You are on page 1of 13

PENGARUH GLOBALISASI BAGI UMAT ISLAM

Chepy Cahyadi 1005139 Ilkom C1 2010

Program Studi Ilmu Komputer Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2010

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulisan makalah tentang Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Umat Islam ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah PAI yang telah diberikan oleh dosen kepada kami. Tidak dipungkiri bahwa makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak, dan penulis menyadari sepenuhnya tanpa adanya bantuan dan dukungan tersebut makalah ini mungkin tidak akan dapat diselesaikan tepat waktu. Terkait dengan semua itu pada kesempatan yang sangat berbahagia ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada dosen yang telah mendidik dan menempa kami, semoga jerih payah dosen akan tercatat sebagai amal ibadah di sisi Allah SWT Amin.

Penulis,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................ ................................ ......................... 2 DAFTAR ISI ................................ ................................ ................................ ....... 3 PENDAHULUAN ................................ ................................ ............................... 4 1. 1. Latar Belakang Masalah ................................ ................................ ........... 4 1. 2. Identifikasi Masalah ................................ ................................ ................. 5 1. 3. Rumusan Masalah ................................ ................................ .................... 6 1. 4. Tujuan dan Manfaat Penulisan................................ ................................ .. 6 PEMBAHASAN................................ ................................ ................................ .. 8 2. 1. Dampak Globalisasi Terhadap Umat Islam................................ .............. 8
P E N U T U P ................................ ................................ ................................ .............. 12 3. 1. Kesimpulan................................ ................................ ................................ ...... 12 3. 2. Saran ................................ ................................ ................................ ............... 12

BAB I PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun sebelumnya, istilah globalisasi sudah menggema diseluruh duna ini. Kata Globalisasi seakan menjadi buah bibir setiap insan yang berfikir dan membayangkan terwujudnya kehidupan global di era sekarang ini. Kemajuan sains dan teknologi sudah mencapai perkembangan yang amat pesat, termasuk di negara kita Indonesia. Kini pembangunan di negara kita telah mencapai kemajuan yang sangat pesat, terlebih sejak bergulirnya era reformasi hingga saat sekarang ini. Baik dalam bidang ekonomi, sosial dan politik diseluruh dunia keberadaan umat islam saat ini boleh dikata belum seberapa menggembirakan. Dalam bidang politik masih banyak umat islam yang mengalami penindasan dan tekanan, bahkan masih ada yang hidup dibawah tekanan pemerintah setempat, hidupnya dibawah bayang-bayang terror dan ancaman. Dari segi ekonomi juga mengalami masalah serupa, tidak sedikit dari umat islam yang hidup dibawah garis kemiskinan akibat ketidakadilan kaum kapitalis dan kaum borjuis, khususnya di Negara Eropa dan Amerika. Sektor-sektor perekonomian banyak dikuasai mereka. Akibatnya umat Islam terpinggirkan, umat Islam tidak dapat tampil sebagai subyek namun malah menjadi obyek. Keadaan ini sesungguhnya tak lain adalah disebabkan karena minim nya Sumber Daya Manusia (SDM) dari umat Islam. Sesungguhnya banyak diantara kita yang menghuni lahan dan pekarangan yang subur, namun mereka tidak mampu mengolahnya. Kekayaan alam yang mereka miliki dikeruk oleh orang orang asing yang memiliki modal besar dan sumber daya yang memadai. Kita umat Islam memiliki kekayaan sumber daya alam yang cukup, tetapi dilain pihak

