You are on page 1of 21

PIUTANG

1. PENGERTIAN PIUTANG
Klaim terhadap pelanggan dan yang lain atas uang, barang atau jasa.

2. JENIS JENIS PIUTANG


Ada 2 (dua) jenis piutang yaitu : A. Piutang Dagang B. Wesel Tagih

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

3. PIUTANG DAGANG
3.1 PENGERTIAN PIUTANG DAGANG: Janji lisan dari pembeli untuk membayar barang dan jasa yang dijual. Biasanya dapat ditagih di dalam waktu 30 s/d 60 hari dan merupakan piutang terbuka yang berasal dari perluasan kredit jangka pendek. 3.2 AKUNTANSI PIUTANG DAGANG 3.2.1 Pengakuan Piutang Dagang 3.2.2 Penilaian Piutang Dagang 3.2.3 Disposisi Piutang Dagang 3.2.1 PENGAKUAN PIUTANG DAGANG Jumlah yang akan diakui adalah harga pertukaran di antara kedua pihak. Harga Pertukaran adalah jumlah yang merupakan hutang dari yang berhutang (pelanggan atau peminjam) dan umumnya dibuktikan dengan beberapa jenis dokumen bisnis, seringkali berupa faktur.

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Dua faktor yang memperumit pengukuran harga pertukaran adalah : 1. Ketersediaan dari potongan atau discount (potongan dagang dan tunai) 2. Lamanya waktu antara penjualan dan pembayaran tanggal jatuh tempo (elemen bunga) 3.2.2 PENILAIAN PIUTANG DAGANG Dengan mencatat piutang pada nilai nominalnya (jumlah jatuh tempo), akuntan menghadapi masalah penyajian laporan keuangan. Pelaporan piutang melibatkan : 1. Klasifikasi 2. Penilaian di neraca

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

METODE UNTUK PENCATATAN PIUTANG TAK TERTAGIH


1. METODE PENGHAPUSAN LANGSUNG
Tidak ada ayat jurnal yang dilakukan sampai suatu perkiraan spesifik secara pasti telah ditetapkan sebagai tak tertagih. Kemudian kerugian tersebut dicatat dengan mengkredit Piutang Dagang dan mendebet Beban Piutang Tak Tertagih.

2. METODE PENYISIHAN
Suatu estimasi dilakukan untuk perkiraan piutang yang tak tertagih dari semua penjualan kredit atau dari total piutang yang beredar. Estimasi tersebut dimasukkan sebagai beban dan pengurangan tak langsung dalam piutang dagang (melalui suatu kenaikan dalam perkiraan penyisihan) dalam periode saat penjualan tersebut dicatat.

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Metode Penghapusan Langsung mencatat Piutang Tak Tertagih dalam tahun saat ditentukan bahwa suatu piutang tertentu tidak dapat ditagih. Pendukung Metode Penghapusan Langsung menyatakan bahwa kenyataan bukan estimasi, yang harus dicatat. Metode Penghapusan Langsung secara teoritis mempunyai kekurangan karena biasanya tidak mencocokkan biaya dengan pendapatan periode bersangkutan, ataupun menghasilkan piutang yang ditetapkan pada estimasi nilai yang dapat direalisasikan di neraca. Akibatnya, penggunaannya tidak dipandang memadai, kecuali bila jumlah yang tak tertagih tidak material.

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Metode Penyisihan mencatat beban atas dasar estimasi dalam periode akuntansi saat penjualan kredit dilakukan. Pendukung Metode Penyisihan yakin bahwa beban piutang tak tertagih harus dicatat dalam periode yang sama seperti penjualan untuk mendapatkan pencocokkan yang tepat atas beban dan pendapatan dan untuk mendapatkan nilai pencatatan yang tepat untuk piutang dagang. Meskipun estimasi digunakan, persentase dari piutang yang tidak akan tertagih dapat diramalkan dari pengalaman masa lalu, kondisi pasar sekarang dan analisis atas saldo yang beredar. Piutang adalah arus masuk kas prospektif, dan kemungkinan penagihannya harus dipertimbangkan dalam menilai arus masuk ini. Estimasi ini lazimnya dilakukan atas dasar : 1. Pendekatan Persentase Penjualan ( Perhitungan Laba Rugi) 2. Pendekatan Persentase Piutang (Perhitungan Neraca)

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Perbandingan Metoda-Metoda untuk Estimasi Piutang Tak Tertagih

Persentase Penjualan Pencocokkan

Persentase Piutang Nilai Bersih yg Dapat Direalisasikan Piutang Dagang Piutang Diragukan Penyisihan untuk yang
Pendekatan

