You are on page 1of 4

KRISTALISASI Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt (campuran leleh), atau lebih

jarang pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadiperpindahan massa (mass transfer) dari suat zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat.

Karakter proses kristalisasi ditentukan oleh termodinamika dan faktor kinetik, yang bisa membuat proses ini sangat bervariasi dan sulit dikontrol. Faktor-faktor seperti tingkat ketidakmurnian, metoda penyamburan, desain wadah, dan profil pendinginan bisa berpengaruh besar terhadap ukuran, jumlah dan bentuk kristal yang dihasilkan. Ambil sebagai contol sebuah molekul yang terletak di dalam kristal yang murni dan sempurna, yang kemudian dipanasi dari luar. Pada titik suhu tertentu, melukul ini mendadak harus keluar dari posisinya, dan struktur komplex yang terbentuk sekitar molekul ini ambruk jadinya. Menurut buku termodinamika, sebuah bahan adalah meleleh jika peningkatan entropi, S, pada sebuah sistem melalui pengacakan molekul-molekul di dalam ruang (spatial randomization of the molecules) lebih besar nilainya dari entalpi, H, disebabkan oleh pecahnya gaya-gaya dari kemasan kristal. T(Scair Spadat) > Hcair Hpadat Gcair < Gpadat Hal ini terjadi jika suhu jalan meningkat. Dengan dasar yang sama, kalau suhu campuran leleh diturunkan, sebuah molekul akan duduk kembali dalam posisi struktur kristal. Tingkat Entropi berkurang karena naiknya tingkat keteraturan molekul-molekul di dalam ruang sistem dikompensasi jauh lebih tinggi oleh panas dari pengacakan daerah luar sekitar ruang, karena dibebaskannya panas fusi; yang berarti entropi semesta naik nilainya. Tetapi cairan-cairan yang didinginkan dan bertingkah seperti diatas merupakan kekecualian dan bukan hal umum, kendati hukum termodinamika kedua, kristalisasi biasanya terjadi pada suhu yang lebih rendah (supercooling). Ini hanya bisa berarti bahwa sebuah kristal lebih mudah dirusak daripada dibentuk. Dan ini juga berarti, biasanya lebih mudah melarutkan sebuah kristal sempurna di dalam pelarut daripada membentuk sebuah kristal sempurna kembali dari larutan itu.

Selanjutnya, nukleasi (pembentukan butiran inti) dan pertumbuhan sebuah kristal terjadi dibawah pengaruh kinetik, dan bukan termodinamik. SUBLIMASI Sublimasi adalah perubahan wujud dari padat ke gas tanpa mencair terlebih dahulu. Misalkan es yang langsung menguap tanpa mencair terlebih dahulu. Pada tekanan normal, kebanyakan benda dan zat memiliki tiga bentuk yang berbeda pada suhu yang berbeda-beda. Pada kasus ini transisi dari wujud padat ke gas membutuhkan wujud antara. Namun untuk beberapa antara, wujudnya bisa langsung berubah ke gas tanpa harus mencair. Ini bisa terjadi apabila tekanan udara pada zat tersebut terlalu rendah untuk mencegah molekul-molekul ini melepaskan diri dari wujud padat.
Dari Ke

Padat

Cair

Gas

Plasma

Padat

N/A

Mencair

Menyublim

Cair

Membeku

N/A

Menguap

Gas

Mengkristal Mengembun

N/A

Ionisasi

Plasma

Rekombinasi/Deionisasi

N/A

DESTILASI Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin (Gambar 15.7).

Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin (perhatikan Gambar 15.7), proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.

Gambar15.7. Alat destilasi sederhana Contoh dibawah ini merupakan teknik pemisahan dengan cara destilasi yang dipergunakan oleh industri. Pada skala industri, alcohol dihasilkan melalui proses fermentasi dari sisa nira (tebu) myang tidak dapat diproses menjadi gula pasir. Hasil fermentasi adalah alcohol dan tentunya masih bercampur secara homogen dengan air. Atas dasar perbedaan titik didih air (100 oC) dan titik didih alcohol (70oC), sehingga yang akan menguap terlebih dahulu adalah alcohol. Dengan menjaga destilasi maka hanya komponen alcohol saja yang akan menguap. Uap tersebut akan melalui pendingin dan akan kembali cair, proses destilasi alcohol merupakan destilasi yang sederhana, dan mempergunakan alat seperti pada Gambar 15.7. KROMATOGRAFI Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa

molekul) yang berada pada larutan.[1] Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam.[1] Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah.[2] Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom.[2] Setelah komponen terelusi dari kolom, komponen tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan detektor atau dapat dikumpulkan untuk analisa lebih lanjut.[2] Beberapa alat-alat analitik dapat digabungkan dengan metode pemisahan untuk analisis secara on-line (on-line analysis) seperti: penggabungan kromatografi gas (gas chromatography) dan kromatografi cair (liquid chromatography) dengan mass spectrometry (GC-MS dan LC-MS), Fourier-transform infrared spectroscopy (GC-FTIR), dan diode-array UV-VIS (HPLC-UV-VIS).[2]

You might also like