You are on page 1of 6

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS X BAB I HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA KOMPETENSI DASAR Kemampuan untuk menganalisis hakikat bangsa

a dan Negara

INDIKATOR - Mendeskripsikan manusia sebagai mahluk individu dan mahluk social Menganalisis pengertian dan unsur terbentuknya Negara Menganalisis pengertian dan terjadinya Negara Menguraikan fungsi dan tujuan Negara Menyimpulkan pentingnya pengakuan suatu Negara olen Negara lain Menunjukan alasan suatu Negara mengakui keberadaan Negara lain Menunjukan semangat kebangsaan (nasionalisme dan patriotisme) Menerapkan semangat kebangsaan

Hakikat Negara Republik Indonesia adalah Negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah Negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme, yaitu tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama dibawah suatu Negara yang sama walaupun warga masyarakat itu berbeda-beda agama, ras, etnik, atu golongannya. Bangsa Indonesia berhasil mendirikan Negara Indonesia pada tenggal 17 Agustus 1945 dengan memenuhi unsur-unsurnya, yaitu adanya rakyat, wilayah, pemerintahan yang berdaulat, dan pengakuan dari Negara lain.

Muhammad Amin Effendy, SH. 1

A. MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SEBAGAI MAHLUK SOSIAL 1. Manusia sebagai mahluk individu Manusia dikarunai hak dasar yang melekat dalam dirinya, yaitu hak asasi manusia Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaban manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah Tuhan yang wajib dihormati, di junjung tinggi oleh Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia) Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yag apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia (UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia) Individu artinya perseorangan atau pribadi yang terpisah dari orang lain. Manusia secara individu adalah bebas. Ia dapat menentukan sendiri apa yang dilakukan dan apa yang tidak dilakukan, ia dapat mengambil sikap untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya ataupun bertindak melawan lingkungannya, manusia adah bebas sejauh dia sendiri dapat mengembangkan pikiran tentan tujuan dan sarana untuk mencapai tujuan tersebut, ia bebas untuk memutuskan sendiri tindakanya dan pilihan yang dia ambil, dan selanjutnya ia juga bertanggung jawab sendiri atas segala sikap dan perbuatannya. Pandangan manusia sebagai mahluk individu menyebabkan lahirnya paham individualisme, yaitu suatu paham yang menekankan pada kekhususan, martabat, hak, dan kebebasan orang per orang. Tokoh paham individualis adalah JEAN JAQUES ROUSSEAU Dasar semangat individualisme adalah manusia itu lahir secara bebas dan merdeka, ia boleh berbuat apa saja asal jangan mengganggu keamanan orang lain. Akibat dari paham/semangat individualisme melahirkan Revolusi Prancis tahun 1879 yang bersemboyankan LIBERTY, EGALITY, FRATERNITY (kebebasan, persamaan, dan persaudaraan) Revolusi Prancis menjadi dasar bagi lahirnya Demokrasi Barat yang kemudian melahirkan Ideologi Liberal untuk bidang politik dan Kapitalisme pada bidang ekonomi. Kapitalisme adalah sistem perekonomian individualis yang diusahakan oleh pihak swasta atau perorangan. Tujuannya adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya sehingga dapat mensejahterakan individu yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan sistem ekonomi pasar bebas.

Muhammad Amin Effendy, SH. 2

2.

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL

Menurut Aristoteles, mausia adalah ZOON POLITICON artinya manusia mempunayi hasrat untuk bergaul dengan manusia yang lain. Manusia dalam kehidupannya senantiasa bergantung kepada manusia yang lain. Manusia saling membutuhkan dan selalu bersosialisasi dengan manusia yang lainya untuk memenuhi segala macam kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia bermacam-macam. Menurut ABRAHAM MASLOW, tingkatan hidup manusia adalah : Kebutuhan hidup Fisiologis Kebutuhan rasa aman Kebutuhan kasih sayang Kebutuhan akan penghargaan diri Kebutuhan akan aktualisasi diri

