You are on page 1of 9

Latar Belakang

Meskipun DUHAM telah diterima tetapi karena sifatnnya yang berupa deklarasi atau pernyataan, maka tidak memiliki kekuatan mengikat secara hukum, sehingga tujuan deklarasi tersebut sangat sulit untuk diwujudkan. Untuk itulah dibutuhkan alat atau instrumen HAM Internasional. Hak asasi manusia berlandaskan pada tiga nilai fundamental yang dimiliki oleh manusia. Ketiga nilai dasar tersebut adalah kebebasan, keamanan, dan keadilan. Dan berdasarkan ketiga nilai tersebut, HAM dicantumkan dalam berbagai instrumen HAM baik secara nasional maupun internasional. Instrumen HAM Internasional sendiri adalah alat yang berupa standarstandar pembatasan pelaksanaan dan mekanisme kontrol terhadap kesepakatankesepakatan antar negara tentang jaminan HAM yang berupa undang-undang internasional HAM (Internasional Bill of Rights). Undang-undang HAM tersebut berbentuk berupa konvenan atau perjanjian dan protokol. Konvenan adalah perjanjian yang mengikat bagi negara-negara yang menandatanganinya. Istilah convenant (Konvenan) digunakan bersamaan dengan treaty (kesepakatan) dan convention (konvensi atau perjanjian). Sedangkan protocol sendiri merupakan kesepakatan dari negara-negara penandatanganannya yang memiliki fungsi untuk mencapai tujuan-tujuan suatu konvenan. Bedanya dengan Deklarasi Universal HAM yang tidak mengikat, instrumen-instrumen HAM lainnya mempunyai daya mengikat bagi negaranegara. Dengan demikian, berbagai instrumen HAM yang mempunyai daya mengikat tersebut dapat mengawasi pelaksanaan yang efektif terhadap HAM.

Berbagai Instrumen Hak Asasi Manusia yang Berlaku secara Internasional | SMPN 5 MALANG

Berbagai Instrumen HAM yang berlaku secara Internasional

1.

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia 1948

Deklarasi Universal HAM merupakan landasan utama atau dasar pelaksanaan umum bagi suatu bangsa dan negara. Dengan tujuan bahwa setiap orangdan setiap badan dalam masyarakat, dengan senantiasa mengingat pernyataan ini, akan berusaha untuk menjalankan pernyataan umum tentang HAM tersebut. Setiap bangsa dan negara akan menjalankan tindakan-tindakan tersebut secara progresif , baik bersifat nasional maupun internasional. Deklarasi Universal HAM sendiri dideklarasikan pada tangaal 10 Desember 1948 dengan mengandung inti Persamaan kedudukan di depan hukum Perlindungan tentang penangkapan, atau penahanan atau pembuangan sewenang-wenang Hak untuk diadili pengadilan yang adil Hak untuk memiliki Kemerdekaan berpikir, berkeyakinan, dan juga beragama Berpendapat Kemerdekaan untuk berkelompok secara damai

2.

Konvenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (The Internsional Convenant on Economic, Social, and Culture Rights) Konvenan ini lahir pada tahun 1966, diadopsi pada 16 Desember 1975, dan berlaku pada 3 Januari 1976. Konvenan ini mengakui bahwa setiap manusia memiliki hak ekonomi, sosial dan budaya.

Berbagai Instrumen Hak Asasi Manusia yang Berlaku secara Internasional | SMPN 5 MALANG

Perjanjian Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya berisi antara lain Hak-hak atas pekerjaan Pemilihan pekerjaan dengan bebas Syarat-syarat perburuhan yang adil dan menguntungkan Perlindungan terhadap pengangguran Atas upah sama untuk pekerjaan yang sama Atas penggajian yang adil dan menguntungkankan Hak untuk membentuk dan menjadi anggota serikat sekerja Hak atas perumahan Hak atas kesejahteraan umum Perawatan kesehatan dan jaminan sosial Pelayananan-pelayanan sosial Hak atas pendidikan dan pelatihan Dan hak untuk berpartisipasi yang sama dalam aktivitas-aktivita kebudayaan 3. Konvenan Internasional tetang Hak-Hak Sipil dan (The Internasional Convenant on Civil and Political Rights/CCPR) Politik

Konvenan ini lahir pada tanggal 16 Desember 1966 dan diadopsi pada 16 Desember 1975. Terdiri dari 53 pasal. Konvenan ini mulai berlaku pada 23 Maret1976. Perjanjian Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik berisi antara lain Hak atas bergerak dan bertempat tinggal dalam perbatasan negara Hak untuk meninggalkan negara manapun, termasuk negaranya sendiri dan kembali ke negaranya Hak atas kewarganegaraan Hak atas perkawinan dan memilih suami atau istri

Berbagai Instrumen Hak Asasi Manusia yang Berlaku secara Internasional | SMPN 5 MALANG

Hak untuk memiliki harta kekayaan, secara sendiri dan juga dalam berhimpun dengan orang-orang lain Hak untuk menerima warisan Hak atas kebebasan berpikir, berhati nurani, dan bergama Hak atas kebebasan berpendapat dan mengutarakan pendapatnya Hak atas kebebasan berkumpul dan berhimpun dengan damai

4.

