You are on page 1of 8

1 GAMBAR PERSPEKTIF Mengambar perspektif adalah menggambar seperti apa yang dilihat.

Contohnya jika kita melihat sederetan tiang listrik di pinggir jalan yang sama besar dan tingginya, maka akan tampak bahwa tiang yang letaknya lebih jauh kelihatannya lebih kecil. Dalam gambar persperktif juga dibuat demikian. Pembagian gambar perspektif Gambar perspektif dapat dibedakan menjadi dua jenis : 1. Perspektif Praktis ialah gambar perspektif yang dibuat berdasarkan hokum-hukumnya saja 2. Perspektif Teoritis ialah gambar perspektif yang dibuat berdasarkan ilmu pasti, dengan ukuran-ukuran tertentu Hukum-hukum perspektif : 1. Garis-garis yang tegak lurus dengan tanah dalam gambar, harus dibuat sejajar dengan garis tepi kiri atau tepi kanan kertas 2. Garis-garis horizontal yang sejajar dengan Horison dalam gambar tetap dibuat sejajar dengan Horison atau Garis Tanah 3. Garis-garis horizontal yang tidak sejajar dengan Horison, harus ditarik menuju ke Horison. Titik potongnya dengan Horison disebut Titik Lenyap/Titik Hilang 4. Garis-garis horizontal yang tidak sejajar dengan Horison tetapi sejajar dengan sesamanya hanya mempunyai satu Titik Lenyap di Horison. 5. Garis-garis yang tegak lurus dengan Tafereel titik lenyapnya pada Titik Mata 6. Garis garis horisontal yang membentuk sudut 45 derajat terhadap Tafereel titik lenyapnya pada Titik Distansi 7. Benda-benda yang sama besarnya makin jauh kelihatannya makin kecil. Istilah-istilah dalam gambar Perspektif : 1. Horison ( H ) adalah garis potong antara Bidang Datar Mata dengan Tafereel 2. Tafereel ( Taf ) adalah bidang yang tembus cahaya (transparan) , tegak lurus dengan Bidang Datar Mata, tempat gambar-gambar perspektif dibuat. 3. Bidang Datar Mata ( BM ) adalah bidang horizontal yang ditarik melalui mata, tegak lurus dengan Tafereel. 4. Bidang Tanah ( BT ) adalah bidang Horisontal yang tegak lurus dengan Tafereel, tempat si pelukis berpijak. 5. Garis Tanah ( GT ) adalah garis potong Bidang Tanah dangan Tafereel. 6. Tinggi Horison ( TH ) adalah jarak dari Horison ke Garis Tanah. 7. Distansi ( MT ) adalah jarak dari mata ke Horison. 8. Titik Mata ( T ) adalah titik potong Distansi pada Horison.

Taf 2 H 8T TH 6 6 5 1 GT T 4 7 M 3 3

Mencari perspektif sebuah titik atau garis Menggambar perspektif pada hakekatnya adalah mencari titik tembus dari sinar yang dipancarkan oleh benda yang akan kita gambar, menuju mata pada tafereel.

Taf A A! A! A! M C B B! B A

Taf A! C! B!

3 Mencari perspektif sebuah titik A adalah sebuah titik yang terletak di belakang tafereel. Carilah perspektif titik A. Cara mencarinya :

Taf

T W A B A!

1. Tarik dari A garis menuju M. Garis ini adalah garis sinar. 2. Buat garis AB sejajar MT. 3. Buat sebuah bidang baru melalui AB dan MT ( misalnya bidang W ) 4. Hubungkan B dengan T B dihubungkan ke T, karena AB adalah garis bantu yang tegak lurus dengan tafereel dan sesuai dengan salah satu hukum perspektif yaitu garis-garis yang tegak lurus dengan tafereel titik lenyapnya di Titik Mata ( T ). 5. Titik A, M, B, dan T terletak pada bidang W. Garis AM dan BT sama-sama terletak pada bidang W dan merupakan dua buah garis yang berpotongan. 6. Garis BT selain terletak pada bidang W juga terletak pada tafereel. Dengan demikian titik potong BT dengan AM yaitu A1 terletak pada tafereel dan merupakan titik tembus AM pada tafereel. Jadi A1 adalah gambar perspektif dari titik A Karena kita akan menggambar perspektif di atas selembar kertas yang berbentuk dua dimensi maka Bidang Datar Mata ( BM ) kita putar ke atas sehingga menyatu dengan tafereel, dan mata ( M ) yang terletak pada Bidang Datar Mata juga menyatu dengan tafereel. Demikian juga bidang Tanah ( BT ) tempat titik A berada kita putar ke bawah sehingga menyatu dengan

tafereel. Dengan demikian kedua bidang yang tadinya tegak lurus dengan tafereel menjadi menyatu dan membentuk sebuah bidang datar ( bidang dua dimensi ).

