You are on page 1of 17

Materi Pelatihan

Standar, Indikator Kinerja dan Evaluasi

193

STANDAR dan STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP)


WAKTU : 5 sesi @ 90 menit

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta diharapkan dapat memahami dan mampu membuat Standar,dan SOP.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah menyelesaikan kegiatan sesi ini, peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pengertian standar. 2. Menjelaskan tujuan standar 3. Menyebutkan manfaat standar. 4. Mengidentifikasi komponen komponen standar 5. Menjelaskan pengertian SOP 6. Menjelaskan tujuan SOP 7. Menjelaskan manfaat SOP 8. Menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan SOP. 9. Membuat SOP

MATERI
Standar dan SOP serta penerapannya 1. Pengertian standar 2. Tujuan standar 3. Manfaat standar dan komponen komponennya 4. Pengertian SOP 5. Tujuan SOP WHO
SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003

Materi Pelatihan
Evaluasi
6. Manfaat SOP

Standar, Indikator Kinerja dan

194

7. Prinsip-prinsip dalam penyususunan SOP 8. Pembuatan SOP

METODA
1. Kuliah singkat 2. Penugasan 3. Kerja Kelompok 4. Presentasi Diskusi Pleno

WHO

SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

Pelatihan Keterampilan Manajerial September 2002

Materi Pelatihan
Evaluasi

Standar, Indikator Kinerja dan

195

RENCANA PENGAJARAN (belum)


Proses pembelajaran ini meliputi 5 sesi @ 90 menit secara intensif, kombinasi antara kuliah singkat, kerja kelompok dan diskusi pleno. Rencana pengajaran kelima sesi sebagai berikut: Sesi I:
Bagian A: Topik : Introduksi standar Metoda : Kuliah singkat Waktu: 30 min Waktu: 30 min Bagian B: Topik: dimensi Dan prioritas fungsi yang masuk katagori Metoda: Kerja kelompok dan pleno Waktu: 60 min Waktu: 60 min Waktu: 60 min Bagian B: Topik: Menulis standar keperawatan dan kebidanan Metoda: Kerja kelompok Waktu: 30 min Bagian B: Topik: Membuat standar operating prosedur

Sesi II:
Bagian A: Topik: Menulis standar keperawatan dan kebidanan Metoda: Kuliah singkat

Sesi III:
Bagian A: Topik: Standar Oprating Prosedur

Metoda: Kuliah singkat

Metoda: Kerja kelompok dan pleno

WHO

SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

Pelatihan Keterampilan Manajerial September 2002

Materi Pelatihan
Evaluasi

Standar, Indikator Kinerja dan

196

MATERI STANDAR dan STANDAR OPERATING PROSEDUR(SOP)


Pendahuluan
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama di seluruh dunia. Dengan tema ini, organisasi pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai pemberi pelayanan harus menampilkan akontabilitas sosial mereka dalam memberikan pelayanan yang mutakhir kepada konsumen yang berdasarkan standar profesionalisme, sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. melaksanakan pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis. Dalam pelayanan keperawatan dan kebidanan, standar sangat membantu perawat dan bidan untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga perawat dan bidan harus berpikir realistis tentang pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi. Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada individu perawat atau bidan itu sendiri, usaha bersama dari semua staf dalam suatu organisasi, disamping partisipasi dari seluruh anggota profesi. Sebagai konsekuensinya peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam

Beberapa Pengertian tentang Standar


Banyak diskusi dalam mempelajari dan membahas definisi standar. Kamus Oxford memberikan beberapa pengertian konsep kunci mengenai Ketiga, beberapa pengertian lain seperti tertulis dibawah ini; 1. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsesus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman, perkembangan masa
WHO
SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

definisi standar.

Pertama,

standar adalah derajat terbaik. Kedua, standar memberikan suatu dasar perbandingan.