Penjualan Piutang Tertagih

Beban Tak

Pendekatan Perhitungan Rugi Laba Neraca

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

3.2.3 DISPOSISI PIUTANG DAGANG


Untuk mempercepat penerimaan kas dari piutang, pemilik dapat mentransfer piutang ke perusahaan lain untuk mendapatkan uang kas Alasan untuk mentransfer piutang ke perusahaan lain : 1. Alasan Persaingan 2. Pemegang dapat menjual piutang karena uang ketat dan akses pada kredit normal tidak tersedia, atau terhambat karena mahal. Transfer Piutang Dagang kepada pihak ketiga untuk mendapatkan uang tunai umumnya dicapai dengan salah satu dari dua cara berikut : 1. Penggadaian Piutang Dagang (Penggadaian suatu Hak Sekuritas) 2. Penjualan (Pemfaktoran ) Piutang Dagang.

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

4. WESEL TAGIH
4.1 PENGERTIAN WESEL TAGIH Janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak ke pihak lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Dalam wesel tagih ada 2 pihak : Penarik wesel, yaitu pihak yang memerintahkan pihak untuk membayar. Kalau penarik kemudian menjual wesel ke pihak ketiga, maka penarik tersebut disebut endosan. Tertarik, yaitu pihak yang diperintah untuk membayar (pengaksep) Ada 2 Macam Wesel Tagih : 1. Wesel Tagih Tidak Berbunga 2. Wesel Tagih Berbunga

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

WESEL TAGIH TIDAK BERBUNGA Tidak mencantumkan bunga, dengan demikian nilai nominal wesel = nilai nominal pada jatuh temponya WESEL TAGIH BERBUNGA Pada hari jatuh tempo nilai wesel = harga nominal wesel + bunga mulai tanggal penarikan s/d jatuh tempo BUNGA (DISKONTO) = NILAI JATUH TEMPO WESEL X TARIF DISKONTO X PERIODE DISKONTO

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

4.2 AKUNTANSI WESEL TAGIH 4.2.1 PENGAKUAN WESEL TAGIH 4.2.2 PENILAIAN WESEL TAGIH 4.2.3 DISPOSISI WESEL TAGIH 4.2.1 PENGAKUAN WESEL TAGIH Jumlah pencatatan yang tepat untuk wesel adalah nilai sekarang dari arus kas masa depan. Wesel Dengan Bunga Yang Layak Wesel Tanpa Bunga Atau Dengan Bunga Yang Tak Wajar Wesel Yang Diterima Semata- Mata Untuk Kas Wesel Yang Diterima untuk Kas Dan Hak Lain Wesel Yang Diterima Untuk Kekayaan, Barang atau Jasa

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

4.2.2 PENILAIAN WESEL TAGIH Wesel Tagih Jangka pendek dicatat dan dilaporkan pada nilai bersih yang dapat direalisasi, yakni pada jumlah nominalnya dikurangi semua penyisihan yang diperlukan. Perkiraan penyisihan wesel tagih yang utama adalah Penyisihan untuk Piutang Yang Diragukan. Perhitungan dari estimasi yang terlibat dalam penilaian wesel tagih jangka pendek dan dalam mencatat beban piutang tak tertagih dan penyisihan yang berkaitan persis sama dengan piutang usaha. Baik sebagai persentase atas pendapatan penjualan atau suatu analisis piutang dapat digunakan untuk mengestimasi jumlah piutang yang tak tertagih. Wesel tagih jangka panjang menimbulkan masalah estimasi tambahan.

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

4.2.3 Disposisi Wesel Tagih Wesel biasanya ditahan sampai jatuh tempo, di mana pada saat itu nilai nominal ditambah dengan setiap bunga yang akan diterima ditagih dan wesel dihapuskan dari perkiraan. Namun seringkali pemegang wesel mempercepat konversi menjadi uang kas dengan mentransfer piutang ke pihak lain. Transfer seperti itu dikenal dengan Pendiskontoan Wesel Sebelum Jatuh Tempo. Ketika wesel ditransfer, pembeli wesel menggunakan konsep nilai sekarang tradisional untuk menentukan jumlah yang dibayarkan. Pembayaran didasarkan pada nilai sekarang dari nilai nominal ditambah dengan nilai sekarang dari pembayaran bunga yang didiskontokan pada tingkat yang ingin dihasilkan oleh pembeli.

