You are on page 1of 4

Keberadaan prasasti Kutai atau tiang bayu (yupa) merupakan bukti tentang keberadaan

kerajaan pertama pertama yang ada di Indonesia. Selain itu keberadaan Yupa di
Kalimantan Timur. tepatnya di Bukit Berubus. Muara Kamal yang ditemukan pada tahun
1879 merupakan bukti pertama ditemukannya tulisan di Indonesia. Keberadaan tulisan
dalam sejarah manusia. merupakan simbol peradaban yang besar. Dalam ilmu sejarah
keberadaan tulisan sebagai bukti bahwa manusia telah masuk kedalam zaman sejarah
atau bisa dikatan sudah masuk zaman Nirleka.

Sampai saat ini telah ditemukan sebanyak tujuh buah Yupam. dan kemungkinan masih
banyak m. dan kemungkinan masih banyak Yupa-yupa yang lain. Prasasti yang
ditemukan di Kalimantan Timur pada asanya hanya ditemukan sekitar empat buah Yupa.
seiring dengan berjalannya waktu dan penggalian terhadap benda-benda sejarah terus
digalakan maka ditemukan tiga buah Yupa yang lainnya. Menurut Kern. hurup yang
dipahat pada yang lainnya. Menurut Kern. hurup yang dipahat pada Yupa itu adalah
hurup Palawa yang berasal dari awa abad ke V Masehi. sedangkan bahasanya adalah
Sanskerta. Pendirian sebuah Yupa merupakan perintah yang muncul dari seorang
penguasa pada masa itu. penguasa yang dimaksud disini adalah Mulawarman. Dari
keterangan ini kita bisa memastikan bahwa dia adalah seorang Indonesia asli. karena
hakekatnya masih menggunakan nama Indonesia asli. Kudungga.


Prasasti yang ditemukan dan membahas atau menulis tentang silsilah kebedaan
Mulawarman. yang dinyatakan sebagai penguasa di Kerajan atau daerah Kutai kuno itu.
berbunyi:

Crimatah cri-narendrasya.
Kundungasya mahatmanah.
Putro cvavarmmo vikhyatah.
Vancakartta yathancuman.
Tasya putra mahatmanah.
Trayas traya ivagnayah.
Tesan trayanam pravarah.
Tapo-bala-damanvitah.
Cri mulavarmma rajendro.
Yastpa bahusuvarnnakam.
Tasya yajnasya yupo yam.
Dvijendrais samprakalpitah.

Terjemahan dari isi Yupa tersebut adalah:

~Sang Maharaja Kudungga. yang amat mulia. mempunyai putra yang mashur. Sang
Aswawarmman namanya. yang seperti sang Angsuman (dewa matahari) menumbuhkan
keluarga yang sangat mulia. Sang Aswawarmman mempunyai putra tiga. seperti api (yang
suci) tiga. Yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang Mulawarmman. raja yang
berperadaban baik. kuat dan kuasa. Sang Mulawarmman telah mengadakan kenduri
(selamatan yang dinamakan) emas-amat-banyak. Untuk peringatan kenduri (salamatan)
itulah tugu batu ini didirikan oleh pra Brahmana.

Dari Prasasti ini kita dapat mengetahui tentang keberadaan silsilah penguasa daerah
Kutai kuno. Dalam prasasti setidak-tidaknya ada menyebutkan tiga angkatan keluarga.
dimulai dari Kudungga yang mempunyai anak bernama Aswawarmman. dan
Aswawarmman mempunyai tiga orang anak. seorang di antaranya adalah bernama
Mulawarmman.

Yang tidak kalah menarik dari keberadaan prasasti ini adalah berita penyebutan pendiri
kerajaan (vansakertta/wangsakerta) ialah Aswawarmman. bukan Kudungga ayahnya.
Disini justru yang dikayakan sebagai raja pertamanya adalah Aswawarmman. bukan
Kudungga. Nama Aswawarmman sudah mengenal berbau nama-nama India. sedangkan
nama Kudungga sendiri masih tergolong nama asli Indonesia.

Penunjukan Aswawarmman sebagai raja pertama dimungkinkan bahwa pada masa
sebelumnya. yaitu Kudungga masih dalam bentuk keluarga. sedangkan pada masa
Aswawarmman sudah mengenal yang namanya sistem tata pemerintahan termasuk
tulisan. Hal ini didasari oleh nama yang digunakan dan adanya sebuah tulisan. Dengan
adanya pengaruh India dan India sudah sejak lama mengenal sistem kerajaan maka tidak
menuntu kemungkinan pada masa Aswawarmman pertama kalinya diterapkan sistem
pemerintahan kerajaan. dari yang sebelumnya bersifat kelompok dan keluarga.
Prasasti lain yang dikelurkan oleh Raja Mulawarmman. berbunyi sebagai berikut:

