You are on page 1of 164

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATERI POKOK BANGUN

RUANG SISI DATAR SISWA KELAS VIII SMP N 3 DEMPET TAHUN PELAJARAN 2006/2007

SKRIPSI
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Matematika

Oleh Sutriyono 4101403590

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2007

PENGESAHAN
Skripsi dengan judul: Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) Terhadap Pemahaman Konsep Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Siswa Kelas VIII SMP N 3 Dempet Tahun Pelajaran 2006/2007. Telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian skripsi Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang pada: Hari Tanggal : Senin : 27 Agustus 2007 Panitia Ujian Ketua Sekretaris

Drs. Kasmadi Imam S, M.S NIP. 130781011 Pembimbing Utama

Drs. Supriyono, M.Si NIP. 130815345 Ketua Penguji

Drs. Moch. Chotim, M.S NIP. 130781008 Pembimbing Pendampng

Drs. Wardono, M.Si NIP. 131568905 Anggota Penguji

Drs. Sugiman M.Si NIP. 131813673

Moch. Chotim, M.S NIP. 130781008 Anggota Penguji

Drs. Sugiman M.Si NIP. 131813673

ii

PERNYATAAN

Dengan ini Saya menyatakan bahwa isi skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam skripsi ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.

Semarang,

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO: 1. .. Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orangorang yang tidak mengetahui?, Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Q.S. Az Zumar (39): 9) 2. Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (urusan dunia), bersungguh-sungguhlah (dalam beribadah), dan hanya kepada Tuhan-mulah kamu berharap (Q.S Al-Insyirah:6-8).

PERSEMBAHAN: Karya kecil ini saya persembahkan buat: 1. Bapak dan Ibu yang selalu menyayangiku dan mendoakanku. 2. Seluruh Keluarga besar dirumah yang telah memberikan sumbangan doanya. 3. Orang-orang yang telah mengajariku baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan. 4. Teman-teman seperjuangan pendidikan matematika 03.

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan ini tentu saja tidak dapat terwujud tanpa bimbingan, dukungan dan bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmojo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang 2. Drs. Kasmadi Imam S., M.S., Dekan FMIPA UNNES yang telah memberikan ijin penelitian 3. Drs. Supriyono, M.Si., Ketua Jurusan Matematika, FMIPA UNNES yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan Skripsi ini 4. Moch. Chotim, M.S. dan Drs. Sugiman, M.Si. yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Dra. Siti Masrifatul Aminah Kepala SMP Negeri 3 Dempet Demak yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 6. Bapak Jafar Shodiq dan Bapak Khoeroni, guru bidang studi matematika SMP Negeri 3 Dempet Demak atas waktu dan bimbingannya dalam membantu penulis melaksanakan penelitian. 7. Seluruh guru dan pegawai SMP Negeri 3 Dempet Demak yang telah bersedia bekerja sama dalam penelitian skripsi ini.

8. Siswa-siswi SMP Negeri 3 Dempet Demak yang telah bersedia bekerja sama dalam penelitian skripsi ini. 9. Serta semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu, baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan bantuan dan dukungan demi terselesaikannya Skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Semarang,

2007

Penulis

vi

ABSTRAK

Sutriyono. 2007. Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) Terhadap Pemahaman Konsep Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Siswa Kelas VIII SMP N 3 Dempet Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi. Jurusan Matematika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif STAD, Pemahaman Konsep Matematika yang bersifat deduktif aksiomatik dan berangkat dari hal-hal yang abstrak, cenderung sulit diterima dan dipahami oleh siswa sehingga mengakibatkan daya tarik siswa terhadap pelajaran matematika cukup rendah. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alternatif untuk mengembangkan pembelajaran, salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD. Dari hal tersebut muncul permasalahan lebih efektif mana antara pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar. Adapun Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional terhadap pemahaman konsep siswa pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar pada siswa kelas VIII semester genap SMP N 3 Dempet tahun Pelajaran 2006/2007. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Dempet tahun pelajaran 2006/2007. sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik random sampling, yaitu kelas VIII-A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-C sebagai kelas kontrol. Data awal dalam penelitian adalah nilai ulangan semester gasal. Dari data tersebut diperoleh kedua kelompok berasal dari keadaan yang sama. Setelah kelompok eksperimen diberikan pembelajaran STAD dan kelompok kontrol diberi pembelajaran konvensional, maka kedua kelompok diberikan tes pemahaman konsep pada materi pokok Bangun Ruang Sisi Datar. . Diperoleh rata-rata nilai kelompok kontrol adalah 66,76, dan rata-rata kelompok eksperimen adalah 72,57. Berdasarkan uji perbedaan rata-rata dengan uji pihak kanan diperoleh bahwa thitung sebesar 2,787 sedang ttabel sebesar 1,67. Jelas t hitung > t tabel . Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata

pemahaman konsep kelompok ekperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Mengacu pada hasil penelitian tersebut dapat diajukan beberapa saran yaitu, untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD diperlukan waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan peserta didik dalam memahami konsep.

vii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................. PENGESAHAN ..................................................................................................... PERNYATAAN .................................................................................................... MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ KATA PENGANTAR .......................................................................................... ABSTRAK ............................................................................................................ i ii iii iv v vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................................ B. Rumusan Masalah ................................................................................ C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. D. Penegasan Istilah .................................................................................. E. Sistematika Skripsi ............................................................................... BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. LANDASAN TEORI ........................................................................... 1. Belajar dan Pembelajaran.................................................................. 2. Model Pembelajaran ........................................................................ 3. Pembelajaran Kooperatif .................................................................. 4. Pembelajaran Konvensional ............................................................. 5. Pembelajaran Kooperatif STAD ...................................................... 6. Matematika ........................................................................................ 10 10 15 17 22 23 30 1 5 6 6 8 x

viii

7. Bangun Ruang Sisi Datar .................................................................. F. KERANGKA BERFIKIR ..................................................................... G. HIPOTESIS .......................................................................................... BAB III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Objek Penelitian .................................................................. B. Variabel ................................................................................................. C. Rancangan Eksperimen ........................................................................ D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. E. Analisis Data ......................................................................................... BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .................................................................................... B. Pembahasan .......................................................................................... BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan .............................................................................................. B. Saran ...................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN

31 37 38

39 39 40 41 47

55 60

64 65 66

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Lampiran 2. Data Nilai Ulangan Akhir Semester Gasal Kelas VIII .................. Uji Normalitas Data Nilai Ujian Akhir Semester Gasal Kelas VIII-A .................................................................................. Uji Normalitas Data Nilai Ujian Akhir Semester Gasal Kelas VIII-B................................................................................... 67 68

Lampiran 3.

69

Lampiran 4.

Uji Normalitas Data Nilai Ujian Akhir Semester Gasal Kelas VIII-C................................................................................... Uji Homogenitas Populasi.............................................................. Analisis Varians (Uji Kesamaan Keadaan Awal dari Populasi)......................................................................................... Silabus............................................................................................ Kisi-kisi Soal Uji Coba .................................................................. Soal Uji Coba .................................................................................

70 71 72 74 76 78 86 87 89 92 93 98

Lampiran 5. Lampiran 6.

Lampiran 7. Lampiran 8. Lampiran 9.

Lampiran 10. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ....................................................... Lampiran 11. Kisi-kisi Soal Instrumen................................................................. Lampiran 12. Soal Instrumen ............................................................................... Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Instrumen...................................................... Lampiran 14. Hasil Analisis Tes Soal Uji Coba................................................... Lampiran 15. Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba ....................................

Lampiran 16. Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba.......................................... 100 Lampiran 17. Perhitungan Daya Beda Soal Uji Coba .......................................... 101 Lampiran 18. Perhitungan Taraf Kesukaran Soal Uji Coba ................................. 102 Lampiran 19. Tabel Transformasi Soal Tes ......................................................... 104 Lampiran 20. Daftar Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol............................................ 105 Lampiran 21. Daftar Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen .................................... 106 Lampiran 22. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.............. 107

Lampiran 23. Uji Normalitas Data Tes Akhir Kelas Eksperimen ....................... 108 Lampiran 24. Uji Normalitas Data Tes Akhir Kelas Kontrol............................... 109 Lampiran 25. Uji Kesamaan Dua Varians Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................................................................................... 110 Lampiran 26. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................................... 111 Lampiran 27. Daftar Peserta Tes Uji Coba........................................................... 112 Lampiran 28. Daftar Nama Kelompok ................................................................ 113 Lampiran 29. Data Kuis Kelas Ekperimen .......................................................... 114 Lampiran 30. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen Pertemuan 1 ................................................................................... 116 Lampiran 31. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen Pertemuan 2.................................................................................... 122 Lampiran 32. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen Pertemuan 3.................................................................................... 127 Lampiran 33. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen Pertemuan 4.................................................................................... 132 Lampiran 34. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol Pertemuan 1.................................................................................... 137 Lampiran 35. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol Pertemuan 2.................................................................................... 141 Lampiran 36. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol Pertemuan 3.................................................................................... 145 Lampiran 37. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol Pertemuan 4.................................................................................... 149 Lampiran 38. Surat Penetapan Dosen Pembimbing ............................................. 153 Lampiran 39. Surat Ijin Penilitian ....................................................................... 154 Lampiran 40. Surat Keterangan ........................................................................... 155

xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia bagi kehidupan dimasa yang akan datang. Melalui proses belajar diharapkan akan dicapai isi dari pendidikan tersebut. Tujuan pendidikan dapat dicapai jika siswa melibatkan dirinya secara aktif dalam kegiatan belajar baik fisik, mental maupun emosional. Pendidikan Nasional adalah uasaha secara sadar atau terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kebiasaan, kecerdasan, dan keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 UU No.20 tahun 2003). Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dialami siswa. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan baik dalam pengetahuan, pemahaman, penalaran, keterampilan, nilai dan sikap. Agar perubahan tersebut dapat tercapai dengan baik, maka diperlukan berbagai faktor. Adapun faktor untuk menghasilkan perubahan yang diharapkan yaitu bagaimana cara untuk mengefektifkan pemahaman konsep, karena pemahaman konsep merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan belajar mengajar yang ditandai dengan adanya perubahan seperti tersebut diatas.

Dalam dunia pendidikan, pemahaman konsep merupakan faktor yang sangat penting, karena pemahaman konsep yang dicapai siswa tidak dapat dipisahkan dengan masalah pembelajaran yang merupakan alat untuk mengukur sejauh mana penguasaan materi yang diajarkan. Untuk mencapai pemahaman konsep yang baik diperlukan suasana belajar yang tepat, agar siswa senantiasa meningkatkan aktivitas belajarnya dan bersemangat. Proses pembelajaran yang menarik dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dengan demikian, diharapkan pemahaman konsep siswa dapat berkembang. Dengan efektifnya pemahaman konsep, berarti tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk

bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. (Permendiknas nomor 22 tahun 2006). Mengingat obyek matematika itu abstrak, maka dalam pengajarannya matematika dimulai dari obyek yang konkret sehingga konsep matematika akan dipahami betul oleh peserta didik. Materi dan pola pikir matematika juga dipilih dan disesuaikan dengan proses perkembangan kemampuan peserta didik. Dengan pola pikir matematika yang deduktif dan konsisten itu diharapkan dapat meningkatkan ketajaman penalaran peserta didik yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Melihat dari kenyataan-kenyataan yang ada, sampai saat ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sukar dipahami dan membosankan. Hal ini disebabkan karena kurang tahunya cara mempelajari matematika itu sendiri. Belajar matematika itu haruslah bertahap dan beruntun secara sistematis serta berdasarkan pada pengalaman belajar yang lalu. Dalam mata pelajaran matematika, konsep-konsepnya saling berhubungan dan saling mendasar. Memahami konsep matematika pada umumnya perlu memahami konsep sebelumnya. Konsep lanjutan tidak mungkin dipahami sebelum memahami konsep sebelumnya dengan baik. Memahami konsep sebelumnya itu merupakan prasyarat untuk memahami konsep lanjutan. Matematika sebagai ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang amat pesat baik materi ataupun kegunaanya. Dengan demikian setiap pengajaran matematika sekolah harus selalu mempertimbangkan perkembangan matematika, penerapan dan penggunaan matematika untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan ditingkat pendidikan dasar dan tingkat menengah. Menurut Permendiknas nomor 22 tahun 2006 mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. 2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Untuk mencapai tujuan tersebut peranan guru dalam memberikan materi pelajaran sangat besar. Pada umumnya untuk mengejar pencapaian kurikulum para guru akan memilih jalan termudah, yakni menginformasikan fakta dan konsep melalui metode ekspositori. Para siswa memang memiliki sejumlah pengetahuan, namun pengetahuan itu diterima dari guru sebagai informasi, sedangkan mereka sendiri tidak dibiasakan untuk mencoba menemukan sendiri

pengetahuan tersebut sehingga pembelajaran menjadi tidak bermakna dan cepat terlupakan. Jika hal ini berkembang terus-menerus maka akan mengakibatkan masalah bagi siswa dan guru. Dalam pandangan siswa sekolah dasar sampai sekolah menengah atas secara umum, mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang susah untuk dimengerti. Indikasi yang paling mudah ditemukan adalah hasil belajar siswa yang cenderung kurang memuaskan. Terutama pada perolehan nilai yang rata-rata berada di bawah mata pelajaran lain. Hal tersebut dirasakan oleh guru, orang tua dan bahkan oleh siswa itu sendiri. Rendahnya hasil belajar siswa lebih terlihat khususnya pada pokok bahasan yang bersifat abstrak sehingga memerlukan visualisasi atau model pembelajaran khusus, yaitu pada pokok bahasan geometri. Selain itu juga tidak menutup kemungkinan terhadap pokok bahasan lain yang diajarkan pada mata pelajaran matematika. Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya suatu model pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam suatu permasalahan matematika. Penggunaan model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu alternatif untuk dapat meningkatkan pemahaman dan kreativitas siswa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah dalam penelitian ini adalah Apakah model pembelajaran kooperatif STAD lebih efektif daripada metode pembelajaran konvensional.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif STAD lebih efektif dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. 2. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut. A. Bagi guru Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau masukan tentang model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep bagi siswa. B. Bagi siswa Penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif agar berjalan lebih efektif. C. Bagi masyarakat umum Sebagai bahan bacaan yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang model pembelajaran kooperatif STAD. D. Penegasan Istilah 1. Keefektifan Keefektifan berasal dari kata dasar efektif. Efektif berarti baik hasilnya, dapat membawa hasil, dan berhasil guna (Poerwadarminta, 2002: 219). Sedangkan keefektifan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan dalam

penggunaan model pembelajaran STAD. Dikatakan efektif jika rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran STAD lebih baik dibandingkan model pembelajaran konvensional. 2. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar yang menempatkan siswa belajar dalam kelompok yang beranggotakan 4 - 5 siswa dengan tingkat kemampuan atau jenis kelamin atau latar belakang yang berbeda. Pembelajaran ini menekankan kerjasama dalam kelompok untuk mencapai tujuan yang sama. Selain itu sebelum pembelajaran kooperatif dilaksanakan, sebaiknya siswa terlebih dahulu diperkenalkan keterampilan kooperatif yang akan digunakan dalam belajar kelompok. Keterampilan kooperatif tersebut antara lain menghargai pendapat orang lain, berani bertanya, mendorong teman untuk bertanya, mengambil giliran dan berbagi tugas, dan sebagainya (Pradnyo Wijayanti.2002: 1). 3. Pembelajaran Konvensional Menurut KBBI, konvensional adalah menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan. Jadi model pembelajaran konvensional adalah model

pembelajaran tradisional yang biasa dilakukan oleh guru. Pada pelajaran eksak seperti matematika, kebanyakan menggunakan metode ekspositori. Metode ekspositori adalah cara penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada peserta didik di dalam kelas dengan cara berbicara di awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab (Amin Suyitno, 2004: 4).

4. Pemahaman Konsep a. Pemahaman Kata Pemahaman berasal dari kata dasar paham yang artinya pandai dan mengerti benar tentang suatu hal (Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1994:636). Sedangkan kata pemahaman mempunyai arti proses, pembuatan, cara memahami atau memahamkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1994:636). b. Konsep i. ii. Ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkrit. Gambaran netral dari objek, proses atau apapun yang ada diluar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1994:636). 5. Bangun Ruang Sisi Datar Bangun ruang sisi datar merupakan materi pokok untuk siswa SMP kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2006/2007 berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2006. E. Sistematika Skripsi Adapun sistematika penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut. Bab I : Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi.

Bab II

: Landasan teori dan hipotesis, membahas teori-teori yang melandasi permasalahan skripsi serta penjelasan yang merupakan landasan teoritis yang diterapkan dalam penelitian ini.

Bab III : Metode penelitian, yang berisi tentang lokasi penelitian, subyek yang diteliti, dan prosedur penelitian. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang didalamnya disajikan deskripsi data hasil penelitian serta pembahasan. Bab V : Simpulan dan saran, berisi simpulan dari penelitian dan saran-saran yang diberikan peneliti berdasarkan simpulan.

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. LANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan proses untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki manusia dan merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Masalah pengertian belajar ini, para ahli psikologi dan pendidikan menengemukakan rumusan yang berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing. Tentu saja mereka mempunyai alasan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Gagne (1977) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis performance (kinerja). Perubahan tingkah laku tersebut harus dapat bertahan selama jangka waktu tertentu. Dengan demikian, belajar pada dasarnya dapat dipandang sebagai suatu proses perubahan positif-kualitatif yang terjadi pada tingkah laku siswa sebagai subyek didik akibat adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, minat, apresiasi, kemampuan berpikir logis dan kritis, kemampuan interaktif, dan kreativitas yang telah dicapainya. Konsep belajar demikian menempatkan manusia yang belajar tidak hanya pada proses teknis, tetapi juga sekaligus pada proses normatif. Hal ini amat penting agar

10

11

perkembangan kepribadian dan kemampuan belajar (siswa, mahasiswa, peserta pelatihan) terjadi secara harmonis dan optimal. Sementara itu, agar proses belajar berlangsung efektif, semua faktor internal (dari dalam diri siswa) dan faktor eksternal (dari luar diri siswa) harus diperhatikan oleh setiap guru. Faktor-faktor internal meliputi antara lain bakat, kecerdasan (intelektual, emosional, dan spiritual), minat, motivasi, sikap, dan latar belakang sosial ekonomi dan budaya. Adapun faktor-faktor eksternal meliputi antara lain tujuan pembelajaran, materi pelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, reinforcement (penguatan) yang digunakan guru, iklim sosial dalam kelas, waktu yang tersedia, sistem dan teknik evaluasi, pandangan dan sikap guru terhadap siswa, dan upaya guru untuk menangani kesulitan belajar siswa (Depdiknas, 2004:3 4). Prinsip-prinsip belajar meliputi: 1. Kesiapan Belajar Faktor kesiapan, baik fisik maupun psikologis, merupakan kondisi awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis ini biasanya sudah terjadi pada diri siswa sebelum ia masuk kelas. 2. Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek. Dapat pula dikatakan bahwa perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan. Belajar sebagai suatu aktivitas yang kompleks sangat membutuhkan perhatian dari siswa yang belajar.

