You are on page 1of 9

Pertambangan Emas

Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%. Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu endapan primer dan endapan plaser Emas banyak digunakan sebagai barang perhiasan, cadangan devisa, dll. Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Gambar Batuan Emas

Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar Amerika. Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.

Penambangan Emas Secara umum, metode penambangan emas alivial dilakukan berdasarkan endapan aluvial, antara lain : penambangan emas pada endapan aluvial aktif ( muda ) yang dilakukan pada badan badan sungai mengunakan peralatan sederhana seperti dulangan atau wajan, linggis, sekop, cangkul dan ayakan. Apabila penambangan dilakukan untuk mengambil material aluvial purba atau aluvial recent yang terdapat di tebing atau di darat, maka pengambilan biji emas dilakukan dengan membuat sumuran atau paritan untuk mencapai lapisan yang diperkirakan mengandung emas. Selanjutnya material yang diperoleh didulangdi sekitar lokasi lubang tambang.

Gambar Penambangan emas secara tradisional Dalam skala yang besar penambangan emas dapat dilakukan dengan alat mekanis maupun peledakan, contoh alat mekanis backhoe dan alat angkut dump truck. Peledakan dilakukan untuk merobohkan dan mereduksi batuan emas dari batuan induk.

Penambangan emas dengan alat mekanis Perijin Pertambangan Mineral Logam Gol B Sesuai UU nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara, Bupati menjelaskan, Ijin Usaha Pertambangan (IUP) terdiri dari 2 tahapan yaitu ijin untuk melakukan eksplorasi dan ijin eksploitasi yang perijinannya bukan dikeluarkan oleh Bupati selaku kepala daerah. IUP adalah ijin untuk melaksanakan usaha pertambangan. IUP Eksplorasi adalah ijin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan. Bila diketahui terdapat deposit atau kandungan logam seperti emas, tembaga atau logam lainnya layak ditambang barulah pihak perusahaan akan melakukan ekploitasi atau penambangan. Untuk menerbitkan ijin eksploitasi ini tentu saja tidak bisa serta merta dikeluarkan karena harus melewati tahapan kajian AMDAL dan beberapa ketentuan lain yang harus dipatuhi pihak perusahaan. A. Jenis Pertambangan Mineral Logam (Golongan B) 1. KP ( Kuasa Pertambangan ) Eksplorasi sekarang IUP ( Ijin usaha pertambangan) 2. KP ( Kuasa Pertambangan ) Eksploitasi 3. KP ( Kuasa Pertambangan ) Penyelidikan Umum 4. Surat Izin Pertambangan Rakyat ( SIPR ) B. Dasar Hukum y UU Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan y UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara y PP No 32 Tahun 1969 tentang Petunjuk Pelaksanaan UU Nomor 11 Tahun 1967, berikut perubahannya y PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota

Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 11 Tahun 2004 tentang Pertambangan Umum

B. Persyaratan 1. KP (Kuasa Pertambangan) Eksplorasi/ IUP Eksplorasi y Fotokopi KTP Pemohon y Rekomendasi dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil khusus untuk Koperasi / KUD y Peta wilayah eksplorasi yang sudah disahkan Kepala Dinas y Akte pendirian perusahaan bagi pemohon izin yang berbadan hukum y Buku Rencana Eksplorasi dan Biaya y Tanda bukti penyetoran Uang Jaminan Kesungguhan y Pernyataan tidak keberatan dari pemegang hak atas tanah y Surat keterangan calon Kepala Teknik Tambang 2. KP (Kuasa Pertambangan) Ekspoitasi/ IUP Eksploitasi y Fotokopi KTP Pemohon y Rekomendasi dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil khusus untuk Koperasi / KUD y Tanda bukti pelunasan Iuran Tetap y Peta wilayah eksploitasi yang sudah disahkan Kepala Dinas y Akte pendirian perusahaan bagi pemohon izin yang berbadan hukum y Laporan lengkap eksplorasi y Laporan studi kelayakan y Dokumen AMDAL atau UKL dan UPL y Perjanjian jual beli dengan pemegang izin Pertambangan Eksploitasi y Buku Rencana Eksploitasi dan Biaya y Tanda bukti penyetoran Uang Jaminan Kesungguhan y Surat keterangan calon Kepala dan calon Wakil Kepala Teknik Tambang y Pertimbangan Camat setempat 3. KP (Kuasa Pertambangan) Penyelidikan Umum y Fotokopi KTP Pemohon y Peta wilayah Penyelidikan Umum yang sudah disahkan Kepala Dinas y Akte pendirian perusahaan bagi pemohon izin yang berbadan hukum 4. Surat Izin Pertambangan Rakyat (SIPR) y Fotokopi akte pendirian koperasi y Fotokopi KTP Pemohon y Bukti penguasaan lahan y Peta lokasi skala 1 : 1.000 yang telah disahkan Kepala Dinas y Peta Wilayah Pertambangan Rakyat yang telah ditetapkan Bupati y Buku Rencana Eksploitasi y Dokumen UKL-UPL C. Prosedur 1. KP (Kuasa Pertambangan) Eksplorasi y Pengajuan permohonan y Pemeriksaan administrasi y Pertimbangan Camat setempat y Pemeriksaan lapangan y Pembuatan draft