Crimad-viraja-kirtteh
Rajnah cri-mulavarmmanah punyam
Crnantu vipramukhyah
Ye canya sadhavah purusah
Bahudana-jivadanam
Sakalpavrksam sabhumidanan ca
Tesam punyagananam
Yupo yam stahipito vipraih

Terjemahan dari isi prasati diatas adalah:

~dengarkanlah oleh kamu sekalian. Brahmana yang terkemuka. dan sekalian orang baik
lain-lainya. tentang kebaikan budi Sang Mulawarmman. raja besar yang sangat mulia.
Kebaikan budi ini ialah berwujud sedekah banyak sekali. seolah-olah sedekah kehidupan
atau semata-mata pohon Kalpa (yang memberi segaa keinginan). dengan sedekah tanah
(yang dihadiahkan). Berhubungan dengan semua kebaikan itulah tugu in didirikan oleh
para Brahmana (sebagai peringatan).
Dalam prasasti ini menceritakan tentang kebaikan Raja Mulawarmman yang tidak pernah
putus memberikan hadiah kepada orang-orang yang dicintainya. Kebaikan ini merupakan
sebuah wujud pengabdian seorang pemimpin demi mensejahtrakan rakyatnya dari
brbagai golongan.
Prasati yang ketiga berbunyi:


Sri-mulavarmmana rajna
Yad dattan tila-patvvatam
Sa-dipamalaya sarddham
Yupo yam likhitas tayoh

Artinya:

~Tugu ini ditulis untuk (peringatan) dua (perkara) yang telah disedekahkan oleh Sang
Raja Mulawarmman. yakni segunung minyak (kental). dengan lampu serta malai bunga.

Prasasti yang keempat berbunyi:

Srimato nrpamukhyasya
Rajnah sri muavarmmanah
Danam punyatame ksetre
Yad dattam vaprakesvare
Dvijatibhyo gnikalpebhyah
Vinsatir nggosahasrikam
Tasya punyasya yupo yam
Krto viprair ihagataih

Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

~Sang Mulawarman. raja yang mulia dan terkemuka. telah memberi sedekah 20.000 ekor
sapi kepada para brahman yang seperti api. (bertempat) di tanah yang sangat suci
(bernama) Waprakeswara. Untuk (peringatan) akan kebaikan budi yang raja itu. tugu ini
telah dibuat oleh para brahmana yang datang di tempat ini.


Prasasti lain yang ditemukan di Wilayah Kutai. berbunyi sebagai berikut:

Sri-mulavarmma rajendra (h) sama vijitya parttya (van)
Karadam nrpatimms cakre yatha raja yudhisthirah
Catvarimsat sahasrani sa dadau vapprakesvare
Ba . trimsat sahasrani punar ddadau
Malam sa punar jivadanam pritagvidham
Akasadipam dharmmatma parttivendra (h) svake pure
. . . . . . . mahatmana
Yupo yam sth (apito) viprair nnana desad iha (gataih//)

Terjemahan dari tulisan diatas adalah sebagai berikut:

~Raja Mulawarman yang tersohor telah mengalahkan raja-raja di medan perang. dan
menjadikan mereka bawahannya seperti yang dilakukan oleh raja Yudisthira. Di
Waprakeswara Raja Mulawarman menghadiahkan (sesuatu) 40 ribu. lalu 30 ribu lagi.
Raja yang saleh tersebut juga memberikan 1ivadana dan cahaya terang (?) di kotanya.
Yupa ini didirikan oleh para Brahmana yang datang ke sini dari pelbagai tempat.

Dari berbagai prasasti yang ditemukan di Kalimantan Timur sampai saat ini. kita dapat
mengetahui nama-nama berbagai tokoh. serta bagaimana sepak terjang kehidupan
mereka dalam menjalankan kepercayaan atau keagamaan. Namun sampai sangat sedikit
keterangan yang menyebutkan tentang kehidupan dan keadaan masyaraktnya.
Keterbatasan mengenai masalah kehidupan masyarakat ini tidak terlepas dari sebuah
kebiasaan para raja pada masa itu. Pada zaman kerajaan Hindu-Budha sangat sedikit
sumber yang menyinggung masalah kemasyarakatan. tetapi mereka kebanykan membahas
mengenai kehidupan Raja dan bagaimana raja tersebut berhubungan dengan agamanya.
Dalam agama Hindu Budha dikenal konsep Dewa Raja. yaitu Raja sebagai perwakilan
dewa atau titisan dewa.
Karena raja sebagai orang besar dan dianggap sebagai utusan Dewa untuk mengelola atau
mengatur bumi. maka nama seorang Raja banyak tercatat dalam berbagai tulisan seperti
prasasti. Nama raja selain tercatat dalam masalah pemerintahan juga tidak sedikit banyak
tertulis dalam masalah keagamaan.

Sumber
Poesponegoro. Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. 2008. ~Sejarah Nasional
Indonesia II 1akarta: Balai Pustaka

You might also like