You are on page 1of 70

BAHAN MATERI KULIAH MANAJEMEN KOPERASI 2011 I.

MANAJEMEN
Pengertian Manajemen. . Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan, . Dengan manajemen akan dapat ditingkatkan daya guna dan daya hasil dari unsur-unsur manajemen. . Unsur-unsur manajemen ada 6 M : Man-Money-Method-Machine-Materialsdan Market. . Manajemen dapat diartikan to manage berarti mengatur. . Beberapa pertanyaan : . 1) Apa yang diatur ? = 6 M; 2) Apa tujuannya? = agar setiap M berdaya guna mewujudkan tujuan; 3) Mengapa harus diatur ? = agar 6 M dapat ter-KISS: 4) Siapa yang mengatur ? = Pimpinan dengan manajemennya: 5)Bagaimana mengatur nya ? = kegiatan dilakukan sesuai fungsi POAC.

2. Dasar-dasar Manajemen Semua organisasi baik formal maupun informal membutuhkan adanya fungsi manajemen. Sebab tanpa manajemen yang baik, tujuan organisasi tidak akan tercapai secara efisien. Selain itu dalam pencapaian tujuan organisasi sering ada berbagai hal yang bertentangan dengan kepentingan pribadi beberapa anggota, atau bahkan ada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang saling bertentangan. Untuk menjaga keseimbangan antara para anggota yang mempunyai berbagai kepentingan tersebut sangat dibutuhkan manajemen yang baik, sehingga pertentangan antar anggota dapat dikendalikan dan selanjutnya pencapaian tujuan organisasi tidak terganggu.

Seperti ilmu sosial yang lain, manajemen mempunyai banyak pengertian, ada yang sebagai suatu seni untuk mencapai suatu tujuan melalui pengaturan terhadap orang lain. Definisi yang lebih sering digunakan adalah definisi yang dikemukakan oleh Stoner yang mengatakan: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

3. Manajer

Peranan manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang lingkup dan wewenangnya; mengelola sumberdaya secara efisien, memberikan perintah, bertindak sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (to get things done by working with and through people).

II. KOPERASI 2.1. Latar belakang munculnya inspirasi koperasi Mekanisme pasar sebagai suatu sistem membuat berkembangnya kaum kapitalisme dan lebih kuat (karena pemilik lahan dan modal) diperhadapkan dengan pihak kaum buruh (hanya memiliki tenaga kerja) Pada era Kapitalisme, muncul revolusi industri pada 1800-an di Inggris, sehingga kaum buruh tambah menderita. Dalam memecahkan masalah ekonomi kaum buruh, muncul inspirasi berkoperasi yang kemudian berkembang hingga mereka membuat azas-azas, yang disebut azas Rochdale sebagaidefensive effect yaitu gerakan otomatis untuk membela diri dari dominasi/tekanan kaum kapitalis pada kaum buruh melalui eksploitasi ekonomi. Di Perancis, pada masa kerajaan bangsawan memiliki kekuasaan yang luas, sementara rakyat tidak memiliki hak suatu apapun. Akhirnya pada tahun 1789 muncul revolusi sosial, yaitu munculnya gerakan perkumpulan guna mengadakan perubahan untuk menolong dan memperbaiki taraf hidup rakyat, yang kemudian dikenal dengan nama koperasi.

Di Jerman, para pemilik modal meminjamkan uang yang dikenal dengan Raffeisen (utang) dengan suku bunga tinggi. Pemerintah melihat perekonomian rakyat sangan memprihatinkan, maka saat Wilhem Friederik (1818-1888) menjadi walikota, membentuk koperasi kredit, untuk meringankan petani dipedesaan, sedangkan hakim Schulze Delitzsch men dirikan koperasi juga untuk membantu pedagang kaki lima diperkotaan. Di Rusia, pada saat pemerintahan Gorbachev (1985) dengan kampanye Glasnost yaitu membeberkan kekejaman yang dilakukan oleh birokrasi negara, kekejaman Stanlin saat berkuasa, dan salah kelolanya disektor Ekonomi, sehingga mengakibatkan cara otoriter berakhir di Rusia. Setelah kampanye dikenalkan program manajemen dan perencanaan ekonomi, yang kemudian diikuti negara-negara blok timur, sehingga pada akhirnya perekonomian mereka menganut sistem pasar. Dari uraian tersebut, buatlah uraian bagaimana munculnya inspirasi koperasi.

2.2. Sejarah Koperasi KOPERASI MUNCUL PERTAMA KALI PADA AWAL ABAD 1919. PENERAPAN SISTEM KAPITALIS DI EROPA MEMBUAT BURUH MERASA TERTINDAS DAN UNTUK MEMBEBASKAN PENDERITAAN, MEREKA BERSEPAKAT MEMBENTUK KOPERASI. - PADA AWALNYA PERTUMBUHAN KOPERASI MEMANG TIDAK DAPAT DIPISAHKAN DENGAN GERAKAN SOSIALIS, HAL INI DISEBABKAN KUATNYA PENGARUH PEMIKIRAN SOSIALIS DALAM PERKEMBANGAN KOPERASI. - ADA DUA ALASAN YANG MENDASARI PENGARUH SOSIALISME TERSEBUT YAITU :

ALASANNYA SEBAGAI BERIKUT : PERTAMA : TERDAPATNYA KESAMAAN MOTIF ANTARA GERAKAN KOPERASI DENGAN GERAKAN SOSIALIS, SEBAGAI REAKSI TERHADAP PENDERITAAN KAUM BURUH DIDALAM SISTEM PEREKONOMIAN KAPITALIS ATAU SAMA MEMBEBASKAN KAUM BURUH DARI KETERTINDASAN KAUM KAPITALIS. KEDUA : SEBAGAI SUATU BENTUK ORGANISASI EKONOMI YANG BERBEDA DENGAN BENTUK ORGANISASI EKONOMI KAPITALIS, YANG MENAWARKAN SUATU BENTUK DASAR TATANAN SOSIAL YANG BERBEDA DENGAN MASYARAKAT KAPITALIS. OLEH GERAKAN SOSIALIS, BENTUK USAHA KOPERASI DIPANDANG SEBAGAI CARA PRAKTIS BAGI KAUM BURUH DAN PRODUSEN KECIL UNTUK MELEPASKAN DIRI DARI TINDASAN KAUM KAPITALIS. OLEH SEBAB ITU MEREKA SANGAT MENGANJURKAN BERDIRINYA KOPERASI.

INGGRIS TAHUN 1844 KOPERASI KONSUMSI PERTAMA BERDIRI DI ROCHDALE INGGRIS.. PARA PENDIRINYA KAUM BURUH YANG TERTINDAS YAITU PEKERJA DI PABRIK TEKSTIL DIAWALI DENGAN JUMLAH 28 ORANG TERDORONG MENYATUKAN KEMAMPUAN MEREKA YANG TERBATAS DENGAN MEMBENTUK PERKUMPULAN DAN MENDIRIKAN SEBUAH TOKO. TOKO ITU MEMENUHI KEBUTUHAN SEHARI HARI PARA PEKERJA DENGAN CARA YANG LEBIH BAIK SEBELUMNYA. PARA PENDIRI TIDAK MENGANGGAP DIRINYA SEBAGAI KONSUMEN SAJA MELAINNKAN JUGA DIRINYA SEBAGAI MAJIKAN DARI PERKUMPULAN TERSEBUT, HAL ITU DITANDAI DENGAN RASA MEMILIKI DAN MENGAWASI PELAKSANAAN TOKO SECARA BERSAMA SAMA. KEMUDIAN MENGEMBANGKAN SAYAPNYA DENGAN USAHA PRODUKTIF DENGAN MENDIRIKAN PABRIK, MENYEDIAKAN PERUMAHAN PARA ANGGOTANYA.

