Professional Documents
Culture Documents
ADMINISTRASI KANTOR NOTARIS *)
Oleh : Edna Hanindito, SH. MKn. **)
PENDAHULUAN
Keberhasilan seorang Notaris tidak hanya bisa diukur dari banyaknya akta yang ia
buat, melainkan juga dari kepiawaiannya mengatur administrasi di kantornya. Akta yang
banyak, tanpa disertai administrasi yang rapi dan teratur akan mengakibatkan masalah dan
kesulitan di kemudian hari, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu perlu bagi seorang
calon Notaris untuk mengetahui, mempelajari serta memperhatikan administrasi kantor,
sebelum ia melaksanakan jabatannya sebagai Notaris.
Kata administrasi dapat diatikan dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti
sempit, administrasi dapat diartikan sebagai kegiatan yang bersifat tulis menulis
(ketatausahaan), seperti menulis daftar akta, daftar surat di bawah tangan yang disahkan,
daftar surat di bawah tangan yang dibukukan dan lain-lain, membuat laporan-laporan dan lain
sebagainya. Namun dalam ari luas, administrasi seringkali diartikan sebagai manajemen
kantor, yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan
pekerjaan ketatausahaan, sehingga mampu menyediakan informasi yang berguna dan
bermanfaat dalam pembuatan keputusan, di samping untuk mencapai tujuan yang telah
diperkirakan.
Kantor adalah tempat (bisa berupa gedung, rumah atau ruangan) yang
dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha atau pekerjaan tulis menulis tersebut.
Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 30 ahun 2004 tentang Jabatan Notaris (untuk
selanjutnya disebut UUJN) menetapkan bahwa Notaris adalah pejabat umum yang
berwenang untuk membuat akta otentik. Oleh karena itu, akta yang dibuat oleh dan di
hadapan Notaris adalah dokumen yang merupakan arsip negara yang harus disimpan dan
dipelihara dengan baik.
Dengan demikian administrasi kantor Notaris mengandung makna sebagai
rangkaian kegiatan menyeluruh terhadap aktivitas-aktivitas manajerial dan ketatausahaan dari
sebuah kantor Notaris untuk mencapai tujuan dengan cara yang seefisien mungkin.
Agar berhasil melaksanakan seluruh kegiatan dan aktivitas sebagaimana tersebut di
atas, perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini :
1. Kantor;
2. Inventaris (peralatan) kantor;
3. Karyawan;
4. Pendokumentasian/tata kearsipan;
______________________________
*) Disajikan pada acara Pelatihan Pemahaman Materi dan Teknis Pelaksanaan Operasionalisasi Sistem
Administrasi Badan Hukum dan Materi Lain Yang Berkaitan dengan Tugas dan Jabatan Notaris yang
diselenggarakan oleh Ikatan Notaris Indonesia di Balai Sidang Jakarta Convention Centre, pada tanggal 27 April
2011.
1. teliti;
2. jujur dan berdedikasi tinggi;
3. mempunyai pengetahuan yang luas, terutama menguasai dan memahami peraturan
perundang-undangan di bidang kenotariatan;
Setiap karyawan Notaris harus jelas wewenang, tugas dan tanggung jawabnya,
sehingga memudahkan kontrol dan pengawasannya.
PENDOKUMENTASIAN/TATA KEARSIPAN
Dokumen yang harus dipunyai setiap Notaris sebelum menjalankan jabatan profesi
adalah :
1. Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tentang
Pengangkatan sebagai Notaris;
2. Berita Acara Sumpah Notaris;
3. Sertifikat Cuti Notaris;
4. Buku Daftar Akta, Buku Daftar surat di bawah tangan yang Disahkan, Buku Daftar
surat di bawah tangan yang Dibukukan dan buku Daftar Protes yang telah diberi
nomor urut, distempel dan diparaf Majelis Pengawas Daerah, kecuali pada halaman
pertama dan terakhir ditandatangani oleh Majelis Pengawas Daerah.
Seorang Notaris yang telah mengucapkan sumpah jabatan Notaris, dalam waktu 30
(tiga puluh) hari sejak tanggal pengambilan sumpah wajib :
1. Menyampaikan Berita Acara Sumpah/janji jabatan Notaris kepada :
a. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
b. Organisasi Notaris;
c. Majelis Pengawas Daerah;
2. Menyampaikan alamat kantor, contoh tandatangan dan paraf serta cap/stempel jabatan
Notaris berwarna merah kepada :
a. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
b. pejabat lain yang bertanggung jawab di bidang agraria/pertanahan;
c. Organisasi Notaris;
d. Ketua Pengadilan Negeri;
e. Majelis Pengawas Daerah;
f. Bupati atau Walikota di tempat Notaris diangkat;
(Pasal 7 huruf b dan c UUJN);
Mengenai stempel lihat Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Azasi Manusia
Republik Indonesia No. M.02.HT.03.10.Tahun 2007, tentang Bentuk dan Ukuran Cap/
Stempel Notaris.