12

3. Motivasi Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif saat orang melakukan suatu aktivitas. Sedangkan motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut melakukan kegiatan tententu untuk mencapai tujuan (disposisi internal). Motif ini tidak selalu aktif pada diri seseorang. Pada suatu ketika motif itu aktif sehingga orang bersemangat melakukan suatu aktivitas, atau siswa bersemangat belajar, tatapi pada ketika lain motif tidak aktif artinya motivasi tidak timbul, sehingga siswa tidak terdorong untuk beraktivitas atau bersemangat untuk belajar. 4. Keaktifan Yang melakukan kegiatan belajar adalah siswa. Oleh karena itu siswa harus aktif tidak boleh pasif. 5. Mengalami Sendiri Prinsip pengalaman ini sangat penting dalam belajar dan erat kaitannya dengan prinsip keaktivan. Siswa yang belajar dengan melakukan sendiri (tidak minta tolong orang lain) akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat dalam pemahaman yang mendalam. Prinsip ini telah dibuktikan oleh John Dewey dengan Learning by doing. 6. Pengulangan Materi pelajaran ada yang mudah dan ada pula yang sukar. Untuk mempelajari materi sampai pada taraf insight siswa perlu membaca, berfikir, mengingat dan yang tidak kalah penting adalah latihan. Dengan

13

latihan berarti siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga meteri tersebut makin mudah diingat, dan pengulangan tanggapan tentang meteri makin segar dalam pikiran siswa, sehingga makin mudah diproduksi. 7. Materi pelajaran yang menantang Keberhasilan belajar sangat dipengaruuhi pula oleh rasa ingin tahu anak (curiosity) terhadap suatu persoalan. Curiosity ini timbul bila materi pelajaran yang dihadapannya bersifat menantang atau problematic. 8. Balikan dan penguatan Balikan (feed back) adalah masukan yang sangat penting baik bagi siswa maupun bagi guru. Dengan balikan, siswa mengetahui sejauh mana kemampuannya kelemahannya. 9. Perbedaan individual Siswa-siswa dalam suatu kelas yang dihadapi oleh guru tidaklah boleh disamakan kondisinya seperti benda mati. Masing-masing siswa dalam suatu hal, dimana letak kekuatan dan

mempunyai karakteristik, baik dilihat dari segi fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini tentu kemauan, minat serta kemampuan belajar mereka tidak persis sama. (Darsono, 2000:27- 30). Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subyek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subyek didik/pembelajar

14

dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Dengan demikian, jika pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem, maka berarti pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (misalnya layanan pembelajaran remedial bagi siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar). Sebaliknya, bila pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar. Proses tersebut dimulai dari merencanakan program pengajaran tahunan, semester, dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut penyiapan perangkat kelengkapannya antara lain berupa alat peraga, dan alat-alat evaluasi (misalnya soal-soal tes formatif). Persiapan pembelajaran ini juga mencakup kegiatan guru untuk membaca buku-buku atau media cetak lainnya yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan disajikannya kepada para siswa dan mengecek jumlah dan keberfungsian alat peraga yang akan digunakan. Setelah persiapan tersebut dilakukan secara matang, guru

melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada persiapan pembelajaran yang telah dibuatnya. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran ini, struktur dan situasi pembelajaran yang diwujudkan guru akan banyak dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah dipilih dan dirancang penerapannya, serta filosofi

15

kerja dan komitmen guru yang bersangkutan, persepsi, dan sikapnya terhadap siswa. Jadi semua itu akan menentukan misalnya, apakah struktur pembelajarannya bersifat deduktif ataukah induktif, pola penyajiannya secara ekspositori ataukah inkuiri, atau discovery. Selain itu, juga perlu diperhatikan apakah situasi atau iklim pembelajarannya bersifat joyful ataukah menegangkan, atau bahkan menakutkan. Situasi kelasnya apakah bersifat permisif ataukah demokratis, atau sebaliknya, siswa-siswa merasa tercekam akibat sikap guru yang otoriter. Setelah kegiatan pembelajaran tersebut di atas selesai dilaksanakan, termasuk evaluasi formatif, maka apabila guru itu adalah guru yang baik, ia akan menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca pembelajaran ini dapat berbentuk enrichment (pengayaan), dapat pula berupa pemberian layanan Remedial Teaching bagi anak-anak yang berkesulitan belajar. Kegiatan tindak lanjut ini sangat penting agar setiap individu pembelajar dapat mencapai perkembangan yang harmonis dan optimal. Hal ini berkaitan erat dengan pembinaan kualitas SDM sejak dini, dan kelasnyapun menjadi lebih sehat dan dinamis karena tertanganinya kesulitan-kesulitan belajar yang dialami oleh satu atau beberapa orang siswanya. 2. Model Pembelajaran Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi

pembelajaran, metode pembelajaran, dan prinsip pembelajaran. Istilah model pembelajaran memiliki empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi

16

atau metode tertentu, yaitu rasional teoritik yang logis, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tingkahlaku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil, dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai (Mohammad Asikin, 2001:3). Dua hal penting yang merupakan bagian dari tujuan pembelajaran matematika adalah pembentukan sifat, yaitu pola berpikir kritis dan kreatif. Untuk itu perlu diperhatikan daya imajinasi dan rasa ingin tahu dari anak didik. Siswa harus dibiasakan untuk diberi kesempatan bertanya dan berpendapat, sehingga proses pembelajaran matematika lebih bermakna. Beberapa model pembelajaran menurut Arends (dalam Mohammad Asikin, 2001:3) diantaranya adalah sebagai berikut. a. Model Pembelajaran Langsung Model ini dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural (pengetahuan mengenai bagaimana orang melakukan sesuatu) dan pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu) yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Pembelajran ini berkaitan erat dengan ceramah dan resitasi. Pembelajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cukup rinci. Pembelajaran langsung berpusat pada guru, tetapi tetap harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa.

17

b. Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang

mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model ini memiliki ciri pokok yaitu siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif yang dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Selain itu penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan. Tujuan dari pembelajaran ini adalah hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. c. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Ciri utama pembelajaran ini meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, memuatkan keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama, menghasilkan karya dan penghargaan. Tujuannya untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, belajar peranan orang dewasa yang autentik, dan menjadi pembelajar yang mandiri. d. Diskusi Diskusi adalah suatu model pembelajaran yang memungkinkan berlangsungnya dialog antara guru dan siswa. 3. Pembelajaran kooperatif a. Pengertian Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar yang

menempatkan siswa belajar dalam kelompok yang beranggotakan 4-5

18

siswa dengan tingkat kemampuan atau jenis kelamin atau latar belakang yang berbeda. Pembelajaran ini menekankan kerjasama dalam kelompok untuk mencapai tujuan yang sama. Selain itu sebelum pembelajaran kooperatif dilaksanakan, sebaiknya siswa terlebih dahulu diperkenalkan keterampilan kooperatif yang akan digunakan dalam belajar kelompok. Keterampilan kooperatif tersebut antara lain menghargai pendapat orang lain, berani bertanya, mendorong teman untuk bertanya, mengambil giliran dan berbagi tugas, dan sebagainya (Pradnyo Wijayanti, 2002:1). Kunci dari pembelajaran kooperatif adalah bekerjasama.

Kerjasama adalah suatu bentuk interaksi, merancang untuk memudahkan pencapaian tujuan lewat bekerjasama dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai sekumpulan proses yang membantu siswa untuk berinteraksi dalam rangka mencapai tujuan tertentu atau membangun hasil karya yang diinginkan. b. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar kelompok secara kooperatif. 2. Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. 3. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula.

19

4. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan. Pembelajaran koperatif mempunyai tiga tujuan penting, yaitu sebagai berikut. 1. Hasil belajar akademik Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli yang berpendapat bahwa model kooperatif unggul dalam membantu siswa untuk memahami konsep-konsep yang sulit. 2. Penerimaan terhadap keragaman Model kooperatif bertujuan agar siswa dapat menerima temantemannya yang mempunyai berbagai macam latar belakang. Perbedaan tersebut antara perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial. 3. Pengembangan keterampilan sosial Keterampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran

kooperatif antara lain yaitu berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok, dan sebagainya. Pada pembelajaran kooperatif terdapat enam langkah utama seperti digambarkan sebagai berikut.

20

Fase ke1.

Indikator Menyampaikan tujuan Guru dan motivasi siswa

Aktivitas/kegiatan guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan motivasi siswa belajar.

2.

Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

3.

Mengorganisasi kedalam

siswa Guru

menjelaskan

kepada

siswa

kelompok- bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membentuk setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

kelompok belajar

4.

Membimbing

Guru membimbing kelompok-kelompok

kelompok belajar dalam belajar pada saat mereka mengerjakan bekerja 5. Evaluasi tugas. Guru mengevaluasi hasi belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. 6. Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai hasil belajar individu maupun kelompok.

21

c.

Keuntungan-keuntungan Pembelajaran Kooperatif Keuntungan meggunakan pembelajaran kooperatif antara lain adalah sebagai berikut. 1. Membiasakan supaya terampil dalam berpikir kritis 2. Meningkatkan hasil kelas 3. Model menyesuaikan siswa dalam teknik problem solving 4. Menampilkan pembelajaran sesuai selera persoanal 5. Memotivasi siswa dalam kurikulum tertentu 6. Membangun sistem pendukung sosial dalam diri siswa 7. Membangun variasi pemahaman diantara siswa dan guru 8. Menetapkan lingkungan yang baik dalam memberi contoh dan menerapkan kerjasama 9. Membangun komunitas belajar 10. Membangun kepercayaan diri siswa 11. Menambah ketertarikan 12. Mengembangkan sikap positif dalam diri seorang guru 13. Dapat menggunakan berbagai tekhnik penilaian

d.

Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif memerlukan tugas perencanaan,

misalnya menentukan pendekatan yang tepat, memilih topik yang sesuai dengan model ini, pembentukan kelompok siswa, menyiapkan LKS atau panduan belajar siswa, mengenalkan siswa kepada tugas dan perannya

22

dalam kelompok, merencanakan waktu dan tempat duduk yang akan digunakan. Seperti telah dikemukakan di atas, salah satu tugas guru pada model ini adalah memilih pendekatan yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pendekatan-pendekatan pada model kooperatif yaitu: tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions), tipe Jigsaw, tipe TGT (Teams Games Tournament), tipe TAI (Teams Assisted Individualization), tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition), tipe investigasi kelompok, dan tipe pendekatan struktural. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan tipe STAD karena pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan tipe pembelajaran koperatif yang paling sederhana dan paling mudah diterapkan. 4. Pembelajaran Konvensional Pendidikan yang berorientasi pada guru adalah pendidikan yang konvensional dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan oleh guru. Keuntungan model pembelajaran konvensional adalah memudahkan untuk mengefisiensikan akomodasi dan sumber-sumber peralatan dan mempermudah penggunaan jadwal yang efektif. Sedangkan kelemahan model pembelajaran konvensional antara lain: 1. Keberhasilan belajarnya sangat bergantung pada keterampilan dan kemampuan guru; 2. Kemungkinan masih banyak salah interpretasi;

23

3. Metode belajar aktual yang akan diterapkan mungkin tidak sesuai untuk mengajar keterampilan dan sikap yang diinginkan; 4. Pembelajaran cenderung bersikap memberi atau menyerahkan

pengetahuan dan membatasi jangkauan siswa, sehingga siswa terbatas dalam memilih topik yang disukai dan relevan dengan paket keterampilan yang dipelajari. Kerangka Pembelajaran konvesional adalah sebagai berikut. Tahap 1 : Guru memberikan informasi atau mendiskusikan bersama siswa dari materi pelajaran yang akan disampaikan Tahap 2 : Guru memberi latihan soal yang dikerjakan secara individu Tahap 3 : Guru bersama siswa membahas jawaban latihan soal dengan cara beberapa siswa disuruh mengerjakan di papan tulis. 5. Pembelajaran kooperatif STAD STAD (Students Teams Achievement Divisions) merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pendekatan yang paling baik untuk guru yang mulai menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam kelas, selain itu, STAD merupakan suatu metode pembelajaran yang efektif dan selanjutnya berikut ini diuraikan bagaimana pelaksanaannya dalam kegiatan

pembelajaran dalam kelas. Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu: penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor perkembangan,

24

dan penghargaan kelompok (Pradnyo Wijayanti, 2002:2). Selain itu STAD juga terdiri dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur, yaitu sebagai berikut. 1. Pengajaran Tujuan utama dari pengajaran ini adalah guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Setiap awal pembelajaran kooperatif tipe STAD selalu dimulai dengan penyajian kelas. Penyajian tersebut mencakup pembukaan, pengembangan, dan latihan terbimbing dari keseluruhan pelajaran. Penekanan dalam penyajian materi pelajaran adalah sebagai berikut. a. Pembukaan 1) Katakanlah pada siswa apa yang akan dipelajari dan mengapa hal itu penting. Timbulkan rasa ingin tahu siswa dengan demonstrasi yang menimbulkan teka-teki, masalah kehidupan nyata, atau cara lain. 2) Guru menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk

menemukan konsep atau merangsang keinginan mereka pada pelajaran tersebut. 3) Ulangi secara singkat keterampilan atau informasi yang merupakan syarat mutlak. b. Pengembangan 1) Kembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok.

25

2) Pembelajaran kooperatif menekankan bahwa belajar adalah memahami makna dan bukan hafalan. 3) Mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan. 4) Memberi penjelasan mengapa jawaban tersebut benar atau salah. 5) Beralihlah pada konsep yang lain, jika siswa telah memahami pokok masalahnya. c. Latihan Terbimbing 1) Menyuruh semua siswa mengerjakan soal atas pertanyaan yang diberikan. 2) Memanggil anak secara acak untuk mengerjakan atau

menyelesaikan soal. Hal ini bertujuan agar semua siswa selalu siap mempersiapkan diri sebaik mungkin. 3) Pemberian tugas kelas tidak boleh menyita waktu yang terlalu lama. Sebaiknya siswa mengerjakan satu atau dua masalah (soal) dan langsung diberikan umpan balik. 2. Belajar Kelompok Selama belajar kelompok, tugas anggota kelompok adalah menguasai materi yang diberikan guru dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi tersebut. Siswa diberi lembar jawaban yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan yang sedang diajarkan untuk mengevaluasi diri mereka dan teman satu kelompok.

26

Pada saat pertama kali menggunakan pembelajaran kooperatif, guru perlu mengamati kegiatan pembelajaran secara seksama. Guru juga perlu memberi bantuan dengan cara memperjelas perintah, mereview konsep, atau menjawab pertanyaan. Selain itu guru juga memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan pada saat kegiatan belajar kelompok berlansung. Selanjutnya langkah-langkah guru sebagai berikut. 1) Mintalah anggota kelompok memindahkan meja/bangku mereka bersama-sama dan pindah ke meja kelompok. 2) Berikan waktu kurang lebih 10 menit untuk memilih nama kelompok. Kelompok manapun yang tidak dapat menyepakati nama kelompok pada saat itu boleh memilih kemudian. 3) Bagikan lembar kegiatan siswa. 4) Serahkanlah pada siswa untuk bekerjasama dalam pasangan, bertiga, atau satu kelompok utuh, tergantung pada tujuan yang sedang dipelajari. Jika mengerjakan soal, masing-masing siswa harus mengerjakan soalnya sendirian dan kemudian dicocokkan dengan temanya. Jika salah satu tidak dapat mengerjakan suatu pertanyaan, teman satu kelompok bertanggungjawab menjelaskannya. Jika siswa mengerjakan pertanyaan dengan jawaban pendek, maka mereka lebih sering bertanya, dan kemudian antara teman saling bergantian memegang lembar kegiatan dan berusaha menjawab pertanyaan itu.

27

5) Tekankan pada siswa bahwa mereka belum selesai belajar sampai mereka yakin teman-teman satu kelompok dapat mencapai nilai 100 pada kuis. Pastikan siswa mengerti bahwa lembar kegiatan tersebut untuk belajar tidak hanya untuk diisi dan diserahkan. Jadi, penting bagi siswa agar mempunyai lembar kegiatan untuk mengecek diri mereka dan teman sekelompok mereka pada saat mereka belajar. Ingatkan siswa jika mereka mempunyai pertanyaan, mereka seharusnya menanyakan terlebih dahulu pada teman-teman

sekelompok, sebelum bertanya kepada guru. 6) Sementara siswa bekerja dalam kelompok guru berkeliling dalam kelas. Guru sebaiknya memuji kelompok yang anggotanya bekerja dengan baik, yang anggotanya duduk dalam kelompoknya untuk mendengarkan bagaimana anggota lain bekerja, dan sebagainya. 3. Kuis Kuis dikerjakan siswa secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan apa yang telah diperoleh siswa selama belajar dalam kelompok. Hasil kuis digunakan sebagai nilai pertimbangan individu dan disumbangkan dalam nilai perkembangan kelompok. Nilai perkembangan kelompok diperoleh dari nilai perkembangan individu tiap anggota kelompok. Nilai awal diambil dari nilai kinerja rata-rata siswa pada kuis serupa sebelumnya.

28

Perhitungan skor perkembangan (mohamad Nur, 2005:36) didapat melalui kriteria berikut. Skor kuis Lebih dari 10 poin dibawah skor awal 10 poin sampai dengan dibawah skor awal Skor awal sampai dengan 10 poin diatas skor awal Lebih dari 10 poin dari skor awal nilai sempurna (tanpa memperhitungkan skor awal) Poin Perkembangan 0 10 20 30 30

Tiga tingkatan diberikan pada kelompok yang memperoleh nilai perkembangan yang dihitung dari nilai rata-rata poin perkembangan yang diperoleh dari anggota kelompok. Kriteria ketiga kelompok tersebut adalah sebagai berikut. Rata-rata poin perkembangan 15 19 20 24 25 30 Penghargaan team Good Team Great Team Super Team

4. Skor Perkembangan Setiap siswa dapat menyumbang poin maksimum kepada kelompoknya dalam sistem penskoran, namun tidak seorang siswapun dapat melakukan seperti itu tanpa menunjukkan perbaikan atas kinerja masa lalu. Setiap siswa diberikan skor dasar, yang dihitung dari kinerja

29

rata-rata siswa pada kuis serupa sebelumnya. Kemudian siswa memperoleh poin untuk timnya didasarkan pada berapa banyak skor kuis mereka melampaui skor dasar mereka. 5. Penghargaan Kelompok Kegiatan ini dilakukan pada setiap akhir pertemuan kegiatan belajar mengajar. Guru memberikan penghargaan berupa pujian atau barang yang berbentuk makanan kecil kepada kelompok yang teraktif, terkompak, dan termaju. Langkah tersebut dilakukan untuk memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Kelebihan dalam penggunaan pendekatan pembelajaran ini adalah sebagai berikut. a. Mengembangkan serta menggunakan keterampilan berpikir kritis dan kerjasama kelompok. b. Menyuburkan hubungan antara pribadi yang positif diantara siswa yang biji-bijianal dari latar belakang yang berbeda. c. Menerapkan bimbingan oleh tim. d. Menciptakan lingkungan yang menghargai nilai-nilai ilmiah. Kelemahan dalam penggunaan pendekatan pembelajaran ini adalah sebagai berikut. a. Sejumlah siswa mungkin bingung karena belum terbiasa dengan perlakuan ini.

