You are on page 1of 10

KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang masih memberikan nafas kehidupan,

sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul Jaringan Ikat . Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Histology yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini serta pada penulis yang sangat berhati-hati dalam menyusun makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mandiri mata kuliah Histology dan dipresentasikan dalam pembelajaran di kelas. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai struktur jaringan pengikat, macam-macam jaringan pengikat, sel-sel jaringan pengikat. Makalah ini dianjurkan untuk dibaca oleh mahasiswa sebagai dasar dan pijakan di masa mendatang. Dalam pembuatan makalah ini berdasar pada berbagai referensi buku-buku mengenai Histology . Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini yang penuh dengan keterbatasan kekurangan. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari pembaca guna peningkatan dan perbaikan pada pembuatan Makalah mendatang. Cirebon, September 2009 Tim Penyusun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi (Campbell et al. 1999). Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Definisi jaringan itu sendiri yaitu gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama dalam suatu ikatan. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Pada saat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Sedangkan materi yang akan dibahas dan dikupas disini yaitu mengenai jaringan pada hewan terutama jaringan ikat. 1.2 Tujuan Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan terutama pada jaringan ikat. Ada pun tujuan sesungguhnya yaitu 1. Untuk mengetahui macam-macam jaringan pengikat 2. Untuk mengetahui fungsi jaringan pengikat 3. Sel-sel yang terdapat pada jaringan pengikat 4. Lokasi terdapatnya jaringan pengikat 5. Serta untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah histology.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaringan pengikat Sel-sel penyusun jaringan tubuh pada hewan lebih banyak dan kompleks. Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan dan cara perkembangan serupa. Jaringan pada hewan dibagi menjadi 4 jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat atau penyambung, jaringan otot dan jaringan syaraf (Brotowidjoyo, 1989). Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi suatu rongga atau suatu permukaan bebas. Sel-selnya tersusun rapat satu sama lain sehingga tidak terdapat ruang. Ruang antar sel yang biasanya berisi substansi interselular atau juga bisa disebut matriks. Dipandang dari banyaknya lapisan sel yang menyusunnya, epitel dibedakan atas epitel selapis dan epitel berlapis. Epitelium kulit melindungi jaringan di bawahnya terhadap kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi ultraviolet, dan serangan bakteri. (Brotowidjoyo, 1989). Jaringan epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan pipih. Jaringan ini membentuk kulit yang membungkus tubuh. Jaringan epitel menjalankan berbagai fungsi. Dalam setiap kasus fungsi ini mencerminkan kenyataan bahwa epitel selalu terdapat di perbatasan antara massa sel dan rongga atau ruang. Epitelium juga berfungsi dalam mengangkut bahan-bahan dari jaringan dan ke rongga yang dipisahkannya. Epitel kolumner pada saluran pencernaan mengeluarkan enzim-enzim cerna ke dalam intestin dan juga menyerap produk akhir pencernaan makanan daripadanya. Semua kelenjar pencernaan pada tubuh dilapisi dengan epitelium. Epitelium juga melapisi tabung air dan dan rongga paru-paru (Kimball, 1992). Jaringan ikat sering disebut jaringan penyokong atau penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat ini tidak berhimpit rapat, tetapi berpencar-pencar dan jika berhubungan, hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Bentuk sel-sel jaringan ikat ini tidak teratur, sitoplasma bergranula dan inti selnya mengelembung. Ada beberapa jenis sel-sel jaringan ikat yaitu, fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak dan berbagai jenis sel darah putih. Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat (Albert, 1994)

Jaringan pengikat berbeda dengan jaringan epitel, jaringan pengikat mengandung matriks yang sangat banyak. Jaringan pengikat berfungsi: untuk mengikat satu alat dengan alat lain, untuk membungkus alat-alat, untuk mengganti jaringan yang rusak (luka), untuk menetralkan racun dan untuk membentuk kerangka penyokong. Atas dasar struktur dan fungsinya, jaringan pengikat dibedakan atas tiga macam jaringan yang masing-masing dapat dibagi lagi menjadi jaringan-jaringan yang lebih khas: jaringan pengikat sebenarnya, jaringan pengikat rangka tulang rawan hialin, jaringan pengikat cair (Storer, 1957). Sel otot disebut juga serat-serat otot. Serat otot mengandung filamen (benang) aktin dan miosin yang merupakan protein kontraktil yang memungkinkan otot memendek dan memanjang. Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot tersusun atas sel-sel membujur dengan inti tampak jelas batasnya dan miofibril. Miofibril tersusun atas protein kontraktil yang terdapat di sepanjang sel dan tampak jelas pada otot rangka dan otot jantung. Batas antara sel otot terlihat jelas karena adanya sarkolema. Sarkolema adalah lapisan membran yang mengelilingi sel otot (Lim, 1998).

