You are on page 1of 5

Penyebab Gizi Buruk http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1213674765,42930, Selasa, 17 Juni, 2008 oleh: siswono Penyebab Gizi Buruk Gizi.

net - Ketua I Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan, ada tiga faktor penyebab anak menderita gizi buruk khususnya balita. Yakni, faktor keluarga miskin, faktor ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak, dan faktor penyakit bawaan pada anak, seperti jantung, TBC, HIV/AIDS, saluran pernapasan dan diare. IDAI berencana menyelenggarakan 'Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA) XIV' di Surabaya 5-9 Juli 2008 dan '4th Asian Congress of Pediatric Infectius Diseases' (ACPID), di Surabaya 2-5 Juli 2008. Menurutnya, ketiga faktor penyebab gizi buruk harus diatasi oleh pemerintah bersama seluruh komponen masyarakat Indonesia. Sri Rezeki mengharapkan pemerintah dapat meniru dari negara tetangga yang berhasil menurunkan jumlah penduduk yang mengidap penyakit infeksi, melalui imunisasi. Seperti, di Thailand untuk penyakit HIV/AIDS dan DBD, Hongkong (flu burung dan penyakit infeksi di rumah sakit).

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/kedokteran/gizi-buruk GIZI BURUK View clicks Posted February 18th, 2008 by djmanshiro Kedokteran PENDAHULUAN Masalah gizi buruk kini sudah menjadi masalah yang sangat pelik dan pantas untuk di jadikan prioritas oleh pemerintah. Sudah selayaknya pula semua sektor wajib untuk memperhatikan masalah ini. Hal ini dikarenakan sudah begitu banyak jiwa yang terenggut dan lebih ironisnya lagi korban-korban tersebut sebagian besar adalah balita (bawah lima tahun). Masih maukah kita memandang sebelah mata permasalahan ini ? Atau yang kita inginkan memang kehilangan satu generasi penerus bangsa ini ? A. Data-data tentang gizi buruk di INDONESIA dan Sumatera Barat INDONESIA pada tahun 2006 jumlah balita yang menderita gizi buruk adalah 2,3juta jiwa, naik sekitar 500rb jiwa dibanding tahun 2005. NTB merupakan daerah dengan penderita gizi buruk terburuk di Indonesia. Kesulitan terbesar : masalah pangan. Daerah rawan gizi buruk : Gorontalo, Kalimantan Barat, NTB, NTT, NAD, Kalimantan Selatan, Banten.

Sumatera Barat kurang lebih 56 dari 480ribu balita di 19 kabupaten dan kota yang ada di Sumbar manderita gizi buruk. Penderita gizi buruk di Sumbar masih relative kecil dibanding rata-rata nasional yang mencapai 8 % yakni 0,3 %. Sensus WHO menunjukkan bahwa 49 % dari 10,4 juta kematian balita di negara berkembang berkaitan dengan gizi buruk. Tercatat sekitar 50 % balita di Asia, 30 % di Afrika dan 20 % di Amerika Latin menderita gizi buruk. B. Definisi gizi buruk Gizi buruk adalah keadaan dimana asupan zat gizi sangat kurang dari kebutuhan tubuh. Umumnya gizi buruk ini di derita olehbalita karena pada usia tersebut terjadi peningkatan energi yang sangat tajam dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi virus / bakteri. C. Penyebab gizi buruk 1) Penyebab langsung Penyakit infeksi 2) Penyebab tidak langsung Kemiskinan keluarga Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua yang rendah Sanitasi lingkungan yang buruk Pelayanan kesehatan yang kurang memadai D. Klasifikasi gizi buruk ? Kwashiorkor ? Marasmus ? Kwashiorkor-marasmus E. Gejala klinis gizi buruk ? Kwashiorkor - wajah membulat dan sembab - mata sayu - cengeng dan rewel - rambut kusam, pirang dan mudah dicabut - bercak merah coklat pada kulit - anoreksia - sering disertai dengan anemia, diare dan infeksi ? Marasmus - tampak sangat kurus - tulang terbalut kulit - wajah seperti orang tua - cengeng dan rewel - perut cekung - kulit keriput - disertai dengan diare kronik dan sembelit ? Kwashiorkor-marasmus Gejalanya merupakan gabungan dari kwashiorkor dan marasmus.