30

b. Guru pada permulaan akan membuat kesalahan-kesalahan dalam pengelolaan kelas, akan tetapi dengan usaha yang sungguh-sungguh dan terus menerus akan dapat terampil menerapkan model pembelajaran ini. 6. Matematika Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern. Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau methema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. Menurut Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tujuan dari mempelajari matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. 2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

31

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. 7. Bangun Ruang Sisi Datar A. Kubus a. Pengertian dan Bagian-bagian Kubus Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam sisi persegi yang kongruen. Kubus disebut juga Heksaeder. Perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut.

(i) Gambar 2.1 Kubus ABCD.EFGH mempunyai:

(ii)

1. Enam sisi/bidang yang berbentuk persegi-persegi yang kongruen, yaitu bidang ABCD, EFGH, BCGF, CDHG, ADHE, dan ABFE. Bidang ABCD dinamakan bidang alas, dan bidang AFGH dinamakan bidang atas. Sedangkan bidang-bidang BCGF, CDHG, ADHE, dan ABFE dinamakan bidang/sisi tegak kubus. 2. Dua belas rusuk yang sama panjang, yaitu AB, BC, CD, DE, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan DH. Rusuk yang terletak pada

32

bidang alas, rusuk yang terletak pada bidang atas, rusuk yang terletak pada bidang tegak. Rusuk AB, BC, CD, dan AD adalah rusuk alas; rusuk EF, FG, GH, dan dan HE adalah rusuk atas; rusuk AE, BF, CG, dan DH adalah rusuk tegak. 3. Dua belas diagonal sisi, yaitu AC, BD, EG, BG, CF, AH, AF, DE, FH, BE, CH, dan DG. 4. Empat diagonal ruang, yaitu HB, DF, EC, dan AG. 5. Empat bidang diagonal, yaitu bidang ACGE, BFHD, BCHE, dan ADGF. b. Panjang Diagonal sisi dan Diagonal Ruang Kubus Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk s cm, maka: 1. Panjang diagonal bidang kubus = s 2 cm 2. Panjang diagonal ruang kubus = s 3 cm Pada kubus panjang semua diagonal bidang dan diagonal ruang sama. c. Jaring-jaring dan Luas Permukaan Kubus Jaring-jaring adalah bidang datar sebagai hasil bukaan atau rebahan sebuah benda bangun ruang. Perhatikan gambar 2.3 di sampaing! Gambar 2.3(i) Kubus ABCD.EFGH diiris sepanjang rusuk AE, FB, EF, CG, GH, dan EH, kemudian dibuka dan direbahkan, sedemikian sehingga

Gambar 2.3(ii)

33

tidak ada satu bidang sisi yang saling menutup dan tidak ada satupun yang terlepas. Enam rangkaian persegi pada gambar 2.3 (iii) dinamakan jaring-jaring kubus. Suatu rangkaian persegi merupakan suatu jaring-jaring kubus Gambar 2.3(iii) apabila rangkaian tersebut dilipat sepanjang sisi-sisi persekutuannya dapat berbentuk sebuah kubus. Terdapat bentuk lain rangkaian persegi (selain pada gambar 2.3(iii)) yang merupakan jaring-jaring kubus ABCD.EFGH di atas. Luas permukaan kubus adalah luas seluruh permukaan (sisi/bidang) yang membatasi kubus. Luas permukaan kubus dapat ditentukan dengan menghitung luas jaring-jaringnya. Pada kubus dengan panjang rusuk s, luas permukaannya ditentukan dengan rumus: L = 6s2 Dengan L = luas permukaan kubus s = panjang rusuk kubus d. Volum Kubus Pada kubus dengan panjang rusuk s, volum ditentukan dengan rumus: V = s x s x s atau V = s3 Dengan V = volum kubus s = panjang rusuk kubus

34

B. Balok a. Pengertian dan Bagian-bagian Balok Balok adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam persegi panjang yang sepasang-sepasang kongruen. Balok disebut juga Parallel Epipedum siku-siku. Perhatikan balok ABCD.EFGH berikut.

Gambar 2.4 Balok ABCD.EFGH di atas mempunyai: 1) Enam sisi/bidang yang beentuk persegi panjang, yaitu bidang ABCD, EFGH, ABFE, BCGF, CDHG, dan ADHE 2) Dua belas rusuk yang tidak semuanya sama panjang, yaitu rusuk AB, BC, CD, AD, EF, FG, GH, HE, HE, AE, BF, CG, dan DH. Panjang rusuk AB = CD = EF = GH; panjang rusuk AD =BC = FG = HE; panjang rusuk AE = BF = CG = DH. 3) Delapan titik sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H. 4) Dua belas diagonal sisi, yaitu AC, BD, HF, EG, BG, CF, AH, ED, AF, BE, CH, dan DG. 5) Empat diagonal ruang, yaitu HB, DF, EC, dan AG.

35

6) Empat bidang diagonal, yaitu bidang ACGE, BDHF, ADGF, dan BCHE. b. Panjang Diagonal sisi dan Diagonal Ruang Balok Balok ABCD.EFGH berikut mempunyai panjang = p, lebar = l , dan tinggi = t. Tidak seperti pada kubus, panjang diagonal sisi-diagonal sisi pada balok tidak semuanya sama.

1) Panjang diagonal sisi AC = BD = EG = HF dirumuskan dengan

p2 + l2
2) Panjang diagonal sisi AF = BE = CH = DG dirumuskan dengan

p2 + t 2
3) Panjang diagonal sisi BG = CF = AH = DE dirumuskan dengan
t 2 + l2

Sama halnya pada kubus, semua diagonal ruang balok mempunyai panjang = p, lebar = l , dan tinggi = t, panjang diagonal ruang dirumuskan dengan

p2 + l2 + t 2

36

c. Jaring-jaring dan Luas Permukaan Balok Perhatikan gambar 2.6 berikut ini. Rangkaian persegi panjang pada gambar 2.6(ii) merupakan jaringjaring balok ABCD.EFGH. Gambar 2.6 (i) Terdapat bentuk lain rangkaian persegi panjang, selain pada gambar 2.6 (ii) yang merupakan jaringjaring balok ABCD.EFGH Gambar 2.6(ii) disamping.

Luas permukaan balok adalah luas seluruh sisi/bidang yang membatasi balok. Luas permukaan balok dapat ditentukan dengan menghitung luas jaring-jaringnya. Pada balok yang mempunya panjang = p, lebar = l , dan tinggi = t, luas permukaan balok tersebut dirumuskan dengan L = 2 (p l + pt + l t) Dengan: L = Luas permukaan balok p = panjang balok
l = lebar balok;

t = tinggi balok

37

d. Volum Balok Pada balok dengan panjang = p, lebar = l , dan tinggi = t, volum balok dirumuskan dengan V=px l xt B. Kerangka Berfikir Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD pada pembelajaran matematika di SMP diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Disini siswa akan lebih mudah menangkap konsep, pemahaman konsep secara logika akan mengurangi kesalahan pengerjaan yang dilakukan, sehingga siswa dapat menggunakan daya nalarnya untuk memecahkan masalah yang ada. Untuk itu seorang guru harus mampu dan menguasai cara penyampaian materi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD. Apabila seorang guru dalam melakukan persiapan pembelajaran kooperatif sudah opatimal, maka dalam proses pembelajaran diharapkan hasilnya juga memuaskan karena siswa telah menguasai konsep dan siswa dapat menggunakan daya nalarnya sehingga siswa mampu mengikuti pembelajaran tersebut. Dengan penerapan model pembelajaran tersebut, tidak hanya hasil belajar siswa yang meningkat tetapi juga kreativitas siswa karena melalui model pembelajaran koperatif STAD siswa dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran, mampu bekerjasama diantara siswa serta melatih keterampilan siswa sehingga hasil belajar dan kreativitas siswa meningkat.

38

Berdasar latar belakang dan landasan teori, maka kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan diagram alir sebagai berikut. Bangun Ruamg Sisi Datar

Pembelajaran

Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions) Pemahaman Konsep Matematika

Pembelajaran Konvensional

Pemahaman Konsep Matematika

Ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang dikenai model pembelajaran

C. Hipotesis Berdasar hal tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini adalah Melalui model pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions), maka rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif STAD lebih baik dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional".

BAB III METODE PENELITIAN A. Penentuan Objek Penelitian 1. Populasi Pengertian populasi menurut Suharsimi Arikunto (1998:115) adalah keseluruhan subjek penelitian. Adapun yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester 2 SMP N 3 Dempet yang terdiri dari tiga kelas yaitu kelas VIII-A, VIII-B, dan VIII-C. 2. Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling, yaitu secara acak dipilih sejumlah siswa yang diambil dari dua kelas sebagai sampel. Dua kelas tersebut dengan perincian satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan kelas lain sebagai kelompok terkontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional. B. Variabel Variabel penelitian yang dimaksud disini adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

39

40

A. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD dan pembelajaran konvensional pada pelajaran matematika. B. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 3 Dempet. C. Rancangan Eksperimen Rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomize control-group only design. Dengan pola sebagai berikut. Group Experiment Group Control Group Treatment X Y test T T

Keterangan: X : menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD Y : menggunakan pembelajaran konvensional T : Tes Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penelitian dengan pola ini adalah sebagai berikut. a. Memilih subjek secara random dari suatu populasi. b. Menggolongkan subjek menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang dikenai perlakuan X dan kelompok kontrol yang dikenai perlakuan Y.

41

c. Mempertahankan semua kondisi untuk kedua kelompok agar tetap sama, kecuali pada satu hal yaitu kelompok eksperimen dikenai perlakuan X dan kelompok kontrol dikenai perlakuan Y untuk jangka waktu tertentu. d. Memberikan tes kepada kedua kelompok itu untuk mengukur variabel terikat, kemudian menghitung meannya untuk masing-masing kelompok. e. Menggunakan uji statistik yang cocok untuk pola ini untuk menentukan apakah perbedaan tersebut signifikan yaitu cukup besar untuk menolak D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian, karena dengan penggunaan atau pemilihan metode pengumpulan data yang tepat akan diperoleh data yang relevan, akurat, dan reliabel. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah: a. Metode Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mendapatkan data awal dari populasi penelitian, berupa daftar nama, jumlah siswa, dan daftar nilai ulangan akhir semester satu siswa SMP yang akan digunakan untuk uji normalitas dan homogenitas populasi. b. Metode Tes Metode tes adalah metode pengumpulan data yang bertujuan untuk mengetahui hasil dari suatu perlakuan. Metode ini dipilih karena dianggap sebagai metode yang paling tepat dalam mencari pemecahan masalah yang terdapat dalam penelitian yang menjadi dasar penulisan skripsi ini.

42

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar berupa tes tertulis. A. Instrumen Penelitian Instrumen adalah seperangkat alat tes yang digunakan untuk mengambil data dalam suatu penelitian. Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi yaitu tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang setelah mempelajari sesuatu. 1. Penyusunan perangkat tes Dalam penyusunan perangkat tes langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut. a. Menentukan tipe soal Tipe soal yang digunakan adalah tipe soal pilihan ganda. Tipe ini dipilih karena adanya beberapa kelebihan diantaranya adalah sebagai berikut. Materi yang diujikan dapat mencakup sebagian besar dari bahan pengajaran yang telah diberikan. Jawaban siswa dapat dikoreksi (dinilai) dengan mudah dan cepat dengan menggunakan kunci jawaban. Jawaban untuk setiap pertanyaan sudah pasti benar atau salah sehingga penilaian bersifat objektif. (Nana Sudjana, 1989:49)

43

b. Menentukan jumlah butir soal dan alokasi waktu Jumlah butir soal yang diujicobakan untuk soal tertulis adalah 50 butir. Tiap-tiap butir soal pilihan ganda diperkirakan membutuhkan waktu 2 3 menit, maka alokasi waktu yang dibutuhkan 120 menit. c. Menentukan jenjang soal Butir-butir tes yang terdapat dalam perangkat yang diujicobakan terdiri atas 3 jenjang yaitu ingatan (C1), pemahaman (C2), dan aplikasi (C3). d. Membuat kisi-kisi soal tes uji coba Tabel spesifikasi atau kisi-kisi soal adalah tabel yang memuat tentang perincian materi dan tingkah laku atau aspek berfikir. Kegunaan dari kisi-kisi ini adalah untuk menjaga agar item yang disusun tidak menyimpang dari bahan serta aspek kejiwaan atau tingkah laku yang tercakup dalam tes. 2. Tahap pelaksanaan uji coba soal Ujicoba perangkat tes dilaksanakan di SMP Negeri 3 Dempet dan dikerjakan oleh siswa kelas 3 semester 2. untuk menentukan soal mana yang dapat digunakan sebagai alat pengumpul data, maka skor hasil uji coba dianalisis, yaitu menghitung validitas butir, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas soal.

44

a. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan. Menurut Arikunto (1998:160) suatu instrumen dikatakan valid jika mempunyai nilai validitas tinggi, begitu juga sebaliknya bila instrumen mempunyai validitas rendah berarti tingkat

kevalidannya kurang. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan/kesahihan suatu instrumen. Validitas butir diperoleh dengan rumus korelasi product moment, sebagai berikut.

rxy =

{N X

N XY - ( X )( Y )
2

( X )

}{N Y

( Y )

keterangan : N : Jumlah responden X : Skor per-butir Y : Skor Total rxy : Koefisien korelasi butir soal Jika rxy > rtabel maka soal tersebut valid (Arikunto, 2002:72). b. Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan tingkat kehandalan instrumen artinya sejauh mana sebuah instrumen dapat dipercaya sebagai pengumpul data. Suatu instrumen mempunyai reliabilitas

45

yang tinggi apabila memberikan hasil yang relatif konstan pada penggunaan ulang bagi subjek berbeda. Reliabilitas instrumen diketahui dengan metode belah dua ganjil genap atau awal akhir. Selanjutnya dihitung dengan mengunakan rumus korelasi produk moment, kemudian rxy dikorelasikan dengan persamaan berikut.

k p.q r11 = 1 Vt k 1 dengan p.q adalah jumlah proporsi benar kali proporsi salah dan Vt adalah varians total. Jika r11 > rtabel maka soal tersebut reliabel (Arikunto, 1998:182). c. Tingkat kesukaran soal Ditinjau dari segi tingkat kesukaran, soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah juga tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya, sementara itu soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena mereka merasa hal tersebut diluar jangkauan kemampuan mereka (Arikunto, 2002:208). Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal tersebut antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks kesukaran ini menunjukkan tingkat kesukaran soal. Rumus untuk mnghitung tingkat kesukaran soal adalah:

46

P=

B JS

Keterangan: P = tingkat kesukaran B = banyaknya jawaban yang sukar JS = banyaknya siswa siswa tes Klasifikasi indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut. - Soal dengan P = 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar - Soal dengan P = 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang - Soal dengan P = 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah (Arikunto, 2002:210). d. Daya pembeda soal Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Soal dikatakan baik apabila daya pembeda soal semakin besar. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D), yang dinyatakan dengan rumus:

D=

BA BB = PA PB JA JB

Keterangan: D = daya beda soal JA = banyaknya siswa kelompok atas JB = banyaknya siswa kelompok bawah

47

BA = banyaknya siswa yang menjawab benar BB = banyaknya siswa yang menjawab salah PA = proporsi jawaban benar dari kelompok atas PB = proporsi jawaban benar dari kelompok bawah (Arikunto, 2002: 214). Kalsifikasi D: 0,00 < D < 0,20 maka daya bedanya jelek 0,21 < D < 0,40 maka daya bedanya cukup 0,41 < D < 0,70 maka daya bedanya baik 0,71 < D < 1,00 maka daya bedanya baik sekali Apabila nilai D negatif semuanya maka tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. (Arikunto, 2002:218).
E. Analisis data

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dari penelitian, dan dari hasil analisis ditarik suatu simpulan. Analisis data dalam penelitian ini dibagi dalam 2 tahap, yaitu analisis data tahap awal dan analisis data tahap akhir, yang merupakan tahap analisis data untuk menguji hipotesis penelitian.
1. Analisis Data Tahap Awal a. Uji normalitas

Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah data keadaan awal populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan rumus Chikuadrat sebagai berikut.

48

2 =
i =1

(Oi E i ) 2 Ei

Keterangan:
2 = harga Chi-kuadrat

Oi = frekuensi observasi Ei = frekuensi harapan k = banyaknya kelas interval Kriteria pengujian, jika 2hitung 2tabel dengan dk = k 1, maka data berdistribusi normal (Sudjana, 1996:273). Dalam melakukan uji Chi-kuadrat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. a. Mengelompokkan data dari hasil ulangan akhir semester dalam bentuk data interval yaitu dengan cara: 1) Menentukan rentang yaitu selisih data terbesar dengan data terkecil. 2) Menentukan banyaknya kelas interval dengan aturan sturges. Yaitu banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n, dengan n adalah banyaknya data. (Sudjana, 1996: 47). 3) Menentukan panjang kelas interval (p) p= rentang (Sudjana, 1996: 47). banyaknya kelas

4) Memilih ujung bawah kelas interval pertama yang dapat ditentukan dengan data terkecil atau nilai data yang lebih kecil

49

dari niai data terkecil, tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas. b. Menentukan rata-rata dari interval dengan rumus berikut.

x=

x
n

(Sudjana,1996: 67).

c. Menentukan simpangan baku dari data interval dengan persamaan berikut.


xi x s2 = n 1 2

keterangan:
s = s2

s2 = varians s = simpangan baku (Sudjana, 1996:93). d. Menentukan batas-batas interval e. Menentukan angka-angka standar dengan persamaan berikut.
xx z= s

keterangan: x = nilai batas interval x = nilai rata-rata s = simpangan baku (Sudjana, 1996:138)

50

f. Menentukan peluang untuk z yaitu dengan melihat nilai z dan mengkonsultasikan pada daftar normal standart. g. Menentukan luas daerah yaitu selisih antar peluangnya. h. Menentukan frekuensi harapan yang merupakan hasil kali antara luas daerah dengan jumlah siswa. i. Menentukan nilai chi-kuadrat dan mengkonsultasikan harga chikuadrat hitung dengan harga Chi-kuadrat tabel.
b. Uji homogenitas populasi

Uji ini untuk mengetahui seragam tidaknya varians samplesampel yang diambil dari populasi yang sama (Arikunto, 1998:278). Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan nilai ulangan akhir semester 1 mata pelajaran matematika. Setelah data homogen baru dapat diambil sampel dengan teknik random sampling. Jumlah kelas yang akan diuji ada tiga kelas. Untuk menguji kesamaan varians dari k buah kelas (k2) populasi, digunakan uji Bartlet (Sudjana, 1996:261). Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut. 1. Menghitung s2 dari masing-masing kelas.
xi x s i2 = n 1 2

2. Menghitung semua varians gabungan dari semua kelas dengan rumus:


s2 =

(n 1)s (n 1)
i i

2 i

51

3. Menghitung harga satuan B dengan rumus:


B = log s 2

) (n 1)
i

4. Menghitung nilai statistik chi-kuadrat dengan rumus:


2 = (ln 10 ){B (n i 1)log s i2 }

Kritera pengujian, jika 2hitung 2tabel dengan taraf signifikan dan dk = k 1, maka sampel dalam keadaan homogen (Sudjana, 1996:263).
c. Uji kesamaan rata-rata

Untuk menguji kesamaan rata-rata populasi digunakan uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Menghitung kuadrat keseluruhan xt2 = x2 (x)2 / N 2. Menghitung kuadrat antar kelompok

2 ak

( X 1 ) 2 n1

( X 2 ) 2 n2

+ .........

