menyala maka lampu tabung fluorescent memerlukan tegangan yang cukup tinggi yaitu kurang lebih 400 Volt, jadi tegangan ini jauh lebih tinggi dari tegangan jala jala
23 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

yang tersedia, oleh karena itu fungsi starter selain membantu memanaskan elektroda, juga berfungsi sebagai alat untuk menciptakan tegangan penyalaan bagi lampu. Jika penyalaan telah selesai dilakukan, arus listrik akan mengalir melalui tabung lampu fluorescent, dan karena tegangan pada starter lebih besar sehingga bimetal pada starter akan terbuka. Oleh karena lampu fluorescent memiliki karakteristik arus - tegangan negatif, artinya tegangan pada lampu akan turun bila arus naik dan sebaliknya tegangan pada lampu akan naik bila arus turun, maka setelah proses penyalaan berlangsung, arus yang lewat pada tabung akan naik sampai tegangan kerja pada lampu tercapai. Tegangan ini jauh leb ih rendah dari tegangan jalajala. Untuk memelihara tegangan kerja inilah maka pada lampu jenis fluorescent digunakan alat bernama ballast. Fungsi utama dari ballast adalah membatasi besar arus dan mengoperasikan lampu pada karakteristik listrik yang sesuai. Seperti yang telah dijelaskan didepan, lampu fluorescent banyak digunakan oleh masyarakat karena apabila dibandingkan dengan lampu jenis pijar, maka lampu jenis fluorescent tampak mempunyai efisiensi yang lebih tinggi yaitu dengan besar daya yang sama, diperoleh kuat penerangan yang lebih besar, selain itu pada lampu jenis pijar, banyak energi listrik yang diubah menjadi energi panas saja. Walaupun lampu jenis fluorescent mempunyai efisiensi lebih tinggi dari pada lampu jenis pijar, tetapi lampu ini masi h mempunyai kerugian kerugian yang cukup berarti yaitu : Harga lebih mahal, hal ini tidak terlalu menjadi masalah, sebab masih terjangkau oleh masyarakat kalangan tertentu. Memerlukan ballast, dengan adanya ballast ini akan menimbulkan kerugian daya pada ballast sendiri, yang kerugian cukup besar, dan juga rendahnya harga faktor kerja ( Cos ) karena

24 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

pada lampu jenis fluorescent yang konvensional digunakan ballast jenis induktor ( kumparan ). Karena semakin mahalnya energi listrik, maka dimulailah bebera pa cara untuk menghemat energi listrik, sehingga semakin banyak misalnya digunakan lampu lampu jenis tabung fluorescent karena dianggap lebih efisien dalam mengubah energi listrik menjadi energi cahaya, tetapi kendala timbul setelah digunakan dalam jumlah yang banyak dan beban yang cukup besar mengakibatkan menurunya faktor daya sumber yang berakibat tidak tercapainya jumlah beban dan jumlah daya tersedia dari sumber, akibatnya penggunaan lampu jenis ini akan menurunkan jumlah daya yang tersedia dari sumb er, juga kesulitan lain berupa sulit menyala dengan normal pada saat terjadi beban puncak dan menurunya tegangan sumber. Untuk mengatasi hal ini maka penggunaan lampu jenis fluorescent yang tetap dapat dioperasikan seimbang antara jumlah beban (jumlah lampu) dengan jumlah daya yang tersedia dari sumber. Dengan kata lain kita berusaha agar daerah atau rentangan beban (lampu TL) yang masuk pada sistem mempunyai faktor daya lebih tinggi mendekati faktor daya dari sumber agar tercapai efisiensi penggunaan daya listrik, sehingga akan sama atau mendekati sama antara daya nominal beban dengan daya nominal sumber.

Lampu TL (Tubular lamp)

25 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

Konstruksi Lampu TL
Lampu TL/neon tidak bekerja berdasarkan pemijaran filamen tetapi

menghasilkan cahaya berdasarkan terjadinya pelepasan elektron dalam tabung lampu. Pada kedua ujung tabung terdapat filamen tungsten yang dilapisi suatu bahan yang dapat beremisi. Untuklampu tabung filamen ini disebut juga elektrode. Salah satu filamen yang ada pada ujung tabung berfungsi sebagai anoda dan yang satunya berfungsi sebagai katoda, untuk itu dibutuhkan daya aktif ( watt ) pada lampu TL.