Pelatihan Keterampilan Manajerial September 2002

Materi Pelatihan
Evaluasi

Standar, Indikator Kinerja dan

197

kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya (PP 102 tahun 2000). 2. Standar adalah suatu catatan minimum dimana terdapat kelayakan isi dan akhirnya masyarakat mengakui bahwa standar sebagai model untuk ditiru 3. Standar adalah suatu pernyataan tertulis tentang harapan yang spesifik. 4. Standar adalah pernyataan tertulis dari suatu harapan-harapan yang spesifik . 5. Standar adalah suatu patokan pencapaian berbasis pada tingkat Mahendrata). 6. Standar adalah suatu pedoman atau model yang disusun dan disepakati bersama serta dapat diterima pada suatu tingkat praktek untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Reyers, 1983). 7. Standar adalah nilai-nilai (values) yang tertulis meliputi peraturan-peraturan dalam mengaplikasi proses-proses kunci, proses itu sendiri, dan hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. 8. Standar adalah menaikkan ketepatan kualitatif atau kuantitatif yang spesifik dari komponen struktural dalam sistem pelayanan kesehatan yang didasarkan pada proses atau hasil suatu harapan (Donebean). Standar yang berbasis pada sistem manjemen kinerja menegaskan spesifikasi suatu kinerja antara lain; a. Spesifik (specific) b. Terukur (measurable) c. Tepat (appropriate) d. Andal (reliable) e. Tepat waktu (timely) Standar yang dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran kualitatif yang tepat seperti yang tercantum dalam standar pelaksanaannya. Standar selalu berhubungan (dr. Yodi

WHO

SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

Pelatihan Keterampilan Manajerial September 2002

Materi Pelatihan
Evaluasi

Standar, Indikator Kinerja dan

198

dengan mutu karena standar menentukan mutu. Standar dibuat untuk mengarahkan cara pelayanan yang akan diberikan serta hasil yang ingin dicapai.

Ada 4 Ketentuan Standar


1. Harus tertulis dan dapat diterima pada suatu tingkat praktek, mudah dimengerti oleh para pelaksananya. 2. Mengandung komponen struktur (peraturan-peraturan), proses (tindakan/actions) dan hasil (outcomes). Standar struktur menjelaskan peraturan, kebijakan fasilitas dan lainnya. Proses standar menjelaskan dengan cara bagaimana suatu pelayanan dilakukan dan outcome standar menjelaskan hasil dari dua komponen lainnya. 3. Standar dibuat berorientasi pada pelanggan, staf dan sistem dalam organosasi. Pernyataan standar mengandung apa yang diberikan kepada pelanggan/pasen, bagaimana staf berfungsi atau bertindak dan bagaimana sistem berjalan. Ketiga komponen tersebut harus berhubungan dan terintegrasi. Standar tidak akan berfungsi bila kemampuan atau jumlah staf tidak memadai. 4. Standar harus disetujui atau disahkan oleh yang berwenang. Sekali standar telah dibuat, berarti sebagian pekerjaan telah dapat diselesaikan dan sebagian lagi adalah mengembangkannya melalui pemahaman (desiminasi). Komitmen yang tinggi terhadap kinerja prima melalui penerapan-penerapannya secara konsisten untuk tercapainya tingkat mutu yang tinggi.

Komponen Komponen Standar


Beberapa komponen yang harus ada pada standar : 1. Standar Struktur Standar struktur adalah karakteristik organisasi dalam tatanan asuhan yang diberikan. Standar ini sama dengan standar masukan atau standar input yang meliputi;

WHO

SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

Pelatihan Keterampilan Manajerial September 2002

Materi Pelatihan
Evaluasi
Filosofi dan objektif

Standar, Indikator Kinerja dan

199

Organisasi dan administrasi Kebijakan dan peraturan Staffing dan pembinaan Deskripsi pekerjaan (fungsi tugas dan tanggung jawab setiap posisi klinis) Fasilitas dan peralatan

2. Standar Proses Standar proses adalah kegiatan dan interaksi antara pemberi dan penerima asuhan. Standar ini berfokus pada kinerja dari petugas profesional di tatanan klinis, mencakup : Fungsi tugas, tanggung jawab, dan akontabilitas Manajemen kinerja klinis Monitoring dan evaluasi kinerja klinis

3. Standar Outcomes Standar outcomes adalah hasil asuhan dalam kaitannya dengan status pasen. Standar ini berfokus pada asuhan pasen yang prima, meliputi : Kepuasan pasen Keamanan pasen Kenyamanan pasen

Dalam pelayanan kesehatan, hasil mungkin tidak selalu seperti apa yang diharapkan atau diinginkan, namun standar struktur dan proses yang baik akan menunjukkan sejauh mana kemungkinan pencapaian outcomse atau hasil yang diharapkan. Outcomes adalah hasil yang dicapai melalui penentuan dan melengkapi proses. Outcomes ditulis untuk setiap prosedur, pedoman praktek dan rencana.

