You are on page 1of 9

IDENTITAS NASIONAL BANGSA INDONESIA

DITUJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS PERSENTASI MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN

Disusun oleh

Deni Andiansyah ( 10510926 / MI-K )

MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas Kehadirat-Nya, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Kewarganegaraan yang memiliki tema khusus yang kemudian dijadikan judul dari makalah ini yaitu Identitas Nasional Bangsa Indonesia , tema khusus ini berasal dari tema besar yaitu Memahami Dan Memiliki Wawasan Negara Dan Bangsa . Begitu banyaknya pengaruh dari luar yang masuk ke negara kita, semakin banyak pula hal negatif yang telah mengakar dalam kehidupan sehari-hari bangsa ini. Salah satu yang mulai luntur dari bangsa ini yaitu sudah mulai hilangnya rasa nasionalisme, yang kemudian sudah tidak mengenal dan sudah melupakan identitas nasional negara sendiri. Oleh karena itu, walaupun tidak terperinci sekali, makalah ini akan membahas pokok-pokok yang menjadi masalah mengenai identitas nasional dan kemudian membahas tentang nasionalisme yang semakin hilang dari jiwa bangsa ini. Pada kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan semua pihak terutama doa kedua orang tua kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Serta mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi teman-teman sesama mahasiswa. Saran-saran yang bersifat membangun untuk makalah ini sangat kami harapkan dan akan kami terima dengan tangan terbuka untuk perbaikkan pada waktu yang akan datang. Terutama saran-saran dari Dosen pengajar dan teman-teman mahasiswa sangat kami nantikan.

Penyusun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah, kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia memberikan arti persatuan yang lebih. Laut Nusantara bukan lagi sebagai pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.Ada bangsa yang secara eksplisit mempunyai cara bagaimana ia memandang tanah airnya beserta lingkungannya. Cara pandang itu biasa dinamakan wawasan nasional. Sebagai contoh, Inggris dengan pandangan nasionalnya berbunyi: "Brittain rules the waves". Ini berarti tanah Inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya. Tetapi cukup banyak juga negara yang tidak mempunyai wawasan, seperti: Thailand, Perancis, Myanmar dan sebagainya. Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat wasantara. Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang serba nusantara itu.

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Negara Konsep negara memiliki dua pengertian yaitu; y Negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati rakyatnya y Negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai satu kesatuan politik dan berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya Konsep bangsa memiliki 2 pengertian yaitu bangsa dalam pengertian sosiologis antropologis & pengertian politis (Badri Yatim,1999) : y Bangsa dalam pengertian sosiologis antropologis adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama dan adat istiadat (AT Soegito Cultural Unity) y Bangsa dalam arti politis adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk pada keadulatan negaranya sebagai kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Jadi mereka diikat oleh kekuasaan politik yaitu negara (Political Unity)

BAB 3 KONSEPSI NEGARA BANGSA 3.1. Konsepsi Negara Bangsa Sebuah negara bangsa adalah negara dengan bangsa yang pada prinsipnya adalah tipe masyarakat yang sama, terorganisir oleh latar belakang suku atau budaya yang sama di suatuwilayah. Di sebuah negara bangsa, biasanya setiap orang akan berbicara dengan bahasa yangsama, menganut agama atau aliran agama yang sama, dan memiliki nilai budaya nasional.Negara-bangsa adalah satu konsep atau bentuk kenegaraan yang memperoleh pengesahanpolitiknya dengan menjadi sebuah entitas yang berdaulat bagi bangsa sebagai suatu unitteritorial yang berdaulat. Negara adalah entitas politik dan geopolitik, bangsa adalah budayadan / atau entitas etnis. Istilah "bangsa-negara" menyiratkan bahwa negara dan bangsa, secarageografis bersamaan, dan ini membedakan negara bangsa dari jenis-jenis negara lainnya. 3.2. Proses terbentuknya bangsa dan negara. A. Terjadinya negara secara primerYang dimaksud dengan terjadinya negara secara primer adalah teori yang membahas tentangterjadinya negara yang tidak dihubungkan dengan negara yang telah ada sebelumnya. Ada 4fase terjadinya negara :

