You are on page 1of 44

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT DI GUDANG FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA Diajukan Untuk

Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh : NAMA NIM NIRM : RITA RATNASARI : D 600 990 106 : 99.6.106.03064.50106

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2003 LEMBAR PENGESAHAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERSEDIAAN OBAT DI GUDANG FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Industri pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, telah disahkan pada : Hari : .

Tanggal : .

Mengesahkan,

Pembimbing I

Pembimbing II

(Dr. Waluyo Adi Siswanto, M. Eng.)

(Ir. M. Musrofi)

Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Industri

(Much. Djunaidi, ST. MT)

LEMBAR PERSETUJUAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT DI GUDANG FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA Telah dipertahankan di sidang pendadaran Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Hari : .

Tanggal : .

Menyetujui, Nama 1. Dr. Waluyo Adi Siswanto, M. Eng. (Ketua) 2. Ir. M. Musrofi (Anggota) 3. Much. Djunaidi, ST. MT (Anggota) 4. Etika Muslimah, ST. MM (Anggota) Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan Teknik Industri Ttd

(Dr. Waluyo Adi Siswanto, M.Eng.)

(Much. Djunaidi, ST. MT)

MOTTO

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Al Baqarah : 286) There is no the best way, but there is always a better way (Industrial Engineering Slogan) Kita tidak boleh kehilangan semangat. Semangat adalah stimulan terkuat untuk mencintai, berkreasi, dan keinginan untuk hidup lebih lama. (Alexander A. Bogomoletz) Suratan bukan masalah kesempatan, tapi pilihan, dan bukan untuk dinanti, tapi diraih. (William Jennings Bryan)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk: Ayahanda Drs. Muhammad Mahdi dan Sukarti, dua jiwa yang telah

Ibunda

mengukirku dengan doa, cinta, kasih sayang, dan pengorbanan yang sungguh mulia. Kakak-kakakku: Mas Doddy, Mbak Ida, Mbak Ambar, dan adikku Elly, yang selalu menghiasiku dengan cinta, kebahagiaan, dan kerinduan. Almamaterku Teknik Industri 99 UMS.

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb Sujud syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penyusunan Tugas Akhir dengan judul PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT DI BAGIAN GUDANG FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu hingga selesainya laporan tugas akhir ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus penulis haturkan kepada : 1. Allah SWT atas rahmat, ridho, dan karunia-Nya sehingga laporan ini terselesaikan. 2. Nabi Muhammad SAW yang membawa risalah dari kegelapan menuju jalan terang. 3. Ayah Ibu-ku yang telah banyak memberikan pengorbanan dan dukungan baik material maupun spiritual sehingga Penulis dapat mewujudkan cita-citanya. 4. Bapak Dr. Waluyo Adi Siswanto, M.Eng. selaku Dekan Fakultas Teknik UMS sekaligus menjadi Pembimbing I.

5. Bapak Much. Djunaidi, ST. MT selaku Ketua Jurusan Teknik Industri. 6. Bapak Ir. M. Musrofi selaku dosen pembimbing II yang telah dengan sabar memberikan bimbingan serta arahan yang berharga bagi penulis. 7. Ibu Mila Faila Sufa, ST selaku Biro Tugas akhir yang telah memberi data yang diperlukan selama penyusunan tugas akhir. 8. Bapak Muchlison Anis, ST selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan yang berharga bagi penulis. 9. Bapak/ Ibu dosen Teknik Industri yang telah memberikan bekal ilmu yang mengantarkan penulis menuju cita-cita. 10. Bapak Dr. H. M. Djufrie As, SKM selaku Direktur Utama Rumah Sakit Islam Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian. 11. Bapak dr. M. Daris Raharjo selaku Manajer Pelayanan Administrasi dan SDM Rumah Sakit Islam Surakarta. 12. Ibu Yuria Indri Budiari, S.Si, Apt selaku Asisten Manajer Farmasi 13. Ibu Indah dan Bapak Rahmat, yang telah membantu penulis dalam memperoleh informasi dan penyusunan data. 14. Seluruh staf dan karyawan Rumah Sakit Islam Surakarta yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam penelitian. 15. M. Mahdis Big Family yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dorongan, yang menjadi motivasi penulis untuk segera menyelesaikan Tugas Akhir ini

16. Komputerku dan AD4439NE-ku yang selalu setia mendampingiku dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 17. Sulis, Prima, Tono, Gigi, dan Didik Eko (thanks for this beautiful friendship). 18. Budiyanto, Mas Wur, dan Mas Yanto, thanks ajaran VB-nya. 19. Kakak tingkatku, Mas Cucuk (thanks besides N carring me ago), Mas Aan (thanks for all your support N care), Mbak Endang, dan Mbak Endah. 20. Teman-teman seperjuanganku, C-Watt, Tia, Koco, Rendi, Prihanto, Bandar, Agung, Mono, Wendar dan semua teman-teman di Jurusan Teknik Industri UMS. 21. Sri (teman kostku yang setia), Vita, Pipit, Miming, Ndari, Mbak Irma, Mbak Wied, dan seluruh keluarga besar Barokah. 22. Ana, Alfi, Nana, Tukul, Gun, Mas Top, Thanks all your support. 23. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis menerima segala saran serta kritik yang bersifat membangun. Harapan penulis, semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi penulis sendiri khususnya, serta memberikan hikmah dan ide bagi pembaca umumnya. Amin. Wassalamualaikum wr. wb