WHO

SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

Pelatihan Keterampilan Manajerial September 2002

Materi Pelatihan
Evaluasi Tingkatan Standar

Standar, Indikator Kinerja dan

200

Pada dasarnya ada dua tingkatan standar yaitu minimum dan optimum. Standar minimum adalah sesuatu standar yang harus dipenuhi dan menyajikan suatu tingkat dasar yang harus diterima, disamping ada standar lain yang secara terarah dan berkesinambungan dapat dicapai. Ini merupakan keinginan atau disebut juga standar optimum. Standar minimum harus dicapai seluruhnya tanpa ada pertanyaan. Standar optimum mewakili keadaan yang diinginkan atau disebut juga tingkat terbaik, dimana ditentukan hal-hal yang harus dikerjakan dan mungkin hanya dapat dicapai oleh mereka yang berdedikasi tinggi.

Penggunaan Standar
Dalam pelayanan kesehatan, standar digunakan dalam satu dari tiga proses evaluasi; menilai diri sendiri, inspeksi, dan akreditasi. Istilah penilaian diri sendiri menunjukkan penilaian satu kinerja diri sendiri. Proses ini, mungkin dirancang oleh individu tersebut atau komite dari luar, mengenai evaluasi pemenuhan standar. Apakah standar tersebut terpenuhi atau tidak. Hal ini dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang sangat berharga, terutama apabila ada komitmen untuk menganalisa secara jujur mengenai kekuatan dan kelemahan kinerja. Standar adalah kesepakatan kinerja untuk mencapai luaran/hasil kerja tertentu.

Manfaat Standar :
1. Standar menetapkan norma dan memberi kesempatan anggota masyarakat dan perorangan mengetahui bagaimanakah tingkat pelayanan yang diharapkan/ diinginkan. Karena standar tertulis sehingga dapat dipublikasikan/diketahui secara luas. 2. Standar menunjukkan ketersediaan yang berkualitas dan berlaku sebagai tolok ukur untuk memonitor kualitas kinerja. 3. Standar berfokus pada inti dan tugas penting yang harus ditunjukkan pada situasi aktual dan sesuai dengan kondisi lokal.
WHO
SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

Pelatihan Keterampilan Manajerial September 2002

Materi Pelatihan
Evaluasi

Standar, Indikator Kinerja dan

201

4. Standar meningkatkan efisiensi dan mengarahkan pada pemanfaatan sumber daya dengan lebih baik. 5. Standar meningkatkan pemanfaatan staf dan motivasi staf. 6. Standar dapat digunakan untuk menilai aspek praktis baik pada keadaan dasar maupun post-basic pelatihan dan pendidikan.

Cara Penulisan Standar


Berikut ini adalah langkah praktis merancang standar ; 1. Apabila menulis satu standar mulailah dengan pernyataan standar. 2. Identifikasi kriteria outcomes dalam bentuk pertanyaan, siap untuk dimonitor. 3. Identifikasi proses yang dibutuhkan untuk mencapai outcomes (apa yang harus dikerjakan). 4. Identifikasi struktur (apa yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses untuk mencapai outcomes) 5. Ringkaskan, identifikasi kriteria kunci sebagai kelompok profesional yang senantiasa bekerja sama, oleh karena itu kriteria proses tidak perlu dikembangkan dalam buku prosedur (Standart Operating Procedure/Prosedur Operasi Baku). 6. Gunakanlah kata-kata yang dapat diukur, contoh; anda tidak dapat mengukur kemungkinan, mengerti, tepat. Anda perlu mengidentifikasi kata yang berarti dalam istilah pengukuran. 7. Memastikan bahwa outcomes mengukur pernyataan standar. 8. Keterlibatan tim multi disiplin dalam menyusun standar, sangat dperlukan. 9. Monitoring standar harus merupakan bagian dari evaluasi asuhan pasen. 10. Standar harus merefleksi kepada asuhan spesifik yang diperlukan pasen 11. Standar harus menjadi bagian sistem yang mudah dicapai, kemudian diperbaiki dalam beberapa bulan untuk mengecek konsistensi pencapaian. 12. Standar baru harus dipelihara untuk meningkatkan kinerja standar sebaiknya diletakkan dalam rak buku di ruangan.

WHO

SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

Pelatihan Keterampilan Manajerial September 2002

Materi Pelatihan
Evaluasi

Standar, Indikator Kinerja dan

202

13. Walaupun dalam pelayanan kesehatan, hasil mungkin tidak selalu seperti apa yang diinginkan atau diharapkan, definisi standar struktur dan proses yang baik, terlihat sejauh mana ditingkatkan kemungkinan pencapaian outcomes atau hasil yang diharapkan. Outcomes adalah hasil yang dicapai melalui penentuan dan melengkapi proses. Outcomes ditulis untuk setiap prosedur, pedoman praktek dan rencana.

Prioritas Dimensi dan Fungsi Keperawatan dan Kebidanan untuk Standarisasi


Langkah I 1. Buatlah daftar dimensi/area utama keperawatan/kebidanan di unit kerja anda. 2. Untuk setiap dimensi/area, tetapkan fungsi mana yang sangat penting (esensial). Langkah II Kelompokkan fungsi tersebut diatas kedalam format dibawah ini berdasarkan kriteria yang terdapat disetiap kolom, yaitu: resiko tinggi, volume tinggi, rawan masalah dan biaya tinggi. Mungkin satu fungsi masuk kedalam satu/lebih kriteria yang ada dalam kolom ini. Dimensi/Area I II III Langkah III Berdasarkan matrik diatas, tulislah kelompok fungsi yang masuk kolom fungsi kritis, sangat-sangat penting, sangat penting, dan penting seperti yang terlihat dalam matrik dibawah ini. fungsi kritis. Matrik ini menunjukkan bahwa tingkat prioritas utama dalam sistem Fungsi yang masuk kedalam tiga dari empat kategori dipertimbangkan manajemen kinerja. Fungsi yang masuk kedalam empat kategori dipertimbangkan sebagai sebagai fungsi yang sangat-sangat penting. Resiko Tinggi Volume Tinggi Rawan Masalah Biaya Tinggi

WHO

SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

Pelatihan Keterampilan Manajerial September 2002

Materi Pelatihan
Evaluasi

Standar, Indikator Kinerja dan

203

Fungsi yang masuk kedalam dua dari empat kategori adalah sangat penting. Terakhir, fungsi yang masuk kedalam kategori hanya satu adalah fungsi yang penting. Fungsi Kritis Fungsi sangatsangat penting Fungsi sangat penting Fungsi penting

Kesimpulan: Fungsi kritis, fungsi sangat-sangat penting, fungsi sangat penting memerlukan pengukuran, sedangkan fungsi penting mungkin atau tidak memerlukan pengukuran.

Penulisan Standar Keperawatan dan Kebidanan


Berikut ini adalah langkah praktis merancang standar: 1. Apabila menulis satu standar mulailah dengan pernyataan standar. 2. Identifikasi kriteria outcomes dalam bentuk pertanyaan, siap untuk dimonitor. 3. Identifikasi proses yang dibutuhkan untuk mencapai outcomes (apa yang harus dikerjakan). 4. Identifikasi struktur (apa yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses untuk mencapai outcomes). 5. Ringkaskan, identifikasi kriteria kunci, sebagai kelompok profesional yang senantiasa bekerja sama, oleh karena itu kriteria proses tidak perlu dikembangkan dalam buku prosedur (SOP). 6. Gunakanlan kata-kata yang dapat diukur, contoh; anda tidak dapat mengukur kemungkinan, mengerti, tepat. Anda perlu mengidentifikasi kata yang berarti dalam istilah pengukuran. 7. Mengecek bahwa outcomes mengukur pernyataan standar. 8. Keterlibatan tim multidisiplin dalam menyusun standar.
WHO
SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

