You are on page 1of 14

MAKALAH TEKNIK PANTAI

Dikerjakan oleh :

HESTI AULIA SARI G1B010020

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BENGKULU BENGKULU

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-NYA lah penulis dapat menyelesaikan Makalah Teknik Pantai ini dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Dosen Pembimbing Teknik Pantai yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis, serta teman -teman yang selalu mendukung hingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan tugas ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi memp erbaiki bahkan menyempurnakan kembali dimasa yang akan datang.

Bengkulu,

Juli 2011

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................... ................. i Daftar Isi.................................................................................. . ii

Teori Dasar Deformasi............................................................... 1 Macam-macam gelombang........................................................ 5 Reflaksi dan Difraksi Glombang............................................... 7


Daftar Pustaka.......................................................................... 10

Teori Dasar Deformasi


Pada prinsipnya beban terhadap benda terdeformasi (Deformable Body) adalah suatu gaya yang melakukan aksi terhadap benda padat sehingga menyebabkan Causative Influences yang menyebabkan terjadinya deformasi. Apabila suatu benda mengalami deformasi maka dapat dilakukan analisis dengan 2 macam cara, yaitu: Intrepretasi Fisik dan Analisis Geometri. Intrepretasi Fisik adalah proses penerjemahan secara fisis terhadap sifat materi yang mengalami deformasi tegangan (stress) yang terjadi pada materi, hubungan fungsional antara beban dan deformasi yang terjadi dimana sifat materi yang terdeformasi terdiri atas 2 macam, yaitu: 1. 2. Rigid (Kaku) = Patah = Plastik. Non-Rigid = Lentur = Elastik.

Untuk analisis geometri lebih menekankan penentuan parameter deformasi dengan jalan mentransformasikan perubahan posisi ke dalam bentuk parameter parameter deformasi meliputi translasi, rotasi dan dilatasi. Interpretasi Fisik dapat dilakukan dengan 2 macam metode, yaitu: Penentuan Metode dan Metode Statistika. Penentuan metode pada umumnya adalah metode deterministik; metode deterministik adalah metode operasional yang menggunakan informasi yang berkaitan dengan beban, sifat-sifat materi, geometri benda dan hukum fisis yang berlaku untuk tegangan-regangan (Stress-Strain). Sedangkan metode statistika dinamakan juga metode analisis regresi yang menitikberatkan pembahasannya pada analisis korelasi antara besaran deformasi antara besaran deformasi (displacement) dan besaran beban (load) penyebab terjadinya deformasi. Terkait dengan pergeseran titik maka deformasi deformasi merupakan pergerakan suatu titik pada suatu benda dimana titik terletak pada benda artinya titik tersebut memiliki posisi dalam sistem koordinat tertentu. Induk dari deformasi adalah dinamika Bumi yang mengalami banyak perubahan yang diakibatkan kondisi yang tidak stabil disebabkan geometri Bumi yang tidak solid dan rigid (kaku).

Dinamika Bumi terbagi menjadi 3 skala, yaitu: skala global, skala regional dan skala lokal. Skala global mencakup gerakan antar benua, skala regional mencakup gerakan antar pulau dan skala lokal mencakup gerakan tanah pada tempat tertentu (Wahyuningtias, D., 1996). Pada skala lokal inilah terdapat studi analisis deformasi terpadu. Untuk dapat memahami pengertian analisis deformasi terpadu diperlukan pemahaman makna kata dari analisis, deformasi dan terpadu. Hal ini dikarenakan pengertian analisis deformasi berbeda dengan pengertian analisis pengkajian suatu obyek. Analisis adalah penarikan suatu kesimpulan tentang karakteristik dari struktur fenomena secara keseluruhan dari unsur-unsur atau komponen-komponen pembentuk struktur tersebut. Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi dan dimensi dari suatu benda (Kuang, 1996). Sehingga berdasarkan definisi tersebut, deformasi dapat diartikan sebagai perubahan kedudukan atau pergerakan suatu titik pada suatu benda secara absolut maupun relatif (Maruf, B., 2001). Sehingga analisis deformasi adalah metodologi (hal-hal yang berkaitan metode) untuk menentukan parameter-parameter deformasi. Ada 2 macam metode pendekatan yaitu pendekatan geodetik dan pendekatan fisis. Ciri khas pendekatan geodetik adalah penerapan konsep, sebagai berikut: 1. 2. 3. Pendekatan stokastik. Penentuan posisi. Kerangka referensi, sistem referensi, kerangka koordinat dan sistem koordinat. 4. Kerangka dasar horisontal dan vertikal dan bentuk geometri beserta ukuran lebih. Sedangkan penerapan kata terpadu dalam analisis deformasi ditekankan bahwasannya analisis deformasi masih dapat dikembangkan lagi untuk menjadi terperinci termasuk dalam kemungkinannya untuk lintas bidang keilmuan. Adapun parameter-parameter deformasi , antara lain:

1.

