You are on page 1of 24

PENGGUNAAN TEORI GRAPH DALAM MEMPERCEPAT AKSES INTERNET

Anggota Albert G Billy Hariyanto Lie Albert Januar Novianto Halim Teddy Suhardiman 0900808541/27 0900818731/38 0900991995/13 0900789366/04 0900823095/43

Univ Bina Nusantara Jakarta 2006

1. Pendahuluan
Sejak internet ditemukan dan seiring dengan perkembangan zaman banyak orang yang mulai menggunakan internet. Dahulu hanya orang-orang tertentu saja seperti orangorang kemiliteran dan universitas terkemuka yang menggunakan internet. Padahal internet dapat digunakan sebagai pengantar informasi yang sangat beharga. Terlebih lagi pada saat sekarang ini makin banyak pengguna dunia maya atau internet seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sudah seharusnya kinerja internet semakin ditingkatkan dari masa ke masa karena internet merupakan sesuatu yang krusial bagi kita dan juga dengan internet kita bisa mencari sesuatu yang baru seperti pekerjaan, uang, teman ,dll Internet pada saat ini bukan lagi sebagai sesuatu yang baru. Bagi kita semua yang telah menggunakan dan merasakan manfaatnya tentu akan berkata bahwa internet sangat membantu. Tentu timbul pertanyaan di benak kita semua, jika kita mengakses internet terkadang terasa cepat dan terkadang terasa lambat. Hal inilah yang akan menjadi pemabahasan kita - tentang kecepatan akses internet, yang menggunakan teori graph. Kecepatan dalam menggunakan jaringan internet saat jni menjadi salah satu kendala bagi kita semua. Saat ini kita bisa melihat perbandingannya secara nyata bahwa di Singapura yang dekat dengan Indonesia memiliki kecepatan dalam akses internet yang lebih cepat dengan Indonesia. Kita harus memperbaiki jaringan internet kita dengan cara memperbaiki jaringan yang ada. Salah satu system yang harus kita perbaiki adalah IP (internet protocol). Kita bisa menggunakan teori graph dalam memperbaiki koneksi internet. Kita bisa melihat berbagai keunggulan dan juga kelelmahan dari teori graph ini. Bahkan berbagai terobosan dan teknologi baru mulai ditemukan seiring dengan perkembangan teori ini. Seperti yang kita tahu kelebihan dari teori graph adalah bisa menentukan rute mana yang tercepat. Ini telah menghasilkan banyak temuan. Selain itu kita juga menggabungkan berbagai teori lain dalam makalah ini, antara lain fuzzy logic, partially ordered set(poset). Ini membawa kami untuk mendasari Penggunaan teori graph dalam mempercepat aksse internet. Untuk masa yang akan datang kita bisa melihat bahwa internet akan menjadi kebutuhan bagi setiap orang karena banyak informasi yang bisa didapat dari internet.

Oleh karena itu pemerintah dan kita yang mengerti harus memperbaikinya dan juga penerapan teori graph akan sangat terlihat di sini. Apabila ini berhasil maka koneksi internet di Indonesia akan membaik.

2. Landasan teori
2.1 Teori Graf Teori yang kami gunakan kali ini adalah tentang teori graph. Untuk itu kami menggunakan teori ini sebagai bahan pedoman untuk menyelesaikan masalah pada makalah kami. Ulisan tentang graf ini berawal pada tahun 1736 dan bermulai dari sana beberapa temuan penting mulai ditemukan pada abad ke-19. Sekitar tahun 1920 peminatan tentang teori graf mulai banyak. Akhirnya teks pertama tentang teori graf muncul pada tahun 1936. Penerapan akan teori ini di banyak bidang termasuk ilmu komputer, riset, ilmu kimia, teknik kelistrikan, bahasa, dan ekonomi. 2.2. Lintasan dan Siklus Seperti halnya lintasan biasa, lintasan di dalam teori Graf juga memiliki pengertian yang sama. Lintasan di dalam teori graf bearti kita menghubungkan vertek-vertek dengan rusuk-rusuknya. Kita anggap vertek itu sebagai kota dan rusuk sebagai jalan, maka lintasan itu berarti perjalanandari satu kota ke kota lain. Siklus adalah suatu lintasan yang pada akhirnya kembali ke titik awal. Siklua ini dalam teori graf ada siklus Euler dan Hamiltonion. Siklus Euler adalah siklus yang graph yang digambar tanpa mengangkat pensil. Sedangkan Hamiltonion adalah semua titik dalam graf masing-masing dilalui sekali dan kembali ke titik awal. 2.3 Berkaitan dengan jarak Ada beberapa hal penting yang wajib diketahui misalnya : Eksentrisitas : jarak terpanjang suatu titik terhadap semua titik lain dalam graph Jari-jari graph : Eksentrisitas titik terkecil dalam graph Diameter graph : Eksentrisitas titik terbesar dalam graph Titik sentral graph : titik simpul yang nilai eksentrisitas sama dengan nilai jari-jari graph Pusat graph : himpunan titik yang nilai eksentrisitasnya sama dengan nilai jarijarinya

