You are on page 1of 11

KATA PENGANTAR

Pertempuran merupakan salah satu hal yang banyak terjadi pada masa lampau. Sekarang pun masih banyak pertempuran yang terjadi di lingkungan kita, meskipun hanya dalam skala kecil dulu merupakan tempat yang mempunyai kerajaan kecilan.Indonesia kerajaan yang hebat

dan menguasai hamper seluruh daratan asia tenggara. Meskipun be gitu, masa kejayaan itu pelahan lahan mulai pudar, dan Indonesia pun dijajah

oleh negara lain. Hal ini tentu sangat memprihatinkan mengingat masa kejaayaan kerajaan majapahit. Maka untuk menghindari pertemp uran - pertempuran yang sia sia,kita kerajaan di Indonesia contohnya sriwijaya dan

mengenal suatu konsep pemikiran yang bernama perjanjian. perjanjian merupakan persetujuan antara kedua belah pihak untuk mengikuti sesuatu yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Perjanjian juga bisa digunakan untuk mengakui sesuatu hal.contohnya perjanjian linggarjati.Perjanjian linggarjati merupakan perjanjian antara Indonesia dengan belanda dalam hal kemerdekaan Indonesia. Dalam karya tulis saya yang satu ini, saya akan membahas tentang perjanjian tersebut.di harapkan dengan karya saya yang satu ini,bisa memberikan pemahaman lebih dalam tentang perjanjian linggarjati.

Page 1

Daftar isi

Kata Pengantar Daftar isi Bab 1 Pendahuluan Latar belakang Bab 2 isi Bab 3 Penutup Kesimpulan Saran Daftar Pustaka

Page 1 .Page 2 . .Page 3 .Page 3 ..Page 4 .Page 9 . Page 9 .Page 10 .Page 11

Page 2

BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG Masuknya AFNEI yang diboncengi NICA ke Indonesia karena Jepang menetapkan status quo di Indonesia menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda, seperti contohnya Peristiwa 10

November, selain itu pemerintah Inggris menjadi penanggung jawab untuk menyelesaikan konflik politik dan militer di Asia, oleh sebab itu, Sir Archibald Clark Kerr, diplomat Inggris, mengundang Indonesia dan Belanda untuk berunding di Hooge Veluwe, namun perundingan tersebut gagal karena Indonesia meminta Belanda mengakui kedaulatannya atas Jawa, Sumatera dan Madura, namun Belanda hanya mau mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja. Pada akhir Agustus 1946, pemerintah Inggris mengirimkan Lord Killearn ke Indonesia untuk menyelesaikan perundingan antara Indonesia dengan Belanda.Pada tanggal 7 Oktober 1946 bertempat di Konsulat Jenderal Inggris di Jakarta dibuka perundingan Indonesia -Belanda dengan dipimpin oleh Lord Killearn.Perundingan ini menghasilkan persetujuan gencatan senjata (14 Oktober) dan meratakan jalan ke arah perundingan di Linggarjati yang dimulai tanggal 11 November 1946.

Page 3

BAB 2 ISI Pada tanggal 17 Mei 1946 Katholieke Volkspartij (KVP-Partai Rakyat

Katolik) memenangkan pemilihan umum di Negeri Belanda, kemudian pada bulan Juli 1946 bersama dengan Partij van de Arbeid (Partai

Buruh) berkoalisi membentuk pemerintahan.Dr. Beel ditunjuk sebagai Perdana Menteri. Sebelumnya, setelah pe ndaratan sekutu di Indonesia pada bulan September 1945, van Mook ditunjuk sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang baru menggantikan van Starkenborgh Stachouwer yang mengundurkan diri akibat berbeda pendapat dengan Logemann, Menteri Daerah Seberang Lautan, yang mengakui nasionalisme di Indonesia. Kabinet Beel kemudian membentuk September 1946 dengan tujuan Komisi Jenderal pada tanggal 2

sementara dikuasakan menjalankan

wewenang-wewenang pemerintah agung untuk memajukan persiapan persiapan suatu tertib hukum baru bagi Hindia Belanda . Van Mook kemudian menulis surat kepada Menteri Daerah Seberang Lautan yang baru, Mr.J.A. Jonkman, pada tanggal 7 September 1946 bahwa ini adalah kesempatan yang ketiga, setelah akhir tahun 1945 dan April 1946, untuk mengadakan perundingan dengan pihak republik setelah dua perundingan sebelumnya menghasilkan kegagalan. Bahkan ia mengatakan, Saya yakin bahwa ini adalah kesempatan terakhir (Renville, hal. 33) Komisi Jenderal yang terdiri dari Schermerhorn (bekas Perdana Me nteri, ketua), van Poll (anggota KVP, anggota) dan de Boer (ahli ekonomi, anggota) tiba di Jakarta pada tanggal 18 September 1946.Van Mook kemudian dimasukan ke dalam komisi ini secara ex officio . Begitu tiba di Jakarta, mereka mencari hubungan dengan Pe rdana Menteri Sutan Sjahrir untuk bertukar pikiran mengenai prosedur -prosedur dalam pembicaraan pembicaraan yang akan diadakan.