Protokol Opisonal pada Konvenan Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik

Protokol opsional ini, diadopsi pada 16 Dember 1975 dan berlaku pada tanggal 23 Maret 1976. Protokol opsional berisikan pemberian tugas pada Komisi HakHak Asasi Manusia untuk menerima dan mempertimbangkan pengaduan dari individu-ondividu warga dalam wilayah kekuasaan negara pada Konvenan yang menjadi peserta Protokol, yang mengaku telah mejadi korban pelanggaran terhadap salah satu hak yang dikemukakan dalam Konvenan hak-hak Sipil dan Politik. Pengaduan tersebut dapat berupa pernyataan tertulis setelah semua upaya domestik telah dilaksanakan dan tidak ada hasilnya.

5.

Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman lain yang Kejam dan tidak Manusiawi atau merendahkan Martabat 1984

Konvesi ini menentang penyiksaan dan mengkategorikannya sebagai kejahatan internasional dan meminta negara bertanggung jawab untuk mencegah penyiksaan dan menghukum para pelakunya. Pada konvensi ini, menjelaskan bhwa penganiayaan berarti perbuatan apa pun yang dengan sengaja dibebankan pada seseorang yang dapat membuat sakit berat atau penderitaan fisik ataupun mental. Setiap negara peserta akan mengambil tindakan-tindakan legislatif, administratif, pengadilan, dan lainnya untukmencegah perbuatan-perbuatan penganiayaan di dalam setiap wilayah yang berada di bawah kekuasaan yuridisnya. Tidak satupun negara peserta dapat mengeluarkan ataupun mengekseradisi seseorang ke negara lainnya apabila ada alasan yang kuat untuk menyakini bahwa dia akan berada dalam keadaan bahaya karena dijadikan sasaran penganiayaan.

Berbagai Instrumen Hak Asasi Manusia yang Berlaku secara Internasional | SMPN 5 MALANG

Dan setiap negara peserta akan menjamin bahwa semua perbuatan penganiayaan merupakan pelanggaran menurut hukum pidananya. Hal ya ng sama juga berlaku pada usaha untuk melakukan penganiayaan dan pada suatu perbuatan oleh apa pun yang merupakan keterlibatan atau keikutsertaan dalam penganiayaan.

6.

Protokol Opsional Kedua terhadap Konvenan Internasional tentang HakHak Sipil dan Politik dengan Tujuan Penghapusan Hukuman Mati

Protokol ini diadopsi pada 15 Desember 1989, dan mulai berlaku pada tanggal 11 Juli 1991

Negara-negara Pihak pada Protokol ini, Mempercayai bahwa penghapusan hukuman mati memberikan sumbangan pada perbaikan martabat manusia dan perkembangan progresif hak asasi manusia, Mengingat Pasal 3 Deklarasi Univesal Hak-hak Asasi Manusia yang ditetapkan pada 10 Desember 1948, dan Pasal 6 Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik yang ditetapkan pada 16 Desember 1966, Memperhatikan bahwa Pasal 6 Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik menyebutkan penghapusan hukuman mati dalam bahasa yang dengan sangat keras menunjukkan bahwa penghapusan adalah hal yang diinginkan; Meyakini bahwa semua langkah untuk menghapuskan hukuman mati harus dianggap sebagai kemajuan dalam menikmati hak untuk hidup, Berkeinginan untuk mengupayakan menghapuskan hukuman mati, komitmen internasional untuk

7.

Konvensi Internasional Penghapusan terhadap Semua Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women/CEDAW)

Konvensi ini mulai berlaku pada tahun 1981. Hasil Konvensi ini merupakan alat hukum yang paling lengkap berkenan dengan hak -hak asasi manusia, dan mencakup peranan dan status mereka. Sehingga hasil konvensi ini merupakan dasar untuk menjamin persamaan wanita di negara-negara yang meratifikikasinya.
Berbagai Instrumen Hak Asasi Manusia yang Berlaku secara Internasional | SMPN 5 MALANG

Konvensi ini memberikan jaminan hak yang sama di depan hukum antara wanita dan pria dan menjelaskan tindakan-tindakan untuk menghapuskan diskriminasi terhadap wanita sehubungan dengan kehidupan politik dan publik, kewarganegaraan, pendidikan, lapangan kerja, kesehatan, perkawinan, dan keluarga.

8.

