Professional Documents
Culture Documents
e. Batas wewenang dan tugas dari jabatan terhadap daerah dan orang-orang yang dikuasainya f. Hubungan antar jabatan g. Penggantian jabatan h. Hubungan antara jabatan dan penjabat
6. Garis-garis besar tentang organisasi pelaksana: peradilan, pemerintahan, perundang-undangan 7. Wilayah negara (daratan, lautan, udara)
8. Hubungan antara rakyat dan negara (rakyat sebagai pemilik negara atau sebagai abdi negara, hak dan kewajiban rakyat sebagai perseorangan dan sebagai golongan, cara-cara rakyat menjalankan hak dan kewajibannya, cara-cara untuk menjamin pelaksanaan hak dan kewajiban rakyat oleh negara, dan sebagainya)
hak-hak
Dalam hubungan ini harus dibicarakan: sistem perwakilan di dalam negara, sistem pemilihan umum, referendum, sistem kepartaian, cara membentuk pendapat melalui saluran tertulis (surat kabar, majalah, keilmuan, dan sebagainya) dan secara lisan (rapat-rapat, perkumpulan-perkumpulan, dan sebagainya)
10. Dasar negara: arti Pancasila, hubungan antara Pancasila dengan sejumlah kaidah hukum (terutama hukum tata negara), hubungan Pancasila dengan berbagai paham ketatanegaraan di dalam masyarakat, hubungan antara Pancasila dengan cara mengatur kehidupan rakyat di bidang ketatanegaraan, bidang sosial, dan bidang kebudayaan
11. Ciri-ciri lahir dari kepribadian bangsa Indonesia (lagu kebangsaan, bahasa nasional, lambang, bendera, dan sebagainya)
II. Badan-badan ketatanegaraan Badan-badan ini menurut UndangUndang Dasar 1945 adalah MPR, DPR, Presiden/Wakil Presiden dan Menteri, DPA, MA, BPK DPA dihilangkan
cara pembentukannya (cara pengangkatan, melalui pemilihan umum secara langsung, melalui pemilihan bertingkat) 2. Susunan masing-masing badan (jumlah anggota, jenis anggota, perimbangan kekuatan di dalamnya, pembagian tugas di dalamnya, dan sebagainya)
1.
3. Tugas dan wewenangnya masing-masing badan (tugas-tugas pemerintahan, perundang-undangan, peradilan) 4. Cara bekerjanya masing-masing badan 5. Perhubungan kekuasaan antara satu badan dengan badan-badan lainnya 6. Masa jabatan dari masing-masing badan
6. Pencerminan pendapat (perbedaan pendapat yang dinyatakan dalam pemilihan umum dan ajaran politik dari partai politik, perbedaan antara kekuatan pendukungan di dalam pemilihan umum dan kekuatan perwakilan di dalam badan-badan ketatanegaraan) 7. Cara kerja sama antara kekuatan-kekuatan politik (koalisi, opposisi, kerja sama atas dasar kerukunan)
adalah negara Negara yang menjadi obyek penyelidikan Hukum Tata Negara adalah negara tertentu, misalnya:
Hukum Hukum Hukum Hukum Tata Tata Tata Tata Negara Negara Negara Negara Indonesia Belanda Inggris Amerika Serikat
Prof. Burkens:
Obyek penyelidikan ilmu Hukum Tata Negara adalah sistem pengambilan keputusan (dalam negara) yang distrukturkan dalam hukum positif
A.M. Donner
Obyek ilmu Hukum Tata Negara adalah penerobosan negara dengan hukum (de door dringen van de Staat met het recht)
Maurice Duverger
Objek hukum tata negara adalah umpamanya: pemilihan umum, parlemen, menteri-menteri, kepala pemerintahan (chef de lEtat), dan sebagainya. Ini semua merupakan institut kenegaraan (politik) untuk diatur oleh hukum tata negara.