You are on page 1of 453

Daftar Isi

Kata Pengantar Daftar Isi Tinjauan Mata Kuliah UNIT 1 PENGERTIAN DAN HAKIKAT IPS DALAM PROGRAM PENDIDIKAN 1 Pentingnya IPS Dalam Program Pendidikan Dan Pengertian IPS

i vi 1.1

Subunit 1 Latihan Rambu-Rambu Jawaban Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 Subunit 2 Latihan Rambu-Rambu Jawaban Latihan Rangkuman Tes Formatif 2 Subunit 3 Latihan Rangkuman Tes Formatif 3 Kunci Jawaban Tes Formatif Daftar Pustaka UNIT 2 Subunit 1 Latihan Rambu Jawaban

1.3 1.14 1.15 1.15 1.16

Hakikat Dan Tujuan IPS

1.19 1.30 1.30 1.31 1.32

Ruang Lingkup IPS Sebagai Program Pendidikan

1.36 1.45 1.45 1.46 1.50 1.51

KONSEP DASAR ILMU-ILMU SOSIAL Konsep Dasar Geografi Dan Sejarah

2.55 2.58 2.65 2.66

Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 Subunit 2 Latihan Rambu Jawaban Latihan Rangkuman Tes Formatif 2 Subunit 3 Konsep Dasar Ekonomi Dan Koperasi, Serta Politik Dan Pemerintahan KONSEP DASAR ANTROPOLOGI, SOSIOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL

2.66 2.67 2.70 2.85 2.85 2.86 2.87 2.89

Latihan Rambu Jawaban Latihan Rangkuman Tes Formatif 3 Kunci Jawaban Tes Formatif Daftar Pustaka UNIT 3 Subunit 1 Latihan Rambu Jawaban Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 Subunit 2 Latihan Rambu jawaban Latihan Rangkuman Tes Formatif 2 Nilai Dan Sikap Dalam IPS KONTEN IPS Fakta, Konsep, Generalisasi Dan Teori Dalam IPS

2.101 2.101 2.102 2.103 2.106 2.107 3.109 3.111 3.129 3.129 3.130 3.131 3.133 3.143 3.143 3.143 3.144

Subunit 3 Latihan Rambu jawaban Latihan Rangkuman Tes Formatif 3

Keterampilan Dalam Ilmu Pengetahuan Sosial

3.146 3.158 3.158 3.159 3.160 3.162 3.163 4.165

Kunci Jawaban Tes Formatif Daftar Pustaka UNIT 4 PENGARUH KEBUDAYAAN LUAR TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap Kebudayaan Indonesia

Subunit 1 Latihan Rambu Jawaban Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 Subunit 2

4.167 4.174 4.174 4.175 4.176

Perjuangan Indonesia Dalam Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan

4. 178

Latihan Rambu Jawaban Latihan Rangkuman Tes Formatif 2 Kunci Jawaban Tes Formatif Daftar Pustaka UNIT 5 Subunit 1 PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi, Koperasi dan Bisnis Di Indonesia

4.197 4.197 4.198 4.200 4.202 4.203 5.205 5.207

Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 Subunit 2 Latihan Rambu Jawaban Latihan Rangkuman Tes Formatif 2 Kunci Jawaban Tes Formatif Daftar Pustaka UNIT 6 LINGKUNGAN FISIK WILAYAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEHIDUPAN MANUSIA SERTA KEMAJEMUKAN RAS, ETNIK DAN AGAMA NUSANTARA Lingkungan Fisik Wilayah Nusantara dan Hubungan Dengan Manusia Kegiatan Pokok Ekonomi

5.221 5.222 5.223 5.225 5.241 5.241 5.241 5.243 5.245 5.246 6.249

Subunit 1

6.251

Latihan Rambu Jawaban Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 Subunit 2 Daftar Pustaka UNIT 7 Kemajemukan RAS, Etnik dan Agama Nusantara

6.279 6.279 6.280 6.280 6.283 6.292 7.295

MENGGUNAKAN PETA, ATLAS, DAN GLOBE UNTUK MENDAPATKAN DATA DAN INFORMASI SPASIAL (GEOSPASIAL) Menggunakan Peta Untuk Mendapatkan Data dan Informasi Geospasial

Subunit 1 Latihan Rambu Jawaban

7.297 7.310 7.310

Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 Subunit 2 Menggunakan Atlas dan Globe Untuk Mendapatkan Data dan Informasi Geospasial

7.312 7.314 7.317

Latihan Rangkuman Tes Formatif 2 Kunci Jawaban Tes Formatif Daftar Pustaka UNIT 8 LINGKUNGAN HIDUP DAN KEANEKARAGAMAN SUMBERDAYA ALAM Lingkungan Hidup

7.325 7.326 7.327 7.330 7.331 8.333

Subunit 1 Latihan Rambu Jawaban Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 Subunit 2 Latihan Rambu Jawaban Latihan Rangkuman Tes Formatif 2

8.335 8.348 8.348 8.350 8.352

Keanekaragaman Sumber Daya Alam

8.355 8.373 8.374 8.375 8.376 8.379 8.380 9.383 9.385

Kunci Jawaban Tes Formatif Daftar Pustaka UNIT 9 Subunit 1 INDIVIDU MASYARAKAT DAN NEGARA Individu dan Masyarakat

Latihan

9.402

Rambu Jawaban Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 Subunit 2 Latihan Rambu Jawaban Latihan Rangkuman Tes Formatif 2 Subunit 3 Latihan Rambu Jawaban Latihan Rangkuman Tes Formatif 3 Masyarakat Sebagai Unsur Pemerintah dan Negara Struktur, Pranata dan Proses Sosial Budaya

9.402 9.402 9.404 9.406 9.415 9.415 9.416 9.417 9.419 9.445 9.446 9.446 9.447 9.449 9.450

Kunci Jawaban Tes Formatif Daftar Pustaka

Unit 1

PENGERTIAN DAN HAKIKAT IPS DALAM PROGRAM PENDIDIKAN


S. P. Taneo PENDAHULUAN

engertian dan hakikat IPS sebagai program pendidikan merupakan unit pertama dari mata kuliah Kajian IPS SD. Tentu saja Anda telah memiliki pengetahuan sosial yang didapat dari berbagai sumber dan pengalaman hidup sebagai makhluk sosial yang mempunyai kecenderungan kuat untuk hidup bersama dalam kelompok, dan dari pelajaran IPS pada jenjang pendidikan sebelumnya. Dalam unit ini Anda akan mempelajari hakekat IPS sebagai program pendidikan yang pada pembahasannya menerapkan pendidikan antardisiplin ilmu sosial yang mengintegrasikan berbagai konsep ilmu sosial. Dari unit ini Anda diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut. a. Mampu menjelaskan pengertian dari disiplin ilmu sosial (IPS). b. Mampu menjelaskan tujuan pendidikan IPS. c. Mampu menjelaskan ruang lingkup IPS sebagai program pendidikan. Penguasaan hakikat, tujuan, dan ruang lingkup IPS sebagai program pendidikan, sangat penting bagi Anda sebagai guru SD. Untuk membantu Anda menguasai unit ini akan disajikan bahasan dan latihan-latihan sebagai berikut. a. Pentingnya IPS dalam Program Pendidikan dan Pengertian IPS. b. Hakikat dan Tujuan IPS. c. Ruang lingkup IPS sebagai program pendidikan. Agar berhasil dengan baik mempelajari unit ini ikutilah petunjuk berikut.

Kajian IPS SD

1-

a. Bacalah pendahuluan dengan cermat agar memahami bagaimana dan untuk apa mempelajari unit ini. b. Bacalah dengan cermat untuk menemukan kata-kata kunci yang Anda anggap penting dan merupakan hal baru. c. Tangkap inti sari dari unit ini melalui pemahaman sendiri yang kemudian didiskusikan di kelompok. d. Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi kelompok kecil mengenai pengetahuan sosial yang dihubungkan dengan pengalaman hidup sehari-hari pada saat tutorial berlangsung. Untuk itu Anda diminta mempelajari unit 1 dengan tuntas baru pindah pada unit selanjutnya.

1-2

Unit 1

Subunit 1 Pentingnya IPS Dalam Program Pendidikan Dan Pengertian IPS

ada Subunit 1 akan dibahas tentang pentingnya IPS dalam program pendidikan dan pengertian IPS.

A. Pentingnya IPS Dalam Program Pendidikan


Setiap orang sejak lahir, tidak terpisah dari manusia lain, khususnya dari orang tua dan lebih khusus lagi dari ibu yang melahirkannya. Sejak saat itu si bayi telah melakukan hubungan dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan dengan anggota keluarga lainnya. Meskipun masih sepihak, artinya dari orang-orang lebih tua terhadap dirinya hubungan sosial itu telah terjadi. Tanpa hubungan sosial dan bantuan dari anggota keluarga lain, terutama dari ibunya si bayi, si bayi tidak akan berdaya dan tidak mampu berkembang menjadi manusia dewasa. Selanjutnya dalam pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani sesuai dengan penambahan umur serta pengalaman terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya makin berkembang dan meluas. Hal tersebut membutuhkan atau terbina melalui pengetahuan sosial, hanya tentu saja berkenaan dengan namanya, sangat tergantung pada pernah sekolah atau tidak. Sebutan sebagai pengetahuan sosial atau resminya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) baru diketahui secara formal ketika kita bersekolah. Dengan demikian maka Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dianggap sebagai ilmu yang mempelajari tentang manusia serta untuk mempolakan sejauh mana manusia itu berhubungan dengan orang lain dalam suatu kelompok. Pada abad ke-20 ditandai dengan terjadinya perkembangan pesat pada berbagai bidang kehidupan, seperti timbulnya ledakan penduduk, ledakan ilmu pengetahuan, dan ledakan teknologi. Hal tersebut menimbulkan berbagai masalah di dalam masyarakat seperti: 1. Permasalahan yang menyangkut pengorganisasian antara lain di bidang pemerintahan, perundang-undangan, pendidikan, penyediaan keperluan hidup, kesehatan, dan kesejahteraan.

Kajian IPS SD

1-

2. Ketegangan-ketegangan di dalam masyarakat baik dalam arti psikis maupun fisik (Misalnya keseimbangan lingkungan, polusi, dan masalah lalu lintas). 3. Masalah pertentangan dan kekaburan nilai. Akibat dari hal-hal tersebut terjadi gejala kehilangan pandangan menyeluruh, timbulnya spesialisasi yang makin intensif di bidang ilmu pengetahuan, misalnya mengakibatkan ketidakpastian diri, terampas rasa identitas individu, kehilangan nilainilai sosial dan tujuan etis. Mata pelajaran IPS diperlukan sebagai: 1. Pengalaman hidup masa lampau dengan situasi sosialnya yang labil memerlukan masa depan yang mantap dan utuh sebagai suatu bangsa yang bulat. 2. Laju perkembangan kehidupan, teknologi, dan budaya Indonesia memerlukan kebijakan pendidikan yang seirama dengan laju itu. 3. Agar output persekolahan benar-benar lebih cocok dan sesuai serta bermanfaat. 4. Setiap orang akan dan harus terjun ke dalam kancah kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu perlu disiapkan ilmu khusus, yaitu IPS. Dilihat dari pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana dunia pendidikan selalu tertinggal dibandingkan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, maka IPS diperlukan sebagai wadah ilmu pengetahuan yang mengharmoniskan laju perkembangan ilmu dan kehidupan dalam dunia pengajaran. Sebab IPS mampu melakukan lompatan-lompatan ilmu secara konsepsional untuk kepentingan praktis kehidupan yang baru, sesuai dengan perkembangan jaman. IPS oleh para pendirinya secara sengaja diciptakan dan dibina ke arah menuntun generasi muda mampu hidup dalam alamnya (jaman dan lingkungannya) dengan bekal pengetahuan yang baru. Karena IPS diarahkan demikian, maka susunan konsep-konsep dalam IPS sungguh sangat kompleks dan bervariasi dari berbagai cabang ilmu sosial. Tuntutan dan persoalan kehidupan praktis adalah buah dari lajunya pengetahuan dan teknologi yang menarik lajunya kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, IPS mau tak mau harus berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Demikianlah sekedar gambaran yang melatarbelakangi eksistensinya pelajaran IPS di negara kita. Keberhasilan pengajaran sangat tergantung kepada ketepatan pilihan dan susunan dari konsep-konsep IPS, pendekatan, orientasi program dan pengajarannya serta tingkat inovatifnya para guru IPS itu sendiri. Sebab dalam dunia IPS, guru pada akhirnya adalah sumber pembaharu yang paling aktual, yang tahu persis akan keadaan, kebutuhan, serta permasalahan siswa serta masyarakatnya. Gurulah yang diharapkan akan mampu menyesuaikan gejolak perkembangan baru ke dalam program dan cara pengajarannya.

1-4

Unit 1

Di dalam kehidupan moderen dengan komunikasi yang serba lancar dan cepat, hubungan antarorang menjadi makin intensif, dan peristiwa-peristiwa makin kompleks. Para pendidik sama-sama menyadari bahwa pengetahuan mengenai saling hubungan antara orang dengan orang, orang dengan benda-benda kebutuhan hidup, orang dengan lembaga, dan orang dengan lingkungan perlu lebih dikembangkan dan dimiliki oleh anak didik. Dengan bekal pengetahuan tersebut diharapkan bahwa hubungan antarorang, antarkelompok, antarlembaga dan antarbangsa, akan terjalin lebih lancar, kepincangan dan ketegangan sosial akan teratasi, sehingga dapat tercapai kehidupan masyarakat yang serasi. IPS merupakan perwujudan dari satu pendekatan interdisipliner dari pelajaran ilmu-ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial antara lain: Sosiologi, Antropologi Budaya, Sejarah, Psikologi Sosial, Geografi, Ekonomi, Politik, dan Ekologi. IPS berusaha mengintegrasikan materi dari berbagai ilmu sosial dengan menampilkan permasalahan sehari-hari masyarakat di sekitarnya. IPS merupakan aspek penting dari ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan diadaptasikan untuk digunakan dalam pengajaran di sekolah. IPS bukan ilmu sosial, sungguhpun bidang perhatiannya sama yaitu hubungan timbal balik di kalangan manusia. IPS hanya terdapat pada program pengajaran sekolah semata-mata. Ilmu-ilmu sosial dipolakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan manusia misalnya melalui penelitian, penemuan, atau eksperimen. IPS dipolakan untuk tujuan-tujuan pembelajaran dengan materi sesederhana mungkin, menarik, mudah dimengerti, dan mudah dipelajari. Untuk dapat melaksanakan program-program IPS dengan baik, sudah sewajarnya bila guru yang mengajar IPS mengetahui benar-benar akan tujuan pengajaran IPS, di samping pengorganisasian, bahan pelajaran, dan metode yang dipakai dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

B. Pengertian IPS
Istilah ilmu pengetahuan sosial sebagaimana dirancang dalam draf kurikulum 2004 memang membingungkan untuk dicarikan definisinya, karena dalam berbagai literatur, baik yang ditulis oleh ahli dari luar maupun dalam negeri, kita hanya mempunyai istilah ilmu pengetahuan sosial yang merupakan terjemahan dari social studies. Sedangkan nama IPS dalam dunia pendidikan dasar di negara kita muncul bersamaan dengan diberlakukannya kurikulum SD, SMP dan SMU tahun 1975. Dilihat dari sisi keberlakuannya, IPS disebut sebagai bidang studi baru, karena cara
Kajian IPS SD

1-

pandangnya bersifat terpadu. Hal tersebut mengandung arti bahwa IPS bagi pendidikan dasar dan menengah merupakan hasil perpaduan dari mata pelajaran geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, dan sosiologi. Perpaduan ini disebabkan mata pelajaran tersebut memiliki objek material kajian yang sama yaitu manusia. Dalam bidang pengetahuan sosial, kita mengenal banyak istilah yang kadangkadang dapat mengacaukan pemahaman. Istilah tersebut meliputi Ilmu Sosial (Social Sciences), Studi Sosial (Social Studies) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Untuk memperjelas penggunaan istilah tersebut secara tepat, kita simak uraian berikut. 1. Ilmu Sosial (Social Science) Achmad Sanusi memberikan batasan tentang ilmu Sosial (Saidihardjo, 1996:2) sebagai berikut Ilmu sosial terdiri dari disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi yang makin lanjut dan makin ilmiah. Sedangkan menurut Gross (Kosasih Djahiri, 198:1), ilmu sosial merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial secara ilmiah serta memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk. Selanjutnya Nursid Sumaatnadja (1980:7), menyatakan bahwa ilmu sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun tingkah laku kelompok. Oleh karena itu ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Ada bermacam-macam aspek tingkah laku manusia dalam masyarakat, seperti aspek ekonomi, sikap, mental, budaya, dan hubungan sosial. Studi khusus tentang aspek-aspek tingkah laku manusia inilah yang menghasilkan ilmu sosial, seperti ekonomi, ilmu hukum, ilmu politik, psikologi, sosiologi, dan antropologi. Jadi setiap bidang keilmuan itu mempelajari salah satu aspek tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat. Ekonomi mempelajari aspek kebutuhan materi, antropologi mempelajari aspek budaya, sosiologi mempelajari aspek hubungan sosial, psikologi mempelajari aspek kejiwaan, demikian pula bidang keilmuan yang lain. Sedangkan yang menjadi obyek materialnya adalah sama, yaitu manusia sebagai anggota masyarakat.

1-6

Unit 1

2. Studi Sosial (Social Studies) Berbeda dengan ilmu sosial, studi sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Dalam kerangka kerja pengkajiannya, studi sosial menggunakan bidang-bidang keilmuan termasuk ilmu sosial. Tentang studi sosial ini Achmad Sanusi (1971:18) memberikan penjelasan bahwa, studi sosial tidak selalu bertaraf akademis universitas, bahkan merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar. Selanjutnya studi sosial dapat berfungsi sebagai pengantar kepada disiplin ilmu sosial bagi pendidikan lanjutan atau jenjang berikutnya. Studi sosial bersifat interdisipliner dengan menetapkan pilihan masalah-masalah tertentu berdasarkan sesuatu referensi dan meninjaunya dari beberapa sudut sambil mencari logika dari hubungan-hubungan yang ada satu dengan lainnya. Kerangka kerja studi sosial dalam mengkaji atau mempelajari gejala dan masalah sosial di masyarakat tidak menekankan bidang teoretis, melainkan lebih kepada bidang praktis. Oleh karena itu studi sosial tidak terlalu bersifat akademis teoretis, melainkan merupakan pengetahuan praktis yang dapat diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Pendekatan studi sosial bersifat interdisipliner atau multidisipliner dengan menggunakan berbagai bidang keilmuan. Maksudnya bahwa studi sosial dalam meninjau suatu gejala sosial atau masalah sosial dilihat dari berbagai dimensi/sudut/segi/aspek kehidupan. Sedangkan ilmu sosial pendekatannya bersifat disipliner dari bidang ilmunya masing-masing. Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa studi sosial lebih memperlihatkan suatu bentuk gabungan ilmu sosial. Tugas studi sosial, sebagai suatu bidang studi mulai dari tingkat SD sampai ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi, adalah membina warga masyarakat yang mampu menyerasikan kehidupannya berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial dan mampu memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya. Oleh karena itu materi dan metode penyajiannya harus sesuai dengan misi yang diembannya. 3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Bagi sekelompok kecil ahli pendidikan di Indonesia, sebenarnya telah memakai istilah IPS dalam pertemuan-pertemuan ilmiah, jauh sebelum diberlakukannya kurikulum 1975. Nama-nama yang dipergunakan dalam kesempatan ini bermacam-macam, antara lain ada yang memakai istilah Studi Sosial yang dekat dengan istilah aslinya, ada pula yang menyebutnya dengan

Kajian IPS SD

1-

Ilmu-Ilmu Sosial dan ada yang menamakannya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Namun sejak tahun 1976 nama IPS telah menjadi nama baku. Harus diakui bahwa ide IPS berasal dari literatur pendidikan Amerika Serikat. Nama asli IPS di Amerika Serikat adalah Social Studies. Istilah tersebut pertama kali dipergunakan sebagai nama sebuah Komite yaitu Committee of Social Studies yang didirikan pada tahun 1913. Tujuan dari lembaga itu adalah sebagai wadah himpunan tenaga ahli yang berminat pada kurikulum Ilmu-ilmu Sosial di tingkat Sekolah Dasar dan Menengah, dan ahliahli Ilmu-ilmu Sosial yang mempunyai minat sama. Nama Komite itulah yang kemudian dipergunakan sebagai nama kurikulum yang mereka hasilkan. Meskipun demikian nama Social Studies menjadi makin terkenal pada tahun 1960-an, ketika pemerintah mulai memberikan dana untuk mengembangkan kurikulum tersebut. Pada waktu Indonesia memperkenalkan konsep IPS, pengertian dan tujuannya tidaklah persis sama dengan Social Studies yang ada di Amerika Serikat. Mengapa demikian? Karena kondisi masyarakat Indonesia memang berbeda dengan kondisi masyarakat Amerika Serikat. Ini mengisyaratkan adanya penyesuaian-penyesuaian tertentu. Sebenarnya keadaan ini sangat baik, karena setiap ide yang datang dari luar kita terima kalau memang sesuai dengan kondisi masyarakat kita. Mulyono Tj. (1980:8) memberi batasan IPS bahwa IPS sebagai pendekatan interdisipliner (Inter-disciplinary approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu sosial. IPS merupakan integrasi dart berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Hal ini lebih ditegaskan lagi oleh Saidiharjo (1996: 4), bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau basil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, dan politik. Mata pelajaran tersebut mempunyai ciri-ciri yang sama, oleh karena itu dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dengan demikian jelas bahwa IPS adalah fusi dari disiplin ilmu-ilmu sosial. Pengertian fusi di sini berarti bahwa IPS merupakan suatu bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang ada. Artinya, bahwa bidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah, melainkan semua disiplin tersebut diajarkan secara terpadu. Dalam kepustakaan kurikulum pendekatan terpadu tersebut dinamakan pendekatan broadfield. Dengan pendekatan tersebut batas disiplin ilmu menjadi lebur, artinya terjadi sintesis antara beberapa disiplin ilmu.

1-8

Unit 1

Dengan demikian sebenarnya IPS berinduk kepada ilmu-ilmu sosial, dengan pengertian bahwa teori, konsep, prinsip yang diterapkan pada IPS adalah teori, konsep dan prinsip yang ada dan berlaku pada ilmu-ilmu sosial. Ilmu sosial dengan bidang keilmuannya dipergunakan untuk melakukan pendekatan, analisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang dilaksanakan pada pengajaran IPS. Sejarah Perkembangan IPS di Indonesia Bidang studi IPS yang masuk ke Indonesia adalah berasal dari Amerika Serikat dengan nama asli di negara asalnya disebut Social Studies. Pertama kali Social Studies dimasukkan dalam kurikulum sekolah di Rugby (Inggris) pada tahun 1827, atau sekitar setengah abad setelah Revolusi Industri. Pada pertengahan abad 18 di Inggris terjadi Revolusi Industri yang ditandai dengan perubahan penggunaan tenaga manusia menjadi tenaga mesin. Revolusi industri membawa perubahan yaitu mendatangkan kemakmuran bagi sebagian masyarakat Inggris. Di sisi lain Revolusi Industri menimbulkan paham kapitalisme dan dehumanisasi yaitu manusia tidak dihargai sebagai manusia atau tidak memanusiakan manusia, karena para industrialis lebih menghargai faktor produksi, modal, dan uang daripada tenaga manusia. Setelah memperhatikan situasi tersebut maka Thomas Arnold bermaksud menanggulangi proses dehumanisasi, dengan cara memasukkan Social Studies ke dalam kurikulum di sekolahnya. Adapun tujuannya adalah agar siswa mempelajari masalah interaksi manusia serta ikut berperan aktif dalam kehidupan masyarakat (Poerwito, 1991/1992:7). Latar belakang dimasukkan Social Studies dalam kurikulum sekolah di Amerika Serikat berbeda dengan di Inggris karena situasi dan kondisi penyebabnya juga berbeda. Penduduk Amerika Serikat terdiri dari berbagai macam ras di antaranya adalah ras Indian yang merupakan penduduk asli, ras kulit putih yang datang dari Eropa, dan ras Negro yang didatangkan dari Afrika untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan negara tersebut. Pada awalnya penduduk Amerika Serikat yang multiras tersebut tidak menimbulkan masalah. Baru setelah berlangsung perang saudara antara Utara dan Selatan atau yang dikenal dengan Perang Budak yang berlangsung tahun 1861-1865. Amerika Serikat yang telah menjadi kekuatan dunia, mulai terasa adanya kesulitan, karena penduduk yang multiras tersebut merasa kesulitan untuk menjadi satu bangsa. Selain itu juga adanya perbedaan sosial ekonomi yang sangat tajam. Para pakar kemasyarakatan dan pendidikan berusaha keras untuk menjadikan penduduk yang multiras tersebut menjadi merasa satu bangsa, yaitu bangsa Amerika.

Kajian IPS SD

1-

Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memasukkan Social Studies ke dalam kurikulum sekolah di negara bagian Wisconsin pada tahun 1892. Setelah dilakukan penelitian, maka pada awal abad 20, sebuah Komisi National dari The National Education Association memberikan rekomendasi tentang perlunya Social Studies dimasukkan ke dalam kurikulum semua Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah (selanjutnya disebut SD dan SM) Amerika Serikat. Adapun wujud Social Studies ketika lahir merupakan semacam ramuan dari mata pelajaran sejarah, geografi, dan civics. Faktor lain yang menyebabkan dimasukkannya Social Studies ke dalam kurikulum sekolah adalah keinginan para pakar pendidikan. Mereka menginginkan agar setelah meninggalkan SD dan SM (1) para siswa menjadi warga negara yang baik, dalam arti mengetahui dan menjalankan hak-hak dan kewajibannya. (2) para siswa lulusan SD dan SM dapat hidup bermasyarakat secara seimbang dalam arti memperhatikan kepentingan pribadi dan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, para siswa tidak perlu harus menunggu belajar ilmu-ilmu sosial di Perguruan Tinggi, tetapi harus sudah mendapat bekal pelajaran IPS di SD dan SM. Pertimbangan lain dimasukkannya Social Studies ke dalam kurikulum sekolah adalah kemampuan siswa sangat menentukan dalam pemilihan dan pengorganisasian materi IPS. Agar materi pelajaran IPS lebih menarik dan lebih mudah dicerna oleh siswa SD dan SM, bahanbahannya diambil dari kehidupan nyata di lingkungan masyarakat. Bahan atau materi yang diambil dari pengalaman pribadi, teman-teman sebaya, serta lingkungan alam dan masyarakat sekitarnya. Hal ini akan lebih mudah dipahami karena mempunyai makna lebih besar bagi para siswa daripada bahan pengajaran yang abstrak dan rumit dalam ilmu-ilmu sosial. Latar belakang dimasukkannya bidang studi IPS ke dalam kurikulum sekolah di Indonesia sangat berbeda dengan di Inggris dan Amerika Serikat. Pertumbuhan IPS di Indonesia tidak terlepas dari situasi kacau, termasuk dalam bidang pendidikan, sebagai akibat pemberontakan G30S/PKI. Setelah keadaan tenang pemerintah Orde Baru melancarkan Pembangunan Lima Tahun (PELITA). Pada masa Pelita I (19691974) Tim Peneliti Nasional di bidang pendidikan menemukan lima masalah nasional dalam bidang pendidikan. Lima masalah tersebut adalah sebagai berikut. 1. Masalah kuantitas, berkenaan dengan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar. 2. Masalah kualitas, menyangkut peningkatan mutu lulusan. 3. Masalah relevansi, berkaitan dengan kesesuaian sistem pendidikan dengan kebutuhan pembangunan.

1-10 Unit 1

4. Masalah efektifitas sistem pendidikan dan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana. 5. Masalah pembinaan generasi muda dalam rangka menyiapkan tenaga produktif bagi kepentingan pembangunan nasional. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah melakukan pembaharuan kurikulum sekolah. Pada awal masa Pelita I, pemerintah membentuk Proyek Pembaharuan Kurikulum dan Metode Mengajar (PPKM) yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menciptakan kurikulum sekolah secara lokal. Pembaharuan kurikulum tersebut dilaksanakan di Sekolah Laboratorium di IKIP Malang yang dikenal dengan Sekolah Ibu Pakasi. Di sekolah ini diberlakukan kurikulum lokal yang memiliki ciri-cirisebagai berikut. 1. Penggabungan SD dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi SD 8 Tahun. 2. Penggabungan mata pelajaran sejenis, salah satunya adalah menjadi bidang studi IPS. 3. Pelaksanaan sistem kredit yang memungkinkan siswa menyelesaikan program pendidikan tidak secara klasikal melainkan secara individu. Langkah pemerintah selanjutnya adalah melakukan pembaharuan sistem pendidikan melalui Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP). Proyek ini menyelenggarakan sekolah percobaan di delapan IKIP, yaitu Padang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Ujung Pandang dan Manado. Dalam kurikulum sekolah tersebut tercantum bidang studi IPS yang merupakan perpaduan dari sejarah, geografi dan ekonomi; mulai dari SD sampai Sekolah Menengah. Dalam lingkup yang lebih luas, kemudian pemerintah memberlakukan Kurikulum 1975 bagi semua SD dan SM. Dalam kurikulum ini tercantum bidang studi IPS, mulai dari SD sampai SM. Secara singkat IPS diartikan sebagai bidang studi kemasyarakatan secara terpadu (integrasi). Untuk SD, IPS merupakan perpaduan mata pelajaran sejarah, geografi dan ekonomi. Untuk SMP ditambah kependudukan dan koperasi. Sedangkan untuk SMA, IPS ditambah lagi Tata Buku dan Hitung Dagang. Setelah Kurikulum 1975 dilaksanakan selama hampir sepuluh tahun, pemerintah memberlakukan kurikulum baru yaitu Kurikulum 1984. Belajar dari pengalaman implementasi Kurikulum 1975 yang tidak memungkinkan penggunaan IPS terpadu untuk semua jenjang sekolah, maka dilakukan modifikasi. Pada Kurikulum 1984, pengajaran IPS terpadu hanya dilaksanakan di SD, sedangkan di SMP digunakan pendekatan IPS Terkait (korelasi), dan untuk SMA tidak lagi dikenal IPS terpadu melainkan diajarkan secara terpisah sehingga muncullah mata pelajaran

Kajian IPS SD

1- 11

sejarah, geografi, ekonomi, antropologi, sosiologi dan tata negara yang berdiri sendiri. Pada periode berikutnya, pemerintah memberlakukan kurikulum baru lagi, yaitu Kurikulum 1994. Menurut Kurikulum 1994, program pengajaran IPS di SD terdiri dari IPS Terpadu dan Sejarah Nasional. IPS terpadu adalah pengetahuan yang bersumber dari geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi dan ilmu politik yang mengupas tentang berbagai kenyataan dan gejala dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan Sejarah Nasional adalah pengetahuan mengenai proses perkembangan masyarakat Indonesia dari masa lampau sampai dengan masa kini. Untuk tingkat SMP, IPS hanya mencakup bahan kajian geografi, ekonomi, dan sejarah. Khusus mata pelajaran sejarah mencakup materi yang lebih luas yakni mengenai proses perkembangan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia sejak masa lampau hingga sekarang. Sedangkan untuk SMA, IPS tetap diajarkan secara terpisah atau berdiri sendiri. Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk pertama kalinya mata pelajaran IPS muncul dalam kurikulum lokal yang dikembangkan oleh sekolah Ibu Pakasi di Malang dan kemudian diuji cobakan di delapan IKIP di Indonesia dan diimplementasikan secara nasional sejak diberlakukannya Kurikulum 1975. Alasan Mempelajari IPS Pengajaran IPS sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah karena siswa yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan yang berbeda-beda. Pengenalan mereka tentang masyarakat tempat mereka menjadi anggota diwarnai oleh lingkungan mereka tersebut. Sekolah bukanlah satu-satunya wahana atau sarana untuk mengenal masyarakat. Para siswa dapat belajar mengenal dan mempelajari masyarakat baik melalui media cetak maupun elektronika, misalnya melalui acara televisi, siaran radio, dan membaca koran. Pengenalan siswa melalui wahana luar sekolah mungkin masih bersifat umum, terpencar-pencar, dan samar-samar. Oleh karena itu agar pengenalan tersebut dapat lebih bermakna, maka bahan atau informasi yang masih umum dan samar-samar tersebut perlu disistematisasikan. Dengan demikian sekolah mempunyai peran dan kedudukan yang penting karena apa yang telah diperoleh di luar sekolah dikembangkan dan diintegrasikan menjadi sesuatu yang lebih bermakna di sekolah sesuai dengan tingkat perkembangan dan kematangan siswa. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, siswa SD belum mampu memahami keluasan dan kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh, tetapi mereka dapat diperkenalkan kepada masalah-masalah tersebut. Melalui

1-12 Unit 1

pengajaran IPS siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi hidup dengan tantangan-tantangannya. Selanjutnya diharapkan bahwa mereka kelak mampu bertindak secara rasional dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Perlu disadari bahwa dunia sekarang telah mengalami perubahan-perubahan yang sangat cepat di segala bidang. Kemajuan teknologi dan informasi telah mengenalkan kita pada realitas lain dari sekedar realitas fisik seperti yang sebelumnya kita rasakan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, transportasi, dan komunikasi hubungan antarnegara tetangga menjadi lebih luas, karena dunia seakan-akan menjadi tetangga dekat. Dengan demikian seolah-olah dunia dipindahkan ke ruang di dalam rumah sendiri. Dalam hal ini IPS berperan sebagai pendorong untuk saling pengertian dan persaudaraan antara umat manusia. Selain itu juga IPS memusatkan perhatiannya pada hubungan antar manusia dan pemahaman sosial. Dengan demikian IPS dapat membangkitkan kesadaran bahwa kita akan berhadapan dengan kehidupan yang penuh tantangan. Dengan kata lain, IPS mendorong kepekaan siswa terhadap hidup dan kehidupan sosial. Jadi alasan mempelajari IPS untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai berikut. 1. Agar siswa dapat mensistematisasikan bahan, informasi, dan atau kemampuan yang telah dimiliki menjadi lebih bermakna. 2. Agar siswa dapat lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara rasional dan bertanggung jawab. 3. Agar siswa dapat mempertinggi toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan antarmanusia. Berikut ini dikemukakan pengertian IPS dari berbagai ahli. 1. IPS adalah sebagai those (studies) whose subject matter relates to the organization and development organisasi human society and to man as member of social group (Binning & Binning, 1952:2) 2. IPS adalah the study of man information society information the past, present and future. Social studies emerges as a subject of prime importance for study information school (Mathias, 1973:20-21). 3. IPS adalah those portions aspect of the social sciences that have been selected and adapted for use informasi the school or the other instruction situation. Dikatakan juga the social a studies are the sosial sciences simplified for pedagogical purposes information school (Wesley, 1952:9). 4. Social studies the study of people carried on in other to help students understand themselves and others in a varieties of societies in different places

Kajian IPS SD

1- 13

and at different times as individual and group seek to meet the needs through many institution as those human beings search for a satisfying a personal philosophy and the good society (Kenworthy, 1952). 5. The social studies as a part of the elementary school curriculum draw subject matter content from the social science, history, sociology, political, science, social psychology, philosophy, anthropology and economic. (Jarolimek, 1967:4) Jadi IPS adalah ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan.

Latihan
Setelah mempelajari pentingnya IPS dalam program pendidikan, untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut: 1. Berdasarkan pengamatan dan penghayatan Anda dalam kehidupan praktis seharihari, cobalah Anda kemukakan berbagai contoh berkenaan dengan aspek hubungan sosial di masyarakat! 2. Cobalah Anda jelaskan bahwa pendidikan IPS menempati kedudukan penting dalam membina peserta didik menjadi sumber daya manusia dimasa yang akan datang! 3. IPS sebagai program pendidikan, tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan sosial kepada peserta didik, melainkan berfungsi lebih jauh daripada itu. Jelaskan hal tersebut dengan kenyataan hidup saat ini dan masa yang akan datang ditinjau dari fungsi IPS sebagai pendidikan! 6. Diskusikan dengan 3 orang atau 2 teman Anda, tentang pengertian IPS yang dikemukakan oleh para ahli, kemudian rumuskan dengan kata-kata sendiri pengertian IPS menurut Anda. 7. Dimana letak perbedaan antara ilmu sosial (social Science), dan studi sosial (social Studies)! 8. Mengkaji atau mempelajari gejala dan masalah sosial di masyarakat tidak menekankan bidang teoritis, melainkan lebih kepada bidang praktis. Jelaskan maksud pernyataan ini, mengapa demikian? 9. Jelaskan sejarah perkembangan bidang studi IPS di Indonesia?

1-14 Unit 1

Rambu-rambu Jawaban Latihan


Pertanyaan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan rambu-rambu jawabannya. Oleh karena itu, Anda harus menggali jawaban sendiri atau berdiskusi dengan sesama mahasiswa, dan bahkan dengan dosen kunjung Anda untuk memperoleh jawaban atas persoalan-persoalan di atas. Anda dipersilahkan melakukannya.

Rangkuman
Perkembangan hidup seseorang pada hakikatnya mulai dari saat dia lahir sampai menjadi dewasa, tidak terlepas dari masyarakat. Oleh karena itu pengetahuan sosial dapat dikatakan tidak asing bagi setiap orang. Kehidupan sosial manusia di masyarakat beraspek majemuk yang meliputi aspek-aspek hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, geografi, dan politik. Karena tiap aspek kehidupan sosial itu mencakup lingkup yang luas, untuk mempelajari dan mengkajinya menuntut bidang-bidang ilmu yang khusus. Melalui ilmu-ilmu sosial dikembangkan bidangbidang ilmu tertentu sesuai dengan aspek kehidupan sosial masing-masing. Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai bidang pendidikan, tidak hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial, melainkan lebih jauh dari pada itu berupaya membina dan mengembangkan peserta didik menjadi sumber daya manusia yang berketerampilan sosial dan intelektual sebagai warga masyarakat dan warga negara yang memiliki perhatian, kepedulian sosial yang bertanggung jawab. Kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat yang terus berkembang, menjadi landasan bagi pengembangan IPS sebagai bidang pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan dan tuntutan kemajuan kehidupan. Pengetahuan sosial merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik tingkah laku perorangan maupun tingkah laku kelompok. Ada bermacam-macam aspek tingkah laku manusia dalam masyarakat, seperti aspek budaya sikap, mental, ekonomi, dan hubungan sosial. Aspek-aspek inilah yang kemudian mengkondisikan untuk menghasilkan pengetahuan disiplin ilmu sosial dan dipelajari di sekolah. Ilmu pengetahuan sosial yang dipelajari di sekolah diimplikasikan sesuai dengan tingkatan yang berada pada jenjang pendidikan. Untuk itu IPS merupakan mata pelajaran yang penting bagi jenjang pendidikan dasar. Hal ini dipandang bahwa pendidikan dasar merupakan pendidikan yang mendasari jenjang pendidikan selanjutnya dengan pertimbangan aspek-aspek tingkah laku perlu

Kajian IPS SD

1- 15

dipolakan sedini mungkin agar mereka berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan.

Tes Formatif 1 Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap paling benar!
1. Kita dapat menghayati bahwa setelah sekian lama menyendiri di rumah, kita merasakan kesunyian yang hakikatnya merupakan ungkapan dorongan .... A. aspek ekonomi B. aspek politik C. aspek geografi D. aspek hubungan social 2. Kehidupan sosial manusia di masyarakat dijiwai oleh aspek ekonomi, tercermin pada perilaku manusia dalam .... A. mengembangkan pikirannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi B. melakukan pendekatan dengan manusia lain C. berupaya memenuhi tuntutan hidup dengan mencari rejeki D. menciptakan kehidupan yang tertib, aman dan sejahtera 3. Kehidupan manusia di masyarakat beraspek majemuk artinya.... A. kehidupan sosial melibatkan orang yang jumlahnya banyak B. dalam kehidupan sosial terjadi peristiwa yang tidak sedikit jumlahnya C. kehidupan sosial meliputi berbagai segi yang berkaitan satu sama lain D. dalam kehidupan sosial tercermin adanya berbagai perilaku menyimpang manusia yang jumlahnya banyak 4. Ayah selaku kepala keluarga berupaya mempertahankan aturan untuk menjamin ketenteraman, keamanan, dan kesejahteraan seluruh anggotanya. Perilaku yang demikian itu merupakan cermin .... A. aspek ekonomi B. aspek politik C. aspek sejarah D. aspek psikologi

1-16 Unit 1

5. Salah satu tujuan pendidikan IPS yakni membina dan mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, dalam proses membelajarkannya wajib diperkaya oleh pendekatan praktis seperti . A. mendiskusikan masalah sosial yang terjadi sehari-hari B. membuat karya tulis tentang masalah sosial C. membaca artikel yang membahas masalah sosial sehari-hari D. membiasakan bergotong-royong membantu masyarakat yang mendapat musibah 4. Ilmu sosial merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial secara ilmiah, pengertian IPS dari A. Nursid Sumaatmadja B. Achmad Sanusi C. Kosasih Djahiri D. A. Azis Wahab 5. Studi sosial berfungsi membina warga masyarakat yang mampu menyerasikan kehidupannya, dan memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya; merupakan pendapat dari A. Achmad Sanusi B. Nursid Sumaatmadja C. Kosasih Djahiri D. Azis Wahab 6. Setiap bidang keilmuan mempelajari salah satu aspek tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat. Bidang ilmu yang mempelajari aspek hubungan sosial adalah. A. psikologi sosial B. ekonomi C. antropologi D. sosiologi 7. Bidang ilmu yang mempelajari aspek budaya dan aspek kebutuhan materi adalah. A. psikologi dan sosiologi B. antropologi dan ekonomi C. ekonomi dan sosiologi

Kajian IPS SD

1- 17

D. sosiologi dan ekonomi 8. IPS merupakan fungsi dari disiplin ilmu sosial ini merupakan batasan dari. A. Achmad Sanusi B. A. Azis Wahab C. Mulyono TJ D. Kosasih Djahiri Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif Subunit 1 yang terdapat di bagian akhir unit pembelajaran ini. Kemudian hitunglah jawaban Anda yang benar dibandingkan dengan jumlah soal; bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan pada subunit selanjutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80% harus mengulangi Subunit 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai. Rumus Tingkat Penguasaan: Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = x 100% 10 Konversi nilai tingkat penguasaan: 90 100 % = baik sekali 8089% = baik 70 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Subunit 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Subunit 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

1-18 Unit 1

Subunit 2 Hakikat Dan Tujuan IPS

ada subunit ini akan dibahas mengenai hakikat dan tujuan IPS.

A. HAKIKAT IPS
Hakikat dari IPS terutama jika disorot dari anak didik adalah: Sebagai pengetahuan yang akan membina para generasi muda belajar ke arah positif yakni mengadakan perubahan-perubahan sesuai kondisi yang diinginkan oleh dunia modern atau sesuai daya kreasi pembangunan serta prinsip-prinsip dasar dan sistem nilai yang dianut masyarakat serta membina kehidupan masa depan masyarakat secara lebih cemerlang dan lebih baik untuk kelak diwariskan kepada turunannya secara lebih baik. IPS sebagai paduan dari sejumlah subjek (ilmu) yang isinya menekankan pembentukan warga negara yang baik daripada menekankan isi dan disiplin subjek tersebut. Dalam Kurikulum IPS 1975, dikatakan sebagai berikut: IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dan sejumlah mata pelajaran sosial. Bidang pengajaran IPS terutama akan berperan dalam pembinaan kecerdasan keterampilan, pengetahuan, rasa tanggung jawab, dan demokrasi. Pokok-pokok persoalan yang dijadikan bahan pembahasan difokuskan pada masalah kemasyarakatan Indonesia yang aktual. IPS mengemban dua fungsi utama yaitu, membina pengetahuan, kecerdasan dan keterampilan yang bermanfaat bagi pengembangan dan kelanjutan pendidikan siswa dan membina sikap yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 45. Setiap orang sejak lahir, tidak terpisahkan dari manusia lain, khususnya dari orang tua, dan lebih khusus lagi dari ibu yang melahirkannya. Sejak saat itu Si bayi telah melakukan hubungan dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan anggota keluarga yang lainnya. Meskipun masih sepihak, artinya dari orang-orang yang lebih tua terhadap dirinya, hubungan sosial itu telah terjadi. Tanpa hubungan sosial dan bantuan dari anggota keluarga lain, terutama dari ibunya, si bayi tidak berdaya dan tidak akan mampu tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa.

Kajian IPS SD

1- 19

Selanjutnya dalam pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohani sesuai dengan penambahan umur, pengenalan serta pengalaman seseorang (si bayi) terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya makin berkembang dan meluas. Pengenalan manusia lain di luar dirinya, tidak hanya terbatas pada orang-orang dalam keluarga, melainkan meliputi teman sepermainan, para tetangga, warga kampung, dan demikian seterusnya. Hubungan sosial yang dialami, makin meluas dari pengalaman, pengenalan serta hubungan sosial tersebut, dalam diri seseorang akan tumbuh pengetahuan tentang seluk-beluk hidup bermasyarakat. Berkenaan dengan kebutuhan tertentu sifat-sifat orang lain, tempat yang pernah dikunjungi, halhal yang baik dan buruk, hal-hal yang salah serta yang benar dalam hidup bermasyarakat. Pengetahuan yang melekat pada diri seseorang termasuk yang melekat pada diri kita masing-masing, dapat dirangkum sebagai Pengetahuan Sosial. Kelahiran manusia yang kemudian diikuti oleh hubungan pergaulan, penjelajahan, pemenuhan kebutuhan, dan lain sebagainya yang dialami dalam kehidupan di masyarakat serta bermasyarakat telah membentuk pengetahuan sosial dalam diri kita masing-masing. Dengan perkataan lain, dalam diri setiap orang tidak terkecuali, dengan kadar yang berbeda baik kuantitatif maupun kualitatif, telah terbina pengetahuan sosial. Hanya tentu saja berkenaan dengan namanya sangat tergantung pada permintaan sekolah atau tidak. Sebutan sebagai pengetahuan sosial atau resminya Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat IPS, baru diketahui setelah secara formal kita bersekolah. Cobalah Anda perhatikan, amati dan hayati hal yang baru kita bahas tadi. Kemudian apabila kita hayati lebih lanjut, kehidupan manusia masyarakat dan bermasyarakat tidak hanya meliputi aspek-aspek lain yang berhubungan satu sama lain. Kehidupan manusia di masyarakat itu beraspek majemuk atau multiaspek. Tak usah kita melihat keadaan yang jauh-jauh, hayatilah kehidupan kita masingmasing dalam hubungan hidup dengan orang lain atau hidup di masyarakat. Tanpa busana atau tidak berpakaian kita tidak akan berani berhubungan dengan orang lain. Baju atau pakaian atau sandang, merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk hidup bermasyarakat. Kebutuhan pokok lainnya yaitu makanan atau bahan pangan. Makan bagi kita manusia, tidak hanya semata-mata untuk mempertahankan hidup, melainkan juga sebagai kekuatan untuk mampu berhubungan dengan orang lain. Bahkan makanan-makanan tertentu ada gengsi dan nilai sosialnya. Bagi masyarakat tertentu, makan nasi atau nasi sebagai makanan pokok memiliki nilai sosial yang lebih baik dibandingkan dengan hanya makan ketela atau umbi-umbian yang lain. Pada hal nilai gizinya tidak jauh berbeda. Kebutuhan lain yang melekat dengan manusia sebagai anggota masyarakat adalah kebutuhan tempat berlindung atau

1-20 Unit 1

rumah atau juga disebut papan. Rumah ini juga tidak hanya sekedar tempat berlindung, melainkan juga ada gengsi dan nilai sosialnya. Pemilikan rumah ada kebanggaan sosial tersendiri. Dari kenyataan yang demikian, dalam kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat, kebutuhan materi pokok yang meliputi pangan, sandang, dan papan, selain memancarkan aspek ekonomi dari kehidupan tersebut, juga terkait dengan aspek kejiwaan atau aspek psikologis. Keterkaitan aspek-aspek tersebut, dapat Anda amati dan hayati dari kehidupan praktis sehari-hari dari pengalaman Anda masingmasing. Kebutuhan hidup manusia sebagai anggota masyarakat, tidak hanya terbatas pada kebutuhan ekonomi, melainkan juga meliputi kebutuhan penambahan pengetahuan dan ilmu seperti yang Anda lakukan saat ini tanpa menambah pengetahuan dan ilmu, kehidupan kita di masyarakat akan tersisihkan dalam arti terdesak oleh orang yang lebih tinggi pengetahuan dan ilmunya. Pengetahuan dan ilmu, sangat membantu kita manusia memanfaatkan sumber daya bagi kesejahteraan. Oleh karena itu, pengetahuan dan ilmu ini mengembangkan teknologi yang membantu kita meningkatkan kesejahteraan. Keterkaitan antara pengetahuan, ilmu dan teknologi dalam kehidupan masyarakat dewasa ini melahirkan ungkapan IPTEK sebagai singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Aspek kehidupan ini, merupakan ungkapan kemampuan manusia memanfaatkan akal pikirannya. Dalam memenuhi tuntutan hidup bermasyarakat. Aspek kehidupan tersebut merupakan aspek budaya yang menjadi salah satu ciri kemampuan manusia memanfaatkan akal pikirannya dalam memenuhi tuntutan hidup bermasyarakat. Aspek kehidupan merupakan aspek budaya yang menjadi salah satu ciri kemampuan umat manusia yang berbeda dengan makhluk hidup non-manusia. Anda dipersilahkan menghayati, mengamati dan menelaah aspek-aspek budaya ini. Budaya sesungguhnya berasal dari kata buddhayah (bahasa Sansekerta} yang berarti akal. Dengan demikian, aspek budaya yang sedang kita bicarakan, tidak lain aspek kehidupan manusia dalam memanfaatkan dan mengembangkan kemampuan akal bagi kepentingan hidup manusia itu sendiri. Jika kita telaah dan hayati secara mendalam, pengembangan aspek budaya tidak dapat dilepaskan dari aspek ekonomi. Anda menambah pengetahuan, mengembangkan ilmu dan menguasai teknologi, bukan semata-mata untuk kepentingan IPTEK, melainkan terkait dengan tujuan mensejahterakan serta memakmurkan kehidupan Anda sendiri, yang akhirnya juga mensejahterakan masyarakat. Oleh karena itu, aspek budaya ini sangat erat hubungannya dengan aspek ekonomi. Selanjutnya, Anda dapat menghayati sendiri penguasaan IPTEK yang makin meningkat, juga meningkatkan kepercayaan diri, kebanggaan diri dan kemampuan intelektual dalam menghadapi

Kajian IPS SD

1- 21

berbagai masalah. Dengan demikian, aspek budaya ini berkaitan dengan aspek psikologi. Cobalah Anda amati keadaan di sekitar Anda, baik di lingkungan kabupaten sampai di lingkungan negara. Betapa cepatnya perubahan lingkungan sebagai akibat pemanfaatan dan penerapan IPTEK. Pembangunan gedung-gedung, jembatan, jalan dan seterusnya yang makin menunjang kehidupan, merupakan ungkapan nyata aspek budaya dalam bentuk penerapan IPTEK tersebut. Namun demikian, kita dapat menelaah ke belakang sekitar 10 atau 20 tahun yang lalu, bagaimana keadaan lingkungan kota atau membandingkan kemajuan hari ini dengan 10 atau 20 tahun yang lalu. Keadaan lingkungan kota atau desa bahkan Negara itu? Bahkan lebih jauh lagi, kita dapat membandingkan kemajuan hari ini dengan keadaan pada zaman penjajahan Belanda dan penjajahan Jepang yang telah lampau. Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, urutan waktu dengan peristiwa sangat bermakna dalam menelaah perkembangan serta kemajuan. Urutan waktu dengan peristiwa yang merupakan aspek sejarah dalam kehidupan manusia, memiliki arti yang berharga bagi kita manusia sendiri. Dengan menelaah waktu dan peristiwa selain dapat mengkaji perkembangan serta kemajuan, juga dapat mengembangkan kewaspadaan terhadap peristiwa-peristiwa masa lampau yang membawa malapetaka bagi umat manusia. Dengan memperhatikan aspek sejarah ini, kita manusia dapat menghindari keburukan masa lampau yang merugikan umat manusia. Selanjutnya juga, dengan menelaah aspek sejarah tersebut kita dapat memproyeksikan kemajuan di masa yang akan datang. Oleh karena itu ada ungkapan Harus Belajar dari Sejarah, yang bermakna kewaspadaan terhadap pengalaman buruk masa lampau supaya tidak terulang lagi. Kehidupan manusia tidak hanya terkait dengan aspek waktu atau aspek sejarah, melainkan terkait juga dengan aspek tempat atau aspek ruang. Peristiwa kehidupan manusia, tidak hanya dicirikan oleh waktunya, melainkan terkait dengan ruang dan tempat kejadiannya. Cobalah Anda hayati masing-masing, pertanyaan yang diarahkan kepada Anda, tidak hanya Kapan Anda lahir, melainkan juga Di mana Anda lahir. Di sini menunjukkan bahwa ruang atau tempat, memiliki makna tersendiri dalam kehidupan manusia. Suatu tempat atau ruang di muka bumi, secara alamiah dicirikan oleh kondisi alamnya yang meliputi alam dan cuaca, jenis serta kesuburan tanah, sumber daya air, ketinggian dari permukaan laut, jaraknya dari pantai dan sifat-sifat alamiah lainnya. Keseluruhan kondisi alam tadi mencirikan karakter alamiah setempat yang memberikan peluang kepada manusia penghuninya untuk mengembangkan suatu

1-22 Unit 1

pola kehidupan. Tempat atau ruang permukaan bumi yang lebih karakter kelautan atau maritin, memberikan peluang kepada manusia yang menjadi pendukungnya untuk mengembangkan pola kehidupan sebagai nelayan. Kondisi ruang permukaan bumi yang beriklim lembab kaya akan sumber daya air dan tanahnya subur, memberikan peluang pada penduduk manusia, sebagai penghuninya untuk mengembangkan peternakan ekstensif atau paling tidak penggembalaan. Hubungan ke ruangan (spatial relation) antara faktor alam (iklim, kesuburan tanah, kekayaan sumber daya air, ketinggian dari permukaan taut, jarak dari pantai, bentuk permukaan, tumbuh-tumbuhan penutup permukaan lahan, dan sebagainya) dengan (jumlah penduduk, kualitas penduduk, mata pencaharian, penguasaan IPTEK, dan lain-lainnya) di sesuatu tempat di permukaan bumi, memberikan karakter (ciri khas) pada tempat tersebut. Hal ini dapat Anda saksikan apabila Anda melakukan pengamatan, penghayatan, dan penelahaan mulai dari daerah pedalaman atau pegunungan ke pantai atau sebaliknya, serta Anda melakukan hal yang sama dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan, atau sebaliknya. Keadaan yang demikian itu dalam kehidupan manusia termasuk dalam aspek geografi. Aspek ini dapat dijadikan petunjuk tentang karakteristik setempat yang berhubungan dengan masalah kehidupan manusia yang terkait dengan kondisi setempat. Selanjutnya, apabila Anda hubungan suatu peristiwa kehidupan manusia antara aspek sejarah dengan aspek geografinya, selain dapat mengungkapkan faktorfaktor alam dengan faktor-faktor manusianya., juga Anda dapat menganalisis perkembangannya dari waktu ke waktu. Anda dapat menganalisis dinamika kehidupan manusia, baik yang bermakna bagi kesejahteraan hidup maupun yang menjadi kendala, bahkan yang membahayakannya. Oleh karena itu aspek sejarah dengan aspek geografi ini tidak dapat diabaikan dalam menelaah kehidupan manusia di masyarakat dan bermasyarakat. Cobalah Anda amati dan kita hayati kehidupan bermasyarakat itu mulai dari keluarga, para tetangga sampai di lingkungan yang lebih luas. Anda hayati dan amati mengapa di masyarakat itu terjadi keutuhan seluruh kemantapan kehidupan. Keadaan yang demikian itu, tidak dapat dilepaskan karena adanya norma, nilai dan kepemimpinan yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Kehidupan yang paling inti dan mendasar Mengapa ada keutuhan serta kemantapan dalam keluarga. Hal tersebut terjadi karena kehidupan itu berpijak pada norma tertentu, nilai yang menjadi pegangan serta adanya kepemimpinan oleh sang ayah (suami) sebagai kepala keluarga. Meskipun norma dan nilai itu tidak tertulis hitam diatasi putih, namun menjadi aturan main serta pegangan dalam menggariskan kepemimpinan, hak dan kewajiban anggota masyarakat dalam hal ini tiap anggota keluarga. Dalam

Kajian IPS SD

1- 23

masyarakat, khususnya dalam keluarga terdapat pengembangan kebijaksanaan yang mengatur keluarga itu sebagai suatu bentuk Pemerintahan atau suatu bentuk Negara. Aspek inilah menciptakan kesejahteraan, ketentraman dan keamanan keluarga. Apabila kita amati dan kita hayati lebih luas lagi, pada masyarakat sederhana yang belum memiliki aturan-aturan dan tata tertib yang tertulis seperti di masyarakat suku anak dalam aspek politik pada mereka sangat kuat dalam mengatur hidup serta kehidupan mereka. Di tingkat bangsa dan Negara, aspek politik ini telah ditentukan secara tertulis dalam Undang-Undang, baik berkenaan dengan hukum dengan peraturannya, maupun berkenaan dengan hak serta kewajiban para warganya. Aspek politik inilah yang mengatur kesejahteraan, ketentraman dan keamanan masyarakat dalam hal ini bangsa dan negara. Apabila kita cermati kembali apa yang telah didiskusikan, dan Anda amati serta hayati di dalam kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat itu, betapa petingnya. Seperti telah kita bahas bersama, kehidupan itu beraspek majemuk, yang meliputi aspek-aspek hubungan sosial, ekonomi, pisikologi, budaya sejarah, geografi, dan politik. Dalam kajian yang lebih mendalam, aspek-aspek tersebut dipelajari dalam ilmu-ilmu sosial. Segala hal yang berhubungan dengan aspek hubungan sosial yang meliputi proses, faktor, perkembangan permasalahan dan lain-lain sebagainya, dipelajari serta dikaji dalam ilmu yang disebut sosiologi. Aspek ekonomi yang meliputi perkembangan, faktor dan permasalahan, dipelajari serta dikaji dalam bidang ilmu yang disebut ilmu ekonomi. Aspek pisikiogi dengan segala permasalahanya, dipelajari dan dikaji dalam bidang ilmu yang dinamai pisikologi sosial. Sedangkan aspek budaya dengan segala permasalahan dan perkembangannya, dipelajari dan dikaji dalam bidang ilmu yang disebut antropologi. Aspek sejarah yang tidak dapat dilepaskan dari perkembangan hidup manusia, dipelajari dan dikaji dalam ilmu sejarah. Aspek geografi memberikan karakter ruang terhadap kehidupan manusia di masyarakat dan bermasyarakat, dipelajari serta dikaji lebih lanjut dalam bidang ilmu yang disebut geografi Dan akhirnya aspek politik yang menjadi landasan keutuhan dan kesejahteraan masyarakat dipelajari serta dikaji secara lebih mendalam pada bidang ilmu yang disebut ilmu politik. Dan hal-hal yang baru kita bahas, tentu Anda akan bertanya kalau aspek norma dan nilai termasuk ke mana?. Norma, nilai, bahasa, seni dan sebagainya yang menjadi komponen dalam kehidupan manusia, termasuk dalam bidang keilmuan yang disebut Humaniora (lumtanity). Aspek-aspek tersebut tidak termasuk dalam bidang ilmu-ilmu sosial. Namun secara garis besar, norma sosial dipelajari dan dikaji

1-24 Unit 1

juga dalam sosiologi sedangkan dalam budaya, seni dan bahasa sebagai bagian dari aspek budaya dikaji juga dalam antropologi. Apabila kita telaah dengan cermat, ilmu-ilmu sosial dengan Humaniora dua kajian yang berbeda, namun berkenaan dengan obyek yang sama, yaitu kehidupan manusia di masyarakat. IPS sendiri, mengintegrasikan keduanya oleh karena itu ilmu pengetahuan sosial (IPS). Tidak lain adalah mata pelajaran atau mata kuliah yang mempelajari kehidupan sosial yang dikajinya mengintegrasikan dalam bidang ilmuilmu sosial dan Humaniora. Selanjutnya, mungkin timbul pertanyaan dalam diri kita masing-masing baik selaku guru maupun selaku warga masyarakat mengapa IPS itu harus dipelajari dan diajarkan kepada anak didik? padahal pengetahuan sosial itu sesungguhnya telah melekat dalam diri tiap orang, dan tidak asing bagi kita semua. Memang, pengetahuan sosial yang diperoleh secara alamiah dan kehidupan sehari-hari, telah ada pada diri kita masing-masing. Namun hal tersebut belum cukup, mengingat kehidupan bermasyarakat dengan segala persoalannya makin berkembang. Untuk menghadapi kehidupan yang demikian itu pengetahuan sosial yang diperoleh secara alamiah tadi tidak cukup di sini, pendidikan formal khususnya pendidikan IPS di sekolah menjadi tuntutan yang tidak dapat diabaikan. Kemudian, tentu akan muncul pertanyaan dalam diri Anda, Tujuan apakah yang wajib dicapai dari pendidikan IPS itu ? Jawaban atas pertanyaan yang baru Anda kemukakan itu harus dikaitkan dengan tantangan yang dihadapi tiap orang dalam kehidupan, terutama tantangan yang akan dihadapi anak didik di hari-hari mendatang. Sesuai dengan tantangan-tantangan tersebut, pendidikan IPS ini bertujuan membina anak didik menjadi warga Negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara untuk merealisasikan tujuan tersebut, proses belajar mengajar dan membelajarkannya, tidak hanya terbatas pada aspek-aspek pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) saja, melainkan meliputi juga aspek akhlak (afektif) dalam menghayati serta menyadari kehidupan yang penuh dengan masalah, tantangan, hambatan dan persaingan ini. Melalui pendidikan IPS, anak didik dibina dan dikembangkan kemampuan mental-intelektualnya menjadi warga negara yang berketerampilan dan berkepedulian sosial serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Setelah kita membicarakan tujuan IPS selanjutnya Apakah fungsi IPS sebagai pendidikan? IPS sebagai pendidikan, bukan hanya membekali anak didik dengan pengetahuan yang membebani mereka, melainkan membekali mereka dengan pengetahuan sosial yang berguna yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kajian IPS SD

1- 25

Selanjutnya pendidikan IPS ini juga berfungsi mengembangkan keterampilan, terutama keterampilan sosial dan keterampilan intelektual. Keterampilan sosial yaitu keterampilan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan kehidupan bermasyarakat, seperti bekerja sama, bergotong-royong, menolong orang yang memerlukan, dan melakukan tindakan secara cepat dalam memecahkan persoalan di masyarakat. Sedangkan keterampilan intelektual, yaitu keterampilan berpikir, kecekatan dan kecepatan memanfaatkan pikiran, cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan sosial di masyarakat. Hal yang lain dari fungsi IPS sebagai pendidikan, yaitu mengembangkan perhatian dan kepedulian sosial anak didik terhadap kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat. Dengan pengetahuan sosial yang berguna, keterampilan sosial dan intelektual serta perhatian dan kepedulian sosial, dapat diharapkan terbinanya Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang akan datang yang berpengetahuan, terampil, cendekia, dan mempunyai tanggung jawab sosial yang tinggi yang mampu merealisasikan tujuan nasional menciptakan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan apa yang telah kita bahas, dengan singkat dapat dikemukakan bahwa fungsi IPS sebagai pendidikan, yaitu membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna, keterampilan sosial dan intelektual dalam membina perhatian serta kepedulian sosialnya sebagai SDM Indonesia yang bertanggung jawab merealisasikan tujuan nasional.

B.

TUJUAN IPS

Tujuan mempelajari ilmu pengetahuan sosial di Indonesia untuk Memberikan pengetahuan yang merupakan kemampuan untuk mengingat kembali atau mengenal kembali atau mengenal ide-ide atau penemuan yang telah dialami dalam bentuk yang sama atau dialami sebelumnya. Kemampuan dan keterampilan, yaitu kemampuan untuk menemukan informasi yang tepat dan teknik dalam pengalaman seorang siswa untuk menolongnya memecahkan masalah-masalah baru atau menghadapi pengalaman baru. Tujuan yang bersifat afektif, berupa pengembangan sikap-sikap, pengertianpengertian dan nilai-nilai yang akan meningkatkan pola hidup demokratis dan menolong siswa mengembangkan filsafat hidupnya. Tujuan pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), secara umum dikemukakan oleh Fenton (1967), adalah mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik, mengajar anak didik agar mempunyai kemampuan berpikir dan
1-26 Unit 1

dapat melanjutkan kebudayaan bangsa, Sedangkan Clark dalam bukunya, Social Studies in Secondary School, A Hand Book (1973) menyatakan bahwa studi sosial menitikberatkan pada perkembangan individu yang dapat memahami lingkungan sosialnya, manusia dengan segala kegiatannya dan interaksi antarmereka. Dalam hal ini anak didik diharapkan dapat menjadi anggota yang produktif, berpartisipasi dalam masyarakat yang merdeka, mempunyai rasa tanggung jawab, tolong menolong dengan sesamanya, dan dapat mengembangkan nilai-nilai dan ide-ide dari masyarakatnya (Thamrin Talut, 1980: 2). Jadi tujuan utama pengajaran Social Studies (IPS) adalah untuk memperkaya dan mengembangkan kehidupan anak didik dengan mengembangkan kemampuan dalam lingkungannya dan melatih anak didik untuk menempatkan dirinya dalam masyarakat yang demokratis, serta menjadikan negaranya sebagai tempat hidup yang lebih baik. Di Indonesia telah menjadi konsensus nasional yang tidak dapat ditawar lagi bahwa Pancasila menjadi landasan hidup bagi seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena itu pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan Pancasila sebagaimana telah dicantumkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai berikut: Pendidikan Nasional berlandaskan atas Pancasila dan bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-bersama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. (Ketetapan MPR- RI, 1978:12). Tujuan Pendidikan Nasional yang digariskan dalam GBHN merupakan tugas pendidikan yang cukup berat tetapi sangat mulia. Sebab tujuan Pendidikan Nasional tersebut menciptakan manusia pembangunan yang cerdas, takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti tinggi, mempunyai semangat kebangsaan, dan berketerampilan tinggi. Tujuan-tujuan tersebut di atas harus dijabarkan lebih jauh ke dalam jenis dan jenjang pendidikan yang lebih terperinci ke dalam kurikulum yang menjadi landasan kerjanya, kepada bidang-bidang studi yang dapat dilaksanakan untuk mengisi tujuan tersebut dan ke dalam latihan-latihan praktis yang dapat dilakukan. (Nursid Sumaatmaja, 1980: 34). IPS sebagai komponen kurikulum sekolah merupakan kesempatan yang baik untuk membina afeksi, kognisi, dan psikomotor pada anak didik untuk menjadi manusia pembangunan Indonesia, dalam hal ini pengajaran IPS berkewajiban membentuk tenaga kerja yang terampil dan berpendidikan. Jadi tujuan Pendidikan Nasional Indonesia harus menciptakan manusia pembangunan yang berkepribadian

Kajian IPS SD

1- 27

Pancasila, yakni manusia pembangunan yang tidak hanya sadar akan kepentingan hidup masyarakat pada masa kini saja, tetapi juga memiliki kesadaran dan perspektif kehidupan untuk masa yang akan datang. Selain itu manusia pembangunan yang berkepribadian Pancasila harus memiliki wawasan hidup dengan segala permasalahannya pada masa yang akan datang. Kondisi kepribadian semacam itulah yang merupakan salah satu jaminan lancarnya pembangunan Nasional. Berdasarkan kelembagaannya, pendidikan di Indonesia dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu: 1) Sekolah Pendidikan Dasar 2) Sekolah Pendidikan Menengah, dan 3) Perguruan Tinggi dan Akademik. Setiap lembaga pendidikan tersebut memiliki tujuan institusional masing-masing. Ditinjau dari sistem pendidikan secara menyeluruh, tujuan institusional Pendidikan Dasar dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Membekali anak didik dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan dasar agar dapat mengembangkan dirinya. Dengan demikian sebagai anggota masyarakat diharapkan anak didik dapat meningkatkan kemampuan dirinya sendiri dan dapat ikut mensejahterahkan masyarakat. 2. Membekali anak didik dengan kemampuan ilmu dan pengetahuan dasar untuk melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi (Nursid Sumaatmadja, 1980: 41). Dengan pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan yang demikian, lulusan sekolah pendidikan dasar diharapkan dapat mengembangkan pribadinya sebagai warga masyarakat yang secara minimal mampu berdiri di atas kaki sendiri dan dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Selanjutnya tujuan kurikuler merupakan penjabaran tujuan institusional sesuai dengan bidang studi yang dicantumkan dalam kurikulum tiap jenis pendidikan. Kurikulum itu sendiri merupakan alat penjabaran dan pengungkapan harapan-harapan pendidikan ke dalam bentuk realita konkret (Edward K, 1957:1) oleh karena itu tujuan kurikuler dan kurikulum nasional tidak dapat dilepaskan dari kepentingan nasional dan kepentingan anak didik. Mengingat hakikat IPS merupakan perpaduan pengetahuan dari pengetahuan dari ilmu-ilmu sosial dan harus mencerminkan sifat interdisipliner, maka tujuan kurikuler pengajaran IPS yang harus dicapai sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut: 1. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat. 2. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

1-28 Unit 1

3. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian. 4. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan integralnya. 5. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi (Nursid Sumaatmadja, 1980: 48). Hal-hal yang harus dicapai tujuan kurikuler pengajaran IPS di berbagai jenis dan jenjang pendidikan harus selalu disesuaikan dengan kadar jenis dan jenjang pendidikan masing-masing. Akhirnya, penjabaran lebih lanjut kurikuler yang secara operasional harus dicapai dan dapat diukur pada proses belajar mengajar adalah tujuan instruksional suatu bidang studi. Tujuan Instruksional merupakan unsur yang fundamental dari tujuan yang bersifat umum dan tinggi kedudukannya. Berdasarkan taksonomi tujuan pendidikan dari Bloom, tujuan instruksional dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Cognitive Domain, Affective-Domain, dan Psychomotor Domain. (Bloom Benjamin, 1956:6). Dalam ranah kognitif dapatlah dikatakan bahwa pembahasan IPS mengenai manusia dan dunianya itu harus dapat dinalar supaya dapat dijadikan alat pengambilan keputusan yang rasional dan tepat. Jadi bahan kajian IPS bukanlah hal yang bersifat hafalan belaka, melainkan konsep dan generalisasi yang diambil dari analisis tentang manusia dan lingkungannya. Pengetahuan yang diperoleh dengan pengertian dan pemahaman akan lebih fungsional. Perolehan pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki siswa diharapkan dapat mendorong tindakan yang berdasarkan nalar, selanjutnya dapat diterapkan dalam kehidupannya. Nilai dan sikap merupakan hal yang penting dalam ranah afektif, terutama nilai dan sikap terhadap masyarakat dan kemanusiaan. Sebagai contohnya menghargai martabat manusia dan peka terhadap perasaan orang lain, lebih-lebih lagi nilai dan sikap terhadap negara dan bangsa. Tujuan keterampilan yang dapat diraih dalam pengajaran IPS sangatlah luas. Keterampilan-keterampilan yang dikembangkan sudah barang tentu juga meliputi keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk memperoleh pengetahuan, nilai, dan sikap.

Kajian IPS SD

1- 29

Latihan Subunit 2
Setelah Anda mempelajari materi Subunit 2 yang berkenaan dengan hakikat IPS sebagai program pendidikan, untuk memperdalam pemahaman Anda cobalah kerjakan latihan berikut ini: 1. Berdasarkan pengamatan dan penghayatan Anda dalam kehidupan praktis seharihari, coba Anda kemukakan berbagai contoh berkenaan dengan aspek hubungan sosial di masyarakat! 2. Seperti telah kita diskusikan bersama, kehidupan manusia di masyarakat itu beraspek majemuk. Atas dasar kenyataan itu, cobalah Anda kemukakan suatu contoh kehidupan sosial yang merupakan hubungan aspek-aspek ekonomi, psikologi sosial, budaya dan politik? 3. Coba Anda jelaskan bahwa pendidikan IPS menempati kedudukan penting dalam membina anak didik menjadi SDM masa yang akan datang! 4. Dalam menyimak suatu peristiwa yang bersejarah, aspek ruang dan waktu berkaitan erat dengan peristiwa tadi. Cobalah Anda jelaskan dengan contohcontoh pernyataan tersebut! 5. IPS sebagai program pendidikan, tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan sosial kepada anak didik, melainkan berfungsi lebih jauh daripada itu. Jelaskan hal tersebut dengan kenyataan hidup saat ini dan masa yang akan datang ditinjau dari fungsi IPS sebagai pendidikan! 6. Jelaskan perbedaan Ilmu Sosial dan Ilmu Pengetahuan Sosial? 7. Jelaskan sejarah perkembangan bidang studi IPS di Indonesia? 8. Carilah perbedaan-perbedaan tentang pengajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menurut Kurikulum 1975, 1984, dan1994! 9. Jelaskan hakikat pengajaran IPS di Sekolah Dasar? 10. Jelaskan tujuan pengajaran IPS di Sekolah Dasar?

Rambu Jawaban Latihan


Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan latihan tadi, tidak ada kuncinya. Oleh karena itu, Anda sangat dianjurkan membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan bersama jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Melalui cara yang demikian, wawasan Anda berkenaan dengan IPS, terutama berkenaan dengan kehidupan sosial yang terus berkembang ini, akan makin meluas dan meningkat.

1-30 Unit 1

Rangkuman
Dari Subunit 2 Anda telah memahami beberapa hal berkenaan dengan IPS sebagai program pendidikan. Berikut ini akan diketengahkan rangkuman sebagai berikut. Hakikat perkembangan seseorang mulai saat ia lahir sampai menjadi dewasa, tidak dapat terlepas dari masyarakat. Oleh karena itu pengetahuan sosial dapat dikatakan tidak asing bagi tiap orang. Kehidupan sosial manusia di masyarakat beraspek majemuk yang meliputi aspek hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, geografi dan politik. Karena tiap aspek kehidupan sosial itu mencakup lingkup yang luas, untuk mempelajari dan mengkajinya menuntut bidang ilmu-ilmu yang khusus. Melalui ilmu-ilmu sosial dikembangkan bidang-bidang ilmu tertentu sesuai dengan aspek kehidupan sosial masing-masing. IPS sebagai bidang pendidikan tidak hanya membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan sosial, melainkan lebih jauh daripada itu berupaya membina dan mengembangkan mereka menjadi SDM Indonesia yang berketerampilan sosial dan intelektual sebagai warga negara yang memiliki perhatian serta kepedulian sosial yang bertanggung jawab merealisasikan tujuan nasional. Kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat yang terus berkembang, menjadi landasan bagi pengembangan IPS sebagai bidang pendidikan sesuai dengan tuntutan perubahan serta kemajuan kehidupan tersebut. IPS merupakan bidang studi baru, sebab baru dikenal sejak diberlakukannya kurikulum 1975. Dikatakan baru karena cara pandangnya bersifat terpadu. Artinya bahwa IPS merupakan perpaduan dari sejumlah mata pelajaran-mata pelajaran tersebut mempunyai kajian yang sama, yaitu manusia. Bidang studi IPS berasal dari Negara Amerika Serikat dengan nama aslinya Social Studies. Latar belakang dimasukkannya IPS ke dalam kurikulum sekolah karena munculnya masalah-masalah nasional sebagai akibat peristiwa G30S/PKI, salah satu masalah tersebut adalah rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Pemerintah melakukan pembaharuan kurikulum, yaitu pendidikan dasar menjadi 8 tahun, penggabungan bidang studi yang serumpun, dan sistem kredit. Tahun 1984 pemerintah memberlakukan kurikulum baru, di SD diajarkan IPS terpadu, SMP diajarkan IPS terkait, dan SMA IPS diajarkan secara terpisah. Kurikulum 1994, IPS SD terdiri IPS terpadu dan sejarah, IPS di SMP terdiri dari sejarah, ekonomi, dan geografi sedangkan IPS di SMA tetap diajarkan secara terpisah. Pendidikan IPS diperuntukkan bagi pendidikan dasar dan menengah dalam rangka pembinaan peserta didik agar memiliki pengetahuan, sikap, dan tingkah laku yang positif baik sebagai warga masyarakat maupun sebagai warga negara.

Kajian IPS SD

1- 31

Pendidikan IPS sangat penting diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, sebab siswa sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat, siswa dapat belajar mulai dari media cetak, elektronik maupun langsung melalui pengalaman hidupnya di tengah-tengah masyarakat. Dengan pengajaran IPS diharapkan siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepekaan untuk menghadapi hidup beserta tantangantantangannya. Selanjutnya mereka diharapkan mampu bertindak secara rasional dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan.

TES FORMATIF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Hakikat perkembangan seseorang dimulai sejak ....Kita dapat menghayati bahwa setelah sekian lama menyendiri di rumah, kita merasakan kesunyian yang hakikatnya merupakan ungkapan dorongan. A. lahir B. balita C. remaja D. dewasa 2. Kehidupan manusia di masyarakat beraspek majemuk (multiaspek), artinya.... A. kehidupan sosial melibatkan orang yang jumlahnya banyak B. kehidupan sosial terjadi peristiwa yang tidak terperihkan jumlahnya C. kehidupan sosial meliputi kehidupan seni yang berkaitan satu sama lain D. kehidupan sosial tercermin adanya berbagai perilaku mana yang jumlahnya tidak terhingga 3. Bahwa kehidupan sosial manusia di masyarakat dijiwai oleh aspek ekonomi, tercermin pada. A. perilaku manusia yang mengembangkan pikiranya untuk memecahkan masalah yang dihadapi B. perilaku manusia melakukan pendekatan dengan manusia lain

1-32 Unit 1

C. perilaku manusia berupaya memenuhi tuntutan hidup dengan mencari rejeki D. perilaku manusia untuk menciptakan kehidupan yang tertib, aman dan sejahtera 4. Dalam keluarga, si ayah selaku kepala keluarga, berupaya mempertahankan aturan untuk menjamin ketentraman, keamanan, dan kesejahteraan seluruh anggotanya. Perilaku yang demikian itu, merupakan cermin. A. aspek ekonomi B. aspek politik C. aspek sejarah D. aspek psikologi 5. Seperti telah kita ketahui bersama, manusia merupakan makhluk hidup termuda yang hadir di permukaan bumi ini. Namun demikian, manusia telah membawa perkembangan dan perubahan di permukaan bumi yang demikian pesat sebagai akibat mengembangkan. A. aspek ekonomi B. aspek sejarah C. aspek budaya D. aspek geografi 6. Dalam perkembangan kehidupan dewasa ini, pengetahuan sosial yang hanya diperoleh secara spontan sehari-hari, tidak memadai alasannya adalah. A. Pengenalan dan pengalaman praktis sehari-hari menjadi bahan pokok IPS di sekolah B. Pengenalan dan pengalaman praktis sehari-hari kurang memadai untuk memecahkan persoalan kehidupan yang makin banyak masalah serta tantangan C. Pengetahuan sosial yang diajarkan di sekolah, merangsang minat peserta didik sesuai dengan perkembangan kehidupan D. Perkembangan dan penerapan IPTEK dalam kehidupan, selama berdampak positif meningkatkan kesejahteraan, juga berdampak negatif menimbulkan kerusakan lingkungan

Kajian IPS SD

1- 33

7. Pendidikan IPS di sekolah yang salah satu tujuannya membina dan mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, dalam proses mengamalkan serta membelajarkannya, wajib diperkaya oleh pendekatan praktis seperti . A. membuat karya tulis tentang masalah sosial B. mendiskusikan masalah sosial yang terjadi sehari-hari C. membaca artikel-artikel yang membahas masalah sosial D. membiasakan bergotong royong membantu masyarakat yang mendapat musibah 8. Salah satu fungsi pendidikan IPS di sekolah, yaitu membekali peserta didik dengan pengetahuan yang berguna, yaitu pengetahuan sosial yang berfaedah untuk. A. merencanakan pembangunan masyarakat B. menyadari hak dan kewajiban sehari-hari selaku warga Negara C. membuat karya tulis diberbagai media pemerintahan D. merencanakan penelitian berkenaan dengan masalah sosial di masyarakat 9. Bidang ilmu sosial yang secara khusus mempelajari dan mengkaji minat, harga diri, kepuasan manusia sebagai anggota masyarakat yaitu. A. geografi B. sosiologi C. psikologi sosial D. antropologi 10. Kehidupan sosial manusia di permukaan bumi dari satu daerah ke daerah lainnya menunjukkan perbedaan, baik berkenaan dengan adat dan tradisi maupun mata pencahariannya. Bidang ilmu-ilmu sosial yang mengfokuskan diri kepada hal yang demikian itu ialah. A. geografi B. sosiologi C. psikologi sosial D. antropologi

1-34 Unit 1

Cocokanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat di bagian akhir bahan ajar ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian menggunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 1.
Rumus :

Jumlah jawaban Anda yang benar x 100 % 10 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai 90% - 100% = Baik Sekali 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Cukup <70% = Kurang Tingkat penguasaan = Apabila angka penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan Belajar 2. Bagus! Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih dibawah 80%, Anda harus mengulanginya kembali Kegiatan Belajar 1 terutama bagian yang Anda belum kuasai.

Kajian IPS SD

1- 35

Subunit 3 Ruang Lingkup IPS Sebagai Program Pendidikan


Uraian pada Subunit 3 ini meliputi penjelasan tentang ruang lingkup IPS sebagai program pendidikan, yang tidak hanya membahas pengetahuan sosial, melainkan harus pula membina peserta didik menjadi warga negara dan warga masyarakat agar bertanggung jawab atas kesejahteraan bersama. Dengan demikian pembahasan tidak hanya terbatas pada materi yang bersifat pengetahuan, melainkan perlu memahami nilai-nilai yang perlu melekat pada diri peserta didik sebagai warga negara dan warga masyarakat yang bertanggung jawab pada negara dan bangsanya. Ruang lingkup IPS tidak lain menyangkut kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat atau manusia dalam konteks sosial. Selanjutnya IPS sebagai program pendidikan, ruang lingkupnya sama yakni berhubungan dengan manusia sebagai anggota masyarakat dan dilengkapi dengan nilai-nilai yang menjadi karakteristik program pendidikannya. Untuk itu IPS sebagai program pendidikan tidak hanya terkait dengan nilai tapi wajib mengembangkan nilai tersebut. Meninjau ruang lingkup IPS sebagai program pendidikan, tidak dapat tidak, kita harus mulai dari ruang lingkup IPS sebagai pengetahuan lebih dahulu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini marilah kita bahas ruang lingkup tersebut. Anda telah menyimak , bahwa kehidupan manusia dalam masyarakat atau manusia dalam konteks sosial, ditetapkan sebagai ruang lingkup IPS. Oleh karena itu, kita wajib menelaah satuan-satuan manusia sebagai kelompok di masyarakat. Satuan kelompok yang paling mendasar tidak lain adalah keluarga yang terbentuk oleh ayah (suami), ibu (istri) dan anak. Keluarga inti (nuclear family) ini biasa juga disebut segitiga abadi. Dalam masyarakat yang bagaimanapun, keluarga yang merupakan segitiga abadi ini selalu ada. Mulai dari keluarga inilah tumbuhnya seseorang (individu) menjadi suatu pribadi, dan dalam keluarga ini juga mulai berkembang aspek-aspek kehidupan sosial yang meliputi hubungan sosial, ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi serta politik. Keluarga sebagai wadah terjadinya kehidupan dan aspek sosial itu kita kategorikan sebagai kelompok, sedang jika kita telaah dari fungsinya yang mengatur

1-36 Unit 1

kesejahteraan, ketertiban, hak dan kewajiban, serta keamanan dapat pula dikategorikan sebagai bentuk pemerintahan bahkan juga negara yang tidak formal. Keluarga sebagai suatu kelompok inti di masyarakat, merupakan lembaga yang berfungsi majemuk (multifungsi). Keluarga sebagai lembaga pendidikan berfungsi meletakkan dasar-dasar pendidikan kepada anak-anaknya, sebagai lembaga kebudayaan berfungsi mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai budaya, sebagai lembaga ekonomi berfungsi memenuhi kesejahteraan material seluruh anggotanya, sebagai lembaga peradilan berfungsi memelihara serta menjamin keadilan kepada anggotanya, sebagai lembaga agama berfungsi meletakkan dasar iman dan takwa kepada anggotanya, sebagai lembaga politik berfungsi memelihara serta mempertahankan kesejahteraanketentraman-keamanan, hak dan kewajiban anggotanya. Keluarga sebagai kelompok inti dalam masyarakat, merupakan lembaga yang bernilai dasar dan strategis membina serta mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dalam menciptakan masyarakat yang makmur, aman dan sejahtera. Keluarga dengan skala karakter, fungsi, peranan, kedudukan dan proses perkembangannya, merupakan salah satu ruang lingkup penting IPS. Satuan lain di masyarakat yang ukurannya lebih besar, adalah rukun tetangga, rukun kampung, warga desa sampai ke warga bangsa. Pada kelompokkelompok ini juga terjadi proses sosial dengan segala aspeknya seperti yang terjadi dan dialami oleh keluarga sebagai kelompok sosial. Namun demikian, sesuai dengan ukuran, karakter hubungan sosial dan fungsinya, kelompok-kelompok yang baru diketengahkan tadi, memiliki sifat yang berbeda dengan keluarga. Untuk memahaminya, Anda hendaknya melakukan pengamatan, komunikasi dan penghayatan terhadap kelompok-kelompok yang bersangkutan. Dengan ketajaman pengamatan, penghayatan dan analisis, Anda dapat menunjukkan perbedaanperbedaan yang menjadi karakteristiknya. Untuk menyimak hal-hal seperti yang dikemukakan itu, marilah kita melakukan diskusi lebih lanjut. Kita amati aspek hubungan sosial. Dalam keluarga, hubungan sosial itu sangat dipengaruhi oleh adanya hubungan darah, hubungan biologis yang sudah pasti mewarnai aspek-aspek kehidupan sosial lainnya. Perhitungan ekonomi dalam keluarga, tidak seketat yang terjadi di rukun tetangga, rukun kampung, apalagi dalam kelompok yang betul-betul berwawasan ekonomi. Untuk menyerap pemahaman hal ini lebih mendalam, Anda dipersilahkan membandingkan hubungan sosial yang berupa kesetiakawanan sosial, gotong-royong, tolong-menolong, dan lain-lainnya yang terjadi dalam keluarga dengan yang terjadi dalam kelompok di luar keluarga seperti di rukun tetangga, di rukun kampung, di koperasi atau dalam organisasi sosial

Kajian IPS SD

1- 37

lainnya. Warna ekonomi, politik, kedaerahan, suku bangsa, dan lain-lainnya itu pasti dapat kita amati dalam hubungan sosial tadi. Kenyataan ini di masyarakat, merupakan salah satu ruang lingkup IPS. Pengembangan aspek budaya dalam masyarakat yang meliputi pengembangan nilai-nilai budaya, pengetahuan, ilmu, teknologi, seni dan sebagainya di dalam keluarga dengan di luar keluarga, menunjukkan perbedaan yang dapat Anda amati serta hayati. Coba Anda perhatikan keluarga sebagai lembaga pendidikan dengan lembaga masyarakat maupun yang kita sebut sekolah. Keluarga dalam mengembangkan aspek budaya mendidik anggota-anggotanya (anak-anaknya), tidak dibatasi oleh ketentuan ekonomi keuangan, sedangkan lembaga-lembaga di luar lembaga, khususnya di sekolah, ada ketentuan keuangannya. Jika pengembangan aspek budaya berupa pendidikan dalam keluarga sifatnya menyeluruh, baik kognitif (pengetahuan, penalaran) dan afektif (nilai, sikap, kesadaran, tanggung jawab) maupun psikomotor (keterampilan), proses tersebut di luar keluarga dapat dikatakan terbatas pada arah tertentu. Demikian pula berkenaan dengan pemanfaatan waktu dan ruangnya. Meskipun idealnya sekolah dapat dijadikan rumah kedua bagi para peserta didik, namun kenyataannya, sekolah tidak dapat melakukan semua fungsi pendidikan yang menjadi tanggung jawab keluarga. Ditinjau dari ruang lingkup IPS, hal tersebut hendaknya menjadi perhatian Anda selaku guru. Dalam mengembangkan aspek kejiwaan atau aspek psikologis, mulai dari pengembangan dan pembinaan individu menjadi seorang pribadi sampai pada pengembangan karakter bangsa, peranan kelompok itu sangat bermakna serta strategis. Di sini pun terdapat perbedaan antara peranan keluarga dengan kelompok atau lembaga lainnya. Dalam pembentukan kepribadian seseorang, keluarga memiliki pengaruh langsung dan utama. Oleh karena itu, Ch. H. Cooley menetapkan keluarga itu sebagai kelompok perdana (primary group), yaitu kelompok yang memberi pengaruh pertama dan utama terhadap pembentukan kepribadian. Sedangkan kelompok atau organisasi sosial, seperti gugus depan gerakan pramuka, kelompok kawula muda, karang taruna, bahkan sekolah hanyalah merupakan kelompok kedua (secondary group) yang mempengaruhi secara sekunder terhadap pembentukan kepribadian. Untuk menyerap pemahaman ini anda dipersilahkan menghayati sendiri berapa besar pengaruh keluarga (ibu, ayah, anggota yang lain) terhadap kepribadian Anda sendiri bila dibandingkan dengan pihak yang lain. Disiplin, ketaatan, kepedulian terhadap kebersihan dan keteraturan, etos kerja, bangga diri yang melekat pada diri Anda, lebih besar akibat pengaruh keluarga atau dari pihak lain, misalnya dari sekolah. Cobalah Anda hayati!

1-38 Unit 1

Kemudian Anda amati di masyarakat teman sepermainan, organisasi masyarakat, kelompok pengajian, kelompok olahraga, bagaimana pengaruhnya terhadap seseorang dan terhadap anggota masyarakat pada umumnya. Hal-hal yang baru dikemukakan, merupakan unsur ruang lingkup IPS yang dapat Anda pelajari lebih lanjut. Berbagai tempat di permukaan bumi yang menjadi wadah berbagai kelompok masyarakat, sesuai dengan karakternya masing-masing, menunjukkan perbedaan pola dan cara hidup. Anda ingat ungkapan lain lubuk lain ikannya, lain ladang lain belalangnya. Hal tersebut merupakan salah satu keunikan yang terdapat dalam kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat. Perbedaan-perbedaan itu, tidak dapat dilepaskan dari pengaruh aspek ruang atau geografi, sejarah, norma dan nilai yang berlaku, serta pengaruh perkembangan sejarah. Keanekaragaman kelompok masyarakat dengan karakternya yang berbedabeda, merupakan unsur ruang lingkup IPS lainnya yang sangat menarik untuk diamati dan dipelajari. Perkembangan kehidupan sosial dengan segala aspeknya dari waktu ke waktu, mulai dari tahap yang sederhana sampai tingkat modern, merupakan sisi lain dari ruang lingkup IPS. Proses perkembangan tersebut biasa dikonsepkan sebagai proses sosial, merupakan pokok bahasan IPS yang memberikan citra kepada kita berkenaan dengan dinamika dan perubahan sosial manusia. Cobalah Anda amati dan hayati perkembangan IPTEK dan dampaknya terhadap perkembangan kehidupan sosial di masyarakat tempat Anda sendiri. Amati pula perkembangan dan perubahan tata ruangnya. Cobalah Anda amati, hayati dan kaji berkenaan dengan kemajuan alat komunikasi-transportasi saat ini. Anda dapat amati juga pengaruhnya terhadap hubungan sosial manusia dari satu kawasan ke kawasan lain. Amati pula dampaknya terhadap perkembangan ekonomi, penambahan dan pengayaan pengetahuan, serta kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Kemajuan IPTEK di bidang transportasikomunikasi, membuka dan memperluas cakrawala pandangan manus ia terhadap kehidupan sosial yang makin berkembang. Meskipun Anda bertempat tinggal di daerah terpencil, Anda dapat menyerap informasi baru melalui surat kabar, radio, dan terutama TV. Melalui pemberitaan, penyiaran dan tayangan TV jarak relatif dekat suatu kawasan dengan kawasan lainnya, tidak hanya di dalam negeri, melainkan di berbagai belahan bumi ini juga menjadi bertambah pendek. Peristiwa-peristiwa hangat di berbagai belahan bumi tadi, dapat diketahui di tempat kita saat ini. Pengetahuan dan wawasan manusia, termasuk Anda sendiri berkenaan dengan kehidupan sosial ini makin meluas dan meningkat. Perkembangan dan proses yang demikian itu, bukan hanya milik orang dewasa, khusus milik Anda

Kajian IPS SD

1- 39

sebagai guru, melainkan harus dialihkan kepada peserta didik, agar mereka menjadi SDM yang selalu berhubungan dengan pengetahuan serta informasi yang masih segar. Perkembangan dan kemajuan IPTEK dalam bidang transportasi dan komunikasi-informasi dewasa ini, juga meningkatkan hubungan sosial manusia dari satu ruang geografi ke ruang geografi lainnya yang tidak hanya satu arah, melainkan secara timbal arah, yang kita sebut interaksi sosial. Proses ini tidak lagi hanya terbatas pada aspek budaya, melainkan telah meluas aspek-aspek lain seperti politik, dan terutama ekonomi. Proses ini juga telah menembus batas-batas lokal dan regional sampai ke tingkat global. Proses hubungan sosial dan interaksi sosial ini telah menjadi proses globalisasi. Ruang lingkup IPS, tidak hanya terbatas pada kehidupan sosial pada tingkat lokal dan regional, melainkan telah sampai ke tingkat global. Berdasarkan uraian yang telah kita diskusikan tadi, ruang lingkup IPS sebagai pengetahuan, pada pokoknya adalah kehidupan manusia di masyarakat atau manusia dalam konteks sosial. Ditinjau dari aspek-aspeknya, ruang lingkup tersebut meliputi hubungan sosial, ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi dan aspek politik, dan ruang lingkup kelompoknya, meliputi keluarga, rukun tetangga, rukun kampung, warga desa, organisasi masyarakat, sampai ke tingkat bangsa. Ditinjau dari ruangnya, meliputi tingkat lokal, regional sampai ke tingkat global. Sedangkan dari proses interaksi sosialnya, meliputi interaksi dalam bidang kebudayaan, politik, dan ekonomi. Tiap unsur yang menjadi subsistem dari ruang lingkup tersebut, berkaitan satu sama lain sebagai cerminan kehidupan sosial manusia dalam konteks masyarakatnya. Dengan demikian, ruang lingkup itu tidak hanya luas cakupannya, juga meliputi aspek dan unsur yang besar kuantitasnya. Untuk menyesuaikan lingkup tersebut dengan jenjang pendidikan dan tingkat kemampuan peserta didik. Kita selaku guru IPS, wajib melakukan seleksi, baik berkenaan dengan aspek maupun berkenaan dengan ruang dan permasalahannya. Dalam hal ini, Anda selaku guru IPS, wajib mengenali sumber dan pendekatan sesuai dengan peserta didik yang menjadi subjek pendidikannya. Setelah kita mendiskusikan aspek material dari ruang lingkup IPS itu, selanjutnya kita akan meninjau dari aspek pendidikannya. Seperti telah dikemukakan terdahulu, IPS sebagai program pendidikan, tidak sekedar terkait dengan nilai, bahkan justru wajib mengembangkan nilai tersebut. Tentu di sini Anda akan bertanya Nilai-nilai apakah yang wajib dikembangkan oleh IPS sebagai program pendidikan itu? Jawaban atas pertanyaan tadi, akan kita diskusikan pada uraian selanjutnya meliputi nilai edukatif, nilai praktis, nilai teoritis, nilai filsafat dan nilai ke-Tuhanan.

1-40 Unit 1

Dengan membina dan mengembangkan nilai-nilai tadi, kita sangat mengharapkan terciptanya SDM Indonesia yang memiliki pengetahuan, keterampilan, kepedulian, kesadaran dan tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap masyarakat, bangsa serta negara. Perkembangan kehidupan sosial hari ini dan terutama di masa yang akan datang, menuntut SDM yang demikian. Selanjutnya marilah kita rinci nilai-nilai itu sebagai berikut:
1. Nilai Edukatif Salah satu tolok ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS, yaitu adanya perubahan perilaku sosial peserta didik ke arah yang lebih baik, perilaku itu meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Peningkatan perilaku kognitif di sini, tidak hanya terbatas makin meningkatnya pengetahuan sosial, melainkan meliputi pula nalar sosial dan kemampuan mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah sosial. Oleh karena itu, materi yang dibahas pada pendidikan IPS ini, jangan hanya terbatas pada kenyataan, fakta dan data sosial, melainkan juga mengangkat masalah sosial yang terjadi sehari-hari. Pelontaran masalah sosial itu tidak selalu dari Anda selaku guru IPS, melainkan lebih baik lagi jika peserta didik sendiri mengangkat atau melontarkan masalah tersebut. Melalui suasana yang demikian, nalar sosial dan kemampuan mencari alternatif pemecahan masalah sosial dari peserta didik makin meningkat. Dalam proses peningkatan perilaku sosial melalui pembinaan nilai edukatif, tidak hanya terbatas pada perilaku kognitif, melainkan lebih mendalam lagi berkenaan dengan perilaku afektifnya. Justru perilaku inilah yang lebih mewarnai aspek kemanusiaan. Melalui pendidikan IPS, perasaan, kesadaran, penghayatan, sikap, kepedulian, dan tanggung jawab sosial peserta didik ditingkatkan. Kejelian mereka terhadap ketimpangan sosial, penderitaan orang lain, perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai. Melalui IPS yang ditanamkan sampai menyentuh nuraninya. Masalah sebagai fakta sosial diproses melalui berbagai metode dan pendekatan sampai betul-betul membangkitkan kepedulian serta tanggung jawab sosial peserta didik. Kepedulian dan tanggung jawab sosial, secara nyata dikembangkan dalam pendidikan IPS untuk mengubah perilaku peserta didik bekerja sama, gotongroyong, dan membantu pihak-pihak yang membutuhkan. Pengembangan perilaku psikomotor, tidak terbatas hanya keterampilan fisik dalam memanipulasi alat dan media pengajaran IPS, melainkan yang terutama mengembangkan keterampilan sosial seperti telah dikemukakan tadi. Keterampilan sosial peserta didik dalam bentuk kerja sama, gotong-royong dan menolong pihak lain. Secara meyakinkan

Kajian IPS SD

1- 41

ditingkatkan melalui pendidikan IPS. Proses pembelajaran yang demikian, tidak hanya terbatas di dalam kelas dan di sekolah pada umumnya, melainkan lebih jauh dari pada itu dilaksanakan dalam kehidupan praktis sehari-hari. Tugas mengamati masalah lingkungan dan masalah sosial pada umumnya serta kerja sosial, seperti gotong-royong membersihkan lingkungan, secara terarah dan berkesinambungan, diberikan kepada peserta didik pada pendidikan IPS ini.
2. Nilai praktis Kita sepakat bahwa pelajaran dan pendidikan apa pun, nilainya tidak berarti, apabila tidak dapat diterapkan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Dengan perkataan lain, pelajaran dan pendidikan tidak memiliki makna yang baik, jika tidak memiliki nilai praktis. Oleh karena itu, pokok bahasan IPS itu, jangan hanya tentang pengetahuan yang konseptual-teoretis belaka, melainkan digali dari kehidupan sehari-hari, mulai dari di lingkungan keluarga, pasar, jalan, tempat bermain dan seterusnya. Dalam hal ini, nilai praktis itu disesuaikan dengan tingkat umum dan kegiatan peserta didik sehari-hari. Pengetahuan IPS yang praktis tersebut bermanfaat dalam mengikuti berita, mendengarkan radio, membaca buku cerita, menghadapi permasalahan kehidupan sehari-hari sampai kepada pengetahuan IPS yang berguna melaksanakan pekerjaan sebagai wartawan, pengusaha, pejabat daerah, dan demikian seterusnya. Pembelajaran pada pendidikan IPS tersebut diproses secara menarik, tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, dan secara langsung ataupun tidak langsung bernilai praktis serta strategis membina SDM sesuai dengan kenyataan hidup hari ini, terutama untuk masa-masa yang akan datang. 3. Nilai Teoretis Membina peserta didik hari ini pada proses perjalanannya diarahkan menjadi SDM untuk hari esok. Oleh karena itu, pendidikan IPS tidak hanya menyajikan dan membahas kenyataan, fakta, dan data yang terlepas-lepas, melainkan lebih jauh dari pada itu menelaah keterkaitan suatu aspek kehidupan sosial dengan yang lainnya. Peserta didik dibina dan dikembangkan kemampuan nalarnya ke arah dorongan mengetahui sendiri kenyataan (sense of reality) dan dorongan menggali sendiri di lapangan (sense of discovery). Kemampuan menyelidiki dan meneliti dengan mengajukan berbagai pernyataan (sense of inquiry) mereka dibina serta dikembangkan. Dengan demikian, kemampuan mereka rnengajukan hipotesis dan dugaan-dugaan terhadap suatu persoalan, juga berkembang. Dengan perkataan lain, kemampuan mereka berteori dalam

1-42 Unit 1

pendidikan IPS, harus dibina dan dikembangkan dalam menghadapi kehidupan sosial yang berkembang dan berubah.
4. Nilai filsafat Pembahasan ruang lingkup IPS secara bertahap dan keseluruhan sesuai dengan perkembangan kemampuan peserta didik, dapat mengembangkan kesadaran mereka selaku anggota masyarakat atau sebagai makhluk sosial. Melalui proses yang demikian, peserta didik dikembangkan kesadaran dan penghayatannya terhadap keberadaannya di tengah-tengah masyarakat, bahkan juga di tengah-tengah alam raya ini. Dari kesadarannya terhadap keberadaan tadi, mereka disadarkan pula tentang peranannya masing-masing terhadap masyarakat, bahkan terhadap alam lingkungan secara keseluruhan. Dengan perkataan lain, kemampuan mereka merenungkan keberadaan dan peranannya di masyarakat ini, makin dikembangkan. Atas kemampuan mereka berfilsafat, tidak luput dari jangkauan pendidikan IPS. Dengan demikian, nilai filsafat yang demikian berfaedah dalam kehidupan bermasyarakat, tidak luput dari perhatian pendidikan IPS ini. 5. Nilai Ketuhanan Kenikmatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa berupa akal pikiran yang berkembang dan dapat dikembangkan yang telah membawa manusia sendiri maupun memenuhi segala kebutuhannya dari sumber daya yang telah disediakan oleh-Nya. Kenikmatan kita sebagai manusia mampu menguasai IPTEK, menjadi landasan kita mendekatkan diri dan meningkatkan IMTAK kepada-Nya. Kekaguman kita manusia kepada segala ciptaan-Nya, baik berupa fenomena fisikal-alamiah maupun berupa fenomena kehidupan, merupakan nilai ketuhanan yang strategis sebagai bangsa yang ber-Pancasila. Pendidikan IPS dengan ruang lingkup dan aspek kehidupan sosial yang begitu luas cakupannya, menjadi landasan kuat penanaman dan pengembangan nilai Ketuhanan yang menjadi kunci kebahagiaan kita manusia lahir-batin. Nilai Ketuhanan ini menjadi landasan moral SDM setiap hari, terutama untuk masa yang akan datang. Hal ini wajib menjadi perhatian Anda dan kita semua selaku guru IPS bahwa materi dan proses pembelajaran apa pun pada pendidikan IPS, wajib berlandaskan nilai Ketuhanan. Selanjutnya, dalam proses pembelajaran pendidikan IPS, Anda selaku guru IPS tetap berpegang pada ruang lingkupnya, yaitu manusia sebagai anggota masyarakat atau manusia dalam konteks sosial. Oleh karena itu, proses tersebut

Kajian IPS SD

1- 43

tidak dapat terlepas dari kondisi masyarakat sebagai suatu kenyataan. Secara bertahap dan berkesinambungan, lingkup masyarakat yang menjadi objek formal dalam pembelajaran, mulai dari lingkungan keluarga, para tetangga, kampung, desa, kabupaten, propinsi, serta demikian seterusnya. Sedangkan yang menjadi objek materialnya, meliputi aspek-aspek hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, geografi, dan politik. Bobot luas dan kedalaman materi aspek-aspek tadi, secara bertahap disesuaikan dengan perkembangan dan tingkat kemampuan peserta didik. Ragam pembelajarannya juga disesuaikan dengan apa yang terjadi dalam kehidupan. Secara formal, proses mengajar dan membelajarkan itu terjadi di sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Namun sesuai dengan kenyataan, peserta didik itu dibelajarkan dalam kehidupan yang sesungguhnya, baik di lingkungan keluarga, di jalan, di pasar, di tempat pembelajaran, dan tempat-tempat keramaian lainnya. Interaksi edukatif antara Anda selaku guru dengan peserta didik, tidak hanya sepihak dalam bentuk ceramah saja, melainkan dikembangkan melalui metode lain, seperti tanya-jawab, diskusi, tugas, karyawisata, sosiodrama, dan bermain peran. Pendekatan dan metode tersebut dilaksanakan secara bervariasi serta terpadu. Pelaksanaan metode pembelajaran di luar sekolah, dilaksanakan melalui karyawisata, dan terutama tugas. Banyak hal yang tidak dapat dilaksanakan di dalam kelas atau umumnya di sekolah, dapat Anda penuhi dengan memberikan tugas kepada peserta didik. Tugas ini juga kaya akan berbagai ragam kegiatan, melakukan komunikasi (tanya-jawab, wawancara, diskusi) dengan sumber data atau narasumber, orang tua, dan orang-orang tertentu yang dapat memberikan informasi tentang materi atau pokok bahasan IPS yang sedang menjadi garapan. Tugas itu juga dapat dalam bentuk membaca (buku, surat kabar, majalah), mengumpulkan artikel dari surat kabar, mengumpulkan gambar, mendengarkan berita radio, menonton TV, dan seterusnya. Informasi mengenai kehidupan sosial nyata sehari-hari, menjadi materi utama.

1-44 Unit 1

Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mempelajari materi Subunit 3 mengenai ruang lingkup IPS sebagai program pendidikan, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini. 1. Salah satu karakter IPS sebagai bidang pendidikan, dalam ruang lingkupnya termasuk nilai-nilai. Cobalah Anda jelaskan nilai-nilai yang wajib dikembangkan dalam pembelajaran IPS yang menjadi landasan perilaku sumber daya manusia Indonesia masa yang akan datang! 2. Anda dapat mengamati dan menghayati bahwa ruang lingkup IPS itu sangat luas. Oleh karena itu, Anda perlu mencermatinya. Atas dasar hakikat yang demikian itu, cobalah Anda uraikan ruang lingkup IPS tersebut! 3. Bagi bangsa Indonesia yang terpancasila, nilai filsafat dan nilai Ketuhanan yang dikembangkan pada pendidikan IPS, dapat memperkuat pengamalan Pancasila. Atas dasar pernyataan tersebut, cobalah Anda jelaskan bahwa nilai filsafat dan nilai Ketuhanan itu dapat membantu pelaksanaan pengamalan Pancasila kepada peserta didik! Pertanyaan di atas tidak disediakan rambu-rambu jawabannya. Oleh karena itu, Anda harus menggali jawaban sendiri melalui diskusi kelompok kecil untuk memperoleh jawaban atas persoalan-persoalan di atas, melalui cara yang demikian itu, wawasan tentang ruang lingkup IPS akan makin meningkat.

Rangkuman
Kehidupan manusia di masyarakat atau manusia dalam konteks sosial yang menjadi ruang lingkup IPS, merupakan cakupan yang sangat luas. Oleh karena itu, pada proses pembelajarannya harus dilakukan bertahap-berkesinambungan sesuai dengan perkembangan kemampuan peserta didik dan lingkup objek formal IPS. Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS yang optimum, empat hal yang meliputi dasar mental-psikologis yang melekat pada diri peserta didik, pengetahuan sosial yang secara spontan telah dimiliki oleh mereka, ruang lingkup IPS yang sangat luas, dan nilai-nilai yang melekat pada pendidikan IPS wajib menjadi pegangan pada proses pelaksanaannya. Proses pembelajaran IPS yang komprehensif, dilandasi oleh empat hal seperti dikemukakan tadi.

Kajian IPS SD

1- 45

Pembinaan dan pengembangan minat peserta didik, penguasaan materi IPS yang memadai oleh guru, dan penciptaan suasana interaksi edukatif yang serasi pada proses pembelajaran IPS, merupakan salah satu modal yang strategis mencapai tujuan instruksionalnya. Dalam proses pembelajaran IPS, ragam pendekatan dan metode yang diterapkan disesuaikan dengan kondisi lingkup masyarakat serta aspek kehidupan sosial yang menjadi pokok bahasan. Keragaman pendekatan dan metode yang diterapkan pada proses pembelajaran IPS, dapat mempertahankan suasana yang tetap hangat dan menarik, sehingga para peserta didik tidak dihinggapi kejenuhan dan kebosanan. Pendidikan IPS yang dilandasi oleh nilai-nilai, khususnya nilai filsafat, dan Ketuhanan, pada proses pembelajarannya dapat memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan pengamalan Pancasila.

Tes Formatif 3 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !


1. Menurut Ch. H. Cooley keluarga merupakan kelompok perdana (primary group) dalam pembentukan kepribadian seseorang, artinya keluarga itu memiliki .... A. kekuatan ekonomi langsung dalam pembentukan kepribadian B. kekuatan politik langsung dalam pembentukan kepribadian C. kekuatan psikologi langsung dalam pembentukan kepribadian D. peran sejarah dalam pembentukan kepribadian 2. Sebagai komponen pendidikan nasional, pendidikan IPS berupaya memberikan kontribusi terhadap pengembangan pendidikan Pancasila. Proses pembelajaran tersebut terutama berlandaskan . A. nilai edukatif B. nilai ketuhanan C. nilai kebutuhan D. nilai teoretis

1-46 Unit 1

3. Keluarga sebagai bagian dari ruang lingkup IPS dalam proses pembelajaran, keluarga termasuk. A. objek formal B. objek material C. aspek formal D. aspek material 4. Telah menjadi kenyataan bahwa keuangan IPTEK dalam bidang elektronik yang menghasilkan telepon, TV, dan lain-lainnya, telah memperpendek jarak relatif suatu bagian dunia dengan bagian dunia lainnya. Ditinjau dari ruang lingkup IPS, hal tersebut terutama sangat berpengaruh terhadap proses. A. geografi dalam kehidupan sosial B. sejarah dalam kehidupan sosial C. politik dalam kehidupan sosial D. budaya dalam kehidupan sosial 5. Salah satu tujuan pendidikan IPS yaitu pembelajarannya diarahkan agar peserta didik dapat menikmati kehidupan sehari-hari sesuai dengan pengetahuan sosial yang diperolehnya. Nilai yang dikembangkan pada proses pembelajaran tersebut adalah. A. nilai edukatif B. nilai Ketuhanan C. nilai praktis D. nilai filsafat 6. Melalui pembelajaran IPS, pada diri peserta didik ditanamkan dan dikembangkan kepercayaan terhadap dirinya masing-masing, penanaman dan pengembangan nilai percaya diri itu termasuk. A. nilai filsafat B. nilai Ketuhanan C. nilai teoretis D. nilai edukatif 7. Proses pembelajaran IPS yang komprehensif berarti bahwa pada pelaksanaannya terutama sangat memperhatikan keterpaduan .. .. A. sumber belajar, metode pembelajaran, teori pembelajaran B. nilai edukatif, nilai praktis, nilai Ketuhanan

Kajian IPS SD

1- 47

C. satuan pelajaran, alat evaluasi, media pendidikan D. aspek materi pelajaran, nilai pendidikan psikologis peserta didik 8. Pada proses pembelajaran IPS, kita berpijak pada asas berkesinambungan. Ditinjau dari pihak peserta didik, penerapan dan pengembangan asas tersebut berlandaskan .... A. mental psikologis peserta didik B. nilai-nilai yang dikembangkan C. ruang lingkup IPS D. pengetahuan sosial yang diterima secara spontan oleh peserta didik 9. Pembelajaran IPS yang hanya mengutamakan proses di dalam kelas, tidak sesuai dengan ruang lingkup IPS yaitu kehidupan manusia di masyarakat. Untuk menserasikan proses pembelajaran dengan hakikat ruang lingkup IPS, upaya strategis wajib dilakukan antara lain. A. menerapkan keragaman pendekatan dan metode pembelajaran B. menentukan kuantitas dan kualitas pokok bahas C. meningkatkan pemberian tugas belajar kepada peserta didik D. menyediakan sumber belajar (bacaan) sebanyak mungkin 10. Tujuan institusional pendidikan dasar ditinjau dari sistem pendidikan secara menyeluruh dapat dirumuskan antara lain. A. membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan dasar agar dapat mengembangkan dirinya B. mengembangkan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah C. membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi D. membekali peserta didik dengan kesadaran, pengetahuan dan kemampuan perkembangan sesuai kehidupan Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 5 yang terdapat di bagian akhir unit ini, hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 5 Jumlah Jawaban Yang Benar x 100% 10 Tingkat penguasaan = Konversi penguasaan : 90 -100% : baik sekali
1-48 Unit 1

80 - 89% 70 79%

: baik : cukup

< 70% : kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar unit 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Subunit 5. terutama bagian yang belum dikuasai.

Kajian IPS SD

1- 49

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF


TES FORMATIF 1 1. D 2. C 3. C 4. B 5. D TES FORMATIF 2 1. A 2. D 3. C 4. B 5. C

6. C 7. A 8. D 9. C 10. A

6. B 7. D 8. B 9. C 10. A

TEST FORMATIF 3 1. C 2. A 3. A 4. D 5. C

6. D 7. D 8. C 9. A 10. A

1-50 Unit 1

Daftar Pustaka
Achmad Sanusi, Dt. (1971). Studi Sosial di Indonesia. Bandung: IKIP. ________________1970). Sosiolog: Suatu Pengantar.FE,UI Jakarta. _________________ (1971). Studi Sosial di Indonesia, IKIP Bandung. Arief Sritua. (1990). DarE Prestasi Pembangunan Sampai Ekonomi Politik; Kumpulan Karangan, UI Press Jakarta ________________ (1980b).Kebudayaan Mentaliteit dan Pembangunan. Gramedia Jakarta. ________________ (1983 a)Manusia dan Kebudayaan di Indonesia .Jembatan Jakarta. _________________(1983b).Pengantar Antropologi .Aksara Baru Jakarta. B. Setiawan. (2003). Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan. GM PressJogyakarta. Cheppy, H.C.(tt). Strategi Ilmu Pengetahuan Sosial. Surabaya Karya Anda. Darojat, Ojat. dkk. (2000). Kewirausahaan, UT - Jakarta. Haryoso,(1977). Pengantar Antropologi, Bina Cipta Bandung. Husein Achmad, dkk (1981). Pengantar Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIS IKIP Jogyakarta. Hidayati, M. (2004). Bahan Ajar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar, FKIP Universitas Negeri Jogyakarta. Ihromi.TO,(1981). Pokok-pokok Antropologi Budaya. Graniedia Jakarta.

