Professional Documents
Culture Documents
FAKTORFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCAPAIN CAKUPAN PROGRAM KIA DI WILAYAH KABUPATEN LEBAK TAHUN 2010
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan seperti :
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), masih cukup tinggi
Penyebab kematian ibu dan bayi cenderung Tidak berubah AKI (Perdarahan, Exlamsi, dan infeksi) AKB (Gangguan pernafasan, prematuritas, Sepsis dan hipertermi)
KI K4 Unakes KN
RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dalan penelitian ini adalah belum tercapainya target cakupan program KIA di wilayah Kabupaten Lebak Tahun 2010
Umum Memperoleh Informasi tentang faktor-faktor faktoryang berhubungan dengan pencapain cakupan program KIA di wilayah Kabupaten Lebak
TUJUAN
Khusus Diketahuinya besarnya pencapaian cakupan program KIA dikabupaten Lebak tahun 2010 Diketahuinya masa kerja bidan, pelatihan dan pembinaan yang pernah didapat oleh bidan serta hubungannya dengan pencapaian cakupan program KIA di Kabupaten Lebak
MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat, khususnya :
Sebagai masukan dalam menyatakan dan pendayagunaan bidan sekaligus sebagai masukan untuk perencanaan peningkatan pencapaian cakupan program KIA. KIA. Kiranya penelitian ini dapat dijadikan sebagai objek roferensi dan perbandingan untuk penelitian sejenis dimasa akan datang. datang. Penelitian ini dapat menambah wawasan bagi peneliti, dalam membandingkan teori dengan kenyataan dilapangan
Bagi peneliti
PRINSIP PENGELOLAAN PROGRAM KIA Pengelolaan program KIA bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA Secara efektif dan efisien.
KEGIATAN POKOK
Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil disemua fasilitas kesehatan Peningkatan pertolongan persalinan oleh Nakes yang kompeten diarahkan kefasilitas kesehatan. kesehatan. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar disemua fasilitas kesehatan Peningkatan pelayanan bagi seluruh Neonatus sesuai standar disemua fasilitas kesehatan Peningkatan deteksi dini faktor resiko dan komplikasi kebidanan serta Neonatus oleh Nakes / masyarakat. masyarakat. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat dan pengamatan secara kontinue oleh nakes. nakes. Peningkatan pelayanan bagi seluruh bayi dan anak balita sesuai standar diseluruh fasilitas kesehatan. kesehatan. Peningkatan pelayanan KB sesuai standar
BATASAN DAN INDIKATOR PEMANTAUAN PROGRAM KESEHATAN IBU AKSES Pelayanan antenatal (Cakupan KI Ibu Hamil) adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. tertentu.
Rumus yang dipakai untuk perhitungannya adalah : Jumlah bumil yang pertama kali mendapatkan pelyanan antenatal oleh nakes disuatu wilayah kerja apda kurun waktu tertentu, dibagi jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun dikali 100%. 100%
Cakupan ibu hamil K4 : Adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standari minimal 4 kali, disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun dikali 100% 100%. Cakupan pertolongan persalinan oleh Nakes : Adalah cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan disuatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh persalinan yang ada disuatu wilayah dalm kurun waktu satu tahun dikali 100% 100%.
Bidan (Permenkes RI, 2010) Adalah seorang wanita yang telah lulus dari pendidikan kebidanan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan peraturan dan perundang undangan yang berlaku dan dalam menjalankan prakteknya berwenang untuk memberikan pelyanan meliputi pelyanan kebidanan pelayanan KB, dan pelayanan Kesmas.
TUGAS POKOK
Menggerakan dan membina masyarakat diwilayah kerjanya agar tumbuh kesadaran di wilayah kerjanya untuk berperilaku hidup sehat
Bidan Koordinator
Adalah bidan di Puskesmas atau dinas kesehatan Kabupaten yang karena kemampuannya mendapat tanggung jawab untuk membina bidan diwilayah kerjanya. (Depkes RI, 2008).
TUGAS POKOK
Melaksanakan penyuluhan, penuntunan dan evalusi kinerja bidan di wilayah kerjanya. kerjanya. Melakukan koordinasi baik untuk program maupun lintas sekolah Membina hubungan kerja bidan dalam tatanan organisasi PKN maupun hubungannya dengan organisasi dinas kesehatan serta organisasi
Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja (Gren, 1980) Predis Posisi (Penentu) Pengetahuan, pengalaman, jenis kelamin, status perkawinan dan asal daerah. daerah. Enabling (pemungkin) Pelatihan, sarana prasarana, tempat kerja, alat transportasi pedoman dan dana. dana. Reinforcing (Pendukung) Dukungan pemimpin, teman kerja, dukungan sosial. sosial.
