Professional Documents
Culture Documents
Oleh: Muhamad Alhadi Haq, S. Ked Nucky Vera Arnaz, S. Ked Rilahi Zahrah Harahap, S. Ked Riyantono Putra, S. Ked Silvi Dwi Putri, S. Ked Pembimbing: Dr. Amirah Novaliani, SpOG
PLASENTA MANUAL
y Plasenta manual adalah prosedur pelepasan plasenta dari
tempat implantasinya pada dinding uterus dan mengeluarkannya dari kavum uteri secara manual. Arti dari manual adalah dengan melakukan tindakan invasi dan manipulasi tangan penolong persalinan yang dimasukkan langsung ke dalam kavum uteri.
Indikasi
y Keadaan perdarahan pada kala tiga persalinan kurang lebih
y y y y
400 cc yang tidak dapat dihentikan dengan uterotonika dan masase Retensio plasenta/plasenta adhesiva Terdapat riwayat perdarahan postpartum berulang. Pada pertolongan persalinan dengan narkose. Plasenta belum lahir setelah menunggu selama setengah jam
Kontra Indikasi
y plasenta inkreta y plasenta perkreta
Kegunaan
y mempercepat pengeluaran plasenta y eksplorasi jalan lahir jika ada luka/perdarahan setelah
tindakan atau manipulasi. y pada narkose dalam (forcep, VE, dsb), karena tak akan timbul his.
episode perdarahan postpartum sebelumnya, paritas, riwayat multipel fetus dan polihidramnion, riwayat pospartum sekarang dimana plasenta tidak lepas secara spontan atau timbul perdarahan aktif setelah bayi dilahirkan. y Pada pemeriksaan pervaginam, plasenta tidak ditemukan di dalam kanalis servikalis tetapi secara parsial atau lengkap menempel di dalam uterus. y Perdarahan yang lama > 400 cc setelah bayi lahir. y Plasenta tidak segera lahir > 30 menit.
Bahaya
y infeksi y perforasi y plasenta restan
yang akan melakukan tindakan medik y Jelaskan tentang diagnosis dan penatalaksanaan y Jelaskan bahwa setiap tindakan medik, mengandung risiko, baik yang telah diduga sebelumnya, maupun tidak y Pastikan bahwa pasien dan keluarganya telah mengerti dan jelas tentang penjelasan tersebut diatas
mendapat penjelasan ulang, apabila ragu atau belum mengerti y Setelah pasien dan keluarganya mengerti dan memberikan persetujuan untuk dilakukan tindakan ini, mintakan persetujuan secara tertulis, dengan mengisi dan menandatangani formulir yang telah disediakaan y Masukkan lembar Persetujuan Tindakan Medik yang telah diisi dan ditandatangani kedalam catatan medik pasien y Serahkan kembali catatan medik pasien setelah diperiksa kelengkapannya, catatan kondisi pasien dan pelaksanaan instruksi
B. PENOLONG (Operator dan Asisten) y Baju kamar tindakan, pelapis plastik, masker dan kacamata pelindung: 3 set y Sarung tangan DTT/Steril: 4 pasang y Alas kaki (Sepatu/boot karet): 3 pasang y Instrumen:
y y y y y
Kocher: 2, Tabung suntik 5 ml dan jarum suntik No. 23 G Mangkuk logam (wadah plasenta): 1 Kateter karet dan penampung air kemih: 1 Benang kromik 1/0, plain 0, sutra 2/0: 1 rol (masing-masing) Partus set: 1 set
pelindung y Pakai sarung tangan DTT/Steril y Pasien dengan posisi lithotomi, pasangkan alas bokong, sarung kaki dan penutup perut bawah, fiksasi dengan klem kain
melalui karet infus (Pethidin diberikan intramuskuler) y Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, sisihkan labium mayus kiri dan kanan ke lateral sehingga tampak muara urethra, dengan ibu jari dan telunjuk tangan kanan, masukkan kateter ke urethra hingga 0,5 cm, lepaskan labium mayus, pindahkan telunjuk kiri ke dinding depan vagina (dasar urethra) kemudian dorong kateter (dengan tuntunan telunjuk kiri) hingga memasuki kandung kemih y Setelah kandung kemih dikosongkan. Lepaskan kateter, masukkan ke dalam wadah yang tersedia. Dengan tangan kiri, jepit tali pusat dengan kocher kemudian tegangkan tali pusat sejajar lantai
dimasukkan ke vagina dengan menelusuri tali pusat bagian bawah y Setelah tangan kanan mencapai pembukaan serviks, minta asisten untuk memegang kocher, kemudian tangan kiri penolong menahan fundus uteri y Sambil menahan fundus uteri dengan tangan kiri, tangan kanan masuk kedalam cavum uteri hingga mencapai tempat implantasi plasenta y Buka tangan obstetrik menjadi seperti memberi salam, dengan ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk
y y
depan, temukan tepi plasenta yang paling bawah Bila berada di belakang, tali pusat tetap disebelah atas. Bila di bagian depan, pindahkan tangan ke bagian depan tali pusat dengan punggung tangan menghadap ke atas Bila plasenta di bagian belakang, lepaskan plasenta dari tempat implantasinya dengan jalan menyelipkan ujung jari diantara plasenta dan dinding uterus. Bila plasenta di bagian depan, lakukan hal yang sama (punggung tangan menghadap dinding uterus) tetapi tali pusat berada dibawah telapak tangan kanan Kemudian gerakkan tangan kanan kekiri dan kanan sambil bergeser ke kranial sehingga semua permukaan maternal plasenta dapat dilepaskan. Sambil melakukan tindakan, perhatikan keadaan ibu (pasien), lakukan penanganan yang sesuai bila terjadi penyulit.
MENGELUARKAN PLASENTA
y Sementara tangan kanan masih di dalam cavum uteri, lakukan
y y y y y
eksplorasi ulangan untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada dinding uterus. Pindahkan tangan kiri ke supra simfisis untuk menehan uterus bagian bawah. Kemudian instruksikan asisten yang memegang kocher untuk menarik tali pusat sambil tangan kanan menarik plasenta keluar. Setelah plasenta lahir, letakkan plasenta ke dalam tempat yang telah disediakan. Tangan kiri sedikit mendorong uterus ke dorsokranial (untuk mengembalikan posisi uterus). Perhatiakn kontraksi uterus dan jumlah perdarahan yang keluar.
DEKONTAMINASI
y Sementara masih menggunakan sarung tangan, masukkan
bahan dan instrumen yang akan dipergunakan lagi kedalam wadah yang mengandung klorin 0.5 % dan rendam selama 10-20 menit. y Buang bahan habis pakai kedalam tempat sampah yang tersedia (mengandung larutan klorin 0.5 %). y Bersihkan bagian-bagian yang tercemar darah atau cairan tubuh dengan larutan klorin 0.5 %. y Bersihkan sarung tangan dengan larutan klorin 0.5 %, kemudian lepaskan secara terbalik dan rendam dalam larutan tersebut.
sabun dibawah air mengalir. y Keringkan tangan dengan handuk/tisu yang bersih.
dan instruksi apabila diperlukan. y Catat kondisi pasien pasca tindakan dan buat laporan tindakan didalam kolom yang tersedia pada catatan medik penderita. y Buat instruksi pengobatan lanjutan dan hal-hal penting yang memerlukan pemantauan ketat. (pitosin drip diberikan hingga 6 jam pasca tindakan.). Bila keadaan umum baik, lepaskan infus.
telah selesai dilaksanakan dan pasien masih memerlukan perawatan. y Bersama petugas yang akan melakukan perawatan, jelaskan perawatan apa yang masih diperlukan, lama perawatan serta laporkan pada petugas jika ada keluhan/ gangguan pasca tindakan. y Tegaskan pada petugas yang merawat untuk menjalankan instruksi perawatan dan pengobatan serta laporkan segera bila pada pemantauan lanjut ditemukan perubahan-perubahan seperti yang ditulis dalam catatan paska tindakan.
TERIMA KASIH