Kajian IPS SD

1- 51

Kosasih Jahiri, dkk (1979). Pengajaran Studi Sosial/IPS, LPPP -IPS, FKIS IMP Bandung. Koentjaraningrat,(1980a). Masyarakat Desa di Indonesia Masa Kini.Y.B.P.FE.UI Jakarta. Mulyono, TJ. (1980). Pengertian dan Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Departemen P dan K, P3G. Nursid Sumaatmadja., dkk. (1986). Buku Materi Pokok Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, Modul 1-3. Jakarta : Karunika, Universitas Terbuka. Nursid Sumaatmadja,dkk.(1986).Materi Pokok Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Kaninika UT, Jakarta Poerwito. (1991/1992). Ilmu Pengetahuan Sosial. Malang : Departemen P dan K, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah P3G IPS dan PMP. Saidihardjo & Sumadi, HS. (1996). Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (Buku I). Yogyakarta : FIP IKIP. Saidihardjo,dkk.(1996). Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, FIP IKIP Jogyakarta. Soemardi.S.(1983).Pengantar Sosiologi. FE.UI, Jakarta. Soeijono Soekanto,(1964).Setangkai Bunga Sosiologi. FE, UI Jakarta. Soelaimen, M. Munandar (1986), Ilmu Sosial Dasar: Teori dan Konsep Ilmu Sosial, Eresco- Bandung. Susilo, H. (1995). Pengantar Pendidikan Lingkungan, PKPKLH Malang. Selo Soemardjan, (1982). Sosiologi Pengantar. Rajawali-Jakarta.

1-52 Unit 1

Taneo, S. (2005). Bahan Ajar Materi dan Pembelajaran IPS SD, FKIP Undana Kupang Thamrin Thalut & Abduh M. (1980). Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : P3G Departemen P dan K. Tukidi B. (1992). Materi Ilmu Pengetahuan Sosial PGSD, FTP IKIP - Jogyakata.

Kajian IPS SD

1- 53

Unit

KONSEP DASAR ILMU-ILMU SOSIAL


S.P. Taneo PENDAHULUAN
ajian materi Unit 2 dari Mata Kuliah Kajian IPS SD, berisi pembahasan lanjutan dari materi unit pertama dengan bahasan pengertian dan hakikat IPS dalam program pendidikan, menjadi landasan bagi pemahaman dan penguasaan unit kedua ini. Dalam Unit 2 ini Anda akan mempelajari konsep-konsep dasar ilmu yang termasuk ilmu-ilmu sosial, yang meliputi konsep-konsep dasar geografi, sejarah, antropologi, sosiologi, psikologi sosial, ekonomi dan koperasi, politik dan pemerintahan, serta keterpaduan ilmu-ilmu sosial dan pemecahan masalah melalui pendekatan multi interdisipliner ilmu-ilmu sosial. Dari materi ini Anda diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Menjelaskan konsep dasar geografi. 2. Menjelaskan konsep dasar sejarah. 3. Menjelaskan konsep dasar antropologi. 4. Menjelaskan konsep dasar sosiologi. 5. Menjelaskan konsep dasar psikologi sosial. 6. Menjelaskan konsep dasar ekonomi. 7. Menjelaskan konsep dasar politik. 8. Menjelaskan keterpaduan ilmu-ilmu sosial dalam pemecahan masalah. Pemahaman dan penguasaan konsep-konsep dasar IPS, sangat penting bagi Anda sebagai guru. Untuk membantu Anda menguasai hal itu dalam unit ini akan disajikan bahasan dan latihan pada butir-butir uraian sebagai berikut. 1. Konsep dasar geografi, sejarah, antropologi, sosial dan psikologi sosial. 2. Konsep dasar ekonomi dan koperasi, politik dan pemerintah 3. Keterpaduan ilmu-ilmu sosial dalam pemecahan masalah.

Kajian IPS SD

2- 55

Agar Anda berhasil dengan baik mempelajari unit ini, ikutilah petunjuk belajar berikut ini. 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan unit ini sampai Anda memahami betul. 2. Bacalah sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci yang Anda anggap benar. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci dalam kasus yang ada pada Anda. 3. Tangkaplah pengertian isi unit ini melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan teman mahasiswa atau dosen Anda. 4. Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi. Untuk itu sebelum membahas konsep-konsep dasar geografi, sejarah, ekonomi, politik, antropologi, sosiologi dan psikologi sosial lebih dahulu dikemukakan apa sebenarnya konsep itu? Menurut Dorothy J. Skeel (1979:18), Konsep adalah sesuatu yang tergambar dalam pikiran-suatu pemikiran, gagasan atau suatu pengertian. Definisi lain yaitu konsep adalah suatu citra mental tentang sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun gagasan yang abstrak. Sedangkan James G. Womack (1970:30) mengemukakan konsep sebagai berikut : Konsep Studi Sosial yaitu suatu kata atau ungkapan yang berhubungan dengan sesuatu yang menonjol, sifat yang melekat. Pemahaman dan penggunaan konsep yang tepat bergantung pada penguasaan sifat yang melekat tadi, pengertian umum kata yang bersangkutan. Konsep memiliki pengertian denotatif dan juga pengertian konotatif. Berdasarkan dua acuan konsep tadi, dapat dikemukakan bahwa konsep itu tidak lain adalah pengertian yang tergambar dalam pikiran yang menceritakan suatu benda atau suatu gagasan, baik konkrit ataupun abstrak. Konsep IPS tentu saja adalah suatu pengertian yang mencitrakan suatu fenomena atau benda yang berkaitan dengan IPS. Konsep tentang fenomena atau benda yang berkenaan dengan IPS itu memiliki pengertian denotatif dan terutama pengertian konotatif. Pengertian denotatif adalah pengertian berdasarkan arti katanya yang dapat digali dalam kamus, sedangkan pengertian konotatif adalah pengertian yang tingkat nya tinggi dan luas. Pengertian konotatif ini, merupakan pengertian yang berperan kunci atau menonjol pada suatu konteks. Konsep dalam pengertian konotatif inilah yang menjadi pembahasan pada bahan ajar ini. Konsep yang memiliki pengertian dasar pada suatu bidang ilmu sosial, disebut konsep dasar. Selanjutnya, marilah kita bahas bersama konsep-konsep bidang IPS yang kita kembangkan dari bidang-bidang ilmu sosial. Pada unit 2 ini akan dibahas konsep-

2-56

Unit 2

konsep dasar gergrafi, sejarah, antropologi, sosiologi, psikologi sosial, ekonomi dan politik. Pembahasan akan dikemukakan sebagai berikut.

Kajian IPS SD

2- 57

Subunit 1 Konsep Dasar Geografi Dan Sejarah

ada Subunit 1 akandisajikan dua konsep dasar yaitu konsep dasar geografi dan konsep dasar sejarah. Untuk lebih jelasnya ikutilah penjelasan sebagai berikut.

A. GEOGRAFI
Perkembangan kehidupan manusia di permukaan bumi menunjukkan, bahwa manusia sejak lahir sampai kepada akhir hayatnya, tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh alam lingkungannya, mulai dari udara yang dihirup, air yang diminum, bahan pangan yang dimakan sampai kepada tempat berlindung dari cuaca buruk dan binatang liar, diperoleh manusia dari alam. Melalui penggunaan dan pemanfaatan alam untuk kebutuhan hidupnya, manusia secara berangsur-angsur mengenal berbagai unsur alam ini yang dapat menjamin kehidupannya. Kondisi hidup yang penuh rintangan dan tantangan, mendidik manusia untuk mengenal secara lebih mendasar dan mendalam. Pengenalan alam yang lebih jauh ini, dimungkinkan oleh kemampuan manusia mengembangkan dan memanfaatkan akalnya sendiri. Kemungkinan adaptasi manusia terhadap alam lingkungannya, diungkapkan dalam bentuk relasi manusia dengan alam tersebut. Bentuk relasi ini berupa berbagai tingkat dan taraf kehidupan di berbagai ruang di permukaan bumi. Sejalan dengan perkembangan kebudayaan dan demografi manusia di permukaan bumi, pengenalan manusia terhadap alam lingkungannya, baik yang menjadi penunjang kehidupannya makin meluas. Pengenalan lingkungan selanjutnya berbeda-beda, relasi manusia dengan alam lingkungannya bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya (varied ways of living). Variasi kehidupan ini terutama dipengaruhi oleh tingkat kebudayaan kelompok manusia di wilayah yang bersangkutan. Pengenalan dan relasi manusia dengan alam lingkungannya dan pengetahuan mengenai suatu daerah (ruang) di permukaan bumi yang berkenaan dengan keadaan alam dengan kebudayaan inilah yang selanjutnya mengembangkan pengetahuan geografi dan konsep-konsep geografi menjadi dasar pengetahuan geografi. Dari asal katanya, geografi itu berakar dari kata geo berarti bumi, dan graphein berarti tulisan atau lukisan. Oleh karena itu secara harafiah, geografi itu berarti lukisan tentang bumi. Namun pada pembahasan oleh para pakar geografi selanjutnya, pengertian itu tidak hanya sekadar tulisan atau lukisan saja, melainkan meliputi juga
2-58
Unit 2

penelaahannya lebih jauh. Untuk jelasnya, marilah kita ikuti konsep geografi, menurut Council of the Geographical Association (1919), sebagai berikut. Geografi berkenaan dengan dunia nyata, dunia yang dipelajari seseorang dengan baik melalui sol sepatu, atau kaki telanjang, atau dengan mengendarai kereta api, perahu, mobil atau pesawat terbang, dan melalui lukisan atau gambar atau cara lain. Namun demikian, penelaahan geografi tidak berakhir pada hal-hal yang terlihat dari luar. Penelaahan tersebut meliputi juga sebab-akibat mengapa dunia nyata tersebut menampakkan demikian yang dipandang sebagai keseluruhan yang menghubungkan bagian-bagian yang telah menjadi apa adanya. Hal itu meliputi hubungan dengan ilmu kealaman. Berkenaan dengan cara bagaimana hal-hal tadi telah mempengaruhi manusia, dan kebalikannya telah dimodifikasi, diubah dan diadaptasi oleh tindakan manusia (Williams, M., editor: 1976: 16). Konsep yang dikemukakan di atas, selanjutnya kita dapat menyimak bahwa geografi itu berhubungan erat dengan pengalaman nyata tiap orang sehari-hari. Halhal yang dialami dan dipelajari oleh kita dalam perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, hal itu adalah geografi. Namun demikian seperti yang dinyatakan di atas, geografi itu tidak hanya terbatas pada apa yang terlihat dari luar, melainkan juga meliputi sebab-akibat mengapa yang nampak pada kenyataan itu demikian adanya. Geografi itu berhubungan juga dengan ilmu kealaman, hal-hal atau fenomena alam itu mempengaruhi kehidupan manusia, dan kebalikannya bagaimana tindakan manusia memodifikasi, mengubah serta mengadaptasinya. Dengan demikian, pada konsep geografi ini terungkap hubungan saling mempengaruhi antara fenomena alam di tempat-tempat tertentu dengan perilaku serta tindakan manusia. Supaya Anda dapat menyerap konsep geografi lebih lanjut, marilah kita ikuti pengertiannya menurut rumusan geografi Indonesia pada seminar dan Lokakarya Nasional Peningkatan Kualitas Pengajaran Geografi di Semarang 1988, sebagai berikut: Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang lingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Berdasarkan definisi geografi tadi, jelas bahwa yang menjadi objek studi geografi adalah geosfer yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi yang terdiri atas atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batuan, kulit bumi), hidrosfer (lapisan air, perairan), dan biosfer (lapisan kehidupan). Pada konsep ini, geosfer atau permukaan bumi tadi ditinjau dari sudut pandang kewilayahan atau lingkungan yang menampakkan persamaan dan perbedaan fenomenanya (udara, batuan, perairan, kehidupan). Persamaan dan perbedaan fenomena tersebut tidak terlepas dari hubungan dan interaksi keruangan dan unsur-unsur geografi di wilayah atau dalam lingkungan di permukaan bumi. Selanjutnya tentu Anda bertanya di

Kajian IPS SD

2- 59

manakah kedudukan manusia dalam geosfer tersebut? Jawabannya, tentu saja merupakan unsur dari biosfer bersama-sama dengan tumbuh-tumbuhan dan binatang lain yang menempati biosfer yang bersangkutan. Bahkan ditinjau dari peranannya, manusia itu merupakan faktor yang dominan terhadap lingkungannya (man ecological dominant). Dari pengertian geografi yang telah dikemukakan tadi, dapat diketengahkan di sini bahwa geografi berkenaan dengan (1) geosfer atau permukaan bumi, (2) alam lingkungan (atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer), (3) umat manusia atau antroposfer, (4) persebaran keruangan fenomena alarm dan kehidupan termasuk persamaan serta perbedaannya, dan (5) analisis hubungan serta interaksi keruangan fenomenafenomenanya di permukaan bumi. Berkenaan dengan konsep dasar yang dikembangkan pada geografi, paling tidak, kita dapat mempelajari dua kelompok konsep dasar yang dikemukakan oleh Getrude Whipple (James, P.E.: 1979:115), dan oleh Henry J. Warman (Gabler, R.E.: 1966: 13-16): Rincian konsep dasar itu sebagai berikut. Getrude Whipple mengungkapkan lima konsep dasar, yaitu: 1. Bumi sebagai planet. 2. Variasi cara hidup. 3. Variasi wilayah-wilayah alamiah. 4. Makna wilayah (region) bagi manusia. 5. Pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia. Sedangkan Henry J. Warman mengemukakan 15 konsep dasar sebagai berikut. 1. Konsep kewilayahan atau konsep regional. 2. Konsep lapisan kehidupan atau konsep biosfer. 3. Konsep manusia sebagai fakior ekologi yang dominan 4. Konsep globalisme atau konsep bumi sebagai planet. 5. Konsep interaksi keruangan. 6. Konsep hubungan areal (wilayah). 7. Konsep persamaan areal (wilayah). 8. Konsep perbedaan areal (wilayah). 9. Konsep keunikan areal (wilayah). 10. Konsep persebaran areal (wilayah). 11. Konsep lokasi relative. 12. Konsep keunggulan komparatif. 13. Konsep perubahan yang terus-menerus atau perubahan abadi. 14. Konsep sumber daya dibatasi secara budaya.

2-60

Unit 2

15. Konsep bumi yang bundar di atas kertas yang datar atau konsep peta. Pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan pendidikan dasar (Pendas) konsep dasar itu dapat kita mulai dari arah (mata angin), jarak, peta perbedaan waktu, sungai, gunung, dan demikian seterusnya secara bertahap serta berkesinambungan. Selanjutnya, bagaimanakah membina konsep (concept formation) pada diri kita masing-masing dan terutama pada diri peserta didik yang menjadi tanggung jawab kita masing-masing? Karena pembinaan konsep itu tidak lain adalah mengajarkan pengertian konotatif tentang sesuatu (Womack, J.G.:1970:32) maka kita selaku guru IPS mengajarkan pengertian yang seluas-luasnya tentang sesuatu secara bertahap berkesinambungan, sampai terjadi pola pengertian dalam benak kita dan juga dalam benak peserta didik tentang sesuatu tadi secara terurai mulai dari keadaannya yang konkrit mudah ditangkap oleh peserta didik sampai ke tahap abstrak yang mencirikan konsep tersebut. Sebagai contoh dapat dikemukakan tentang sungai sebagai suatu konsep dasar geografi. Kita selaku guru IPS bertanya kepada peserta didik tentang sungai apakah ada di antara mereka yang belum mengenal sungai. Anda yakin tidak ada peserta didik yang belum mengetahui tentang sungai itu. Secara konkret kita telah menyampaikan pengertian sungai itu. Kita dapat menjelaskan arti kata sungai sesuai dengan yang diuraikan dalam kamus. Selanjutnya dikemukakan bahwa sungai itu ada daerah sumbernya (daerah hulu), ada aliran bagian tengah, dan ada muaranya (bagian hilir). Kemudian kita sampaikan pemanfaatan sungai untuk berbagai keperluan seperti Pengairan sawah, pelayaran atau perhubungan, pembangkit tenaga listrik, Perikanan, dan demikian seterusnya. Mengenai daerah sumber atau daerah hulunya, ada yang berasal dari pegunungan, ada yang berasal dari danau, dan ada pula yang berasal dari daerah es atau daerah salju. Dengan demikian, sumber airnya itu ada yang berasal dan curahan hujan dan ada pula yang berasal dari curahan salju. Kalau hal-hal yang berkenaan dengan sungai itu telah mencakup pengertian yang luas dan telah tertanam dalam benak kita masing-masing termasuk dalam benak peserta didik maka pada diri siswa masing-masing telah terbina konsep. Proses pembinaan konsep ini tidak hanya berlaku untuk bidang studi geografi, melainkan berlaku juga untuk semua bidang studi dan semua bidang pendidikan. Berikutnya kita lanjutkan dengan bidang studi yang lain.

B. SEJARAH
Dalam Mata Kuliah kajian IPS, sejarah ini terutama ditujukan pada pembahasan hidup dan kehidupan manusia dalam konteks sosialnya. Oleh karena itu, pembahasan konsep dasar sejarah di sini lebih menitik beratkan pada sejarah sebagai salah satu

Kajian IPS SD

2- 61

bidang ilmu sosial yang dapat dikonsepkan sebagai ilmu sejarah yang diperuntukkan bagi semua mahasiswa dan peserta didik pada setiap disiplin ilmu. Melalui pelajaran sejarah, di harapkan peserta didik/mahasiswa dapat mengenali perkembangan kehidupan umat manusia, baik masyarakat bangsanya maupun masyarakat bangsa-bangsa lain. Di harapkan pula dapat memahami saling pengaruh yang terjadi antara satu peristiwa dengan peristiwa lain serta saling pengaruh antar masyarakat dan antar bangsa. Melalui pemahaman sejarah rasa kebangsaan semakin tebal dan mengenali benang merah perjuangan bangsa serta menghidupkan atau menyajikan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Akan tetapi tidak semua peristiwa itu layak untuk disajikan, masalah dapat dan tidak dapatnya perisrtiwa sejarah disajikan bergantung pada keterhubungan masalah yang ada dalam hubungan konsep disiplin ilmu sosial dalam kajian ilmu sosial yang ada. Sejarah merupakan suatu kontinuitas dan berlangsung dalam hubungan kausal. Suatu peristiwa merupakan akibat dari peristiwa sebelumnya dan akan menjadi sebab dari peristiwa selanjutnya. Untuk memahami akibat peristiwa yang ada perlu dilandasi dengan pengetahuan sejarah dan konsep-konsep dasar sejarah menjadi dasar bagi pengetahuan itu. Sejarah sesungguhnya melekat pada tiap benda, tiap diri makhluk, baik yang hidup dan tidak hidup, tiap fenomena di alam raya ini. Mengapa demikian? Jawabannya, tiap benda, tiap diri, dan tiap fenomena tersebut memiliki riwayat, asalusul yang menyangkut proses, peristiwa dan waktu. Dengan perkataan lain, tiap apa yang ada di alam raya ini memiliki sejarah masing-masing, atau paling tidak ada riwayat asal-usulnya. Namun demikian, pada mata kuliah IPS, sejarah ini terutama ditujukan pada pembahasan hidup dan kehidupan manusia dalam konteks sosialnya. Oleh karena itu, pembahasan sejarah di sini lebih menitikberatkan pada sejarah sebagai salah satu bidang ilmu sosial yang dapat dikonsepkan sebagai ilmu sejarah. Sebelum kita menelaah sejarah sebagai ilmu, dalam hal ini bidang ilmu dan ilmu-ilmu sosial, lebih dahulu kita akan menelaah apa sesungguhnya sejarah itu. Hugiono dan P.K. Poerwantana (1987:9) mendefinisikan sejarah sebagai berikut Sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis kritis sehingga mudah dimengerti dan dipahami. Sedangkan Sartono Kartodirdjo (1992:59) secara singkat mengkonsepkan Sejarah sebagai pelbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif pada masa lampau. Dan pada sisi lain Ephrain Fischoff (Fairchild, H.P., dkk.: 1982:141) mengemukakan Sejarah adalah riwayat tentang masa lampau atau suatu bidang ilmu yang menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode tertentu yang terpercaya.

2-62

Unit 2

Berdasarkan konsep-konsep yang telah dikemukakan tadi, kunci dalam pengertian sejarah terletak pada masa lampau, baik berupa peristiwa, pengalaman kolektif maupun riwayat masa lampau tersebut. Secara singkat, sejarah itu berkenaan dengan peristiwa masa lampau tentang kehidupan manusia dalam konteks sosialnya. Dalam konteks tadi, peristiwa atau pengalaman kolektif atau riwayat masa lampau itu, tidak hanya digambarkan ataupun dinarasikan sebagai suatu fakta, melainkan ditafsirkan dan dianalisis, bahkan juga diteliti dengan menerapkan metode tertentu yang sesuai. Oleh karena itu, sejarah ini tidak hanya sebagai pengetahuan, melainkan memenuhi syarat juga sebagai bidang ilmu. Dalam hal ini termasuk bidang ilmu sosial. Secara objektif, suatu peristiwa ataupun pengalaman hidup di masa lampau tidak dapat diulang kembali. Namun dengan menerapkan suatu metode, peristiwa atau pengalaman tersebut dapat direkonstruksi, disusun kembali. Secara murni, tentu saja hasil rekonstruksi itu tidak merupakan duplikat sebagai mana aslinya. Ungkapan sejarah berulang dan mengambil pelajaran dari sejarah, hal tersebut merupakan kesadaran dari kita manusia bahwa hal-hal tertentu sebagai pengalaman masa lampau, mungkin terjadi atau berulang untuk diwaspadai, khususnya berkenaan dengan peristiwa-peristiwa yang membawa laknat bagi kehidupan umat manusia. Sedangkan peristiwa masa lampau itu, tidak akan mungkin terulang kembali. Apa yang telah terjadi, telah menjadi fakta sejarah. Sebagai suatu kesadaran, kita wajib waspada terhadap pengalaman sejarah yang membawa laknat bagi kehidupan dan kesejahteraan umat manusia. Suatu makna yang berharga, dengan mempelajari peristiwa dan pengalaman masa lampau dan dihubungkan dengan kejadian serta pengalaman aktual hari ini, kita dapat mengetahui dan mengkaji perkembangan. Dan dari perkembangan tersebut, kita dapat memprediksi kejadian-kejadian masa yang akan datang. Dengan menelaah sejarah pertumbuhan (penduduk, produksi, perluasan kota), mulai masa lampau sampai saat ini, kita dapat memprediksi atau .paling tidak melihat kecenderungan masa yang akan datang. Dalam hal ini, belajar, mempelajari dan mengkaji sejarah, bukan merupakan kegiatan yang statis, malah justru merupakan suatu telaahan yang dinamis ke masa yang akan datang. Hanya tinggal bagaimana Anda dan kita semua sebagai guru IPS mengajarkan dan membelajarkannya, agar belajar sejarah itu sebagai kegiatan dinamis yang jauh dari menjemukan. Bahkan justru sebaliknya merupakan hal yang sangat menarik minat yang berkesinambungan. Sejarah sebagai bidang ilmu sosial, memiliki konsep dasar yang menjadi karakter dirinya, dan yang dapat dibina pada diri kita masing-masing, terutama pada diri peserta didik. Konsep-konsep dasar itu adalah:

Kajian IPS SD

2- 63

1. Waktu 2. Dokumen 3. Alur peristiwa 4. Kronologi 5. Peta 6. Tahap-tahap peradaban 7. Ruang 8. Evolusi 9. Revolusi Bahwa waktu merupakan konsep dasar pada sejarah, peristiwa itu tidak dapat dikatakan sebagai fenomena dan fakta sejarah jika tidak dinyatakan waktu terjadinya, terutama waktu yang menunjukkan waktu masa lampau. Waktu terutama waktu yang telah lampau, menjelaskan sifat, bobot dan warna peristiwa yang bersangkutan. Peristiwa sejarah, dapat dinyatakan sebagai sejarah apabila terkait dengan waktu ini. Konsep yang paling melekat dengan waktu adalah ruang meskipun secara karakteristik konsep ruang lebih mendekat dengan geografi. Pada abad XVIII, seorang ahli filsafat Jerman mengemukakan bahwa sejarah dengan geografi merupakan ilmu dwi tunggal, artinya penelaahan sesuatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya, tidak dapat dilepas dari ruang waktu terjadinya. Sejarah mengungkapkan kapan terjadinya sedang geografi merupakan petunjuk di mana peristiwa itu terjadi. Kesatuan kedua konsep tersebut, memberikan petunjuk tentang karakter peristiwa yang ditelaah. Oleh karena itu, peta menjadi alat bantu tentang lokasi sesuatu peristiwa itu terjadi. Selanjutnya, konsep alur peristiwa tidak lain adalah suatu rentetan peristiwa atau rentetan pengalaman sejarah masa lampau berdasarkan urutan waktu terjadinya. Atau dengan ungkapan konsep yang lain yaitu kronologi peristiwa atau pengalaman sejarah masa lampau. Konsep alur peristiwa dan kronologi, mengungkapkan dinamika peristiwa atau pengalaman sejarah dari waktu ke waktu yang menunjukkan perkembangan serta perubahannya. Penerapan dan pengungkapan peristiwa berdasarkan konsep alur peristiwa serta kronologi waktunya, selain dapat mengungkapkan prosesnya, juga dapat mengungkapkan kecepatan proses tersebut apakah peristiwa atau pengalaman sejarah itu berlangsung lambat ataukah cepat. Jika peristiwa itu berlangsung sangat cepat dapat kita sebut revolusi, sedangkan bila sangat lambat, kita sebut evolusi. Dengan demikian, konsep revolusi juga merupakan suatu kata kunci yang dapat diterapkan dalam telaah sejarah. Dalam alur peristiwa yang menelaah sejarah kebudayaan secara evolusi, kita juga dapat mengungkapkan tahap-tahap peradaban sebagai perkembangan teknologi

2-64

Unit 2

dan kemampuan teknologi masyarakat manusia dari waktu ke waktu. Perkembangan masyarakat dari mulai tahap peramu sederhana, ke peramu lebih maju, selanjutnya ke tahap cocok tanam sederhana, dan kemudian ke masyarakat pertanian maju, merupakan tahap-tahap peradaban masyarakat berdasarkan penguasaan teknologi sertai sekaligus juga tahap ekonominya. Konsep tahap-tahap peradaban ini dalam penerapan telaahan sejarah, merupakan suatu metode yang dapat mengungkapkan perkembangan serta kemajuan sesuatu masyarakat. Dengan menerapkan pendekatan sesuai dengan konsep tahap-tahap peradaban, kita dapat merumuskan suatu generalisasi bahwa bagaimanapun sederhananya masyarakat, tidak ada yang mandeg budayanya, melainkan selalu mengalami perkembangan dan kemajuan. Yang berbeda terjadi di antara suatu masyarakat. dengan masyarakat lainnya, terletak pada kecepatannya. Dengan memperhatikan dan menelaah uraian yang baru kita bahas, Anda selaku guru IPS, dapat menyimpulkan bahwa konsep-konsep dasar tersebut tadi, jalin-menjalin dalam peristiwa dan pengalaman masa lampau sebagai suatu deskripsi serta alur sejarah. Berdasarkan analisis atau kronologi tersebut dari masa lampau sampai saat ini, Anda akan mampu memprediksi suatu peristiwa, pengalaman atau proses kehidupan manusia di hari-hari mendatang. Paling tidak Anda dapat memperhitungkan kecenderungannya. Di sini makna kita mempelajari dan menganalisis sejarah. Analisis kecenderungan berupa konsep Megairends dari J. Naisbitt dan future shocks dari A. Toffler yang terkenal itu, tidak lain adalah analisis sejarah yang kemudian memprediksi peristiwa yang akan datang. Jika ada pihak yang beranggapan bahwa mempelajari sejarah itu merupakan suatu kajian yang statis, hal itu tidak benar. Justru analisis sejarah itu suatu analisis yang dinamis.

Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Subunit 1 mengenai konsep dasar geografi di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini! 1. Diskusikan dengan 2 orang teman Anda, pengertian konsep dalam disiplin ilmu sosial kemudian rumuskan dengan kata-kata sendiri arti konsep menurut Anda. 2. Pengetahuan geografi sesungguhnya telah dimiliki oleh tiap orang, apakh ia telah duduk di bangku sekolah atau tidak pernah. Dengan perkataan lain, geografi sebagai pengetahuan, tidak asing bagi tiap orang. Cobalah Anda jelaskan pengetahuan tersebut! 3. Pakar filsafat abad ke XVIII, Emmanuel Kant mengatakan geografi dan sejarah merupakan ilmu dwitunggal. Uraikan dengan contoh kebenaran pernyataan Emmanuel Kant tersebut!
2- 65

Kajian IPS SD

4. Suatu makna yang berharga, dengan mempelajari peristiwa dan pengalaman masa lampau erat kaitannya dengan kejadian serta pengalaman aktual hari ini. Mengapa dikatakan demikian? Apa pengaruh bagi perkembangan masa yang akan datang. 5. Mengapa konsep revolusi juga merupakan suatu kata kunci yang dapat diterapkan dalam telaah sejarah? 6. Seorang ahli filsafat Jerman mengemukakan bahwa sejarah dan geografi merupakan ilmu dwi tunggal. Mengapa demikian? Beri alasan dalam menghubungkan konsep dari kedua disiplin ilmu tersebut yang menunjukkan keterhubungan!

Rambu Jawaban Latihan


Pertanyaan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan kunci jawabannya, oleh karena itu, Anda harus menggali jawaban sendiri atau berdiskusi dengan sesama mahasiswa, dan bahkan dengan dosen kunjung Anda untuk memperoleh jawaban yang benar atas persoalan-persoalan di atas. Anda dipersilahkan melakukannya.

Rangkuman
Dalam kajian IPS, pemahaman tentang konsep merupakan syarat utama dalam pengembangan materi terutama dalam pembinaan serta pengembangan Sumber Daya manusia (SDM), sekaligus mampu menggeneralisasikan konsep dalam pengembangan pengertian tentang sesuatu. Hal ini perlu dibekalkan kepada generasi muda agar memiliki kemampuan konseptual di masa yang akan datang. Secara teoritik, konseptual suatu konsep dasar dengan konsep dasar yang lain dapat di pisah-pisahkan. Namun dalam proses berpikir yang integratif hal tersebut berkaitan satu sama lain. Konsep geografi erat hubungannya dengan sejarah serta demikian seterusnya. Konsep geografi seperti: region, biosfer, ekologi, planet, keruangan, wilayah/areal, lokasi, keunggulan, komperatif, kesadaran dan penghayatan memiliki makna efektif yang mendasar pada pembinaan dasar kepribadian peserta didik. Oleh karena itu, guru khususnya guru IPS di SD/ini memiliki kedudukan, peran dan fungsi strategi dalam menekankan serta pembina konsep-konsep tadi. Konsep sejarah erat hubungannya dengan geografi, serta sejarah erat hubungannya dengan psikologi sosial dan sosiologi serta demikian seterusnya.

2-66

Unit 2

Dengan demikian persoalan konsep sejarah dalam Ilmu Pengetahuan Sosial, dapat dipahami bahwa sejarah merupakan gambaran peristiwa masa lampau atau riwayat tentang masa lampau manusia yang disusun secara ilmiah, ditafsirkan dan dianalisa sehingga mudah dipahami. Secara obyektif, suatu peristiwa ataupun pengalaman hidup dimasa lampau tidak dapat diulang kembali, namum dengan menerapkan suatu metode dalam susunan ilmiah, peristiwa atau pengalaman masa lampau tersebut dapat direkonstruksi, disusun kembali. Pengembangan dan pembinaan susunan ilmiah dalam sejarah sebagai bidang ilmu sosial dilandasi konsep dasar yang menjadi karakter dirinya. Konsep dasar yang perlu dipahami dalam sejarah yakni: konsep waktu, dokumen, peristiwa, kronologi, peta, tahapan-tahapan peradaban, ruang, evolusi, serta revolusi; konsep-konsep tersebut jalin-menjalin dalam peristiwa masa lampau sebagai suatu deskripsi serta alur sejarah.

TES FORMATIF 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1. Ilmu yang mempelajari alam organiknya maupun alam nonorganiknya permukaan bumi yang ada kepentingannya dengan kehidupan manusia .. A. ilmu bio-sosial B. ilmu biosfer C. ilmu sosiologi D. ilmu geografi 2. Manusia merupakan salah satu unsur dari gejala geografi, maka studi geografi hakikatnya mengadakan studi tentang gejala-gejala yang nyata ada dalam kehidupan manusia. Pernyataan ini termasuk A. ruang lingkup geografi B. peranan geografi C. konsep geografi D. prinsip geografi 3. Mempelajari perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang lingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan yang berbeda, berarti mempelajari konsep.
Kajian IPS SD

2- 67

A. B. C. D.

hubungan areal (wilayah) perbedaan areal (wilayah) persamaan area (wilayah) keunikan areal (wilayah)

4. Sesungguhnya pengetahuan geografi tidak asing bagi tiap orang karena. A. sejak lahir manusia telah berhubungan dengan alam lingkungan tempat hidupnya B. sejak lahir manusia tidak terlepas dari bumi C. sejak lahir manusia memanfaatkan sumber daya lingkungannya D. sejak lahir manusia menjadi bagian dari planet bumi 5. Karakteristik utama geografi yang berbeda dengan ilmu lain, terletak pada pertanyaan yang dapat diajukan. A. apa B. dimana C. bagaimana D. mengapa 6. Makna studi sejarah dalam mempelajari peristiwa kehidupan manusia dari masa lampau sampai saat ini, terletak pada . A. pengalaman berharga yang tidak mungkin terulang lagi B. keteladanan tokoh-tokoh besar yang merupakan manusia pada zamannya C. keunikan kehidupan manusia dibandingkan dengan kehidupan makhluk yang lain D. dinamika kehidupan untuk melihat dan memperhitungkan kecenderungan masa yang akan datang. 7. Dalam kajian sejarah, kita menelaah perkembangan masyarakat dari masyarakat peranan sederhana, masyarakat petani sederhana sampai masyarakat industri telaahan tersebut mengungkapkan tahap-tahap perkembangan . A. kebudayaan B. peradaban C. teknologi D. pengetahuan 8. Konsep yang paling melekat dengan waktu dalam sejarah adalah....

2-68

Unit 2

A. B. C. D.

konsep kebudayaan konsep peradaban konsep teknologi konsep ruang

9. Ungkapan sejarah berulang dan mengambil pelajaran dari sejarah sebagai kesadaran manusia, hal ini dilandasi oleh. A. pengalaman masa kini B. pengalaman masa akan datang C. pengalaman masa lampau D. pengalaman yang perlu diwaspadai. 10. Kronologi mengungkapkan dinamika pengalaman sejarah dari waktu ke waktu yang menunjukkan perkembangan serta perubahannya termasuk dalam. A. konsep akhir peristiwa B. konsep revolusi C. konsep perkembangan teknologi D. konsep perubahan budaya. Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif Subunit 1 yang terdapat di bagian akhir unit itni, hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 1. Jumlah Jawaban Anda yang Benar Tingkat penguasaan = x 100% 10 Konversi penguasaan : 90 -100% : baik sekali 80 - 89% : baik 70 79% : cukup < 70% : kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar Subunit 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Subunit 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

Kajian IPS SD

2- 69

Subunit 2 KONSEP DASAR ANTROPOLOGI, SOSIOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL

ada hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana kehidupan manusia di masyarakat atau manusia dalam konteks sosialnya meliputi berbagai aspek. Salah satu aspek yang bermakna yakni mencirikan kemajuan yaitu kebudayaan, dimana setiap orang mempunyai kecenderungan kuat untuk hidup bersama dengan orang lain dalam kelompok. Manusia dalam kehidupan berkelompok (bermasyarakat) didorong oleh nalurinya dan menciptakan budaya untuk mempertahankan diri dalam kelompoknya. Naluri dan kebudayaan itu diwujudkan dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah. Dalam kehidupan kelompok (masyarakat) banyak terdapat masalah-masalah dari yang sederhana sampai yang sangat kompleks. Banyak perilaku yang berlatarbelakang sangat beraneka ragam, hubungan antar individu bersifat demikian pekanya. Hal ini akan mempersulit dalam pengambilan keputusan untuk bertindak. Tindakan tersebut diharapkan bukan hanya bermanfaat bagi pelaku, melainkan juga bagi masyarakat. Hubungan manusia yang bersifat kelompok tidak kalah rumitnya, manusia sering menghadapi banyak masalah dalam hidup bermasyarakat, hal ini perlu disadari sejak dini bahwa kehidupan masyarakat dalam lingkungan sosial yang telah dan akan selalu berubah searah dengan kemajuan ilmu dan teknologi, dengan demikian kontrol masyarakat berasal dari hati nurani dengan pemahaman dan pengetahuan tentang konsep dasar antropologi, sosiologi dan psikologi sosial yang dianggap esensi dari hidup bermasyarakat dengan tujuan hidup dan bertindak sesuai dengan yang sebenarnya.

A.

ANTROPOLOGI

Seperti telah dikemukakan terdahulu, kehidupan manusia di masyarakat atau manusia dalam konteks sosialnya, meliputi berbagai aspek. Salah satu aspek yang bermakna dalam kehidupan manusia yang juga mencirikan kcmajuannya yaitu kebudayaan. Bidang ilmu sosial yang mengkhususkan telaahannnya kepada
Unit 2

2-70

kebudayaan itu tidak lain adalah Antropologi. Namun untuk jelasnya, apa sesungguhnya Antropologi itu, E.A. Hoebel (Fairchild, H.P. dkk.: 1982:12) secara singkat mengemukakan Antropologi adalah suatu studi tentang manusia dengan kerjanya. Sedangkan Koentjaraningrat (1990:11) juga secara singkat mengemukakan "Antropologi berarti ilmu tentang manusia. Dua ungkapan di atas menyatakan bahwa antropologi itu studi atau ilmu tentang manusia. Hoebel Iebih tegas dengan menyebutkan dengan kerjanya, sedangkan Koentjaraningrat tidak. Namun kita dapat menafsirkan pernyataan itu selanjutnya, khusus yang dikemukakan oleh Hoebel tentang kerjanya, yang dapat diartikan sebagai kerja dalam arti kegiatan pikiran dan pemikiran yang berarti budaya serta kebudayaannya. Oleh karena itu, pengertian antropologi di sini lebih tepat dikatakan antropologi budaya, yang oleh Hoebel dikemukakan, bahwa Antropologi budaya itu tidak lain adalah studi tentang perilaku manusia (Fairchild, dkk.: (1982:12). Sedangkan Koentjaraningrat (1990:11-12) mengemukakan bahwa antropologi budaya telah menjadi mata kuliah resmi di Universitas Indonesia sebagai pengganti ilmu kebudayaan. Dalam struktur ataupun humaniora, konsep atau istilah ilmu kebudayaan itu tidak ada. Dengan demikian sebutan antropologi di sini berarti antropologi budaya yang berarti studi atau ilmu yang mempelajari manusia dengan perilaku sosial dan atau dengan kebudayaannya. Pembahasan tentang budaya dan kebudayaan, telah didiskusikan pada bahan ajar pada waktu membicarakan IPS sebagai program pendidikan. Namun demikian, pada kesempatan sekarang ini akan kita bahas kembali Lebih lanjut yang berkaitan dengan antropologi atau antropotogi budaya. Anda dan kita semua dapat menghayati, bahwa di antara manusia dengan makhluk hidup yang lain, khususnya dengan binatang terdapat perbedaan yang mendasar. Perbedaan tersebut terletak pada akal pikiran yang berkembang dan dapat dikembangkan. Manusia dan binatang sebagai makhluk Al Khalik Maha Kuasa, sama-sama dikaruniai otak, namun otak manusia dilengkapi oleh kemampuan yang berkembang dan dapat dikembangkan seperti telah dikemukakan, sedangkan otak binatang tidak demikian. Oleh karena itu, manusia dengan akal pikirannya inilah yang menghasilkan kebudayaan. Kebudayaan, akar katanya dari kata buddayah, bentuk jamak dan buddhi yang berarti budi atau akal (Koentjaraningrat: 1990:9) Soejono Soekanto: 1990:188). Kata buddhayah dan atau buddhi itu berasal dan Bahasa Sanskerta. Dengan demikian, kebudayaan itu dapat diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan budi dan atau akal. Mengenai kebudayaan ini, Anda dapat menyimak beberapa konsep dari beberapa pakar di bidang ini, antara lain C.A. Eliwood (Fairchild, H.P., dkk.: 1982:80) mengungkapkan:

Kajian IPS SD

2- 71

Kebudayaan adalah nama kolektif semua pola perilaku ditransparansikan secara sosial melalui simbol-simbol; dan sini tiap unsur semua kemampuan kelompok umat manusia yang karakteristik, yang tidak hanya meliputi bahasa, peralatan, industri, seni, ilmu, hukum, pemerintahan, moral, dan keyakinan kepercayaan saja, melainkan meliputi juga peralatan material atau artefak yang merupakan penjelmaan kemampuan budaya yang menghasilkan pemikiran yang berefek praktis dalam bentuk bangunan, senjata, mesin, media komunikasi, perlengkapan seni, dan sebagainya. Pengertian kebudayaan secara ilmiah berbeda dengan pengertian konotatif sehari-hari. Hal tersebut meliputi semua yang dipelajari melalui sambung rasa atau komunikasi timbal arah. Hal itu meliputi semua bahasa, tradisi, kebiasaan, dan kelembagaan. Tidak ada kelompok umat manusia yang memiliki maupun yang tidak memiliki bahasa, tradisi, kebiasaan, dan kelembagaan-kebudayaan itu sifatnya universal yang merupakan ciri yang berkarakteristik masyarakat manusia. Konsep yang dikemukakan oleh Eliwood di atas sangat jelas dan gamblang bahwa kebudayaan itu hanya menjadi milik otentik manusia. Dari konsep tadi, tercermin pula konsep-konsep dasar antropologi yang melekat pada kehidupan masyarakat manusia. Namun demikian, konsep-konsep dasar itu akan diketengahkan kembali secara lebih lengkap. Konsep-konsep dasar itu meliputi: 1. Kebudayaan 2. Tradisi 3. Pengetahuan 4. Ilmu 5. Teknologi 6. Norma 7. Lembaga 8. Seni 9. Bahasa 10. Lambang 11. Dan banyak hal serta fenomena yang dapat kita sendiri menggalinya. Sebelum kita membahas konsep dasar antropologi lebih lanjut, marilah kita simak konsep kebudayaan menurut C.P. Kottak (1990:37) sebagai berikut. Semua populasi manusia mempunyai kebudayaan, yang menjadi milik umum yang merekat jenis manusia. Kebudayaan inilah yang secara umum merupakan kemampuan yang hanya dimiliki oleh jenis manusia. Akhirnya dapat dikemukakan ada budaya belajar, yang secara unik bergantung pada

2-72

Unit 2

pengembangan kemampuan manusia menggunakan tambang, isyarat yang tidak dimiliki kepentingan atau hubungan alamiah dengan hal-hal di pihak manusia sendiri. Dan apa yang dikemukakan oleh Kottak tadi, ada hal yang menonjol pada jenis manusia yaitu, budaya belajar, yang membawa kemajuan yang sangat pesat pada diri manusia terutama selama abad-abad terakhir ini. Budaya belajar, kemampuan akal-pikiran yang berkembang dan dapat dikembangkan, menjadi landasan pelaksanaan pendidikan yang membawa kemajuan manusia dengan segala aspek serta unsur kebudayaan. Bahkan melalui pendidikan ini, segala sesuatu yang melekat pada diri manusia yang menjadi konsep dasar antropologi itu juga mengalami pergeseran. Dalam hal ini kita mengalami apa yang disebut pergeseran tradisi, nilai, norma, dan kelembagaan. Yang selanjutnya juga berdampak pada perkembangan dan kemajuan pengetahuan, ilmu dan teknologi, atau bahkan juga terjadi pengaruh sebaliknya. Selanjutnya, marilah kita kembali membicarakan konsep dasar antropologi. Kebudayaan sebagai konsep dasar, secara langsung telah kita telaah, paling tidak melalui dua pembahasan yang baru kita lakukan. Selanjutnya, mengenai tradisi tidak lain adalah kebiasaan-kebiasaan yang terpolakan secara budaya di masyarakat. Kebiasaan yang dikonsepkan sebagai tradisi ini, karena telah berlangsung turuntemurun, sukar untuk terlepas dari masyarakat. Namun demikian, karena pengaruh komunikasi dan informasi yang terus-menerus melanda kehidupan masyarakat, tradisi tadi mengalami pergeseran. Paling tidak fungsinya berubah bila dibandingkan dengan maksud semula dalam konteks budaya masa lampau. Tata upacara tertentu di masyarakat yang semula bernilai ritual kepercayaan, pada saat ini tata upacara itu masih dilakukan, namun nilainya tidak lagi sebagai suatu bentuk ritual, melainkan hanya dalam upaya untuk mempertahankan silaturrahmi, bahkan hanya sebagai hiburan. Jika tradisi melekat pada kehidupan dan alam pikiran masyarakat, paling tidak dalam kelompok maka kebiasaan, lebih melekat pada orang per orang sebagai anggota masyarakat, dan tingkat bobotnya juga lebih rendah daripada bobot tradisi. Kebiasaannya keberlakuannya lebih terbatas bila dibandingkan dengan tradisi. Tegur-sapa, mengetuk pintu kalau bertamu, mendahulukan orang tua atau yang dituakan, berpakaian rapi jika mengunjungi orang yang dihormati, dan lain-lain sebangsanya, hal itu merupakan kebiasaan. Namun pulang mudik pada hari lebaran atau tahun baru, sampai saat ini masih menjadi tradisi untuk kelompok masyarakat tertentu. Kita belum mengetahui apakah di tahun-tahun mendatang pulang mudik itu masih merupakan tradisi ataukah bergeser hanya menjadi kebiasaan. Hal tersebut masih hams ditunggu dan diamati lebih jauh.

Kajian IPS SD

2- 73

Dalam lingkup antropologi dan kebudayaan, pengetahuan, ilmu dan teknologi merupakan konsep dasar yang terkait dengan budaya belajar. Tiga konsep dasar tersebut saat ini biasa dijadikan sebagai IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi). Penyatuan tiga konsep tersebut sangat beralasan, karena ketiganya sangat erat kaitannya satu sama lain. Jika pengetahuan merupakan kumulasi dari pengalaman dan hal-hal yang kita ketahui, sedangkan ilmu merupakan pengetahuan yang- telah tersistematisasikan (tersusun) yang berkarakter tertentu sesuai dengan objek yang dipelajari, ruang lingkup telaahannya, dan metode yang dikembangkan serta diterapkannya. Pengetahuan yang menjadi biang ilmu, sifatnya masih acak. Adapun penerapan ilmu dalam kehidupan untuk memanfaatkan sumber daya bagi kepentingan manusia, itulah yang kita sebut teknologi. Kita yakin bahwa tiga konsep tersebut sangat erat kaitannya satu sama lain. Oleh karena itu pula kita sepakat untuk memadukannya menjadi IPTEK. Pada masyarakat yang bagaimanapun sederhananya, dan terpencil dari keramaian, IPTEK itu ada pada mereka. Namun kualitasnya pasti sangat berlainan dengan masyarakat yang telah maju. Dengan mengetahui kondisi tiap kelompok masyarakat termasuk tradisi, kebiasaan dan kemampuan IPTEK-nya, Anda dan kita semua akan mampu memahami dan menghargai keadaan masyarakat yang bagaimanapun dan di mana pun. Tidak justru sebaliknya Anda dan kita semua mencemoohkan mereka. Melalui IPS, Anda wajib membawa peserta didik ke arah yang saling mengerti dan saling menghargai sesama kelompok masyarakat dalam keadaan yang bagaimanapun serta di mana pun mereka adanya. Dalam kehidupan masyarakat dan bermasyarakat, keluarga merupakan lembaga yang memiliki fungsi majemuk. Ia menjadi lembaga ekonomi dalam menjamin kebutuhan pangan, sandang dan papan (rumah), ia juga berfungsi sebagai lembaga pendidikan dalam meletakkan dasar pendidikan kepada anggotanya, ia juga menjadi lembaga peradilan dalam mempertahankan keseimbangan hak dan kewajiban di antara anggotanya, ia juga menjadi lembaga pemerintahan dalam menjaga kesejahteraan-ketentraman-keamanan seluruh anggotanya, dan demikian seterusnya. Oleh karena itu, keluarga dan lembaga merupakan konsep dasar yang bermakna pada studi antropologi. Dalam konteks budaya dan masyarakat, keluarga dan lembaga serta keluarga sebagai lembaga selalu menjadi perhatian. Konsep lain yang memegang peranan kunci dalam kehidupan masyarakat dan budaya adalah nilai serta norma. Nilai dengan norma erat sekali kaitannya, namun demikian, memiliki perbedaan yang mendasar. Dalam alam pikiran manusia sebagai anggota masyarakat melekat apa yang dikatakan baik dan buruk, sopan dengan tidak sopan, cocok dengan tidak cocok, tepat dan tidak tepat, salah dan benar, dan

2-74

Unit 2

demikian seterusnya. Hal itu semua merupakan nilai yang mengatur, membatasi dan menjaga keserasian hidup bermasyarakat. Orang yang tidak sopan dengan orang tua, orang yang dituakan dan orang yang Lebih tua, dikatakan bahwa orang yang bersangkutan itu tidak tahu nilai. Dalam tindakan, perilaku dan perbuatan, seseorang selalu sesuai dengan tradisi, kebiasaan dan aturan-aturan yang berlaku. Orang tersebut dikatakan mengetahui nilai dan berpegang pada nilai yang berlaku. Sedangkan norma, Lebih mengarah pada ukuran dan aturan kehidupan yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu, kita dapat menanyakan Bagaimanakah norma yang berlaku dalam kelompok masyarakat di sini? Mengajukan pertanyaan demikian, untuk menghindari diri melanggar norma yang berlaku. Menurut aturan (tidak tertulis ataupun tertulis) jika ingin bertanya mengacungkan tangan atau telunjuk lebih dahulu. Hal itu merupakan norma yang berlaku dalam suatu pertemuan atau juga dalam kelas. Pada waktu bertanya kita berperilaku sopan. Kesopanan tersebut merupakan nilai dalam bertanya. Pada tingkat dan taraf yang lebih tinggi kita juga mengenal pranata yang juga merupakan salah satu konsep dasar dalam kehidupan bermasyarakat dan berbudaya. Dalam hal ini, kita juga harus membedakan antara pranata (institution) dengan lembaga (institut). Untuk menyimak perbedaan tadi, Prof. Dr. Koentjaraningrat (1990: 165) memberikan penjelasan Pranata adalah sistem norma atau aturanaturan yang mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus, sedangkan lembaga atau institut adalah badan atau organisasi yang melaksanakan aktivitas itu. Lebih tegasnya, Koentjaraningrat menemukan contoh-contoh sebagai berikut.
Lembaga, Institut, Organisasi Pranata, Institution

Institut Teknologi Bandung Institut Agama Islam Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional Penerbit Kompas, Yayasan Bentara Rakyat Departemen HANKAM PSSI

Pendidikan teknologi Pendidikan Agama Penelitian Masyarakat Jurnalistik Keamanan negara Olahraga sepak bola

Selanjutnya, Koentjaraningrat mencontohkan juga pranata yang. berfungsi memenuhi keperluan kekerabatan, yaitu perkawinan, tolong-menolong, antar kerabat, sopan-santun, pergaulan antar kerabat dan sebangsanya. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan mata pencarian. yaitu pertanian, peternakan, industri, perdagangan, dan sebagainya.

Kajian IPS SD

2- 75

Bahasa sebagai suatu konsep dasar, memiliki pengertian konotatif yang luas. Bahasa sebagai suatu konsep, bukan hanya merupakan rangkaian kalimat tertulis ataupun lisan, melainkan pengertiannya itu lebih jauh daripada hanya sekadar rangkaian kalimat. Bahasa sebagai suatu konsep, meliputi pengertian sebagai bahasa anak, bahasa remaja, bahasa orang dewasa, bahasa orang awam, bahasa bisnis, bahasa isyarat, dan demikian seterusnya. Namun demikian, makna dan nilai bahasa sebagai suatu konsep terletak pada kedudukannya sebagai alat mengungkapkan perasaan, pikiran dan komunikasi dengan pihak atau orang lain. Bahasa merupakan alat untuk saling mengerti bagi berbagai pihak sehingga mampu mengembangkan hidup dan kehidupan ke tingkat atau taraf yang lebih sejahtera. Tidak justru menjadi alat untuk menyengsarakan masyarakat. Pembahasan mengenai konsep dasar antropologi pada kesempatan ini kita akhiri dengan membicarakan lambang sebagai konsep dasar. Sesungguhnya, bahasa itu juga merupakan lambang bagi kita manusia. Betapa tidak, ingat saja ungkapan bahasa mencirikan bangsa. Pada ungkapan itu tercermin bahwa bahasa menjadi lambang bagi suatu bangsa. Hal tersebut dapat ditafsirkan bahwa bangsa yang bahasa dan tutur katanya baik, mencerminkan bahwa bangsa tersebut juga termasuk bangsa yang baik. Lambang-lambang selanjutnya, seperti bendera bagi suatu bangsa, tanda pangkat dan tanda jabatan bagi suatu angkatan, monumen bagi suatu kelompok masyarakat atau bangsa. Bendera bagi suatu bangsa, nilainya tidak hanya terletak pada secarik kain itu, melainkan terletak pada makna kesatuan bangsa, semangat perjuangan bangsa, dan lain-lain sebagainya. Demikian juga mengenai tanda pangkat dan tanda jabatan, nilainya itu tidak terletak pada terbuat dari apa tanda tersebut, melainkan melambangkan apa tanda tadi. Melambangkan kepemimpinan, kewibawaan, kehormatan atau penghargaan. Demikianlah makna lambang dalam kehidupan berbudaya dan bermasyarakat. Akhirnya dapat disampaikan di sini, bahwa konsep-konsep dasar antropologi yang baru sebagian kita bahas, merupakan kata-kata kunci dalam pembahasan antropologi, dan merupakan landasan kunci dalam kehidupan berbudaya serta bermasyarakat.

B.

SOSIOLOGI

Kita dapat mengamati dan menghayati sendiri, bahwa sejak lahir telah berhubungan dengan orang atau pihak lain, paling tidak dengan ibu dan anggota keluarga lainnya. Pada perkembangan dan pertumbuhan individu itu selanjutnya, hubungan dengan pihak lain itu tidak lagi hanya terbatas dalam keluarga, melainkan telah menjangkau teman sepermainan, para tetangga, dan demikian seterusnya.

2-76

Unit 2

Hubungannya pun tidak sepihak melainkan timbal balik. Atau dengan perkataan lain, terjadi interaksi antara seorang individu dengan pihak lainnya. Oleh karena itu, interaksi tadi, kita konsepkan sebagai interaksi sosial. Ilmu sosial yang secara khusus mempelajari interaksi sosial ini disebut sosiologi. Oleh karena itu, Brown & Brown (1980:35) mengemukakan: Sosiologi secara kasar dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang interaksi umat manusia. Sedangkan Frank H. Hankins (Fairchild, H.P. dkk.: 1982:302) Iebih rinci mengemukakan: Sosiologi yaitu studi ilmiah tentang fenomena yang timbul dari hubungan kelompok umat manusia. Studi tentang manusia dan lingkungan insaninya dalam hubungan satu sama lain. Aliran sosiologi yang berbeda menentukan penekanan yang bervariasi berkenaan dengan faktor-faktor yang berhubungan, sebagian menekankan hubungan pada hubungan di antara mereka sendiri seperti interaksi, assosiasi dan seterusnya, sedangkan aliran yang Lain menekankan pada umat manusia dalam hubungan sosialnya, memfokuskan perhatian kepada hubungan sosial dalam berbagai peranan dan fungsinya. Meskipun di antara dua konsep itu secara gradual perbedaan, bahkan pada konsep yang dikemukakan oleh Hankins juga dikemukakan berbagai penekanan yang berbeda dalam telaahan sosiologi itu, namun kita dapat menarik garis persamaan berkenaan dengan hubungan sosial, baik ditinjau sebagai interaksi sosial, assosiasi sosial, ataupun melihat umat manusia dalam hubungan sosialnya. Namun yang sudah pasti, semuanya itu memperhatikan manusia yang tidak terisolasi menyendiri, melainkan memperhatikan umat manusia dalam hubungan sesamanya. Atau dengan perkataan lain, sosiologi itu mempelajari manusia dalam konteks sosial yang melakukan interaksi sesamanya. Sesuai dengan sifat manusia yang dinamis, sudah pasti interaksi sosialnya juga mengalami perkembangan dan perubahan. Akibat keseluruhannya terjadi proses sosial dan perubahan sosial. Dalam proses sosial tersebut, terutama bagi manusia yang lebih belia, terjadi proses yang dikonsepkan sebagai sosialisasi. Pada tahaptahap selanjutnya, proses sosial dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tersebut menyebabkan terjadinya kemajuan. Pada keadaan yang demikian, terjadi apa yang dikonsepkan sebagai modernisasi. Atas pembahasan singkat yang baru dikemukakan, dapat diketengahkan konsep-konsep dasar sosiologi sebagai berikut. 1. Interaksi sosial 2. Sosialisasi

Kajian IPS SD

2- 77

3. Kelompok sosial 4. Perlapisan sosial 5. Proses sosial 6. Perubahan sosial 7. Mobilisasi sosial 8. Modernisasi 9. Patologi sosial 10. Dan konsep-konsep lain yang dapat digali sendiri dan kenyataan dan proses kehidupan sehari-hari. Interaksi sosial sebagai konsep dasar sosiologi, telah cukup dibahas pada uraian terdahulu. Interaksi ini bagaimanapun intensitasnya, selalu dialami oleh tiap individu dan selalu terjadi di masyarakat. Manusia sebagai anggota masyarakat, dilandasi oleh berbagai kebutuhan, selalu melakukan interaksi, baik interaksi edukatif, interaksi ekonomi maupun interaksi budaya dan interaksi politik. Semua interaksi tersebut termasuk interaksi sosial. Hasil interaksi sosial berbagai pihak biasanya menelorkan konsensus sosial. Konsensus sosial atau kesepakatan sosial ini juga termasuk konsep dasar sosiologi. Seorang individu, terutama yang masih muda, untuk mampu melakukan interaksi sosial secara wajar, lebih dahulu ia mengalami sosialisasi, yaitu proses penanaman nilai dan pembelajaran norma sosial dalam rangka pengembangan kepribadian individu yang bersangkutan. Sosialisasi sebagai konsep dasar, terjadi mulai dari keluarga, kelompok sepermainan, para tetangga, di sekolah sampai dalam masyarakat yang lebih luas. Selama kepribadian seseorang itu berkembang, sosialisasi itu terus dialaminya. Interaksi sosial antara seseorang dengan yang lainnya terjadi dalam kelompok, apakah itu keluarga, teman sepermainan ataupun para tetangga. Kelompok itu atau lebih tepat kelompok sosial tempat terjadinya interaksi antar individu, tidak lain adalah kumpulan manusia paling tidak terdiri atas dua orang, namun biasanya lebih dari itu telah saling mengenal dalam waktu yang relatif lama, ada kaitan rasa senasib, diikat oleh nilai dan norma yang sama, serta memiliki rasa persatuan. Kelompok sosial ini, merupakan konsep dasar yang penting dalam studi sosiologi. Secara formal, masyarakat manusia itu terikat dalam wadah kelompok sosial ini. Selain kelompok sosial yang merupakan kesatuan antar anggota masyarakat, di dalamnya terjadi atau ada perlapisan sosial, yang ditunjukkan oleh pengelompokan anggotanya berdasarkan ikatan persamaan tertentu, seperti pendidikan, ekonomi, mata pencaharian, suku bangsa, dan lain-lainnya. Sebagai contoh, di dalam kelompok sosial itu terdapat orang-orang berpendidikan rendah, menengah dan

2-78

Unit 2

tinggi. Atau contoh yang lain, yaitu adanya pengelompokan orang miskin, orang yang berkecukupan dan orang kaya. Perlapisan sosial, merupakan salah satu konsep dasar yang penting dalam sosiologi. Dalam kelompok sosial, baik kelompok yang relatif kecil seperti keluarga maupun kelompok besar seperti suku bangsa, terjadi proses sosial yang dialami oleh per orang atau oleh kelompok secara keseluruhan. Selama manusia hidup dan mempunyai vitalitas dan dinamika, proses sosial ini tidak akan pernah berhenti. Masyarakat, cepat ataupun lambat, selalu beranjak dari tingkat terbelakang ke tingkat berkembang sampai menjadi masyarakat modern. Sebagai akibat terjadinya proses sosial in terjadi pula perubahan sosial yaitu perubahan yang dialami berbagai aspek kehidupan dan telah didukung serta dialami oleh sebagian besar anggota masyarakat yang bersangkutan. Proses sosial dan perubahan sosial, merupakan konsep dasar sosiologi yang dapat dialami serta dihayati oleh kita masyarakat dari waktu ke waktu. Apabila proses sosial dan perubahan sosial itu mengarah kepada kemajuan, masyarakat tersebut mengalami proses modernisasi, proses makin meningkat. Sikap dan kemampuan mental para anggotanya. Proses modernisasi yang meningkat kemampuan mental dari irasional menjadi rasional, dan boros ke hemat, dan bodoh kepada pintar, dari tidak terampil ke terampil, dan demikian seterusnya, juga merupakan konsep dasar sosiologi yang tidak botch kita abaikan. Konsep ini sangat bermakna dalam menelaah kemajuan sesuatu kelompok sosial. Sebagai akibat proses sosial, perubahan sosial dan modernisasi, baik secara perorangan atau kelompok, terjadi perubahan status dari lapisan bawah ke lapisan menengah dan bahkan sampai ke lapisan atas. Atau juga terjadi perubahan status dari petani menjadi pedagang atau menjadi pegawai negeri. Perubahan status, baik yang dialami oleh perorangan maupun oleh kelompok, dikonsepkan sebagai mobilitas sosial. Jika perubahan status tersebut dari lapisan bawah ke lapisan menengah sampai ke lapisan atas atau sebaliknya, dikonsepkan sebagai mobilitas vertikal. Sedangkan perubahan status yang sifatnya setara seperti dari petani jadi pedagang, kemudian menjadi nelayan, dan demikian seterusnya, mobilitas sosial yang demikian dikonsepkan sebagai mobilitas horizontal. Di dalam kehidupan masyarakat, konsep dasar mobilitas sosial ini dapat kita amati dan kita hayati proses berlangsung serta kejadiannya. Manusia dan masyarakat yang dinamis, tidak selalu ada dalam keseimbangan dan keserasian. Dalam kehidupan sosial itu terdapat hal-hal yang dianggap sebagai penyakit masyarakat seperti kejahatan, pengangguran, pelacuran, gelandangan, kemiskinan, dan sebangsanya. Penyakit-penyakit masyarakat yang demikian yang merupakan masalah sosial, dikonsepkan sebagai patologi sosial. Kondisi atau lebih

Kajian IPS SD

2- 79

tegas lagi, masalah yang demikian itu. merupakan salah satu konsep dasar sosiologi yang wajib dikaji secara mendalam, untuk menentukan alternatif pemecahannya. Tawuran pelajar dan remaja yang sering terjadi di Ibu Kota Jakarta, merupakan salah satu bentuk patologi sosial yang wajib mendapatkan perhatian dan kepedulian segala pihak. Apabila hal tersebut kita abaikan, akan menjadi masalah sosial yang makin gawat yang merusak mental generasi muda Indonesia. Masalah sosial ini juga merupakan konsep dasar sosiologi.

C.

PSIKOLOGI SOSIAL

Interaksi sosial manusia di masyarakat, baik itu antar individu, antara individu dengan kelompok atau antarkelompok, tidak dapat dilepaskan dari fenomena kejiwaan yang timbul dari orang per orang dan dalam kelompok. Reaksi emosional, sikap, kemauan, perhatian, motivasi, harga diri dan sebangsanya sebagai fenomena kejiwaan yang tercermin pada perilaku orang perorang serta kelompok tadi, merupakan fenomena yang melekat pada kehidupan berbudaya dan bermasyarakat. Perilaku kejiwaan manusia dalam konteks sosial ini, merupakan objek kajian psikologi sosial. Psikologi sosial sebagai salah satu bidang ilmu sosial, menurut Harold A. Phelps (Fairchild, H.P., dkk.: 1982:290) Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang proses mental manusia sebagai makhluk sosial. Dengan demikian, objek yang dipelajari oleh psikologi sosial itu seperti telah dikemukakan tadi, meliputi perilaku manusia dalam konteks sosial yang terungkap pada perhatian, minat, kemauan, sikap mental, reaksi emosional, harga diri, kecerdasan, penghayatan, kesadaran, dan demikian seterusnya. Mengenai psikologi sosial ini selanjutnya, secara singkat Krech, Crutfield dan Ballachey (1982:5) mengemukakan Psikologi sosial dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang peristiwa perilaku antar personal. Ungkapan ini tidak berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Phelps tadi. Titik berat perhatian kajiannya itu tertuju pada perilaku manusia dalam hubungan sosialnya. Dari pernyataan dan kenyataan yang dapat kita amati serta kita hayati, antara psikologi sosial dengan sosiologi, sangat erat kaitannya, kalau tidak dapat dikatakan sebagai ilmu yang dwitunggal. Pada kenyataannya, interaksi sosial antarwarga masyarakat, tidak dapat selalu dilandasi oleh dorongan kejiwaan, apakah itu namanya perhatian, minat, harga diri atau kemauan lainnya. Kondisi emosional selalu menyertai proses yang kita sebut interaksi sosial. Selanjutnya, dorongan untuk berinteraksi sosial itu juga tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi proses kejiwaan saja, melainkan dipengaruhi Juga oleh faktor lingkungan

2-80

Unit 2

(Krech, Crutfield, Baltachey (1982: 478-483). Ke dalam faktor lingkungan, termasuk manusia di sekitarnya (lingkungan sosial), nilai, norma, peraturan yang berlaku (lingkungan budaya), dan kondisi cuaca pepohonan-sumber daya airketinggian dari permukaan laut (lingkungan alam). Lingkungan-lingkungan tadi sangat berpengaruh terhadap kebanggaan, harga diri, sikap mental, dorongan berprestasi, etos kerja, semangat hidup, kesadaran seseorang ataupun kelompok dalam kehidupan sehari-hari. Betapa bermaknanya keluarga sebagai lingkungan sosial terhadap dorongan berprestasi seorang anggotanya. Demikian pula peranan lingkungan sosial lainnya, seperti teman sepermainan, teman sejawat dalam pekerjaan atas dorongan kepada seseorang untuk tetap hidup bersemangat, berprestasi, dan akhirnya mencapai keberhasilan Proses dan dinamika kejiwaan yang demikian itu, wajib mendapatkan perhatian, dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di hari-hari mendatang. Sebagai satu kesatuan mental-psikologi dengan fisik-biologis fenomena kejiwaan seseorang, terpadu dalam dirinya sebagai kepribadian. Pada kesatuan kepribadian ini, kita dapat mengamati dan menelaah hubungan antara faktor dalam diri seseorang (potensi mental-psikologis dan fisik biologis) dengan faktor luar yang disebut lingkungan (sosial, budaya, alam). Keunikan kepribadian seseorang yang terpencar pada perilakunya, merupakan hasil perpaduan kerja sama antara potensi dari dalam diri dengan rangsangan dari lingkungan (hukum konvergensi). Psikologi sebagai salah satu bidang ilmu sosial, berperan strategis dalam mengamati, menelaah, menganalisis, menarik kesimpulan dan memberikan arahan alternatif terhadap masalah sosial yang merupakan ungkapan aspek kejiwaan. Patologi sosial yang pernah didiskusikan pada waktu membicarakan sosiologi, sesungguhnya juga menjadi salah satu garapan psikologi sosial. Setelah kita membicarakan apa dan bagaimana psikologi sosial itu, selanjutnya marilah kita memperhatikan konsep-konsep dasar psikologi sosial itu, yang menjadi salah satu bagian dan kajian ilmu sosial. Konsep-konsep dasar tersebut dapat diikuti berikut ini. 1. Emosi terhadap objek sosial. 2. Perhatian. 3. Minat. 4. Kemauan 5. Motivasi. 6. Kecerdasan dalam menanggapi persoalan sosial. 7. Penghayatan. 8. Kesadaran.

Kajian IPS SD

2- 81

9. Harga diri. 10. Sikap mental. 11. Kepribadian. 12. Masih banyak fenomena kejiwaan yang lain yang dapat kita gali lebih lanjut. Tiap individu yang normal, memiliki potensi psikologis yang berkembang dan dapat dikembangkan. Kadar potensi tadi bervariasi antara seseorang dengan yang lainnya bergantung pada kondisi kesehatan, mauppun mental-psikologisnya. Mereka yang kesehatan jasmani dan rohaninya prima, peluang pengembang potensi psikologisnya lebih baik daripada mereka yang kurang sehat. Selain daripada hal tersebut, faktor lingkungan dalam anti yang seluas-luasnya juga sangat berpengaruh. Ketajaman emosi dan reaksi emosional seseorang, sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti telah digambarkan tadi. Emosi dan reaksi emosional dengan pengendaliannya, sangat penting kedudukannya dalam kehidupan sosial termasuk dalam interaksi sosial. Emosi dengan reaksi emosional, merupakan konsep dasar psikologi sosial yang peranannya besar dalam mengembangkan potensi psikologis lainnya. Perhatian dan minat seseorang terhadap sesuatu benda, fenomena sosial, interaksi sosial dan lain-lainnya. Tinggi-rendahnya, terkendali-tidaknya emosi seseorang, sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial yang bersangkutan. Oleh karena itu, emosi sebagai suatu potensi kepribadian wajib diberi santapan dengan berbagai pembinaan psikologis, termasuk santapan keagamaan. Perhatian dan sekaligus juga minat sebagai konsep dasar psikologi sosial, secara sepintas telah dibahas di atas. Dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM), khususnya berkenaan dengan peningkatan kualitas kemampuan intelektual, perhatian dan minat tersebut, memegang peranan yang sangat bermakna. Tanpa perhatian dan minat dari SDM yang bersangkutan, pengembangannya mustahil tercapai secara optimum. Oleh karena itu, Anda dan kita semua selaku guru IPS, wajib memperhatikan minat peserta didik, agar tujuan Instruksional dan tujuan pendidikan dapat direalisasikan seoptimal mungkin. Kemauan sebagai konsep dasar psikologi sosial, merupakan suatu potensi pendorong dan dalam diri individu untuk memperoleh dan mencapai suatu yang diinginkan. Kemauan yang kuat. merupakan modal dasar yang berharga dalam memperoleh suatu prestasi. Anda tentu ingat akan ungkapan di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Kemauan yang terbina dan termotivasi pada diri seseorang termasuk pada diri Anda serta kita semua, menjadi landasan yang kuat mencapai sesuatu, terutama mencapai cita-cita luhur yang menjadi idaman masing-masing.

2-82

Unit 2

Orang-orang yang kemauannya lemah, bagaimanapun sukar mencapai prestasi yang tinggi. Motivasi sebagai suatu konsep dasar, selain timbul dari dalam diri individu masing-masing, juga dapat datang dari lingkungan, khususnya lingkungan sosial dan budaya. Seperti telah dikemukakan di atas, motivasi diri itu juga merupakan kekuatan yang mampu mendorong kemauan. Jika Anda dan kita semua memiliki motivasi diri yang kuat, mempunyai harapan yang kuat juga berkemauan keras mencapai suatu cita-cita. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi Anda untuk memotivasi peserta didik dengan berbagai cara, agar mereka memiliki kemauan yang kuat untuk mencapai suatu potensi sesuai dengan cita-citanya. Dalam hal ini Anda selaku guru IPS berperan sebagai motivator bagi peserta didik yang menjadi tanggung jawab Anda. Kecerdasan sebagai potensi psikologis bagi seorang individu, merupakan modal dasar mencapai suatu prestasi akademis yang tinggi dan untuk memecahkan permasalahan sosial. Kecerdasan sebagai unsur kejiwaan dan aset mental, tentu saja tidak berdiri sendiri, melainkan berhubungan dengan unsur-unsur serat potensi psikologis lainnya. Dibandingkan dengan potensi psikologis yang lain, kecerdasan ini relatif lebih mudah dipantau, dievaluasi dari ungkapan perilaku individu, untuk Anda selaku guru tentu saja dan perilaku peserta didik. Potensi dan realisasi kecerdasan yang karakternya kognitif, relatif lebih mudah diukur. Sedangkan potensi dan realisasi mental yang sifatnya afektif, lebih sukar dievaluasi dibandingkan dengan aspek kecerdasan. Kecerdasan sebagai konsep dasar psikologi sosial, memiliki makna yang mendalam bagi seorang individu, karena kecerdasan tersebut menjadi unsur utama kecendekiaan. Sedangkan kecendekiaan; merupakan modal yang sangat berharga bagi SDM menghadapi kehidupan yang penuh masalah dan tantangan seperti yang kita alami dewasa ini. Proses kejiwaan yang sifatnya mendalam dan menuntut suasana yang tenang adalah penghayatan. Proses ini tidak hanya sekadar merasakan, memperhatikan, dan menikmati, melainkan lebih jauh daripada itu. Hal-hal yang ada di luar diri Anda dan kita masing-masing, menjadi perhatian yang mendalam, dirasakan serta diikuti dengan tenang sehingga menimbulkan kesan yang juga sangat mendalam pada diri kita masing-masing. Proses penghayatan ini tidak dapat dilepaskan dari kondisi diri kita yang penuh kesadaran. Tanpa kesadaran, penghayatan itu sukar terjadi atau sukar kita lakukan. Dengan penuh kesadaran kita dapat melakukan penghayatan tentang sesuatu, contohnya berkenaan dengan penghayatan Pancasila. Hasil penghayatan yang mendalam, meningkatkan kesadaran kita tentang sesuatu tadi, khususnya berkenaan

Kajian IPS SD

2- 83

dengan Pancasila. Oleh karena itu, proses kejiwaan yang tersimpan pada konsep dasar penghayatan, sukar dipisahkan dari konsep kesadaran. Dua konsep ini sangat penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Sebagai contoh dapat dikemukakan tentang kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Kesadaran tersebut tidak cukup hanya merasakan, memahami dan memikirkan tentang hak dan kewajiban itu, melainkan lebih jauh lagi mengkhayatinya. Dengan penghayatan tersebut kesadaran akan bermakna dan mendalam, sehingga mampu memenuhi serta melaksanakan apa yang menjadi kewajiban tersebut. Anda selaku guru IPS wajib menghayati dan menyadari hal itu. Harga diri dan sikap mental, merupakan dua konsep dasar yang mencirikan manusia sebagai makhluk hidup yang bermartabat. Oleh karena itu, harga diri ini jangan dikorbankan hanya untuk sesuatu yang secara moral tidak berarti. Harga diri Anda dan kita semua yang terbina serta terpelihara, merupakan martabat kemanusiaan kita masing-masing yang selalu akan diperhitungkan oleh pihak atau orang lain. Harga diri yang dikorbankan sampai kita tidak memiliki harga diri di mata orang lain, akan menjatuhkan martabat kita yang tidak jarang dimanfaatkan orang lain untuk memperoleh keuntungan. Masalah ini wajib disadari dan dihayati oleh tiap orang yang ingin mempertahankan martabatnya. Selanjutnya, sifat atau sikap mental, merupakan reaksi yang timbul dari diri kita masing-masing jika ada rangsangan yang datang kepada kita. Reaksi mental atau sikap mental dapat bersifat positif, negatif dan juga netral, bergantung pada kondisi diri kita masing-masing serta bergantung pula pada sifat rangsangan yang datang. Menjadi kewajiban Anda dan kita selaku guru, membina serta mengembangkan sikap mental peserta didik serta positif-aktif-kreatif sebagai SDM masa yang akan datang yang sudah pasti akan penuh masalah, tantangan dan persaingan. Konsep dasar yang merupakan komprehensif adalah kepribadian. Secara singkat, Brown & Brown (1980:149) mengemukakan bahwa kepribadian tidak lain adalah pola karakteristik, sifat atau atribut yang dimiliki individu yang ajeg dari waktu ke waktu. Sedangkan Honnel Hart (Fairchild, H.P. dkk.: 1982:218) secara lebih rinci mengemukakan: Kepribadian yaitu organisasi gagasan yang dinamika, sikap, dan kebiasaan yang dibina secara mendasar oleh potensi biologis yang diwariskan melalui mekanisme psiko-fisikal organisme tunggal dan yang secara sosial ditransmisikan melalui pola budaya, serta yang terpadu dengan semua penyesuaian, motif, kemauan dan tujuan individu berdasarkan keperluan serta kemungkinan dari Lingkungan sosialnya.

2-84

Unit 2

Konsep dasar kepribadian yang dikemukakan oleh Brown & Brown hanya sebagai ungkapan denotatif, sedangkan yang diketengahkan oleh Hart dalam pengertian konotatif yang lebih komprehensif. Berdasarkan apa yang dapat kita simak konsep tersebut, kepribadian itu bersifat unik yang memadukan potensi internal sebagai warisan biologis dengan faktor eksternal berupa lingkungan yang demikian terbukanya. Pada kondisi kehidupan yang demikian terbuka terhadap pengaruh yang sedang mengarus secara global, faktor lingkungan itu sangat kuat. Oleh karena itu, pendidikan sebagai salah satu faktor lingkungan, wajib terpanggil dan berperan aktif memberikan pengaruh positif-aktif-kreatif terhadap pembinaan kepribadian peserta didik. Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda yang menjadi subjek pembangunan masa yang akan datang, wajib memiliki kepribadian yang kukuh-kuat, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar selalu siap serta sigap menghadapi masalah-tantangan-persaingan. Secara ideal SDM yang memiliki kepribadian yang demikian itu, dapat diandalkan sebagai penyelamatan kehidupan yang telah makin menyimpang dan kebenaran yang hakiki yang mengorbankan nilai-nilai moral demi mencapai tujuan material semata. Panggilan dan tugas pendidikan memang berat, namun sangat mulia.

LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Subunit 2 tentang konsep dasar Antropologi, Sosiologi dan Psikologi Sosial di atas silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini! 1. Kebudayaan sebagai konsep dasar antropologi, mencakup aspek kehidupan sosial manusia yang sangat luas. Sebut dan jelaskan aspek-aspek kehidupan yang menjadi unsur kebudayaan tersebut? 2. Konsep-konsep dasar sosiologi bersumber dari interaksi sosial. Cobalah Anda uraikan kebenaran pernyataan itu! 3. Kepribadian sebagai konsep, merupakan suatu perpaduan segala aspek psikologi individu. Cobalah Anda jelaskan hal tersebut kemudian beri contoh yang menunjukkan keterpaduan aspek tersebut!

Rambu-rambu Jawaban Latihan


Persoalan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan petunjuk kunci jawabannya. Oleh karena itu, Anda harus menggali jawaban sendiri atau berdiskusi
Kajian IPS SD

2- 85

dengan sesama mahasiswa, dan bahkan dengan dosen kunjung melalui tatap muka atau diskusi jarak jauh untuk memperoleh jawaban atas persoalan di atas. Anda dipersilahkan melakukannya.

Rangkuman
Dalam pendidikan IPS, pembinaan konsep merupakan salah satu strategi mengajar dan membelajarkan yang bermakna, terutama dalam pembinaan serta pengembangan SDM generasi muda yang memiliki kemampuan konseptual di masa yang akan datang. Secara teoritik-konseptual, suatu konsep dasar dengan konsep dasar yang lain dapat dipisah-pisahkan. Namun dalam proses berpikir yang integratif hal tersebut berkaitan satu sama lain. Konsep erat hubungan dengan psikoso konsep sosiologi erat hubungannya dengan konsep-konsep antropologi, dan psikologi sosial, serta demikian seterusnya. Konsep-konsep dasar perhatian, minat, kesadaran dan penghayatan, memiliki makna afektif yang mendasar pada pembinaan dasar kepribadian peserta didik. Oleh karena itu, guru, khususnya guru IPS memiliki kedudukan, peranan dan fungsi strategis dalam menekankan serta membina konsep-konsep tadi. Kepribadian sebagai suatu konsep dasar psikologi, merupakan suatu perpaduan potensi, kemampuan dan aset diri tiap individu yang menjadi jati diri masing-masing. Pengembangan dan pembinaan kepribadian peserta didik menjadi SDM yang handal, merupakan tugas dan kewajiban guru, khususnya guru IPS yang perlu dijadikan panggilan diri guru masing-masing.

2-86

Unit 2

TES FORMATIF SUBUNIT 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat


1. Nilai yang berharga dari mempelajari antropologi, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, yaitu meningkatkan apresiasi kita terhadap . A. keunikan masyarakat manusia dibandingkan dengan makhluk tuhan yang maha kuasa lainnya B. masyarakat manusia yang bagaimanapun sederhananya, selalu memiliki nilai dan norma yang mengatur kehidupan mereka C. kebudayaan itu sendiri sebagai milik otentik manusia D. kemampuan akal-pikiran manusia menguasai alam 2. Manusia dikatakan sebagai makhluk yang memiliki dan mengembangkan lambang dalam kehidupannya. Dalam pengertian yang luas, lambang tersebut bermakna . A. nilai yang menjadi salah satu ciri masyarakat manusia B. perikemanusiaan yang wajib dijunjung_kedudukannya C. alat komunikasi dengan sesama manusia D. keramat bagi persatuan dan kesatuan bangsa 3. Intensitas dan bobot interaksi sosial yang dialami seseorang dalam meningkatkan kemampuan intelektual, terutama sangat dipengaruhi oleh faktor .... A. usia orang yang bersangkutan B. ukuran besarnya kelompok tempat bergaul C. kualitas lingkungan sosial tempat berinteraksi D. lamanya proses interaksi berlangsung

4. Alam proses sosial yang dialami tiap orang, dapat berdampak positif terhadap orang yang bersangkutan beralih profesi dari satu jabatan tertentu ke jabatan lainnya. Proses tersebut dikenal sebagai mobilitas. A. antargenerasi horizontal B. horisontal C. vertikal D. fisikal

Kajian IPS SD

2- 87

5. Bagi diri kita masing-masing, harga diri merupakan martabat yang wajib dipelihara, mengingat . A. terkorbankannya harga diri dapat dimanfaatkan oleh pihak lain untuk menarik keuntungan B. harga diri derajatnya lebih tinggi dari pada kepribadian C. harga diri merupakan kekayaan satu-satunya yang membedakan manusia dengan hewan D. pihak atau orang lain akan sangat hati-hati berhadapan dengan seseorang yang tidak memiliki harga diri 6. Dalam proses pembentukan kepribadian peserta didik, sekolah berperan sebagai . A. pranata sosial B. lembaga sosial C. pelaku perubahan sosial D. lembaga pendidikan Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir unit ini, hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub-unit 2.3 Jumlah Jawaban Anda yang Benar Tingkat penguasaan = x 100% 6 Konversi penguasaan : 90 -100% : baik sekali 80 - 89% : baik 70 79% : cukup < 70% : kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Subunit 2 bagus! Jika masalah di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Subunit 2 terutama bagian yang belum dikuasai.

2-88

Unit 2

Subunit 3 Konsep Dasar Ekonomi Dan Koperasi, Serta Politik Dan Pemerintahan
anusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dua aspek kehidupan lain yang wajib menjadi perhatian anda selaku mahasiswa dan guru IPS sekaligus selaku warga negara dan warga masyarakat, yaitu aspek ekonomi koperasi dan politik yang terus mengalami perkembangan dalam pembangunan jangka panjang, sektor ekonomi masih tetap mendapat prioritas utama. Sedangkan aspek politik yang menyangkut pemerintahan dan kenegaraan, stabilitas tidak dapat diabaikan. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, perkembangan dan pengembangannya harus tetap diupayakan. Stabilitas tersebut, bukan berarti statis melainkan dinamik mengikuti perubahan serta perkembangan internal maupun eksternal global. Unit belajar 2.4 ini, akan menitik beratkan uraian dua aspek tersebut yang juga berkaitan dengan kehidupan perkoperasian dan pemerintahan yang nantinya mahasiswa atau guru memiliki kemampuan untuk menganalisa kebutuhan dengan menggunakan konsep dasar ekonomi dan politik yang dipahami.

A. EKONOMI DAN KOPERASI


Pembahasan ekonomi sebagai salah satu bidang ilmu sosial akan dikaitkan dengan koperasi yang menurut undang-undang menjadi sokoguru perekonomian Indonesia. Tentu saja pembahasan kita tentang ekonomi sebagai bidang ilmu dengan konsep-konsep dasarnya, menjadi sorotan utama. Berkenaan dengan ekonomi ini, Brown & Brown (1980:241) mengemukakan bahwa ekonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang cara bagaimana manusia melalui pranata-pranata memanfaatkan keterbatasan sumber daya modal, sumber daya alam, dan tenaga kerja, memuaskan kebutuhan materinya. Sedangkan Earl E. Muntz (Fairchild, H.P. dkk.: 1982: 102) mengetengahkan bahwa Ekonomi adalah suatu studi tentang cara bagaimana manusia mengorganisasikan sumber daya alam, kemampuan budaya, dan tenaga kerja menopang dan meningkatkan kesejahteraan materialnya. Sementara itu, dengan cukup panjang, Gerarado P. Sicat dan H.W Arndt (1991: 3) mengemukakan: Ilmu ekonomi adalah suatu studi ilmiah yang mengkaji bagaimana orang perorangan dan kelompok-kelompok masyarakat menentukan pilihan. Manusia mempunyai
Kajian IPS SD

2- 89

keinginan yang tidak terbatas. Untuk memuaskan bermacam ragam keinginan tersebut, tersedia sumber daya yang dapat digunakan. Berbagai sumber daya ini tidak tersedia dengan bebas. Karenanya, sumber daya ini langka dan mempunyai berbagai kegunaan alternatif. Pilihan penggunaan dapat terjadi antara penggunaan sekarang (hari ini) dan penggunaan esok hari (masa depan). Selain itu, penggunaan sumber daya tersebut menimbulkan pula biaya dan manfaat maka diperlukan pertimbangan efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Dari tiga batasan ilmu ekonomi tadi, dapat ditarik garis persamaan yaitu bahwa ilmu ekonomi merupakan suatu studi ilmiah mengenai bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan materi. Selanjutnya bahwa di sekitar manusia itu terdapat sumber daya yang mampu memenuhi kebutuhan tadi, namun penyediaannya terbatas, bahkan ada yang sifatnya langka. Sementara itu, kebutuhan materi manusia cenderung tidak terbatas. Bahkan dari sumber daya tersebut terbuka kemungkinan alternatif penggunaan tidak hanya terbatas pada kebutuhan pokok manusia. Untuk menghadapi hal tersebut diperlukan pertimbangan efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal inilah yang menjadi kajian Ilmu Ekonomi. Mengenai apa yang didefinisikan di atas, Anda dapat mengamati dan menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari. Hal, fakta, dan masalah yang kita bersama alami sehari-hari tadi, dapat mengembangkan pemahaman tentang ekonomi. Penduduk yang jumlahnya terus meningkat yang dapat Anda hayati sendiri dalam keluarga, di lingkungan para tetangga, di kota atau kabupaten sampai di tingkat negara. Semua penduduk, baik yang berusia lanjut, orang dewasa, para remaja, anakanak sampai bayi yang baru lahir, menurut pemenuhan kebutuhan, khususnya kebutuhan materi, paling tidak pangan, sandang dan papan (perumahan). Padahal sumber daya yang menjaminnya mulai dari lahan (areal tanah), pertanian, hutan, air dan sebangsanya ada dalam keterbatasan. Oleh karena itu, upaya ilmu ekonomi, pakar ekonomi, dan kita semua bagaimana mencari keseimbangan antara kebutuhan manusia yang cenderung meningkat kuantitas serta kualitasnya dengan kemampuan sumber daya menyediakannya. Belum lagi berbicara tentang alternatif penggunaan dan pemanfaatan sumber daya yang juga makin bervariasi. Tugas Anda selaku guru IPS, dan kita semua selaku guru, bagaimana memberikan pengertian, penghayatan serta kesadaran kepada peserta didik tentang kecenderungan masalah ekonomi, jika tiap orang tidak membatasi diri keutuhan sampai batas minimum menjamin kesejahteraan. Bagaimana mengembangkan upaya menahan diri dari hidup yang berlebih-lebihan, padahal kemampuan sumber daya ada dalam keterbatasan.

2-90

Unit 2

Untuk mengatur kesejahteraan rakyat, khususnya kesejahteraan ekonomi Bangsa Indonesia, telah diatur hitam di atas putih dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pada Pasal 33 yang terdiri atas tiga ayat, yaitu: 1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan; 2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara; 3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Dalam Pasal 33 ini juga tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggotaanggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang-seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Bangun perusahaan sesuai dengan itu ialah koperasi. Secara konstitusional, perekonomian Indonesia itu mengutamakan rakyat banyak. Namun kecenderungan yang dapat kita amati dan kita hayati menunjukkan keadaan yang lain. Beberapa gelintir keluarga makin hari makin kaya, sedangkan sebagian besar rakyat makin tidak berkemampuan, pemilikan lahan pertanian makin sempit, bahkan akan hilang sama sekali. Pemilikan rumah kecenderungannya makin kecil, mengingat harganya terus meningkat, sedangkan kemampuan daya beli sangat lemah. Selanjutnya, sebelum kita membahas berbagai konsep dasar, lebih dahulu kita akan menyimak pengertian koperasi dari berbagai kalangan dan secara konstitusional ada dalam Undang-Undang Nomor 25/1992 tentang Perkoperasian dalam upaya memantapkan ekonomi keluarga. Berdasarkan undang-undang tersebut koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Sedangkan International Cooperative Alliance (ICA) dalam buku The Cooperative Principles, karangan P.E. Weraman (A.A. Chaniago, Ch. Toweula dkk.: 1995:225) memberikan definisi: Koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum; yang bertujuan untuk perbaikan sosial ekonomi anggotanya melalui memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan berusaha bersama sating membantu antara satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip koperasi. Berdasarkan tulisan Bapak Koperasi Indonesia, Dr. Mohammad Hatta, pada Hari Koperasi ke-1 tanggal 12 Juli 1951 (A.A. Chaniago, Ch Toweula dkk.:

Kajian IPS SD

2- 91

1995:225) memberikan definisi: Koperasi adalah bangun organisasi sebagai badan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Dari tiga batasan tadi dapat ditarik garis persamaan, yaitu bahwa koperasi adalah kegiatan ekonomi bersama dari para anggotanya, berasaskan kekeluargaan, kerakyatan, demi keuntungan bersama, dan tidak mengutamakan keuntungan ekonomi keluarga semata-mata, melainkan juga memperhatikan keuntungan sosial. Namun demikian, sebagai suatu bentuk kegiatan usaha, memerlukan penanganan dan pengelolaan yang profesional. Hal inilah yang belum dipenuhi oleh kegiatan usaha ekonomi yang disebut koperasi. Oleh karena itu, masih banyak koperasi yang menjadi proyek kasihani yang menjadi anak angkat perusahaan besar, belum menunjukkan kemandirian. Kondisi yang demikian, menjadi masalah bagi koperasi sendiri sebagai kegiatan usaha ekonomi rakyat. Dengan demikian, menjadi panggilan bagi Anda selaku guru IPS bagaimana memikirkan dan melibatkan diri dalam kegiatan ekonomi tersebut, untuk meningkatkan kualitas usaha, tujuan menyejahterakan para anggota berdasarkan. asas kekeluargaan dan keuntungan sosial. Ekonomi yang berasas kekeluargaan, yang menguasai hajat hidup orang banyak yang diarahkan pada kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya, telah tercantum dalam UUD 1945. Selanjutnya bagaimanakah kenyataannya hasil upaya ekonomi seperti itu dinikmati sebagian besar penduduk warga negara Indonesia, masih menuntut perjuangan. Hal inilah yang wajib menjadi kepedulian dan perjuangan kita bersama. Nusantara Indonesia tercinta bukan milik segelintir pengusaha raksasa, meskipun pada kenyataannya demikian, melainkan menjadi milik otentik seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan IPS wajib menggiring kesadaran, penghayatan dan kepedulian peserta didik terhadap hakikat ekonomi rakyat yang menjadi amanat UUD 1945. Setelah kita memperhatikan batasan-batasan ekonomi dan koperasi, marilah kita mengamati konsep-konsep dasar yang menjadi kunci dua pokok persoalan yang erat kaitannya satu sama lain. Konsep-konsep dasar itu sebagai berikut. 1. Kalangan sumber daya. 2. Keterbatasan sumber daya. 3. Kebutuhan yang tidak terbatas. 4. Konsumsi-produksi-distribusi. 5. Penawaran-permintaan. 6. Kekeluargaan. 7. Keuntungan ekonomi. 8. Keuntungan social.

2-92

Unit 2

9. Alternatif pemanfaatan sumber daya. 10. Sumber daya alternatif. 11. Sumber daya yang terbarukan. 12. Sumber daya yang tidak terbarukan. 13. Modal. 14. Tenaga kerja. 15. Pemuasan kebutuhan. 16. Surplus-minus-keseimbangan. 17. Efektif-efisien-produktif. 18. Dan hal-hal lain yang dapat digali sendiri lebih jauh. Sudah menjadi hukum alam bahwa segala sesuatu yang ada di permukaan bumi ini tidak merata. Di sesuatu kawasan terjadi kelebihan (surplus), sedangkan di kawasan lain terjadi kekurangan (minus) atau keterbatasan, bahkan di kawasan lainnya lagi terjadi kelangkaan sumber daya. Pada proses pemenuhan kebutuhan akan sumber daya tersebut terjadi kegiatan ekonomi yang dikenal sebagai perdagangan. Dalam memenuhi sampai mencapai kepuasan kebutuhan, manusia baik perorangan maupun kelompok, melakukan kegiatan produksi, menghasilkan sesuatu baik yang langsung dari sumber daya alam maupun melalui pengolahan lebih dahulu. Proses produksi tadi memenuhi konsumsi yang selalu meningkat kualitas dan kuantitasnya. Konsumsi atau pemakai barang basil produksi itu, tidak selalu ada di satu kawasan, melainkan lebih banyak tersebar di berbagai kawasan. Oleh karena itu, untuk mencapai konsumen harus dilakukan pendistribusian. Produksi yang terus dilangsungkan, menimbulkan penawaran basil produksi tadi. Sedangkan konsumen melakukan permintaan atas hasil produksi tadi. Untuk sampai kepada konsumen harus dilakukan distribusi. Proses distribusi ini, selain menyampaikan barang kepada konsumen, juga melakukan proses penyeimbangan di antara yang kelebihan (surplus) dengan yang kekurangan (minus). Demikianlah proses dan kegiatan ekonomi berlangsung. Kegairahan kegiatan ekonomi untuk para pelakunya, jika terdapat keuntungan yang diperoleh, ada nilai tambah dari kegiatan tadi. Dalam kehidupan ekonomi bangsa Indonesia yang ber-Pancasila, keuntungan itu tidak semata-mata keuntungan material atau keuntungan ekonomi, melainkan juga wajib memperhatikan keuntungan sosial. Keuntungan ini berarti keuntungan yang dirasakan semua pihak, baik itu oleh produsen maupun oleh konsumen. Dalam hal ini koperasi sebagai suatu badan usaha rakyat yang didukung oleh para anggotanya, mengutamakan keuntungan sosial ini. Tentu saja tidak berarti bahwa keuntungan material-ekonomi tidak diperhatikan. Bagaimanapun sebagai

Kajian IPS SD

2- 93

suatu badan usaha, hidup matinya badan usaha yang disebut koperasi ini juga dari keuntungan ekonomi ini, namun bukan hal yang terutama. Oleh karena itu, badan usaha yang berasaskan kekeluargaan ini untuk kelangsungan hidupnya, wajib dikelola secara profesional. Pengurus koperasi yang sifatnya kekeluargaan ini, pengurusnya diangkat oleh para anggota pada rapat anggota. Namun berjalannya suatu badan usaha tidak dapat amatiran dalam anti oleh siapa saja yang bersedia bekerja dengan tidak memperhatikan kemampuan menjalankan usaha tadi. Badan pengurus bisa saja berasal dari anggota meskipun tidak memiliki keahlian berusaha secara ekonomi, namun perangkat kerja perusahaan, wajib dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidangnya sesuai dengan sifat badan usaha. Sedangkan yang mencirikan koperasi dengan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonominya, terutama dalam mempertahankan keuntungan sosial bagi seluruh anggota dan pengguna jasa koperasi, wajib menjadi acuan utama. Modal dalam kegiatan usaha dan kegiatan ekonomi, tidak hanya terbatas pada alat produksi, gedung, lahan dan keuangan, namun paling utama terletak pada SDM yang menjadi aset hidup kegiatan dan kehidupan ekonomi tersebut. Oleh karena itu, baik perusahaan milik negara, milik swasta ataupun milik rakyat dalam bentuk koperasi, dituntut adanya modal SDM yang bersikap mental wiraswasta. Orang yang berjiwa perwira yaitu berani, jujur, disiplin, mandiri dan bertanggung jawab. Orang atau orang-orang yang demikian yang dituntut menjadi modal utama dalam kegiatan berusaha dan kegiatan ekonomi Dengan dimilikinya orang-orang yang demikian, modal berupa alat produksi, keuangan dan sebagainya dapat digalang serta didatangkan. SDM yang demikian itulah yang masih langka di kalangan kita, umumnya di Indonesia dan khususnya di lingkungan koperasi. Oleh karena itu, menjadi tuntutan bagi Anda selaku guru IPS bagaimana membimbing, mengarahkan, membina dan mengembangkan peserta didik untuk bersikap mental wiraswasta bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Sumber daya alam, selain ada yang persediaannya terbatas dan langka, juga sifatnya tak terbarukan (non renewable resources). Oleh karena itu, pemakaian dan pemanfaatannya wajib didasarkan atas asas efektif untuk apa, serta efisien seberapa. Wajib ada upaya penggunaan sumber daya yang demikian itu di utamakan bagi kepentingan yang betul-betul mendesak dan bagi kepentingan orang banyak. Berkaitan dengan upaya tersebut, wajib diperhitungkan secara rinci berapa besar keperluannya, penghematan terhadap sumber daya yang tak terbarukan ini wajib dilakukan oleh semua pihak. Dengan demikian, pemanfaatan sumber daya tersebut mencapai kegunaan yang setinggi-tingginya dengan tingkat produktivitas optimal.

2-94

Unit 2

Penyalah-gunaan sumber daya, kelangkaan dan pemusnahannya, tidak hanya menimpa sumber daya yang tidak terbarukan, dapat juga menimpa sumber daya yang terbarukan (renewable resources). Penggunaan dan pemanfaatan sumber daya hayati yang tidak terkendali, pada tahap pertama terjadi penggunaan keragaman, yang selanjutnya memberikan peluang pada pelangkaan, yang akhirnya dapat menyebabkan terjadinya pemusnahan. Masalah ini telah dialami oleh jenis tumbuhtumbuhan dan hewan tertentu. Padahal, jenis-jenis tersebut memiliki fungsi ekologis mempertahankan keseimbangan ekosistem. Kemajuan dan pemanfaatan kemajuan IPTEK dalam bidang produksi, telah pula menyebabkan terjadinya alternatif pemanfaatan dan penggunaan suatu jenis sumber daya. Sebagai contoh penggunaan dan pemanfaatan migas serta batu bara, tidak lagi hanya untuk bahan bakar, melainkan untuk pemanfaatan dan kepentingan yang meluas. Dengan proses petrokimia, minyak bumi dan batu bara dimanfaatkan untuk bahan pakaian, ban kendaraan, kosmetik, obat-obatan, dan lain sebagainya. Padahal, migas dan batu bara termasuk sumber daya alam yang tak terbarukan. Masalah ini wajib menjadi perhatian dan kepedulian Anda selaku guru IPS serta juga kepedulian dan perhatian kita semua untuk menyadarkan peserta didik dalam menggunakan serta memanfaatkan sumber daya alam yang tak terbarukan secara efektif, efisien sehingga produktivitasnya optimum. Menurut pengkajian dan perhitungan Departemen Pertambangan dan Energi, cadangan mineral migas Indonesia sudah makin menipis. Menurut perhitungan tersebut, beberapa pancawarsa yang akan datang, Indonesia yang semula sebagai negara pengekspor migas dapat berubah menjadi pengimpor. Dapat dibayangkan dari sekarang, berapa mahalnya minyak bumi dan gas alam, bila barang tersebut merupakan barang impor. Padahal penggunaan minyak bumi untuk bahan bakar kendaraan bermotor makin meningkat, peningkatan tersebut selain karena kendaraannya saja yang makin besar jumlahnya, juga karena kemacetan lalu-lintas yang sukar diatasi di kota-kota besar. Menghadapi keterbatasan, kelangkaan sampai pada tingkat habisnya sumber daya minyak bumi dan gas alam, wajib dipikirkan sumber daya alternatif, sumber daya pengganti migas. Indonesia memiliki sinar surya yang melimpah, arus ombak dan gelombang air laut yang tak kunjung berhenti, merupakan sumber daya alternatif yang belum dimanfaatkan. Untuk melaksanakan upaya pemanfaatan sumber daya alternatif, dituntut IPTEK yang tepat guna. Untuk memanfaatkan IPTEK tersebut, menuntut SDM yang handal menciptakan, mengembangkan dan mengelolanya. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan dan kualitas SDM menjadi tuntutan. Secara kuantitatif, kita bangsa Indonesia memiliki keunggulan komparatif SDM (peringkat

Kajian IPS SD

2- 95

empat di dunia), namun secara kualitatif, SDM Indonesia belum memiliki keunggulan kompetitif. Oleh negara-negara kecil, seperti Singapura, Hongkong, Taiwan dan Korea Selatan saja kalah. Di sini, dunia pendidikan sangat ditantang dan dipanggil meningkatkan kualitas SDM ini. Angkatan kerja, tenaga kerja, dan SDM Indonesia pada umumnya, masih belum mampu menempatkan diri sebagai SDM yang berkeunggulan kompetitif, jangankan di tingkat global, di tingkat regional Asia saja masih lemah. Hal ini sekali lagi menjadi tantangan dunia pendidikan untuk menempatkan dan memfungsikan diri sebagai agen kemajuan bangsa serta negara. Satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan bagaimana Memberdayakan koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia. Mengentaskan koperasi menjadi badan usaha yang berdaya dari hanya sekadar proyek kasihani.

B. POLITIK DAN PEMERINTAHAN


Anda selaku warga negara dapat mengamati dan menghayati, bahwa kehidupan kita bermasyarakat, berbangsa serta bernegara, tidak dapat dilepaskan dari dua aspek kehidupan sosial berpolitik dan berpemerintahan. Politik di sini, bukan politik dalam arti sempit, seperti politik praktis, melainkan politik dalam bernegara, berpemerintahan dan berwarga dunia. Dan kehidupan berpolitik dalam anti yang luas itu juga, tidak dapat dipisahkan dengan pemerintahannya. Oleh karena itu, sebelum berbincang-bincang Iebih jauh, marilah kita telaah lebih dahulu anti politik sebagai bidang ilmu sosial, dan anti pemerintahan dalam konteks Ilmu Politik. Secara singkat Mildred Parten (Fairchild, H.P., dkk.: 1982:224) mengemukakan bahwa ilmu politik adalah teori kiat dan praktik memerintah. Sedangkan Brown & Brown (1980:304) mengemukakan bahwa ilmu politik adalah proses dilaksanakannya kekuasaan mencapai tujuan-tujuan tertentu. Di pihak yang lain, J. Barents (Miriam Budiardjo: 119:9), dalam ilmu politika mengemukakan definisi: Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan negara .... yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat; Ilmu politik mempelajari negara-negara itu melakukan tugas-tugasnya. Akhirnya dapat dikemukakan di sini arti ilmu politik menurut Ossip K. Flechtheim (Miriam Budiardjo: 1991:11) dalam buku Fundamental of Political Science: Ilmu Politik adalah ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari negara sejauh negara merupakan organisasi kekuasaan, beserta sifat dan tujuan dari gejalagejala kekuasaan lain yang tak resmi, yang mempengaruhi negara. Dari empat definisi ilmu politik tadi dapat dikemukakan garis umum, yaitu bahwa ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan negara, mempelajari negara melakukan tugasnya mencapai tujuan tertentu sesuai dengan

2-96

Unit 2

tugas tersebut, mempelajari kekuatan kekuasaan sebagai penyelenggara negara, mempelajari kekuasaan memerintah negara. Dalam definisi-definisi tersebut, terdapat konsep-konsep kekuasaan, negara, pemerintahan, sifat dan tujuan negara. Dengan demikian, dalam konsep ilmu politik, tidak terpisahkan konsep-konsep dasar negara dan pemerintahan. Sesuai dengan judul Subunit 2 ini di antaranya membahas Ilmu Politik dan Pemerintahan maka pada pembahasan berikut ini akan diketengahkan pengertian pemerintahan. Menurut Brown & Brown (1980:304), Pemerintahan adalah semua aparat dan proses yang melaksanakan penyelenggaraan aktivitas negara. Sedangkan menurut Charles J. Bushnell (Fairchild, ILP., dkk.: 1982:132) Pemerintahan adalah organisasi penjelmaan suatu negara, pemerintahan adalah negara dalam penampilan praktisnya, pemerintahan sebagai suatu proses merupakan pelaksanaan fungsi negara dalam segala aspeknya. Dari dua acuan tentang pemerintahan, jelas yang dimaksud dengan pemerintahan itu tidak lain adalah penyelenggaraan, pelaksanaan kerja secara operasional suatu negara. Dengan kata lain, pemerintahan itu adalah aparat pelaksana negara. Oleh karena itu, tentu saja menyangkut tugas dan fungsi aparat serta instansi yang menyelenggarakan pekerjaan yang menjadi bahan kewajiban negara. Negara dengan pemerintahannya, melekat satu sama lain. Setelah kita simak bersama apa dan bagaimana ilmu Politik serta pemerintahan itu, selanjutnya kita akan mengkaji konsep-konsep dasar kedua-duanya. Konsepkonsep dasar itu sebagai berikut: 1. Kekuasaan, 2. Negara, 3. Undang-undang, 4. Kabinet, 5. Dewan Perwakilan Rakyat, 6. Dewan Pertimbangan Agung, 7. Mahkamah Agung, 8. Kepemimpinan, 9. Demokrasi, 10. Wilayah, 11. Kedaulatan rakyat, 12. Otoriter, 13. Monarki, 14. Republik,

Kajian IPS SD

2- 97

15. Dan hal-hal lain yang dapat digali sendiri berdasarkan pengamatan serta pengalaman. Anda dan kita semua selaku bangsa Indonesia, yakin bahwa Indonesia merupakan suatu negara. Bahwa kawasan yang kita tempati sejak lahir, dan diwariskan secara berkesinambungan dari generasi ke generasi, adalah suatu negara yang disebut Negara Republik Indonesia. Bahwa Nusantara tercinta ini adalah negara karena memenuhi kriteria sebagai berikut. 1. Memiliki Wilayah Nusantara Indonesia kita ini merupakan wilayah daratan seluas 2.027.087 2 Km yang terdiri atas 17.656 pulau, dan yang dihuni penduduk kira-kira 3.000 pulau. Dengan demikian, masih banyak pulau yang belum berpenduduk secara tetap. Sedangkan luas perairan laut 6.090.163 Km2. Luas keseluruhan wilayah Nusantara 8.117.250 Km2. Kenyataan ini telah diakui oleh negara lain, paling tidak oleh negara-negara sahabat terdekat.
2. Penduduk Berdasarkan hasil sensus penduduk 1990, wilayah Indonesia berpenduduk 179.194.223 jiwa, dengan kepadatan 93, dan laju pertumbuhan per tahun 1,98. Berdasarkan jumlahnya, Indonesia menempati peringkat empat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Dengan laju pertumbuhan 1,98 menurut rumus Nathankeifits, penduduk Indonesia akan menjadi berlipat dua dalam jangka waktu 35,35 tahun. Jadi jika pada tahun 1990 Indonesia berpenduduk 179.194.223 jiwa maka pada tahun 2025 (1990 + 35) yang akan datang wilayah Indonesia akan berpenduduk 358.388.446 jiwa, merupakan jumlah yang besar. Hal tersebut menuntut perhatian dan kepedulian segala pihak, terutama dari tiap penduduk Indonesia sendiri. 3. Berpemerintahan Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, pada alinea keempat dinyatakan Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undangundang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia.

2-98

Unit 2

Berdasarkan undang-undang, tegasnya Undang-Undang Dasar 1945, Indonesia itu memiliki pemerintahan, yaitu Pemerintahan Negara Republik Indonesia.
4. Kedaulatan Pada alinea keempat yang telah dikemukakan tadi, dalam kalimat itu selanjutnya dikemukakan ....yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dari rumusan alinea tadi telah tegas juga tentang kedaulatan negara, yang dinyatakan sebagai berkedaulatan rakyat. Dengan demikian, kedaulatan telah dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Konsep dasar yang berkaitan dengan Ilmu Politik yang dapat dikatakan sangat melekat adalah kekuasaan. Miriam Budiardjo (1991:35) mengemukakan: Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah-lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu. Dalam hal penyelenggaraan negara atau pelaksanaan pemerintahan, kekuasaan ini dipegang oleh pemerintah yang dilaksanakan oleh dewan menteri atau kabinet yang diketuai oleh kepala pemerintahan atau kepala negara (perdana menteri, presiden). Kekuasaan di sini dapat dinyatakan juga sebagai kepemimpinan. Menurut Charles J. Bushnell (Fairchild. H.P., dkk.: 1982:174) paling tidak ada dua pengertian kepemimpinan, yaitu: 1. Suatu proses situasi yang memberikan peluang kepada seseorang atau orangorang, karena kemampuannya memecahkan persoalan diikuti oleh kelompoknya, dan mampu mempengaruhi perilaku kelompok yang bersangkutan. 2. Tindakan dari pengorganisasian dan pengarahan perhatian serta aktivitas sekelompok manusia, yang tergabung dalam suatu proyek atau perusahaan, oleh seseorang yang mengembangkan kerja sama, melalui pengamanan dan pemeliharaan keretaan yang disepakati sesuai dengan tujuan dan metode yang dikehendaki serta yang diadopsi oleh himpunan yang bersangkutan.

Kajian IPS SD

2- 99

Berdasarkan dua pengertian di atas, kepemimpinan, kekuasaan, kenegaraan dan pemerintahan itu kait-mengait dalam suatu situasi dan proses dalam wadah yang disebut negara. Tinggal lagi bagaimana kepemimpinan dan kekuasaan itu dilaksanakan, apakah dalam suasana demokrasi ataukah otoriter. Jika mengacu kepada Undang-Undang Dasar 1945 yaitu bahwa .... suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat maka kepemimpinannya itu demokrasi, dan kekuatan ada di tangan rakyat, sesuai dengan pengertian demokrasi sendiri (Bahasa Yunani, demos berarti rakyat, kratos/kratein berarti kekuasaan/berkuasa) berarti rakyat berkuasa atau kekuasaan di tangan rakyat, sedangkan kepala negara atau kepala pemerintahan, hanya mendapat wewenang dari rakyat. Terselenggaranya suatu negara dengan baik, tertib, dan aman karena adanya peraturan yang disusun bersama, disepakati bersama serta dipatuhi bersama keberlakuannya. Bagi tingkat negara dan pemerintahan peraturan atau norma tersebut tersusun dalam bentuk undang-undang. Undang-undang yang menjadi pokok utama atau induk dari segala peraturan, norma dan undang-undang adalah undang-undang dasar. Untuk Negara dan Pemerintah Indonesia, yang menjadi Undang-Undang pokok utama itu adalah Undang-Undang Dasar 1945. Segala tata cara, upacara, pengaturan dan penyelenggaraan bernegara serta berpemerintahan, telah ditentukan secara garis besar pada Undang-Undang Dasar 1945. Peraturan pelaksanaannya, terjabarkan dan terperincikan pada undang-undang, peraturan pemerintah, garis-garis besar haluan negara, peraturan daerah, dan demikian seterusnya. Hal yang demikian itu, wajib Anda pelajari, selain untuk. kepentingan sendiri, juga untuk kepentingan proses mengajar dan membelajarkan peserta didik yang menjadi tanggung jawab Anda serta tanggung jawab kita semua. Demokrasi yang arti harafiahnya rakyat berkuasa atau kekuasaan di tangan rakyat, pada pelaksanaannya diserahkan kewenangannya kepada kepala negara dan atau kepada pemerintahan. Penyerahan kewenangan itu dilakukan melalui perwakilan rakyat yang disebut Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Tentu saja pemberian kewenangan itu juga melalui permusyawaratan dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), yang tidak lain adalah para anggota DPR ditambah dengan utusan-utusan daerah. Demikianlah konsep-konsep dasar Ilmu Ekonomi dan Koperasi serta konsepkonsep dasar Ilmu Politik dan Pemerintahan.

2-100 Unit 2

LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai Subunit 3 mengenai konsep dasar ekonomi dan koperasi serta politik dan pemerintahan. Silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini: 1. Suatu jenis usaha, hidup-matinya sangat dipengaruhi oleh keuntungan ekonomi yang diperoleh. Namun, pada pelaksanaan kegiatan koperasi, pertimbangan keuntungan tidak semata-mata keuntungan ekonomi, melainkan wajib pula memperhatikan keuntungan sosial. Atas dasar pernyataan tadi, cobalah Anda jelaskan pertimbangan dan alasan mengapa demikian keadaannya! 2. Dalam kehidupan manusia bermasyarakat, ada dua hal yang dapat dikatakan saling bertentangan, yaitu di satu pihak kebutuhan manusia cenderung tidak terbatas, namun di pihak lain persediaan sumber daya ada keterbatasan, bahkan ada yang langka. Cobalah Anda jelaskan masalah yang timbul akibat kesenjangan tadi, dan upaya-upaya apakah yang dapat menyeimbangkan antara penyediaan dan persediaan sumber daya dengan konsumsi manusia terhadap sumber daya tersebut! 3. Bagi suatu negara, perekonomian menjadi tulang punggung penyelenggaraan pemerintahan. Cobalah Anda jelaskan hal tersebut! Dalam penyelenggaraan pemerintah suatu negara, menyangkut aspek politik yang luas. Cobalah Anda uraikan aspek-aspek politik yang terlibat dalam penyelenggaraan pemerintah tadi! 4. Antara kekuasaan dan kepemimpinan dalam penyelenggaraan pemerintah, tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, cobalah Anda jelaskan keterkaitan tersebut!

RAMBU-RAMBU JAWABAN LATIHAN


Persoalan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan rambu jawabannya. Oleh karena itu, anda harus menggali jawaban sendiri atau dengan sesama mahasiswa dan bahkan dengan dosen kunjung untuk memperoleh jawaban atas persoalan-persoalan di atas. Anda dipersilahkan melakukannya.

Kajian IPS SD

2- 101

RANGKUMAN
Persediaan dan penyediaan sumber daya ada keterbatasan, bahkan ada yang langkah secara alamiah. Di pihak lain, pemenuhan kebutuhan oleh manusia cenderung tak terbatas. Oleh karena itu, dalam kenyataan terjadi asas efektif, efisien dan produktif dalam kegiatan ekonomi, menjadi salah satu landasan yang wajib mendapat perhatian segala pihak secara serius. Sesuai dengan apa yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, salah satu asas perekonomian yang cocok dengan kehidupan bangsa Indonesia yang ber-Pancasila adalah kekeluargaan. Oleh karena itu, koperasi merupakan salah satu kegiatan usaha yang dapat menjamin kehidupan masyarakat banyak di. Indonesia. Namun demikian, penyelenggaraan, penanganan dan pengelolaannya masih menuntut SDM yang profesional. Dengan demikian, untuk mencapai keberhasilan dan tujuan koperasi yang optimal, wajib diperhatikan persyaratan SDM pengelolanya. Ilmu Politik sebagai salah satu bidang ilmu sosial, ruang lingkup kajiannya adalah penyelenggaraan kehidupan negara dan pelaksanaan pemerintahan dengan seluk-beluk serta persoalannya. Oleh karena itu, untuk memahami dan menghayati proses penyelenggaraan pemerintahan, serta untuk mampu menjadi warga negara yang baik, wajib mempelajari dasar-dasar ilmu politik. Pemerintahan sebagai aparat penyelenggaraan kehidupan negara, menyangkut penangkat-perangkat kekuasaan, kepemimpinan, perundang-undangan, dan kelembagaan. Untuk memahami hakikat pemerintahan dengan segala kegiatan dan persoalannya, kita wajib mempelajari konsep-konsep dasar Ilmu Politik dan Pemerintahan.