( X ) 2 n

3. Menghitung kuadrat didalam kelompok xdk2 = xt2 xak2 4. Menentukan derajat kebebasan masing-masing dkdk = G 1 dk = n1 1 + n2 1 + . + nn 1 dkt = N 1 Tabel Rangkuman Anava

52

Sumber varians Antar kelompok (ak) Dalam kelompok (dk) Total

JK xak
2

dk G1

RJK

X G 1
2 dk 2 dk

xdk2 xt2

nt 1 N1

X n 1 n
t

G 1 2 X dk
i

2 ak

Kriteria: Jika Fhit Ftabel dengan dk (G 1) (nt 1), maka berarti ada perbedaan yang signifikan.
2. Analisis Data Tahap Akhir

Jika telah diketahui bahwa kedua kelompok sampel memiliki kemampuan awal yang sama, selanjutnya dilakukan

eksperimen/perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah kelompok eksperimen dalam proses pembelajarannya menggunakan model

pembelajaran kooperatif STAD, sedangkan kelompok kontrol dalam proses pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah semua perlakuan berakhir kemudian dari masing-masing kelompok diberi tes. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah hasilnya sesuai dengan hipotesis yang diharapkan. Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut.

53

a. Uji Nomalitas Data Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah data hasil tes akhir terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Chi-kuadrat. Langkah-langkah yang digunakan untuk uji ini sama dengan langkah-langkah pada saat menguji normalitas data pada analisis tahap awal. b. Uji Kesamaan Dua Varians Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas mempunyai varians data tes awal atau tidak. Perhitungan uji ini menggunakan rumus: F= Varians terbesar varians terkecil Peluang untuk distribusi F adalah ( adalah taraf signifikansi, dalam hal ini 5%) dan derajat kebebasan untuk pembilang ni-1 serta derajat kebebasan untuk penyebut n2-1. Kriteria pengujiannya adalah: Jika Fhitung > Ftabel berarti varians kedua sampel berbeda. Jika Fhitung < Ftabel berarti varians kedua sampel sama. (Sudjana, 1996:250). c. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Uji beda dua rata-rata digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata kedua kelompok setelah diberi perlakuan.

54

1) Hipotesis yang diajukan Ho : 1 2 H1 : 1 > 2 2) Kriteria penerimaan Ho Terima Ho jika t < t 1- 3) Derajat kebebasan untuk tabel distribusi t adalah (n1 + n2 -2) dengan peluang (1-), = 5% taraf signifikan. 4) Uji t
x1 x 2 dengan s = 1 1 s + n1 n 2
2 (n1 1) s12 + (n2 1) s2 n1 + n2 2

t=

Keterangan: s2 = varians kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. s12 = varians kelompok eksperimen. s22 = varians kelompok kontrol.

x1 = rata-rata kelompok eksperimen.


x2 = rata-rata kelompok kontrol. n1 = jumlah siswa kelompok eksperimen. n2 = jumlah siswa kelompok kontrol.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan instrumen penelitian yang baik terlebih dahulu dilakukan uji coba. Banyaknya soal tes penguasaan matematika materi pokok Bangun Ruang Sisi Datar dalam hal ini dibatasi Kubus dan Balok yang diuji cobakan ada 50 soal dengan alokasi waktu 120 menit. Selanjutnya hasil uji coba (Lampiran 9) dianalisis agar dapat diketahui validitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran masing-masing item tes serta reliabilitas tesnya. a. Validitas Item Hasil perhitungan validitas item yang berupa harga rxy tiap-tiap item dikonsultasikan dengan rtabel. Tabel r product moment dengan n = 50 dengan = 5 % menunjukkan rtabel = 0,244. Item-item yang mempunyai harga rxy < 0,244 adalah item-item dengan nomor 1, , 3, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 28, 29, 32, 33, 34, 35, 36, 38, 40, 42, 45, 47, dan 49. dengan demikian itemitem tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini yang berupa tes penguasaan. Hasil perhitungan validitas masing-masing item disajikan secara lengkap pada lampiran 14. b. Daya Pembeda Soal Hasil perhitungan daya pembeda soal-soal dapat dilihat pada lampiran 17, yang menunjukkan adanya variasi daya pembeda soal dengan

pengklasifikasiannya. Banyaknya soal yang mempunyai daya pembeda 55

56

jelek ada 23 yaitu soal-soal dengan nomor 1, 3, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 20, 27, 28, 30, 32, 33, 35, 36, 38, 40, 46, dan 49. banyaknya soal yang mempunyai daya pembeda cukup ada 17 yaitu soal-soal dengan nomor 2, 4, 5, 7, 14, 18, 21, 22, 24, 31, 37, 39, 41, 44, 47, 48, dan 50. banyaknya soal yang mempunyai daya pembeda baik ada 6 yaitu soal-soal dengan nomor 16, 19, 24, 25, 26, dan 43. c. Taraf Kesukaran Soal Hasil perhitungan taraf ksukaran soal yang disajikan secara lengkap pada lampiran 18 menunjukkan variasi taraf ksukaran soal tes yang dibedakan kedalam tiga kategori yaitu sukar, sedang, dan mudah. Banyaknya soal yang termasuk kategori sukar ada 13 soal yaitu soal-soal dengan nomor 18, 22, 27, 33, 34, 36, 40, 42, 44, 46, 48, 49, dan 50. Banyaknya soal yang termasuk kategori sedang ada 22 soal yaitu soal-soal dengan nomor 2, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 13, 14, 16, 19, 21, 23, 25, 26, 37, 38, 39, 41, 43, 45, dan 47. Banyaknya soal yang termasuk kategori mudah ada 15 soal yaitu soal-soal dengan nomor 1, 3, 8, 9, 12, 15, 17, 20, 24, 28, 29, 30, 31, 32, dan 35. d. Reliabilitas Soal Hasil perhitungan reliabilitas tes uji coba yang terdiri dari 50 soal, disajikan pada lampiran 16, dengan K R20 = 0,7979, sedangkan dari tabel r produck moment dengan n = 50 dan = 5% diperoleh rtabel = 0,244. karena r11 > rtabel, maka perangkat tes dikatakan reliabel. Dari analisis hasil uji coba tes penguasaan yang berupa validitas, daya pembeda, taraf kesukaran, dan reliabilitas, maka dapat ditentukan

57

item-item yang akan digunakan dalam tes penguasaan sebagai instrumen penelitian ini. Seperti yang disajikan dalam lampiran 19, ada 22 item yang dapat digunakan, namun peneliti hanya menggunakan 20 soal sebagai tes, yaitu item-item dengan nomor 4, 5, 7, 16, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 31, 37, 39, 41, 43, 44, 48, dan 50. 2. Hasil Analisis Data 2.1. Analisis Data Tahap Awal a. Hasil Uji Normalitas Ulangan Akhir Semester Gasal Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Ulangan Akhir Semester Gasal Kelas Perhitungan VIII-A n x s2 s 2tabel 2hitung
_

VIII-B 37 67,65 40,7898 6,39 7,81 0,6575

VIII-C 37 68,35 36,8453 6,07 7,81 4,7806

37 68,08 37,1877 6,10 7,81 2,1986

Hasil perhitungan analisis pada lampiran 1 sampai dengan lampiran 4 dapat diringkas menjadi tabel di atas. 2hitung kelas VIII-A = 2,1986; kelas VIII-B = 0,6575; dan kelas VIII-C = 4,7806. Untuk taraf signifikan = 5% semua kelas berdistribusi normal karena 2hitung < 2tabel.

58

b. Hasil Uji Homogenitas Populasi Nilai Ulangan Akhir Semester Gasal Dari perhitungan uji homogenitas pada lampiran 5 diperoleh 2hitung = 0,115. Nilai ini lebih kecil dari nilai 2tabel sebesar 5,99. karena 2hitung < 2tabel, maka populasi dinyatakan homogen. c. Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Ulangan Akhir Semester Gasal Pengujian selanjutnya adalah uji kesamaan keadaan awal dari populasi. Sesuai dengan perhitungan yang dapat dilihat pada lampiran 6 diperoleh Fhitung sebesar 0,1215 dan untuk = 5%, dk pembilang = 2, dan dk penyebut 108 diperoleh F(0.05)(2:108) = 3,08. karena Fhitung < F(0.05)(2:108) dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata pada tiga kelas populasi. 2.2. Analisis Data Tahap Akhir a. Hasil Uji Normalitas Data Tes Akhir Ringkasan lengkap hasil uji normalitas tes akhir dapat dilihat pada lampiran 23 24. Sedangkan ringkasannya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Uji Normalitas Hasil Tes Akhir Kelas Eksperimen 2 hitung 4,3265 3 Kontrol 5,9521 7,81 Normal dk 2 tabel Kriteria Normal

59

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai 2 hitung dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masih dibawah 2 tabel sehingga keduanya berdistribusi normal, oleh karena itu analisis datanya selanjutnya menggunakan statistik parametrik. b. Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Tes Akhir Ringkasan hasil analisis uji kesamaan dua varians data tes akhir dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3 Uji Kesamaan Dua Varians Data Tes Akhir Kelas S2 dk 36 1,121 1,94 Kontrol 85,02 36 varians yang sama Fhitung Ftabel Kriteria Kedua kelas mempunyai

Eksperimen 75,86

Berdasarkan hasil analisis yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25 diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,121 masih dibawah nilai Ftabel sebesar 1,94. karena Fhitung < Ftabel, maka kedua kelas mempunyai varians yang sama. c. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Tes Akhir Hasil uji perbedaan dua rata-rata data tes akhir dapat dilihat pada ringkasan tabel berikut. Sedangkan untuk rinciannya dapat dilihat pada lampiran 26.

60

Tabel 4.4 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Tes Akhir Kelas Ratarata Eksperimen 72,57 Kontrol 66,76 36 36 2,787 1,67 Kedua kelas mempunyai rata-rata berbeda yang relatif dk thitung ttabel Kriteria

Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa thitung > ttabel. Kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata yang lebih besar. Ini berarti bahwa kedua kelas memiliki perbedaan rata-rata yang signifikan secara statistik. B. Pembahasan Penguasaan konsep matematika pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar oleh siswa kelas VIII semester genap SMP N 3 Dempet tahun pelajaran 2006/2007 ditunjukkan dengan besarnya skor yang dicapai oleh siswa kelas eksperimen pada tes akhir, dari sampel sebanyak 37 siswa, rata-rata skor yang diperoleh adalah 72,57 dengan simpangan baku 75,86, sedangkan rata-rata skor yang dicapai oleh siswa kelas kontrol pada tes akhir adalah 66,76 dengan simpangan baku 85,02. Analisis data selanjutnya menunjukkan bahwa penguasaan konsep matematika pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar oleh siswa kelas VIII semester genap SMP N 3 Dempet tahun pelajaran 2006/2007 yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions)

61

memberikan hasil dan prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan kelas yang diajarkan dengan metode konvensional. Hal ini merupakan indikasi dari cukup optimalnya siswa belajar untuk penguasaan materi yang baik, dalam hal ini ditempuh dengan cara pemberian metode mengajar yang berbeda yaitu dengan model pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions). Hasil belajar kelompok eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif STAD pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar lebih baik karena siswa lebih mudah memahami dan menentukan konsep-konsep yang sulit yaitu dengan mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya. Melalui diskusi akan terjalin komunikasi dan interaksi dengan siswa, saling berbagi ide atau pendapat serta memberi kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapatnya, selain itu akan terjalin komunikasi elaborasi kognitif yang baik, sehingga dapat meningkatkan daya nalar dan memberi kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapatnya. Pembelajaran kooperatif lebih baik karena pencapaian tujuan struktur kooperatif dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan seseorang ditentukan oleh keberhasilan kelompoknya. Pada pembelajaran kooperatif guru berperan sebagai fasilitator dan siswa memperoleh kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran seperti bertanya atas inisiatif sendiri maupun menjawab pertanyaan guru dan berdiskusi. Metode kooperatif dapat digunakan dalam kelas berjenjang, namun demikian pembelajaran kooperatif mempunyai kelemahan-kelemahan yaitu tidak

62

semua mata pelajaran cocok diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif. Dalam pelaksanaannya siswa yang aktif hanya siswa tertentu saja dan belum menyeluruh, sehingga kesan pembelajaran searah masih terlihat dan siswa belum terbiasa dengan kondisi kelas pada saat proses pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif STAD siswa yang berkemampuan rendah cenderung merasa rendah diri. Penguasaan konsep matematika pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD cukup memenuhi kriteria hasil yang diinginkan, hal tersebut dapat disebabkan beberapa kemungkinan sebagai berikut. 1. Adanya daya dukung faktor-faktor internal siswa dalam proses dan hasil belajar siswa. Adanya daya dukung ini disebabkan oleh kondisi fisiologi siswa atau psikologi siswa yang cukup menguntungkan. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian lagi yang dapat mengungkap sejauh mana pengaruh faktor intern siswa terhadap penguasaan konsep pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar oleh siswa. 2. Adanya daya dukung faktor-faktor eksternal siswa dalam proses dan hasil belajar siswa. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan atau faktor-faktor instrumental yang mencakup kurikulum, program, sarana dan fasilitas, serta tenaga pengajar. 3. Proses belajar mengajar matematika pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar dengan model pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achievement

63

Divisions) cukup baik. Belajar Bangun Ruang Sisi Datar membutuhkan aktivitas berfikir yang tinggi sehingga keterlibatan siswa secara fisik, mental dan emosional didalam proses belajar mengajar merupakan kondisi yang menunjang bagi pencapaian penguasaan materi. Seorang guru mempunyai peranan ganda dalam proses belajar mengajar, yaitu sebagai pengajar dan pendidik bagi siswanya selain terampil memilih dan menggunakan strategi, metode dan media yang baik, seorang guru matematika juga harus dapat memberikan pelajaran dan perhatian individual kepada siswanya, mengingat adanya perbedaan antara individu yang satu dengan yang lain. Dengan adanya berbagai permasalahan dan kelemahan tersebut perlu adanya perbaikan proses pembelajaran selanjutnya, yaitu guru dapat lebih memotivasi siswa untuk mengungkapkan pendapatnya dengan cara berdiskusi dan bekerjasama dengan kelompoknya dengan mengerjakan soal-soal latihan serta terjalinnya komunikasi yang baik antara siswa dan siswa ataupun guru dan siswa.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Hasil proses pembelajaran antara pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional memiliki varians yang sama. 2. Ada perbedaan hasil belajar siswa pada materi Bangun Ruang Sisi Datar antara siswa yang menggunakan model pembelajaran koopeatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. 3. Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) lebih besar nilainya (rata-rata = 75,86) daripada hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional (rata-rata = 66,76). 4. Penggunaan model pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) lebih efektif daripada menggunakan metode pembelajaran konvensional.

64

65

B. Saran Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sedikit sumbangan pemikiran bagi praktisi pendidikan, khususnya pada mata pelajaran matematika agar diperoleh hasil yang lebih baik. Oleh karena itu, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut. 1. Hendaknya guru dapat menerapkan pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) serta mengembangkan berbagai aktivitas dan kreatifitas peserta pembelajaran. 2. Guru dapat memvariasikan model pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) dengan metode lainnya sehingga diperoleh metode yang lebih sesuai karakteristik materi pokok dan kondisi peserta didik. 3. Bagi semua pihak yang berkompeten diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini, baik sebagai penelitian lanjutan maupun penelitian lain dari model pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions), sehingga model pembelajaran baru tersebut dapat berkembang di tanah air tercinta ini. Dengan saran tersebut di atas diharapkan semoga dapat bermanfaat bagi peneliti, pembaca, dan dunia pendidikan pada umumnya. didik dalam

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Asikin, Mohammad. 2001. Model-model Pembelajaran Matematika. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Depdikbud,1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama. Jakarta. Depdiknas. 2004. Model Pembelajaran Matematika. Jakarta. Depdiknas. 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Nur, Mohamad. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA. Sudjana, Nana. 1989. CBSA dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Tim Penyusun KBBI. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Poerwadarminta. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika. Semarang: Jurusan Pendidikan Matematika. Wijayanti, Pradnyo. 2002. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (makalah). Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Zaelani, Ahmad, dkk.. 2006. Pendalaman Kompetensi Matematika & Uji Latih Mandiri Untuk SMP/Mts Kelas VIII Semester 1 dan 2. Bandung: Yrama Widya.

Lampiran 1

DATA NILAI ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL KELAS VIII

No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

VIII-A
66 75 64 60 68 66 60 74 62 65 63 72 65 70 78 55 61 66 69 61 64 70 68 65 64 73 80 72 77 72 73 73 72 63 75 60 78 2519 68.08 37.1877 6.10 37

Kelas VIII-B
61 73 73 73 71 73 56 63 61 56 68 72 70 63 61 71 63 77 68 74 66 78 70 68 68 63 67 60 59 67 80 63 68 63 68 83 65 2503 67.65 40.7898 6.39 37

VIII-C
64 61 66 64 66 72 66 65 71 71 73 60 80 78 62 66 62 64 68 66 63 70 74 74 73 68 80 83 57 70 70 76 69 68 62 63 64 2529 68.35 36.8453 6.07 37

x s2 s n

Lampiran 2

68

Lampiran 3

Lampiran 4

70

Lampiran 5

Lampiran 6

72

Lampiran 6

73

Lampiran 7

74

Lampiran 7

75

Lampiran 8

76

KISI-KISI SOAL UJI COBA BANGUN RUANG SISI DATAR (KUBUS DAN BALOK)

No

Kompetensi Dasar

Indikator Pembelajaran

Aspek

No Soal

Jumlah

1.

Mengidentif ikasi sifatsifat kubus dan balok

Siswa dapat mengenal unsur-unsur kubus Siswa dapat mengenal unsur-unsur balok

C1

1,3,7,8,9

C1

28,29, 30

serta bagian- Siswa dapat menghitung bagiannya unsur-unsur kubus

C2 C3

2,10,11, 12,13,14, 15, 16

Siswa dapat menghitung unsur-unsur balok

C2 C3

32,33, 34,35, 36,37, 38

2.