Page 4

Dalam tahap pertama akan dibicarakan tentang penghentian permusuhan dan kemudian meningkat kepada perundingan -perundingan tentan g susunan ketatanegaraan baru di Indonesia dan perubahan Kerajaan sesuai dengan tuntutan zaman. Disepakati pula bahwa perundingan -perundingan akan diadakan di bawah pengawasan seorang penengah, yang akan diperbantukan oleh

Pemerintah Inggris, yaitu Lord Ki llearn. Sementara itu delegasi republik akan diwakili oleh Sutan Sjahrir (Perdana Menteri), A.K. Gani (Menteri Perekonomian), Amir Sjarifoeddin (Menteri Pertahanan), Soesanto

Tirtoprodjo (Menteri Dalam Negeri) dan Moehammad Roem. Sedangkan Ali Boediardjo berfungsi sebagai sekretaris. Pembicaraan kesulitan.Setelah tentang gencatan Tentara senjata Republik berlangsung Indonesia, tanpa Jenderal

Panglima

Soedirman, memberikan persetujuannya kepada gencatan senjata, maka pada tanggal 7 November 1946 diperintahka n penghentian tembak menembak. Suatu garis demarkasi selebar dua kilometer dari kedua belah sisi medan pertempuran diterima. Karena tidak memungkinkan perundingan dilakukan di Jakarta maupun di Yogyakarta (ibukota sementara RI), maka diambil jalan tengah j ika perjanjian diadakan di Linggarjati, dekat Cirebon.Hari Minggu pada tanggal 10 November 1946 Lord Killearn tiba di Cirebon.Ia berangkat dari Jakarta menumpang kapal fregat Inggris H.M.S. Veryan Bay. Ia tidak berkeberatan menginap di Hotel Linggarjati ya ng sekaligus menjadi tempat perundingan. Delegasi Belanda berangkat dari Jakarta dengan menumpang kapal terbang Catalina Catalina yang mendarat dan berlabuh di luar Cirebon.Dari Banckert yang kemudian

mereka pindah ke kapal perang

menjadi hotel terapung selama perjanjian berlangsung.Delegasi Indonesia

Page 5

yang dipimpin oleh Sjahrir menginap di desa Linggasama, sebuah desa dekat Linggarjati.Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta sendiri menginap di kediaman Bupati Kuningan. Setelah kedua deleg asi mengadakan perundingan pada tanggal 11 -12 November 1946 yang ditengahi oleh Lord Kilearn, maka dihasilkan beberapa asas dan pokok persetujuan, diantaranya : (1) Pemerintah Belanda mengakui Pemerintah Republik Indonesia sebagai de facto menjalankan ke kuasaan atas Jawa, Madura dan Sumatera. (2) Pemerintah Belanda dan Pemerintah Republik Indonesia bekerja sama supaya terbentuk Negara Indonesia Serikat (NIS) yang berdaulat dan merdeka atas dasar demokratis dan federal. (3) Wilayah Negara Indonesia Serikat (NIS) meliputi seluruh wilayah Hindia Belanda. (4) Bagian Negara Indonesia Serikat (NIS) adalah : Daerah Republik, Kalimantan dan Negara Indonesia Timur. (5) UUD Negara Indonesia Serikat akan ditetapkan oleh suatu sidang konstituante yang akan dibentuk dan terdiri dari utusan -utusan republik dan daerah-daerah lain NIS yang ditunjuk secara demokratis. (6) Pemerintah Belanda dan Pemerintah Republik akan bekerja sama untuk kepentingan bersama Neg eri Belanda dan Indonesia supaya terbentuk suatu Uni Indonesia -Belanda. (7) Uni Indonesia-Belanda dikepalai oleh Raja/Ratu Belanda. Keputusan keputusan untuk membela kepentingan bersama akan diambil oleh badan badan uni atas nama Raja.

Page 6

Persetujuan Linggarjati kemudian diparaf oleh Schermerhorn dan Sjahrir di rumah kediaman Sjahrir di Jakarta pada tanggal 15 November 1946. KNIP sendiri kemudian meratifikasi perjanjian tersebut pada bulan Februari 1947, setelah memperbanyak jumlah anggotanya dari 200 menjadi 514 orang, karena sebagian besar anggota KNIP yang lama menolak isi persetujuan tersebut. Ditambah atas campur tangan Soekarno -Hatta yang akan meletakan jabatan jika persetujuan Linggarjati tidak disetujui. Dan akhirnya Persetujuan Linggarjati ditandatanga ni dengan khidmat di Istana Rijswijk (kini Istana Negara) pada tanggal 25 Maret 1947. Secara umum di kalangan Republik, baik politisi maupun pejuang kemerdekaan, persetujuan Linggarjati ditolak karena dianggap

