You are on page 1of 9

Filsafat Ilmu

Oleh: Setiawan Aji P. Imam Rudi P. Dimas Gigih Damarsasi Utami Febria S. Ratna P. Reny Nuri S. 6101408231 5301408005 4301408052 5401408009 2250408014 4301408062

Universitas Negeri Semarang 2009

A. Latar Belakang Pengetahuan dan ilmu pada hakikatnya tergolong ke dalam rumpun yang meliputi ilmu alam, ilmu sosial, dan ilmu yang bersifat transcendental. Teknologi dan seni merupakan tolok ukur keberadaban insani, senantiasa berakumulasi dengan paduan alamiah yang subyektif, namun mengandung unsur normative yang selektif. Penelaahan ke alaman memunculkan pengetahuan

berdasarkan gejala-gejala yang ada, penjelasan fenomena berdasar kajian ilmiah yang insani diangkat sebagai himpunan ilmu, aplikasi dan implikasinya adalah teknologi, pengungkapannya berupa seni hasil dari buah budi manusia yang sifatnya komplementer. Belajar teknologi dan seni berarti terbentuknya tenaga kerja industri yang dapat mengimplementasikan dan mentransformasikan sains dan teknologi ke dalam yang produk yang bernilai baik ekonomis nasional dengan maupun kemampuan memenuhi standart

internasional yang berguna bagi masyarakat. Pemapemahaman yang lebih lengkap tentang hakikat suatu realitas dapat dicapai melalui perpaduan antara ilmu dan pengetahuan. Jaringan struktur-struktur logika yang amat luas, di lakui proses pembangunan suatu teori lewat model dan lambang-lambang yang merupakan abstrksi dan penyederhanaan realitas yang hendak dijelaskan oleh teori tersebut, membuat ilmu menjadi terbatas dan sempit tempat cakupannya. Evolusi ataupun revolusi peradaban dan kebudayaan, maka moral harus mampu memberi arah bagi pengembangan ilmu, teknologi dan seni, bahkan agama merupakan landasan berpijak pengembanhan ilmu dengan keutamaan bagi kemaslahatan manusia

yang menggali ilmu itu sendiri. Ilmu tanpa agama adalah buta dan agama tanpa ilmu adalah rapuh. Pengembangan ilmu dasar bagi kemaslahatan umat dikenal dengan istilah ilmu terapan atau applied science tujuan yang terkandung didalamnya adalah untuk memecahkan masah-masalah praktis yang berguna untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi umat manusia. Pencapaian hasil ilmu dasr mampu memberi gambaran tentang berbagai macam alternatif/simpulan yang bersifat nisbi, selanjutnya aplikasi dan implikasinya digunakan untuk memecahkan persoalan praktis merupakan bagian kajian ilmu terapan. Jadi ilmulah yang melahirkan teknologi dan seni, atau teknologi dan seni adalah penerapan ilmu dasar untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, teknologi dan seni bersifat subyektif, artinya tujuan dan manfaat tergantung pada penguasa teknologi dan seni, yang pada dasrnya harus diikuti norma moral etika kemasyarakatan yang luas.

B. Tujuan Penulisan 1. 2. 3. 4. Mengetahui arti komplementaritas Mengetahui komplementaritas ilmu- ilmu pengetahuan Mengetahui arti teknologi dan seni dalam perkembangan ilmu Mengetahui hubungan ilmu, teknologi dan seni