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Jaringan ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal dari mesoderm, yaitu lapisan tengah embrio. Jaringan ikat ini sering disebut juga jaringan penyokong dan penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat ini tidak berhimpitan rapat, tetapi berpencar-pencar, dan jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian tubuh. Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai organ menjadi system organ. Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan dan organ, serta berfungsi sebagai penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain. a. Struktur Jaringan Ikat Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat. Dengan demikian secara garis besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan matriks. Bentuk sel-sel jaringan ikat tidak teratur, sitoplasma bergranula dan inti selnya menggelembung. Apabila sel ini menyusun tulang rawan, maka sel ini disebut kondrosit, jika menyusun tulang disebut osteosit, dan jika menyusun jaringan konektif yang longgar maka disebut fibroblas. Berikut ini adalah matriks dan sel-sel yang terdapat pada matriks. 1) Matriks Matriks tersusun dari serat-serat dan bahan dasar. a) Serat Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya serat pada matriks dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serat kolagen, elastis, dan retikuler. erat kolagen S Serat kolagen berwarna putih dan bentuknya berupa berkas yang beraneka ragam. Sifat serat kolagen dalah mempunyai daya rengang yang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada tendon. Serat elastin Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis daripada kolagen. Sifat serat elastin adalah mempunyai elastisitas tinggi. Bentuk serat ini seperti bengunan yang

bercabang-cabang dan tebal, tersusun dari protein dan mukopolisakarida. Semakin bertambah usia seseorang. Daya elatisitas serat elastin akan semakin menurun. Serat elastin antara lain terdapat dalam pembuluh darah dan ligamen. Serat retikuler Serat retikuler hampir sama dengan seart kolagen, akan tetapi ukurannya lebih kecil. Serat ini berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat dan jaringan lain. Khususnya di membrane antara jaringan epithelium dan jaringan ikat. b) Bahan dasar Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengan cair. Jika kandungan asam hialuronat tinggi maka sifat matriks menjadi lentur. Namun jika kandungan mukopolisakarida sulfatnya tingi, matriks menjadi kaku. Bahan dasar ini jika terdapat didalam sendi bersifat kental dan jika terdapatdidalam tulang punggung bersifat padat. 2) Sel-sel Jaringan Ikat Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut. a) Fibroblas Berfungsi mensekresikan protein, khususnya fibroblas yang berbentuk serat. b) Makrofag Makrofag berbentuk stidak teratur dan khusus terdapat didekat pembuluh darah, makrofag dapat digerakkan jiak terjadi peradangan ditempat lain(jaringan lain). c) Sel tiang Berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine. Herapin berfungsi mencegah pembekuan darah, sedangkan histamine berfuungsi meningkatkan permeabeilitas kapiler darah. d) Sel lemak Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak. Jika jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, maka disebut jaringan adiposa. e) Berbagai jenis sel darah putih Sel darah putih berfungsi melawan pathogen, yang berupa bakteri, virus atau protozoa yangmenimbulkan penyakit. Sel-sel ini dapat bergerak bebas secara

diapedesis diantara darah, limfa, atau jaringan ikat untuk membersihkan pathogen. Ada dua jenis sel darah putih yaitu yang bergranula (granulosit), terdiri atas limfosit dan monosit. a. Jenis-jenis Jaringan Ikat Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat. 1) Jaringan Ikat Longgar Jaringan ikat longgar dicirikan oleh susunan secara serat-seratnya yang longgar. Jaringan ikat longgar memiliki banyak subtansi dasar dan memiliki sejumlah sel dengan berbagai tipe. Jaringan ikat longgar dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Sel-sel ini berasal dari jaringan embrional. Dalam perkembangannya, sel-sel mesenkim akan berubah bentuk seperti gelondong membentuk struktur yang disebut fibrosit. Fibrosit berkembang menjadi serabut elastin dan serabut kolagen. Sel pembentuk jaringan ikat longgar yang lain adalah hidrosit. Serabut-serabut ini merupakan pengisi martiks jaringan. Sel ini berfungsi menghancurkan benda-benda asing. Serabut-serabut ini mengisi matriks jaringan ikat dalam keadan longgar sehingga jaringan ikat longgar bersifat lentur. Fungsi jaringan ikat longgar adalah sebagai berikut: a) memberi bentuk organ-organ daalm, misalnya kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati. b) Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya: Menyelubungi serat-serat otot Melekatkan jaringan dibawah kulit Membentuk membrane yang membatasi jantung dan rongga perut Membentuk membrane yang disebut mesenteris yang berfungsi menempatkan organ pada posisi yang tepat Contoh jaringan ikat longgar adalah jaringan penghubung antara jaringan kulit dan jaringan otot dibawahnya, serta antara jaringan pembuluh darah dan jaringan saraf.