Surakarta, November 2003

Rita Ratnasari

ABSTRAKSI Dalam sistem informasi yang diperhitungkan dalam perancangan sistem informasi di Rumah Sakit Islam Surakarta antara lain adalah kebutuhan informasi, sistem dan prosedur, dan aliran informasi. Perancangan sebuah sistem informasi terkomputerisasi dimulai dengan rancangan database yang akan memuat serangkain data yang akan diperlukan. Perancangan sistem informasi dengan pengembangan dari Microsoft Visual Basic 6.0 akan dimulai dari rancangan output yang diinginkan dan input yang dibutuhkan. Perancangan perangkat lunak akan diawali dengan identifikasi sistem yang ada yang kemudian dianalisis sebagai bahan pertimbangan dalam perancangan. Perancangan akan disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang diinginkan. Informasi awal yang dibutuhkan dalam perancangan yang menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 akan digunakan dalam rancangan awal dan karena dikembangkan sesuai keinginann output yang diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah Di era persaingan bebas saat ini, kecepatan pengolahan dan penyampaian informasi memiliki peran yang sangat penting bagi setiap perusahaan, terutama pada perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat rutinitas yang tinggi dan memiliki sangat data yang harus diolah. Banyaknya data maupun informasi yang harus diolah tidak memungkinkan dilakukan dengan menggunakan cara-cara manual. Untuk mengolah data yang jumlahnya sangat banyak maka diperlukan suatu alat bantu yang memiliki tingkat kecepatan perhitungan dan penyampaian data yang tinggi. Alat bantu tersebut berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Penerapan sistem informasi berlandaskan komputer dalam dunia bisnis sekarang telah menjadi suatu keharusan, hal ini sebagai salah satu strategi keunggulan kompetitif. Sistem informasi berlandaskan komputer merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk mewujudkan peningkatan produktivitas. Dengan digunakannya komputer dan penguasaan keterampilan pengguna software yang terintegrasi maka dalam proses pengolahan data menjadi suatu bentuk informasi, akan dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan akurat.

Suatu hasil pengembangan sistem informasi harus mendukung aktivitas organisasi sampai jangka waktu tertentu, karena keberadaan suatu sistem informasi akan disesuaikan dengan perkembangan organisasi atau perusahaan. Dengan berkembangnya perusahaan, permasalahan-permasalahan baru akan muncul dan informasi yang dibutuhkan semakin komplek. Untuk itu diperlukan suatu rancangan desain baru yang dapat menunjang pelayanan kebutuhan informasi kepada pengguna sistem yang semakin meningkat. Untuk tetap menjaga agar berada di depan pesaing dan tetap menyetarakan diri dengan revolusi teknologi dan dampaknya pada produk atau jasa perusahaan, manajer harus tetap mengikuti dan mengurangi informasi tertentu dan

mengorganisasikannya untuk pengambilan keputusan. Rumah Sakit Islam Surakarta merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang medis yang memiliki tingkat rutinitas yang tinggi. Dengan demikian akan menghasilkan data maupun informasi yang jumlahnya sangat banyak. Kemudahan, kecepatan, dan kepuasan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan menjadi hal yang sangat penting dalam usahanya memperoleh keuntungan. Dalam hal ini pelayanan kesehatan juga meliputi pelayanan obat di bagian gudang farmasi. Untuk itu diperlukan suatu sistem pendukung yang memadai terutama untuk persediaan obat tersebut, sebab obat adalah kebutuhan utama bagi para pasien sehingga harus selalu tersedia. Oleh karena itu penulis tertarik dan bermaksud untuk menyusun perancangan sistem informasi data persediaan obat. Adapun penerapannya untuk kasus pada bagian gudang farmasi, Rumah Sakit Islam Surakarta. Sistem

yang dirancang akan digunakan untuk memperbaiki sistem informasi yang sudah ada tetapi masih kurang optimal, hal ini didukung dengan belum diterapkannya perangkat lunak (software) untuk persediaan obat yang ada saat ini untuk digunakan sebagai perangkat lunak (software) yang baku untuk menunjang persediaan obat. 1.2. Perumusan Masalah Dari uraian di atas, masalah yang akan dibahas adalah : Bagaimana perancangan sistem informasi persediaan obat yang berbasis komputer di bagian gudang apotek Rumah Sakit Islam Surakarta, agar mampu mendukung kebutuhan informasi yang cepat, akurat, dan tepat waktu, yang lebih baik dari yang sudah ada?.

1.3.

Pembatasan Masalah Untuk menyelesaikan masalah yang akan dibahas pada bab-bab seterusnya dan untuk menghindari adanya permasalahan tidak terlalu luas serta terjadinya penyimpangan yang tidak diinginkan maka perlu adanya batasan masalah, sehingga hasil analisa selanjutnya dapat lebih terarah sesuai dengan tujuannya. Adapun batasan-batasan masalah yang digunakan adalah: 1. Perancangan sistem informasi yang akan dibuat adalah pada sistem persediaan obat di bagian Gudang Farmasi Rumah Sakit Islam Surakarta; 2. Program yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini adalah program Microsoft Visual Basic 6.0, khususnya merancang database dan pembuatan software; 3. Dalam perancangan sistem informasi ini tidak menyangkut masalah pembayaran.

1.4.

Tujuan Penelitian Tujuan umum Untuk mengaplikasikan teori yang telah diperoleh di perkuliahan di Jurusan Teknik Industri dalam suatu aplikasi di perusahaan. Tujuan Khusus Mampu mengidentifikasikan masalah dalam pengambilan keputusan untuk masalah sistem informasi persedian obat dan mampu merencanakan database dan pembuatan software dalam proses persediaan obat di bagian gudang apotek, Rumah Sakit Islam Surakarta.

1.5. Manfaat Penelitian Manfaat Bagi Perusahaan a) Hasil laporan tugas akhir ini dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dan sumbangan pikiran pada perusahaan (rumah sakit) dalam mengambil keputusan khususnya dalam hal persediaan obat. b) Dengan adanya hasil perancangan database dan

pembuatan software ini memungkinkan perusahaan (rumah sakit) dapat mengolah data dengan baik dan dapat memberikan pelayanan secara lebih cepat.