KEBERHASILAN KOPERASI ROCHDALE PADA TAHUN 1852 TELAH BERDIRI 100 KOPERASI KONSUMSIDI INGGRIS. DISAMPING ITU KOPERASI INI BERGERAK LEBIH JAUH DENGAN MENYELENGGARAKAN USAHA PENGOLAHAN BARANG, PABRIK ROTI MODERN, PERUSAHAAN SUSU, PERUSAHAAN PENGEPAKAN, KONVEKSI, USAHA PENYEDIAAN,PERUSAHAAN BATU BARA UNTUK MUSIM DINGIN DSB. PADA TAHUN 1862 KOPERASI KONSUMSI DI INGGRIS MENYATUKAN DIRI MENJADI COOPERATIVE WHOLESALE SOCIETY ( CWS ), PADA TAHUN 1945 CWS TELAH MEMILIKI , 200 BUAH PABRIK DAN TEMPAT USAHA DENGAN 9000 PEKERJA. SEDANGKAN PADA TAHUN 1950 JUMLAH ANGGOTA PEKERJA KOPERASI DI INGGRIS TELAH BERJUMLAH 11 JUTA ORANG DARI 50 JUTA PENDUDUK INGGRIS. DISAMPING ITU UNTUK MENGURANGI IMPOR BAHAN MAKANAN, TELAH MENDORONG BERDIRI KOPERASI PERTANIAN.

2.3. PENGERTIAN KOPERASI


1) Dr. Fay (1908) : Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga msg-msg sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi. Margono Djojohadikoesoemo (1941) : Koperasi ialah perkumpulan seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya. Prof. R.S. Soeriaatmadja (Gubes FE-UI): Koperasi ialah suatu perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar persamaan derajat sebagai manusia, dengan tidak memandang haluan agama dan politik secara sukarela masuk, untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atas tanggungan bersama. Prof. Marvin, A. Schaars (Gubes Univ.of Winconsin-USA) : Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan di operasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nir laba atau atas dasar biaya.

2)

3)

4)

5) Paul Hubert Casselman : Koperasi adalah suatu sistem ekonomi yang mengandung unsur sosial. 6). UU Koperasi No. 14/1965 : Koperasi adalah organisasi ekonomi dan alat revolusi yang berfungsi sebagai tempat persemaian insan masyarakatserta wahana menuju sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila 7). UU No. 12/1967 : Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. (1 s/d 7 diatas Drs. Hendrojogi, MSc, 2002, p.20-28) 8). Ch. Suparmi (Manajemen Koperasi, 1989, p 1.2): Koperasi berasal dari kata ko = bersama dan operasi = bekerja, maka diartikan bersamasama bekerja. 9). Hendar & Kusnadi (2005, 22) : Koperasi adalah organisasi otonom yang berada dalam lingkungan sosial ekonomi dan sistim ekonomi yang memungkinkan setiap individu dan setiap kelompok orang merumuskan tujuan-tujuannya secara otonom dan mewujudkan tujuan-tujuan itu melalui aktivitas-aktivitas ekonomi yang dilaksanakan secara bersama . Dari uraian tersebut, buatlah unsur-unsur koperasi dari setiap defenisi, susun persamaan dan perbedaan, kemudian susun pengertian koperasi menurut sdr berdasarkan pengertian yang diberikan para ahli tersebut.

UU 25/1992 ( psl. 1) Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi sekaligus sebagai gerakan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan Perkoperasian : segala sesuatu yang menyangkut kehidupan koperasi Koperasi Primer : koperasi yang didirikan oleh/dan beranggotakan orang-seorrang Kop. Sekunder : koperasi yang didirikan dan ber anggotakan bdn-bdn hkm koperasi Gerakan Kop. : seluruh organisasi koperasi dan kegiatan perkoperasian yang bersifat terpadu menuju tercapai citacita bersama koperasi.

2.4. TUJUAN, FUNGSI, PERAN & PRINSIP KOPERASI


1). TUJUAN (uu 25/1992-psl. 3) Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil dan makmur berlandaskan Pacasila dan UUD 1945. 2). FUNGSI DAN PERAN (uu 25/1992-psl. 4). a. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sokogurunya. d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

3). PRINSIP KOPERASI (uu 25/1992-psl. 5) a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. d. Pemberian balas jasa yang terbatas atas modal e. Kemandirian f. Melaksanakan pendidikan perkoperasian dan kerjasama antar koperasi.

2.5. PEMBENTUKAN KOPERASI


SYARAT PEMBENTUKAN (uu 25/1992-psl.6,7,8) a. Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 orang b. Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 koperasi c. Pembentukan dilakukan dengan akta pendirian yang memuat Anggaran Dasar d. Koperasi mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah negara RI e. Anggaran Dasar memuat : 1). Daftar nama pendiri 2). Nama dan tempat kedudukan 3). Maksud dan tujuan serta bidang usaha 5). Ketentuan mengenai keanggotaan, rapat anggota 6). Ketentuan mengenai pengelolaan dan permodalan 7). Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya 8). Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha 9). Ketentuan mengenai sanksi

2.6. STATUS BADAN HUKUM (psl. 9 s/d 14).

a. b.

c.

Perubahan Koperasi memperoleh badan hukum setelah akta pendiriannya disyahkan oleh pemerintah (psl.9 s/d 11) Anggaran Dasar (psl.12) 1). Perubahan dilakukan oleh Rapat Anggota 2). Terhadap perubahan yang menyangkut penggabungan, pembagian, dan perubahan bidang usaha koperasi dimintakan pengesahan dari pemerintah. Keperluan pengembangan dan atau efisiensi, dapat dilakukan menggabungkan diri dengan koperasi lain dengan membentuk koperasi baru.Penggabungan dilakukan setelah melalui persetujuan Rapat Anggota masing-masing.(psl. 14)

2.7. BENTUK DAN JENIS (psl. 15, 16) a. Koperasi dapat berbentuk Koperasi Primer atau Koperasi Sekunder b. Jenis Koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya.

2.8. KEANGGOTAAN, KEWAJIBAN DAN HAK (psl. 17s/d20) 1). Anggota adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa dan dicatat dalam buku daftar anggota. 2). Dapat memiliki anggota luar biasa yang persyaratan, hak dan kewajiban keanggotaannya ditetapkan dalam anggaran dasar 3). Keanggotaan tidak dapat dipindahtangankan 4). Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama yang diatur dalam anggaran dasar 5). Kewajiban : a. Memenuhi ketentuan dalam AD dan ART serta keputusan rapat anggota, b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha, c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan asas kekeluargaan. 6). Hak : a. menghadiri, memberikan pendapat, memberikan suara dalam rapat anggota, b. memilih dan dipilih menjadi pengurus dan pengawas, c meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam AD, d. memberikan pendapat atau saran kepada pengurus diluar rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta, e. Memanfaatkan dan mendapatkan pelayanan yang sama antara sesama anggota.