Membuat jaring-jaring kubus dan balok

Siswa dapat mengenal jaring-jaring kubus dan balok

C2

4,5,6, 31

3.

Menghitung luas permukaan dan volum kubus dan balok

Siswa dapat menghitung luas permukaan kubus Siswa dapat menghitung besar perubahan luas luas permukaan balok permukaan balok jika Siswa dapat menghitung ukuran rusuknya luas besar perubahan berubah Siswa dapatkubus jika permukaan menghitung volum kubus ukuran rusuknya berubah Siswa dapat menghitung

C3

17,27, 43

C2 C3 C3 C3

42,47 41 39,40,

2 3

18,19, 20

C3

21,22, 23

C3

44,45

Lampiran 8

77

volum balok

Siswa dapat menghitung besar perubahan volum balok jika ukuran rusuknya berubah Siswa dapat menghitung besar perubahan volum balok jika ukuran rusuknya berubah Jumlah

C3

24,25, 26

C3

46,48, 49, 50

50

Keterangan: C1 : Ingatan C2 : Pemahaman C3 : Penerapan

Lampiran 9

78

SOAL UJI COBA Materi Kelas/Semester Waktu : Kubus dan Balok : 2 (dua) / 2 : 120 menit

Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf A, B, C, atau D merupakan jawaban yang paling tepat!

yang

1. Garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan pada sisi bangun ruang disebut A. Sisi B. Diagonal Sisi C. Rusuk D. Diagonal Ruang

2. Jika 216 buah kubus kecil dengan rusuk 1 cm disusun menjadi sebuah kubus besar, maka rusuk kubus yang besar akan menjadi..... A. 4 B. 5 C. 6 D. 8

3. Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh .. sisi persegi yang kongruen. A. 4 4. B. 8 C. 6 D. 12

(iii) Dari gambar diatas yang merupakan jaring-jaring kubus adalah.. (ii) (i) (iv) A. (i) B. (ii) C. (iii) D. (iv) 5. Gambar dibawah ini adalah jaring-jaring sebuah kubus. Jika persegi nomor 3 adalah alas kubus, maka yang meupakan tutupnya adalah persegi nomor.... A. 1 B. 2 C. 5 D. 6 2 1 4 3 6 5

Lampiran 9

79

6. Agar merupakan jaring-jaring kubus maka persegi yang harus dibuang pada gambar dibawah adalah persegi nomor.... A. 1 dan 5 B. 5 dan 6 C. 2 dan 1 D. 8 dan 2 1 4 2 5 7 8 3 6

7. Banyaknya diagonal ruang yang dimiliki kubus ABCD.EFGH adalah..... A. 2 B. 6 C. 4 D. 12

8. Pada gambar kubus dibawah ini, bidang diagonal yang tegak lurus dengan bidang diagonal ACGE adalah..... A. BDHF B. BCHE C. ADFG D. ABGH

9. Bidang diagonal kubus berbentuk A. Jajargenjang B. Persegi H 10. E D A B F G C. Persegi panjang D. Belah ketupat Perhatikan bangun kubus disamping, jika panjang AC = 50 cm, maka panjang AB adalah. A. 5 cm C. 5 3 cm C B. 5 2 cm D. 10 cm

11. Pada soal no.10, panjang AG dan Luas permukaan kubus adalah.. A. 5 2 cm dan 125 cm2 B. 5 3 cm dan 125 cm2 A. 294 cm2 B. 264 cm2 C. 5 2 cm dan 150 cm2 D. 5 3 cm dan 150 cm2 C. 429 cm2 D. 426 cm2

12. Panjang rusuk sebuah kubus 7 cm. jumlah luas sisi-sisi kubus itu adalah..

Lampiran 9

80

13. Sebuah kubus panjang rusuknya adalah 14,5 cm. jumlah panjang seluruh rusuk kubus tersebut adalah.. A. 174 cm B. 145 cm C. 116 cm D. 87 cm

14. Sebuah kubus dengan panjang rusuk p 3 cm. maka panjang diagonal

ruangnya adalah A. p 3 cm B. p 6 cm C. 3p cm D. 9p cm

15. Panjang kawat yang dibutuhkan untuk membuat kerangka kubus dengan panjang rusuk 15 cm adalah A. 180 cm B. 170 cm 16. Kubus yang rusuknya 6 cm mempunyai A. Panjang diagonal bidang 3 3 cm C. Panjang diagonal ruang 6 3 cm B. Panjang diagonal bidang 12 cm D. Panjang diagonal ruang 18 cm 17. Jika luas permukaan kubus adalah 96 cm2, maka panjang rusuk kubus tersebut adalah A. 4 cm B. 6 cm C. 8 cm D. 16 cm C. 160 cm D. 150 cm

18. Keliling alas kubus I adalah 36 cm dan keliling alas kubus II adalah 48 cm, maka perbandingan luas permukaan kubus I dengan kubus II adalah...... A. 1 : 2 B. 1 : 4 C. 1 : 8 D. 1 : 12

19. Sebuah kubus memiliki panjang rusuk 6 cm. kemudian rusuk-rusuk diperpanjang menjadi 8 cm. besar perubahan luas permukaan kubus tersebut adalah.. A. 168 cm2 B. 216 cm2 C. 384 cm2 D. 600 cm2

20. Sebuah kubus mempunyai panjang diagonal sisi 3 2 cm. kemudian diagonal-diagonal sisinya diperpanjang 3 kalinya. besar perubahan luas permukaan kubus tersebut adalah..... A. 432 cm2 B. 442 cm2 C. 342 cm2 D. 332 cm2

Lampiran 9

81

21. Sebuah kubus mempunyai luas alas = 16 cm. volum kubus tersebut adalah A. 36 cm3 B. 64 cm3 C. 72 cm3 D. 108 cm3

22. Panjang salah satu diagonal ruang suatu kubus adalah 108 cm. volum kubus tersebut adalah.. cm3 A. 512 B. 216 C. 125 D. 64 cm3

23. Volum kubus yang memiliki luas 1.176 cm2 adalah.. A. 1.331 B. 2.197 C. 2.744 D. 4.096

24. Selisih panjang rusuk dua kubus adalah 2 dm. jika selisih luas sisi kubus itu adalah 96 dm2, maka selisih volum kedua kubus adalah..... A. 90 liter B. 95 liter C. 98 liter D. 108 liter

25. Panjang rusuk 2 buah kubus masing-masing 3 cm dan 9 cm. perbandingan volum kedua kubus tersebut adalah.. A. 1 : 3 B. 1 : 6 C. 1 : 9 D. 1 : 27

26. Sebuah kubus mempunyai panjang rusuk 4 cm. apabila panjang rusuk diperpanjang menjadi
kubus itu adalah.. A. 152 cm3 B. 126 cm3 C. 98 cm2 D. 64 cm3 3 kali panjang semula, maka besar perubahan volum 2

27. Seorang siswa akan membuat tempat kapur berbentuk kubus tanpa tutup. Jika volum kubus itu 729 cm3, maka luas karton minimal untuk membuat tempat kapur tersebut adalah.. A. 486 cm2 B. 405 cm2 C. 324 cm2 D. 243 cm2

28. Sisi-sisi balok yang sejajar pada balok ABCD.EFGH adalah..... A. ABCD dan ADHE C. ADHE dan ABFE

Lampiran 9

82

B. ABCD dan EFGH 29. Sebuah balok dibatasi oleh. A. Enam persegi C. Enam persegi panjang B. Enam pesegi panjang kongruen

D. EFGH dan BFGC

D. Enam Persegi panjang yang sepasang-sepasang kongruen 30. Sisi-sisi balok yang tegak lurus pada balok ABCD.EFGH adalah..... A. ABCD dan ADFG B. ABCD dan EFGH C. ADHE dan BCGF D. AEHD dan ABCD

31. Rangkaian persegi panjang berikut yang merupakan jaring-jaring balok adalah. A. C.

B.

D.

32. Sebuah balok mempunyai panjang 6x, lebar 3y, dan tinggi 2z, maka panjang diagonal ruang balok tersebut dapat dirumuskan A. 3 x 2 + y 2 + z 2 B. 5 x 2 + y 2 + z 2 C. 7 x 2 + y 2 + z 2 D. 9 x 2 + y 2 + z 2

33. Sebuah balok ABCD.EFGH dengan ukuran 4 cm x 3 cm x 7 cm. panjang diagonal sisi AC adalah.. A. 5 cm B. 6 cm C. 7 cm D. 8 cm

34. Pada soal no.33 panjang diagonal ruang balok tersebut adalah.. cm A. B. 74 75 C. D. 78 80

Lampiran 9

83

35. Sebuah balok berukuran panjang 3 dm dan lebar 2 dm. jika jumlah semua panjang rusuknya 220 dm, maka tinggi balok itu adalah dm A. 20 B. 25 36. E
20 cm

C. 40 D. 50 H F D C B
9 cm

Dengan memperhatikan gambar disamping, panjang diagonal AG adalah.. A. 24 cm B. 25 cm C. 26 cm D. 27 cm

A12 cm

37. Sebuah balok berukuran panjang 12 cm dan lebar 9 cm. sedangkan panjang salah satu diagonal ruangnya adalah 17 cm. tinggi balok tersebut adalah.. A. 4 cm B. 6 cm C. 8 cm D. 10 cm

38. Panjang kawat yang dibutuhkan untuk membuat kerangka balok dengan ukuran 10 cm x 6 cm x 2 cm adalah.. A. 480 cm B. 500 cm C. 380 cm D. 400 cm

39. Luas permukaan sebuah balok dengan panjang = 12 cm dan lebar = 9 cm adalah 289 cm2. tinggi balok tersebut adalah. A. 4 cm B. 6 cm C. 8 cm D. 10 cm

40. Sebuah balok mempunyai panjang = 5 cm, lebar 3 cm, dan tinggi = 4 cm. luas permukaan balok tersebut adalah. A. 60 cm2 B. 94 cm2 C. 160 cm2 D. 194 cm2

41. Sebuah kotak perhiasan berbentuk balok dengan ukuran 20 cm x 15 cm x 5 cm, bagian luar kotak itu akan dilapisi kain beludru. Luas kain beludru yang diperlukan adalah.. cm2 A. 327 B. 475 C. 675 D. 950

Lampiran 9

84

42. Panjang, lebar, dan tinggi sebuah balok berbanding sebagai 5 : 3 : 2. Jika volum balok itu adalah 1920 cm3, maka luas alas balok adalah..... cm2 A. 80 B. 96 C. 160 D. 240

43. Sebuah balok panjangnya 3a meter, lebarnya 2a meter dan tingginya a meter. Bila diketahui keliling bidang sisi balok yang terkecil adalah 30 meter, maka keliling bidang pembatas balok yang terbesar adalah.. A. 10 meter B. 25 meter C. 50 meter D. Tak dapat dihitung

44. Sebuah balok memiliki ukuran panjang 12 cm, lebar 9 cm, dan tingginya 8 cm. volum balok itu adalah.. A. 846 cm3 B. 864 cm3 C. 648 cm3 D. 684 cm3

45. Volum sebuah balok = 384 cm3. Jika lebar dan tinggi balok tersebut masingmasing adalah 8 cm dan 4 cm, panjang balok tersebut adalah.. A. 6 cm B. 12 cm C. 18 cm D. 24 cm

46. Sebuah bak berbentuk balok dengan panjang 3 m, lebar 1 m, dan tinggi 4 m. volum air yang mengisi A. 9 m3 B. 12 m3 3 bagian bak itu adalah.. 4 C. 18 m3 D. 24 m3

47. Sepotong kain beludru yang berukuran 70 cm x 50 cm akan digunakan untuk membuat penutup sebuah kotak perhiasan yang berbentuk balok dengan ukuran 20 cm x 15 cm x 10 cm. banyaknya kain beludru yang tersisa adalah.... A. 500 cm2 B. 600 cm2 C. 700 cm2 D. 800 cm2

Lampiran 9

85

48. Sebuah balok mempunyai ukuran panjang 12 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 4 cm. apabila panjang dan tinggi balok tersebut diperpanjang 1 1 kali, maka 2

perbandingan volum balok sebelum dan sesudah diperbesar adalah.. A. 3 : 2 B. 4 : 9 C. 3 : 4 D. 4 : 11

49. Sebuah balok mempunyai volum sebesar 162 cm2. jika perbandingan panjang, lebar, dan tinggi balok adalah 3 : 2 : 1, maka ukuran panjang, lebar dan tinggi balok tersebut berturut-turut adalah. A. 9 cm, 6 cm, dan 3 cm B. 12 cm, 8 cm, dan 4 cm C. 3 cm, 2 cm, dan 1 cm D. 6 cm, 4 cm, dan 2 cm

50. Sebuah balok mempunyai ukuran panjang 10 cm, lebar 4 cm, dan tinggi 6 cm. jika panjang balok diperpanjang 6 5 kali, dan tinggi balok diperkecil 5 6 C. 24 cm3 D. 0 cm3

kali, maka besar perubahan volum balok tersebut adalah.. A. 48 cm3 B. 36 cm3

<<<<<<<<<<<

Selamat Mengerjakan >>>>>>>>>>>

Lampiran 10

86

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. B 2. C 3. C 4. B 5. D 6. C 7. D 8. A 9. C 10. A

11. D 12. A 13. A 14. C 15. A 16. C 17. A 18. B 19. A 20. A

21. B 22. B 23. C 24. C 25. D 26. A 27. B 28. B 29. D 30. D

31. B 32. C 33. A 34. B 35. D 36. B 37. C 38. A 39. C 40. B

41. D 42. D 43. C 44. B 45. B 46. A 47. A 48. B 49. A 50. D

Lampiran 11

87

KISI-KISI SOAL INSTRUMEN BANGUN RUANG SISI DATAR (KUBUS DAN BALOK)

No

Kompetensi Dasar

Indikator Pembelajaran

Aspek

No Soal

Jumlah

1.

Mengidentifi kasi sifatsifat kubus dan balok serta bagianbagiannya

Siswa dapat mengenal unsur-unsur kubus dan balok Siswa dapat menghitung unsur-unsur kubus dan balok

C1

1, 4

C2 C3

5, 13, 14

2.

Membuat jaring-jaring kubus dan balok

Siswa dapat mengenal jaring-jaring kubus dan balok

C2

2, 3

3.

Menghitung luas permukaan dan volum kubus dan balok

Siswa dapat menghitung luas permukaan kubus Siswa dapat menghitung luas permukaan balok Siswa dapat menghitung besar perubahan luas permukaan kubus jika ukuran rusuknya berubah

C3

15

C3

16

C3

6, 7

Siswa dapat menghitung besar perubahan luas

C2 C3

17

Lampiran 11

88

permukaan balok jika ukuran rusuknya berubah Siswa dapat menghitung volum kubus Siswa dapat menghitung volum balok C3 18 1 C3 8, 9 2

Siswa dapat menghitung besar perubahan volum kubus jika ukuran rusuknya berubah Siswa dapat menghitung besar perubahan volum balok jika ukuran rusuknya berubah Jumlah

C3

10, 11, 12

C3

19, 20

20

Keterangan: C1 : Ingatan C2 : Pemahaman C3 : Penerapan

Lampiran 12

89

INSTRUMEN PENELITIAN Materi : Kubus dan Balok Kelas/Semester : 2 (dua) / 2 Waktu : 60 menit Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf A, B, C, atau D merupakan jawaban yang paling tepat! yang

1. Jika 216 buah kubus kecil dengan rusuk 1 cm disusun menjadi sebuah kubus besar, maka rusuk kubus yang besar akan menjadi..... A. 4 C. 6 B. 5 D. 8 2. Gambar dibawah ini adalah jaring-jaring sebuah kubus. Jika persegi nomor 3 adalah alas kubus, maka yang meupakan tutupnya adalah persegi nomor.... A. 1 6 B. 2 4 5 C. 5 2 3 D. 6 1 3. Rangkaian persegi panjang berikut yang merupakan jaring-jaring balok adalah. A. C.

B.

D.

4. Banyaknya diagonal ruang yang dimiliki kubus ABCD.EFGH adalah..... A. 2 B. 6 C. 4 D. 12 5. Kubus yang rusuknya 6 cm mempunyai A. Panjang diagonal bidang 3 3 cm B. Panjang diagonal bidang 12 cm C. Panjang diagonal ruang 6 3 cm D. Panjang diagonal ruang 18 cm 6. Keliling alas kubus I adalah 36 cm dan keliling alas kubus II adalah 48 cm, maka perbandingan luas permukaan kubus I dengan kubus II adalah...... A. 1 : 2 C. 1 : 8 B. 1 : 4 D. 1 : 12

Lampiran 12

90

7. Sebuah kubus memiliki panjang rusuk 6 cm. kemudian rusuk-rusuk diperpanjang menjadi 8 cm. besar perubahan luas permukaan kubus tersebut adalah.. A. 168 cm2 C. 384 cm2 B. 216 cm2 D. 600 cm2 8. Panjang salah satu diagonal ruang suatu kubus adalah 108 cm. volum kubus tersebut adalah.. cm3 A. 512 C. 125 B. 216 D. 64 9. Volum kubus yang memiliki luas 1.176 cm2 adalah.. cm3 A. 1.331 C. 2.744 B. 2.197 D. 4.096 10. Selisih panjang rusuk dua kubus adalah 2 dm. jika selisih luas sisi kubus itu adalah 96 dm2, maka selisih volum kedua kubus adalah..... A. 90 liter C. 98 liter B. 95 liter D. 108 liter 11. Panjang rusuk 2 buah kubus masing-masing 3 cm dan 9 cm. perbandingan volum kedua kubus tersebut adalah.. A. 1 : 3 B. 1 : 6 C. 1 : 9 D. 1 : 27 12. Sebuah kubus mempunyai panjang rusuk 4 cm. apabila panjang rusuk 3 diperpanjang menjadi kali panjang semula, maka besar perubahan volum 2 kubus itu adalah.. C. 98 cm2 A. 152 cm3 3 D. 64 cm3 B. 126 cm 13. Sebuah balok berukuran panjang 12 cm dan lebar 9 cm. sedangkan panjang salah satu diagonal ruangnya adalah 17 cm. tinggi balok tersebut adalah.. A. 4 cm C. 8 cm B. 6 cm D. 10 cm 14. Panjang kawat yang dibutuhkan untuk membuat kerangka balok dengan ukuran 10 cm x 6 cm x 2 cm adalah.. A. 480 cm C. 380 cm B. 500 cm D. 400 cm 15. Luas permukaan sebuah balok dengan panjang = 12 cm dan lebar = 9 cm adalah 289 cm2. tinggi balok tersebut adalah. A. 4 cm C. 8 cm B. 6 cm D. 10 cm 16. Sebuah kotak perhiasan berbentuk balok dengan ukuran 20 cm x 15 cm x 5 cm, bagian luar kotak itu akan dilapisi kain beludru. Luas kain beludru yang diperlukan adalah.. cm2 A. 327 C. 675 B. 475 D. 950 17. Sebuah balok panjangnya 3a meter, lebarnya 2a meter dan tingginya a meter. Bila diketahui keliling bidang sisi balok yang terkecil adalah 30 meter, maka keliling bidang pembatas balok yang terbesar adalah.. A. 10 meter C. 50 meter B. 25 meter D. Tak dapat dihitung