Ideologi politik yang mengembangkan pentingnya aspek social kehidupan manusia adalah SOSIALISME. Sosialisme merupakan reaksi atas sistem kapitalisme yang dilahirkan oleh paham individualisme. Sosialisme dalam bentuk ekstreem dapat berkembang ke arah Komunisme. Dalam komunisme semua hak individu dihapuskan dan diganti menjadi kepemilikan bersama. Perbedaan antara paham sosialisme dan paham komunisme terletak dari cara merubah masyarakat kapitalis menjadi sosialis. Komunis menggunakan cara Revolusi sedangkan sosialis menggunakan cara damai dan demokratis. 3. PANDANGAN MANUSIA MENURUT PANCASILA Pancasila memandang bahwa manusia adalah mahlik individu sekaligus mahluk sosial, artinya manusia adalah individu yang secara hakiki bersifat sosial dan sebagai individu manusia bermasyarakat. Gambaran manusia menurut Pancasila a. Manusia adalah mahluk teringgi ciptaan Tuhan yang dikaruniai kesadaran dan kebebasan dalam menentukan pilihannya b. Dengan kebebasannnya, manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan dapat menentukan sikap dalam hubungannya dengan penciptanya. c. Manusia adalah mahluk monopluralitas yang memungkinkan manusia itu dapat melaksanakan sila-sila dalam pancasila. d. Manusia adalah otonom dan memiliki harkat martabat yang luhur.

Muhammad Amin Effendy, SH. 3

e. Manusia adalah mahluk yang dinamis kegiatannya bersama-sama manusia yang lain. B. BANGSA A. PENGERTIAN

yang

melakukan

Istilah bangsa merupakan terjemaahan dari kata NATION yang berasal dari bahasa Inggris. Kata nation berasal dari bahasa Latin yaitu NATIO yang berarti Sesuatu Telah Lahir. Pengertian tersebut bermakna keturunan atau kelompok orang yang berada berada dalam suatu garis keturunan. Di Indonesia kata nation berubah menjadi National yang artinya kebangasaan. Kemudian melahirkan suatu paham nasionalisme yang berarti paham kebangsaan atau semangat kebangsaan. Menurut para pakar bangsa tidak bisa didefinisikan, bereka berpendapat bahwa bangsa adalah suatu komunitas etnik yang memiliki ciri-ciri : memiliki nama, memiliki wilayah tertentu, memiliki mitos leluhur bersama, kenangan bersama, satu atau beberapa budaya yang sama dan solidaritas tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa bangsa adalah orang-orang yang bersamaan asal keturunan,adat, bahasa dan sejarahnya serta berpemerintahan sendiri. Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang memiliki kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya dalm suatu bangsa, serta berproses dalam suatu wilayah di Indonesia/nusantara. a. Bangsa dalam arti Sosiologis antropologis Bangsa adalah persekutuan hidup yang berdiri sendiri dari masingmasing anggota persekutuan hidup tersebut terikat oleh suatu kesatuan ras, bahasa, agama dan adat istiadat. Persekutuan hidup artinya perkumpulan orang-orang yang saling membutuhkan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu wilayah tertentu. Bangsa dalam arti sosiologis antropologis ini di ikat oleh ikatan-ikatan seperti kesatuan ras, tradisi, sejarah, adapt istiadat, bahasa, agama, dan daerah. Ikatan seperti itu disebut sebagai ikatan Primordial. b. Bangsa dalam arti Politis Bangsa dalm arti politis adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk kepada kedaulatan Negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi baik ke dalam maupun ke luar.

Muhammad Amin Effendy, SH. 4

Pendapat para pakar dunia tentang bangsa : 1. Ernest Renan (Prancis) : bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat untuk bersatu) dengan perasaan kesetiakawanan yan agung 2. F. Ratzel (Jerman) : bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dengan tempat tinggalnya (paham geopolitik) 3. Hans Kohn (Jerman) : bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. Sesuatu bangsa merupakan golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskan secara eksak. 4. Jalobsen dan Lipman : bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural unity) dan kesatuan politik (poltical unity) 5. Otto Bauer (Jerman) : bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan karakter. Karakterstik tumbuh karena adanya kesamaan nasib. B. TERBENTUKNYA BANGSA - Menurut Hans Kohn, bangsa terbentuk karena adanya factor-faktor objektif tertentu yang membedakannya dari bangsa-bangsa yang lain, yakni : kesamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat istiadat, kesamaan politik, perasaan dan agama. Dengan demikian factor objektif yang terpenting dari terbentuknya suatu bangsa adalah adanya kehendak atau kemauan bersama (nasionalisme) - 4 unsur yang berpengaruh pada terbentuknya suatu bangsa (Friederich Hertzs ) yaitu : 1. keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatua sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi dan solidaritas 2. keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya 3. keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian atau kekhasan 4. keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh dan prestise.

Muhammad Amin Effendy, SH. 5

Muhammad Amin Effendy, SH. 6

You might also like