 Fase genootschap Pada fase ini merupakan perkelompokan dari orang-orang yang menggabungkan dirinyauntuk kepentingan bersama dan disandarkan pada persamaan. Mereka menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama dan kepemimpinan disini dipilih secara primus interpares atau yang terkemuka diantara yang sama. Jadi yang penting disini adalah unsur bangsa.  Fase rijk Pada fase ini kelompok orang-orang yang menggabungkan diri tadi telah sadar akan hakmilik atas tanah hingga muncullah tuan yang berkuasa atas tanah dan orang-orang yangmenyewa tanah. Sehingga timbul system feodalisme. Jadi yang penting pada masa iniadalah unsur wilayah.  Fase staat Pada fase ini masyarakat telah sadar dari tidak bernegara menjadi bernegara dan merekadan mereka telah sadar bahwa mereka berada pada satu kelompok. Jadi yang penting pada masa ini adalah bahwa ketiga unsur dari negara yaitu bangsa, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat telah terpenuhi.  Fase democratische natie (negara demokrasi) Fase ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari fase staat , dimana democratischenatie ini terbentuk atas dasar kesadaran demokrasi nasional, kesadaran akan adanyakedaulatan ditangan rakyat. B. Terjadinya negara secara sekunderYang dimaksud dengan terjadinya negara secara sekunder adalah teori yang membahastentang terjadinya negara yang dihubungkan dengan negara yang telah ada sebelumnya.  Occupatie (pendudukan)Terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudiandiduduki dan dikuasai oleh suku atau kelompok tertentu. Contohnya Liberia.  Fusi (peleburan)Terjadi ketika negara-negara kecil mendiami suatu wilayah, mengadakan perjanjianuntuk saling melebur menjadi negara baru.  Cessie (penyerahan)Terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan perjanjiantertentu.  Acessie (penarikan)Awalnya suatu wilayah terbentuk akibat naiknya lumpur sungai/ timbul dari dasarlaut (delta). Wilayah tersebut kemudian dihuni oleh sekelompok orang sehinggaakhirnya membentuk negara. Contohnya Mesir yang terbentuk dari delta Sungai Nil.  Anexatie (pencaplokan/ penguasaan)Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai bangsa lain tanpa reaksi berarti.Contohnya Israel mencaplok Palestina.  Proklamasi Terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa lainmengadakan perjuangan (perlawanan) sehingga berhasil merebut kembaliwilayahnya dan menyatakan kemerdekaan. Contohnya Indonesia merdeka dariJepang dan Belanda pada tanggal 17 Agustus 19457.

 Innovation (pembentukan baru)Suatu negara baru muncul diatas suatu negara yang pecah karena suatu hal dankemudian lenyap. Contohnya Columbia lenyap, kemudian menjadi Venezuela danColumbia yang baru.  Separatis (pemisahan)Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula menguasainyakemudian menyatakan kemerdekaan. Contohnya Belgia memisahkan diri dariBelanda pada tahun 1939 dan menyatakan kemerdekaan BAB 4 INDONESIA SEBAGAI NEGARA BANGSA Bangsa Indonesia terbentuk bukan karena kesamaan ras, etnis, suku, agama, bahasa, budaya, kepentingan atau letak geografi. Nasion Indonesia adalah suatu jiwa, semangat, suatu asas spiritual, untuk bersatu, suatu kesatuan solidaritas yang besar, yang tercipta oleh perasaan pengorbanan yang telah dibuat di masa lampau dan oleh manusia-manusia Indonesia bersedia berbuat pada masa yang akan datang. Jadi nasion atau bangsa mempunyai masa yang lampau, tetapi Ia akan melanjutkan diri pada masa kini dan masa yang akan datang melalui suatu kenyataan yang jelas. Yaitu kesepakatan (tekad) untuk tetap hidup bersama dalam suatu kepentingan dan tujuan bersama yaitu terciptanya bangsa Indonesia merdeka, berdaulat, adil sejahtera, makmur. Oleh karena itu bangsa Indonesia terdiri atas orang-orang dengan jati dirinya masingmasing tidak harus sama (uniformitas). Selain punya jati diri bangsa Indonesia, juga mempunyai jati diri sebagai anggota suatu kesatuan sosial tertentu lainnya. Nasion Indonesia harus dibedakan dari negara Indonesia, di mana para warga adalah anggota dari negara, kewarganegaraan seseorang diatur oleh aturan-aturan hukum, konstitusilah yang menyatakan apakah seseorang adalah warga negara Indonesia atau bukan. Dengan konsep negara Bangsa "Nasion State" jelas keanggotaan sebagai warga bangsa adalah bersifat sebagai pribadi (individu) orang-perorang, lepas dari segala atribut yang disandangnya, bukan sebagai kelompok. Maka sudah selayaknya diadakan koreksi atas kekeliruan yang telah kita lakukan selama ini dalam menata kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat seperti, "istilah-istilah mayoritas dan minoritas, asli dan tidak asli, pribumi dan non-pribumi". Selain tidak relevan dengan konsep kebangsaan Indonesia, juga tidak ada dalam rumusan Pancasila, UUD 1945. Juga telah membias dan berdampak buruk sebagaimana kita lihat dalam konflik di Sambas (Kalimantan), Ambon (Maluku), Papua dan beberapa wilayah lainnya. Bangsa Indonesia (nasion Indonesia) sebagai satu-kesatuan solidaritas bangsa Indonesia, tetap memiliki jiwa, semangat dan tekad untuk hidup bersama dalam kebersamaan, kesetaraan dan untuk itu bersedia melakukan pengorbanan untuk mencapai tujuan, cita-cita yang dimiliki bersama.