Lampiran 12

91

18. Sebuah balok memiliki ukuran panjang 12 cm, lebar 9 cm, dan tingginya 8 cm. volum balok itu adalah.. C. 648 cm3 A. 846 cm3 B. 864 cm3 D. 684 cm3 19. Sebuah balok mempunyai ukuran panjang 12 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 4 cm. 1 apabila panjang dan tinggi balok tersebut diperpanjang 1 kali, maka 2 perbandingan volum balok ebelum dan sesudah diperbesar adalah.. A. 3 : 2 C. 3 : 4 B. 4 : 9 D. 4 : 11 20. Sebuah balok mempunyai ukuran panjang 10 cm, lebar 4 cm, dan tinggi 6 cm. 6 5 jika panjang balok diperpanjang kali, dan tinggi balok diperkecil kali, 5 6 maka besar perubahan volum balok tersebut adalah.. A. 48 cm3 C. 24 cm3 B. 36 cm3 D. 0 cm3

<<<<<<<<<< Selamat

Mengerjakan >>>>>>>>>>

Lampiran 13

92

KUNCI JAWABAN SOAL INSTRUMEN PENELITIAN

1. B 2. D 3. D 4. C 5. B 6. A 7. B 8. B 9. C 10. C

11. D 12. A 13. B 14. C 15. C 16. D 17. C 18. B 19. B 20. D

LAMPIRAN 14

HASIL ANALISIS TES UJI COBA


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 Nama Butir Soal 5 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 58 38 56 24 21 58 38 56 24 21 3364 1444 3136 576 441 1409 996 1372 674 568 0,1382199 0,4053333 0,200646 0,4797355 0,3230335 tidak valid valid tidak valid valid valid 0,90625 0,59375 0,875 0,375 0,328125 0,09375 0,40625 0,125 0,625 0,671875 0,0849609 0,2412109 0,109375 0,234375 0,220459 0,90625 0,59375 0,875 0,375 0,328125 mudah sedang mudah sedang sedang 0,9375 0,75 0,9375 0,53125 0,4375 0,875 0,4375 0,8125 0,21875 0,21875 0,0625 0,3125 0,125 0,3125 0,21875 jelek cukup jelek cukup cukup dibuang dipakai dibuang dipakai dipakai 1 2 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 7 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 59 59 3481 1436 0,1766161 tidak valid 0,921875 0,078125 0,0720215 0,921875 mudah 0,96875 0,875 0,09375 jelek dibuang

Bahriyah Yuni Fitriyani Kurnia Ningsih Evi Nirnayani Ria Erviana Hanief Ardiyanto Suheningrum Cintami Tuti Alawiyah Rafi'atul. Khabbah Widyanngsih Nuryanah Warohyati Dodi Purnomo Julaiha Rifki. Dwiyantono Hasan Amir Lili Afriyani Kunandar Arifin Ahmad Noer Khomar Asmawati Winda Novayanti Andriana Lia Indah. P Agung Hariyanto Komaluddin Darno Prawiro Arfi Hardiansyah Abdur Rohman Hana. I. Siti Sholihah Iin Hanifah Eka Raharji Solehat Wage Waluyo Mutia Nur K.S Syaiful Andi Desi Novianti Winarti Abdul Kodir Choeruddin Mulyono Daeni Wiroyatunnihayah Yenni Sulastri Casri'ah Andari Nur Faikoh Susanti Dwi Putri Hasanatul Maroh Nur Asiyah Rokhaenah Nisa Susilowati Anis Satun Solihah Hidayati Halimah Sarinah Umi Khumaidah Ayu Widya Astuti Sri Indah Rezeki Tanti Fujiyanti Fatimah Agung Setyo P.
x x2 (x)2 xy rxy Kriteria Validitas Proporsi Benar (p) proporsi Salah (q) pxq Indeks Kesukaran Kriteria Kesukaran PA PB Daya Beda Kriteria Daya Beda Kriteria Soal

33 34 55 33 34 55 1089 1156 3025 821 899 1355 0,1375218 0,3941753 0,2386035 tidak valid valid tidak valid 0,515625 0,53125 0,859375 0,484375 0,46875 0,140625 0,2497559 0,2490234 0,1208496 0,515625 0,53125 0,859375 sedang sedang mudah 0,5625 0,65625 0,9375 0,46875 0,40625 0,78125 0,09375 0,25 0,15625 jelek cukup jelek dibuang dipakai dibuang

Daya Beda

Tingkat Kesukaran

Validitas

LAMPIRAN 14

HASIL ANALISIS TES UJI COBA


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 Nama 10 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 33 33 1089 821 0,1375218 tidak valid 0,515625 0,484375 0,2497559 0,515625 sedang 0,5625 0,46875 0,09375 jelek dibuang Butir Soal 15 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 20 46 20 42 46 20 46 20 42 46 400 2116 400 1764 2116 505 1185 505 1070 1185 0,1278233 0,4269542 0,1278233 0,3093621 0,4269542 tidak valid valid tidak valid valid valid 0,3125 0,71875 0,3125 0,65625 0,71875 0,6875 0,28125 0,6875 0,34375 0,28125 0,2148438 0,2021484 0,2148438 0,2255859 0,2021484 0,3125 0,71875 0,3125 0,65625 0,71875 sedang mudah sedang sedang mudah 0,34375 0,8125 0,34375 0,78125 0,8125 0,28125 0,625 0,28125 0,53125 0,625 0,0625 0,1875 0,0625 0,25 0,1875 jelek jelek jelek cukup jelek dibuang dibuang dibuang dipakai dibuang 11 12 13 14 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 17 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 18 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 19 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 20 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0

Bahriyah Yuni Fitriyani Kurnia Ningsih Evi Nirnayani Ria Erviana Hanief Ardiyanto Suheningrum Cintami Tuti Alawiyah Rafi'atul. Khabbah Widyanngsih Nuryanah Warohyati Dodi Purnomo Julaiha Rifki. Dwiyantono Hasan Amir Lili Afriyani Kunandar Arifin Ahmad Noer Khomar Asmawati Winda Novayanti Andriana Lia Indah. P Agung Hariyanto Komaluddin Darno Prawiro Arfi Hardiansyah Abdur Rohman Hana. I. Siti Sholihah Iin Hanifah Eka Raharji Solehat Wage Waluyo Mutia Nur K.S Syaiful Andi Desi Novianti Winarti Abdul Kodir Choeruddin Mulyono Daeni Wiroyatunnihayah Yenni Sulastri Casri'ah Andari Nur Faikoh Susanti Dwi Putri Hasanatul Maroh Nur Asiyah Rokhaenah Nisa Susilowati Anis Satun Solihah Hidayati Halimah Sarinah Umi Khumaidah Ayu Widya Astuti Sri Indah Rezeki Tanti Fujiyanti Fatimah Agung Setyo P.
x x2 (x)2 xy rxy Kriteria Validitas Proporsi Benar (p) proporsi Salah (q) pxq Indeks Kesukaran Kriteria Kesukaran PA PB Daya Beda Kriteria Daya Beda Kriteria Soal

27 46 16 27 46 27 46 16 27 46 729 2116 256 729 2116 749 1185 477 749 1185 0,4846744 0,4269542 0,5089953 0,4846744 0,4269542 valid valid valid valid valid 0,421875 0,71875 0,25 0,421875 0,71875 0,578125 0,28125 0,75 0,578125 0,28125 0,2438965 0,2021484 0,1875 0,2438965 0,2021484 0,421875 0,71875 0,25 0,421875 0,71875 sedang mudah sukar sedang mudah 0,65625 0,8125 0,375 0,65625 0,8125 0,1875 0,625 0,125 0,1875 0,625 0,46875 0,1875 0,25 0,46875 0,1875 baik jelek cukup baik jelek dipakai dibuang dipakai dipakai dibuang

Daya Beda

Tingkat Kesukaran

Validitas

LAMPIRAN 14

HASIL ANALISIS TES UJI COBA


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 Nama 21 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 24 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 25 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Butir Soal 26 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 31 31 961 827 0,3935969 valid 0,484375 0,515625 0,2497559 0,484375 sedang 0,75 0,21875 0,53125 baik dipakai 27 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 29 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 31 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0

Bahriyah Yuni Fitriyani Kurnia Ningsih Evi Nirnayani Ria Erviana Hanief Ardiyanto Suheningrum Cintami Tuti Alawiyah Rafi'atul. Khabbah Widyanngsih Nuryanah Warohyati Dodi Purnomo Julaiha Rifki. Dwiyantono Hasan Amir Lili Afriyani Kunandar Arifin Ahmad Noer Khomar Asmawati Winda Novayanti Andriana Lia Indah. P Agung Hariyanto Komaluddin Darno Prawiro Arfi Hardiansyah Abdur Rohman Hana. I. Siti Sholihah Iin Hanifah Eka Raharji Solehat Wage Waluyo Mutia Nur K.S Syaiful Andi Desi Novianti Winarti Abdul Kodir Choeruddin Mulyono Daeni Wiroyatunnihayah Yenni Sulastri Casri'ah Andari Nur Faikoh Susanti Dwi Putri Hasanatul Maroh Nur Asiyah Rokhaenah Nisa Susilowati Anis Satun Solihah Hidayati Halimah Sarinah Umi Khumaidah Ayu Widya Astuti Sri Indah Rezeki Tanti Fujiyanti Fatimah Agung Setyo P.
x x2 (x)2 xy rxy Kriteria Validitas Proporsi Benar (p) proporsi Salah (q) pxq Indeks Kesukaran Kriteria Kesukaran PA PB Daya Beda Kriteria Daya Beda Kriteria Soal

20 16 39 45 25 20 16 39 45 25 400 256 1521 2025 625 565 477 1013 1134 723 0,4345993 0,5089953 0,3740243 0,2801058 0,5974674 valid valid valid valid valid 0,3125 0,25 0,609375 0,703125 0,390625 0,6875 0,75 0,390625 0,296875 0,609375 0,2148438 0,1875 0,2380371 0,2087402 0,2380371 0,3125 0,25 0,609375 0,703125 0,390625 sedang sukar sedang mudah sedang 0,46875 0,375 0,8125 0,8125 0,65625 0,15625 0,125 0,40625 0,59375 0,125 0,3125 0,25 0,40625 0,21875 0,53125 cukup cukup baik cukup baik dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai

13 50 53 56 45 13 50 53 56 45 169 2500 2809 3136 2025 374 1236 1281 1396 1134 0,3652131 0,2063787 0,0565353 0,3726282 0,2801058 valid tidak valid tidak valid valid valid 0,203125 0,78125 0,828125 0,875 0,703125 0,796875 0,21875 0,171875 0,125 0,296875 0,1618652 0,1708984 0,142334 0,109375 0,2087402 0,203125 0,78125 0,828125 0,875 0,703125 sukar mudah mudah mudah mudah 0,28125 0,875 0,8125 0,96875 0,8125 0,125 0,6875 0,84375 0,78125 0,59375 0,15625 0,1875 -0,03125 0,1875 0,21875 jelek jelek tidak baik jelek cukup dibuang dibuang dibuang dibuang dipakai

Daya Beda

Tingkat Kesukaran

Validitas

LAMPIRAN 14

HASIL ANALISIS TES UJI COBA


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 Nama 32 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 33 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 34 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 36 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Butir Soal 37 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 29 29 841 799 0,4903607 valid 0,453125 0,546875 0,2478027 0,453125 sedang 0,59375 0,3125 0,28125 cukup dipakai 38 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 25 25 625 643 0,2088707 tidak valid 0,390625 0,609375 0,2380371 0,390625 sedang 0,46875 0,3125 0,15625 jelek dibuang 39 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 40 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 41 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 42 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0

Bahriyah Yuni Fitriyani Kurnia Ningsih Evi Nirnayani Ria Erviana Hanief Ardiyanto Suheningrum Cintami Tuti Alawiyah Rafi'atul. Khabbah Widyanngsih Nuryanah Warohyati Dodi Purnomo Julaiha Rifki. Dwiyantono Hasan Amir Lili Afriyani Kunandar Arifin Ahmad Noer Khomar Asmawati Winda Novayanti Andriana Lia Indah. P Agung Hariyanto Komaluddin Darno Prawiro Arfi Hardiansyah Abdur Rohman Hana. I. Siti Sholihah Iin Hanifah Eka Raharji Solehat Wage Waluyo Mutia Nur K.S Syaiful Andi Desi Novianti Winarti Abdul Kodir Choeruddin Mulyono Daeni Wiroyatunnihayah Yenni Sulastri Casri'ah Andari Nur Faikoh Susanti Dwi Putri Hasanatul Maroh Nur Asiyah Rokhaenah Nisa Susilowati Anis Satun Solihah Hidayati Halimah Sarinah Umi Khumaidah Ayu Widya Astuti Sri Indah Rezeki Tanti Fujiyanti Fatimah Agung Setyo P.
x x2 (x)2 xy rxy Kriteria Validitas Proporsi Benar (p) proporsi Salah (q) pxq Indeks Kesukaran Kriteria Kesukaran PA PB Daya Beda Kriteria Daya Beda Kriteria Soal

48 6 19 46 10 48 6 19 46 10 2304 36 361 2116 100 1181 165 430 1142 254 0,158719 0,1707423 -0,134866 0,2002995 0,0913782 tidak valid tidak valid tidak valid tidak valid tidak valid 0,75 0,09375 0,296875 0,71875 0,15625 0,25 0,90625 0,703125 0,28125 0,84375 0,1875 0,0849609 0,2087402 0,2021484 0,1318359 0,75 0,09375 0,296875 0,71875 0,15625 mudah sukar sukar mudah sukar 0,84375 0,15625 0,25 0,78125 0,1875 0,65625 0,03125 0,34375 0,65625 0,125 0,1875 0,125 -0,09375 0,125 0,0625 jelek jelek tidak baik jelek jelek dibuang dibuang dibuang dibuang dibuang

29 8 29 16 29 8 29 16 841 64 841 256 799 190 799 377 0,4903607 -0,014332 0,4903607 -0,038311 valid tidak valid valid tidak valid 0,453125 0,125 0,453125 0,25 0,546875 0,875 0,546875 0,75 0,2478027 0,109375 0,2478027 0,1875 0,453125 0,125 0,453125 0,25 sedang sukar sedang sukar 0,59375 0,15625 0,59375 0,21875 0,3125 0,09375 0,3125 0,28125 0,28125 0,0625 0,28125 -0,0625 cukup jelek cukup tidak baik dipakai dibuang dipakai dibuang

Daya Beda

Tingkat Kesukaran

Validitas

LAMPIRAN 14

HASIL ANALISIS TES UJI COBA


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 Nama 43 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 25 625 683 0,4031691 valid 0,390625 0,609375 0,2380371 0,390625 sedang 0,59375 0,1875 0,40625 baik dipakai 44 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 7 49 235 0,5087446 valid 0,109375 0,890625 0,0974121 0,109375 sukar 0,21875 0 0,21875 cukup dipakai 45 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 26 26 676 668 0,2123174 tidak valid 0,40625 0,59375 0,2412109 0,40625 sedang 0,375 0,4375 -0,0625 tidak baik dibuang Butir 46 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 11 11 121 313 0,3078033 valid 0,171875 0,828125 0,142334 0,171875 sukar 0,25 0,09375 0,15625 jelek dibuang Soal 47 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 39 39 1521 967 0,1505812 tidak valid 0,609375 0,390625 0,2380371 0,609375 sedang 0,71875 0,5 0,21875 cukup dibuang 48 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 7 49 235 0,5087446 valid 0,109375 0,890625 0,0974121 0,109375 sukar 0,21875 0 0,21875 cukup dipakai 49 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 9 9 81 225 0,0613552 tidak valid 0,140625 0,859375 0,1208496 0,140625 sukar 0,15625 0,125 0,03125 jelek dibuang 50 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Y 41 38 39 32 35 27 30 27 30 32 30 33 29 28 23 28 27 29 28 29 30 33 26 25 28 22 24 25 22 24 24 27 27 25 23 29 20 19 21 20 20 28 21 21 20 17 15 22 15 18 16 18 19 19 15 19 21 16 16 13 18 15 15 10 1536 y2 1681 1444 1521 1024 1225 729 900 729 900 1024 900 1089 841 784 529 784 729 841 784 841 900 1089 676 625 784 484 576 625 484 576 576 729 729 625 529 841 400 361 441 400 400 784 441 441 400 289 225 484 225 324 256 324 361 361 225 361 441 256 256 169 324 225 225 100 39646

Bahriyah Yuni Fitriyani Kurnia Ningsih Evi Nirnayani Ria Erviana Hanief Ardiyanto Suheningrum Cintami Tuti Alawiyah Rafi'atul. Khabbah Widyanngsih Nuryanah Warohyati Dodi Purnomo Julaiha Rifki. Dwiyantono Hasan Amir Lili Afriyani Kunandar Arifin Ahmad Noer Khomar Asmawati Winda Novayanti Andriana Lia Indah. P Agung Hariyanto Komaluddin Darno Prawiro Arfi Hardiansyah Abdur Rohman Hana. I. Siti Sholihah Iin Hanifah Eka Raharji Solehat Wage Waluyo Mutia Nur K.S Syaiful Andi Desi Novianti Winarti Abdul Kodir Choeruddin Mulyono Daeni Wiroyatunnihayah Yenni Sulastri Casri'ah Andari Nur Faikoh Susanti Dwi Putri Hasanatul Maroh Nur Asiyah Rokhaenah Nisa Susilowati Anis Satun Solihah Hidayati Halimah Sarinah Umi Khumaidah Ayu Widya Astuti Sri Indah Rezeki Tanti Fujiyanti Fatimah Agung Setyo P.
x x2 (x)2 xy rxy Kriteria Validitas Proporsi Benar (p) proporsi Salah (q) pxq Indeks Kesukaran Kriteria Kesukaran PA PB Daya Beda Kriteria Daya Beda Kriteria Soal

7 7 49 Varians total = 235 44,15873016 0,5087446 valid 0,109375 (p x q) = 0,890625 9,467285156 0,0974121 0,109375 r hitung = sukar 0,797882971 0,21875 r tabel = 0.244 0 0,21875 r hitung > r tabel cukup Test Reliabel dipakai

Daya Beda

Tingkat Kesukaran

Validitas

98

Perhitungan Validitas Butir Rumus

rxy =

{N X

N XY - ( X )( Y )
2

( X )

}{N Y

( Y )

Keterangan: = Koefisien korelasi butir soal rxy = Jumlah responden N = Skor per butir X = Skor Total Y Kriteria Apabila rxy > rtabel, maka butir soal valid. Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Skor Total N N B 2 XY X2 Y (Y)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Bahriyah Yuni Fitriyani Kurnia Ningsih Evi Nirnayani Ria Erviana Hanief Ardiyanto Suheningrum Cintami Tuti Alawiyah Rafi'atul. Khabbah Widyanngsih Nuryanah Warohyati Dodi Purnomo Julaiha Rifki. Dwiyantono Hasan Amir Lili Afriyani Kunandar Arifin Asmawati Winda Novayanti Andriana Lia Indah. P Agung Hariyanto Komaluddin Darno Prawiro Arfi Hardiansyah Abdur Rohman Hana. I. Siti Sholihah Iin Hanifah Eka Raharji Solehat 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 41 38 39 32 35 27 30 27 30 32 30 33 29 28 23 28 27 29 28 29 30 33 26 25 28 22 24 25 22 24 24 27 27 25 23 41 38 39 32 35 27 30 27 30 32 30 33 29 0 23 28 27 29 28 29 30 33 26 25 28 22 24 25 22 24 0 27 27 25 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1681 1444 1521 1024 1225 729 900 729 900 1024 900 1089 841 784 529 784 729 841 784 841 900 1089 676 625 784 484 576 625 484 576 576 729 729 625 529

Ahmad Noer Khomar 1

99

36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64

Wage Waluyo Mutia Nur K.S Syaiful Andi Desi Novianti Winarti Abdul Kodir Choeruddin Mulyono Daeni Wiroyatunnihayah Yenni Sulastri Casri'ah Andari Nur Faikoh Susanti Dwi Putri Hasanatul Maroh Nur Asiyah Rokhaenah Nisa Susilowati Anis Satun Solihah Hidayati Halimah Sarinah Umi Khumaidah Ayu Widya Astuti Sri Indah Rezeki Tanti Fujiyanti Fatimah Agung Setyo P.