Pengajuan ke Bupati

2. KP (Kuasa Pertambangan) Ekspoitasi y Pengajuan permohonan y Pemeriksaan administrasi y Pertimbangan Camat setempat y Pemeriksaan lapangan y Penilaian Komisi Teknik (Komtek) y Pembuatan draft y Pengajuan ke Bupati 3. KP (Kuasa Pertambangan) Penyelidikan Umum y Pengajuan permohonan y Pemeriksaan administrasi y Pemeriksaan lapangan y Pengajuan ke Bupati 4. Surat Izin Pertambangan Rakyat (SIPR) y Pengajuan permohonan y Pemeriksaan administrasi y Pemeriksaan lapangan y Pembuatan draft y Pengajuan ke Bupati D. Biaya y KP ( Kuasa Pertambangan ) Eksplorasi : Tidak ada y KP ( Kuasa Pertambangan ) Eksploitasi : Tidak ada y KP ( Kuasa Pertambangan ) Penyelidikan Umum : Tidak ada y Surat Izin Pertambangan Rakyat : Tidak ada E. Waktu Penyelesaian y KP ( Kuasa Pertambangan ) Eksplorasi : 15 hari kerja y KP ( Kuasa Pertambangan ) Eksploitasi : 30 hari kerja y KP ( Kuasa Pertambangan ) Penyelidikan Umum : 15 hari kerja y Surat Izin Pertambangan Rakyat : 20 hari kerja Catatan : Berkas permohonan lengkap dan semua persyaratan memenuhi ketentuan

Pengolahan emas

Cara Tromol

Pengolahan tambang emas rakyat biasa di lakukan dengan cara menggunakan tromol / glundung. Tromol atau adalah suatu alat atau cara mengolah batuan tambang emas yang paling dasar / konvensional dengan menggunakan air raksa dan dengan sistem ini hasil tidak semaksimal dengan sistem sianidasi. Ada solusi untuk anda yang pengguna tromol / glondong. Berikut ini hal2 yang perlu di perhatikan untuk dapat menghasilkan hasil maksimal dengan menggunakan tromol / glondong : 1. pastikan bahan baku / batuan tambang emas yang kita olah benar2 berkwalitas 2. pastikan anda memakai mercury / air raksa asli (tidak di oplos) dan harus DIAKTIFKAN dengan benar agar air raksa dapat menagkap dengan baik 3. dengan cara konvensional sistem tromol hanya melalui 2 tahap yaitu PENGHANCURAN MERCURYSASI. akan tetapi hal ini kurang maksimal, seharusnya melalui 3 tahap pengolahan yaitu : RESULFUR & OXIDATION PENGHANCURAN MERCURYSASI 4. air raksa pada umumnya kadar up 99% tetapi setelah di pakai berulang2 kadar bisa semakin turun hingga di bawah 90 % , semakin tinggi tingkat kemurnian air raksa semakin kuat penangkapannya, jadi setiap / setelah anda selesai menggelondong air raksa harus langsung di murnikan menggunakan mercury cleaner agar kemurnian raksa trus di jaga 5. jangan jual limbah / lumpur / puya dari hasil produksi anda cari rental alat produksi limbah ( rental tong ), karena anda akan mendapatkan pendapatan yang lebih banyak ketimbang anda menjualnya ke pihak ke 3 , karena walaupun anda sudah memproses batuan dengan tromol dengan 3 tahap sekalipun limbah anda tetap punya nilai ekonomis Untuk mewujudkan/melakukan ke 5 point di atas , berikut penjelasannya :
y

