You are on page 1of 1

Judul: Penyesalan selalu di akhir.

Indahnya gemerlap sosok hidup membuat terlena, hitamnya berbalut putih, namun tak pernah disadari, terbuai dengan keadaan terlupa krn mimpi, Kadang lupa akn tujuan, kadang munafik pada diri sendiri, seakan itu menjadi kebiasaan. itulah masa senang engkau, lupa siapa engkau, bagaimana engkau, untuk siapa hidup engkau..... ketika roda telah berputar, putih telah berganti kelamnya penderitaan. ketika itu terkadang engkau sadar, terkadang engkau malah mengeluh kesahkan duka lara. Bukalah mata hati, bersihkan kerak hati, gosoklah kotoran jiwa, sucikan fikiran diri... mulailah dengan sehelai daun baru, hijau segarnya menarik hati, merangsang pikiran, menggugah hasrat. Renungkanlah kembali masa lalu dan menataplah lurus masa depan gemilang, buanglah penyakit kesedihan terbalut untaian airmata. Tebarkan senyum, pasanglah serinya muka, lembutkan laku, perbaiki etika, jaga ucapan kata, pelihara nafsu, hindari aib & dosa, perbaiki diri, mohon ampun, merenung & menyesal, berfikir & gunakan akal serta hati nurani. Niscaya engkau akan menikmati manisnya kehidupan diatas pahitnya cobaan. Suatu saat nanti, ketika engkau tak kuasa menutup mata, engkau tidak menyesal akan kehidupan dunia, engkau tersenyum, engkau bahagia, meninggalkan orang-orang yg dicinta,meninggalkan pernikpernikkeseangan, meninggalkan kebahagiaan fana, meninggalkan dunia. Penyesalan selalu di akhir, maka menyesalah engkau di awal, dengan pahitnya hidup, sehingga engkau tidak menyesal diakhirnya nanti

By. Arugitu

You might also like