2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Sistem Pengertian sistem cukup luas sehingga kata sistem dapat diterapkan untuk bidang apapun, meliputi perkantoran dan berbagai organisasi. Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari bagian-bagian atau hal-hal yang saling berkaitan dan beroperasi atau bekerja secara bersama-sama untuk mencapai satu atau lebih tujuan atau sasaran (Kurniawan, 1998:5). Selain itu, sistem juga dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan objek yang saling berkaitan dan saling bergantungan serta tetap (reguler) untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu lingkungan yang kompleks (Togar, 1999:67) Sedangkan definisi dari kamus Websters Unabridged lebih mendekati dengan keperluan. Definisi tersebut adalah sebagai berikut: Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi (Amsyah, 1997:27). Berdasarkan kemampuan untuk dapat berinteraksi dengan

lingkungannya, sistem dapat dibedakan menjadi sistem tertutup dan sistem terbuka. Suatu sistem tertutup disebut sebagai sistem yang mandiri, sistem ini tidak berinteraksi (pertukaran materi, informasi, dan atau energi) dengan lingkungannya, misalnya suatu reaksi kimia dalam sebuah tabung terisolasi dan tertutup. Sedangkan sistem terbuka adalah suatu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya (Kurniawan,1995:7)

Tidak Berinteraksi dengan lingkungan Sistem Tertutup Masukan Keluaran dan didefinisikan SISTEM diketahui

Sistem yang relatif tertutup Masukan diketahui Masukan Keluaran Gangguan

tidak

SISTEM

diketahui

Gambar 2.1. Sistem tertutup dan sistem terbuka (Kurniawan, 1998: 8) 2.1.2. Data Dalam sistem informasi, data menjadi bahan utamanya. Sebab tanpa data pekerjaan informasi tidak akan pernah ada. Data adalah fakta yang terjadi karena adanya kegiatan organisasi yang terjadi pada lini transaksi, manajemen lini bawah, lini tengah, dan lini atas. Data adalah suatu kebenaran, oleh karena itu ciri atau karakteristik dari data adalah benar (Amsyah, 1997: 83). Untuk keperluan data di kertas atau kartu dan pemasukan ke dalam komputer, maka data dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu data statis yaitu data yang

umumnya tidak berubah atau jarang berubah, dan data dinamis yaitu jenis data yang selalu berubah baik dalam frekuensi waktu tertentu (Amsyah, 1997: 85-86). 2.1.3 Informasi Informasi merupakan hasil pengolahan data yang telah mempunyai arti sehingga dapat digunakan khususnya oleh manajemen dalam membuat keputusan. Dari definisi di atas terlihat bahwa data elemen dari informasi, dimana data belum memberikan tambahan pengetahuan atau temuan tertentu. Dengan demikian data merupakan bahan mentah yang harus diolah terlebih dahulu sebelum menjadi informasi. Arti baru dari informasi ini dapat bersifat mengejutkan, menambah alternatif baru, mengeliminasikan alternatif yang ternyata tidak baik, umtuk selanjutnya dapat mempengaruhi pemakainya untuk melakukan sesuatu yang pada akhirnya akan menghasilkan data baru mengenai hasil tindakan yang bila diolah kembali akan menghasilkan informasi yang lebih baik (Kurniawan, 1998: 13). Sementara itu informasi dapat dikatakan tepat waktu jika informasi tersebut dihasilkan pada saat yang diperlukan, sedangkan relevansinya suatu informasi tersebut biasanya dikaitkan dengan kepentingan pengambilan keputusan dan model pengambilan keputusan yang akan diterapkan. Aspek terakhir adalah mengenai jumlah informasi yang harus dihasilkan, jumlah informasi yang terlalu banyak belum tentu akan membuat pemakai menjadi senang, tetapi kadang-kadang jumlah informasi yang berkelebihan akan membuat si pemakai menjadi bingung. Di samping itu untuk menghasilkan suatu informasi harus diperhitungkan biaya dan manfaatnya (Kurniawan, 1998: 15-16).

2.1.4. Manajemen Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada kemampuan orang yang me-manage organisasi tersebut. Manajemen sebagai suatu metode yang me-manage organisasi dapat dikatakan sebagai seni melaksanakan sesuatu melalui orang (Follet dalam Kurniawan, 1998:23). Fungsi manajemen terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (organizing), pengarahan (leading), penarikan pegawai (staffing), pengawasan (controlling). Manajemen juga dapat diartikan sebagai proses mengelola sumber daya manusia, material, dan metode (3M : Men, Materal, Method) berdasarkan fungsi-fungsi manajemen agar tujuan dapat tercapi secara efisien dan efektif (Amsyah, 1997: 1). Secara operasional manajemen dapat diartikan sebagai pelaksanaan proses mengkoordinasikan, mengintegrasikan, menyederhanakan, dan dan

mensinkronisasikan antara sumber daya manusia, material, dan metode dengan mengaplikasikan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan,

pengorganisasian, penggiatan, pengawasan, dan lain-lain agar tujuan organisai dapat tercapai secara efisien dan efektif (Amsyah,1997: 59).

2. 2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sampai saat ini belum ada kesepakatan mengenai definisi yang baku tentang Sistem Informasi Manajemen (SIM). Ada beberapa istilah yang biasa digunakan sehubungan dengan SIM, yaitu sistem pengolahan informasi, sistem keputusan, sistem penunjang pengambilan keputusan, sistem penunjang keputusan, sistem penunjang ahli atau sistem informasi saja. Pada dasarnya sistem informasi manajemen merupakan gabungan dari tiga unsur pokok, yaitu sistem, informasi, dan manajemen. Ada beberapa definisi mengenai sistem informasi manajemen , yaitu: Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang terintegrasi, ditopang oleh komputer, terjadi transaksi user-machine yang menghasilkan informasi untuk mendukung fungsi operasi dan pengambilan keputusan (dalam Kurniawan, 1998: 30).

Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam suatau organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hard ware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur, pedoman, model manajemen, dan keputusan serta sebuah basis data (Davis, 1997: 29).

Sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari interaksi sitem informasi yang menyediakan informasi, baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi (Scott, 1998: 31)

Sistem informasi manjemen adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Mc. Leod, 1996: 30).