2.9. PERANGKAT ORGANISASI 1). Perangkat Organisasi Koperasi terdiri dari : Rapat Anggota Pengurus Pengawas 2). Rapat anggota Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi, yang pelaksanaannya diatur dalam AD, ttg rapat anggota perhatikan UU 25/1992, psl 22 s/d 28. 3). Pengurus (psl. 29 s/d 37) a. Pengurus dipilih dari / dan oleh anggota dalam rapat anggota b. Pengurus merupakan pemegang kuasa dalam rapat anggota c. Untuk pertama kali, susunan dan nama pengurus dicantumkan dalam akta pendirian. d. Masa jabatan pengurus paling lama 5 tahun e. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi pengurus ditetapkan dlm AD f. Tugas, wewenang, tanggung jawab dan pengelolaannya, psl 30 s/d 37 4). Pengawas : Psl 38 s/d 40, UU 25/1992

2.10. Permodalan (psl.41,42) 1). Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan pinjaman 2). Modal sendiri berasal dari : simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah 3). Modal pinjaman berasal dari : anggota, koperasi lainnya dan/atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya. 4). Modal penyertaan, yang diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. 3.11. Lapangan usaha : psl 43, 44 3.12. Sisa Hasil Usaha : psl 45 3.13. Pembubaran Koperasi : psl 46 s/d 56 3.14. Lembaga Gerakan Koperasi : psl 57 s/d 59 3.15. Pembinaan : psl 60 s/d 64

2.11. Permasalahan Yang Dihadapi Koperasi


MANAJEMEN KOPERASI = KOPERASI DAN MANAJEMEN Prinsip Ekonomi dan Prinsip Koperasi Pengurus dan atau Manajer Pengelola Koperasi - Menjalankan kedua Prinsip Maju tidaknya Koperasi bersandar kepada Manajemen Kepengelolaannya Definisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul The Cooperative Movement and some of its Problems yang mengatakan bahwa : Cooperation is an economic system with social content. Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomi dengan melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur sosial di dalamnya.

Unsur sosial yang terkandung dalam prinsip koperasi lebih menekankan kepada hubungan antar anggota, hubungan anggota dengan pengurus, tentang hak suara, cara pembagian dari sisa hasil usaha dan sebagainya seperti yang dapat kita lihat dalam: Kesamaan derajat yang diwujudkan dalam one man one vote dan no voting by proxy. Kesukarelaan dalam keanggotaan Menolong diri sendiri (self help) Persaudaraan/kekeluargaan (fraternity and unity) Demokrasi yang terlihat dan diwujudkan dalam cara pengelolaan dan pengawasan yang dilakukan oleh anggota. Pembagian sisa hasil usaha proporsional dengan jasa-jasanya.

III. MANAJEMEN KOPERASI Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu: a). Anggota b). Pengurus c). Manajer d). Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan Sedangkan menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasi adalah: a). Rapat anggota b). Pengurus c). Pengawas

MANAJEMEN KOPERASI

Man

Rpt Angg

Menet. AD Kebij. Um Memb. Prog Pil.Pengrs,Was

Pemb.SHU Penggab./ Pembub. Kop.

Pengurus Pimp.Orgn./Ush.Kop Mengel. Kop, Rpt.Angg. Angk. Manajer dan Kary.


Pengawas

Mengaw. Jlnnya Kop, Sesuai /Tidak dgn AD/Kebij. Um Proses


Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Pengawasan

3.1. Perangkat Koperasi Koperasi seperti halnya organisasi yang lain membutuhkan manajemen yang baik agar tujuan koperasi tercapai dengan efisien. Hal yang membedakan manajemen koperasi dengan manajemen umum adalah terletak pada unsur-unsur manajemen koperasi yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Adapun tugas masing-masing dapat diperinci sebagai berikut : Rapat anggota bertugas untuk menetapkan anggaran dasar, membuat kebijaksanaan umum, mengangkat/memberhentikan pengurus dan pengawas. Pengurus koperasi bertugas memimpin koperasi dan usaha koperasi sedangkan Pengawas tugasnya mengawasi jalannya koperasi. Untuk koperasi yang unit usahanya banyak dan luas, pengurus dimungkinkan mengangkat manajer dan karyawan. Manajer atau karyawan tidak harus anggota koperasi dan seyogyanya memang diambil dari luar koperasi supaya pengawasannya lebih mudah. Mereka bekerja karena ditugasi oleh pengurus, maka mereka juga bertanggung jawab kepada pengurus

3.2. Rapat Anggota Koperasi merupakan kumpulan orang atau badan hukum koperasi. Koperasi dimiliki oleh anggota, dijalankan oleh anggota dan bekerja untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat. Rapat anggota adalah tempat di mana suara-suara anggota berkumpul dan hanya diadakan pada waktu-waktu tertentu. Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Seorang anggota berhak menghadiri rapat anggota dan memberikan suara dalam rapat anggota serta mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus baaik di luar maupun di dalam rapat anggota. Anggota juga harus ikut serta mengadakan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha koperasi.

Anggota secara keseluruhan menjalankan manajemen dalam suatu rapat anggota dengan menetapkan: Anggaran dasar Kebijaksanaan umum serta pelaksanaan keputusan koperasi Pemilihan/pengangkatan/pemberhentian pengurus dan pengawas Rencana kerja, pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya Pembagian SHU Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

3.3. Pengurus Koperasi


Pengurus koperasi adalah orang-orang yang bekerja di garis depan, mereka adalah otak dari gerakan koperasi dan merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya suatu koperasi. Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah memimpin organisasi dan usaha koperasi serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai dengan keputusan-keputusan rapat anggota Menurut Leon Garayon dan Paul O. Mohn dalam bukunya The Board of Directions of Cooperatives fungsi pengurus adalah: Pusat pengambil keputusan tertinggi Pemberi nasihat Pengawas atau orang yang dapat dipercaya Penjaga berkesinambungannya organisasi Simbol

3.4. Pengawas
Tugas pengawas adalah melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi, termasuk organisasi, usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus, serta membuat laporan tertulis tentang pemeriksaan. Pengawas bertindak sebagai orang-orang kepercayaan anggota dalam menjaga harta kekayaan anggota dalam koperasi. Syarat-syarat menjadi pengawas yaitu: - mempunyai kemampuan berusaha - mempunyai sifat sebagai pemimpin, yang disegani anggota koperasi dan masyarakat sekelilingnya. Dihargai pendapatnya, diperhatikan saran-sarannya dan iindahkan nasihat-nasihatnya.

MENGAPA MANAJEMEN DIBUTUHKAN ?