3. Pembahasan
Internet adalah sesuatu yang sangat canggih dan terkadang bisa menjadi lawan ataupun kawan bagi kita. Penggunaan internet di Indonesia pun mulai marak digunakan. Tetapi untuk pembahasan internet kami batasi sampai pda pengenalan saja, untuk kelanjutannya kami akan membahas tentang bagaimana internet bisa bekerja dengan cepat dan metode yang dipakai. Terlebih dahulu kami akan menjelaskan fungsi dari lapisan Network antara lain adalah : Menentukan jalur Switching Call setup : rute yang harus dilalui oleh sebuah paket dari sumber ke tujuan. Menggunakan suatu algoritma routing. : memindahkan paket dari masukan router ke keluaran router yang sesuai dengan algoritma yang digunakan. : beberapa arsitektur jaringan membutuhkan setup pemanggilan koneksi sebelum data di alirkan.

Selain itu ada juga abstraksi yang harus tersedia, antara lain harus dapat menjaga bandwidth dan waktu antar paket (agar tidak terjadi jitter). Pengiriman yang dilakukan juga harus bebas error, dilakukan dalam suatu urutan, dan juga harus ada feedback ke pengirim jika ada tabrakan. Ada dua model layanan yang sekarang ini digunakan, yakni model Virtual Circuit, dan model Datagram. Pada model Virtual Circuit, jalur antara pengirim dan penerima seperti jaringan telepon dan sebelum data di alirkan, ada call setup. Setiap paket membawa ID Virtual Circuit, dan setiap router akan menjaga hubungan yang sudah terbentuk. Bandwidth dan buffer akan dialokasi untuk virtual circuit. Contoh system komunikasi yang menggunakan model ini antara lain ATM, frame-relay, X.25.

gambar 2: system Virtual Circuit

Keterangan: model ini tidak digunakan di Internet saat ini. Jaringan Datagram adalah model yang diterapkan pada internet saat ini. Keuntungan model ini adalah tidak perlu menjaga status koneksi pada tiap routernya, dan setiap paket di rutekan menggunakan ID alamat tujuan (antar paket dapat dikirimkan pada jalur yang berbeda).

3.1 Protokol Routing Tujuan adanya protokol routing adalah untuk menentukan jalur terbaik (urutan router) pada jaringan dari sumber ke tujuan. Adapun jalur terbaik yang dimaksud disini adalah jalur yang memakan biaya minimal. Selain itu, jalur yang dipilih harus memungkinkan jalur yang lainnya

Gambar 4: Algoritma Routing

Pada gambar di atas ditunjukkan sebuah contoh Abstraksi sebuah algoritma routing dengan diagram graf. Pada diagram graf tersebut dapat kita lihat bahwa setiap node mewakili router, edge mewakili sambungan fisik, dan link cost (berat / harga edge) mewakili delay, biaya atau level (tingkat) kemacetan. 3.2 Klasifikasi Algoritma Routing