Sistem informasi merupakan sekumpulan hal atau elemen atau subsistem atau bagian yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan berupa data kemudian mengolahnya dan menghasilkan keluaran berupainformasi yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya, sebagai dasar pengambilan keputusan, mendukung kegiatan manajemen dan oprasional, dengan

memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi proses tersebut guna mencapai tujuan (Sutanta, 1996: 95-96).

Dari definisi-definisi di atas bahwa ada enam bagian dalam pengertian mengenai sistem informasi manajemen yaitu (i) sistem yang terintegrasi, (ii) sistem yang di topang komputer, (iii) terdapat interaksi antara user dan machine, (iv) menghasilkan informasi, (v) mendukung fungsi operasi, dan (vi) mendukung fungsi pengambilan keputusan (Kurniawan, 1998: 30).

2.2.1. Tujuan Sistem Informasi Manajemen Suatu sistem informasi manajemen dikembangkan dengan tujuan sebagai berikut: (Kurniawan, 1998: 30) a) Agar organisasi dapat beroperasi secara efisien yang berati bahwa SIM

mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rutin secara lebih cepat dan mudah, efisiensi dapat dicapai berkat prestasi sistem pengolahan transaksi (Transaction Processing System). b) Agar organisasi dapat beroperasi secara efektif sehingga merupakan

target dari sistem pendukung keputusan (Decision Support System). c) d) Agar organisasi dapat memberikan pelayanan yang lebih baik. Agar organisasi dapat lebih meningkatkan kreasi terhadap produk

yanmg dihasilkannya. e) 2.3. Agar organisasi dapat meningkatkan usahanya.

Sistem Basis Data Pengertian basis data menurut James Martin dalam bukunya yang berjudul

Database Organization (dalam Sutanta 1996 : 6) A database may be defined as a collection of interrelated data stored together without harmful or unnecessary redudancy to serve one or more application in an optimal fashion : the data are store so that they are independent of programs which use the data ; a common and controlled approach is used in adding new data and in modifying and retrieving data within the data base.

Jadi pengertian basis data adalah sebagai berikut: Basis data adalah suatu kumpulan data yang berhubungan (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data(controlled redudancy) dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali ; dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal ; data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya ; data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria yang penting yaitu: a) Bersifat data oriented dan bukan program oriented; b) Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis data; c) Dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya; d) Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara lebih mudah; e) Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda; serta f) Kerangkapan data (data redudancy) minimal. Pengertian sistem basis data menurut Courtney Jr. dan Paradice

(dalam Sutanta, 1996 : 7) dalam bukunya yang berjudul Database System for Management yaitu:

Are integrated collections of data bases along with user who share the data bases, personal who design and manage and computer system to support them.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan pula bahwa sistem basis data mempunyai beberapa elemen penting yaitu basis data sebagai inti dari sistem basis data, perangkat lunak untuk mengelola basis data, perangkat keras sebagai pendukung operasi pengolahan data, serta manusia yang mempunyai peranan penting dalam sistem tersebut. Basis data mempunyai peran yang cukup penting dalam SIM, namun demikian basis data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan atau keuntungan dalam penggunaan sistem basis data adalah sebagai berikut: (Kurniawan, 1998: 114) a) Mengeliminasi duplikasi penyimpanan data, sehingga menghemat kapasitas memori pada alat penyimpan data dan menghindarkan terjadinya pertentangan data; b) Memungkinkan dihasilkannya informasi yang tak terprogram dengan penerapan basis data relasional dan; c) Memungkinkan pemisahan antara pemrograman dan pengeditan data. Program dapat diubah tanpa menganggu data dan data dapat diedit tanpa mengubah program aplikasi. Sedangkan kekurangan atau kelemahan dari sistem basis data adalah sebagai berikut:

a) Memerlukan dukungan personalia dengan kualifikasi dalam bidang manajemen basis data; b) Agar dapat bermanfaat secara maksimal, pemakai dituntut untuk memiliki daya kreasi yang tinggi dan herarki; c) Peranan administrator basis data yang terlalu dominan dapat berakibat negatif pada organisasi tersebut secara keseluruhan.

2.4. Database Management System Database Management System (DBMS) merupakan salah satu elemen dalam sistem basis data. DBMS adalah perangkat lunak yang memberikan fasilitas (yang tersedia dan dapat digunakan) untuk melakukan fungsi pengaturan, pengawasan, pengendalian atau kontrol, pengolahan, dan koordinasi terhadap semua proses atau operasi yang terjadi pada sistem basis data (Sutanta, 1996: 26). Komponen-komponen utama pada perangkat lunak sistem manajemen basis data terdiri atas query language, report generator, Data Manipulation Language (DML), recovery, kamus data, dan basis data (Sutanta, 1996: 29). Bahasa query merupakan bagian dari sistem DBMS yang dirancang secara khusus untuk digunakan oleh bagian-bagian lain dengan sedikit perintah yang sederhana (Sutanta, 1996: 29). Query dapat digunakan untuk melihat, mengubah, dan menganalisa data dalam beberapa cara. Report generator adalah bagian dari DBMS yang dirancang secara khusus untuk membuat cetakan laporan report generator mempunyai perintah-perintah khusus untuk membuat kop, judul, kolom, menghitung jumlah data dan elemenelemen lain yang sering dijumpai dalam laporan (Sutanta, 1996: 29). Data Manipulation Language (DML) merupakan bagian dari DBMS yang terdiri dari perintah-perintah yang disediakan dalam program-program aplikasi untuk melakukan manipulasi data seperti menambah, menampilkan kembali, atau mengubah nilai data (Sutanta, 1996: 29).