kita masih miskin dengan sumber daya manusia, bahkan sampai saat dan detik ini kita belum memiliki tenaga-tenaga yang professional. Bila kita ingin mengejar ketertinggalan ini dan mampu bersaing dengan orang-orang diluar Islam, maka kunci utamanya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Karena, betapapun kita memiliki sumber daya yang melimpah, baik sumber daya alam maupun jumlah penduduk, tetapi potensi seperti ini sudah tidak bisa diandalkan di zaman moderen sekarang ini. Kini kunci itu terletak pada sumber daya manusia dengan penguasaan IPTEK. Kita semua, khususnya umat Islam yang hidup di abad moderen ini tidak bisa tinggal diam dan berperan sebagai penonton, menjadi obyek pembangunan dan modernisasi, namun hendaknya ikut menjadi subyek pembangunan. Kita harus sadar bahwa tantangan yang kita hadapi tidak semakin ringan, malah justru semakin berat. Oleh karena itu, kita tidak cukup menunggu dan menunggu datangnya uluran tangan orang lain, namun kita harus bangkit dan menyongsong masa depan yang lebih cerah. 1. 2. Identifikasi Masalah Kita semua adalah insan yang ditakdirkan hidup untuk dizaman sekarang ini, disadari atau tidak pasti akan tersentuh oleh modernisasi dan era globalisasi. Dimana suatu zaman yang sesungguhnya biasa-biasa saja seakan-akan menjadi sesuatu yang langka, hebat, luar biasa dan mengagumkan serta menjanjikan dan penuh harapan, terutama oleh orang-orang barat yang non Islam. Dalam menyikapi arus modernisasi dan arus era globalisasi ini, kita sebagai umat Islam hendaknya bersikap wajar dan biasa-biasa saja. Kita tak perlu terkejut, terperangah, kagum, apalagi sampai kita terbius dengan adanya sloganslogan dari barat yang seakan-akan membius kita semua. Globalisasi yang dikemas mereka seakan-akan menjadi obat penawar rindu, penenang hati dan hiburan, atau bahkan menjanjikan suatu kehidupan yang lebih baik. Padahal sesungguhnya istilah globalisasi yang mereka lancarkan itu sesungguhnya tertinggal jauh dari Islam.

Hal ini bukannya mengada-ada atau ingin menutupi kekurangan yang dimiliki Islam, namun fakta dilapangan telah menunjukkan bahwa kita semua umat Islam dan penghuni bumi telah menyaksikan, bahkan merasakannya, sesungguhnya arus modernisasi dan era globalisasi telah menimbulkan dua dampak, yaitu : 1). Dampak positif 2). Dampak negatif. Namun bagi kita umat Islam khususnya dampak negative telah mulai mendominasi mepengaruhi dan merusak generasi Islam yang merupakan salah satu tulang punggung untuk tegaknya pilar-pilar Islam. 1. 3. Rumusan Masalah Adapun rumusan dari permasalahan di atas adalah sebagai berikut : 1. apakah globalisasi itu ? 2. bagaimana dampak globalisasi terhadap umat Islam? 3. bagaimana sikap umat Islam dalam menghadapi tantangan globalisasi ? 1. 4. Tujuan dan Manfaat Penulisan a. Tujuan Penulisan. Adapun tujuan penulis membuat makalah ini adalah ingin mengingatkan kepada kita semua khususnya generasi muda Islam, agar menyadari sepenuhnya bahwa umat Islam kini benar-benar dihadapkan pada tatantangan zaman dan masa depan yang makin berat. Perkembangan yang terjadi disegala bidang kehidupan masyarakat semakin menuntut terpenuhinya sumber daya manausia dengan kualitas yang semakin tinggi. Hal ini tidak mungkin diraih atau dicapai kecuali dengan mengatur strategi pendidikan Islam agar disesuaikan dengan

perkembangan keadaan, utamanya dalam menjawab tantangan pembangunan tanpa harus keluar dari koredor atau garis-garis tuntunan atau syariat Islam.

b.

Manfaat Penulisan.

Dengan adanya tugas pembuatan makalah ini diharapakan memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menulis secara ilmiah 2. Dapat mengetahuai bagaimana dampak / pengaruh globalisasi terhadap umat Islam. 3. Mengerti dengan benar makna dari Globalisasi saat ini. 4. Diharapkan bagi pihak lain untuk memberikan sumbangan pikiran bagi pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang sistematika penulisan karya ilmiyah.

BAB II PEMBAHASAN
2. 1. Dampak Globalisasi Terhadap Umat Islam Dewasa ini kemajuan sains dan teknologi telah mencapai perkembangan yang sangat pesat, termasuk di Negara kita Indonesia. Pembangunan di negara kita juga telah mencapai kemajuan yang demikian pesat, terutama sejak bergulirnya era reformasi hingga saat ini. Seiring dengan itu, marilah kita umat Islam secara bersama-sama ikut ambil bagian dengan secara aktif, terutama dalam pembangunan mental spiritual, agar umat Islam tidak sekedar maju dalam segi fisik saja, namun juga kokoh mentalnya, tidak mudah terjebak dalam pemikiran yang merusak. Dalam abad teknologi moderen sekarang ini, manusia telah diruntuhkan eksistensinya sampai ketingkat mesin akibat pengaruh globalisasi. Roh dan kemuliaan manusia telah diremehkan begitu rendah. Manusia adalah mesin yang dikendalikan oleh kepentingan financial untuk menuruti arus hidup yang materialistis dan sekuler. Martabat manusia berangsur-angsur telah dihancurkan dan kedudukannya benar-benar telah direndahkan. Globalisasi adalah merupakan gerakan yang telah dan sedang dilakukan oleh negara-negara Barat untuk secara sadar atau tidak, akan menggiring kita pada kehancuran peradaban. Sebagaimana telah kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara langsung maupun melalui media cetak dan elektronik, mulai dari prilaku, gaya hidup, norma pergaulan dan tata kehidupan yang dipraktekkan, dipertontonkan dan dicontohkan oleh orang-orang Barat akhir-akhir ini semakin menjurus pada kemaksiatan. Sesungguhnya yang mereka suguhkan sangat berpengaruh terhadap pola pikir umat Islam. Tidak sedikit dari orang-orang Islam yang secara perlahanlahan menjadi lupa akan tujuan hidupnya, yang semestinya untuk ibadah, berbalik menjadi malas ibadah dan lupa akan Tuhan yang telah memberikannya kehidupan. Akibat pengaruh modernisasi dan globalisasi banyak manusia