Algoritma routing secara garis besar dapat dibagi 2, yaitu algoritma global dan desentralisasi. Adapun pada algoritma global, semua router memiliki informasi lengkap tentang topologi dan link cost. Contohnya adalah algoritma link state. Lain halnya dengan algoritma desentralisasi, dimana router mengetahui koneksi fisik ataupun link cost ke tetangga. Selain itu, pada algoritma desentralisasi ini terjadi pengulangan proses komputasi, dan penukaran informasi ke router tetangganya. Contohnya adalah algoritma distance vector. Ditinjau dari sifat perubahan informasi tabel routingnya, algoritma routing juga dibagi menjadi 2, yaitu routing statis, dimana informasi table routing berubah dalam jangka waktu yang lama, serta routing dinamis, dimana rute dapat berubah dengan cepat, secara periodik di-update, dan perubahannya berdasarkan link cost. 3.3 Algoritma Link State Algoritma link state menerapkan algoritma Dijkstra. Pada algoritma ini, topologi jaringan dan link cost diketahui oleh semua node router. Hal ini dapat terjadi karena informasi link state di-broadcast, dan semua node memiliki informasi yang sama. Selain itu, pada algoritma ini dilakukan penghitungan biaya terkecil dari satu node ke node lainnya, yang memberikan tabel rute untuk router tersebut. Setelah terjadi iterasi sebanyak suatu jumlah, kita dapat mengetahui link cost terkecil untuk tujuan dengan jumlah yang sama. 3.4 Notasi yang digunakan dalam penulisan algoritma link state berikut ini : c(i,j) link cost dari node i ke j. Akan bernilai infinit jika tidak tetangganya langsung D(v) nilai biaya sambungan dari sumber ke tujuan v saat ini p(v) node sebelum v dari sumber N kumpulan node (router) yang memiliki biaya jalur terkecil yang telah didefinisikan Algoritmua link state : Langkah 1:Inisialisasi : Langkah 2:N = {A}

Langkah 3:Untuk semua node v Langkah 4: jika v berdekatan dengan A, maka Langkah 5: D(v) = c(A, v) Langkah 6: selain itu Langkah 7: D(v) = tak terhingga (infinity) Langkah 8:Loop Langkah 9: temukan w tidak dalam N dimana D(w) adalah minimum Langkah 10: tambahkan w ke N Langkah 11: update D(w) untuk semua v yang berdekatan dengan w dan tidak dalam N: D(v) = min( D(v), D(w) + c(w,v) ) Langkah 12: /* link cost baru v adalah link cost v lama atau shortest path cost untuk w di tambah dengan cost dari w ke v */ Langkah 13:until semua node dalam N Contoh :

3.5 Algoritma Distance Vector Algoritma ini disebut juga dengan routing Bellman-Ford atau Ford-Fulkerson. Routing ini beroperasi dengan membiarkan setiap router menjaga tabel (sebuah vektor), memberikan jarak yang terbaik yang bisa diketahui ke setiap tujuan dan saluran yang dipakai untuk menuju ke tujuan tersebut. Tabel-tabel ini diupdate dengan cara saling

bertukar informasi dengan router tetangga. Misalnya router Y menerima tabel informasi estimasi dari router X, dimana terdapat Xi, yang menyatakan estimasi waktu yang dibutuhkan oleh X untuk sampai ke router i. Bila Y mengetahui delay ke X sama dengan m milidetik, Y juga mengetahui bahwa Y dapat mencapai router i dalam Xi + m milidetik. Struktur data tabel Distance Vector dimiliki soleh setiap node (router) nya. Setiap baris menunjukkan tujuan yang mungkin, dan kolom menunjukkan untuk setiap node tetangga secara langsung Untuk semua node, contoh pada node X : 2. Inisialisasi: 3. Untuk semua node v yang berdekatan : 4. D (*,v) = infinit // * menunjuk semua baris 5. D (v,v) = c(X,v) 6. untuk semua tujuan, y 7. kirim minwDX(y,w) ke setiap tetangga // w semua tetangga X 8. loop 9. tunggu (sampai kami melihat perubaha link cost ke tetangga V OR 10. sampai kami menerima update dari tetangga V) 11.tunggu 12. jika (c(X,V) diubah ke d) 13. /* ubah cost ke seluruh tujuan lewat tetangga v dengan nilai d */ 14. /* note: d dapat positif atau negatif */ 15. untuk semua tujuan y: DX(y,V) = DX(y,V) + d 16.tunggu 17. selain itu (update diterima dari V untuk tujuan Y) 18. /* shortest path dari V ke Y telah berubah */ 19. /* V telah mengirim nilai minwDV(Y,w) */ 20. /* nilai baru disebut "newval" */ Modul Jaringan Komputer Budi Susanto, S. Kom. 7