Cara Kerja Lampu TL


Berdasarkan cara kerjanya, lampu TL terdiri dari 2 macam yaitu : lampu
dengan rangkaian yang menggunakan stater dan lampu dengan rangkaian tanpa starter . Konstruksi lampu TL yang standart terdiri dari tabung gelas

yang terbuat dari kaca soda kapur dan di dinding bagian dalamnya dilapisi oleh bubuk fosfor sehingga tabung kelihatan berwarna putih susu. Kawat tungsten yang merupakan elektrodanya dilapisi oleh pemancar thermionic. Elektroda ditempelkan dengan cara dijepit pada sebua h lead wire. Untuk lampu yang bekerja ekstra, pada elektroda biasanya dilindungi dengan perisai elektroda yang gunanya untuk menghindari terjadinya bercak hitam di ujung -ujung tabung lampu. Bercak hitam ini terjadi karena penguapan pemancar dari elektroda. Lampu diisi dengan gas mulia seperti : argon pada tekanan 200 pa 660 pa. Yang fungsinya untuk membantu proses penyalaan lampu. Mercury ( Hg ) dimasukkan kedalam tabung yang digunakan dalam pembentukan cahaya. Pada temperatur waktu lampu tersebut beroperasi terdapat tekanan dari Mercury. Dan radiasi yang dikeluarkan oleh pancaran merkury adalah sinar ultra violet dengan panjang gelombang 253 257 nm. Lapisan fosfor pada bagian tabung berfungsi

26 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

untuk mengkonversikan sinar ultra violet menjadi cahaya tam pak sehingga intensitas cahaya meningkat. Selama ini pemerintah kurang mensosialisasikan bahaya lampu TL atau yang sering kita sebut lampu neon. Masalahnya lampu hemat energi yang selama ini digalakkan oleh pemerintah tidak dibarengi oleh informasi penting mengenai bagaimana mengelola limbah lampu TL. Padahal setidaknya sekali dalam setahun kita mengganti lampu TL di rumah kita, apakah itu karena sudah rusak (akibat bocor) atau karena pecah (ini lebih berbahaya). Lampu TL mengandung sampai 5 miligram MERCURY (dalam bentuk uap atau bubuk) yang jika ceroboh menggunakannya dapat membahayakan keselamatan terutama untuk balita, anak -anak dan wanita hamil. Dengan catatan bahaya itu akan timbul jika bola lampu pecah. Uap raksa ini menkonversi energi listrik menjadi cahaya ultraviolet sehingga substansi fosfor pada tabung menjadi berpendar. Inilah bedanya lampu pijar dan lampu TL/neon kalau lampu pijar (bohlam) menyala karena adanya tahanan di kumparan tungstennya tetapi kalau lampu TL itu menyala karena BERPENDAR. Jadi antara PIJAR dan BERPENDAR adalah berbeda. untuk berpendar hanya membutuhkan sedikit energi, makanya lampu TL wattnya kecil.

Lampu TL dengan starter


27 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

Disconnecting Switch
Disconnecting switch adalah saklar pemutus yang didesain tidak bisa terbuka pada saat arus beban yang melewatinya masih ada.Biasanya disconnecting switch dipasang untuk mengisolasi peralatan peralatan yang mungkin tersupply daya besar. Disconnecting switch biasanya dilengkapi dengan peringatan visual untuk keamanan para pekerja, dengan kata lain pada saat keadaan saklar terbuka atau tidak ada arus beban yang mengalir maka visual sign akan menyala untuk memberitahukan keadaan aman dan sebaliknya. Disconnecting switch harus benar benar tertutup untuk mencegah kemungkinan munculnya bunga api antara pisau penghubung dengan klip penjepitnya, yang jika terjadi hal hal tesebut akan membahayakan operator. * Disconnecting switch, air break switch, and oil switches biasanya digunakan bersama sama, biasanya tuasnya dioperasiakan bersama sama. * Disconnecting switch juga digunakan untuk mengisolasi peralatan seperti terminal (buses) atau peralatan listrik yang lain, juga un tuk memisahkan kelompok-kelompok feeder dengan tujuan maintenance atau pengetesan. * Untuk perbaikan DS dilakukan pengetesan fisik dari kerusakan,membersihkan kontak kontaknya, juga memberikan pelumas pada as dari lengan (pisau) pengubungnya. * Pada maintenance peralatanperalatan pada gardu induk biasanya antara beban dan sumber daya dari gardu induk diputus oleh Disconnecting switch. Hal ini untuk menjaga keamanan dari para pekerja yang melaksanakan perbaikan atau perawatan, karena difungsikan untuk memis ahkan bagian yang bertegangan dan tidak maka DS ini pada sisi yang tidak bertegangan dipasang grounding yang berguna untuk membuang sisa energi (kapasitansi) yang tersimpan pada konduktor, system grounding dan close dari DS ini saling interlocking. Hal ini untuk menghindari short circuit. * Selain itu DS tidak didiesain sebagai pemutus tegangan seperti CB -CB yang terdapat pada panel atau gardu induk, oleh karena itu DS harus dilengkapi dengan pemutus beban, kerja dari DS pun harus setelah CB benar benar open
28 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