Manajemen dibutuhkan semua organisasi, karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit dicapai. Alasan mengapa manajemen dibutuhkan : 1). Untuk mencapai tujuan 2). Untuk menjaga keseimbangan diantara berbagai tujuan yang berbeda dan bertentangan. Misalnya perbedaan kepentingan/tujuan antara : pemilik, karyawan, pelanggan, masyarakat dan pemerintah, dll. 3). Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas Konsep utama untuk mengukur kinerja manajer adalah efisiensi, efektivitas, dan kualitas, yaitu meningkatkan produktivitas, hal ini merupakan konsep matematik, yaitu ratio antara output dengan input : P = O/I. Bagaimana konsep ini dirumuskan untuk meningkatkan produktivitas? Buat contoh konsep untuk meningkatkan produktivitas, sebagai latihan ! Defenisi manajemen dapat diartikan sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang-orang lain. Manajemen lebih kompleks dilihat dari fungsinya, adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas upayaupaya organisasi dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

IV. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN


4.1. Fungsi Perencanaan - Penentuan Tujuan sebagai proses awal - Membuat Program : . Rencana = Apa, Kapan, Bgm, Siapa . Anggaran - Perencanaan lebih dahulu dilakukan sebelum pelaksanaan Kegiatan (Pelaksanaan Rencana) Koperasi = Usaha = Organisasi Organisasi membutuhkan: Tujuan bagaimana menentukan tujuan : SWOT &SMART Sasaran = Target dan Obyek Strategi = siasat = Renc, keg. Yg cermat utk menc. sasaran Kebijakan = Kecakapan bertindak utk pelaks. strategi dlm menghdp kesulitan Program = Rancangan Kegiatan berdasarkan kedua Prinsip Pelaksanaan Kegiatan

4.1.1. Perencanaan Perencanaan merupakan proses dasar manajemen. Dalam perencanaan manajer memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan, bagaimana melakukan dan siapa yang harus melakukan. Setiap organisasi memerlukan perencanaan. Baik organisasi yang bersifat kecil maupun besar sama saja membutuhkan perencanaan. Hanya dalam pelaksanaannya diperlukan penyesuaian-penyesuaian mengingat bentuk, tujuan dan luas organisasi yang bersangkutan. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang fleksibel, sebab perencanaan akan berbeda dalam situasi dan kondisi yang berubah-ubah di waktu yang akan datang. Apabila perlu dalam pelaksanaannya diadakan perencanaan kembali sehingga semakin cepat cita-cita/tujuan organisasi untuk dicapai.

4.1.2. Tipe dan Proses Perencanaan


Ada empat-tahap dasar perencanaan, yaitu : (1) menetapkan tujuan dan serangkaian tujuan, (2) merumuskan keadaan saat ini, (3) mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan dan (4) mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. Perencanaan yang dibuat oleh perusahaan yang satu belum tentu sama dengan yang dibuat oleh perusahaan lain. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan tipe organisasi, jangka waktu yang digunakan dan tipe manajer yang mengelola perusahaan. Secara garis besar ada dua tipe rencana yaitu rencana strategis dan operasional. Perencanan strategis mencakup proses pemilihan tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan dan program untuk menjamin bahwa tujuan tersebut dapat dicapai, sedangkan rencana operasional menguraikan lebih rinci bagaimana rencana-rencana strategis akan dicapai.

4.1.3. Perencanaan dalam Koperasi Organisasi koperasi sama dengan organisasi yang lain, perlu dikelola dengan baik agar dapat mencapai tujuan akhir seefektif mungkin. Fungsi perencanaan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting karena merupakan dasar bagi fungsi manajemen yang lain. Agar tujuan akhir koperasi dapat dicapai maka koperasi harus membuat rencana yang baik, dengan melalui beberapa langkah dasar pembuatan rencana yaitu menentukan tujuan organisasi mengajukan beberapa alternatif cara mencapai tujuan tersebut dan kemudian alternatifalternatif tersebut harus dikaji satu per satu baik buruknya sebelum diputuskan alternatif mana yang dipilih Tipe rencana yang dapat diambil dalam koperasi dapat bermacam-macam tergantung pada jangka waktu dan jenjang atau tingkatan manajemen.

4.1.4. Langkah-langkah Perencanaan dalam koperasi


Tim Manajemen dalam Koperasi terdiri dari : Rapat anggota, Pengurus dan Pengawas, ditambah (bila diperlukan ) : Penasehat dan Dinas Koperasi. Fungsi manajemen yang pertama adalah perencanaan, adapun langkahlangkah dalam pembuatan perencanaan dlm koperasi : 1). Menetapkan tujuan sebagai organisasi ekonomi = mencari keuntungan, tetapi sebagai organisasi sosial = bukan keuntungan yang dikejar Karena itu perlu ditetapkan tujuan utama koperasi dan tujuan tambahan,dan tujuan tsb hrs jelas dipahami anggota, pengurus, dan pengawas. 2). Mencari dan meneliti beberapa alternatif cara untuk mencapai tujuan sehubungan dengan tidak adanya kepastian atas kondisi yg akan dihadapi. 3). Menilai masing-masing alternatif; mis. -. Keuntungan besar tapi jangka pendek atau besar risiko; -. Keuntungan kecil dalam jangka panjang dan batas aman.

4). Menentukan alternatif yang dipilih. . Bila keputusan benar maka terarah kepencapaian tujuan . Bila keputusan salah maka hancurlah organisasi koperasi. 5). Menunjuk orang yang akan melaksanakan keputusan alternatif. . Apa tugas, tanggung jawab dan kewenangannya . Bertanggung jawab kepada siapa 4.1.5. Tipe-tipe Perencanaan. Dalam Koperasi dikenal 2 manajemen yaitu : . Manajemen Organisasi (Rapat anggota, Pengurus dan Pengawas) . Manajemen Usaha (Manajer dan Karyawan yang diangkat pengurus). Manajemen organisasi memuat rencana strategis, sedangkan manajemen usaha membuat rencana operasional. Sebutkan 2 sisi manajemen dalam koperasi dan bagaimana perbedaannya dalam fungsi perencanaan, berikan penjelasan dan keterkaitannya.

4.2. PENGORGANISASIAN KOPERASI 4.2.1.Pengertian Umum. Perlu dipahami tiga ciri umum dari semua organisasi : Perilaku Struktur Proses. Perilaku Organisasi : Individu, Kelompok, Organisasi. Struktur Organisasi : pembagian tugas/individu&kelompok dalam struktur bertujuan untuk mengendalikan, menyalurkan, mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan organisasi. Proses Organisasi : proses komunikasi dan proses pengambilan keputusan, sehingga struktur dapat berjalan terkoordinasi searah dalam pencapaian tujuan. Kenapa perlu suatu organisasi ? Bila mencapai tujuan tidak dapat dicapai sendiri-sendiri oleh para anggota organisasi.