Data Definition Language (DDL) adalah bagian dari DBMS yang digunakan untuk mendefinisikan data-data untuk manajemen basis data (Sutanta, 1996: 30). Data Dictionary adalah bagian dari DBMS yang digunakan untuk memelihara definisi-definisi standart seluruh rinci data dalam lingkup kecil pada sistem basis data (Sutanta, 1996: 30). Access Routine adalah suatu rutin yang dapat dipanggil dan dipergunakan oleh program lain untuk mengaccess basis data (Sutanta, 1996: 30). Basis data adalah bagian dari DBMS yang menyediakan data dalam berbagai tipe dan format untuk memenuhi kebutuhan pemakai (Sutanta, 1996: 30). 2.5. Database Microsoft Visual Basic 6.0 Sebuah database di dalam microsoft visual basic adalah sekumpulan data atau informasi yang disimpan dalam tabel. Tabel-tabel tersebut terdiri atas baris (disebut record) dan kolom (disebut field). Sebuah field dapat berisi nama, alamat, nomor telepon, atau jenis informasi lainnya. Ada beberapa obyek database dalam microsoft visual basic diantaranya tabel, query, form, dan report. 2.5.1. Tabel Tabel adalah sekumpulan data atau informasi spesifik tentang subyek tertentu yang disusun dalam bentuk kolom dan baris. Kolom atau yang lebih dikenal dengan field, berisi judul yang mewakili sekumpulan baris. Sedangkan baris atau lebih dikenal dengan record berisi sekumpulan data yang memiliki karakteristik pengertian sama. 2.5.2. Query Query berarti mendefinisikan data, yaitu memanipulasi data dan mengendalikan manipulasi data tersebut melalui bahasa. Selanjutnya, bahasa yang digunakan untuk mengendalikan manipulasi data adalah bahasa query. Query umumnya digunakan untuk memanipulasi data, record, dan field yang terletak dalam satu atau beberapa tabel atau query.

Sebuah query disebut juga sebagai dynaset (dynamikset of information) yaitu kumpulan informasi yang dinamis, dimana query tersebut berubah sesuai dengan tabel pendukungnya. 2.5.3. Form Form atau formulir dirancang untuk menampilkan field-field yang dibutuhkan dan label penjelasannya dalam format tampilan yang menarik. Sebuah formulir menitikberatkan pada informasi yang dibutuhkan. 2.5.4. Report Report atau laporan digunakan untuk menampilkan dan atau mencetak informasi yang berasal dari query atau tabel. Report merupakan hasil akhir dalam pengolahan database yang menggunakan Microsoft Visual Basic. Isi report tidak dapat dimdifikasi dalam arti manipulasi database, tetapi hanya menampilakan isi tabel-tabel dan query. 2.5.4. Primary Key Dalam Microsoft Visual Basic dikenal sebuah kunci yang akan menghubungkan dan mengidentifikasi setiap isi tabel. Menurut Stephen L. Nelson (1996) primary key atau kunci pokok adalah sebuah field atau kombinasi dari field yang dengan unik mengkombinasi setiap record tabel. Sedangkan menurut Fatansyah (1996) kunci (key) merupakan gabungan yang dapat membedakan secara unik. Fungsi dari primary key dalam Microsoft Visual Basic adalah untuk membuar relasi atau hubungan antara satu tabel dengan tabel lain, sehingga nantinya dalam sebuah database akan terdapat tabel yang saling berhubungan.

2.6.

Konsep Pembuatan Software Pembuatan perangkat lunak, termasuk di dalamnya perancangan sistem

manajemen database, memiliki titik kritis pada optimalisasi keputusan kebutuhan pemakai. Hasil pemrograman perangkat lunak tersebut harus berfungsi secara optimal dalam memproses prosedur-prosedur aktivitas. Disisi lain, pelaku pembuat software harus mengaitkan aspek visi dan tujuan pengusaha serta aspek pemakai hasil buatan perangkat lunak yang dibuat. Langkah-langkah berikut akan membahas keterkaitan penciptaan perangkat lunak dengan aspek terkait meliputi : 2.6.1. Menggali Visi dan Sasaran Pemesan Sebelum menciptakan suatu software ialah mengerti luas lingkup kerangka pikir, seberapa besar kinerja software, yang dibutuhkan pemesan. Kondisi ini menentukan keterkaitan antara perancangan database dan spesifikasi kemampuan optimal software yang dibuat. 2.6.2. Menggali Data dan Informasi Penggalian data dan informasi tentang sistem dan prosedur bekerjanya area bisnis pemesan harus diperoleh. Informasi tersebut digunakan sebagai dasar untuk menentukan kerangka awal database dan perancangan manajemen database. Prinsip dalam penggalian informasi adalah memperoleh informasi sebanyak-banyaknya. Disisi lain perancang software dituntut untuk benar-benar paham tentang karakteristik, sifat, bentuk, arus, dan sirkulasi data dari data mentah menjadi laporan. Pemahaman tentang data-data tersebut berpengaruh terhadap jumlah tabel yang diperlukan, keterkaitan antar tabel, dan pengembangan tabel-tabel berikutnya yang diderivasi dari awal. 2.6.3. Mendesain Rancangan Database Langkah ini adalah menentukan struktur database. Struktur database diterjemahkan ke dalam jumlah tabel untuk menyimpan data, karena

pencatatan data/ informasi dilakukan di tabel. Pelu diingat bahwa penambahan jumlah tabel harus dibuat seminimal mungkin dan menghindari pencatatan ulang yang mengakibatkan inefisiensi. Selanjutnya merancang tabel dengan menentukan jumlah field (kolom) atas dasar struktur data, dan field kunci yang difunngsikan sebagai satu field yang mewakili record. 2.6.4. Merelasikan Tabel Langkah ini adalah menetapkan hubungan antar tabel. Relasi antar tabel digunakan untuk mengolah dan memanipulasi database. Apabila relasi telah dibuat maka perubahan yang akan dilakukan pada tingkat relasi dapat berakibat perubahan pada tabel aslinya. 2.7. Simbol Bagan Alir Simbol diawali atau diakhirinya suatu proses Simbol proses yang mewakili langkah utama dalam suatu sistem Simbol input/output Simbol alat simpan on-line Simbol dokumen, seperti kertas, laporan, dokumen sumber data, atau output simbol hardcopy Simbol kartu punc Simbol input manual, seperti pemasukan data on-line melalui keyboard terminal Simbol keputusan Simbol penghubung pada halaman yang sama

