You are on page 1of 5

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Kegiatan Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa

TAHUN ANGGARAN 2010

Bidang Pemerintahan : Perangkat Daerah : Program : Kegiatan : Lokasi Kegiatan : Sumber Dana : Nomor DPA SKPD :

Bidang Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa Kota Bontang APBD Kota Bontang 1.08.1.08.01.16.23.5.2

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA BONTANG

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

KERANGKA ACUAN KERJA Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa Badan Lingkungan Hidup Kota Bontang Tahun Anggaran 2010

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penetapan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa perlu dilakukan sebagai salah satu upaya pengendalian kerusakan tanah. Kerusakan tanah untuk produksi biomassa dapat disebabkan oleh sifat alami tanah, dapat pula disebabkan oleh kegiatan manusia yang menyebabkan tanah tersebut terganggu/rusak hingga tidak mampu lagi berfungsi sebagai media untuk produksi biomassa secara normal. Tata cara pengukuran kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa ini hanya berlaku untuk pengukuran kerusakan tanah karena tindakan manusia di areal produksi biomassa maupun karena adanya kegiatan lain di luar areal produksi biomassa yang dapat berdampak terhadap terjadinya kerusakan tanah untuk produksi biomassa. Kriteria baku yang digunakan untuk menentukan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa didasarkan pada parameter kunci sifat dasar tanah, yang mencakup sifat fisik, sifat kimiawi dan sifat biologi tanah. Sifat dasar tanah ini menentukan kemampuan tanah dalam menyediakan air dan unsur hara yang cukup bagi kehidupan (pertumbuhan dan perkembangan) tumbuhan. Dengan mengetahui sifat dasar suatu tanah maka dapat ditentukan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa. 2. Tujuan dan Dasar Tujuan adalah sebagai pedoman bagi Walikota untuk menentukan kondisi dan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa Kota Bontang berdasarkan kriteria baku kerusakan tanah nasional. 3. Hasil Yang Diharapkan Tersedianya data kondisi dan status keruskan tanah guna untuk penetapan kondisi tanah dan status kerusakan tanah di lahan pertanian Kota Bontang B. LOKASI Lokasi yang direncanakan untuk dikaji dan selanjutnya ditetapkan kondisi dan status kerusakan tanah berdasarkan hasil pengukuran kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah di wilayah Kota Bontang, sejumlah 15 titik pada tiga kawasan berdasarkan Pemanfaatan Lahan Pertanian Hortikultura serta Sebaran Lokasi Reboisasi dan Penghijauan binaan Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang (Terlampir).

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

C. METODOLOGI PENDEKATAN RUANG LINGKUP Ruang lingkup tata cara pengukuran kriteria baku kerusakan tanah meliputi: 1. Identifikasi kondisi awal tanah, dilakukan melalui inventarisasi data sekunder dan/atau data primer (termasuk data iklim, topografi, tutupan lahan, potensi sumber kerusakan tanah yang bersifat alami, dan akibat kegiatan manusia). Identifikasi dilakukan untuk mengetahui areal yang berpotensi mengalami kerusakan; 2. Analisis sifat-sifat dasar tanah, mencakup pengamatan lapangan maupun analisis laboratorium terhadap sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sesuai dengan parameter yang terdapat dalam kriteria baku kerusakan tanah; 3. Evaluasi untuk menentukan status kerusakan tanah, dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil analisis sifat dasar tanah dengan kriteria baku kerusakan tanah. TATA CARA PENGUKURAN 1. Identifikasi Kondisi Awal Tanah Identifikasi kondisi awal tanah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui areal yang berpotensi mengalami kerusakan. Identifikasi kondisi awal tanah dilakukan dengan: a. menghimpun data sekunder untuk informasi awal sifat-sifat dasar tanah yang terkait dengan parameter kerusakan tanah. Peta tanah dan peta lahan kritis; b. menghimpun data sekunder yang terkait dengan kondisi iklim, topografi, penggunaan tanah, dan potensi sumber kerusakan; c. menghimpun data sekunder lain yang dapat mendukung penetapan kondisi tanah, seperti citra satelit, foto udara, data kependudukan dan sosial ekonomi masyarakat; d. data dan informasi dituangkan di dalam peta dasar skala minimal 1:100.000, jika memungkinkan peta tersebut didigitasi sehingga menjadi peta-peta tematik tunggal; B. Analisis Sifat Dasar Tanah a. Pengamatan dan Pengambilan Contoh Tanah, dan b. Analisis Contoh Tanah Parameter Tanah Untuk di Lahan kering sebagaimana ketentuan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2006 tentang tentang Tata Cara Pengukuran Kriteria Baku Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa, yang meliputi : Erosi, Ketebalan Solum, Kebatuan Permukaan, Komposisi Fraksi, Berat Isi, Porositas Total, Derajat Pelulusan Air, pH Tanah, Daya Hantar Listrik, Nilai Redoks, Jumlah Mikroba Tanah.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