Selain hal-hal tersebut di atas, Notaris juga wajib mempersiapkan dan menjaga
Protokol Notaris yang terdiri dari :
a. Minuta Akta;
b. Buku Daftar Akta atau Repertorium;
c. Buku Daftar Surat di bawah tangan yang penandatanganannya dilakukan di hadapan
Notaris (Yang Disahkan);
d. Buku Daftar Surat di bawah tangan yang didaftar (Yang Dibukukan);
Contoh pengisian Buku Daftar Surat di bawah tangan yang didaftar (Yang
Dibukukan) :
NOMOR TANGGAL
SURAT
TANGGAL
DIDAFTAR
SIFAT
SURAT
NAMA YANG MENANDATANGANI
DAN/ATAU YANG DIWAKILI
Reg.01/2011 11 Januari
2011
18 Januari
2011
Perjanjian
Pemberian
komisi untuk
proyek pem-
bangunan
apartemen
1.Tuan Supartono; -------------------
---------- Pihak Pertama ------------
2.Nyonya Puspa Sari; ----------------
---------- Pihak Kedua ---------------
Contoh pengisian Buku Daftar Nama Penghadap atau Klapper :
Buku Klapper Akta (A) :
NO.
URUT
NAMA PENGHADAP/
YANG DIWAKILINYA
SIFAT AKTA TANGGAL
AKTA
NO.
AKTA
NO. PADA
REPERTORIUM
01 Antasoro Perjanjian Kredit 04 Januari 2011 01 01
02 Antasoro Perjanjian
Jaminan Fidusia
04 Januari 2011 02 02
03 Anisah Bo Wasiat 19 Januari 2011 02 03
Buku Klapper Akta (B) :
NO.
URUT
NAMA PENGHADAP/
YANG DIWAKILINYA
SIFAT AKTA TANGGAL
AKTA
NO.
AKTA
NO. PADA
REPERTORIUM
01 Boniawati Perjanjian Kredit 04 Januari 2011 01 01
02 Bibit Suribit Perjanjian Kredit 04 Januari 2011 01 01
03 Boniawati Perjanjian
Jaminan Fidusia
04 Januari 2011 02 02
04 Bibit Suribit Perjanjian
Jaminan Fidusia
04 Januari 2011 02 02
Buku Klapper Surat Di Bawah Tangan Yang Disahkan (C) :
NO.
URUT
NAMA PENGHADAP/YANG
DIWAKILI/KUASA
SIFAT SURAT TANGGAL DAN NO.
PENGESAHAN
01 Chandra Prakoso Surat Persetujuan Tgl. 06 Januari 2011
No. Leg.01/2011
Di samping Buku Daftar dan Laporan sebagaimana tersebut di atas, ada baiknya
seorang Notaris mengadministrasikan dan membuat tata kearsipan terhadap hal-hal sebagai
berikut :
1. Buku Daftar Akta Harian;
2. Map khusus yang berisikan minuta-minuta akta sebelum dijilid menjadi Buku sesuai
ketentuan pasal 16 ayat (1) huruf f UUJN (Notaris wajib menjilid akta yang dibuatnya
dalam 1 (satu) bulan menjadi buku, yang memuat tidak lebih dari 50 akta, dan jika
jumlah akta tidak dapat dimuat dalam satu buku, akta tersebut dapat dijilid menjadi
lebih dari satu buku, dan mencatat jumlah minuta akta, bulan dan tahun
pembuatannya pada sampul setiap buku);
3. File Arsip Warkah Akta;
4. File Arsip yang berisikan fotocopy Surat Di Bawah Tangan Yang Disahkan;
5. File Arsip yang berisikan fotocopy Surat Di Bawah Tangan Yang Dibukukan;
6. File Arsip yang berisikan fotocopy Daftar Protes;
7. File Arsip Copie Collationee (copy dari surat di bawah tangan berupa salinan yang
memuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan;
8. File Arsip Laporan Bulanan Notaris kepada Majelis Pengawas Daerah (MPD), yang
dilampiri dengan tanda terima MPD;
9. File Arsip yang berisikan Laporan Wasiat kepada Direktur Perdata cq Balai Harta
Peninggalan Sub Direktorat Wasiat;
10. File Arsip yang berisikan tanda terima salinan Akta (sebaiknya dalam bentuk buku);
11. File Arsip yang berisikan tanda terima Sertipikat (sebaiknya dalam bentuk buku);
12. Buku Surat Masuk dan Surat Keluar Notaris;
13. Buku Surat Masuk dan Surat Keluar PPAT;
14. File Arsip surat masuk Notaris;
15. File Arsip surat keluar Notaris;
16. File Arsip surat masuk PPAT;
17. File Arsip surat keluar PPAT;
18. Buku tentang Perseroan Terbatas yang dibuat di kantornya, dilengkapi dengan
batasan-batasan waktu sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta catatan mengenai pengesahan dan
pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia;
19. Buku tentang Badan Hukum Sosial dan Badan Usaha yang bukan badan hukum yang
dibuat di kantornya;
PENUTUP
Penataan administrasi kantor yang apik dan rapi dapat mewujudkan kelancaran dan
kemudahan bagi Notaris dan karyawannya dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya.
Ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat saat ini,
dapat lebih mendukung pemantapan administrasi di kantor Notaris.
Semoga rekan-rekan dapat menjadi Notaris yang baik dan sukses. Demikian
disampaikan dengan harapan sumbangan pemikiran ini dapat berguna bagi rekan-rekan dalam
meningkatkan pelayanan kepada para klien rekan-rekan.
=====*o0o*=====