Simbol dokumen dan tembusannya Simbol arsip Panah arus, menunjukkan arus data melalui sistem dalam urutan proses 2.8. Sistem Komputer Sistem informasi manajemen (SIM) terdiri dari lima komponen fisik yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (softawre), file, prosedur (procedure ), dan personalia yang mendukungnya (brainware). Dalam kaitannya dengan SIM perangkat keras yang biasa digunakan, dapat dibagi menurut fungsinya menjadi lima bagian yaitu: (i) masukan (input) yaitu proses pemasukan data dan perintah ke dalam komputer dengan menggunakan alat masukan yaitu keyboard dan diskdrive (disket), (ii) proses yaitu kegiatan pengolahan data dengan menggunakan alat pengolahan data (CPU), (iii) keluaran yaitu hasil dari pengolahan data sedangkan alat keluaran yang digunakan adalah monitor, diskdrive, printer dan peralatan perekaman, (iv) penyimpanan yaitu suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan data yaitu primery storage dan secondary storage, (v) komunikasi data yaitu proses pengiriman data, instruksi dan informasi antar komputer (Kurniawan, 1998: 81). Perangkat lunak dari suatu SIM adalah program yang isinya berupa instruksi yang dibuat untuk memerintahkan perangkat keras mengerjakan suatu pekerjaan (Kurniawan, 1998: 81). File-file yang berisikan program dan data merupakan komponen fisik. Hal ini dibuktikan dengan adanya media penyimpanan fisik (pita magnetic, magnetic tape, hard disk) yang disimpan dalam basis data (Sutanta, 1996: 100) Procedure merupakan komponen fisik karena procedure disediakan dalam bentuk fisik, seperti buku panduan, petunjuk dan instruksi bagi pemakai, penyiapan masukan, dan pengoperasian untuk karyawan pusat komputer (Sutanta, 1996: 100).

Yang termasuk di dalam personalia adalah operator komputer, pembuat program, personalia penyiapan data, dan pimpinan sistem informasi (Sutanta, 1996: 100).

2.9. Sistem Informasi Pengendalian Persediaan 2.9.1. Arti dan Tujuan Persediaan Persediaan atau inventory adalah suatu bagian dari kekayaan perusahaan yang digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah menjadi barang setengah jadi dan akhirnya menjadi barang jadi (Prawirosentono, 1997: 66). Adapun tujuan perusahaan mengadakan persediaan adalah tergantung kepada untuk apa persediaan tersebut diselenggarakan. Misalnya, persediaan bahan baku disediakan untuk digunakan dalam proses produksi dan menjamin proses produksi berjalan lancar (Prawirosentono, 1997: 66). Di perusahaan jasa (non-manufaktur), persediaan bahan atau barang diselenggarakan untuk melayani kebutuhan konsumen. Misalnya, rumah sakit akan selalu mengadakan persediaan obat-obatan atau perlengkapan lain agar selalu siap memberikan pelayanan jasa yang baik terhadap konsumen. 2.9.2. Kegunaan Persediaan Persediaan yang diadakan mulai dari yang berbentuk bahan mentah, barang setengah jadi, sampai dengan barang jadi, antara lain berguna untuk: a) Mengurangi risiko keterlambatan datangnya bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menunjang proses produksi perusahaan. b) Mengurangi risiko penerimaan bahan baku yang dipesan tetapi tidak sesuai dengan pesanan sehingga harus dikembalikan. c) Menyimpan bahan/ barang yang dihasilkan secara musiman (seasional) sehingga dapat digunakan seandainya bahan/ barang itu tidak tersedia di pasaran.

d) Mempertahankan stabilitas operasi produksi perusahaan, berarti menjamin kelancaran proses produksi. e) Upaya penggunaan mesin yang optimal, karena terhindar dari terhentinya operasi produksi karena ketidakadaan persediaan (stok out). f) Memberikan pelayanan kepada pelanggan secara lebih baik. Artinya bila pelanggan memerlukan barang/ jasa, maka akan tersedia untuk dibeli.

2.9.3. Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam Manajemen Produksi Secara umum manajemen produksi meliputi kegiatan yang berkaitan untuk menghasilkan barang atau jasa dengan secara tepat, baik jenis, mutu, jumlah maupun waktunya, disertai biaya yang minim. Dalam rangka memenuhi tugas manajemen produksi seperti di atas, SIM produksi berperan untuk memberikan informasi berbagai fasilitas produksi secara benar, lengkap, dan tepat waktu, sehingga pimpinan perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang efektif dalam upaya melaksanakan operasi produksi (Prawirosentono, 1997: 294). Informasi-informasi yang erat hubungannya dengan faktor penentu keberhasilan dari proses produksi meliputi hal-hal sebagai beikut: a) Jenis Barang

Perusahaan harus selalu memonitor informasi tentang jenis barang, bentuk barang yang diminta masyarakat (konsumen) dari waktu ke waktu. b) Mutu Barang

Mutu barang tergantung kepada faktor sebagai berikut: - Mutu bahan baku, bahan pembantu, bahan kemasan, jenis, dan sifat-sifat komponen produksi yang lain.

- Proses pembuatan yang dilakukan harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan. - Ketepatan proses pembuatan barang. - Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi proses produksi. - Mesin yang digunakan harus sesuai dengan teknologi yang telah ditentukan. - Ketrampilan dan cara kerja buruh, kelelahan buruh, kegairahan kerja, dan lingkungan kerja. c) Jumlah barang yang dihasilkan dipengaruhi faktor-faktor

sebagai berikut: - Jumlah bahan yang digunakan harus sesuai dengan yang diperlukan, artinya menghindari kemungkinan terjadinya pemborosan penggunaan bahan. - Waste (barang sisa) yang terjadi diperhitungkan. - Diharapkan barang yang rusak tidak banyak. d) Ketepatan waktu penyerahan barang (delivery date) ditentukan

oleh faktor-faktor berikut: - Persediaan bahan harus dijaga jangan sampai habis, yaitu dengan pengendalian persediaan. - Jadwal produksi dipengaruhi oeh ketepatan ramalan penjualan. - Pengaturan jadwal tenaga kerja sangat mempengaruhi

kelancaran rencana kerja.