21. for tujuan tunggal y: DX(Y,V) = c(X,V) + newval 22.tunggu 23. Jika kita memiliki nilai baru untuk minwDX(Y,w) untuk sembarang tujuan Y 24. kirim nilai minwDX(Y,w) ke semua tetangga 25. 26. forever Contoh #1 Distance Vector :

Contoh #2 Distance Vector :

Setelah dipertukarkan informasi tabel routingnya :

Beberapa kondisi perubahan nilai cost link terkecil adalah node mendeteksi perubahan cost link terdekat, update tabel node lainnya (baris ke 15), jika cost link adalah terkecil, beritakan ke tetangga (baris 23 24). Adapun jika nilai cost link menjadi lebih besar memunculkan masalah perulangan yang terus menerus. Solusinya adalah jika diambil contoh jika Z merutekan ke X melalui Y ,:Z memberitahukan Y jaraknya ke X adalah infinit (sehingga Y tidak merutekan ke X lewat Z), teknik ini disebut split horizontal. 3.6 Internet Protocol (IP) Internet Protokol merupakan implementasi lapisan Network pada arsitektur protokol TCP/IP.

Pengalamatan IP :

Pada beberapa router dapat menerima suatu format alamat yang tidak memperhatikan class IPnya, yang disebut dengan CIDR (Classless InterDomain Routing)

Muncul pertanyaan bagaimana cara mendapatkan IP, bisa dikatakan dengan cara diberikan secara statik pada tiap host dan menggunakan protokol DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). 3.7 Pemberian nilai dinamis IP Contoh Routing Static pada mesin RH9 : # Untuk mengaktifkan sebagai router berikut beberapa pengaturan yang dilakukan pada mesin ini : Pada file /etc/sysctl.conf ubah parameter berikut dengan nilai 1 net.ipv4.ip_forward = 1 # Pada file script startup /etc/init.d/network pada case start) tambahkan perintah iptables berikut :

# ini untuk mendefinisikan masquerading forwading dari # internet ke 192.168.1.0/24 iptables -A POSTROUTING -j MASQUERADE -t nat -s 192.168.3.0/24 -o eth0 # khusus untuk port 20 (FTP control) di definisikan # untuk diterima iptables -A INPUT -p tcp --sport 20 -m state --state ESTABLISHED,RELATED -j ACCEPT iptables -A OUTPUT -p tcp --dport 20 -m state --state ESTABLISHED -j ACCEPT # modul kernel ini dipanggil untuk menangani forwarding # dari port data FTP /sbin/insmod ip_conntrack_ftp /sbin/insmod ip_nat_ftp Hasil dari perintah route -n [root@teknikRH9 root]# route -n Kernel IP routing table Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use If 192.168.3.0 192.168.3.1 255.255.255.0 UG 0 0 0 eth1 192.168.3.0 0.0.0.0 255.255.255.0 U 0 0 0 eth1 192.168.1.0 192.168.1.37 255.255.255.0 UG 0 0 0 eth0 192.168.1.0 0.0.0.0 255.255.255.0 U 0 0 0 eth0 169.254.0.0 0.0.0.0 255.255.0.0 U 0 0 0 eth1 127.0.0.0 0.0.0.0 255.0.0.0 U 0 0 0 lo 0.0.0.0 192.168.1.1 0.0.0.0 UG 0 0 0 eth0 Satu lagi cara bagaimana ISP mendapatkan sekumpulan alamat IP, yaitu diperoleh dari ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) (http://www.icann.org/) adalah sebuah badan yang mangatur dan mengkoordinasikan DNS (Domain Names System). Organisasi inilah yang mengorganisasi website http://www.internic.net.

