You are on page 1of 9

MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA DIAMPU OLEH : HARTONO

Disusun oleh : Wahyu Catur Wulandari 09.121.234

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI MADIUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Negara sebagai etnis (suatu kesatuan yang berwujud) adalah abstrak. Yag tampak adalah unsur-unsur negara yang berupa rakyat, wilayah, dan pemerintah. Salah satu unsur negara adalah rakyat. Rakyat yang tingal di wilayah negara menjadi penduduk negara yang bersangkutan. Warga negara adalah bagian dan penduduk suatu negara. Warga negara memiliki hubungan dengan negaranya. Kedudukanya sebagai warga negara menciptakan hubungan berupa peranaan, hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik. Pemahaman yang baik mengenai hubungan antara warga negara dengan negara sangat penting untuk mengembangkan hubungan yang harmonis, konstruktif, produktif, dan demikratis pada akhirnya pola hubungan yang baik antara warga negara dengan negara dapat mendukung kelangsungan hidup bernegara. B. Rumusan masalah a. Apa pengertian warga negara dan kewarganegaraan ? b. Bagaimana kedudukan warga negara dalam negara? c. Apa hak dan kewajiban warga negara? C. Manfaat Untuk memahami hak dan kewajiban warga negara serta mengetahui kedudukan warga negara dalam negara.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian warga negara dan kewarganegaraan. Warga negara Warga mengandung arti peserta, anggota atau warga dari suatu organisasi perkumpulan. Warga negara artinya warga atau anggota sari suatu negara. Menurut AS Hikam dalam Ghazali (2004), warga negara sebagai terjemahan dari citizen artinya anggota dari suatu komunitas yang membentuk negara itu sendiri. Dengan memulai status sebagai warga negara, orang memiliki hubungan dengan negara, hubungan ini nantinya tercermin dalam hak dan kewajiban. Seperti hanya kita sebagai anggota sebuah organisasi, maka hubungan itu terwujud peranan hak dan kewajiban secara timbal balik. Anggota memiliki hak dan kewajiban kepada organisasi, demikian pula organisasi memiliki hak dan kewajiban terhadap anggotanya. Perlu dijelaskan perbedaan istilah, rakyat, penduduk dan warga negara. Rakyat menunjuk pada orang yang berada di bawah suku pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan itu. Penduduk adalah orang orang yang bertempat tinggall di suatu wilayah negara dapat dibedakan menjadi penduduk dan non penduduk, dan adapun penduduk negara dapat dibedakan menjadi warga negara dan orang asing atau bukan warga negara. penduduk Orang yang berada di wilayah negara Non penduduk Warga asing Warga negara

Menurut UUD 1945 bab X pasal 26 tertulis sebagai berikut : 1. yang menjadi warga negara ialah orang-orang Indonesia asli dan bangsa lain yang di sahkan dengan UU sebagai warga negara. 2. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. 3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatas dengan UU kewarganegaraan. 4. Kewarganegaraan (Citixenship) artinya keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dan warga negara. Istilah kewarganegaraan dibedakan menjadi 2, yaitu : 1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara negara dengan warga negara. Adapun ikatan hukum itu menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu. Seperti, akta kelahiran, surat pernyataan, bukti kewarganegaraan. Dll. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan hukum tetapi ikatan emosional, seperti ikatan perasaan ikatan keturunan, ikatan nasib, dll. Dengan kata lain ikatan ini lahir dari penghayatan warga negara yang bersangkutan. 2. Kewarganegaraan dalam arti formal n materiial. Kewarganegaraan dalam arti formal menunjuk pada tempat kewarganegaraan. Dalam sistematika hukum, masalah kewarganegaraan berada pada hukum publik. Kewarganegaraan dalam arti material menunjuk pada akibat hukum dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban. B. Kedudukan warga negara dalam negara Sebagai anggota dari negara, warga negara memiliki hubungan atau ikatan dengan negara. Hubungan antara warga negara dengan negara terwujud dsalam bentuk hak dan kewajiban antara keduanya. Warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap negara. Sebaliknya negara memiliki hak dan kewajiban terhadap warganya.