- Laporan penyerahan barang dan laporan barang-barang yang belum diserahkan. - Ketrampilan, cara kerja, dan peralatan kerja yang memadai akan mempengaruhi kecepatan dan ketepatan penyelesaian suatu pekerjaan. - Proses produksi yang dilakuakan harus sesuai dengan jenis barang pesanan. e) Informasi biaya dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut: - Faktor-faktor ekonomis dari lokasi perusahaan dan lay-out dari mesin. - Jumlah, harga, dan mutu bahan yang diperlukan. - Harga mesin yang digunakan untuk melaksanakan suatu produk. - Tenaga kerja yang digunakan harus berdasarkan jumlah tenaga kerja minimum. - Down time dan idle time, yakni waktu yang harus disediakan sebelum mesin bisa dioperasikan dan kemungkinan terjadinya waktu menganggur. - Capacity utilization, yakni kapasitas terpasang dari mesinmesin yang ada. - Lama tidaknya waktu pengerjaan - Cara kerja yang sistematis dan baik mempengaruhi besar kecilnya biaya produksi.

- Waste and reject yakni bahan sisa dan barang apkir yang belebihan dapat mendorong biaya produksi naik. f) Informasi tentang buruh, meliputi informasi sebagai berikut: - Absensi, yakni kadar hadir dari para pekerja/ karyawan. - Keselamatan kerja meliputi semua fasilitas untuk keselamatan kerja buruh. - Keresahan buruh (bila ada). Informasi ini penting sebab dapat mempengaruhi produktivitas kerja. - Terlalu banyak lembur atau tidak? Informasi ini harus lengkap karena menyangkut efisiensi kerja. pekerja. Prestasi kerja dan kemungkinan peningkatan prestasi para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi merupakan kerangka kerja bagi peneliti dalam menelaah sesuatu yang terjadi dan sedang diteliti. Melalui kerangka kerja yang disusun secara ilmiah, peneliti akan memiliki pedoman yang jelas sebagai landasan untuk berpijak. Dalam metodologi penelitian sudah ditentukan garis besar urut-urutan kegiatan penelitian yang akan dikerjakan oleh peneliti. Dengan demikian peneliti tidak akan menyimpang dari prosedur ilmiah yang telah ditetapkan. Meskipun demikian, urut-urutan kegiatan penelitian secara rinci bisa bervariasi, menyesuaikan dengan permasalahan yang diteliti. 3.1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Islam Surakarta yang bertempat di Jl. A.Yani No 1, Pabelan, Surakarta. Penelitian ini melakukan perancangan sistem informasi data persediaan obat terkomputerisasi untuk memperbaiki sistem informasi data persediaan obat yang sudah ada. 3.2. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber yang diamati dan dicatat pertama kali atau data yang diperoleh secara langsung dari pimpinan ataupun karyawan perusahaan yang bersangkutan langsung dengan proses perancangan sistem informasi persediaan obat yang meliputi data mengenai aliran informasi persediaan obat dan data mengenai kebutuhan informasi oleh pemakai informasi. Cara pengumpulan data primer yaitu : a. Metode Observasi Dilakukan dengan langsung mengadakan penelitian atau pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti, yaitu Gudang Farmasi Rumah Sakit Islam Surakarta. b. Wawancara

Dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara bebas tanpa terikat oleh pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada bagian Gudang Farmasi Rumah Sakit Islam Surakarta 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari luar perusahaan yang ada hubungannya dengan materi penelitian yang meliputi studi pustaka dan studi disiplin yang lainnya yang mendukung dan mempunyai hubungan dengan bidang yang diteliti. Cara pengumpulan data sekunder yaitu dengan melakukan studi pustaka yang digunakan untuk memperoleh sejumlah informasi dengan cara membaca literaratur atau buku-buku yang menunjang penelitian. 3. Analisis Data Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah : a.Sistem dan prosedur pengelolaan persediaan obat di Gudang Farmasi. b. Aliran informasi

c.Kebutuhan informasi

4. Perancangan Sistem Perancangan sistem yang dilakukan adalah : a.Perancangan Database Perancangan Database dilakukan dengan pendekatan sistem.

Maksudnya adalah fokus pembahasannya terletak pada penyimpanan data terpadu yang dibutuhkan semua aplikasi. b. Perancangan Software Perancangan Software dilakukan dengan program komputer Microsoft Visual Basic 6.0. Mulai Microsoft Visual Basic 6.0 adalah program aplikasi yang berada di bawah sistem operasi Windows, dimana sistem operasi windows mudah Studi Pendahuluan ditemui dan saat ini banyak dipakai oleh berbagai kalangan. 3.3. Kerangka Pemecahan Masalah Perumusan Masalah Penetapan Batasan Masalah Tujuan Penelitian Identifikasi dan Analisis Sistem Sekarang (Existing System) Identifikasi Masalah :
Identifikasi Sistem dan Prosedur Identifikasi Aliran Informasi Identifikasi Kebutuhan Informasi

Analisis Masalah :
Analisis Sistem dan Prosedur Analisis Aliran Informasi Analisis Kebutuhan Informasi