2-102 Unit 2

TES FORMATIF 3 Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat


1. Dalam upaya memberdayakan perekonomian rakyat berwadahkan koperasi, wajib memperhatikan keuntungan sosial, artinya . A. kepentingan masyarakat menjadi tujuan utama, sedangkan kepentingan badan usaha dapat diabaikan B. mengupayakan keseimbangan antara kepentingan masyarakat anggota dengan kepentingan badan usahanya C. kemajuan dan perkembangan koperasi sebagai badan usaha menjadi tujuan utama D. keuntungan keluarga dan kekeluargaan menjadi tujuan utama 2. Dalam penerapannya, Ilmu Ekonomi berupaya mengurangi kesenjangan antara keterbatasan sumber daya di satu pihak dengan ketidakterbatasan pemenuhan kebutuhan oleh manusia di pihak lain. Upaya kegiatan ekonomi berlandaskan asas efektif dalam proses produksi diarahkan pada . A. penghematan daya dan dana B. penyesuaian secara tepat pengorbanan dengan hasil C. memperoleh hasil yang setinggi-tingginya D. menghambat konsumsi yang berlebihan 3. Penerapan IPTEK yang makin maju dalam proses kegiatan ekonomi, muncul pengembangan konsep pemanfaatan alternatif sumber daya, maksudnya yaitu . A. diversifikasi penggunaan sumber daya B. pemanfaatan sumber daya pengganti C. suatu jenis sumber daya dimanfaatkan untuk beragam barang D. keragaman sumber daya dan keanekaragaman pemanfaatannya 4. Yang menjadi kriteria suatu negara yang menjadi pembatas kekuasaan terhadap kekuasaan negara tetangga, terletak pada . A. wilayahnya B. penduduknya C. pemerintahannya D. kedaulatannya

Kajian IPS SD

2- 103

5. Lembaga Tinggi Negara yang memberikan nasehat atas kebijaksanaan presiden menyelenggarakan pemerintahan, yaitu . A. Dewan Perwakilan Rakyat B. Mahkamah Agung C. Jaksa Agung D. Dewan Pertimbangan Agung 6. Ditinjau dari ilmu politik, kekuasaan tertinggi penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis terletak pada . A. kemantapan undang-undang yang mengaturnya B. anggotata kabinet yang berkemampuan profesional C. kepercayaan rakyat yang memberikan wewenang D. kemampuan birokrasi penyelenggara 7. Kebijaksanaan negara sebagai acuan dalam penyelenggaraan pemerintahan, terletak pada . A. Dewan Perwakilan Rakyat B. Dewan Menteri atau Kabinet C. Undang-undang Dasar yang berlaku D. Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan 8. Koperasi merupakan badan usaha bersama berasaskan kekeluargaan yang terdiri atas pengurus, anggota, dan badan pemeriksa. Kekuasaan tertinggi dalam penyelenggaraan koperasi itu terletak pada tangan . A. rapat pengurus B. rapat anggota C. rapat badan pemeriksa D. rapat pengurus dan badan pemeriksa 9. Meskipun koperasi bukan badan usaha milik perorangan, namun para pengelolanya sangat diharapkan memiliki sikap mental wiraswasta yang tercermin dari perilakunya yang. A. mandiri namun mampu bekerja sama B. mandiri dan mengutamakan kepentingan sendiri C. mandiri dan mampu mengisolasi diri D. mandiri dalam arti tidak memerlukan bantuan dari pihak mana pun

2-104 Unit 2

10. Ilmu politik sebagai salah satu bidang ilmu sosial, memiliki karakteristik tertentu dalam lingkup kajiannya, terutama tertuju pada .... A. negara sebagai ruang hidup B. negara sebagai lembaga kesejahteraan masyarakat C. negara sebagai penyelenggara kekuasaan D. negara sebagai orgarisasi yang tumbuh berkembang Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di bagian akhir unit ini, hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 3. Jumlah Jawaban Yang Benar x 100% 10 Tingkat penguasaan = Konversi penguasaan : 90 -100% : baik sekali 80 - 89% : baik 70 79% : cukup
< 70% : kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan unit selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi sub-unit 3, terutama bagian yang belum dikuasai.

Kajian IPS SD

2- 105

Kunci Jawaban
TES FORMATIF 1 1. D 2. C 3. B 4. A 5. B

6. D 7. B 8. D 9. C 10. A

TES FORMATIF 2 1. B 2. A 3. C 4. B 5. A 6. B

TES FORMATIF 3 1. B 6. C 2. B 7. C 3. C 8. B 4. A 9. A 5. D 10. C

2-106 Unit 2

Daftar Pustaka
Brown, G. C; Brown, D. (1980). A Survey Of the Social Sciences. New york: Mc Graw- Hill Book Company. Chaniago, A.A., Ch. Toweula, dkk.(1995). Ekonomi. Bandung: Penerbit Angkasa. Darojat. Ojat dkk. (2000). Kewirausahaan Jakarta : UT. Fairchild, H.P., dkk (1982) Dictionary of Sociology and Related Sciences. New Jersey : Adam & Co. Gabler, R.E., (1966). A Handbook for Geography Teacher . Illinois : Publication Center National Council for Geographic Education. Haryoso, (1977). Pengantar Antropologi. Bandung: Bina Cipta. Hidayati. M.(2004). Bahan Ajar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Universitas Negeri Yogyakarta. Ihromi.T.O, (1981). Pokok-Pokok Antropologi Budaya Jakarta: Gramedia. James, P.E. (1979). New Viewpoints in Geography. Washington: National Council for Social Studies. Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. ______________(1983 a). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Jembatan ______________(1980 b). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Kottak, C.P. (1991). Cultural Antropology. New York: Mc Graw Hill, Inc.

Kajian IPS SD

2- 107

Krech, D., Crutchfield, R.S., Ballacher, E.L. (1982) Individual in Cociety. London: Mc Graw Hill, Inc. Kosasi, Jahiri., dkk (1979). Pengajaran Studi Sosial/IPS, Bandung. LPP-IPS FKISIKIP. Miriam Budiardjo. (1991). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Penerbit Pt. Gramedia Pustaka Utama. Nursid Sumaatmadja. (1990). Metodologi Pengajaran Geografi. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP. ___________________(1980). Pengantar Studi Sosial. Bandung: Alumni. Nursid Sumaatmadja. (1986). Materi Pokok Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Karunia UT. Poerwantana, P.K., Hugiono. (1987). Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Penerbit PT. Bina Aksara . Saidihardjo, dkk. (196). Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta. FIP IKIP. Selo Soemardjan. (1982). Sosiologi Pengantar. Jakarta Rajawali. Taneo. Silvester. (2005). Bahan Ajar Konsep Dasar IPS SD. Kupang FKIP Undana. ______________(2005). Bahan Ajar Materi dan Pembelajaran IPS.SD Kupang FKIP Undana. Tukidi. B. (1992). Materi Ilmu Pengetahuan Sosial PGSD. Jakarta. FIP IKIP. William, M. (1976). Geography and the Integrated Curriculum. London: Heinemann Educational Books. Womack, J.G., Discovering the Structure of Social Studies. New York: Benziger Brothers.

2-108 Unit 2

Unit

KONTEN IPS
S.P. Taneo Pendahuluan
lmu pengetahuan sosial merupakan suatu program pendidikan yang mengintegrasikan konsep-konsep terpilih dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk tujuan pembinaan warga negara yang baik. Melalui Kajian IPS di sekolah dasar peserta didik diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep dasar ilmu sosial yang telah dijelaskan pada Unit 2, sehingga memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di lingkungan serta memiliki keterampilan mengkaji dan memecahkan masalah-masalah sosial. Melalui materi Unit 3 ini memberikan pengenalan tentang pembagian ilmu sosial dan struktur ilmu sosial yang meliputi pengertian dan contoh-contoh fakta, konsep, generalisasi, dan teori dimana setiap ilmu sosial dibangun dari keempat hal tersebut. Dari materi Unit 3 ini Anda diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Menjelaskan pentingnya fakta, konsep, generalisasi dan teori dalam IPS. 2. Menjelaskan perbedaan konsep konjungtif, disjungtif, dan relasional melalui contoh generalisasi konsep. 3. Menjelaskan keterampilan-keterampilan yang dikembangkan dalam IPS. 4. Menjelaskan nilai dan sikap dalam IPS. Penguasaan fakta, konsep dan mampu menggeneralisasikan konsep-konsep disiplin ilmu sosial serta memahami keterampilan-keterampilan untuk membentuk sikap dan nilai melalui Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sangat penting bagi Anda sebagai guru SD. Untuk membantu Anda menguasai Unit 3 ini akan disajikan dalam tiga subunit sebagai berikut: 1. Pentingnya Fakta, Konsep, Generalisasi dan Teori dalam IPS. 2. Sikap dan nilai dalam IPS. 3. Keterampilan dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (keterampilan mental, personal, sosial, motorik, dan intelektual).

Kajian IPS SD

3-109

Agar berhasil dengan baik mempelajari Unit 3 ini ikutilah petunjuk berikut. 1. Bacalah pendahuluan unit ini dengan cermat agar memahami bagaimana dan untuk apa mempelajari unit ini. 2. Bacalah dengan cermat unit ini untuk menemukan kata-kata kunci yang dianggap penting dan merupakan hal baru. 3. Tangkap sari dari unit 3 ini melalui pemahaman sendiri, kemudian dapat menghubungkan konsep dan menggeneralisasikan konsep untuk melihat keterhubungannya melalui diskusi kelompok kecil. 4. Memantapkan pemahaman Anda melalui diskusi kelompok kecil mengenai fakta, konsep dan generalisasi mengenai pengetahuan sosial yang dihubungkan dengan pengalaman hidup sehari-hari pada saat Tutor kunjung melakukan perkuliahan. Untuk itu Anda diminta mempelajari unit ini dengan tuntas baru pindah pada unit selanjutnya.

3-110 Unit 3

Subunit 1 Fakta, Konsep, Generalisasi Dan Teori Dalam IPS

lmu-ilmu sosial mempelajari tindakan-tindakan manusia yang berlangsung dalam proses kehidupan dalam upaya menjelaskan mengapa manusia berperilaku seperti apa yang mereka lakukan. Setiap ilmu sosial merupakan suatu disiplin ilmu yang merupakan suatu batang tubuh atau struktur ilmu pengetahuan (Body of knowledge) atau tubuh dalam ilmu pengetahuan. Setiap ilmu sosial (sejarah, geografi, ilmu politik, ekonomi, sosiologi dan antropologi serta psikologi sosial) memandang manusia dari berbagai sudut pandang dan menggunakan metode kerja yang berbeda untuk memperoleh struktur ilmunya. Pengetahuan tentang tindakan manusia ini membentuk suatu dasar bagi materi ilmu pengetahuan sosial. Sebagai guru IPS harus memahami dan mengetahui dengan benar fakta yang diajarkan kepada peserta didik, karena fakta merupakan dasar untuk pengajaran kognitif dalam IPS. Ada dua hal yang mempunyai hubungan erat dan harus dikembangkan dari fakta dasar IPS yakni konsep dan generalisasi. Konsep dikembangkan dari fakta yang dipelajari, sedangkan generalisasi dikembangkan dari hubungan antarkonsep dalam suatu pola yang mempunyai arti. Struktur ilmu sosial tersusun dalam tiga tingkatan dari yang paling sempit ke yang paling luas, yaitu: 1) fakta, 2) konsep, dan 3) generalisasi (Savage dan Armstrong, 1996:24); ketiga hal itu yang membangun materi ilmu-ilmu sosial. Untuk lebih jelasnya ikuti uraian berikut. Namun sebelumnya Anda diajak untuk melihat abstraksi dari materi Unit 3 berikut: level pengalaman menurut Dale yakni pengalaman langsung, pengalaman dengan bantuan alat peraga, dan pengetahuan simbol yang abstrak. Selanjutnya menurut Fraser (1969), mengemukakan elemen sebuah model pengetahuan yang digambarkan sebagai introduksi pembahasan berikut:

Kajian IPS SD

3-111

Teori
Generalisasi

Konsep

Lebih sedikit dari fakta

Fakta dan Atribut

Kesan terakhir yang dilihat

Fakta : adalah kenyataan yang ada di sekitar kita yang tidak terbatas jumlahnya. Fakta : adalah ramuan dari pemikiran atau bahan dasar pembentuk konsep. Fakta : kesan indrawi. Objek Kategori dari fakta adalah (contoh) Peristiwa Proses Dan sebagainya Ciri khas fakta adalah buntu tidak lebih daripada apa yang tampak. Cara yang baik memotivasi peserta didik untuk dapat membaca fakta dan menemukan konsep serta menggeneralisasikan yang dibahas secara terpadu. Konsep. Konsep = Kesan Indrawi yang mempunyai makna tertentu. Konsep = Suatu kesatuan atribut yang berkaitan dengan symbol tentang objek, peristiwa atau proses. Konsep dapat dipahami bila dibahas tentang atribut, kelas (golongan), dan simbol. 1. Atribut: adalah ciri yang membedakan tabel objek atau peristiwa atau proses dari obyek, peristiwa atau proses lainnya. Atribut dapat didasarkan atas fakta berupa informasi konkret yang dapat dibuktikan melalui laporan seseorang atau hasil pengamatan langsung. Laporan verbal, gambar-gambar, chart yang berisi data dapat digunakan untuk mengkomunikasikan atribut.

3-112 Unit 3

2. Kelas (golongan) : Pengelompokan kategori dari benda, kejadian atau gagasan (pikiran). Setiap kelas memasukkan atribut yang sama dan mengeluarkan atribut yang berbeda atau tidak berhubungan. Kelas didasarkan pada atribut yang ditentukan/bukan semua atribut. Contoh : semua orang dapat kita masukkan pada kelas tertentu : Pria ...Wanita, Korpri - Nonkorpri, Guru - Murid, Kaya> < Miskin, Kawan > < Lawan. Setiap kelas merupakan bagian dari sekelompok kelas, dan kelas yang besar dapat dibagi dalam kelas kecil (subkelas). Pada dasarnya kelas merupakan landasan untuk membentuk konsep, karena kelas adalah konsep. 3. Simbol. Setiap kelas dapat digambar dengan simbol. Simbol dapat dinyatakan dengan kata, tanda, gerakan badan, angka sebagai alat untuk mengkomunikasikan dengan kelas lain. Konsep juga dapat dilihat dari pengertian connotative dan denotative (Womack, 1970), konsep yang ada pada kamus pengertian denotative adalah pengertian yang dikategorikan oleh kamus (denote = menunjukkan) (Connote mengandung arti yang lebih luas (detail untuk konsep IPS tidaklah cukup bila kita batasi pada pengertian denotative saja. Seperti juga bidang studi yang lain. maka bidang studi IPSpun harus memiliki pengertian Connotative, suatu pengertian yang lebih tinggi yang seharusnya dipelajari oleh murid. a. Konsep adalah kumpulan pengertian abstrak (the abstract body of meaning) yang berkaitan dengan simbol untuk kelas dari suatu benda (obyek) kejadian atau gagasan. b. Konsep bersifat abstrak berisi pengertian yang berhubungan dengan semua anggota kelas yang mungkin (tidak dengan satu contoh khusus dari kelas). c. Konsep adalah subyektif dan internalisasikan. Karena itu setiap orang akan membangun konsepnya sendiri berdasarkan pengalaman, dalam membaca buku, diskusi dan sebagainya sehingga ia menangkap sesuatu atau suatu atribut: a. Konsep bukan suatu verbalisasi/tidak spesifik. b. Konsep adalah kesadaran mental yang bersifat internal yang mempengaruhi perilaku. Menurut Womack (1970), selain memahami konsep yang dibangun berdasarkan pengenalan kita terhadap atribut kelas (penggolongan) dan simbol, juga penting memahami tingkat arti (level of meaning) dari sebuah konsep. Ia berpendapat bahwa sebuah konsep studi sosial merupakan kata atau sekumpulan kata (prosa) yang berkaitan dengan satu gambaran tertentu yang menonjol dan bersifat tetap (Certain, vakint, inalienable, features = tetap, menonjol, tak dapat dicabut).

Kajian IPS SD

3-113

Pemahaman dan penggunaan sebuah konsep bergantung pada penguasaan gambar yang bersifat tetap itu, serta pengertian, ketentuan umum tentang kata yang dimaksud. Contoh konsep: 1. Nasionalisme Persatuan 2. Pemilihan 3. Sungai 4. Keluarga, dsbnya. Konsep (Music ideas), generalisasi memegang peranan penting dalam mengajar IPS. Pada tingkat SD lebih ditekankan pada pemahaman konsep, tingkat sekolah menengah ke atas lebih ditekankan kepada generalisasi.

A. Generalisasi dan Teori


Generalisasi adalah hubungan atau beberapa konsep atau adalah rangkaian atau hubungan antarkonsep-konsep. Karena itu generalisasi dapat berbentuk proposisi, hipotesis, inferens, kesimpulan, pemahaman, atau prinsip. Arti generalisasi seperti tersebut di atas digambarkan pada dan dikomunikasikan melalui pernyataan Verbal, contoh : Generalisasi - Tanah - Tenaga Kerja - Modal Digunakan dalam setiap produksi

Satu Generalisasi

Dalam contoh generalisasi tersebut di atas konsep-konsep tentang tanah, tenaga kerja, modal dan produksi. 1. Ciri-ciri generalisasi a. Menunjukkan hubungan dua konsep atau lebih. b. Bersifat umum dan merupakan abstraksi yang menunjukkan path keseluruhan kelas dan bukannya bagian atau contoh. c. Adalah tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekedar konsep. d. Berdasarkan pada proses dan dikembangkan atas dasar penalaran dan bukan hanya berdasarkan pengamatan semata. e. Berisi pernyataan-pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya dan validasi artinya diuji berdasarkan bukti-bukti yang pasti dengan menggunakan sistem penalaran dan equity. f. Bukanlah sekedar pernyataan yang diverbalkan atau penegasan pernyataan akan tetapi satu kesatuan pengertian. 2. Fungsi generalisasi. a. Sebagai tujuan umum studi sosial/IPS.

3-114 Unit 3

b. Membantu dalam pemilihan bahan pengajaran. c. Mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar. d. Membantu dalam membangun pengertian (artikulasi) bahan-bahan pengajaran dalam kurikulum studi IPS. Konsep dan generalisasi ada saling ketergantungan dan jelas ada perbedaan antara keduanya sebagai berikut. 1. Perbedaan antara konsep dan generalisasi. a. Generalisasi adalah dasar-dasar atau aturan-aturan yang dituangkan dalam kalimat yang kompleks. Konsep adalah suatu kesatuan atribut berkaitan. b. Generalisasi memiliki tesis yang menunjukkan sesuatu tentang subjek kalimat. Konsep tidak memiliki tesis. c. Generalisasi bersifat objektif dan impersonal/tidak satu/umum konsep amat subjektif dan personal yang memiliki konotatif yang berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lain. d. Generalisasi memiliki aplikasi yang universal. Konsep hanya terbatas pada orang-orang tertentu. 2. Proses terbentuknya generalisasi.

Fakta

- Objek (benda, orang) - Peristiwa - Prosedur - Tergantung pada subjek A - Tergantung pada subjek B - Tergantung pada subjek C - Konsep A - Konsep B - Konsep C

Banyak di sekitar kita

Konsep

Subjek

Generalisasi

Aplikasi secara universal

3. Pentingnya mengajarkan Konsep pada anak. Pada pengajaran studi sosial/IPS dan PMP baik konsep, maupun generalisasi diupayakan agar ditemui oleh siswa melalui pendekatan induktif. Guru sendiri juga memiliki konsep dan generalisasi, yang nantinya akan digunakan untuk menguji konsep dan generalisasi siswa yang ditemukan. Dengan demikian siswa tidak hanya mempelajari fakta saja, apalagi fakta tidak saling terkait.

Kajian IPS SD

3-115

Contoh: Konsep Kata: Pasar Fakta Apa konsep anak tentang pasar? a. Banyak orang berkumpul. b. Ada barang yang dijual. c. Ada orang yang menjual. d. Ada orang yang membeli. e. Ada harga. f. Ada tawar menawar. Konsep anak dipengaruhi oleh pengalaman anak itu sendiri. Konsep anak Jakarta berbeda dengan konsep anak di Kupang atau anak Irian Jaya tentang kata pasar.

B. Pembahasan Fakta, Konsep, Generalisasi, dan Teori


a. Fakta
Dalam kehidupan sehari-hari Anda mungkin sering menemukan suatu kejadian atau keadaan, misalnya angin berhembus, laut berombak, air menguap, awan di langit, air turun dari langit, dan sebagainya. Hal-hal seperti itu bisa disebut fakta. Fakta adalah informasi atau data yang ada/terjadi dalam kehidupan dan kumpulan oleh para ahli ilmu sosial yang terjamin kebenarannya. Namun fakta ini mempunyai kekuatan menjelaskan yang terbatas. Fakta merujuk pada suasana yang khusus dan keberlakuan yang terbatas (kurang berlaku umum). Beberapa contoh fakta lainnya adalah sebagai berikut: 1) Gunung Galunggung meletus tahun 1982. 2) Pada tahun 2007 banyak hutan di pulau Timor dan Kalimantan terbakar. 3) Pada tahun 2007 gempa bumi di Yogya, Gunung Merapi meletus, longsor di Manggarai NTT. 4) Rupiah alat tukar yang sah di Indonesia. 5) Pesawat garuda Indonesia Airlines (G1A) terbakar tahun 2007 di Yogyakarta. 6) Empat anak mati bersama ibunya karena menegak racun. 7) Tsunami di Aceh terjadi tanggal 26 Desember 2005 yang menewaskan ribuan manusia. 8) Bocornya pipa gas lapindo brantas menyebabkan lumpur panas yang meluap di Sidoarjo Jawa Timur.

3-116 Unit 3

Fakta penting untuk susunan ilmu karena fakta tersebut membentuk konsep dan generalisasi. Menurut Savage dan Amstrong (1996:24) konsep tidaklah dipelajari dalam kekosongan, melainkan dicapai dalam suatu proses yang melibatkan fakta-fakta yang khusus. Dari beberapa fakta yang khusus yang saling berkaitan maka terbentuk suatu konsep atau pengertian. Namun karena begitu banyak fakta dalam kehidupan sosial, maka tidak mungkin seorang guru harus mengajarkan semuanya. Oleh karena itu guru harus memilih fakta yang dapat membantu peserta didik untuk mampu memahami konsep damn menggeneralisasikannya. Hubungan yang erat antara fakta dan konsep dapat dilihat ilustrasi berikut: 1) Bangsa Indonesia berperang melawan penjajahan. 2) Bangsa Indonesia dan dunia berjuang melawan terorisme. 3) Bangsa dan negara Indonesia ingin menentukan nasibnya sendiri. Fakta-fakta tersebut di atas tampak saling berhubungan dan membentuk suatu gagasan atau konsep tentang kemerdekaan. Suatu bangsa yang merdeka berani berkorban untuk memperjuangkan atau mempertahankan kemerdekaannya, bebas menentukan nasibnya sendiri, kedudukannya sederajat dengan bangsa lain. Jika anak-anak membaca keadaan suatu bangsa lain seperti itu maka pikirannya terbentuk pengertian atau konsep tentang kemerdekaan. Selanjutnya fakta merupakan tingkatan yang paling rendah dari suatu abstraksi. Suatu fakta adalah keadaan factual (yang sebenarnya) dan harus diterima apa adanya, fakta tidak memiliki konotasi nilai (Sunario, 1989:117). Fraenkel menyatakan bahwa fakta adalah suatu yang betul-betul ada atau sesuatu yang telah terjadi di masa lampau. Fakta meliputi semua aktivitas individu, peristiwa, lokasi tempat, obyek, dan peraturan tentang prosedur tertentu (Husein Achmad, 1982:1). Ciri pokok fakta adalah kekhasannya dan sifatnya yang tidak berulang-ulang. Oleh karena itu sering dikatakan bahwa fakta bersifat buntu. Melihat sifat fakta yang khas dan buntu banyak pakar pendidikan menganggap bahwa fakta tidak menghasilkan ide atau pengetahuan yang baru dan cepat usang. Akan tetapi fakta tetap mempunyai manfaat jika fakta merupakan bahan ramuan dari pemikiran, dan menjadi bahan dasar untuk pembentukan konsep. Fakta bersama-sama konsep merupakan bangunan utama pengetahuan. Hal ini berarti ini mempunyai arti bahwa untuk mempelajari ilmu pengetahuan diperlukan fakta-fakta. Sulit untuk mempelajari ilmu pengetahuan tanpa fakta. Demikian juga dalam proses pembelajaran, informasi verbal merupakan bagian utama bahkan sering kali menjadi prasarat untuk belajar lebih lanjut.

Kajian IPS SD

3-117

Informasi verbal sebagian besar terdiri atas fakta-fakta, nama-nama dan pengetahuan dasar (Yelon dalam Husein Achmad, 1982:2). Dalam hubungannya dengan pembentukan konsep, fakta harus dipilih secara selektif, agar tidak banyak fakta usang, sehingga sistem berpikir menjadi kurang. Fakta yang harus dipilih adalah fakta yang dapat dijadikan wadah atau pengikat atau dasar dari rincian apabila diperlukan. Pemilihan fakta penting itu cukup sulit karena secara logika apa yang penting menurut pakar ilmu pengetahuan belum tentu sejalan dengan pemahaman siswa. Setiap guru atau calon guru seyogyanya mampu melihat dua kepentingan tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fakta mempunyai ciri-ciri : (1) bersifat khas, (2) bersifat konkrit, dan (3) tidak berulang-ulang. Maka dari itu fakta bersifat lepas, tidak terikat dengan fakta lain secara logis. Fakta-fakta dalam IPS meliputi fakta yang berhubungan dengan masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena itu jumlah fakta tidak terbatas, sebanyak obyek, peristiwa atau proses yang terjadi dalam masyarakat dan lingkungannya.

b. Konsep
Dimaksudkan konsep ini bukanlah istilah untuk menunjuk konsep tulisan, yang berarti rancangan atau tulisan awal yang belum jadi. Konsep secara sederhana adalah penamaan (pemberian label) untuk sesuatu yang membantu seseorang mengenal, mengerti dan memahami sesuatu tersebut. Konsep adalah kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. Jika kita menemukan sejumlah informasi misalnya: ada sebuah benda padat yang besar, benda itu terbuat dari besi atau kayu, digerakkan dengan mesin atau layar, berjalan di atas air, digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang; maka kemudian. dengan kemampuan mental kita, informasi atau fakta itu dapat kita sederhanakan dengan memberi label atau nama kapal laut. Konsep menurut Moore (Skeel, 1995:30) adalah sesuatu yang tersimpan dalam pikiran-suatu pemikiran, suatu ide atau suatu gagasan. Sedangkan Parker menyatakan bahwa Konsep/gagasan-gagasan tentang sesuatu, konsep adalah suatu gagasan yang ada melalui contoh-contohnya. Dalam definisi yang kedua tergambar bahwa seseorang mesti terlibat dalam proses berpikir, yakni menyadari contoh-contoh konsep. Proses berpikir ini disebut konseptualisasi, yaitu suatu proses yang terusmenerus yang berlangsung ketika seseorang menghadapi contoh-contoh baru dari suatu konsep. Jadi suatu kesan mental (mental image) dari suatu konsep yang

3-118 Unit 3

dihadapi akan berbeda tergantung pada latar belakang atau pengalaman orang yang melakukan konseptualisasi. Konsep dinyatakan dalam sejumlah bentuk: konkrit atau abstrak; luas atau sempit; satu kata atau frase. Beberapa konsep adalah konsep konkrit, misalnya yang berkaitan dengan tempat, objek, lembaga, atau kejadian seperti: manusia, gunung, pulau, lautan, daratan, rumah, negara, pantai politik, barang konsumsi, produsen, pabrik, gempa bumi, kemarau, dan sebagainya. Sementara itu konsep lainnya bersifat abstrak, misalnya: demokrasi, toleransi, adaptasi, kejujuran, kesetiaan, kebudayaan, kemerdekaan, keadilan, kebebasan, saling ketergantungan, tanggung jawab, .kerja sama, hak, kesamaan, pertentangan, sistem hukum, dan sebagainya. Beberapa konsep begitu luas dan atau abstrak sehingga sulit untuk dirumuskan dan harus diuraikan agar dapat dipahami, misalnya konsep kebudayaan, kasih sayang, dan lain-lain. Sementara itu ada konsep yang sangat sempit yang penggunaannya terbatas, misalnya rumah. Konsep juga bisa terdiri dari satu kata, misalnya kerja, namun bisa juga berupa frase seperti pembagian kerja. Mengapa konsep itu penting? Konsep membantu sesorang untuk mengorganisasikan informasi atau data yang mereka hadapi. Konsep menempatkan informasi dalam kategori-kategori atau kelompok-kelompok dan mempertimbangkan antar data. Dalam membentuk kerangka konseptual, seorang perlu tetap ada keterbukaan untuk menempatkan informasi-informasi baru yang dihadapi. Berbeda dengan fakta yang terbatas pada situasi khusus, konsep mempunyai penerapan yang luas dan dapat multiinterpretasi (banyak penafsiran). Bagaimana konsep diperoleh? Seorang harus mengenal memahami dan merumuskan data fakta yang menjadi ciri atau atribut dari suatu konsep. Oleh karena pengalaman-pengalaman harus ada untuk menghadapi berbagai konsep dalam situasi yang berbeda. Konsep merupakan sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna atau definisi yang ditentukan. Konsep diberi label atau nama berupa kata-kata. Karakteristik atau ciri-ciri konsep disebut atribut. Misalnya konsep mobil dapat dijelaskan dengan atribut-atribut berikut. 1) Kendaraan beroda empat. 2) Digerakkan dengan mesin . 3) Berbahan bakar bensin, solar atau gas.

Kajian IPS SD

3-119

Dalam ilmu-ilmu sosial banyak konsep yang sulit dijelaskan atributnya dengan kata-kata sederhana, seperti demokrasi, kebudayaan, keadilan, sosialisasi dan lain-lain. Untuk itu marilah kita telaah apa yang dimaksudkan dengan konsep lebih dalam dan rinci. Konsep adalah sekelompok fakta atau data yang memiliki ciri-ciri yang sama dan dapat dimasukkan ke dalam satu nama label. (Sunaryo, 1989:118). Lebih jelas lagi, konsep adalah suatu abstraksi mengenai suatu kelompok benda atau stimulasi yang mempunyai persamaan karakteristik. Hasil dan abstraksi tersebut dinamakan konsep. Dengan demikian namalah yang membedakan antara satu konsep dengan konsep lainnya (Nursid Sumaatmadja. 1986:30). Agar pengertian konsep menjadi lebih jelas, ada baiknya diberikan contohcontoh. Contoh sebuah konsep dalam kehidupan sehari-hari adalah buku. Setiap kali orang menyebut buku maka dalam pikiran terdapat gambaran abstrak tentang apa yang dinamakan buku. Selanjutnya kita akan selalu dapat menunjukkan mana yang dimaksudkan buku dan mana yang dimaksudkan map. Dengan buku kita akan membayangkan adanya lembaran-lembaran halaman kertas, sedangkan map kita bayangkan berupa karton, plastik ataupun kulit yang mempunyai bentuk tertentu yang berbeda dengan buku. Selanjutnya buku itu ada bermacam-macam, antara lain buku tulis, buku pelajaran, buku harian, buku sastra, dan sebagainya. Semua itu membentuk suatu kumpulan yang mempunyai karakteristik atau ciriciri yang sama, yaitu adanya lembaran-lembaran halaman kertas yang digabungkan dalam bentuk tertentu. Karena ciri-cirinya yang sama itu maka dinamakan buku. Namun harus diingat bahwa buku tulis, buku harian, buku sastra, dan sebagainya itu dalam tingkatannya masing-masing adalah juga sebuah konsep. Jadi konsep itu mempunyai tingkatan-tingkatan. Yang membedakan tingkatan suatu konsep dengan konsep lainnya adalah derajat abstraksi yang dimilikinya. Dalam contoh di atas, konsep buku mempunyai tingkat abstraksi lebih tinggi dari pada konsep buku pelajaran. Hal yang membedakan tingkat abstraksi suatu konsep dengan konsep lamanya adalah karakteristik utama konsep yang disebut atribut. Atribut adalah sifat yang membedakan suatu konsep, sehingga menimbulkan bermacam-macam konsep (De Cecco dalam Husem Achmad, dkk. 1982:3). Setiap konsep mempunyai atribut dan tidak selalu sama jumlah dan kualitasnya. Makin tinggi tingkat abstraksi suatu konsep, makin berkurang jumlah atributnya, sehingga ada semacam perbandingan terbalik atau korelasi negatif. Uraian berikut akan lebih memperjelas kenyataan perbandingan tersebut.

3-120 Unit 3

Agar lebih mudah memahami konsep, kita ambil contoh manusia, laki-laki dan perempuan sebagai konsep. Yang membedakan antara laki-laki dan perempuan sebagai konsep adalah atribut-atributnya seperti bentuk fisik, suara, dan alat kelamin. Dengan demikian ada tiga atribut yang dipergunakan. Pada tingkat manusia hanya terdapat satu atribut, yang atribut yang membedakannya dengan makhluk lainnya (misalnya hewan). Yang dipergunakan sebagai atribut utama antara manusia dengan hewan adalah kemampuan berpikir manusia dalam mengubah lingkungannya. Artinya, pembeda utama antara manusia dengan hewan adalah kemampuan berpikir. Di sini sangat jelas bahwa jumlah atribut yang diperlukan untuk membedakan konsep yang lebih abstrak lebih sedikit jumlahnya Atribut berpikir tidak dapat dilihat secara langsung. Ia tidak seperti atribut yang membedakan antara laki-laki dan perempuan. Walau demikian, sedikit jumlah atribut ternyata cukup ampuh sebagai alat pembeda. Atribut suatu konsep mempunyai nilai, nilai ini mempunyai daya pembeda seperti atribut. Suatu atribut yang sama apabila mempunyai nilai-nilai yang berbeda menyebabkan kita dapat membedakan adanya konsep yang berlainan. Peranan nilai atribut ini sangat terasa apabila kita akan membedakan dua konsep yang mempunyai kedudukan yang sejajar. Sebagai contoh kita akan membedakan antara laki-laki dan perempuan dengan atribut yang kita pergunakan sama yaitu bentuk fisik, suara, dan alat kelamin. Ketiga atribut ini kita kenakan baik kepada konsep laki-laki maupun konsep wanita. Kita dapat membedakan antara laki-laki dan perempuan karena bentuk fisik laki-laki dan wanita berbeda. Dipersilahkan anda menyebutkan satu per satu perbedaan fisik antara laki-laki dan wanita. Perbedaan-perbedaan itulah yang dinamakan nilai atribut.

Jenis-jenis Konsep
De Cecco membagi konsep menjadi tiga jenis (dalam Husein Achmad, 1982:5), yaitu konsep konjungtif, konsep disjungtif, dan konsep relasional. Suatu konsep dinamakan konjungtif apabila nilai-nilai yang sesuai dan atributatributnya terdapat dalam sekelompok benda secara bersama-sama. Sebagai contoh, kita mempunyai sejumlah buku Pendidikan IPS. Buku tersebut memiliki ketebalan, jumlah halaman, materi, sampul dan warnanya sama. Karena semua atribut dan nilai-nilainya sama, maka dinamakan konsep konjungtif. Karena mudah pengenalannya maka konsep konjungtif ini merupakan konsep yang paling rendah tingkatnya Dengan demikian konsep konjungtif ini sangat cocok untuk keperluan tingkat pendidikan rendah seperti kelas-kelas permulaan SD.
Kajian IPS SD

3-121

Pada tingkat SD, konsep konjungtif memegang peranan penting karena tingkat kemampuan berpikir peserta didik yang masih bersifat konkret menghendaki pengembangan dari hal-hal yang bersifat konkret. Kegiatan abstraksi baru terjadi pada jenis konsep disjungtif, meskipun tidak semua atribut dan nilai atributnya hams sama. Dari apa yang dimiliki oleh sekelompok benda kita mencoba mencari persamaan yang dapat kita abstraksikan dari ketidak samaan yang ada pada benda-benda tersebut. Lebih jelasnya kita ambil contoh buku Pendidikan IPS dan buku Pendidikan IPA. Buku pendidikan IPS maupun buku Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai atribut dan nilai atribut yang sama karena kedua konsep buku tersebut merupakan buku bacaan ilmiah. Namun demikian, di samping mempunyai persamaan-persamaan, buku Pendidikan IPS dan buku Pendidikan IPA mempunyai perbedaan-perbedaan, misalnya jumlah halaman, materi, sampul, warna, dan sebagainya, di samping mempunyai persamaan-persamaan. Oleh karena dua konsep tersebut tidak memiliki semua atribut dan nilai atribut yang sama, maka dinamakan konsep disjungtif Kalau konsep konjungtif merupakan konsep yang paling rendah tingkatnya, maka konsep disjungtif merupakan konsep lebih sukar karena hams menarik kesimpulan atau mencari abstraksi persamaan antara benda-benda yang tidak sama. Meskipun demikian tidak berarti tidak mungkin dilakukan. Kita hams melakukannya, karena ilmu pengetahuan banyak menggunakan konsep ini. Dengan latihan-latihan kita akan sangat terbantu untuk mengembangkan keterampilan dalam menemukan dan menguasai arti konsep disjungtif. Jenis konsep yang terakhir adalah konsep relasional, yaitu gabungan sekelompok benda yang atribut-atributnya mempunyai hubungan yang kita ciptakan. Tingkat konsep relasional lebih mudah dipahami dari pada konsep disjungtif. Sebagai contoh konsep kepadatan penduduk, konsep waktu, dan konsep arah. Setiap kita berbicara tentang kepadatan penduduk, maka kita akan mempergunakan hubungan atau relasi. Dalam hal ini kita menghubungkan dengan sejumlah penduduk yang hidup dalam daerah per- Km2 jumlah penduduk tertentu, dan jumlah dimana mereka hidup. Demikian juga dengan konsep waktu, kita mempergunakan angka tahun sebagai patokan atau titik waktu tertentu. Kalau kita mengatakan waktu kemarin dalam hal ini ada suatu hubungan yang kita pakai dengan waktu sekarang. Sedangkan konsep arah, kita mempergunakan titik mata angin yaitu utara, selatan, barat, timur, dan seterusnya.

3-122 Unit 3

Pentingnya Konsep
Menurut De Cecco (dalam Husein Achmad, 1982), adanya konsep akan membantu kita untuk: 1) Menghadapi lingkungan yang kompleks dan luas serta mengurangi kesulitan dalam menguasai fakta-fakta yang selalu bertambah. 2) Mengidentifikasikan dan mengindera macam-macam objek yang ada di sekeliling kita. Apabila seseorang mengidentifikasikan sesuatu benda, benda tersebut dimasukkan dalam kelas tertentu. 3) Mengurangi perlunya belajar mengulang-ulang hal barn yang sebenarnya merupakan atribut dan nilai atribut yang sama dengan konsep yang sudah diketahui. Dengan kata lain hal yang baru itu sudah termasuk dalam konsep tertentu. 4) Membantu memecahkan masalah dengan menempatkan masalah dalam klasifikasi yang benar. Dengan demikian kita memperoleh pemecahan bagaimana memproses masalah yang ada di hadapan kita. 5) Memungkinkan kita memberikan pengajaran yang lebih kompleks dan menerangkan secara lebih jelas. 6) Menggambarkan kenyataan dan dunia. Dengan melalui konsep seseorang diharapkan bisa berpikir atau melihat sesuatu yang berhubungan, menciptakan, dan melaksanakan segala sesuatu. Namun demikian kita harus berhati-hati terhadap konsep stereotipe, yaitu konsep yang didasarkan atas pengalaman-pengalaman yang keliru. Sebagai contohnya adalah konsep tentang orang kulit hitam dengan atribut-atribut kasar, keras, dan jahat. Menurut Kardiyono (1980:13) dalam memiliki konsep yang akan diberikan kepada siswa hendaknya pendidikan mendasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Keperluan. Konsep yang akan diajarkan haruslah konsep yang diperlukan oleh siswa dalam memahami dunia di sekitarnya. Oleh karena itu lingkungan yang berbeda memerlukan konsep-konsep yang berlainan pula. 2) Ketepatan. Perumusan konsep yang akan diajarkan hams tepat sehingga tidak memberi peluang bagi penafsiran yang salah. Dengan kata lain merumuskan konsep jangan menimbulkan salah pemahaman. 3) Mudah dipelajari.

Kajian IPS SD

3-123

Konsep yang diperoleh hams dapat disajikan dengan mudah Fakta dan contohnya harus terdapat dalam lingkungan hid up serta dikenal siswa. 4) Kegunaan. Konsep yang akan diajarkan hendaknya benar-benar berguna bagi kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya serta masyarakat lingkungan pada khususnya.

Pembinaan Konsep dalam IPS


Pembinaan konsep, berarti mengajarkan aspek konotatif dari suatu konsep sampai membentuk suatu abstraksi pada diri siswa, merupakan proses yang memakan waktu. Pembinaan konsep ini berlangsung mulai dari keadaannya yang konkrit yang secara berangsur-angsur mengarah kepada pengertian abstrak. Untuk memenuhi tuntutan ini, guru IPS hams melakukan berbagai metode interaksi edukatif(multi-metode) dan berbagai media pengajaran (multi-media). Agar lebih jelas lagi pengertian konsep dan pembinaan konsep kita gunakan contoh. Misalnya pada suatu pembahasan IPS guru bermaksud menanamkan kata sungai, industrialisasi, demokrasi dan pranata sosial sebagai konsep-konsep IPS. Dalam proses belajar mengajar, guru IPS hendaknya menerapkan multi-metode dan multi-media dalam melakukan pembinaan konsep. Dalam hal ini anak didik diarahkan untuk menangkap, menghayati, dan meresapkan konsep-konsep di atas pada pengertian konotatif yang luas mulai dari pengertian dan keadaannya yang konkrit sampai pada pengertian abstrak yang hidup dalam diri siswa yang bersangkutan. Sebagai suatu konsep, sungai memiliki pengertian yang tidak terbatas hanya pada anti kata dan fakta saja, melainkan harus mengungkapkan pula pengertian-pengertian yang lebih luas yang menyangkut jenis dan fungsinya bagi kehidupan sosial-ekonomi, penyebarannya di permukaan bumi, dan sebagainya. Pokoknya semua pengertian yang terkandung secara komprehensif dalam kata sungai merupakan suatu konsep. Demikian pula dengan konsep kata lainnya. Agar anak didik dapat memahami pengertian konsep-konsep IPS dengan dan memadai lebih jelas dan memadai maka seorang guru hendaknya memperhatikan hal-hal penting dalam mengajarkan konsep-konsep IPS. Dalam hal ini Yelon (dalam Husein Achmad, 1982) mengemukakan bagaimana mengajar konsep yang baik sebagai berikut: 1) Merumuskan tujuan. Guru hams menetapkan tujuan tertentu untuk masing-masing mata pelajaran.
3-124 Unit 3

Dalam mengajar konsep, guru hendaknya memberi kesempatan kepada siswa untuk menggunakan kemampuannya dalam memberikan atau memilih contoh-contoh tentang konsep 2) Menyadari adanya pengetahuan prasyarat yang akan membantu pemahaman konsep. Syarat utama untuk mempelajari konsep adalah memilah-milah, yaitu membedakan antara obyek yang satu dengan obyek lainnya, antara simbol yang satu dengan simbol yang lain. Selanjutnya guru harus mengetahui pengetahuan prasyarat, yaitu bahwa siswa harus mampu menunjukkan atribut definisi dan memahami konsep. Misalnya untuk dapat memahami demokrasi, maka siswa hams dapat memberikan atribut definisi dari demokrasi dan memahami subkonsep-subkonsep demokrasi, seperti musyawarah, kedaulatan rakyat, pemungutan suara, dan sebagainya. 3) Menyajikan definisi dan contoh-contoh. Guru harus menyajikan definisi contoh-contoh. Sebab konsep akan mudah dipahami apabila: Aspek yang relevan dengan stimulus jelas dan aspek yang tidak relevan dengan stimulus kurang jelas atau kurang tajam. Jumlah aspek yang tidak relevan dengan stimulus dikurangi Banyak menggunakan contoh-contoh yang positif Memberikan definisi dan contoh atas obyek yang dipelajari 4) Memberi kesempatan kepada siswa untuk merespon dan memberikan feedback. Untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai konsep, maka sebaiknya diberikan contoh-contoh lainnya atau siswa didorong untuk memberikan atribut konsep atau memberikan informasi tentang konsep dengan menggunakan bahasa mereka sendiri.

C. Generalisasi
Elemen pengetahuan yang ketiga dari IPS dan dapat dikatakan hampir abstrak adalah generalisasi. Generalisasi menghubungkan beberapa konsep sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu pola hubungan yang bermakna yang menggambarkan hal yang lebih luas. Artinya, dalam pikiran kita terbentuk pola-pola hubungan bermakna yang lebih luas (Djodjo Suradisastra 1991/1992:39). Menurut Nursid Sumaatmadja (1980:83), generalisasi adalah hubungan dua konsep atau lebih dalam bentuk kalimat lengkap, yang merupakan pernyataan deklaratif dan dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan dalam IPS.

Kajian IPS SD

3-125

Jadi dapat disimpulkan bahwa seseorang dikatakan menyusun generalisasi, apabila orang itu menarik dua konsep atau lebih dengan sedemikian rupa sehingga saling berhubungan satu dengan Iainnya. Untuk lebih jelasnya kita ambil contoh berikut. Ada ungkapan : Makin primitif suatu masyarakat, lingkungan hidupnya akan makin mempengaruhi cara hidup masyarakat itu kita menemukan paling sedikit tiga konsep, yaitu: 1) Masyarakat primitif. 2) Lingkungan hidup. 3) Cara hidup. Ketiga konsep tersebut saling berhubungan dan memberi keseimbangan antara yang satu dengan yang lain. Hubungan mereka sangat erat sekali. Berubah yang satu akan mengubah yang lain. Bila tingkat keprimitifan sekelompok orang itu berubah, maka kita akan mengantisipasi bahwa lingkungan akan kurang berpengaruh terhadap cara hidup masyarakat itu, karena masyarakat itu akan mengontrol secara baik lingkungan hidupnya. Perlu diketahui bahwa generalisasi harus ditulis sedemikian rupa sehingga memiliki dasar keberlakuan yang luas. Generalisasi yang baik adalah generalisasi yang tidak menyebut orang, tempat atau benda. Alasannya, apabila kita menyebutkannya berarti generalisasj yang kita buat memiliki tingkat abstraksi yang rendah, tingkat keberlakuannya juga sempit atau rendah. Generalisasi harus ditulis sedemikian rupa sehingga siswa dapat mengaplikasikannya dalam berbagai situasi yang bagaimanapun juga. Contoh lain generalisasi yang tingkat abstraksinya rendah adalah kegiatan siswa mengumpulkan data tentang bagaimana keadaan geografi mempengaruhi cara hidup orang Irian Jaya dan menyimpulkan: Keadaan geografi Irian Jaya berpengaruh terhadap cara hidup penduduk Irian Jaya . Kesimpulan pertama ini jelas memiliki tingkat keberlakuan yang terbatas karena kesimpulan tersebut tidak berlaku bagi daerah-daerah lain atau tidak ada jaminan bahwa kesimpulan itu akan berlaku di daerah lain. Kesimpulan siswa tersebut sudah benar, tetapi tingkat keberlakuannya terbatas atau sempit. Seandainya penelitian siswa tersebut memberikan kesimpulan lain, maka akan dirumuskan (kesimpulan kedua) seperti berikut ini: Makin tinggi peradaban penduduk suatu daerah, makin tinggi penduduk itu mengontrol hidupnya . Kesimpulan ketiga dapat juga seperti berikut ini: Tingkah laku orang dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat tempat orang itu menjadi anggotanya. Apabila kita bandingkan generalisasi (kesimpulan) pertama, kedua, dan ketiga, manakah yang paling abstrak ? generalisasi mana yang lebih bermanfaat atau lebih luas tingkat

3-126 Unit 3

keberlakuannya?. Jawabannya adalah bahwa generalisasi (kesimpulan) kedua dan ketiga memiliki tingkat abstraksi yang lebih tinggi tingkat keberlakuan lebih umum. Dengan demikian apabila dilihat dari tingkat keberlakuannya kita mengenal adanya generalisasi yang berlaku terbatas dan generalisasi yang bersifat umum. Namun harus diingat bahwa dalam penelitian dan dalam melakukan interaksi dengan data, setiap siswa mempunyai kemampuan yang tidak sama Dimungkinkan bahwa sebagian siswa menarik kesimpulan dengan ukuran sempit atau tingkat keberlakuan yang terbatas dan sebagian siswa lain menarik kesimpulan yang dengan lebih luas ukurannya atau tingkat keberlakuan yang umum. Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa fakta itu konkret, dan dapat diobservasi, disediakan, disentuh, dan dirasakan. Fakta bersifat khusus dan terjadi di tempat kita melakukan observasi. Sebaliknya generalisasi lebih abstrak, tidak dapat diobservasi secara langsung. Fakta dapat memberi penjelasan, melalui penjelasan itulah kita dapat menyusun generalisasi.

D.

Teori

Setelah membahas fakta, konsep, dan generalisasi marilah kita meninjau tentang teori, terutama teori dalam IPS. Sebuah teori adalah sepasang proposisi yang berhubungan, dan menerangkan hubungan antara beberapa generalisasi. Kekuatan teori terletak pada kemampuannya menerangkan dan meramalkan fenomena. Menurut Skager dan Weinberg, makin bersemangat lapangan inquiry makin mendekati kenyataan teori-teori tersebut (Husein Achmad, 1982:9). Proposisi yang menghubungkan fakta merupakan teori yang lebih mudah dari pada proposisi yang menghubungkan konsep. Selanjutnya proposisi yang menghubungkan konsep, lebih mudah dari proposisi yang menghubungkan generalisasi. Sedangkan teori yang lebih tinggi akan mengembangkan bentuk konsep yang lebih umum. Seperti halnya generalisasi, teori dapat juga disusun berdasarkan kekuatan-kekuatan yang ada pada teori- teori tersebut. Kriterianya adalah sebagai berikut (Fraenkel dalam Husein Achmad. 1982). 1) Bagaimana luasnya proposisi yang dihubungkan (breath). 2) Bagaimana kompleksnya proposisi yang dihubungkan (complexity). 3) Sampai sejauh mana teori tersebut dapat diterapkan pada daerah, kejadian, orang, dan objek yang dikenal teori tertentu (Applicabilit). 4) Sampai seluas mana hubungan dari proposisi-proposisi melukiskan dan menerangkan unsur yang penting dari tingkah laku manusia serta menerangkan segi-segi yang penting dewasa ini (explanatory power).

Kajian IPS SD

3-127

5) Sampai sejauh mana teori membimbing ke arah pendalaman yang lain (depth). 6) Berapa banyak konsep yang diharapkan pada kenyataan yang ada dalam teori (conceptual strengt). 7) Sampai sejauh mana terujinya hipotesis yang dapat diambil dari proposisi yang dihubungkan dengan teori tersebut dapat teruji (testability). Menurut, David Easton (Djodjo Suradisastra, 1991/1992), teori terdiri dari tiga tingkatan yaitu genenalisasi singular, teori berdimensi sempit, dan teori berdimensi luas. Generalisasi singular hanya menghubungkan dun konsep , oleh karena itu masih termasuk generalisasi biasa Agar generalisasi singular termasuk ke dalam teori, maka hams mengacu kepada pemikiran teoretis. Maksudnya, agar jangkaunnya lebih luas dan dapat dipakai untuk meramalkan sifat-sifat sesuatu gejala yang barn dihadapi. Teori berdimensi sempit terbentuk oleh berbagai pernyataan yang terinterelasikan sedemikian rupa sehingga data yang belum tertata dalam pernyataan dapat dituangkan ke dalam suatu pernyataan umum. Oleh karena itu pernyataan umum dapat dipakai untuk menjelaskan pertautan informasi yang terangkum di dalamnya. Maksud penjelasan tersebut adalah untuk menjadikan himpunan informasi menjadi bermakna. Artinya, kita akan dapat memahami apa, mengapa, dan bagaimana mengenai informasi tersebut. Akan tetapi teori berdimensi sempit memiliki jangkauan yang masih terbatas dalam satu cabang ilmu saja Teori berdimensi luas menjangkau sesuatu yang lebih luas dari teori berdimensi sempit jangkauannya meliputi keseluruhan dalam suatu disiplin ilmu. Teori ini menghubungkan berbagai gejala dan informasi dalam keseluruhan tersebut sedemikian rupa sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh. Dalam IPS teori berdimensi luas jarang ditemukan, karena gejala-gejala dalam kehidupan masyarakat sangat luas dan bertali-temali sangat rumit. Setelah memahami teori, kita dapat lebih melihat keteraturan tentang gejalagejala dalam masyarakat dengan lebih sempurna. Dengan demikian akan dapat membawa kita kepada pemikiran tentang sebab akibat dalam batas tertentu. Paling tidak kita akan dapat menemukan pola tertentu yang melandasi sesuatu gejala. Hal ini penting karena keteraturan sebenarnya merupakan hasil dan pemikiran. Keteraturan inilah yang akan memberi makna terhadap apa yang diamati. Dalam IPS teori juga dapat dipakai untuk menjelaskan sesuatu gejala dalam kehidupan di masyarakat. Sebagai contoh mengapa timbul masalah-masalah sosial dalam masyarakat, dalam batas tertentu dapat dijelaskan. Dengan demikian para pakar ilmu sosial dapat mencari jalan untuk mengatasinya. Dengan adanya

3-128 Unit 3

kemampuan menjelaskan gejala-gej ala dalam masyarakat terdorong untuk memahami perilaku dan posisi kita di tengah masyarakat

Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Subunit 1 mengenai konten IPS yang berisi tentang fakta, konsep, generalisasi, dan teori dalam IPS silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini! 1. Diskusikan dengan teman Anda; atas pertanyaan: Mengapa fakta, konsep dan generalisasi penting dalam IPS khususnya, dan ilmu pengetahuan pada umumnya. 2. Jelaskan perbedaan antara konsep disjungtif, konsep konjungtif dan konsep relesional dan berikan contoh masing-masing 3. Susunlah suatu statement yang dapat menggambarkan keterhubungan antar konsep disiplin ilmu sosial dalam bentuk generalisasi (topiknya bebas). 4. Rumuskan dengan kata-kata sendiri pengertian fakta, konsep dan generalisasi dalam IPS kemudian posisikan perbedaan dan kesamaan suatu objek kajian dalam bentuk skematis untuk terlihat keterhubungannya.

Rambu Jawaban Latihan


Pertanyaan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan kunci jawabannya. Oleh karena itu Anda harus menggali jawaban sendiri melalui berdiskusi dengan sesama mahasiswa dan bahkan dengan dosen kunjung untuk memperoleh jawaban atas persoalan-persoalan di atas. Anda dipersilahkan melakukannya.

Kajian IPS SD

3-129

Rangkuman
Fakta adalah sesuatu yang betul-betul ada dan bersifat khas, konkret, dan tidak berulang. Dalam IPS, fakta berhubungan dengan masyarakat dan lingkungannya, oleh karena itu jumlahnya tidak terbatas. Konsep adalah sekelompok fakta yang mempunyai ciri-ciri sama dan dapat dimasukkan dalam suatu nama label. Konsep satu dengan lainnya berbeda karena masing-masing konsep mempunyai atribut dan nilai atribut yang berbeda. Konsep dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu konsep konjungtif, disjungtif dan relasional. Tanpa fakta dan konsep kita tidak dapat mempelajari ilmu pengetahuan, maka dalam memilih konsep yang akan diajarkan kepada siswa hendaknya didasarkan pada keperluan, ketepatan, kegunaan, dan kemudahan. Pembinaan konsep dimulai dari yang konkrit berangsur-angsur ke keadaan abstrak. Oleh karena itu guru IPS harus menggunakan berbagai metode dan media dalam pengajarannya Untuk menyusun generalisasi diperlukan fakta dan konsep karena fakta dan konsep dapat memberi penjelasan. Dengan penjelasan barulah dapat disusun suatu generalisasi. Dilihat dari tingkat keberlakuannya generalisasi dibedakan menjadi dua, yaitu bersifat terbatas dan bersifat umum. Teori adalah sepasang proposisi yang menghubungkan antara beberapa generalisasi. Kekuatan teori ada pada kemampuan menerangkan dan meramalkan fenomena. Teori itu ada tiga tingkatan, yaitu generalisasi singular, teori berdimensi sempit, dan teori berdimensi luas. Untuk membina konsep dan mengembangkan generalisasi diperlukan keterampilan-keterampilan khusus. Dalam pengajaran IPS, keterampilan yang akan dikembangkan meliputi keterampilan motorik, keterampilan intelektual, dan keterampilan sosial. Penanaman nilai dan sikap bertujuan untuk membina dan mengembangkan sikap mental yang baik. Dengan demikian siswa diharapkan akan menghayati, menyadari, dan memiliki nilai-nilai yang positif. Selanjutnya segala tindakan akan selalu dilandasi tanggung jawab baik terhadap diri sendiri maupun lingkungannya. Oleh karena itu penanaman nilai dan sikap harus bersifat berkesinambungan.

3-130 Unit 3

Tes Formatif Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1. Menunjukkan hubungan dua konsep atau lebih merupakan ciri dari. A. fakta B. konsep C. atribut D. generalisasi 2. Yang dapat membentuk proposisi, hipotesis, inferens, kesimpulan, pemahaman atau prinsip merupakan proses kerja dari. A. fakta B. generalisasi C. konsep D. atribut 3. Dalam kehidupan sehari-hari Anda sering menemukan suatu keadaan atau kejadian, seperti angin berhembus, laut berombak, air menguap, awan di langit ini tergolong. A. fakta B. konsep C. generalisasi D. atribut 4. Konsep merupakan suatu abstraksi mengenai suatu kelompok benda atau stimulasi yang mempunyai persamaan karakteristik ini pendapat dari. A. Kardiyono B. Nursid Sumaatmadja C. Sunaryo D. Kososih Djahiri 5. Aspek yang tidak termasuk dalam ciri-ciri fakta adalah. A. bersifat khas B. abstraksi suatu benda C. bersifat konkret D. tidak berulang-ulang

Kajian IPS SD

3-131

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir Subunit ini, hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 1. Jumlah Jawaban Yang Benar Tingkat penguasaan = x 100% 5 Konversi penguasaan : 90 -100% : baik sekali 80 - 89% : baik 70 79% : cukup < 70% : kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar Subunit 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Subunit 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

3-132 Unit 3

Subunit 2 Nilai Dan Sikap Dalam IPS


ualitas suatu kelompok masyarakat, sangat ditentukan oleh kualitas setiap individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat itu sendiri. Individu yang berkualitas hanya dapat ditingkatkan melalui proses pendidikan. Oleh sebab itu, pengembangan SDM melalui pendidikan mutlak diperlukan. Lembaga pendidikan yang menyiapkan calon tenaga kependidikan, khususnya guru yang akan bertugas mengelola proses pendidikan di tingkat pendidikan dasar, kaitannya dengan pengembangan SDM yang berkualitas maka tugas guru benar-benar berperanan, dimana keberhasilan pengembangan SDM yang berkualitas dipengaruhi oleh keragaman ciri atau karakteristik individu karena keragaman karakteristik tersebut mempengaruhi kecenderungan sikap dan perilaku seseorang. Setiap individu dapat dibedakan berdasarkan kebangsaan, ras, etnik, kelas sosial, gender, agama, wilayah geografis dan kemampuan atau ketidakmampuan masing-masing. Keragaman karakteristik individual, sebagian dengan mudah dapat diidentifikasi tetapi sebagian lagi sulit diidentifikasi tanpa dukungan berbagai informasi yang terkait melalui IPS. Salah satu informasi penting yang harus diketahui dalam memahami keragaman karakteristik individual peserta didik adalah sistem nilai. Pemahaman tentang sistem nilai ini penting diupayakan karena nilai yang ada dalam diri individu peserta didik yang menjadi standard berperilaku. Sistem nilai itu sendiri pada umumnya diartikan sebagai budaya. Budaya dari perspektif psikologi budaya (cultural psychology) dapat dipandang sebagai tata nonkehidupan bersama sebagai suatu sistem yang dapat mempolakan perilaku hidup. Untuk lebih dipahami, pelajari bahasan nilai dan sikap pada bahasan selanjutnya.

A. Sistem Nilai dan Kecenderungan Sikap


Setiap individu terkandung sistem nilai tertentu, baik yang diperoleh melalui proses akulturasi (menyerap sistem nilai dari dalam budayanya sendiri) maupun melalui proses enkulturasi (menyerap nilai dari luar budayanya). Nilai, sebagai salah satu aspek budaya merupakan konsepsi individu yang terkait langsung dengan keyakinan (believe) tentang sesuatu; di satu sisi, keyakinan merupakan proposisi individu untuk menetapkan sesuatu itu benar atau salah,

Kajian IPS SD

3-133

diinginkan (desirable) atau tidak diinginkan (undesirable), baik atau buruk, dan seterusnya. Keyakinan dan nilai menjadi standar cultural bagi peserta didik untuk menetapkan boleh-tidaknya melakukan sesuatu dan menjadi dasar konsepsi peserta didik tentang sesuatu, maka dapat dikatakan bahwa keyakinan dan nilai sangat menentukan kecenderungan sikap peserta didik. Konsepsi tentang sesuatu (misalnya tentang berprestasi) inilah yang menjadi isi konstruk individu (peserta didik) yang personal sifatnya, dan mempengaruhi keseluruhan perilaku individu. Spranger (1979 :582) menjelaskan bahwa sistem nilai yang ada dalam diri setiap peserta didik berkaitan erat dengan lapangan hidup peserta didik itu sendiri, yakni: (1) lapangan hidup yang bersangkutan dengan manusia sebagai makhluk individu meliputi a) lapangan pengetahuan (ilmu, teori), b) lapangan ekonomi, c) lapangan kesenian, d) lapangan keagamaan, dan (2) lapangan hidup yang bersangkutan dengan manusia sebagai makhluk sosial, meliputi e) lapangan kemasyarakatan (sosial) dan f) lapangan politik. Keenam lapangan hidup inilah yang menentukan jenis sistem nilai yang ada dalam diri setiap individu, yaitu sistem nilai (1) teoretik, yang menjadi dasar dari sikap teori tik (2) ekonomik yang menjadi dasar dari setiap ekonomik (3) aestatik, yang menjadi dasar dari sikap aestetik.(4) sosial, yang menjadi dasar dari sikap sosial (5) politik, yang menjadi dasar dari sikap politik, dan (6) religi, yang menjadi dasar dari sikap religius. Secara garis besar Alport dkk (1970) menjelaskan bahwa kecenderungan sikap peserta didik berdasarkan sistem nilai yang dominan dalam diri yakni : 1. Nilai Teoretik Peserta didik yang nilai teoretiknya tinggi, cenderung banyak menggunakan kognisi, dan memiliki pendirian yang relatif objektif terhadap segala masalah kehidupan sosial. Mereka cenderung selalu mencoba mencari keteranganketerangan yang logis yang diutamakannya adalah kebenaran. 2. Nilai Ekonomik. Peserta didik yang memiliki nilai ekonomi secara menonjol (dominan/tinggi) kaya akan gagasan prestasi dan utilities (prinsip kegunaan) tanpa memperhatikan bentuk tindakan melainkan sangat mengutamakan hasil tindakannya. Segala hal yang dipikirkan dan dilakukannya diarahkan ke kegunaan ekonomis bagi dirinya sehingga cenderung bersikap egosentris dan bahkan cenderung bersifat egois (Spranger 1928:135) dalam bentuk ketidaknormalan, individu yang mementingkan sistem nilai ekonomi,

3-134 Unit 3

kecenderungan bersifat boros atau sebaliknya bersifat pelit (kikir, penabung atau pengumpul yang tidak ekonomis). Mereka sering cenderung memandang kognisi atau pikiran dari segi kegunaannya secara ekonomis; terhadap manusia lain sering kali mereka bersifat dan berupaya memanfaatkannya dan bahkan mengeksploitasinya guna mendatangkan keuntungan bagi kepentingan dirinya sendiri dari segi materi. Mereka memandang orang lain dari segi kemampuan kerjanya yang memungkinkan akan dapat dieksploitasi dan selalu berupaya memilih harta benda lebih banyak dari orang lain. Tuhan dipandang sekedar sebagai pemilik kekayaan; mereka sering kali bersikap sangat religius (misalnya rajin berdoa) apabila membutuhkan sesuatu, dan ketika sesuatu itu sudah diperolehnya maka Tuhan dikesampingkannya.
3. Nilai Aestetik (Keindahan) Individu yang dominan dikuasai nilai aestetik menghadapi segala sesuatu dari sudut pandang bentuk dan keharmonisan serta cenderung menghayati secara pasif segala sesuatu yang sedang dihadapinya atau dialaminya. Proses penghayatan dilakukannya secara bertahap, melalui pada tahap impresi, kemudian beralih ke tahap ekspresi, dan berakhir pada tahap bentuk. Pada tahap impresi, individu ini berupaya merasakan secara imajinatif suatu realita sebagai suatu gambaran konkret yang objektif. Tujuan utama dalam hidupnya adalah tercapainya self-realization, self-fulfillment dan self-enjoyment. Tuntutan kepraktisan sulit dipenuhi oleh individu yang dominan sistem nilai aestetik di dalam dirinya sehingga kadang-kadang cenderung bersikap eksentrik, menentang, kurang lancar bergaul dengan orang lain, dan rendah rasa solidaritasnya. 4. Nilai Sosial Individu yang sistem nilai sosial dominan dalam dirinya memiliki sikap sosial yang mengutamakan kehidupan bersama, dan memiliki cukup tinggi keinginan untuk mengabdikan dirinya bagi kepentingan umum Mereka memiliki sifat baik hati, tidak mementingkan diri sendiri, dermawan, dan simpatik (Allport dkk, 1970: 5, Robinson dkk, 1974: 503). Menurut Spranger (1928 172), individu dengan sistem nilai sosial mengisi sikapnya dengan kelima sistem nilai lainnya (teoretik, ekonomik, aestetik, politik, dan religi), walaupun kadang-kadang sikap sosial sulit dipertemukan dengan sikap ekonomik dan sikap politik. Dijelaskan pula oleh Spranger bahwa sikap sosial tidak sama dengan tingkah laku sosial; yang dipentingkan dalam sikap

Kajian IPS SD

3-135

sosial adalah tujuan, sedangkan yang dipentingkan dalam tingkah laku sosial adalah pertimbangan rasional. Sikap sosial yang murni hanya mungkin nampak jika perbuatan individu itu didasari oleh rasa simpati atau rasa cinta sesama.
5. Nilai Politik Paul Wink, dkk (1997: 92) menjelaskan sistem nilai politik berkaitan dengan an interest in power, prestige, and leadership. Individu yang dominan sistem nilai politiknya cenderung bersikap mengejar kekuasaan atau ingin berkuasa tanpa mengindahkan sistem nilai lainnya. Sikap ingin berkuasa mendapat tempat utama sehingga yang dikejar adalah ingin menjadi pemimpin, senang berkompetisi dan perjuangan (Aliport dkk, 1970: 5, Robinson Dick, 1974: 503) Oleh Spranger (1928: 189) diungkapkan bahwa bagi manusia politis, kekuasaan merupakan kekuatan mental disertai keinginan untuk menguasai orang lain, dan memandang orang lain sebagai objek kekuasaan. Sikap politis ini dapat berwujud keinginan untuk bebas dan kekuasaan orang lain, dan juga cenderung ingin bebas dari berbagai tekanan baik dari dalam maupun dari luar dirinya. 6. Nilai Religi Sistem nilai religi, oleh Spranger (1928: 210-2) berkaitan dengan sifat religiosity, yakni suatu keadaan baik instingtif ataupun rasional, pengalaman tunggal (personal) yang positif ataupun negatif dihubungkan dengan keseluruhan nilai kehidupan individu. Sistem nilai religi ini merupakan sistem nilai yang paling tinggi pada individu yang percaya akan adanya suatu kekuatan di luar dirinya. Individu yang dominan sistem nilai religi di dalam dirinya cenderung memiliki sikap religius yang memandang dirinya sebagai bagian dan suatu totalitas, dan menilai segala sesuatu yang dialaminya dan sisi maknanya secara rohaniah. Sosok yang menjadi panutannya yang paling tinggi adalah Tuhan sang Pencipta dan memiliki kekuasaan yang absolut (Sumadi Suryabrata, 1983: 108, Allport-Vernon-Lindsay, 1970: 5). Sifat dasar manusia yang memiliki sikap religius yang tinggi akan nampak apabila nilai hanya diukur dalam pengalaman nilai nyata, terutama perasaan akan kebahagiaan atau kerinduan akan kebahagiaan. Mereka memandang masyarakat, alam sekitar (termasuk alam adikodrati atau alam gaib atau alam supranatural) sebagai satu kesatuan yang tidak terpecahbelah atau tidak dapat dipisahkan satu sama lain (Magma Suseno, 1985: 84).

3-136 Unit 3

Menurut Spranger (1928 213) ada 3 tipe sikap religius yakni, (1) tipe mistik yang imanen dan bersifat universalist, (2) tipe mistik yang transendental, dan (3) tipe gabungan antara yang universalist dan transendental.

B. Pengertian Nilai dan Sikap


Nilai adalah keyakinan, kepercayaan, norma atau kepatuhan-kepatuhan yang dianut oleh seseorang ataupun kelompok masyarakat tentang sesuatu (Kosasih Djahiri, 1980:5). Sedangkan menurut Fraenkel dalam Husein Achmad, 1981: 87) nilai menggambarkan suatu penghargaan atau semangat yang diberikan seseorang atas pengalaman-pengalamannya. Selanjutnya ia mengatakan nilai itu merupakan standar tingkah laku, keindahan, efisiensi atau penghargaan yang telah disetujui seseorang, dimana seseorang berusaha hidup dengan nilai tersebut serta bersedia mempertahankannya. Selanjutnya Koentjaraningrat (1974), mengemukakan bahwa suatu sistem nilai-budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi, yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup. Oleh karena itu sistem nilai-budaya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Sistem-sistem tata kelakuan manusia lain yang tingkatnya lebih konkret, seperti aturan-aturan khusus, hukum dan norma-norma, semuanya juga berpedoman kepada sistem nilai-budaya tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, secara umum nilai merupakan ukuran tentang baik-buruk, tentang tata-laku yang telah mendalam dalam kehidupan masyarakat. Nilai merupakan pencerminan budaya suatu kelompok masyarakat. Nilai apabila ditinjau sebagai sistem nilai, merupakan pedoman kehidupan bermasyarakat yang lebih tinggi tingkatnya dari pada norma sosial, karena norma sosial itu juga bersumber dan berpedoman kepada sistem nilai. Sistem nilai tidak hanya mempengaruhi tingkah laku dan tindakan seseorang, melainkan lebih jauh dari itu yaitu menjadi dasar untuk mencapai tujuan hidupnya. Sistem nilai yang menjadi landasan dan pedoman hidup bangsa Indonesia yang paling utama adalah Pancasila. Bagi dunia pendidikan, Pancasila menjadi dasar pendidikan nasional. Dengan demikian nilai-nilai yang terkandung pada sila-sila Pancasila harus ditanamkan dalam pengajaran IPS. Menurut Bimo Walgito, sikap adalah keadaan yang ada pada diri manusia yang menggerakkan untuk bertindak dan menyertai manusia dengan perasaanperasaan tertentu dalam menanggapi objek dan semua itu terbentuk atas
Kajian IPS SD

3-137

pengalaman (1983:52-55). Sedangkan menurut Siti Partini Suardiman (1894:76), sikap merupakan kesiapan merespon yang bersifat positif atau negatif terhadap objek atau situasi secara konsisten. Selanjutnya Koencaraningrat (1974), menjelaskan bahwa sikap adalah suatu disposisi atau keadaan mental di dalam jiwa dan diri seorang individu untuk bereaksi terhadap lingkungannya (baik Iingkungan manusia atau lingkungan masyarakatnya, baik lingkungan alamiah maupun lingkungan fisiknya). Walaupun berada di dalam diri individu, sikap biasanya juga dipengaruhi oleh nilai budaya dan sering pula bersumber pada sistem nilai budaya. Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adanya pada diri seseorang, jadi sikap bukan ada pada alam pikiran orang sebagai anggota masyarakat. Sikap merupakan reaksi emosional seseorang terhadap lingkungannya, baik secara positif maupun negatif, baik berkenaan dengan tujuan maupun penolakan tentang kondisi sosial yang dialaminya. Walaupun sikap mental ini ada pada diri seseorang tetapi sangat dipengaruhi oleh sistem nilai, pengalaman, dan pendidikan. Oleh karena itu pendidikan, khususnya pengajaran IPS, dapat digunakan sebagai sarana untuk membina sikap mental anak didik.

C. Menanamkan Nilai dan Sikap Dalam Ilmu


Penanaman sikap yang baik melalui pengajaran IPS, tidak dapat dilepaskan dari mengajarkan nilai dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat. Dengan kata lain, strategi pengajaran diri dalam IPS bertujuan untuk membina dan mengembangkan sikap mental yang baik. Materi dan pokok bahasan pada pengajaran IPS dengan menggunakan berbagai metode (multi methode) digunakan untuk membina penghayatan, kesadaran, dan pemilikan nilai-nilai yang baik pada diri siswa. Dengan terbinanya nilai-nilai secara baik dan terarah pada mereka, sikap mentalnya juga akan menjadi positif terhadap rangsangan dari lingkungannya, sehingga tingkah laku dan tindakannya tidak menyimpang dari nilai-nilai yang luhur. Dengan demikian tingkah laku dan tindakannya selalu akan dilandasi oleh tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan terhadap lingkungannya. Penanaman nilai dan sikap pada pengajaran IPS hendaknya dipersiapkan dan dirancang secara berkesinambungan dengan penekanan pada setiap tingkat yang berbeda. Semakin tinggi tingkatnya semakin besar unsur pemahaman dan pertanggungjawabannya. Pengajaran IPS dilaksanakan dalam waktu yang terbatas, sehingga tidak mungkin dapat memperkenalkan seluruh nilai-nilai kehidupan manusia kepada
3-138 Unit 3

siswa. Oleh karena itu nilai-nilai yang akan ditanamkan kepada siswa merupakan nilai-nilai yang pokok dan mendasar bagi kehidupan manusia. Menurut Paul Suparno, SJ. (2001) sikap dan tingkah laku yang berlaku umum, yang lebih mengembangkan nilai kemanusiaan dan mengembangkan kesatuan sebagai warga masyarakat perlu mendapatkan tekanan. Beberapa sikap dan tingkah laku itu antara lain sebagai berikut. 1. Sikap penghargaan kepada setiap manusia. Setiap manusia harus mengembangkan sikap menghargai kepada manusia lain karena siapapun orangnya adalah bernilai, inilah yang menjadi hak asasi manusia. Sikap menghargai hak asasi manusia harus dipunyai oleh setiap manusia. Oleh karena itu tindakan meremehkan, menghina, merendahkan, apalagi mengganggu kebahagiaan orang lain dianggap tidak baik. 2. Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia, sopan, dan tepat janji. Sikap ini jelas membantu orang dalam berhubungan dengan orang lain dan hidup bersama orang lain. 3. Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain serta mau hidup bersama orang lain yang berbeda. Sikap ini jelas sangat membantu kita menjadi manusia, karena memanusiakan manusia lain. Maksudnya setiap manusia harus menghargai keberadaan orang lain karena bagaimanapun juga manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Bagi bangsa Indonesia, sikap ini jelas sangat diperlukan untuk mengembangkan sikap demokratis. Apalagi sikap rela hidup bersama, meskipun lain gagasan dan lain ideologi, perlu ditekankan. Kita rela hidup bersama dalam perbedaan karena perbedaan adalah keadaan asasi kita. 4. Kebebasan dan tanggung jawab. Sikap manusia sebagai pribadi bahwa ia mempunyai kebebasan untuk mengungkapkan dirinya dan bertanggung jawab terhadap ungkapannya. Sikap ini berlaku baik terhadap dirinya sendiri, terhadap orang lain, maupun terhadap alam dan Tuhan. Sikap ini jelas diwujudkan secara bertanggung jawab dalam kebebasan mimbar, kebebasan berbicara, dan kebebasan untuk mengungkapkan gagasan. Siswa diajak bertanggung jawab terhadap tindakannya dan tidak lari dari tanggung jawab. 5. Penghargaan terhadap alam. Alam diciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia agar dapat hidup bahagia. Berkenaan dengan hal tersebut penggunaan alam hanya untuk dirinya sendiri

Kajian IPS SD

3-139

tidak dibenarkan. Demikian juga pengrusakan alam yang hanya dapat memberikan kehidupan kepada segelintir orang juga tidak dibenarkan. 6. Penghormatan kepada Sang Pencipta. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sudah selayaknya kita menghormati Sang Pencipta. Melalui penghayatan iman, siswa diajak untuk menghormati dan memuji Sang Pencipta. Pujian itu dapat diwujudkan dalam sikap berbuat baik kepada semua makhluk ciptaan, termasuk pada diri sendiri. Sikap menghargai iman orang lain, menghargai budaya orang lain perlu dikembangkan dalam kerangka rela hidup saling membantu dan menerima orang lain. 7. Sikap yang merupakan pengembangan pribadi manusia yang menunjang penyempurnaan diri pribadi misalnya, disiplin, bijaksana, cermat, mandiri, dan percaya diri. Meskipun hal-hal itu tidak langsung berkaitan dengan orang lain, tetapi membantu dalam kerja sama dengan orang lain. Sikap mental dan tingkah laku tersebut di atas harus selalu dikembangkan. Dalam pengembangannya harus dijiwai oleh nilai-nilai, latihan mengungkapkan sikap mental secara baik, terarah, dan terpuji. Kesadaran dan penghayatan siswa terhadap nilai yang menjadi landasan dan falsafah hidup bangsa Indonesia harus ditanamkan secara berkesinambungan, sehingga sikap mental siswa menjadi benar-benar memancarkan kebenaran, keluhuran, dan tanggung jawab. Pada jenjang Sekolah Dasar (SD), siswa harus diperkenalkan pada proses pengembangan pemahaman alasan-alasan akan nilai-nilai yang diperkenalkan. Pada siswa kelas rendah, unsur-unsur permainan dan penanaman nilai tidak boleh dilupakan. Sebab pada tahap ini, siswa harus dikondisikan merasa senang dalam hidup bersama, bersosialisasi, dan mulai mengenal ilmu pengetahuan. Kegiatan yang dapat diperkenalkan antara lain: mengunjungi museum, kebun binatang, tempat-tempat bersejarah, mengenal lingkungan alam, dan sebagainya. Ilmu pengetahuan haruslah dicintai bukan ditakuti dan menjadi ancaman bagi siswa. Nilai-nilai yang ditanamkan kepada siswa harus semakin diperdalam dengan cara memperkenalkan mengapa nilai-nilai itu ditanamkan. Tahap demi tahap mulai dikembangkan unsur pemahaman kepada diri siswa. Nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan kepahlawanan harus sudah mulai diperkenalkan dan harus mendapat tekanan serta perhatian. Ceritera dan dongeng dapat menjadi sarana yang baik untuk pengenalan dan penanaman nilai-nilai tersebut. Pada kelas tinggi, harus ditambah porsi pemahamannya. Kegiatankegiatan harus dipilih supaya dapat membangun sikap tanggung jawab, keteraturan, dan kebersamaan dalam kelompok yang saling membantu.

3-140 Unit 3

Pemberian tugas baik yang bersifat individu maupun kelompok, diskusi, dan tanya jawab merupakan metode yang cocok untuk menanamkan nilai dan sikap dalam pengajaran IPS. Pada jenjang SLTP, nilai dan sikap yang ditanamkan harus disampaikan dengan argumentasi yang rasional. Kegiatan-kegiatan yang dijalankan harus diarahkan pada pembentukan sikap pribadi dalam kebersamaan yang dilandasi dengan pemikiran matang dan mendalam. Pada jenjang ini ditanamkan tanggung jawab sosial selain tanggung jawab pribadi dalam kegiatan kelompok yang terarah. Penanaman nilai dan sikap dalam pengajaran IPS dapat ditempuh dengan cara pemberian tugas, diskusi, dan tanya jawab. Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah nilai dan sikap yang telah tertanam sejak SD harus semakin diperdalam sampai suatu keyakinan bahwa apa yang telah diajarkan dan dilaksanakan adalah baik. Dengan demikian diharapkan nilai-nilai dan sikap yang ditanamkan sudah menjadi suatu kebiasaan yang sudah diyakini kebenarannya. Pada jenjang SMA, porsi pengembangan nilai dan sikap lebih kecil dibandingkan porsi pengembangan akademis. Ini bukan berarti nilai dan sikap yang telah diperoleh melalui pengajaran IPS di SD dan SLIP ditinggalkan, melainkan harus semakin dihayati dengan kesadaran dan pengertian yang mendalam. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar harus semakin mengembangkan pola pemikiran dan pendalaman nilai-nilai kehidupan. Pada jenjang Perguruan Tinggi, yang harus dikembangkan adalah aspek akademis secara tuntas. Ini berarti bahwa penanaman nilai-nilai hidup dan pembentukan sikap hidup diharapkan telah puma pada jenjang SMA. Pada jenjang ini harus dikembangkan pendalaman secara ilmiah akan nilai-nilai hidup manusia dengan pertanggungjawaban yang mendalam dan ilmiah. Penanaman nilai dan sikap kepada siswa itu penting. Ungkapan ini senada dengan tujuan pengajaran IPS yang selain mengembangkan pengetahuan juga mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai serta sikap kepada siswa. Leonard Kenworthy (dalam Kosasih Djahiri dan Fatimah Mamun.1978/1979 :107) mengemukakan rumus sebagai berikut: P (Pengetahuan)+S (Sikap) + K (Keterampilan) = B (Behavior = kelakuan). Hal tersebut menggambarkan bahwa sikap lahir secara bersamaan, satu sama lain tidak dapat dipisah-pisahkan. Bila keempat aspek tersebut mampu kita

Kajian IPS SD

3-141

ajarkan atau kita bina kepada siswa maka sikap seseorang akan terlatih dan terbina pula. Namun harus kita sadari bahwa tidak selamanya kita dapat mengajarkan keempat aspek itu dalam pengajaran suatu konsep. Hal itu dapat diatasi dengan menggunakan teknik dan langkah tertentu. Nilai-nilai sopan santun, baik dan buruk, adil dan tidak adil, dan sebagainya dapat ditanamkan kepada siswa dengan cara menimbulkan kesadaran siswa sendiri dan melalui cara-cara kritis rasional dalam proses belajar mengajar dan ditanamkan secara bertahap. Penanaman nilai melalui drilling atau hafalan semata tidaklah tepat, sebab siswa menerima suatu nilai hanya sebagai pengetahuan yang disimpannya dalam benaknya atau berusaha ke arah mengubah sikap dengan secara terpaksa, semu atau pura-pura tanpa keyakinan. Pengajaran nilai dan sikap hendaknya benarbenar mampu menyentuh kesadaran nilai siswa itu sendiri dan tertanam melalui logika pembenaran yang dapat diterima siswa itu, sehingga nilai-nilai tersebut menjadi milik dan keyakinan yang tidak mudah berubah. Pengajaran IPS pada hakekatnya adalah pengajaran yang mensosialkan diri dan pribadi siswa. Dengan demikian siswa dengan segala kepribadiannya atau sikapnya hendaknya mampu meresapi (menghayati), mengadaptasi (menerima), dan mempraktekkan nilai-nilai umum yang berlaku di masyarakat. Setiap konsep, topik atau tema pelajaran IPS memiliki nilai-nilai tertentu yang oleh siswa perlu dikaji, diolah, ditelaah dan dicocokkan dengan dirinya, serta diproses menjadi miliknya untuk kemudian digunakan sebagai pola atau barometer perbuatan dalam hidupnya. Kalau nilai dan sikap tersebut memang dianggap baik untuk orang lain, maka dapat dikomunikasikan dan disebarluaskan kepada orang lain dengan cara wajar.

3-142 Unit 3

Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi sub unit 2 mengenai sikap dan nilai dalam IPS, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini! 1. Diskusikan dengan teman-teman Anda, atas pertanyaan! Mengapa nilai dan sikap positif perlu ditanamkan pada diri peserta didik? 2. Sistem nilai yang ada dalam diri setiap peserta didik berkaitan erat dengan lapangan hidup! Jelaskan oleh Anda keterhubungan antarsistem nilai tersebut dengan sikap hidup peserta didik dalam kehidupan sehari-hari! 3. Mengapa nilai merupakan pencerminan budaya suatu kelompok dan merupakan pedoman kehidupan bermasyarakat yang tingkatannya lebih tinggi dari pada norma sosial? Jelaskan!

Rambu-Rambu Jawaban Latihan


Pertanyaan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan kunci jawabannya. Anda harus menggali jawabannya. Oleh karena itu, Anda harus menggali jawaban sendiri atau berdiskusi dengan sesama mahasiswa, dan bahkan dengan dosen kunjung Anda untuk memperoleh jawaban atas persoalan-persoalan di atas. Anda dipersilahkan melakukannya.

Rangkuman
Pengembangan SDM melalui pendidikan mutlak diperlukan, lembaga pendidikan menyiapkan tenaga kependidikan yang bertugas mengelola proses pendidikan di tingkat pendidikan dasar. Kaitannya dengan pengembangan SDM yang berkualitas maka, tugas guru benar-benar berperan namun kualitas itu dipengaruhi oleh keragaman karakteristik individu peserta didik karena keragaman itu mempengaruhi kecenderungan sikap dan perilaku. Salah satu informasi penting yang harus diketahui dalam memahami keragaman karakteristik individu peserta didik adalah sistem nilai, karena nilai yang ada dalam diri individu peserta didik menjadi standar berperilaku. Sistem nilai dalam konteks pengembangan SDM yang berkualitas diperlukan upaya pemetaan nilai yang dianut oleh peserta didik agar dapat dipahami nilai yang luhur menjadi norma tatanan kehidupan sosial secara harmonis dalam berperilaku. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai teoretik, ekonomik, keindahan nilai sosial, nilai politik dan nilai religius.

Kajian IPS SD

3-143

Penanaman nilai dan sikap bertujuan membina dan mengembangkan sikap mental yang baik. Dengan demikian peserta didik dengan aneka ragam karakteristiknya diharapkan akan menghayati, menyadari dan memiliki nilai yang positif dalam kehidupan sosial. Selanjutnya segala tindakan akan selalu dilandasi tanggung jawab baik terhadap dirinya sendiri maupun lingkungannya. Untuk itu penanaman nilai dan sikap harus bersifat berkesinambungan.

Tes Formatif 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1. Individu yang memiliki cukup tinggi keinginan untuk mengabdikan dirinya bagi kepentingan umum dan memiliki sifat baik hati, dermawan, tidak mementingkan diri sendiri termasuk nilai. A. religi B. ekonomik C. sosial D. politik 2. Redaksi pada no. 1 di atas termasuk. A. sikap sosial B. sikap ekonomi C. tingkah laku sosial D. pertimbangan rasional 3. Di bawah ini adalah ciri-ciri tenggang rasa dalam nilai religius, kecuali A. mengakui adanya perbedaan B. suka menonjolkan kebenaran C. menjaga perasaan orang lain D. tidak menonjolkan perbedaan 4. Sikap ulet untuk meraih keberhasilan hidup di bawah ini, kecuali A. rajin belajar setiap hari B. belajar tepat pada waktunya C. tidak membuang-buang waktu D. acuh tak acuh dalam belajar
3-144 Unit 3

5. Sikap dan tingkah laku yang berlaku umum, yang lebih mengembangkan nilai kemanusiaan dan mengembangkan kesatuan sebagai warga masyarakat di bawah ini, kecuali. A. sikap penghormatan kepada sang pencipta B. sikap penghargaan kepada setiap manusia C. sikap berorientasi pada masa lampau D. sikap tanggung rasa, jujur, berlaku adil suka mengabdi. Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir unit ini, hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 2. Jumlah Jawaban Yang Benar Tingkat penguasaan = x 100% 5 Konversi penguasaan : 90 -100% : baik sekali 80 - 89% : baik 70 79% : cukup
< 70% : kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Subunit 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Subunit 2, terutama bagian yang belum dikuasai.

Kajian IPS SD

3-145

Subunit 3 Keterampilan Dalam Ilmu Pengetahuan Sosial


ebagai guru selain berperan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah-sekolah formal, juga dapat berperan dalam kehidupannya di masyarakat. Pengetahuan dan keterampilan dasar IPS akan membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan di sekolah, juga dapat membantu dan membimbing dirinya dalam berkiprah di dalam masyarakat. Hal ini mau tidak mau karena guru sebagai anggota masyarakat. Sehubungan dengan itu dalam bahasan Subunit 3 akan dibicarakan yang berhubungan dengan penerapan keterampilan dalam ilmu pengetahuan sosial dalam kehidupan masyarakat. Kehidupan manusia di permukaan bumi telah menimbulkan bermacam-macam masalah. Masalah-masalah tersebut meliputi masalah ekonomi, budaya, politik, hukum, lingkungan dan lain sebagainya. Masalah-masalah di atas menuntut perhatian dan pemikiran manusia untuk mengatasinya. Selanjutnya dalam kegiatan pendidikan yakni membina konsep dan pengembangan generalisasi bagi peserta didik pun sering mengalami hambatan karena tidak memiliki kompetensi atau keterampilan seperti keterampilan berbahasa, keterampilan menggunakan perbendaharaan kata-kata yang berhubungan dengan aneka ragam konsep disiplin ilmu sosial, keterampilan membaca, keterampilan membaca dan menggunakan peta dan globe, keterampilan menggunakan alat-alat pelajaran dan sebagainya. Oleh karena itu untuk mengungkapkan permasalahan yang pelik baik permasalahan umum manusia maupun permasalahan pendidikan penerapan ilmu pengetahuan sosial dengan pendekatan interdisipliner dapat membantu untuk mengungkapkan sebab terjadinya masalah dan membantu memecahkan masalah-masalah pendidikan di atas melalui penyusunan alternatif pemecahan. Untuk selanjutnya, kita akan melihat penerapan keterampilan dalam IPS dalam kehidupan bermasyarakat yang dapat dibahas dari beberapa aspek, seperti keterampilan mental, personal, sosial, motorik dan keterampilan intelektual.

3-146 Unit 3

A. Keterampilan Mental
Sebelum kita bicara keterampilan mental, terlebih dahulu, kita pertanyakan: apakah yang dimaksud dengan mental itu? Ada yang menjelaskan bahwa mental itu meliputi sistem nilai atau pandangan hidup dan sikap (value system and attitude). Sistem nilai adalah konsepsi yang abstrak yang dianut oleh sebagian besar warga masyarakat mengenai apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang penting dan apa yang sepele, apa yang berharga dan apa yang kurang berharga dan sebagainya. Misalnya, orang-orang dalam suatu masyarakat memandang atau menilai bahwa hidup berkumpul di tempat kelahiran bersama dengan seluruh keluarga dan kerabat adalah lebih baik daripada merantau seorang diri. Tetapi ada juga orangorang dalam suatu masyarakat memandang atau menilai bahwa justru kemauan dan keberanian merantau adalah lebih baik dan harus dimiliki setiap pemuda daripada kesenangan hidup menetap di tempat kelahiran sampai ia meninggal dunia. Contoh di atas menunjukkan sistem nilai atau pandangan hidup yang berlaku pada dua masyarakat. Dari contoh itu jelas bahwa sistem nilai itu dapat berbeda pada kelompok sosial yang berlainan. Memang demikian adanya. Oleh karena itu ada pepatah yang mengatakan bahwa lain padang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya. Kita harus menghadapi masyarakat dengan pendirian. Mengenai sikap diterangkan sebagai kecenderungan yang tetap dalam beraksi terhadap lingkungannya. Perlu diketengahkan bahwa antara sistem nilai dan sikap ada hubungannya. Orang yang menilai bahwa tinggal di tempat kelahiran lebih baik dari pada orang yang merantau, akan bersikap menolak terhadap anjuran untuk bertransmigrasi, misalnya. Selanjutnya sikap ini akan merupakan dasar bagi suatu perbuatan atau tindakan. Dalam contoh di atas, orang tersebut misalnya akan menyatakan tidak bersedia bertransmigrasi, ketika petugas menanyakan kepadanya tentang kesediaannya untuk bertransmigrasi. Jadi, orang yang punya sistem nilai menunjang pembaharuan/pembangunan akan mempunyai sikap menunjang pembaruan/pembangunan dan demikian pula tindakannya. Mengenai wujud nilai dan sikap yang menunjang itu meskipun terdapat rumusan yang berlainan, tetapi tidak ada perbedaan yang fundamental. Bagi kita/orang yang mengetahui dan memahami apalagi sebagai gum Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) seperti halnya Anda akan keberadaan sistem nilai dan

Kajian IPS SD

3-147

sikap masyarakat yang berlaku di setiap wilayah, lebih-lebih sistem nilai dan sikap masyarakat di mana Anda tinggal. Dengan mengetahui itu Anda dapat menilai apakah sistem nilai dan sikap tersebut baik atau buruk, menghambat upaya pembaruan/pembangunan atau mendukungnya dan sebagainya. Dalam kehidupan di masyarakat kita masih banyak menemukan sikap mental yang tidak cocok atau menghambat pembangunan. Seperti yang dikemukakan oleh Kuntjaraningrat (Antropolog) terdapat beberapa sikap mental yang menghambat pembangunan, di antaranya sikap mental penerobosan (mengambil jalan pintas), sikap mental priyayi, sikap mental yang mengagung-agungkan masa lalu, sikap mental yang cepat puas dan lain sebagainya. Sikap mental penerobos yang dimiliki oleh orang-orang yang ingin mencapai cita-cita/target dengan menempuh jalan pintas dan biasanya ditempuh dengan jalan yang tidak sesuai prosedur/aturan yang ada, sedangkan kemampuannya sendiri sebenarnya tidak mendukungnya. Barangkali kita sering mendengar perkataan seperti yang penting sekarang, terserahlah untuk masa mendatang atau nanti .... ya , bagaimana nanti saja, atau bisa juga: yang penting kaya, terserah jalannya dari mana saja (menghalalkan segala cara), dan lain sebagainya. Sikap mental priyayi, orang yang memiliki mental yang demikian apabila ia menghadapi atasan, terlalu mengagungkan/menyembah-nyembah (menjilat), tetapi kalau dengan bawahan, memenas, kalau perlu menginjaknya. Sikap mental mengagungkan masa lalu, orang yang demikian biasanya menganggap masa lalu lebih baik dari sekarang. Hidup sekarang banyak masalah/susah, dulu saya hidup senang serba kecukupan, dulu saya dihormati/dipuja-puja orang sekarang saya diacuhkan orang, dan sebagainya. Sikap mental yang cepat puas, orang yang demikian merasa cepat puas dengan apa yang ada/dimiliki, tidak ingin berusaha untuk meningkatkannya, mereka cepat pasrah, bagaimana nasib saja. Orang yang mempunyai mental seperti ini jelas tidak kreatif/kurang kreatif. Itu hanya sekadar- beberapa contoh sikap mental yang ada pada kehidupan bermasyarakat di sekitar kita, tentunya masih banyak lagi contoh-contoh semacam itu. Silahkan Anda mencari contoh lain yang terdapat di sekitar tempat kediaman Anda! Selanjutnya, kita ingin melihat sikap mental (mentalitas) yang bagaimana yang mendorong pembangunan yang juga merupakan kemampuan/keterampilan IPS yang dapat Anda terapkan, sebagai berikut. 1. Memandang bahwa hidup ini dapat diperbaiki.

3-148 Unit 3

Orang ini tidak menyerah begitu saja pada nasib, melainkan menghargai usaha dan kemampuannya. Ia percaya akan kemampuan akal, ilmu dan teknologi. Kalau ia ingin berhasil baik dalam bercocok tanam misalnya maka ia bukannya akan membakar kemenyan, melainkan akan berusaha dengan menggunakan prinsip-prinsip intensifikasi pertanian dengan baik dan benar. 2. Menghargai usaha manusia dalam mencapai hasil yang lebih baik. Orang ini tidak puas dengan apa yang telah dimilikinya, melainkan berusaha untuk mencapai yang lebih bermutu, lebih banyak, cara yang lebih efisien dan produktif, dan seterusnya. Ia bersedia menerima pembaruan dan perubahan. 3. Mempunyai kesadaran waktu yang tinggi. Orang ini menggunakan waktunya secara efisien, tidak menyianyiakan/membuang waktu dengan berpangku tangan/melamun atau pekerjaan yang sia-sia/tidak berguna. Perhatiannya akan hari esok menyebabkan ia hidup secara hemat dan membuat rencana mengenai hari yang akan datang. 4. Mampu menyatakan pendapat/gagasan dan menghargai pendapat/gagasan orang lain. Orang ini percaya kepada kemampuan dan harga diri sendiri, memperhatikan kepentingannya sendiri di samping kepentingan masyarakat. Ia tidak tenggelam terhadap pengaruh dan kepentingan pihak lain. Ia menghargai seseorang sesuai dengan prestasinya. Itulah sifat-sifat terpenting dan manusia yang berjiwa atau bermental pembangunan. Ada orang-orang yang menekankan bahwa dengan memiliki sifatsifat itu, hal-hal lainnya mudah didatangkan, seperti modal keterampilan teknis, keahlian mengelola, fasilitas-fasilitas fisik, dan sebagainya. Sifat-sifat yang demikian merupakan keterampilan mental yang harus dimiliki oleh Anda sebagai guru IPS dalam kehidupan bermasyarakat.

B. Keterampilan Personal
Manusia lahir ke permukaan bumi sebagai satu kesatuan biologik atau sebagai individu yang belum mendapat pengaruh lingkungan di sekitarnya. Secara biologik manusia terus berkembang dan mendapat pengaruh dari lingkungan di sekitarnya. Kalau individu tadi itu telah mendapat pengaruh lingkungannya, maka ia disebut person atau suatu pribadi. Person atau suatu pribadi adalah manusia yang telah menjadi anggota masyarakat atau sebagai anggota kelompok di masyarakat. Manusia sebagai individu memiliki potensipotensi yang dapat berkembang melalui proses pendidikan. Proses pendidikan

Kajian IPS SD

3-149

terjadi pada lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Akibat proses pendidikan disertai penanaman nilai-nilai/norma-norma sosial budaya maka terjadi person atau pribadi yang memiliki kepribadian (personality). Mengenai kepribadian (personality), banyak yang berpendapat! mengartikan istilah kepribadian tersebut, antara lain G.W. Aliport mengemukakan bahwa kepribadian adalah organisasi dinamik sistem psiko-fisik yang ada pada suatu individu, yang menentukan karakteristik tingkah laku dan berpikirnya. Sedangkan Hornell Hart mengemukakan batasan kepribadian adalah organisasi dinamik, ide, sikap dan kebiasaan yang dibina dari dasar mekanisme psiko-fisik yang diwariskan secara biologik dari organisme tunggal dan dari transmisi pola budaya secara sosial, dan yang menjelmakan semua pengaturan motif, keinginan dan tujuan individu terhadap kebutuhan dart kemungkinan lingkungan sosial dan subsosialnya. Dan kedua batasan di atas dapat kita ungkapkan bahwa kepribadian merupakan organisasi dinamik dari proses-proses kejiwaan yang diwariskan secara biologik berkenan dengan sikap, keinginan, pikiran dan tingkah laku sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungannya. Dari ungkapan dinamikanya ternyata kepribadian seseorang itu luwes dan cenderung mengalami perubahan. Tetapi meskipun demikian, kepribadian itu memiliki sifat dasar yang stabil yang mencirikan kepribadian itu secara normal. Karakteristik sebagai ciri dari kepribadian merupakan perpaduan faktor individu sebagai hasil kesatuan psikofisik warisan biologik dengan faktor lingkungan, yang diterima individu dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Jadi kepribadian terbentuk sejak lahir, dan dari pengaruh lingkungan tempat ia tinggal. Kepribadian seseorang merupakan perpaduan antar warisan biologik dengan kondisi kehidupannya. Karena baik biologik maupun kondisi kehidupan yang dimiliki dan dijalani tiap orang tidak sama maka dapat dikatakan tidak ada dua orang yang memiliki kepribadian yang sama. Tiap orang memiliki kepribadian masing-masing yang tidak sama dengan kepribadian orang lain, walaupun dalam saw keluarga. Namun demikian kita sebagai kelompok/masyarakat, bahkan sebagai bangsa memiliki kepribadian tertentu, yang memiliki ciri-ciri/karakteristik tertentu yang dapat dibedakan dengan kelompok/masyarakat atau bangsa lainnya. Orang Sunda memiliki kepribadian sendiri yang berbeda dengan kepribadian orang Batak. Orang/bangsa Indonesia memiliki kepribadian sendiri yang berbeda dengan kepribadian bangsa-bangsa lainnya.

3-150 Unit 3

Kepribadian seseorang dibina dan dikembangkan oleh lingkungan tertentu, baik luas maupun sempit. Selanjutnya kepribadian tidak hanya dibina oleh lingkungan, melainkan kepribadian itupun dapat mempengaruhi lingkungan. Tokoh-tokoh masyarakat dan pemimpin-pemimpin besar pada zamannya, yang kepribadiannya kuat dan agung, malah bukan hanya mempengaruhi lingkungan di sekitarnya, bahkan dapat mengendalikan lingkungan ke arah tertentu. Contohnya para nabi/rasul, tokoh-tokoh lainnya seperti kepala-kepala negara apakah raja-raja/presiden, tokoh-tokoh dalam berbagai bidang kehidupan, dan lain sebagainya merupakan orang-orang yang memiliki kepribadian yang kuat. Nah, sekarang bagaimana dengan Anda sebagai orang yang telah mempelajari bahkan sebagai guru IPS. Dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat sebagai anggota masyarakat. Tentunya pengetahuan, keterampilan dasar IPS dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di dalam lingkungan masyarakat tempat tinggal Anda dalam IPS selain kita dapat mengembangkan pengetahuan yang berhubungan dengan pemahaman konsep-konsep, teori-teori, fakta-fakta yang ada di lingkungan sekitar, juga penanaman nilai/norma-norma yang baik untuk dapat diterapkan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan berbekal pengetahuan IPS, akan memberi ciri/karakter tertentu dalam pembentukan kepribadian. Dalam lingkungan masyarakat ia dapat memberi contoh/menunjukkan kepribadian yang baik sebagai suri teladan yang dapat dijadikan panutan oleh anggota masyarakat lainnya baik dalam perkataan sikap maupun perbuatan/tingkah lakunya. Lebih dari sekadar contoh/teladan yang dapat dilihat oleh anggota masyarakat lainnya, ia juga harus dapat mempengaruhi dan mengendalikan hal-hal yang dianggap kurang baik yang dilakukan anggota masyarakat ke arah yang lebih baik. Contohnya, pada sistem nilai suatu kelompok orang yang dapat menghambat pembaruan/pembangunan, seperti pandangan lebih baik hidup berkumpul dengan keluarga/famili daripada merantau ke daerah lain atau makan tidak makan asal kumpul, banyak anak banyak rejeki, dan sebagainya. Jelas ini sistem nilai yang menghambat pembangunan yaitu pembangunan transmigrasi, pembangunan program keluarga berencana, dan sebagainya. Bagaimana menghadapi hal yang semacam ini! Tentunya dengan dasar pengetahuan IPS, kita harus berusaha untuk merubah sistem mulai/pandangan masyarakat semacam ini dengan berbagai keterampilan, antara lain memberi penjelasan kepada masyarakat akan pentingnya program transmigrasi atau program KB, baik yang berhubungan dengan: landasan berpikirnya, kebaikannya, jaminan masa depan, dan sebagainya.

Kajian IPS SD

3-151

Tentunya masih banyak keterampilan lain yang dapati. Anda kerjakan dalam membina kepribadian anggota masyarakat di mana Anda tinggal. Silahkan cari contoh lainnya!

C. Keterampilan Sosial
Masyarakat yang merupakan kelompok manusia yang tinggal pada wilayah tertentu yang diikat oleh norma/sistem nilai yang dimilikinya selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi pada setiap masyarakat tidak sama. Ada masyarakat yang berubahnya sangat lambat, tetapi ada juga masyarakat yang berubah dengan cepat. Perubahan sosial dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pertumbuhan demografi, akan mendorong pertumbuhan dan perkembangan aspek kehidupan manusia lainnya. Pertumbuhan dan pertambahan penduduk, akan mendorong pertumbuhan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia yang tidak dapat ditinggalkan yaitu kebutuhan ekonominya. Cara manusia memenuhi kebutuhan ini dari waktu ke waktu telah mengalami perubahan dan perkembangan. Dalam memanfaatkan sumber daya atau lingkungan, manusia telah melakukan perubahan cara mulai dari cara meramu kepada bercocok tanam sampai cara bertani yang modern, peternakan dan sampai pula pada industri modern. Perubahan cara pemenuhan kebutuhan tadi atau lebih sempit lagi perubahan produksi, sudah pasti diikuti oleh perubahan-perubahan lainnya, seperti perubahan organisasi, perubahan struktur, perubahan nilai dan norma, dan lain sebagainya. Kalau perubahan dalam kelompok telah meliputi berbagai aspek (organisasi, struktur, nilai dan norma, kelembagaan), dan telah didukung dan diakui oleh sebagian besar anggota kelompok maka pada kelompok itu sudah terjadi perubahan sosial. Perubahan sosial dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi di masyarakat, yang meliputi berbagai aspek kehidupan, sebagai akibat adanya dinamika anggota masyarakat, dan yang telah didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat, merupakan tuntutan kehidupan dalam mencari kestabilannya (Nursid Sumaatmadja, 1980: 88). Interelasi dan interaksi sosial manusia di masyarakat, mendorong perkembangan berpikir dan reaksi emosional para anggotanya. Hal ini mendorong masyarakat untuk mengadakan berbagai perubahan sesuai dengan suasana tadi. Perkembangan kualitas anggota masyarakat, juga menjadi pendorong terjadinya perubahan sosial. Dengan

3-152 Unit 3

demikian perubahan sosial itu karena adanya dorongan dari dalam dan dari luar kelompok. Perubahan sosial yang disebabkan faktor-faktor dan dalam kelompok adalah karena penemuan-penemuan atau penciptaan-penciptaan baru (inovasi). Tentunya terjadinya penemuan-penemuan barn (inovasi) dapat terjadi apabila anggotaanggota masyarakat memiliki hal-hal berikut: 1. Adanya kesadaran anggota masyarakat akan perlunya upaya meningkatkan kehidupan secara terus-menerus. Kesadaran tersebut akan timbul apabila adanya rasa tidak puas terhadap apa yang telah dicapainya. Oleh David C. Mc. Clelland dikatakan memiliki Ach (Need for Achievement) yang tinggi. Need for Achievement adalah suatu dorongan kebutuhan untuk mencapai prestasi yang lebih baik. 2. Adanya kualitas anggota masyarakat dalam kelompok yang kreatif. Anggota masyarakat yang kreatif ini merupakan inovator dan modernisator bagi perubahan sosial dan perubahan dalam kelompok yang bersangkutan. Oleh para ahli psikologi, orang yang memiliki akal dan daya kreatif yang tinggi ini, disebut vitus mental. 3. Adanya suasana persaingan yang sehat di antara anggota-anggota masyarakat untuk mencapai prestasi yang tinggi demi kemajuan kelompok yang bersangkutan. 4. Adanya dorongan kepada anggota yang berprestasi baik berupa piagam penghargaan maupun insentif lain, agar ia terus berprestasi dan berkarya. Sedangkan yang berasal dri luar yang berpengaruh terhadap perubahan sosial nampaknya lebih dominan. Hal ini disebabkan karena globalisasi yang semakin terbuka, lebih-lebih pada saat sekarang ini di mana teknologi semakin canggih. Masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam suatu kebudayaan yang kemudian terjadi perubahan sosial pada masyarakat itu. Masuknya unsur-unsur kebudayaan tadi dapat melalui akulturasi (kontak kebudayaan), dapat juga berupa asimilasi (pembauran unsur kebudayaan) atau juga melalui difusi (penyebaran unsur kebudayaan). Contoh unsur-unsur kebudayaan asing (yang berasal dari luar) banyak sekali yang kita jumpai di tengah-tengah kehidupan kita, yang kadang-kadang kita sendiri tidak merasakan bahwa hal tersebut berasal dari luar dan kita merasakan sebagai kebudayaan kita sendiri. Dan ini terjadi di berbagai bidang kehidupan kita, mulai dari sistem pendidikan (sistem persekolahan), proses produksi (pertanian, kerajinan, pertemuan, industri dan sebagainya), bentuk bangunan, corak pakaian, ilmu pengetahuan dan teknologi, sampai kepada

Kajian IPS SD

3-153

berbagai hasil produksi, bahkan juga yang berhubungan dengan sikap hidup, cara hidup, cara bertingkah-laku dan sebagainya. Tentu saja unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk ke dalam masyarakat kita banyak bermanfaat dalam rangka kita membangun bangsa dan negara ini. Tanpa pengaruh luar, jelas kita akan tertinggal dengan negara-negara lain yang sudah lebih dahulu bahkan kita akan tertinggal lebih jauh lagi. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita miliki sekarang yang tentunya berasal dan kebudayaan luar, kita bisa membangun seperti kita rasakan saat ini. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi kita bisa memanfaatkan sumber daya alam yang kita miliki. Kita bisa meningkatkan produksi pertanian, kita bisa mengolahnya sehingga nilai ekonominya bertambah. Begitu juga dalam bidang produksi lainnya sehingga kehidupan bangsa kita dari tahun ke tahun terus meningkat. Namun demikian tidak semua unsur-unsur kebudayaan asing (luar), membawa dampak positif, yang membawa dampak negatif bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara pun, banyak. Banyak unsur-unsur kebudayaan asing tidak cocok dengan kebudayaan kita, yang dapat menjadi permasalahan bagi masyarakat kita, misalnya pergaulan. Sikap hidup, cara hidup ke Baratbaratan dan sebagainya. Lebih-lebih sarana komunikasi yang semakin canggih unsur-unsur kebudayaan yang tidak cocok dengan kebudayaan bangsa kita, cepat dapat dilihat, ditangkap bahkan ditiru. Minum-minuman keras, obat-obatan terlarang, pergaulan bebas, sadisme, perkosaan serta pelanggaran hukum lainnya yang banyak dilakukan terutama oleh para pemuda terutama yang terjadi di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan kota-kota lainnya di Indonesia, bahkan juga sudah merambat dan menyebar ke desa-desa bukan mustahil akibat pengaruh asing (luar), yang merupakan masalah sosial yang dapat kita lihat dan rasakan pada saat ini. Yang jelas unsur-unsur kebudayaan asing sulit untuk dibendungnya dan memang mustahil untuk menutupnya karena kondisi globalisasi yang sudah melanda dunia ini. Yang penting dalam menghadapi kondisi semacam ini, kita harus membekali para pemuda atau masyarakat dengan penanaman norma-norma/nilai-nilai yang cocok dengan kebudayaan kita, terutama norma-norma/nilai-nilai keagamaan. Yang tentunya cocok dengan nilai yang ada pada/terkandung dalam Pancasila. Masalah sosial yang ada di masyarakat kita, memang sangat beragam dan kompleks, oleh karena itu untuk mengatasi/mengurangi masalah tersebut tidaklah mudah. Hal ini disebabkan oleh faktor penyebabnyapun berasal dan berbagai faktor.

3-154 Unit 3

Untuk mengatasi/mengurangi masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat perlu kerja sama dari berbagai departemen secara lintas sektoral dengan berbagai keahlian secara terpadu. Pemecahan masalah sosial yang dilakukan departemen atau oleh salah satu bidang keahlian melalui satu disiplin ilmu tidak akan dapat menyelesaikannya secara tuntas. Bagaimana dengan peran Anda yang berbekal pengetahuan IPS dalam kehidupan bermasyarakat? Keterampilan-keterampilan dasar IPS yang bagaimana yang dapat diterapkan dalam kehidupan yang penuh gejolak, tantangan, dan masalah? Sebagai guru IPS, tentunya juga sebagai anggota masyarakat mau tidak mau harus berperan dan peka terhadap berbagai kejadian dan masalah yang terjadi di Masyarakat Anda tidak boleh bersifat masa bodoh atas kejadian-kejadian atau masalah-masalah dalam kehidupan di masyarakat Anda harus aktif dan melibatkan diri dan bersatu dengan anggota masyarakat lainnya untuk meningkatkan taraf hidup dan membantu mencarikan jalan pemecahan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat. Keterampilan-keterampilan dasar IPS yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain berikut ini. 1. Dalam upaya meningkatkan taraf kehidupan masyarakat; sebagai anggota masyarakat, ia harus melibatkan diri dalam berbagai kegiatan pembangunan bersama anggota masyarakat lainnya. Dengan berbekal ilmu pengetahuan yang dimiliki ia harus kreatif dan bertindak sebagai inovator dan dinamisator gerak pembangunan. Di sini diperlukan ide-ide dan gagasan-gagasan terhadap pembaruan/pembangunan yang diperlukan masyarakat. 2. Dalam upaya menangkal unsur-unsur kebudayaan yang tidak sesuai, ia harus dapat menyadarkan kepada anggota masyarakat akan pentingnya menjaga dan memelihara norma-norma luhur yang terkandung dalam Pancasila maupun agama sebagai pegangan hidupnya. Untuk menanamkan kesadaran akan hal tersebut, pengetahuan anggota masyarakat perlu terus ditingkatkan sehingga ia tahu mana yang baik mana yang buruk dan tidak cocok bagi kebudayaan kita. Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui ceramah-ceramah, penyuluhan, pengajian (agama), pesantren kilat dan lain sebagainya. Dengan demikian anggota masyarakat dapat memilih unsurunsur kebudayaan-kebudayaan asing mana yang dapat Ia terima dan mana yang ditolak. 3. Dalam rangka upaya mengatasi/mengurangi masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat, misalnya masalah kenakalan remaja, pergaulan bebas,

Kajian IPS SD

3-155

tindakan asusila, kekerasan dan sadisme, dan lain sebagainya serta masalah lingkungan seperti pencemaran, banjir, kekeringan, erosi dan lain sebagainya diperlukan keterampilan untuk mencarikan jalan pemecahannya. Dalam mengambil langkah-langkah mengatasi/mengurangi masalah permasalahan tersebut. Seperti contoh yang dikemukakan di atas, bahwa suatu masalah terjadi akibat berbagai faktor, oleh karena itu pendekatan dapat dilihat dari berbagai disiplin ilmu sosial. Di sinilah keterampilan-keterampilan dasar IPS membantu untuk melihat faktorfaktor penyebab dan timbulnya suatu permasalahan sosial secara interdisiplinen/multidisipliner. Dengan mengetahui berbagai faktor-faktor terjadinya masalah sosial yang ada di masyarakat maka upaya mengatasi permasalahan tersebut akan lebih tepat pada sasarannya.

D. Keterampilan Motorik (motor skill)


Keterampilan motorik merupakan salah satu keterampilan yang paling nyata dari kemampuan manusia. Keterampilan ini dapat dikembangkan dan dibina melalui keterampilan berbuat, berlatih, dan koordinasi indera serta anggota badan. Dalam proses belajar mengajar keterampilan motorik tampak dalam kegiatan menggambar, menggaris, membuat peta, membuat model, menggunting, dan sebagainya. Proses belajar mengajar dalam pengajaran IPS yang menggali kenyataan hidup dengan menggunakan berbagai media pengajaran, merupakan sarana yang baik untuk melatih keterampilan motorik siswa. Dalam hal ini guru dapat memberi tugas mengumpulkan berbagai artikel, berbagai gambar, berbagai potret, dan bahkan membuat perlengkapan tertentu, misalnya alat peraga yang digunakan dalam poses belajar mengajar IPS. Semua itu dapat melatih keterampilan motorik atau fisik siswa. Untuk meningkatkan keterampilan motorik, siswa harus banyak melakukan latihan-latihan. Sebagai contoh guru memberi tugas kepada siswa untuk melakukan kunjungan ke berbagai instansi untuk mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan IPS. Selain itu siswa juga dapat diberi tugas untuk menyusun karya tulis tentang gejala, peristiwa, dan masalah sosial yang mereka alami dalam kehidupan sehari-ban. Seorang guru yang kreatif tidak akan kehabisan bahan untuk melatih keterampilan motorik siswa.