Konvensi Internasional Penghapusan terhadap Semua Bentuk Diskriminasi Rasial (Internasional Convention an the Elimination of All Forms of Racial Discrimination)

Konvensi Internaional mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial ditandatangani oleh PBB pada tanggal 7 Maret 1966. Konvensi ini mengutuk segala jenis bentuk diskriminasi rasial dan meminta negara-negara agar mengambil tindakan-tindakan untuk mengahapus diskriminasi tersebut, baik dari segi hukum, maupun, dalam praktinya. Konvensi tersebut menjelaskan bahwa diskriminasi antar sesama manusia merupakan hambatan bagi seseorang utnuk mrnjalin hubungan persahabatan dan perdamaian antar bangsa dan negara, dan dapat juga mengganggu perdamaian dan keamanan di antara orang-orang dan keserasian orang-orang yang hidup berdampingan, bahkan di dalam suatu negara. Hasil konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi antara lain adalah Hak atas perlakuan yang sama di depan pengadilan dan semua orang lain yang melaksanakan peradilan Hak atas kemampuan pribadi dan perlindungan oleh negara terhadap pelanggaran atau rugi badaniah, apakah ditimbulkan oleh pejabat pemerintah atau oleh kelompok individu atau lembaga mana pun Hak-hak politik, terutama hak-hak untuk ikut serta dalam pemilihan Untuk memberikan suara dan menjadi calon dalam pemilihan atas dasar hak pilih yang universal dan sama Untuk ikut serta dalam pemerintahan Dan juga dalam melaksanakan urusan-urusan negara pada tingkat apapun dan mempunyai akses yang sama ke pelayanan umum

Berbagai Instrumen Hak Asasi Manusia yang Berlaku secara Internasional | SMPN 5 MALANG

9.

Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on the Rights of Child)

Konvensi ini ditandatangani oleh PBB pada sidang ke 44 PBB pada Desember 1989. Konvensi ini menegaskan hak-hak anak-anak untuk memperoleh perlindungan dan kesempatan serta fasilitas khusus bagi kesehatan dan pertumbuhan mereka secara normal. Menurut konvensi ini, pengertian anak adalah setiap orang yang masih berumur di bawah 18 tahun. Konvensi ini dicetuskan karena masih banyak yang belum melaksanakan DUHAM yang juga melindungi harkat anak-anak sebagai manusia di berbagai belahan dunia. Banyak anak yang disiksa, dipekerjakan di bawah umur, diperkosa, dll. Perlakuan sebagaimana manusia sepenuhnya masih diabaikan. Konvensi ini berisi antara lain bahwa setiap anak harus menikmati perlindungan dan diberikan kesempatan dan fasilitas, oleh hukum atau dengan peraturan perundang-undangan lainnya, untuk memungkinkan tumbuh jasmani, rohani, budi, kejiwaan dan kemasyarakatan yang tumbuh dnegan sehat dan wajar.

10. Konvensi tentang Pencegahan dari Penghukuman terhadap Pemusnahan Ras 1948 Convention on the Protection and Punishment of the Crime and Genocide merupakan jawaban atas kekejaman yang telah terjadi pada Perang Dunia ke II dan mengkategorikan pemusnahan ras merupakan perbuatan untuk menghancurkan kelompok etnis atau agama serta meminta agar pemerintahan mengadili para pelaku kejahatan tersebut.

11. Konvensi Internasional tentang Status Para Pengungsi 1951

Konvensi ini diterima PBB pada tanggal 16 Desemeber 1996 dan mulai berlaku pada tanggal 4 Oktober 1967 dengan nama Convention Relating to the Status of Refugees. Konvensi ini menjelaskan apa sajakah hak-hak dan juga kewajiban para pengungsi, terutama hak mereka untuk tidak kembali ke negara asal mereka dan membuat ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan mereka sehari-hari.
Berbagai Instrumen Hak Asasi Manusia yang Berlaku secara Internasional | SMPN 5 MALANG

Kesimpulan
Wujud instrumen HAM internasional adalah Undang-Undang Internasional HAM (International Bill of Rights). Konvensi ataupun protokol yang telah ditandatangani suatu negara akan berlaku dan mengikat secara hukum. Ketika majelis PBB telah mengadopsi suatu kovenan ataupun protokol, maka terciptalah suatu standar internasional. Konvenan maupun protokol akan berlaku dalam suatu negara yang bersifat nasional apabila negara tersebut telah meratifikasinya.

Berbagai Instrumen Hak Asasi Manusia yang Berlaku secara Internasional | SMPN 5 MALANG

Daftar Pustaka
Muhlisin, S.Pd. dkk. 2005. Kewarganegaraan 3 Untuk SMP, Jakarta: Ganeca Excat. Kamarin, S.Pd. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan IX Untuk SMP/MTs Semester Ganjil, Klaten: Galileo. http://www.google.co.id/ http://id.wikipedia.org/ http://www.ham.go.id/ http://jakarta.usembassy.gov/

Berbagai Instrumen Hak Asasi Manusia yang Berlaku secara Internasional | SMPN 5 MALANG

You might also like