C. Evaluasi Untuk Penetapan Status Kerusakan Tanah Setelah dilakukan identifikasi kondisi awal tanah, analisis sifat dasar tanah, selanjutnya dilakukan evaluasi. Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan rusak tidaknya suatu lokasi tanah berdasarkan kriteria baku kerusakan tanah. D. JASA LABORATORIUM DAN TENAGA ANALISIS YANG DIBUTUHKAN 1. Koordinasi dan Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Penyedia Jasa akan bertanggung jawab kepada Pemerintah Kota Bontang, dalam hal ini Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Bontang melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. Dalam melakukan pekerjaannya Penyedia Jasa wajib melakukan diskusi dan konsultasi secara instensif dengan Badan Lingkungan Hidup Kota Bontang. 2. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pekerjaan ini dijadwalkan selama 60 (enam puluh) hari kalender sebagaimana jadwal kegiatan terlampir dengan terlebih dahulu penyedia jasa membuat skedule kegiatan. 3. Tim Pelaksana Kegiatan a. Laboratorium Laboratorium adalah Laboratorium Tanah yang telah mengikuti Program Uji Keakuratan Data Analisa dengan Hasil Laboratorium merujuk pada Standar Nasional Indonesia. b. Tenaga Ahli 1) Bidang Kesuburan Tanah ; Magister (S2) Pertanian/Kehutanan berpengalaman (12 tahun) di bidang Ilmu Tanah, Kesuburan Tanah dan Perencanaan Pengembangan Wilayah 2) Bidang Fisika Tanah Magister (S2) Pertanian/Kehutanan berpengalaman (12 tahun) di bidang Ilmu Tanah, Fisika Tanah dan Klasifikasi Tanah 3) Bidang Konservasi Tanah Magister (S2) Pertanian/Kehutanan berpengalaman (10 tahun) di bidang Konservasi Tanah dan Air, Sistem Informasi Geografis, Konservasi Vegetasi 4) Bidang Mikrobiologi Tanah Magister (S2) Pertanian/Kehutanan berpengalaman (10 tahun) di bidang Ilmu Tanah, Mikro Tanah dan Kimia Tanah. c. Tenaga Pendukung Tenaga Operator IT ( mengerti digitasi pemetaan ) Surveyor / Petugas Pengambil Sampling

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

E. PELAPORAN DAN PEMBAHASAN - Laporan Pendahuluan (5 eksemplar) Berisikan data baku dan informasi dasar berdasarkan kemajuan pekerjaan serta metode analisis , Gambaran Umum Kegiatan, Batasan kegiatan, Metodologi Tata Cara Pengukuran dan Identifikasi Kondisi Awal Tanah beserta hasil Analisis Sifat Dasar Tanah yang diserahkan setelah 45 (empat puluh lima) hari sejak diterimanya SPMK dan dipresentasikan. Laporan Akhir (20 eksemplar) Laporan akhir disampaikan dalam bentuk laporan secara lengkap dengan disertai Peta Dasar Status dan Kondisi Kerusakan Tanah 1: 50.000. F. PEMBERI TUGAS DAN PEMBIAYAAN 1. Pemberi Tugas adalah Pengguna Anggaran Kegiatan Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa. 2. Alamat Pemberi Tugas : Badan Lingkungan Hidup Kota Bontang, Jl. Ir. H. Juanda, K o t a B o n t a n g T e l p . ( 0 5 4 8 ) 2 3 0 1 0 . 3. Pembiayaan Pekerjaan Belanja Jasa dan Analisis Kondisi Tanah dan Status Kerusakan Tanah pada Kegiatan Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa dari APBD Kota Bontang Tahun Anggaran 2010 dengan Pagu Rp. 165.000.000,00 termasuk Pajak (PPh dan PPn)

G. PENUTUP Demikian Kerangka Acuan ini dibuat untuk dijadikan Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan.

Menyetujui, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Bontang Selaku Pengguna Anggaran

Bontang, Maret 2010 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan,

Ir. Ening Widiastuti


Pembina Utama Muda NIP. 19561228 198603 2 004

Ir. Ali Akbar


NIP. 19631206 199403 1 010

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

You might also like