Mendapatkan datagram dari sumber ke Tujuan :

Pada masing-masing host akan memiliki informasi rute jalannya paket datagram IP

Header IPv4

3.8 Fragmentasi IP dan Reassembly Sambungan jaringan memiliki MTU (max. Transfer Unit) sebesar mungkin yang dapat digunakan. Data link yang berbeda akan memiliki ukuran MTU yang berbeda. Datagram IP akan difragmentasi jika lebih besar daripada MTU

ICMP (Internet Control Message Protocol) ICMP digunakan oleh host, router, dan gateway untuk mengkomunikasikan informasi lapisan network. Adapun informasi yang dikomunikasikan misalnya pelaporan kesalahan seperti unreachable host, network, port, dan protocol, serta echo request/reply (digunakan oleh ping). 3.9 Routing pada Internet Jaringan Internet berisi koneksi antar Autonomous Systems (AS). AS secara garis besar dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Stub AS biasanya dipergunakan oleh perusahaanperusahaan kecil; Multihomed AS biasanya dipergunakan oleh perusahaan besar; serta Transit AS biasanya dipergunakan oleh provider. Routing terdiri dari dua lapis, yaitu Intra AS dan Inter AS.

Routing Intra-AS
Routing Intra-AS dikenal juga dengan istilah Interior Gateway Protocols (IGP). Adapun contoh-contoh Protokol IGP antara lain: Routing Information Protocol (RIP) RIP menerapkan algoritma Distance Vector dengan maksimal hop 15. RIP juga saling mempertukarkan informasi cost link setiap 30 detik melalui Response Message (disebut advertisement), dimana setiap advertisement mampu merutekan sampai 25 tujuan. Tabel rute RIP dipelihara oleh level aplikasi yang disebut route-d (daemon). Advertisement dikirim dalam format UDP. IGRP: Interior Gateway Routing Protocol (Cisco proprietary.) IGRP menggunakan algoritma Distance Vector OSPF: Open Shortest Path First OSPF menggunakan algoritma Link-State, dengan hirarki 2 level, yaitu local area dan backbone. Area Border Router merangkum jarak ke jaringan pada areanya sendiri, serta meng-advertise ke Area border Router lain. Backbone router menjalankan OSPF terbatas pada backbone, dan Boundary router menghubungkan antar AS.

Routing Inter-AS
Routing Inter-AS dikenal juga dengan istilah Border Gateway Protocols (BGP). Algoritma yang digunakan adalah Path Vector, yang sama dengan Distance Vector.

4. Penutup 4.1 Kesimpulan


Berdasarkan pembahasan yang kami paparkan di atas, dapat kita simpulkan bahwa teori graf tidak hanya bisa diterapkan dalam hal-hal teoritis-matematis saja, namun juga dapat diterapkan dalam bidang-bidang lain, dalam kasus pembahasan kami kali ini menyangkut bidang internet dan sistem komunikasi. Teori graf dalam penerapannya ternyata dapat digunakan dalam routing IP, dan masih banyak lagi penerapannya, yang tidak kami bahas dalam makalah ini. Untuk masa yang akan datang, diperkirakan bahwa teori ini akan terus berkembang. Baik dalam perkembangan teori maupun dalam prakteknya, teori ini akan sangat membantu dalam bidang teknologi di masa depan.

4.2 Saran
Diharapkan pada masa depan akan diperoleh suatu hal yang membantu masyarakat. System ini akan sangat bermanfaat jika digunakan karena akan mempercepat koneksi internet dengan cara memilih jalur tersingkat untuk dilalui. Sehingga penyaluran informasi diharapkan menjadi lebih cepat

Daftar Pustaka
Keamanan system informasi website at http://budi.insan.co.id/courses/ec5010 SISTEM PENGALAMATAN IP & MAC PADA JARINGAN www.stmik-mdp.net/seminar/ipv6/seminar-2.doc jossonbaugh,Richard.2002.MATEMATIKA DISKIT.Jakarta:PT.prehallindo

You might also like