You are on page 1of 43

SKKNI

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

OPERATOR INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA (IPLT)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


DEPART EMEN PEKER JAA

2009

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

KATA PENGANTAR
Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu jabatan kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri maupun untuk kepentingan penempatan ke luar negeri, diperlukan adanya perangkat standar yang dapat mengukur dan menyaring tenaga kerja yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kompetensinya. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan suatu hal yang sangat penting dan dibutuhkan sebagai tolok ukur untuk menentukan kompetensi tenaga kerja. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga kerja jasa konstruksi disusun berdasarkan analisis kompetensi setiap jabatan kerja yang melibatkan para pelaku pelaksana langsung di lapangan dan ahlinya dari jabatan kerja yang bersangkutan. Penyusunan (workshop). SKKNI diawali dengan desk study, survei, wawancara, dan lokakarya Dari hasil kegiatan awal tersebut, yang masih dalam format DACUM,

dimasukkan ke dalam format RMCS, yang selanjutnya akan dibahas dalam pra konvensi yang melibatkan Tim Komite RSKKNI, Tim Teknis, BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi), unsur Perguruan Tinggi, para Pakar dan Narasumber yang berkaitan dengan jabatan kerja tersebut. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja pada pekerjaan di bidang Air Limbah disusun dengan mengacu pada format dan ketentuan yang diatur dengan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: Kep. 227/MEN/2003, tanggal 31 Oktober 2003 tentang cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan perubahannya No. KEP.69/MEN/V/2004, tanggal 4 Mei 2004, serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi. Diharapkan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) tersebut dapat meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia dan mutu hasil pekerjaan di lapangan. Di sisi lain standar kompetensi kerja ini tetap masih memerlukan penyempurnaan sejalan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan industri Jasa Konstruksi, sehingga setiap masukan untuk penyempurnaan sangat diperlukan. Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ini, kami ucapkan terima kasih. Jakarta, Oktober 2009. Departemen Pekerjaan Umum Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia (...........................................) NIP

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................ B. Tujuan ..................................................................................................... C. Pengertian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) .. D. Penggunaan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ............... E. Struktur, Skema Pengembangan dan Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ........................................................................ F. Kodifikasi Standar Kompetensi ............................................................. G. Gradasi Kompetensi Kunci .................................................................... H. Rumusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ............................ I. Tim Penyusun Standar Kompetensi....................................................... 6 10 12 13 16 3 4 5 6 1 2

BAB II

STANDAR

KOMPETENSI

KERJA

NASIONAL

INDONESIA

SEKTOR

KONSTRUKSI SUB BIDANG PEKERJAAN AIR LIMBAH, JABATAN KERJA OPERATOR INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA A. Standar Kompetensi Mengacu Jenjang Kualifikasi/Jabatan Kerja ...... B. Kualifikasi Jabatan Kerja ........................................................................ C. Pemaketan SKKNI Dalam Kualifikasi Jabatan Kerja ............................. D. Daftar Unit Kompetensi Kerja ................................................................. E. Uraian Unit-Unit Kompetensi .................................................................. 20 20 22 24 25

BAB III. PENUTUP ................................................................................................

41

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Undang-Undang No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya menyatakan bahwa tenaga kerja yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian atau keterampilan. