Professional Documents
Culture Documents
D is ampaikan P ada :
Pertemuan R utin Working G roup Pemberdayaan Departemen K ehutanan R I
25 Juli 2008
DEPARTEMEN KEHUTANAN
GEDUNG MANGGALA WANABHAKTI JAKARTA
3 PILAR KONSERVASI
PERLINDUNGAN
K E G I A T A N P O K O K
MIS K IN
2.860 Des a 1,6 Juta K K 5 Juta Orang
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PENGAWETAN
PEMANFAATAN LESTARI
K ebijakan Prioritas B id.Hut point 4. Pemberdayaan ekonomi mas y. di s ekitar kawas an hutan
3 C lus ter P NP M
1. 2. 3. B ans os PM UMK M
DEPARTEMEN KEHUTANAN
GEDUNG MANGGALA WANABHAKTI JAKARTA
PDP vs MDK
1993 2005 Keproyekan Monev kurang Tdk ada pendamping Tdk ada kesepahaman Tdk ada jejaring kerja Perencanaan tdk berdasarkan potensi yg ada Top Down Bantuan langsung Rp. 25 Juta/Desa
2006 Sek Merup. Kinerja UPT Monev ditingkatkan Pendamping disediakan Diawali kesepahaman Hrs ada jejaring kerja Perencanaan berdasarkan potensi yang ada Partisipatif Sesuai kebutuhan BLM Rp. 80-100 Juta/Desa 60 - 70% dana berupa BLM
DEPARTEMEN KEHUTANAN
GEDUNG MANGGALA WANABHAKTI JAKARTA
yg dijadikan contoh dlm upaya PM di dlm/sekitar kawasan konservasi Dengan memfungsikan kelembagaan Bertujuan menciptakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat, mengurangi ketergantungan thd KK dan berdampak positif thd perlindungan, pengawetan serta pemanfaatan kawasan konservasi Di dukung oleh pemangku kepentingan.
DEPARTEMEN KEHUTANAN
GEDUNG MANGGALA WANABHAKTI JAKARTA
DEPARTEMEN KEHUTANAN
GEDUNG MANGGALA WANABHAKTI JAKARTA
1. 2.
Membangun Kesepahaman dengan pihak terkait Membangun/mengembangkan kelembagaan di tingkat desa. Menyiapkan fasilitator/pendamping. Pelatihan PRA perangkat desa Melaksanakan PRA desa Peningkatan kapasitas SDM (masyarakat) / pelatihan ketrampilan. Pengembangan kegiatan usaha ekonomi produktif masyarakat. Membangun kemitraan dan jejaring usaha. Monitoring dan evaluasi.
1. PM
9
TAHAPN
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
DEPARTEMEN KEHUTANAN
GEDUNG MANGGALA WANABHAKTI JAKARTA
PHKA - Penangkaran satwa. - Budidaya flora langka antara lain gaharu. - Budidaya anggrek dan tanaman obat. - Pengembangan jasling air. - Pengembangan desa wisata agro, dll.
DEPARTEMEN KEHUTANAN
GEDUNG MANGGALA WANABHAKTI JAKARTA
A. PRINSIP
Adanya variasi usaha dan sumber-sumber mata pencaharian berdasarkan potensi lokal. Adanya produk yang ramah lingkungan dan tidak melebihi daya dukung SDA dan sosial. Terjalin kemitraan antara kelompok ekonomi masyarakat dengan pelaku usaha serta kalangan yang peduli lingkungan dan kepentingan masyarakat.
DEPARTEMEN KEHUTANAN
GEDUNG MANGGALA WANABHAKTI JAKARTA
TN. KAYAN MENTARANG Kerajinan tangan, produk pertanian dan hasil hutan, ekowisata, credit union. TN. BETUNG KERIHUN
Credit union, pertanian organik, agroforestry kayu lokal, budidaya ikan air tawar, dan ekowisata. TN. BUKIT BARISAN SELATAN Agroforestry dan pertanian organik. TN. BUKIT BARISAN SELATAN Budidaya dan pengolahan lidah buaya (Aloevera), kerajinan tangan, pembuatan bahan obat nyamuk bakar dari kulit kayu gemor, madu hutan, dll.
DEPARTEMEN KEHUTANAN
GEDUNG MANGGALA WANABHAKTI JAKARTA
C. S u P en mb er da n aan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Skema Lain
Sumber-sumber lain yang tidak mengikat, yang dapat berasal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Swasta, dan Pemerintah Daerah. PNPM Mandiri (MenkoKesra) KUR (Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah) UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)
DEPARTEMEN KEHUTANAN
GEDUNG MANGGALA WANABHAKTI JAKARTA
KRITERIA MDK
Desa sekitar/dalam kawasan konservasi Masy mempunyai ketergantungan dengan KK Desa yg masy. miskin & pendapatan rendah Desa yg memp. potensi SDA yang dapat dikembangkan di kawasan konservasi Desa yang dpt dijadikan contoh bagi desa lain Desa yang masyarakatnya berpendidikan rendah Bentuk kegiatan semaksimal mungkin berhub. dengan program kehutanan
DEPARTEMEN KEHUTANAN
A.