3-156 Unit 3

E. Keterampilan Intelektual (intellectual skill)


Keterampilan ini memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan lingkungan dalam bentuk simbul-simbul atau konsep. Individu belajar mulai dari tingkat yang paling rendah, misalnya menulis huruf a, dan maju sampai ke tingkat yang lebih tinggi berapa pun adalah sesuai dengan keinginan dan kemampuan intelektualnya individu. Sebagai contoh, belajar mulai dari yang paling dasar sampai pendidikan formal, dari keterampilan berbahasa sampai keterampilan teknik suatu ilmu (misalnya teknik mesin). Mempelajari keterampilan intelektual adalah mempelajari sesuatu yang telah ada atau yang telah memiliki ciri-ciri tertentu. Misalnya, mempelajari bagaimana mengidentifikasi kapal laut pemecahan masalah mengapa kapal dapat berjalan di atas air dan tidak tenggelam, adalah merupakan keterampilan intelektual. Tetapi mempelajari apa kapal itu, adalah keterampilan yang hanya mencari suatu informasi Keterampilan intelektual yang dikembangkan dalam pengajaran IPS bertujuan untuk melatih siswa berpikir logis dan sistematis dalam memecahkan persoalan yang nyata dalam kehidupan di masyarakat. Aktivitas yang tampak dalam proses belajar adalah mengumpulkan, menunjukkan, memahami, menerapkan, menganalisa, dan menilai (Saidihardjo dan Sumadi HS, 1996:9798). Sangat banyak gejala, peristiwa, dan masalah sosial yang dapat dibahas bersama untuk mempertajam daya pikir, daya nalar, daya tanggap dan daya kritis siswa terhadap gejala kehidupan. Untuk meningkatkan dan memantapkan keterampilan intelektual tersebut, guru dapat melaksanakannya dengan melalui metode tanya jawab dan diskusi, Di sisi lam siswa dirangsang agar dapat mengajukan persoalan sendiri tentang hal-hal yang dianggap timpang dalam masyarakat. Dengan demikian siswa akan menjadi cepat tanggap, kritis, dan kreatif terhadap hal-hal yang dirasa tidak wajar yang mereka lihat dan alami dalam kehidupannya sehari-hari. Mereka juga akan memiliki penalaran yang lebih peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Keterampilan intelektual ini menjadi bekal yang berharga bagi siswa dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan dan masalah dewasa ini dan bekerja sama dengan orang lain, keterampilan mengambil giliran pekerjaan dalam kehidupan bermasyarakat, keterampilan menghormati dan menghargai orang lain, keterampilan terhadap kepekaan akan kehidupan masyarakat, keterampilan mengarahkan dan menguasai diri sendiri dalam kehidupan bermasyarakat, dan keterampilan mengajukan gagasan dan pandangan terhadap pengalaman orang lain. Keterampilan-

Kajian IPS SD

3-157

keterampilan tersebut tidak akan dapat diperoleh dengan begitu saja, melainkan harus diperoleh dengan melalui latihan-latihan yang terarah. Pengajaran IPS, yang mengajarkan segala hal yang berhubungan dengan hidup dan kehidupan bermasyarakat, merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sosial siswa. Melakukan tugas kelompok, diskusi kelompok, mengajukan pendapat tentang kondisi kehidupan di masyarakat bukan hanya melatih keterampilan intelektual, melainkan juga dapat melatih keterampilan sosial. Selain itu guru juga dapat memberi tugas dengan melibatkan siswa dalam kegiatan organisasi kesiswaan, kegiatan PMI, kegiatan kerja bakti, dan lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat meningkatkan dan memantapkan keterampilan sosial siswa. Dengan meningkatnya keterampilan sosial, diharapkan penghayatan dan pengamalan siswa terhadap sila-sila Pancasila akan semakin meningkat. Dengan bimbingan guru, siswa harus mengembangkan keterampilanketerampilan tersebut melalui tugas dan latihan dalam proses belajar mengajar IPS di sekolah. Dengan demikian keterampilan motorik, keterampilan intelektual, dan keterampilan sosial yang telah dimiliki siswa akan senantiasa berkembang dan menjadi lebih mantap. Demikianlah gambaran yang berhubungan dengan keterampilan dalam ilmu pengetahuan sosial.

Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Subunit 3 mengenai keterampilan dalam ilmu pengetahuan sosial di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini 1. Dalam kehidupan bermasyarakat, banyak dijumpai permasalahan sosial. Jelaskan keterampilan-keterampilan IPS apa saja yang dapat diterapkan dalam menghadapi serta mengatasi masalah-masalah sosial tersebut? 2. Coba Anda kemukakan sikap mental masyarakat yang ada di sekitar Anda yang menghambat pembangunan sebut dan jelaskan! 3. Guru IPS selain ia harus melaksanakan tugas-tugas kependidikan di sekolah, ia juga harus berperan di masyarakat jelaskan mengapa demikian? Diskusikan dengan teman mahasiswa anda dalam kelompok kecil! 4. Masalah sosial yang terjadi di masyarakat seperti masalah pengangguran, masalah lingkungan, kemiskinan dan sebagainya, merupakan suatu sistem yang dapat dilihat atau dipertimbangkan dari berbagai aspek kehidupan. Coba Anda
3-158 Unit 3

memilih salah satu masalah sosial di atas dengan memberi contoh mengatasinya dengan menggunakan pendekatan interdisipliner ilmu-ilmu sosial, diskusikan dengan teman untuk menemukan jawabannya!

Rambu-Rambu Jawaban Latihan


Pertanyaan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan kunci jawabannya. Anda harus menggali jawaban sendiri atau berdiskusi dengan sesama mahasiswa untuk memperoleh jawaban atas persoalan-persoalan di atas. Anda dipersilahkan melakukannya.

Rangkuman
Menghadapi kehidupan masyarakat yang serba dinamis dalam jagat raya ini, banyak hambatan, tantangan serta permasalahan yang ada perlu mendapat perhatian kita bersama termasuk Anda mahasiswa sebagai anggota masyarakat. Untuk mengetahui permasalahan yang pada masyarakat, tentunya tergantung kepada ketajaman panca indera, pengalaman dan pengetahuan yang ada pada diri kita masing-masing. Pengertian dan penghayatan dipengaruhi oleh minat, perhatian dan keingintahuan pribadi kita masing-masing sebagai pengaruh dan kerja sama kondisi psiko-biologis, lingkungan dan pendidikan kita. Sebagai guru IPS yang juga sebagai anggota masyarakat, dalam hidup dan kehidupan di tengah-tengah masyarakat yang selalu mengalami perubahan, ia harus memiliki bakal kemampuan/keterampilan mental, kemampuan/keterampilan personal dan sekaligus memiliki kemampuan/keterampilan sosial sebagai innovator maupun untuk menyelamatkan kehidupan dan kelestarian masyarakat. Sebagai anggota masyarakat yang memiliki ilmu pengetahuan dalam hal ini Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dituntut kreativitas sehingga ia dapat berperan sebagai inovator dan dinamisator dalam proses pembaruan/pembangunan. Berbagai keterampilan dasar IPS dapat diterapkan dalam kehidupan sosial bermasyarakat, baik dalam melihat permasalahan sosial yang terdapat di lingkungan masyarakat, seperti faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan maupun upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Keterampilan dasar IPS dalam melihat permasalahan ditinjau dari berbagai aspek dengan pendekatan

Kajian IPS SD

3-159

berbagai bidang studi ilmu-ilmu sosial secara interdisiplin/terintegrasi sehingga untuk mengatasinya dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan tuntas.

Tes Formatif 3 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1. Sebagai keterampilan dasar IPS yang dapat diterapkan dalam rangka membantu memgatasi permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat adalah. A. memberi pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya memiliki pengetahuan sosial (IPS) B. menanamkan kesadaran kepada anggota masyarakat akan pentingnya hidup bersama C. membantu faktor penyebab dari sudut pandang disiplin ilmu-ilmu sosial secara terintegrasi/interdisipliner D. memberikan ceramah-ceramah yang berhubungan dengan penanaman nilainilai yang terkandung dalam pancasila untuk menangkal unsur-unsur kebudayaan asing 2. Lingkungan yang dominan dan yang pertama mempengaruhi kepribadian seseorang adalah. A. lingkungan alam/fisik dimana seseorang itu tinggal B. lingkungan dimana segala fasilitas kehidupan lengkap C. lingkungan teman-teman sepermainan D. lingkungan keluarganya sendiri 3. Bagi seorang guru, termasuk guru IPS perlu memiliki kepribadian yang mantap dan baik, hal ini karena. A. guru mempunyai keterampilan dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat B. guru mempunyai keterbatasan keterampilan dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat C. guru merupakan contoh dan teladan bagi anggota masyarakat lainnya. D. guru mempunyai mental yang pantang menyerah

3-160 Unit 3

4. Sikap yang baik dalam menjaga kestabilan, keterampilan dan keamanan masyarakat dalam menerima unsur-unsur kebudayaan asing (luar) adalah. A. menutup diri rapat-rapat dari berbagai unsur kebudayaan asing B. membuka lebar-lebar berbagai unsur kebudayaan asing dapat memacu pembaruan/pembangunan C. membuka masuknya unsur-unsur kebudayaan asing, kemudian menyeleksinya mana yang cocok dengan kebudayaan kita dan mana yang tidak cocok yang dapat berpengaruh negatif terhadap kehidupan bermasyarakat D. bersifat acuh (masa bodoh) saja 5. Masalah-masalah sosial yang terdapat di masyarakat dapat terjadi pada.... A. masyarakat yang mendapat pengaruh asing (luar) B. masyarakat yang tidak mengalami perubahan C. masyarakat yang mengalami perubahan sosialnya sangat cepat D. setiap masyarakat, baik yang mengalami perubahan yang cepat maupun pada masyarakat yang lambat mengalami perubahan. Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 tentang keterampilan dalam Ilmu Pengetahuan Sosial, kemudian hitunglah jawaban yang benar, dengan menggunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 3. Jumlah Jawaban Yang Benar Tingkat penguasaan = x 100% 5 Konversi penguasaan : 90 -100% : baik sekali 80 - 89% : baik 70 79% : cukup
< 70% : kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Unit 4. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Subunit 3, terutama bagian yang belum dikuasai.

Kajian IPS SD

3-161

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Tes formatif 1

Tes formatif 2

1. D 2. B 3. A 4. B 5. B

1. C 2. A 3. B 4. D 5. C

TES FORMATIF 3

1. 2. 3. 4. 5.

B D C C D

3-162 Unit 3

Daftar Pustaka
Abdullah N. S (1987). Pengantar Ilmu Ekonomi. Bandung: Program Pendidikan Koperasi FPIPS IKIP. Achmad Sanusi, Dt. (1971). Studi Sosial di Indonesia. Bandung: IKIP. Bimo Walgito. (1983). Psikologi Sosial, suatu Pengantar. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Djojo Suradisastra, dkk. (1992). Pendidikan IPS III, Jakarta: Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti. Hidayati. (2004). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Bahan Ajar FIP Universitas Negeri Yogyakarta. Husein Achmad, dkk. (1982). Konsep-Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: FKIS IKIP. Kardiyono .(1980) Mengajar Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta P3G Departemen P dan K. Koentjaraningrat. (1969). Pengantar Antropologi. Jakarta: PD. Aksara. ______________(1974). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Kosasih Djahiri. (1979) Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: LPP-IPS IKIP. Maman Abdurahman (1980). Ilmu-Ilmu Sosial Dasar. Bandung: IKIP. Nursid Sumaatmadja. (1986). Materi Pokok Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Karunia UT.

Kajian IPS SD

3-163

Taneo. S. P. (2005). Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. (Bahan Ajar). Kupang Undana FKIP. Tukidi. B. (1992). Materi Ilmu Pengetahuan Sosial Bandung PGSD. Jakarta: FIP IKIP.

3-164 Unit 3

Unit

PENGARUH KEBUDAYAAN LUAR TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA


S.P. Taneo Pendahuluan
emampuan berpikir, belajar, dan menghasilkan sesuatu adalah kemampuan yang hanya dimiliki oleh manusia. Dengan kemampuan itu manusia dapat memenuhi berbagai kebutuhan melalui perantaraan kebudayaan. Kebudayaan dapat berupa ide, gagasan, adat istiadat yang berlaku di masyarakat dan hanya bersifat kebendaan. Mengingat pengetahuan, kemampuan dan kebutuhan manusia selalu berkembang, maka kebudayaan pun senantiasa mengalami perubahan. Perubahan kebudayaan dapat disebabkan oleh faktor dari dalam dan dapat pula disebabkan kena pengaruh dari luar. Pengaruh dari luar diantaranya karena adanya kontak dan komunikasi dengan masyarakat lain yang berbeda kebudayaannya. Negara Indonesia yang kaya akan rempah-rempah dan letaknya di jalur pelayaran yang strategis, tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh-pengaruh luar, baik yang sengaja maupun yang tidak sengaja menyentuh kehidupan masyarakat. Semua pengaruh itu tidak langsung diterima, tetapi melalui proses seleksi, modifikasi dan disesuaikan dengan kebudayaan setempat tanpa menghilangkan kaidah-kaidah pokoknya. Sehingga menghasilkan kebudayaan khas Indonesia. Dari Unit 4 ini Anda diharapkan dapat memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Menjelaskan kebudayaan masyarakat Indonesia. 2. Menjelaskan pengertian kebudayaan. 3. Menjelaskan unsur-unsur kebudayaan. 4. Menjelaskan sikap bangsa Indonesia terhadap kebudayaan luar (penjajah). 5. Menganalisa pengaruh positif dan negatif dari kebudayaan luar (penjajah).

Kajian IPS SD

4-165

6. Menjelaskan usaha-usaha perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan. Penguasaan pengaruh kebudayaan luar terhadap kebudayaan Indonesia, dan perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan sangat penting bagi Anda mahasiswa sebagai guru Sekolah Dasar (SD). Untuk membantu Anda dalam menguasai Unit 4 ini akan disajikan menjadi dua bahasan dan latihan pada bagian uraian sebagai berikut. 1. Pengaruh kebudayaan luar terhadap kebudayaan Indonesia 2. Perjuangan Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan Agar berhasil dengan baik mempelajari unit 4 ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut. 1. Bacalah pendahuluan unit ini dengan cermat agar memahami bagaimana dan untuk apa mempelajari unit ini! 2. Bacalah dengan cermat unit ini untuk menemukan kata-kata kunci yang dianggap penting dan merupakan hal baru! 3. Tangkap sari dari Unit 3 melalui pemahaman sendiri yang kemudian dapat menghubungkan pengaruh kebudayaan luar terhadap kebudayaan Indonesia dan perjuangan bangsa dalam mempertahankan budaya Indonesia dalam kemerdekaan melalui diskusi kelompok kecil! 4. Memantapkan pemahaman Anda melalui diskusi kelompok kecil dan menghubungkan hasil diskusi dengan pengalaman hidup sehari-hari tentang budaya dan mempertahankan kemerdekaan bersama dosen kunjung. Untuk itu Anda diminta mempelajari Subunit 1 dan 2 ini dengan tuntas baru pindah pada unit selanjutnya.

4-166 Unit 4

Subunit 1 Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap Kebudayaan Indonesia

empelajari IPS di SD, konsep-konsep sejarah dan antropologi mempunyai porsi yang cukup besar. Ruang lingkup pengajaran sejarah di SD antara lain meliputi: sejarah lokal, kerajaan-kerajaan di Indonesia, tokoh sejarah, bangunan bersejarah, Indonesia pada zaman penjajahan, dan beberapa peristiwa penting masa kemerdekaan. Berkaitan dengan hal ini, maka pembahasan tentang sejarah perkembangan kebudayaan di Indonesia tidak dapat pula diabaikan, karena hal ini merupakan bagian dari perkembangan bangsa Indonesia sendiri. Sejarah perkembangan kebudayaan Indonesia dapat dibagi ke dalam empat masa, yaitu masa pra sejarah, masa purba (kuno), masa madya, dan masa moderen. Dari keempat masa tersebut, yang akan dibahas dalam unit ini adalah masa setelah kebudayaan bangsa kita mendapat pengaruh dari kebudayaan luar, yakni sejak memasuki masa purba (kuno), ketika bangsa Indonesia sudah mengenal tulisan. Sedangkan masa pra sejarah, ketika bangsa kita belum mengenal tulisan, tidak akan dibahas dalam unit ini.

1. Kebudayaan Masyarakat Indonesia


Manusia adalah makhluk yang berpikir dan berakal, dengan pikiran itu ia menghasilkan berbagai alat dan cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Segala cara dan alat yang lahir atas akal manusia itu disebut kebudayaan. Tidak satu pun manusia yang hidup tanpa bantuan budaya, dan tidak ada budaya tanpa penciptaan oleh manusia. Budaya adalah ciptaan manusia, tapi budaya menguasai kehidupan manusia, karena itu kebudayaan disebut superorganik. Manusia di suatu tempat pasti memiliki kebudayaan maka menjadi masyarakat. Contoh: manusia membutuhkan makan, apa yang dimakan tergantung kepada lingkungan, bagaimana cara makan seperti pakai tangan, sendok, garpu, duduk tergantung kepada budaya masyarakat. Demikian pula dengan perumahan, mata pencaharian, sistem sosial dan sebagainya, tergantung pada budaya suatu masyarakat di suatu tempat. Kebudayaan berbeda antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain seperti orang Timor berbeda dengan orang Rote; orang Jawa berbeda dengan
Kajian IPS SD

4-167

orang Sunda; orang Manado berbeda dengan orang Irian Jaya; orang Jakarta berbeda dengan orang Padang, yang walaupun tujuan sama yaitu memenuhi kebutuhan pangan untuk itu kebudayaan merupakan salah satu bagian dari kehidupan sosial kemasyarakatan.

2. Beberapa Pengertian Kebudayaan


Kebudayaan: culture (Inggris): kultur (Jerman): Cultuur (Belanda): Co/ore (Latin), yang mengerjakan, memelihara, memuja. Beberapa batasan dikemukakan antara lain oleh: a. H. Takdir Alisyahbana: kebudayaan adalah manifestasi dari cara pikiran manusia. b. H. Agus Salim Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu budi mengandung makna akal, pikiran, pengertian, paham, pendapat, ikhtiar, perasaan. Sedangkan daya mengandung makna tenaga, kekuatan kesanggupan. c. Jadi kebudayaan merupakan himpunan segala daya upaya yang dikerjakan menggunakan hasil pendapat budi untuk memperbaiki sesuatu dengan tujuan mencapai kesempurnaan. d. Koentjaraningrat: Kebudayaan adalah keseluruhan dari kelakukan dan hasil kelakukan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. e. C. B. Taylor: Kebudayaan ialah suatu kesatuan yang terjalin, meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, kesusilaan, hukum dan tiap kesanggupan yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat. f. Ashley Monlagu: Kebudayaan ditafsirkan sebagai cara hidup suatu bangsa, lingkungan di mana segolongan manusia mendiami wilayah yang sama sebagai anggota masyarakat. Di dalam kebudayaan terdapat unsur-unsur kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat unsur-unsur kebudayaan adalah: a. Sistem religi. Semua aktivitas manusia yang bersangkut-paut dengan religi berdasarkan atas suatu getaran jiwa, sehingga suatu benda, suatu perbuatan atau gagasan mendapat nilai keramat (socred value). Misalnya benda-benda pusaka yang dianggap keramat mendapat tempat tersendiri dalam batinnya. b. Sistem organisasi kemasyarakatan.

4-168 Unit 4

c.

d. e. f. g.

Sistem kemasyarakatan berarti sistem dari hal-hal mengenai masyarakat atau lebih jelasnya sistem-sistem dari bagian-bagian unsur-unsur masyarakat, misalnya sistem perkawinan, sistem keluarga batih, sistem kelompokkelompok sosial. Sistem pengetahuan yaitu sistem yang dihasilkan berdasarkan kebudayaan yang terdapat dalam kelompok masyarakat tertentu, atau antara pengetahuan alam sekitar, flora, fauna, sifat dan tingkah laku. Bahasa. Kesenian. Sistem mata pencaharian. Sistem teknologi dan peralatan.

3. Kebudayaan Nasional
Nama Indonesia dikenal umum atau diterima umum pada tahun 1920-an. Nama Indonesia dikemukakan oleh JR. Higan pada tahun 1850, sebelum Hegan, yaitu G. W. Earl mengemukakan kata-kata Indu-Nesians dan Melayu-Nesians untuk penduduk asli kepulauan. Nama Indonesia yang baru diterima umum pada tahun 1920-an itu berkembang sebagai lambang persatuan nasional. Dengan demikian nama Indonesia digunakan untuk menyebut nama negara termasuk rakyat, pemerintah, wilayah dan juga nama-nama kebudayaan yang tumbuh di wilayah Indonesia. Kebudayaan nasional dibentuk oleh unsur-unsur kebudayaan suku/kebudayaan daerah yang masuk ke daerah kebudayaan lain dan diterima oleh daerah lain tersebut. Di Indonesia, kebudayaan daerah sangat banyak jumlahnya yang tersebar di daerah-daerah. Dalam UUD 1945 pasal 32 beserta penjelasannya dikemukakan bahwa Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia, serta berkembang sepanjang sejarah. Kebudayaan dari luar dapat memperkaya kebudayaan nasional. Pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional harus dilakukan bersamasama dengan pembinaan bangsa.

4. Pengaruh Kebudayaan Hindu


Masuknya pengaruh Hindu (India) ke Indonesia telah menimbulkan berbagai pendapat yang pada dasarnya mengemukakan golongan manakah dalam masyarakat Hindia yang mempunyai peranan dalam proses penyebaran pengaruh tersebut.

Kajian IPS SD

4-169

Menurut teori Waisya, yang dikemukakan oleh N. J. Krom, bahwa proses penyebaran kebudayaan Hindu adalah kelompok pedagang yang kemudian bergaul dan bercampur dengan masyarakat setempat. Menurut teori Brahmana, yang dikemukakan oleh J. C. Van Leur, bahwa golongan Brahmalah yang mempunyai peranan dalam penyebaran tersebut. Dari kedua teori di atas peranan orang Indonesia tidak dikemukakan. Teori arus balik yang dikemukakan oleh F. D. K. Bosch bahwa proses penyebaran kebudayaan Hindu di Indonesia, orangorang Indonesia turut menentukan karena mereka mempunyai peranan aktif sejak menuntut ilmu di perguruan tinggi di India sampai kepada proses penyebarannya di kalangan masyarakat Indonesia. Masuknya pengaruh kebudayaan Hindu di Indonesia menimbulkan perubahan besar dalam tatanan kehidupan masyarakat Indonesia meliputi kehidupan politik. ekonomi, sosial dan kebudayaan. a. Pengaruh Kebudayaan Hindu dalam Bidang Politik. Sebelum terpengaruh kebudayaan Hindu bangsa Indonesia sudah mempunyai susunan masyarakat teratur, antara lain memiliki paham Primus Inter Paras, Primus Inter Paras ini berarti yang pertama dari sesama, misalnya dalam hal penentuan kepala suku. Dengan adanya pengaruh kebudayaan Hindu maka sistem demokrasi Primus Inter Paras diganti dengan sistem kerajaan. Raja dianggap sebagai keturunan dewa, misalnya Raja Mulawarman dianggap titisan dewa Syiwa. Raja Purnawarman sebagai titisan dewa Wisnu, begitu juga Erlangga dianggap titisan Dewa Wisnu. Kedudukan Raja menjadi turuntemurun dan raja menjadi pusat segala-galanya. Kebudayaan Hindu banyak menimbulkan kerajaan-kerajaan di Indonesia, antara lain: 1) Kerajaan Kutai, berdiri sekitar abad 14. Rajanya yang terkenal yaitu Mulawarman (Cucu Raja Kundunga). Kerajaan Kutai menganut agama Hindu Syiwa. 2) Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Kerajaan ini berdiri di abad ke 5 diperintah oleh Purnawarman, seorang penganut agama Hindu Wisnu. Kerajaan ini berlokasi pada tepi sungai Citarum (Daerah Bekasi sekarang). Kerajaan Tarumanegara berakhir pada abad ke 7, akibat serbuan dari Sriwijaya. 3) Kerajaan Sriwijaya. Berdiri pada abad ke 7 yang diperkirakan terletak di sekitar Palembang. Kerajaan ini menjadi pusat pendidikan agama Budha terbesar di Asia Tenggara. Pada abad ke 8 Sriwijaya berhasil menguasai politik dan perdagangan di Indonesia, karena selat Malaka, selat

4-170 Unit 4

Karimata, selat Sunda dan daerah Bogor yang merupakan daerah-daerah strategis telah dikuasai. Di bawah pemerintahan Raja Bala Putra Desa kerajaan Sriwijaya berkembang pesat. Setelah mendapat saingan dalam percaturan politik dan kerajaan Singosari maka Sriwijaya mengalami kemunduran bahkan keruntuhan. 4) Kerajaan-kerajaan di Jawa Timur. Sejarah politik di Jawa Timur dibagi dalam empat periode: Periode kerajaan Medang (Raja Sindok dan Raja Erlangga). Periode Kerajaan Kediri Periode Kerajaan Singosari (Ken Arok) Periode Kerajaan Majapahit (Wijaya) b. Pengaruh Kebudayaan Hindu Bidang Ekonomi Pengaruh yang paling dominan dalam bidang ekonomiadalah sebagai berikut. 1) Timbulnya golongan-golongan pedagang, saudagar yang termasuk Kasta Waisya. 2) Kepulauan Nusantara makin dikenal oleh dunia karena hasil buminya. 3) Perdagangan innatura mulai berkurang, karena mata uang emas dan perak digunakan sebagai alat pembayaran. c. Pengaruh Kebudayaan Hindu di Bidang Sosial. Adanya sistem kasta yang merubah masyarakat Indonesia yang bercorak demokratis dan bersifat gotong royong. Kasta-kasta itu adalah Kasta Brahmana (para pendeta pimpinan upacara keagamaan), Kasta Satria (para Raja dan Panglima perang). Kasta Waisya (para saudagar, pedagang) dan Kasta Sudra (petani, hamba sahaya dan para budak). d. Pengaruh Kebudayaan Hindu di Bidang Kebudayaan Pengaruh kebudayaan Hindu ini yaitu di bidang seni bangunan candi, seni sastra dan seni patung. 1) Bangunan candi Candi yaitu bangunan tempat pemujaan. Di dalam candi tersimpan sajian dan arca pemujaan. Bangunan candi di Indonesia dibagi dalam dua langgam yaitu Langgam Jawa Tengah yang terdiri dari langgam Jawa Tengah Utara, contoh : Kompleks Candi Dieng, Kompleks Candi Gedong Songo dan Langgam Jawa Tengah Selatan, contoh Kompleks Candi Borubudur, Kompleks Candi Prambanan, dan Kompleks Candi

Kajian IPS SD

4-171

Sewu yang bersifat ke-budha-budhaan juga Mendut, Langgam Jawa Timur, contoh: Candi Panataran, dan Candi Singosari. 2) Seni Patung dan Seni Ukir. Seni patung/seni ukir erat hubungannya dengan keagamaan. Seni patung di Indonesia pada zaman Hindu dibagi dalam dua bagian, yaitu patung dewa-dewa agama Hindu dan patung dewa-dewa agama Hindu terdiri dari patung Syiwa, Wisnu dan patung Brahma. Patung dewa-dewa agama Budha yaitu patung Dhayani, Budha, manusia Budha dan Dhayani Boddhissatwa. 3) Seni Sastra Berbentuk prosa dan puisi. Prosa misalnya cerita Ramayana dan Mahabharata, sedangkan puisi (tembang) berupa tembang Jawa Kuno, yang disebut Katawen atau Kidung (di Jawa Tengah).

5. Pengaruh Kebudayaan Islam


Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari Gujarat (India) yang telah beragama Islam, dari Persia dan Arab. Bahkan sejak abad ke 7 sudah ada para pedagang Arab yang bermukim di Indonesia menetap di pantai barat Sumatera, yang diperkirakan di Barus untuk mendapatkan Kapur Barus. Dari batu nisan yang ditemukan di Sumatera diketahui bahwa di situ telah dimakamkan Sultan Malik As - Saleh yang meninggal tahun 1297. Samudera yang merupakan kerajaan di daerah Aceh bagian utara. Tentang telah adanya penganut Islam di daerah tersebut dapat diketahui dari berita Marco Polo yang telah singgah di sana pada tahun 1292. Kerajaan Samudra yang kemudian dikenal Samudra Pasai menjalin hubungan dagang dengan Jawa Timur. Sejalan dengan kegiatan perdagangan, maka Islam masuk ke pelabuhan-pelabuhan di pantai utara Jawa Timur, dari sini kemudian menyebar ke Maluku sambil mencari rempahrempah. Peranan Samudra Pasai sebagai pusat perdagangan dan pusat penyebaran Islam digantikan oleh Malaka. Tempat-tempat yang sudah memperoleh Islam baik melalui Samudra Pasal maupun Malaka, meneruskan penyebaran Islam ke daerah-daerah lainnya di Indonesia. Masuknya Islam di Indonesia menimbulkan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam. Kerajaan Islam pertama di Jawa yaitu kerajaan Demak (Rajanya R. Patah), kerajaan Banten (Sultan Hasanuddin), kerajaan Mataram (Sultan Adiwijaya). Pengaruh kebudayaan Islam terlihat dari: 1) Adanya bangunan-bangunan mesjid.

4-172 Unit 4

2) Bentuk makam. 3) Hasil kesusasteraan, misalnya: cerita tentang Amir Hamzah, Bayan Budiman 1001 malam, dan hikayat Hang Tuah.

6. Pengaruh Kebudayaan Barat


Masuknya bangsa-bangsa barat di Asia tenggara khususnya di Indonesia pada abad 16 secara bertahap membawa bangsa Indonesia ke dalam lingkungan perdagangan Internasional dan bersamaan dengan itu secara bertahap masuknya kekuasaan asing di Indonesia, yaitu secara berturut-turut bangsa Portugis, Spanyol, Inggris dan kemudian Belanda. Pada mulanya mereka datang ke Indonesia hanya terbatas pada kegiatan perdagangan. Namun kemudian dari bangsa-bangsa tersebut tidak saja ingin memonopoli perdagangan, tetapi ingin berkuasa. Mereka menganggap dirinya di atas bangsa Indonesia dalam segala hal. Beberapa pengaruh dari kebudayaan barat antara lain: 1) Perubahan sikap hidup yang semula mementingkan kehidupan kerohanian, ramah tamah, dan gotong-royong, menjadi materialistis, dan individualistis. 2) Terbentuknya pusat-pusat pemerintahan: kota propinsi, kota kabupaten, kota distrik. Pusat kota adalah alun-alun yang dikelilingi gedung-gedung penting. 3) Terdapat dua lapisan sosial, yaitu kaum buruh dan pegawai. Kebudayaan dengan mentalitas pegawai masih mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia sampai sekarang. 4) Tersebarnya agama Kristen yang disiarkan oleh organisasi-organisasi penyiaran agama (Missie dan Zending). Penyiarannya terutama di daerah yang penduduknya belum terpengaruh Hindu, Budha atau Islam, antara lain Irian Jaya, Maluku Tengah, Maluku Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur dan pedalaman Kalimantan. 5) Bahasa dan kesenian serta ilmu pengetahuan.

Kajian IPS SD

4-173

Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda materi Subunit 1 mengenai pengaruh kebudayaan luar terhadap kebudayaan Indonesia di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini. 1. Bagaimana penyebaran kebudayaan Hindu di Indonesia menurut Bosch. Jelaskan? 2. Sebutkan sebuah contoh mengenai adanya pengaruh kebudayaan Hindu dalam bidang politik? 3. Jelaskan pengaruh kebudayaan Hindu dalam bidang ekonomi dan bidang sosial? 4. Jelaskan proses masuknya kebudayaan Islam di Indonesia? 5. Jelaskan motif kedatangan bangsa Barat di Indonesia dan pengaruhnya terhadap kehidupan penduduk Indonesia?

Rambu Jawaban Latihan


Persoalan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan rambu jawabannya. Anda harus menggali jawaban sendiri melalui diskusi dengan sesama mahasiswa, untuk memperoleh jawaban atas persoalan-persoalan di atas Anda dipersilahkan melakukannya.

4-174 Unit 4

Rangkuman

Kebudayaan adalah segala ciptaan manusia yang dipergunakan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan memenuhi kebutuhan hidup. Kebudayaan dapat berupa gagasan, ide, adat istiadat dan kebendaan. Kebudayaan terdiri dari unsur teknologi, sistem sosial, sistem politik, sistem kepercayaan dan agama, bahasa dan kesenian. Kebudayaan selalu bersifat dinamis, karena manusia sebagai pencipta budaya selalu berubah jumlahnya dan daya ciptanya. Perubahan kebudayaan dapat disebabkan faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri seperti penemuan, perubahan jumlah dan komposisi penduduk, adanya ketidakpuasan atau penyimpangan terhadap budaya yang berlaku. Selain itu perubahan kebudayaan dapat pula disebabkan oleh faktor yang berasal dari luar seperti bencana alam, peperangan dan kontak dengan kelompok lain yang berbeda kebudayaannya. Pembauran antara dua kebudayaan yang berbeda tanpa menimbulkan hilangnya ciri khas atau kepribadian kebudayaan asal disebut akulturasi. Kebudayaan masyarakat Indonesia sekarang merupakan hasil akulturasi yang sebelumnya melalui seleksi dan modifikasi sehingga tidak menghilangkan ciri khas kepribadian Bangsa Indonesia.

Kajian IPS SD

4-175

Tes Formatif 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.


1. Kebudayaan berdasarkan asal katanya, berarti .... A. memenuhi B. menguasai C. menggunakan D. budi 2. Kebudayaan diperlukan oleh manusia untuk .... A. mencari kepuasan B. memenuhi kebutuhan C. menaklukkan alam D. hidup bermasyarakat 3. Di bawah ini yang tidak termasuk teknologi . A. pengolahan B. penemuan C. transportasi D. kepercayaan 4. Manakah pernyataan di bawah ini yang tidak benar? A. Kebudayaan diturunkan dari generasi ke generasi. B. Kebudayaan selalu berubah. C. Kebudayaan hasil adaptasi genetic manusia. D. Kebudayaan harus diakui dan didukung oleh masyarakat. 5. Kebudayaan adalah manifestasi dari cara pikiran manusia ini pendapat dari.. A. C. B. Tylor B. H. Takdir Alisyahbana C. H. Agus Salim D. Koentjaraningrat. Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif Subunit 1 yang terdapat di bagian akhir unit ini, hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 1.
4-176 Unit 4

Tingkat penguasaan =

Jumlah Jawaban Yang Benar x 100% 5

Konversi penguasaan : 90 -100% : baik sekali 80 - 89% : baik 70 79% : cukup

< 70% : kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Subunit 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Subunit 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Kajian IPS SD

4-177

Subunit 2 Perjuangan Indonesia Dalam Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan

alam mata pelajaran IPS di SD liputan bahannya meliputi dua bahan kajian pokok, yaitu pengetahuan sosial dan sejarah. Khusus tentang pengajaran sejarah ruang lingkup pengajarannya meliputi: sejarah lokal, kerajaan-kerajaan di Indonesia, tokoh dan peristiwa, bangunan bersejarah, Indonesia pada zaman penjajahan Portugis, Spanyol, Belanda, dan pendudukan Jepang, serta beberapa peristiwa penting masa kemerdekaan. Untuk bisa mengajarkan bahan-bahan pengajaran tersebut tentu Anda sebagai guru SD perlu menguasai bahan- bahan tersebut dengan baik. Oleh karena itu, dalam unit ini Anda kami ajak untuk mempelajari dan mengkaji bahan-bahan pengajaran sejarah, khususnya pada periode penjajahan bangsa Barat dan Jepang sampai pada proklamasi kemerdekaan. Periode ini merupakan periode sejarah yang penting dan perlu dipelajari oleh peserta didik untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan mereka. Pada unit ini Anda akan kami ajak untuk memahami bagaimana penderitaan bangsa Indonesia di bawah penjajahan, bagaimana perlawanan bangsa Indonesia terhadap para penjajah, dan memahami bagaimana usaha bangsa Indonesia dalam memproklamasikan kemerdekaannya.

1. Penjajahan dan Akibatnya


a. Penjajahan Bangsa Barat Bangsa Indonesia mempunyai sejarah yang sangat panjang. Mereka hidup dalam kemakmuran dan ketentraman selama berabad-abad. Beberapa kerajaan besar dan kecil banyak berdiri di tanah nusantara. Sriwijaya dan Majapahit merupakan dua kerajaan besar yang menggambarkan kejayaan bangsa yang mendiami tanah nusantara ini. Berbagai pengaruh budaya dari luar yang bersumber pada ajaran Hindu, Budha, Islam secara damai turut menghiasi kehidupan bangsa ini. Namun pada abad kelima belas kehidupan yang tenteram di Indonesia mulai terusik oleh kedatangan bangsa-bangsa Barat atau Eropa ke dunia Timur (termasuk ke Indonesia) antara lain karena jalur perdagangan mereka

4-178 Unit 4

di Laut Tengah dikuasai oleh Islam Turki. Mereka akhirnya jalan lain ke dunia Timur untuk mencari sendiri barang-barang dagangan yang mereka butuhkan. Bangsa Eropa yang pertama-tama datang ke dunia Timur adalah bangsa Portugis dan Spanyol. Mereka mengirim armada kapalnya ke dunia Timur dengan membawa misi agama, perdagangan, dan daerah koloni. Pada tanggal 17 Juni 1494 diadakan perjanjian antara Spanyol dan Portugis yang disebut Tratados de Tordesillas yang seakan membagi dunia dalam kekuasaan mereka. Dalam perjanjian itu ditarik garis khayal dari sebuah titik yang terletak 370 mil di sebelah barat Tanjung Verde melintas dari Kutub Utara ke Kutub Selatan. Berdasarkan perjanjian itu armada Portugis berangkat ke arah Timur dengan harapan akan menemukan dunia Timur, dan armada Spanyol ke arah Barat. Perjanjian Tordesillas inilah yang dapat dianggap sebagai titik awal lahirnya kolonialisme dan imperialisme di dunia Timur oleh bangsabangsa Barat. 1) Penjajahan Portugis (1511-1575) Bangsa Portugis pertama kali menancapkan kaki penjajahannya di tanah air tercinta pada tahun 1511. Ketika itu armada Portugis dengan dipimpin oleh Admiral Alfonso D Albiqueque tiba dan menaklukkan Malaka, yang merupakan bagian dari wilayah Nusantara. Sejak saat itulah mereka memperkuat kekuasannya di Nusantara. Dengan dikuasainya Malaka, maka berarti terbukalah jalan untuk menguasai daerah-daerah lainnya di Nusantara yang kaya akan rempah-rempah (cengkeh, pala, merica, dan sebagainya) yang merupakan barang dagangan yang mahal di Eropa. Satu demi satu kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara dapat ditaklukkannya. Pada tahun 1521 Portugis yang sebenarnya pada mulanya hanya mencari barang dagangan ke dunia Timur, akhirnya mereka malah menaklukkan, menguasai dan menjajah bangsa yang ada di Nusantara ini. 2) Penjajahan Spanyol (1522-1529) Armada Spanyol yang semula berangkat dari negerinya ke arah barat ternyata akhirnya sampai juga ke dunia Timur. Mereka pada tahun 1521 sampai di Filipina dan kemudian sampai ke kepulauan Maluku, yakni di Tidore pada tahun 1522. Tanpa terduga sebelumnya, armada Spanyol dan Portugis yang semula berlayar bertentangan arah, ternyata bertemu di Maluku. Agar tidak timbul perselisihan berkepanjangan akibat perebutan wilayah kekuasaan antara kedua bangsa itu, maka diadakan

Kajian IPS SD

4-179

perjanjian Saragosa pada tanggal 22 April 1529. Berdasarkan perjanjian itu, Portugis menguasai wilayah Nusantara sampai ke Irian, sedangkan wilayah kekuasaan Spanyol adalah dari sebelah Timur Irian termasuk juga Filipina terus ke timur. Dengan perjanjian itu, maka Spanyol harus keluar dari wilayah Indonesia, dan wilayah Nusantara ini kemudian sepenuhnya berada di bawah kekuasaan Portugis. 3) Penjajahan Belanda (1596-1942) Armada dagang Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Hourtman pertama kali sampai ke kepulauan Nusantara pada tahun 1596 ketika mereka berlabuh di Banten yang saat itu merupakan sebuah kerajaan besar. Kedatangan Belanda ke tanah air ini pada mulanya adalah untuk mencari barang-barang dagangan (rempah-rempah) yang akan dijual ke pasar Eropa, seperti halnya Portugis, ternyata Belanda kemudian bukan sekadar ingin berdagang biasa, melainkan ingin menguasai dan menjajah Indonesia. Kedatangan Belanda 1596 itu sebagai awal penjajahan Belanda di Indonesia yang berlangsung lebih kurang 350 tahun. Dalam rangka mengurus kepentingan dagang dan agar tidak terjadi persaingan di antara para pedagangnya sendiri, maka Belanda kemudian mendirikan persekutuan dagang yang bernama VOC (Vereeningde OostIndische Compagnie/Persatuan dagang India Timur), yang lebih dikenal dengan sebutan Kompeni, yang dibantu oleh Pemerintah Belanda. VOC inilah yang kemudian menguasai dan mengeksploitasi ekonomi di Indonesia dari tahun 1602-1799. VOC ini selain memiliki kekuasaan untuk memonopoli perdagangan, juga mereka memiliki kekuatan militer untuk menghadapi perlawanan dan persaingan dagang. Ketika terjadi perselisihan antara Pangeran Jayakarta dan Banten dengan Belanda pada tahun 1619; kota Jayakarta dibakar oleh Belanda di bawah pimpinan Jan Pieterzoon Coen. Pada tahun 1619 itu Belanda kemudian membangun kota di atas puing-puing Jayakarta yang diberi nama Batavia. Kekuasaan Belanda atas Indonesia pada tahun 1799 diambil alih oleh Pemerintah Belanda dari VOC. Hal itu karena VOC mengalami kerugian yang besar yang menyebabkan ia bangkrut dan dibubarkan. Jadi jika sebelumnya penjajahan Belanda atas Indonesia dilakukan oleh sebuah perkumpulan dagang (VOC), maka sejak tahun 1799 secara resmi dilakukan oleh Pemerintah Belanda.

4-180 Unit 4

Penjajahan Belanda atas Indonesia sempat diselingi oleh kekuasaan penjajah Perancis (1807 1811) dan Inggris (1811 1816). 4) Penjajahan Perancis (1807-1811) Perancis tidak pernah secara langsung datang dan menjajah Indonesia. Penjajahan Perancis atas Indonesia dilakukan secara tidak langsung. Hal ini berkaitan dengan kalahnya Belanda oleh Perancis dalam peperangan di negaranya. Battafsche Republik (1799-1807) dihapuskan oleh kaisar Perancis, Napoleon Bonaparte, dan diganti menjadi Koningkrijk Holland (Kerajaan Belanda) di bawah kekuasaan adiknya Napoleon Bonaparte, yaitu raja Loeis Napoleon. Indonesia akhirnya menjadi bagian dari jajahan Koningkrijk Holland, yang berarti secara tidak langsung menjadi jajahan Perancis. Pada masa ini Gubernur Jenderal Daendles dikirim ke Indonesia. 5) Penjajahan Inggris (1811 - 1816) Pada tahun 1811 armada Inggris menyerang Hindia Belanda dan menaklukkan kota Batavia. Gubernur Jenderal Belanda Jansens menyerah tanpa syarat kepada Inggris. Mulai saat itulah maka Indonesia jatuh ke tangan kekuasaan penjajah Inggris. Kekuasaan pemerintah Inggris di Indonesia dijalankan oleh Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles. Penjajahan Inggris atas Indonesia tidak berlangsung lama, hanya enam tahun (1811-1816). Hal ini karena adanya perjanjian Convention of London: (1814) yang memutuskan untuk mengembalikan semua daerah jajahan Belanda yang dikuasai Inggris ke pihak Belanda lagi. Peristiwa ini berkaitan dengan kalahnya Napoleon Bonaparte, kaisar Perancis, dalam pertempuran di Leipzing Inggris menyerahkan Indonesia kepada Belanda kembali pada tahun 1816. Pada saat itu yang menjadi pemimpin Inggris di Indonesia adalah Letnan Gubernur John Fendhal. 6) Penjajahan Belanda kedua (1816 - 1942) Berdasarkan Convention of London tahun 1814 akhirnya Belanda berkuasa kembali di Indonesia. Penjajahan dan eksploitasi manusia dan sumberdaya alam Indonesia dimulai lagi oleh Pemerintah Belanda. Berbagai sistem eksploitasi dilakukan oleh Belanda sejak saat itu. Ada masa di mana Belanda melaksanakan Sistem Tanam Paksa, ada masa di

Kajian IPS SD

4-181

mana modal-modal swasta liberal masuk ke Indonesia, dan ada pula masa penerapan Politik Etis. Penjajahan Belanda pada periode kedua ini berlangsung kurang lebih 26 tahun (1816-1942). Suatu masa yang lama. Penjajahan Belanda berakhir ketika bala tentara Jepang menyerang ke Indonesia di bawah pimpinan Jenderal Imamura. Tanpa perlawanan yang berarti akhirnya Belanda menyerah kepada Jepang pada tanggal 10 Maret 1942. Pada saat itu Belanda yang diwakili oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Strohouwer dan Letnan Jenderal Ter Poorten menyerah tanpa syarat kepada bala tentara Jepang di bawah pimpinan Jenderal Imamura di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang, berarti berakhirlah penjajahan Belanda yang jika dihitung dari tahun 1596 sampai 1942 lamanya sekitar tiga setengah abad. Kemudian dimulailah masa penjajahan Jepang yang ternyata tidak kalah kejamnya dengan penjajahan sebelumnya.

4-182 Unit 4

b. Penjajahan Jepang (1942 - 1945) Kedatangan tentara Jepang ke Indonesia semula disambut gembira oleh bangsa Indonesia, karena dianggap sebagai tentara pembebas yang akan melepaskan rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan Belanda. Jepang dengan propagandanya menyatakan bahwa Jepang (Nippon) adalah saudara tua, Pemimpin Asia, Pelindung Asia, dan untuk kemakmuran Asia. Pada awalnya memang berhasil menarik simpati bangsa Indonesia. Namun pada akhirnya ternyata Jepang pun melakukan penjajahan dan eksploitasi terhadap bangsa Indonesia dan kekayaan tanah air Indonesia dengan cara yang sangat kejam. Masa Penjajahan Jepang ternyata tidak berlangsung lama, hanya selama tiga setengah tahun. Walaupun waktunya singkat, namun masa penjajahan Jepang telah membuat bangsa Indonesia sangat menderita. Penjajahan Jepang berakhir ketika Jepang harus menyerah tanpa syarat kepada tentara Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945, setelah secara berturut-turut Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. c. Penderitaan di Bawah Penjajahan Penjajahan yang dialami bangsa Indonesia selama berabad-abad telah mendatangkan berbagai penderitaan bagi bangsa Indonesia. Siapa pun penjajahnya, baik Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, maupun Jepang, tetap saja mereka memperlakukan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terjajah dengan tanpa perikemanusiaan. Sebagai bangsa yang terjajah, maka tidak ada lagi kemerdekaan, kebebasan dan kedaulatan dinikmati oleh bangsa Indonesia. Yang dapat dirasakan hanyalah pemaksaan, penindasan, eksploitasi tenaga manusia, eksploitasi kekayaan tanah air, yang semuanya hanya untuk kepentingan bangsa penjajah. Keuntungan yang diperoleh bangsa Indonesia dari penjajah hanya sedikit sekali dan tidak sebanding dengan penderitaan yang dirasakan. Ketika pertama kali bangsa Portugis menguasai Indonesia, maka mulailah penderitaan itu. Portugis memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Mereka selalu memaksakan keinginannya harus dengan jalan kekerasan. Para pedagang Indonesia tidak lagi memiliki kebebasan dalam berdagang. Dengan kelebihan/kekuatan persenjataan yang mereka miliki, mereka menaklukan kerajaan-kerajaan yang tidak mau tunduk kepadanya.

Kajian IPS SD

4-183

Selama penjajahan Portugis banyaklah penderitaan yang dialami bangsa Indonesia dalam bentuk pengorbanan harta benda dan jiwa. Bergantinya penjajahan dari Portugis ke Belanda tidaklah bertambah baik, bahkan bertambah buruk. Bahkan Belanda jauh lebih lama dalam melakukan penjajahannya terhadap Indonesia, sehingga dengan demikian deretan penderitaan bangsa Indonesia itu di bawah penjajahan Belanda berlangsung lama, selama penjajahan itu berlangsung. Ketika penjajahan Belanda dilakukan oleh VOC, maka VOC menerapkan beberapa kebijakan yang sangat merugikan bangsa Indonesia, yaitu sebagai berikut (Ismaun: 1986). 1) Sistem monopoli perdagangan (menguasai sendiri seluruh perdagangan rempah-rempah). 2) Melaksanakan berbagai macam kerja rodi (kerja paksa tanpa upah) kepada rakyat. 3) Mengadakan bermacam-macam pungutan pajak yang memberatkan rakyat; 4) Wajib tanam kopi untuk perdagangan VOC. 5) Pelayaran Hongi atau kerja rodi untuk mendayung perahu kora-kora di perairan Maluku. 6) Ekstripasi, yaitu penebangan tanaman pala dan cengkeh yang melanggar peraturan monopoli. 7) Tanam Paksa, yaitu rakyat dipaksa untuk menanam tanaman tertentu untuk keperluan ekspor VOC ke Eropa. Pada zaman VOC rakyat Jawa yang paling banyak menderita. Rakyat, khususnya petani, harus menyerahkan secara paksa hasil-hasil tanaman untuk ekspor kepada Kompeni (VOC). Rakyat pun sering harus melakukan pekerjaan-pekerjaan rodi yang memakan tenaga, dan waktu yang lama. Banyak rakyat yang akhirnya kelaparan dan meninggal dunia. Penjajahan atau imperialisme di bidang perdagangan yang dilaksanakan oleh VOC itu sangat merugikan bangsa Indonesia yang mengalami kemiskinan, penderitaan, dan kebodohan. Bangsa Indonesia benar-benar diperas tenaga dan kekayaannya oleh VOC. Hasil pemerasan terhadap rakyat Indonesia tersebut kemudian dibawa ke negeri Belanda untuk membangun negeri itu dan mensejahterakan rakyatnya. Sistem tanam paksa mewajibkan para petani di Jawa untuk menanam tanaman-tanaman dagangan untuk diekspor ke pasaran dunia. Dalam sistem tanam paksa ini rakyat di Jawa diharuskan membayar pajak mereka dalam

4-184 Unit 4

bentuk barang, yaitu hasil-hasil pertanian mereka, bukan dalam bentuk uang seperti dalam sistem pajak tanah. Van den Bosch berpendapat bahwa sistem ini dapat menaikkan tanaman dagangan yang bisa dikirim ke Belanda. Sistem ini menurut dia juga dianggap menguntungkan rakyat, karena rakyat tidak lagi harus membayar pajak tanah yang kadang jumlahnya sepertiga atau setengah dari hasil pertaniannya. Adapun ketentuan-ketentuan pokok dari sistem tanaman paksa sebagai berikut. 1) Persetujuan-persetujuan akan diadakan dengan penduduk agar mereka menyediakan sebagian dari tanahnya untuk penanaman tanaman dagangan yang dapat dijual di pasaran Eropa. 2) Bagian dari tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk tujuan ini tidak boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa. 3) Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman dagangan tidak boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi. 4) Bagian dari tanah yang disediakan untuk menanam tanaman dagangan dibebaskan dari pembayaran pajak tanah. 5) Tanaman dagangan yang dihasilkan di tanah-tanah yang disediakan, wajib diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda; jika nilai hasil-hasil tanaman dagangan yang ditaksir itu melebihi pajak tanah yang harus dibayar rakyat, maka selisih positifnya harus diserahkan kepada rakyat. 6) Panen tanaman dagangan yang gagal harus dibebankan kepada pemerintah, sedikit-dikitnya jika kegagalan ini tidak disebabkan oleh kurang rajin atau ketekunan dari pihak rakyat. 7) Penduduk desa mengerjakan tanah-tanah mereka di bawah pengawasan kepala-kepala mereka, sedangkan pegawai-pegawai Eropa hanya membatasi diri pada pengawasan apakah membajak tanah, panen, dan pengangkutan tanaman-tanaman berjalan dengan baik dan tepat pada waktunya. Jika diperhatikan ketentuan-ketentuan tanaman paksa di atas tidak ada kesan sangat menekan rakyat. Namun ternyata dalam prakteknya ketentuanketentuan tersebut tidak dilaksanakan dengan sebenarnya. Beberapa ketentuan dilanggar dengan sengaja baik oleh para pegawai pemerintah Hindia Belanda sendiri maupun oleh para pemimpin pribumi yang memang mencari untung untuk kepentingan mereka sendiri. Akibat adanya

Kajian IPS SD

4-185

penyimpangan dari ketentuan resmi itulah yang menyebabkan tanaman paksa sangat menyengsarakan rakyat Jawa.

2. Perjuangan Menuju Kemerdekaan


Sejak penjajah Barat pertama kali menginjakkan kakinya di tanah Nusantara dan melakukan pemerasan, penindasan, dan perampasan kemerdekaan terhadap rakyat Nusantara ini, maka sejak saat itu pula bangsa kita melakukan perlawanan terhadap penjajah. Perlawanan terhadap penjajah ini adalah dalam upaya untuk merebut kembali kemerdekaan yang direnggut oleh penjajah itu. Perjuangan menentang penjajahan ini didasari satu prinsip bahwa kemerdekaan itu merupakan hak setiap bangsa dan bahwa penjajahan merupakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan yang harus dihapuskan dari muka bumi. Perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajahan dalam mencapai kemerdekaan dapat dibagi ke dalam dua periode. Periode pertama adalah dimulai dari perjuangan menentang Portugis sampai tahun 1908, yakni sampai masa Kebangkitan Nasional. Periode kedua dimulai dari tahun 1908 yakni dari masa Kebangkitan Nasional sampai Proklamasi Kemerdekaan 1945. Pembagian periode perjuangan ini didasarkan pada sifat-sifat atau ciri-ciri perjuangan yang antara kedua periode itu sangat berbeda satu sama lain.

a. Perjuangan Sebelum Kebangkitan Nasional (sebelum 1908) 1) Perjuangan Melawan Penjajah Portugis Perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajah ini hampir dilakukan di seluruh wilayah Nusantara terutama di daerah-daerah yang menjadi pusat-pusat kekuasaan penjajah. Perjuangan pertama menentang penjajahan dilakukan bangsa Indonesia terhadap penjajah Portugis. Perjuangan melawan Portugis ini dilakukan oleh rakyat Malaka, Johor, Aceh, Maluku, Demak, dan Sunda Kelapa. a) Perjuangan Rakyat Malaka Pada tahun 1511 rakyat Malaka di bawah pimpinan Sultan Mahmud Syah I melakukan perlawanan terhadap pendudukan Portugis. Namun akhirnya Portugis dapat mendesak pasukan Malaka sehingga mereka terpaksa menyingkir ke pulau Bintan. Malaka akhirnya jatuh ke Portugis tahun 1511. Pada tahun 1526 pulau Bintan diserbu oleh Portugis. Sultan Mahmud Syah I kemudian lari ke Kampar hingga wafatnya pada tahun 1528.

4-186 Unit 4

b)

c)

d)

e)

Perjuangan Rakyat Johor Di bawah pimpinan Alauddin Riayat Syah II, putra dari Sultan Mahmud Syah I, rakyat Johor melakukan perlawanan terhadap Portugis mulai tahun 1530. Perjuangan ini kemudian dilanjutkan oleh Abdul Jalil Syah 1 (1580-1597) yang dapat menangkis serangan Portugis. Perjuangan Rakyat Demak Di bawah pimpinan Dipati Unus pasukan Demak (Jawa Tengah) pada tahun 1512-1523 melakukan perlawanan terhadap Portugis. Dengan dibantu oleh armada Aceh, Palembang, dan Bintan. Dipati Unus berusaha merebut kembali Malaka dari kekuasaan Portugis, namun tidak berhasil. Perjuangan Rakyat Maluku Ketika Portugis berhasil menaklukkan Malaka pada tahun 1511, Portugis kemudian menuju ke Maluku Utara, sebagai pusat penghasil rempah-rempah. Pada tahun 1912 Portugis mengadakan hubungan dagang dengan Sultan Hairun dari Ternate. Sikap Portugis yang kemudian ternyata berusaha memonopoli perdagangan, memeras dan menindas rakyat, dan juga melakukan penyebaran Agama Kristen secara paksa kepada penduduk Maluku Utara mendorong rakyat Maluku melakukan perlawanan. Di bawah pimpinan Sultan Hairun rakyat Ternate melakukan perlawanan terhadap Portugis mulai tahun 1550. Dengan dalih untuk mengadakan perundingan damai, Portugis menipu dan membunuh Sultan Hairun, sehingga membuat rakyat Ternate semakin marah. Perjuangan rakyat Ternate ini kemudian diteruskan oleh Sultan Baabullah, putra Sultan Hairun. Di bawah pimpinan Sultan Baabullah, rakyat Ternate, Tidore, dan Halmahera bersatu-padu melawan Portugis pada tahun 1570-1575. Pada tanggal 28 Desember 1577 rakyat Ternate berhasil mengusir Portugis dari Ternate. Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa Fatahillah atau Faletehan seorang ulama dari Demak yang bertugas menyebarkan agama Islam di Jawa Barat memimpin rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap Portugis. Pada tahun 1527 pasukan Fatahillah menyerang orang-orang Portugis di Sunda Kelapa dan berhasil mengalahkannya. Portugis akhirnya terusir kembali ke Malaka. Nama Sunda Kelapa oleh Fatahillah kemudian diganti

Kajian IPS SD

4-187

dengan nama Jayakarta (disingkat menjadi Jakarta), yang berarti kemenangan akhir. Setelah kemenangan itu, kemudian kerajaan Banten berdiri. 2) Perjuangan Menentang Penjajah Belanda Perjuangan bangsa menentang penjajahan Belanda dengan menggunakan kekerasan senjata sudah dimulai sejak awal abad ke tujuh belas, abad ke sembilan belas, dan sampai awal abad kedua puluh. Perjuangan ini terjadi di mana-mana di seluruh wilayah Nusantara yang diduduki oleh Belanda. Perjuangan menentang Belanda pada abad ke enam belas antara lain dilakukan oleh Sultan Agung dari Mataram (16131645), Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Goa, Sulawesi Selatan (sampai tahun 1667), Sultan Ageng Tirtayasa (1684), Sultan Iskandar Muda dari Aceh (1635), Untung Suropati dan Trunojoyo (1670), lbnu Iskandar dari Minangkabau (1680). Sementara itu mereka yang berjuang pada abad ke sembilan belas antara lain: Pattimura dari Maluku (1817), Pangeran Diponegoro dari Jawa (1825 -1830), Imam Bonjol dari Minangkabau (1822-1837), Sultan Badaruddin dari Palembang (1817), Pangeran Antasari dari Kalimantan (1860), Jelantik dari Bali (1850), Anak Agung Made dari Lombok (1895), Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Din dari Aceh (1873-1904), dan Si Singamangaraja dari Batak (1900). Perjuangan menentang penjajah Belanda secara gagah berani dilakukan oleh rakyat di berbagai daerah di Indonesia. Perjuangan itu memang telah membawa kerugian besar bagi pihak penjajah Belanda, namun juga membawa pengorbanan harta benda dan jiwa yang sangat besar pula dari bangsa Indonesia. Meskipun perjuangan dengan peperangan bersenjata dilakukan di mana-mana dan dalam rentang waktu yang sangat lama, namun sampai awal abad ke dua puluh Belanda tidak dapat terusir dari tanah air Indonesia. Kegagalan perjuangan dengan kekerasan senjata oleh para pahlawan bangsa baik ketika melawan Portugis maupun Belanda seperti yang telah dijelaskan di atas, adalah karena ada beberapa kelemahan dari perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Kelemahan-kelemahan tersebut adalah sebagai berikut: a) Perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan. Artinya bahwa perjuangan yang dilakukan itu terbatas pada daerah tertentu saja. Tidak ada koordinasi satu sama lain antara para pejuang di satu daerah dengan

4-188 Unit 4

daerah lainnya. Misalnya Pangeran Diponegoro berjuang di daerah Yogyakarta dan sekitarnya saja. Imam Bonjol hanya berjuang di daerah Minangkabau. Tidak ada kerja sama antara daerah dalam menentang penjajah. b) Perlawanan terhadap penjajah dilakukan secara sporadis dan tidak dalam waktu yang bersamaan. Sebagai akibatnya kekuatan penjajah lebih terkonsentrasikan untuk menghadapi satu perlawanan saja. Jadi penjajah dapat dengan mudah memadamkan perlawanan itu satu demi satu. c) Perjuangan pada umumnya dipimpin oleh pemimpin yang kharismatik. Ketika pemimpin ini meninggal dunia atau diasingkan penjajah, maka perjuangan pun berhenti karena tidak ada yang melanjutkannya. d) Perjuangan menentang penjajah sebelum masa 1908 dilakukan dengan kekerasan senjata. Dalam hal persenjataan pihak penjajah jauh lebih modern. Persenjataan penjajah sudah menggunakan senjata api, sementara para pejuang Indonesia lebih banyak menggunakan senjata tradisional. e) Para pejuang dapat diadu domba oleh pihak penjajah, sehingga perselisihan sering terjadi antarpemimpin Indonesia sendiri. Penjajah Belanda memang lihai menerapkan politik devide et impera, yakni politik memecah belah bangsa Indonesia. Beberapa kelemahan ini menjadi pelajaran yang berarti bagi bangsa Indonesia dalam menentukan strategi perjuangan dalam masa berikutnya. Bangsa Indonesia sadar bahwa kekuatan penjajah yang terorganisasi dengan baik tidak dapat dengan mudah ditaklukkan oleh perjuangan yang bersifat lokal dan tidak terorganisasi dengan baik. Oleh karena itu perlu dicari strategi perjuangan yang baru yang lebih terorganisasi dan lebih modern.

b. Perjuangan Setelah Kebangkitan Nasional (1908) Tahun 1908 merupakan periode pembatas dari dua tipe strategi perjuangan yang berbeda dalam menentang penjajah. Tahun 1908, tepatnya tanggal 20 Mei 1908, merupakan tanggal lahirnya Boedi Oetomo, sebuah organisasi sosial pertama di Indonesia. Tanggal kelahiran Boedi Oetomo ini dianggap sebagai tonggak dimulainya Kebangkitan Nasional, karena

Kajian IPS SD

4-189

menandai lahirnya sebuah strategi perjuangan yang baru dan berbeda dari strategi perjuangan sebelumnya. Sejak tahun 1908 perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1) Perjuangan dilakukan dengan menggunakan organisasi, tidak dengan kekerasan senjata lagi. 2) Para pemimpin atau penggerak perjuangan terutama berasal dari kaum terpelajar atau intelektual, bukan dari pihak raja atau sultan. 3) Perjuangan tidak lagi bersifat kedaerahan. Rasa persatuan dan kebangsaan sudah mulai tumbuh. Pada awal abad ke dua puluh tersebut memang telah tumbuh kesadaran kebangsaan pada bangsa Indonesia, khususnya di kalangan para pelajar. Tumbuhnya kesadaran kebangsaan ini menurut Ismaun (1986:42) terutama dipercepat oleh faktor-faktor berikut. 1) Perlawanan bangsa Filipina terhadap bangsa Spanyol pada tahun 1898, di bawah pimpinan Joze Rizal. 2) Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang tahun 1905. 3) Kegiatan Partai Kongres di India pada tahun 1885 dalam menentang penjajahan Inggris. 4) Bangkitnya Kemal Pasha di Turki pada tahun 1881. 5) Keberhasilan dr. Sun Yat Sen dalam mendirikan Republik Cina pada tahun 1911. 6) Pecahnya Perang Dunia 1 (1914 - 1918) memberikan pengaruh besar atas kebangkitan nasional Indonesia. 7) Didirikannya Volksraad (DPR) oleh Belanda pada tahun 1918. Sejak diprakarsai oleh Boedi Oetomo pada tahun 1908, maka di Indonesia kemudian berdiri beberapa organisasi, yang bercorak sosialbudaya, politik, maupun keagamaan. Organisasi-organisasi tersebut ada yang secara terang-terangan melakukan gerakan perjuangan politik menentang Belanda dan ada pula yang tidak. Dalam penjelasan berikut akan diuraikan beberapa organisasi yang menonjol setelah masa Kebangkitan Nasional 1908.

1)

Budi Oetomo Kelahiran Boedi Oetomo tidak bisa lepas dari peran dr. Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo. Dr. Wahidin sebelumnya memulai kampanye hendak meningkatkan martabat rakyat, antara lain dengan cara membentuk dana pelajar. Kampanye dr. Wahidin ini sangat

4-190 Unit 4

menarik Sutomo, pelajar STOVIA (sekolah kedokteran). Cita-cita untuk meningkatkan kedudukan dan martabat rakyat itu sebenarnya sudah ada pada para pelajar STOVIA. karena itu kampanye dr. Wahidin mendorong dan memberikan semangat bagi cita-cita tersebut. Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908 para pelajar STOVIA di Jakarta mendirikan organisasi yang diberi nama Boedi Oetomo yang diangkat sebagai ketuanya adalah Sutomo. Boedi Oetomo pada mulanya merupakan organisasi pelajar, yang jangkauannya terbatas pada penduduk Jawa, Madura dan baru kemudian meluas ke penduduk Hindia Belanda seluruhnya. Kemudian Boedi Oetomo dapat diterima di kalangan cendekiawan dan priyayi Jawa, sehingga ia bukan organisasi pelajar lagi. Pada akhirnya tahun 1909 Budi Oetomo telah mempunyai cabang di 40 tempat dengan jumlah anggota lebih kurang 10.000 orang. Karena Boedi Oetomo tidak pernah mendapat dukungan massa, kedudukannya secara politik kurang begitu penting. Namun suatu hal yang penting dari Boedi Oetomo adalah bahwa di dalam tubuhnya telah ada benih semangat nasional yang pertama dan karena itu ia dapat dipandang sebagai induk Pergerakan Nasional, yang kemudian muncul di dalam tubuh Sarekat Islam dan Indische Partij (Poesponegoro, 1993:183).

2)

Sarekat Islam Sarekat Islam semua bernama Sarekat Dagang Islam yang didirikan pada tahun 1911 di Solo oleh Haji Samanhudi. Latar belakang ekonomis organisasi ini adalah mengadakan perlawanan terhadap para pedagang Cina dan juga untuk menentang semua penghinaan terhadap rakyat Bumiputera. Sarekat Islam juga lahir untuk menentang politik kristenisasi dan melakukan perlawanan terhadap kecurangan para pejabat Eropa dan Bumiputra. Inti utama perlawanan Sarekat Islam juga ditujukan terhadap setiap bentuk penindasan dan kesombongan rasial. Gerakan Sarekat Islam ternyata bisa berhasil menembus sampai lapisan bawah masyarakat. Gerakannya secara berani memperjuangkan kebenaran dan keadilan terhadap penindasan penjajah kepada pihak Indonesia. Sarekat Islam lebih revolusioner dalam melakukan gerakannya dibandingkan dengan Boedi Petomo, sehingga Sarekat Islam secara cepat dapat menarik massa. Sarekat Islam merupakan

Kajian IPS SD

4-191

3)

organisasi massa yang pertama di Indonesia yang antara tahun 1917 1920 sangat terasa pengaruhnya di dalam politik Indonesia. Tokohtokoh Penggerak Sarekat Islam yang terkenal adalah Haji Oemar Said Tjokroaminoto, Haji Agus Salim, dan Suryopranoto Indische Partij Indische Partij didirikan pada tanggal 25 Desember 1912. Pendirinya adalah Douwes Dekker (seorang Indo) yang kemudian terkenal dengan namanya Danudirdja Setyabudhi. Tokoh terkenal Iridische Partij lainnya adalah dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat. Organisasi ini seratus persen bercorak politik dengan gagasannya yang revolusioner nasional. Gerakannya yang bersifat revolusioner yang menuju ke Indonesia merdeka ini banyak menarik massa. Indische Partij berpijak pada asas nasionalisme yang mencitacitakan Indonesia merdeka. Faham nasionalismenya saat itu dikenal dengan istilah Indische Nationalisme. Oleh karena dasar perjuangannya yang tegas, Indische Partij dapat dikatakan sebagai partai politik yang pertama di Indonesia. Gerakan Indische Partij yang bersifat radikal mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk bersikap tegas terhadapnya. Gubernur Jenderal Belanda menolak memberi ijin badan hukum bagi Indische Partij karena organisasi ini berdasarkan politik dan mengancam hendak merusak keamanan umum. Indische Partij dianggap sebagai organisasi terlarang. Karena tokoh-tokoh Indische Partij dianggap berbahaya oleh Belanda, maka mereka kemudian mendapat hukuman buangan. Pada bulan Agustus 1913 Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusunio, Suwardi Suryaningrat dibuang ke negeri Belanda. Kepergian ketiga tokoh tersebut menyebabkan kegiatan Indische Partij makin lama makin menurun. Indische Partij kemudian berganti nama menjadi Partai Insulinde, namun tetap tidak pernah mempunyai pengaruh lagi terhadap rakyat, sekalipun Douwes Dekker sudah kembali lagi pada tahun 1918.

4)

Gerakan Pemuda Gerakan pemuda sebenarnya sudah mulai tanggal 20 Mei 1908 dengan mendirikan Boedi Oetomo, namun kemudian organisasi ini dalam perkembangannya lebih didominasi oleh golongan tua, sehingga para pemudanya banyak yang tidak puas dan keluar. Gerakan pemuda

4-192 Unit 4

yang sesungguhnya adalah Tri Koro Darmo yang didirikan di Jakarta pada tanggal 7 Maret 1915 oleh dr. R. Satiman Wiryosandjojo, Kadarman, dan Sunardi. Tri Koro Darmo berarti tiga tujuan mulia: sakti, budhi, bakti. Tujuan perkumpulan ini adalah mencapai Jawa Raya dengan memperkokoh rasa persatuan antara pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali dan Lombok. Perkumpulan ini mempunyai azas sebagai berikut. a) Menimbulkan pertalian antara murid-murid Bumiputra pada sekolah menengah, dan kursus-kursus perguruan kejuruan dan sekolah rakyat. b) Menambah pengetahuan umum bagi anggota-anggotanya. c) Membangkitkan dan mempertajam perasaan buat segala bahasa dan budaya Indonesia. Pada Kongres di Solo ditetapkan bahwa mulai tanggal 12 Juni 1918 Tri Koro Darmo berganti nama menjadi Jong Java. Dalam anggaran dasarnya tahun 1920 ditetapkan bahwa Jong Java bertujuan mendidik para anggotanya supaya kelak dapat memberikan tenaganya untuk pembangunan Jawa Raya dengan jalan mempererat persatuan, menambah pengetahuan anggota serta berusaha menimbulkan cinta akan budaya sendiri. Gerakan Pemuda Indonesia tidak hanya ada di dalam negeri saja, tetapi juga di luar negeri seperti Eropa dan negara-negara Arab. Organisasi Pemuda Indonesia di luar negeri yang paling terkenal adalah Perhimpunan Indonesia yang berpusat di Belanda. Perhimpunan Indonesia ini mempunyai peranan dalam mendorong perjuangan bangsa dalam menyampaikan informasi ke dunia luar tentang perjuangan rakyat Indonesia. Perhimpunan Pemuda ini gerakannya ke arah politik terutama ketika dipimpin oleh Muhamad Hatta dan A. Subardjo.

5)

Partai Nasional Indonesia Partai Nasional Indonesia (semula namanya Perserikatan Nasional Indonesia) didasari oleh gagasan nasionalisme modern yang gerakannya bercorak nasional murni dan bersifat radikal. PNI didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 atas inisiatif Ir. Sukarno dan kawan-kawan yang tergabung dalam Algemeene Studie Club. Dalam anggaran dasarnya disebutkan bahwa tujuan PNI adalah bekerja untuk kemerdekaan Indonesia. Tujuan ini akan dicapai dengan

Kajian IPS SD

4-193

azas percaya pada diri sendiri. Dengan azasnya ini PNI bersikap nonkooperatif, artinya tidak mau bekerja sama atau ikut serta dengan dewan-dewan bentukan Belanda. Dalam rapat-rapatnya PNI selalu mencita-citakan persatuan bangsa Indonesia. Cita-cita persatuan ini tercapai dalam rapat tanggal 17-18 Desember 1927 di Bandung yang dihadiri oleh PNI, Boedi Oetomo, Partai Sarekat Islam, Pasundan, Kaum Betawi, Soematranenbond, Indonesische Studieclub, dan Algeemene Studieclub. Rapat ini sepakat mendirikan suatu federasi yaitu Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). Dalam Kongres PNI pertama 27-30 Mei di Surabaya Ir. Sukarno terpilih sebagai Ketua Pengurus Besar PNI. Cita-cita PNI untuk menggalang persatuan bukan hanya mempengaruhi pikiran organisasiorganisasi politik lainnya, melainkan juga berpengaruh positif pada organisasi pemuda yang kemudian mengadakan Sumpah Pemuda, dan organisasi persatuan wanita yang kemudian membentuk Perserikatan Perempuan Indonesia. Sikap PNI yang tegas dan nonkooperatif serta memperjuangkan persatuan dan kemerdekaan dengan cepat dapat menarik massa. Pengaruh Ir. Sukarno sebagai pemimpin PNI dan pemimpin Indonesia telah meluas dan meresap di seluruh Indonesia dan dalam seluruh lapisan masyarakat. Kemajuan besar PNI dalam membawa rakyat untuk memperjuangkan kemerdekaan membuat pemerintah kolonial Belanda merasa cemas menghadapi PNI. Akhirnya pemerintah kolonial Belanda bertindak keras dengan menangkapi para tokoh dan anggota PNI pada tanggal 29 Desember 1929. Empat tokoh PNI yaitu Ir. Sukarno, Gatot Mangkoepradja, Markoen Soemardiredja, dan Supriadinata dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan kolonial pada tanggal 22 Desember 1930.

4-194 Unit 4

6)

Fraksi Nasional Fraksi Nasional di dalam Volksraad (Dewan Perwakilan Rakyat masa pemerintahan kolonial) didirikan tanggal 27 Januari 1930 di Jakarta beranggotakan 10 orang anggota Volksraad, yaitu wakil-wakil dari daerah-daerah Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Yang ditunjuk menjadi ketuanya adalah Moh. Husni Thamrin. Fraksi Nasional mempunyai tujuan untuk menjamin adanya kemerdekaan nasional yakni . a) Mengusahakan perubahan-perubahan ketatanegaraan. b) Berusaha menghapuskan perbedaan-perbedaan politik, ekonomi, dan intelektual sebagai antithese colonial. c) Mengusahakan kedua hal tersebut di atas dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan hukum.

c. Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Ketika Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, maka berakhirlah masa pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia. Sebagai penggantinya adalah kekuatan Kemaharajaan Jepang. Kedatangan Jepang ke Indonesia disambut baik oleh rakyat Indonesia karena berharap dapat melepaskan diri dari penderitaan yang berkepanjangan. Bahkan tokoh-tokoh pergerakan politik seperti Ir. Sukarno dan Drs. Mohammad Hatta bersedia melakukan kerja sama (kooperatif) dengan pihak pemerintah pendudukan Jepang, padahal pada masa Hindia Belanda beliau berdua tidak mau bekerja sama dengan pemerintah Belanda (nonkooperatif). Faktor yang mendorong rakyat mau bekerja sama dengan Jepang antara lain karena Jepang yang kuat diharapkan dapat membantu Indonesia yang lemah, faktor lain yang menyebabkan rasa simpati rakyat Indonesia kepada Jepang adalah sikap keras kepala Pemerintah Hindia Belanda menjelang akhir masa kekuasaannya yang tidak memberikan harapan kemerdekaan kepada para pejuang pergerakan nasional. Keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka memang memuncak: pada tahun 1945 itu, terutama disebabkan oleh dorongan kaum muda yang tidak sabar ingin agar Indonesia segera merdeka. Baik golongan muda maupun golongan tua sama-sama berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia harus segera diproklamasikan, namun caranya yang berbeda. Golongan tua pada umumnya menginginkan proklamasi kemerdekaan itu tanpa pertumpahan darah. dan tetap bekerja sama dengan Jepang. Oleh karena itu golongan tua

Kajian IPS SD

4-195

sangat mengharapkan peran PPKI. Sementara itu golongan muda menginginkan kemerdekaan itu tidak ada pengaruh sama sekali dari Jepang. Ketika Ir. Sukarno dan Drs. Mohammad Hatta kembali ke Jakarta dari Dalat tanggal 14 Agustus 1945 dan sesudah mendengar berita penyerahan Jepang kepada Sekutu, mereka segera didesak oleh para pemuda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sukarno dan Moh. Hatta menginginkan masalah proklamasi kemerdekaan itu dibicarakan dulu dalam rapat dengan anggota PPKI. Sementara itu para pemuda merasa keberatan proklamasi kemerdekaan itu melibatkan PPKI, karena para pemuda menganggap bahwa PPKI itu adalah bentukan Jepang, sehingga nanti kemerdekaan Indonesia seolah-olah hadiah dari Jepang Para pemuda mendesak Ir. Sukarno untuk memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945, namun ditolak oleh Ir. Sukarno. Baru pada keesokan harinya, tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00, bertempat di Jalan Pengangsaan Timur No 56, Teks Proklamasi Kemerdekaan itu dibacakan oleh Ir. Sukarno dengan disaksikan oleh para tokoh pejuang kemerdekaan. Dengan dibacakannya teks proklamasi kemerdekaan itu, maka berarti bangsa Indonesia telah menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat dan lepas dari belenggu penjajahan. Berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan hasil perjuangan bangsa Indonesia selama berabad-abad yang harus ditebus dengan pengorbanan kemerdekaan yang didambakannya bangsa Indonesia memang bangsa yang mencintai perdamaian, namun lebih mencintai kemerdekaan.

4-196 Unit 4

Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Subunit 2 mengenai perjuangan Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini. 1. Jelaskan faktor-faktor yang mendorong Belanda untuk menemukan jalan pelayaran ke Indonesia? 2. Jelaskan dengan singkat faktor apa saja yang mendorong timbulnya penjajahan dunia oleh bangsa Portugis dan Spanyol? 3. Mengapa Budi Utomo dijadikan sebagai awal kelahiran pergerakan nasional? 4. Bagaimana peran organisasi pemuda dalam usaha mewujudkan persatuan bangsa Indonesia? 5. Bagaimana kondisi perjuangan bangsa Indonesia pada masa pendudukan Jepang?

Rambu-Rambu Jawaban Latihan


Persoalan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan petunjuk jawabannya. Anda harus menggali jawaban sendiri melalui diskusi dengan sesama mahasiswa, dalam kelompok kecil untuk memperoleh jawaban atas persoalanpersoalan di atas, dan dimantapkan dengan dosen kunjungan Anda! Anda dipersilahkan melakukannya.

Kajian IPS SD

4-197

Rangkuman
Indonesia dijajah disebabkan oleh beberapa faktor yang apabila dikelompokkan ada dua faktor, yakni faktor intern dan faktor ekstern. Faktor ekstern kedatangan Portugis di Asia Tenggara khususnya di Indonesia berkaitan erat dengan hal-hal yang terjadi di Eropa antara lain jatuhnya Constantinopel ke tangan Turki, berkembangnya paham Renaisance, kemajuan-kemajuan di bidang teknologi dan terjadinya perjanjian Tordesilas oleh Paus Alexander VI di Roma. Kehadiran Portugis di Indonesia kemudian secara berurut-turut disusul oleh Spanyol, Inggris, Belanda dan Jepang. Pada dasarnya bangsa yang menjajah Indonesia memiliki karakteristik yang sama yaitu ingin menguasai dan menindas rakyat melalui monopoli perdagangan, pungutan pajak, kerja rodi/kerja paksa dan lain-lain. Di antara bangsa-bangsa di atas, Belandalah yang paling lama menjajah Indonesia hampir 350 tahun. Kedatangan bangsa Belanda di Indonesia ada hubungannya dengan perang delapan puluh tahun di negerinya. Pada waktu itu Belanda berusaha keras untuk mencapai Indonesia sebagai sumber rempah-rempah yang pada saat itu komoditi ini harganya mahal dan sangat menguntungkan. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman dan anak buahnya mendarat di Banten. Kejadian ini disusul oleh para pedagang Belanda yang datang langsung ke Indonesia sehingga terjadi persaingan di antara pedagang Belanda, akhirnya dibentuklah VOC dengan hak dan kewajiban yang melampaui statusnya sebagai badan dagang. Reaksi segera timbul di mana-mana di seluruh Indonesia seperti di Maluku: Hitu (Kakiali), Ternate (Saidi), Tidore (Nuku) di Jawa: Mataram (Sultan Agung) di Banjar, Gowa (Sultan Hasanudin); perlawanan Trunojoyo, Untung Suropati dan pergolakan di Mataram seiring dengan Perang Suksesi yang melahirkan terpecahnya Mataram menjadi kerajaan Surakarta, Yogyakarta dan Mangkunegaran. Dapat dimaklumi jika akhirnya VOC harus memikul beban biaya yang sangat berat, sementara lawan-lawannya seperti Inggris dan Perancis semakin kuat, sedangkan di tubuh VOC sendiri telah berkembang penyakit korupsi yang semakin melemahkan kedudukan VOC. Akhirnya pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan. Selepas penjajahan Inggris 1811-1816, Belanda menjalankan beberapa perubahan sistem pemerintahannya, maka dilaksanakannya tanam paksa yang sangat memberatkan kehidupan rakyat saat itu, sehingga menimbulkan perlawanan rakyat seperti Patimura, Imam Bonjol, Sisingamangaraja XII, Pangeran Diponegoro dan lain-lain.
4-198 Unit 4

Demikianlah akhirnya kita masuk ke dalam abad 20, dengan bekal pengalaman pahit yang kemudian dijadikan cermin bagi perjuangan pergerakan nasional. Karena kearifan belajar dari pengalaman sejarahlah, maka perjuangan pergerakan nasional akhirnya berhasil mewujudkan cita-cita bangsa yakni kemerdekaan Indonesia. Pergerakan Nasional Indonesia ditandai oleh lahirnya organisasi yang bersifat kedaerahan dan nasional. Budi Utomolah pelopor lahirnya organisasi di Indonesia. Budi Utomo lahir untuk memperjuangkan nasib rakyat dan bangsa Indonesia yang hidup dalam keterbelakangan disejajarkan dengan bangsa lain yang telah maju. Setelah Budi Utomo lahir disusul oleh organisasi politik dan kemasyarakatan yang memiliki karakteristik masing-masing dalam mengembangkan organisasinya, namun pada dasarnya semua organisasi yang lahir pada saat itu memiliki tujuan yang sama yakni mencapai Indonesia merdeka. Persamaan tujuan inilah yang menjadi benang merah di antara partai-partai politik, seperti; Sarekat Islam, Indische Party, Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia Parindra dan Gapi. Namun pada masa pendudukan Jepang semua partai politik ini dipetieskan dan diganti dengan organisasi yang dibuat dan dikendalikan oleh pemerintah Jepang sendiri.

Kajian IPS SD

4-199

Tes Formatif 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat 1. Perhatian Inggris mulai tertarik ke Asia Tenggara sejak A. terbitnya buku Intinerario dari Jan Huygen van Linschoten B. dibentuknya EIC C. pelayaran Thomas Cavendish mengikuti rute Magelhaen D. pelayaran keliling dunia oleh F. Drake sampai ke Ternate
2. Hal-hal yang mendorong dilakukannya penjelajahan samudra oleh Portugis ke Asia Tenggara adalah, kecuali. A. semangat menguasai dunia B. terputusnya hubungan dagang antara Barat dengan timur akibat jatuhnya Constantinopel ke tangan Turki C. jatuhnya Lisabon ke tangan Spanyol dalam suasana perang delapan puluh tahun di Eropa D. penguasaan dan kemampuan orang Portugis dalam hal angkutan laut 3. Latar belakang pelaksanaan tanam paksa, kecuali. A. perusahaan pelayaran Belanda mengalami kerugian sehingga gagal dalam menjalankan tugas membangun perekonomian Belanda B. perekonomian rakyat Jawa Sunda melemah C. tindakan pemerintah jajahan gagal menghasilkan keuntungan bagi negara Induk D. anggaran belanja Belanda mengalami deposit akibat perang Diponegoro 4. Sumpah pemuda dihasilkan dalam peristiwa di bawah ini, yakni. A. Kongres pemuda I tahun 1928 B. Kongres pemuda II tahun 1928 C. Kongres pemuda I tahun 1926 D. Kongres pemuda II tahun 1926

4-200 Unit 4

5. Pengaruh yang paling menonjol dari lahirnya pergerakan kedaerahan terhadap kehidupan politik bangsa Indonesia adalah. A. menghambat tumbuhnya rasa persatuan B. menumbuhkan kesadaran bahwa pergerakan kedaerahan tidak menguntungkan perjuangan C. timbulnya usaha untuk menjatuhkan semua organisasi kedaerahan D. menumbuhkan persaingan di antara pergerakan kedaerahan Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir unit ini, hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 2. Jumlah Jawaban Yang Benar Tingkat penguasaan = x 100% 5 Konversi penguasaan : 90 -100% : baik sekali 80 - 89% : baik 70 79% : cukup

< 70% : kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Unit 5. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Subunit 2 , terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Kajian IPS SD

4-201

Kunci Jawaban Tes Formatif


Tes Formatif 1 1. D 2. B 3. A 4. C 5. B Tes Formatif 2 1. D 2. C 3. A 4. A 5. B

4-202 Unit 4

Daftar Pustaka

Abduh Muhammad, dkk, (1982/1983). Sejarah Perlawanan terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Sumatera Barat, Depdikbud. Ali R. Moh, (1961). Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, Jakarta, Baratha. Ahmad Ya, dkk, (1982/1983). Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Kalimantan Barat, Depdikbud Asmito., 1988, Sejarah kebudayaan Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Atmowiloto Arswendo, (1986). Pengkhianatan G 30 S/PKI, Jakarta, Sinar harapan. Heru Sukardi, dkk, 1982/1983, Sejarah Perlawanan terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Jawa Timur, Depdikbud. Idris Z.H. 1983, Sejarah untuk SMA, Jakarta, Penerbit Mutiara. Kartodirdjo Sartono, (1975). Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia Jilid 3, Jakarta, Depdikbud. _________________(1975). Sejarah Pergerakan nasional Indonesia Jilid 4, Jakarta, Depdikbud _________________(1982). Pemikiran Indonesia, Jakarta, Gramedia.
dan Perkembangan Historiografi

Koentjaraningrat, 1983, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: Gramedia. __________________1990, Pengantar limit Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta.

Kajian IPS SD

4-203

Malik Adam, (1982). Riwayat Proklamasi 17 Agustus 1945. Jakarta: Wijaya. Martamin Margani, dkk(1983). Sejarah Perlawanan Terhadap Imperalisme dan kolonialisme di Sumatra Selatan, Depdikbud. Moehadi, 1985, Sejarah Indonesia, Modul 1-3, Jakarta: Universitas Terbuka. Notosusanto, N (1980). Sejarah Nasional Indonesia Jilid 2 dan 3. Jakarta Depdikbud. Parakiti T. Simbolon, 1995, Menjadi Indonesia Merdeka, Jakarta: Kompas Gramedia.

Sagimun, 1988, Peninggalan Sejarah: Masa Perkembangan Agama-Agama di Indonesia, Jakarta: CV Haji Masagung. Sartono Kartodihardjo, 1975, Sejarah Nasional Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Schoorl, 1974, Modernisasi, Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara-negara Sedang Berkembang, Diterjemahkan oleh RG Soekakadijo, Jakarta: Gramedia. Soekmono, 1990, Sejarah Kebudayaan Indonesia, Jilid 1, 2, dan 3, Yogyakarta: Kanisius. Taneo S. P. 2003. Manusia Dan Kebudayaan Indonesia (Bahan Ajar), Kupang, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing.

4-204 Unit 4

Unit

PEREKONOMIAN INDONESIA
S.P. Taneo PENDAHULUAN
nit ini merupakan unit lanjutan dari unit-unit sebelumnya. Dengan demikian Anda telah memahami konsep dasar dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, politik, sosiologi, antropologi dan psikologi sosial. Oleh karena itu, tentunya Anda tidak akan banyak memahami kesulitan dalam memahami konsep dasar yang akan Anda temui pada saat Anda mempelajari unit ini. Unit ini membahas tentang ekonomi, koperasi, bisnis di Indonesia, dan kegiatan pokok ekonomi. Dari pembahasan unit ini diharapkan Anda dapat: 1. menjelaskan kebutuhan manusia yang tidak terbatas berhadapan dengan sarana atau sumber pemuas kebutuhan yang terbatas dan adanya pengorbanan ekonomis untuk mendapatkannya, 2. menjelaskan tentang faktor produksi sebagai sumber ekonomi yang terbatas adanya, 3. menjelaskan tentang pengertian benda bebas maupun benda bernilai ekonomis, 4. membahas dan menarik kesimpulan tentang pengertian ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi, sumbangan ilmu ekonomi bagi peningkatan kemakmuran masyarakat, dan 5. menjelaskan perekonomian Indonesia dan kebijakan pemerintah dalam pembinaan usaha kecil. Untuk mendukung pemahaman Anda terhadap persoalan tersebut di atas, maka materinya akan dikaji dalam 2 subunit; Subunit 1 tentang inti masalah ekonomi, persoalan ekonomi modern, faktor produksi sebagai sumber ekonomi yang terbatas, pengertian ilmu ekonomi, prinsip ekonomi, dan hukum ekonomi. Dan untuk Subunit 2 akan dikaji kegiatan pokok ekonomi dengan bahasannya tentang; pelaku ekonomi dan sistem ekonomi. Selanjutnya ada latihan pada butir-butir uraian.

Kajian IPS SD

5-205

Agar Anda berhasil dengan baik mempelajari unit ini, ikutilah petunjuk belajar berikut ini. 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan unit ini sampai Anda memahami betul! 2. Bacalah sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci yang Anda anggap baru. Carilah pengertian kata-kata kunci dalam kamus yang ada pada Anda! 3. Tangkaplah pengertian demi pengertian dari isi unit ini melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan teman mahasiswa atau dosen kunjung Anda! 4. Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi kelompok.

5-206 Unit 5

Subunit 1 Ekonomi, Koperasi dan Bisnis Di Indonesia

embahasan ekonomi sebagai salah satu bidang ilmu sosial, akan dikaitkan dengan koperasi dan bisnis yang menurut Undang-undang menjadi sokoguru perekonomian Indonesia. Tentu saja pembahasan kita tentang ekonomi merupakan satu studi ilmiah mengenai bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan hidup. Indonesia sebagai negara berkembang dalam strategis pembangunannya mengutamakan sektor ekonomi untuk dikembangkan, hal ini didasarkan pada harapan agar kemajuan produksi, distribusi, barang dan jasa serta peningkatan SDM sehubungan dengan ilmu ekonomi di Indonesia. Untuk itu, dalam kajian sub unit ini Anda akan diajak untuk memahami prinsip-prinsip, konsep, hukum ekonomi, persoalan ekonomi, pengertian ilmu ekonomi dalam pembinaan pengusaha kecil, agar kebutuhan akan pertimbangan efisien penggunaan sumber daya dapat berlangsung. Hal inilah yang menjadi kajian ilmu ekonomi. Selanjutnya akan dibahas berturut-turut hal-hal sebagai berikut. Inti masalah ekonomi Persoalan ekonomi modern Faktor produksi sebagai sumber ekonomi yang terbatas Pengertian ilmu ekonomi Prinsip ekonomi dan Hukum ekonomi

A. Inti Masalah Ekonomi


Kebutuhan hidup manusiamerupakan masalah inti ekonomi. Secara kodrati untuk mempertahankan hidup, manusia harus memenuhi sejumlah kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, perumahan, kesehatan, pendidikan, pengangkutan, hiburan dan lain sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia berupaya dengan bekerja dan melakukan berbagai upaya dan kegiatan antara lain seperti bertani, berdagang, bekerja pada perusahaan swasta atau pada pemerintah. Semua kegiatan tersebut kita mengenalnya sebagai kegiatan
Kajian IPS SD

5-207

perekonomian atau kegiatan yang berhubungan dengan ekonomi. Untuk memahami hal tersebut, melalui uraian berikut ini Anda akan diajak untuk memahami pengertian kebutuhan, klasifikasi berbagai macam kebutuhan, dan faktor-faktor yang melatarbelakangi keragaman kebutuhan tersebut. 1. Pengertian Kebutuhan Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat kodrati manusia sebagai insan Ilahi dan insan politik, ekonomi, sosial, dan budaya memiliki sejumlah kebutuhan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas perannya dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kebutuhan manusia ini timbul dari keinginan atau tuntutan baik yang berhubungan dengan fisik jasmani dan rohani maupun tuntunan Sang Pencipta (Allah) dan kehidupannya. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan benda (untuk selanjutnya kita sebut kebutuhan barang) maupun kebutuhan materi (antara lain kebutuhan akan jasa). Sebagai contoh yang tergolong barang adalah sesuatu yang tampak jelas bentuk fisiknya seperti makanan, sepatu, mobil, rumah dan lain-lainnya. Sedangkan jasa adalah sesuatu yang tidak tampak secara fisik antara lain seperti jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa potong rambut, rekreasi dan lain sebagainya. 2. Jenis-jenis kebutuhan Sejalan dengan perkembangan kehidupan dan kondisi kodrati manusia, berkembang pula ragam kebutuhan manusia. Manusia selalu berkembang baik dari fisik, maupun nonfisik secara kualitatif dan secara kuantitasnya sehingga jumlah serta jenis kebutuhan juga akan selalu meningkat. Masyarakat yang tingkat perkembangan peradabannya masih sederhana jenis kebutuhannya relatif lebih sedikit dibanding dengan masyarakat yang telah maju. Oleh karena itu kebutuhan itu dapat ditinjau menurut berbagai kriteria, antara lain seperti, menurut intensitas kebutuhan, menurut waktu; dan menurut subjek yang membutuhkannya. 1) Kebutuhan manusia berdasarkan intensitas atau kadar paling pentingtidaknya suatu kebutuhan maka kebutuhan itu digolongkan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier. Yang dimaksud dengan kebutuhan primer adalah kebutuhan yang paling penting yang harus dipenuhi, meliputi kebutuhan dasar manusia antara lain kebutuhan makanan, pakaian, dan perumahan. Kebutuhan ini merupakan yang paling utama dibutuhkan oleh manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan disebut juga sebagai
5-208 Unit 5

kebutuhan alamiah karena berkaitan dengan kodrat manusia. Manusia hidup tidak cukup hanya dengan memenuhi kebutuhan primer saja melainkan juga memerlukan kebutuhan lain yang tidak sekedar pemenuhan kebutuhan makan dan minum, berpakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan akan pendidikan. Semakin tinggi tingkat kemajuan yang dicapai manusia semakin banyak, semakin luas, dan semakin bervariasi jenis kebutuhannya. Apa yang terjadi di lingkungan masyarakat di sekitar kita saat ini jenis kebutuhan peralatan mebelair untuk rumah tangga, perlengkapan memasak, radio, alat tulis, buku, dan lain sebagainya. Kebutuhan jenis ini disebut kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan yang timbul jika kebutuhan primer telah terpenuhi. Meskipun kebutuhan sekunder ini berarti nomor dua berdasarkan urutannya, tidak berarti kebutuhan sekunder tidak penting. Kebutuhan sekunder ini diperlukan manusia demi kenyamanan dan ketentraman hidup di lingkungan masyarakatnya atau melengkapi dan menyempurnakan kebutuhan lainnya. Kebutuhan tersier berarti kebutuhan ketiga artinya timbul setelah kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi. Kebutuhan tersier ini menyangkut kebutuhan akan barang mewah seperti TV berwarna, kendaraan pribadi, dan jenis barang mewah lainnya. Setiap orang akan berbeda dalam hal memandang apakah suatu kebutuhan tertentu termasuk kebutuhan sekunder atau tersier. Perbedaan ini berkaitan erat dengan keadaan dan status sosial ekonomis seseorang di lingkungan masyarakatnya. Kebutuhan barang mewah bagi orang tertentu dapat berarti hanya sebagai kebutuhan sekunder bagi orang lainnya. Sebagai contoh kebutuhan akan TV hitam putih bagi orang miskin merupakan kebutuhan yang tergolong mewah tetapi bukan merupakan kebutuhan orang yang berpenghasilan menengah. Mobil Toyota Kijang sekalipun yang bagi kita merupakan barang mewah tetapi bagi orang yang sangat kaya hanya dianggap sebagai kebutuhan sekunder saja. Anda dapat mencarikan contoh lain tentang relatifnya kebutuhan tersier dengan kebutuhan sekunder. 2) Menurut sifatnya kebutuhan dibagi menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani sesuai dengan istilahnya bersangkut-paut dengan pemenuhan kebutuhan fisik atau jasmani kita. Untuk tetap bertahan hidup manusia harus memelihara jasmani atau badannya. Caranya yaitu dengan memberinya makanan, minuman,

Kajian IPS SD

5-209

pakaian, dan pemeliharaan kesehatan jasmani. Yang terakhir ini bisa menyangkut penjagaan atau pemulihan kesehatan melalui pengobatan, juga melalui pemeliharaan kebugaran jasmani baik berbentuk olah raga modern dan memerlukan peralatan canggih maupun dengan melaksanakan oleh raga sederhana. Selain pemenuhan kebutuhan jasmani seperti makan, minum dan lain sebagainya, manusia memerlukan juga pemenuhan kebutuhan batiniah seperti kegembiraan, mendapat perhatian atau pengakuan dari lingkungan atas keberadaan dirinya, kenyamanan, perasaan puas dan lain sebagainya. Ketidak terpenuhan akan jenis kebutuhan rohani ini dapat mengakibatkan perasaan tidak enak dan akhirnya mengarah ke tingkatan stres, baik yang sederhana sampai kepada stres berat. 3) Kebutuhan berdasarkan waktu pemenuhannya. Apakah suatu kebutuhan itu harus dipenuhi saat ini karena tidak dapat ditunda, ataukah kebutuhan yang pemenuhannya dapat dilakukan di kemudian hari. Untuk yang tergolong kebutuhan sekarang pemenuhannya harus sekarang juga. Penundaan suatu keharusan pemenuhan kebutuhan jenis ini bisa berakibat fatal. Sebagai contoh orang yang mendapat kecelakaan lalu-lintas harus segera mendapat pertolongan pertama. Penundaan memberikan pertolongan dapat berakibat fatal. Kebutuhan berdasarkan waktu pemenuhan yang lainnya adalah kebutuhan yang akan datang. Kebutuhan ini bersifat sebagai persediaan untuk pemenuhan tidak untuk sekarang tetapi kebutuhan di masa yang akan datang. Sebagai contoh kebutuhan masa depan ini adalah peralatan dan pakaian untuk bayi bagi ibu yang sedang hamil, tabungan siswa untuk memenuhi kebutuhan biaya kuliah di perguruan tinggi pada saatnya nanti. Anda bisa memberikan contoh lainnya yang termasuk kebutuhan yang akan datang. 4) Kebutuhan berdasarkan subjek yang membutuhkan dibagi menjadi kebutuhan individu dan kebutuhan kelompok. Setiap benda yang langsung dibutuhkan oleh seseorang dapat digolongkan kebutuhan individu. Salah satu ciri kebutuhan individu ini untuk masing-masing orang tidak akan sama. Kebutuhan seorang pedagang akan berbeda dengan kebutuhan seorang petani. Begitu pula kebutuhan seorang guru SD akan berbeda dengan kebutuhan seorang perawat. Kebutuhan berdasarkan subjek yang lainnya adalah kebutuhan bersama atau kebutuhan kolektif yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat secara

5-210 Unit 5

bersama-sama. Contoh dari kebutuhan bersama ini adalah jalan umum, jembatan, irigasi, rumah sakit, tempat rekreasi dan lain sebagainya. 3. Hal-hal yang mempengaruhi kebutuhan. Sifat manusia sebagai individu yang unik, kesamaan dalam membutuhkan hidup berkelompok, serta keberadaannya di berbagai tempat yang berbeda telah menjadikan manusia memiliki keragaman dalam berbagai hal. Hal ini menjadikan terciptanya berbagai perbedaan kebutuhan manusia yang disebabkan oleh perbedaan keadaan alam, tingkat peradaban, agama, dan adat istiadat. 1) Keadaan alam menyebabkan perbedaan kebutuhan karena keadaan alam mendorong terciptanya kebutuhan manusia sesuai dengan kebutuhan alam tersebut. Sebagai contoh orang yang tinggal di daerah pegunungan atau dataran tinggi yang bersuhu udara sangat dingin memerlukan pakaian hangat. Sebaliknya manusia yang tinggal di dataran rendah atau pantai yang bersuhu panas membutuhkan jenis baju yang berbeda dengan kebutuhan manusia yang tinggal di daerah dingin. 2) Tingkat peradaban di mana manusia hidup di dalamnya membentuk terciptanya berbagai kebutuhan. Makin tinggi suatu peradaban makin banyak dan beragam pula kebutuhannya. Pada awal peradaban manusia, kebutuhan primernya cukup dengan mengumpulkannya dari yang tersedia di alam. Perkembangan selanjutnya manusia mulai memproduksi makanan melalui pertanian dan peternakan sampai dengan peradaban yang modern seperti sekarang ini di sekitar tempat hidup Anda. Manusia modern seperti Anda menuntut bukan saja keberadaan barang atau jasa tetapi sudah menyangkut tingkat kualitas barang atau jasa yang tinggi. Begitu pula dengan model pakaian, makanan, bahkan bentuk dan jenis rumah tempat tinggal. 3) Agama yang dianut oleh seseorang berpengaruh dalam menentukan mana yang boleh atau perlu dan mana yang tidak boleh sebagai suatu kebutuhan. Perbedaan ajaran suatu agama dengan agama lain membawa penganutnya untuk berbeda dalam hal kebutuhannya. Sebagai contoh umat Islam dilarang memakan daging babi, dengan demikian mereka tidak membutuhkan daging babi, tidak demikian halnya dengan penganut ajaran agama yang tidak mengharamkan makan daging babi bagi peganutnya. Begitu pula keperluan akan alat-alat untuk peribadatan

Kajian IPS SD

5-211

masing-masing agama membawa perbedaan kebutuhan yang dihadapi para pemeluknya. 4) Adat atau tradisi memiliki pengaruh besar dalam menentukan kebutuhan suatu masyarakat karena adat ini membentuk anggota masyarakatnya dengan suatu pola tertentu dalam hal perilaku dan kehidupannya. Sebagai contoh tradisi upacara perkawinan di berbagai daerah di Indonesia. Anda bisa melihat perbedaan kebutuhan akan jenis dan aneka bentuk pakaian, mas kawin serta aneka keperluan untuk upacara perkawinan lainnya. Tampak jelas betapa adat istiadat itu berpengaruh terhadap terciptanya berbagai kebutuhan dan juga memiliki kemungkinan perbedaan jenis kebutuhan dengan adat istiadat yang berbeda. 4. Kebutuhan yang Tidak Terbatas. Kebutuhan manusia itu relatif tidak terhitung banyak serta jenisnya. Sesuai dengan ciri perkembangan manusia, kebutuhannya selalu bertanda seiring dengan bertambahnya waktu dan luasnya pergaulan yang diakibatkan oleh kemajuan dalam berbagai bidang. Pertambahan kebutuhan ini terjadi baik pada tingkat individu maupun masyarakat. Pada tingkat individu, memang sudah menjadi ciri khas manusia itu memiliki sifat tidak pernah puas. Lagi pula individu tadi dipengaruhi oleh lingkungan yang mendorong manusia membutuhkan barang dan jasa sesuai dengan lingkungannya. Dengan demikian semakin tampak bahwa kebutuhan manusia itu tidak terbatas. 5. Alat Pemuas Kebutuhan yang Terbatas. Pada umumnya jumlah dan jenis barang dan jasa kebutuhan manusia yang ada di alam ini terbatas jumlahnya. Keadaan ini berhadapan dengan sifat manusia yang menginginkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terbatas. Keadaan ini menuntut manusia melakukan pilihan dikarenakan kelangkaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Anda tidak akan dapat memenuhi setiap keinginan. Oleh karena itu Anda harus melakukan pilihan apa yang paling dibutuhkan. Begitu pula individu dan masyarakat harus terusmenerus berusaha melakukan pilihan dan mengusahakan bagaimana memenuhi kebutuhan dengan barang dan jasa yang terbatas adanya. Anda perlu memahami bahwa jika Anda melakukan pilihan secara ekonomis akan selalu terlibat dengan pertukaran suatu barang atau jasa dengan barang atau jasa yang lainnya.

5-212 Unit 5

Anda harus memilih salah satu dari berbagai alternatif yang tersedia agar kebutuhan yang paling utama dapat terpenuhi. Sebagai contoh misalnya Anda ingin baju seharga Rp. 25.000,00, dan Anda juga ingin membeli tas kuliah seharga Rp. 30.000,00. Sementara rencana Anda untuk ikut kursus komputer yang memerlukan biaya sebesar Rp. 50.000,00 juga ingin terlaksana. Padahal uang kiriman dari orang tua Anda berjumlah Rp. 70.000,00 Anda bertanya-tanya mana yang harus didahulukan. Jika membayar kursus komputer, keinginan Anda untuk membeli baju atau tas kuliah tidak akan terpenuhi. Begitupun sebaliknya jika Anda membeli baju dan tas, Anda kehilangan kesempatan mengikuti kursus komputer. Jadi Anda harus melakukan pilihan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas. Timbul pertanyaan mengapa terjadi kelangkaan sumberdaya sebagai alat kebutuhan manusia? Keadaan tersebut disebabkan antara lain sebagai berikut. (1) Barang yang mampu disediakan oleh alam jumlahnya terbatas. (2) Kemampuan manusia untuk mengolahnya terbatas. (3) Kelemahan manusia dalam mengelola sumber untuk pemenuhan kebutuhan sehingga jumlahnya berkurang lebih cepat. (4) Peningkatan kebutuhan manusia akan barang dan jasa lebih cepat daripada kemampuan manusia untuk membuat atau sumber-sumber baru. Dengan demikian masalah ekonomi itu adalah bagaimana manusia memenuhi kebutuhan hidup yang tidak relatif terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas sumber-sumbernya. Dengan kata lain masalah pokok ekonomi bermuara pada menciptakan kemakmuran bagi masyarakat berupa tersedianya barang dan jasa yang diperlukan. Oleh karena itu masalah ekonomi pada saat ini berkisar pada rumitnya masalah produksi (membuat, mengolah, menghasilkan barang atau jasa), distribusi (menyalurkan barang dari penghasil kepemakai), dan konsumsi (kegiatan menghabiskan manfaat atau kegunaan barang atau jasa). Ketiga kegiatan ekonomi ini merupakan hal yang sangat kompleks sehingga banyak sekali aspek yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakannya terutama untuk kegiatan produksi dan distribusi.

B. Persoalan Ekonomi Modern


Perekonomian modern meliputi ribuan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi yang rumit. Meskipun kerumitan tersebut menurut para pakar menyangkut persoalan ekonomi yang harus dipelajari yaitu: Barang dan jasa apa yang harus diproduksi dan berapa banyaknya.

Kajian IPS SD

5-213

Dengan metode apa barang dan jasa itu dihasilkan. Bagaimana pendistribusian barang yang dihasilkan kepada masyarakat. Apakah sumberdaya bangsa dimanfaatkan sepenuhnya atau apakah sebagian tidak dimanfaatkan dan terbuang percuma. Apakah daya beli uang dan tabungan konstan atau berkurang karena inflasi. 1. Barang dan jasa apa yang harus diproduksi dan berapa banyaknya. Persoalan ini menyangkut alokasi sumber-daya yang langka di antara berbagai kemungkinan penggunaan. Setiap sistem perekonomian harus mempunyai mekanisme untuk membuat keputusan mengenai persoalan alokasi sumber-daya ini. Misalnya dalam perekonomian pasar bebas kebanyakan keputusan mengenai alokasi sumber-daya dibuat melalui sistem harga. Dalam system, selain sistem pasar bebas keputusan lebih banyak dibuat oleh perencana di tingkat pusat. Segala konsekuensi dari diterapkannya sistem perekonomian yang berkaitan dengan alokasi sumberdaya menjadi perhatian utama para ahli ekonomi. 2. Dengan metode apa barang dan jasa itu dihasilkan? Pada umumnya terdapat lebih dari satu cara yang secara teknis dapat dilakukan. Perhatikan kegiatan produksi bidang pertanian di sekitar Anda. Untuk mendapat suatu jumlah tertentu hasil pertanian bisa ditempuh dua cara. Cara pertama, dengan menggunakan luas tanah yang kecil tetapi memilih bibit unggul, pemupukan yang optimal, menggunakan tenaga kerja dan mesin-mesin pertanian atau lebih dikenal dengan intensifikasi pertanian. Hal sebaliknya adalah dengan menambah luas tanah yang dipergunakan untuk meningkatkan hasil pertanian atau dikenal dengan ekstensifikasi pertanian. Metode mana yang dipilih untuk menghasilkan jumlah yang sama? Jawabannya adalah sesuai dengan kriteria umum yaitu menghindari metode yang tidak efisien. Setiap cara produksi yang menggunakan semua sumber-daya masyarakat tetapi tidak efisien akan sangat merugikan. Oleh karena itu menggunakan metode yang efisien Iebih disukai karena seperti kita ketahui bahwa sumber-daya itu langka adanya. Ahli ekonomi membedakan penggunaan metode efisien dengan metoda tidak efisien, bagaimana menentukan pemilihan metode yang efisien, dan mempelajari mengapa metode yang tidak efisien kadang-kadang dipilih juga. 3. Bagaimana pendistribusian barang yang dihasilkan kepada masyarakat?

5-214 Unit 5

Ahli ekonomi berusaha untuk mengetahui cara menentukan bagaimana suatu pendapatan total suatu bangsa disebarkan di antara penduduknya. Hal lain yang menjadi perhatian adalah akibat kebijakan pemerintah yang dimaksudkan untuk merubah pembagian pendapatan dengan meuggunakan instrumen atau alat-alat seperti pajak pendapatan yang progresif, subsidi untuk komoditi pertanian dan upaya lainnya. 4. Apakah sumberdaya bangsa dimanfaatkan sepenuhnya atau apakah sebagian tidak dimanfaatkan dan terbuang percuma? Tentu saja sangat penting untuk memanfaatkan sumber-daya yang langka untuk kegiatan produksi agar menghasilkan semua barang yang diperlukan. Jadi berbagai upaya harus dilakukan agar sumber-daya yang ada tidak dibiarkan menganggur. Akan tetapi adakalanya demikian banyak sumber-daya terbuang percuma seperti yang menjadi ciri pasar bebas. Misalnya terdapat banyak pekerja yang menganggur ingin mendapatkan pekerjaan. Pada saat yang bersamaan terdapat pabrik di sekitar mereka dapat menerima pekerja. Begitu juga pemilik sangat ingin menjalankan pabriknya dan bahan baku tersedia dalam jumlah yang melimpah ditambah dengan jenis barang yang dihasilkan oleh pabrik tersebut sangat dibutuhkan oleh perorangan maupun oleh masyarakat. Akan tetapi karena beberapa alasan kegiatan produksi yang menyerap berbagai sumberdaya tidak dilakukan. Dengan demikian terjadilah sumber-daya tidak dimanfaatkan sepenuhnya atau menganggur dan terbuang percuma. Pengangguran sumber-daya dengan cara demikian sama dengan penggunaan sumber-daya secara tidak efisien. 5. Apakah daya beli uang dan tabungan konstan atau berkurang karena inflasi? Perekonomian dunia termasuk di dalamnya perekonomian Indonesia telah sering mengalami perubahan tingkat harga barang-barang dalam waktu yang lama dan berkepanjangan. Sesuai dengan sejarahnya tingkat harga barang adakalanya naik dan adakalanya turun. Akan tetapi yang terjadi di Indonesia selama beberapa dekade yang lalu sampai dengan saat ini harga barang selalu meningkat. Keadaan ini dalam ilmu ekonomi dinamakan keadaan inflasi. Inflasi mengurangi daya beli uang dan tabungan karena inflasi sangat erat berhubungan dengan jumlah uang yang terdapat dalam perekonomian. Uang adalah penemuan peradaban manusia dan bukan timbul secara alamiah,

Kajian IPS SD

5-215

oleh karena itu jumlah uang yang beredar dapat dikendalikan oleh manusia. Para ahli ekonomi mempelajari penyebab dan konsekuensi perubahan jumlah uang dan akibat perubahannya terhadap tingkat harga dan mempelajari juga penyebab inflasi lainnya.

C. Faktor Produksi sebagai Sumber Ekonomi yang Terbatas


Untuk dapat memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan adanya sumber yang terbatas diperlukan upaya untuk menghasilkan benda pemuas kebutuhan manusia. Kegiatan ini dalam bidang ekonomi disebut kegiatan produksi yang dilakukan dengan menggabungkan dan mengoperasionalkan beberapa faktor produksi. Pada tahap awal perkembangannya manusia melakukan kegiatan produksi dengan memanfaatkan faktor alam dan tenaga kerja saja. Mereka berburu binatang darat, menangkap ikan, mengambil buah-buahan dari hutan, hingga memulai bercocok tanam yang semuanya hampir tanpa penggunaan alat. Dengan demikian faktor alam dan tenaga kerja disebut sebagai faktor produksi asal atau asli. Seiring dengan perkembangan peradabannya, manusia menemukan alat dan cara untuk meningkatkan produksi secara lebih baik dari segi jumlah maupun mutu. Untuk mencapai tujuan produksi tersebut diperlukan faktor produksi yang bersifat turunan yaitu modal sebagai faktor produksi keempat dan keahlian atau skill sebagai faktor produksi yang kelima. Yang tergolong faktor produksi alam adalah tanah, air, barang tambang, dan iklim. Ditinjau dari manfaat faktor produksi alam seperti tanah, maka tak ada kegiatan produksi baik barang maupun jasa yang tidak berhubungan dengan faktor produksi alam. Sebagai contoh kegiatan produksi pertanian memerlukan tanah, air dan iklim yang sesuai dengan sifat tanaman. Begitu juga kegiatan produksi dalam perusahaan industri memerlukan faktor alam ini Bahkan kegiatan industri jasa seperti misalnya pariwisata tidak terlepas dari faktor produksi alam. Tenaga kerja juga selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan produksi. Secanggih apapun mekanisasi dalam kegiatan industri barang dan jasa digunakan akan selalu memerlukan tenaga kerja baik tenaga kerja terdidik, terlatih, maupun tenaga kerja tidak terdidik atau tidak terlatih seperti buruh kasar yang lebih banyak menggunakan tenaga jasmani. Tenaga kerja yang terdidik lebih banyak menggunakan kemampuan daya fikir dibanding menggunakan jasmaninya. Tenaga kerja seperti dokter, guru, hakim merupakan contoh tenaga kerja yang terdidik. Sedangkan tenaga kerja yang terlatih contohnya adalah montir, sopir, dan kerja tukang lain-lainnya.