1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 58

29 20 19 21 20 20 28 21 21 20 17 15 22 15 18 16 18 19 19 15 19 21 16 16 13 18 15 15 10 1536

29 20 0 21 20 20 0 21 21 20 17 0 22 15 18 16 18 19 19 15 19 21 16 16 0 18 15 15 10 1409

1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 58

841 400 361 441 400 400 784 441 441 400 289 225 484 225 324 256 324 361 361 225 361 441 256 256 169 324 225 225 100 39646

Jumlah

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh: x y


x2 (x)2 y2 (y) xy
2

= = = = = = = = = =

58 1536 58 3364 39646 2359296 1409

rxy rxy rxy

(64.58 3364)(64.39646 2359296)


1088 7871,51218 0,13822

64.1409 - 58.1536

Karena rxy < rtabel, maka soal nomor 1 tidak valid

Lampiran 16

Lampiran 17

101

Lampiran 19

104

Lampiran 18

102

Lampiran 18

103

Lampiran 20

105

DAFTAR NILAI TES AKHIR KELAS KONTROL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 NAMA AHMAD MURTAFI'IN ALI IMRON AMALIA RATNASARI ANIS UTAMI BAJANG SAPON BAMBANG SUTEJO EKO SUSANTO FUTIKHATUR ROHMAH HADI PRIYANTO KHOIRUDDIN KHOIRUS SIYAMI LAILATUL KHASANAH M. ERWIN MIFTACHATUL FALACH MUAWANAH MUHAMMAD IRSYAD MUKAROMAH MUSTAKIM NAILA AFTINA NURUL FADHILAH NURUL HUDA NURUL KHIKMAWATI RIDHO'AH RISKA FITRIYANTI SHOLIKUL AMIN SITI NUR JUMAIYAH SITI ROHMATUN SITI YULIYANTI SLAMET RIYADI SRI SURYANINGSIH SUBAKIR SUGENG NUGROHO SUTIKNO TAUFIQUR ROCHMAN TIA WASRIANI ULIL ALBAB ZAEDUN MU'ARIF KODE K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6 K-7 K-8 K-9 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35 K-36 K-37 Nilai 70 70 60 60 70 60 60 45 75 50 75 75 70 55 70 70 70 70 80 65 75 70 70 65 75 70 70 65 60 70 50 65 65 60 50 60 70

Lampiran 21

106

DAFTAR NILAI TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 NAMA ABDUL QODIR AHMAD MASRURI ALI MARYANTO BAMBANG AS'ARI BUDI SETIAWAN DEWI ARUM SARI FADLI KOMARUDIN FITROTUN NISAK GUNAWAN MUHTARI HIDAYATUL ROSYIDAH ITA RIYANTI JAMALUDIN LISKANA MARIYATUL QIBTIYAH MOHAMAD KHOLIL MUHAMMAD ABDUL SYUKUR MUHAMMAD INDRO WIBAWANTO MUHAMMAD NAILUL GHOFAR NIKMATUL JANAH NUNUK FATMAWATI NUR AFIFAH PUJI UTOMO RATIH DAMAYANTI SARI TRISNAWATI SHOBIRIN SITI AMINAH SITI MAESAROH SRI MEI KUSUMAWATI ST. TRIANA MUSTIKAWATI SUGENG WINARNO TANTI PURWANTI TRI BAYU KURNIAWAN TRI SUTRISNO GINANJAR.W ULFATUR ROHMANIAH WAKHID FATKHUROKIM ZAINUDDIN ZULIYANTI KODE E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 Nilai 75 65 50 85 80 70 70 70 55 75 70 60 70 70 70 70 75 70 65 80 70 70 60 70 70 70 70 70 80 80 65 50 55 80 70 70 75

Lampiran 22

107

DATA HASIL BELAJAR Eksperimen Kode Nilai No Siswa 1 E-01 75 2 E-02 90 3 E-03 50 4 E-04 85 5 E-05 80 6 E-06 70 7 E-07 70 8 E-08 85 9 E-09 55 10 E-10 75 11 E-11 70 12 E-12 60 13 E-13 70 14 E-14 70 15 E-15 80 16 E-16 70 17 E-17 75 18 E-18 70 19 E-19 65 20 E-20 80 21 E-21 70 22 E-22 70 23 E-23 85 24 E-24 70 25 E-25 70 26 E-26 70 27 E-27 80 28 E-28 70 29 E-29 80 30 E-30 80 31 E-31 65 32 E-32 80 33 E-33 55 34 E-34 80 35 E-35 70 36 E-36 70 37 E-37 75 S = 2685 n1 x1 s1
2

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 S n2 x2 s2
2

Kontrol Kode Siswa K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35 K-36 K-37 = = = = =

Nilai 70 70 60 85 70 55 60 45 75 50 75 75 70 55 70 70 75 70 80 65 75 70 70 80 75 70 70 65 60 70 50 65 65 60 50 60 70 2470 37 66.76 85.02 9.22

= = = =

37 72.57 75.86 8.71

s1

s2

Lampiran 23

108

Lampiran 24

109

Lampiran 25

Lampiran 26

111

Lampiran 27

112

DAFTAR PESERTA TES UJI COBA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Nama Abdul Kodir Abdur Rohman Agung Hariyanto Agung Setyo P. Ahmad Noer Khomar Andari Andriana Anis Satun Solihah Arfi Hardiansyah Asmawati Ayu Widya Astuti Bahriyah Casri'ah Choeruddin Cintami Daeni Darno Prawiro Desi Novianti Dodi Purnomo Eka Raharji Evi Nirnayani Fatimah Halimah Hana. I. Hanief Ardiyanto Hasan Amir Hasanatul Maroh Hidayati Iin Hanifah Julaiha Khabbah Komaluddin No 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 Nama Kunandar Arifin Kurnia Ningsih Lia Indah. P Lili Afriyani Mulyono Mutia Nur K.S Nisa Susilowati Nur Asiyah Nur Faikoh Nuryanah Rafi'atul. Ria Erviana Rifki Dwiyantono Rokhaenah Sarinah Siti Sholihah Solehat Sri Indah Rezeki Suheningrum Susanti Dwi Putri Syaiful Andi Tanti Fujiyanti Tuti Alawiyah Umi Khumaidah Wage Waluyo Warohyati Widyanngsih Winarti Winda Novayanti Wiroyatunnihayah Yenni Sulastri Yuni Fitriyani

Lampiran 28

113

DAFTAR NAMA KELOMPOK BELAJAR DI KELAS

Kelompok 1 1. Ahmad Masruri 2. Abdul Qodir 3. Puji Utomo 4. Gunawan Muhtari Kelompok 3 1. Muhammad Kholil 2. Dewi Arumsari 3. Sari Trisnawati 4. Muhammad Abdul Syukur Kelompok 5 1. Siti Maesaroh 2. Jamaluddin 3. Sugeng Winarno 4. Nur Afifah 5. Siti Triana Mustikawati Kelompok 7 1. Tri Bayu Kurniawan 2. Mariyatul Qibtiyah 3. Ali Maryanto 4. Ulfatur Rohmaniah Kelompok 9

Kelompok 2 1. Fitrotun Nisak 2. Budi Setiawan 3. Ratih Damayanti 4. Ita Riyanti Kelompok 4 1. Siti Aminah 2. Hidayatul Rosyidah 3. Sri Mei Kusumawati 4. Nunuk Fatmawati Kelompok 6 1. Tanti Purwanti 2. Liskana 3. Tri Sutrisno Ginanjar. W 4. Shobirin

Kelompok 8 1. Taufikul Rohman 2. Muhammad Nailul Ghofar 3. Bambang Asari 4. Wakhid Fatkhurokim

1.Zuliyanti 2.Nikmatul Jannah 3.Fadli Komaruddin 4.Muhammad Indro Wibawanto

Lampiran 29

114

Lampiran 29

115

Lampiran 30

116

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Model Pembelajaran Kooperatif STAD) Pertemuan 1

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu

: SMP Negeri 3 Dempet : Matematika :2/2 : Bangun Ruang Sisi Datar : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.. B. Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan balok serta bagian-bagiannya 2. Membuat jaring-jaring kubus dan balok C. Indikator 1. Mengenal unsur-unsur kubus. 2. Menghitung unsur-unsur kubus 3. Mengenal jaring-jaring kubus D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mengenal unsur-unsur kubus. 2. Siswa dapat menghitung unsur-unsur kubus 3. Siswa dapat mengenal jaring-jaring kubus 4. Siswa dapat membuat jaring-jaring kubus E. Model Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif STAD. F. Metode Mengajar Metode mengajar yang digunakan adalah metode ekspositori, diskusi

Lampiran 30

117

G. Media dan Sumber Belajar 1. Media yang digunakan: Kapur, papan tulis, penggaris, penghapus dan lembar kegiatan siswa (LKS). 2. Sumber belajar yang digunakan: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2. H. Skenario Pembelajaran Pendahuluan 1. Guru menjelaskan tentang pembelajaran kooperatif STAD 2. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran 3. Guru mengingatkan kembali tentang luas persegi 4. Guru memberi motivasi kepada siswa yaitu guru menjelaskan tentang manfaat mempelajari bangun ruang sisi datar 5. Guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4 5 orang siswa heterogen yang telah dipilih sebelumnya dan untuk pertemuan ini guru hanya menginformasikan. Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan tentang unsur-unsur kubus dan jaring-jaring kubus 2. Guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masingmasing yang telah ditentukan 3. Guru memberikan soal/lembar diskusi, tiap kelompok 1 lembar 4. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan soal yang telah diberikan dengan kelompoknya sampai semua anggota kelompok mengerti dari apa yang telah didiskusikan. 5. Guru bersama siswa membahas soal/lembar diskusi. 6. Guru meminta siswa untuk mengerjakan tes individu Penutup 1. Guru bersama siswa membuat rangkuman/kesimpulan tentang materi yang telah diberikan. 2. Guru memberikan tugas rumah/PR.

Lampiran 30

118

I. Evaluasi Evaluasi dilakukan selama pembelajaran. Evaluasi dapat berupa soal tanya jawab.

Semarang, Guru Mata Pelajaran Peneliti

Maret 2007

Khoeroni, S.Pd.

Sutriyono NIM. 4101403590

Lampiran 30

119

LEMBAR DISKUSI 1

1.

a. Berbentuk apakah sisi-sisi bangun disamping? b. Ada berapa sisi bangun disamping? Sebutkan! c. Sebutkan sisi-sisi yang sejajar?

2.

Apakah gambar disamping merupakan jaring-jaring kubus?

3. Perhatikan soal no.1. jika diketahui AB = 3 cm. a. Hitunglah panjang AC! b. Hitunglah panjang AG!

LEMBAR DISKUSI 1

1.

a. Berbentuk apakah sisi-sisi bangun disamping? b. Ada berapa sisi bangun disamping? Sebutkan! c. Sebutkan sisi-sisi yang sejajar?

2.

Apakah gambar disamping merupakan jaring-jaring kubus?

3.

Perhatikan soal no.1. jika diketahui AB = 3 cm. c. Hitunglah panjang AC! d. Hitunglah panjang AG!

Lampiran 30

120

JAWABAN LEMBAR DISKUSI 1 1. a. sisi-sisi bangun tersebut berbentuk persegi b. sisi bangun tersebut ada 6 yaitu ABCD, EFGH, ADHE, BCGF, ABFE, dan DCGH c. ABCD // EFGH, ADHE // BCGF, dan ABFE // DCGH. 2. Gambar tersebut bukan merupakan jaring-jaring kubus 3. a. AC = AB 2 + BC 2
AC = 3 2 + 3 2

b. AG = AC 2 + CG 2
AG = (3 2 ) 2 + 3 2

AC = 9 + 9 AC = 18
AC = 3 2 cm.

AG = 18 + 9 AG = 27 AG = 3 3 cm.

Lampiran 30

121

SOAL TES INDIVIDU 1

1. Lukislah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm! 2. Hitunglah panjang diagonal sisi dan diagonal ruangnya! 3. Bidang ACGE berbentuk bangun apa?

Jawab: 1.

4 cm

2. a. AC = AB 2 + BC 2

b. AG = AC 2 + CG 2
AG = (4 2 ) 2 + 4 2

AC = 4 2 + 4 2 AC = 16 + 16 AC = 32
AC = 4 2 cm.

AG = 32 + 16 AG = 48 AG = 4 3 cm.

3. Persegi panjang.

Lampiran 31

122

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Model Pembelajaran Kooperatif STAD) Pertemuan 2

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu

: SMP Negeri 3 Dempet : Matematika :2/2 : Bangun Ruang Sisi Datar : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. B. Kompetensi Dasar Menghitung luas permukaan dan volum kubus dan balok. C. Indikator 1. Menghitung luas permukaan kubus 2. Menghitung volum kubus D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menemukan sendiri rumus luas permukaan kubus 2. Siswa dapat menemukan sendiri rumus luas permukaan kubus 3. volum kubus. 4. Siswa dapat menghitung luas permukaan kubus 5. Siswa dapat menghitung volum kubus E. Model Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif STAD. F. Metode Mengajar Metode mengajar yang digunakan adalah metode ekspositori, diskusi

Lampiran 31

123

G. Media dan Sumber Belajar 1. Media yang digunakan: Kapur, papan tulis, penggaris, penghapus dan lembar kegiatan siswa (LKS). 2. Sumber belajar yang digunakan: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2. H. Skenario Pembelajaran Pendahuluan 1. Guru bersama siswa membahas PR yang dianggap sulit 2. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran 3. Guru mengingatkan kembali tentang luas persegi dan volum kubus 4. Guru memberi motivasi kepada siswa yaitu guru menjelaskan tentang manfaat mempelajari bangun ruang sisi datar Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan tentang luas permukaan kubus, dan volum kubus 2. Guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masingmasing yang telah ditentukan 3. Guru memberikan soal/lembar diskusi, tiap kelompok 1 lembar 4. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan soal yang telah diberikan dengan kelompoknya sampai semua anggota kelompok mengerti dari apa yang telah didiskusikan. 5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan tes individu Penutup 1. Guru bersama siswa membuat rangkuman/kesimpulan tentang materi yang telah diberikan. 2. Guru memberikan tugas rumah/PR. I. Evaluasi Evaluasi dilakukan selama pembelajaran. Evaluasi dapat berupa soal tanya jawab.

Lampiran 31

124

LEMBAR DISKUSI 2

1.

a. Apakah gambar disamping merupakan jaring-jaring kubus? b. Jika s = 2 cm. berapa luas persegi AEHD? c. Berapa luas seluruh persegi tersebut?

2.

a. Jika AD = 5 cm. hitunglah panjang HB! b. Hitunglah luas permukaan kubus tersebut! c. Hitunglah volum kubus tersebut!

Lampiran 31

125

JAWABAN LEMBAR DISKUSI 2 1. a. ya b. L1 = s2 = 22 = 4 cm2. c. Lt = 6 x L1 = 6 x 4 = 24 cm. 2. a. AB = AD = 5 cm HB merupakan diagonal ruang kubus, jadi panjang HB = 5 3 cm. b. L = 6 x s2 = 6 x 52 = 6 x 25 = 150 cm2. Jadi luas permukaan kubus adalah 150 cm2. c. V = s3 = 53 = 125 cm3. Jadi volum kubus adalah 125 cm3.

Lampiran 31

126

SOAL TES INDIVIDU 2

1. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang diagonal sisi = hitunglah luas permukaan kubus dan volum kubus!

98 cm.

2. Diketahui luas permukaan kubus = 216 cm2. Hitunglah volum kubus tersebut!

Jawab: 1. panjang diagonal sisi = L = 6 x 72 = 6 x 49 = 294 cm2. Jadi Luas permukaan kubus = 294 cm2. V = 73 = 343 cm3. Jadi Volum kubus tersebut adalah 343 cm3. 2. L = 6 x s2 216 = 6 x s2 98 = 7 2 cm.

jadi panjang sisi kubus tersebut adalah 7 cm.

s2 =

216 6

s2 = 36 s = 6 cm V = s3 = 63 = 216 cm3. Jadi volum kubus = 216 cm3.

Lampiran 32

127

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Model Pembelajaran Kooperatif STAD) Pertemuan 3

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu

: SMP Negeri 3 Dempet : Matematika :2/2 : Bangun Ruang Sisi Datar : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. B. Kompetensi Dasar Menghitung luas permukaan dan volum kubus dan balok. C. Indikator 1. Mengenal unsur-unsur balok 2. Menghitung unsur-unsur balok 3. mengenal jaring-jaring balok D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mengenal unsur-unsur balok. 2. Siswa dapat menghitung unsur-unsur balok 3. Siswa dapat mengenal jaring-jaring balok E. Model Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif STAD. F. Metode Mengajar Metode mengajar yang digunakan adalah metode ekspositori, diskusi

Lampiran 32

128

G. Media dan Sumber Belajar 1. Media yang digunakan: Kapur, papan tulis, penggaris, penghapus dan lembar kegiatan siswa (LKS). 2. Sumber belajar yang digunakan: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2. H. Skenario Pembelajaran Pendahuluan 1. Guru bersama siswa membahas PR yang dianggap sulit 2. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran 3. Guru mengingatkan kembali tentang luas persegi 4. Guru memberi motivasi kepada siswa yaitu guru menjelaskan tentang manfaat mempelajari bangun ruang sisi datar Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan tentang unsur-unsur balok dan jaring-jaring balok 2. Guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masingmasing yang telah ditentukan 3. Guru memberikan soal/lembar diskusi, tiap kelompok 1 lembar 4. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan soal yang telah diberikan dengan kelompoknya sampai semua anggota kelompok mengerti dari apa yang telah didiskusikan. 5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan tes individu Penutup 1. Guru bersama siswa membuat rangkuman/kesimpulan tentang materi yang telah diberikan. 2. Guru memberikan tugas rumah/PR. I. Evaluasi Evaluasi dilakukan selama pembelajaran. Evaluasi dapat berupa soal tanya jawab.

