Professional Documents
Culture Documents
Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa kristalin di mana lensa menjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa. Bedah katarak merupakan salah satu tindakan bedah yang paling aman dan efektif dalam mengatasi katarak. Berdasarkan investigasi Nishikori dan Yamamoto, rasio pria dibanding wanita yang melakukan operasi katarak senil adalah 1:8.
Bedah katarak sudah berubah secara dramatis dalam 20 tahun terakhir, yang prinsipnya disebabkan oleh diperkenalkannya mikroskop operasi, instrumentasi yang lebih baik, benang jahit yang lebih baik, serta lebih baiknya lensa intraokuler. Lebih dari 90% dari semua operasi katarak di Amerika Serikat (lebih dari 1 juta per tahun) diikuti dengan implantasi lensa intraokuler.
Katarak senil merupakan penyakit gangguan visus yang dicirikan dengan penebalan lensa yang progresif dan terjadi berangsurangsur,mulai terjadi pada usia lebih dari 40 tahun.
Patofisiologi Berdasarkan semua kemungkinan, patogenesisnya multifaktorial yang melibatkan interaksi kompleks antara proses fisiologis yang bermacam-macam. Sebagaimana perkembangan lensa seiring usia, berat dan ketebalan lensa semakin meningkat, sedangkan daya akomodasinya terus menurun.
1.
2. 3. 4.
Normal Normal
Terdorong Dangkal
Normal Normal
Tremulans Dalam
Normal
Sempit
Normal
Terbuka
Penyulit
Glaukoma
Uveitis Glaukoma
+ -
< ++
<< -
<<< +/-
Gejala penglihatan berangsur-angsur berkurang, berawan, dan seperti melihat melalui gelas yang berkabut atau seperti melihat dibalik air terjun. Pada pupil akan terlihat gambaran kekeruhan lensa yang biasanya berwarna putih
Tidak ada satupun obat yang dapat diberikan untuk katarak senil kecuali tindakan bedah. Tindakan bedah dilakukan bila telah ada indikasi bedah seperti: Katarak telah mengganggu pekerjaan sehari-hari meskipun katarak belum matur. Katarak matur (karena bila menjadi hipermatur akan menimbulkan penyulit seperti uveitis dan glaukoma). Katarak telah menimbulkan penyulit seperti katarak intumesen yang menimbulkan glaukoma.
Bedah katarak senil dibedakan dalam: 1. Ekstraksi lensa intrakapsular 2. Ekstraksi lensa ekstrakapsular 3. SICS (Small Incision Cataract Surgery) 4. Fakoemulsifikasi
Ekstraksi jenis ini merupakan tindakan bedah yang umum dilakukan pada katarak senil. Lensa dikeluarkan bersama-sama dengan kapsul lensanya dengan memutus zonula zinn yang telah mengalami degenerasi.
Pada ekstraksi lensa intrakapsular dilakukan tindakan dengan urutan sebagai berikut: 1. Dibuat flep konjungtiva dari jam 9-3 melalui jam 12. 2. Dilakukan pungsi bilik mata depan dengan pisau. 3. Luka kornea diperlebar seluas 160 derajat. 4. Dibuat iridektomi untuk mencegah glaukoma blokade pupil pasca bedah. 5. Dibuat jahitan korneosklera. 6. Lensa dikeluarkan dengan krio. 7. Jahitan kornea dieratkan dan ditambah. 8. Flep konjungtiva dijahit.
Pada ekstraksi lensa ekstrakapsular dilakukan tindakan sebagai berikut: 1. Flep konjungtiva antara dasar dengan forniks pada limbus dibuat dari jam 10 sampai jam 2. 2. Dibuat pungsi bilik mata depan. 3. Melalui pungsi ini dimasukkan jarum untuk kapsulotomi anterior. 4. Dibuat luka kornea dari jam 10-2. 5. Nukleus lensa dikeluarkan. 6. Sisa korteks lensa dilakukan irigasi sehingga tinggal kapsul posterior saja. 7. Luka kornea dijahit. 8. Flep konjungtiva dijahit.
Manual Sics adalah salah satu tehnik operasi ektraksi katarak yang banyak diminati oleh spesialis mata karena masa pembelajarannya yang pendek tidak seperti pada bedah fako.
Pada ekstraksi SICS dilakukan tindakan sebagai berikut: 1. Flep konjungtiva antara dasar dengan forniks pada limbus superior seluas 90 derajati limbus 2. Dibuat alur linear pada sclera 2,53 mm dar. 3. Dibuat insisi runnel sejauh 1-1,5 mm ke arah kornea. 4. Melalui insisi rubbel dilakukan kapsulotomi anterior. 5. Nukleus lensa dikeluarkan dengan menggunakan sinskey hook. 6. Sisa korteks lensa dilakukan irigasi sehingga tinggal kapsul posterior saja. 7. Dimasukkan lensa intraokuler.
teknik terbaru penanganan katarak Untuk mencegah astigmat pasca bedah EKEK maka luka dapat diperkecil dengan tindakan bedah fakoemulsifikasi. Teknik operasi ini menggunakan gelombang ultrasonik dan hanya perlu membuat luka irisan sekitar 1,8 2,75 milimeter saja
Kendalanya adalah harga mesin fako ini relatif mahal sehingga belum semua rumah sakit di Indonesia memiliki alat ini
Pada ekstraksi Phacoemulsifikasi dilakukan tindakan sebagai berikut: 1. Flep konjungtiva antara dasar dengan forniks pada limbus superior seluas 90 derajati limbus 2. Dibuat alur linear pada sclera 2,53 mm dar. 3. Dibuat insisi runnel sejauh 1-1,5 mm ke arah kornea. 4. Melalui insisi rubbel lensa dipecah dalam beberapa bagian selanjutnya dihisap 5. Sisa korteks lensa dilakukan irigasi sehingga tinggal kapsul posterior saja. 6. Dimasukkan pemasangan lensa tanam lipat (Foldable Intra Oculer Lens).
Ada banyak jenis lensa, tetapi semuanya terdiri dari 2 bagian dasar: optik sferis dan footplates atau haptik untuk menahan lensa pada posisinya. Lensa kamera posterior umumnya digunakan pada prosedur ekstrakapsular
Sebagai ganti lensa intraokuler adalah lensa kontak Pada keadaan tertentu, jika tidak digunakan lensa intraokuler atau lensa kontak maka dipakai kacamata afakia.
Lensa Tanam Luas pandangan Pembesaran benda Benda melengkung Pemakaian 24 jam per hari Penuh Normal Tidak Ya
Ya
Kadang
Tidak
Penglihatan kedalaman
85%
50%
30%
Kurang Biasa
Sebagian besar morbiditas pada katarak senil terjadi post-operatif Kegagalan menanggulangi katarak melalui pembedahan mengarah pada konsekuensi seperti pembengkakan lensa, intumescence, glaukoma sekunder, dan kebutaan.