2) Jaringan Ikat Padat Jaringan ikat padat hampir mempunyai susunan yang sama dengan susunan jaringan ikat longgar, tetapi matriksnya berisi lebih banyak serabut dengan susunan yang teratur dan kompak. Jaringan ikat padat dicirikan dengan susunan serat-serat yang padat. Jaringan ini hanya memiliki sedikit subtansi dasar dan sedikit sel-sel jaringan ikat. Komponen utama penyusun jaringan ikat padat adalah kolagen berwarna putih sehingga jaringan ini sering pula disebut jaringan ikat serabut putih. Jaringan ikat padat bersifat tidak elastis, tetapi cukup fleksibel. Contoh jaringan ikat padat adalah tendon, ligamen, dan fasia. Adapun fasia adalah jaringan ikat yang berfungsi melapisi jaringan otot dan berbentuk lambaran. Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat teratur dan tak teratur. a) Jaringan ikat padat tak teratur Jaringan ikat padat tak teratur mempunyai pola yang tidak teratur. Jaringan ini terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang. b) Jaringan ikat padat teratur Jaringan iakt padat teratur mempunyai pola yang teratur. Jarinagn ini terdapat pada tendon yang merupakan bagian yang menghubungkan jaringan otot dan jarinagn tulang, dan ligamen berupa penghubung antar tulang yang berbentuk terpilin. Selain menyusun dua tipe jarinagn ikat dasar, jaringan ikat juga menyusun tulang rawan dan tulang. 3) Tulang rawan (kartilago) Tulang rawan merupakan spesialisasi dari jaringan ikat berserat tebal dengan matriks elastis. Matriks tulang rawan merupakan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit dibentuk oleh kondroblas. Kondrosit terletak dalam lakuna yang terdapat dalam perikondrion. Pada manusia tulang rawan terdapat di hidung, telinga, laring, trakea, antar ruas tulang belakang, permukaan hubungan tulang,dan ujung tulang rusuk. Siafat tulang rawan kuat dan lentur karena perpaduan antara serat kolagen dan kondrin.

Ada tiga jenis tulang rawan, yaitu hialin, elastic, dan fibrosa. a) Tulang rawan hialin Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan yang terbanyak dibandingkan dengan bentuk lainnya. Matriksnya memiliki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Tulang rawan hialin terdapat pada saluran pernafasan, dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca. b) Tulang rawan elastic Susunan perikondrium, matriks, sel, dan lakuna tulang rawan elastik sama dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi, serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang hialin. Bentuk serat-serat elastic begelombabng. Tulang rawan elastic terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga. c) Tulang rawan fibrosa (fibrokartilago) Matriks tulang rawan fibrosa mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur, terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan fibrosa adalah laukuna-lakunanya bulat telur dan berissi sel-sel(kondrosit). 4) Tulang(Osteon) Tulang merupakan jaringan ikat yang termineraliasasi atau mengandung mineral. Sel tulang disebut osteosit. Osteosit dibentuk osteoblas. Osteosit terletak didalam lacuna. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks penyusun tulang adalah kolagen dan kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras dari pada tulang rawan. Bila dilihat secara mikroskopis, tulang tersusun atas unit-unit, masing-masing unit dinamakan sistem havers. Setiap system Havers mengandung pembuluh darah yang merupakan penyuplai zat makanan bagi tulang dan saraf. Tulang dihubungkkan oleh selaput pembungkus tulang yang disebut periosteum. Fungsi tulang adalah sebagai penyokong tubuh, sebagai alat gerak, dan pelindung organorgan dalam.

BAB V KESIMPULAN Jaringan ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal dari mesoderm, yaitu lapisan tengah embrio. Jaringan ikat ini sering disebut juga jaringan penyokong dan penyambung. Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian tubuh. Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai organ menjadi system organ. Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan dan organ, serta berfungsi sebagai penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain. Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat. Matriks tersusun oleh serat kolagen, serat elastin, serat retikuler. Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida suffat dan asam hialuronat. Sel-sel jaringan ikat terdiri dari fibroblast, makrifag, sel tiang, sel lemak, dan berbagai jenis sel darah putih. Jenis jaringan ikat dibagi menjadi dua yaitu: Jaringan ikat longgar yang dicirikan oleh susunan serat-seratnya yang longgar. Jaringan ikat padat yang dicirikan dengan susunan serat-seratnya yang padat. Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat teratur dan tak teratur.

You might also like