Defenisi organisasi yang dikemukakan oleh Koontz dan ODonnell : bahwa fungsi organisasi seorang manajer meliputi penentuan dan penyebutan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan, penggolongan kegiatan-kegiatan, penyerahan kegiatan yang sudah digolong-golongkan tersebut kepada departemen-departemen atau bagian-bagian tertentu yang dikepalai oleh seorang manajer atau kepala bagian, dan mendelegasikan kekuasaan untuk melaksanakannya. Dengan demikian hal-hal yang diperlukan dalam pengorganisasian adalah : Pertama, memahami tujuan perusahaan Kedua, kegiatan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut Ketiga, kegiatan tersebut digolong-golongkan atas dasar tertentu Keempat, menyerahkan pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut kepada bagian/seksi yang ada dalam perusahaan Kelima, memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada kepala bagian/ seksi untuk melaksanakan tugas/kegiatan tersebut. Penggolongan kegiatan atas dasar tertentu dimaksud antara lain : atas dasar langganan (industri, militer, konsumen), atas dasar wilayah, atas dasar produk (elektronik, alat RT,), fungsional (produksi, pemasaran, keuangan, SDM), dll.

4.2.2. Pengorganisasian dan Struktur Organisasi Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien. Pelaksanaan proses pengorganisasian akan mencerminkan struktur organisasi yang mencakup beberapa aspek penting seperti: pembagian kerja, departementasi, bagan organisasi, rantai perintah dan kesatuan perintah, tingkat hierarki manajemen, dan saluran komunikasi dan sebagainya. 4.2.3. Bagan Organisasi Bagan Organisasi menggambarkan lima aspek : Struktur organisasi, pembagian kerja (fungsi/departemen), rantai perintah, pengelompokan segmen sektor pekerjaan dan tingkat manajemen.

4.2.4. Struktur Organisasi dalam Koperasi Sebagai pengelola koperasi, pengurus menghadapi berbagai macam masalah yang harus diselesaikan. Masalah yang paling sulit adalah masalah yang timbul dari dalam dirinya sendiri, yaitu berupa keterbatasan. Keterbatasan dalam hal pengetahuan paling sering terjadi, sebab seorang pengurus harus diangkat oleh, dan dari anggota, sehingga belum tentu dia merupakan orang yang profesional di bidang perusahaan. Dengan kemampuannya yang terbatas, serta tingkat pendidikan yang terbatas pula, pengurus perlu mengangkat karyawan yang bertugas membantunya dalam mengelola koperasi agar pekerjaan koperasi dapat diselesaikan dengan baik. Dengan masuknya berbagai pihak yang ikut membantu pengurus mengelola usaha koperasi, semakin kompleks pula struktur organisasi koperasi tersebut. Pemilihan bentuk struktur organisasi koperasi harus disesuaikan dengan macam usaha, volume usaha, maupun luas pasar dari produk yang dihasilkan. Pada prinsipnya semua bentuk organisasi adalah baik, walaupun masing-masing mempunyai kelemahan.

4.3. PENGARAHAN
Pengertian George R. Terry : menempatkan semua anggota kelompok agar bekerja secara sadar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi. Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo : Pengaktifan orang-orang sesuai dengan rencana dan pola organisasi yang telah ditetapkan. Prof. Dr. H. Arifin Abdurrachman, MPA : kegiatan manajemen untuk membuat orang-orang lain suka dan dapat bekerja Prof. Dr. Sondang S. Siagian :Penggerakan (motivating) adalah keseluruhan pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan efektif. Istilah Pengarahan 1. Actuating, yaitu menggerakan orang lain secara umum (dari belakang) 2. Directing, yaitu menggerakkan orang lain dengan memberikan petunjukpetunjuk dan pengarahan (pimpinan terkesan jauh dari pelaksana dan berada disampinf)

3. Commanding, yaitu menggerakkan orang lain dengan memberikan perintah atau komando, dan kadang paksaan (pimpinan terkesan dari atas) 4. Motivating, yaitu menggerakkan orang lain dengan memberikan instruksi, alasan, bimbingan, nasehat, koreksi, (pemimpin terkesan berada ditengah) 5. Staffing, yaitu menggerakkan orang lain dengan menempatkannya atau memberi jabatan tertentu pada fungsi yang sesuai. 6. Leading, yaitu menggerakkan orang lain dengan memberikan contoh dan teladan yang baik. Teori Penggerakan 1. Teori tingkat kebutuhan ( Abraham Maslow) 2. Teori Motivasi berprestasi (David Mc Clelland) 3. Teori Existence, Relatedness, Growth (ERG) oleh Alferder 4. Teori X dan Y (Douglas Gregor) 5. Dlsbnya.

Teknik Pengarahan 1. Jelaskan tujuan kepada setiap orang yang ada didalam organisasi 2. Upayakan setiap orang menyadari, memahami serta menerima tujuan tersebut dengan baik 3. Jelaskan filsafat yang dianut pimpinan organisasi dalam menjalankan kegiatan organisasi. 4. Jelaskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ditempuh pimpinan organisasi dalam usaha mencapai tujuan 5. Upayakan agar setiap orang memahami struktur organisasi 6. Jelaskan peranan apa yang diharapkan pimpinan untuk dijalankan setiap orang 7. Tekankan pentingnya kerja sama (sinergi) dalam melaksanakan kegiatan 8. Perlakukan setiap karyawan bawahan sebagai manusia dengan penuh pengertian 9. Berikan penghargaan dan pujian kepada pegawai yang cakap dan teguran serta bimbingan kepada orang yang kurang mampu bekerja 10. Yakinkan setiap orang bahwa bekerja dengan baik dalam organisasi, maka tujuan pribadi orang-orang tersebut akan tercapai semaksimal mungkin.

Fungsi Pengarahan Komunikasi,penyampaian sesuatu baik lisan maupun tulisan kepada bawahan atau dari bawahan, pastikan tidak ada salah pengertian dan kesalah pahaman. Human Relation, kembangkan semangat kerja dan ceria bawahan dan menjaga kepentingan umum organisasi Leadership, tunjukkan bahwa bawahan merasa dilindungi dan dibimbing dalam menghadapi masalah/kesulitan dalam melaksanakan tugan/pekerjaan Pengembangan Eksekutif. Ciptakan kemandirian bawahan, dapat mengambil keputusan yang tepat dalam melaksanakan setiap tugas/pekerjaannya, prakarsa sendiri selalu berusaha menekan biaya, memperkuat disiplin, meningkatkan mutu, dlsbnya. Mengembangkan rasa tanggung jawab, kembangkan sikap bawahan untuk tidak mencari pelibatan orang lain atas masalah/kesulitan yang dibuatnya. Pemberian Komando, menunjukkan sikap tegas dan jelas dalam memberi perintah, instruksi, arahan, meminta laporan dan pertanggungjawaban, memberi teguran dan pujian. Mengadakan Pengamatan, setiap pekerjaan/tugas bawahan pastikan dapat teramati (ada administrasi dan dokumentasi) Pemeliharaan Moral dan Disiplin, memberikan contoh yang baik dan patut.

Pengarahan Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Sebab masing-masing orang yang bekerja di dalam suatu organisasi mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Supaya kepentingan yang berbeda-beda tersebut tidak saling bertabrakan satu sama lain, maka pimpinan koperasi harus dapat mengarahkannya untuk mencapai tujuan koperasi. Seorang karyawan dapat mempunyai prestasi kerja yang baik, apabila mempunyai motivasi. Maka dari itu, tugas pimpinan koperasi adalah memotivasi karyawannya agar mereka menggunakan seluruh potensi yang ada dalam dirinya untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Supaya manajer atau pimpinan koperasi dapat memberikan pengarahan yang baik, pertama-tama ia harus mempunyai kemampuan untuk memimpin koperasi dan harus pandai mengadakan komunikasi secara vertikal.