5-216 Unit 5

Faktor produksi modal akan berbentuk jika terjadi upaya yang dilakukan tenaga kerja manusia dengan cara mengolah faktor alam. Sebagai contoh yang telah dilakukan oleh manusia jaman purba yang membentuk batu menjadi kapak batu, membuat panah, dan membuat jala. Mereka menggunakan peralatan tersebut untuk melakukan kegiatan produksi. Jadi modal dalam ilmu ekonomi adalah setiap hasil produksi untuk dipergunakan dalam proses produksi berikutnya. Untuk zaman modern seperti sekarang ini yang termasuk modal misalnya mesin-mesin, bangunan pabrik, alat-alat angkutan, bahan dasar, bahan baku dan lain sebagainya. Faktor produksi keahlian atau skill merupakan unsur yang terpenting karena setiap kegiatan produksi akan berlangsung lebih baik jika ada tenaga ahli yang mengatur kerja sama antara faktor produksi. alam, tenaga kerja, dan modal. Keahlian ini dalam kegiatan perekonomian dikenal dengan keahlian berwirausaha. Dengan keahlian berwirausaha seseorang dapat melakukan kegiatan produksi untuk menghasilkan barang-barang yang diperlukan oleh manusia. Barang-barang yang dihasilkan dinamakan komoditi yang terdiri atas barang dan jasa. Barang merupakan sesuatu yang dapat diraba atau dilihat oleh panca indera, sedangkan jasa tidak dapat diraba atau dilihat, misalnya pendidikan.

D. Pengertian Ilmu Ekonomi


Apabila Anda atau orang lain pada umumnya mendengar kata ekonomi, maka pemahaman terhadap kata tersebut selalu berhubungan dengan kegiatan bisnis atau berusaha. Istilah ekonomi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikonornia. Kata tersebut merupakan turunan dari dua kata, yakni oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga, sedangkan nomos artinya mengatur. Jadi arti dalam bahasa Yunani ekonomi itu adalah mengatur rumah tangga. Kemudian dengan berkembangnya berbagai ilmu termasuk ilmu ekonomi, arti asli ekonomi berkembang pula menjadi arti baru. Kini sebagai ilmu, ekonomi berarti pengetahuan yang tersusun menurut cara yang runtut dalam rangka mengatur rumah tangga. Rumah tangga di sini bukanlah dalam pengertian keluarga melainkan menunjuk kepada suatu kelompok sosial yang dapat dianggap sebagai suatu keluarga, perusahaan, kota, dan bahkan suatu negara. Dalam pengertian luas, rumah tangga itu berarti kesatuan kelompok manusia yang hidup menurut norma dan tata aturan tertentu. Apa yang melatarbelakangi timbulnya ilmu ekonomi? Untuk menjawabnya kita harus mengingat kembali masalah inti ekonomi yaitu sebagai berikut.

Kajian IPS SD

5-217

1. Adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas, adanya alat-alat pemuas kebutuhan yang terbatas jumlahnya. 2. Adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya. 3. Dan penggunaan alat pemuas kebutuhan untuk berbagai tujuan yang bersifat alternatif. Dengan latar belakang tersebut di atas para ahli ekonomi mengemukakan beragam definisi ilmu ekonomi. Meskipun definisi yang dikemukakan para pakar itu beragam tetapi ke semua definisi itu pada prinsipnya sama. Dalam hal ini para pakar mengartikan ilmu ekonomi sebagai bagian dari ilmu sosial yang mempelajari bagaimana manusia sebagai makhluk individu dan kelompok berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai kemakmuran. Dan pengertian ilmu ekonomi tersebut tampak bahwa upaya manusia untuk mencapai kemakmuran dalam situasi adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas, serta terbatasnya benda pemuas kebutuhan sehingga memaksa manusia sebagai individu maupun kelompok untuk menggunakan alat pemuas kebutuhan untuk berbagai tujuan yang bersifat alternatif Pembagian ilmu ekonomi telah dilakukan para ahli yaitu menjadi ekonomi teori, ekonomi deskriptif, dan ekonomi terapan. Ekonomi teori merupakan kumpulan tentang teori bidang ekonomi yang dapat dipergunakan sebagai alat melaksanakan kebijakan ekonomi untuk kepentingan masyarakat Ekonomi teori merupakan kerangka konsep pemikiran yang berasal dari data-data konkret yang disusun dan diolah serta dianalisa sehingga terbentuk suatu teori yang bersifat umum. Dengan demikian, teori ekonomi bersumber dari hal-hal yang konkret yang terjadi di masyarakat untuk kemudian dianalisa dengan menggunakan metode-metode ekonomi. Tugas dari tebri ekonomi adalah menerangkan hubungan antara peristiwa-peristiwa ekonomi dan merumuskan hubungan ini dalam hukum-hukum ekonomi. Ekonomi teori dibagi menjadi mikro ekonomi dan makro ekonomi. Mikro ekonomi mempelajari cara kerja sistem ekonomi mulai dari aspek individu dan aspek perusahaan. Dari aspek individu antara lain perilaku konsumen dan selera konsumen. Sedangkan dari sudut perusahaan antara lain aspek biaya perusahaan, produksi perusahaan, penawaran akan produk dari perusahaan, permintaan akan bahan baku dan tenaga kerja oleh perusahaan. Jadi mikro ekonomi mempelajari perekonomian melalui sistem pasar meliputi studi tentang perusahaan dan konsumen. Makro ekonomi mempelajari cara kerja sistem ekonomi dengan mempelajari susunan perekonomian secara keseluruhan. Apa yang dipelajari dalam mikro

5-218 Unit 5

ekonomi juga dipelajari dalam makro ekonomi, hanya jika dalam mikro ekonomi misalnya mengenai permintaan hanya menyangkut individu dan perusahaan sedangkan dalam rnakro ekonomi permintaan tersebut menyangkut masyarakat suatu negara secara keseluruhan. Dalam makro ekonomi dibahas: pendapatan secara nasional, produksi secara nasional, begitu pula kesempatan kerja dan konsumsi dilihat secara menyeluruh. Ekonomi deskriptif menggambarkan keadaan ekonomi dalam bentuk angkaangka yaitu berupa pencatatan peristiwa-peristiwa ekonomi sehingga keadaan ekonomi itu tergambar dalam bentuk angka-angka. Sebagai contoh di negara kita selalu ada kegiatan survey ekonomi yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik yang tujuannya menghasilkan keadaan atau perkembangan ekonomi dalam bentuk angka-angka. Dengan menggunakan angka-angka ini bisa dianalisis keadaan perekonomian masa lalu dan gambaran perekonomian masa kini hingga dengan prediksi atau perkiraan di masa yang akan datang. Ekonomi terapan merupakan penerpan teori ekonomi pada masalah-masalah ekonomi tertentu. Masalah-masalah ekonomi yang ada di suatu masyarakat dipelajari untuk kemudian dicarikan pemecahannya dengan menggunakan teori ekonomi yang sesuai dengan . masalah ekonomi yang dihadapi. Oleh karena itu dalam ekonomi terapan akan terlihat apakah suatu teori masih berlaku dan bermanfaat bagi kehidupan manusia atau tidak. Para pakar ekonomi modern sekarang ini meliputi persoalan ekonomi sedang, lebih luas seperti dikemukakan Lipsey dan Steiner (1985: 22) yaitu mengenai: 1. Cara suatu masyarakat menggunakan sumber-dayanya dan menyebarkan hasil produksi kepada individu dan kelompok masyarakat. 2. Perubahan metode produksi dan distribusi pendapatan dari waktu ke waktu. 3. Efisiensi sistem perekonomian. Keadaan seperti diuraikan di atas merupakan pendorong bagi manusia untuk mencari cara-cara sistematis tertentu yang dapat digunakan sebagai pedoman menggalang kemakmuran. Upaya mencari cara-cara sistematis itu pada gilirannya melahirkan kerangka-kerangka yang tersusun menurut metode tertentu. Kerangka ini merupakan jawaban ataupun reaksi yang diberikan para pakar ekonomi terhadap permasalahan ekonomi yang dihadapi. Kerangkakerangka ini dinamakan teori ekonomi.

Kajian IPS SD

5-219

Oleh karena permasalahan ekonomi cenderung selalu berkembang dan berubah mengakibatkan selalu diperlukan kerangka-kerangka metodologis tertentu yang pada gilirannya melahirkan teori-teori ekonomi yang baru.

E. Prinsip Ekonomi
Setiap kegiatan atau usaha yang dilakukan manusia dalam bidang ekonomi yang berdasarkan motif dan prinsip ekonomi akan merupakan tindakan ekonomi. Sedangkan setiap tindakan ekonomi yang dilakukan manusia akan sangat tergantung pada tingkat kemajuan ekonomi pada masa pelaku tindakan itu hidup. Bagi orang yang mengalami kehidupan yang masih sederhana tindakan ekonomi umumnya terbatas pada kebutuhan sekarang dan kurang memperhatikan kebutuhan masa depan. Sebaliknya bagi orang yang hidup dalam ekonomi yang sudah maju tindakan ekonomi sangat dipengaruhi oleh pandangan jauh ke depan sehingga tindakan ekonomi selain tertuju pada keadaan sekarang juga untuk menghadapi keadaan di masa yang akan datang. Prinsip ekonomi dapat didefinisikan sebagai usaha dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin, atau usaha untuk memperoleh sejumlah hasil tertentu dengan menggunakan alat-alat yang tersedia melalui pengorbanan sekecil mungkin. Pada dasarnya prinsip ekonomi ini dilaksanakan secara sadar karena orang tidak ada yang mau merugikan dirinya sendiri walau adakalanya tindakan manusia tidak sesuai dengan prinsip ekonomi. Keadaan tersebut biasanya aspek naluri manusia lebih kuat dipakai sebagai dasar dibandingkan menggunakan pertimbangan rasional. Contohnya Anda dapat melihat orang yang lebih suka berbelanja pada toko serba ada yang sangat megah dibandingkan dengan membeli barang yang sama dengan harga yang lebih murah di toko kecil apa lagi pada pedagang kaki-lima. Dalam hal ini mungkin orang lebih memperhatikan gengsi daripada hal-hal yang bersifat ekonomis. Selain itu kebiasaan dan adat istiadat yang berlaku bagi sekelompok individu dan masyarakat kadang-kadang bisa juga mengalahkan prinsip ekonomi seperti misalnya pengeluaran biaya untuk peristiwa kematian yang luar biasa besarnya.

F. Hukum Ekonomi
Hukum ekonomi menunjukkan hubungan antara peristiwa-peristiwa ekonomi. Sebagaimana telah dijelaskan di muka bahwa ilmu ekonomi memberi keterangan tentang kehidupan ekonomi berupa kegiatan penyelidikan peristiwaperistiwa ekonomi. Selanjutnya pola hubungan antarperistiwa ekonomi yang tahan uji dalam waktu yang lama pada gilirannya akan menjadi hukum ekonomi.
5-220 Unit 5

Peristiwa-peristiwa ekonomi dikaji dan dianalisis hubungan satu dengan yang lainnya. Apakah suatu peristiwa itu merupakan akibat dari peristiwa lain ataukah di antara dua peristiwa itu terdapat hubungan yang saling mempengaruhi. Pola hubungan antara peristiwa-peristiwa ekonomi itu dibagi menjadi dua macam, yaitu: 1. Hubungan sebab akibat. 2. Hubungan fungsional. Hubungan sebab akibat atau hubungan kausal melukiskan hubungan suatu peristiwa sebagai penyebab dari peristiwa berikutnya atau peristiwa tersebut merupakan akibat dari peristiwa sebelumnya. Sebagai contoh hubungan antara jumlah uang dan barang yang beredar dengan kenaikan harga merupakan gejala nyata yang terjadi dalam masyarakat. Misal lainnya A adalah berjangkitnya hama padi, B adalah penurunan jumlah produksi padi. Maka akibat dari mewabahnya penyakit padi adalah menurunnya produksi padi. Dalam hubungan fungsional peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi dianggap saling mempengaruhi. Misalnya A mempengaruhi B, dan B juga mempengaruhi A. Hal ini terjadi pada hukum permintaan dan penawaran. Misalnya A adalah harga barang, dan B adalah permintaan, maka jika harga barang naik berkuranglah permintaan; jika harga barang menurun akan bertambahlah permintaan. Sebaliknya permintaan dapat mempengaruhi harga barang. Makin besar jumlah barang yang diminta, makin tinggi harga; makin sedikit jumlah barang yang diminta makin rendah harga barang. Hukum ekonomi berlaku mutlak, berbeda dengan hukum dalam ilmu eksak. Hukum ekonomi merupakan kecenderungan yang akan terjadi dengan syarat faktor-faktor lain tidak ikut berubah atau disebut ceteris paribus.

Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Subunit 1 mengenai ekonomi, koperasi dan bisnis di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini! 1. Diskusikan dengan 2 orang teman mahasiswa Anda, apa saja yang merupakan inti permasalahan ekonomi? Kemudian memberikan contohnya. 2. Menurut sifatnya kebutuhan terdiri dari kebutuhan rohani dan jasmani. Jelaskan mengapa kebutuhan jasmani perlu diperhatikan? Dan hal-hal apa saja yang dibutuhkan! 3. Apa sebab keadaan alam menyebabkan perbedaan kebutuhan? Jelaskan!

Kajian IPS SD

5-221

4. Rumuskan dengan kata-kata sendiri pengertian produksi, distribusi dan konsumsi kemudian memposisikan perbedaan benda konsumsi dengan benda produksi? 5. Dimana letak perbedaan antara makro ekonomi dan mikro ekonomi? Jelaskan!

Rambu-Rambu Jawaban Latihan


Pertanyaan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan petunjuk jawabannya. Oleh karena itu, Anda harus menggali jawaban sendiri melalui diskusi dengan sesama mahasiswa dan bahkan dengan dosen kunjung Anda untuk memperoleh jawaban yang benar atas persoalan-persoalan di atas. Anda dipersilahkan melakukannya.

Rangkuman
Tidak satupun manusia yang tidak berupaya untuk mempertahankan hidup, secara kodrati manusia dalam mempertahankan hidup harus memenuhi sejumlah kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, perumahan, kesehatan, pendidikan, transportasi, hiburan dan lain sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia berupaya dengan bekerja dan melakukan berbagai upaya dan kegiatan antara lain seperti berdagang, bertani, bekerja pada perusahaan swasta, atau pada pemerintah. Semua kegiatan tersebut kita mengenalnya sebagai kegiatan perekonomian atau kegiatan yang berhubungan dengan ekonomi. Kebutuhan manusia berdasarkan intensitasnya digolongkan menjadi kebutuhan primer, sekunder dan kebutuhan tersier, kebutuhan primer merupakan yang paling utama dibutuhkan oleh manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Hal-hal yang mempengaruhi kebutuhan manusia yakni keadaan alam, tingkat peradaban, agama yang dianut, adat atau tradisi. Selanjutnya yang melatar-belakangi timbulnya ilmu ekonomi yakni masalah inti ekonomi yaitu adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan adanya alat-alat pemuas kebutuhan yang terbatas jumlahnya, adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya, dan penggunaan alat pemuas kebutuhan untuk berbagai tujuan yang bersifat alternatif.

5-222 Unit 5

Tes Formatif 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Di bawah ini yang menjadi inti permasalahan ekonomi adalah A. kesulitan hidup yang selalu meningkat B. lingkungan hidup yang selalu dinamis C. terbatasnya alat pemuas dibanding kebutuhan D. majunya peradaban yang menyebabkan meningkatnya keperluan 2. Suatu keadaan di mana sumber daya terbatas dan kebutuhan tidak terbatas dalam ilmu ekonomi disebut. A. benda komplementer B. kelangkaan C. kemakmuran D. kepuasan 3. Kebutuhan adalah keinginan manusia. A. terhadap barang dan jasa untuk kelangsungan hidup B. terhadap barang dan jasa untuk mencapai kemakmuran C. yang timbul sejak manusia ada D. untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari 4. Faktor produksi modal bertujuan . A. mendayagunakan faktor produksi B. meningkatkan produktivitas faktor produksi C. mengatur faktor produksi lain D. mengatur kerja sama faktor produksi 5. Di bawah ini yang tergolong kebutuhan sekunder adalah. A. makanan B. pengobatan C. perumahan D. pakaian Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir unit ini, hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan

Kajian IPS SD

5-223

rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 1. Jumlah Jawaban Yang Benar Tingkat penguasaan = x 100% 5 Konversi penguasaan : 90 -100% : baik sekali 80 - 89% : baik 70 79% : cukup < 70% : kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Subunit 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Subunit 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

5-224 Unit 5

Subunit 2 Kegiatan Pokok Ekonomi


etiap kegiatan atau usaha yang dilakukan manusia dalam bidang ekonomi berdasarkan motif ekonomi akan merupakan kegiatan ekonomi. Sedangkan setiap tindakan ekonomi yang dilakukan manusia akan sangat tergantung pada tingkat kemajuan ekonomi pada masa pelaku tindakan itu hidup. Kegiatan ekonomi dapat berlangsung jika ada pihak yang melaksanakannya. Kegiatan ekonomi dapat berlangsung karena adanya para pelaku ekonomi, pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi adalah perusahaan, pemerintah, rumah tangga konsumsi, dan masyarakat luar negeri. Pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi perlu ada suatu sistem yang dijalankan, dan suatu sistem muncul dalam perekonomian karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak ada batasnya dan sangat bervariasi, oleh karena itu, dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya selalu akan menimbulkan berbagai sistem kegiatan dalam kehidupan manusia. Misalnya kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan orang lain akan menimbulkan sistem sosial, upaya untuk memenuhi kebutuhan primer hidupnya akan memunculkan sistem ekonomi dan sebagainya, sistem-sistem tersebut akan berjalan sesuai irama kehidupan dan berlandaskan tata nilai yang dianut oleh masyarakat.

A. Pelaku Ekonomi
Kegiatan Ekonomi dapat berlangsung jika ada pihak yang melaksanakannya. Kegiatan ekonomi dapat berlangsung karena adanya para pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi adalah perusahaan, pemerintah, rumah tangga konsumsi, dan masyarakat luar negeri. 1. Perusahaan Pada awalnya kegiatan produksi dilakukan sendiri oleh masing-masing rumah tangga. Keluarga pada zaman dahulu bercocok tanam, membuat barang untuk dikonsumsi dan dipakai sendiri. Selanjutnya sesuai dengan berkembangnya kehidupan, kegiatan produksi tidak lagi seperti dulu melainkan dilakukan di tempat-tempat khusus dalam kesatuan tersendiri yang terlepas dari lingkungan rumah tangga keluarga. Akibatnya muncullah
Kajian IPS SD

5-225

2.

perusahaan-perusahaan dan badan usaha yang dalam bidang produksi barang atau jasa. Di negara kita terdapat dua golongan perusahaan menurut pemiliknya atau penyetor modal yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Contoh BUMN antara lain PT Telkom, Pertamina, Perum Pos dan Giro, dan Perumka. Sedangkan contoh BUMS antara lain PT Gudang Garam, PT Astra Internasional, dan PT Indomobil. Dapatkan Anda memberikan contoh lainnya? Penggolongan perusahaan berdasarkan bentuk hukumnya adalah Perusahaan Milik Perseroan, Firma, Persekutuan Commandeter (CV), Perseroan Terbatas (PT), dan Koperasi. Pemerintah Pemerintah dapat berperan sebagai pelaku ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung. Di negara kita, pemerintah memegang peranan penting sebagai pelaku ekonomi. Hal ini terjadi karena negara kita melaksanakan amanat UUD 1945 yang menyebutkan bahwa cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Dinyatakan juga bahwa bumi, air, serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Pemerintah bertanggung jawab menjaga dan melayani kepentingan umum. Untuk menindaklanjuti tugas tersebut pemerintah membentuk BUMN. Instrumen perundang-undangan yang mengatur bentuk-bentuk perusahaan negara telah dibuat Undang-Undang No.9 tahun 1969 yaitu Perjan (Perusahaan Jawatan), Perum (perusahaan umum), dan Persero (perusahaan perseroan). Sebagai bukti pertanggungjawaban pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat agar lebih adil dan merata, juga untuk meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya. Pemerintah Republik Indonesia selain melakukan pembelanjaan juga ikut ambil bagian dalam mengembangkan produksi masyarakat. Ini berarti permintaan serta pembelian barang dan jasa yang sangat besar jumlahnya karena untuk seluruh negara kita yang berpenduduk lebih dari dua ratus juta orang. Pengeluaran pemerintah yang dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan itu terdiri dari pembelanjaan rutin, dan pembelanjaan pembangunan. Secara lebih rinci tugas Pemerintah Republik Indonesia antara lain:

5-226 Unit 5

1) Menyelenggarakan prasarana produksi seperti jalan-jalan umum, pos dan komunikasi, kereta api, pengangkutan umum, listrik, air minum dan lainlainnya. 2) Merangsang produksi melalui pajak dan subsidi. 3) Mengatur perekonomian dengan peraturan, pengawasan, dan perizinan. 4) Menyediakan informasi, misalnya melalui bagian statistik harga, riset, dan penerangan. 5) Mengawasi peredaran jumlah uang (melalui Bank Indonesia). 6) Menjalankan sendiri beberapa jenis perusahaan seperti perusahaan negara dan atau perusahaan daerah. Dalam hal ini pemerintah juga berperan sebagaimana layaknya pengusaha (GBHN 1993). 3. Rumah Tangga Konsumsi Setiap rumah tangga memerlukan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Barang dan jasa itu dihasilkan oleh perusahaan (rumah tangga produksi) melalui proses produksi dengan tujuan didistribusikan ke konsumen (rumah tangga konsumsi). Rumah tangga konsumsi menggunakan sebagian pendapatannya untuk dibelanjakan membeli barang dan jasa yang dibutuhkan untuk mempertahankan hidup. Dalam istilah ilmu ekonomi kegiatan membelanjakan penghasilan itu dinamakan dibelanjakan untuk konsumsi. Rumah tangga konsumsi berperan dalam memelihara kelangsungan rumah tangga produksi. Selain mengkonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan melalui proses produksi, rumah tangga konsumsi juga menawarkan faktor-faktor produksi seperti modal, tenaga kerja, dan keahlian. 4. Masyarakat Luar Negeri Dalam era globalisasi sekarang ini tidak ada satu negarapun yang tidak berkepentingan atau tidak tergantung kepada negara lain. Suatu negara tidak bisa mencukupi segala kebutuhannya oleh dirinya sendiri. Karena masingmasing negara memiliki kelangkaan komoditi atau sumber daya tertentu, maka terjadilah perdagangan antarnegara. Gejala ini menunjukkan ketergantungan antarnegara dalam bidang ekonomi. Dengan demikian masyarakat luar negeri juga termasuk pelaku ekonomi. Sebagian dari barang dan jasa hasil produksi dalam negeri dijual ke luar negeri. Proses ini lazim dinamakan ekspor. Barang ekspor dari negara kita adalah minyak dan gas, hasil tambang, hasil industri manufaktur, hasil

Kajian IPS SD

5-227

industri pertanian, perkebunan dan hasil hutan. Sebaliknya negara kita juga memerlukan barang dan jasa dari luar negeri yang harus kita impor (dibeli dari luar negeri). Dengan adanya kegiatan impor dan ekspor menjadikan barang dan jasa yang dibutuhkan menjadi lebih lengkap tersedia. Kondisi ketersediaan barang dan jasa ini akan menjadikan kestabilan perekonomian suatu negara melalui dinamika produksi, tingkat harga, peredaran uang dan juga tersedianya kesempatan kerja.

B. Sistem Ekonomi
Setiap negara memiliki perbedaan dalam melaksanakan kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Beberapa negara menghendaki peran serta pemerintah sepenuhnya dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi demi kelancaran, pemerataan dan keadilan. Sebagian lain ada negara yang menghendaki pelaksanaan kegiatan perekonomian diserahkan kepada masyarakat sendiri. Tetapi ada juga negara yang mengkombinasikan pelaksanaan kegiatan perekonomian secara bersama oleh pemerintah dan masyarakat. Perbedaan ini sangat tergantung kepada organisasi perekonomian negara bersangkutan. Organisasi perekonomian dalam suatu negara ini lazim disebut sistem ekonomi. Jadi sistem ekonomi adalah jaringan organisasi dan kebijakan yang diterapkan pemerintah dalam rangka mengatasi masalah ekonomi. Selanjutnya seringkali kita mendengar dalam pembicaraan atau kita sendiri sering mengatakan sebagai suatu sistem dalam membahas atau membicarakan suatu masalah. Apakah yang dimaksudkan dengan sistem? Sistem merupakan suatu konsep yang menunjukan suatu himpunan dari berbagai komponen atau sebagai susunan yang teratur (Khateeb M.Hussain, 1973). Sistem merupakan totalitas seperangkat komponen yang memiliki ruang dan kerangka kerja yang teroganisir untuk mencapai tujuan tertentu (Taneo, 2005). Dalam istilah sistem selalu terkandung pengertian keteraturan komponen-komponen yang melingkupinya. Sistem selalu menggambarkan kerangka berpikir dan kerangka kerja yang merupakan suatu keseluruhan dan terinterlasi untuk memecahkan masalah-masalah tertentu (William S. 1974). Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak ada batasnya dan sangat bervariasi, oleh karena itu dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya selalu akan menimbulkan berbagai sistem kegiatan dalam kehidupan manusia. Misalnya kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan orang lain akan menimbulkan sistem sosial, upaya untuk memenuhi kebutuhan primer hidupnya

5-228 Unit 5

akan memunculkan sistem ekonomi, dan sebagainya. Sistem-sistem tersebut akan berjalan sesuai dengan irama kehidupan dan berlandaskan tata nilai yang dianut oleh masyarakat itu, apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Suatu sistem mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Mempunyai tujuan yang akan dicapai. b. Mempunyai batas yang memisahkan dari lingkungannya, misalnya kelas merupakan suatu sistem, di mana di dalamnya terdapat guru, siswa, sarana belajar, dan proses belajar-mengajar. Sedangkan di luar kelas disebut lingkungan. c. Bersifat terbuka dengan lingkungan, artinya dapat menerima masukan dari luar sistem. d. Dapat terdiri dari beberapa subsistem e. Merupakan satu kesatuan yang bulat dari komponennya. f. Saling hubungan dan saling ketergantungan, baik dalam intern sistem maupun dengan luar sistem (lingkungannya). g. Melakukan kegiatan transformasi atau mengubah input menjadi output h. Ada mekanisme kontrol i. Mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri (Amirin, 1987). Sebagai contoh, marilah kita melihat keluarga kita masing-masing. Keluarga merupakan sebuah sistem, sebab keluarga merupakan satu kesatuan yang teratur dari komponen-komponennya, yang terdiri atas ayah, ibu, anak, barangkali ada famili yang tinggal di rumah kita, pembantu rumah tangga, sarana dan prasarana, seperti rumah, perabotan rumah tangga, dan sebagainya. Masing-masing komponen mempunyai fungsi, hak dan kewajiban yang telah diatur sedemikian rupa sesuai dengan falsafah hidup yang dianut untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Tujuan hidup keluarga itu akan tercapai dengan baik apabila semua komponen yang ada dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Sebaliknya tujuan keluarga itu akan terhambat atau tidak akan tercapai apabila salah satu atau beberapa komponen dari sistem itu tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Anda dapat mencari contoh yang lain, misalnya sekolah sebagai suatu sistem, (buatlah dalam lembar kerja masing-masing). Marilah kita beranjak untuk membahas sistem ekonomi sebagai suatu konsep yang mendasari kajian kita selanjutnya. Sistem ekonomi adalah sifat kehidupan ekonomi secara keseluruhan, yang diusulkan atau yang terdapat dalam kenyataan dengan khusus memperhatikan hak milik dan penggunaan harta dan tingkat pengaturan dan pengendalian

Kajian IPS SD

5-229

pemerintah (Winardi, 1982). Sistem perekonomian adalah sistem sosial dilihat Jalan rangka usaha dan tindakan keseluruhan sosial itu untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya atau untuk mencapai kemakmuran (Tom Gunadi, 1983). Dalam pengertian sistem perekonomian terkandung unsur satu kesatuan yang menyeluruh dan terorganisasi dari potensi-potensi ekonomi yang ada serta nilainilai yang berkembang dalam masyarakat untuk mencapai tujuan bersama dalam hal ini adalah mencapai kemakmuran. Jadi, sistem ekonomi ditentukan dan dibangun oleh mata rantai kelembagaan ekonomi yang hubungan kerjanya dalam ruang lingkup suatu negara, dalam rangka memecahkan masalah-masalah ekonomi yang bertujuan untuk mencapai cita-cita bangsa. Oleh karena itu, sistem perekonomian tiap negara akan berbeda-beda sesuai dengan pandangan hidup masyarakat negara masing-masing. Walaupun demikian secara garis besar, sistem perekonomian yang ada di dunia ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yang saling berlawanan, yakni liberalisme dan sosialisme. a. Sistem Ekonomi Liberal Sesuai dengan namanya, sistem ini menghendaki kebebasan setiap individu dalam berusaha dan memiliki benda baik berupa barang modal maupun barang konsumsi. Sistem ekonomi liberal timbul bersamaan dengan adanya kapitalisme. Kapitalisme adalah suatu paham yang mendasarkan dinamika gerak ekonomi pada lalu lintas modal dan memperbolehkan persaingan bebas. Dalam sistem ini campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi tidak diperbolehkan. Oleh karena itu semua badan usaha dalam sistem ekonomi liberal adalah milik swasta. Pada zaman pertengahan, kehidupan ekonomi sangat dipengaruhi oleh feodalisme, dimana campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi sangat berlebihan. Sistem feodalisme sangat mengekang kebebasan individu untuk melakukan kegiatan ekonomi, karena kegiatan perekonomian banyak dikendalikan oleh pemerintah, seperti adanya sistem monopoli, sistem oligopoli. Sebagai reaksi dari sistem ekonomi feodalisme, maka timbul suatu sistem ekonomi yang menjunjung tinggi kebebasan individu dalam kehidupan ekonomi yang sebesar-besarnya dan seluas-luasnya, sistem ekonomi ini dikenal dengan sebutan sistem ekonomi liberal. Semboyan terkenal kaum liberalis adalah laissez faire, laissez passer, yang artinya sistem ekonomi akan bekerja sebaik-baiknya tanpa campur tangan pemerintah.

5-230 Unit 5

Menurut konsepnya, sistem ekonomi liberal ini memberikan kebebasan yang sebesar-besarnya kepada individu untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran. Kebebasan-kebebasan tersebut adalah: 1) kebebasan berkompetisi atau bersaing satu sama lain, 2) kebebasan usaha dan perdagangan, 3) kebebasan membuat kontrak dalam usaha dan perdagangan, dan 4) kebebasan dari campur tangan pemerintah. Sebagai akibat dari empat kebebasan ini, individu dibebaskan dan segalanya kecuali kontrol sosial sebagai sesuatu yang sangat mendasar untuk perlindungan terhadap berbagai ancaman dan cidera janji dalam perdagangan. Dengan cara ini kepentingan pribadi akan sesuai dengan kepentingan masyarakat, artinya bahwa apabila masing-masing individu telah mencapai kesejahteraan maka dengan sendirinya masyarakatpun akan sejahtera. Dalam kenyataannya bagaimana? Di sini dilupakan, bahwa dalam usaha untuk mencapai kesejahteraan, masing-masing individu akan berusaha sekeraskerasnya dan tentunya akan menimbulkan persaingan yang hebat, sebagai akibatnya mereka yang kuat akan menang dan yang lemah akan hancur Dalam sistem ekonomi liberal, mekanisme harga dan pasar mempunyai peranan yang sangat penting. Melalui mekanisme harga dan pasar berbagai masalah ekonomi dapat dipecahkan. Mekanisme harga merupakan alat pengatur bagi produsen Jika harga barang tinggi yang disebabkan oleh persediaan yang sedikit, maka produsen akan menambah produksi barang tersebut, sedangkan jika persediaan barang di pasar bertambah banyak maka harga akan turun, sehingga konsumen dapat menyesuaikan rencana pembelian sesuai dengan kebutuhannya. Untuk lebih jelasnya dapat dikemukakan ciri-ciri sistem ekonomi liberal sebagai berikut: 1) Faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, skill) dimiliki sepenuhnya oleh perorangan/swasta. Dengan faktor produksi tersebut, masing-masing. individu dapat melakukan produksi tanpa ada batasan dan tanpa ikut campur tangan pemerintah. Yang menjadi faktor pendorong dan penghambat adalah masalah harga di pasar bebas. 2) Pemerintah tidak mengadakan campur tangan di bidang perekonomian. 3) Persaingan bebas terjadi di pasar yang terbuka bagi setiap orang dan ini menentukan tingkat harga, yang dengan sendirinya merupakan faktor pendorong katalisator, atau penghambat dari produksi.

Kajian IPS SD

5-231

4) Para konsumen dapat mengatur sendiri pola konsumsi yang mereka butuhkan. Pembentukan modal dan tabungan seluruhnya terletak di tangan individu, sedangkan pemerintah tidak ikut campur tangan dalam hal ini. 5) Pendapatan tiap orang berasal dari faktor produksi dan jasa, seperti tanah, tenaga kerja, modal, skill, dan teknologi. 6) Tidak ada monopoli dan oligopoli. Ekonomi liberal ini ternyata tidak dapat berjalan seperti konsep dasarnya, bahwa sistem ekonomi berjalan berdasarkan mekanisme harga dan pasar, sebab persaingan bebas akan mengakibatkan produsen yang lemah akan dihancurkan oleh produsen yang kuat, sehingga pada akhirnya akan menimbulkan sistem monopoli yang merupakan lawan dari sistem ekonomi liberal itu sendiri. Oleh karena itu, dalam kenyataannya sekarang ini, sistem ekonomi liberal berkembang menjadi sistem ekonomi campuran, dalam arti pemerintah dibenarkan untuk campur tangan dalam sistem perekonomian. Hal ini untuk menghindari yang kuat memakan yang lemah.

Pola Produksi
Pola produksi diserahkan sepenuhnya pada kebebasan produsen. Mereka yakin bahwa setiap produksi akan habis dikonsumsi dan juga yakin dengan jalan ini akan tercapai full employment. Konsep ini mempunyai beberapa kelemahan hal mana mencapai puncaknya pada tahun tiga puluhan (1930-an) dengan adanya depresi ekonomi.

Pola Konsumsi Pola konsumsi bebas dan tergantung pada kebutuhan masing-masing individu Terdapat kebebasan dalam mengeksploitasi sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui yang akibatnya akan fatal karena dapat menghabiskan sumber alam (krisis energi). Pola Distribusi Pola distribusi diserahkan pada mekanisme pasar yang secara otomatis akan mengatur kesemuanya. Pembentukan harga akan mengatur proses ekonomi. Harga akan terjadi karena adanya pertemuan antara permintaan dengan penawaran, sehingga tercapainya suatu keseimbangan.

5-232 Unit 5

b. Sistem Ekonomi Komando Dalam negara yang menggunakan sistem ekonomi komando, pengaturan dan pengendalian seluruh kegiatan ekonomi diselenggarakan oleh pemerintah pusat. Pemerintah menyusun perencanaan ekonomi, melaksanakan kegiatan produksi dan mengatur distribusi, mengatur penggunaan barang dan jasa, serta mengendalikan kebutuhan masyarakat. Karena, semua sektor ekonomi ditentukan dan diatur dari dan oleh pemerintah pusat, maka sistem ini dinamakan juga sebagai sistem ekonomi terpusat. Ciri-ciri ekonomi terpusat lainnya adalah alat-alat produksi dikuasai dan sepenuhnya milik pemerintah, milik perseorangan tidak diakui kecuali barang-barang yang sudah dibagikan, dan tidak ada kebebasan individu. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal lainnya adalah bahwa modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi, kegiatan produksi dilaksanakan dengan tujuan mencari laba dan semua kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip laba, dan adanya persaingan bebas antarperusahaan. Meskipun di atas dikatakan adanya sistem ekonomi bebas, akan tetapi pada kenyataan sekarang ini sistem ekonomi yang bebas murni sudah tidak ada lagi karena pemerintah di setiap negara tetap melakukan campur tangan dalam kegiatan perekonomian. Contoh negara kapitalis antara lain Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis, dan Belanda. Pemerintah di negara-negara tersebut tetap melakukan campur tangan meskipun tidak begitu banyak. c. Sistem perekonomian sosial Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu reaksi terhadap perkembangan sistem ekonomi liberal. Menurut para konseptor sistem ekonomi sosialis bahwa sistem ekonomi liberal tidak akan dapat membawa dan memelihara pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dengan stabil tanpa mengikutsertakankan pemerintah dalam membangun perekonomian. Ciri-ciri pokok dalam sistem ekonomi sosialis sebagai berikut: 1) Faktor-faktor produksi tidak mungkin menjadi milik perorangan melainkan dimiliki oleh pemerintah (publik). 2) Ekonomi sosialis berdasarkan suatu perencanaan. 3) Pembagian pendapatan nasional yang merata. Faktor produksi dimiliki dan diusahakan oleh pemerintah(publik masyarakat sehingga hasil produksi dapat lebih merata dan tidak terbatas pada suatu kelompok tertentu. Pemerataan ini dicapai melalui pembentukan

Kajian IPS SD

5-233

harga tetapi pembentukan harga ini tidak terjadi dalam pasar bebas melainkan ditentukan oleh badan perencana. Produksi barang dan jasa dan pendistribusiannya direncanakan oleh badan perencana dan disusun dalam jangka panjang. Dalam hal ini pertimbangan politis sering ikut menentukan. Mekanisme harga dan pasar sama sekali tidak berperan seperti halnya dalam sistem ekonomi liberal atau kecil sekali peranannya, khusus mengenai barang konsumsi. Metode produksi didasarkan semata-mata pertimbangan teknis dan pada iangkanya alat-alat produksi. Pengangguran tidak boleh terjadi, standar hidup ditingkatkan dan pembentukan modal untuk investasi direncanakan secara menyeluruh. Jurang perbedaan antara yang kaya dan miskin dihapuskan atau sedikitnya diperkecil. kesemuaanya itu hanya dapat dicapai karena adanya pengorbanan diri dari individu, dan dalam sistem ekonomi sosialis setiap individu tunduk pada kolektivitas dan hanya merupakan alat kolektivitas saja.

Pola produksi Ma produksi tidak bebas melainkan sudah ditentukan dari atas menurut suatu perencanaan. Volume fisik produksi dihitung dan ditetapkan lebih dahulu di mana selanjutnya baru ditentukan kebutuhan moneter untuk biaya produksi dengan cara ini inflasi dapat dikendalikan. Jumlah produksi maupun kualitas telah ditentukan sebelumnya, sehingga sistem ini tidak dapat menumbuhkan jiwa entrepreneur (pengusaha) serta pengembangan teknologi baru dalam produksi tidak berjalan. Pola Konsumsi Yang dapat dikonsumsi hanya barang yang ditetapkan dan tidak jarang diadakan satu barang konsumsi yang seragam Pembatasan konsumsi ini mengurangi hasrat konsumsi yang berlebih-lebihan, sehingga secara terpimpin dapat dihindari pemakaian sumber-sumber alam yang langka secara berlebihan dan dengan demikian krisis energi dapat dihindarkan. Sebaliknya konsumsi yang dikekang menunjukkan kekakuan yang tidak sesuai dengan hasrat dan keinginan individu Ini dapat berakibat pengurangan konsumsi ditinjau dari sudut ekonomi global, hal ini dapat menimbulkan kesulitan karena adanya saling pengaruh antara ekonomi negara-negara di dunia.

5-234 Unit 5

Pola Distribusi Distribusi dikendalikan oleh pemerintah. Sasaran distribusi dan alokasi barang dan jasa telah ditetapkan sebelumnya oleh pemerintah dalam suatu perencanaan. Dengan jalan ini kemungkinan untuk terjadinya konsumsi di bawah batas minimum dapat dihindarkan. Pemulihan alat-alat produksi karena tidak terbatas dapat dicegah, sehingga pemerataan pendapatan lebih dapat terjamin. Harga-harga ditetapkan sebelumnya, inflasi adalah sangat minim. d. Sistem Ekonomi Campuran Negara-negara yang sedang berkembang pada umumnya termasuk Indonesia menerapkan sistem ekonomi campuran dengan berbagai variasi sesuai potensi negara masing-masing. Dalam sistem ini pihak swasta dan pemerintah berperan sama dalam kegiatan perekonomian. Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem ekonomi bebas dengan sistem ekonomi terpusat. Pemerintah dan pihak swasta secara bersama-sama mencari pemecahan masalah perekonomian negaranya. Kedua belah pihak berperan serta dalam menentukan barang apa yang akan diproduksi, bagaimana barang itu diproduksi, dan untuk siapa barang itu diproduksi. Sebagai contoh di negara Indonesia, kita mengenal BAPPENAS sebagai badan perencana di tingkat nasional yang diantaranya bertanggung jawab dalam hal perencanaan bidang ekonomi. Adapun mengenai peran swasta variasinya tergantung tingkat potensi masyarakat dalam bidang ekonomi di negara yang bersangkutan. Sistem ekonomi campuran ini muncul dan berkembang disebabkan oleh kelemahan-kelemahan yang muncul dari sistem perekonomian liberal; sistem perekonomian sosialis. Pemberlakuan dari sistem perekonomian liberal dan yang ketat, ternyata akhirnya menimbulkan depresi ekonomi yang besar pada tahun 1930-an. Sedangkan pelaksanaan sistem perekonomian sosial tidak mampu menghilangkan sistem kelas dalam masyarakat. Atas dasar pengalaman tersebut, banyak negara sekarang ini menganut sistem ekonomi campuran. Yang dimaksud dengan sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang di dalamnya terdapat unsur kebebasan dan unsur kekuasaan, artinya bahwa individu diberikan kebebasan untuk berperan serta dalam perekonomian, demikian pula pemerintah mempunyai peran untuk menciptakan kehidupan ekonomi yang sehat dan tidak membiarkan

Kajian IPS SD

5-235

pemusatan modal yang terlalu besar pada individu dan atau kelompok serta membantu golongan ekonomi lemah. Bentuk sistem ekonomi campuran yang dianut oleh suatu negara mempunyai bobot yang berbeda-beda, tentunya hal ini sesuai dengan kebijaksanaan ekonomi negara tersebut. Apakah campuran ini akan lebih berat ke arah prinsip kebebasan yang lebih besar atau kadar kolektivitas dengan peranan pemerintah yang lebih besar dalam perekonomian? Campuran yang lebih berat ke arah prinsip kebebasan berarti mendekati sistem liberal dan campuran yang lebih besar bobot kolektivitasnya berarti mendekat sistem sosialis. Dengan demikian, dalam sistem ekonomi campuran ini sumber-sumber ekonomi tertentu yang sangat penting dimiliki oleh pemerintah dan sumbersumber ekonomi lainnya dimiliki oleh swasta. Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi campuran paling tidak dikenal dua sektor ekonomi, yaitu sektor publik (negara) dan sektor swasta. Dalam praktik ekonomi campuran dimungkinkan terjadinya persaingan antarpelaku ekonomi. Persaingan ini tentunya bukan persaingan yang saling menghancurkan tetap merupakan persaingan yang sehat berdasarkan etika dan moral.

e. Sistem Ekonomi Indonesia Sistem ekonomi nasional suatu negara disusun berdasarkan falsafah atau faham yang dianut suatu negara. Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak menganut faham liberalisme maupun faham sosialisme apalagi komunisme melainkan berdasarkan pasal 33 UUD 1945. Dalam pasal 33 UUD 1945 ayat 1, 2, dan 3 mengindikasikan bahwa penanganan masalah dasar ekonomi diserahkan kepada koperasi, swasta dan pemerintah. Terutama koperasi dinyatakan sebagai tulang punggung pelaksanaan ayat 1 pasal 33 UUD 1945 seperti juga diisyaratkan dalam penjelasan UUD 1945, ini berarti bahwa sistem ekonomi, sasaran yang ingin dicapai, pembangunan ekonomi, dan berbagai kebijakan maupun program di bidang ekonomi semuanya berdasarkan demokrasi ekonomi. Peranan pemerintah dalam melaksanakan kebijakan Pembangunan sudah digariskan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara. Azas-azas yang harus dijalankan bertujuan meningkatkan ekonomi secara adil dan merata. Di dalam ketetapan MPR RI 1983 No. II/MPR/1983, tentang GBHN Bab III dikatakan bahwa pembangunan ekonomi nasional berdasarkan kepada demokrasi ekonomi yang mengutamakan kepentingan peranan aktif masyarakat dalam

5-236 Unit 5

kegiatan pembangunan. Pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan bagi pertumbuhan ekonomi. Selain itu pemerintah juga berkewajiban menciptakan iklim yang sehat dan kondusif bagi perkembangan usaha swasta. Sementara itu pengusaha swasta perlu memberikan sambutan terhadap pengarahan dan bimbingan dari pemerintah serta menjelmakan iklim yang tercipta ke dalam kegiatan usaha yang produktif. Anda dapat mengkaji ciri-ciri positif dan ciri-ciri negatif Demokrasi Ekonomi yang tercantum dalam Tap. MPR-RI No. II/MPR/1993 tentang GBHN. Dengan dinyatakannya demokrasi dalam GBHN berarti bahwa pemerintah harus melaksanakan kehendak seluruh rakyat agar pembangunan ekonomi harus selalu mengarah kepada mantapnya sistem ekonomi nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil


Negara Republik Indonesia dengan tegas menggariskan bahwa dalam rangka Pembangunan nasional dewasa ini koperasi harus menjadi sokoguru dan wadah utama bagi perekonomian rakyat. Begitu pula perhatian yang diberikan terhadap golongan pengusaha kecil telah dilakukan pemerintah melalui beberapa instrumen yuridis dan kelembagaan. Departemen yang menangani koperasi dan pengusaha kecil adalah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil. 1. Pengembangan Koperasi Keberadaan koperasi dijamin secara yuridis oleh UUD 1945, oleh Ketetapan MPR-RI No. IV/MPR/1978, dan Undang-Undang RI No. 25/1992. Keberadaan koperasi menurut UUD 1945 tampak pada pasal 33 ayat 1 beserta penjelasannya seperti telah dibahas di muka. Sementara itu menurut Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/1978 mengenai GBHN yaitu Bab II huruf B nomor 6 disebutkan bahwa dalam pelaksanaan pembangunan nasional segenap kemampuan modal dan potensi dalam negeri harus dimanfaatkan disertai kebijaksanaan serta langkah-langkah guna membantu, membimbing pertumbuhan dan meningkatkan kemampuan yang lebih tinggi bagi golongan ekonomi lemah untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan sehingga mereka dapat berdiri sendiri. Usaha-usaha yang dilakukan antara lain dengan meningkatkan kegiatan koperasi agar mampu memainkan peranan yang sesungguhnya dalam tata perekonomian Indonesia, sesuai dengan prinsip percaya pada kemampuan sendiri. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang RI No. 25/1992 memberikan ruang gerak dan kesempatan usaha yang luas kepada koperasi menyangkut

Kajian IPS SD

5-237

kepentingan kehidupan perekonomian rakyat. Selama ini peraturan perundangundangan yang ada belum sepenuhnya menampung hal yang diperlukan untuk menunjang terlaksananya koperasi baik sebagai badan usaha maupun sebagai gerakan ekonomi rakyat. Pembangunan koperasi perlu diarahkan sehingga semakin berperan dalam perekonomian nasional. Pengembangan koperasi di arahkan agar benar-benar menerapkan prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi, dengan demikian koperasi akan merupakan organisasi ekonomi yang mantap, demokratis, otonomis, partisipatif, dan berwatak sosial. Pembinaan koperasi pada dasarnya dimaksudkan untuk mendorong agar koperasi menjalankan kegiatan usahanya dan berperan utama dalam kehidupan ekonomi rakyat. Undang-undang tersebut juga memberikan kesempatan bagi koperasi untuk memperkuat permodalannya melalui pengerahan modal penyertaan baik dari anggota maupun bukan anggota. Dengan demikian koperasi akan dapat menghimpun dana untuk pengembangan usahanya. Hal lainnya adalah ditanamkannya pemikiran ke arah pengembangan pengelolaan manajemen koperasi secara profesional.

2.

Pembinaan Pengusaha Kecil Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi selama Pembangunan Jangka Panjang Pertama selain telah meningkatkan kesejahteraan rakyat juga telah menumbuh-kembangkan Usaha Besar, Usaha Menengah, Usaha Kecil, dan Koperasi. Usaha kecil itu merupakan bagian integral dari dunia usaha nasional. Ia memiliki kedudukan, potensi, dan peranan yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan tujuan Pembangunan Nasional pada umumnya dan Pembangunan ekonomi pada tujuan khususnya. Usaha kecil merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pada akhirnya berperan mewujudkan stabilitas ekonomi secara nasional. Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa usaha kecil masih belum dapat menunjukkan kemampuan peranannya secara optimal dalam perekonomian nasional. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa usaha kecil masih menghadapi berbagai hambatan dan kendala baik dari dalam lingkungannya maupun yang datang dari luar lingkungannya, dalam bidang produksi dan

5-238 Unit 5

pengelolaan, pemasaran, permodalan, sumber daya manusia, teknologi, serta iklim usaha yang belum mendukung perkembangannya. Dalam upaya meningkatkan kesempatan dan kemampuan usaha kecil, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijaksanaan tentang pencanangan usaha, pendanaan, dan pembinaan. Akan tetapi upaya yang telah dilakukan belum mencapai sesuai sasaran yang diterapkan karena belum adanya kepastian hukum yang merupakan perlindungan bagi usaha kecil yang dipatuhi oleh semua pihak. Dalam menghadapi era perdagangan bebas dalam rangka mengantisipasi keterbukaan perekonomian dunia baik pada tingkat regional maupun tingkat global, usaha kecil dituntut menjadi tangguh dan mandiri agar nantinya dapat bersaing secara regional dan global dengan usaha kecil sejenis di negara-negara lain. Sehubungan dengan itu, usaha kecil perlu memperdayakan dirinya dan diberdayakan dengan berpijak pada kerangka hukum nasional yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 demi terwujudnya demokrasi ekonomi yang berdasarkan pada azas kekeluargaan. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, untuk memberikan dasar hukum bagi pemberdayaan usaha kecil maka lahirlah Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 tentang Pengusaha Kecil. Pemberdayaan usaha kecil tersebut dilakukan melalui penumbuhan iklim usaha yang mendukung bagi pengembangan usaha kecil, pembinaan serta pengembangan usaha kecil serta kemitraan usaha. Pemberdayaan usaha kecil dilakukan oleh Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Dengan memberdayakannya diharapkan usaha kecil menjadi tangguh, mandiri, dan berkembang dengan sendirinya akan meningkatkan produk nasional, kesempatan kerja, peningkatan ekspor, serta pemerataan hasil pembangunan yang pada gilirannya memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap penerimaan negara. Selanjutnya pemberdayaan usaha kecil akan meningkatkan kedudukan serta peran serta usaha kecil dalam perekonomian nasional sehingga akan terwujud tatanan perekonomian nasional yang sehat dan kokoh. Telah ada sebelumnya peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pemberdayaan usaha kecil, antara lain UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, dan UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Semua perundang-undangan tersebut di atas merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi dan tidak dapat di pisahpisahkan.

Kajian IPS SD

5-239

Kriteria Pengusaha Kecil menurut UU No. 9 Tahun 1995 diantaranya adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah). Perusahaan kecil itu harus berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai baik secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha Menengah atau Usaha Besar. Dalam keterkaitan Usaha Kecil dengan Usaha Menengah dan Usaha Besar, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tentang kemitraan antara berbagai tingkat usaha yang berdasarkan besarnya jumlah modal tersebut. Kemitraan usaha ini menjangkau pengertian yang luas yang berlangsung antara semua pelaku dalam perekonomian baik dalam arti asal-usul atau pemiliknya, yang meliputi BUMN (Badan Usaha Milik Negara), badan usaha swasta, dan koperasi maupun dalam arti ukuran usaha yang meliputi usaha besar, usaha menengah, dan usaha kecil. Kemitraan ini bersifat terbuka dan menjangkau segala sektor kegiatan ekonomi. Prinsip kemitraan usaha diarahkan dapat berlangsung dengan menganut norma-norma ekonomi yang lazim serta adanya kebutuhan dalam keterkaitan usaha yang saling membutuhkan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan di samping menitikberatkan penciptaan iklim yang kondusif dan pembinaan bagi kepentingan peningkatan usaha. Untuk mendukung kemampuan sumber daya manusia dalam bidang ekonomi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan daya saing perekonomian nasional sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang begitu pesat, Pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden No. 14 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan. Untuk pelaksanaan gerakan ini Menteri Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil Republik Indonesia ditunjuk sebagai koordinator gerakan.

5-240 Unit 5

Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Subunit 2 mengenai kegiatan pokok ekonomi di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini! 1. Diskusikan dengan teman Anda dalam kelompok kecil tentang sistem ekonomi mana yang cocok dengan pasal 33 UUD 1945? 2. Kegiatan ekonomi dapat berlangsung karena adanya para pelaku ekonomi! Jelaskan pembedaan pelaku ekonomi yang berhubungan dengan perubahan, pemerintah, rumah tangga konsumsi! 3. Diskusikan dengan teman Anda tentang unsur-unsur apa yang membentuk sistem perekonomian di Indonesia. 4. Diskusikan dengan teman Anda dalam kelompok kecil atas pertanyaan bagaimana pelaku ekonomi dalam mencapai cita-cita bangsa? 5. Jelaskan mengapa koperasi dianggap sebagai bangun perusahaan yang cocok bagi sistem perekonomian Indonesia menurut pasal 33 UUD 1945?

Rambu-Rambu Jawaban Latihan


Persoalan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan kunci jawabannya. Oleh karena itu, Anda harus menggali jawaban sendiri atau berdiskusi dengan sesama mahasiswa dalam kelompok kecil, dan bahkan dengan dosen kunjung Anda untuk memperoleh jawaban atas persoalan-persoalan di atas. Anda dipersilahkan melakukannya.

Rangkuman
Kegiatan ekonomi dapat berlangsung jika adanya para pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi dan masyarakat luar negeri. Para pelaku ekonomi dalam melakukan aktivitasnya cenderung melibatkan komponen-komponen yang melingkupinya dan melalui langkah-langkah yang mendukung aktivitas ekonomi tersebut. Gabungan komponen yang berjalan melalui langkah-langkah yang teratur dan terorganisasi disebut dengan istilah sistem. Berbagai aktivitas manusia yang makin kompleks dewasa ini menimbulkan berbagai sistem kegiatan manusia. Misalnya kegiatan manusia yang berkaitan dengan

Kajian IPS SD

5-241

ekonomi akan menimbulkan sistem perekonomian, dan sebagainya. Sistem tersebut berjalan sesuai dengan sistem nilai yang berkembang dalam masyarakat itu. Sistem perekonomian Indonesia merupakan sistem yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi bangsa Indonesia yang berjalan di atas tata nilai yang dianut oleh masyarakat Indonesia yang terangkum dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan demikian, dalam penerapan kegiatan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari harus dikembangkan dan bersumber pada sila-sila yang terdapat pada Pancasila dan pembukaan serta pasal-pasal yang terkandung dalam UUD 1945 beserta penjelasannya. Derap pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia yang dilaksanakan oleh pemerintah orde lama, lebih banyak menemui kegagalan. Situasi saat itu, di samping Indonesia baru merebut dan mempertahankan kemerdekaan, juga diwarnai pertikaian politik yang berkepanjangan. Demikian pula, titik berat pembangunan lebih banyak terpusat pada bidang politik. Oleh karena itu, perhatian kepada bidang ekonomi menjadi berkurang Perkembangan perekonomian Indonesia semakin tidak menentu arahnya pada tahun 1960-an, hal ini ditandai dengan ketidakstabilan sektor moneter, alokasi anggaran, neraca pembayaran, dan produksi, serta konsumsi. Ketidakstabilan ekonomi ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti pengeluaran pemerintah lebih banyak untuk sektor hankam, nasionalisasi berbagai perusahaan Belanda, dan berbagai proyek mercusuar serta puncaknya adalah pemberontakan G-30-S/ PKI. Sedangkan laju pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah orde baru lebih menitikberatkan pada bidang ekonomi. Kemajuan di bidang ekonomi diharapkan akan menjadi lokomotif yang dapat menarik bidang-bidang lainnya. Pembaharuan kebijakan ekonomi dituangkan dalam ketetapan MPRS, yang kemudian dijadikan sebagai GBHN yang pertama. Pada awal Orde Baru, dilakukan penataan kembali kehidupan ekonomi untuk meletakkan dasar-dasar perbaikan ekonomi dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama di bidang pangan dan sandang. Untuk mendukung tercapainya tujuan di atas, maka dibuatlah perencanaan program jangka pendek lima tahun dan program jangka panjang dua puluh lima tahunan. Berbagai kebijakan, seperti kebijakan moneter, perkreditan, perpajakan, perdagangan luar negeri, dan sebagainya dikeluarkan untuk mewujudkan cita-cita itu. Sampai saat ini, pelaksanaan pembangunan di bawah pemerintah orde baru telah memasuki pelita keenam. Pembangunan ekonomi telah berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat dan telah berhasil merubah struktur ekonomi Indonesia dari keadaan perekonomian sederhana menuju ke arah perekonomian modern atau industrialisasi.

5-242 Unit 5

Sasaran bidang ekonomi yang akan dituju adalah sebagai berikut: a. Penataan dan pemantapan serta memperkukuh struktur industri nasional yang terkait dengan sektor ekonomi lainnya. b. Peningkatan diversifikasi usaha dan hasil pertanian yang didukung oleh industri pertanian. c. Penataan dan pemantapan kelembagaan dan sistem koperasi. d. Peningkatan pasar dalam negeri dan perluasan pasar luar negeri. Keseluruhannya bersamaan dengan upaya peningkatan yang meliputi peningkatan kegiatan ekonomi rakyat, kesempatan usaha, lapangan kerja, serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Tes Formatif 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Sistem ekonomi yang cenderung memberikan kebebasan sebesar-besarnya kepada tiap pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatannya adalah sistem ekonomi. A. campuran B. liberal C. sosialis D. feudal
2. Salah satu ciri sistem ekonomi terpusat adalah. A. barang-barang modal/alat produksi dimiliki swasta B. barang-barang modal/alat produksi dimiliki pengusaha C. barang-barang modal/alat produksi dimiliki pemerintah D. setiap individu bebas memiliki alat produksi 3. Di negara yang menganut sistem ekonomi liberal, mekanisme pasar ditentukan oleh. A. pemerintah dan swasta B. jumlah barang dan jasa C. besarnya permintaan dan penawaran terhadap barang D. produsen dan kapitalis

Kajian IPS SD

5-243

4. Selain berfungsi sebagai konsumen, rumah tangga juga bertindak sebagai berikut kecuali... A. pemilik barang dan jasa B. pemilik modal C. pemilik faktor produksi D. pembayar pajak kepada pemerintah 5. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan, kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orang seorang. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa. A. seluruh kekayaan alam dan potensi bangsa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat B. pemerintah sebagai pemegang kendali dalam tindakan ekonomi C. mencegah pemilikan modal di satu tangan D. perekonomian diarahkan untuk mendukung yang kaya. Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 5.2 yang terdapat di bagian sub unit ini, hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub-unit 5.2. jumlah jawaban yang benar x 100% Tingkat penguasaan = 5 Konversi penguasaan : 90 -100% : baik sekali 80 - 89% : baik 70 79% : cukup

< 70% : kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Unit 6. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Subunit 2, terutama bagian yang belum dikuasai

5-244 Unit 5

Kunci Jawaban Tes Formatif


TES FORMATIF 1 1. C 2. B 3. D 4. A 5. C TES FORMATIF 2 1. B 2. C 3. D 4. D 5. A

Kajian IPS SD

5-245

Daftar Pustaka
Buckles, Stephen. (19S7) What is-and Isnt- Economic Education, Theory Into Practice, Summer 1987. College of Education, The Ohio State University, Columbus, USA Case, Karl E. & Fair Ray C. (1989) Principles of Microeconomics, Prentice Hall, Engewood Cliffs New Jersey, USA Daughtrey, et. al. (1982) Basic Business & Economics Education : Learning and Instruction, USA: South-Western Publishing Co. Cincinnati, Ohio. Economic America. (1995) A Framework for Teaching Basic Economic Concepts: Scope and Sequence guidelines, K-12: National Council on Economic Education, Editor: Phillip Saunder and June Gillard. Garis-garis Besar Haluan Negara, (1993) Habibi, Maksum Drs, H. et. al, (1995) Acuan Pelajaran Ekonomi. Jilid 1, Jakarta: Widya Press. Hoselitz, Bert F. (1988) Panduan dasar ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Penerbit Rajawali Press. Hutabarat, Delina, et. al. (1996) Pelajaran Ekonomi Kelas 1, Jakarta: Penerbit Erlangga. ____________________(1996) Pelajaran Ekonomi Kelas 2, Jakarta: Penerbit Erlangga.

____________________(1996) Pelajaran Ekonomi Kelas 3, Jakarta: Penerbit Erlangga.

5-246 Unit 5

Jarolimek, John. (1990) Social studies in Elementary School, Eighth Edition, New York: Macmillan Publishing Company. Lipey, Ricard G. & Steiner Peter O. (1985) Pengantar Ilmu Ekonomi, Edisi keenam, Jakarta: PT. Bina Aksara. Gunadi, Tom. (1995). Ekonomi dan Sistem Ekonomi, Bandung: Angkasa. Mubyarto, Boediono. (1980). Ekonomi Pancasila, Yogyakarta: BPFE UGM. Rintuh, Cornelis. (1994) Perekonomian Indonesia, Yogyakarta: Liberty. Sasono, Adi dkk. (1995). Pembangunan Ekonomi Rakyat dalam Era Keterbukaan Ekonomi, Bandung: Paguyuban 66. Soemitro, Rochmat. (1983). Pengantar Ekonomi dan Ekonomi Pancasila, Bandung: Enesco Sri Edi Swasono, (1987). Sistem Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi, Jakarta UI Press Schung, Mark.C. (1992) Economic in the School Curriculum K-12, The Joint Council On Economic Education Association Washington DC Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Undang-undang No. 9 Tahun 1995 Tentang Pengusaha kecil Wirasasmita, Yuyun. (1992) Strategi Pembangunan Sektor Perkoperasian Yang dapat Menggerakkan partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Perkoperasian, Editor Dr. Ir. Rusidi, MS & Drs. Maman Suratman,MS. IKOPIN, Sumedang.

Kajian IPS SD

5-247

Unit 6
LINGKUNGAN FISIK WILAYAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEHIDUPAN MANUSIA SERTA KEMAJEMUKAN RAS, ETNIK DAN AGAMA NUSANTARA
Ignasius Suban Angin

Pendahuluan

alam Unit 6 Anda akan mempelajari lingkungan fisik wilayah dan hubungannya dengan kehidupan manusia, kemajemukan ras, etnik dan agama di Indonesia. Indonesia merupakan Negara Kepulauan Tropik terbesar di dunia, terdiri dari 17.508 pulau, yang membentang sepanjang 5.120 km dari timur ke barat sepanjang khatulistiwa dan 1.760 km dari utara ke selatan. Luas wilayah daratan negara Indonesia mencapai 1,9 juta km dan luas perairan laut tercatat sekitar 7,9 juta km. Panjang garis pantai sekitar 81,791 km, merupakan pantai tropik terpanjang di dunia. Bentuk fisik wilayah kepulauan, dan posisi geografis Indonesia di antara benua dan samudera merupakan salah satu faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap terciptanya pluralistik suku bangsa di Indonesia. Pada wilayah darat, Anda saksikan adanya keanekaragaman morfologi, seperti pegunungan, perbukitan, gunung api, bukit, dan sebagainya. Demikian pula di dasar laut, melalui Peta Batimetri Anda akan saksikan adanya paparan (shelf), lereng kontinen (continental slope), kaki benua (continental rise), basin, palung laut (trough), parit laut (trench), gunung api laut (sea mount) dan sebagainya. Keanekaragaman morfologi daratan dan dasar laut tersebut merupakan produk adanya interaksi tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu Lempeng Samudera Pasifik yang bergerak ke arah Barat-Baratlaut, dengan kecepatan 9 cm/tahun, Lempeng Samudera Hindia-Benua Australia yang bergerak ke Utara dengan kecepatan 7 cm/tahun, dan Lempeng Benua Eurasia yang bergerak ke arah TimurTenggara dengan kecepatan 1 cm/tahun.

Kajian IPS SD

6-249

Aktivitas tektonik tersebut menyebabkan terjadinya kegiatan magmatik, terbentuknya zona-zona kegempaan yang tinggi, tsunami, letusan gunung api, terangkatnya kerak bumi yang menyebabkan terbentuknya keanekaragaman morfologi dasar laut dan daratan, pembentukan cekungan-cekungan sedimenter yang kaya akan berbagai potensi sumberdaya mineral. Pada berbagai morfologi daratan tersebut secara spasial, terbentuk keanekaragaman batuan, tanah, vegetasi, dan sebagainya. Dari segi jumlah penduduk, Indonesia menduduki urutan ke-4 di dunia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat. Laporan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2004 yang diluncurkan pada bulan Juli 2004 bersamaan dengan peluncuran Laporan Indeks Pembangunan Manusia (Human Developments Index-HDI), Indonesia menduduki peringkat ke 111 (0,692) dari 177 negara yang ada di dunia. Peringkat tersebut menempatkan Indonesia setingkat di atas Vitnam dan jauh di bawah beberapa negara tetangga, misalnya Singapura (0,902), Malaysia (0,793), Filipina (0,753) dan Thailand (0,768). HDI diperoleh dari pengukuran indeks pendidikan, indeks pendapatan dan indeks harapan hidup. Secara horisontal, terlihat adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan etnik, agama, ras, golongan dan perbedaan-perbedaan kedaerahan. Secara vertikal, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan-perbedaan antara strata atas dan strata bawah, semakin tumbuhnya polarisasi sosial berdasarkan kekuatan politik dan ekonomi. Pluralitas masyarakat Indonesia mengendala dalam proses pengintegrasian horisontal bangsa, sedangkan pelapisan sosial yang telah mengkristal secara alami, menghambat tumbuhnya integrasi yang vertikal. Kebinekaan yang relatif lestari tersebut pada satu sisi menguatnya latenitas sumber konflik, yang pada gilirannya menghambat jalannya roda pembangunan, sedangkan pada sisi lain terus diupayakan untuk mencari faktorfaktor yang mampu mengintegrasikan bangsa ini sehingga menjadi satu muka yang utuh untuk berkata satu bahasa dan bertindak dalam satu perilaku yang selaras. Indonesia berada pada pertemuan berbagai macam kebudayaan dunia, yang berjalin satu dengan yang lain. Bila diteliti dalam perjalanan sejarah, kebudayaan yang masuk ke Indonesia adalah kebudayaan Cina, Hindu, Islam, dan Eropa.

6-250 Unit 6

Subunit 1 Lingkungan Fisik Wilayah Nusantara dan Hubungan Dengan Manusia


spek fisik wilayah Nusantara sangat besar pengaruhnya terhadap perumusan kebijakan nasional (bidang politik), misalnya perjuangan Provinsi Kepulauan, pengelolaan pulau-pulau kecil terluar, penataan ruang wilayah laut-pesisir-DAS terpadu, pengelolaan wilayah pesisir terpadu dan sebagainya. Anda tentu sudah mengenal pola kehidupan masyarakat lahan basah (padi sawah), masyarakat bahari (maritim), masyarakat wilayah pesisir, masyarakat lahan kering dan sebagainya. Selain itu, Anda akan mengenal keanekaragaman sumberdaya alam. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan aspek fisik wilayah perlu dipelajari dalam Kajian IPS. Wilayah Indonesia sering terjadi bencana alam, seperti gempa bumi tektonik, letusan gunung api, banjir, tanah longsor, kekeringan, intrusi air laut di beberapa kota dan sebagainya yang banyak menimbulkan masalah dalam masyarakat. Dengan pengetahuan ini Anda dapat melakukan mitigasi sejumlah bencana alam tersebut, guna mengurangi korban jiwa, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan dan sebagainya. Setting wilayah perlu diketahui, dalam rangka mitigasi bencana alam antara lain melalui kebijakan penataan ruang wilayah, dan peningkatan sumberdaya manusia. Dalam aspek fisik wilayah, diuraikan topologi, geologi, geomorfologi, pedologi, klimatologi, hidrologi, biogeografi dan oseanografi Indonesia.

1. Aspek Fisik Wilayah


a. Topologi Aspek topologi meliputi letak, luas, batas, dan bentuk fisik wilayah. Aspek ini terkait dengan kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan politik dan sistem pertahanan dan keamanan. Secara astronomis, wilayah Indonesia terletak pada 6 LU-11 LS dan 95 BT-141 BT. Berdasarkan posisi busurnya, wilayah Indonesia berada di belahan timur, sedangkan berdasarkan posisi lintangnya, sebagian besarnya berada di belahan bumi selatan. Jarak ujung Barat hingga ujung Timur 5.120 kilometer, ujung utara hingga ujung selatan 1.760 kilometer (1 bujur atau lintang di Khatulistiwa besarnya 111 km). Apabila diperhatikan pada Peta NKRI, batas paling utara 6 LU

Kajian IPS SD

6-251

tepat melewati Pulau Weh (Provinsi Nangroe Aceh Darussalam), batas paling Selatan 11 LS tepat melewati Pulau Rote (Provinsi Nusa Tenggara Timur), batas sebelah barat 95 BT melewati Pulau Breueh (Provinsi Nangroe Aceh Darussalam), dan batas sebelah timur 141 BT melewati Merauke (Provinsi Papua). Memperhatikan letak astronomi tersebut, berarti pula bahwa Indonesia tergolong daerah lintang rendah (low ltitude), berada di daerah tropik, dimana jalur khatulistiwa melintasinya. Indonesia termasuk iklim tropik basah. Daerah-daerah di khatulistiwa mempunyai suhu tinggi, karena matahari bersinar 12 jam atau antara siang dan malam relatif sama panjangnya. Hal ini bermakna, Indonesia tidak mengenal empat musim seperti halnya daerah lintang tengah. Pada daerah-daerah khatulistiwa, curah hujan cukup banyak dan merata sepanjang tahun (Pulau sumatera, Kalimantan, dan Papua) sehingga daerah ini tertutup hutan belantara dan terdapat beberapa sungai besar, dapat merupakan jalur transportasi yang penting. Pada daerah yang jauh dari jalur khatulistiwa, curah hujannya masih cukup banyak untuk sedikitnya memungkinkan satu musim tanam tanpa irigasi. Perubahan suhu tidak terlalu besar, sehingga relatif tidak ada gangguan badai tropik, kecuali mungkin dekat dengan daerah perbatasan iklim (sesekali terjadi siklon tropik). Kabut jarang terjadi, sehingga cuacanya relatif lebih baik daripada beberapa bagian dunia lainnya. Indonesia terletak memanjang menurut garis lintang, ini berarti diperlukan beberapa daerah waktu. Tidak demikian halnya bagi negara yang berposisi menurut garis bujur seperti Fillipina. Perbedaan garis bujur Indonesia sebesar 46 (141-95), terdapat selisih waktu tiga jam. Berdasarkan Kepres RI Nomor 41 Tahun 1987, wilayah NKRI dipenggal menjadi tiga daerah waktu yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB): GMT + 7 jam dengan derajat tolok 105, meliputi seluruh Provinsi di Pulau Sumatera, Jawa-Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah; (2) Waktu Indonesia Tengah (WITENG): GMT + 8 jam dengan derajat tolok 120 BT, meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur. Bali, NTB, NTT serta seluruh Provinsi di Pulau Sulawesi; (3) Waktu Indonesia Timur (WIT): GMT + 9 jam dengan derajat tolok 135 BT, meliputi Maluku, dan Papua. Kedudukan suatu tempat terhadap daerah-daerah lain di sekitarnya, dinamakan letak geografis. Secara geografis, Indonesia diapit oleh dua benua ( Benua Asia dan Benua Australia) dan dua samudera (Samudera Pasifik dan Samudera Hindia). Posisi Indonesia sangat strategis, berada di jalur perdagangan, lalu lintas laut, wisata dari barat ke timur. Posisi silang demikian, memberi ciri keterbukaan, membuka peluang menyusupnya unsur-unsur dari luar dengan segala macam pahamnya yang dapat mempengaruhi dan menipiskan identitas nasional dan integritas bangsa. Kita harus tetap waspada terhadap pengaruh dari luar yang tidak sesuai dengan ideologi NKRI,

6-252 Unit 6

yaitu Pancasila. Sekali NKRI tetap NKRI. Hal lain dari posisi tersebut, yaitu pengaruh terhadap iklim Indonesia. Indonesia beriklim musim, ditandai angin musim barat dan angin musim timur, yang menimbulkan musim hujan dan musim kemarau. Iklim semacam sesuai untuk tumbuhnya keanekaragaman tetumbuhan. Indonesia merupakan pertemuan tiga deretan pegunungan di dunia. Pertama, deretan pegunungan Alpen-Banda atau Pegunungan Mediteran. Deretan pegunungan ini terbentang dari pegunungan Alpen di Eropa Barat melalui Pegunungan Himalaya, Arakan Yoma di Birma, Kepulauan Andaman, Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Wetar, Damar, dan berakhir di Laut Banda. Kedua, deretan pegunungan Asia Timur. Pegunungan ini merupakan bagian dari Pegunungan Lingkar Pasifik, yang bermula di Pegunungan Andes di Amerika Selatan, melalui Pegunungn Rockies di Amerika Utara, Alaska, melingkari Samudera Pasifik hingga ke Jepang dan terus ke selatan. Deretan Pegunungan Asia Timur terbentang dari Jepang, Taiwan, Filipina, kemudian bercabang di Kalimantan (Pegunungan Muller dan Schwaner) dan Sulawesi (sepanjang Sulawesi Utara). Ketiga, deretan Pegunungan Lingkar Australia. Pegunungan ini terbentang dari Selandia Baru, melalui Pulau Kaledonia di sebelah timur Australia, bagian utara Papua Nugini dan Papua, berakhir di Pulau Halmahera. b. Geologi Tatanan geologi Indonesia rumit, akibat interaksi tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu Lempeng Samudera Pasifik yang bergerak ke arah barat-baratdaya dengan kecepatan 9 cm/tahun, Lempeng Samudera Hindia-Lempeng Benua Australia yang bergerak ke arah utara dengan kecepatan 7 cm/tahun, serta Lempeng BenuaEurasia yang bergerak ke arah Timur-Tenggara dengan kecepatan 1 cm/tahun, menyebabkan terjadinya berbagai peristiwa geologi yang spektakuler, seperti kegiatan magmatik dan terbentuknya zona-zona kegempaan yang tinggi, terangkatnya kerak bumi sehingga mempunyai topografi lebih tinggi dari paras laut pada saat pasang maksimum atau yang kemudian dikenal sebagai pulau, dan pembentukan cekungan-cekungan sedimenter yang kaya akan berbagai potensi sumberdaya mineral serta pembentukan keanekaragaman bentuk lahan (landform) serta berkembangnya berbagai jenis tanah. Dunia telah terwujud sejak 4.500 tahun silam. Namun kepulauan Indonesia seperti bentuknya sekarang, baru terwujud kurang lebih 500.000 juta tahun yang lalu, setelah zaman es terakhir. Pada waktu itu Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan masih menjadi satu dengan Asia, dan Pulau Papua menjadi satu dengan daratan Australia. Setelah zaman es itu berakhir, es meleleh secara banyak di kedua kutub bumi.

Kajian IPS SD

6-253

Permukaan air laut di seluruh dunia naik kurang lebih 60 meter. Sebagian daratan Asia bagian tenggara seakan-akan tenggelam dan terbentuklah Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Sebagaian benua Australia bagian utara juga seakan-akan tenggelam dan terbentuklah Pulau Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Ditengahtengah, antara kedua kelompok pulau yang baru terbentuk itu, terdapat Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau-pulau ini telah terwujud sebelumnya dan tidak merupakan bagian dari daratan Asia maupun Australia. Rangkaian pulau-pulau dari Sumatera hingga ke Papua sekarang menjadi Kepulauan Indonesia. Bumi terdiri dari lempeng-lempeng tektonik yang selalu bergerak. Pergerakan lempeng memungkinkan adanya saling tubrukan, saling senggolan dan saling seruduk. Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu Eurasia (Asia), Hindia Australia dan lempeng Pasifik. Indonesia berada pada busur kepulauan (Santoso, 1993). Kinerja daerah busur kepulauan ialah adanya bentuk melengkung dari rangkaian pulau-pulau dengan palung laut yang memanjang. Suatu busur kepulauan aktif merupakan suatu anomali di permukaan bumi, dengan ciri-ciri bentuk rangkaian kepulauan yang menerus, rangkaian gunung api aktif, palung laut pada arah lautan dan bentuk cawan mendatar pada arah kontinen, adanya anomali isostasi gravitasi, aktivitas seismik, pergerakan kerak bumi sedang berjalan. Busur tersebut berhimpit dengan sabuk orogenesa. Aktivitas pada busur kepulauan tadi dengan sendirinya akan memberikan dampak yang positif (kesuburan tanah, kekayaan sumberdaya alam, keindahan alam, wujud pegunungan, gunung api, perbukitan, daratan) dan dampak negatif (bencana alam gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, gerak massa batuan atau tanah) kepada manusia. c. Geomorfologi. Kajian mengenai bentuk lahan (landform) pembentuk muka bumi, baik di atas maupun di bawah paras laut dan difokuskan pada genesis dan perkembangannya pada masa akan datang serta konteksnya dengan lingkungan, dinamakan geomorfologi (Verstappen, 1983). Wilayah darat Nusantara terdiri dari keanekaragaman bentuklahan seperti bentuklahan struktural (pegunungan, perbukitan, bukit), bentuklahan vulkanik, bentuklahan denudasional, bentuklahan fluvial, bentuklahan pelarutan (karst). Wilayah pesisir ada bentuklahan biogen (hutan mangrove, terumbu karang, dsb.). Aspek bentuklahan berupa gambaran relief (topografi) dasar laut Nusantara merupakan yang terunik di didunia. Semua tipe topografi terdapat di dasar perairan laut Nusantara, seperti paparan (shelf), depresi yang dalam dengan berbagai bentuk (parit, basin, dan palung laut), berbagai bentuk

6-254 Unit 6

elevasi yang dalam berupa punggungan (rise, ridge), gunung bawah laut (sea mount), dan sebagainya. Keanekaragaman bentuklahan tersebut terbentuk karena adanya (1) proses endogenik, proses yang mekanisme kejadiannya berasal dari pelepasan energi yang terakumulasi dalam bumi produk interaksi antarlempeng litosfer; (2) proses eksogenik, proses yang mekanisme kejadiannya berasal dari luar bumi produk interaksi komponen geosfer; (3) proses biogenik, proses yang mekanisme kejadiannya berasal dari aktivitas hewan dan tumbuhan; (4) proses antropogenik, proses pembentukan bentuklahan akibat aktivitas manusia. Bentuk lahan struktural di Indonesia berupa keanekaragaman pegunungan, dan perbukitan. Deretan pegunungan Nusantara meliputi: 1. deretan Pegunungan Sunda, yaitu deretan pegunungan yang berjajar dari Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku Selatan dan berakhir di Pulau Banda; 2. deretan pegunungan Sahul atau Sirkum Australia, yaitu deretan pegunungan yang berjajar dari Australia, ujung timur Pulau Papua, masuk melalui bagian tengah Papua dengan puncak tertinggi Jayawijaya; 3 deretan pegunungan Sangihe, yaitu deretan pegunungan yang membujur dari Kepulauan Sangihe (Sulawesi Utara), masuk ke Minahasa, Teluk Gorontalo (dengan Gunung Una-Una yang sering meletus) hingga ke Sulawesi Selatan; dan 4 deretan Pegunungan Halmahera, yaitu deretan pegunungan yang berderet mulai dari Pulau Talaud, Pulau Maju dan Tifor di Maluku Utara, masuk ke Halmahera. serta ke Kepulauan Halmahera. Gunung api adalah suatu bentuk timbulan di permukaan bumi, pada umumnya berupa kerucut raksasa, kerucut terpancung, kubah atau bukit yang diakibatkan oleh penerobosan magma ke muka bumi. Persebaran gunung api Nusantara berasosiasi dengan daerah suduksi. Katili mengelompokan gunung api di Indonesia dalam lima unit, yaitu: Kumpulan Sunda, Kumpulan Banda, Kumpulan Sulawesi Utara (Kumpulan Minahasa dan Sangihe), Kumpulan Halmahera, dan Kumpulan Sulawesi Selatan (Kumpulan Bonthain). Menurut Verstappen (2000) unit gunung api Nusantara dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: (1) gunung api yang membentang sepanjang Pulau Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara hingga Maluku selatan, (2) busur gunung api yang tersebar di timur dan barat punggungan TalaudMayu Halmahera dan Minahasa/Pulau Sangihe di timurlaut Sulawesi, (3) busur gunung api yang tersebar di baratdaya Sulawesi. Gungapi strato Una-Una di basin Gorontalo, Sulawesi dan gunung api Api (Api volcano) di Laut Banda, selatan Maluku menurut Verstappen tergolong gunung api baru.

Kajian IPS SD

6-255

Jalur gunung api yang berderet sepanjang Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Adonara, Lembata, Kep. Alor, Wetar, hingga Kumpulan Banda, termasuk dalam kumpulan Sunda. Kumpulan gunung api yang tersebar di semenanjung Utara Sulawesi (lengan Sulawesi Utara), sebenarnya merupakan rangkaian gunung api yang membentang dari Sumatera, Jawa, Maluku dan kemudian sampai ke Sulawesi Utara. Rangkaian gunung api ini agak terganggu untaiannya di Maluku bagian Tengah, yang kemudian meloncat ke Sulawesi Utara dan pada akhirnya ke Fillipina melalui pulau-pulau gunung api Sangihe Talaud. Sementara itu, sebuah gunung api lain terlepas dari untaiannya, yaitu Gunung Colo yang secara menyendiri muncul di tengah Teluk Gorontalo. Gunung api di wilayah Sulawesi Utara berderet dari baratdaya ke timurlaut seperti Ambang, Soputan, Lokon, Mahawu, Tangkoko dan terus ke pulau-pulau utara, Ruang, Api Siauw, Banua Wuhu dan Awu. Kumpulan Banda banyak yang tingginya tidak lebih dari 1.000 m dari permukaan laut. Kumpulan gunung api Halmahera yang terkenal ialah gunung api Tidore dan Maitara. Kumpulan gunung api Bonthain (Sulawesi Selatan) sekarang tidak aktif lagi. Gunung api Nusantara didominasi oleh gunung api tipe strato, yaitu gunung api yang berbentuk seperti kerucut, material yang dikeluarkan pada waktu terjadi erupsi berselang-seling antara lava cair encer dan lava cair kental. Gunung api tipe ini makin lama akan makin bertambah tinggi. Pada waktu gunung api meletus, material yang dikeluarkan terdiri atas tiga jenis, yaitu material padat, material cair (lava cair), dan gas. Material padat disebut piroklastika, yang meliput; (a) batu-batu besar, yang disebut bom, (b) batu-batu kecil, disebut lapili , (c) kerikil dan pasir, (d) debu atau abu vulkanis. Gas-gas yang dikeluarkan oleh gunung api disebut ekshalasi . Gas-gas tersebut dapat berujud Asam Sulfida (H2S), Asam Sulfat (H2SO4), Carbon Dioksida (CO2), Klorida (CL), Uap Air (H2O) dan Sulfida (HCL). Tidak selamanya gunung api itu aktif. Suatu ketika aliran magma dari batholith makin berkurang dan akhirnya terhenti sama sekali. Bila aliran lava terhenti maka gunung api itu dikatakan telah padam atau mati. Kadang-kadang sebuah gunung api seolah-olah tampak telah padam, karena kepundannya tersumbat oleh lava yang membeku sehingga fenomena vulkanisme tidak tampak. Padahal di dalam badan gunung api, aliran magma dan gas dari batolith masih terus berlangsung. Pada suatu saat bila tekanan gas dan magma sudah sedemikian kuat akan mampu mendorong dan melontarkan sumbat lava pada kepundan dengan dasyat dan tiba-tiba, sehingga terjadilah letusan yang sangat eksplosif. Letusan yang demikian mampu melontarkan batu, kerikil dan awan debu yang sangat pekat, menyebar ke wilayah sekitarnya. Dengan demikian gunung api yang tampak tidak aktif, sewaktu-waktu

6-256 Unit 6

dapat meletus, bila kegiatan magma di dalam gunung masih aktif. Letusan gunung api yang akan meletus biasanya mempunyai tanda-tanda alami sebagai berikut: (a) suhu di sekitar kawah naik), (b) banyak sumber air di sekitar gunung itu mengering. (c) sering terjadi gempa vulkanik, (d) banyak binatang yang menuruni lereng. Gunung api yang sudah kurang aktif, memiliki tanda-tanda yang disebut gejala post vulkanik. Gejala post vulkanik tersebut berupa keluarnya beberapa jenis gas, dan gejala lain seperti: (a) sumber gas asam arang (CO2 dan CO) yang disebut mofet. Gas ini berbahaya sebab dapat menyebabkan mati lemas orang yang menghirupnya. Contoh: Kawah Timbang dan Nila di Dieng (Jawa Tengah), Tangkuban Perahu, dan Papandayan. (b) Sumber gas belerang, disebut solfatara. Contoh : Tangkuban Perahu ( Jawa Barat), Dieng (Jawa Tengah) dan Rinjani ( Nusa Tenggara Barat) dan Minahasa ( Sulawesi Utara). (c) Sumber gas uap air, disebut fumarol. Contoh: Dieng dan Kamojang (Jawa Barat). (d) Sumber air panas. Sumber air panas terjadi karena air tanah meresap ke bawah hingga mencapai tempat bersuhu tinggi, yaitu tempat yang masih terdapat sisa-sisa kegiatan magmatik. Bila sumber air panas tersebut keluar sebagai mata air, maka akan terbentuk sumber air panas. Bila sumber air panas tersebut mengandung zat belerang, maka sumber air ini dapat digunakan untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit kulit. (e) Sumber air mineral. Seperti halnya sumber air panas, mata air mineral ini berasal dari air tanah yang meresap ke bawah, hingga mencapai kedalaman tertentu yang bersuhu tinggi. Selama dalam perjalanan peresapan, air tanah itu telah tercampur dengan larutan mineral tertentu sebagai produk kegiatan magmatik, seperti : belerang, atau mineral lain. Kemudian air panas yang telah bercampur dengan larutan mineral tersebut keluar sebagai mata air, dan terbentuklah sumber air mineral. Contoh sumber air mineral ini terdapat di: Ciater dan Maribaya (Jawa Barat), dan Minahasa (Sulawesi Utara); (f) Geyser. Bila di dalam kerak bumi terdapat rongga yang berisi air tanah bersentuhan dengan batuan panas sisa-sisa kegiatan magmatik, maka sebagian air di dalam rongga itu sudah cukup banyak dan memiliki tekanan yang cukup kuat maka uap air tersebut akan menekan air di rongga itu dan terjadilah pancaran air panas seperti air mancur. Bila uap air di dalam rongga kerak bumi sudah keluar, maka terhentilah pancaran air. Kemudian dimulailah proses pembentukan uap air seperti semula dan setelah beberapa saat akan terbentuk uap air seperti semula dan terjadilah pancaran air panas berikutnya. Proses semacam ini terjadi secara berulang-ulang, sehingga terjadilah pancaran air panas yang berlangsung secara periodik dan disebut geyser, seperti di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat. Mengingat kebanyakan gunung api Nusantara bertipe strato, maka uraiannya difokuskan pada tipe gunung api tersebut. Unit bentuklahan gunung api strato,

Kajian IPS SD

6-257

meliputi kerucut gunung api, lereng gunung api, kaki dan dataran kaki gunung api. Proses geomorfik pada satuan kerucut gunung api terutama masswasting , hal ini dipengaruhi oleh faktor derajat kemiringan lereng dan material penyusun kebanyakan berstruktur lepas. Oleh karena tersusun atas material lepas maka mempunyai permeabilitas besar, ini berarti infiltrasi pada satuan ini cukup besar dan merupakan recharge area bagi daerah di bawahnya. Pada gunung api aktif pada kerucut gunung api selalu terjadi guguran lava dan penimbunan bahan piroklastika yang cukup banyak dan lepas-lepas. Jika terdapat faktor yang mjenunjang misalnya curah hujan yang tinggi maka guguran lava dan timbunan bahan piroklastika dapat mengalir dengan cepat sebagai aliran lahar panas atau dingin. Daerah kerucut gunung api ditilik dari bahaya gunung api tergolong daerah bahaya I, daerah yang tidak dapat dihuni. Proses geomorfik pada lereng volkan yang utama adalah masswasting dan erosi.. Bagian tertentu dari lereng ini merupakan jalan keluar material yang bergerak dari bagian kerucut. Lereng gunung api sebagian besar termasuk daerah bahaya II, tidak boleh dipergunakan sebagai permukiman. Sedangkan pada kaki gunung api proses geomorfik yang terjadi adalah erosi, masswasting seperti aliran lahar. Daerah di sekitar saluran sungai utama merupakan daerah bahaya III. Gunung api membawa keuntungan, di samping kerugian. Keuntungan adanya gunung api antara lain: 1. abu volkan yang dikeluarkan gunung api saat terjadi erupsi dapat menyuburkan tanah pertanian karena banyak mengandung unsure hara tanaman; 2. material yang dikeluarkan gunung api saat terjadi letusan yang berupa pasir, kerikil, batu-batu besar, kesemuanya merupakan mineral industri yang dapat digunakan untuk bahan bangunan; 3. gunung api terbentuk dari keluarnya magma dari dalam bumi, magma yang menuju permukaan bumi tersebut banyak membawa mineral logam, dan barang tambang lainnya, oleh karena itu di daerah pegunungan dan gunung api banyak diketemukan bahan tambang; 4 adanya gunung api yang tinggi menyebabkan terjadinya hujan orografis, sehingga daerah itu menjadi daerah yang banyak hujan; dan 5. daerah yang bergunung api biasanya merupakan daerah tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai daerah hutan, perkebunanan, dan daerah ekowisata. Kerugian adanya gunung api: 1. gunung api pada waktu meletus mengeluarkan lava pijar, lava ini selanjutnya bergerak turun dari puncak gunung menuruni lereng dalam keadaan suhu yang sangat tinggi, sehingga lava pijar ini dapat menghanguskan apa saja yang dilaluinya baik manusia, hewan, dan tetumbuhan;

6-258 Unit 6

2. gunung api yang meletus juga mengeluarkan gas yang sangat panas, yang juga bergerak menuruni lereng, gas yang panas ini dapat membentuk awan panas, dan dapat menghanguskan apa saja yang dilaluinya, awan panas ini justru bergerak lebih cepat dari gerakan lava pijar, seperti awan panas Gunung Merapi; 3. pada gunung api yang puncaknya tidak ada danau kawah, pada saat terjadi letusan, lava pijar yang akan keluar akan bercampur dengan air yang terdapat di danau kawah, dan terbentuklah lahar panas. Bila lahar panas ini meluncur ke bawah menuruni lereng dengan cepat maka akan menghancurkan makhluk hidup yang dilaluinya, seperti lahar panas Gunung Kelud; 4. pada gunung api yang puncaknya tidak ada danau kawah, sering terjadi lava yang keluar dari lubang kepundan akan tertumpuk di puncak gunung, setelah selang beberapa waktu lava tersebut telah menjadi dingin tiba-tiba terguyur air hujan, lava yang telah dingin dan jenuh dengan air hujan tersebut akhirnya akan meluncur ke bawah berupa lahar dingin , yang berwujud aliran batu, kerikil dan pasir yang jenuh air meluncur ke bawah menuruni lereng akan merusak rumah, jembatan, manusia, hewan, tanaman dan sebagainya; 5. gunung api yang tinggi dan berderet dapat membentuk daerah bayangan hujan, daerah semacam ini curah hujannya sedikit dan bersifat lebih kering, seperti Lembah Palu, Sulawesi Tengah; 6. bila gunung api yang meletus itu terletak di bawah permukaan air laut, maka pada waktu terjadi letusan dapat menimbulkan tsunami yang menimbulkan gelombang hempasan pantai , akan menyeret penduduk yang ada di pantai , sepereti gelombang tsunami di Banten dan Lampung akibat letusan Gunung Krakatau (1883); dan 7. abu vulkanik di udara dari letusan gunung api dapat mengganggu penerbangan. Pantai di Indonesia terdiri dari berbagai tipe, ada tipe pantai berundak, pantai struktural, pantai landai, pantai pulau-pulau karang, pantai berbatu dan pantai vulkanik. Daerah pantai di Indonesia disusun oleh bentuklahan beting gisik, gisik pasiran, antasan, bura, tembolo, delta, guguk pasir, gambut, dan hutan mangrove. Beting gisik dan gisik pasiran yang tersebar di beberapa tempat di Indonesia banyak terdiri dari material hasil letusan gunung api (Hadisumarno, 1982). Wilayah daratan Indonesia juga tersusun dari bentuk lahan karst (pelarutan) yang terdiri dari batu gamping dan dolomit seluas 154.032 km, tersebar di beberapa pulau besar (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Papua Barat serta Kepulauan Nusa Tenggara, Bali dan Maluku). Secara spasial bentuklahan karst meliput: (1) karst tipe Gunungsewu, (2) tipe Maros, (3) tipe Kalimantan dan Papua, (4) tipe Gombong Selatan, (5) tipe Wawolesea, dan (6) tipe Pulau Timor dan Semau (Tipe Kupang dan

Kajian IPS SD

6-259

Semau). Tipe Gunungsewu, dicirikan dengan bukit-bukit batu gamping berbentuk kerucut (berpuncak lancip) atau berbentuk kubah (berpuncak melengkung), dengan garis tengah 50-75 m, tinggi 25-100 m, dan lembah antarbukit hampir datar. Sesuai dengan namanya, karst tipe ini berkembang baik di Pegunungan Selatan DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, membentuk ribuan bukit sehingga disebut Gunungsewu. Karst ini telah ditetapkan sebagai Bentukan Alam Warisan Dunia (World National Heritages) sejak tahun 1994. Tipe Maros, memiliki karakteristik geomorfologi sebagai berikut (Sunarto, 1997): (1) morfologi bukit-bukitnya mempunyai lereng tebing yang amat curam atau terjal dengan kemiringan lereng berkisar 5782 dengan puncak tumpul, (2) batuanya adalah batugamping lembar, proses karstifikasi menghasilkan bentukan seperti gua yang di dalamnya dijumpai stalaktit, stalakmit, pilar, batu-alir, dan endapan travertine, (3) dilihat dari fase atau stadia perkembangannya, karst Maros ini termasuk fase III beralih ke fase IV. Dikatakan fase III, karena bukit-bukitnya yang berlereng terjal itu masih mengelompok, seperti yang dijumpai pada Perbukitan Alapolong yang letaknya membujur dari sebelah timur hingga ke selatan Taman Prasejarah Leang-Leang. Meskipun demikian, dijumpai pula bukit-bukit yang terpisah oleh dataran rendah dari perbukitan utama. Adanya bukit-bukit yang terpisah oleh dataran rendah atau terisolasi ini menunjukkan fase IV. Karakteristik karst kerucut di Maros: memiliki sejumlah bentuklahan yang kompleks, yaitu dolina telaga di antara bukit-bukit kerucut berdinding terjal. Pada dinding bukit-bukit kerucut itu dijumpai ceruk-ceruk dan guagua yang memiliki speleotem, seperti: stalaktit, stalakmit, pilar, tirai, batu-alir, dan endapan travertine. Sedangkan karakteristik karst menaranya: tersebar pada daerah batugamping dengan topografi datar, materialnya alluvium dan dicirikan adanya mogot. Mogot adalah bukit batugamping berbentuk menara yang berdiri terisolasi oleh dataran yang bermaterial alluvium di sekelilingnya. Tipe Kalimantan dan Papua Barat, keduanya belum dikenali dengan baik. Pengenalan dengan citra satelit menunjukkan adanya bentukan karst raksasa, seperti dolina dan shaft (sumuran tegak) bergaris tengah lebih dari 5 km. Di Kalimantan, karst tipe ini berkembang baik di bagian timur di semenanjung Mangkaliat. Di Papua Barat, berkembang di pegunungan tengah. Sebuah mata air yang muncul dari kawasan karst di Pegunungan Tengah mempunyai debit > 1.000 liter/detik. Alirannya membentuk sebuah sungai dengan lembah-lembah berwarna hijau karena pengendapan ulang tembaga yang terlarut dalam air. Tipe Gombong Selatan, dicirikan oleh batu gamping berbentuk cockpit, yaitu bukit batu gamping yang bagian dasarnya berbentuk cekung seperti bintang. Karst ini berkembang baik di Karangbolong, Gombong Selatan, Jawa Tengah. Tipe Wawolesea, dicirikan oleh pembentukannya yang

6-260 Unit 6

berhubungannya dengan air panas. Air panas yang terkumpul meruntuhkan atap-atap lorong yang tipis, sehingga terbentuk jembatan alam. Karst ini berkembang baik di Wawolesea, Sulawesi Selatan. Tipe Timor dan Semau, dicirikan oleh permukaan kawasan karst yang datar, lembah berbentuk kerucut dan lorong-lorong gua yang berukuran pendek. Permukaan yang datar menjadikan potensi yang besar sebagai daerah tangkapan air. Air bawah permukaan akan keluar sebagai mata air di sepanjang pinggiran kawasan karst. Pada DAS di Indonesia berkembang keanekaragaman bentuklahan asal proses fluvial, yaitu dasar sungai, erosi sungai, teras sungai, dataran alluvial, danau tapal kuda, tanggul alam sepanjang sungai, dataran banjir, kipas alluvial, delta, rawa air tawar, endapan danau, dan sebagainya. Selain bentuklahan asal proses fluvial wilayah daratan Indonesia dibentuk oleh proses denudasi (bentuklahan denudasional), meliput permukaan planasi (surface of planation), bukit sisa (residual hill), tekuk pada lereng (break of slope), kipas perombakan lereng (scree fan), tanah mengalir (earth flow), lumpur mengalir (mud flow), longsoran (landslides), penendatan (slumping), erosi lembar (sheet erosion), erosi alur (rill erosion), erosi lembar kecil (gully erosion). Keanekaragaman morfologi daratan Nusantara akan mempengaruhi pola permukiman penduduk, ada yang mengikuti garis pantai, DAS, terpencar-pencar (daerah karst), sepanjang kaki gunung api, dan sebagainya. Pola permukiman tersebut masing-masing mempunyai masalah lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan binaan yang beranekaragam. d. Pedologi dan Edapologi. Kajian mengenai proses-proses pembentukan tanah beserta faktor-faktor pembentuknya, klasifikasi tanah, survei tanah, dan cara-cara pengamatan tanah di lapang, dinamakan pedologi. . Apabila tanah dipelajari dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanamann disebut edapologi. Tanah merupakan tubuh alam, sebagai materi, dan sebagai faktor produksi. Sebagai tubuh alam, tanah dibentuk oleh prosesproses dan faktor-faktor pembentuk tertentu. Sebagai bahan atau materi tanah memiliki sifat-sifat tertentu (sifat fisika, sifat kimia, dan sifat biologi). Sebagai faktor produksi tanah memiliki produktivitas tertentu,nilai tertentu untuk kesejahteraan & kelangsungan hidup umat manusia. Tanah-tanah utama dan sebarannya di Indonesia disajikan pada Tabel 3.1. Tanah lain yang cukup luas dijumpai di luar Pulau Jawa, terutama di mintakat estuarin, delta, dan sepanjang pantai yang secara berkala terpengaruh air laut adalah tanah sulfat asam. Disebut tanah sulfat asam karena pada lapisan tertentu

Kajian IPS SD

6-261

mengandung sulfat yang cukup tinggi. Dengan adanya unsur besi dalam bahan sedimen maka akan terbentuk pirit (FeS2).
Tabel 3.1 Tanah-Tanah Utama dan Sebarannya (x 1000 ha) di Indonesia
Klasifikasi Pusat Penelitian Departemen Tanah Pertanian USA Rendzina Molisols Grumusol Vertisols Andosol Andisols Mediteran Alfisols Latosol Inseptisols Ultisols Podzolik Merah Ultisols Kuning Oksisol Podzolik cokelat Inseptisols Podzol Spodosols Kompleks Kompleks Total Sumber: Sutanto, 2005. Topografi Luas Hektar 1.782 1.886 6.491 8.525 17.856 31.960 % 0,93 9,99 3,40 4,46 9,35 16,74

Berbukit Datar-Bergelombang Bergunung Datar-Berbukit Datar-Bergunung Bergelombang-Berbukit

Bergunung Datar-Bergunung Datar-Bergunung

16.757 5.603 52.158 190.946

9,78 2,93 27,32 100

Klimatologi mempelajari iklim, yang membahas proses dan fenomena yang terjadi di atmosfer bumi. Rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama, minimal 30 tahun, disebut iklim (Nasir, 1994). Iklim satu daerah ditentukan oleh sejumlah unsur iklim, terutama sinar surya, suhu, curah hujan, kelembaban udara, arah dan kecepatan angin. Beberapa unsur iklim tersebut merupakan interaksi antara sejumlah faktor iklim, yaitu penyebab-penyebab yang menentukan corak iklim seperti lintang tempat, arah angina, jauh dekat letaknya dari pantai, relief, tipe lahan, vegetasi penutup, arus laut dan sebagainya. Kepulauan Indonesia yang berada di sekitar Khatulistiwa mempunyai iklim Khatulistiwa atau iklim tropis yang panas dan lembab. Iklim Indonesia juga dipengaruhi oleh angin musim timur laut dan angin musim tenggara, yang menimbulkan musim hujan dan musim kemarau. Dengan demikian dikatakan bahwa Indonesia beriklim musim Khatulistiwa. Daerah Khatulistiwa mendapatkan pancaran sinar surya secara merata sepanjang tahun, karena itu sepanjang tahun suhu udaranya relative tinggi dan tetap. Rerata suhu udara Indonesia 27 C. Udara yang bergerak arah horizontal atau hampir horizontal dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah, dinamakan angin. Angin yang mempengaruhi iklim Indonesia adalah angin musim. Indonesia diapit oleh dua benua, yaitu Asia dan Australia. Angin musim yang melalui Indonesia terjadi karena perbedaan musim dingin dan musim panas di kedua benua itu. Antara bulan Oktober-Maret, di Asia berlangsung musim dingin dan di Australia musim

6-262 Unit 6

panas. Di Australia tekanan udara rendah, karena pemanasan surya yang kuat. Dengan demikian angin bertiup dari Asia ke Australia. Angin ini adalah angina musim timurlaut dibelokan arahnya ke kiri, sehingga menjadi angina musim baratlaut. Pembelokan arah angina yang melewati Khatulistiwa disebabkan oleh rotasi bumi dari barat ke timur. Angin musim timur melalui bahari yang luas. Banyak uap air dari bahari terbawa serta, yang kemudian jatuh sebagai hujan lebat di Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Sulawesi, sehingga bulan Oktober-Maret merupakan musim hujan bagi pulau-pulau tersebuit. Antara bulan April-September berlangsung musim dingin di Australia dan musim panas di Asia. Angin musim tenggara bertiup dari pusat tekanan udara tinggi di Australia menuju pusat tekanan udarara rendah di daratan Asia. Setelah melampaui Khatulistiwa, arahnya dibelokan ke kanan dan ia menjadi angin musim baratdaya. Angin musim tenggara melewati gurun luas yang kering dan panas di Australia. Angin ini kering, sehingga tidak mendatangkan hujan di Indonesia. Kepulauan Nusa Tenggara, Jawa, Sumatera, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan mengalami musim kemarau. Daerah yang musim hujan dan musim kemarau tidak dipengaruhi angin musim adalah tempattempat di sepanjang Khatulistiwa, seperti Pontianak, dan Balikpapan. Pada daerah ini hujan turun hampir merata sepanjang tahun. Lebih dari sebagian wilayah daratan Indonesia mendapat curah hujan di atas 2.000 mm setahun. Besarnya curah hujan ini membuat iklim Indonesia pada umumnya sangat lembab. Daerah dengan curah hujan < 2.000 mm setahun hanya 10 % dari wilayah daratan, sedangkan daerah kering dengan curah hujan < 1.000 mm setahun hanya 0,2 %. Kawasan Timur Indonesia curah hujannya lebih sedikit dibandingkan dengan kawasan barat Indonesia. Diskusikan dengan temanmu mengapa demikian ?. Daerah dengan curah hujan terendah adalah Palu (604 mm setahun), dan tertinggi adalah Baturaden di Jawa Tengah (7.069 mm setahun). Berdasarkan faktor letak dan sifat Kepulauan, maka iklim Indonesia mempunyai empat sifat dasar (Sandy, 1985): 1. suhu udara rata-rata tahunan tinggi, akibat letak Indonesia dekat Khatulistiwa; 2. angin yang mempengaruhi iklim Indonesia adalah angin musim yang membawa musim hujan dan musim kemarau , sebagai akibat perbedaan tekanan udara di benua Asia dan Australia; 3. bebas dari hembusan angin topan, karena Kepulauan Indonesia sebagain terbesar terletak tidak lebih dari 10 LU atau 10 LS; dan 4. kadar kelembaban udara senantiasa tinggi, karena wilayah Indonesia berbentuk Kepulauan, laut menyebabkan tidak adanya perbedaan suhu yang ekstrim.

Kajian IPS SD

6-263

e. Hidrologi Hidrologi mempelajari seluk beluk air, kejadian dan distribusinya, sifat alami, dan sifat kimiawinya, serta reaksinya terhadap kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya (Sri Harto, 1993). Aliran air tawar atau payau yang mengalir melalui terusan alami yang kedua pinggirnya dibatasi oleh tanggul-tanggul alam selanjutnya bermuara di laut, danau atau saluran lainnya, dinamakan sungai. Sedangkan, sebuah kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografik (punggung bukit) yang menampung, menyimpan, dan mengalirkan curah hujan yang jatuh di atasnya ke sungai utama yang bermuara di danau, atau laut, dinamakan daerah aliran sungai, disingkat DAS. Indonesia memiliki 5.886 buah sungai induk yang tersebar di seluruh wilayah daratan Indonesia (Rais, 2004). Agar mempermudah pengelolaannya maka diperlukan pengelompokan sungai dengan mempertimbangkan berbagai faktor penentu, antara lain faktor fisik, sosial, dan ekonomi. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 39 Tahun 1989 mengelompokkan sungai-sungai induk dalam 90 kelompok yang dinamakan satuan wilayah sungai (SWS). Terdapat tiga pola SWS di Indonesia, yang meliput: (1) satu DAS, (2) beberapa DAS, dan (3) satu pulau atau kepulauan sebagai satu kesatuan. Sungai-sungai besar di Indonesia banyak terdapat di pulau-pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Papua. Sungai-sungai ini bermata air di pegunungan dan mengalir ke laut sepanjang ratusan kilometer. Di Sulawesi, Maluku, Bali, NTB, NTT sungai-sungai pada umumnya pendek. Wilayah daratan pulau-pulau ini sempit dan tidak memiliki dataran rendah yang luas. Hanya sungai Konoweha di Sulawesi Tengah merupakan sungai yang agak panjang. Sumber air sungai di Indonesia umumnya adalah air hujan dan airtanah yang keluar sebagai mata air. Ada pula beberapa sungai yang bermata air pada danau, seperti sungai Asahan yang bersumber pada danau Toba dan sungai Komering pada danau Ranau. Cekungan luas di daratan yang kemudian digenangi air, dinamakan danau. Air danau umumnya berasal dari air hujan atau airtanah. Danau-danau di Indonesia terbentuk karena kegiatan gunung api, gerakan tektonik, dan dibuat manusia. Kegiatan gunung api di Indonesia menyebabkan terjadinya danau kawah (danau Kaldera dan danau maar). Danau kawah terbentuk apabila kawah gunung api yang mati terisi air hujan kemudian menjadi danau, karena batuan di dasar kawah tidak dapat ditembusi air. Danau kawah terdapat pada Gunung Kelud. Kawah yang sangat luas dan dalam disebut kaldera. Danau Batur di Bali dan Segara Anak di Lombok adalah contoh danau kaldera. Danau maar berasal dari lubang besar yang timbul

6-264 Unit 6

akibat letusan gas yang hebat di dalam bumi. Bila lubang atau maar ini memotong permukaan tanah, maka ia terisi air dan terbentuk danau maar. Danau maar terdapat di sekitar gunung Lamongan, yaitu ranu Klakah, dan gunung Simeru, yaitu ranu Bendali dan ranu Gumbolo. Gerakan tektonik dapat mengakibatkan sebagian permukaan bumi mengalami penurunan atau terban, sehingga terbentuk cekungan, yang kemudian dan menjadi danau. Danau tektonik banyak dijumpai di Sumatera (Toba, Singkarak, Ranau) dan Sulawesi (Towuti, Matana, Poso). Di Jawa dan Kalimantan banyak dibuat danau buatan atau waduk dengan tujuan untuk menampung air sungai yang sering banjir, irigasi, pembangkit tenaga listrik atau untuk kebutuhan air domestic.. Waduk-waduk yang besar antara lain waduk Jatiluhur, Gadjahmungkur, Karangkates, dan Riam Kanan. Danau dimanfaatkan juga sebagai tempat pemeliharaan ikan, mempertahankan air tanah sekitarnya, wisata, olahraga dan lalu lintas. Pada beberapa muara sungai besar di Sumatera, Papua, Kalimantan, dan beberapa tempat di Sulawesi banyak dijumpai rawa-rawa luas. Sebagian rawa-rawa ini terpengaruh oleh pasang-surut air sungai terdekat, sehingga air tawar itu bergerak, dan terjadi pergantian air, tetapi ada juga rawa yang tergenang. Air rawa yang tergenang umumnya masam, dasarnya terdiri dari lapisan gambut yang tebal. Pada bagian rawa yang mendapat pengaruh pasut derajat keasamannya lebih rendah. Persebaran airtanah di Indonesia tidak merata. Ada beberapa ubahan yang mempengaruhi ketersediaan air tanah pada satu daerah yaitu curah hujan, jenis batuan, sifat fisik dan kimia batuan, umur batuan, lereng medan, tutupan lahan dan penggunaan lahan (Angin, 2005). Batuan yang paling baik daya kandungnya adalah batuan vulkaniklastika, endapan lepas, batu gamping. Simpanan air tanah terbesar terdapat di Pulau Jawa, terutama yang memiliki daya kandung airtanah paling baik adalah daerah yang dialasi batuan gunung api kuarter. Dari pulau tersebut, puncaknya di Jawa Timur, yaitu di dua cekungan antargunung api Kediri-Nganjuk dengan cadangan sebesar 198,4 juta m/tahun dan cekungan Madiun-Ponorogo, dengan cadangan 166,6 juta m/tahun . Persediaan air rerata di dunia saat ini diperkirakan 10.000 m/kapita/tahun. Berdasarkan angka tersebut, secara spasial potensi sumberdaya air di Indonesia dibedakan sebagai berikut (Mahbub, 1983; Angin, 1998): pertama, daerah-daerah potensi rendah, kurang dari 10.000 m/kapita/tahun: Jawa-Madura, Bali, NTB, dan NTT; Kedua, daerah-daerah potensi sedang, 10.000 m/kapita/tahun 100.000 m/kapita/tahun: Sumatera, Sulawesi, dan Maluku; ketiga, daerah-daerah potensi besar: > 100.000 m/kapita/tahun: Kalimantan dan Papua.