Pelatihan Keterampilan Manajerial September 2002

Materi Pelatihan
Evaluasi

Standar, Indikator Kinerja dan

204

9. Monitoring standar harus bagian dari evaluasi asuhan pasen. 10. Standar harus merefleksi kepada asuhan spesifik yang diperlukan pasen. 11. Standar harus menjadi bagian sistem yang mudah dicapai, kemudian diperbaiki dalam beberapa bulan untuk mengecek konsistensi pencapaian harus dipelihara untuk meningkatkan kinerja dalam rak buku di ruangan. Standar baru

standar sebaiknya diletakkan

Menulis Standar Keperawatan dan Kebidanan


1. Berdasarkan prioritas yang terdapat dalam matrik sebelumnya, kelompok kerja memilih satu fungsi yang diprioritaskan untuk diolah ke dalam standarisasi. 2. Mengembangkan satu standar berdasarkan fungsi kritis yang dipilih. 3. Menulis pernyataan standar dengan menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti dan dapat diukur kedalam format dibawah ini. 4. Menuliskan pernyataan dalam kolom struktur, proses dan outcomes pada format tersedia. Dimensi:_________________________ Fungsi:___________________________

Pernyataan Standar: _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________ Struktur Proses Outcome

WHO

SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

Pelatihan Keterampilan Manajerial September 2002

Materi Pelatihan
Evaluasi

Standar, Indikator Kinerja dan

205

STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP)


Pengertian : 1. Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Protap merupakan tatacara atau tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses kerja tertentu, yang dapat diterima oleh seorang yang berwenang atau yang bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat penampilan atau kondisi tertentu sehingga suatu kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. (Depkes RI, 1995) 3. SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dialui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. (KARS, 2000) Tujuan : 1. Agar petugas menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas atau tim dalam organisasi atau unit. 2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas terkait. 4. Melindungi organisasi dan staf dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya. 5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi Fungsi : 1. Memperlancar tugas petugas atau tim. 2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan. 3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak. 4. Mengarahkan petugas untuk sama-sama disiplin dalam bekerja. 5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin. dan

WHO

SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

Pelatihan Keterampilan Manajerial September 2002

Materi Pelatihan
Evaluasi

Standar, Indikator Kinerja dan

206

Prinsip-prinsip protap : 1. Harus ada pada setiap kegiatan pelayanan. 2. Bisa berubah sesuai dengan perubahan standar profesi atau perkembangan iptek serta peraturan yang berlaku. 3. Memuat segala indikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada setiap upaya, disamping tahapan-tahapan yang harus dilalui setiap kegiatan pelayanan. 4. Harus didokumentasikan. Jenis dan ruang lingkup SOP: 1. SOP pelayanan profesi terdapat dua kelompok. a. SOP untuk aspek keilmuan adalah SOP mengenai proses kerja untuk diagnostik dan terapi. b. SOP untuk aspek manajerial adalah SOP mengenai proses kerja yang menunjang SOP keilmuan dan pelayanan pasen non-keilmuan. SOP profesi mencakup: Pelayanan medis Pelayanan penunjang Pelayanan keperawatan