Tegangan (Stress)

Tegangan adalah gaya (F) per luas permukaan (A) yang diteruskan ke seluruh material melalui medan-medan gaya antar atom. Pada umumnya arah tegangan miring terhadap luas A tempatnya bekerja dan dapat diuraikan menjadi dua komponen, yaitu: a) b) Tegangan Normal (Normal Stress), tegak lurus terhadap luas A. Tegangan Geser (Shear Stress), bekerja pada bidang luas A atau yang sejajar dengan luas A.

Gambar 1. Komponen Tegangan Keterangan: : tegangan normal searah sumbu Y. : tegangan geser tegak lurus sumbu Y sejajar sumbu Z. : tegangan geser tegak lurus sumbu Y sejajar sumbu X.

2.

Regangan (Strain) Perpindahan partikel suatu benda elastis selalu menimbulkan terjadinya perubahan bentuk benda tersebut. Perubahan bentuk suatu benda elastik dikaitkan dengan regangan, maka perubahan bentuk tersebut dipandang sebagai perubahan bentuk yang kecil. Dalam sistem koordinat kartesian tiga dimensi, perpindahan kecil partikel yang berubah bentuk diuraikan dalam komponen u X, uY dan uZ yang masing-masing sejajar terhadap sumbu koordinat kartesian X, Y dan Z.

Gambar 2. Elemen Kecil Benda Plastik dan Komponen Regangan (a) Komponen Regangan; (b) Elemen Kecil Benda Elastik

3.

Rotasi Rotasi merupakan perubahan posisi materi tanpa mengalami perubahan bentuk yang membentuk perubahan sudut terhadap koordinat acuan. Sebagai gambaran bentuk rotasi dapat dilihat pada gambar 3.1., sebagai berikut:

Gambar 3. Komponen Rotasi

Macam-macam gelombang
y

Refraksi gelombang di pantai ialah peristiwa pembelokan gelombang yang diakibatkan oleh perubahan kedalaman air pada saat gelombang menjalar ke garis pantai. Pembiasan gelombang biasanya terjadi ketika gelombang menyebrangi perbatasan dua mediumyang berbeda. Mula-mula gelombang laut merambat melalui air laut. Ketika mendekati garis pantai, permukaan laut tentu semakin dangkal. Nah, pada saat gelombang memasuki bagian laut yang dangkal, laju gelombang menjadi berkurang. Berkurangnya laju gelombang laut mengakibatkan terjadinya pembelokkan arah perambatan gelombang (gelombang laut dibiaskan). Dengan kata lain, berkurangnya laju gelombang laut ketika memasuki bagian laut yang dangkal menyebabkan gelombang laut dibelokkan hingga sejajar garis pantai.

Break Current adalah arus air yang mengalir kuat ke arah laut dari sekitar pantai, biasanya melalui garis selancar, dan dapat terjadi pada setiap pantai yang bergelombang pecah. Saat angin dan gelombang laut mendorong air menuju pantai, air sering didorong menyamping oleh gelombang yang mendekat. Air ini mengalir ke sepanjang garis pantai sampai menemukan jalan keluar kembali ke laut atau ke perairan danau yang terbuka. Arus pecah yang dihasilkan biasanya sempit dan terletak di sebuah parit antara gosong pasir, di bawah dermaga atau sepanjang dermaga jetti.

Rip Current adalah arus yang dibentuk oleh pergerakan air yang relatif cepat (sekitar 4 ft (1.1 m)/dtk) yang mendesak keluar kembali ke tengah laut dari mana mereka datang, kemungkinan terjadi hanya beberapa menit. Tarikan dapat terjadi karena air yang datang menabrak pantai dan terkumpul harus kembali ke suatu tempat sepanjang pantai itu. Jika tidak ada penghalang, maka air akan dengan mudah mengalir kembali ke laut secara terus menerus. Tetapi jika ada penghalang (misalnya: gelombang datang), kelebihan air benar-benar mulai terkumpul. Ketika air yang terkumpul harus secepatnya kembali ke tengah laut, maka akan secepatnya menuju dan melimpasi penghalang dengan beberapa arus yang mempunyai energi lebih besar dibanding yang lain. Arus dengan pergerakan yang cepat ini menabrak dan memecahkan penghalang. Di sana bisa membentuk sejumlah pecahan, oleh karena itu di sana bisa pula terbentuk sejumlah arus seret sepanjang pantai tertentu.

Refleksi Gelombang adalah gelombang air laut yang terpantul atau bergerak tidak beraturan dari suatu tempat ke tempat lain karena menabrak suatu penghalang, contohnya batu karang atau kapal.

Longshore Current adalah arus yang berarah ke tangah laut yang disebabkan oleh angin yang berasal dari sudut tepi pantai.