Manajemen Kepegawaian Seorang manajer kepegawaian adalah pembantu pengurus yang diserahi tugas mengurus administrasi kepegawaian, yang mencakup: mendapatkan pegawai yang mau bekerja dalam koperasi, meningkatkan kemampuan kerja pegawai, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik sehingga para karyawan tersebut tidak bosan bekerja bahkan dapat meningkatkan prestasinya, melaksanakan kebijaksanaan yang dibuat pengurus, mengawasi pelaksanaannya dan menyampaikan informasi maupun laporan kepada pengurus secara teratur, memberikan saran-saran/usul-usul perbaikan.

KAITAN FUNGSI MANAJEMEN : PLANNING-ORGANIZING-ACTUATING Inti pokok Fungsi Perencanaan (Planning) : Apa tujuan yang mau dicapai (visi,tujuan, sasaran) Apa saja kegiatan (tugas/pekerjaan) yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Apa kebijakan dan strategi dalam melaksanakan kegiatan itu. Kebijakan (rangkaian konsep yang menjadi garis besar sebagai dasar rencana pelaksanaan). Strategi (siasat= rencana cermat dalam kegiatan mencapai sasaran) Inti pokok Fungsi Pengorganisasian (Organizing): Pengelompokan tugas/pekerjaan yang mirip dan berkaitan Membentuk struktur organisasi Pengisian personil karyawan dalam tugas/pekerjaan/kelompok (sesuaikan keahli an dan beban kerja, tetapkan job description sesuai job spesification) Inti Pokok Fungsi Pengarahan (Actuating) : Bagaimana agar personil yang ditempatkan bergerak (act) melaksanakan tgsnya Aplikasi teori motivasi (harus ada pengenalan pada individu/kelompok) KISS dan sinergi (gerak setiap individu/kelompok tidak semaunya tetapi kearah tujuan dan sasaran Tugas sdr menguraikan (merumuskan) dalam kalimat-kalimat bagaimana hubungan ke-3 fungsi tersebut saling berkaitan bergerak kearah pencapaian tujuan.

4.4. PENGAWASAN
Pengertian Sebagai proses untuk menjamin tujuan organisasi tercapai. Kegiatan yang dilakukan memeriksa apakah sudah sesuai dengan perencanaan. Tujuan  agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.  kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh anggota dapat dikurangi. Tipe dasar Pengawasan 1). Feedforward control (Pengawasan Pendahuluan), antisipasi atas masalah sebagai akibat kemungkinan adanya perubahan (lingkungan/ perkembangan) sebelum diselesaikan kegiatan tertentu dalam mencapai tujuan. 2). Concurrent control (Pengawasan dilakukan bersamaan dengan kegiatan dilaksanakan), dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu, atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan dilanjutkan, menjamin kegiatan yang sedang dalam proses, sudah sesuai prosedur. 3). Feedback control (pengawasan umpan balik), mengukur hasil kegiatan yang sudah diselesaikan apakah mencapai standar, bila ditemukan penyimpang an dan penyebabnya dapat dihindari pada kegiatan dimasa datang.

Proses pengawasan  Sudah dimulai dari fungsi perencanaan, penetapan tujuan, standar prosedur pelaksanaan suatu kegiatan.
Penetapan Standar Pelaksanaan Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan Pengukuran pelaksanaan kegiatan Perbandingan dengan Standar ; Evaluasi

Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan

 Tahapan proses dapat ditunjukkan pada gbr diatas. 1). Penetapan Standar mengandung arti suatu satuan pengukuran yang dapat dugunakan sebagai patokan untuk mengukur hasil. Hal-hal yang dapat digunakan standar : tujuan, spesifikasi tertentu, sasaran, kuota, target pelaksanaan, target penjualan, anggaran, bagian pasar (market share), margin keuntungan, keselamatan kerja, sasaran produksi,dll

Tiga bentuk/tipe standar yang umum, yaitu :  Standar phisik, meliputi kuantitas barang/jasa, jumlah langganan, kualitas produk  Standar moneter, biaya tenaga kerja, biaa penjualan, laba kotor, dll  Standar waktu, meliputi kecepatan produksi, batas waktu penyelesaian kerja Standar harus ditetapkan secara akurat (oleh orang-orang berpengalaman, ahli dibidang kegiatan/pekerjaan tsb), dan diterima pihak-pihak bersangkutan. 2). Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan Penetapan standar akan sis-sia bila tidak disertai cara mengukur pelaksanaan kegiatan nyata. Maka tahap ke 2 dalam pengawasan adalah menentukan pengukuran pelaksanaan kegiatan secara tepat. Kemudian tentukan :  Pelaksanaan pengukuran ( setiap jam, harian, mingguan, bulanan?)  Bentuk apa pengukuran dilakukan (laporan tertulis, inspeksi visual ?)  Siapa yang melaksanakan pengukuran 3). Tahap ke 3 adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan, sebagaimana telah ditentukan pada tahap ke 2.

4). Perbandingan Pelaksanaan dengan standar dan Analisa Perbandingan. Bila ada penyimpangan maka dianalisis/cari penyebabnya mengapa standar tidak dapat tercapai. 5). Pengambilan Tindakan Koreksi bila diperlukan Bila hasil analisa memerlukan tindakan koreksi, maka dapat dilakukan antara lain : standar mungkin diubah, pelaksanaan diperbaiki, atau keduanya dilakukan secara bersamaan. Karakteristik Pengawasan yang Efektif:  Akurat, informasi pelaksanaan kegiatan harus akurat  Tepat waktu, informasi harus segera bila kegiatan perbaikan diperlukan  Obyektif dan menyeluruh, informasi harus mudah dipahami, obyektif dan lengkap  Terpusat pada titik-titik pengawasan strategik, pengawasan memusatkan perhatian pada bidang dimana penyimpangan sering terjadi.  Realistik secara ekonomis, biaya dari sistem pengawasan harus lebih rendah dibandingkan manfaat yang dihasilkan sistem tersebut  Diterima para anggota organisasi

Teknik dan Metode Pengawasan Secara garis besar pengawasan dapat dibagi menjadi dua, yaitu metode pengawasan kualitatif dan metode pengawasan kuantitatif. Pengawasan kualitatif dilakukan oleh manajer untuk menjaga performance organisasi secara keseluruhan, sikap serta performance karyawan. Teknik yang sering digunakan antara lain: 1) pengamatan, 2) inspeksi teratur, 3) pelaporan lisan dan tertulis, 4) evaluasi pelaksanaan, 5) diskusi antara manajer dengan bawahan. Metoda manajemen yang digunakan untuk pengawasan mencakup : Management by Objectives (MBO), Management by Exception (MBE), dan Management Information System (MIS). Metode pengawasan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan data, biasanya digunakan untuk mengawasi kuantitas maupun kualitas produk. Ada beberapa cara yang biasa digunakan untuk mengadakan pengawasan kuantitatif, antara lain: menggunakan anggaran, mengadakan auditing, analisis break even, analisis rasio dan sebagainya. Bagan dan tenik yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan, yaitu : a)Bagan Gantt, b)Program Evaluation and Review Technic (PERT), c)Critical Path Method (CPM).