2. SOP administrasi mencakup: a. Perencanaan program/kegiatan b. Keuangan c. Perlengkapan d. Kepegawaian e. Pelaporan

WHO

SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

Pelatihan Keterampilan Manajerial September 2002

Materi Pelatihan
Evaluasi

Standar, Indikator Kinerja dan

207

Tahap-tahap Penyusunan Protap : 1. Merumuskan tujuan protap Menentukan judul Menterjemahkan policy/kebijakan/ketentuan-ketentuan/peraturan-peraturan kebijakan berguna untuk : a. Terjaminnya suatu kegiatan b. Membuat standar kinerja c. Menyelesaikan suatu konflik dalam tim kerja 3. Membuat aliran proses Bentuk bagan-bagan yang menggambarkan proses atau urutan jalannya suatu produk/tatacara yang mencatat segala peristiwa; a. Memberi gambaran lengkap tentang apa yang dilaksanakan b. Membantu setiap pelaksanaan untuk memahami peran dan fungsinya dengan pihak lain. Syarat suatu bagan harus dibuat atas dasar pengamatan langsung, tidak boleh dibuat atas dasar apa yang diingat serta disusun dalam Flow of Work Teknik membuat pertanyaan-pertanyaan dasar : a. Tujuan : Apa sebenarnya yang dikerjakan dan mengapa ? b. Tempat : Dimana saja dilakukan dan mengapa ? c. Urutan : Kapan dilakukan dan mengapa waktu itu ? d. Petugas : Siapa yang melakukan dan mengapa oleh dia ? e. Cara : Metoda apa yang dipakai dan mengapa dengan caa itu ? 4. Menyusun prosedur atau pelaksanaan kegiatan; Prosedur atau pelaksanaan disusun berdasarkan atas hasil pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas (flow of work) yang menggambarkan suatu unit kegiatan yang terbagi habis tercapai kepuasan kerja dan tercapainya tujuan. 2. Menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan protap :

WHO

SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

Pelatihan Keterampilan Manajerial September 2002

Materi Pelatihan
Evaluasi

Standar, Indikator Kinerja dan

208

Penerapan standar kebidanan di suatu wilayah/daerah perlu diikuti dengan : 1. Dukungan dan kebijakan Nasional 2. Aksi lokal 3. Keterlibatan seluruh stakeholders utama 4. Pengujian di wilayah-wilayah terpilih untuk mengidentifikasikan 5. Dikembangkan ke wilayah lain. atau mengembangkan models yang praktis dan terbail dan dijadikan lesson learned

KESIMPULAN
Standar sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan dan kebidanan. Standar sangat membantu perawat dan bidan untuk mencapai asuhan yang berkualitas. Tingkatan standar terbagi menjadi dua yaitu standar minimum dan standar optimum. Standar minimum harus dicapai oleh perawat dan bidan, sementara standar optimum adalah suatu keadaan ideal yang ingin dicapai. Ada empat ketentuan standar yaitu harus tertulis, mengandung komponen struktur, proses, dan outcomes , berorientasi pada pelanggan serta disetujui dan disyahkan oleh yang berwenang. Penggunaan standar terutama pada tiga proses evaluasi ; menilai diri sendiri, inspeksi, dan akreditasi.

EVALUASI
1. Jelaskan pengertian standar yang anda ketahui ! 2. Apakah komponen-komponen standar ? Jelaskan dengan singkat! 3. Jelaskan manfaat standar ! 4. Jelaskan perbedaan standar Minimum dan Optimum ! 5. Apakah manfaat penggunaan standar ?

WHO

SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

Pelatihan Keterampilan Manajerial September 2002

Materi Pelatihan
Evaluasi KEPUSTAKAAN

Standar, Indikator Kinerja dan

209

Ann Marriner-Tomey (1996). Guide To Nursing Management and Leadership. Method of Evaluation. Mosby-Year Book, Inc St. Louis, USA Heidemann EG. The Contemporary Use of Standards in Health Care. Geneva. WHO; 1993. Katz JM, Green E. Managing Quality: A Guide to System-Wide Performance Management in Health Care. 2nd Ed. St. Louis. Mosby; 1997. eissenheimer CG. Improving Quality: Guide to Effective Program. 2nd Ed. Maryland. Aspen Pub; 1997. Sale D. Quality Assurance for Nurses and Other Members of The Health Care team. 2nd Ed. London. MacMillian; 1996. Swansburg, A.C (1996). Management and Leadership for Nurse Managers. Jones and Bartlett Publishers International, London England. Jacqucline M. Katz & Eleanor Green; Managing Quality, A Guide to System-wide Performance Management In Health Care Direktorat UMDK, Dit.Jend. Yan.Med.DEPKES RI Petunjuk Teknis Penyusunan Prosedur Tetap Kegiatan Rumah Sakit Swadana, Jakarta 1995

WHO

SEA NURS 429, 1N O OSD 001/1.2.

Pelatihan Keterampilan Manajerial September 2002

You might also like