Kajian IPS SD

6-265

Biogeografi mempelajari pola-pola persebaran hewan dan tumbuhan pada permukaan bumi serta proses-proses yang menyebabkannya. Biogeografi meliputi Fitogeografi (Geografi Tumbuhan), mempelajari pola-pola persebaran tetumbuhan pada permukaan bumi serta proses-proses yang menyebabkannya; dan Zoogeografi (Geografi Hewan), mempelajari pola-pola persebaran hewan pada permukaan bumi serta proses-proses yang menyebabkannya. Persebaran flora Nusantara dapat diklasifikasikan ke dalam Tiga Kawasan, yaitu Kawasan Barat Nusantara, Kawasan Tengah Nusantara, dan Kawasan Timur Nusantara (Ruhimat, 2006). Flora Kawasan Barat Nusantara memiliki banyak persamaan dengan keadaan flora Asia pada umumnya. Oleh karena itu, Flora Kawasan Barat Nusantara sering pula dinamakan Flora Asiatis. Faktor terjadinya kesamaan tersebut disebabkan oleh proses geologi, di mana pada masa lalu wilayah barat Nusantara pernah besatu dengan benua Asia. Flora Kawasan Barat Nusantara ini, sering pula dinamakan Flora Sumatera-Kalimantan. Flora Kawasan Barat Nusantara terdiri atas beberapa kelompok, yaitu hutan hujan tropik, hutan musim, hutan pantai, dan sabana tropis. Hutan hujan tropik merupakan hutan yang dicirikan oleh rimba belantara dengan keanekaragaman hayati. Hutan hujan tropik yang masih lengkap memiliki ciri-ciri berdaun lebar, pohon tinggi besar, selalu hijau, terdapat epifit, lumut, palm, dan pohon-pohon memanjat.. banyak ditemukan belukar tropik, serta banyak ditemukan cendawan. Hutan musim adalah hutan yang selalu menggugurkan daunnya ketika musim kemarau, pohon-pohonnya lebih jarang, mempunyai ketinggian 12-35 m, daunnya pada musim kemarau meranggas, contoh hutan jati. Hutan pantai atau hutan mangrove merupakan tipe hutan tropis yang khas tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Contoh: bakau (Rhizopora spp), Api-api (Anicennia spp), Pedada (Sonneratia spp), Tanjang (Bruguiera spp), Nyirih (Xylocarpus spp), Tengar (Ceriops spp) dan Buta-buta (Exoecaria spp). Hutan sabana/savana tropis kelompok tetumbuhan di daerah tropis yang terdiri dari padang rumput, namun masih diselingi oleh beberapa pohon tegakan tinggi. Sebaran sabana tropis Pulau Jawa bagian timur, dan Pulau Bali. Flora Kawasan Tengah Nusantara, merupakan flora khas Indonesia. Flora ini dikelompokkan ke dalam: sabana tropis, steppa, hutan pantai, hutan pegunungan. Hutan sabana tropis padang rumput yang diselang-seling oleh pohon perdu. Hutan ini dijumpai pada daerah-daerah yang musim kemaraunya panjang dengan curah hujan rendah. Teladan: NTB. Steppa, yaitu padang rumput yang banyak diselingi semak-semak belukar, Teladan: sebagian wilayah NTT. Hutan pantai (hutan mangrove) merupakan tipe hutan tropis yang khas tumbuh di sepanjang pantai atau

6-266 Unit 6

muara sungai dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Contoh: bakau (Rhizopora spp), Api-api (Anicennia spp), Pedada (Sonneratia spp), Tanjang (Bruguiera spp), Nyirih (Xylocarpus spp), Tengar (Ceriops spp) dan Buta-buta (Exoecaria spp). Hutan pegunungan, seperti cemara dan pinus. Flora Kawasan Timur Nusantara memiliki persamaan dengan wilayah Australia sehingga sering dinamakan flora Australis. Sebagian besar flora kawasan timur Indonesia terdapat di Pulau Papua. Jenis hutannya berupa: hutan hujan tropik, hutan mangrove, dan hutan pegunungan. Hutan hujan tropik merupakan hutan dengan pepohoinan tinggi dan rapat, tingginya mencapai 60 m, dengan cirriciri berdaun lebar, selalu hijau, terdapat epifit, lumut, palm dan pohon-pohon memanjat. Hutan pantai (hutan mangrove) merupakan tipe hutan tropis yang khas tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Contoh: bakau (Rhizopora spp), Api-api (Anicennia spp), Pedada (Sonneratia spp), Tanjang (Bruguiera spp), Nyirih (Xylocarpus spp), Tengar (Ceriops spp) dan Buta-buta (Exoecaria spp). Hutan pegunungan, seperti cemara dan pinus. Umumnya hewan tersebar secara terbatas pada daerah tertentu karena adanya berbagai barrier dan atau karena sejarah tempat asalnya pada zaman dahulu. Unit atau satuan terbesar distribusi hewan secara spasial, disebut wilayah penyebaran hewan. Wilayah penyebaran merupakan daerah terutama ditentukan kondisi zaman lalu dan hubungannya masa kini dengan benua satu dengan lainnya. Setiap wilayah penyebaran dibagi lagi menjadi wilayah-wilayah penyebaran yang lebih sempit lagi, yang disebut subwilayah. Persebaran fauna atau dunia hewan di Indonesia memperlihatkan ciri yang khas. Fauna Indonesia dapat dikelompokan dalam tiga daerah fauna, yaitu kawasan barat Indonesia, kawasan timur Indonesia dan kawasan tengah Indonesia. Fauna yang terdapat di kwasan barat Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali) memperlihatkan kesamaan dengan fauna Asia (Asiatis). Pada kawasan banyak terdapat hewan menyusui yang besar seperti gajah, harimau , banteng, badak, tapir dan sebagainya. Batas daerah fauna kawasan barat Indonesia dengan bagian tengah dipisahkan dengan garis Wallacea. Fauna Irian Jaya dan kepulauan Aru di kawasan timur Indonesia menyerupai fauna Australia (Australis). Jenis-jenis hewan berkantung, seperti kanguru, dan aneka jenis burung dijumpai di daerah ini. Kanguru pohon yang terdapat di Irian Jaya terdapat juga di Australia. Burung cendrawasih dijumpai di Irian Jaya, Papua Nugini dan Australia. Daerah fauna bagian timur ini dipisahkan dari bagian tengah dengan garis Weber. Pada kawasan tengah Indonesia yaitu Sulawesi, Maluku dan seluruh Nusa Tenggara, terdapat jenis-jenis hewan yang tidak dijumpai di kawasan barat maupun

Kajian IPS SD

6-267

di kawasan timur Indonesia. Anoa dan babi rusa hanya tersebar di Sulawesi, dan biawak Komodo hanya ditemukan di Pulau Komodo Nusa Tenggara Timur. f. Oseanografi Oseanografi memfokuskan diri dalam kajian aspek geologi, fisika, kimia, dan biologi kelautan. Paparan Sunda merupakan paparan benua dengan luas 1,8 juta km, paparan terluas di dunia. Paparan ini menghubungkan pulau-pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatera dengan daratan Asia, dan meliputi antara lain Laut Cina, Teluk Thailand, selat Malaka dan Laut Jawa. Dahulu kala paparan Sunda yang dangkal itu merupakan daratan yang utuh menyatu dengan Jawa, Kalimantan, Sumatera dan daratan Asia. Bekas-bekasnya masih bisa ditelusuri di dasar laut dengan menggunakan alat perum gema (echo sounder). Pada paparan ini misalnya terdapat jejak dua sistem aliran sungai yang kini terbenam dalam laut (drowned river system), masing-masing disebut sungai Sunda Utara dan sungai Sunda Selatan (Sistem Sungai Molenggraf). Sungai Sunda Utara daerah hulunya di Sumatera dan Kalimantan Barat dan Kalimantan selatan dengan muara di Selat Makasar. Lembah sungai yang terbenam ini sebagian sudah terimbun dengan muara di Selat Makasar. Bukti lain adalah adanya persamaan jenis ikan air tawar di sungai-sungai pesisir timur Sumatera dengan yang ada di pesisir barat Kalimantan sekarang. Padahal antara pesisir barat timur Kalimantan tidak dijumpai hal demikian. Sebelah utara Australia terhampar paparan Sahul, dengan luas 1,5 juta km, dirinci Paparan Arafura 930.000 km, dan paparan Sahul dan paparan Rowley masing-masing 300.000 km. Paparan Arafuru mempunyai kedalaman 30-90 m. Pada paparan ini terdapat Kepulauan Aru, terdiri dari lima pulau yang masingmasing disatukan oleh selat-selat sempit seperti sungai, dengan dasar lebih dalam dari dasar paparan sekitarnya. Sebuah punggung yang tak terlampaui jelas terdapat memanjang mulai dari Aru kea rah timur yang dikenal sebagai Punggung Marauke (Marauke Rise). Agak ke selatannya terdapat suatu saluran yang agak dalam dengan arah barat-timur menuju Selat Torres. Selat ini banyak ditumbuhi karang dengan perairan dangkal di sekitarnya (sampai 12 m) hingga pertukaran massa air dengan Samudera Pasifik lewat selat ini kurang berarti. Pada kala Plistosin, ketika permukaan laut masih rendah. Kepulauan Aru dan Kepulauan Kai tidak pernah ada hubungan semacam ini meskipun jaraknya lebih dekat. Ini disebabkan karena di antara kedua Kepulauan ini terdapat pengahalang berupa basin Aru (> 3.000 m). Salah satu bukti yang masih dapat dilihat sekarang ialah bahwa di Kepulauan Aru

6-268 Unit 6

terdapat fauna yang sama dengan yang ada di Papu, misalnya Kanguru dan burung cendrawasih, sedangkan di Kepulauan Kai hewan-hewan ini tidak dijumpai. Perairan laut dalam yang terletak di antara Paparan Sunda dan Paparan Sahul, mempunyai topografi yang kompleks dengan berbagai bentuk basin dan palung. Nama-nama palung dan kedalaman maksimumnya disajikan pada Tabel 6.1. Basin Banda Selatan merupakan cekungan dengan dasar yang mendatar dan luas pada kedalaman kira-kira 4.700 m, dan sisinya curam. Pada basin ini, hanya ada satu elevasi yang menonjol yakni palung Gunung api. Pulau kecil ini, yang tingginya hanya 288 m dpa,merupakan puncak dari sebuah gunung api besar yang duduk di dasar laut pada kedalaman 4.000-5.000 m. Palung Weber merupakan bagian terdalam di perairan Indonesia. Kedalaman maksimumnya 7.440 m yang berarti 1,5 kali puncak gunung tertinggi di Indonesia (Puncak Jaya Wijaya di Papua 5.030 m). Dasar palung ini luas dan hampir mendatar serta dibatsi oleh lereng yang curan. Palung Weber diapit oleh dua punggung dan deretan pulau-pulau yang letaknya merupakan busur dan dikenal sebagai Busur Banda Luar. Busur Banda Dalam merupakan lanjutan rangkaian pulau-pulau dari Sumatera-Jawa-Bali-NTB-sebagian NTT yang kemudian melengkung berupa busur melewati pulau-pulau Wetar, Damar, Manuk, Banda hingga ke Seram. Sedangkan Busur Banda Luar merupakan lanjutan dari suatu punggung bawah laut yang memisahkan Palung Bali dengan Palung Jawa (di Selatan Jawa) yang melanjut melalui pulau-pulau Sawu, Rote, Timor, dan dari sini membentuk busur luar yang kurang lebih sejajar dengan busur dalam. Pada busur luar inilah terdapat deretan pulau-pulau Babar, Tanimbar, Kai, dan berakhir di Seram. Dengan adanya sistem dua busur ganda ini yang diselang-selingi oleh palung-palung dalam maka relief dasar laut akan memberikan gambaran yang bergelombang. Sedimen marin pada dasar Laut Banda umumnya terdiri dari endapan-endapan Lumpur asal daratan (terrigenous mud), Lumpur vulkanik, dan selut (ooze) Globigerina, sedimen lembut terdiri dari kerangka-kerangka hewan Globigerina (bangsa Foraminifera) yang mengandung kapur. Pada basin Banda Selatan selut Globigerina ini terdapat pada kedalaman < 3.000 m. Basin besar Indo-Australia terletak di sebelah barat dan selatan Sumatera dan Jawa. Basin besar ini dibagi atas beberapa basin yang lebih kecil. Bentuk tertentu di dekat Perairan Indonesia ayang erat hubungannya dengan formasi daratan ialah adanya dua palung memanjang dan sejajar pantai barat Sumatera, melanjut ke pantai selatan Jawa dan Nusa Tenggara. Palung yang terletak sebelah luar dengan kedalaman maksimum 7.450 m dikenal sebagai palung Jawa, sedangkan palung yang

Kajian IPS SD

6-269

terletak lebih dekat ke pantai dan lebih dangkal (kedalaman maksimum 5.100 m) disebut Palung Bali. Kedua system palung ini sering disebut Palung Ganda Sunda (Sunda Double Trench). Sistem ganda ini tidak hanya terbatas di sebelah selatan Sumbawa, Bali, dan Jawa saja melainkan terus melanjut hingga ke sebelah baratdaya Sumatera. Ada beberapa pulau, beberapa diantaranya cukup besar (Kepulauan Mentawai), terdapat pada punggung yang memisahkan kedua palung ini. Palungpalung ini menjadi makin dangkal kea rah utara, yang sebelah dalam disebut juga Palung Mentawai. Sebelah utara Aceh terdapat Laut Andaman yang dasarnya berupa basin dengan kedalaman maksimum 4.360 m. Basin ini di sebelah baratnya dibatasi oleh sebuah punggung yang di beberapa tempat mencuat membentuk rangkaian pulau-pula Nikobar dan Andaman dengan Samudera Hindia terletak antara Sumatera dan Nikobar dengan kedalaman 1.800-2.000 m. Suhu air laut pada permukaan perairan laut di Indonesia umumnya berkisar antara 28-31 C. Pada lokasi umbalan (upwelling) misalnya di Laut Banda suhu air permukan bisa turun sampai 25 C. Suhu dekat pantai biasanya sedikit lebih tinggi daripada didaerah lepas pantai. Pada goba (lagoon) yang dangkal atau dikobakan air yang terperangkap karena air surut, terjadi suhu panas disiang hari, kadang-kadang dapat mencapai lebih dari 35C. suhu air cukup panas tentu bisa dijumpai didepan pelimbahan industri atau pembangkit listrik yang membuang bekas air pendinginnya ke laut. Di depan intalasi LNG Bontang ( Kaltim ), bisa keluar kelaut lidah air dengan suhu sekitar 37C. Sebaran suhu secara vertikal diperairan laut Indonesia terdiri dari lapisan hangat, lapisan termoklin, dan lapisan dingin. Salinitas secara umum dapat disebut sebagai jumlah kandungan garam dari suatu perairan, yang dinyatakan dalam permil. Salinitas permukaan perairan laut rata-rata berkisar antara 32-34 permil. Hal ini disebabkan di daerah tropik banyak turun hujan disamping banyak sungai yang bermuara ke laut. Laut dengan kadar garam tinggi terdapat di daerah subtropik. Tinggi gelombang rerata di perairan laut Indonesia berkisar antara 1,5 2,5 meter (Susanto, 1987). Gelombang setinggi ini sudah dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi pembangkit listrik tenaga gelombang. Gelombang di perairan Indonesia dapat berupa : 1) seas, gelombang yang timbul karena gerakan angin, masih dipengaruhi oleh angina di daerah pembentukannya dengan bentuk yang tidak teratur, panjang dan periode gelombang bervariasi; 2) Swell, gelombang laut yang telah keluar dari daerah pembentukannya, tidak dipengaruhi oleh angin, panjang gelombangnya lebih panjang daripada seas dan sifatnya lebih teratur;

6-270 Unit 6

Tsunami, yang terjadi karena gempa tektonik, lahan lahan longsor, dan letusan gunung api laut, dengan panjang gelombang sangat panjang bisa mencapai ratusan kilometer, dan dan periode gelombangnya sangat lama, nilai tinggi gelombang lebih tinggi dari gelombang terdahulu, dengan kecepatan perjam bisa mencapai 800 km/jam, serta tinggi gelombang meningkat setelah mencapai daerah pantai; dan 4) Gelombang pasang surut, yang terjadi pada saat surut air laut. Ada proses kelautan yang lain adalah Upwelling, Downwelling dan Outwelling. Proses gerakan naik masa air laut dari lapisan bawah secara vertikal dan setelah mencapai permukaan massa air akan bergerak horizontal, dinamakan proses upwelling atau umbalan. Gerakan naik ini membawa serta air yang suhunya lebih dingin, salinitas tinggi dan yang tak kalah pentingnya zat-zat hara yang kaya seperti fosfat dan nikrat ke permukaan. Kawasan ini merupakan potensi perikanan laut. Proses upwelling (umbalan) yang paling menonjol terjadi di perairan laut Indonesia adalah tipe upwelling jenis silih berganti (alternating type), yang terjadi secara bergantian dengan downwelling, yaitu disatu musim massa air dengan densitas berat naik hingga di lapisan yang lebih dalam, seperti perairan laut Banda sebelah timur dan laut Arafura sebelah barat. Proses downwelling (sinking) kebalikan dari proses upwelling. Outwelling, gerakan massa air laut dari arah daratan ke laut yang membawa serta nutrien. Arus laut di perairan Indonesia dipengaruhi oleh angin musim (arus musim). Arus musim ini berganti arahnya tiap setengah tahun. Pasang dan surutnya air laut dapat menimbulkan arus pada selat-selat yang sempit sepeti di selat Sape, Alas, Lombok dan sebagainya. Pasang surut (pasut) adalah proses naik turunnya paras laut secara hampir periodik atau berkala karena gaya tarik benda-benda angkasa terutama matahari dan bulan terhadap bumi. Naik turunnya paras laut terjadi sekali sehari (pasut tunggal), atau dua kali sehari (pasut ganda). Sedangkan pasut yang berperilaku diantara keduanya disebut sebagai pasut campuran. Wilayah perairan laut Indonesia memiliki keanekaragaman hayati laut seperti berbagai jenis terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, berbagai jenis ikan (demersal dan pelagik). Perairan laut Indonesia kaya akan udang dan kelomang, moluska, teritp, kepiting, echinodermata, cucut dan pari, banding, lemuru, teri, sembilang, julung-julung, pisau-pisau dan tangkur, kakap, kerapu, ikan merah, giru, betook laut, ikan sumpit, ikan leweri, kepe-kepe, beronang dan butane, lepu, gelodok, kuro, alu-alu, belanak, laying, selar, kuweh, bawal dan aji-aji, peperek, tuna, cakalang, tongkol, kembung, tenggiri, gemih, dan layur, setuhuk, ikan

3)

Kajian IPS SD

6-271

layar, todak, ikan sebelah, dan ikan lidah, buntel dan kebeku, penyu, ular laut, burung laut, duyung, lumba-lumba, dan ikan paus. Perairan laut Indonesia juga kaya sumberdaya mineral, logam, minyak lepas pantai dan sebagainya.

2. Aspek Manusia
a. Kependudukan Menurut Sensus Penduduk tahun 1990 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 179.321.641 jiwa, meningkat menjadi 203.456.005 jiwa pada Sensus Penduduk 2000. Pada tahun 2005 jumlah penduduk Indonesia mencapai 225,7 juta jiwa. Pertumbuhan rata-rata per tahun penduduk Indonesia selama periode 1990-2000 adalah 1,61 %, kemudian periode 2000-2005 turun menjadi 1,40 %. Diproyeksikan periode 2005-2010 pertumbuhan penduduk Indonesia akan turun menjadi 1,07 persen dan 2010-2020 akan turun lagi menjadi 0,68 persen. Penurunan pertumbuhan penduduk dalam dasawarsa terakhir berkaitan dengan penurunan angka fertilitas, maka terjadinya penurunan mortalitas di Indonesia tidak akan memberikan dampak pada pertumbuhan penduduk. Persebaran dan kepadatan penduduk secara spasial tidak merata dan tidak sama. Konsentrasi penduduk hinga saat ini masih di Pulau Jawa. Hal ini terkait dengan aspek fisik wilayah, ekonomi, dan politik. Kepadatan penduduk Pulau Jawa tahun 2000 adalah 904 orang per kilometer persegi. Kepadatan penduduk yang tinggi akan berpengaruh terhadap lingkungan fisik, sosial dan lingkungan binaan. Pengaruhnya terhadap lingkungan sosial, misalnya akan menimbulkan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, terjadinya kerawanan sosial, lunturnya nilai-nilai sosial, munculnya masalah-masalah pendidikan, kesehatan masyarakat, dan rasa aman. Pengaruhnya terhadap lingkungan fisik antara lain makin sempinya lahan produktif untuk pertanian, terjadinya banjir pada musim hujan, kerusan hutan, kekeringan pada musim kemarau, terjadi pencemaran lingkungan. Angka fertilitas, yang diukur dengan Total Fertility Rate (TFR) mengalami penurunan dari 5,6 anak peribu pada tahun 1960-an menjadi 2,9 anak peribu pada periode 1990-1995, dan menurun lagi menjadi 2,6 anak peribu pada periode 19952000. Angka kelahiran kasar (CBR) mengalami penurunan dari 43.00 tahun 19611970 menjadi 29,6 selama tahun 1990-1995, dan menurun lagi menjadi 29,4 selama 1995-2000. Angka kematian bayi di Indonesia mengalami penurunan dari 142 per 1.000 kelahiran menjelang tahun 1971 menjadi 70 per 1.000 kelahiran menjelang tahun 1990, dan menjelang tahun 2000 turun menjadi 66 per 1.000 kelahiran. Angka menurut World Population Data sheet 1996 menyebutkan IMR Indonesia sudah

6-272 Unit 6

turun lagi menjadi 66 per 1.000 kelahiran. Dari WPDS tahun 2000 IMR Indonesia turun menjadi 64 per 1.000 kelahiran. Jika dibandingkan dengan Negara-negara di Kawasan ASEAN ternyata IMR Indonesia relatif masih tinggi. Malaysia, misalnya IMR-nya sudah menbcapai 10 per 1.000 kelahiran, Fillipina IMR-nya mencapai 32 per 1.000 kelahiran, Thailand IMR-nya mencapai 32 per 1.000 kelahiran pada periode yang sama. Bahkan Vitnam pun masih ketinggalan. Angka kematian balita mengalami penurunan dari 225 per 1.000 tahun 1960 menjadi 84 per 1.000 tahun 1995, turun lagi menjadi 80 per 1.000 tahun 2000. Angka urbanisasi (proporsi yang tinggal di perkotaan) terus meningkat. Penduduk yang tinggal di daerah perkotaan naik dari 22,4 % pada tahun 1980 menjadi 30,9 % tahun 1990 dan meningkat lagi menjadi 35 % pada tahun 1995 (Tjiptoherijanto, 1998). Ananta (1997) memproyeksikan bahwa penduduk Indonesia tinggal di perkotaan meningkat menjadi 46 % pada tahun 2005 dan 55,2 % pada tahun 2020. Perekonomian Indonesia akan makin diwarnai dengan perekonomian perkotaan. Tjiptoherijanto (1998) berpendapat, pola migrasi di Indonesia belum mengalami perubahan dengan arus migrasi masih berada di sekitar Pulau Jawa dan Sumatera. Migrasi keluar dari Pulau Jawa terbanyak masuk ke Pulau Sumatera. Demikian juga migrasi keluar dari Pulau Sumatera terbanyak masuk ke Pulau Jawa. Demikian juga migrasi keluar dari pulau-pulau di Kawasan Timur Indonesia seperti Kalimantan, Papua, Maluku, kebanyakan masuk ke Pulau Jawa. Gambaran tersebut memperlihatkan bahwa pola migrasi di Indonesia belum mampu mendorong pembangunan sumberdaya manusia secara merata di seluruh kawasan Indonesia. Ada kecenderungan migrasi internal yang terjadi justru berdampak negative pada pembangunan daerah di luar Pulau Jawa., khususnya Katimin. Tenaga kerja terdidik dari luar Pulau Jawa pada umumnya pindah ke Pulau Jawa terutama ke DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sebaliknya penduduk yang pindah ke luar Pulau Jawa pada umumnya memiliki tingkat pendidikan yang relatif lebih rendah. Kurangnya kesempatan kerja terdidik dari Pulau Jawa enggan pindah ke luar Pulau Jawa. Selain itu terpusatnya kegiatan ekonomi, pendidikanm dan politik di Pulau Jawa juga memberikan pengaruh pada pola perpindahan penduduk tersebut. Pada umumnya migran di Indonesia yang berasal dari daerah pedesaan dan bekerja di daerah perkotaan tidak memanfaatkan hasil kerja mereka di daerah tujuan, namun dikembalikan ke daerah asal dalam bentuk pengiriman uang (remittance). Oleh karena itu, jika dilihat sepintas maka tingkat kehidupan mereka di daerah perkotaan dapat dikatakanb berada pada garis batas kemiskinan. Sedangkan sebenarnya pendapatan yang mereka peroleh tersebut dikirimkan ke

Kajian IPS SD

6-273

kampung halaman. Hal yang hampir sama juga dilakukan oleh para tenaga kerja Indonesia yang mencari nafkah di luar negeri. Daerah Wonogiri misalnya, sudah lama dikenal sebagai pengirim migrant yang cukup besar ke berbagai daerah perkotaan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Pada waktu Lebaran setiap tahunnya tidak kurang memperoleh pemasukan 10 milyar rupiah dari kiriman warganya yang bekerja di luar daerah ini. Pengiriman uang tersebut tentu saja memiliki peranan yang besar bagi pembangunan daerah dan merupakan salah satu upaya pemerataan pembangunan daerah secara langsung. Pada skala migrasi internasional, tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri, menurut data yang ada, pada tahun 1993 dapat mengirimkan uang sebesar 800 juta $ USA. Jumlah tersebut baru merupakan bagian yang dikirim melalui jalur yang tercatat, seperti sistem perbankan ataupun Kantor Pos, belum termasuk yang dikirim melalui rekan kerja atau dibawa sendiri (Amdjad, 1996). Selain keuntungan secara ekonomis, migrasi penduduk juga berperan meningkatkan kemampuan dan mutu sumberdaya manusia. Umumnya migrasi berasal dari daerah yang kurang berkembang menuju ke daerah yang lebih berkembang. Pengalihan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di daerah tujuan dapat dimanfaatkan jika migrant tersebut kembali ke daerah asalnya. Telah terjadi pengalihan keterampilan secara langsung dan tanpa pengeluaran biaya. Secara teoritis, para pekerja di luar negeri (TKI) dapat memberikan sumbangan positif pada pengembangan teknologi di Negara asalnya, paling tidak karena tiga alasan utama. Pertama, mereka memperoleh pengalaman baru mengenai cara pengelolaan organisasi dan disiplin kerja. Kedua, memperoleh pengalaman, keterampilan penggunaan teknologi baru, dan biasanya canggih yang belum tersedia di Negara asalnya. Ketiga, semua pengalaman itu gratis, artinya justru negara penerima yang membayar proses belajar itu dan bahkan masih ditambah balas jasa yang diterima pekerja migran tersebut. b. Aktivitas Ekonomi Sebagian besar penduduk Indonesia ( 54 %) pada tahun 2005 berdiam di daerah pedesaan, dengan menggantungkan hidup pada sektor pertanian (tanaman pangan, tanaman perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan). Pertanian tanaman pangan meliputi pertanian lahan kering dan pertanian lahan basah. Pertanian lahan kering adalah suatu sistem pertanian yang lebih banyak menggantungkan diri pada curah hujan (Wiryono, 1988). Sistem pertanian yang mendapatkan air secara teratur dari sistem irigasi dinamakan pertanian lahan basah. Usaha tani tanaman pangan dikembangkan dalam bentuk ladang, tegalan, sawah.

6-274 Unit 6

Jenis tanaman yang dibudidayakan pada usaha tani tanaman pangan adalah padi dan nonpadi. Dalam rangka mengimbangi pertambahan penduduk, dan mengimbangi kebutuhan masyarakat akan pangan, dilakukan usaha peningkatan produksi usahatani tanaman pangan , melalui usaha intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, dan rehabilitasi usahatani tanaman pangan dilaksanakan secara terpadu, serasi, dan merata disesuaikan dengan kondisi tanah, air, iklim, dengan tetap memelihara kelestarian kemampuan sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta memperhatikan pola kehidupan masyarakat setempat yang terus berubah. Aktivitas subsektor perkebunan mencakup perkebunan rakyat, perkebunan besar swasta, dan perebunan besar diusahakan oleh Perusahan Negara Pekebunan (PNK). Mengapa wilayah daratan Indonesia cocok untuk perkebunan ?. Usaha perikanan meliput umum (perikanan perairan laut, sungai, dan danau) dan perikanan budidaya (tambak, kolam, sawah, keramba). Usaha peternakan meliput peternakan hewan besar (sapi, kerbau, kuda), peternakan hewan kecil (kambing, domba, babi, kelinci) dan peternakan unggas (ayam, itik, angsa, burung puyuh). Pada tahun 2006-2007 peternakan mengalami penurunan populasi karena masalah flu burung. c. Aktivitas Sosial Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial. Sosialitas manusia terwujud dalam kesejajaran dengan sesama. Manusia harus berusaha untuk ikut bertanggung jawab atas kehidupan orang lain. Masyarakat Indonesia dipandang sebagai sistem sosial yang terpadu dan utuh, masing-masing komponen yang ada di dalamnya saling mempengaruhi dan menununjukkan fungsi yang saling terkait. Dalam kehidupan bersama manusia Indonesia selalu berupaya menciptakan relasi sosial yang harmonis dan human dalam jaringan struktur sosio-kultural yang ada. Dalam interaksi sosial manusia Indonesia melakukan hubungan sosial yang dinamis, baik hubungan antarindividu, antarkelompok dan hubungan antara individu dengan kelompok. Dalam aktivitas sosial manusia Indonesia selalu mengakomodasi pranatapranata sosial dan lembaga-lembaga sosial. Organisasi yang bertujuan memenuhi suatu kebutuhan dalam berbagai aspek kehidupan, disebut pranata sosial, yang meliputi pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan, pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan ekonomi, pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia, pranata untuk memenuhi kebutuhan keagamaan, pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan

Kajian IPS SD

6-275

bernegara, pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia. Bentuk badan-badan yang mengorganisasi yang melakukan aktivitas-aktivitas kemasyarakatan, disebut lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan. Kelembagaan di Indonesia meliputi lembaga kenegaraan, lembaga keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga kesenian dan sebaginya. d. Aktivitas Budaya Manusia Indonesia mempunyai referensi yang dibanggakan, yaitu kebudayaan nasional Indonesia, yang memberikan kebanggaan kepada semua warga Negara Indonesia, sebagai obyek referensi identifikasi diri. Kebudayaan berbagai suku bangsa di Indonesia menjadi sub-subkebudayaan atau bagian-bagian dari kebudayaan nasional Indonesia. Kebudayaan Nasional Indonesia adalah totalitas nilai-nilai, gagasan-gagasan, dan perilaku manusia Indonesia serta hasil fisiknya, baik yang tradisional maupun ciptaan masa kini, yang semuanya terintegrasi secara selaras dan bermakna dalam nasional Indonesia yang dinamis (Koentjaraningrat, 1992). Ada tiga hal dalam kebudayaan nasional yang dibanggakan, yaitu: (1) adanya satu bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia yang jarang dimiliki Negara multietnik lain, (2). adanya toleransi yang tinggi terhadap kebudayaan suku bangsa lain, yang memudahkan bangsa Indonesia yang terdiri dari ratusan suku bangsa, dengan kebudayaan, bahasa, agama dan kepercayaan yang berbeda dapat bersatu, (3). Hasil-hasil karya seni, terutama yang tradisional, banyak yang indah dan bermutu tinggi. Selain kebudayaan nasional Indonesia, ada kebudayaan-kebudayaan daerah yang dibanggakan masing-masing anggota pendukung kebudayaan daerah tersebut. Ada kebudayaan Papua, Ambon, Minang, Aceh, Jawa, Sunda, Batak, Toraja, Bugis, Makassar, Madura, Dayak, Sasak, Bali, dan kebudayaan daerah lainnya. e. Aktivitas Politik dan Pertahanan Keamanan. Penataan kehidupan politik dalam negeri diarahkan pada pertumbuhan dan perkembangan tatanan politik berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pembangunan politik dalam negeri ditujukan pada pengembangan etika dan moral budaya politik dalam mewujudkan kehidupan politik yang mantap dengan makin berperan dan berfungsinya suprastruktur dan infrastruktur politik secara efektif, otonomi daerah secara nyata dan bertanggung jawab, dinamis, serasi dan bertanggung jawab serta kesadaran dan peranserta politik masyarakat yang terus meningkat, termasuk upaya pemantapan keyakinan rakyat terhadap Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

6-276 Unit 6

Dalam rangka terpeliharanya kemantapan stabilitas politik yang sehat dan dinamis, mantapnya mekanisme demokrasi Pancasila serta mantapnya mekanisme dan siklus kepemimpinan nasional berdasarkan UUD 1945, maka kehidupan konstitusional yang mencakup kehidupan demokrasi dan tegaknya hukum yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 secara terus-menerus ditingkatkan dan ditumbuhkembangkan. Untuk mendukung tatanan politik Demokrasi Pancasila, budaya politik yang menjunjung tinggi semangat kebersamaan, kekeluargaan dan keterbukaan yang bertanggung jawab perlu terus dikembangkan, didukung oleh moral dan etika politik yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila serta sikap kenegarawanan di dalam perilaku politik. Sejak orde baru hingga kini reformasi bangsa Indonesia berusaha keras mewujudkan Demokrasi Pancasila dengan ciri-ciri utamanya: musyawarah mencapai mufakat, tidak mengenal oposisi tetapi mengakui adanya perbedaan pendapat, semangat kekeluargaan dan aspek demokrasi yang multidimensional. Demokrasi Pancasila dibangun di atas landasan budaya politik Pancasila. Indonesia merupakan masyarakat majemuk, memiliki kemampuan untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa. Ini merupakan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, dengan tekad dan semangat yang kuat akan persatuan dan kesatuan, adanya kerjasama semua pihak membina persatuan dan kesatuan itu, maka bangsa Indonesia tampil sebagai bangsa yang utuh,kokoh, dan bersatu sesuai dengan cita-cita ideologi Pancasila dan konstitusinya UUD 1945. Reformasi yang diselenggarakan bangsa Indonesia mencakup segenap bidang kehidupan, termasuk reformasi bidang politik, yang dituangkan dalam Ketetapan MPR hasil Sidang Istimewa Tahun 1998, UU, dan peraturan perundang-undangan lainnya. Otonomi daerah, pembedyaan masyarakat, dan demokratisasi adalah semangat reformasi, yang perlu terus diaplikasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara nyata. Hubungan luar negeri merupakan kegiatan antarbangsa baik regional maupun global melalui berbagai forum bilateral dan multilateral untuk kepentingan nasional, dilandasi politik luar negeri kita bebas aktif dan diarahkan untuk turut mewujudkan tatanan dunia baru berdasarkan kemerdekaan, perdamaiaan abadi, dan keadilan sosial serta ditujukan untuk lebih menigkatkan kerjasama internasional, dengan lebih memantapkan dan meningkatkan peran gerakan nonblok. Citra Indonesia yang positif di luar negeri dikembangkan dengan memperkenalkan pemuda, pelajar dan mahasiswa serta kegiatan olahraga dan festival budaya yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Penyelenggaraan pertahanan keamanan Negara mencakup keseluruhan daya maupun bangsa dan Negara disusun, disiapkan, dan dikerahkan secara terpadu dan

Kajian IPS SD

6-277

terkendali serta didasarkan pada keyakinan akan kekuatan sendiri dan tidak kenal menyerah dan dijiwai keyakinan akan kebenaran Pancasila dan UUD 1945. di Tanah Air ditanamkan Pendidikan Pendahulu Bela Negara serta pembinaan pendidikan pelatihan keprajuritan. Untuk mendukung dan menggandakan kekuatan ABRI ditanamkan semangat perlawanan rakyat semesta. Dalam rangka upaya pencegahandan penangkalan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, maka kesadaran masyarakat tentang keamanan dan ketertiban masyarakat terus dibina dan ditingkatkan secara terpadu untuk menumbuhkembangkan sikap mentaldan meningkatkan kepekaan serta daya tanggap masyarakat terhadap masalah keamanan dan ketertiban masyarakat swakarsa. Polri sebagai inti sistem keamanan dan ketertiban masyarakat. TNI melaksanakan fungsi sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan sebagai kekuatan sosial politik. Dalam melaksanakan fungsi sosial politik, ABRI harus mampu berperan sebagai stabilisator, dinamisator, dan unsur pemersatu kehidupan nasional, berperan serta secara aktif dalam pembangunan, serta memperkuat kehidupan konstitusional, demokrasi dan tegaknya hukum dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional. TNI sebagai komponen utama kekuatan pertahanan keamanan Negara dalam sistem Hankamrata perlu lebih dikembangkan dengan menerapkan pembinaan territorial yang diselenggarakan secara terpadu dengan instansi pemerintah dan masyarakat. TNI sebagai komponen utama kekuatan keamanan Negara mengembangkan kerja sama secara bilateral dengan angkatan bersenjata Negara tetangga atas dasar saling menghormati kedaulatan wilayah Negara masing-masing. Disampimg itu terus meningkatkan kerjasama dalam upaya meningkatkan keprofesionalannya seperti latihan perang bersama.

6-278 Unit 6

Latihan
1. Diskusikan dengan rekan-rekan Anda, tentang proses-proses alamiah terbentuknya morfologi permukaan bumi! 2. Diskusikan dengan rekan-rekan Anda, sebab terjadinya lahan longsor (landslide) di Indonesia! 3. Diskusikan dengan rekan-rekan Anda tentang karifan lokal masyarakat dalam memelihara persatuan dan kesatuan masyarakat, memelihara sumberdaya tanah, hutan dan air!

Rambu-rambu Jawaban Latihan


1. Proses-proses alamiah terbentuknya morfologi permukaan bumi. a. proses endogen, yaitu proses yang mekanisme kejadiannya berasal dari dalam bumi, produk interaksi antara lempeng tektonik, pergeseran sesar, aktivitas vulkanik dan sebagainya. b. proses eksogen, yaitu proses yang mekanisme kejadiannya berasal dari luar bumi produk interaksi antara atmosfer, hidrosfer, litosfer dan pedosfer. Proses ini dalam bentuk gradasi (gabungan degradasi dan agradasi). c. proses biogenik, yaitu proses yang mekanisme kejadiannya berasal dari aktivitas hewan dan tumbuhan. Contoh: hutan mangrove, terumbu karang. 2.a. Curah hujan tinggi. a. Kemiringan lereng medan > 50 %. b. Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemiringan lereng. c. Struktur batuan 3. Rambu-rambu jawaban 3 Anda kembangkan sendiri berdasarkan pengamatan dan hasil diskusi Anda.

Kajian IPS SD

6-279

Rangkuman

Secara geografis, Indonesia terletak pada wilayah yang sangat strategis. Wilayah Indonesia rawan terhadap bencana alam dan rawan bencana sosial. Pada wilayah darat, adanya keanekaragaman morfologi, yang sangat besar pengaruhnya terhadap pola pertanian, pola permukiman, interaksi sosial dan sebagainya. Kualitas penduduk masyarakat Indonesia belum menggembirakan jika dilihat dari pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Dalam kehidupan bersama manusia Indonesia selalu berupaya menciptakan relasi sosial yang harmonis dan human dalam jaringan struktur sosio-kultural yang ada, berdasarkan nilai-nilai dasar Pancasila dan UUD 1945. Posisi silang geografis Indonesia berpengaruh pada politik dalam dan luar negeri Indonesia.

Tes Formatif 1
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar dengan cara melingkari huruf A, B, C, atau D di depan jawaban tersebut !. 1. Letak suatu wilayah yang didasarkan atas garis lintang dan garis bujur, dinamakan .... A. letak astronomis. B. letak geografis C. letak geologis D. letak ekonomi. 2. Berdasarkan Keputusan sidang Mahkamah Internasional di Den Haag Belanda pada tanggal 17 Desember 2002, Pulau Sipadan dan Ligitan terlepas dari kedaulatan NKRI, sehingga jumlah pulau-pulau kecil terluar menurut Peraturan Presiden RI Nomor 78 Tahun 2005 tanggal 29 Desember 2005 adalah .... A. 82 pulau B. 92 pulau C. 102 pulau D. 202 pulau

6-280 Unit 6

3. Secara astronomis, Negara Indonesia berada pada. A. 6 LU 11 LS dan 95 BT - 141 BT. B. 6 LU 11 LS dan 95 BB - 141 BB. C. 6 LS 11 LU dan 95 BT - 141 BT D. 6 LS - 13 LU dan 95 BT - 141 BT 4. Secara spasial, Indonesia berada di daerah tropik basah, antara dua benua, diapiti oleh dua samudera, dilewati dua daerah pegunungan muda, terletak pada konvergensi ..... lempeng utama dunia dan berada pada negara-negara sedang berkembang. A. dua lempeng utama dunia B. tiga lempeng utama dunia C.empat lempeng utama dunia D. lima lempeng utama dunia 5. Garis yang merupakan batas antara fauna Barat Indonesia dan Tengah Indonesia adalah . A. Garis Weber. B. Garis Wallacea C. Garis Mollenggraf D. Garis Van Bemmelen. 6. Dalam otonomi daerah lebih ditekankan pada hal-hal di bawah ini, kecuali .... A. demokratisasi, pemerataan dan keadilan B. pemberdayaan masyarakat C. memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah D. elit politik lebih berperan daripada lembaga-lembaga politik 7. Ada tiga hal dalam kebudayaan nasional yang dibanggakan, kecuali .... A. adanya satu bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia B. adanya toleransi yang tinggi terhadap kebudayaan suku bangsa lain C. adanya hasil karya seni, terutama yang tradisional, banyak yang indah dan bermutu tinggi D. adanya masyarakat mayoritas dan minoritas 8. Kearifan lokal dapat dipandang dari tiga aspek yaitu sebagai berikut, kecuali .... A. suatu filosofi, ide, nilai atau mitos yang mengandung nilai B. sebagai aktivitas, cara, ritus dan perilaku atau tindakan manusia C. ekologi budaya D. sebagai pranata sosial.

Kajian IPS SD

6-281

9. Untuk mengatur hubungan antarbangsa baik regional maupun global melalui berbagai forum bilateral dan multilateral untuk kepentingan nasional, dilandasi politik luar negeri kita, yaitu .... dan diarahkan untuk turut mewujudkan tatanan dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaiaan abadi, dan keadilan sosial serta ditujukan untuk lebih menigkatkan kerjasama internasional, dengan lebih memantapkan dan meningkatkan peran gerakan nonblok. A. blok kepada negara-negara tertentu. B. bebas aktif C. dinamis dan kreatif D. anti terhadap perdamaian abadi. 10. Pelagandoeng merupakan salah satu . untuk mengatasi konflik antarkelompok pada masyarakat Maluku A. norma B. aliansi tradisional C. adat istiadat D. peradaban. Cocokan hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang ada di bagian akhir unit ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan formulasi di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi unit tersebut. Jumlah Jawaban Anda yang benar _____________________________ x 100 % Tingkat Penguasaan = 10 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup < 69 % = kurang

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas Anda dapat meneruskan dengan Subunit 2. Bagus ! Akan tetapi, bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Subunit 1, terutama bagian yang Anda belum kuasai.

6-282 Unit 6

Subunit 2 Kemajemukan RAS, Etnik dan Agama Nusantara


UNIT 6.3U

akta menunjukkan Indonesia mempunyai penduduk yang terdiri dari banyak ras, suku bangsa (etnik), serta agama berbeda yang tersebar di hamparan kepulauan dari Sabang sampai Merauke. Dalam Unit 2 ini akan diuraikan keanekaragaman ras, dan etnik yang mendiami wilayah nusantara dan dilanjutkan dengan keanekaragaman agama yang dianut oleh penduduk Indonesia. Ras menyangkut ciri-ciri jasmani pada manusia yang diwariskan secara turuntemurun. Ciri-ciri jasmani manusia secara rasial meliputi warna kulit, tinggi badan, tipe dan warna rambut, bentuk tengkorak, bentuk kelopak mata, golongan darah, dan bau badan. Pembagian ras paling tua dilakukan oleh Biomenbach, dengan menggunakan kriteria warna kulit. Berdasarkan warna kulit, di dunia ada lima jenis ras, yaitu : ras putih (Kausasid), kuning (Mongolid), hitam (Negrid atau Ethiopid), merah (Indian) dan coklat atau sawo matang (Melayu). Ras Kaukasid sekarang terutama menempati benua Eropa; tetapi ada pula yang menghuni Afrika pantai Utara, ke Timur lagi (Palestina dan jazirah Asia Kecil) dan terus sampai Iran, Baluchchistan dan jazirah India Utara (terutama Pakistan). Dengan demikian wilayah ras putih meliputi kawasan di sekeliling Laut Tengah. Ras Mongolid menempati bagian-bagian benua Asia yang tidak dihuni ras putih, benua Amerika yang dihuni suku-suku Indian. Karena bangsa Melanisia (Indonesia dan sebagainya) juga termasuk ras kuning, mendiami kawasan bumi sekeliling Samudera Pasifik. Ras hitam (Negrid ) tersebar di sekeliling Sahara (Afrika) kemdian tercecer di jazirah Arab (Hadramaut), India (suku-suku Dravida) serta di Indonesia (suku-suku terasing), sejenis Negrito yang ada di Filipina; ceceran lanjutnya mendiami Papua dan Kepulauan Melanesia dan benua Australia (pribuminya disebut Negrid Australia). Ras hitam menempati kawasan-kawasan sekeliling Samudera Hindia. Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai etnik. Masing-masing etnik tersebut memiliki dimensi wujud dan isi kebudayaan yang yang berbeda. Masing-masing etnik memiliki sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik yang tidak sama. Demikian pula dimensi isi kebudayaan, yang berupa bahasa, sistem teknologi, sistem mata pencaharian hidup atau ekonomi, organisasi sosial, sistem pengetahuan, kesenian, dan religi.

Kajian IPS SD

6-283

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Beragama berarti berusaha terus menerus untuk menyempurnakan diri, menghindari segala yang tidak harmonis dengan cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kepada sesama serta kepada alam lingkungan sekitarnya. 1. Ras di Indonesia Secara rasial penduduk Indonesia terdiri dari ras Paleomongolid, merupakan campuran Mongolid asli dan Weddid yang hitam. Menurut Howells mereka merupakan keturunan dari tiga ras sekaligus, yaitu hitam, kuning, dan putih (Daldjoeni, 1987). 2. Keanekaragaman Etnik di Indonesia Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terbentuknya kemajemukan masyarakat Indonesia. Pertama, faktor bentuk fisik wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan. Faktor ini merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap terciptanya pluralitas etnik di Indonesia. Ketika nenek moyang bangsa kita yang sekarang ini mula-mula sekali datang secara bergelombang sebagai emigran dari daerah Yunan pada kira-kira 2.000 tahun Sebelum Masehi, bentuk kepulauan ini memaksa mereka untuk harus tinggal menetap di daerah yang terpisah-pisah satu dengan yang lain. Isolasi yang demikian kemudian hari mengakibatkan penduduk yang menmpati setiap pulau atau sebagian dari suatu pulau di Nusantara ini tumbuh menjadi kesatuan etnik yang sedikit banyak terisoalasi dari kesatuan etnik yang lain. Tiap kesatuan etnik ini terdiri dari sejumlah orang yang dipersatukan oleh ikatan-ikatan emosional, serta memandang diri mereka masing-masing sebagai suatu jenis tersendiri. Dengan perkecualian yang sangat kecil mereka pada umumnya memiliki bahasa dan warisan kebudayaan yang sama. Lebih dari pada itu, mereka biasanya mengembangkan kepercayaan bahwa mereka memiliki asal-usul dan keturunan yang sama, suatu kepercayaan yang sering kali didukung oleh mitos-mitos yang hidup dalam masyarakat. Tentang berapa jumlah etnik yang sebenarnya ada di Indonesia, ternyata terdapat berbagai pendapat yang tidak sama di antara pakar ilmu sosial. Hildred Geertz, misalnya menyebutkan ada lebih dari 300 suku bangsa di Indonesia, masing-masing dengan bahasa dan identitas kultur yang berbedabeda. Skiner menyebut ada lebih dari 35 suku bangsa di Indonesia, masing-masing dengan bahasa dan adat yang tidak sama. Kedua, kenyataan bahwa Indonesia terletak di antara samudera Hindia dan samudera Pasifik, sangat mempengaruhi terciptanya pluralitas agama di dalam masyarakat Indonesia. oleh karena letaknya

6-284 Unit 6

yang berada di tengah-tengah lalulintas perdagangan laut melalui para pedagang asing. Pengaruh yang pertama kali menyentuh masyarakat Indonesia berupa pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha dari India sejak 400 tahun sebelum Masehi. Hindunisme dan Budhanisme, pada waktu itu tersebar meliputi daerah yang cukup luas di Indonesia, serta lebur bersama-sama dengan kebudayaan asli yang telah hidup sebelum itu. Namun demikian terutama di pulau Jawa dan pulau Bali pengaruh agama Hindu dan Budha itu tertanam dengan kuatnya hingga saat ini. Pengaruh kebudayaan Islam mulai memasuki masyarakat Indonesia sejak abad ke-13 akan tetapi baru benar-benar mengalami proses penyebaran yang meluas sepanjang abad ke-15. Pengaruh agama Islam terutama memperoleh tanah tempat berpijak yang kokoh di daerah-daerah dimana pengaruh agama Hindu dan Budha tidak cukup kuat. Di daerah Jawa tengah dan Jawa Timur dimana pengaruh agama Hindu dan Budha telah tertanam kuat, sesuatu kepercayaan keagamaan yang bersifat syncretic dianut oleh sejumlah besar penduduk di kedua daerah tersebut, dimana kepercayaan animisme dan dinamisme bercampur dengan kepercayaan agama Hindu, Budha dan Islam. Pengaruh reformasi agama Islam yang memasuki Indonesia pada permulaan abad ke-17 dan terutama pada akhir abad ke-19 itupun berhasil merubah keadaan tersebut, kecuali memperkuat pengaruh agam Islam di daerah-daerah yang sebelumnya memang telah merupakan daerah pengaruh agama Islam. Sementara itu, Bali masih tetap merupakan daerah pengaruh agama Hindu. Pengaruh kebudayaan barat mulai memasuki masyarakat kita melalui kedatangan bangsa Portugis pada permulaan abad ke-16. kedatangan mereka ke Indonesia terarik oleh kekayaan rempah-rempah di Kepulauaan Maluku, suatu jenis komoditas perdagangan yang sedang laku keras di Eropa pada waktu itu. Kegiatan missionaris yang menyertai kegitan perdagangan mereka, dengan segera berhasil menanamkan agama Katholik di daerah tersebut. Ketika bangsa Belanda berhasil mendesak bangsa Portugis keluar dari daerah tersebut pada kira-kira tahun 1.600-an, maka pengaruh agama Katholikpun segera digantikan pula oleh pengaruh Protestan. Namun demikian,sikap bangsa Belanda yang lebih lunak didalam soal agama jikalau dibandingkan dengan bangsa Portugis telah mengakibatkan pengaruh agama Protestan hanya mampu memasuki daerah-daerah sebelumnya tidak cukup kuat dipengaruhi oleh agama Islam dan agama Hindu, sekalipun bangsa Belanda berhasil menanamkan kekusaan politiknya tidak kurang dari 350 tahun lamanya di Indonesia. Produk final dari semua pengaruh kebudayaan tersebut kita jumpai dalam bentuk pluralitas agama di dalam masyarakat Indonesia di luar Jawa, hasilnya kita

Kajian IPS SD

6-285

lihat pada timbulnya golongan Islam modernis terutama di daerah-daerah yang strategis berada di dalam jalur perdagangan internasional pada waktu reformasi agama Islam, golongan Islam conservative-tradisinalist di daerah pedalaman, dan golongan Kristen (Katholik dan Protestan) di daerah Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Tapanuli dan Kalimantan Tengah ; serta golongan Hindu Bali (Hindu Dharma) terutama di pulau Bali. Di pulau Jawa, kita jumpai golongan Islam modernis terutama di daerah-daerah Pantura Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan kebudayaan pantainya, serta sebagian besar daerah Jawa Barat; golongan Islam conservative-tradisional di daerah-daerah pedalaman Jawa Tengah dan Jawa Timur; dan golongan Islam nominal yang biasa disebut juga golongan abangan, terutama di daerah-daerah Jawa tengah dan Jawa timur, serta golongan minorotas Kristen yang tersebar hampir di setiap daerah perkotaan di pulau Jawa. Kondisi iklim yang berbeda-beda dan struktur tanah yang tidak sama di antara berbagai daerah di kepulauan Nusantara ini, merupakan faktor yang menciptakan pluralitas regional di Indonesia. perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah merupakan kondisi yang menciptakan dua macam lingkungan ekologis yang berbeda di Indonesia, yaitu daerah pertanian sawah yang terutama banyak dijumpai di pulau Jawa dan Bali (masyarakat padi sawah) dan masyarakat pertanian lahan kering yang banyak kita jumpai di luar pulau Jawa. Perbedaan lingkungan ekologis tersebut menjadi sebab bagi terjadinya kontras antara Jawa dan luar Jawa di dalam bidang kependudukan, ekonomi, sosial dan budaya serta politik. Sementara itu dimensi vertikal struktur masyarakat Indonesia yang semakin penting artinya dari waktu ke waktu, dapat kita saksikan dalam bentuk semakin tumbuhnya polarisasi sosial berdasarkan kekuatan politik dan kekayaan. Dengan semakin meluasnya pertumbuhan sektor ekonomi modern beserta organisasi adminstrasi nasional yang mengikutinya, maka kontras pelapisan sosial antara sejumlah besar orang-orang secara ekonomis dan politis berposisi lemah pada lapisan bawah, dan sejumlah kecil orang-orang yang relatif kaya dan berkuasa pada lapisan atas menjadi semakin mengeras. Pengelompokan masyarakat yang demikian membawa akibat yang luas lagi mendalam di dalam seluruh pola hubungan-hubungan sosial di dalam masyarakat Indonesia seperti di dalam hubungan politik, ekonomi, hukum, kekeluargaan dan sebagainya. Struktur masyarakat Indonesia sebagaimana yang diuraikan menimbulkan persoalan tentang bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi pada tingkat nasional. Persoalan tentang bagaimana masyarakat Indonesia terintrgrasi secara horizontal, sementara stratifikasi sosial sebagaimana yang diwujudkan oleh

6-286 Unit 6

masyarakat Indonesia akan memberi bentuk pada integrasi nasioanal yang bersifat vertikal. Manusia Indonesia mempunyai referensi yang dibanggakan, yaitu kebudayaan nasional Indonesia, yang memberikan kebanggaan kepada semua warga Negara Indonesia, sebagai obyek referensi identifikasi diri. Kebudayaan berbagai suku bangsa di Indonesia menjadi sub-sub kebudayaan atau bagian-bagiandari kebudayaan nasional Indonesia. Kebudayaan Nasional Indonesia adalah totalitas nilai-nilai, gagasan-gagasan, dan perilaku manusia Indonesia serta hasil fisiknya, baik yang tradisional maupun ciptaan masa kini, yang semuanya terintegrasi secara selaras dan bermakna dalam nasional Indonesia yang dinamis (Koentjaraningrat, 1992). Ada tiga hal dalam kebudayaan nasional yang dibanggakan, yaitu : (1). adanya satu bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia yang jarang dimiliki Negara multietnik lain, (2). adanya toleransi yang tinggi terhadap kebudayaan suku bangsa lain, yang memudahkan bangsa Indonesia yang terdiri dari ratusan suku bangsa, dengan kebudayaan, bahasa, agama dan kepercayaan yang berbeda dapat bersatu, (3). Hasil-hasil karya seni, terutama yang tradisional, banyak yang indah dan bermutu tinggi. Fakta menunjukan bangsa Indonesia mempunyai penduduk yang terdiri dari banyak suku bangsa (etnik), bahasa, dan kebudayaan serta agama berbeda yang tersebar di hamparan kepulauan dari Sabang sampai Merauke. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Beragama berarti berusaha terus-menerus untuk menyempurnakan diri, menghindari segala yang tidak harmonis dengan cinta kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kepada sesama serta kepada alam lingkungan sekitarnya. Kebinekaan agama (Islam, Protestan, Hindu, Budha, Katolik, Konghuchu dan Aliran Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa) merupakan kenyataan hidup dalam masyarakat Indonesia. Setiap agama itu mempunyai ajaran dan cara mengungkapkan diri yang berbeda dalam kehidupan konkret, namun semuanya mempunyai satu tujuan, yakni mau membimbing dan menuntun manusia kepada keselamatan. Setiap agama mengajarkan dan menunjukkan kepada manusia jalan keselamatan, lewat ajarannya tentang kebenaran, keadilan dan cinta kasih. Setiap agama melalui doktrin imannya, tidak pernah membenarkan dan mengamini setiap perbuatan dan tindakan manusia yang dapat merugikan dan menghancurkan kehidupan sesama dan lingkungannya. Ia mengajarkan bahwa dalam hubungan dengan sesama, manusia kiranya senantiasa berusaha menciptakan sebuah relasi sosial yang harmonis dan human. Manusia semestinya selalu menjadi sesama orang lain. Hal ini dapat ditunjukkan lewat sikap saling menghormati dan

Kajian IPS SD

6-287

menghargai, saling membantu dan melayani serta saling mencintai. Dalam hubungan dengan lingkungan sekitar, setiap agama mengajarkan agar manusia senantiasa berusaha mengolah, menjaga, dan memelihara kelestariannya, bukan mengeksploitasi dan merusakannya. Kebhinekaan agama merupakan kenyataan hidup dalam masyarakat kita. Agama Hindu, Budha, Islam, Konghuchu, Katolik, Kristen Protestan, dan Aliran Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai ajaran dan cara mengungkapkan diri yang berbeda dalam kehidupan konkret, namun semuanya mempunyai satu tujuan, yakni mau membimbing dan menuntun manusia kepada keselamatan lewat ajarannya tentang kebenaran, keadilan dan cinta kasih. Setiap agama melalui doktrin imannya, tidak pernah membenarkan dan mengamini setiap perbuatan dan tindakan manusia yang dapat merugikan dan menghancurkan kehidupan sesama dan lingkungannya. Ia mengajarkan bahwa dalam hubungan dengan sesama, manusia kiranya senantiasa berusaha menciptakan sebuah relasi sosial yang harmonis dan human. Manusia semestinya selalu menjadi sesama orang lain. Hal ini dapat ditunjukkan lewat sikap saling menghormati dan menghargai, saling membantu dan melayani serta saling mencintai. Dalam hubungan dengan lingkungan sekitar, setiap agama mengajarkan agar manusia senantiasa berusaha mengolah, menjaga, dan memelihara kelestariannya. Di tengah kemajemukan kehidupan beragama di tanah air tercinta ini, para warga negara dituntut untuk terlibat secara aktif dalam setiap kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat Setiap agama dituntut untuk mengabdikan dirinya dalam pelbagai bidang kehidupan. Beberapa kerusuhan yang beraroma agama di Indonesia, merupakan indikasi bahwa orang belum menghayati hidupnya secara baik dan benar sesuai dengan ajaran imannya atau dengan kata lain belum sanggup mengaktualisasikan visi dan misi dasar keagamaannya. Tidak heran kalau orang gampang tergoda oleh hal-hal menarik lain buatan tangannya sendiri dan terperosok dari kemanusiaannya, sehingga kehilangan integritas kepribadian dan orientasi kehidupannya. Kesetiaan menghayati nilai-nilai hidup keagamaan menjadikan seseorang atau kelompok mampu memajukan kehidupan sosial yang lebih manusiawi. Dengan demikian kehidupan manusia menjadi lebih harmonis dan manusiawi. Penghayatan hidup religius yang baik dan benar dapat mengendalikan dan mengatasi berbagai bentuk konflik sosial yang terjadi dalam masyarakat. Kesadaran moral dan kesetiaan memenuhi tuntutannya, mendorong dan menghantar seseorang atau kelompok untuk senantiasa mengarahkan tindakannya sesuai dengan hakikat dan martabatnya.

6-288 Unit 6

Kesetiaan dan kepatuhan menghayati nilai-nilai hidup religius atau keagamaan menjadi jiwa atau semangat dasar, sumber inspirasi, motivasi dan tonggak pedoman arah bagi manusia Indonesia dalam menentukan dan mengambil sikap yang tepat dan benar terhadap setiap perkembangan dan kemajuan yang ada. Dengan demikian manusia Indonesia tidak terjerumus dan tergiur untuk menikmati tawaran-tawaran kenikmatan dunia yang dangkal, seperti kekuasaan, pangkat, popularitas diri, dan harta kekayaan. Sebaliknya, dengan menghayati nilai-nilai religius atau keagamaan secara baik dan benar, orang justru semakin terbuka dan kritis untuk mengevaluasi dan melihat nilai-nilai luhur yang ada dibalik setiap perkembangan dan kemajuan. Juga orang akan semakin peka dan tanggap memperhatikan kehidupan sesama dan kelestarian lingkungan sekitarnya. Dengan demikian manusia tidak kehilangan identitas dan jati dirinya sebagai homo religious dan man for others di tengah arus kemajuan tingkat peradabannya sendiri. Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai etnik, seperti Papua, Maluku, Toraja, Bugis, Makasar, Dayak, Madura, Jawa, Sunda, Betawi, Batak, Aceh, Minang, Bali, Sasak, Bima, Timor, Flores, dan sebagainya. Masing-masing etnik tersebut memiliki dimensi wujud dan isi kebudayaan yang yang berbeda. Masingmasing etnik memiliki sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik yang tidak sama. Demikian pula dimensi isi kebudayaan, yang berupa bahasa, sistem teknologi, sistem mata pencaharian hidup atau ekonomi, organisasi sosial, sistem pengetahuan, kesenian, dan religi. Walaupun semangat persatuan dari hari ke hari semakin meningkat akan tetapi pernik-pernik penghambat persatuanpun masih tetap muncul. Suatu penyelenggaran ilahi bahwa sejak pembentukan negara Indonesia masalah penduduk, warga negara, sudah menjadi perhatian seperti yang tertuang dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bukankah suatu ironi jika di negara yang dengan tegas menyatakan bahwa setiap orang mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, masih sering meledak peristiwa-peristiwa yang beraroma agama, etnik atau sara. Masalah Ambon, masalah Poso, masalah kerusuhan Madura-Dayak, masalah golongan minoritas Cina, dan sebagainya merupakan contoh kasus yang beraroma sara (suku, agama, ras, dan antargolongan). Apakah sesungguhnya menjadi motif ketegangan-ketegangan dan emosi rasial golongan tertentu, agama tertentu? Apakah yang diperkirakan mampu menciptakan suasana agar benturan-benturan fisik di antara golongan-golongan tidak terjadi?

Kajian IPS SD

6-289

3. Kemajemukan Agama Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat religius (agamis). Kesetiaan dan kepatuhan nilai hidup religius atau keagamaan menjadi jiwa atau semangat dasar sumber inspirasi, motivasi, dan tonggak pedoman arah bagi manusia dalam menentukan dan mengambil sikap yang tepat dan benar terhadap setiap perkembangan dan kemajuan yang ada. Agama-agama di Indonesia, melalui doktrin-doktrin imannya mengajarkan bahwa dalam hubungan dengan sesama, manusia senantiasa berusaha menciptakan sebuah relasi sosial yang harmonis dan human. Manusia menjadi sesama bagi orang lain, yang ditunjukan lewat sikap saling menghormati dan menghargai, saling membantu dan melayani serta saling mencintai. Dalam hubungannya dengan lingkungan sekitar, setiap agama mengajarkan agar manusia senantiasa berusaha mengolah, dan memelihara kelestariannya. Kesalehan hidup religius dan kesetiaan pada komitmen moral menjadi kompas kehidupan bagi manusia Indonesia di tengah amukan dan arus badai masyarakat global. Penghayatan hidup religius yang baik dan benar serta kesetiaan merupakan komitmen moral menjadikan manusia semakin manusiawi dan mampu menilai secara kritis setiap perkembangan dan kemajuan yang ada, serta dapat menentukan sikap yang tepat dan benar dalam situasi tersebut. Dengan demikian tidak dapat tergoda dan tenggelam dalam superioritas dangkal dan mental mencari gampang. Fakta bahwa manusia sering mengalami keterpecahan dan teraleinasi dari diri dan dunianya, merupakan indikasi bahwa orang belum menghayati hidupnya secara baik dan benar sesuai dengan ajaran imannya. Ia belum sanggup mengaktualisasikan visi dan misi dasar keagamaannya. Kebinekaan agama (Islam, Protestan, Hindu, Budha, Katolik, Konghuchu dan Aliran Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa.) merupakan kenyataan hidup dalam masyarakat Indonesia. Setiap agama itu mempunyai ajaran dan cara mengungkapkan diri yang berbeda dalam kehidupan konkret, namun semuanya mempunyai satu tujuan, yakni mau membimbing dan menuntun manusia kepada keselamatan. Setiap agama mengajarkan dan menunjukkan kepada manusia jalan keselamatan, lewat ajarannya tentang kebenaran, keadilan dan kasih. Setiap agama melalui doktrin imannya, tidak pernah membenarkan dan mengamini setiap perbuatan dan tindakan manusia yang dapat merugikan dan menghancurkan kehidupan sesama dan lingkungannya. Ia mengajarkan bahwa dalam hubungan dengan sesama, manusia kiranya senantiasa berusaha menciptakan sebuah relasi

6-290 Unit 6

sosial yang harmonis dan human. Manusia semestinya selalu menjadi sesama orang lain. Hal ini dapat ditunjukkan lewat sikap saling menghormati dan menghargai, saling membantu dan melayani serta saling mencintai. Dalam hubungan dengan lingkungan sekitar, setiap agama mengajarkan agar manusia senantiasa berusaha mengolah, menjaga, dan memelihara kelestariannya, bukan mengeksploitasi dan merusakannya. Kesetiaan dan kepatuhan menghayati nilai-nilai hidup religius atau keagamaan menjadi jiwa atau semangat dasar, sumber inspirasi, motivasi dan tonggak pedoman arah bagi manusia Indonesia, dalam menentukan dan mengambil sikap yang tepat dan benar terhadap setiap perkembangan dan kemajuan yang ada. Dengan demikian manusia Indonesia tidak terjerumus dan tergiur untuk menikmati tawaran-tawaran kenikmatan dunia yang dangkal, seperti kekuasaan, pangkat, popularitas diri, dan harta kekayaan. Sebaliknya, dengan menghayati nilai-nilai religius atau keagamaan secara baik dan benar, orang justru semakin terbuka dan kritis untuk mengevaluasi dan melihat nilai-nilai luhur yang ada dibalik setiap perkembangan dan kemajuan yang, Juga orang akan semakin peka dan tanggap memperhatikan kehidupan sesama dan kelestarian lingkungan sekitarnya. Dengan demikian manusia tidak kehilangan identitas dan jati dirinya sebagai homo religious dan man for others di tengah arus kemajuan tingkat peradabannya sendiri.

Kajian IPS SD

6-291

Daftar Pustaka
Angin, Ignasius Suban, 1994, Geomorfologi Indonesia, Kupang: Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Undana. Departemen Pertambangan dan Energi RI, 1985, Kamus Minyak dan Gas Bumi, Jakarta: Departemen Pertambangan dan Energi RI. Bintarto, R., 1984, Letak Posisi Silang Indonesia Dilihat Dari Geografi, Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM. Dahuri, Rochmin, J.Rais, S.P. Ginting, M.J. Sitepu, 2001, Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu, Jakarta: Pradnya Paramita. Hadisumarno, Surastopo, 1982, Geografi Fisik dan Manfaatnya Bagi Beberapa Aspek Pembangunan di Indonesia, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Ilmu Geografi pada Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta, 20 November 1982. Koentjaraningrat, 1992, Pembangunan Kebudayaan Nasional, Kompas, 10 Oktober 1992. Mann, K.H., Ecology of Coastal Waters: A Systems Approach, in Anderson. D.J., P. Greic-Smith, and F.A. Pitelka (eds), Study in Ecology, California: University of California Press, 322-352. Nasikun, Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: C.V Rajawali. Nasir, A. Abujamin, 1992, Ruang Lingkup Klimatologi, dalam Handoko (eds.), Klimatologi Dasar: Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan UnsurUnsur Iklim, Jakarta:Pustaka Jaya, 1-12. Nontji, Anugerah, 1992, Laut Nusantara, Jakarta: Djambatan. Rais, Jacub., 2004, Menata Ruang Darat-Laut-Atmosfer Terpadu Dengan Pendekatan Interaksi Daerah Aliran Sungai-Pesisir, dalam Jacub Rais, et al., Menata Ruang Laut Terpadu, Jakarta: Pradnya Paramita, 1-29.

6-292 Unit 6

Sandy, I Made., 1982, Republik Indonesia:Geografi Regional, Jakarta: Jurusan Geografi FMIPA UI Siswanto, Andy., 1986, Pudarnya Arsitektur Tropik Indonesia, Kompas, 13 Desember 1986. Sumaatmadja, Nursid., 2004, Perspektif Pembangunan Geografi Dalam Pembangunan Berbasis Otda,. Makalah Seminar Nasional, dan Pertemuan Ilmiah Tahunan IGI VI, Kupang 10-11 Desember 2004. Santoso, Djoko., 1993, Hidup di Daerah Bencana, Kompas, 13 Desember 1993. Soeprapto, Tjoek Azis. 2004, Pengelompokan Pulau-Pulau Berdasarkan Genesanya Untuk Perencanaan Tata Ruang Wilayah Laut, dalam Jacub Rais, et al., Menata Ruang Laut Terpadu, Jakarta: Pradnya Paramita, 199137. Sunarto, 1997, Paleogeomorfologi Dalam Analisis Perubahan Lingkungan Kompleks Gua Karst Maros, Sulawesi Selatan, Majalah Geografi Indonesia, 19 (11): 31-51. Supriharyono, 2000, Pelestarian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam di Wilayah Pesisir Tropis, Jakarta: Pradnya Paramita. Sutanto, Rachman., 2005, Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Yogyakarta: Kanisius. Sri Harto, Br., 1993, Analisis Hidrologi, Jakarta: Gramedia. Van Bemmelen, R.W., 1970, The Geology of Indonesia, Martinus Nijhoff: The Hague. Verstappen, H.Th., 1983, Applied Geomorphology: Geomorphological Survey for Environmental Development, Amasterdam: Elsevier. __________________, 2000 Outline of Geomorphology of Indonesia: A Case Study on Tropical Geomorphology of Tectogene Region, Enchede: ITC.

Kajian IPS SD

6-293

Unit 7
MENGGUNAKAN PETA, ATLAS, DAN GLOBE UNTUK MENDAPATKAN DATA DAN INFORMASI SPASIAL (GEOSPASIAL)
Ignasius Suban Angin Pendahuluan
Kebutuhan masyarakat global akan data dan informasi spasial (geospasial) semakin meningkat. Secara umum, ada dua jenis data dan informasi geospasial digunakan untuk memodelkan yaitu data spasial dan data nonspasial (atribut). yang fenomena geosfer dan komponen-komponennya, Data spasial merupakan item

informasi yang berkaitan dengan sebuah lokasi di atas permukaan bumi, terutama informasi yang terkait dengan fenomena alam, sumberdaya alam, demografi, sosial ekonomi, budaya, dan politik. Sedangkan, data yang merepresentasikan aspek pemerian (description) dari fenomena yang dimodelkan, disebut data nonspasial (atribut). Kedua jenis data tersebut setelah diolah, diproses, dikonversi, dan sebagainya akan menjadi informasi spasial dan nonspasial (atribut).Data dan informasi geospasial saat ini dapat diperoleh melalui interpretasi dan analisis peta, foto udara, citra satelit, Atlas, dan Globe. Peta merupakan gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada suatu bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu. Pentingnya peta digambarkan oleh ungkapan populer Say the World with the Map, kurang lebih bermakna bahwa dengan peta kita dapat berbicara tentang dunia, lokasi tertentu, jarak dan kondisi daerah, sehingga tidak perlu banyak bertanya. Seorang ahli kartografi berpendapat, peta dengan bahasanya yang ada (bahasa simbol), apabila dapat berbicara maka tiap simbol yang ada mampu

Kajian IPS SD

7-295

mengatakan sesuatu lebih dari 100 kata. Peta dalam pembuatannya, meliputi peta konvensional, dan peta nonkonvensional (peta digitasi). Kedua jenis peta ini merupakan simbol keunggulan rasionalitas. Berdasarkan isinya, peta dibedakan atas peta rupa bumi atau peta topografi atau peta tidak bertema dan peta tematik atau peta bertema. Berdasarkan Atas dasar skalanya, peta dapat dibedakan atas: peta skala sangat besar, peta skala besar, peta skala sedang, peta skala kecil, peta skala sangat kecil. Fungsi peta utama adalah rekaman lokasi dan identifikasi kenampakan yang bersifat spasial, sebagai penuntun dalam perjalanan dan sarana perwujudan dari konsep-konsep yang bersifat abstrak dan hipotesis. Foto udara merupakan gambaran permukaan bumi hasil pemotretan dengan kamera dari pesawat udara. Citra seperti Spot, landsat, Nasda atau citra radar merupakan produk rekaman permukaan bumi dari tempat ketinggian yang jauh dengan peralatan tertentu. Himpunan berbagai peta yang disusun secara sistematis yang dibuat dalam bentuk buku, disebut Atlas.. Kumpulan peta-peta yang ada dalam satu atlas mempunyai pola dengan simbol, interpretasi, serta bahasa yang sama. Atlas ada yang bersifat umum (atlas umum) dan ada pula yang bersifat khusus (atlas khusus). Pada atlas umum, peta-peta yang terdapat di dalamnya selain peta umum seperti peta rupa bumi (peta topografi), banyak pula terdapat peta-peta khusus (peta tematik), seperti peta pesebaran penduduk, peta pertambangan, peta perhubungan, peta pariwisata, peta iklim, peta curah hujan, dan peta lainnya. Tiruan bola bumi dalam bentuk yang kecil, disebut globe. Globe berbentuk bola yang menggambarkan bola bumi dengan meletakan peta bumi di atas permukaannya. Pada dasarnya globe dibuat sebagai model yang cocok dengan bentuk bumi yang sebenarnya. Globe merupakan bentuk bumi dengan skala yang sangat kecil. Kedudukan globe tidak tegak lurus tetapi miring 66 terhadap bidang datar. Hal ini sesuai dengan kedudukan bumi yang miring 66 terhadap lintasan orbitnya. Banyak data dan informasi spasial yang diperoleh dari globe, seperti koordinat (garis lintang dan bujur, posisi samudera dan benuan, dan informasi lainnya.

7-296 Unit 7

Subunit 1 Menggunakan Peta Untuk Mendapatkan Data dan Informasi Geospasial

ntuk mempelajari muka bumi dapat dilakukan dengan menggunakan media peta, globe, atlas, atau rekaman dari udara (foto udara dan citra satelit).

Menggunakan peta merupakan cara yang paling sederhana, karena tampilan dan ukuran dapat disajikan sesuai dengan tingkat kebutuhan pemakainya. Idealnya peta untuk pendidikan setingkat sekolah dasar dapat dibuat sesuai dengan kebutuhannya, dan tidak harus sama dengan tampilan untuk sekolah menengah, perguruan tinggi, atau bahkan keperluan pekerjaan. Dalam Subunit 1 akan ditayangkan pengertian, fungsi utama peta, berbagai jenis peta, syarat-syarat pembuatan peta, penggunaan peta, data dan informasi geospasial yang ditampilkan oleh peta rupa bumi (topografi) dan peta tematik. Dengan pengetahuan ini Anda dapat menggambar dan membaca peta. Dalam menggambar peta harus memperhatikan beberapa persyaratan. Pada sebuah peta terdapat berbagai unsur wilayah di permukaan bumi, seperti gunung, sungai, kota, jalan raya, jalan kereta api, dataran rendah, dataran tinggi, dan lainnya yang digambarkan dengan simbol-simbol untuk memudahkan user map. Ada peta yang menggunakan warna-warni tertentu untuk menggambarkan keadaan alam, seperti warna hijau untuk dataran rendah, kuning untuk dataran tinggi, biru untuk wilayah perairan, dan sebagainya. Ada pula yang menggunakan simbol, seperti segitiga untuk gunung, lingkaran kecil untuk kota, dan sebagainya. Ilmu yang mempelajari peta disebut Kartografi. 1. Pengertian dan Manfaat Peta Menurut International Cartographic Asspciation (ICA) peta diartikan sebagai suatu representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak, yang dipilih dari permukaan bumi atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi

7-297 Unit 7

atau benda-benda angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan. Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi yang diperkecil sebagai kenampakannya jika dilihat dari atas ditambah dengan tulisantulisan dan simbol-simbol sebagai tanda pengenal (Raisz, 1948). Peta merupakan gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada suatu bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu (Gunawan , 2003). Peta adalah sebuah alat bantu yang memudahkan pembacanya mengetahui informasi dari beragam hal yang ada di bumi (Wibowo, 2005). Secara sederhana, peta diartikan sebagai gambar sebagian atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu dan dilengkapi dengan simbol-simbol. Ada beberapa konsep kunci untuk memahami peta dan yang membedakannya dengan media lainnya untuk menggambarkan unsur permukaan bumi, yaitu dipilih, bidang datar, diperkecil dan simbol. Unsur-unsur yang terkait dan yang ada di permukaan bumi sangatlah banyak dan beragam jumlahnya. Hal ini tidak mungkin digambarkan dalam satu lembar peta. Apabila hal ini terjadi peta akan menjadi sangat padat isinya dan tidak dapat memberikan informasi mengenai muka bumi secara baik. Jadi tegasnya peta mengandung pengertian pilih (pilihan mengenai objek yang dipilih, unsur yang menonjol wilayah tertentu, dsb). Sudah sejak lama kita ketahui dan percaya bahwa bumi kita ini bentuknya bulat. Berarti permukaan bumi ini bukan merupakan bidang datar tetapi suatu bidang lengkung (permukaan bola). Kertas yang dipakai untuk menggambarkan muka bumi adalah suatu bidang datar. Suatu bidang yang semula lengkung (kenyataan muka bumi) dipindahkan menjadi suatu bidang yang datar (kertas peta) pasti mengalami penyimpangan atau terjadi kesalahan. Untuk mengurangi tingkat kesalahan diperlukan suatu cara yakni sistem proyeksi peta. Proyeksi peta adalah suatu cara untuk mempertahankan kebenaran atau mempertahankan salah satu segi kebenaran saja. Misalnya untuk mempertahankan luas daerah supaya benar, maka bentuk wilayah itu berubah dari kenyataan. Unsur-unsur dalam peta digambarkan dalam bentuk suatu simbol. Simbol ini ukurannya dibuat lebih kecil dari kenyataan yang sebenarnya.Hal inilah yang menimbulkan pengertian adanya skala. Oleh karena itu peta selalu lebih kecil dari

7-298 Unit 7

kenyataan yang sebenarnya. Tidak pernah dijumpai peta yang dibuat lebih besar dari kenyataan yang sebenarnya. Peta dengan skala sama dengan kenyataan saja tidak ada. Dari ketiga hal tersebut kita dapat membedakan antara peta dengan gambaran muka bumi dalam bentuk lain misalnya photo udara ataupun citra satelit. Photo udara adalah gambaran permukaan bumi hasil pemotretan dengan kamera dari pesawat udara,sedangkan citra penginderaan jauh seperti; spot, lantsad, NASDA,ataupun citra radar adalah hasil rekaman permukaan bumi dari tempat ketinggian yang jauh dengan peralatan tertentu. Photo udara atau citra penginderaan jauh ini pada umumnya tidak ada unsur pilihan. Semua unsur-unsur permukaan bumi yang tampak tergambarkan secara keseluruhan. Simbol adalah segala tampilan yang mewakili sesuatu yang akan diinformasikan (Handayani, 2006). Pada hakekatnya isi peta merupakan kumpulan kenampakan muka bumi yang disajikan dalam bentuk simbol-simbol. Simbol-simbol adalah isi sebuah peta. Ada simbol yang dibuat mirip dengan wajud di muka bumi tetapi ada pula yang berbeda. Namun tetap saja apapun wujudnya dari simbol adalah perwakilan kenampakan muka bumi. Jenis simbol yang umum adalah simbol titik, simbol garis, dan simbol luas, tersebut merupakan modifikasi dari ketiga jenis simbol yang disebutkan sebelumnya. Jenis simbol titik mempunyai makna sebagai petunjuk lokasi pasti, artinya titik tersebut ditempatkan pada posisi data berada. Gambaran yang mewakilinya tidak selau berupa titik, bisa segitiga, bisa gambar pesawat (untuk menunjukkan lokasi bandar udara). Jenis simbol garis mempunyai makna untuk suatu hubungan, baik sebagai garis penghubung misalnya jalan kereta api menghubungkan satu stasiun dan stasiun lain, maupun aliran yang berasal dari satu tempat ke tempat lain. Jenis simbol area/luas mempunyai makna sebagai penutup suatu luasan. Jika suatu luasan ditutup dengan gambar simbol sama, seluruh luasan tersebut dianggap mempunyai nilai yang sama, misalnya daerah pertanian kentang. Kepadatan penduduk 10.000 jiwa/km . Melalui peta dapat diperoleh gambaran umum suatu wilayah, karena peta memiliki fungsi untuk memberikan informasi geospasial. Fungsi peta adalah sebagai berikut:

7-299 Unit 7

1. menunjukkan lokasi suatu tempat atau kenampakan alam di permukaan bumi, misalnya ibu kota negara, benua, gunung, laut, dan sebagainya; 2. memberikan gambaran mengenai luas dan bentuk kenampakan di permukaan bumi, misalnya luas areal hutan, persawahan, bentuk benua; 3. menunjukkan ketinggian tempat, misalnya ketinggian kota Bandung adalah 700 m di atas permukaan laut dan ketinggian gunung Tangkubanperahu adalah 2076 meter di atas permukaan laut; 4. menentukan arah dan dan jarak berbagai tempat, misalnya Jakarta terletak di sebelah barat laut Bandung dengan jarak kurang lebih 180 km;. 5. menyajikan persebaran fenomena sosial yang ada di permukaan bumi, misalnya persebaran industri tekstil di Jawa Tengah dan persebaran permukiman di kota Padang; 6. untuk perencanaan wilayah, yaitu memberikan informasi pokok dari aspek spasial tentang karakter suatu wilayah, sebagai suatu alat menganalisis untuk mendapat suatu kesimpulan, sebagai alat untuk menjelaskan penemuan penelitian, dan sebagai alat untuk menjelaskan rencana yang diajukan 7. untuk kegiatan penelitian, yaitu sebagai alat bantu untuk melakukan survei, menemukan data, dan laporan penelitian; dan 8. petunjuk jalan bagi orang-orang yang bepergian ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya. Tujuan pembuatan peta antara lain: 1) komunikasi informasi spasial; 2) menyimpan data dan informasi; 3) membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk rencana tata ruang wilayah; 4) membantu dalam pembuatan suatu desain, misalnya desain jalan; dan 5) analisis dan evaluasi data spasial. 2. Komponen-komponen Peta Untuk membuat peta yang baik dan lengkap, sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat-syarat yang merupakan komponen-komponen peta, yaitu: 1) Judul Peta

7-300 Unit 7

Judul Peta biasanya diletakkan di bagian atas peta. Judul harus mencerminkan isi dan tipe peta. Dari judul peta dapat diketahui data yang digambar dan terletak di mana data tersebut. Di samping itu dari judul dapat diketahui apa fungsi peta yang bersangkutan. Contoh: pertama, Peta Kepadatan Penduduk di Pulau Sulawesi Tahun 2006. Apa yang digambar? (Kepadatan penduduk), di mana? (di Pulau Sulawesi), Kapan? (Tahun 2006); kedua, Peta Persebaran Sekolah Dasar di Kabupaten Flores Timur Tahun 2006. Apa yang digambar? (Persebaran Sekolah Dasar), Di mana? ( di Kabupaten Flores Timur), Kapan? (Tahun 2006). Dari contoh 1, dapat diketahui fungsinya, yaitu untuk mengetahui agihan (persebaran) penduduk secara spasial dan tingkat kepadatan penduduk di Pulau Sulawesi. Dengan peta tersebut dapat dipakai antara lain untuk perencanaan penyebaran penduduk di Pulau Sulawesi. Contoh 2, dapat diketahui fungsinya, yaitu mengetahui agihan (persebaran) secara spasial SD di Kabupaten Flores Timur. Dengan data tersebut dapat dipakai antara lain untuk perencanaan pembangunan SD di kabupaten tersebut. 2) Garis Tepi Peta Garis tepi peta merupakan garis yang membatasi informasi yang terdapat pada peta tersebut. Garis tepi peta disebut juga bingkai peta. Semua komponen peta berada di dalam garis tepi atau tidak ada informasi yang berada di luar garis tepi. Berikut model garis tepi Gambar 7.1 Contoh Garis Tepi Peta

7-301 Unit 7

3) Petunjuk arah Petunjuk arah merupakan tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur, selatan, barat daerah yang digambar. Petunjuk arah sebaiknya diletakkan di sebelah kanan setelah judul peta. Petunjuk arah dapat berupa mata angin, panah, dan sebagainya, dan untuk Indonesia petunjuk arah utara di atas, diberi huruf U.

Gambar 7.2 Contoh Petunjuk Arah

4) Skala Peta Skala peta yaitu perbandingan jarak datar antara dua titik di peta dan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Skala peta dapat dituliskan di bawah legenda, di luar garis pinggir peta, atau di bawah judul peta. Oleh karena itu, dengan menggunakan skala, dapat diketahui jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Jenis-jenis skala yang lazim digunakan pada peta-peta saat ini, umumnya terdiri atas 2 (dua) macam. Pertama, skala angka, yaitu skala peta yang dinyatakan dalam bentuk angka. Skala angka sering pula dinamakan skala numerik, atau ada juga yang menamakannya skala pecahan. Contoh : jika ada peta yang berskala 1: 100.000, ini berarti 1 cm di peta sama dengan 100.000 cm atau 1 km di lapangan. Kedua, Skala garis adalah jenis skala peta yang dinyatakan dalam bentuk garis. Garis tersebut dibagi dalam beberapa bagian yang sama besar. Skala garis sering pula dinamakan skala grafis. Perhatikan Gambar 1

7-302 Unit 7

Gambar 7.3 Contoh Skala Garis


0 1 2 3 4 cm 4 km

5) Garis Astronomis Garis astronomis adalah garis yang menunjukkan di mana lokasi daerah yang digambar berdasarkan garis bujur dan garis lintangnya. Pada pinggir peta ditulis angka derajat yang menunjukkan derajat garis lintang dan garis bujur. 6) Peta Inset Peta inset adalah peta berukuran kecil yang disisipkan pada peta utama. Umumnya peta inset diletakkan di bagian sisi kanan, sisi kiri, atau di bawah peta dalam garis tepi peta. Tujuan adanya peta inset adalah sebagai berikut. Pertama, untuk memperlihatkan lokasi yang digambar pada peta utama dalam hubungannya dengan daerah sekitarnya. Contohnya: lokasi Kota Kupang dalam Peta Pulau Timor. Kedua, untuk memperjelas kenampakkan alam atau sosial dari bagian wilayah tertentu yang terdapat pada peta utama. Misalnya untuk memperjelas jaringan jalan DKI Jakarta dalam Peta Jawa Barat. Ketiga, untuk menghemat ruang dalam kertas. Contoh Peta Inset ada pada Lampiran.

7) Lembaga Pembuat dan Tahun Pembuatan Lembaga pembuat dan tahun pembuatan dicantumkan di bawah kanan peta. Lembaga pembuat peta di Indonesia antara lain Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Direktorat Topografi Angkatan Darat, Direktorat Geologi, Badan mengetahui kemutakhiran data. Contoh penulisan sumber peta: Sumber: Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar 2305-531 Kupang Edisi I 1998 Skala 1 : 25.000 Penerbit Bakosurtanal. Peta Jaringan Jalan, Skala 1 : 25.000 DLLAJR 1990 Data Angkutan Kota Kupang, BPS Kota Kupang, 1999. Pertanahan Nasional (BPN), dan Direktorat Hidrooseanografi Angkatan Laut. Tahun pembuatan peta perlu dicantumkan untuk

7-303 Unit 7

8) Legenda Legenda adalah kolom keterangan tentang simbol-simbol yang terdapat dalam peta. Pada umumnya legenda diletakkan di sudut kiri bawah peta atau kanan peta. Simbol adalah tanda-tanda khusus dalam peta meliput simbol titik, simbol garis, atau simbol wilayah/area. Contoh Legenda Peta

Ibu Kota Negara Ibu Kota Provinsi Ibu Kota Kabupaten/Kota Ibu Kota Kecamatan Pusat Desa Jalan Raya Jalan Kereta api

Gunung Danau Bandara Mata Air

3. Pembuatan Peta Pembuatan peta yang baik memerlukan beberapa hal yang harus diperhatikan: a. Sumber data Sumber data untuk pembuatan peta: hasil observasi langsung, hasil interpretasi foto udara dan citra satelit, dan informasi statistik. b. Simbol Simbol yang digunakan: simbol titik, simbol garis, dan simbol wilayah/area. Simbol lain: piktorial, geometrik, dan huruf.

7-304 Unit 7

c. Lettering Latering adalah semua tulisan yang bermakna yang terdapat pada peta. Bentuk huruf meliputi huruf kapital, huruf kecil, kombinasi huruf kapital-kecil, tegak (Roman), dan miring (italic). Beberapa contoh cara penulisan pada peta sebagai berikut. Pertama, judul peta ditulis dengan huruf kapital dan tegak. Kedua, halhal yang berkaitan dengan air ditulis dengan huruf miring. Tulisan untuk sungai sejajar dengan arah sungai dan dapat terletak di atas atau di bawahnya. Ketiga, besar kecilnya huruf disesuaikan dengan kebutuhan akan keindahan dan seni peta. Keempat, tulisan nama ibu kota lebih besar dari tulisan nama kota-kota lain. a. Warna Peta Biru Tua : Laut Dalam

Biru Muda : Laut Dangkal Hijau Kuning : Vegetasi : Dataran Rendah

Coklat Muda: Perbukitan Coklat : Pegunungan

Coklat Tua : Gunung Ada lima warna pokok yang digunakan pada peta yang dicetak dengan bermacam-macam warna: (1) hitam, untuk detail penghunian, latering, tumbuhan karang, dan tapal batas; (2) biru, untuk unsur air dan daerah dingin, biasanya semakin biru warnanya, semakin dalam tempat berair tersebut; (3) hijau, untuk vegetasi, dataran rendah, dan hutan; (4) coklat, untuk kontur, daerah berbukit, gunung, dan kadang-kadang untuk jalan raya; (5) merah, untuk daerah yang panas dan unsur peta yang penting lainnya, misalnya jalan, kota, dan kadang-kadang untuk gedung-gedung penting. Selain warna-warna tersebut juga digunakan warna: (1) kuning, untuk daerah kering, ketinngian menengah, dan daerah yang vegetasinya sedikit; (2) orange, untuk jalan-jalan yang tidak begitu penting.

7-305 Unit 7

4. Macam-Macam Peta Berdasarkan teknik pembuatannya, peta dibedakan atas (Martha, 1993): (1) peta konvensional, peta yang dibuat dengan peralatan dan teknologi sederhana. Hasilnya berupa peta yang relatif statis sifatnya; (2) peta nonkonvensional (Peta Komputer), peta produk komputer, dengan tenaga manusia yang minimal. Peta yang dihasilkan melalui proses digitasi dengan menggunakan komputer, kemudian dicetak dalam suatu printer atau plotter beresolusi tinggi. Revisi dapat dilakukan setiap saat, lewat program edit pada layar komputer yang ada. Ditilik dari skala yang digunakan peta dibedakan sebagai berikut (Sudrijat, 1999): 1) Peta skala sangat besar, skala 1 : 100 1: 5.000. Biasanya peta ini digunakan terutama untuk perencanaan, misalnya Peta Kadaster. 2) Peta skala besar, skala 1 : 5.000 1: 250.000. 3) Peta skala sedang, skala 1 : 250.000 1: 500.000. 4) Peta skala kecil, skala 1 : 500.000 1 : 1.000.000. 5) Peta skala sangat kecil, skala lebih kecil (<) 1 : 1.000.000. Selanjutnya, dari isi peta, peta dibedakan atas: 1. Peta umum atau Peta Rupa Bumi, yaitu peta yang menyajikan kondisi topografi (seperti lokasi jalan, gunung, sungai, informasi ketinggian tempat, dan tutupan lahan) dan batas administrasi (batas kecamatan, atau kabupaten). Peta Rupa Bumi atau Peta Topografi biasanya dijadikan peta dasar (base map) bagi berbagai peta tematik yang dibuat secara spesifik. Pembuatan peta rupa bumi menjadi tugas BAKOSURTANAL (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional). Peta dalam rupa bumi dalam skala kecil sudah tersedia untuk wilayah Indonesia, bahkan BAKOSURTANAL, telah meluncurkan produk peta skala 1:1.000.000. Peta rupa bumi memiliki beberapa komponen penting, yaitu: Judul Peta, Skala Peta,Orientasi Peta, Garis Tepi, Nama Pembuat Peta, Koordinat, Sumber Data, Legenda, Inset Peta. 2. Peta khusus atau Peta Tematik, yaitu Peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan yang bersifat khusus, yang terdapat di daerah

7-306 Unit 7

tertentu. Misalnya (a) Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten

Boyolali Jawa

Tengah Tahun 2005, (b) Peta Penggunaan Lahan (Landuse) di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi NTT Tahun 2005: (c) Peta Geologi Kota Kupang dan Sekitarnya; (d) Peta Unit Bentuklahan Daerah Aliran Sungai Serayu (Peta Geomorfologi); (e) Peta Tanah Bagan Indonesia Tahun 1975 (Peta Tanah); (f) Peta Sektor Produksi Unggulan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2005 (Peta Ekonomi); (g) Peta Kemampuan Lahan Sub DAS Maetann DAS Lukula Jawa Tengah, dan peta tematik lainnya.

Informasi Spasial dari Peta Rupa Bumi Peta rupa bumi (topografi) memuat informasi spasial berupa kondisi topografi, seperti lokasi jalan, gunung, sungai, informasi ketinggian tempat, dan tutupan lahan dan batas administrasi (batas kecamatan, atau kabupaten). Dengan peta ini kita dengan cepat mengetahui informasi spasial jalan, gunung, sungai, ketinggian tempat, tutupan lahan, batas administrasi (batas kecamatan, batas kabupaten, batas provinsi) suatu daerah yang dipetakan. Peta rupa bumi merupakan peta dasar digunakan untuk menurunkan peta-peta tematik. Isi peta rupa bumi antara lain relief, yaitu suatu gambaran yang menyatakan tinggi rendahnya permukaan fisik bumi. Relief dinyatakan dengan garis kontur, yaitu garis-garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama. Relief yang digunakan sebagai orientasi untuk pembuatan peta tematik yang digunakan untuk keperluan bidang teknik sipil, seperti misalnya pembuatan irigasi, jalan raya, jalan kereta api dan sebagainya. Dengan peta rupa bumi, kita dapat mengetahui informasi spasial tentang daerah aliran sungai, yaitu sebuah kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografi (punggung bukit), yang menampung, menyimpan, dan mengalirkan curah hujan yang jatuh di atasnya ke sungai utama yang bermuara di laut atau danau (Angin, 2006). Dengan peta tersebut dapat diturunkan menjadi peta daerah aliran sungai, untuk keperluan pengelolaan DAS secara terpadu dan berkelanjutan.

7-307 Unit 7

Dari peta rupa bumi, dapat diketahui informasi spasial pola permukiman penduduk suatu daerah yang dipetakan. Pola permukiman penduduk ada yang mengelilingi sebuah kaki gunungapi, mengelilingi sebuah danau, ada yang memanjang mengikuti garis pantai, dan mengikuti sebuah DAS, dan sebagainya. Informasi Spasial dari Peta Tematik Peta tematik antara lain memuat informasi spasial politik (peta politik), kota, pariwisata, perhubungan, iklim, vegetasi, bahasa, suku bangsa, sejarah, ekonomi, pelayaran, penerbangan, tanah, geologi, geomorfologi, penduduk, tambang, pertanian, penggunaan lahan, rawan bencana alam letusan gunungapi, rawan bencana alam tsunami, rawan bencana alam gerak massa batuan, rawan bencana alam banjir, rawan bencana alam kekeringan dan sebagainya. Peta yang menggambarkan batasbatas administratif antara daerah satu dengan daerah lainnya dalam satu negara, atau batas antar negara. Jika terletak dalam satu negara, sering disebut peta administratif. Informasi spasial semacam ini sangat diperlukan untuk pengelolaan pembangunan daerah-daerah perbatasan dan pulau-pula kecil terluar. Peta yang menggambarkan kenampakan umum dalam suatu kota, disebut peta kota. Peta ini menampilkan informasi spasial pasar, jalan, jalan kereta api, stasiun, daerah pertokoan, kantor-kantor, pusat-pusat industri, pusat-pusat pendidikan. Peta ini akan sangat membantu dalam penataan ruang wilayah perkotaan. Peta yang menampilkan obyek-obyek wisata secara spasial yang terdapat pada suatu daerah yang dilengkapi dengan akomodasi wisata, dinamakan peta pariwisata. Peta ini dapat memandu wisatawan dengan informasi berupa aksesibilitas, kondisi jalan, kendaraan yang digunakan, fasilitas penginapan dan sebagainya diperlukan wisatawan. Peta ini menggunakan simbol piktorial, simbol yang bentuknya sesuai dengan bentuk-bentuk obyek yang sebenarnya. Peta yang menggambarkan keterkaitan spasial antara satu tempat dengan tempat lain dalam satu daerah, negara, atau antar negara atau dunia, dinamakan peta perhubungan. Peta ini dapat berupa peta perhubungan laut (pelayaran), perhubungan udara, perhubungan darat, ASDP, dinamakan peta perhubungan. Informasi spasial

7-308 Unit 7

yang ditampilkan antara lain lama perjalanan, jenis kendaraan, fasilitas pelabuhan atau terminal dan sebagainya. Peta iklim menggambarkan kondisi iklim pada suatu daerah tertentu, yang dilengkapi dengan grafik curah hujan, grafik suhu bulanan, grafik tekanan dan kelembaban udara, arah dan kecepatan angin, isobar dan isoterm. Informasi spasial curah hujan misalnya, dapat diketahui dengan cepat jumlah persediaan airtanah, air sungai, air danau dan sebagainya dalam memenuhi kebutuhan umat manusia. Peta yang menampilkan agihan keruangan tetumbuhan pada suatu daerah, yang dilengkapi dengan profil suatu daerah, dinamakan peta vegetasi. Informasi spasial vegetasi dalam ruang akan sangat membantu dalam program rehabilitasi hutan, lahan, dan air di suatu daerah, selain informasi spasial keanekargaman hayati suatu daerah. Peta yang menampilkan informasi spasial bahasa yang digunakan oleh suatu masyarakat pada suatu daerah, dinamakan peta bahasa. Peta semacam ini penggambarannya sulit, karena batas antara bahasa satu dengan bahasa lainnya tidak dapat ditentukan secara tegas. Oleh karena itu biasanya diambil bahasa mayoritas di daerah tersebut. Penggambarannya menggunakan warna yang berbeda-beda, untuk bahasa yang berbeda. Peta yang menampilkan informasi spasial suku bangsa yang mendiami suatu daerah, dinamakan peta suku bangsa. Seperti halnya peta bahasa, peta suku bangsa juga sulit dicari batasnya secara tegas. Peta ini sangat baik jika digunakan warna yang berbeda untuk tiap-tiap suku bangsa. Peta sejarah adalah peta yang menampilkan informasi spasial wilayah suatu kerajaan pada periode waktu tertentu. Informasi spasial yang ditampilkan luas suatu kerajaan pada periode tertentu. Peta ini juga menampilkan ekspansi militer, peperangan, peta perjalanan dan sebagainya. Peta yang menampilkan data dan informasi yang bersifat ekonomi pada waktu tertentu di suatu daerah, seperti hasil produksi pertanian tanaman pangan, produksi perikanan, produksi peternakan, dan sebagainya, disebut peta ekonomi. Peta yang menampilkan informasi spasial jalur lalulintas laut antara satu daerah dengan daerah lain, antara satu kota pelabuhan dengan pelabuhan yang lain, dalam

7-309 Unit 7

suatu negara atau beberapa negara. Peta ini dapat bersifat antar kabupaten, antar propinsi, antar negara, antar benua dan sebagainya. Peta penerbangan adalah peta yang menggambarkan jalur-jalur lalulintas udara antara satu daerah dengan daerah lain, antara satu kota dengan kota lain dalam satu negara atau beberapa negara.

Latihan
Kecamatan X meliputi Desa A, B, C, D, dan E. Pada tahun 2005, jumlah penduduk masing-masing Desa adalah 100 jiwa, 200 jiwa, 300 jiwa, 400 jiwa, dan 500 jiwa. Gambarkan Kepadatan dan Persebaran Penduduk Kecamatan X Tahun 2005, dengan menggunakan sistem arsir, sistem dot (lingkaran-lingkaran kecil), atau lingkaran.

Rambu Jawaban Latihan


1. Sistem arsir. Jika peta itu dibuat sistem arsir, tiap desa harus diarsir dengan arsiran yang berbeda sesuai dengan kepadatan penduduk. Anda dapat melakukan interpretasi peta tersebut mengapa penduduk di Desa ini lebih padat dari desa lainnya? 2. Sistem dot. Jika peta itu dibuat dengan sistem dot, harus dijelaskan bahwa satu dot itu mewakili berapa jiwa, Misalnya satu dot mewakili 20 jiwa, secara berturut-turut jumlah dot di Desa A, B, C, D, dan E adalah 5 buah, 10 buah, 15 buah, dan 25 buah. 3. Sistem lingkaran. Bila peta itu dibuat dengan sistem lingkaran, Anda harus menentukan satu lingkaran dengan jari-jari (diameter) tertentu yang mewkili sejumlah penduduk tertentu. Misalnya, peta persebaran dan kepadatan penduduk itu dibuat dengan lingkaran yang jari-jarinya 1 cm mewakili 100 jiwa. Jadi, di di Desa A panjang jari-jari lingkaran itu adalah 1 cm. Untuk panjang jari-jari lingkaran di Desa lain dicari dengan menggunakan rumus:

Jari-jari lingkaran = Jumlah penduduk x 1 cm Ini berarti, panjang jari-jari lingkaran di Desa: 100

7-310 Unit 7

B = 200 100

x 1 cm = 1,141 cm.

C = 300 x 1 cm = 1,732 cm. 100 D = 400 100 E = 500 100 x 1 cm = 2 cm.

x 1 cm = 2,236 cm.

7-311 Unit 7

Rangkuman

PETA

Sumber

Tahun Pembuatan

Judul Peta

Penunjuk Arah

Legenda

Inset

Garis Astronomi

Skala

Garis Tepi

Lintang

Bujur

LU

LS

BT

BB

Simbol

Simbol Garis

Simbol Titik

Simbol Bidang (Wilayah)

Peta merupakan gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada suatu bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu. Peta merupakan salah satu sumber informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan aspek kebumian. Dengan sifat informasi sekaligus sebagai alat komunikasi yang terkandung dalam suatu peta, kita dapat menginterpretasi atau menganalisis dan berkomunikasi dengan peta. Peta digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan perencanaan, evaluasi, monitoring wilayah. Peta memegang peran penting dalam arus komunikasi data spasial terutama menyangkut aspek penyediaan data dasar untuk perencanaan dan pembangunan wilayah.

7-312 Unit 7

Dilihat dari teknik pembuatan peta terdiri dari peta konvensional dan nonkonvensional (peta digital). Berdasarkan skalanya, peta dibedakan menjadi peta skala sangat besar, peta skala besar, peta skala sedang, peta skala kecil, dan peta skala sangat kecil. Ditilik dari isi peta, ada peta rupa bumi, dan peta tematik. Peta rupa bumi merupakan peta dasar, yaitu peta yang dijadikan dasar untuk pembuatan peta-peta lain sepeti peta tematik. Peta rupa bumi untuk kenampakan fisik di daerah pantai dan laut dinamakan peta batimetrik. Peta yang menggambarkan seluruh permukaan bumi secara umum, misalnya peta dunia dan atlas, disebut peta khorografi. Informasi spasial yang diperoleh dari peta rupa bumi antara lain relief suatu daerah, sungai dan DAS, gunung, jalan, permukiman (desa-kota), informasi penggunaan lahan, kaitan antarwilayah dan sebagainya. Peta tematik adalah peta yang menggambar kenampakkan tertentu. Pada saat ini peta tersebut banyak digunakan dan dihasilkan oleh instansi-instansi pengguna peta dalam konteks perencanaan. Kadang-kadang masih tumpang tindih antarinstansi, karena ego sektoral. Informasi spasial yang diperoleh dari peta tematik tergantung dari kebutuhan akan data dan informasi oleh suatu instansi/lembaga. tersebut. Dalam menggambar peta tematik, selalu memperhatikan komponen-komponen peta tematik

7-313 Unit 7

Tes Formatif 1
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar dengan cara melingkari huruf A, B, C, atau D di depan jawaban tersebut! 1. Gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada suatu bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu disebut... A. globe B. inset peta C. peta D. legenda. 2. Peta Rupa Bumi yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal Lembar 2305-531 Kupang Edisi 1998 Skala 1 : 25.000, disebut peta .... A. skala sangat besar B. skala besar C. skala sedang D. skala kecil 3. Penjelasan mengenai arti simbol pada peta tematik dicantumkan pada ... A. inset B. legenda C. garis tepi D. koordinat 4.Dalam interpretasi peta yang banyak gunung/pegunungan dan lembah/sungai, menunjukkan bahwa daerah tersebut berelief ... A. kasar B. halus C. sedang D. sangat halus
7-314 Unit 7

5. Dalam interpretasi peta dengan alur-alur sungai yang lurus menunjukkan daerah itu tinggi dan miring. Jika alur-alur sungai itu berkelok-kelok atau membentuk meander, peta itu menunjukkan bahwa daerah itu .... A. relatif datar B. relatif bergelombang C. relatif berombak D. relatif terjal 6. Dalam membaca peta lokasi daerah dapat diketahui dari... A. inset B. legenda C. garis tepi D. koordinat 7. Dalam membaca peta arah daerah dapat diketahui melalui .... A. inset B. petunjuk arah C. legende D. koordinat 8. Dalam membaca peta elevasi daerah dapat diketahui melalui ..... A. garis kontur B. relief C. koordinat D. skala peta 9. Warna cokelat pada peta untuk unsur.... A. lettering B. unsur air C. untuk daerah berbukit/bergunung D. untuk daerah yang panas.

7-315 Unit 7

10. Peta yang menggambarkan peta-peta tanah dan pemilik sertifikat tanah, disebut ... A. peta landuse (penggunaan lahan). C. peta landscape (bentanglahan) B. peta kadaster. D. peta landform (bentuk lahan)

Cocokan hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang ada di bagian unit ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan formulasi di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar tersebut. Jumlah Jawaban Anda yang benar _____________________________ Tingkat Penguasaan = 10 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup < 69 % = kurang

x 100 %

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas Anda dapat meneruskan dengan Subunit 2. Bagus! Akan tetapi, bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Subunit 1 tersebut, terutama bagian yang Anda belum kuasai.

7-316 Unit 7

Subunit 2 Menggunakan Atlas dan Globe Untuk Mendapatkan Data dan Informasi Geospasial

alam Subunit 2 Anda akan menggunakan atlas dan globe guna mendapatkan data dan informasi spasial. Alas merupakan kumpulan peta dan informasi lain

dalam bentuk buku. Globe adalah tiruan bola bumi dalam bentuk yang mini. Pada jenjang pendidikan sebelumnya Anda sudah banyak menggunakan Atlas dan Globe. Ternyata dari Atlas dan Globe kita dapat memperoleh data dan informasi spasial begitu banyak untuk berbagai keperluan. Sebagai calon guru/guru Pengetahuan Sosial Anda dapat menggunakan Atlas dan Globe sebagai media pembelajaran selain peta. Sebelum Anda menggunakan, perlu dipahami pengertian atlas, jenis-jenis atlas, informasi spasial yang diperoleh dari atlas, pengertian globe, informasi spasial yang diperoleh dari globe. Fakta menunjukkan bahwa bumi bulat. Beberapa fakta telah membuktikan, diantaranya: pengamatan terhadap kapal yang sedang berlayar, semakin jauh tampak seperti tenggelam secara perlahan ke dalam air. Gambar (foto) yang rekam satelit bumi dari tempat yang cukup tinggi, garis horison terlihat merupakan garis lengkung bukan garis lurus. Kedua pengamatan menunjukkan bahwa permukaan air itu lengkung. Kedua bukti tersebut sudah cukup untuk membuktikan bumi bulat. Sudah sejak jaman dahulu para pakar mencoba mendapatkan ukuran bumi. Misalnya Picard (Perancis), mendapatkan radius bumi sebesar 6.373 km. Eratosthenes mendapatkan hasil keliling bumi 250.000 stadia. Bila suatu stadia sama dengan 185 m, maka keliling bumi adalah 46.250 km. Pada masa akhir-akhir ini ukuran bumi telah ditetapkan dengan teliti. Angkaangka menurut Haviford (1909): Jari-jari equator Jari-jari kutub Keliling equator
7-317 Unit 7

= 6.378,38 km. = 6.356,96 km. = 24.900 mil.

Keliling meridian

= 24.860 mil. 69 mil. 68,7 mil. 69,407 mil.

Panjang 1 meridian dekat equator = Panjang 1 paralel pada equator Panjang 1 paralel pada kutub = =

Dari ukuran ini dapat dipahami bumi ini sangat besar walaupun dibandingkan dengan benda angkasa yang lain (misalnya matahari) bumi dapat dikatakan kecil Untuk membahas gambaran keseluruhan dari bumi yang kenyataan sebenarnya bulat ini dapat dibuat tiruan dengan ukuran yang kecil, disebut globe. 1. Atlas Atlas merupakan kumpulan peta dan informasi lain dalam bentuk buku ataupun dalam keadaan lepas-lepas tetapi dikumpul menjadi satu. Pada hakekatnya atlas adalah buku acuan atau referensi. Sebagai buku referensi maka sebuah atlas diharapkan relatif lengkap. Nama atlas sendiri diambil dari nama dewa orang Yunani yaitu Atlas, Dewa yang memegang bumi di atas pundaknya. Gambar ini sering dipakai sebagai ilustrasi pada bagian depan kumpulan peta atau buku-buku teks Ilmu Geografi, selanjutnya nama Atlas digunakan untuk kumpulan peta yang dirancang untuk dijilid tersebut. Kumpulan peta-peta pada atlas diatur dan disusun secara logika untuk suatu tujuan. Untuk membaca peta-peta yang ada, pada bagian awal atlas diberi keterangan. Pada umumnya peta-peta atlas dibuat dalam format yang sama. Hingga saat ini tampak ada perkembangan penampilan atlas dengan adanya tambahan gambar, tabel statistik, dan indeks untuk nama-nama yang terdapat pada atlas. Bahkan sekarang ada kecenderungan menambah teks sebagai penjelasan. Kadangkadang teks ini dijilid tersendiri atau dalam bentuk monografi dilengkapi grafik, diagram, statistik, foto, dan referensi. Kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasikan atlas sebagai berikut. a. Atas dasar wilayah: Alam Semesta, Bulan, Mars, Bumi, Samudera, Benua (Atlas Dunia), Negara (Atlas Nasional), bagian negara (Atlas Regional, Atlas Provinsi, Kota (Atlas Kota).

7-318 Unit 7

b. Atas dasar tujuan atlas: untuk referensi umum, perencanaan fisik wilayah, pendidikan dan pengajaran, wisata, dan sebagainya. Kadang-kadang tujuan kelompok atlas telah ditentukan oleh penggunanya, atlas keluarga, atlas perguruan tinggi. c. Atas dasar ukuran, meliput atlas tangan berukuran 3,1 x 49,5 cm, atlas dalam bentuk buku-atlas peta, atlas sekolah, ukurannya sesuai dengan ukuran tas sekolah. d. Atas dasar isinya: peta rupa bumi, dan peta tematik. Jenis atlas menggunakan kondisi wilayah, tujuan, dan isi meliputi: atlas referensi, atlas nasional, atlas regional, atlas sekolah, atlas tematik, atlas jalan dan keluarga. Atlas referensi, terutama hanya untuk kepentingan lokasi dan referensi, didesain untuk membantu pengguna dalam menentukan kenampakan geografi atau politik (batas negara), untuk memandu perjalanan, dan perencanaan wilayah. Pada atlas nasional menampilkan keterpaduan elemen-elemen geografi fisik dan hasil yang mencirikan suatu negara. Seringkali peta-peta kesejahteraan juga dicantumkan untuk memberikan gambaran kemajuan pembangunan suatu negara. Biasanya atlas dikeluarkan oleh pemerintah. Atlas Nasional ini meliput wilayah negara, rincian peta pada atlas nasional ini sampai pada tingkat provinsi. Jadi menurut cakupan wilayah negara kemudian dirinci ke tingkat di bawahnya, kabupaten. Kegunaan atau fungsi atlas nasional antara lain: (1) menunjukkan keberhasilan pembangunan nasional, (b) untuk dasar perencanaan wilayah atau perencanaan ekonomi nasional. Isi: untuk Indonesia: keberhasilan pembangunan, pertanian, program transmigrasi. Skala 1 : 1.000.000 1 : 2.000.000. Teks: digunakan untuk menyatakan sumber dan kompilasi petanya, memberikan penjelasan sejumlah fenomena spasial. Atlas regional (provinsi) menggambarkan aspek spesifik bagian suatu negara (provinsi). Pembagian wilayah administrasi lebih lanjut (Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan/Desa). Untuk provinsi ada atlas subregional, misalnya atlas kabupaten, dengan maksud untuk memberikan informasi spasial yang lebih rinci hingga ke Kelurahan/Desa. Atlas kota, yaitu atlas yang memuat tentang informasi spasial suatu

7-319 Unit 7

kota, seperti Atlas Kota Jakarta, Atlas Kota Surabaya, Atlas Kota Makasar dan sebagainya. Atlas Pendidikan/Sekolah memiliki fungsi tertentu. Pertama, memberikan gambaran secara jelas informasi spasial tentang aspek fisik wilayah (morfologi, iklim, tetumbuhan, hewan dan aspek perihal manusia (kepadatan penduduk, persebaran tenun ikat, penggunaan lahan). Kedua, merangsang keingingintahuan kaitan spasial aspek fisik wilayah dengan perilaku atau aktivitas penduduk pada suatu daerah. Umumnya peta-peta tematik dibuat sesederhana mungkin sesuai perkembangan persepsi spasial peserta didik. Atlas sekolah disusun mengikuti salah satu dari sistem berikut. Pertama, bagian pertama peta yang menampilkan desa/kelurahan, kabupaten/Kota, Provinsi, negara Indonesia, Asean kemudian ke negara lain. Kedua, bagian pertama peta-peta rupa bumi, kemudian peta-peta tematik sederhana, benua, negara dan seterusnya provinsi, kabupaten, Kecamatan, Desa/Kota tempat tinggal peserta didik. Atlas tematik saat ini banyak sekali dibuat sebagai alat komunikasi dan pedoman suatu perjalanan dan untuk memenuhi permintaan pendidikan dan pengajaran, serta untuk kepentingan penelitian. Atlas tematik ini ada yang memuat informasi spasial secara garis besar terhadap suatu daerah (atlas tematik khusus jamak), dan ada juga hanya memuat informasi spasial secara spesifik(atlas tematik khusus tunggal), misalnya atlas tematik berisi perjalanan wisata, nama jalan, dan sebagainya. Cara memperoleh data dan informasi spasial dari Atlas dengan melihat daftar isi, indeks, garis lintang dan bujur, legenda. Kumpulan peta-peta yang ada dalam satu atlas mempunyai pola dengan simbol, interpretasi, serta bahasa yang sama. Atlas ada yang bersifat umum (atlas umum) dan ada pula yang bersifat khusus (atlas khusus). Atlas Indonesia dan Sekitarnya Edisi 33 Provinsi di Indonesia penerbit Lintas Media Jombang misalnya, selain berisi peta-peta benua, samudera, negara-negara di dunia, provinsi-provinsi di Indonesia juga berisi keanekaragaman data dan informasi tentang pakaian tradisional, rumah adat, tari tradisional, dan pusaka tradisional Indonesia; data dan informasi 10 gunungapi tertinggi di dunia, 10 sungai terpanjang di dunia, 10 laut terluas di dunia, 10 pulau terbesar di dunia, air terjun terbesar di dunia, pembagian wilayah administrasi di Indonesia, pahlawan-pahlawan Indonesia,

7-320 Unit 7

haris-hari besar nasional, hari-hari besar internasional, hewan-hewan di Indonesia yang dilindungi, rambu-rambu lalu lintar terbaru, isyarat-isyarat pengatur lalu lintas 2. Globe Globe ialah tiruan bola bumi dalam bentuk yang kecil. Globe berbentuk bola yang menggambarkan bola bumi dengan meletakan peta bumi di atas permukaannya. Pada dasarnya globe dibuat sebagai model yang cocok dengan bentuk bumi yang sebenarnya. Globe merupakan bentuk bumi dengan skala yang sangat kecil. Kedudukan globe tidak tegak lurus tetapi miring 66 terhadap bidang datar. Hal ini sesuai dengan kedudukan bumi yang miring 66 terhadap lintasan orbitnya Globe adalah miniatur bumi. Dengan globe inilah suatu cara yang paling baik untuk memberikan gambaran dari konsep bumi bulat. Dengan globe, skala dan arah di segala tempat di bumi digambarkan secara benar. Kebenaran globe inilah yang menyebabkan globe digunakan untuk: (1) menentukan/merencanakan perjalanan jauh melalui udara dan laut, (2) propaganda yang berkaitan dengan gempa bumi, arus samudera, dapat diikuti secara baik pada globe, (3) dengan globe kita dapat melihat hubungan lautan-lautan, benua-benua, daerah-daerah kutub sehingga kita dapat melihat pemandangan yang tidak biasa, dan hubungan yang tidak biasa pula, (4) dengan globe pula konsep yang mendasar perbedaan waktu, iklim, dan musim, pembagian zona waktu, arus samudera dapat dipahami secara baik, (5) sangat disarankan penggunaan globe pada langkah awal pelajaran Pengetahuan Sosial di sekolah, (6) pada setiap kelas atau bahkan setiap rumah sebaiknya mempunyai globe, (7) pada jenjang pendidikan tinggi globe juga sangat penting dalam seismologi, geoteknik. Sama halnya dengan peta, globe juga menggambarkan permukaan bumi, namun dalam penggunaannya terdapat perbedaan dengan peta datar. Globe dapat memberikan informasi sebagai berikut (Ruhimat, 2006). Pertama, menunjukkan bentuk bumi. Globe bentuknya bulat, sehingga hampir mendekati bentuk bumi yang sebenarnya. Pada kenyataannya, bentuk bumi itu sendiri tidaklah bulat, melainkan pada kedua kutubnya terjadi pemampatan. Kedua, menunjukan sistem garis lintang kaitannya dengan matematika, geomatik, geografi, klimatologi, geodesi, oseanografi,

7-321 Unit 7

dan bujur. Pada globe, garis linyang kelihatan merupakan lingkaran-lingkaran yang sejajar dengan khatulistiwa. Makin jauh dari katulistiwa, lingkaran-lingkaran tersebut semakin kecil dan pada kutub utara atau kutub selatan hanya merupakan sebuah titik saja. Demikian juga, garis bujur merupakan semua lingkaran yang melalui kutub utara dan kutub selatan yang besarnya sama. Ketiga, memperlihatkan gambaran permukaan bumi secara utuh. Gambaran permukaan bumi secara utuh hanya dapat dilihat melalui globe. Pada peta datar permukaan bumi tidak dapat kita amati secara keseluruhan. Keempat, memperagakan gerak rotasi bumi. Gerak rotasi bumi (perputaran bumi pada sumbunya) dapat diperagakan melalui globe dengan memutar globe sesuai dengan arah perputaran bumi yang sebenarnya, yaitu dari arah barat ketimur (berlawanan dengan perputaran jarum jam). Kelima, memperagakan terjadinya siang dan malam. Dengan memutar globe sesuai dengan arah rotasi bumi, permukaan bumi secara bergantian akan menghadap kematahari. Bagian permukaan bumi yang menghadap kematahari mengalami siang dan bagian yang membelakangi matahari mengalami malam. Coba ambil globe dan letakan didepan Anda! Mintalah seorang teman anda menghidupkan lampu senter dari arah sebelah timur. Apakah seluruh globe mendapat (menerima) cahaya senter? Andai kata globe kita misalkan sebagai bumi, dan cahaya senter adalah sinar matahari, bagian globe yang menerima cahaya senter adalah siang, dan bagian yang tidak menerima cahaya senter adalah malam. Coba Anda putar globe sesuai dengan arah perputaran bumi (putar berlawanan dengan arah jarum jam)! Apa yang terjadi? Coba Anda tuliskan hasil pengamatanmu dan diskusikanlah! Untuk memahami paralel dan meridian, terlebih dahulu perlu diketahui istilah lingkaran besar dan kecil. Apabila bola bumi dibagi dua oleh suatu bidang yang melalui titik pusat bola, perpotongan bidang ini dengan bola bumi adalah lingkaran terbesar yang dapat digambarkan pada bola bumi dan disebut dengan Lingkaran Besar, sedangkan lingkaran lain yang dihasilkan oleh perpotongan bidang dengan bola dimana bidang tadi tidak nelalui pusat bola adalah lebi kecil, lingkaran ini disebut lingkaran kecil. Gerakan rotasi bumi, dan kedua kutub utara dan selatan ini, merupakan dasar grid geografi. Grid geografi adalah suatu jaringan perpotongan garis yang tergores di

7-322 Unit 7

permukaan globe untuk tujuan penetapan lokasi di permukaan globe. Jaringan ini terdiri dari sejumlah garis arah utara selatan yang menghubungkan kutub-kutub bumi disebut meridian atau bujur, dan sejumlah garis arah barat-timur sejajar equator yang disebut paralel atau lintang. Semua bujur adalah separuh lingkaran bumi yang bertemua menjadi batas kutub utara maupun selatan bumi dan terdiri dari 180. Karakteristik meridian sebagai berikut. Pertama, semua meridian terarah utaraselatan yang sebenarnya (arah U-S geografis). Kedua, jarak antara meridian di equator paling lebar, semakin jauh dari equator menyempit kemudian menyatu di kedua kutub utara dan selatan. Ketiga, garis meridian dapat digambarkan dengan jumlah yang tak terhingga di bola bumi (globe) namun demikian, unsur-unsur dipilih yang berjarak sama 10. Meridian utama dipakai sebagai garis referensi. Longitude atau besarnya busur suatu tempat atau titik ditentukan sebagai suatu busur yang diukur dalam satuan derajat pada sepanjang paralel antara titik tersebut dengan meridian/bujur utama yakni meridian Greenwich. Meridian Greenwich Apabila mempunyai besar busur/meridian 0 -180 baik barat, maupun timur.

besarnya bujur suatu titik yang ditentukan kita tidak dapat mengatakan lokasi tepatnya karena ukuran busurnya yang sama dapat digunakan di seluruh meridian/bujur. Oleh karena itulah bujur/meridian dapat didefinisikan sebagai satu garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai besar bujur yang sama (longitude). Kebingungan mungkin timbul, suatu pernyataan bahwa besarnya bujur (longitude) diukur sepanjang paralel/lintang. Tetapi hal ini dapat dijelaskan bahwa supaya dapat merupakan bujur antara suatu titik dan meridian utara, perlu pengukuran ke timur atau ke barat sepanjang satu parale latitude (besarnya Lintang/paralel). Besarnya lintang suatu tempat dapat didefinisikan sebagai suatu busur yang diukur dengan satuan derajat atas suatu bujur antara equator terhadap suatu titik. Besarnya dihitung dari 0 di equator hingga 90 bervariasi kutub utara dan selatan. Apabila besarnya lintang dan besarnya bujur suatu tempat/titik dketahui, maka lokasi dengan mendasarkan pada grid geografis dapat ditentukan secara tepat. Kedudukan atau letak suatu titik pada globe ditentukan dengan bujur (longitude) dan besarnya lintang (latitude).