Point 1 : untuk pengecekan bahan baku yang anda beli untuk pengolahan anda harus memiliki alat microscope gold (harga terjangkau) sehingga anda dapat mengetahui qty

emas dalam bahan baku sebelum anda membeli dan mengolahnya sehingga anda dapat mencegah kerugian dalam produksi Point 2 : hati2 dalam pembelian air raksa di luaran karena banyak sekali pengoplosan dengan raksa yang sudah jenuh / bekas dari pemberat kapal / etc karena pedagang ingin untung banyak . solusinya : belilah air raksa di perusahaan yang terpercaya , beli raksa 1 galon (34.5kg) karena air raksa asli dr pabrik semua dalam betuk galonan dan tersegel sehingga anda terhindar dari resiko pengoplosan dan terakhir belilah air raksa yang sudah di aktifkan dengan electric agar daya resap raksa sangat kuat. apabila anda membeli yang belum di aktifkan silahkan di aktifkan dengan menggunakan garam (cukup membantu) Point 3 : lakukan penghancuran batuan dengan menggunakan kimia serbuk seperti POWER GOLD yang berfungsi membuka pori2 batuan dan menghancurkan sulfida (pirit , belerang) karena pirit dan belerang sangat mengganggu air raksa dalam penangkapan emas dan belerang memakan air raksa sehingga pemakaian raksa menjadi semakin boros, pemakaian POWER GOLD dapat menghasilkan emas 2x lebih banyak dari cara konvensional biasa , silahkan buktikan sendiri point 4 : lakukan pembersihan air raksa dengan mercury cleaner setiap anda menggunakan raksa agar kemurnian tetap terjaga, apabila berminyak bersihkan dengan menggunakan deterjen / aseton point 5 : produksi limbah tromol anda dengan menyewa alat produksi tong , dan pastikan tempat yang anda merental benar2 bisa di percaya dan berpengalaman dalam mengolah sistem sianidasi

Pengolahan Emas Dengan Kimia


PENGOLAHAN EMAS SECARA SIANIDA Cara Kerja 1. Bahan berupa batuan dihaluskan dengan menggunakan alat grinding sehingga menjadi tepung (mesh + 200). 2. Bahan di masukkan ke dalam tangki bahan, kemudian tambahkan H2O (2/3 dari bahan). 3. Tambahkan Tohor (Kapur) hingga pH mencapai 10,2 10,5 dan kemudian tambahkan Nitrate (PbNO3) 0,05 %. 4. Tambahkan Sianid 0.3 % sambil di aduk hingga (t = 48/72h) sambil di jaga pH larutan (10 11) dengan (T = 85 derajat). 5. Kemudian saring, lalu filtrat di tambahkan karbon (4/1 bagian) dan di aduk hingga (t= 48h), kemudian di saring. Karbon dikeringkan lalu di bakar, hingga menjadi Bullion atau gunakan. (metode 1) 7. Metode Merill Crow (dengan penambahan Zink Anode / Zink Dass), saring lalu dimurnikan / dibakar hingga menjadi Bullion. (metode 2) 8. Karbon di hilangkan dari kandungan lain dengan Asam (3 / 5 %), selama (t =30/45m), kemudian di bilas dengan H2O selama (t = 2j) pada (T = 80 90 derajat).

9. Lakukan proses Pretreatment dengan menggunakan larutan Sianid 3 % dan Soda (NaOH) 3 % selama (t =15 20m) pada (T = 90 100o). 10. Lakukan proses Recycle Elution dengan menggunakan larutan Sianid 3 % dan Soda 3 % selama (t = 2.5 j) pada (T = 110 120 derajat). 11. Lakukan proses Water Elution dengan menggunakan larutan H2O pada (T = 110 120o) selama (t = 1.45j). 12. Lakukan proses Cooling. 13. Saring kemudian lakukan proses elektrowining dengan (V = 3) dan (A = 50) selama (t = 3.5j). (metode 3) PROSES PEMURNIAN (DARI BULLION) Dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu: 1. Metode Cepat Secara Hidrometallurgy yaitu dengan dilarutkan dalam larutan HNO3 kemudian tambahkan garam dapur untuk mengendapkan perak sedangkan emasnya tidak larut dalam larutan HNO3 selanjutnya saring aja dan dibakar. 2. Metode Lambat Secara Hidrometallurgy plus Electrometallurgy yaitu dengan menggunakan larutan H2SO4 dan masukkan plat Tembaga dalam larutan kemudian masukkan Bullion ke dalam larutan tersebut, maka akan terjadi proses Hidrolisis dimana Perak akan larut dan menempel pada plat Tembaga (menempel tidak begitu keras/mudah lepas) sedangkan emasnya tidak larut (tertinggal di dasar), lalu tinggal bakar aja masing masing, jadi deh logam murni.