khususnya umat Islam yang lupa bahwa sesungguhnya ia diciptakan bukanlah sekedar ada, namun ada tujuan mulia yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT. Di zaman sekarang ini, tak sedikit dari umat Islam yang lemah iman, karena telah salah kaprah dalam menyikapi isu globalisasi. Mereka seakan -akan kedatangan tamu istimewa, tamu pujaan hati yang telah lama diagung-agungkan. Sehingga dalam bayangan mereka, globalisasi adalah segala -galanya dan merupakan puncak dari modernisasi. Padahal ia sesungguhnya adalah tipu daya dari bangsa Barat belaka yang sengaja menjerat dan akan menjerumuskan umat Islam. Sesungguhnya globalisasi tidak jauh beda dengan imprialisme. Penyebaran globalisasi hampir selalu sejalan dengan penyebaran Neoliberalisme. Globalisasi dengan konotasi itu merupakan penghambaan dan penjajahan terhadap bangsa-bangsa di dunia agar tunduk pada prinsip-prinsip barat yang rusak dan menyesatkan. Globalisasi merupakan program yang bertujuan untuk mendayagunakan teknologi sebagai alat untuk mengokohkan kedudukan kepentingan negara adidaya, memperbudak bangsa-bangsa lemah, menyedot sumber daya alamnya, meneror rakyatnya, manghambat perjalanannya,

memadamkan kekuatannya, menghapus identitasnya dan mengubur keasliannya, reformasinya serta pembangunan peradabannya. Dengan kata lain globalisasi merupakan gurita yang menelikung dan mencekik leher dunia Islam. Sasaran yang dikumandangkan globalisasi adalah menghilangkan jarak dan batas, serta perbedaan antara umat manusia yang berbeda-berbeda agar didomonasi kapitalisme yang tanpa batas, dikuasai informasi tanpa pengawasan. Dengan globalisasi semua keyakinan, pendapat dan pemikiran berbaur dan melebur sehingga yang tersisa hanyalah pemikiran materialisme Barat yang turanik. Lebih tegas lagi bahwa globalisasi menginginkan agar setiap elmen dunia khususnya umat Islam melepaskan keperibadiannya, keyakinannya, prinsipprinsipnya untuk kemudian mengikuti pemikiran Barat dalam semua pola kehidupan.

Melihat strategi yang dicanangkan Barat dalam isu globalisasi di atas sungguh amat busuk. Mereka mempunya agenda terselubung dalam mengikis habis ajaran Islam yang dianut bangsa timur. Penyebaran itu mereka lakukan melalui penyebaran informasi dengan sistem teknologi moderennya yang dapat mengirim informasi keseluruh penjuru dunia. Melalui jalur ini mereka menguasai public opini yang tidak jarang berisi serangan, hinaan, pelecehan dan hujatan terhadap Islam dan mengesankan agama Islam sebagai teroris. Perang yang mereka lancarkan bukan hanya perang senjata namun juga perang agama. Mereka berusaha meracuni dan menodai kesucian Islam lewat idiologi sekuler, politik, ekonomi, sosbud, teknologi, komunikasi, keamanan dan sebagainya. Dengan berbagai cara mereka berusaha menjauhkan umat Islam dari agamanya. Secara perlahan-lahan tapi pasti mereka menggerogoti Islam dari dalam dan tujuan akhirnya adalah melenyapkan Islam dari muka bumi. Globalisasi bagi umat Islam tidak perlu diributkan, diterima ataupun ditolak, namun yang paling penting dari semua adalah seberapa besar peran Islam dalam menata umat manusia menuju tatanan dunia baru yang lebih maju dan beradab. Bagi kita semua, ada atau tidaknya istilah globalisasi tidak menjadi masalah, yang penting ajaran Islam sudah benar-benar diterima secara global, secara mendunia oleh segenap umat manusia, diterapkan dalam kehidupan masing-masing pribadi, dalam berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Sebagai umat Islam hendaknya nilai moderen jangan kita ukur dari moderennya pakaiannya, perhiasan dan penampilan, namun moderen bagi umat Islam adalah moderen dari segi pemikiran, tingkah laku, pergaulan, ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, social budaya, politik dan keamanan yang dijiwai akhlakul karimah, dan disertai terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dalam naungan ridha Allah SWT.