7-323 Unit 7

Perputaran bumi pada porosnya atau sumbunya, disebut rotasi. Waktu yang digunakan bumi untuk satu putaran (360) adalah 24 jam. Sambil berotasi bumi beredar mengelingi matahari. Peredaran bumi mengelilingi matahari membentuk suatu lingkaran disebut ekliptika. Bidang datar yang melalui ekliptika disebut bidang ekliptika. Perputaran bumi mengelilingi matahari disebut revolusi. Waktu yang digunakan untuk berevolusi mengellingi matahari adalah satu tahun atau 365 hari. Pada kenyataannya poros bumi dalam peredaran mengelilingi matahari selalu miring 66 terhadap bidang ekliptika. Karena matahari letaknya sangat jauh, maka sinar matahari yang datang ke permukaan bumi arahnya sejajar. Pada tanggal 21 dan 22 September datangnya sinar matahari tepat tegak lurus dengan poros bumi. Pada waktu itu baik di kutub utara maupun kutub selatan bersama-sama menerima sinar matahari. Dengan demikian di belahan bumi utara dan selatan mendapat sinar matahari yang sama. Pada tanggal 21 Juni, datangnya sinar matahari membuat sudut 66 dengan poros bumi. Maka belahan bumi utara lebih banyak menerima sinar matahari. Kutub utara menerima sinar matahari (siang) sedang kutub selatan gelap (malam terusmenerus). Tanggal 23 Desember, datangnya sinar matahari membuat sudut 113 dengan poros bumi. Di belahan bumi utara lebih sedikit menerima sinar matahari di belahan bumi selatan lebih banyak. Di kutub mengalami malam terus sedangkan di kutub selatan siang. Pada tanggal 21 Maret, bila matahari dilihat dari bumi tampak di garis khatulistiwa. Pada belahan bumi utara dan selatan waktu siang harinya sama. Sesudah tanggal 21 Maret, kedudukan matahari terhadap garis lintang makin ke utara. Pada tanggal 21 Juni, bila matahari dilihat dari bumi tampak di atas garis 23 U. Pada belahan bumi utara siang harinya lebih lama dibandingkan di belahan bumi selatan. Pada saat ini belahan bumi utara siang harinya lebih dari 12 jam. Makin ke utara, lama siang harinya makin panjang. Bahkan di lintang 66 U sampai ke kutub utara siang harinya selama 24 jam. Pada bulan Juni ini di belahan bumi utara mengalami musim panas sedang di belahan bumi selatan musim dingin. Garis lintang

7-324 Unit 7

66 U disebut garis Artik. Sebaliknya di belahan bumi selatan siang harinya semakin pendek. Antara garis lintang 66 S hingga kutub selatan malam harinya selama 24 jam, Garis lintang 66 S ini disebut garis Antartik. Sesudah tanggal 21 Juni matahari kembali ke selatan. Oleh karena itu lintang 23 U disebut garis balik utara. Pada tanggal 22 September keadaannya sama dengan tanggal 21 Maret. Keadaan di belahan bumi utara dan selatan sama. Sesudah tanggal 22 September letak matahari terhadap garis lintang makin ke selatan. Pada tanggal 23 Desember, saat ini apabila matahari dilihat dari bumi tampak di atas garis 23 S. Pada belahan bumi selatan siang harinya lebih panjang dibanding belahan bumi utara. Belahan bumi selatan siang harinya lebih dari 24 jam. Makin ke selatan siang harinya semakin panjang. Antara garis lintang 66 S hingga kutub selatan siang harinya selama 24 jam. Pada bulan Desember belahan bumi selatan mengalami musim dingin. Sesudah tanggal 23 Desember matahari bergerak kembali (gerakan semu) ke utara. Oleh karena itu garis 23 LS disebut garis balik selatan.

Latihan
1. Carilah dalam atlas hewan-hewan di Indonesia yang dilindungi, kemudian gambarlah Peta persebaran hewan-hewan tersebut. 2. Globe dapat bermanfaat untuk memperagakan terjadinya siang dan malam. Desain gambar fenomena tersebut dan pemeriannya!

7-325 Unit 7

Rangkuman
Atlas dan globe menyajikan data dan informasi geospasial untuk keperluan pembelajaran di Sekolah Dasar. Atlas merupakan himpunan berbagai peta yang disusun secara sistematis yang dibuat dalam bentuk buku.. Kumpulan peta-peta yang ada dalam satu atlas mempunyai pola dengan simbol, interpretasi, serta bahasa yang sama. Atlas ada yang bersifat umum (atlas umum) dan ada pula yang bersifat khusus (atlas khusus). Pada atlas umum, peta-peta yang terdapat di dalamnya selain peta penduduk, peta pertambangan, peta umum seperti peta rupa bumi (peta topografi), banyak pula terdapat peta-peta khusus (peta tematik), seperti peta persebaran perhubungan, peta pariwisata, peta iklim, peta curah hujan, dan lain-lain. Globe adalah miniatur bumi. Dengan globe inilah suatu cara yang paling baik untuk memberikan gambaran dari konsep bumi bulat. Dengan globe, skala dan arah di segala tempat di bumi digambarkan secara benar. Kebenaran globe inilah yang menyebabkan globe digunakan untuk: menentukan/merencanakan perjalanan jauh melalui udara dan laut; propaganda yang berkaitan dengan gempa bumi, arus samudera, dapat diikuti secara baik pada globe; dengan globe kita dapat melihat hubungan lautan-lautan, benua-benua, daerah-daerah kutub sehingga kita dapat melihat pemandangan yang tidak biasa, dan hubungan yang tidak biasa pula; dengan globe pula konsep yang mendasar perbedaan waktu, iklim, dan musim, pembagian zona waktu, arus samudera dapat dipahami secara baik; sangat disarankan penggunaan globe pada langkah awal pelajaran Pengetahuan Sosial di sekolah; pada setiap kelas atau bahkan setiap rumah sebaiknya mempunyai globe; pada jenjang pendidikan tinggi globe juga sangat penting dalam kaitannya dengan matematika, gematik, geografi, klimatologi, geodesi, oseanografi, seismologi, dan geoteknik.

7-326 Unit 7

Tes Formatif 2
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar dengan cara melingkari huruf A, B, C, atau D di depan jawaban tersebut !. 1. Tiruan bola bumi dengan ukuran lebih kecil atau sering disebut sebagai miniatur bumi, disebut .... A. peta B. atlas C. globe D. citra 2. Garis lintang yang terletak di tengah-tengah globe dan membagi permukaan bumi menjadi dua belahan yang sama luas, disebut ..... A. khatlistiwa B. hemisfer C. garis Antartik D. garis Artik 3. Garis lintang 66 Utara dan 66 Selatan merupakan batas antara daerah beriklim sedang dan daerah beriklim .... A. tropis B. semiringkai C. ringkai D. dingin 4. Garis lintang 66 Utara, disebut juga ..... A. garis Equator B. garis Artik C. garis Antartik. D. meridian Greenwich

7-327 Unit 7

5. Sedangkan garis lintang 66 Selatan, disebut juga .... A. garis Equator B. garis Artik C. garis Antartik D. meridian Greenwich 6. Garis lintang 23 Utara dan 23 Selatan merupakan batas antara daerah beriklim panas dengan beriklim sedang. Garis lintang 23 Utara disebut juga .... A. Garis Balik Utara B. Kutub Utara C. Garis Bujur Timur D. Garis Bujur Barat 7. Garis Bujur 180 Timur dan 180 Barat bertemu dan berhimpitan di Samudera Pasifik dan ditetapkan sebagai .... A. Greenwich Mean Time B. International Date Line C. Tropical of Cancer D. Tropical of Capricorn 8. Perputaran Bumi pada sumbunya disebut rotasi Bumi, sekali berputar lamanya 24 jam, dengan arah ..... A. Barat ke Timur B. Timur ke Barat C. Timur ke tropical of Cancer D. Timur ke tropical of Capricorn 9. Kedudukan Globe selalu dibuat miring 66, karena hal ini sesuai dengan .... A. rotasi bumi. B. revolusi bumi C. bentuk bumi

7-328 Unit 7

D. keadaan sebenarnya 10. Kelebihan Globe dibandingkan dengan Peta adalah ..... A. memperlihatkan bumi secara utuh B. skala Globe lebih kecil dari skala Peta C. menggambarkan unsur-unsur natural landscape dan cultural landscape D. daratan dan lautan di Bumi tergambar seluruhnya Cocokan hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang ada di bagian akhir unit ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan formulasi di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar tersebut. Formula: Jumlah Jawaban Anda yang benar _____________________________ Tingkat Penguasaan = 10 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup < 69 % = kurang

x 100 %

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas Anda dapat meneruskan dengan Unit 8 berikut. Bagus. Akan tetapi, bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Subunit 2, terutama bagian yang Anda belum kuasai.

7-329 Unit 7

Kunci Jawaban Tes Formatif


7.1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. C B. B A A D B 8 C B 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 7.2 C A D B A A B A A A

7-330 Unit 7

Daftar Pustaka
Angin, Ignasius Suban., 2006, Pengelolaan Sumberdaya Air Wilayah Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi Unversitas Gadjah Mada. Gunawan, Totok., 2001, Peta, Atlas, dan Globe Sebagai Sarana Belajar Geografi, Jakarta: Modul Geo. A.3. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Handayani, Tuty., 2006, Makna Simbol Dalam Peta, Geospasial, 4 (1): 16-17. Martha, Sukendra., 1993, Bahasa dan Budaya Peta, Geo-Informatika, 2 (1): 5-10. Raiz, Erwin, 1948, General Cartography, New York: McGraw-Hill Book Co., Inc. Ruhimat, Mamat., Geografi, Cet 2., Jakarta: PT Grafindo Media Pratama. Sudrijat, Sumadi., Geografi, Jakarta: Depdikbud. Wibowo, Arie, 2005, Membaca, Memahami dan Menulis Dengan Peta, Geospasial, 3 (6):21.

7-331 Unit 7

Unit 8
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEANEKARAGAMAN SUMBERDAYA ALAM
Ignasius Suban Angin Pendahuluan

okok materi ini merupakan kelanjutan pokok-pokok materi sebelumnya. Materi ini senantiasa membantu Anda untuk mengenal keanekaragaman lingkungan hidup dan keanekaragaman sumberdaya alam. Lingkungan hidup Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia dan rahmat-Nya yang wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar dapat tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta makhluk hidup lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri. Pancasila, sebagai dasar dan falsafah Negara, merupakan kesatuan yang bulat dan utuh yang memberikan keyakinan kepada rakyat dan bangsa Indonesia bahwa kebahagian hidup akan tercapai jika didasarkan atas keselarasan, keserasian, dan keseimbangan, baik dalam hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa maupun manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia sebagai pribadi, dalam rangka mencapai kemajuan lahir dan kebahagiaan batin. Antara manusia, masyarakat, dan lingkungan hidup terdapat hubungan timbal balik, yang selalu haris dibina dan dikembangkan agar dapat tetap dalam keselarasan, keserasian, dan keseimbangan. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional mewajibkan agar sumberdaya alam dipergunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Kemakmuran rakyat tersebut haruslah dapat dinikmati generasi masa kini dan generasi masa depan secara berkelanjutan. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan, tidak dapat dipisahkan. Manusia dapat mempengaruhi lingkungan, demikian sebaliknya lingkungan mempengaruhi kehidupan manusia. Keduanya

Kajian IPS SD

8-333

saling ketergantungan. Perubahan lingkungan akan mempengaruhi langsung dan tidak langsung terhadap kehidupan manusia. Daya dukung lingkungan hidup sangat terbatas, oleh karena itu dalam pengelolaan lingkungan hidup harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan dengan berpedoman pada konsep pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup. Lingkungan hidup merupakan tempat hidup (habitus) dan sumber hidup bagi manusia. Kegiatan pembangunan yang makin meningkat mengandung resiko pencemaran dan perusakan lingkungan sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan dapat rusak. Oleh karena itu lingkungan hidup Indonesia harus dikelola dengan prinsip melestarikan fungsi lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang untuk menunjang pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup bagi peningkatan kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

8-334 Unit 8

Subunit 1 Lingkungan Hidup


Pengantar
ancasila, sebagai dasar dan falsafah Negara, merupakan kesatuan yang bulat dan utuh yang memberikan keyakinan kepada rakyat dan bangsa Indonesia bahwa kebahagian hidup akan tercapai jika didasarkan atas keselarasan, keserasian, dan keseimbangan, baik dalam hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa maupun manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia sebagai pribadi, dalam rangka mencapai kemajuan lahir dan kebahagiaan batin. Antara manusia, masyarakat, dan lingkungan hidup terdapat hubungan timbal balik, yang selalu harus dibina dan dikembangkan agar dapat tetap dalam keselarasan, keserasian, dan keseimbangan. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional mewajibkan Keselarasan, keserasian, dan keseimbangan, baik dalam hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa maupun manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan fisik. Manusia dengan unsur lingkungan hidup lainnya merupakan satu kesatuan, tidak dapat dipisahkan. Manusia mempengaruhi lingkungan hidup, demikian sebaliknya lingkungan hidup mempengaruhi kehidupan manusia. Pada Subunit 1 Anda akan mempelajari pengertian, keanekaragaman lingkungan hidup, unsur-unsur lingkungan hidup, degradasi lingkungan hidup dan dimensi pembangunan berkelanjutan.

A. Pengertian, Komponen, dan Arti Penting Manusia

Lingkungan Hidup Bagi

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Dari definisi tersebut, secara garis besar terdapat tiga komponen penting, yaitu komponen fisik (abiotik), komponen hayati (biotik), dan komponen budaya. Untuk jelasnya lihat Gambar 8.1.

Kajian IPS SD

8-335

Manusia Flora Fauna Unsur Hayati Unsur Nonhayati Tanah Air

Tanah

Gambar 8.1 Komponen-komponen Lingkungan Hidup. Komponen fisik yang terdapat dalam lingkungan hidup terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari, senyawa kimia dan sebagainya. Fungsi komponen fisik dalam lingkungan hidup adalah sebagai media untuk berlangsungnya kehidupan. Sebagai contoh, air diperlukan oleh semua makhluk hidup untuk mengalirkan zat-zat makanan, dan matahari merupakan energi utama untuk bergerak atau berubah. Jika unsur ini tidak ada, maka semua kehidupan yang terdapat di muka bumi ini akan terhenti. Tanah sebagai unsur lingkungan fisik menjadi medium tumbuhnya tanaman. Air merupakan sumber penghidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Udara merupakan sumber kehidupan yang utama bagi semua makhluk hidup. Tentu Anda memahami nilai guna udara yang lain bukan? Coba diskusikan dengan rekanrekanita Anda! Komponen hayati dalam lingkungan hidup terdiri atas semua makhluk hidup yang terdapat di bumi, mulai dari tingkatan rendah sampai ke tingkat tinggi, dari bentuk yang paling kecil hingga yang paling besar. Sebagai contohnya adalah hewan, tumbuhan, dan jasad renik. Komponen manusia dan perilakunya merupakan unsur lingkungan hidup. Lingkungan sosial dan budaya berperan penting dalam memelihara keseimbangan tatanan lingkungan hidup. Lingkungan yang telah mendapat dominasi dari intervensi manusia biasa dikenal dengan lingkungan binaan. Penghayatan manusia terhadap nilai-nilai hidup keagamaan, moral dan etika lingkungan serta kearifan lokal senantiasa mengarahkan persepsi, tindakan manusia terhadap lingkungan hidup

8-336 Unit 8

(lingkungan fisik, lingkungan hayati, dan lingkungan sosial) merupakan modal utama dan memelihara keseimbangan lingkungan hidup. Lingkungan hidup terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan hayati, lingkungan sosial. Lingkungan hidup merupakan tempat berinteraksinya makhluk hidup yang membentuk sistem jaringan kehidupan. Lingkungan hidup merupakan wahana bagi keberlanjutan kehidupan. Selain itu arti pentingnya lingkungan hidup merupakan tempat tinggal atau habitus semua makhluk hidup dari mulai tingkat rendah sampai ke tingkat yang tinggi. Masing-masing spesies membentuk suatu kelompok. Tingkatan kelompok makhluk hidup yang hidup pada suatu wilayah, yaitu populasi, komunitas, ekosistem, biosfer (Diknas, 2005). Kelompok makhluk hidup sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu wilayah, disebut populasi (populasi manusia, populasi badak, populasi komodo). Semua populasi dari berbagai jenis yang menempati daerah atau kawasan tertentu, dinamakan komunitas. Tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup, dinamakan ekosistem. Lapisan bumi tempat ekostem berlangsung, kurang lebih 9.000 meter di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah permukaan tanah, dan beberapa ribu meter di bawah permukaan laut, dinamakan biosfer.

B. Kiat Menjaga Keselarasan, Keserasian, dan Keseimbangan Lingkungan Hidup


Berikut akan diberikan beberapa kiat menjaga keselarasan, keserasian, dan keseimbangan lingkungan sosial di Indonesia . Contoh: misalnya untuk membangun lingkungan sosial yang sehat dan berkelanjutan membutuhkan kiat kasih, dialog, dan persaudaraan. Bila Anda merefleksi dengan lebih mendalam, ketiga kata: kasih, dialog, dan persaudaraan sungguh merupakan tiga serangkai yang mustahil dijelaskan terpisah satu terhadap yang lain. Ketiganya selalu saling mengandaikan, dalam arti yang satu selalu bertalian sangat erat dengan dua yang lain. Secara umum mau dikatakan di sini bahwa akan sia-sia jika seseorang ingin menunjukkan kasih kepada sesama bila tanpa dialog dalam suasana atau iklim persaudaraan. Persaudaraan yang sungguh-sungguh selalu berakar pada kasih dengan dialog yang jujur dan tulus sebagai mahkotanya. Akibat dari kasih yang semakin menghilang dari kehidupan bersama, tampil seribu satu kesulitan: dendam, tidak saling mencintai, saling mencurigai, menyusun rencana untuk saling membasmi, saling melempar dengan batu lalu menyembunyikan tangan, iri melihat keberhasilan orang lain, melihat sesama dengan mata sebelah, terlalu kelewat memperhatikan kebiasaan dan
Kajian IPS SD

8-337

hobi lalu tidak peduli dengan kepentingan serta kebutuhan sesama, berhantaman tanpa alasan yang jelas, dan lain-lain. Anda bisa menyusun sebuah daftar panjang tentang persoalan yang sedang dialami masyarakat dunia, negara tetangga, Indonesia, dan lingkungan sekitar Anda dewasa ini. Ternyata kasih mulai lepas dari perhatian dan refleksi, serta penghayatan hidup manusia. Setiap manusia diciptakan untuk saling mencintai sebagai saudara. Dialog selalu merupakan perpaduan yang serasi antara memberi dan menerima: berbicara dan mendengarkan orang lain; mengajukan pendapat dan menanti tanggapan dengan sabar; membanta secara sopan dan dengan rendah hati mempelajari kritikan orang lain; tegas menyampaikan sebuah usul dan dengan lugu mengkaji secara mendalam usulan orang lain. Singkat kata, perpaduan yang serasi antara memberi input dan mendengar output dari orang lain, itulah yang disebut dialog. Dalam dialog tidak ada tekanan oleh karena jiwa dan budi dengan bebas menerima, dan secara bebas pula menolak karena tidak sesuai dengan akal. Dialog yang sukses selalu terbit dari suasana kebersamaan yang di dalamnya telah hidup suasana/iklim persaudaraan. Kasih selalu subur di tempat di mana persaudaraan telah dibangun di antara sesama. Kasih, dialog, dan persaudaraan merupakan kiat membangunan lingkungan sosial yang sehat dan berkelanjutan. Kasih, dialog, dan persaudaraan merupakan kiat pembangunan lingkungan sosial yang sehat dan berkelanjutan.

C. Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup (Mitra Info, 2000). Pengelolaan lingkungan hidup diselenggarakan dengan asas tanggung jawab negara, asas keberlanjutan, dan asas manfaat bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah : (a) tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbgangan antara manusia dan lingkungan hidup; (b) terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup; (c) terjaminnya kepentingan

8-338 Unit 8

generasi masa kini dan generasi masa depan; (d) tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup; (e) terkendalinya pemanfaatan sumberdaya secara bijaksana; (f) terlindungnya NKRI terhadap dampak usaha dan/atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan perusakan lingkungan hidup. Kemandirian dan keberdayaan masyarakat merupakan prasyarat untuk menumbuhkan kemampuan masyarakat sebagai pelaku dalam pengelolaan lingkungan hidup bersama dengan pemerintah dan pelaku pembangunan yang lain. Meningkatnya kemampuan dan kepeloporan masyarakat akan meningkatkan efektifitas peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makluk lainnya, disebut daya dukung lingkungan hidup. Sedangkan, daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. Pelestarian daya dukung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan, agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Sedangkan, pelestarian daya tampung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya. Pengelolaan lingkungan hidup diselenggarakan dengan asas tanggung jawab negara, asas berkelanjutan, dan asas manfaat untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seluruhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan, disebut pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup. Sasaran pengelolaan lingkungan hidup sebagai berikut. Pertama, tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup. Kedua, terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup. Ketiga, terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan. Keempat, tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup. Kelima, terkendalinya pemanfaatan sumberdaya secara bijaksana. Keenam, terlndungnya NKRI terhadap dampak usaha

Kajian IPS SD

8-339

dan/atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan, disebut perusakan lingkungan hidup. Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup. Selain mempunyai hak, setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajban memberikan informasi yang besar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup. Masyarakat mempunyai kesempatan yanmg sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Pelaksanaanya dilakukan dengan cara sebagai berikut. Pertama, meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan, Kemampuan dan keberdayaan masyarakat merupakan prasyarat untuk menumbuhkan kemampuan masyarakat sebagai pelaku dalam pengelolaan lingkungan hidup bersama dengan pemerintah dan pelaku pembangunan lainnya. Kedua, menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat. Meningkatnya kemampuan dan kepeloporan masyarakat akan meningkatkan efektifitas peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Ketiga, menumbuhkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial. Meningkatnya ketanggapsegeraan masyarakat akan semakin menurunkan kemungkinan terjadinya dampak negatif. Keempat, memberikan saran dan pendapat. Kelima, menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan. Dengan meningkatnya ketanggapsegeraan akan meningkatkan kecepatan pemberian informasi tentang suatu masalah lingkungan hidup sehingga dapat segera ditindaklanjuti. Sumberdaya alam dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesarnya bagi kemakmuran rakyat, serta pengaturannya ditentukan oleh Pemerintah. Untuk pelaksanaannya Pemerintah: (a) mengatur dan mengembangkan kebijaksanaan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup, (b) mengatur

8-340 Unit 8

penyediaan, peruntukkan, penggunaan, pengelolaan lingkungan hidup, dan pemanfaatan kembali sumberdaya alam, termasuk sumberdaya genetika, (c) mengatur perbuatan hukum dan hubungan hukum antara orang dan/atau subyek hukum lainnya serta perbuatan hukum terhadap sumberdaya alam dan sumberdaya buatan, termasuk sumberdaya genetik, (d) mengendalikan kegiatan yang mempunyai dampak sosial, (e) mengembangkan pendaan bagi upaya pelestariab fungsi lingkungan hidup. Pemerintah menetapkan kebijaksanaan nasional tentang pengelolaan lingkungan hidup dan penataan ruang dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat, dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang (Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup (1993). Pengelolaan lingkungan hidup, dilaksanakan secara terpadu, meliput sektoral, ekosistem, dan bidang ilmu. Dalam operasionalnya terpadu dengan penataan ruang, perlindungan sumberdaya alam nonhayati, perlindungan sumberdaya buatan, konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, cagar budaya, keanekaragman hayati dan perubahan iklim. Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup Pemerintah berkewajiban mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab: (a) para pengambil keputusan pengelolaan lingkungan hidup, (b) masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, (c) kemitraan antara masyarakat, dunia usaha dan Pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, (d) kebijakan pengelolaan lingkungan hidup yang menjamin terpeliharanya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, (e) mengembangkan dan menerapkan perangkat yang bersifat preventif, dan proaktif dalam upaya pencegahan penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, (f) memanfaatkan dan mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan, (g) menyelenggarakan penelitian dan pengembangan di bidang lingkungan hidup, (h) menyediakan informasi lingkungan hidup dan menyebarluaskan kepada masyarakat, dan (i) memberikan penghargaan kepada orang lain atau lembaga yang berjasa di bidang lingkungan hidup. Untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, setiap usaha dan/atau kegiatan tidak boleh melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. Ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumberdaya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup, dinamakan baku mutu lingkungan hidup. Sedangkan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah

Kajian IPS SD

8-341

ukuran batas perubahan sifat fisik dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang. Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup (Amdal). Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1999 tentang Amdal, yang dimaksud Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan, disebut dampak besar dan penting. Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang wajb dilengkapi dengan dokumen Amdal saat ini diatur dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 3 Tahun 2000 tanggal 21 Februari 2000. (Untuk lebih lengkapnya Anda mencari Keputusan tersebut). Amdal merupakan bagian kegiatan studi kelayakan rencana usaha dan/atau kegiatan. Hasilnya digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan wilayah. Penyusunan Amdal dapat dilakukan melalui pendekatan studi terhadap usaha dan/atau kegiatan sebagai berikut. Pertama, usaha dan/atau kegiatan tunggal meliput hanya satu jenis usaha dan/atau kegiatan yang kewenangan pembinaannya di bawah satu instnasi yang membidangi usaha dan/atau kegiatan. Kedua, Amdal usaha dan/atau kegiatan terpadu/multisektor adalah hasil kajian mengenai dampak besar dan penting usaha dan/atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dan melibatkan lebih dari satu instansi yang membidangi kegiatan dimaksud. Kriteria usaha dan/atau kegiatan terpadu meliputi: (a) berbagai usaha dan/atau kegiatan tersebut mempunyai keterkaitan dalam hal perencanaan, pengelolaan, dan proses produksinya; (b) usaha dan/atau kegiatan tersebut berada dalam kesatuan hamparan ekosistem. Ketiga, Amdal kawasan adalah hasil kajian mengenaik dampak besar dan penting usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem zona pengembangan wilayah/kawasan, sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan/atau rencana tata ruang kawasan. Kriteria usaha dan/atau kegiatan di zona pengembangan wilayah/kawasan meliputi: (a) berbagai usaha dan/atau kegiatan yang saling terkait perencanaannya antar satu dengan yang lainnya, (b) berbagai usaha dan/atau kegiatan tersebut terletak dalam/merupakan satu kesatuan zona rencana pengembangan wilayah/kawasan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah/atau rencana tata ruang kawasan, (c) usaha dan/atau kegiatan tersebut terletak pada kesatuan hamparan ekosistem.

8-342 Unit 8

Dokumen Amdal meliputi Analisis dampak lingkungan hidup (Andal), rencana pengelolaan lingkungan hidup, dan rencana pemantauan lingkungan hidup. Analisis dampak lingkungan hidup (Andal) adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Upaya penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan, disebut rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL). Rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL) adalah upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan penting akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan. Usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup meliputi sebagai berikut. Pertama, pengubahan bentuklahan dan bentangan alam. Kedua, eksploitasi sumberdaya alam, baik yang dapat pulih maupun tidak dapat pulih. Ketiga, proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumberdaya alam dalam pemanfaatannya. Keempat, proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, lingkungan sosial dan budaya. Kelima, proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumberdaya alam dan/atau perlindungan cagar budaya. Keenam, introduksi jenis tetumbuhan, jenis hewan, dan jasad renik. Ketujuh, pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati. Kedelapan, penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan hidup. Kesembilan, kegiatan yang mempunyai resiko tinggi, dan/atau mempengaruhi pertahanan negara. Kriteria mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup sebagai berikut. Pertama, jumlah manusia yang terkena dampak. Kedua, luas wilayah persebran dampak. Ketiga, intensitas dan lamanya dampak berlangsung. Keempat, banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak. Kelima, sifat kumulatif dampak. Keenam, berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak.

D. Perubahan Lingkungan Hidup


Perubahan lingkungan hidup disebabkan oleh proses alamiah, proses kegiatan manusia (antropogenik), dan kombinasi keduanya, Perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh sejumlah proses tersebut antara lain dapat menimbulkan dampak negatif yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Perubahan lingkungan hidup akibat proses alamiah, misalnya tsunami dapat menimbulkan korban jiwa, kerugian harta benda dan sebagainya. Penebangan hutan
Kajian IPS SD

8-343

secara tidak bertanggung jawab menyebabkan terjadinya lahan kritis, menyebabkan tanaman tidak tumbuh dengan baik. Kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh proses alamiah antara lain: a. Gempa bumi tektonik Gempa bumi tektonik adalah gerakan atau hentakan bumi secara tiba-tiba akibat pelepasan energi yang terakumulatif dalam bumi yang disebabkan oleh tumbukan antarlempeng tektonik, atau pergeseran sesar. Gempa bumi tersebut menimbulkan korban jiwa, penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan (lingkungan hidup, sarana dan parasarana, utilitas umum) serta mempengaruhi tata kehidupan dan penghidupan penduduk. Peristiwa bencana alam jenis ini berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap lingkungan hidup antara lain sebagai berikut. Pertama, tanah di permukaan menjadi merekah, menyebabakan jalan raya terputus. Kedua, goncangan yang sangat kuat, menyebabkan terjadinya tanah longsor. Ketiga, berbagai bangunan roboh. Ketiga, akibat pengiring gempa terjadi kebakaran karena sambungan pendek aliran listrik. Keempat, terjadinya banjir akibat rusaknya waduk. b. Tsunami Gempa bumi tektonik yang terjadi di dasar laut, hiposentrum < 60 km, magnitude > 6,5 SR, jenis pensesaran sesar naik atau sesar turun menimbulkan tsunami, yaitu gelombang laut yang terjadi karena adanya gangguan impulsif pada volume air laut akibat terjadinya deformasi kerak bumi pada dasar laut secara tiba-tiba akibat tumbukan antarlempeng tektonik. Sekitar 85 % tsunami yang terjadi di Indonesia diakibatkan oleh gempa bumi tektonik. Peristiwa bencana alam jenis ini berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap lingkungan hidup antara lain sebagai berikut. Pertama, perubahan garis pantai. Kedua, rusaknya tatakehidupan masyarakat wilayah pesisir. Ketiga, berbagai bangunan roboh. c. Letusan Gunung Api Pertemuan lempeng tektonik pola tumbukan, batuan digilas hancur lebur, kemudian diseret ke dalam perut bumi. Bahan yang hancur luluh ini semakin lumat dan panas yang pada akhirnya meleleh dan membentuk magma. Magma yang cair dan plastis lebih ringan dari batuan sekitarnya pelan-pelan naik ke permukaan bumi dan meledak serta menghembuskan gas-gas yang dkandungnya. Letusan gunung api tersebut merusak lingkungan hidup sebagai berikut. Pertama, letusan gunungapi melepaskan berbagai material (bom, kerikil, dan pasir) dapat menimpah perumahan, pertanian, ternak, hutan dan sebagainya. Kedua, abu vulkanik, yang mengandung 5% belerang menyebabkan rumah beratap seng

8-344 Unit 8

menjadi karat, hujan abu vulkanik yang menyertai letusan dapat menyebabkan terganggunya pernafasan, pemandangan gelap, timbunan abu yang tebal dapat menutup areal pertanian dan perkebunan yang bisa mengurangi produksi. Ketiga, lava panas yang meleleh akan merusak bahkan mematikan apa saja yang dilaluinya. Setelah dingin, lava membeku menjadi batuan keras yang menghambat pertumbuhan tanaman. Keempat, awan panas yang berhembus kecepatan tinggi dan tidak terlihat mata, dapat menewaskan makhluk hidup yang dilaluinya. Kelima, aliran lahar dapat menyebabkan pendangkalan sungai, sehingga ketika hujan turun menimbulkan banjir (banjir lahar). Keenam, gas yang mengandung racun dapat mengancam keselamatan makhluk di sekitar gunungapi. d. Badai Tropis Badai tropis biasanya terjadi di luar wilayah Indonesia, terjadinya di daerah perbatasan iklim, ditandai dengan angin kencang, gelombang besar. Badai tropis merusak lingkungan hidup. Pertama, bangunan rumah rusak. Kedua, gelombang yang besar dapat merusak fasilitas penangkapan ikan masyarakat pesisir. Ketiga, mengganggu jadwal pelayaran dan penerbangan. Kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh proses antropogenik: a. Kerusakan hutan tropis Hutan merupakan paru-paru bumi. Sagala (1998), berpendapat fungsi hutan sangat banyak, yaitu: (1) tempat tinggal jutaan makhluk Tuhan dalam keadaan seimbang, (2) gudang penyimpanan plasma nutfah untuk budidaya rekayasa genetika, (3) standar mengukur mutu sistem ekologi vegetasi buatan, (4) sumber kayu dan hasil hutan lainnya, (5) pelindung tanah, (6) mengatur debit air, (7) sumber bahan-bahan obatan-obatan, (8) tempat rekreasi, jasa wisata hutan, dan sebagainya. Adanya hutan di satu daerah sangat penting artinya bagi kelestarian lingkungan hidup. Hutan mengcegah erosi dan banjir. Akar-akar pepohonan di hutan menyerap air hujan dan menyimpannya di dalam tanah, sehingga persedian air tanah terpelihara. Air tanah merupakan sumberdaya yang diperlukan manusia, tumbuhan, dan hewan bagi kehidupannya. Pada lereng pegunungan curam, pohonpohon di hutan menahan tanah sehingga tidak mudah longsor. Hutan juga menjaga kesuburan tanah, karena sisa-sisa tumbuhan yang mati cepat membusuk dan membentuk humus. Disamping memelihara kelestarian lingkungan, hutan merupakan sumberdaya alam yang kaya. Hasil hutan misalnnya di indonesia cukup banyak dan beranekaragam. Sebagian hasil tersebut untuk keperluan dalam negeri dn sebagian lagi diekspor untuk menghasilkan devisa.Bentuk kerusakan hutan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia antara lain sebagai berikut. Pertama,

Kajian IPS SD

8-345

pemanfatan sumberdaya hutan secara berlebihan, sebagai contoh: penebangan pepohonan di hutan untuk keperluan industri kertas, kayu bakar, peralatan rumah tangga, dan bahan bangunan. Kedua, pengalihan fungsi hutan menjadi lahan pertanian, permukiman, kegiatan pertambangan . Pengalihan fungsi hutan ini dilakukan dengan cara menebang atau membakar pepohonan yang ada di hutan, sehingga akibatnya terjadi penyempitan luas lahan hutan. Kerusakan hutan tropis, menyebabkan: punahnya keanekaragaman hayati, terjadinya perubahan iklim global, terjadinya kekeringan pada musim kemarau, terbentuknya lahan kritis yang ditandai dengan tanah tidak subur, tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. b. Pencemaran Lingkungan Hidup Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Sebagai contoh, peruntukan air sungai diantaranya untuk mandi, akan tetapi telah tercemar, dapat menimbulkan penyakit seperti gatal-gatal. Benda atau zat yang timbul dari hasil kegiatan manusia yang tidak digunakan lagi, sehingga dibuang, disebut limbah. Limbah tersebut meliputi limbah padat, cair, dan gas. Limbah padat merupakan benda atau zat padat yang dihasilkan manusia yang tidak digunakan lag sehingga dibuang. Limbah padat ini kita kenal sebagai sampah. Jenis sampah antara lain: sampah rumah tangga, sampah pasar, pertokoan, jalan, pabrik, rumah sakit, pertanian, peternakan, kontruksi. Akibat dari sampah yang tertimbun berlebihan maka dampak negatif yang muncul sebagai berikut. Pertama, menyebarkan bau yang tidak enak. Kedua, habitus dan berkembang biak binatang pembawa penyakit seperti lalat, dan tikus. Ketiga, mengandung bahan kimia beracun yang membahayakan kesehatan. Keempat, terjadinya penyumbatan aliran air. Kelima, dapat merusak jembatan dan pipa air karena bersifat korosif. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas turun sampai ke tingkat tetentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran air dapat menyebabkan berkurangnya persediaan air bersih yang memenuhi syarat baku mutu air, sehingga berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kualitas air meliputi sebagai berikut. Pertama, kualitas fisik: warna, bau, suhu, rasa, jumlah zat padat terlarut, dan kekeruhan. Kedua, kualitas kimia meliputi kimia anorganik dan organik (seperti: BOD dan COD). Ketiga, mikrobiologi: koloform tinja, total koliform. Keempat, radioaktivitas: aktivitas apha dan aktivitas beta. Penggolongan

8-346 Unit 8

air menurut peruntukannya ditetapkan sebagai berikut: (a) golongan A: air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu, (b) golongan B: air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum, (c) golongan C: air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan, (d) golongan D: air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air. Akibat pencemaran air dapat menimbulkan dampak negatif sebagai berikut. Pertama, polusi air tanah karena polutan tertentu dapat membinasakan mkroorganisme. Kedua, polusi air karena penggunaan pupuk Nitrat akan membahayakan bila telah diubah menjadi Nitrit. Perubahan ini terjadi dalam sistem peredaran darah akan terikat dengan homoglobin, sehingga fungsinya terganggu. Seorang bayi yang mengalami hal tersebut, akan sulit bernafas, yang berakhir dengan kematian. Ketiga, polusi air karena DDT dalam tubuh akan mengganggu sistem saraf pusat, yang menimbulkan kelelahan, gatal-gatal, kejang hingga timbul kelumpuhan. Kerusakan lingkungan hidup akibat gabungan proses alamiah dan proses antropogenik antara lain: a. Lahan longsor Lahan longsor (landslide) adalah runtuhnya massa batuan ke bawah lereng akibat proses alamiah dan aktivitas manusia. Kemiringan lereng, curah hujan, kondisi geologi, struktur batuan, kondsi tanah, vegasi, dan sistem penggunakan lahan oleh aktitivitas manusia. Beberapa kerugian akibat bencana lahan longsor menyebabkan: (1) korban jiwa, (2) penderitaan, (3) kerugian harta benda, (4) dampak negatif terhadap tata kehidupan dan penghidupan. b. Abrasi (abration) Abrasi pantai dapat terjadi secara alami, akibat kegiatan manusia, ataupun kombinasi keduanya. Pemanfaatan sumberdaya alam dengan tidak memahami dinamika interaksi biogeofisik secara spasial merupakan penyebab utama masalah abrasi pantai akibat kegiatan manusia. Sebagai contoh, masalah abrasi yang terjadi di Kepulauan Riau dan Kepulauan Seribu terjadi penambangan pasir; akibat pembukaan hutan mangrove untuk lahan tambak sebagai penyebab abrasi terjadi di Karawang, Brebes, Pasuruan, Probolinggo dan Situbondo; pembelokan muara sungai oleh manusia yang menyebabkan abrasi terjadi di delta Cimanuk, Indramayu, dan pantai Padang-Sumatera Barat; sedangkan penyebab abrasi akibat struktur bangunan yang menjorok ke laut banyak dijumpai di Pantura Jawa, Bali, Lombok, Kupang.

Kajian IPS SD

8-347

Beberapa kerugian akibat abrasi sebagai berikut: (1) perubahan garis pantai, sehingga penduduk kehilangan lahan usaha, (2) kerusakan fasilitas wisata pantai, (3) kerusakan sumberdaya jasa-jasa lingkungan wilayah pesisir. .

Latihan
1. Buatlah bagan komponen lingkungan hidup! 2.Buatlah bagan mitigasi bencana alam! 3. Jelaskan pengertian Amdal? 4. Uraikan manfaat Amdal! 5. Sebutkan dokumen Amdal! 6. Sebutkan asas pengelolaan lingkungan hidup?

Rambu-rambu Jawaban Latihan


1. Lihat bagan komponen lingkungan hidup halaman berikut. 2. Lihat bagan mitigasi bencana alam halaman berikut. 3 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. 4. Manfaat Amdal: sebagai bagian dari studi kelayakan, alat pengambilan keputusan, dan perencanaan wilayah. 1.11111. Manusia

Flora

Fauna Unsur Hayati Unsur Nonhayati

Tanah

Air Air

Udara

8-348 Unit 8

2.

Kesiapsiagaan

Mitigasi

Kejadian Bencana Alam

Proteksi Pemulihan
Rekonstruksi Penanganan Darurat

Rehabilitas

5. Dokumen Amdal: a. Analisis dampak lingkungan (Andal) : telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. b. Rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL): penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan. c. Rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL): upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan penting akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan. 6. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan, penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Asas pengelolaan lingkungan hidup adalah: tanggung jawab negara, berkelanjutan, dan manfaat. Tujuannya: untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah: (a) tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup; (b)

Kajian IPS SD

8-349

terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup; (c) terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan; (d) tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup; (e) terkendalinya pemanfaatan sumberdaya secara bijaksana; (f) terlindungnya NKRI terhadap dampak usaha dan/atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

Rangkuman
Lingkungan hidup merupakan wahana bagi keberlanjutan kehidupan, dan habitus hidup manusia dan makhluk hidup lainnya serta menjadi sumber hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan hidup harus nyaman dan tetap kondusif untuk menunjang keberlanjutan kehidupan, habitus, dan sumber hidup. Terpeliharanya keberlanjutan fungsi lingkungan hidup merupakan kepentingan masyarakat sehingga menuntut tanggung jawab, keterbukaan, dan peran anggota masyarakat, yang dapat disalurkan melalui orang perorangan, organisasi lingkungan hidup seperti lembaga swadaya masyarakat, kelompok masyarakat adat, dan sebagainya, untuk memelihara dan meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup menjadi tumpuan keberlanjutan pembangunan. Pembangunan yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya alam menjadi sarasa untuk mencapai keberlanjutan pembangunan dan menjadi jaminan bagi kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Oleh karena itu, lingkungan hidup Indonesia harus dikelola dengan prinsip melestarikan fungsi lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang untuk menunjang pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup bagi peningkatan kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Perubahan lingkungan hidup disebabkan oleh proses alamiah, proses kegiatan manusia (antropogenik), dan kombinasi keduanya, Perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh sejumlah proses tersebut antara lain dapat menimbulkan dampak negatif yang berpengaruh terhadap kehidupan dan penghidupan manusia. Perubahan lingkungan hidup akibat proses alamiah, misalnya keanekaragaman gempa bumi, tsunami, letusan gunung api dapat menimbulkan korban jiwa, kerugian harta benda dan penderitaan. Untuk mengurangi korban bencana alam akibat proses endogenik dilakukan melalui mitigasi bencana alam.

8-350 Unit 8

Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan, penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Asas pengelolaan lingkungan hidup adalah: tanggung jawab negara, berkelanjutan, dan manfaat. Tujuannya: untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah: (a) tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup; (b) terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup; (c) terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan; (d) tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup; (e) terkendalinya pemanfaatan sumberdaya secara bijaksana; (f) terlindungnya NKRI terhadap dampak usaha dan/atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup (Amdal). Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1999 tentang Amdal, yang dimaksud Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan, disebut dampak besar dan penting. Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang wajb dilengkapi dengan dokumen Amdal saat ini diatur dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 3 Tahun 2000 tanggal 21 Februari 2000. (Untuk lebih lengkapnya Anda mencari Keputusan tersebut). Perubahan lingkungan hidup akibat proses antropogenik antara lain Kerusakan hutan tropis, pencemaran lingkungan. Sedangkan perubahan lingkungan akibat kombinasi proses alamiah dan proses antropogenik. Pengurangan dampak negatif penyebab terjadinya antara lain melalui rekayasa lunak (soft engineering), perbaikan perilaku masyarakat melalui pendidikan. Pengembangan slogan utama dalam penanganan masalah tersebut adalah cooperatif with natural process.

Kajian IPS SD

8-351

Tes Formatif 1
Pilihlah salah jawaban yang Anda anggap paling tepat! 1. Rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan, disebut .... A. pelestarian daya dukung lingkungan hidup B. pelestarian fungsi lingkungan hidup C. daya dukung lingkungan hidup D. daya tampung lingkungan hidup 2. Tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan, disebut .... A. konservasi sumberdaya alam B. perusakan lingkungan hidup C. daya tampung lingkungan hidup D. pelestarian fungsi lingkungan hidup 3. Pengelolaan sumberdaya alam tak dapat pulih untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan sumberdaya alam dapat pulih untuk menjamin kesinambungan ketersiaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya, disebut .... A. pelestarian daya tampung lingkungan hidup B. pelestarian fungsi lingkungan hidup C. pelestarian daya dukung lingkungan hidup D. konservasi sumberdaya alam 4. Kasih, dialog, dan persaudaraan merupakan kiat membangunan lingkungan sosial yang sehat dan berkelanjutan. Dialog yang dimaksud di sini adalah . A. yang satu berbicara dan yang lain menjawab B. yang satu berbicara dan lain memasang telinga C. perpaduan yang serasi antara memberi in put & mendengar out put dari orang lain D. komunikasi antar user

8-352 Unit 8

5. Dialog selalu merupakan perpaduan yang serasi antara yang ..... dan .... , berbicara dan mendengar orang lain, mengajukan pendapat dan menantikan tanggapan dengan sabar, membantah secara sopan dan dengan rendah hati, mempelajari kritikan orang lain, tegas menyampaikan sebuah usul dan dengan lugu mengkaji secara mendalam usulan orang lain. A. memberi dan harus B. menerima dan harus menerima C. memberi dan menerima D. menerima dan menelan bulat-bulat 6. Persaudaraan yang konstruktif di mana suasana kebersamaan menjadi semakin enak dan memberi penyegaran kepada orang lain, hanya mungkin kalau di dalamnya orang tidak lagi membuat ... agama, ras, kelompok dan kategori kepentingan yang sempit. A. kebersamaan B. pengkotakan C. pengintegrasian D. konsolidasi 7. Upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan, dinamakan ... A. pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup B. pembangunan lingkungan hidup C. pembangunan ekonomi lingkungan berkelanjutan D. pembangunan konvensional 8. Bencana alam akibat tenaga endogenik yang menyebabkan perubahan lingkungan hidup, hanya dapat dilakukan dengan .... A. mitigasi B. navigasi C. mitologi D. naturalisasi 9. Majunya garis pantai akibat proses alamiah, antropodinamik, dan kombinasi keduanya, yang mengakibatkan perubahan lingkungan pantai, disebut . A. abrasi B. erosi pantai C. akresi D. ekodinamik

Kajian IPS SD

8-353

10. Perubahan lingkungan di pantai Barat Aceh akibat tsunami 26 Desember 2004, yang diikuti gempa bumi pada Maret 2005 telah menyebabkan terbentuknya .... A. laguna B. atol C. barrier reef D. gambut Cocokan hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif Subunit 1 yang ada di bagian akhir unit ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan formulasi di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi unit tersebut. Jumlah Jawaban Anda yang Benar _____________________________ Tingkat Penguasaan = 10

x 100 %

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup < 69 % = kurang Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas Anda dapat meneruskan dengan Subunit 2. Bagus ! Akan tetapi, bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Subunit 1, terutama bagian yang Anda belum kuasai.

8-354 Unit 8

Subunit 2 Keanekaragaman Sumber Daya Alam

umberdaya alam segala komponen lingkungan alam, terdiri atas sumberdaya lahan, sumberdaya air, sumberdaya alam nabati, sumberdaya alam hewani, sumberdaya mineral dan energi, udara, dan sebagainya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia guna meningkatkan kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia. Dahuri et al. (2001) berpendapat sumberdaya alam meliputi sumberdaya alam yang dapat pulih dan sumberdaya alam yang tidak dapat pulih, serta jasa-jasa lingkungan. Sumberdaya alam yang dapat pulih meliput sumberdaya alam hayati. Sumberdaya alam hayati adalah unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumberdaya alam nabati (tumbuhan), dan sumberdaya alam hewani (satwa) yang bersama dengan unsur nonhayati di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem (Departemen Kehutanan RI, 1990). Lingkungan tempat tumbuhan atau satwa dapat hidup dan berkembng secara alami, disebut habitus. Tumbuhan adalah semua jenis sumberdaya alam nabati, baik yang hidup di darat pesisir, dan laut. Contoh sumberdaya alam nabati: hutan mangrove, padang lamun, rumput laut, jambu mete, hutan jati, hutan cendana, hutan gaharu, dan sebagainya. Semua jenis sumberdaya alam hewani yang hidup di darat dan atau di air, dan stau di udara. Contoh: sumberdaya alam hewani: terumbu karang, perikanan laut dan ikan tambak. Sumberdaya alam yang tidak dapat pulih, berupa sumberdaya lahan, sumberdaya air, minyak dan gas bumi, sumberdaya mineral, sumberdaya energi, dan sebagainya. Jasa-jasa lingkungan meliput panorama keindahan alam, kesejukan, sun, sea, sand dan sebagainya.

1. Sumberdaya Lahan
Sumberdaya lahan adalah merupakan kondisi lahan dan unsur-unsur lahan yang dapat dieksploitasi manusia untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidupnya. Lahan (land) adalah suatu daerah di permukaan bumi yang mempunyai atribut atau sifatsifat tertentu yang dapat diestimasi. Atribut sumberdaya lahan meliputi: kualitas lahan, kesesuaian lahan, kemampuan lahan. Kualitas lahan (land qualities) merupakan sifat kompleks atau sifat komposit yang gayut untuk suatu penggunaann, ditentukan oleh seperangkat karakteristik lahan yang berinteraksi (Sitorus, 1995). Kegunaan sumberdaya lahan dapat dianalisis dari tiga aspek, yaitu kesesuaian, kemampuan, dan nilai lahan. Kesesuaian lahan
Kajian IPS SD

8-355

menyangkut satu penggunaan lahan tertentu atau penggunaan khusus, seperti sesuai untuk lapangan golf, perkebunan kelapa sawit, padi dan sebagainya. Kemampuan lahan menyangkut serangkaian atau sejumlah penggunaan, seperti untuk pertanian, kehutanan, atau rekteasi. Konsep nilai lahan, didasarkan atas pertimbangan finansial atau sejenisnya, dinyatakan sebagai bayaran modal. Dent dan Young (1981) berpendapat bahwa para perencana membutuhkan terjemahan kelas-kelas kemampuan ke dalam istilah ekonomis agar dapat diperhitungkan keuntungan atau kerugian yang akan timbul sesuai dengan usulan perubahan pola penggunaan sumberdaya lahan tersebut. Struktur klasifikasi kesesuaian lahan terdiri dari empat kategori yang merupakan tingkatan generalisasi yang bersifat menurun sebagai berikut (Dent dan Young, 1981). Pertama, Ordo kesesuaian lahan, menunjukkan jenis kesesuaian atau keadaan kesesuaian secara umum. Kesesuan lahan pada tingkat ordo menunjukkan apakah lahan sesuai atau tidak sesuai untuk penggunaan tertentu. Ordo kesesuaian lahan meliput: (i) ordo S: sesuai (suitable), lahan yang dapat digunakan untuk satu penggunaan tertentu secara lestari, tanpa atau dengan sedikit resiko kerusakan terhadap lahannya, keuntungan yang diharapkan dari hasil pemanfaatan lahan ini akan melebihi masukan yang diberikan, (ii) ordo N: tidak sesuai, lahan yang mempunyai pembatas sedemikian rupa sehingga pencegah suatu penggunaan secara lestari. Kedua, Kelas kesesuaian lahan, menunjukkan tingkat kesesuaian dalam ordo. Kelas kesesuaian lahan merupakan pembagian lebih lanjut dari ordd dan menggambarkan tingkat-tingkat kesesuaian ordo. Nomor urut ini dalam simbolnya diberi nomor urut yang ditulias dibelakang simbol ordo. Nomor urut ini menunjukkan tingkatan kelas yang menurun dalam suatu ordo. Nomor urut ini menunjukkan tingkatan kelas yang menurun dalam suatu ordo. Jumlah kelas dalam tiap ordo sebetulnya tidak terbatas, akan tetapi dianjurkan untuk memakai tiga kelas dalam ordo sesuai dan dua kelas dalam ordo tidak sesuai. Penentuan jumlah kelas ini didasarkan pada keperluan minimum untuk mencapai tujuan interpretasi dan umumnya terdiri dari lima kelas. Apabila tiga kelas dipakai dalam Ordo Sesuai (S) dan dua kelas dalam Ordo Tidak Sesuai (N), maka pembagian serta makna kelas tersebut adalah sebagai berikut: Kelas S1: Sangat Sesuai (highly suitable), lahan tidak mempunyai pembatas yang berat untuk suatu penggunaan secara lestari atau hanya mempunyai pembatas yang tidak berarti dan tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksinya serta tidak akan menaikan masukan dari apa yang telah biasa diberikan.

8-356 Unit 8

Kelas S2: Cukup Sesuai (moderately suitable), lahan yang mempunyai pembatas-pembatas agak berat untuk sesuatu penggunaan yang lestari. Pembatas akan mengurangi produktivitas dan keuntungan serta meningkatkan masukan yang diperlukan. Kelas S3: Sesuai Marginal (marginally suitable), lahan mempunyai pembatas sangat berat, untuk penggunaan yang lestari. Pembatas akan mengurangi produktivitas dan perlu masukan yang dibutuhkan. Kelas N1: Tidak Sesuai Pada Saat ini (currently not sutable), lahan mempunyai pembatas sangat berat, tetapi masih memungkinkan untuk diatasi, hanya tidak dapat diperbaiki dengan tingkat pengetahuan sekarang ini dengan biaya yang rasional. Kelas N2: Tidak Sesuai Permanen (permanently not suitable), lahan mempunyai pembatas yang sangat berat sehingga tidak mungkin untuk digunakan bagi suatu penggunaan yang lestari. Ketiga, Subkelas kesesuaian lahan, menunjukkan jenis pembatas atau macam perbaikan yang diperlukan di dalam kelas. Subkelas kesesuaian lahan mencerminkan jenis pembatas atau macam perbaikan yang diperlukan dalam suatu kelas. Tiap kelas, kecuali Kelas S1 dapat dibagi menjadi satu atau subkelas tergantung dari jenis pembatas yang ada. Jenis pembatas ini ditunjukkan dengan simbol huruf kecil yang diletakkan setelah simbol kelas. Sebagai contoh, kelas S2 yang mempunyai faktor pembatas kedalaman tanah efektif (s) akan menurunkan subkelas S2s. Selain hanya satu simbol pembatas dalam setiap sub-kelas, juga satu sub-kelas mempunyai dua atau tiga simbol pembatas, dengan catatan jenis pembatas yang paling dominan di tempat pertama. Sebagai contoh: dalam sub-kelas S2ts, maka pembatas kemiringan lereng (t) adalah pembatas dominan dan pembatas kedalaman efektif tanah (s) merupakan pembatas kedua atau tambahan. Keempat, Satuan kesesuaian lahan, menunjukkan perbedaan-perbedaan kecil yang diperlukan dalam pengelolaan di dalam sub-kelas. Kesesuaian lahan pada tingkat satuan merupakan pembagian lebih lanjut dari sub-kelas. Semua satuan yang berada dalam satu sub-kelas mempunyai tingkat kesesuaian yang sama dalam kelas dan mempunyai jrnis pembatas yang sama pada tingkat sub-kelas. Unit-unit berbeda satu dengan yang lainnya dalam sifat-sifat atau aspek tambahan dari pengelolaan yang diperlukan dan sering merupakan perbedaan detail dari pembatas-pembatasnya. Dengan diketahuinya pembatas secara detail akan memudahkan penafsiran perencanaan pada tingkat usahatani. Simbol kesesuaian lahan pada tingkat satuan dibedakan oleh angka-angka Arab yang ditempatkan setelah simbol subkelas, misalnya S3t-2, S3t-3. Tidak ada pembatas mengenai jumlah satuan dalam satu sub-

Kajian IPS SD

8-357

kelas. Sebagai contoh penamaan dari tingkat Ordo hingga tingkat satuan dapat digambarkan dalam sketsa berikut. Ordo S (Sesuai) S3t-1 Kelas S3 (Sesuai Marginal) Satuan 1 dari Subkelas S3t Subkelas S3t

Klasifikasi kesesuaian lahan pada tingkat kelas di Indonesia baik untuk tanaman pangan maupun tanaman tahunan, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan pada tanah mineral sebagai berikut. Pertama, kedalaman efektif tanah, kedalaman tanah sampai lapisan keras atau lapisan glei pada penampang tanah yang dapat mengganggu atau membatasi perakaran baik tanaman pangan maupun tanaman tahunan. Kedua, kelas besar butir pada daerah perakaran berdasarkan contoh tanah sampai kedalaman 30 cm untuk tanaman pangan dan 60 cm untuk tanaman tahunan. Ketiga, pori air tersedia. Keempat, batu-batu di permukaan tanah, dihitung sebarannya di permukaan (dalam persen) terhadap luas wilayah. Kelima, kesuburan tanah, dipertimbangkan dari keadaan KTK, KB, bahan organik serta P2OS dan K2O potensial. Keenam, reaksi tanah (pH), ditentukan berdasarkan pengukuran pH H2O pada kedalaman 30 cm untuk tanaman pangan dan 60 cm untuk tanaman tahunan. Ketujuh, keracunan, ditentukan berdasarkan kejenuhan Alumunium pada daerah perakaran dan kedalaman pirit dengan kadar >1,2 %. Kedelapan, kemiringan lereng. Kesembilan, erodibiltas tanah. Kesepuluh, zona agroklimat dari Oldeman. Kesebelas, kelas drainase. Keduabelas banjir dengan genangan musim. Ketigabelas, salinitas. Untuk tanah gambut atau bergambut ditambah dua faktor lagi, yaitu: Keempatbelas, tingkat dekomposisi gambut. Kelimabelas, ketebalan gambut. Kesesuaian lahan pada tingkat subkelas di Indonesia, digunakan beberapa jenis pembatas, baik untuk tanaman pangan maupun untuk tanaman tahunan yang biasanya merupakan kriteria sub-kelas sebagai berikut. s: pembatas pada daerah perakaran, yang biasanya terutama disebabkan oleh kelas besar butir kasar. n: kesuburan tanah rendah atau sangat rendah c : keracunan yang disebabkan kejenuhan Alumunium tinggi. d : kelas drainase yang disebabkan oleh drainase agak terhambat atau terhambat (agak buruk atau buruk).

8-358 Unit 8

t : topografi yang disebabkan oleh tingginya persentase kemiringan lereng. Kesanggupan lahan untuk dapat digunakan secara khsus atau dengan pengelolaan khusus yang berdasarkan karakteristik yang dapat digunakan secara intensif dengan harapan akan memberikan hasil yang tinggi tiap tahunnya, disebut kemampuan lahan. Evaluasi potensi sumberdaya lahan bagi penggunaan berbagai sistem pertanian luas, dinamakan evaluasi kemampuan sumberdaya lahan. Klasifikasi kemampuan lahan adalah pengelompokkan lahan ke dalam satuan-satuan khusus menurut kemampuannya untuk penggunaan intensif dan perlakuan yang diperlukan untuk dapat digunakan secara terus menerus (Sitorus, 1995). Klasifikasi kemampuan lahan mempunyai struktur tertentu, membagi lahan ke dalam sejumlah kategori menurut faktor penghambat terhadap pertumbuhan tanaman. Ada tiga kategori yang digunakan yaitu: kelas, sub-kelas, dan unit pengelolaan. Kelas kemampuan sumberdaya lahan dibagi dalam delapan kelas. Kelas I, mempunyai sedikit penghambat yang membatasi penggunaannya, sesuai untuk segala macam penggunaan pertanian. Kelas ini dicirikan oleh kesan topografi datar, bahaya erosi sangat kecil, solum dalam, umumnya berdrainase baik, mudah diolah, dapat menahan air dengan baik dan responsif terhadap pemupukan. Tanah kelas ini tidak mempunyai penghmbat atau ancaman kerusakan yang berarti dan cocok untuk usahatani yang intensif. Iklim setempat harus sesuai bagi pertumbuhan banyak tanaman pertanian. Tindakan pemupukan dan usaha-usaha pemeliharaan struktur tanah diperlukan agar dapat mempertahankan kesuburan dan produktivitasnya. Kelas II. Tanah pada lahan kelas II mempunyai sedikit penghambat yang dapat mengurangi pilihan penggunaannya atau membutuhkan tindakan pengawetan yang sedang, membutuhkan pengawetan, menghindari kerusakan dan memperbaiki hubungan air-udara dalam tanah bila tanah ditanmi. Penghambat: berlereng landai, kepekaan sedang terhadap erosi, struktur tanah sedikit kurang baik, dalam penggunaanya diperlukan tindakan-tindakan pengawetan yang ringan seperti pengolahan tanah menurut kontur, penanaman dalam jalur (strip cropping), pergiliran tanaman dengan tanaman penutup tanah atau pupuk hijau, guludan, pemupukan dan pengapuran. Kombnasi tindakan-tindakan yang diperlukan bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain, bergantung sifat-sifat tanah, iklim, dan sistem usahatani yang dilakukan. Kelas III. Mempunyai lebih banyak penghambat. Bila digunakan untuk tanaman pertanian memerlukan tindakan pengawetan khusus, umumnya lebih sulit baik dalam pelaksanaan maupun pemeliharaannya. Faktor penghambat: lereng agak miring,

Kajian IPS SD

8-359

sangat peka terhadap erosi, berdrainase buruk, permeabilitas tanah sangat lambat, solum dangkal yang membatasi daerah perakaran, kapasitas menahan air rendah, kesuburan rendah, tidak mudah diperbaiki. Apabila lahan ini diusahakan membutuhkan tindakan pengawetan khusus seperti perbaikan drainase, sistem penanaman seperti penanaman dalam jalur atau pergiliran dengan tanaman penutup tanah, pembuatan teras, di samping tindakan-tindakan untuk memelihara atau meningkatkan kesuburan tanah seperti penambahan bahan organik, pupuk, dan sebagainya. Kelas IV. Tanha pada lahan kelas IV mempunyai penghambat yang lebih besar dibandingkan dengan kelas III, sehingga pemilihan jenis penggunaan atau jenis tanaman juga lebih terbatas. Tanah pada lahan kelas IV dapat digunakan unruk berbagai jenis penggunaan pertanian dengan ancaman dan bahaya kerusakan yang lebih besar dari tanah pada lahan kelas III. Mempunyai beberapa faktor penghambat: lereng curam, sangat peka terhadap erosi, solum dangkal, kapasitas menahan air rendah, dan drainase buruk. Apabila diusahakan, dibutuhkan tindakan pengelolaan khusus, yang relatif lebih sulit, baik dalam pelaksanaan maupun pemeliharaannya, dibandingkan dengan kelas-kelas sebelumnya. Jika dipergunakan untuk tanaman semusim diperlukan pembuatan teras atau saluran drainase atau pergiliran tanaman penutup tanah, pakan ternak, pupuk hijau selama beberapa tahun, misalnya 3-5 tahun. Kelas V. Tanah pada lahan kelas V tidak sesuai untuk ditanami dengan tanaman semusim, tetapi sesuai untuk ditanami dengan vegetasi permanen seperti tanaman pakan ternak atau dihutankan. Tanah pada lahan kelas V terletak pada tempat yang hampir datar, basah atau tergenang air atau terlalu banyak batu di atas permukaan tanah. Sebagai contoh tanah lahan kelas V adalah: (a) tanah di daerah cekungan yang sering tergenang air sehingga menghambat pertumbuhan tanaman, (b) tanah berbatu, (c) tanah di daerah rawa-rawa yang sulit untuk didrainasekan. Kelas VI. Tanah pada lahan kelas VI tidak sesuai digarap bagi usaha-usaha tanaman semusim, tetapi sesuai untuk vegetasi permanen yang dapat digunakan sebagai tanaman pakan ternak, padang rumput atau dihutankan, dengan penghambat yang sedang. Tanah ini mempunyai lereng yang curam, sehingga muda tererosi atau telah mengalami erosi yang sangat berat, atau mempunyai solum tanah yang sangat dangkal. Jika digunakan untuk tanaman semusim diperlukan tindakan pengawetan khusus seperti pembuatan teras tangga atau teras bangku, pengolahan menurut kontur, dan sebagainya. Penggunaan untuk padang rumput harus diusahkan demikian rupa sehingga rumputnya nemutupi ranah dengan baik.

8-360 Unit 8

Kelas VII. Tanah pada lahan kelas VII tidak sesuai untuk tanaman semusim, dan sebaiknya digunakan untuk penanaman dengan vegetasi permanen seperti padang rumput atau hutan yang disertai dengan tindakan pengelolaan yang tepat dan lebih intensif dari yang diperlukan pada lahan kelas VI. Tanah pada lahan kelas ini terletak pada lereng yang sangat curam atau mengalami erosi berat, atau tanah sangat dangkal, atau berbatu. Kelas VIII. Tanah pada lahan kelas VIII tidak sesuai untuk ditanami tanaman semusim atau usaha produksi pertanian lainnya dan harus dibiarkan pada keadaan alami di bawah vegetasi alami. Tanah pada kelas ini dapat digunakan untuk cagar alam, hutan lindung, atau rekreasi. Tanah pada lahan kelas VIII merupakan tanah yang berlereng sangat curam atau permukaan tanah sangat berbatu yang dapat berupa batuan lepas atau singkapan atau tanah pasir (di pantai). Konsep nilai lahan, didasarkan atas pertimbangan finansial atau sejenisnya, dinyatakan jumlah biaya per tahun, misalnya nilai sewa atau sebagai bayaran modal. Dent dan Young (1981) berpendapat bahwa para perencana membutuhkan terjemahan kelas-kelas kemampuan ke dalam istilah ekonomis agar dapat diperhitungkan keuntungan atau kerugian yang akan timbul sesuai dengan usulan perubahan pola penggunaan sumberdaya lahan tersebut. Faktor-faktor yang menentukan nilai sumberdaya lahan adalah faktor sosialekonomi meliputi kondisi spasial yang mudah dikuantifikasikan seperti letak dalam kaitannya dengan lokasi permukiman, transportasi, dan aktivitas manusia lainnya, keputusan-keputusan politik dan administrasif seperti izin perencanaan atau subsidi. Faktor-faktor yang tidak dapat dikuantifikasikan, seperti ketersediaan tenaga-tenaga terampil atau faktor pembatas keagamaan/budaya, misalnya penguasahaan ternak babi di daerah berpenduduk Islam, dan sebagainya. Ada beberapa faktor kunci penyebab kemunduran kualitas sumberdaya lahan, yaitu: pertambahan penduduk yang cepat, kebijakan yang kurang tepat, kemiskinan, praktek teknologi yang mengeksploitasi sumberdaya lahan secara kurang bertanggung jawab yang mendorong konsumsi mewah, limbah yang dihasilkan, serta kerawanan dan ketentraman sosial (Soerjani, 1994). Dalam kerangka menyelamatkan sumberdaya lahan maka perlu program antara lain: pengendalian jumlah penduduk, inventarisasi dan evaluasi sumberdaya lahan, penyelamatan dan rehabilitasi sumberdaya lahan, praktek teknologi yang ramah lingkungan, pengendalian pencemaran lingkungan, pengembangan pranata wawasan lingkungan, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat lokal, mengembangan kearifan lokal dalam pelestarian sumberdaya lahan.

Kajian IPS SD

8-361

2. Sumberdaya Air
Sumberdaya air merupakan bagian dari sumberdaya alam yang sangat penting dibutuhkan bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Sumberdaya air digunakan manusia dalam pelbagai jenis pemanfaatan, yaitu keperluan domestik, irigasi pertanian, pembangkit tenaga listrik, industri, perikanan, pelayaran, olahraga, rekreasi, dan sebagainya. Pada ruang dan waktu tertentu dalam rupa hujan hujan lebat, banjir sumberdaya alam yang sangat berguna ini menjadi perusak, menimbulkan kerugian harta benda dan korban jiwa manusia. Keberadaan air di permukaan bumi merupakan produk siklus alamiah yang disebut siklus atau daur hidrologi, yang terjadi setiap saat dan berlangsung sepanjang waktu, hanya berbeda dalam ruang dan waktu. Prosesnya berlangsung sederhana dan mudah dimengerti. Akibat panas yang bersumber dari sinar matahari, terjadi evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi. Uap air produk penguapan itu, pada ketinggian tertentu akan menjadi awan, kemudian karena beberapa sebab awan akan berkondensasi menjadi presipitas, dalam bentuk salju, hujan es, hujan, embun ke permukaan bumi. Sebelum tiba di muka bumi sebagian langsung menguap ke udara dan sebagian tiba di muka bumi. Tidak semua bagian hujan yang jatuh di daratan mencapai permukaan tanah, sebagian akan tertahan oleh tajuk daun (intersepsi), bangunan, dan sebagian lagi akan jatuh atau mengalir melalui dahan-dahan kayu ke permukaan tanah. Air hujan yang mencapai tanah, sebagian lagi menjadi aliran air di atas permukaan (over land flow) kemudian terkumpul pada saluran (surface runoff) akhirnya ke laut. Tidak semua butir air yang mengalir akan tiba ke laut sebagian akan menguap kembali ke atmosfer. Sebagian air yang masuk ke dalam tanah keluar kembali segera ke sungai-sungai (interflow) dan sebagian besar akan tersimpan sebagai air tanah (ground water). Sumberdaya air adalah semua air yang terdapat di dalam dan/atau berasal dari sumber-sumber air, baik yang ada di atas maupun di bawah permukaan. Sumber air meliput: (1) air permukaan seperti sungai, danau, waduk, embung, dan rawa; (2) air tanah termasuk mata air; (3) air di udara. Air merupakan sumberdaya alam terbatas, kebutuhan akan air selalu meningkat setiap saat. Ketersediaan sumberdaya air sangat beragam secara spasiotemporal. Ini berarti ketersediaan dan penggunaan kebutuhan sumberdaya air selalu berubah dan dinamis setiap saat. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya kebutuhan manusia. Tuntutan yang besar terhadap kebutuhan sumberdaya air, baik secara kualitas maupun kuantitas semakin tinggi. Tuntutan terhadap sumberdaya air apabila tidak dapat dikelola dengan baik akan mengakibatkan krisis air dan konflik. Krisis air ini menurut UNESCO meliput,

8-362 Unit 8

kelangkaan air (water scarcity), kualitas air (water quality), dan bencana berkaitan dengan air (water-related disaster). Manusia dalam memenuhi kebutuhan air untuk kelangsungan hidupnya diperoleh dari air hujan, air permukaan, dan air tanah (mata air dan sumur), dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan, kondisi daerah, tingkat pengetahuan dan teknologi yang dimiliki. Sumberdaya air sebagai kebutuhan pokok manusia harus memenuhi syarat kuantitas, kualitas, dan kesinambungannya Dari segi kuantitas, diharapkan agar air dapat mendukung sepenuhnya kebutuhan terhadap sumberdaya air oleh penduduk suatu wilayah pada waktu tertentu. Air yang dikonsumsi tersebut merupakan air bersih ditinjau dari parameter fisik, kimia, mikrobiologi, dan radioaktivitas. Kesinambungan (regimen), diharapkan agar tidak ada perbedaan yang menyolok antara debit air di musim hujan dengan air di musim kemarau. Salah satu usaha yang telah dilakukan penduduk guna mengatasi kekurangan air untuk kebutuhan domestik atau lainnya d musim kemarau adalah dengan pembuatan bak-bak penampung air hujan. Usaha ini cukup berkembang dengan baik atas inisiatif masyarakat, LSM, swasta, pemerintah. Kualitas air hujan yang tersimpan dalam bak penampung tersebut umumnya kurang memenuhi syarat standar air minum dari Depkes. Kesadahan air tersebut terlalu tinggi, kadar Fe juga tinggi, mengandung bakteri Choli. Secara fisik juga, kurang memenuhi syarat karena terlalu keruh, rasanya kesat dan kadang berbau. Air permukaan merupakan air yang berada di atas permukaan tanah, yang bergerak dan tidak bergerak, seperti air sungai, air danau, embung, waduk, dan rawa. Indonesia memiliki 5.886 buah sungai induk tersebar di seluruh wilayah nasional (Rais, 2004). Sumberdaya air sungai dinilai atas dasar potensinya, meliput debit aliran dan kualitas airnya. Air yang mengalir di dalam sungai, apabila dibuat konstruksi yang melintang sungai disebut bendung dan air yang tertampung di hulu akan merupakan air tampungan disebut waduk. Air sungai dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan domestk, irigasi pertanian, pembangkit tenaga listrik, navigasi, pariwisata, perikanan, olahraga, dan sebagainya. Sementara itu, air limpasan yang belum sempat masuk ke dalam alur sungai, apabila ditahan dengan suatu konstruksi pada celah alur bukit (gulley) akan menjadi waduk kecil yang sering disebut Embung. Embung merupakan suatu konstruksi mirip dengan bendungan namun berskala kecil, sederhana, dapat bermanfaat untuk penyediaan air domestik, perikanan darat, air minum ternak dan apabila air limpasan cukup dan catchment area cukup besar dapat dimanfaatkan untuk irigasi.

Kajian IPS SD

8-363

Danau merupakan cekungan di permukaan bumi yang cukup luas dan digenangi air. Badan air ini mensuplai air dari air sungai, hujan, mata air, dan air tanah. Danau di Indonesia terbentuk karena vulkanik, tektonik, tektonovulksnik, pelarutan, bendungan. Manfaat badan air ini: sebagai pengatur air sehingga tidak terjadi banjir (flood control), sebagai tandon air yang penting untuk irigasi, tempat rekreasi dan obyek wisata, sebagai sarana olahraga danau. Ada beberapa masalah terkait dengan danau ialah: pendangkalan karena sedimentasi, turunnya permukaan air danau, terjadinya penguapan melebihi jumlah air yang masuk ke danau, dan penjebolan waduk. Komponen biotik danau: tetumbuhan, bakteri dan cendawan, hewan. Rawa adalah daerah rendah yang digenangi air dan pada umumnya permukaan air tawar selalu di bawah atau sama dengan paras laut, sehingga airnya selalu menggenang dan permukaan airnya selalu tertutup oleh tumbuhan air. Rawa terdiri dari : (1) rawa tergenang, airnya selalu tergenang dan dasar rawa merupakan lapisan gambut yang tebal; (2) rawa pasang surut, rawa yang airnya dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Rawa antara lain dimanfaatkan untuk sawah pasang surut. Air tanah adalah air yang tersimpan di bawah tanah yang mengisi pori-pori atau rongga antar butir batuan (Sudarmadji, 1985). Menurut Sabar (1996), air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah yang tidak bergerak maupun bergerak melalui media berbutir. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah (UU RI Nomor 7 Tahun 2004, 2004). Ada beberapa ubahan yang mempengaruhi keberadaan air tanah di suatu daerah, yaitu curah hujan, jenis batuan, sifat fisika dan kimia bahan penyusunnya, umur batuan, kemiringan lereng medan, tutupan lahan dan penggunaan lahan. Air tanah ditemukan pada formasi geologi permeabel yang dikenal sebagai akifer, merupakan lapisan batuan yang dapat mengandung dan melepaskan air dalam jumlah yang cukup besar. Berdasarkan keadaan dan letaknya akifer terdiri dari beberapa tipe, yaitu: (1) akifer tidak tertekan atau afiker bebas (unconfined aquifer), lapisan yang mengandung air tanah bebas, di bagian bawah dibatasi oleh lapisan kedap air dari sebelah atasnya berupa muka air. (2) akifer tertekan atau akifer terkekang (confined aquifer), lapisan yang mengadung air tanah yang terdapat pada lapisan yang dibagian atas dan di bagian bawahnya dibatasi oleh lapisan kedap air, sehingga air tanah di dalamnya berada dalam keadaan tertekan. Akifer yang terdapat di antara dua lapisan kedap air ii apabila dibor, biasanya timbul sumur artesis. (3) afiker setengah tertekan, lapisan kedap air sebelah atas akifer tidak sepenuhnya kedap air (misalnya lapisan tanah lihat), (4) akifer tengkak (perched aquifer), lapisan mengandung air terletak di atas lapisan kedap air yang tidak begitu luas. Lapisan ini berada pada zona aerasi di atas water table. Air tanah tersebut dikenal

8-364 Unit 8

sebagai air tanah tumpang, dan kurang dapat diandalkan sebagai sumber air, karena mempunyai volume air yang terbatas. Air tanah juga ditemukan pada akiklud, formasi yang mengandung air tetapi tidak mampu memindahkan jumlah air yang nyata. Formasi geologi yang tidak dapat menampung dan melepaskan air dalam jumlah yang cukup, dinamakan akifug (aquifuge). Pemanfaatan ar tanah antara lain untuk memenuhi kebutuhan domestik, industri, dan pertanian. Penggunaan air tanah yang berlebihan dapat mengakibatkan: (1) penurunan muka air tanah, sehingga menyebabkan sumber air berkurang atau kering, (2) penurunan permukaan tanah, (3) penerobosan air asin (intrusi air laut), sehingga air tanah menjadi asin dan tidak dapat dimanfaatkan. Untuk menghindari hal-hal tersebut maka harus dijaga supaya pengambilan air tanah sesuai dengan pengisian kembali. Apabila pengisian kembali cukup besar dengan kecepatan sirkulasi yang tinggi, maka dapat dilakukan pengambilan air tanah secara lebih intensif, sedangkan sirkulasinya rendah, maka pengambilan air tanah harus dibatasi. Mata air merupakan singkapan (pemunculan) air tanah pada permukaan lahan. Pemunculan air tanah pada mata air terpusat pada satu titik, bila pemunculannya melalui garis atau bidang, disebut rembesan (seepage). Berdasarkan sebab pemunculannya mata air dapat digolongkan sebagai berikut. Pertama, mata air yang muncul karena nongravitatif: mata air vulkanik, mata air thermal dan geiser. Kedua, mata air yang muncul karena tenaga gravitatif: (a) mata air depresi, terbentuk bila muka freatik terpotong oleh muka topografi, (b) mata air sentuh, lapisan permeabel berada di atas lapisan impermeabel, (c) mata air artesian, terbentuk bila air tertekan oleh tekanan hidrostatk, dan muncul singkapan akifer atau bila air menembus lapisan pembatas akifer, (d) mata air rekahan, retakan atau bukaan yang terdapat pada lapisan batuan, (e) mata air talus, yang muncul di kaki talus. Upaya merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi, pendayagunaan dan pengendalian daya rusak air dalam ruang dan waktu agar sumberdaya air dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan rakyat banyak, dinamakan pengelolaan sumberdaya air. Pengelolaan air di daerah perkotaan tidak terlepas dari prinsip bahwa air merupakan sumberdaya yang sangat terbatas dan mempunyai tingkat kerawanan yang tinggi, baik untuk kesehatan maupun konflik sosial. Dalam pengelolaan sumberdaya air perlu dilakukan secara komprehensif terhadap semua stakeholder kota secara partisipatif dengan penuh kesadaran bahwa air merupakan sumberdaya yang sangat berharga, bernilai tinggi untuk kepentingan manusia. Air juga sebagai sumberdaya ekonomis senantiasa dimanfaatkan untuk seluruh masyarakat dan merupakan hak dasar bagi seluruh manusia.

Kajian IPS SD

8-365

Sumberdaya alam hayati Indonesia dan ekosistemnya mempunyai kedudukan serta peran penting bagi kehidupan adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu perlu dikelola dan dimanfaatkan secara lestari, selaras, dan seimbang bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya, baik masa kini maupun masa depan. Sumberdaya alam hayati meliput sumberdaya nabati dan sumberdaya hewani. Dalam Subunit 2 ini Anda akan mengenal keanekaragaman sumberdaya alam hayati. Unsur-unsur sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya pada dasarnya saling tergantung antara satu dengan yang lainnya dan saling mempengaruhi sehingga kerusakan dan kepunahan salah satu unsur akan berakibat terganggunya ekosistem. Untuk menjaga agar pemanfaatan sumberdaya alam hayati dapat berlangsung dengan cara sebaik-baiknya, maka diperlukan langkah-langka konservasi sehingga sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya selalu dipelihara dan mampu mewujudkan keseimbangan serta melekat dengan pembangunan itu sendiri.

3. Sumberdaya Alam Hayati


Sumberdaya alam hayati adalah unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumberdaya alam nabati (tumbuhan) dan sumberdaya alam hewani (satwa) yang bersama dengan unsur non-hayati di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem (Dep. Kehutanan 1990). Sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya merupakan bagian terpenting dari sumberdaya alam yang terdiri dari alam hewani, alam nabati ataupun berupa fenomena alam, baik secara masing-masing maupun bersama-sama mempunyai fungsi dan manfaat sebagai unsur pembentuk lingkungan hidup. Sistem hubungan timbal balik antara unsur dalam alam, baik hayati maupun nonhayati yang saling tergantung dan pengaruh mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup, disebut ekosistem sumberdaya alam hayati. Sumberdaya alam hayati terdiri dari sumberdaya alam nabati dan sumberdaya alam hewani. Suatu ruang pertumbuhan pohon-pohon yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam non-hayati secara keseluruhan membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup, disebut hutan (Angin, 1998). Hutan antara lain berfungsi sebagai berikut. Pertama, hidroorologis, penyimpan, pengatur debit air melalui humus atau dedaunan yang busuk menjadi humus berfungsi sebagai spons dapat menyerap air hujan, mengurang erosi dan banjir. Hutan menjadi pelindung lahan terhadap erosi, angin, dan air (fungsi orologis). Kedua, kilimatologis, menambah kelembaban udara, mengurangi panas udara, mengurangi penguapan dan menjamin persediaan air bagi keperluan hidup
8-366 Unit 8

manusia. Ketiga, estetika, memberikan keindahan dan berfungsi sebagai paru-paru kota. Keempat, sosio-ekonomi memberikan pekerjaan bagi penduduk, tempat berekreasi, lintas alam, perkemahan, tempat berlindung satwa liar, memberi hasil hutan berupa kayu, rotan, dan sebagainya. Sagala (1998), berpendapat fungsi hutan sangat banyak, yaitu: (1) tempat tinggal jutaan makhluk Tuhan dalam keadaan seimbang, (2) gudang penyimpanan plasma nutfah untuk budidaya rekayasa genetika, (3) standar mengukur mutu sistem ekologi vegetasi buatan, (4) sumber kayu dan hasil hutan lainnya, (5) pelindung tanah, (6) mengatur debit air, (7) sumber bahan-bahan obatan-obatan, (8) tempat rekreasi, jasa wisata hutan, dan sebagainya. Hutan merupakan paru-paru bumi. Adanya hutan di satu daerah sangat penting artinya bagi kelestarian lingkungan hidup. Hutan mengcegah erosi dan banjir. Akarakar pepohonan di hutan menyerap air hujan dan menyimpannya di dalam tanah, sehingga persedian air tanah terpelihara. Air tanah merupakan sumberdaya yang diperlukan manusia, tumbuhan, dan hewan bagi kehidupannya. Pada lereng pegunungan curam, pohon-pohon di hutan menahan tanah sehingga tidak mudah longsor. Hutan juga menjaga kesuburan tanah, karena sisa-sisa tumbuhan yang mati cepat membusuk dan membentuk humus. Di samping memelihara kelestarian lingkungan, hutan merupakan sumberdaya alam yang kaya. Hasil hutan misalnya di Indonesia cukup banyak dan beranekaragam. Sebagian hasil tersebut untuk keperluan dalam negeri dn sebagian lagi diekspor untuk menghasilkan devisa. Berdasarkan fungsinya, hutan dikelompokkan menjadi hutan lindung, hutan produksi, hutan suaka alam dan hutan cadangan. Hutan yang perlu dipertahankan guna melindungi tanah dari erosi dan banjir, mengatur tata air dan memelihara kesuburan tanah, ditetapkan sebagai hutan lindung. Pohon-pohon di hutan lindung tidak boleh ditebang. Sebaiknya luas hutan lindung paling sedikit 30% dari luas wilayah. Hutan produksi disediakan untuk memenuhi berbagai keperluan seperti pembukaan daerah baru dan pengambil hasil hutan. Ada dua macam hutan produksi, yaitu hutan rimba dan hutan budidaya seperti Hutan Tanaman Industri (HTI). Hutan suaka alam dimaksudkan untuk melindungi dan melestarikan tumbuhan dan hewan yang langka, agar jangan punah jenisnya. Pada hutan suaka alam penebangan kayu dan perburuan hewan dilarang. Guna kepentingan rekreasi disediakan hutan wisata dan tanam baru. Hutan wisata memiliki keindahan alam serta flora dan fauna yang khas. Flora Indonesia antara lain berupa hutan mangrove, hutan rawa, hutan musim, hutan hujan tropis, sabana, dan hutan lumut. Hutan yang belum ditentukan statusnya, disebut hutan cadangan. Setelah ditentukan statusnya hutan cadangan dapat menjadi hutan lindung, hutan produksi atau hutan suaka alam.

Kajian IPS SD

8-367

Semua jenis sumberdaya alam hewani yang hidup di darat, dan atau di air, dan atau di udara, dinamakan satwa. Sedangkan semua binatang yang hidup di darat, dan atau di air, dan atau di udara yang masih mempunyai sifat liar, baik yang hidup bebas maupun dipelihara oleh manusia, disebut satwa liar. Sumberdaya hewani di Indonesia berupa keanekaragaman hewan peliharaan dan satwa yang dilindungi, keanekaragaman ikan darat dan laut. Keanekaragaman hewan peliharaan berupa hewan besar, kecil, dan unggas. Hewan peliharaan besar terdiri dari: pertama, keanekaragaman sapi (sapi Bali, sapi Madura, sapi ongole, sapi perah). Usaha peternakan ini untuk memenuhi kebutuhan akan bahan pangan protein hewani, tenaganya dan ekspor untuk menambah devisa negara; kedua, kerbau. Usaha peternakan ini untuk memenuhi kebutuhan akan bahan pangan protein hewani, tenaganya; ketiga, kuda, usaha ternak ini untuk dimanfaatkan tenaganya. Hewan kecil berupa kambing, domba, babi. Kambing dan domba untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani. Babi juga untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani, tetapi hanya untuk penduduk yang non-muslim. Hewan unggas, berupa keanekaragaman ayam (buras dan ras), itik, burung (misalnya puyuh), untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani. Beberapa satwa Primata Indonesia: Macaca fascicularis (monyet ekor panjang, monyet pemakan kepiting, monyet abu-abu, monyet Jawa). Macaca fascicularis banyak digunakan sebagai satwa primata percobaan dalam berbagai penelitian biomedis. Ada satwa yang dipelihara di beberapa kebun binatang di tanah air adalah gajah, banteng, badak, tapir. harimau, kijang, kancil atau pelanduk, treggiling, mawas, siamang, berbagai jenis buaya, jalak Bali, merak, anoa, babirusa, biawak komodo, maleo, kasuari, kakatua, cendrawasih, kanguru pohon, sebagainya. Beberapa satwa yang dilindungi di Indonesia adalah: komodo, penyu, burung hantu, ikan lumba-lumba, paus biru, kasuari, merak, beo, kakatua hitam, rangkok,, alapalap, merpati mahkota, cendrawasih, babirusa, gajah, macan tutul, tapir, badak, harimau putih, harimau, rusa, beruang madu, sipanse, orang utan, koala. Sumberdaya alam hewani di wilayah perairan laut berupa keanekaragaman ikan. Jenis ikan terumbu karang misalnya, contoh Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) merupakan jenis ikan paling berharga diantara jenis ikan terumbu karang diperdagangkan, memasok kebutuhan ikan mewah di pasaran Hongkong, Singapur (Suwelo, 2006). Selanjutnya, dikatakan ancaman terhadap ikan napoleon meliputi: (1) penangkapan secara intensif, (2) penangkapan pada malam hari dengan kapal dan alat selam scuba, (3) tidak adanya koordinasi pengelolaan tingkat regional maupun nasional secara konsisten, (4) habitus berupa terumbu karang sangat terancam oleh aktivitas manusia. Sumberdaya alam hewani di sungai, danau, sawah, rawa-rawa,

8-368 Unit 8

tambak berupa keanekaragaman ikan, udang, kepiting, dan sebagainya memenuhi kebutuhan akan protein ikan.

untuk

4. Sumberdaya Alam Mineral


Sumberdaya alam mineral meliput unsur-unsur sumberdaya mineral (bahan bakar, logam, dan non-logam) yang dieksploitasi manusia untuk memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya.Sumberdaya alam mineral meliput unsurunsur sumberdaya mineral bahan bakar logam, dan non-logam. Sumberdaya mineral bahan bakar melipu minyak bumi, gas alam dan batu bara. Besi, baja, tembaga, tima, nikel, emas, perak dan sebagainya tergolong dalam sumberdaya mineral logam. Sumberdaya alam mineral non-logam meliput keramik, gibs, fosfat, marmer, semen, garam-garaman dan sebagainya. Minyak bumi berasal dari plankton, karena mengalami penguraian tidak sempurna, maka berubah menjadi sapropelium. Sapropelim tertutup endapan yang tebal dan berlangsung lama, maka terjadi proses kimiawi, sapropelium berubah menjadi minyak bumi. Minyak bumi terdapat pada lapisan-lapisan poreus antara dua lapisan kedam, disebut tandon minyak. Lapisan tandon minyak bumi berbentuk antiklinal, kubah garam, lapisan perangkap, dan patahan. Hampir setiap pemboran minyak bumi menghasilkan juga gas alam cair, disebut LNG (Liquefied Natural Gas), seperti kilang gas alam di Bontang (Kalimantan Timur). Batu bara terbentuk dari tumbuhan pada masa Karbon yang tertimbun dan sekarang berada dalam lapisan dengan batuan sedimen yang lain. Tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan daerah tropis, seperti Galamariacea, Lepidodendrale, Pteridospermae (pohon yang daunya seperti pakis). Dari bentuk tumbuhan, menjadi batu bara antrasit mengalami proses pengarangan (inklolen). Pembebasan gas dalam proses ini mula-mula CO2 kemudian H2O hingga gas methan (CH4). Proses inklolen meliputi : (1) proses humifikasi, tekanan dan suhu rendah, menjadi gambut (turf); (2) proses metamorfosa, proses perubahan gambut menjadi batu bara muda, antrasit, grafit. Menurut kadar zat arangnya, batu bara dibedakan menjadi: kayu (50%), gambut (59 %), batu bara muda, batu bara gas, batu bara gemuk (88 %), batu bara kering (92 %), antrasit (95 %), grafit (100%). Batu bara merupakan (1) bahan mentah untuk cat, bensin, obatobatan, semen, dan sebagainya; (2) bahan bakar di tanah tinggi, kapal, kereta api, pabrik, rumah. Besi dan baja merupakan komponen utama dalam industri berat, terutama mesin. Hampir semua peralatan dibuat menggunakan bahan baku besi dan baja. Tembaga sangat dibutuhkan untuk peralatan listrik, karena tembaga merupakan pengantar listrik yang sangat baik. Tembaga juga dipakai untuk membuat kuningan dan

Kajian IPS SD

8-369

perunggu. Alumunium merupakan logam ringan yang baik untuk berbagai peralatan rumah tangga mulai dari peralatan rumah tangga hingga tubuh pesawat terbang. Timah merupakan logam berwarna putih dan tidak berkarat, digunakan untuk membuat kaleng, tube, bahan pelapis besi agar tidak berkarat, dan untuk patri. Logam ini sangat lunak, sehingga dapat dibuat sangat tipis serupa kertas. Kertas timah dipakai untuk pembungkus rokok dan permen cokelat. Bijih timah terdapat pada batuan granit. Logam mangan berwarna hitam dan berat, diperlukan untuk pembuatan batu baterai dan untuk campuran besi dalam pembuatan baja. Logam nikel berwarna putih kelabu, keras seperti besi dan tidak mudah berkarat. Nikel dicampur dengan logam lain, misalnya tembaga, untuk membuat kuningan dan perunggu. Selain itu nikel digunakan sebagai bahan pembuat uang logam. Logam emas dan perak dijadikan perhiasan, uang logam, barang kerajinan dan harta simpanan. Aspal alam terdapat di Pulau Buton, digunakan untuk melapisi badan jalan raya. Belerang didapatkan dari sekitar gunung api, digunakan dalam industri kimia, korek api, dan ban mobil. Fosfat dihasilkan dari bekas-bekas gua pada pegunungan kapur. Fosfat merupakan bahan utama untuk pembuatan pupuk yang mengandung fosfor. Batu gamping digunakan untuk bahan bangunan, bahan utama pembuatan semen dan bahan ikutan pada peleburan biji besi. Bahan ini berguna juga sebagai pupuk bagi tanah yang kekurangan zat kapur (daerah bekas rawa). Batu pualam (marmer) berasal dari batu kapur yang telah berubah bentuk, karena mendapat panas tinggi dan tekanan besar. Batu pualam digunakan untuk lantai dan lapisan tembok bangunan, nisan, patung. Intan dipakai untuk mata bor dalam penggalian bahan tambang, dan dijadikan batu permata. Kaolin berguna untuk membuat semen putih, bahan cat, dan keramik. Pasir kuarsa dipakai dalam industri gelas. Lempung merupakan bahan pembuatan bata, genting, dan gerabah.

5. Sumberdaya Alam Energi


Sumberdaya alam energi adalah sumber kekuatan yang terdapat di alam yang dimanfaatkan bagi manusia dan dapat dipergunakan sebagai sarana produksi. Ada beberapa sumber energi yang dikenal, yaitu gravitasi, berbagai kekuatan dalam bumi, dan radiasi sinar surya, energi air, energi bahan bakar, ocean thermal energy conversion (OTEC), energi angin, energi panas bumi, energi uap, energi bahan bakar, energi nuklir. Matahari merupakan reaktor agung termonuklir dalam proses reaksi fusi yang serupa dengan bom hidrogen, namun berskala besar. Atom-atom kecil seperti hidrogen bergabung membentuk atom-atom lebih besar seperti helium, energi dilepas

8-370 Unit 8

dalam bentuk gelombang alektromagnetik. Gelombang ini beragam, dari sinar X bergelombang pendek sampai gelombang radio yang sangat panjang, tetapi sebagian besar gelombang-gelombang cahaya sinar surya itu merupakan sinar ultraviolet, sinar pelangi, dan sinar infra merah yang setengah di antaranya merupakan sinar pelangi. Tidak semua energi sinar surya mencapai permukaan bumi (insolasi), sebagian dibelokkan oleh atmosfer atau dikembalikan ke alam bebas (albedo). Pada dasarnya energi Surya tidak dapat dihilangkan walaupun telah dibelokkan oleh atmosfer dan berubah menjadi bentuk-bentuk energi lain seperti energi kimia, energi kinetik atau energi panas. Sekitar 26% dari cahaya sinar surya merupakan insolasi langsung, 14% beredar pada atmosfer lapisan bawah, 25% mencapai permukaan tanah, dan 35% kembali ke alam bebas sebagai albedo. Adapun spektrum cahaya yang mencapai atmosfer berbeda dengan spektrum cahaya di atasnya karena radiasi sinar ultraviolet di stratosfer diserap oleh gas-gas ozon (03), yang diketahui sangat berguna karena manusia dapat terlindung dari penyinaran sinar ultraviolet yang berbahaya bagi kesehatan. Di samping itu sinar cahaya inframerah diserap oleh oksigen, karbondioksida, uap air, dan juga oleh ozon, dan hal ini pun penting karena turut meningkatkan suhu udara. Dalam rangka absorpsi sinar inframerah ini yang penting diperhatikan ialah sinar inframerah yang dipantulkan kembali dari permukaan bumi dan diserap oleh lapisan udara atmosfer membentuk dinding panas yang disebut pengaruh rumha kaca (greenhouse effect). Energi matahari dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, di antaranya ialah: (1) penggerak satelit buatan, (2) dipergunakan untuk kompor matahari, (3) proses fotosintesis pada tumbuhan hijau, (4) penyulingan air, (5) listrik tenaga surya, (6) pengeringan pakaian, bahan makanan, barang kerajinan. Air yang mengalir mengandung kekuatan atau energi, disebut energi kinetik. Kekuatan ini dimanfaatkan untuk memutar kincir air untuk pembangkit mesin-mesin, dan untuk membangkitkan tenaga listrik. Pada pusat pembangkit listrik tenaga air (PLTA), air yang dialirkan dengan deras akan memutar turbin, yang selanjutnya menjalankan generator atau mesin pembangkit listrik. PLTA umumnya dibangun di deceit sungai besar, air terjun, danau atau waduk. Curah hujan yang cukup dan banyaknya sungai serta pengunungan menjadikan potensi tenaga air di Indonesia cukup besar. Penggunaan air sebagai sumber energi lebih menguntungkan, karena tidak menimbulkan polusi atau kerusakan terhadap lingkungan, lagi pula tidak menghabiskan bahan bakar. Untuk Indonesia, misalnya telah dibangun banyak PLTA antara lain PLTA Asahan di Sumatera Utara, PLTA Maninjau dan PLTA Batang Asam di Sumatera Barat, PLTA Jatiluhur dan Sanguling di Jawabarat, PLTA Garung dan PLTA Wonogiri di Jawa Tengah, PLTA Wlingi dan PLTA Karangkates di Jawa

Kajian IPS SD

8-371

Timur, PLTA Riam Kanan di Kalimantan Selatan, PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara, PLTA Sadang dan PLTA larona di Sulawesi Selatan. OTEC adalah salah satu bentuk pengalihan energi yang tersimpan dari sifat air laut menjadi energi listrik. Suhu air laut akan menurun sesuai dengan bertambahnya kedalaman. Perbedaan suhu air di permukaan dengan suhu air di bagian dalam dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Perbedaan suhu secara vertikal sangat besar terjadi di laut tropis sehingga Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis sangat pontesial untuk mengembangkan OTEC sebagai salah satu energi alternatif (Dahuri, dkk., 1996). Proses pemanfaatan perbedaan suhu air di permukaan laut, biasanya menggunakan pusat pembangkit energi yang ditempatkan di permukaan dan dilengkapi dengan sebuah pipa panjang yang menjulur ke arah dasar laut sehingga perbedaan suhu mencapai 20C. Keadaan tersebut dapat terjadi pada kedalaman lebih dari 1.000 meter. Dengan menggunakan pompa, air dingin dari kedalaman dialirkan ke permukaan, selanjutnya digunakan untuk mengubah amoniak dari bentuk gas menjadi cair. Amoniak cair lalu dipanaskan oleh air hangat permukaan sehingga menguap menjadi gas kembali. Selama proses perubahan dari fase cair menjadi fase gas dan fase gas menjadi fase cair, amoniak berputar membuat siklus yang dapat menggerakan turbin sehingga dapat dihasilkan daya listrik. Gelombang laut sangat pontesial untuk dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Pembangkit listrik selama ini sesuai dibangun di daerah perairan yang memiliki angin yang cukup kuat dan dasar perairan pesisir yang memungkinkan gelombang dapat mencapai pantai secara pararel (sejajar). Pasang surut dapat dikonversi menjadi energi listrik, terutama pada daerah-daerah teluk atau estuaria yang memiliki amplitudo pasang surut 5 samapi 15 meter. Metode yang digunakan adalah mengendalikan ketinggian muka air dengan membangun dam. Secara alami, permukaan air teluk atau kolam perairan yang dibatasi dengan bangunan permanen, akan naik dan turun setiap harinya. Energi kinetik dari gerak itulah yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin pembangkit tenaga listrik. Perkiraan total energi yang dapat dihasilkan oleh pasang surut diperkirakan mencapai 3x10 6 megawatt atau 3x10 12 kilowatt. Tenaga pasang surut mulai dikembangkan secara komersial oleh perancis sejak tahun 1966. pembangkit listrik tenaga pasang surut di daerah Estuarian Rance merupakan yang pertama di dunia dan dapat menghasilkan 240 megawatt (dapat menghidupkan 10 2 bola lampu berkekuatan 240 waat sekaligus). Manusia dapat dimanfaatkan energi angin sebagai sumber tenaga untuk menjalankan kincir angin. Kincir digunakan untuk memompa air, memompa minyak bumi (Arizona, proyek polderisasi (Belanda), memompa air tanah di daerah karst

8-372 Unit 8

untuk memenuhi kebutuhan air domestik. Pada daerah banyak gunungapi kadangkadang dijumpai tenaga panas yang besar di dalam bumi. Panas ini keluar ke permukaan bumi dalam bentuk air panas atau uap panas. Energi panas dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Pusat listrik tenaga panas bumi (PLTP) telah dibangun antara lain di daerah Dieng, Kamojang dan Gunung Salak. Penelitian telah dilakukan untuk membangun PLTP di Lahendong (Sulut), dan Ulumbu (Manggarai). Turbin yang menggerakan generator juga dapat dijalankan dengan tenaga uap. Uap itu diperoleh dari air yang dipanaskan di dalam tangki besar, dengan memakai bahan bakar batu bara, atau minyak. Arus uap panas akan memutar turbin. Pusat listrik tenaga uap (PLTU) telah didirikan di Sumatera Selatan, Jawa (Muara Karang dan Gresik), Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Sejak industri minyak bumi berkembang pada awal abad ke-20, bahan bakar minyak menjadi sumber energi utama, demikian juga gas bumi dan batu bara. Persediaan bahan bakar minyak bumi dan batu bara pada suatu ketika akan habis tanpa ada bahan penggantinya, karena proses pembentukan bahan tersebut memerlukan waktu berjuta-juta tahun. Pusat pembangkit listrik tenaga nuklir banyak terdapat di negara-negara maju. Energi nuklir berasal dari mineral disebut Uranium. Bila inti atom Uranium dipecahkan, ia melepaskan panas yang sangat tinggi. Panas ini mendidihkan air dan menghasilkan uap, yang memutar turbin. Untuk Indonesia penggunaan energi nuklir masih dalam taraf penelitian.

Latihan 2
1. Uraikan manfaat sumberdaya lahan dan buatlah bagan pentahapan evaluasi sumberdaya lahan secara tidak langsung. 2. Mengapa air digolongkan dalam sumberdaya alam dapat pulih? Uraikan pengertian pencemaran air dan baku mutu air! 3. Jelaskan pengertian sumberdaya alam hayati dan ekosistem sumberdaya alam hayati? 4. Mengapa intan dipakai untuk mata bor dalam penggalian bahan tambang ? dan bagaimana cara memperoleh batu pualam atau marmer ? 5. Lengkapilah tabel di bawah ini tentang sumberdaya energi yang dipakai di lingkungan Anda!

Kajian IPS SD

8-373

Tabel Sumber Energi yang dipakai No Kegunaan 1. Menjalankan kendaraan bermotor 2. Memasak di dapur 3. Menghidupkan mobil mainan 4. Mengeringkan gabah 5, Penerangan malam hari 6. Menghidupkan kipas angin 7. Menyetrika pakaian 8. Menghidupkan TV 9. Mengeringkan pakaian 10 Membakar sate Sumber Energi

Rambu-Rambu Jawaban Latihan 2


1. a. Manfaat sumberdaya lahan: habitus dan sumber hidup manusia. Sumber hidup manusia: pertanian dan nonpertanian. a. Bagan pentahapan evaluasi sumberdaya lahan secara tidak langsung.
Faktor-faktor lingkungan alami

Karakteristik Lahan

Kualitas Lahan Faktorfaktor: Teknis Sosial Politik Ekonomis

Kesesuaian lahan

Kemampuan Lahan

Nilai Lahan

Penggunaan Lahan Optimum

8-374 Unit 8

2. a. Air merupakan sumberdaya alam yang dapat pulih (renewable resources) oleh alam melalui siklus hidrologi. b. Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai peruntukannya. Batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain yang ada atau unsur pencemar yang ditenggang adanya dalam air pada sumber air tertentu sesuai dengan peruntukannya, disebut baku mutu air. 3.a. Sumberdaya alam hayati adalah unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumberdaya alam nabati (tumbuhan) dan sumberdaya alam hewani (satwa) yang bersama dengan unsur non-hayati di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem sumberdaya alam hayati b. Sistem hubungan timbal balik antara unsur dalam alam, baik hayati maupun nonhayati yang saling tergantung dan pengaruh mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup, disebut ekosistem sumberdaya alam hayati. 4. a. Intan merupakan batuan yang tingkat kekerasannya paling tinggi, sehingga dipakai untuk mata bor. b. Batu marmer diperoleh dengan cara mengambil bongkah-bongkah batu pualam/marmer dari bukit-bukit, lalu bongkah itu digergaji menjadi lempengan.

Rangkuman
Sumberdaya alam (natural resources) merupakan segala komponen lingkungan hidup yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia. Sumberdaya alam terdiri dari: Pertama, sumberdaya alam yang dapat pulih (renewabel natural resources), sumberdaya alam yang dapat pulih kembali secara alamiah atau secara budidaya setelah dimanfaatkan seperti sumberdaya alam hayati, sumberdaya energi yang dihasilkan oleh alam (surya, pasut, angin, air). Kedua, sumberdaya alam yang tidak dapat pulih (non-renewabel natural resources), semua sumberdaya alam yang tidak dapat dipulihkan kembali setelah digunakan atau jika dipulihkan kembali tidak karena biaya pemulihan lebih besar
Kajian IPS SD

8-375

dari hasil pemulihannya, seperti sumberdaya mineral. Ketiga, sumberdaya alam yang tidak akan habis (lasting natural resources), semua sumberdaya alam dalam bentuk jasa-jasa lingkungan (environmental services) seperti keindahan panaroma yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan wisatan rekreasi; kesejukan udara yang bermanfaat bagi keseharan dan kenyamanan hidup.

Tes Formatif 2
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar dengan cara melingkari huruf A, B, C, atau D di depan jawaban tersebut !. 1. Pengumpulan data sumberdaya lahan, meliputi klasifikasi, pemetaan, pemerian, analisis dan evaluasinya, disebut .... A. identifikasi sumberdaya lahan B. analisis sumberdaya lahan C. inventarisasi sumberdaya lahan D. evaluasi sumberdaya lahan 2. Pada evaluasi sumberdaya lahan secara langsung, sumberdaya lahan langsung melalui . A. percobaan, data produktivitas pertanian B. prediksi kualitas sumberdaya lahan C. prediksi komposit sumberdaya lahan D. estimasi kesesuaian, kemampuan, dan nilai sumberdaya lahan 3. Sifat komposit yang gayut untuk suatu penggunaan, yang ditentukan oleh seperangkat karakteristik lahan yang berinteraksi, disebut . A. nilai lahan B. kesesuaian lahan C. kemampuan lahan D. kualitas sumberdaya lahan 4. Nilai sumberdaya lahan didasarkan atas pertimbangan ... misalnya nilai sewa A. kualitas lahan B. kesesuaian lahan C. kemampuan lahan D. finansial
8-376 Unit 8

5. Air tergolong dalam sumberdaya alam .... A. renewable resources B. nonrenewable resources C. lasting natural resources D. environmental services 6. Banjir bandang yang terjadi dalam waktu yang relatif singkat, dan surface runoff meningkat dengan cepat seperti yang terjadi di Kota Semarang, disebut ... A. flood plain B. flood plain flash flood C. galodo D. mass-wasting 7. Unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumberdaya alam nabati (tumbuhan) dan sumberdaya alam hewani (satwa) yang bersama dengan unsur non-hayati di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem sumberdaya alam hayati disebut A. lingkungan hidup B. lingkungan geografis C. sumberdaya alam hayati D. ekosistem. 8. Kawasan hutan untuk melindungi dan melestarikan sumberdaya alam hayati, disebut A. hutan suaka alam B. hutan lindung C. hutan produksi D. hutan cadangan. 9. Pada suatu wilayah dianjurkan agar memiliki hutan lindung paling sedikit ... dari luas wilayah A. 20 % B. 30% C. 40% D. 50% 10. Danau Tiga warna Kelimutu di Pulau Flores (NTT) tergolong dalam..... A. renewable resources. B. nonrenewable resources. C. lasting natural resources. D. environmental services Cocokan hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang ada di bagian akhir unit ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan formulasi di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar tersebut.

Kajian IPS SD

8-377

Jumlah Jawaban Anda yang benar _____________________________ Tingkat Penguasaan = 10

x 100 %

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90 % - 100 % 80 % - 89 % 70 % - 79 % < 69 % = baik sekali = baik = cukup = kurang.

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas Anda dapat meneruskan dengan Unit 9. Bagus ! Akan tetapi, bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Subunit 2, terutama bagian yang Anda belum kuasai.

8-378 Unit 8

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1 1. A 2. B 3. D 4. C 5. C 6. B 7. A 8. A 9. C 10. A

Tes Formatif 2 1. D 2. A 3. B 4. D 5. A 6. B 7. C 8. B 9. A 10. D

Kajian IPS SD

8-379

Daftar Pustaka
Angin, Ignas Suban., 1998, Geografi Sumberdaya, Kupang: Prodi Pendidikan Geografi Jurusan PIPS FKIP Undana. Dahuri, Rokhmin., J. Rais, S.P. Ginting, M.J. Sitepu., 2001, Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu, Jakarta: PT Pradnya Paramita. Dent, David dan A. Young, 1981, Soil Survey and Land Evaluation, London: George Allen & Unwin. Departemen Kehutanan RI, 1990, UU RI Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Jakarta: Departemen Kehutanan RI Gunawan, Wawan dan Wahyu Catur Adinugroho, 2006, Mangrove Taman Nasional Kutai: Secercah Harapan Yang Tersisa, Warta Konservasi Lahan Basah, 2 (14):20-27. Hermawan, Wahyu dan I.N.N Suryadiputra, 2006, Laguna di Pantai Barat Aceh, Warta Konservasi Lahan Basah, 2 (14): 5-7. Kalistaningsih, Anggita, 2006, Situ Babakan: Lahan Basah Pendukung Perkampungan Budaya Betawi, Warta Konservasi Lahan Basah, 2 (14): 25. Rais, Jacub, 2004, Menata Ruang Darat-Laut-Atmosfer Terpadu Dengan pendekatan Interaksi DAS Pesisir, dalam Jacub Rais, et al, Menata Ruang Laut Terpadu, 1-29, Jakarta: : PT Pradnya Paramita. Sabar, Arwin., 1996, Tantangan dan Upaya Pengelolaan Sumberdaya Air: Studi Kasus Cekungan Bandung, Jakarta: PPSL-Dikti. Depdikbud. Sagala, APS., 1998, Peran Unit Perencanaan Pada Manajemen Lahan Kehutanan Indonesia, Majalah Kehutanan Indonesia, 7 (11): 20-23.

8-380 Unit 8

Sitorus, R.P. Santun., 1995, Evaluasi Sumberdaya Lahan, Bandung: Tarsito. Sudarmadji, 1997, Memanfaatkan Air Tanah Sekaligus Menjaga Kelestariannya, Kompas, 3 September 1997. Suwelo, Ismu Sutanto, 2006, Ekspor Ikan Napoleon, Warta Konservasi Lahan Basah, 3 (14): 28-29. Suwelo, Ismu Sutanto dan Yuliadi Suparmo, 2006, Suaka Margasatwa Muara Angke Sebagai Lahan Basah Tersisa di Jakarta Perlu Diselamatkan, Warta Konservasi Lahan Basah, 3 (14): 4-6. Soerjani, Mohamad., 1994, Masalah Lingkungan Dalam Pembangunan Berkesinambungan dan Berwawasan Lingkungan, Jakarta: Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UI. PT Mitra Info, Kumpulan Peraturan Bidang Lingkungan Hidup dan Amdal Tahun 2000, Jakarta: PT Mitra Info. Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 2004, 2004, Pengelolaan Sumberdaya Air, Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Kajian IPS SD

8-381

Unit 9
INDIVIDU MASYARAKAT DAN NEGARA
S.P. Taneo Pendahuluan

etiap orang dilahirkan sebagai makhluk individu. Individu adalah seorang manusia yang khas, ia mempunyai kemampuan dan kebutuhan yang berbeda

antara satu dengan yang lainnya. Untuk mengembangkan kemampuan dan memenuhi kebutuhannya, ia tidak bisa berdiri sendiri, ia membutuhkan orang lain. Karena itulah ia hidup berkelompok membentuk masyarakat. Dalam mengatur kehidupan berkelompok di buatlah norma atau aturan-aturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dengan tujuan untuk menjaga kestabilan, keamanan, dan ketertiban bersama. Setiap individu dalam masyarakat mempunyai kedudukan dan peranan yang berbeda, sehingga memungkinkan untuk saling bekerja sama, saling membentuk, saling mendukung untuk mencapai tujuan yang sama. Individu senantiasa berhubungan dengan individu lainnya. Dalam melakukan hubungan tersebut mereka saling pengaruh-mempengaruhi dan saling menyesuaikan diri sehingga timbul proses sosial. Proses sosial yang terus berlanjut dan teratur akan menyebabkan perubahan sosial budaya dalam kelompok. Dari Unit 9 ini, Anda diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Mampu menjelaskan hubungan antara individu dan masyarakat dalam pandangan Pancasila dan memahami kehidupan bermasyarakat. 2. Menjelaskan pengertian struktur, pranata, dan proses sosial budaya. 3. Menjelaskan prinsip dari sistem pemerintahan Indonesia. 4. Menjelaskan sumber-sumber hukum yang berlaku di suatu Negara. 5. Menjelaskan mengapa hukum diperlukan dalam suatu masyarakat. 6. Mengidentifikasi hak-hak dan kewajiban warga negara di dalam UUD 1945.