atau tidak ada daya yang mengalir ke DS, atau dapat dikatakan kerja dari DS dan CB adalah interlocking juga. Pemisah atau DS digunakan untuk menjamin keamanan para pekerja pada saat melakukan pekerjaan yang menyangkut tegangan listrik, dan juga memberikan efisiensi karena harganya yang lebih murah dibandingkan harga CB. Ujung dari saluran adalah Sakelar yang menghubungkan Saluran dengan bagian Instalasi yang lain. Sakelar dapat dibuka dan ditutup sesuai keperluan operasi. Pada Jaringan Tegangan Rendah bi sa dipakai Sakelar udara biasa. Tetapi untuk memutus rangkaian listrik dengan tegangan diatas 1000 Volt, timbul kesulitan jika memakai sakelar udara. Oleh karenanya Sakelar Tegangan Tinggi (diatas 100 Volt) memerlukan teknik khusus dalam memutus rangkaian listrik. Kemampuan memutus arus listrikdengan jumlah arus listrik dengan jumlah Ampere tertentu pada tegangan operasi tertentu merupakan salah satu spesifikasi teknik yang harus dipenuhi sebuah Sakelar. Mengacu kepada ini, dalam instalasi tegangan tinggi a da tiga macam Sakelar, yaitu :


Pemutus Tenaga (PMT) Pemutus Tenaga adalah Sakelar yang mampu memutus arus gangguan hubung singkat yang terjadi. Pemutus tenaga dihubungkan pada relay pengaman yang akan memberikan perintah membuka rangkaian listrik apabila t erjadi gangguan hubung singkat.


Pemutus Beban (PMB) Pemutus Beban adalah sakelar yang hanya mampu memutus arus beban. Operasinya dilakukan secara manual, diperlukan untuk manuver operasi.


Pemisah (PMS) Pemisah adalah sakelar yang hanya boleh dioperasikan tanpa ada arus. Pemisah harus secara visuil terlihat apakah pisau -pisaunya membuka atau menutup. PMS (Pemisah) dipasang didepan dan dibelakang PMT (Pemutus Tenaga). Setelah PMT dibuka, tidak ada arus lagi, baru PMS boleh dibuka. Jangan sekali-kali membuka PMS yang masih berarus yaitu sebelum PMT dibuka,
29 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

karena hal ini akan menimbulkan ledakan dan menimbulkan kecelakaan terhadap mereka yang ada didekat PMS tersebut. Apabila instalasi akan disentuh, maka PMS yang bersangkutan dengan instalasi tersebut harus dibuka setelah terlebih dahulu PMT -nya dibuka. PMS perlu dibuka untik bisa dilihat bahwa instalasi yang akan disentuh telah bebas tegangan. Instalasi mempunyai PMS untuk mentanahkan instalasi. Sebelum disentuh PMS tanah harus dimasukkan agar potensial yang akan disentuh sama potensial tanah .

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2120372-pengertian-lampu-tl/#ixzz1Sq9AaAtj

http://fadilmuslim.blogspot.com/2010/01/lampu-tl.html

http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/teori-dasar-listrik.html http://bos.fkip.uns.ac.id/pub/ono/pendidikan/materikejuruan/elektro/transmisi/teknik_jaringan_listrik.pdf

http://bops.pln-jawa-bali.co.id/artikel/teoridasarlistrik01.pdf

30 | S T T - P L N PERLENGKAPAN LISTRIK 2010/2011

You might also like