Tips cara Sianidasi


Banyak sekali pengusaha pengolahan sianidasi gagal karena hasil yang di dapat tidak maksimal , dan yang bertahan hanya perusahaan yang mengerti betul cara pengolahan yang tepat. pada saat kualitas bahan baku di daerah kita mengolah sudah menurun maka kita tidak boleh melakukan kesalahan apapun dengan pengolahan tambang emas kita, Berikut ini Hal2 yang perlu di perhatikan jika ingin sukses dalam bisnis pengolahan tambang emas sianidasi dengan media Tong : 1. pastikan bahan baku yang anda beli benar2 memiliki kandungan emas yang cukup banyak 2. pastikan jenis kimia2 yang anda di gunakan sudah benar2 tepat dengan qualitas yang baik 3. pastikan pemakaian dosis kimia sudah tepat dan jarak waktu pemberian kimia dalam pengolahan sudah sesuai dengan standart operational prosedure 4. Pastikan kimia2 yang anda gunakan dalam pengolahan tidak palsu / oplosan / qualitas rendah sehingga terjadi kegagalan yang fatal nb: banyak pemalsuan

5. Pastikan pada waktu pembongkaran karbon semua emas sudah tertangkap/terserap dengan carbon , agar tidak ada cairan emas yang terbuang pada saat pembongkaran (hasil maksimal) 6. setelah semua proses selesai, kita melakukan proses menjadikan carbon menjadi emas. hal ini sangat penting, melalui proses oven karbon pembakaran / penggembosan dan pemurnian emas / cukim berikut ini solusi dari ke 6 point di atas , anda memerlukan alat2/ hal2 penunjang seperti di bawah ini :
y

y y

No 1 : untuk pengecekan bahan baku yang anda beli untuk pengolahan anda harus memiliki alat Digital PPM tester / microscope gold sehingga anda dapat mengetahui qty emas dalam bahan baku sebelum anda membeli dan mengolahnya sehingga anda dapat menghindari kerugian dalam produksi tambang emas dan meminimalkan segala resiko kerugian No 2 , 3 : untuk memastikan kimia2 dan cara mempores (jumlah ,jenis,jarak) anda sudah benar dana kami sarankan untuk membeli modul pengolahan sianidasi / berkonsultasi ke orang / perusahaan yang tepat, bukan hanya bisa teori tetapi pengalaman dalam pertambangan emas dan perusahaan kami siap menyuport penuh No 4 : pastikan anda membeli kimia2 ke perusahaan yang tepat dan dapat di percaya. dan dapat menjelaskan detail keaslian barang tersebut No 5 : untuk memastikan emas seluruhnya sudah tertangkap dengan carbon anda memerlukan kimia Bs1 dengan metode tertentu/ digital ppm tester. ini sangat penting guna memaximalkan hasil dan emas tidak ada yang terbuang pada saat pembongkaran, sehingga tidak ada emas yang lost / terbuang bersama limbah No 6 : setelah ke proses pengolahan sianidasi selesai kita lanjutkan dengan proses final produksi dengan proses pengovennan , pembakaran dan pemurnian. untuk proses pembakaran memerlukan material borak turki dan sangat tidak di sarankan untuk mengunakan jenis lain(baca di description borak turki di list product kami), lalu dalam proses pemurnian gunakan alat pemurnian yang modern , aman , cepat & pratis untuk mendapatkan hasil yang maximal. penggunaan alat pemurnian secara konvensional sangat tidak di anjurkan karena banyak logam yang menguap / lost sehingga menurunkan qty emas / billion

You might also like