Kajian IPS SD

9-383

Penguasaan individu, masyarakat dan negara dalam proses sosial budaya, sangat penting bagi anda sebagai guru SD. Untuk membantu Anda menguasai unit ini akan disajikan bahasa dan latihan-latihan pada bagian uraian sebagai berikut. 1. Individu dan masyarakat. 2. Struktur, pranata dan proses sosial budaya. 3. Masyarakat sebagai unsur pemerintah dan negara. a. Negara b. Prinsip dasar pemerintah c. Hukum dan peraturan Perundang-undangan d. Warga masyarakat dan warga negara Agar berhasil dengan baik mempelajari unit ini, ikutilah petunjuk berikut ini: 1. Bacalah dengan cermat pendahuluan unit ini agar memahami bagaimana dan untuk apa mempelajari unit ini. 2. Bacalah dengan cermat unit ini untuk menemukan kata-kata kunci yang dianggap penting dan merupakan hal baru. 3. Tangkap sari dari unit ini melalui pemahaman sendiri yang kemudian di diskusikan 4. Memantapkan pemahaman Anda melalui diskusi kelompok kecil mengenai

individu, masyarakat dan negara yang dihubungkan dengan pengalaman hidup sehari-hari. Untuk itu Anda diminta mempelajari Unit 9 ini dengan tuntas.

9-384 Unit 9

Subunit 1 Individu dan Masyarakat

erhatikan orang-orang di sekeliling Anda, apakah ada orang yang benar-benar sama dengan orang lain, baik dari segi fisik, maupun psikis (jiwanya)? Jawaban

tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang sama persis dalam segala hal dengan orang lain. Setiap orang adalah khas menjadi dirinya sendiri. Setiap orang dilahirkan sebagai makhluk individu, individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyebut suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Untuk menyebut individu sering digunakan sebutan orang seorang atau manusia perseorangan Sebagai individu, manusia merupakan suatu sistem yang terdiri atas subsystem jasmani dan subsystem rohani. Proses pembentukan individu menjadi pribadi dipengaruhi faktor pembawaan dan faktor lingkungan. Faktor pembawaan yang dia miliki berupa potensi fisik-biologis dan potensi mental psikologis. Kedua potensi ini dibawa seseorang sejak lahir, faktor lingkungan pun memberikan pengaruh besar bagi perkembangan pribadi seseorang. Jika Anda perhatikan secara seksama, apakah ada manusia sebagai individu yang bisa hidup sendiri sejak lahir tanpa ada bantuan manusia lainnya. Tentu jawabannya tidak. Manusia membutuhkan pertolongan orang lain untuk bisa bertahan hidup. Ketergantungan seorang anak manusia memerlukan waktu yang jauh lebih panjang dari pada masa ketergantungan anak hewan. Manusia sudah besar atau dewasapun, tidak bisa mencukupi semua kebutuhan hidupnya oleh diri sendiri. Ia membutuhkan orang lain dengan saling ketergantungan, jadi seorang manusia berkedudukan bukan hanya sebagai makhluk individu, melainkan juga sebagai makhluk sosial karena individu hidup dalam suatu masyarakat, baik dalam lingkungan masyarakat kecil maupun masyarakat luas. Mungkin Anda bertanya apa sebenarnya yang disebut masyarakat itu? Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengetahui diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan.

Kajian IPS SD

9-385

Untuk lebih memahami individu dan masyarakat selanjutnya akan dibahas berturut-turut menyangkut: 1. Individu dengan bagian bahasannya: a. Manusia selaku individu b. Manusia selaku makhluk sosial 2. Masyarakat dengan bagian bahasannya: a. Pengertian masyarakat b. Status dan peran individu dalam masyarakat c. Fungsi Pancasila bagi kehidupan masyarakat bangsa dan negara Indonesia d. Pancasila sebagai acuan nilai, moral, norma dan hukum dalam masyarakat.

A. Individu
1. Manusia selaku individu. Individu adalah seseorang atau seorang manusia secara utuh, Utuh di sini diartikan sebagai suatu sifat yang tidak dapat dibagi-bagi. Merupakan itu satu kesatuan antara jasmaniah dan rohaniah yang melekat pada diri seseorang. Setiap individu mempunyai ciri khas yang berbeda dengan individu lainnya, seperti bentuk fisik, kecerdasan, bakat, keinginan, perasaan dan memiliki tingkat pemahaman atau arti tersendiri terhadap suatu objek. Jadi individu adalah kondisi internal dari seorang manusia yang berfungsi sebagai subjek. Manusia selaku individu mempunyai 3 naluri yaitu: a. Naluri untuk mempertahankan kelangsungan hidup; b. Naluri untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan; dan c. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan.

a) Naluri mempertahankan kelangsungan hidup Naluri untuk mempertahankan hidup telah menimbulkan berbagai kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang paling mendasar adalah kebutuhan fisiologis yang terdiri dart makan. minum dan perlindungan. Semua kebutuhan tersebut didapat dari lingkungan di mana manusia tinggal, dan dalam memanfaatkan lingkungan tersebut membutuhkan teknologi.
9-386 Unit 9

Teknologi dapat diartikan sebagai cara-cara atau alat yang dipergunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi teknologi tidak hanya mencakup peralatan modern atau mesin saja. Panah untuk berburu, bertani berpindah-pindah dan alat atau cara sederhana lain termasuk ke dalam teknologi Kebutuhan manusia sangat beragam dan kebutuhan ini lebih mudah dipenuhi kalau individu hidup berkelompok dengan individu lainnya. b) Naluri mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan Naluri untuk mempertahankan keturunan, menuntut adanya kebutuhan akan rasa aman (safety need) baik dari gangguan cuaca yang tidak nyaman binatang liar atau manusia lain. Pakaian yang dibuat dari berbagai jenis bahan dan model disesuaikan dengan kondisi cuaca. Perumahan dengan bermacam-macam bahan dan juga bentuk, pada dasarnya adalah usaha untuk memperoleh rasa aman dari berbagai gangguan. Adapun keanekaragaman bahan dan model yang dipergunakan sangat tergantung pada lingkungan. Seperti rumah di daerah tropis umumnya dibuat dari kayu atau bambu dengan model atap segitiga atau kerucut dan seringkali bawahnya tidak langsung menyentuh tanah, tapi bertonggak atau berkolong. Di iklim sedang rumah banyak dibangun dari bata atau tanah, atapnya rata atau datar, sedangkan di daerah dingin orang Eskimo membuat rumah dari es dengan bentuknya yang bulat saja. Semua itu sangat tergantung pada Cuaca dan bahan mentah yang ada di lingkungannya. Perkawinan selain untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia, juga merupakan cerminan dari adanya ketergantungan individu terhadap individu lain dan adanya naluri untuk meneruskan keturunan. c) Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan Setiap manusia mempunyai naluri untuk ingin tahu tentang sesuatu yang ada di sekitarnya, baik itu lingkungan alam maupun lingkungan manusia lainnya. Adanya perbedaan alam seperti dataran, perbukitan, pegunungan perbedaan penyebaran tumbuhan dan hewan; perbedaan fisik manusia

Kajian IPS SD

9-387

seperti ada yang berkulit hitam, putih sawo matang, berbadan jangkung, pendek dan sebagainya; perbedaan budaya manusia seperti dalam hal cara makan ada yang makan pakai tangan, sendok, sendok garpu dan pisau; perbedaan dalam berpakaian. mata pencaharian. bentuk rumah dan sebagainya. Semua itu telah mendorong manusia untuk mencari tahu Pertanyaan apa, mengapa, bagaimana dan siapa telah melahirkan sistem pengetahuan. yang kemudian disusun menjadi sistematis melalui aturanaturan tertentu sehingga melahirkan ilmu pengetahuan. ilmu pengetahuan ini pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan spiritual atau batin manusia. Sedangkan penerapan ilmu pengetahuan dalam bentuk cara dan alat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut teknologi. Jadi teknologi adalah berbagai cara atau alat untuk memenuhi kebutuhan material manusia. Keduanya tidak dapat dipisahkan untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan manusia baik selaku individu maupun masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki individu tidak seluruhnya hasil dari pengalaman sendiri, tapi lebih banyak dari belajar dan meniru dari orang lain. Karena itu dalam memenuhi naluri ingin tahu dari mencari kepuasanpun tidak dapat dipisahkan: dari kehidupan kelompok. 2. Manusia selaku makhluk sosial Walaupun individu adalah satuan yang berdiri sendiri dan memiliki kemampuan serta kebutuhan yang tersendiri pula, namun dalam usaha memenuhi kebutuhan dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya tidak dapat sendiri. Ia selalu membutuhkan individu lain. Ketergantungan individu terhadap individu lain sangat tinggi. Sejak ia dilahirkan sampai meninggal membutuhkan bantuan orang lain. Manusia adalah makhluk yang tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kalau binatang dalam waktu singkat ia dapat berdiri dan mencari makan sendiri, maka manusia membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk dapat berdiri dan mencari makan sendiri. .Pada masa bayi sepenuhnya manusia tergantung kepada individu lain. Ia belajar berjalan, belajar makan, belajar berpakaian belajar membaca, belajar membuat sesuatu

9-388 Unit 9

dan sebagainya, memerlukan bantuan orang lain yang lebih dewasa. Semakin sering dan rajin belajar semakin berkembang kemampuannya. Semakin besar individu ketergantungannya terhadap seseorang semakin berkurang, tapi bukan berarti tidak membutuhkan orang lain. Karena sepintar apa pun manusia pada dasarnya tidak bisa memenuhi segala kebutuhan dengan cara memproduksi sendiri. Misalnya dia pandai bertani menghasilkan padi, tapi tidak bisa membuat baju, membuat rumah, atau peralatan lain Padahal ia membutuhkan kain baju, minuman, perumahan dan alat lainnya. Dengan kepandaiannya itu ia menjual dan membeli keperluan hidupnya dari orang lain. Timbul pertukaran barang dan jasa. Berarti dalam kehidupan manusia saling tergantung antara individu yang satu dengan individu yang lainnya. Malinowski (1949), salah seorang tokoh ilmu Antropologi dari Polandia menyatakan bahwa ketergantungan individu terhadap individu lain dalam kelompoknya dapat terlihat dari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialnya yang dilakukan melalui perantaraan kebudayaan. Seperti manusia membutuhkan makanan, maka ia memerlukan pengetahuan tentang alat-alat yang dipergunakan untuk memperoleh makanan. Dalam hal ini sistem pengetahuan diperlukan. Sistem pengetahuan ini tidak seluruhnya hasil pengalaman sendiri, tapi perlu pula belajar dan mencontoh atau meniru dari orang lain yang lebih dulu tahu Kemampuan meniru dan belajar ini adalah kemampuan khas manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Dengan belajar dan meniru, ia dapat menghasilkan berbagai alat yang berdaya guna dan berhasil guna tinggi. Perkawinan selain mensahkan hubungan biologis dua individu yang berjenis kelamin berbeda menurut budaya masyarakat tertentu, Juga dapat berfungsi sebagai wahana penerus keturunan (reproduksi). Dalam keluarga terlibat hubungan kasih sayang, rasa memiliki, melindungi, pembelajaran terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dalam keluarga terjalin hubungan sosial, ekonomi dan politik. Sehingga keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang satu sama lain saling terikat.

Kajian IPS SD

9-389

Rasa aman secara khusus tergantung kepada adanya sistem perlindungan dalam rumah, pakaian dan peralatan. Perlindungan secara umum, dalam pengertian gangguan atau pun kelompok lain akan lebih mudah diwujudkan kalau manusia berkelompok. Untuk menghasilkan keamanan dan

kenyamanan hidup berkelompok ini, diciptakan aturan-aturan dan kontrolkontrol sosial tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh setiap anggota kelompok. Selain itu ditentukan pula siapa yang berhak mengatur kehidupan kelompok untuk tercapainya tujuan bersama. Manusia adalah makhluk sosial. Sosial berasal dari kata socius yang artinya kawan. Kawan dalam ilmu sosiologi tidak hanya diartikan sebagai teman bekerja sama tapi juga lawan. Jadi semua orang yang dapat mempengaruhi atau mengundang reaksi orang lain untuk berperilaku diartikan sebagai kawan. Dalam hidup dan perkembangannya, baik langsung ataupun tidak, manusia membutuhkan karya dan jasa orang lain. Manusia mempunyai emosi atau perasaan dan perasaan ini perlu ditanggapi atau direspon oleh orang lain. Seperti rasa suka, duka, senang, disukai, rasa memiliki, kasih sayang, marah, dan sebagainya. Manusia baru mempunyai makna atau arti dalam hidup kalau Ia hidup berkelompok dengan orang lain. Dalam ceritera kehidupan manusia seperti Tarzan misalnya sesederhana apapun kehidupannya, perlu komunikasi dan interaksi dengan orang lain. Kalau ia hidup tetap sendiri, ceriteranya tidak pernah berkembang dan tamat tanpa kesan, karena itu dalam kehidupannya lahirlah seorang teman hidup sehingga membuat ceritera menjadi semakin ramai dan berkembang.

B. Masyarakat
1. Pengertian Masyarakat Masyarakat, dalam Bahasa Inggris disebut society artinya sekelompok manusia yang hidup bersama, saling berhubungan dan mempengaruhi, seting terikat satu sama lain sehingga melahirkan kebudayaan yang sama.

9-390 Unit 9

Pengertian sekelompok manusia di sini, tidak mempunyai batas yang jelas harus berapa orang tapi jumlahnya minimal harus 2 orang. Ralph Linton (1957) seorang ahli antropologi, mengartikan masyarakat sebagai kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah dirumuskan dengan jelas. Herkovits ahli antropologi yang lain, mengartikan masyarakat sebagai sekelompok individu yang tersusun mengikuti suatu cara hidup tertentu. Selanjutnya Selo Sumardjan seorang sosiolog Indonesia mengartikan masyarakat sebagai orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Anderson dan Parker (Astrid Susanto 1977) menyebutkan secara rinci bahwa masyarakat adalah sebagai berikut. 1) Adanya sejumlah orang. 2) Tinggal dalam suatu daerah tertentu. 3) Mengadakan hubungan satu sama lain. 4) Sating terikat satu sama lain karena mempunyai kepentingan bersama. 5) Merupakan suatu kesatuan sehingga mereka mempunyai perasaan solidaritas. 6) Adanya saling ketergantungan. 7) Masyarakat merupakan suatu sistem yang diatur oleh norma-norma aturan-aturan tertentu. 8) Menghasilkan kebudayaan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat merupakan kumpulan individu-individu yang telah cukup lama bergaul mengikuti tata cara yang sama sehingga merupakan satu kesatuan. Berdasarkan tempat tinggal kita mengenal masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Perbedaan antara perkotaan dan pedesaan dapat dilihat dari: 1) Penggunaan lahan: Pedesaan : sebagian besar untuk pertanian, dan sebagian kecil untuk bangunan baik rumah maupun fasilitas sosial

Kajian IPS SD

9-391

Perkotaan: sebagian besar untuk bangunan 2) Mata pencaharian penduduk: Pedesaan : agraris; ruang kerjanya alam terbuka, peranan cuaca, sangat besar Perkotaan : bukan agraris; ruang kerja umumnya - dalam ruangan; cuaca tidak banyak berpengaruh. 3) Jumlah dan kepadatan penduduk: Pedesaan : relatif sedikit dan jarang kepadatannya. Perkotaan : penduduknya banyak dan kepadatannya tinggi. 4) A) Pendidikan dan keterampilan penduduk: Pedesaan : relatif rendah dan sama. Perkotaan : relatif tinggi, keterampilan beragam dan terspesialisasi. 5) Kontak sosial: Pedesaan : bersifat langsung (face to face) dan terbatas. Perkotaan : banyak yang bersifat tidak langsung dan tinggi.

6) Hubungan sosial: Pedesaan : primer atau gemeinschaft artinya akrab, adanya ikatan batin yang kuat, saling mengenal tidak memperhitungkan untung rugi Perkotaan : sekunder atau gesellshaf artinya berdasarkan kepentingan atau kegunaan dan memperhitungkan untung rugi. 7) Mobilitas penduduk Pedesaan : rendah Perkotaan : tinggi 8) Status sosial Pedesaan : relatif stabil Perkotaan : tidak stabil 9) Stratifikasi sosial: Pedesaan : sederhana dan sedikit Perkotaan : kompleks dan banyak

9-392 Unit 9

Menurut Soejono Soekanto (1987) beberapa ciri masyarakat perkotaan yang menonjol adalah: 1) kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan pedesaan Hal ini disebabkan adanya cara berpikir yang rational, yang berdasarkan pada perhitungan-perhitungan eksak; 2) orang kota umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus tergantung pada orang lain; 3) pembagian kerja lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata 4) kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak diperoleh dari pada warga desa; 5) jalan pikiran yang rational menyebabkan interaksi sosial berdasar kepentingan dari pada faktor pribadi; 6) jalan kehidupan yang cepat mengakibatkan pentingnya faktor waktu; dan 7) perubahan sosial tampak jelas dan cepat sebagai akibat terbukanya pengaruh dari luar.

Menurut Selo Sumardjan masyarakat perkotaan mempunyai ciri: 1) Hubungan antarmanusia terutama berdasarkan atas kepentingan pribadi; 2) Hubungan dengan masyarakat lain terbuka; 3) Kepercayaan yang kuat pada manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana untuk senantiasa meningkatkan kesejahteraan masyarakat 4) Masyarakat tergolong-golong menurut macam-macam profesi. D keahlian; 5) Tingkat pendidikan formal adalah tinggi dan merata; 6) Hukum yang berlaku hukum tertulis; 7) Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar yang berdasarkan atau Penggunaan uang

Kajian IPS SD

9-393

2. Status dan Peran Individu dalam masyarakat Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran (role) dan kedudukan (status) yang berbeda Petani adalah pola perilaku yang diharapkan dan seseorang yang mempunyai posisi (status) tertentu. Sedangkan kedudukan (status) adalah posisi seseorang dalam kelompok. Mengingat setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu dapat berstatus dan berperan di beberapa kelompok sesuai dengan kepentingannya itu. Contoh dalam keluarga terdapat ayah, ibu dan anak. Ayah mempunyai status sebagai kepala rumah tangga, karena itu ia dituntut untuk berperan sebagai pemimpin dalam rumah, seperti ayah bagi anak-anak, pencari nafkah dan seperangkat perilaku lainnya yang melekat dengan sifat ayah yang baik. Di kantor, ayah berfungsi sebagai karyawan biasa, berarti Ia mempunyai pemimpin dan ayah harus taat dan patuh terhadap aturan-aturan yang dibuat oleh pimpinan kantornya. Selain itu ayah di masyarakat berstatus pula sebagai ketua RW berarti ia harus membimbing, mengarahkan, membina setiap warga RW yang dipimpinnya. Ayah mempunyai kegemaran sepak bola, karena itu ia masuk dalam organisasi sepak bola. Sebagai anggota ia pun wajib berperan sebagai anggota yang baik dalam organisasi tersebut dengan taat dan patuh terhadap aturan yang telah ditentukan. Setiap individu harus berperilaku atau berperan sesuai dengan kedudukannya agar ia dapat diterima dan diakui keberadaannya: Karena setiap organisasi mempunyai aturan sendiri, maka sanksi yang diberikan oleh setiap organisasi kepada anggota yang melanggarpun berbeda pula. Sanksi ini bertujuan untuk menjaga keutuhan, keseimbangan, kestabilan kelompoknya sehingga tujuan kelompok dapat tercapai. Contoh: antara sepak bola, tinju atau bola voli mempunyai aturan yang beda. Setiap orang dalam tim sepak bola mempunyai tugas dan peran yang berbeda, kiper menjaga gawang, ada penyerang dan ada yang

mempertahankan bola. Tapi tujuannya sama yaitu mendapatkan kemenangan. Dalam sepak hula tidak boleh mempergunakan aturan tinju, dan bila itu jadi

9-394 Unit 9

maka akan dikenakan sanksi berupa kartu merah, kuning atau dikeluarkan dari permainan sesuai dengan tingkat kesalahannya. Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang mempunyai peran dan tugas yang berbeda. Tugas seorang dokter berbeda dengan guru, petani, supir atau ABRI. Tapi masing-masing saling membutuhkan, saling bekerja sama untuk capai tujuan yang sama yaitu terpenuhinya kebutuhan dan mencapai kesejahteraan. Dengan Demikian peran dan kedudukan sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan integritas sosial. Contoh lain bila seorang ayah tidak memberikan keteladanan kepada anaknya, bila guru, petani, dokter, ABRI, supir tidak melaksanakan peranannya dengan baik, maka akan terjadi penyimpangan dan goncangan-goncangan yang dapat mengganggu kestabilan hidup bermasyarakat. Kedudukan atau status seseorang dalam masyarakat ada 2 macam: 1) Ascribed status, yaitu kedudukan yang diperoleh tanpa melalui perjuangan atau usaha sendiri. Biasanya diperoleh melalui kelahiran, seperti seorang anak yang bergelar radon, otomatis anaknya juga bergelar raden. Seorang anak menjadi raja karena ayahnya adalah raja. Seorang anak yang berasal dari kasta sudra dalam masyarakat Hindu, akan tetap berkasta sudra walaupun ia mempunyai kepintaran dan keterampilan yang tinggi. Status ini sering pula disebut sebagai status yang tertutup, karena setiap orang tidak bisa menjadi anggota secara bebas. Perkawinan biasanya adalah cara untuk masuk ke dalam status ini.

2) Achieved status, yaitu kedudukan yang diperoleh melalui usaha atau perjuangan sendiri. Seseorang menjadi Direktur sebuah perusahaan karena memang ia rajin dan ulet. Status seseorang menjadi guru karena ia berhasil masuk dan belajar dengan baik di IKIP. Status ini bersifat terbuka artinya setiap orang dapat mencapainya atau meraihnya karena kemampuan masing-masing individu dalam berprestasi. Setiap status dan kedudukan mempunyai seperangkat simbol atau lambang yang dapat mencerminkan statusnya. Seperti orang yang berstatus

Kajian IPS SD

9-395

ekonomi tinggi tercermin dari bentuk dan luas rumah, seorang guru tercermin sikap dan pakaiannya, seorang ABRI dari kegagahan dan pakaiannya, seseorang dari golongan ningrat akan tampak dari cara berbicara dan sopan santunnya. Banyak simbol yang dapat mencerminkan status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat. Dengan demikian status dapat disebabkan oleh posisinya dalam pekerjaan. pemilikan kekayaan, agama dan faktor biologis seperti jenis kelamin. dan lain sebagainya. 3. Fungsi Pancasila bagi Kehidupan Masyarakat Bangsa Indonesia a. Pancasila sebagai pedoman sikap dan perilaku setiap individu. Mengingat individu adalah anggota masyarakat dan negara, maka kesejahteraan, keutuhan dan keamanan masyarakat dan negara diawali dari sikap dan perilaku individu. Kalau etika dan norma dipahami, dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap individu maka tujuan hidup bermasyarakat dan bernegara pun dapat dengan mudah dicapai. Kualitas masyarakat dan negara, ditentukan pula oleh kualitas individu, semakin baik kualitas individu, semakin baik pula kualitas masyarakat dan negara. Setiap individu mempunyai kelebihan dan keterbatasan, mempunyai harapan dan keadaan yang berbeda, namun yang pasti kesejahteraan adalah tujuan setiap individu. Pancasila memberikan arahan dan pedoman dari kesejahteraan yang ideal yang diinginkan oleh setiap manusia yaitu kesejahteraan yang menyelaraskan antara harapan dan kenyataan, antara lahir dan batin, antara jasmaniah dan rohaniah, antara dunia dan akhirat. Pancasila bersifat manusiawi karena memungkinkan untuk

dilaksanakan oleh setiap manusia dengan kelebihan dan keterbatasan masing-masing individu. Sikap dan pribadi yang berasas Pancasila adalah individu yang bertaqwa kepada Tuhan YME, tidak boros, tidak bergaya hidup mewah, suka memberi pertolongan. menghormati orang lain, mengembangkan sikap tenggang rasa, tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan orang lain, menghargai karya orang lain, suka bekerja keras, senantiasa belajar untuk mengejar kemajuan, cerdas,

9-396 Unit 9

terampil, cinta terhadap tanah air, rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Dengan demikian sikap dan perilaku yang dituntut dari Pancasila adalah pribadi-pribadi utuh yang memiliki keseimbangan, keselarasan, keserasian hubungan antara individu dengan Tuhannya, individu dengan individu lain, dan individu dengan lingkungan alam. Setiap individu perlu memiliki kesadaran bahwa setiap perilaku kita di dunia harus dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. dan setiap individu baru punya makna dan arti kalau kita hidup secara harmonis dengan individu lain dalam masyarakat. Semua itu menghasilkan kehidupan masyarakat dan negara yang berwibawa, berkualitas, makmur dalam keadilan, dan berdaya juang serta beritikad tinggi untuk menempatkan diri sejajar dengan bangsa-bangsa maju lainnya di dunia. b. Pancasila sebagai pedoman bermasyarakat. Pancasila sangat memahami kodrat dan hakikat manusia selaku makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain dalam hidup dan perkembangannya. Dalam sila ke-2 dari Pancasila dijelaskan secara rinci tentang etika masyarakat yaitu menghargai persamaan derajat,

keseimbangan hak dan kewajiban menjunjung nilai kemanusiaan, berani membela kebenaran, gemar melakukan kemanusiaan bekerja sama, bergotong-royong, gemar melakukan perbuatan-perbuatan luhur

berdasarkan kekeluargaan gotong-royong, adil dan menghormati orang lain, suka menolong, sama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan adil. c. Pancasila sebagai pedoman bernegara. Negara merupakan alat yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama alas nama masyarakat. Negara mempunyai kewenangan mengatur hubungan bermasyarakat demi tercapainya tujuan bersama. Kewenangan yang dimiliki negara tidak semuanya, seenaknya sendiri atau untuk kelompok tertentu, tapi dikendalikan oleh Pancasila sebagai sumber hukum Negara kita tidak liberal yang individual dan tidak

Kajian IPS SD

9-397

pula sosialis yang totaliter Indonesia adalah negara Pancasila yaitu negara yang mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan, selalu mempunyai iktikad baik dan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan mengambil keputusan, menggunakan akal sehat dan hati nurani yang luhur, keputusan-keputusan yang diambil dapat

dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan YME. menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran, menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Melindungi segenap bangsa dan tanah air Indonesia, memajukan pergaulan dan persatuan dan kesatuan bangsa. Pancasila menjadi dasar hidup bernegara dan semangat untuk mencapai kesejahteraan bersama serta pedoman berperilaku.

d. Pancasila sebagai acuan nilai, moral, norma hukum dalam masyarakat. Telah kita ketahui bahwa Pancasila adalah dasar negara RI yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Berarti tata kehidupan manusia Indonesia baik selaku individu, selaku anggota masyarakat dan sebagai rakyat suatu negara, harus mengacu kepada nilai, norma, kaidah yang terkandung dalam Pancasila. Nilai mengandung pengertian sebagai sesuatu yang berguna atau berharga. Nilai dapat berupa benda atau material, dan dapat pula nonmaterial yaitu ide, gagasan atau pemikiran. Nilai benda atau material biasanya diukur dari: (1) nilai guna yaitu kegunaannya atau manfaatnya; dan (2) nilai tukar. Semakin tinggi kegunaan suatu barang bagi kehidupan manusia, semakin bernilai barang itu. Seperti cangkul bagi petani, buku bagi pelajar, mesin hitung bagi pegawai bank dan sebagainya. Nilai kegunaan suatu barang sangat tergantung kepada peran dan status individu dalam masyarakat. Selain itu sesuatu barang pun dapat diukur dan nilai tukarnya yang tinggi. Satu gram emas dapat ditukar dengan beberapa puluh kilogram beras atau singkong.

9-398 Unit 9

Nilai non-material dapat berupa nilai kerohanian, seperti nilai keindahan, nilai kebaikan, nilai keagamaan, dan sebagainya. Karena sifatnya yang abstrak, akan nilai kerohanian hanya dapat diukur oleh budi pekerti manusia yang lahir dan akal, perasaan, keyakinan, dan kehendak manusia. Manusia selalu mencari sesuatu yang bernilai, nilai mi menjadi dorongan landasan untuk berperilaku. Nilainilai ideal yang menjadi keyakinan seperti yang dianggap paling berharga, paling indah, paling baik, paling benar menjadi acuan atau pedoman dalam berperilaku. Nilai yang tidak berharga, tidak benar, tidak baik, tidak indah harus dihindarkan karena akan membahayakan individu. baik sebagai anggota masyarakat maupun sebagai hamba Tuhan. Pancasila merupakan dasar perilaku manusia, karena nilai yang terkandung dalam Pancasila penuh (dengan nilai keagamaan, nilai kebenaran, nilai kebaikan, nilai kemanusiaan dan nilai keindahan hidup bermasyarakat. Dalam Pancasila terkandung nilai sifat hakiki manusia selaku makhluk ciptaan Tuhan, selaku individu secara pribadi, individu selaku anggota masyarakat dan negara. Di dalamnya terkandung keserasian, keselarasan dan keseimbangan hidup antara dunia dan akhirat, antara aspek material dan spiritual, antara jasmaniah dan rohaniah. Karena itu sangatlah ide kalau Pancasila menjadi tuntutan, pedoman dan pegangan setiap individu dalami bersikap tercipta ketentraman, kenyamanan bermasyarakat dan bernegara. Moral berasal dari kata mores yang artinya tata kelakuan. Tata artinya adalah aturan-aturan dan petunjuk-petunjuk dalam berperilaku. dan berperilaku sehingga

dan keamanan dalam hidup

Perbuatan-perbuatan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ajaranajaran tentang perbuatan yang baik dan buruk, yang benar dan salah. Moral sering disebut dengan etika memberikan batas-batas yang jelas kepada individu selaku anggota masyarakat supaya berperilakunya sesuai dengan aturan yang berlaku. Supaya dapat diterima dan diakui sebagai

Kajian IPS SD

9-399

anggota masyarakat Moral mempunyai fungsi menjaga solidaritas antara anggota dan masyarakat. Contoh mencuri adalah perbuatan yang tidak baik. Bila lingkungan tempat tinggal kita banyak pencuri, hidup kita tidak akan tenang. Setiap penduduk tidak menyukai pencuri. Pencuri tidak diterima oleh anggota masyarakat. Butir-butir yang terkandung dalam Pancasila yang telah dijabarkan ke dalam 36 butir operasional penuh dengan muatan moral yang dapat meningkatkan harkat martabat manusia di sisi Tuhan yang Maha Esa juga antarumat manusia. Nilai dan moral yang terkandung dalam Pancasila menghasilkan manusia yang mempunyai keseimbangan lahir dan bathin keseimbangan hak dan kewajiban, menghormati sesama manusia mempertebal solidaritas bermasyarakat dan berbangsa, tidak

membedakan manusia berdasarkan status ataupun kedudukan. Norma atau kaidah adalah aturan-aturan tentang perilaku tentang yang harus dan tidak boleh dilakukan dengan disertai sanksi atau ancaman bila norma tidak dilakukan. Dalam kehidupan manusia ada seperangkat norma agama yaitu seperangkat aturan kelakuan yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh penganutnya. Bagi yang mengikuti norma agama tersebut akan mendapatkan pahala, sebaliknya bagi yang tidak akan mendapat sanksi keagamaan sesuai dengan kadar penyimpangan yang dilakukan terhadap norma tersebut. Ada norma hukum seperti mencuri dilarang, bila dilakukan a kan mendapat sanksi berupa penjara Ada norma masyarakat yang berupa adat, misalnya kalau berbicara dengan orang tua tidak boleh kasar, harus sopan. kalau tidak akan mendapat sanksi berupa celaan atau teguran. Setiap individu harus taat kepada norma-norma yang berlaku pada masyarakat, supaya tercipta keseimbangan, keamanan dan kenyamanan. Nilai, moral, dan norma bersifat negatif dan subjektif, artinya berubah-ubah sesuai dengan waktu, tempat dan masyarakat. Misalnya berpakaian adalah kebutuhan seluruh manusia di mana pun ia hidup, tapi yang disebut bernilai keindahan dalam berpakaian antara satu masyarakat

9-400 Unit 9

yang hidup di suatu tempat berbeda dengan masyarakat lain yang hidup di tempat lain. Misalnya ada masyarakat yang menganggap lebih indah kalau memakai jubah, rok mini, kebaya, celana panjang atau celana pendek saja bagi perempuan dan laki-laki. Modelnyapun berubah-berubah menurut waktu. Perubahan model berpakaian yang diterima oleh masyarakat berbeda menurut tempat. Saat ini, di Indonesia memakai celana pendek bagi perempuan sudah bisa diterima oleh masyarakat perkotaan, tapi belum biasa bagi masyarakat pedesaan, dan bila ada yang berani memakainya akan dianggap tidak bermoral dan akan mendapat sanksi berupa celaan. Keadaan ini mungkin akan berubah beberapa tahun yang akan datang. Nilai, moral, dan norma yang terkandung dalam Pancasila dapat menjembatani waktu dan perbedaan tempat setiap suku, karena nilai, moral, dan norma yang ada dalam Pancasila berakar dari budaya Bangsa Indonesia yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lain sampai sekarang. Sejak dulu masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang religius (agamis), percaya terhadap adanya Tuhan, bersifat gotong-royong, tolong-menolong, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, berani mengemukakan kebenaran dan keadilan.

Kajian IPS SD

9-401

Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Subunit 1 tentang individu dan masyarakat di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini! 1. Bagaimana peran individu dalam masyarakat? 2. Apa perbedaan antara nilai, moral dan norma? 3. Jelaskan 3 naluri manusia yang mendorong untuk hidup berkelompok! 4. Diskusikan dalam kelompok kecil, atas pertanyaan mengapa Pancasila sangat bernilai bagi bangsa Indonesia? 5. Norma-norma masyarakat yang bagaimana yang sesuai dengan Pancasila? Jelaskan!

Rambu-Rambu jawaban latihan


Pertanyaan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan kunci jawabannya. Anda harus menggali jawabannya. Oleh karena itu, Anda harus menggali jawaban sendiri atau berdiskusi dengan sesama mahasiswa, dan bahkan dengan dosen kunjung Anda untuk memperoleh jawaban atas persoalan-persoalan di atas. Anda dipersilahkan melakukannya.

Rangkuman
Setiap orang dilahirkan sebagai makhluk individu. Individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyebut suatu kesatuan yang paling kecil. Individu sering digunakan sebutan orang seorang atau manusia perseorangan sebagai individu, manusia merupakan suatu sistem yang terdiri atas subsistem jasmani dan subsistem rohani. Jadi individu adalah satu kesatuan utuh antara jasmani dan rohani. Setiap individu mempunyai ciri khas dan kebutuhan yang tersendiri. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, setiap individu membutuhkan individu lain. Karena itulah individu selalu hidup berkelompok membentuk masyarakat. Masyarakat adalah sejumlah orang yang hidup dalam suatu daerah saling berhubungan dan terikat satu sama lain, sehingga memiliki rasa solidaritas dan menghasilkan kebudayaan.

9-402 Unit 9

Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran dan kedudukan yang berbeda. Setiap individu diharapkan dapat berperan sesuai dengan kedudukannya sehingga tercipta ketertiban, kenyamanan, kestabilan hidup bermasyarakat, yang akhirnya tujuan bersama dapat tercapai. Dalam setiap masyarakat selalu ada nilai, moral dan norma yang dianut dan dipatuhi. Bagi Bangsa Indonesia, Pancasila adalah sumber nilai, sumber moral dan merupakan seperangkat norma yang harus menjadi pedoman bagi setiap individu dalam bersikap, berperilaku, dalam bermasyarakat dan bernegara. Pancasila mengandung nilai Ketuhanan, kemanusiaan, kebenaran, kebaikan, dan keindahan hidup bermasyarakat. Pancasila menuntut dan mengarahkan hidup setiap penduduk Indonesia untuk memiliki keseimbangan, keserasian, keharmonisan hubungan antara individu dengan Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta, individu dengan individu dan individu dengan individu dalam kelompok masyarakatnya.

Kajian IPS SD

9-403

Tes Formatif 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyebut suatu kesatuan yang paling. A. utuh B. kecil C. sederhana D. terbatas

2. Sebagai individu, manusia berfungsi sebagai. A. kawan B. teman C. objek D. subjek

3. Unit terkecil dari masyarakat adalah. A. keluarga B. individu C. lingkungan D. kelompok

4. Perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai posisi tertentu. A. status B. norma C. peran D. wewenang

9-404 Unit 9

5. Individu tidak bisa hidup sendiri karena . A. tidak aman B. kemampuan terbatas C. menyenangi keramaian D. lingkungan beragama Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif Subunit 1 yang terdapat di bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 1. Tingkat penguasaan =

jumlah jawaban yang benar x 100% 5

Konversi nilai penguasaan: 90 -100% 80 - 89% 70 79%


< 70%

: baik sekali : baik : cukup : kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Subunit 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Subunit 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

Kajian IPS SD

9-405

Subunit 2 Struktur, Pranata dan Proses Sosial Budaya

asyarakat itu merupakan adanya sejumlah orang yang hidup bersama dan dalam waktu yang cukup lama, untuk itu memerlukan suatu lembaga

kemasyarakatan untuk mengatur kehidupan bersama itu. Karena masyarakat bukan hanya kumpulan atau kerumunan orang dalam waktu sesaat seperti penonton sepak bola. Dalam kebersamaan yang lama itu terjadi pula di dalamnya pranata dan proses sosial atau interaksi sosial. Selanjutnya orang-orang yang membentuk masyarakat harus memiliki kesadaran bahwa mereka merupakan satu kesatuan. Masyarakat merupakan suatu sistem hidup bersama dimana mereka menciptakan nilai, norma, dan kebudayaan bagi kehidupan mereka. Selanjutnya untuk lebih memahami sub-unit ini akan dibahas berturut-turut sebagai berikut: yakni menyangkut struktur sosial budaya, pranata sosial budaya, dan proses sosial budaya.

A. Struktur Sosial Budaya


Telah diuraikan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem sosial budaya, artinya terdiri dari sejumlah orang yang berhubungan secara timbal balik melalui budaya tertentu. Mereka saling pengaruh mempengaruhi dengan mempergunakan norma yang sama untuk mencapai tujuan yang sama pula. Sistem terdiri dari berbagai unsur, komponen atau perilaku yang saling terkait satu sama lain sehingga membentuk satu kesatuan. Pola perilaku dari setiap individu dalam masyarakat yang bersusun sebagai suatu sistem disebut struktur sosial Struktur asal kata dari structum yang artinya menyusun membagi atau mendirikan. Contoh di sekolah terdapat struktur sebagai berikut ada kepala sekolah, guru-guru, murid, pegawai administrasi, dan penjaga sekolah. Semua orang yang ada di sekolah tersebut saling berinteraksi, saling

9-406 Unit 9

berhubungan dan saling mempengaruhi sehingga sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat berfungsi dengan baik. Kalau salah satu unsur dari sekolah tersebut tidak ada misalnya guru, maka proses pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik. Di sekolah juga mempunyai norma, misalnya murid barns datang pukul 7.00, harus memakai seragam dan sepatu yang telah ditentukan, tidak boleh merokok dalam lingkungan sekolah dan sebagainya. Kepala Sekolah, guru, pegawai administrasi, penjaga sekolah, juga mempunyai aturan-aturan yang hendak dipatuhi, kalau tidak akan ada sanksi yang akan mereka terima. Dalam sistem sosial selalu berhubungan dengan peran (role) dan kedudukan (status). Kepala sekolah, guru, murid dan pegawai administrasi di atas, mempunyai kedudukan yang berbeda, karena itu tugas dan peran yang harus dilakukannya pun berbeda pula, tetapi merupakan satu kesatuan yang saling mendukung dalam memperlancar proses belajar mengajar di sekolah. Setiap individu mempunyai ciri dan kemampuan tersendiri, seperti jenis kelamin, bentuk fisik, perasaan. bakat, minat kemampuan berpikir dan berkarya. Perbedaan ini menyebabkan timbulnya perbedaan social (diferensiasi sosial). Perbedaan sosial bersifat universal artinya dimiliki oleh setiap masyarakat dimanapun. Hanya bentuk dan derajatnya saja yang berbeda. contoh pada

masyarakat pemburu dan peramu, perbedaan sosial berdasarkan jenis kelamin, usia dan keterampilan berburu. Berburu dilakukan oleh laki-laki, sedangkan meramu atau mengumpulkan tumbuhan lebih banyak dilakukan oleh kaum wanita. Laki-laki yang mempunyai keterampilan tinggi dalam berburu umumnya lebih dihargai. Hasil buruan mereka bagi-bagikan dan yang usianya lebih tua mendapatkan bagian yang paling baik, hati misalnya. Bagian-bagian tertentu dari binatang seperti gigi taring, seringkali dianggap sebagai lambang keberanian, sehingga siapa yang paling banyak mendapatkannya semakin dihargai. Pada masyarakat yang teknologinya sudah maju, perbedaan sosial lebih banyak disebabkan oleh adanya perbedaan keahlian, sehingga timbul keanekaragaman pekerjaan atau profesi seperti dokter, guru, perawat, supir, petani dan sebagainya.

Kajian IPS SD

9-407

Perbedaan bentuk fisik manusia yang meliputi warna kulit, warna rambut, bentuk rambut (keriting atau lurus), bentuk badan, bentuk bibir, bentuk hidung, bentuk kepala, dan sebagainya. Menyebabkan timbulnya perbedaan ras, ada (1) Ras Negroid dengan ciri warna kulit hitam, mata hitam, keriting, pendek, hidung lebar, dan bentuk bibir yang tebal (2) Ras Mongoloid dengan ciri warna kulit coklat, rambut lurus tubuh pendek, hidung datar dan tulang pipi menonjol; (3) Ras Caocasoid dengan ciri kulit dan mata terang, rambut bergelombang, hidung mancung, bibir tipis, muka oval, dan badan tinggi. Selain itu perbedaan sosial dapat pula disebabkan oleh perbedaan agama seperti Islam, Kristen, Hindu, dan Budha; perbedaan suku seperti suku Sunda, Batak, Minangkabau dan sebagainya; perbedaan marga seperti Simatupang, Simalungun dan sebagainya. Perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat seringkali menunjukkan lapisan-lapisan yang bertingkat. Lapisan-lapisan yang bertingkat ini disebut dengan stratifikasi sosial. Ukuran yang dipergunakan untuk menggolongkan penduduk dalam lapisan-lapisan tertentu adalah: 1) Ukuran kekayaan, timbul golongan kaya atau ekonomi kuat; golongan miskin atau ekonomi lemah; dan golongan tengah atau sedang. Pada masyarakat petani, luas pemilikan lahan menjadi ukuran utama timbul tuan tanah, penyewa dan buruh tani. Pada masyarakat industri seringkali tampak dalam kekayaan berupa material seperti luas dan bentuk rumah, mobil, pakaian, dan gaya hidup. 2) Ukuran kekuasaan, timbul golongan penguasa dan yang dikuasai. Mereka yang termasuk kelompok penguasa menjadi kelompok teratas dan biasa wewenangnya pun menjadi Iebih tinggi. 3) Ukuran kehormatan; timbul golongan yang berpengaruh dan dihormati dan golongan yang terpengaruh biasanya ukuran ini umumnya terdapat pada masyarakat tradisional, di mana pimpinan informal masyarakat mendapatkan kedudukan yang tinggi di masyarakat, seperti para Kyai, kepala adat dan sebagainya.

9-408 Unit 9

4) Ukuran ilmu pengetahuan: timbul golongan cendekiawan dan masyarakat biasa. Dalam hal ini yang menjadi ukuran adalah kepintaran atau kemampuan menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu, seperti seorang sarjana lebih dihargai daripada yang berpendidikan SMA, atau yang berpendidikan SMA lebih dihargai daripada SD. Seorang individu mungkin saja memiliki beberapa peluang sehingga semakin memperkokoh dia berada dalam lapisan tertentu. Misalnya seorang penguasa memungkinkan ia untuk mempunyai kekayaan yang banyak dan memungkinkan pula untuk sekolah ke jenjang yang paling tinggi. Sehingga ia mempunyai beberapa ukuran yang dapat memperkokoh kedudukannya dalam lapisan teratas. Sebaliknya orang yang tidak mempunyai pengetahuan, sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang berpendapatan besar, apalagi menjadi penguasa, sehingga ia miskin. Dengan demikian ukuran pelapisan sosial dapat sifat tunggal, dapat pula bersifat jamak. Dasar dari pelapisan sosial di atas dapat timbul dan berkembang secara otomatis atau tidak disengaja oleh masyarakat. Selain itu ada pula pelapisan sosial yang memang sengaja dibuat. Misalnya dalam organisasi, perusahaan instansi pemerintah dibuat strata-strata. Ada ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, ketua seksi, dan anggota. Penyusunan ini dibuat dengan maksud: 1) Mengatur tugas dan wewenang. 2) untuk mendorong meningkatkan produktivitas karena setiap Individu ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan keterampilan dan keahliannya. 3) Lebih memudahkan pencapaian tujuan bersama. Dengan demikian pelapisan sosial selalu berkaitan dengan peranan dan kependudukan seseorang dalam masyarakat. Setiap orang diharapkan berperan sesuai dengan kedudukannya sehingga timbul kerja sama yang saling menguntungkan. Karena itu pula maka pelapisan sosial diperlukan selama hak dan kewajiban setiap orang dalam tiap lapisan diterima secara seimbang dan adil. Ada dua sifat pelapisan sosial yang berkembang di masyarakat. 1) Bersifat tertutup (closes social stratification) yaitu tiap anggota tidak dimungkinkan untuk pindah lapisan baik ke atas maupun ke bawah. Satu-

Kajian IPS SD

9-409

satunya jalan untuk masuk ke dalam lapisan ini adalah melalui kelahiran. Contoh lapisan tertutup ini adalah sistem kasta. 2) Bersifat terbuka (oven social stratification) setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk masuk dan keluar pada tiap lapisan. Contoh berdasarkan kekayaan dan kekuasaan.

B. Pranata sosial budaya


Pranata sosial berasal dari istilah Inggris social institution Istilah social
institution ini diterjemahkan secara berbeda-beda oleh para ahli ilmu sosial di

Indonesia, ada yang mengartikannya sebagai lembaga kemasyarakatan (Selo Soemardjan dan Soemardi, 1964; Soerjono Soekanto, 1982), lembaga sosial (Abdul Syani, 1994), pranata sosial (Koentjaraningrat, 1985), dan bangunan sosial. Istilah yang akan digunakan di sini adalah pranata sosial, karena social
institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para

anggota masyarakat. Menurut Koentjaraningrat pranata sosial adalah satu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada. aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto (dengan menggunakan istilah lembaga

kemasyarakatan) adalah himpunan dari norma-norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat. Pranata sosial dalam pengertian ilmu sosial tidaklah sama persis dengan istilah lembaga dalam arti wadah atau badan. Pranata sosial pada dasarnya bermula dari adanya kebutuhan-kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi. Pemenuhan-pemenuhan kebutuhan tersebut perlu dalam keteraturan, sehingga akhirnya diperlukan adanya norma-norma yang menjamin keteraturan tersebut. Norma-norma tersebut akhirnya berkembang menjadi pranata sosial, yang pada dasarnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia itu. Kebutuhan manusia sangatlah beraneka ragam, sehingga pranata sosial yang mendukungnya pun beraneka ragam pula. Manusia misalnya mempunyai kebutuhan untuk berkembang biak atau mengembangkan keturunan. Manusia memerlukan aturan dalam menyalurkan: nafsu seks dalam menghasilkan
9-410 Unit 9

keturunan itu, supaya tidak sama seperti kelakuan binatang. Oleh karena itu manusia membentuk pranata keluarga yang akan mengatur pemenuhan kebutuhan pokoknya itu. Dalam pranata keluarga maka ada sejumlah norma yang mengaturnya mulai dari kegiatan meminang, melamar, pernikahan, upacara adat, mas kawin, hubungan kekerabatan, dan sebagainya. Manusia juga memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan Tuhannya, maka lahirlah pranata agama. Pranata-pranata yang ada di bidang agama ini misalnya Mesjid, zakat, wakaf, gereja, dan sebagainya. Kebutuhan manusia lainnya, misalnya di bidang pendidikan, maka melahirkan pranata pendidikan yang dapat berwujud dalam bentuk sekolah dasar, sekolah lanjutan, sekolah menengah, universitas, pondok pesantren, madrasah, dan sebagainya. Kebutuhan untuk mendapatkan dan mendistribusikan barang (sandang, pangan, jasa, dll) merupakan dasar bagi lahirnya pranata ekonomi. Kebutuhan di bidang politik akan melahirkan pranata politik yang berkaitan dengan pengaturan penggunaan kekuasaan; Pranata politik ini akan berkaitan dengan pranata negara, pemerintah, parlemen, desa dan sebagainya. Dari uraian di atas, anda dapat menemukan beberapa contoh pranata sosial, misalnya : pranata keluarga, pranata agama, pranata ekonomi, pranata pendidikaan pranata politik, dan sebagainya. Banyaknya pranata sosial dalam masyarakat tergantung dari Kompleksitas masyarakat. Semakin kompleks suatu masyarakat, maka semakin banyak kebutuhannya, berarti semakin banyak pula pranata sosialnya. Apa sebenarnya fungsi pranata sosial itu bagi kehidupan manusia. Pranatapranata sosial yang dibentuk oleh masyarakat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok manusia, mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut: 1) Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat yang bersangkutan. 2) Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.

Kajian IPS SD

9-411

3) Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (social control) yaitu sistem pengawasan :dari masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

C. Proses sosial budaya


Manusia senantiasa saling berhubungan dengan manusia lain atau melakukan kontak sosial. Hubungan antarindividu yang saling mempengaruhi dalam hal pengetahuan, sikap dan perilaku disebut interaksi sosial. Interaktif sosial dapat terjadi antarindividu, individu dengan kelompok, dan antarkelompok. Dua orang yang saling bercakap-cakap adalah contoh interaksi antara individu dengan individu. Guru sedang mengajar di depan kelas adalah contoh interaksi individu dengan kelompok, sedangkan dua kelompok siswa sedang berdiskusi adalah contoh interaksi kelompok dengan kelompok. Komunikasi tidak selamanya dalam bentuk langsung atau tatap muka (face to face) seperti berbicara atau bersalaman. Ada pula komunikasi tidak langsung yaitu melalui perantara seperti surat, telepon, surat kabar, televisi atau radio. Perantara itu disebut sebagai media komunikasi. Interaksi sosial dapat Juga terjadi tidak melalui percakapan atau persentuhan badan (bersalaman). misalnya seseorang merokok- dalam bis mengganggu ketenangan hati, sehingga keadaan ini mengundang reaksi orang-orang di sekitarnya dengan cara menutup hidung atau pindah tempat duduk. Jadi interaksi sosial terjadi apabila tindakan atau perilaku seseorang dapat mempengaruhi, mengubah, memperbaiki atau mendorong perilaku, pikiran, perasaan/emosi orang lain. Contoh lain, seseorang menendang batu di jalan atau menginjak tumbuhan, itu belum tindakan sosial karena batu atau tumbuhan tidak dapat bereaksi, tapi apabila batu yang ditendang itu mengenai kepala orang lain, atau tumbuhan yang di injak itu adalah tanaman yang dipelihara orang lain, sehingga marah, itu termasuk tindakan sosial. Seorang guru memarahi seorang murid yang tidak melaksanakan tugas, tindakan guru itu menyentuh dan mempengaruhi perasaan murid sehingga perilakunya berubah. Seorang ibu atau anak menonton film di

9-412 Unit 9

TV, pengaruh film itu meresap ke dalam pikirannya sehingga terjadi perubahan emosi, sikap, dan perilaku. Semua itu ada lab contoh tindakan sosial. Besar kecilnya pengaruh yang diterima oleh individu tergantung kepada sifat interaksinya. Menurut Astrid Susanto (1977) sifat interaksi sosial itu adalah: 1. Frekuensi interaksi, makin sering makin kenal dan makinbanyak nya; 2. Keteraturan interaksi, semakin teratur, semakin jelas arahperubahannya; 3. Ketersebaran interaksi, semakin banyak dan tersebar, semakin banyak yang dipengaruhinya; 4. Keseimbangan interaksi, semakin seimbang posisi kedua belah pihak yang berinteraksi semakin besar pengaruhnya; 5. Langsung tidaknya interaksi, bila interaksi bersifat langsung kedua pihak, bersifat aktif, maka pengaruhnya semakin besar. Bila proses interaksi terus berlanjut sehingga menimbulkan perubahannya perubahan dalam struktur masyarakat, maka dapat menimbulkan proses sosial. Dan bila proses sosial inipun terus berlanjut dapat menyebabkan, perubahan sosial dan perubahan kebudayaan. Contoh seorang dokter yang berlatarbelakang budaya kota ditempatkan di sebuah desa. Dokter dan warga desa, berinteraksi, saling menyesuaikan diri Dokter terus berkomunikasi secara langsung baik per orang maupun per kelompok. Karena intensifnya komunikasi itu, Ia ma kelamaan terjadi perubahan kebiasaan di antara keduanya. Misalnya petani menjadi lebih tahu: tentang cara hidup sehat. Perilakunya pun berubah misalnya membuang sampah pada tempatnya, mandi 2 kali sehari, makan makanan yang bergizi berobat ke Puskesmas, anaknya disekolahkan dan sebagainya. Sekarang warga desa merasa membutuhkan MCK, membutuhkan sarana kesehatan seperti: Puskesmas, Posyandu, dan BKIA. membutuhkan sarana pendidikan; listrik; jalan, dan peralatan lainnya. Sebaliknya dokter pun mengalami perubahan perilaku misalnya tahu tentang cara bercocok tanam, senang berkebun, berpakaian sederhana seperti orang desa, hidup bergotong-royong, dan mahir memainkan kesenian tradisional yang ada di desa. pengaruh

Kajian IPS SD

9-413

Interaksi yang bersifat seimbang, terjadi antara dua individu yang posisinya sama atau setingkat seperti teman sekolah dan teman sepermainan akan Iebih besar pengaruh yang diterima oleh kedua belah pihak. Interaksi sosial dapat menimbulkan: 1) Kerja sama (cooperation); 2) Persaingan (competition); 3) Pertikaian (conflict). Kerja sama terjadi bila individu atau kelompok mempunyai kesadaran akan tujuan yang sama, sehingga timbul aktivitas yang saling menunjang, membantu untuk bersama-sama mencapai tujuan. Ada 3 bentuk kerja sama yaitu: 1) Bergantung yaitu perjanjian pertukaran barang atau jasa; 2) Cooptation yaitu penerimaan unsur-unsur baru sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan atau ketidakstabilan; 3) Coalition yaitu penggabungan dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Bila dua kelompok yang berbeda kebudayaannya saling berbaur menjadi satukesatuan hingga menghasilkan kebudayaan baru yang berbeda dengan kebudayaan aslinya disebut asimilasi, contoh asimilasi adalah perkawinan campuran dua suku yang berbeda menghasilkan satu kebudayaan yang baru dan khas. Bila dua kelompok yang berbeda budaya saling bertemu dan melakukan kontak sosial yang intensif, sehingga terjadi pembaruan tanpa menghilangkan ciri kebudayaan aslinya disebut dengan akulturasi. Contoh datangnya pengaruh Hindu, Budha, dan Islam ke Indonesia berbaur dengan kepercayaan asli. Persaingan adalah proses sosial di mana dua individu atau kelompok berusaha mencari sesuatu yang menjadi pusat perhatian masyarakat tanpa kekerasan atau ancaman. Misalnya dua orang siswa sama-sama memusatkan perhatian untuk memperoleh nilai IPS tertinggi. Pertikaian atau konflik adalah pertentangan antara individu atau kelompok, baik yang terlihat dengan jelas dan terbuka (misalnya dalam bentuk perkelahian)

9-414 Unit 9

maupun tidak (misalnya hanya dalam sikap). Usaha untuk mencegah mengurangi. menghindari dan menghentikan pertentangan disebut akomodasi. Akomodasi dapat melalui paksaan (coercion) seperti dua murid yang berkelahi diancam akan dikeluarkan kalau terus berkelahi; saling mengurangi perbedaan yang membuat mereka berselisih (compromise); mempergunakan pihak ketiga sebagai wasit yang netral (mediation); menyelesaikan pertikaian melalui pihak ketiga yang statusnya lebih tinggi (arbitration); mempertemukan pihak yang berselisih untuk mencapai suatu persetujuan bersama (conciliation), menyadari untuk menghindari pertikaian (toleransi); menyadari akan adanya kekuatan yang seimbang sehingga kalau diteruskan tidak akan ada yang menang dan kalah
(stalemate) dalam penyelesaian perkara melalui pengadilan (adjudication).

Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Subunit 2 tentang struktur, pranata dan proses sosial budaya di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini! 1. Apa yang dimaksud dengan struktur sosial budaya? 2. Apakah ada perbedaan antara sosial dan stratifikasi sosial? Kalau ada dimana! Dan kalau tidak! Mengapa? Diskusikan dengan teman mahasiswa Anda! 3. Mengapa manusia senantiasa mengalami proses sosial budaya? Jelaskan! 4. Bentuk interaksi sosial berupa apa saja? Dan bagaimana dampak dari adanya interaksi sosial! 5. Jelaskan jenis-jenis dari pranata sosial! Dan mengapa dalam masyarakat perlu ada pranata sosial budaya? Diskusikan dengan teman mahasiswa Anda untuk temukan jawaban!

Rambu-Rambu jawaban latihan


Pertanyaan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan kunci jawabannya. Oleh karena itu, Anda harus menggali jawaban sendiri atau berdiskusi dengan sesama mahasiswa, dan bahkan dengan dosen kunjung Anda untuk

Kajian IPS SD

9-415

memperoleh jawaban yang benar atas persoalan-persoalan di atas. Anda dipersilahkan melakukannya.

Rangkuman
Anggota masyarakat (individu) tersusun menurut suatu sistem yang saling terkait satu sama lainnya. Setiap kelompok masyarakat ada perbedaan-perbedaan sosial yang lahir dari adanya perbedaan individu seperti bentuk fisik, minat, kemampuan berpikir dan berkarya, kebudayaan serta keyakinannya. Bila perbedaan ini tersusun secara bertingkat, ada yang tinggi, sedang dan rendah maka disebut stratifikasi sosial dapat disebabkan oleh faktor kekayaan, kekuasaan, kehormatan dan ilmu pengetahuan. Individu mempunyai kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan, karena itu diperlukan wadah atau tempat berinteraksinya individu menurut pola perilaku tertentu dan sesuai dengan norma dan kebudayaan tertentu pula. Maka timbullah pranata yang dapat berupa pranata ekonomi, sosial, politik, pendidikan, agama, bahasa, seni dan teknologi. Mengingat manusia selalu berinteraksi dengan individu lain baik dalam satu kelompok maupun dengan individu di luar kelompoknya, maka terjadi proses sosial budaya yang mengarah kepada perubahan sosial dan budaya. Interaksi tersebut tidak selamanya sepaham, dalam arti menimbulkan kerja sama, tapi dapat juga menimbulkan pertikaian dan persaingan.

9-416 Unit 9

Tes Formatif 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Individu berinteraksi menurut pola perilaku yang sesuai dengan norma dan budaya yang berlaku dalam masyarakat disebut. A. struktur sosial budaya B. proses sosial budaya C. sistem sosial budaya D. pranata sosial budaya

2. Proses belajar nilai dan norma di masyarakat supaya dapat diterima dan diakui sebagai anggota masyarakat disebut. A. enkultur B. internalisasi C. sosialisasi D. intitusionalisasi

3. Keluarga termasuk dalam ke dalam lembaga. A. sosial B. ekonomi C. kebutuhan D. politik

4. Seseorang berperilaku dan dapat mempengaruhi perilaku orang lain disebut. A. proses sosial B. interaksi sosial C. struktur sosial D. stratifikasi social

Kajian IPS SD

9-417

5. Di bawah ini merupakan faktor yang dapat menyebabkan proses sosial budaya,
kecuali.

A. sistem sosial B. interaksi sosial C. kontak sosial D. komunikasi

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 2. Tingkat penguasaan =
Jumlah Jawaban yang Benar x 100% 5

Konversi nilai penguasaan : 90 -100% 80 - 89% 70 79% : baik sekali : baik : cukup : kurang

< 70%

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan ke Subunit 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Subunit 2, terutama bagian yang belum dikuasai.

9-418 Unit 9

Subunit 3 Masyarakat Sebagai Unsur Pemerintah dan Negara

ub unit ini merupakan lanjutan dari Subunit 2 dari unit tersebut tentu Anda masih ingat situasi dan kondisi masyarakat, khususnya kalau Anda kaitkan dengan masyarakat tempat tinggal Anda. Bagaimana situasi dan kondisi

masyarakat di mana Anda tinggal. Bagaimana hubungannya di antara sesama anggota masyarakat, bagaimana kegotong-royongannya, apa mata pencahariannya, bagaimana pendidikannya dan lain-lain. Dapat Anda bayangkan masyarakat yang jauh lebih besar daripada masyarakat tempat tinggal Anda. Masyarakat suatu pemerintah dan negara misalnya, apalagi masyarakat dunia. Dalam Subunit ini Anda akan mempelajari antara lain masyarakat yang jauh lebih besar yaitu masyarakat sebagai salah satu unsur negara, beserta dengan berbagai aspek yang terkait dengan suatu pemerintahan. Subunit ini akan dibahas tentang negara, prinsip dasar pemerintah, hukum dan peraturan Perundang-

undangan, warga masyarakat, dan warga negara, yang nantinya Anda dapat
menjelaskan keluarga sebagai inti masyarakat, karakteristik kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat, aneka komunitas dalam kehidupan masyarakat, masyarakat sebagai salah satu unsur negara, pentingnya organisasi negara, pemerintah dalam organisasi negara dan sebagainya. Untuk itu Anda diminta mempelajari bahasan berikut dengan cermat agar Anda dapat menjelaskannya.

A. Negara
1. Pengertian
Istilah negara berasal dari kata statum (Latin), staat (Belanda) state (Inggris) dan etat (Perancis). Negara merupakan organisasi terpenting dan utama dalam suatu masyarakat tertentu artinya, di samping negara terdapat pula organisasi lain dalam masyarakat (Rachman P., t.t: 32). Organisasi lain

Kajian IPS SD

9-419

tersebut antara lain organisasi kepemudaan, organisasi kesenian, organisasi olah raga, organisasi keagamaan dan sebagainya. Negara merupakan alat atau wewenang yang mengatur/mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas masyarakat. Dalam pengertian mempunyai wewenang yang bersifat memaksa lebih kuat dari individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat. Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, sekaligus sebagai organisasi pokok dari kekuasaan politik. Negara sebagai alat untuk mengatur hubungan-hubungan manusia (dalam hal ini warga negara) dalam masyarakat. Definisi negara telah banyak dikemukakan oleh beberapa orang ahli di bidang kenegaraan. Berikut ini antara lain dikemukakan oleh: a) Haste Kelsen menyatakan bahwa negara identik dengan hukum yang berarti bahwa jika terdapat tertib hukum di situ terdapat pula negara. Jadi negara pada dasarnya adalah suatu tertib hukum yang bersifat memaksa. b) Harold J Laski, menyatakan bahwa negara sebagai sistem peraturanperaturan hukum Negara memiliki kekuasaan memaksa. c) Mr., Soenarko, mengemukakan bahwa negara adalah organisasi

masyarakat yang mempunyai daerah atau teritorial tertentu, negara sebagai organisasi masyarakat mempunyai kekuasaan tertinggi yang dapat memaksakan kehendaknya kepada warga negaranya. d) Jellinek K. mengemukakan bahwa organisasi negara tidak lain hanyalah satu-kesatuan ikatan dari orang-orang yang bertempat tinggal di suatu daerah tertentu yang sifatnya diperlengkapi dengan kekuasaan untuk memerintah e) Bellefroid mengemukakan bahwa negara adalah suatu persekutuan hukum yang menempati suatu wilayah untuk selama lamanya dan dilengkapi dengan suatu kekuasaan tertinggi untuk menyelenggarakan kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya. f) Prof. R. Djokosoetono, SH, mengemukakan bahwa negara ialah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia-manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama

9-420 Unit 9

g) Prof. Mr. R. Kramenburg mengemukakan bahwa negara adalah organisasi kekuasaan sang diciptakan oleh kelompok manusia yang disebut bangsa. Terkait dengan beberapa definisi negara tersebut di atas, berikut ini akan dibicarakan beberapa pendapat tentang pengertian negara dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang berbeda di sini dikaitkan dengan teori-teori yang dikemukakannya seperti di bawah ini.

Pertama, Logeman

melihat negara sebagai organisasi kekuasaan. Ini

berarti bahwa Negara adalah organisasi kekuasaan yang menyatukan kelompok manusia yang disebut bangsa, bertujuan untuk mengatur masyarakat dengan menggunakan kekuasaan yang ada. Negara sebagai organisasi kekuasaan dapat menjalankan kekuasannya atau memaksa warga negaranya untuk mentaati segala peraturan yang ada. Dengan kata lain, negara mengatur kehidupan seluruh warga negaranya. Berbeda dengan organisasi kemasyarakatan lainnya yang tidak memaksa anggotanya untuk selalu tunduk kepada organisasi kemasyarakatan tersebut. Bahkan menjadi anggota organisasi kemasyarakatan ini bebas, tidak dipaksa. Masuk anggota organisasi kemasyarakatan tidak dipaksa dan mau keluar pun, mana kala merasa kurang senang tidak dipaksa pula. Contohnya untuk menjadi organisasi kesenian, olah raga, kepemudaan dan sebagainya. Sebaiknya menjadi warga negara suatu negara yang nota bene sebagai organisasi kekuasaan yang menyatukan kelompok manusia yang disebut bangsa; mau tidak mau harus tunduk dan menjalankan segala kebijakan organisasi (negara) tersebut. Contohnya warga negara wajib membayar pajak; wajib berperan serta dalam pemilihan umum; wajib mentaati segala macam peraturan dan undangundang yang mengatur kehidupan warganya

Kedua, Mac Iver melihat negara sebagai organisasi politik. Ini berarti
bahwa Negara merupakan perkumpulan manusia yang berfungsi untuk memelihara ketertiban masyarakat atau mengatur kepentingan umum. Negara sebagai organisasi politik, dapat mengusahakan kehendak rakyat. Dengan kekuasannya dapat memaksa mengikat semua orang yang menjadi

Kajian IPS SD

9-421

warga negaranya mematuhi segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Warga negara yang melanggar peraturan atau Perundang-undangan tertentu; melanggar hukum tertentu; kena sanksi, tindakan, hukuman dan berbagai ketentuan lainnya. Contohnya, warga negara Indonesia yang ingin memisahkan diri menjadi anggota Organisasi Papua Merdeka, wajar kalau ABRI menumpasnya. Sama seperti teori yang pertama, organisasi kemasyarakatan dalam negara sebagai organisasi politik pun wajar diperlukan. Keberadaan organisasi pemuda, organisasi olah raga, organisasi kesenian, organisasi koperasi dan organisasi-organisasi lainnya bebas untuk tumbuh dan berkembang. Anggotanya. tidak dipaksa untuk menjadi anggota tersebut, mereka bebas keluar masuk menjadi anggota.

Ketiga, Prof. Dr. Soepomo SH., melihat negara dari sudut integritas antara
pemerintah dan rakyat. Prof. Dr. Soepomo. SH. dalam pidatonya di depan sidang pertama BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 31 Mei 1945; mengemukakan beberapa teori yang dikemukakannya adalah teori integralistik atau teori persatuan. Menurut teori ini bahwa Negara merupakan susunan masyarakat yang integral di antara semua golongan dari seluruh anggota masyarakat sebagai satu kesatuan yang organis. Negara tidak mengutamakan pada satu golongan karena yang diutamakan adalah kepentingan dan keselamatan bangsa serta negara sebagai satu kesatuan yang utuh. Negara menurut teori integralistik merupakan negara yang menghendaki persatuan dari seluruh rakyatnya. Teori yang dikemukakan Soepomo ini paling sesuai kalau diterapkan di negara Indonesia yang masyarakatnya sangat heterogen. Bhineka Tunggal Ika, merupakan realisasi dari teori integralistik. Teori integralistik menghendaki suatu negara yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan, kebersamaan dan musyawarah serta disertai iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Sifat-silat ini pun tercermin dalam Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, di mana sifat-sifat gotong-royong suka menolong tenggang rasa,

9-422 Unit 9

toleransi dan ramah tamah membarengi hidup dan penghidupan bangsa Indonesia. Pendapat Soepomo tentang teen integralistik ini erat kaitannya dengan Pembukaan UUD-1945 pada pokok-pokok pikiran pertama yaitu: ... negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia atas dasar persatuan. Adanya kenyataan perbedaan pendapat perorangan, perbedaan pendapat golongan dan lain-lain; jangan merusak kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.

2. Asal Mula Terjadinya Negara


Membicarakan asal mula terjadinya negara dapat diketahui dengan mengadakan dua pendekatan; pertama pendekatan faktual dan kedua teoretis. Asal mula terjadinya negara yang berdasarkan pendekatan faktual selalu melihat kepada adanya fakta-fakta atau kenyataan yang benar-benar pernah terjadi yang diungkapkan dari pengalaman dan sejarah. Pada saat timbulnya suatu negara baru itu tentu saja sudah ada wilayah tertentu yang didiami oleh masyarakat tertentu. Karena tanpa adanya masyarakat yang mendiami wilayah tertentu yang dilengkapi etch pemerintahannya, maka tidak mungkin ada negara. Jadi asal mula terjadinya negara itu dapat diungkapkan melalui fakta sejarah, dengan sebab-sebabnya antara lain sebagai berikut: a. Suatu daerah belum ada yang menguasai kemudian diduduki oleh suatu bangsa, maka berdirilah suatu negara. Contoh: Terbentuknya negara Liberia di pantai barat Afrika diduduki oleh sekelompok orang Negro dari Amerika Serikat yang dimerdekakan pada tahun 1847. b. Suatu daerah semula menjadi wilayah kekuasaan suatu negara tertentu kemudian melepaskan diri dari ikatan negara itu dengan

memproklamasikan kemerdekaannya. Contoh: Terbentuknya negara Belgia terlepas dari negara Belanda pada tahun 1839. Demikian pula tentang terbentuknya negara Norwegia dan negara Swedia yang masing-

Kajian IPS SD

9-423

masing terpisah menjadi negara yang merdeka dan berdaulat penuh. Sementara itu terbentuknya negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 terlepas dari Kerajaan Hindia Belanda merupakan pendekatan pada adanya fakta sejarah. c. Peleburan atau fusi dari beberapa negara menjadi satu negara baru Contoh: Terbentuknya Kerajaan Jerman Raya pada tahun 1871. Demikian pula tentang terbentuknya negara The Great Britain (Inggris Raya merupakan penggabungan dari negara England dan Scotland menjadi satu negara yang baru d. Suatu negara pecah dan lenyap, kemudian di atas bekas wilayah negara itu muncul beberapa negara baru. Contoh: Terbentuknya negara Colombia Baru dan negara Venezuela yang berasal dari satu negara yaitu Colombia. Asal mula terjadinya negara berdasarkan pada pendekatan teoretis merupakan suatu analisis dengan menggunakan dugaan atau pemikiran yang logis dan bersifat hipotetis serta abstrak. Lebih lanjut akan dipersoalkan tentang asal mula terjadinya negara yang untuk pertama kalinya berdasarkan pada pendekatan teoretis yaitu berupa pengamatan terhadap teori Ketuhanan, teori Perjanjian masyarakat, teori kekuasaan dan teori Hukum alam (kodrat). a. Teori Ketuhanan Menurut teori ini mengenai asal mula terjadinya suatu negara adalah atas perkenaan Tuhan. Suatu negara tidak akan terjadi apabila Tuhan belum menghendakinya Teori ini didasarkan pada keyakinan manusia bahwa asal mula terjadinya negara adalah karena ketentuan Tuhan atau karena adanya kekuatan gaib, sehingga jika ada sementara orang yang memerintah suatu negara sebagai raja atau keturunannya, maka pada hakikatnya karena Tuhan menghendaki demikian. Orang percaya bahwa asal-usul raja-raja yang memerintah itu adalah penjelmaan dewa-dewa. Misalnya Raja Iskandar Zulkarnaen dianggap

9-424 Unit 9

sebagai putra dewa Zeus Anarnon, Mikado di Jepang sebagai turunan Dewa Matahari yaitu Ametarasu. Friedrich Julius Stahl (1802-1861) dalam bukunya Die Philosophe des Rechts menyatakan bahwa: kekuasaan itu hanya dipindahkan oleh Tuhan semata kepada seorang manusia atau golongan tertentu. Terjadinya kekuasaan itu tampak secara berangsur-angsur sejalan dengan pertumbuhan negara melalui suatu proses yaitu sejak kekuasaan dalam keluarga. kelompok. klan dan bangsa. Sementara itu sering terdapat tanggapan terhadap hal tersebut yaitu apabila terjadi peperangan antara dua pihak yang berkuasa, maka pihak yang kalah beranggapan bahwa kekuasaan manakah pula yang mendapat keyakinan sebagai kekuasaan atas kehendak Tuhan? Bagaimana pula jika dalam suatu negara terdapat lebih dari satu pemegang kekuasaan? Namun mengenai terjadinya peperangan tentu saja akan melahirkan pemenang di satu pihak dan melahirkan yang kalah di lain pihak, tapi kesemuanya beranggapan bahwa ini merupakan suatu kenyataan adanya kekuasaan serta atas kehendak Tuhan. Teori ini berkembang sampai abad pertengahan dan diterima secara umum bersamaan dengan

berkembangnya agama Kristen sehingga berlakulah ajaran teokrasi, terutama bagi golongan gereja sebagai kekuasaan tertinggi di dalam negara. Hal ini mengakibatkan timbulnya pertentangan antara

Raja/Kaisar dengan Paus. Tanda-tanda dari teori, Ketuhanan tersebut dapat dilihat dalam undangundang dasar berbagai negara yang mencantumkan kalimat By the grace

of God atau dengan berkat dan rahmat Tuhan.


b. Teori Perjanjian Masyarakat Menurut teori ini, bahwa terjadinya negara pada mulanya dilihat dari perkembangan manusia sebagai individu yang hidup menyendiri tempat tujuan dan tanpa berpedoman atau peraturan apa pun yang belakang baginya. Mereka hidup mengembara dari satu tempat ke lain tempat Dengan demikian kehidupan mereka tidak menentu dan penuh

Kajian IPS SD

9-425

kekacauan Mereka belum mengenal hidup bermasyarakat. Mereka tidak mempunyai: sumber pendapatan yang tepat dan sering-sering kebutuhan hidupnya tidak dapat terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kelangsungan hidup mereka tidak segan-segan melakukan perbuatan apa saja, seperti merampas hak orang lain, sehingga perselisihan atau pertarungan sengit di antara mereka tak dapat dibendung yang mengakibatkan terjadinya korban harta benda dan nyawa. c. Teori Kekuasaan Teori ini menyatakan bahwa terbentuknya negara karena adalah kekuasaan dari orang-orang yang merasa dirinya kuat akan mampu mengalahkan orang-orang yang lemah. Maka orang kuatlah yang pertama-tama mendirikan negara dengan segala kekuatannya, si kuat dapat memaksakan segala kehendaknya kepada yang lemah. d. Teori Hukum Alam (Kodrat) Apabila membicarakan hukum biasanya yang kita maksudkan ialah hukum pada saat ini atau hukum yang berlaku pada saat tertentu d tempat tertentu, baik tertulis maupun tidak tertulis. Hukum seperti ini dinamakan hukum positif (Jus Constitutum). Di samping hukum positif masih ada hukum lain ialah hukum alam atau hukum kodrat. Jadi, hukum alam adalah hukum yang tidak dibuat oleh sesuatu badar pembentuk undang-undang (badan legislatif), melainkan hukum yang seharusnya berlaku menurut alam. Para penganut teori hukum alam menganggap bahwa hukum ini berlaku langgeng serta bersifat universal. Karena hukum ini dianggap tidak akan berubah lagi, berlaku pada setiap saat, setiap tempat, baik zaman dahulu maupun zaman sekarang. Hukum alam merupakan hukum yang tidak tertulis namun memuat asasasas umum. Hukum ini mengandung keadilan abadi yang tidak bergantung pada kehendak manusia.

9-426 Unit 9

3. Asal Mula Terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia


Tidak dapat disangkal lagi bahwa lahirnya Republik Indonesia (RI) secara faktual (kenyataan) yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu sendiri ditanda-tangani oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Akan tetapi secara teoretis belum ada keseragaman pendapat tentang asal mula terjadinya Negara Kesatuan RI ini. Namun yang jelas bahwa paham kenegaraan Republik ini yang didasari Pancasila tidak menganggap bahwa sebelum adanya negara manusia hidup sendiri-sendiri (individualistis). Paham individualistis hanya terdapat dalam paham negara yang bersifat liberal. Negara kita yang didasari Pancasila meyakini bahwa aturan dasar yang hidup di dunia ini adalah keluarga. Keluarga merupakan lembaga pertama yang melahirkan dan menumbuhkan perkembangan manusia, sehingga hak dan kewajiban dapat terselenggara. Hal tadi jelas sebagai faktor pendorong terjadinya organisasi negara karena adanya naluri yang dapat menjamin seluruh kepentingan anggota keluarga. Dengan demikian hidup bermasyarakat berawal dari lingkungan keluarga, karena keluarga merupakan dasar kehidupan bermasyarakat ataupun bernegara. Masing-masing anggota keluarga harus memikul tanggung jawab bersama bagi keselamatan keluarga, dan pada dasarnya hidup secara kekeluargaan merupakan perwujudan cinta kasih sesama manusia yang senantiasa ingin hidup bermasyarakat. Republik Indonesia sebagai negara kesatuan terjadi secara alamiah. Ini sejalan dengan tuntutan fitrah manusia dan disertai kehendak Tuhan, seperti yang tersurat pada alinea ketiga Pembukaan UUD 1945.

4. Unsur-unsur terjadinya Negara


Sebagai organisasi masyarakat dan politik negara dapat saja terjadi dan berdiri. Namun hal itu harus dipenuhi dan didukung oleh unsur-unsur pokok

Kajian IPS SD

9-427

yang ada dalam suatu negara. Menurut Oppenheim-Lauterpacht unsur-unsur yang harus dimiliki oleh suatu masyarakat politik tertentu untuk disebut negara mencakup tiga unsur pokok, yaitu ada daerah, ada rakyat, dan ada pemerintah yang berdaulat atau pemerintah berwibawa. Menurut Konvensi Montevideo tahun 1933, unsur-unsur yang harus dimiliki oleh suatu negara sebagai subjek hukum internasional, mencakup syarat-syarat berupa ada daerah tertentu, ada rakyat sebagai masyarakat yang tetap, ada. pemerintah yang berdaulat, dan adanya pengakuan atau mempunyai kemampuan Untuk berhubungan dengan negara-negara lain. Untuk memperoleh kesimpulan. maka secara sistematik ketiga unsur pokok tadi harus ditinjau lagi secara rinci. a. Daerah Mengenai daerah (teritorial), sesungguhnya yang tepat dipakai istilah wilayah. Karena apabila dipergunakan istilah daerah, hal itu hanya meliputi daratan. Sedangkan apabila digunakan istilah wilayah hal ini berarti meliputi daratan, lautan, dan udara. Adanya daerah bagi suatu negara merupakan unsur yang pertamatama diharapkan bagi adanya suatu negara. Hal itu diharapkan agar daerah tadi tetap utuh. Memang daerah adalah landasan fisik yang paling utama bagi negara. Daerah suatu negara merupakan tempat bermukim secara tetap dari rakyat, tempat kegiatan pemerintah, serta tempat untuk diadakannya susunan kekuasaan negara itu. Daerah suatu negara tidak bergantung kepada luas atau sempitnya tempat yang didiami secara tetap oleh rakyat. Bahkan daerah itu tidak bergantung kepada banyak atau sedikitnya rakyat yang mendiaminya. Namun yang penting daerah itu harus memiliki batas-batas tertentu secara jelas dan tetap, sehingga cukup bermanfaat bagi kehidupan negara serta bagi kepentingan rakyat dalami daerah itu. Menurut Huge de Groot (Grotius) bahwa daerah negara itu

dominium eminens artinya melupakan milik yang tertinggi bagi suatu

9-428 Unit 9

negara. Batas-batas daerah itu ditentukan oleh perjuangan bangsa itu, baik dengan paksaan maupun dengan persetujuan ataupun dengan perjanjian dengan negara tetangga. Dengan demikian suatu negara bukan hanya daratan, tapi juga meliputi lautan dan udara. b. Rakyat Yang disebut dengan rakyat adalah kelompok manusia yang berstatus sebagai warga negara mempunyai hubungan yang lebih erat dengan organisasi kekuasannya yaitu negara. Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam suatu negara. Rakyat merupakan salah satu unsur mutlak bagi terjadinya suatu negara. Jadi tidak ada negara tanpa rakyat. Rakyat suatu negara adalah kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita dan bertekad untuk hidup bersama dalam suatu kesatuan politik yang akhirnya terbentuk menjadi satu bangsa atau nation. Sedangkan istilah bangsa sebenarnya untuk melakukan suatu pengertian yang dilawankan dengan bangsa-bangsa. Rakyat suatu negara merupakan penghuni negara dapat dibedakan antara penduduk dan bukan penduduk, serta antara warga negara dan bukan warga negara. (1) Penduduk dan Bukan Penduduk Yang disebut dengan penduduk suatu negara ialah orang yang berdomisili atau bertempat tinggal menetap di wilayah suatu negara dan telah memiliki syarat menurut undang-undang. Dan yang disebut dengan bukan penduduk ialah orang yang berada di wilayah negara untuk sementara serta tidak bermaksud bertempat tinggal tetap di negara itu. Misalnya, wisata manca negara yang sedang berkunjung di Indonesia. Dengan adanya perbedaan antara penduduk dengan bukan penduduk telah menimbulkan perbedaan dalam hak-hak dan kewajiban tertentu.

Kajian IPS SD

9-429

Misalnya penduduk boleh mendirikan suatu perkumpulan dan boleh melakukan suatu pekerjaan di suatu negara. Sedangkan bukan penduduk tidak memiliki hak serta kewajiban seperti itu. (2) Warga Negara dan Bukan Warga Negara Yang disebut dengan warga negara ialah mereka yang menjadi anggota suatu negara dan mempunyai ikatan hukum dengan negara yang bersangkutan. Sedangkan yang disebut dengan bukan warga negara (orang asing) ialah mereka yang tidak mempunyai ikatan hukum dengan negara itu, namun harus tunduk kepada segala peraturan atau perundangundangan yang berlaku di negara yang mereka tempati. Namun keputusan akhir diserahkan sepenuhnya kepada yang bersangkutan. apakah akan menerima atau menolaknya. Kalau ia mau ,menerimanya, maka pergunakanlah hak opsi dan kalau hal sebaliknya, maka pergunakanlah hak repudiasi (3) Warga Negara Indonesia Setiap negara perlu memiliki peraturan perundang-undangan tentang kewarganegaraan. Ini jelas untuk menentukan status seseorang, apakah ia warga negara atau bukan. Berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku adalah penting, artinya bukan saja hanya rnenyangkut masalah hukum privat saja, melainkan memegang peranan penting di bidang hukum publik. Hal ini dapat terlihat dari hak serta kewajiban yang dimiliki oleh seorang warga negara yang berbeda dengan seorang bukan warga negara (orang asing). Misalnya menggunakan hak pilih dan hak dipilih dalam suatu pemilihan umum yang hanya dimiliki oleh warga negara saja. Untuk itu maka UUD 1945 mencantumkan tentang hak dan kewajiban warga negara Indonesia pada pasal 27, 28,29, 30, 31,32, 33, dan 34.

9-430 Unit 9

c. Pemerintahan yang berdaulat 1) Kedaulatan Pemerintah merupakan gabungan dari semua alat atau badan kenegaraan tertinggi yang berkuasa memerintah di wilayah suatu negara seperti raja atau presiden dan para menteri. Selain itu terdapat badan-badan kenegaraan lainnya seperti MIPR, DPR, DPA dan MA. Semua badan tersebut bertugas menyelenggarakan kesejahteraan umum. Misalnya badan yang bertugas membuat segala peraturan, menjalankan peraturan dan mempertahankannya (badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif) Pemerintah dapat dibedakan dalam arti luas, dan dalam arti sempit. Jadi, yang dimaksud dengan pemerintah dalam arti luas di Indonesia mencakup semua lembaga-lembaga kenegaraan seperti MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, dan MA. Sedangkan yang dimaksud dengan pemerintah dalam arti sempit terdiri dari Presiden, Wakil Presiden, dan Menteri Negara. Kedaulatan berasal dari kata supremus (Latin) berarti yang tertinggi. Kemudian pengertian ini disamakan dengan sovanita (Italia), sover-

eignty (Inggris), dan daulat, daulat yang berarti kekuasaan atau


dinasti Pemerintah Jadi, kedaulatan berarti: kekuasaan Tertinggi atau kekuasaan yang tidak terletak di bawah kekuasaan lain ini menunjukkan bahwa kedaulatan negara itu adalah suatu pusat kekuasaan yang luar biasa yang meliputi dan mengatasi segala-galanya. Menurut Jean Bodin (1530-1596) kedaulatan mempunyai empat sifat pokok, yaitu: (1) Permanen (langgeng), yang berarti kedaulatan yang tetap ada walaupun badan yang memegang kedaulatan itu berganti-ganti. Jadi, kedaulatan negara itu tetap ada selama negara tetap berdiri. Lenyapnya kedaulatan bersamaan pula dengan lenyapnya negara.

Kajian IPS SD

9-431

(2) Aslinya, yang berarti bahwa kedaulatan itu tidak berasal atau diwariskan dari kekuasaan lain yang lebih tinggi. (3) Bulat, yang berarti bahwa kedaulatan itu merupakan satu-satunya kekuasaan yang tertinggi dalam negara. Jadi, kedaulatan itu tidak dapat dibagi-bagi lagi. (4) Absolut (tak terbatas) yang berarti bahwa kedaulatan itu tidak dibatasi atau dikurangi oleh siapa pun dan berlaku bagi setiap orang serta setiap golongan. Apabila kedaulatan itu terbatas, tentu saja ciri bahwa kedaulatan itu merupakan kedaulatan yang tertinggi akan lenyap. Pemerintah dan Kedaulatan di Negara Republik Indonesia. Di Indonesia terdapat enam lembaga kenegaraan sebagai alat-alat perlengkapan negara. Keenam lembaga kenegaraan tersebut yaitu satu buah lembaga tertinggi negara dan lima buah lembaga tinggi negara. (1) Lembaga tertinggi negara di Indonesia yaitu Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR) (2) Lembaga-lembaga tinggi negara di Indonesia yakni terdiri dari Presiden, DPR, DPA, BPK, dan Mahkamah Agung.

B. Prinsip dasar pemerintahan


7 kunci pokok sistem pemerintahan negara RI berdasarkan UUD 1945; 1) Indonesia ialah negara yang berdasar atas hukum (rechtstaat), tidak berdasar atas kekuasaan belaka; 2) Sistem konstitusional Pemerintahan berdasarkan sistem konstitusional, tidak berdasarkan kekuasaan yang absolut; 3) Kekuasaan pemerintahan negara tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat; 4) Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi di bawah Majelis; 5) Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR;

9-432 Unit 9

6) Menteri-menteri negara ialah pembantu presiden. Menteri-menteri negara tidak bertanggung jawab kepada DPR; 7) Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas

C. Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan


Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat manusia berinteraksi sosial dengan manusia lainnya yang dapat berupa kerja sama, persaingan, maupun pertentangan (konflik). Interaksi sosial dapat menciptakan keteraturan dan dapat juga menimbulkan ketidakteraturan atau gangguan kepada masyarakat. Agar dalam masyarakat itu tercipta keteraturan, ketertiban, keadilan, dan terhindar dari kekacauan atau perpecahan, maka pada setiap masyarakat selalu ada normanorma yang mengatur kehidupan manusia. Setiap anggota masyarakat diharapkan dapat mematuhi norma-norma tersebut. Yang dimaksud dengan norma atau kaidah ialah patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu. Norma memungkinkan seseorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakannya itu akan dinilai oleh orang lain, dan norma ini merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau menolak perilaku seseorang (Robert M.Z. Lawang, 1986). Norma atau kaidah mengatur perilaku kita sehari-hari. Norma tersebut terwujud dalam aturan-aturan yang tertulis dan tidak tertulis. Norma juga ada yang bersifat melarang, menyuruh, dan mengatur/menganjurkan. Para ahli hukum membedakan beberapa macam norma yang mengatur kehidupan manusia. Utrecht misalnya mengemukakan bahwa selain hukum, kaidah atau norma yang mengatur tata tertib manusia terdapat juga dalam agama, kebiasaan, dan adat-istiadat. Sedangkan menurut Van Apeldoorn norma itu meliputi : hukum, kebiasaan, agama, kesusilaan, dan moral. Norma-norma ini memiliki karakteristik atau ciri-ciri tersendiri. Dilihat dari sumbernya maka norma-norma tersebut memiliki sumber yang berbeda. Hukum bersumber dari kekuasaan negara. Norma agama bersumber dari ajaran agama atau dari wahyu Tuhan. Kesusilaan, kebiasaan, moral, bersumber dari budaya masyarakat.

Kajian IPS SD

9-433

Semua norma di atas memiliki sangsi atau balasan terhadap orang yang melanggar norma tersebut. hal ini agar setiap orang mau mematuhi norma-norma tersebut. Dalam hal sangsi juga terdapat perbedaan di antara norma-norma tersebut. Norma hukum memiliki sangsi yang tegas dan bersifat memaksa. Norma agama sangsinya merupakan dosa yang akan di balas di akhirat (kecuali norma agama yang sudah diangkat menjadi norma hukum negara, maka sangsinya pun dapat diterapkan seperti halnya norma hukum). Norma kesusilaan atau adat istiadat, jika dilanggar bisa mendapat sangsi berupa rasa penyesalan diri kutukan, cemoohan, ataupun pengucilan dari masyarakat. a. Pengertian Hukum Apa sebenarnya yang dimaksud dengan norma hukum itu? Banyak para ahli hukum yang memberikan pengertian tentang hukum yang satu sama lain kadang-kadang ada sedikit perbedaan penekanannya. Menurut Utrecht hukum adalah himpunan petunjuk-petunjuk hidup (perintah-perintah dan laranganlarangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat, dan oleh karena itu seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. Pelanggaran petunjuk-petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah masyarakat itu (Utrecht:9). Menurut Simorangkir dan Woerjono S., hukum adalah peraturanperaturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib pelanggaran terhadap peraturan-peraturan berakibat diambilnya tindakan yaitu dengan hukuman tertentu, sedangkan menurut Soediman Kartohadiprojo, hukum adalah pikiran atau anggapan orang, adil atau tidak adil mengenai hubungan antar manusia. Norma hukum itu berasal dari negara yang mengatur hubungan antara negara dengan warga negara dan hubungan antara sesama warga negara. Mungkin anda bertanya mengapa hubungan tersebut perlu diatur dengan norma hukum. Pertanyaan ini menyangkut tentang apa yang menjadi tujuan hukum. Para ahli hukum agak berbeda dalam memandang tujuan hukum itu. Utrecht misalnya mengemukakan bahwa hukum bertugas menjamin adanya

9-434 Unit 9

kepastian hukum dalam pergaulan manusia. Van Kan, menyatakan bahwa tujuan hukum yaitu untuk menjaga kepentingan tiap manusia supaya kepentingan itu tidak dapat diganggu gugat. Sedangkan menurut Apeldoorn tujuan hukum yaitu untuk mengatur tata tertib masyarakat secara adil dan damai. Jika dikaji lebih lanjut, maka para ahli hukum ada yang menekankan tujuan hukum pada penciptaan ketertiban masyarakat, ada yang menekankan Iebih jauh lagi dari sekedar ketertiban, yakni untuk mencapai keadilan dalam kehidupan masyarakat Pendapat yang menyatakan bahwa hukum itu bertujuan untuk menciptakan keadilan beralasan bahwa ketertiban saja tidaklah cukup, karena suatu masyarakat yang tertib belum ada keadilan di dalamnya. jadi keadilanlah yang menjadi tujuan akhir dari hukum itu. Selain menekankan pada ketertiban dan keadilan, ada juga pendapat ahli yang menyatakan bahwa hukumpun bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat.

b. Sumber Hukum Sumber hukum itu dapat dibedakan dalam dua macam, yakni sumber hukum materiil dan sumber hukum formal. Sumber hukum materiil adalah sumber yang menjadi penyebab adanya hukum, yaitu berupa keyakinan atau perasaan hukum individu dan pendapat umum yang menentukan isi hukum. Jadi sumber hukum materil menentukan isi hukum, atau memberi corak atau warna hukum. Sumber hukum materiil ini bisa berupa jiwa, bangsa ataupun dari pandangan hidup bangsa (filsafat bangsa). Bagi bangsa Indonesia, yang dapat dianggap sebagai sumber hukum materiil adalah Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai sumber hukum materiil maka nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila menjiwai atau memberi corak isi kepada hukum yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itulah Pancasila disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum dalam kehidupan ketatanegaraan Republik Indonesia. Jika sumber hukum materiil itu masih mempunyai sifat yang mengikat yang masih samar-samar, maka sumber hukum formal lebih memperjelas

Kajian IPS SD

9-435

agar hukum itu dapat menjadi peraturan yang berlaku dalam pergaulan manusia. Oleh karena itu sumber hukum formal memberi bentuk kepada hukum. Jadi sumber hukum formal adalah sumber hukum yang dikenal dari bentuknya. Karena bentuknya itu maka hukum diketahui, berlaku umum, dan dipatuhi. Yang termasuk ke dalam sumber hukum formal adalah sebagai berikut. (1) Undang-undang (dalam arti luas) (2) Yurisprudensi (3) Traktat (4) Doktrin (5) Kebiasaan

(1) Undang-undang
Undang-undang mempunyai pengertian yang luas dan pengertian yang sempit. Dalam arti luas atau dalam arti materiil undang-undang berarti setiap peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang isinya mempunyai kekuatan mengikat umum. Sebagai contoh dari undangundang dalam arti materiil (luas) yang ada di Indonesia misalnya meliputi: a) Undang-Undang Dasar 1945; b) Ketetapan MPR; c) Undang-undang/Peraturan Pemerintah pengganti undang-undang; d) Peraturan Pemerintah; e) Keputusan Presiden; f) Peraturan Menteri; g) Keputusan Menteri; h) Peraturan Pelaksanaan lainnya; Sedangkan yang dimaksud dengan Undang-undang dalam arti sempit atau dalam arti formal, adalah setiap keputusan yang dikeluarkan lembaga legislatif (pembuat undang-undang) yang diberi nama secara khusus sebagai undang-undang. Di negara RI yang dimaksud dengan undang-

9-436 Unit 9

undang dalam arti formal ini adalah produk hukum yang dibuat secara bersama oleh Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat, yang

kedudukannya berada di bawah Ketetapan MPR dan di atas Peraturan Pemerintah. Dalam bahasa sehari-hari, jika kita menyebut undang-undang pada umumnya merujuk pada istilah undang-undang dalam arti formal (sempit), misalnya Undang-undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang no. 3 tahun 1985 tentang Partai Politik dan Golkar, Undang-undang no. 8 tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan, dan sebagainya.

(2) Yurisprudensi
Yurisprudensi, adalah hukum yang bersumber dari keputusan hakim terdahulu yang menjadi sumber hukum bagi keputusan hakim berikutnya yang mengadili perkara yang sama. Yurisprudensi lahir karena hakim mungkin memandang bahwa undang-undang yang ada tidak cukup jelas atau kurang lengkap, sehingga hakim dalam memutuskan suatu perkara melakukan penafsiran hukum sendiri. Penafsiran hukum oleh hakim itu bisa menjadi hukum yurisprudensi, yang bisa diikuti oleh hakim-hakim lainnya.

(3) Traktat
Traktat, adalah perjanjian antara dua negara atau lebih. Traktat menjadi sumber hukum bagi negara-negara yang mengadakan perjanjian itu. Jadi setiap traktat mengakibatkan bahwa pihak-pihak yang mengadakan perjanjian terikat pada isi perjanjian yang mereka sepakati, Sehingga setiap isi perjanjian itu harus dicapai. Tercatat ada dua macam yakni traktat bilateral dan traktat multilateral. Traktat bilateral adalah perjanjian traktat multilateral adalah perjanjian antara lebih dua negara. Traktat yang telah disepakati mengikat bukan hanya kepada negaranya melainkan kepada rakyatnya juga. Oleh karena itu biasanya traktat juga diundangkan dalam suatu undang-undang.

Kajian IPS SD

9-437

(4) Doktrin
Doktrin, adalah pendapat para ahli hukum terkemuka yang dijadikan dasar pertimbangan bagi para hakim dalam mengambil keputusan. Dalam hukum Islam peranan doktrin ini sangat besar. Misalnya keputusan para hakim Islam banyak didasarkan pada pendapat ahli hukum seperti Imam Syafii, Imam Hanafi, Imam Maliki, dan Imam Hambali.

(5) Kebiasaan
Kebiasaan, yang dilakukan oleh manusia atau suatu lembaga yang diterima oleh masyarakat dan dirasakan sebagai suatu keharusan dipandang sebagai hukum yang tidak tertulis. Kebiasaan kadang digunakan hakim dalam mengambil suatu keputusan hukum, selama kebiasaan itu tidak bertentangan dengan undang-undang yang ada. Kebiasaan sebagai hukum bisa berlaku dalam kehidupan masyarakat, tetapi bisa juga berlaku dalam kehidupan ketatanegaraan yang biasa disebut sebagai konvensi.

c. Peraturan Perundang-undangan Ada beberapa istilah yang hampir sama yang sering digunakan yaitu peraturan, undang-undang (arti luas), perundangan, peraturan Perundangundangan. Istilah-istilah tersebut tidaklah berbeda dan semuanya merujuk pada semua produk hukum yang dihasilkan oleh negara/pemerintah. Peraturan perundang-undangan atau undang-undang dalam arti luas ini (arti materiil) merupakan salah satu sumber hukum yang paling penting dan paling sering digunakan dalam mengatur kehidupan masyarakat dan negara. Peraturan perundang-undangan di Indonesia memiliki hierarki hukum, artinya memiliki tata urutan atau bertingkat. Peraturan perundang-undangan yang terletak di atas berkedudukan lebih tinggi dan menjadi sumber hukum bagi peraturan yang ada di bawahnya. Peraturan perundang-undangan yang terletak di bawahnya tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangundangan di atasnya.

9-438 Unit 9

Di Indonesia tata urutan perundang-undangan di atur dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 yang menentukan tata urutan sebagai berikut: 1) UUD 1945 UUD 1945 berkedudukan sebagai hukum dasar tertulis yang berarti menjadi sumber hukum tertulis tertinggi di Indonesia. Semua peraturan perundang-undangan lainnya bersumber kepada UUD 1945. Lembaga negara yang berhak menetapkan undang-undang dasar adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Namun untuk UUD 1945, penetapannya telah dilakukan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. 2) Ketetapan MPR Ketetapan MPR dikeluarkan oleh MPR mempunyai kekuatan hukum mengikat ke dalam maupun keluar MPR. Ketetapan MPR dimaksudkan untuk menjalankan ketentuan yang ada dalam IJUD 1945. 3) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang. Undang-undang yang dimaksud di sini adalah undang-undang dalam arti sempit atau arti formal, yaitu peraturan perundangan yang dibuat secara bersama oleh Presiden dan DPR. Undang-undang disusun dengan maksud menjalankan ketentuan-ketentuan yang ada dalam Undang-undang Dasar dan Ketetapan MPR. Sementara itu Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) mempunyai kedudukan hukum yang sama dengan undang-undang. Perbedaannya ialah bahwa Perppu dibuat secara sepihak oleh

Presiden/Pemerintah tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu kepada DPR. Perppu dikeluarkan oleh Presiden dalam keadaan kegentingan yang memaksa (dalam keadaan darurat). Jika keadaan negara sudah normal kembali, maka Perppu tadi harus dimintakan persetujuannya kepada DPR. 4) Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah disusun dengan maksud untuk menjalankan ketentuan dalam undang-undang. Suatu undang-undang hanya akan berlaku jika sudah ada peraturan pemerintah sebagai peraturan

Kajian IPS SD

9-439

pelaksananya.

Peraturan

Pemerintah

sepenuhnya

disusun

oleh

Pemerintah/Presiden, tanpa harus meminta persetujuan terlebih dahulu dari DPR. 5) Keputusan Presiden Dikeluarkan oleh Presiden untuk mengatur hal-hal yang lebih khusus. 6) Peraturan Menteri 7) Keputusan Menteri 8) Peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya (misalnya Peraturan Pemda Tk I, Peraturan Pemda Tk. II, dsb). Setelah kita membicarakan hukum dan peraturan perundang-undangan, maka muncul pertanyaan bagaimana agar hukum dan peraturan Perundangundangan itu dapat dilaksanakan atau dipatuhi dengan baik di masyarakat. Salah satu upaya untuk itu adalah diberikannya sanksi hukum yang tegas bagi para pelanggarnya. Sangsi hukum memiliki ciri khas yakni bersifat memaksa, tegas, dan segera. Sebagai contoh sangsi hukum ini misalnya disebutkan di dalam KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana) yang menyebutkan beberapa sangsi hukum seperti: hukuman mati, hukuman penjara (seumur hidup, 20 tahun, kurang dari 20 tahun), hukuman kurungan, dan hukuman denda (misalnya denda membayar uang), serta hukuman tambahan (misalnya pemecatan, pencabutan hak, dsb). Agar hukum benar-benar dapat dipatuhi oleh masyarakat sebenarnya bukan hanya mengandalkan pada adanya sangsi hukum. Meskipun sangsi hukumnya berat, tetapi jika masyarakatnya tidak memiliki kesadaran hukum, maka sangsi apa pun akan berani dilanggarnya. Oleh karena itu yang paling penting dalam menciptakan tegaknya negara hukum adalah adanya kesadaran hukum yang tinggi dari warga negaranya. Tumbuhnya kesadaran hukum warga negara perlu dilakukan dengan melakukan pembinaan kesadaran hukum antara lain melalui pendidikan atau penyuluhan. Pembinaan kesadaran hukum dapat dilakukan sejak di taman kanak-kanak dan sekolah dasar dan terus berlanjut sampai jenjang pendidikan tinggi. Pada tingkat sekolah dasar siswa sudah bisa dikenalkan dengan konsep

9-440 Unit 9

hukum yang penyimpannya bisa disederhanakan. Misalnya pemahaman dan kesadaran siswa tentang konsep hukum itu diartikan dengan pemahaman dan kepatuhan terhadap peraturan tata tertib kelas atau sekolah. Pembinaan disiplin di sekolah merupakan salah satu upaya pula dalam membina siswa memiliki kesadaran hukum.

D. Warga Masyarakat dan Warga negara


Sebagaimana dijelaskan pada bagian awal subunit ini bahwa individu dan masyarakat mempunyai hubungan yang erat yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat terdiri dari individu-individu, dan individu-individu dipengaruhi oleh masyarakatnya. Individu sukar untuk hidup tanpa ada masyarakat yang mendukungnya. Individu-individu itu dapat disebut sebagai anggota atau sebagai warga masyarakat. Setiap orang menjadi warga dari masyarakat di mana dia hidup, dari lingkungan yang sesuai yang terdekat sampai yang meluas. Seseorang menjadi warga dari keluarganya warga masyarakat at lingkungan RT lingkungan RW menjadi warga masyarakat desanya, kecamatannya, sukunya, sampai menjadi warga masyarakat Indonesia. Sebagai warga masyarakat maka ia memiliki hakhak yang diberikan oleh masyarakat lingkungannya dan juga memiliki kewajiban atau tanggung jawab yang harus ia lakukan terhadap masyarakatnya. Sebagai warga masyarakat yang baik ia harus melalui suatu proses sosialisasi, yakni proses belajar menerima nilai, moral, dan norma yang berlaku di masyarakatnya, sehingga ia bisa diterima oleh masyarakatnya sebagai warganya. Dalam kaitannya dengan negara maka seseorang dapat memiliki kedudukan hukum sebagai warga negara. Warga negara adalah anggota dari negaranya. Setiap negara harus memiliki warga negaranya. Untuk menjadi warga negara suatu negara harus memiliki syarat-syaratnya. Tidak semua orang yang tinggal dalam suatu negara dapat disebut sebagai warga negara dan tidak semua warga negara tinggal di negaranya sendiri.

Kajian IPS SD

9-441

Mungkin anda bertanya, siapakah yang dapat disebut sebagai warga negara Republik Indonesia itu. Untuk menjawab pertanyaan ini perlu kita lihat ketentuan yang terdapat pada Undang-Undang Dasar 1945 pasal 26 yang menyatakan (1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. (2) Syarat-syarat yang mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undangundang. Berdasarkan ketentuan pasal 26 UUD 1945 di atas bahwa yang menjadi warga negara Indonesia itu ialah orang bangsa Indonesia asli. Selain itu bangsa lain pun bisa menjadi warga negara Indonesia. Di dalam penjelasan pasal 26 disebutkan bahwa orang-orang bangsa lain, misalnya orang peranakan Belanda, peranakan Tionghoa, dan peranakan Arab yang bertempat kedudukan di Indonesia, mengakui Indonesia sebagai tanah airnya dan bersikap setia kepada Negara Republik Indonesia dapat menjadi warga negara. Selanjutnya tentang siapa warga negara Indonesia, dilihat pada Undangundang Kewarganegaraan yang masih berlaku di Indonesia yaitu UndangUndang No. 62 tahun 1958 (kecuali pasal 18). Dalam pasal undang-undang tersebut dinyatakan bahwa warga negara Republik Indonesia adalah: a) Orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjianperjanjian dan atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI; b) Orang yang pada waktu lahirnya mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya yang berkewarganegaraan RI; c) Anak yang lahir dalam 300-hari setelah ayahnya meninggal dunia, apabila ayah itu pada waktu meninggal dunia warga negara RI; d) Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, apabila ia pada waktu itu tidak mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya; e) Orang yang pada waktu lahirnya, ibunya warga negara RI, jika ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau selama tidak diketahui kewarganegaraan ayahnya;

9-442 Unit 9

f) Orang yang lahir di dalam wilayah RI selama kedua orang tuanya tidak diketahui; g) Seorang anak yang diketemukan di dalam wilayah RI selama tidak diketahui kedua orang tuanya; h) Orang yang lahir di dalam wilayah RI, jika kedua orang tuanya tidak mempunyai kewarganegaraan atau selama kewarganegaraan kedua orang tuanya tidak diketahui; i) Orang yang lahir di dalam wilayah RI yang pada waktu lahirnya tidak mendapat kewarganegaraan ayah atau ibunya itu; j) Orang yang memperoleh kewarganegaraan RI menurut aturan-aturan undangundang ini. Untuk dapat memperoleh kedudukan sebagai warga negara Indonesia ada beberapa cara yang dapat ditempuh a) Keturunan (pertalian darah) Setiap anak yang lahir dari orang tua yang berkewarganegaraan Indonesia akan memperoleh kewarganegaraan RI; b) Kelahiran Dalam hal-hal tertentu, kewarganegaraan RI dapat diperoleh karena kelahirannya di wilayah negara RI (lihat pasal 1 UU No. 62 tahun 1958 huruf g, h, dan i di atas); c) Pengangkatan Anak orang asing di bawah umur 5 tahun yang diangkat oleh seorang warga negara Indonesia, dapat menjadi warga negara Indonesia dengan disahkan oleh pengadilan di tempat orang tua angkat itu berada; d) Pewarganegaraan atau naturalisasi. Orang asing yang bukan warga negara Indonesia dapat memperoleh kewarganegaraan RI dengan cara naturalisasi atau pewarganegaraan. Sementara itu, seseorang yang telah menjadi warga negara RI karena berbagai hal dapat kehilangan kewarganegaraannya. Menurut Undang-undang no. 62 tahun 1958, seorang warga negara Indonesia dapat kehilangan kewarganegaraannya karena hal-hal berikut

Kajian IPS SD

9-443

a) Kawin dengan seorang laki-laki asing; b) Putusnya perkawinan seorang wanita asing dengan laki-laki warga negara Indonesia; c) Anak seorang ibu yang kehilangan kewarganegaraan ri, apabila anak itu tidak mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya; d) Memperoleh kewarganegaraan lain karena kemauannya sendiri; e) Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain sedangkan orang yang bersangkutan berkesempatan untuk itu; f) Diakui oleh orang asing sebagai anaknya; g) Diangkat secara sah oleh orang asing sebelum berumur 5 tahun; h) Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh menteri kehakiman dengan persetujuan dewan menteri; i) Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari menteri kehakiman RI; j) Mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing; k) Turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing; l) Mempunyai paspor atau syarat yang bersifat paspor dari negara asing atas namanya yang masih berlaku; m) Bertempat tinggal - di luar negeri selama 5 tahun berturut-turut dengan tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi warga negara Indonesia, kecuali ia ada dalam dinas negara ri; n) Istri dari seorang suami yang kehilangan kewarganegaraan RI, apabila kewarganegaraan tersebut diperoleh karena perkawinannya. Hak-hak-warga negara yang diatur dalam Batang Tubuh UUD 1945: a) Hak mendapatkan persamaan dalam hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1); b) Hak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat

2);
c) Hak berserikat, dan berkumpul, dan menyatakan pendapat (pasal 28) d) Hak kemerdekaan beragama (pasal 29 ayat 2);

9-444 Unit 9

e) Hak membela negara (pasal 30); f) Hak mendapatkan pendidikan (pasal 31); g) Hak mengembangkan kebudayaan nasional (pasal 32); h) Hak mendapatkan kesejahteraan sosial (pasal 33 dan 34). Kewajiban-kewajiban warga negara: a) Kewajiban menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat1); b) Kewajiban membela negara (pasal 30); c) Kewajiban membayar pajak; d) Kewajiban belajar 9 tahun; e) Kewajiban memelihara hasil-hasil pembangunan.

Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Subunit 3, mengenai masyarakat sebagai unsur pemerintah dan negara di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini! 1. Apakah ada hubungan antara pendekatan-pendekatan teoritis dengan asal mula terjadinya negara? Kalau ada bagaimana! Kalau tidak, mengapa! Jelaskan alasannya! 2. Kemukakan sekurang-kurangnya tiga pendapat teoretis atas pengertian negara! (kesamaan dan perbedaan) 3. Jelaskan perbedaan antara pendekatan factual dan pendekatan teoritis pada asal mula terjadinya negara 4. Diskusikan dengan teman persoalan berikut, masalah sosial dapat diselesaikan oleh berbagai instansi dan dapat didekati dari berbagai disiplin ilmu, apa sumbangan hukum dan peraturan Perundang-undangan dalam hal ini? 5. Jelaskan dimana letak perbedaan warga masyarakat dan warga negara? 6. Jelaskan mengapa Pancasila disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum dalam kehidupan ketatanegaraan?

Kajian IPS SD

9-445

Rambu-Rambu jawaban latihan


Pertanyaan yang tercantum pada latihan di atas, tidak disediakan kunci jawabannya. Oleh karena itu, Anda harus menggali jawaban sendiri atau berdiskusi dengan sesama mahasiswa, untuk memperoleh jawaban. Anda dipersilahkan melakukannya.

Rangkuman
Asal mula terjadinya negara dapat diketahui dengan mengadakan dua pendekatan, yakni pendekatan factual dan pendekatan teoretis. Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu di bawah suatu pemerintah yang sama. Negara merupakan susunan masyarakat yang integral di antara semua golongan masyarakat, sebagai suatu kesatuan yang organis. Negara dengan pemerintahannya mempunyai hak memaksa rakyatnya untuk mematuhi segala peraturan yang berlaku di negara tersebut. Tanpa ada masyarakat yang mendiami wilayah tertentu yang dilengkapi oleh pemerintahnya, maka tidak mungkin ada negara. Terjadinya negara Indonesia yang didasari Pancasila terjadi secara alamiah, sejalan dengan tuntutan keinginan manusia dan disertai kehendak Tuhan.

9-446 Unit 9

Tes Formatif 3
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, sehingga. A. memaksa anggota masyarakat membayar pajak B. anggota masyarakat belajar politik C.masyarakat lebih berkembang D. anggota masyarakat bebas memilih dalam pemilu

2. Unsur-unsur terjadinya negara adalah seperti di bawah ini, kecuali A. rakyat B. daerah C. UUD D. pemerintah yang berdaulat

3. Negara identik dengan hukum, demikian pendapat.... A. Mr. Soenarko B. H.J. Laski C. Jellinek D. Hane Kelsen

4. Guru biasanya tidak lepas dari urusan pemerintah di tengah-tengah masyarakat ini disebabkan karena sosok guru dianggap. A. pemimpin masyarakat B. tokoh terkemuka masyarakat C. orang terdidik D. anggota masyarakat

Kajian IPS SD

9-447

5. Contoh jabatan yang tepat bagi seorang guru dalam masyarakat seperti di bawah ini, kecuali.... A. Ketua RW B. Ketua RT C. Ketua umum LKMD D. Ketua LKMD

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 3. Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar x 100% 5

Konversi nilai penguasaan : 90 -100% 80 - 89% 70 79% : baik sekali : baik : cukup : kurang

< 70%

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda bersiap-siap untuk menghadapi ujian.Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Subunit 3, terutama bagian yang belum dikuasai.

9-448 Unit 9

Kunci Jawaban Tes Formatif


Tes Formatif 1
1. B 2. D 3. A 4. C 5. B

Tes Formatif 2
1. D 2. C 3. A 4. B 5. A

Tes Formatif 3
1. A 2. C 3. D 4. B 5. C

Kajian IPS SD

9-449

Daftar Pustaka
Abdu Rahman, (1995), Beberapa Aspekta Tentang Pembangunan Hukum Nasional, Bandung, Citra Aditya Bakti. Astrid S. Susanto, (1977), Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial Bandung: Bina Cipta. _______________, (1977), Komunikasi Kontemporer, Bandung: Bina Cipta. C.S.T.Kansil, (1983), Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka. Hammond, Peter, (1978), An Introduction to Cultural and Social Anthropology, Second Edition, New York: Mac Millan. Horton, Paul dan Chester I Hunt, (1991), Sosiologi, terjemahan Rain dan Tita Sobari, Jakarta; Erlangga. Husni Thanurin (1990), Pokok-pokok Hukum Acara Pidana, (Diktat), Bandung, FPIPS IKIP Bandung. Koentjaraningrat, (1981), Sejarah Teori Antropologi, Jakarta Universitas Indonesia Press. ______________, (1990), Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta Rineka Cipta. P. A.F. Lamintang, (1984), Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, dengan Pembahasannya, Bandung, Sinar Baru Pengeran Alhaj, (1984), Pendidikan Pancasila Modul 1-3, Jakarta Universitas Terbuka Depdikbud. R. Abdoel Djamali, (1984), Pengantar Hukum Indonesia Jakarta, Rajawali. Rahmat dan M. Halimi (1996), Penuntun Belajar Tata Negara untuk SMU, Bandung, Ganeca Exact. Sanderson Stephen 1993 Sosiologi Suatu Pengantar Penerjemah Farid Warni S. Menno, Jakarta: Rajawali Press. Satjipto Rahardjo, (1986), Hukum Bandung, Alumni. Soejono Soekanto (1987), Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta Rajawali Press

9-450 Unit 9

Sudikno Mertokusumo, (1986), Mengenai Ilmu Hukum, Yogyakarta, Liberty Van Apeldoorn (1980), Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Pradnya Paramita.

Kajian IPS SD

9-451

You might also like