Lampiran 32

129

LEMBAR DISKUSI 3

1.

a. Berbentuk apakah sisi-sisi bangun disamping? b. Ada berapa pasang sisi yang kongruen? Sebutkan! c. Sebutkan sisi-sisi yang sejajar?

2.

Apakah gambar disamping merupakan jaring-jaring balok?

3. Perhatikan soal no.1. jika diketahui AB = 4 cm, BC = 3 cm, dan AE = 2 cm. a. Hitunglah panjang AC! b. Hitunglah panjang AG!

Lampiran 32

130

JAWABAN LEMBAR DISKUSI 3 1. a. sisi-sisi bangun tersebut berbentuk persegi dan persegi panjang b. ada 3 pasang yaitu ABCD EFGH, ADHE BCGF, dan ABFE

DCGH
c. ABCD // EFGH, ADHE // BCGF, dan ABFE // DCGH. 2. Gambar tersebut bukan merupakan jaring-jaring balok 3. a. AC = AB 2 + BC 2
AC = 4 2 + 3 2

b. AG = AC 2 + CG 2

AG = (5 2 + 2 2 AG = 25 + 4 AG = 29 cm.

AC = 16 + 9 AC = 25
AC = 5 cm.

Lampiran 32

131

SOAL TES INDIVIDU 3

1. Lukislah balok ABCD.EFGH! 2. Jika panjang, lebar, tinggi balok berturut-turut adalah 10 cm, 8 cm, dan 6 cm. Hitunglah panjang diagonal ruangnya! 3. Bidang BDHF berbentuk bangun apa?

Jawab:

1.

2. AG = AB 2 + BC 2 + CG 2 AG = (10 2 + 8 2 + 4 2 AG = 100 + 64 + 36 AG = 200


AG = 10 2 cm.

Jadi panjang diagonal ruangnya adalah AG = 10 2 cm. 3. Persegi panjang.

Lampiran 33

132

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Model Pembelajaran Kooperatif STAD) Pertemuan 4

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu

: SMP Negeri 3 Dempet : Matematika :2/2 : Bangun Ruang Sisi Datar : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. B. Kompetensi Dasar Menghitung luas permukaan dan volum kubus dan balok. C. Indikator 1. Menghitung luas permukaan balok 2. menghitung volum balok D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menghitung luas permukaan balok. 2. Siswa dapat menghitung volum balok. E. Model Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif STAD. F. Metode Mengajar Metode mengajar yang digunakan adalah metode ekspositori, diskusi G. Media dan Sumber Belajar 1. Media yang digunakan: Kapur, papan tulis, penggaris, penghapus dan lembar kegiatan siswa (LKS). 2. Sumber belajar yang digunakan: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2.

Lampiran 33

133

H. Skenario Pembelajaran Pendahuluan 1. Guru bersama siswa membahas PR yang dianggap sulit 2. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran 3. Guru mengingatkan kembali tentang luas balok dan volum balok 4. Guru memberi motivasi kepada siswa yaitu guru menjelaskan tentang manfaat mempelajari bangun ruang sisi datar Kegiatan Inti 1. Guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masingmasing yang telah ditentukan 2. Guru menjelaskan tentang luas permukaan balok, dan volum balok 3. Guru memberikan soal/lembar diskusi, tiap kelompok 1 lembar 4. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan soal yang telah diberikan dengan kelompoknya sampai semua anggota kelompok mengerti dari apa yang telah didiskusikan. 5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan tes individu Penutup 1. Guru bersama siswa membuat rangkuman/kesimpulan tentang materi yang telah diberikan. 2. Guru memberikan tugas rumah/PR. I. Evaluasi Evaluasi dilakukan selama pembelajaran. Evaluasi dapat berupa soal tanya jawab.

Lampiran 33

134

LEMBAR DISKUSI 4

1. 2.

a. Apakah gambar disamping merupakan jaring-jaring balok? b. Jika p = 5 cm, l = 4 cm, dan t = 3 cm. berapa luas bangun tersebut?

3.

a. Jika p = 5 cm, l = 4 cm, dan t = 3cm. Hitunglah luas permukaan balok tersebut! b. Hitunglah volum balok tersebut!

Lampiran 33

135

JAWABAN LEMBAR DISKUSI 4 1. a. ya b. L = 2 x p x + 2 x p x t + 2 x l x t =2x5x4+2x5x3+2x4x3 = 40 + 30 + 24 = 94 cm2 2. a. L = 2 (p l + pt + l t) = 2 ( 5.4 + 5.3 + 4.3) = 2 (20 +15 + 12) = 2 (47) = 94 cm2 Jadi Luas permukaan balok = 94 cm2. b. V = p x l x t =5x4x3 = 60 cm3 Jadi volum balok adalah 60 cm3.

Lampiran 33

136

SOAL TES INDIVIDU 4

1. Diketahui balok ABCD.EFGH dengan panjang, lebar, dan tinggi masingmasing 20 cm, 9 cm, dan 8 cm. Hitunglah luas permukaan balok dan volum balok! 2. Diketahui panjang sebuah balok = 7 cm, lebar = 6 cm, dan volum balok = 210 cm3. Hitunglah luas permukaan balok tersebut!

Jawab: 1. a. Luas permuakaan balok L = 2 (p l + pt + l t) = 2 ( 20.9 + 20.8 + 9.8) = 2 (180 + 160 + 72) = 2 (412) = 824 cm2 Jadi Luas permukaan balok = 824 cm2. b. V = p x l x t = 20 x 9 x 8 = 1440 cm3 Jadi volum balok adalah 1440 cm3 2. V = p x l x t 210 = 7 x 6 x t 210 = 42 x t t=

210 = 5 cm 42

L = 2 (p l + pt + l t) = 2 ( 7.6 + 7.5 + 6.5) = 2 (42 +35 + 30) = 2 (107) = 214 cm2

Lampiran 33

137

Jadi Luas permukaan balok = 214 cm2.

Lampiran 34

137

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Model Pembelajaran Konvensional) Pertemuan 1

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu

: SMP Negeri 3 Dempet : Matematika :2/2 : Bangun Ruang Sisi Datar : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.. B. Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan balok serta bagian-bagiannya 2. Membuat jaring-jaring kubus dan balok C. Indikator 1. Mengenal unsur-unsur kubus. 2. Menghitung unsur-unsur kubus 3. Mengenal jaring-jaring kubus D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mengenal unsur-unsur kubus. 2. Siswa dapat menghitung unsur-unsur kubus 3. Siswa dapat mengenal jaring-jaring kubus 4. Siswa dapat membuat jaring-jaring kubus E. Model Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran konvensional. F. Metode Mengajar Metode mengajar yang digunakan adalah metode ekspositori

Lampiran 34

138

G. Media dan Sumber Belajar 1. Media yang digunakan: Kapur, papan tulis, penggaris, penghapus dan lembar kegiatan siswa (LKS). 2. Sumber belajar yang digunakan: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2. H. Skenario Pembelajaran Pendahuluan 1. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran 2. Guru mengingatkan kembali tentang luas persegi 3. Guru memberi motivasi kepada siswa yaitu guru menjelaskan tentang manfaat mempelajari bangun ruang sisi datar Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan tentang unsur-unsur kubus dan balok. 2. Guru memberi contoh soal yang behubungan dengan unsur-unsur kubus dan balok. 3. Guru meminta siswa mengerjakan soal yang ada di LKS. 4. Guru bersama siswa membahas soal yang telah dikerjakan. Penutup 1. Guru bersama siswa membuat rangkuman/kesimpulan tentang materi yang telah diberikan. 2. Guru memberikan tugas rumah/PR. I. Evaluasi Evaluasi dilakukan selama pembelajaran. Evaluasi dapat berupa soal tanya jawab.

Lampiran 34

139

TUGAS RUMAH/PR

1.

a. Berbentuk apakah sisi-sisi bangun disamping? b. Ada berapa sisi bangun disamping? Sebutkan! c. Sebutkan sisi-sisi yang sejajar?

2.

Apakah gambar disamping merupakan jaring-jaring kubus?

3. Perhatikan soal no.1. jika diketahui AB = 3 cm. a. Hitunglah panjang AC! b. Hitunglah panjang AG!

4. Lukislah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm! 5. Hitunglah panjang diagonal sisi dan diagonal ruangnya! 6. Bidang ACGE berbentuk bangun apa?

Lampiran 34

140

Jawab: 1. a. sisi-sisi bangun tersebut berbentuk persegi b. sisi bangun tersebut ada 6 yaitu ABCD, EFGH, ADHE, BCGF, ABFE, dan DCGH c. ABCD // EFGH, ADHE // BCGF, dan ABFE // DCGH. 2. Gambar tersebut bukan merupakan jaring-jaring kubus 3. a. AC = AB 2 + BC 2
AC = 3 2 + 3 2

b. AG = AC 2 + CG 2
AG = (3 2 ) 2 + 3 2

AC = 9 + 9 AC = 18
AC = 3 2 cm.

AG = 18 + 9 AG = 27 AG = 3 3 cm.

4.

4 cm

5. a. AC = AB 2 + BC 2

b. AG = AC 2 + CG 2
AG = (4 2 ) 2 + 4 2

AC = 4 2 + 4 2 AC = 16 + 16 AC = 32
AC = 4 2 cm.

AG = 32 + 16 AG = 48 AG = 4 3 cm.

6. Persegi panjang.

Lampiran 35

141

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Model Pembelajaran Konvensional) Pertemuan 2

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu

: SMP Negeri 3 Dempet : Matematika :2/2 : Bangun Ruang Sisi Datar : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. B. Kompetensi Dasar Menghitung luas permukaan dan volum kubus dan balok. C. Indikator 1. Menghitung luas permukaan kubus 2. Menghitung volum kubus D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menemukan sendiri rumus luas permukaan kubus 2. Siswa dapat menemukan sendiri rumus luas permukaan kubus 3. volum kubus. 4. Siswa dapat menghitung luas permukaan kubus 5. Siswa dapat menghitung volum kubus E. Model Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran konvensional. F. Metode Mengajar Metode mengajar yang digunakan adalah metode ekspositori.

Lampiran 35

142

G. Media dan Sumber Belajar 1. Media yang digunakan: Kapur, papan tulis, penggaris, penghapus dan lembar kegiatan siswa (LKS). 2. Sumber belajar yang digunakan: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2. H. Skenario Pembelajaran Pendahuluan 1. Guru bersama siswa membahas PR yang dianggap sulit 2. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran 3. Guru mengingatkan kembali tentang luas persegi 4. Guru memberi motivasi kepada siswa yaitu guru menjelaskan tentang manfaat mempelajari bangun ruang sisi datar Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan tentang jaring-jaring kubus dan balok. 2. Guru memberi contoh cara membuat jaring-jaring kubus dan balok. 3. Guru menjelaskan tentang luas permukaan kubus dan balok. 4. Guru memberi contoh cara menghitung luas permukaan kubus dan balok 5. Guru meminta siswa mengerjakan soal yang ada di LKS. 6. Guru bersama siswa membahas soal yang telah dikerjakan Penutup Penutup 1. Guru bersama siswa membuat rangkuman/kesimpulan tentang materi yang telah diberikan. 2. Guru memberikan tugas rumah/PR. I. Evaluasi Evaluasi dilakukan selama pembelajaran. Evaluasi dapat berupa soal tanya jawab.

Lampiran 35

143

TUGAS RUMAH/PR

1.

a. Apakah gambar disamping merupakan jaring-jaring kubus? b. Jika s = 2 cm. berapa luas persegi AEHD? c. Berapa luas seluruh persegi tersebut?

2.

a. Jika AD = 5 cm. hitunglah panjang HB! b. Hitunglah luas permukaan kubus tersebut! c. Hitunglah volum kubus tersebut!

3. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang diagonal sisi = hitunglah luas permukaan kubus dan volum kubus!

98 cm.

4. Diketahui luas permukaan kubus = 216 cm2. Hitunglah volum kubus tersebut!

Lampiran 35

144

Jawab: 1. a. ya b. L1 = s2 = 22 = 4 cm2. c. Lt = 6 x L1 = 6 x 4 = 24 cm. 2. a. AB = AD = 5 cm HB merupakan diagonal ruang kubus, jadi panjang HB = 5 3 cm. b. L = 6 x s2 = 6 x 52 = 6 x 25 = 150 cm2. Jadi luas permukaan kubus adalah 150 cm2. c. V = s3 = 53 = 125 cm3. Jadi volum kubus adalah 125 cm3. 3. panjang diagonal sisi = L = 6 x 72 = 6 x 49 = 294 cm2. Jadi Luas permukaan kubus = 294 cm2. V = 73 = 343 cm3. Jadi Volum kubus tersebut adalah 343 cm3. 4. L = 6 x s2 216 = 6 x s2 98 = 7 2 cm.

jadi panjang sisi kubus tersebut adalah 7 cm.

s2 =

216 6

s2 = 36 s = 6 cm V = s3 = 63 = 216 cm3. Jadi volum kubus = 216 cm3.

Lampiran 36

145

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Model Pembelajaran konvensional) Pertemuan 3

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu

: SMP Negeri 3 Dempet : Matematika :2/2 : Bangun Ruang Sisi Datar : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. B. Kompetensi Dasar Menghitung luas permukaan dan volum kubus dan balok. C. Indikator 1. Mengenal unsur-unsur balok 2. Menghitung unsur-unsur balok 3. mengenal jaring-jaring balok D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mengenal unsur-unsur balok. 2. Siswa dapat menghitung unsur-unsur balok 3. Siswa dapat mengenal jaring-jaring balok E. Model Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran konvensional. F. Metode Mengajar Metode mengajar yang digunakan adalah metode ekspositori. G. Media dan Sumber Belajar 1. Media yang digunakan: Kapur, papan tulis, penggaris, penghapus dan lembar kegiatan siswa (LKS).

Lampiran 36

146

2. Sumber belajar yang digunakan: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2. H. Skenario Pembelajaran Pendahuluan 1. Guru bersama siswa membahas PR yang dianggap sulit 2. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran 3. Guru mengingatkan kembali tentang volum kubus dan balok 4. Guru memberi motivasi kepada siswa yaitu guru menjelaskan tentang manfaat mempelajari bangun ruang sisi datar Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan tentang volum kubus dan balok. 2. Guru memberi contoh cara menghitung volum kubus dan balok. 3. Guru memberi contoh cara menghitung perbandingan luas permukaan kubus dan balok 4. Guru meminta siswa mengerjakan soal yang ada di LKS. 5. Guru bersama siswa membahas soal yang telah dikerjakan. Penutup 1. Guru bersama siswa membuat rangkuman/kesimpulan tentang materi yang telah diberikan. 2. Guru memberikan tugas rumah/PR. I. Evaluasi Evaluasi dilakukan selama pembelajaran. Evaluasi dapat berupa soal tanya jawab.

Lampiran 36

147

TUGAS RUMAH/PR

1.

a. Berbentuk apakah sisi-sisi bangun disamping? b. Ada berapa pasang sisi yang kongruen? Sebutkan! c. Sebutkan sisi-sisi yang sejajar?

2.

Apakah gambar disamping merupakan jaring-jaring balok?

3. Perhatikan soal no.1. jika diketahui AB = 4 cm, BC = 3 cm, dan AE = 2 cm. a. Hitunglah panjang AC! b. Hitunglah panjang AG!

Lampiran 36

148

JAWAB: 1. a. sisi-sisi bangun tersebut berbentuk persegi dan persegi panjang b. ada 3 pasang yaitu ABCD EFGH, ADHE BCGF, dan ABFE

DCGH
c. ABCD // EFGH, ADHE // BCGF, dan ABFE // DCGH. 2. Gambar tersebut bukan merupakan jaring-jaring balok 3. a. AC = AB 2 + BC 2
AC = 4 2 + 3 2

b. AG = AC 2 + CG 2

AG = (5 2 + 2 2 AG = 25 + 4 AG = 29 cm.

AC = 16 + 9 AC = 25
AC = 5 cm.

Lampiran 37

149

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Model Pembelajaran konvensional) Pertemuan 4

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu

: SMP Negeri 3 Dempet : Matematika :2/2 : Bangun Ruang Sisi Datar : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. B. Kompetensi Dasar Menghitung luas permukaan dan volum kubus dan balok. C. Indikator 1. Menghitung luas permukaan balok 2. menghitung volum balok D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menghitung luas permukaan balok. 2. Siswa dapat menghitung volum balok. E. Model Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran konvensional. F. Metode Mengajar Metode mengajar yang digunakan adalah metode ekspositori. G. Media dan Sumber Belajar 1. Media yang digunakan: Kapur, papan tulis, penggaris, penghapus dan lembar kegiatan siswa (LKS). 2. Sumber belajar yang digunakan: Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2.

Lampiran 37

150

H. Skenario Pembelajaran Pendahuluan 1. Guru bersama siswa membahas PR yang dianggap sulit 2. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran 3. Guru mengingatkan kembali tentang volum kubus dan balok 4. Guru memberi motivasi kepada siswa yaitu guru menjelaskan tentang manfaat mempelajari bangun ruang sisi datar Kegiatan Inti 1. Guru memberi contoh tentang perbandingan volum kubus dan balok. 2. Guru meminta siswa mengerjakan soal yang ada di LKS. 3. Guru bersama siswa membahas soal yang telah dikerjakan. Penutup 1. Guru bersama siswa membuat rangkuman/kesimpulan tentang materi yang telah diberikan. 2. Guru memberikan tugas rumah/PR. I. Evaluasi Evaluasi dilakukan selama pembelajaran. Evaluasi dapat berupa soal tanya jawab.

Lampiran 37

151

TUGAS RUMAH/PR

1.

a. Apakah gambar disamping merupakan jaring-jaring balok? b. Jika p = 5 cm, l = 4 cm, dan t = 3 cm. berapa luas bangun tersebut?

2.

a. Jika Jika p = 5 cm, l = 4 cm, dan t = 3 cm.Hitunglah luas permukaan balok tersebut! b. Hitunglah volum balok tersebut!

Lampiran 37

152

JAWAB: 1. a. ya b. L = 2 x p x + 2 x p x t + 2 x l x t =2x5x4+2x5x3+2x4x3 = 40 + 30 + 24 = 94 cm2 2. a. L = 2 (p l + pt + l t) = 2 ( 5.4 + 5.3 + 4.3) = 2 (20 +15 + 12) = 2 (47) = 94 cm2 Jadi Luas permukaan balok = 94 cm2. b. V = p x l x t =5x4x3 = 60 cm3 Jadi volum balok adalah 60 cm3.

You might also like