Perancangan Sistem : Perancangan Database Perancanan Software


Uji Coba

Kesimpulan dan Saran Selesai

Gambar 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah 3.3.1. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan ini adalah melakukan studi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu perancangan sistem informasi persediaan obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Islam Surakarta, di samping itu juga melakukan studi pustaka mengenai bidang ilmu yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. 3.3.2. Perumusan Masalah Untuk mempermudah arah penelitian ini diperlukan suatu perumusan masalah yang jelas. Di sini dibuat suatu perumusan masalah yaitu perlunya dibuat suatu perancangan sistem informasi data persediaan obat yang lebih baik dari yang sudah ada. 3.3.3. Batasan Masalah Dalam penelitian ini perlu dibuat suatu batasan masalah yang jelas agar dalam penulisan laporan penelitian ini akan lebih terarah pada tujuan yang jelas. 3.3.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan masalah dalam pengambilan keputusan untuk masalah sistem informasi persediaan obat dan mampu merencanakan database dalam proses persediaan obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Islam Surakarta 3.3.5. Identifikasi dan Analisis Masalah 3.3.5.1. Identifikasi Sistem Sekarang (Existing system) Pada tahap ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem persediaan obat yang ada sekarang dan mempertimbangkan sebagai kemungkinan untuk menerapkan sistem yangm,erupakan perbaikan dari sistem sebelumnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan para pemakai informasi yang terkait. Identifikasi ini meliputi aliran informasi yang ada di Gudang Farmasi Rumah sakit Islam Surakarta yang digunakan sebagai dasar perancangan. 3.3.5.1.1. Identifikasi Sistem dan Prosedur Dengan adanya sistem dan prosedur, kita dapat mengetahui aliran informasi mulai dari tahap penyusunan suatu dokumen sampai ke tujuan akhir. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai elemen-elemen fungsi serta formulir-formulir yang terlibat dalam suatu prosedur. 3.3.5.1.2. Identifikasi Aliran Informasi Tahap ini bertujuan untuk mengenal lebih dalam mengenai peranan pengambil keputusan dengan meneliti arus informasi yang berorientasi pada pengambilan keputusan. Arus informasi ini meliputi input data permintaan obat dari gudang farmasi dan pelaporan jumlah. permintaan obat dari gudang farmasi. 3.3.5.1.3. Identifikasi Kebutuhan Informasi

Dalam menentukan kebutuhan informasi terlebih dahulu perlu diidentifikasi mengenai tanggung jawab dari pihak yang terkait, selain itu juga harus diperhatikan adanya karakteristik yang berlainan untuk setiap pemakai informasi. Sehingga di sini perlu diperhatikan setiap bagian yang berkaitan dengan aliran informasi persediaan obat. 3.3.5.1.4. Analisis Sistem dan Prosedur Analisis ini digunakan untuk memperbaiki sistem dan prosedur yang ada sehingga kelemahan yang ada dapat diatasi 3.3.5.1.5. Analisis Aliran Informasi Analisis ini dilakukan agar nantinya aliran informasi tersebut dapat diperbaiki sehingga akan memudahkan dalam akses informasi. 3.3.5.1.6. Analisis Kebutuhan Informasi Dari hasil analisis ini nantinya akan menghasilkan output, input, dan proses yang diinginkan dalam persediaan obat di gudang farmasi. 3.3.6. Perancangan Sistem Dari hasil analisis data dan kemudian dilakukan perancangan sistem dengan sistem komputerisasi melalui program Microsoft Visual Basic. Disini akan dibuat suatu perbaikan program tentang sistem informasi persediaan obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Islam Surakarta. Sebelum dibuat program harus dibuat perancangan terlebih dahulu sehingga program yang dibuat nantinya akan diaplikasikan dengan baik. Selain itu perancangan dengan menggunakan sistem komputer akan lebih efektif dan efisien dari segi waktu, biaya, dan tenaga. Perancangan sistem nantinya akan memuat tentang : 1. Perancangan formulir output.

2. Perancangan database 3. Perancangan formulir input 4. Perancangan software aplikasi Dalam proses perancangan perangkat lunak, disesuaikan dengan program Microsoft Visual Basic, yaitu : 1. Perancangan tabel 2. Perancangan query 3. Perancangan form 4. Perancangan report 3.3.7. Kesimpulan dan Saran Berisi tentang kesimpulan dari masalah yang dibahas serta saran-saran untuk perbaikan sistem informasi bagi obyek penelitian.

DAFTAR PUSTAKA Alam, Agus. 2000. Manajemen Database dengan Microsoft Visual Basic versi 6.0. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Amsyah, Zulkifli . 1997. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT Gramedi Pustaka Utama Kurniawan, Puji Agus. 1998. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Badan Penerbit IPWI Davis, Gordon B. 1992. Kerangka Dasar: Sistem Informasi Manajemen Bagian I Pengantar. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo Jr, Mc Leod, Raymond, dan Hardi Sukardi (ed). 1996. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT Prenhellindo Prawirosentono, Sujadi. 1997. Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta: Bumi Aksara Sutanta, Edhy. 1996. Sistem Basis Data: Konsep dan Peranannya dalam Sistem Informasi Manajemen. Yogjakarta: Andi Press

Mulai Studi Pendahuluan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

Penetapan Batasan Masalah Identifikasi dan Analisis Sistem Sekarang (Existing System) Identifikasi Masalah : - Identifikasi Sistem
dan Prosedur - Identifikasi Aliran Informasi - Identifikasi Kebutuhan Informasi

Analisis Masalah : - Analisis


Sistem dan Prosedur - Analisis Aliran Informasi - Analisis Kebutuhan

Perancangan Sistem : Perancangan Database Perancanan


Uji Coba

Y Kesimpulan

Selesai Gambar 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah

DAFTAR PUSTAKA Alam, Agus. 2000. Manajemen Database dengan Microsoft Visual Basic Versi 6.0. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Amsyah, Zulkifli . 1997. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Davis, Gordon B. 1992. Kerangka Dasar: Sistem Informasi Manajemen Bagian I Pengantar. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo. Jr, Mc Leod, Raymond, 1996. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT Prenhallindo.

Kurniawan, Puji Agus. 1998. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Badan Penerbit IPWI. Prawirosentono, Sujadi. 1997. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Bumi Aksara. Sumiyana. 2000. Pemrograman Bisnis dan Akuntansi :Berbasis Microsoft Visual Basic, Yogjakarta : BPFE-Yogyakarta. Sutanta, Edhy. 1996. Sistem Basis Data: Konsep dan Peranannya dalam Sistem Informasi Manajemen. Yogjakarta: Andi Press.

You might also like