F. Program penanggulangan gizi buruk oleh pemerintah ? Revitalisasi Posyandu, Puskesmas serta sarana penunjang lainnya. ? Advokasi untuk meningkatkan komitmen eksekutif, legislative, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk peduli dan bertindak nyata di lingkungannya. ? Memberikan bantuan pangan, makanan pendamping ASI, pengobatan penyakit, penyediaan air bersih, penyuluhan gizi dan kesehatan. ? Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan. G. Usaha pencegahan gizi buruk ? Melaksanakan sistem kewaspadaan dini secara intensif. ? Pelacakan kasus dan penemuan kasus baru. ? Pemberdayaan keluarga di bidang ekonomi, pendidikan dan ketahanan pangan intuk meningkatkan pengetahuan dan daya beli keluarga. ? Mengintegrasikan program perbaikan gizi dan ketahanan pangan ke dalam program penanggulangan kemiskinan. ? Meningkatkan pendidikan masyarakat terutama wanita. ? Pemberdayaan KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) : - menimbang berat badan secara teratur - makan beranekaragam setiap hari. - Hanya memberikan ASI sampai umur 6 bulan dan diteruskan dengan pemberiam makanan pendamping ASI (MP-ASI) sampai umur 2 tahun. - Menggunakan garam beryodium. - Memberikan suplemen gizi, seperti : kapsul vit A dan tablet Fe. KESIMPULAN Akar permasalahan gizi buruk ini sebenarnya adalah kemiskinan yang tidak teratasi, tingkat pendapatan dan pengetahuan penduduk yang rendah serta kurangnya pemanfaatan SDM terkait seiring dengan meningkatnya pengangguran, inflasi dan kemiskinan yang disebabkan olehkrisis ekonomi, politik dan keresahan sosial yang mnimpa Indonesia sejak tahun 1997.

Pentingnya Gizi Bagi Tubuh http://www.e-smartschool.com/PNU/003/PNU0030012.asp "Empat Sehat Lima Sempurna" "Dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat". Slogan ataupun semboyan tersebut mungkin sering kita dengar. Tapi kenyataannya, beberapa wilayah Indonesia saat ini, dan bahkan di Jakarta masih banyak anak-anak dan usia balita yang kondisi tubunya sangat memprihatinkan karena kekurangan gizi (gizi buruk). Mengapa hal itu terjadi? Gizi makanan sangat penting untuk pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan aktifitas tubuh kita. Tanpa asupan gizi yang cukup maka kemungkinan besar kita mudah terkena penyakit, misalnya penyakit yang menyerang pencernaan. Lalu apa ya kira-kira penyebab gizi buruk tersebut? Beberapa penyebab gizi buruk Pada tahun 1988, UNICEF, salah satu badan organisasi PBB yang khusus bergerak dibidang kesejahteraan anak telah mengembangkan kerangka konsep perbaikan gizi. Dalam kerangka tersebut ditunjukkan bahwa masalah gizi kurang dapat disebabkan oleh: Penyebab langsung Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula pada anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit. Penyebab tidak langsung Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu : Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya. Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik baik fisik, mental dan sosial. Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan. Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan, makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola pengasuhan maka akan makin banyak keluarga yang memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Pokok masalah di masyarakat Kurangnya pemberdayaan keluarga dan kurangnya pemanfaatan sumber daya masyarakat berkaitan dengan berbagai faktor langsung maupun tidak langsung. Akar masalah Kurangnya pemberdayaan wanita dan keluarga serta kurangnya pemanfaatan sumber daya masyarakat terkait dengan meningkatnya pengangguran, inflasi dan kemiskinan yang disebabkan oleh krisis ekonomi, politik dan keresahan sosial yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997. Keadaan tersebut teleh memicu munculnya kasus-kasus gizi buruk akibat kemiskinan dan ketahanan pangan keluarga yang tidak memadai. Setelah membaca penjelasan di atas, mudah-mudahan kita jadi lebih memahami bahwa kekurangan gizi dapat menyebabkan beberapa hal buruk yang tidak kita inginkan. Karenanya, mari kita sama-sama memperbaiki gizi kita dan membantu memperbaiki gizi teman dan saudara-saudara kita. Caranya mungkin bisa saja kita aktif dalam lingkungan kita maupun organisasi yang memang berkonsentrasi dalam hal gizi anak dan keluarga. Bagi adik-adik pelajar, jangan malas untuk makan. Makanlah makanan yang bergizi tinggi. Jika harus jajan, belilah makanan yang baik dan bersih. Gizi yang baik sangat berpengaruh untuk mencetak manusia yang berkualitas baik. Jika artikel ini belum menjelaskan semua hal tentang "gizi", teman-teman bisa membacanya secara lengkap di www.gizi.net Sumber : http://www.gizi.net

You might also like