Tahap pengokohan identitas itu bukan berarti bahwa dunia Islam harus menutup seluruh pintu terhadap budaya asing. Karena jika tahap pengokohan identitas dilakukan dengan baik, umat Islam bahkan tidak perlu menutup satu pintu pun mengingat mereka terlebih dahulu telah membentengi diri mereka. Adapun poin kedua adalah reaksi timbal balik dunia Islam menghadapi globalisasi. Pada hakikatnya globalisasi merupakan sarana terbaik bagi umat Islam untuk memperkenalkan budaya dan ajaran Islam ke seluruh penjuru dunia. Seperti yang telah tercantum dalam Al Quran bahwa tidak ada pemaksaan dalam agama, umat Islam dapat menawarkan budaya, ideologi, dan gaya hidup Islami, kepada dunia dengan menampilkan keteladanan Rasulullah dan para nabi lainnya. Tauhid, kesederhanaan, kejujuran, dan etika, merupakan di antara hikmah Islami yang saat ini dinanti umat manusia modern. Peluang inilah yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh umat Islam dalam mewujudkan kehidupan dan masyarakat yang diridhoi oleh Allah. Untuk itu kita sebagai generasi Islam tidak boleh lengah dalam menghadapi masalah modernisasi dan globalisasi ini. Mari kita membentengi diri dan keluarga kita dengan keimanan dan ketaqwaan serta akhlakul karimah yang disertai dengan sumber daya yang kuat, terampil dan didukung oleh semangat persatuan kebersamaan. Insya Allah kita akan diberikan kekuatan dan kemenangan oleh Allah SWT dalam membela dan mempertahankan kejayaan agamanya yang suci ini.

BAB III PENUTUP


3. 1. Kesimpulan Di zaman sekarang ini, tak sedikit dari umat Islam yang lemah iman, karena telah salah kaprah dalam menyikapi isu globalisasi. Mereka seakan -akan kedatangan tamu istimewa, tamu pujaan hati yang telah lama diagung-agungkan. Sehingga dalam bayangan mereka, globalisasi adalah segala-galanya dan merupakan puncak dari modernisasi. Padahal ia sesungguhnya adalah tipu daya dari bangsa Barat belaka yang sengaja menjerat dan akan menjerumuskan umat Islam. Sesungguhnya globalisasi tidak jauh beda dengan imprialisme. Penyebaran globalisasi hampir selalu sejalan dengan penyebaran Neoliberalisme Globalisasi dengan konotasi itu merupakan penghambaan dan penjajahan terhadap bangsa-bangsa di dunia agar tunduk pada prinsip-prinsip barat yang rusak dan menyesatkan. Globakisasi merupakan program yang bertujuan untu k mendayagunakan teknologi sebagai alat untuk mengokohkan kedudukan kepentingan Negara adidaya, memperbudak bangsa-bangsa lemah, menyedot sumber daya alamnya, meneror rakyatnya, manghambat perjalanannya,

memadamkan kekuatannya, menghapus identitasnya dan mengubur keasliannya, reformasinya serta pembangunan peradabannya. Dengan kata lain globalisasi merupakan gurita yang menelikung dan mencekik leher dunia Islam. 3. 2. Saran Karena umat Islam harus memiliki media komunikasi yang canggih untuk mengimbangi era modernisasi dan globalisasi yang serba canggih ini, baik teknologi informasi maupun komunikasi. Dan yang terpenting sekarang ini adalah mari kita semua sama-sama berusaha membentengi diri dan keluarga dengan keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah dibarengi dengan sumber daya yang kuat, keterampilan kerja, ilmu pengetahuan dan teknologi, didukung semangat

persatuan dan kesatuan, insya Allah kita akan diberi kemenangan dan kejayaan oleh Allah sepanjang waktu dan zaman. Selain itu mengenai makalah ini kami harapkan kritik dan sarannya terhadap hasil makalah ini apabila ada yang kurang atau kurang jelas, mohon dijadikan sebagai ekspetasi untuk kedepannya.

You might also like