H T A A! A! GT A A A! B T

GT

Gambar kiri masih merupakan gambar stereometri. Karena itu harus kita ubah menjadi gambar proyeksi sehingga Distansi ( MT ) betul-betul tegak lurus dengan Horison ( H ) dan Horibetul-betul sejajar dengan Garis Tanah ( GT ). Lihat gambar kanan. Selain dari cara di atas masih ada dua cara lagi untuk menggambar/mencari perspektif sebuah titik atau garis. Lihat cara dan gambar di bawah : Cara A : 1. Tarik AB sejajar MT 2. Tarik garis sembarang AC sehingga memotong GT 3. Tarik MN sejajar AC 4. Hubungkan B dengan T dan C dengan N 5. Titik potong BT dengan CN yaitu A1 adalah gambar perspektif titik A. Cara B : 1. Tarik dari titik A, garis sembarang AB dan AC sehingga memotong GT 2. Dari M, tarik sebuah garis sehingga memotong Horison ( H ) di N (menjadi garis MN) 3. Hubungkan B dengan N dan C dengan L 4. Titik potong BN dengan CL yaitu titik A1 adalah gambar perspektif dari titik A.

5 Gambar A : M Gambar B : M

N B

N N

GT

GT

Lingkaran Distansi Lingkaran Distansi adalah lingkaran yang dibuat dengan Titik Mata ( T ) sebagai titik pusat lingkaran dan distansi ( MT ) sebagai jari-jarinya. Titik potong lingkaran dengan horizon disebut titik Distansi. Ada dua titik distansi yang dinamai D 1 dan D2. Titik Distansi merupakan titik lenyap dari garis-garis harisontal yang membentuk sudut 45 derajat terhadap Garis Tanah ( GT ) atau tafereel . M

H D1 T D2

45

GT 45

6 Mencari tinggi dalam perspektif Jika ditentukan sebuah tongkat yang berdiri tegak di tanah harus kita buat gambar perspektifnya , maka secara berturut-turut kita tempuh cara sebagai berikut : 1. Buat distansi, horizon, tinggi horizon, dan garis tanah sesuai dengan yang telah ditentukan. 2. Tentukan atau cari letak tongkat dalam perspektif 3. Cari atau buat sebuah garis yang melalui letak tongkat dalam perspektif, memotong horizon dan garis tanah ( garis n ) 4. Pada titik potong garis N dengan GT kita dirikan tongkat dengan ukuran yang sebenarnya 5. Dari puncak tongkat kita tarik garis yang sejajar dengan n, artinya garis tersebut harus kita tarik menuju titik lenyap dari n. ( Hukum perspektif menyebutkan bahwa garis-garis horizontal yang tidak sejajar dengan horizon tetapi sejajar dengan sesamanya hanya mempunyai satu titik lenyap di horizon ) 6. Buatlah garis sejajar dengan tongkat yang sebenarnya di atas titik letak tongkat dalam perspektif, di antara dua garis sejajar l dan n. 7. P1Q1 adalah gambar perspektif dari tongkat PQ M

l P!

H T

Q!

n GT Q

PQ Bayang-bayang Bayang-bayang dalam gambar perspektif ditentukan oleh arah datangnya sinar dan sudut jatuhnya sinar pada bidang tanah Arah sinar menentukan arah bayang-bayang, sedangkan sudut jatuhnya sinar menentukan besar kecilnya atau panjang pendeknya bayang-bayang itu Jika sinar datang dari kiri, bayang-bayang akan jatuh di kanan benda dan sebaliknya Makin besar sudut jatuhnya sinar pada bidang tanah, makin pendek bayang-bayangnya, makin kecil sudut jatuhnya sinar makin panjang bayang-bayangnya..

X = tongkat S = sinar X! = bayang-bayang X S S X

X!

X!

Bayang-bayang yang akan dibicarakan disini adalah bayang-bayang yang dihasilkan oleh sinar-sinar yang sejajar dengan tafereel, yaitu sinar-sinar yang datang dari kiri atas atau kanan atas benda. Sinar-sinar yang sejajar dengan tafereel bila mengenai benda-benda yang tegak lurus atau sejajar tafereel akan menghasilkan bayang-bayang yang sejajar pula dengan tafereel atau garis tanah. Contoh : X adalah sebuah tongkat yang berdiri tegak lurus di tanah. Sinar datang dari kiri atas dengan sudut jatuh 60 derajat pada tanah dan sejajar tafereel. M

S T 60 X! GT X! // GT H

You might also like