Shoaling Gelombang Yaitu efek dimana suatu gelombang yang memasuki air dangkal dan mengalami bertambahnya frekuensi gelombang tersebut di permukaan air.

Reflaksi dan difraksi gelombang


Gelombang air ditandai oleh tinggi gelombang,panjang gelombang, dan masa. Tinggi gelombang adalah jarak antara palung (bagian terendah) dan puncak (bagian tertinggi) gelombang. Panjang gelombang adalah jarak antara puncak gelombang. Periode gelombang adalah waktu untuk dua puncak berturut-turut untuk melewati sebuah titik. Gelombang adalah pembawa efisien energi, sering diakibatkan oleh angin. Mereka transportasi air sangat sedikit, sebagian besar gerakan air di hampir tertutup jalur elips. (Lihat Dalrymple's Java applet:Kecepatan Bawah Air Gelombang untuk contoh: coba tinggi gelombang 5 m, perioda gelombang 20 detik, dan kedalaman air 10 m.). Kecepatan yang membawa gelombang energi ini berkaitan dengan kecepatan gelombang, yaitu panjang gelombang dibagi dengan periode gelombang (dari gelombang setelah melakukan perjalanan satu panjang gelombang setiap periode gelombang). Shoaling dan refraksi gelombang terjadi ketika gelombang di perairan dangkal. Jika kedalaman air kurang dari setengah panjang gelombang, maka gelombang dianggap di perairan dangkal. Di laut dalam, tsunami (gelombang gempa yang dihasilkan) dianggap gelombang air dangkal (1).

Refraksi
Refraksi atau disebut juga pembiasan gelombang adalah peristiwa perubahan arah gelombang yang bergerak ke arah pantai dari kedalaman air yang dalam menuju kedalaman air yang dangkal. Karena adanya perubahan kedalaman air, peristiwa refraksi gelombang diakibatkan oleh perbedaan kecepatan gelombang yang biasanya disertai juga dengan perubahan panjang gelombang yang mengecil.

Contoh refraksi adalah ketika gelombang mendekati garis pantai lurus di sudut. Bagian dari puncak gelombang dekat ke pantai adalah di perairan dangkal dan bergerak lebih lambat daripada bagian yang jauh dari pantai dalam air yang lebih dalam. Puncak gelombang di air yang lebih dalam menangkap sehingga puncak gelombang cenderung menjadi sejajar dengan pantai.

Gelombang refraksi juga terjadi di sekitar pulau dan bentuk gelombang melingkar mengelilingi pulau. Gelombang mendekati dari satu arah dan akan membungkus pulau sehingga puncak gelombang mendekati pantai berbentuk paralel pada semua sisi pulau (gambar 3) (1). Dalam Gambar 2, puncak gelombang diperlihatkan (puncak pertama adalah sebuah garis horizontal pada bagian atas gambar), dan garis-garis vertikal gelombang orthogonals (baris yang akan ditelusuri dengan mengikuti arah gelombang). Perhatikan pola gelombang silangbalik melintasi pulau.

Gambar 2. pembiasan gel mbang diseki ar pulau. Gel mbang mendekati pulau dan berbentuk melingkar dari atas gambar. Dari Bascom, 1964.

Difraksi
Difraksi gelombang yakni peristiwa berpindahnya energi di sepanjang puncak gelombang ke arah daerah yang terlindung.Difraksi biasanya terjadi ketika menghadapi kendala gelombang permukaan-menusuk, seperti breakwater atau pulau. Terlihat pada gambar bagian di sisi pulau, air akan terlihattenang, namun tidak. Setelah gelombang melewati pulau pada Gambar 3, berubah menjadi daerah belakang pulau dan membawa energi gelombang ke dalam puncak gelombang apa yang disebut 'zona bayangan. " Berpindah dari gelombang ke daerah terlindung, ini disebabkan oleh perubahan tinggi gelombang (misalnya di sepanjang puncak) dalam gelombang yang sama.

Jika sisi pulau yang miring di bawah air, makajuga akan terjadi pembiasan . Gambar 3. Difraksi gelombang.

Gambar-gambar yang ditampilkan di sini diambil dari dua referensi pertama di bawah. Untuk penjelasan lebih jelas, lihat Dean dan Dalrymple (1991).

DAFTAR PUSTAKA
Bascom, W. Gelombang dan pantai: dinamika dari permukaan laut. Garden City, NY: Doubleday & Co, Inc, 1964.

Komar, P. Pantai proses dan sedimentasi. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc, 1976.

Dean, RG dan RA Dalrymple, gelombang mekanik Air untuk insinyur dan ilmuwan. Singapore: World Scientific, 1991.

WWW.GOOGLE.COM dengan kata kunci DEFORMASI GELOMBANG

You might also like