1. Membangun Kesepahaman 2. Membangun/mengembangkan Kelembagaan B. Komponen Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) 3. Pelatihan Ketrampilan Masyarakat 4. Pelaksanaan Participatory Rural Appraisal (penyusunan rencana desa secara partisipatif) 5. Pengembangan Ekonomi Produktif C. Komponen Peningkatan Kapasitas Aparat dan Pelaku Lokal 6. Pelatihan Fasilitator/Pendamping 7. Pelatihan PRA perangkat desa D. Komponen Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Program 8. Membangun Kemitraan 9. Monev
DEPARTEMEN KEHUTANAN
GEDUNG MANGGALA WANABHAKTI JAKARTA
Terbentuknya lembaga masy. sbg wadah penyusunan perencanaan desa partisipatif Berjalannya peran pendampingan Terjadi interaksi positif antar kelompok & antar desa Meningkatnya kesejahteraan & pendapatan masyarakat desa sekitar dan di dalam kawasan konservasi Berkurangnya gangguan terhadap KK Meningkatnya peran & fungsi KK Meningkatnya kesadaran masy. thd KSDAH & E. Tertatanya dengan rapi aktivitas masyarakat. Meningkatnya kesehatan masyarakat dengan lingkungan pedesaan yang asri.
DEPARTEMEN KEHUTANAN
1. Tidak merubah kawasan 2. Tidak merubah fungsi hutan 3. Tidak membuat sertifikat tanah 4. M asyarakat diberikan hak memanfaatkan HHBK dan Jasa Lingkungan ses uai peraturan yang berlaku.
DEPARTEMEN KEHUTANAN
GEDUNG MANGGALA WANABHAKTI JAKARTA
2.
Pelatihan konservasi (pencegahan dalkar, bina cinta alam, pemandu wisata, kader konservasi dan pengelolaan mikro hidro, penangkaran satwa, pembuatan bibit flora langka) Pelatihan kegiatan ekonomi produktif (warung, budidaya anggrek, pengelolaan lahan perikanan, pembuatan stek karet, pengembangan ekonomi masyarakat, pengelolaan ikan teripang, pembuatan botol madu, pengolahan ikan, pembuatan sirup, pemasaran, pengemasan produk)
DEPARTEMEN KEHUTANAN
GEDUNG MANGGALA WANABHAKTI JAKARTA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pengembangan jenis flora dan fauna langka yg punya nilai tinggi sesuai kondisi setempat (kebun bibit) Intensifikasi pekarangan (obat, walet, kayu manis, gaharu, lebah madu, dan jamur) Bantuan tanaman (hias, mpts, bambu, dan tan. hutan rakyat) Bantuan ternak (ayam, kambing, kelinci, sapi) Bantuan peralatan (tungku hemat energi, musik/ alat sekolah/sarana pertanian/alat wisata) Bantuan usaha modal (keramba, budidaya terumbu karang, kupu-kupu, home stay, etalase, dan warung) Bantuan mesin (perontok padi, obras, bengkel, jala, pertanian, penyulingan kayu putih, dan parut kelapa)
PENUTUP
1.
1. 2. 3.
DEPARTEMEN KEHUTANAN
GEDUNG MANGGALA WANABHAKTI JAKARTA
4. 5. 6.
Kegiatan P M tahun 1993-2005 (P D P ) tetap dimonitor dan diselaraskan dengan program M D K melalui 9 tahapan. Kegiatan M D K akan ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya dengan melibatkan pemangku kepentingan. Kriteria dan Indikator keberhasilan M D K segera diwujudkan. P eran fasilitator sangat menentukan dalam keberhasilan pelaksanaan M D K, untuk itu pemangku kepentingan agar memberikan perhatian khusus. D iharapkan adanya jaminan keberlanjutan program sampai 2015. BLM yang diterima 60-70% , maka pengelolaan keuangan harus transparan dan mengikuti P erpres No. 80 tahun 2003. P emerintah D aerah diharapkan dapat memberikan dukungan fasilitasi pada mas yarakat setempat.
DEPARTEMEN KEHUTANAN
GEDUNG MANGGALA WANABHAKTI JAKARTA
TER IMA K AS IH
@GUS_Har_Co.id_2008