V. Manajer Koperasi Dewasa ini semakin banyak koperasi yang mengangkat manajer untuk menangani usaha koperasi dengan berbagai macam alasan. Alasan yang biasa dikemukakan adalah yang menyangkut kemampuan pengurus. Pengurus diangkat dari anggota koperasi yang mempunyai kemampuan terbatas di bidang manajemen perusahaan. Selain itu pengurus mempunyai tugas yang lebih luas, yaitu memimpin koperasi secara keseluruhan, sehingga hal-hal yang bersifat operasional dapat diserahkan kepada manajer. Dari segi waktu,pengurus dipilih hanya untuk jangka waktu tertentu untuk mengurus usaha koperasi, sebab biasanya pengurus mempunyai pekerjaan sendiri selain menjadi pengurus koperasi. Sedangkan menjalankan usaha koperasi tidak dapat dilakukan sambil lalu, tetapi harus dikerjakan penuh ketekunan.

5.1. Hub.Kerja antara Manajer dgn Pengurus dan Pihak Lain Seorang manajer koperasi diangkat pengurus untuk membantu menjalankan usaha koperasi, oleh karena itu manajer harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada pengurus, bukan kepada orang lain. Manajer hanya boleh mengerjakan sesuatu kalau diberi kewenangan atau kekuasaan oleh pengurus, misalnya dalam berhubungan dengan bank, manajer hanya boleh mengadakan kontak dengan bank untuk hal-hal yang diizinkan oleh pengurus. Di luar hal-hal yang diizinkan tersebut, manajer tidak boleh mengadakan hubungan dengan bank, melainkan pengurus sendiri yang akan melakukannya. Dewasa ini masih banyak koperasi yang membutuhkan bimbingan dari pihak lain, misalnya koperasi ditingkat atasnya, yaitu Departemen Koperasi maupun pemerintah daerah di mana koperasi tersebut beroperasi. Manajer koperasi yang masih mendapat binaan dari pihak lain, harus mampu membawa diri dalam berhubungan dengan pengurus maupun pembinanya. Selain itu juga harus bersiap-siap seandainya suatu saat bimbingan tersebut dikurangi atau dihilangkan sama sekali. Oleh karena itu pengurus maupun manajer harus mempersiapkan diri dalam masa transisi tersebut, sehingga pada suatu saat koperasi dapat mandiri, tidak memerlukan bimbingan lagi.

5.2. Tugas dan Tanggung Jawab Manajer Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengurus agar manajer yang diangkatnya dapat bekerja sebaik-baiknya, misalnya status manajer harus jelas, sistem gaji yang mampu memotivasi manajer dan memberi kesempatan kepada manajer untuk meningkatkan kemampuannya. Seorang manajer diangkat oleh pengurus, diberi wewenang untuk melaksanakan tugas di bidang usaha koperasi yang mencakup semua pelaksanaan usaha koperasi, seperti di bidang perencanaan, pelaksanaan usaha, kepegawaian, administrasi, dan pengawasan terhadap jalannya usaha. Manajer memperoleh wewenang dari pengurus, maka dia harus mempertanggung-jawabkan semua tindakannya kepada pengurus dan selanjutnya pengurus bertanggung jawab kepada rapat anggota. Manajer yang melakukan penyelewengan, berhak dilakukan tindakan-tindakan tertentu oleh pengurus Tindakan tersebut ada yang ringan, misalnya diperingatkan atau diskors, tetapi dapat pula dilakukan tindakan yang keras apabila kesalahan manajer cukup berat. Misalnya manajer tersebut dipecat, atau bahkan dituntut di muka pengadilan, apabila tindakan manajer menimbulkan kerugian yang besar bagi koperasi. Berhubung tugas manajer sangat berat maka hendaknya manajer yang diangkat memenuhi beberapa persyaratan seperti taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat, jujur, berpendidikan cukup dan berpengalaman di bidang yang akan dikelolanya.

5.3. Administrasi Koperasi Suatu perkumpulan dari sekelompok orang, yang mempunyai tujuan tertentu membutuhkan administrasi yang baik. Ada dua macam pengertian administrasi : Pertama, administrasi berasal dari kata administratie dalam bahasa Belanda yang mencakup kegiatan tulis-menulis, suratmenyurat serta penyusunan dan penyimpanan naskah-naskah beserta pencatatan-pencatatan yang diperlukan. Kedua, administrasi yang berasal dari kata administration dalam bahasa Inggris, mencakup semua proses penyelenggaraan usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

Administrasi Koperasi Penyelenggaraan administrasi yang baik, mencapai suatu tujuan dengan efisiensi.
Efisiensi di sini menggambarkan adanya perbandingan (benchmarking) antara suatu usaha yang paling baik dengan hasil yang dicapai dari usaha tersebut. Dilihat dari hasilnya, suatu usaha dikatakan efisien bila usaha tersebut memberikan hasil yang terbaik. Dilihat dari segi usaha, suatu usaha dapat dikatakan efisien apabila hasil yang ditentukan (dalam perencanaan) dapat dicapai dengan usaha/biaya yang paling ringan.

Proses penyelenggaraan usaha bersama meliputi rangkaian perbuatan yang dapat dibagi menjadi delapan jenis yang sering disebut sebagai delapan unsur administrasi. Kedelapan unsur tersebut adalah organisasi, manajemen, komunikasi, kepegawaian, keuangan, perbekalan, ketatausahaan dan perwakilan.

VI. Sumber Keuangan dan Penggunaan Dana Koperasi Sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi, koperasi membutuhkan modal untuk menjalankan usahanya. Ada empat macam modal koperasi menurut penggunaannya, yaitu
(1) modal untuk organisasi, (2) modal untuk alat perlengkapan, (3) modal kerja atau modal lancar dan (4) modal untuk uang muka.

Untuk memenuhi kebutuhannya akan modal, koperasi memiliki beberapa sumber modal, antara lain:
dari anggota, berupa simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela; dari Sisa Hasil Usaha dan dari luar koperasi, yang dapat berupa pinjaman dari bank maupun dari penanam modal.

VII. Auditing Koperasi


Koperasi supaya dapat bersaing dengan perusahaan lain harus dalam kondisi sehat, baik dari sudut organisasi maupun keuangannya. Untuk keperluan tersebut, koperasi harus menjalani pemeriksaan secara periodik. Pemeriksaan dapat dilakukan oleh pihak intern koperasi, yaitu oleh pengawas. Salah satu tugas pengawas adalah memeriksa jalannya koperasi, baik dari aspek organisasi, manajemen maupun keuangan. Pemeriksaan oleh pihak intern sering kurang objektif, karena dalam kenyataan memang sulit memeriksa diri sendiri dan mencarikesalahan sendiri. Selain itu ada kemungkinan anggota pengawas tidak mempunyai bekal pengetahuan tentang akuntansi. Pemeriksaan yang lebih baik dapat dilakukan oleh seorang akuntan, meskipun untuk itu dibutuhkan biaya yang banyak.