Pelatihan : Adalah setiap usaha untuk memperbaiki kinerja pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya (Gomez, 2001)
Masa Kerja : Adalah jangka waktu yang telah dilalui seseorang sejak memasuki Pekerjaannya semakin lama seseorang bekerja pada suatu organisasi maka akan semakin berpengalaman orang tersebut, sehingga kecekapan kerjanya sekamin baik (Ranu Pendoyo dan Saud ,1990)
Pembinaan : Adalah suatu kegiatan bimbingan dan pengawasan oleh atasan terhadap melaksanakan di tingkat administrasi yang lebih rendah, dalam rangka memantapkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan (Depkes, RI, 1999)
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS KERANGKA KONSEP
Faktor yang berhubungan dengan pencapaian program KIA dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu faktor internal (Faktor karakteristik individu) dan faktor eksternal (Faktor yang berada diluar individu yang memberikan efek terhadap cakupan progam KIA
Independen Masa kerja Pelatihan Pembinaan Dependen Cakupan Program KIA Oleh Bidan Pengelola KIA
Definisi Operasional
Variabel Dependen Cakupan Program KIA oleh Bidan Pengelola KIA Independen 1. Masa Kerja/lama bekerja sebagai bidan Pengelola KIA 2. Pelatihan 3. Pembinaan /supervisi Definisi Operasional Adalah persentase pencapaian cakupan program KIA oleh bidan di desa dalam 1 tahun terakhir yaitu bulan januari s/d desember 2010 Adalah masa lama tugas sebagai bidan pengelola KIA terhitung dalam tahun dan saat menerima surat perintah melaksanakan tugas sampai saat penelitian Adalah pernah tidaknya responden mendapat pelatihan yang berhubungan dengan Program KIA selama satu tahun terakhir tahun 2010 Jumlah bimbingan teknis program KIA oleh Dinas Kesehatan Kabupaten dalam satu tahun Cara Ukur Melihat dan memeriksa hasil cakupan program KIA Alat Ukur Kuesioner Hasil Baik jika pencapaian 60 %, Kurang jika pencapaian < 60 % Lama kerja dalam tahun yang dikelompokka n dalam tahun 1. < 5 Tahun 2. 5 Tahun 3. Pernah 4. 2.Tidak pernah Baik jika supervisi 4 kali dalam setahun. Kurang jika supervisi < 4 kali dalam setahun Skala Ukur Ordinal
Jenis Penelitian Jenis penelitian bersifat analitik dengan rancangan cross sectional dengan maksud untuk melihat korelasi antara variabel dependen dan variabel idpenden Lokasi dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kabupaten lebak pada bulan Juni 2011 Data Primer : Adalah data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Data Sekunder : Data diperoleh dengan melihat laporan dari profeil dicas kesehatan serta laporan KIA di sien Binkesmas
Populasi dalam penelitian ini adalah semua bidan pengelola program KIA diwilayah kerjapuskesmas sekabupaten Lebak, dengan demikian sempelnya adalah semua populasi.
Dimana : = Chi Square X2 0 = Nilai hasil observasi E = Nilai yang diharapkan = Penjumlahan Untuk mengetahui nilaiX tergantung Pad derajat bebas dengan rumus Df = (r-1) (c-1) R = Jumlah baris C = Jumlah kolom Keputusan uji : -Bila nilai P < 0,05 berarti ada hubungan yang bermakna antara dan variabel -Bila nilai P > 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara 2 variabel
2
Gambaran umum wilayah penelitian Wilayah Kabupaten Lebak meliputi areal seluas 304,472 Kg terdiri dari 28 kecamatan yang meliputi 5 kelurahan dan 340 desa, dengan jumlah penduduk 1.233.905 jiwa. Sarana kesehatan yang ada jumlah rumah sakit dan 2 unit, rumah bersalin swasta 1 unit, puskesmas induk 40 unit dan puskesmas pembantu 74 unit. Tenaga kesehatan : Jumlah tenaga kesehatan dikabupaten dokter umum . Dokter spesialis, kebidanan 6 orang dr. anak, 3 orang, bidan 448 orang dan yang tinggal didesa baru 226 orang bidan.