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Langkah Langkah Dalam Akuntansi Pendiskontoan Wesel Tagih : 1. Hitung nilai jatuh tempo dari wesel (nilai nominal ditambah bunga sampai jatuh tempo). 2. Hitung diskonto (tingkat diskonto bank dikalikan nilai jatuh tempo dikalikan jangka waktu sampai jatuh tempo). 3. Hitunglah hasil-hasil (nilai jatuh tempo dikurangi diskonto bank). 4. Hitunglah nilai buku tercatat dari wesel tersebut (nilai nominal ditambah bunga yang akan diterima sampai tanggal pendiskontoan). 5. Hitunglah keuntungan atau kerugian, jika merupakan penjualan, atau pendapatan atau beban bunga. Jika merupakan peminjaman (hasil dikurangi nilai buku tercatat). 6. Catatlah ayat jurnal.

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Contoh Soal : Soal 1 (Piutang Dagang) Pada tanggal 02/01/ 200X A mendirikan Perusahaan ABC. Penjualan kredit dalam tahun itu sebesar Rp.1.000.000. Sampai 31/12/200X jumlah penerimaan dari penjualan Rp.900.000. Walaupun sampai tanggal 31/12/200X belum pernah ada piutang yang menolak membayar, A memperkirakan kerugian piutang rata-rata 1 % dari penjualan. Buat jurnal pada saat terjadi trasaksi penjualan, penerimaan kas dari piutang dan jurnal penyesuaian pada 31/12/200X. Masing-masing berdasarkan Persentase Penjualan (Pendekatan Laba Rugi) dan Persentase Piutang (Pendekatan Neraca). Untuk Pendekatan Neraca, A memperkirakan Kerugian Piutang Rata-Rata 10% dr Saldo Piutang Usaha.

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

PENDEKATAN LABA RUGI Jurnal Penjualan (02/01/200X) Piutang Usaha Rp.1.000.000 Penjualan Rp.1.000.000 Jurnal Penerimaan Kas dari Piutang Kas Rp. 900.000 Piutang Usaha

Rp.

900.000

Jurnal Penyesuaian (31/12/200X) Kerugian Piutang Rp. 10.000 Cad. Kerugian Piutang Rp. 10.000 (Kerugian Piutang = 1 % X Rp.1.000.000 = Rp.10.000)

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

PENDEKATAN NERACA Jurnal Penjualan (02/01/200X) Piutang Usaha Rp.1.000.000 Penjualan Jurnal Penerimaan Kas dari Piutang Kas Rp. 900.000 Piutang Usaha

Rp.1.000.000

Rp.

900.000

Jurnal Penyesuaian (31/12/200X) Kerugian Piutang Rp. 100.000 Cad. Kerugian Piutang Rp. 100.000 (Kerugian Piutang = 10 % X Rp.1.000.000 = Rp.100.000)

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Soal 2 (Wesel Tagih) Wesel Tagih dengan nominal Rp.300.000, jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 Maret 200X. Wesel Tagih tersebut didiskontokan pada tanggal 26 Maret 2001 dengan diskonto 10 %. Buatlah jurnalnya, jika : a. Wesel Tagih Tidak Berbunga b. Wesel Tagih Berbunga

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

WESEL TAGIH TIDAK BERBUNGA Jumlah uang yang diterima pada tanggal 26/03/200X dapat dihitung sbb Nilai jatuh tempo wesel Rp.300.000 Diskonto : Rp.300.000 X 10 % X 36/360 Rp. 3.000 (-) (36 hari = 26 Maret s/d 1 Mei) Uang yang Diterima Rp.297.000 Pihak yang mendiskontokan wesel akan mencatat : Kas Rp.297.000 Biaya Bunga Rp. 3.000 Piutang Wesel (didiskontokan) Rp.300.000

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

WESEL TAGIH BERBUNGA Misal wesel di atas berbunga sebesar 12 % / tahun dan didiskontokan dengan diskonto 10 % / tahun. Nilai Nominal Wesel Bunga = 12 % X 2/12 X Rp.300.000 Nilai Jatuh Tempo Wesel Diskonto : Rp.306.000 X 10 % X 36/360 Uang yang diterima Rp.300.000 Rp. 6.000 (+) Rp.306.000 Rp. 3.060(-) Rp.302.940

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Jurnal yang dicatat oleh pihak yang mendiskontokan wesel adalah : Kas Rp.302.940 Piutang Wesel (didiskontokan) Pendapatan Bunga

Rp.300.000 Rp. 2.940

Komputerisasi Akt. Keuangan Menengah


Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

You might also like