1. Penentuan warga negara Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang, dikenal adanya asa kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan, untuk penentuan kewarganegaraan didasarkan pada sisi kelahiran, dikenal dua asas, yaitu : a. Asas Ius Solu Asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan dari tempat dimana orang tersebut dilahirkan. b. Asas Ius Sanguinis Asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan kerukunan dari orang tersebut. Selain dari sisi kelahiran, penentuan kewarganegaraan dapat didasarkan pada aspek perkawinan yang mencangkup asas kesatruan hukum dan asas persamaan derajat. a. Asas persamaan hukum Didasarkan pandagan bahwa suami istri adalah suatu ikatan yang tidak terpecah sebagai inti dari masyarakat. b. Asas persamaan derajat Berasumsi bahwa perkawinan tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaraan suami/istri. 2. warga negara Indonesia Negara Indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara ketentuan tersebut tercantum pada 26 UUD 45. Dari pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang dapat menjadi warga negara Indonesia, ialah a. Orang-orang Indonesia asli b. Orang-orang bangsa lain yang di sahkan dengan UU menjadi warga negara. 3. ketentuan UU mengenai warga negara Indonesia Undang-undang yang mengatur tentang kewarganegaraan Indonesia dan Undang-undang sebagai pelaksanaan dari pasal 26 UUD 1945 tersebut adalah Undang-undang nomor 62 tahun 1958 yang diundangkan pada

tanggal 1 januari 1958 meskipun undang-undang ini sudah berumur lama tetapi pada masa sekarang masih dipakai sebelum diadakan undangundang yang baru. C. Hak dan kewajiban warga Negara Hak dan kewajiban adalah 2 kata yang erat sekali hubunganya, penerimaan suatu hak pasti harus diikuti oleh pelaksanaan kewajiban. Demikian pula pelaksanaan suatu kewajiban seharusnya segera diberikan hak untuk yang telah melaksanakan kewajiban tersebut. Selain itu pelaksanaan hak dan kewajiban harus dilaksanakan segera selaras dan seimbang. Perlu disadari bahwa hak dan kewajiban bisa terdapat pada kedudukan seorang mulai pada persekutuan masyarakat yang paling seperti desa, sekolah, atau instansi-instasi sampai pada negara atau bahkan pada masyarakat internasional yaitu PBB. Hak dan kewajibanwarga negara Indonesia tercantum pada UUD 45 mulai pasal 27 sampai dengan pasal 34 yaitu : Pasal 27 ( hak atas penghidupan yang layak) Pasal 28 ( hak untuk memeluk agama) Pasal 30 (pertahanan dan keamanan Negara) Pasal 31 (pendidikan dan kebudayaan) Pasal 32 ( kebudayaan dan kekayaan daerah) Pasal 33 (perekonomian sosial dan kesejahteraan sosial) Pasal 34 ( hak fakir miskin dan anak terlantar)

Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban yang dimiliki negara terhadap warga negara. Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan kewajiban dan hak warga terhadap bangsa. Beberapa ketentuan tersebut antara lain sebagai berikut : Hak Negara Antara Lain : a. Hak negara untuk di taati hukum dan pemerintah. b. Hak negara untuk dibela. c. Hak negara untuk menguasai bumi, air dan kekayaan untuk kepentingan rakyat.

d. Hak negara untuk mengatur kehidupan rakyatnya. e. Hak negara menetapkan persyaratan menjadi warga negara dan meniadakanya. Kewajiban negara antara lain : a. Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil. b. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara. c. Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat. d. Kewajiban negara untuk memberi jaminan sosial. e. Kewajiban negara untuk memberi kebebasan beribadah. Ketentuan lebih lanjut mengenai berbagai hak dan kewajiban warga negara dalam hubunganya dengan negara tertuang dalam berbagai peraturan perundang-undangan sebagai penjabaran atas UUD 45, misalnya dengan undang-undang. Contoh : Hak dan kewajiban warga negara di bidang pendidikan. 1. UU no. 20 tahun 2003 tentang SPN 2. UU no.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Hak dan keajiban warga negara dibidang pertahanan 1. UU no. 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara. Hak dan keajiban warga negara di bidang politik. 1. UU no.9 tahun 1998 tentang kemerdekaam mengemukakan pendapat di muka umum. 2. UU no.39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia dan unjuk rasa 3. UU no. 31 tahun 2002 tentang partai politik. 4. UU no.12 tahun 2003 tentang pemilihan anggota DPR, DPD dan DPRD 5. UU no.23 tahun 2003 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden dll.

BAB III PENUTUP a. Kesimpulan Sebagai warga Negara Indonesia yang baik hendaknya rakyat mematuhi hokum yang berlaku di Indonesia, dan selalu melaksanakan hak dan kewajiban yang ada. Selain itu Negara harus lebih memperhatikan pemerataan hak dan keajiban seluruh rakyat Indonesia agar tercipta perdamaian dan kesejahteraan bersama. Negara harus bisa memberikan respon yang baik pada setiap gagasan warga Negara agar mendapatkan feed back yang baik pula untuk negara.

DAFTAR PUSTAKA Tim dosen Pkn IKIP PGRI. 2010.Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia.Madiun.

You might also like