C. Rumusan Masalah Komplementaritas Ilmu dan Pengetahuan Ilmu merupakan suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang

disusun segara sisitematis menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala alam atau fenomena-fenomena tertentu dibidang yang diketahui berdasarkan pengalaman manusia itu sendiri. Dalam hal ini masalah yang akan muncul yaitu timbulnya dampak negatif dimana akan merusak atau melunturkan nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi karena berkembangnya jaman. Jadi secara tidak langsung nilai-nilai budaya akan tersingkirkan atau luntur bersamaan berkembangnya ilmu dan teknologi canggih. Untuk itu hal yang perlu diperhatikan agar nilai-nilai budaya tidak rusak atau luntur karena kemajuan jaman, kita harus tetap menjaga dan melestarikan budaya-budaya kita walau ilmu dan pengetahuan semakin maju. Teknologi dan Seni Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang teknologi dan seni yang merupakan terapan dari ilmu dasar. Bagaimana ilmu dasar mempengaruhi terciptanya teknologi dan seni serta bagaimana hubungan antara teknologi dan seni itu sendiri. Selain itu, kami juga membahas tentang bagaimana teknologi dan seni sebagai ilmu terapan bermanfaat bagi kehidupan manusia Indonesia sekarang ini, apakan sesuai dengan konsep ilmu amaliah dan amal ilmiah atau belum.

D. Pembahasan Komplementaritas Ilmu dan Pengetahuan Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, sedangkan

ilmu adalah suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara simetris menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan menerapkan gejala-gejala alam atau fenomena-fenomena tertentu dibidang yang diketahui berdasarkan pengalaman manusia itu sendiri. Ilmu berkembang terus menerus sesuai dengan perubahan jaman dan peradabannya. Dan di dunia modern saat ini telah mengalami perubahan-perubahan dalam perannya. Ilmu pengetahuan, dalam kurun perkembangan waktu sangat didambakan karena besarnya manfaat yang didapat dan diperoleh bagi manusia. Namun demikian sering dirasa dampak ilmu dan pengetahuan yang kadang merusak atau melunturkan nilai-nilai budaya yang dijunjung tinngi. Pengetahuan dan ilmu pada hakikatnya tergolong

kedalam rumpun yang meliputi ilmu alam, ilmu sosial, dan ilmu yang bersifat transcendetal. Teknologi dan seni merupakan hasil budi manusia yang dipergunakan untuk kemaslahatan hidup berbasis dasar yang scienctis. Ilmu dan pengetahuan juga komplementer, pemahaman yang lebih lengkap tentang hakikat sesuatu realitas dapat dicapai melalui perpaduan antara ilmu dan pengetahuan. Ahli ilmu alam menyelidiki proses secara alami dan menyusun hukum yang bersifat umum mengenai alam dan tidak bermahsud mengubah alam. sebagai Pengetahuan penyampaian mengenai ide gejala fisik kealaman kandungan akan sifat memungkinkan bagi insani memanfaatkan proses alam. Ilmu sosial lebih beragam pengetahuannya. Etika bahkan bisa lebih jauh lagi jangkauannya karena sudah dimuati unsur norma yang disepakati antar dn intern masyarakatnya dengan demikian bahasa dan etika merupakan komplementer yang positif dalam mengungkapkan ide atau konsep tertentu. Teknologi dan Seni

Ilmu dasar ( basic science ) merupakan landasan kajian ilmiah yang bersifat asasi yang digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan secara keseluruhan (Maman Rachman, 2008:207). Pengembangan ilmu dasar untuk kemaslahatan manusia disebut dengan ilmu terapan. Tujuannya adalah untuk memecahkan masalahmasalah yang dialami umat manusia. Misalnya di dalam ilmu bahasa, kita belajar membaca hurf, kata, paragraf, sampai essay. Tiap proses tersebut membuat kita mengerti makna dari apa yang kita baca sehingga kita bisa mengerti berbagai ilmu dari tulisan yang kita baca itu. Dlam ilmu fisaika pun ada fisika dasar dan fisika terapan. Hasil-hasil dari ilmu terapan dapat berupa pengolahan bahan, penciptaan peralatan, penentuan langkah kegiatan, dan cara-cara pelaksanaan yang ditempuh untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan tuntutannya. Bentuk pengembangan ini disebut teknologi, teknologi itu sendiri adalah suatu cra yang dipandang sebagai kepandaian untuk membuat sesuatu/melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni. Seni adalahkeahlian membuat karya yang bermutu, dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan lain sebagainya ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989). Teknologi dan seni merupakan dua hal yang berhubungan karena dengan keduanya yang terdapat dalam suatu karya, baik konkret maupun abstrak, akantercipta sebuah keseimbangan yang indah. Kita tidak bisa membayangkan jika teknologi atau seni berdiri sendiri. Bentuk televisi yang sama, model pakaian yang sama, lukisan-lukisan tangan saja, atau lagu-lagu tanpa adanya musik. Jadi, teknologi dan seni merupakan penerapan ilmu dasar untuk memecahkan membersihkan masalah guna mencapai dari suatu tujuan dan tertentu, sedangkan ilmu dasar/teori murninya mungkin diperoleh dengan jalan pengaetahuan dorongan kepentingan manusiawi, walaupun berpaham rasionalis ataupun empiris ( F. Budi