menguntungkan pihak Belanda.Penolakan diantara nya datang dari Partai Nasional Indonesia (PNI), Masyumi, Partai Rakyat dan laskar -laskar rakyat.Bahkan di suatu majalah laskar rakyat bernama Godam Jelata ada sebuah puisi dengan kalimat tertulis Anti Linggarjati sampai

mati .Persetujuan Linggarjati ha nya didukung secara nyata oleh partainya Sjahrir, Partai Sosialis, dan oleh Soekarno -Hatta. Dalam pelaksanaan persetujuan Linggarjati, di bulan Mei 1947, Komisi Jenderal mengultimatum Pemerintah Indonesia untuk mengakui

kedaulatan Kerajaan Belanda atas Ind onesia secara de jure sebelum tanggal 1 Januari 1949 dan sebelum itu Indonesia di bawah suatu pemerintahan sementara (interim) dimana Raja/Ratu Belanda sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Pemerintahan sementara ini secara prinsip diterima oleh Sjahrir pada tanggal 8 Juni 1947 dan disetujui dalam rapat kabinet tanggal 20 Juni 1947. Rupanya hal ini membawa dampak kurang baik bagi Sjahrir.Ia dianggap terlalu banyak memberikan konsensi kepada Belanda terutama oleh anggota partainya sendiri. Pada akhirnya se bagian besar anggota Partai Sosialis di kabinet dan KNIP pun menarik dukungan terhadap Sjahrir pada

Page 7

tanggal 26 Juni 1947.Sjahrir mengembalikan mandat Perdana Menteri kepada Presiden Soekarno keesokan harinya. Dan di kemudian hari Pemerintah Belanda menging kari Persetujuan Linggarjati ini dengan mengadakan aksi militer pada tanggal 20 Juli 1947. Van Mook yang didukung oleh Jenderal Spoor mengirim telegram kepada Menteri Urusan Daerah Seberang, Jonkman, meminta agar diperkenankan untuk melanjutkan aksi militer hingga Yogyakarta dan menduduki ibukota Republik itu dengan segala konsekuensinya. Schermerhorn sendiri sebagai ketua Komisi Jenderal menolak aksi militer ini. Tanggal 13 Oktober 1947, Komisi Jenderal dibubarkan.

Page 8

BAB 3 PENUTUP KESIMPULAN Perundingan Linggarjati atau kadang juga disebut Perundingan Linggajati adalah suatu perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Hasil perundingan ini ditandatangani di Istana MerdekaJakarta pada 15 November1946 dan diratifikasi kedua negara pada 25 Maret1947. Perjanjian Linggarjati menimbulkan pro dan kontra di kalangan

masyarakat Indonesia, contohnya beberapa partai seperti Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia , dan Partai Rakyat Jelata. Partai-partai tersebut menyatakan bahwa perjanjian itu adalah bukti lemahnya pemerintahan Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan negara Indonesia.Untuk mengeluarkan menyelesaikan Peraturan Presiden permasalahan No. 6/1946, ini, dimana pemerintah bertujuan

menambah anggota Komite Nasional Indonesia Pusat agar pemerintah mendapat suara untuk mendukung perundingan linggarjati. Pelaksanaan hasil perundingan ini tidak berjalan mulus. Pada tanggal 20 Juli1947, Gubernur Jendral H.J. van Mook akhirnya menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan perjanjian ini, dan pada tanggal 21

Juli1947, meletuslah Agresi Militer Belanda I . Hal ini merupakan akibat dari perbedaan penafsiran antara Indonesia dan Belanda.

Page 9

SARAN Saran saya untuk generasi muda yang sekarang adalah jangan lah mengingkari suatu janji yang sudah dibuat.hal ini akan mendatangkan malapetaka bagi kita sendiri.meskipun janji itu merugikan kita, karena kita sudah berjanji tetap kita harus menaati karena ki ta yang membuat janji berarti siap menerima konsekuensi dalam janji tersebut. sama halnya dengan belanda dan Indonesia dalam perjanjian linggarjati. Dua Negara yang membuat,dan telah sepakattetapi pada akhirnya belanda sama sekali tidak mengindahkan perjan jian tersebut.untuk apa membuat janji yang tidak akan ditepati? Oleh karena itu, semoga dengan lebih memahami sejarah sejarah dari

negeri kita yang tercinta ini, kita bisa lebih mengerti dan bisa memetik nilai nilai luhur dalam sejarah kita dan salah s atunya adalah perlajaran

dalam hal janji.

Page 10

DAFTAR PUSTAKA
(1)Memoar Seorang Sosialis. Djoeir Moehamad. Yayasan Obor Indonesia. 1997. (2)Renville. Ide Anak Agung Gde Agung. Pustaka Sinar Harapan. 1991. (3)Sejarah (4)Sejarah Indonesia Kecil Modern. M.C.Ricklefs. Anwar. Serambi. Kompas. 2008. 2004.

Indonesia.

Rosihan

(5)http://www.mediabersama.com/index.php?option=com_content&view =article&id=2199:obrolan -sore-tentang-sjahrir&catid=933&Itemid=194

Page 11

You might also like