4.1. IDENTITAS NASIONAL Identitas Nasional = Identitas Kebangsaan Secara epistemologi, identitas nasional (identitas + nasional) Identitas : ciri, tanda, jati diri yang dimiliki seseorang, kelompok, masyarakat dan bangsa sehingga ia berbeda dengan lainnya Nasional : konsep kebangsaan, kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dibandingkan kelompok ras, agama, budaya, dsb Identitas Nasional lebih merujuk pada identitas bangsa dalam pengertian politik (political unity) 4.2. Faktor Pembentuk Identitas Bersama Primordial (ikatan kekerabatan, kesamaan suku bangsa, daerah,dsb) : bangsa Yahudi membentuk negara Israel. Sakral (kesamaan agama, ideologi) : negara uni sovyet atas dasar ideologi komunisme Tokoh (kepemimpinan tokoh yang disegani) : Mahatma Ghandi diIndia Bhinneka Tunggal Ika (kesediaan warga negara untuk bersatu dalam perbedaan) : Indonesia Sejarah (persepsi yang sama di antara warga masyarakat tentang sejarah mereka) Perkembangan Ekonomi/Solidaritas Organis <Emile Durkheim> (Solidaritas atas dasar satu tujuan dalam perkembangan ekonomi) :Uni Eropa Kelembagaan (lembaga lembaga yang ada baik lembaga politik, pertahanan, pemerintahan dan lainnya) : Partai Politik

4.3. Pengertian Nasionalisme Nasionalisme berasal dari kata Nation dalam bahasa Inggris yang berarti bangsa. Nation dalam bahasa latin yang berarti kelahiran kembali, suku, bangsa. Bangsa adalah sekelompok orang/ iman yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki hasrat dan kemauan bersama untuk bersatu karena adanya persamaan nasib, cita-cita, kepentingan,dan tujuan yang sama. Sehingga Nasionalisme dapat diartikan: Paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara dan bangsa (pengertian menurut Hans Kohn). Semangat/ perasaan kebangsaan, yaitu semangat/ perasaan cinta terhadap bangsa dan tanah air. Suatu sikap politik dan sosial dari kelompok-kelompok suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, bangsa dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan sehingga merasakan adanya kesetiaan mendalam terhadap kelompok bangsa itu.

4.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Lahirnya Paham Nasionalisme 1. Faktor dari dalam (internal) a. Kenangan kejayaan masa lampau b. Perasaan senasib dan sepenanggungan akibat penderitaan dan kesengsaraan masa penjajahan c. Munculnya golongan cendekiawan d. Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudayaan 2. Faktor dari luar (eksternal) a. Kemenangan Jepang atas Rusia (1905) b. Perkembangan Nasionalisme di Berbagai Negara a) Pergerakan Kebangsaan India b) Gerakan Kebangsaan Filipina c) Gerakan Nasionalis Rakyat Cina d) Pergerakan Turki Muda (1908) e) Pergerakan Nasionalisme Mesir 3. Munculnya Paham-paham baru 4. Nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi dan pan islamisme juga menjadi dasar berkembangnya paham-paham yang serupa di Indonesia. Perkembangan paham-paham itu terlihat pada penggunaan ideologi-ideologi (paham) pada organisasi pergerakan nasional yang ada di Indonesia. Pemahaman Wawasan Nusantara 1. i Wawasan Nusantara Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.

Fungsi 1. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan.

2. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan. 3. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara. 4. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.

2. Relevansi Konsepsi Wawasan Nusantara Terhadap Permasalahan Negara Bangsa Indonesia Saat Ini. Seperti disebutkan diatas, konsepsi wawasan nusantara memang mengandung permasalahan dan kontradiksi ke-bhineka-an. Apalagi, di tengah tuntutan daerah untuk lebih berperan (bahkan, untuk merdeka ), maka wawasan nusantara memang seharusnya layak untuk direnungkan dan dikaji ulang dengan mengedepankan pengakuan ke-bhineka-an sebagai hakekat dan kondisi nyata (baik pada masa sekarang, maupun masa lampau, juga di masa datang) bangsa Indonesia. Tidaklah tepat dan bijaksana bila memandang bahwa wawasan nusantara adalah konsep yang senantiasa relevan dan tidak bisa diganggu gugat. Sebab, Undang-Undang Dasar (UUD 1945), sebagai landasannya pun telah mengalami perubahan (dimandemen) dalam Sidang Umum MPR 1999. Berkaitan dengan permasalahan di atas, pada diskusi publik kini muncul beberapa alternatif pemecahan, antara lain: perimbangan keuangan pusat dan daerah, otonomi daerah yang seluas-luasnya, federalisasi Indonesia dan bahkan tuntutan merdeka. Terhadap alternatif-alternatif tersebut, haruslah diberikan komentar yang kritis yang sama bobot kekritisannya dengan komentar terhadap konsepsi wawasan nusantara.

You might also like