Koperasi Jasa Audit (KJA) Di Indonesia telah dibentuk suatu badan yang disebut Koperasi Jasa Audit (KJA), yang anggotanya adalah dari beberapa koperasi membentuk KJA dan bertugas mengaudit anggotanya. Selain mengaudit, KJA juga bertugas membina koperasi yang bersangkutan dan apabila diperlukan, memberi tambahan pengetahuan kepada pengurus koperasi binaannya mengenai masalah keuangan dan perkoperasian. Unsur-unsur akuntansi yang diaudit KJA pada dasamya sama dengan yang dilakukan akuntan publik. Akan tetapi dalam praktik, tidak semua koperasi melaksanakan pembukuan dengan baik. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya diadakan penyederhanaan, sesuai dengan situasi dan kondisi koperasi yang bersangkutan, dan selanjutnya tugas KJA adalah membina koperasi yang bersangkutan supaya dapat melaksanakan operasional dengan baik.

VIII. PEMBAGIAN SHU


. SHU . Pembagian SHU . Tehnik Perhitungan Pembagian SHU Contoh Perhitungan SHU Koperasi Sesuai dengan perundang undangan koperasi Indonesia pembagian SHU KOPERASI biasanya dibagi atas bagian-bagian yang telah disebutkan sebelumnya. Dikatakan biasanya karena pembagian SHU KOPERASI tetap harus sesuai dengan keputusan anggota di RAT yang dituangkan dalam AD/ART.
Pembagian yang ideal dan biasa dipakai pada koperasi di Indonesia adalah sebagai berikut: Cadangan : 40 % SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 % Dana pengurus : 5 % Dana karyawan : 5 % Dana Pembangunan Daerah kerja / Pendidikan : 5 % Dana sosial : 5 %

Persentase penghitungan SHU KOPERASI pun ditentukan pada RAT dan Harus dituangkan dalam AD/ART koperasi. Jika anggota menginginkan SHU KOPERASI dibagikan seluruhnyapun tetap boleh, tapi tentu hal ini tidak dianjurkan karena keberadaan dana cadangan dll juga sangat penting untuk keberlangsungan koperasi. Secara matematik rumusan penghitungan SHU KOPERASI adalah sebagai berikut:
SHU KOPERASI = Y+ X Dimana: SHU KOPERASI : Sisa Hasil Usaha per Anggota Y : SHU KOPERASI yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi (AE) X: SHU KOPERASI yang dibagi atas Modal Usaha (MU) Dengan menggunakan model matematika, SHU KOPERASI per anggota dapat dihitung sebagai berikut. SHU KOPERASI= Y+ X Dengan SHU KOPERASI (AE) = Ta/Tk(Y) SHU KOPERASI (MU) = Sa/Sk(X)

Dimana : o SHU KOPERASI: Total Sisa Hasil Usaha per Anggota o SHU KOPERASI (AE) : SHU KOPERASI Aktivitas Ekonomi o SHU KOPERASI (MU) : SHU KOPERASI Anggota atas Modal Usaha o Y : Jasa Usaha Anggota o X: Jasa Modal Anggota o Ta: Total transaksi Anggota) o Tk : Total transaksi Koperasi o Sa : Jumlah Simpanan Anggota o Sk : Simpana anggota total

Contoh: SHU KOPERASI pada Koperasi A setelah Pajak adalah Rp. 1.000.000,Jika dibagi sesuai prosentase Pembagian SHU KOPERASI seperti contoh yang disampaikan sebelumnya maka diperoleh: Cadangan : 40 % = 40% x Rp.1.000.000,- = Rp. 400.000,SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 % = 40% x Rp.1.000.000,- = Rp. 400.000,Dana pengurus : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,Dana karyawan : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,Dana Pembangunan Daerah kerja / Pendidikan : 5 %= 5% x Rp.1.000.000,= Rp. 50.000,Dana sosial : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,Yang bisa dibagi kepada anggota adalah SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 % Atau dalam contoh diatas senilai Rp.400.000,-

Maka Langkah-langkah pembagian SHU KOPERASI adalah sebagai berikut: 1. Di RAT ditentukan berapa persentasi SHU KOPERASI yang dibagikan untuk aktivitas ekonomi (transaksi anggota) dan berapa prosentase untuk SHU KOPERASI modal usaha (simpanan anggota) prosentase ini tidak dimasukan kedalam AD/ART karena perbandingan antara keduanya sangat mudah berubah tergantung posisi keuangan dan dominasi pengaruh atas usaha koperasi, maka harus diputuskan setiap tahun . Biasanya prosentase SHU KOPERASI yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi ( Y) adalah 70% dan prosentase SHU KOPERASI yang dibagi atas Modal Usaha (X) adalah 30%. Jika demikian maka sesuai contoh diatas Y = 70% x Rp.400.000,= Rp. 280.000,X= 30% x Rp.400.000,= Rp. 120.000,-

2. Hitung Total transaksi tiap anggota, total simpanan tiap anggota dan total transaksi seluruh anggota serta total simpanan seluruh anggota. Sebagi contoh kita akan menghitung SHU KOPERASI Gusbud. Dari data transaksi anggota diketahui Gusbud bertransaksi sebesar Rp. 10.000,- dengan simpanan Rp. 5000,- sedangakan total transaksi seluruh anggota adalah Rp.10.000.000,- dengan total simpanan anggota adalah Rp.2.000.000,Maka SHU KOPERASI (AE) Gusbud = Rp. 10.000/ Rp.10.000.000( Rp. 280.000,-) = Rp. 280,SHU KOPERASI (MU) Gusbud = Rp. 5000/ Rp.2.000.000(Rp. 120.000,-) = Rp.300,3. Contoh diatas diasumsikan bahwa 100% transaksi yang masuk ke koperasi adalah transaksi dengan anggota, padahal dalam kenyataanya pasti ada transaksi dengan non anggota.Nah sekarang bagaimana jika ternyata ada transaksi dengan non anggota?

Lambang Koperasi Indonesia

Lambang Koperasi Indonesia memiliki arti sebagai berikut : 1. Rantai melambangkan persahabatan yang kokoh. 2. Roda bergigi menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus menerus. 3. Kapas dan padi berarti menggambarkan kemakmuran rakyat yang diusahakan oleh koperasi. 4. Timbangan berarti keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi. 5. Bintang dalam perisai artinya Pancasila, merupakan landasan ideal koperasi. 6. Pohon beringin menggambarkan sifat kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang kokoh berakar. 7. Koperasi Indonesia menandakan lambang kepribadian koperasi rakyat Indonesia. 8. Warna merah dan putih menggambarkan sifat nasional Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian

Penguasaan : 1. Berapa Bab, berapa Pasal, sebutkan ! 2. Pada pasal berapa tentang pengangkatan pengelola/manajer koperasi sebutkan dan atas dasar apa hubungan kerja dengan pengurus?, Jelaskan! 3. Koperasi dapat menetapkan kebijakan harga, pada pasal berapa dasar pemikirannya, uraikan dan jelaskan.

You might also like