Hardiman, 2009:24). Dengan demikian, teknologi dan seni bersifat subyektif karena digunakan untuk tujuan tertentu yang bergantung pada penguasa teknologi dan seni, tetapi tetap harus diikuti norma moral etika kemasyarakatan yang luas. Francis Bacon mengatakan ilmu adalah kekuasaan sehingga teknologi merupakan alat kekuasaan. Akan tetapi, bukan berarti kita menggunakannya secara semene-mena karena ada istilah ilmu amaliah dan amal ilmiah yang berarti ilmu harus diamalkan dan tiap amalan harus bersifat ilmiah. Kata amal dalam bahsa Arab berarti tindakan atau perbuatan, dalam Bahasa Indonesia berarti perbuatan kasih sayang atau charity. Jadi, ilmu itu harus berguna bagi orang lain, bukan hanya untuk memuaskan kepentingan pemiliknya sendiri Perkembangan teknologi dan seni berjalan bersama dan saling mendukung satu sama lain. Misalnya seni peran dan seni musik semakin berkembang setelah ditemukannya listrik, seni rupa semakin berkembang setela ditemukannya kamera photo, dunia sastra tulis pun menang atas sastra lisan setelah Johan Guttenberg menemukan mesin cetak. Di Indonesia, perkembangan teknologi sangat membantu banyak orang dalam berkomunikasi melalui internet, tetapi data menunjukkan hari-hari ini Indonesia menduduki peringkat pertama dalam hal cyber crime sedunia. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan ilmu amaliah. Teknologi yang mulai bergeser dari teknologi industri menjadi teknologi informasi sekarang ini membuat banyak orang khawatir akan cyber crime yang merebak, salah satunya ada seorang gadis yang diduga terjerat human trafficking melalui Facebook.Dengan demikian, perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih dan menarik visualnya tidak membuat kita buta akan kejahatan yang bisa terjadi dimana saja. Ilmu, melalui teknologi dan seni, memang tetap harus diamalkan secara ilmiah untuk kemaslahatan manusia.

E. Penutup Kesimpulan 1. Teknologi dan seni sebagai ilmu terapan bagi kemaslahatan manusia. 2. Teknologi dan seni saling berhubungan dan melengkapi 3. Ilmu dasar ( basic science ) merupakan landasan kajian ilmiah yang bersifat asasi yang digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan secara keseluruhan. 4. Pengembangan ilmu dasar untuk kemaslahatan manusia disebut dengan ilmu terapan. 5. Hasil-hasil dari ilmu terapan dapat berupa pengolahan bahan, penciptaan peralatan, penentuan langkah kegiatan, dan cara-cara pelaksanaan yang ditempuh untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan tuntutannya.

Saran Kita tidak boleh memisahkan antara teknologi dan seni karena teknologi dan seni karena merupakan dua hal yang berhubungan dan dengan keduanya terdapat dalam suatu karya, baik konkret maupun abstrak, akantercipta sebuah keseimbangan yang indah.

F. Daftar Pustaka

Kritik ideology F. Budi Hardiman 2009 Penerbit Kanisius, Yogyakarta Filsafat ilmu Maman Rachman dkk 2008 UNNES press Semarang www.sarikata.com www.antara.com

You might also like