You are on page 1of 1

5 Praktek CSR Pada dasarnya ada beberapa tahap dalam mempraktekkan Corporate Social Responsiblity (CSR).

Simon Zadek (dalam Ancok, 2005) mengatakan bahwa adala lima tahap praktik Corporate Social Responsibility (CSR) yang harus dilakukan perusahaan jika ingin berkelanjutan (sustainable). Adapun lima tahap praktek Corporate Social Responsibility (CSR) tersebut, antara lain : 1. Defensive: Perusahaan bersikap reaktif. Mereka merespon kritik dari luar termasuk stakeholders seperti pelanggan, karyawan, dan investor dengan cara menolak dan bersikap menyangkal. 2. Compliance: Perusahaan mematuhi peraturan yang ada, namun sebatas mematuhi. Tujuan utamanya adalah memproteksi reputasi dan menghindari kritik 3. dari eksternal. 4. Managerial: Menyadari bahwa dalam jangka panjang perusahaan tak cukup hanya patuh atau mengandalkan kehumasan yang baik, maka perusahaan memberikan kewenangan bagi para manajernya untuk mengelola Corporate Social Responsibility (CSR), mulai dari persoalan-persoalan yang muncul berikut solusinya. 5. Strategic: Perusahaan sudah menyelaraskan praktik Corporate Social Responsibility (CSR) dengan kompetisi bisnis dan berupaya menjadikan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai keunggulan kompetitif yang akanberkontribusi pada kesuksesan dalam jangka panjang. 6. Civil: Perusahaan berupaya keras untuk mempromosikan dan menyerukan praktekpraktek bisnis yang bertanggungjawab, sebagai kehirauan bersama.

Dari kelima tahap yang dikemukakan oleh Simon Zadek tersebut, yang umumnya berlaku secara berurutan, tidaklah gampang untuk dilaksanakan perusahaan akan tetapi membutuhkan waktu yang panjang dalam hal pelaksanaannya. Namun, bukan berarti perusahaan mesti berhenti hanya pada fase pertama dan kedua. Setidaknya fase strategis harus menjadi tujuan karena Corporate Social Responsibility (CSR) bisa menjadi keunggulan kompetitif di pentas global. Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/accounting/2179380-lima-tahappraktek-corporate-social/#ixzz1T8Y2Zxhf

You might also like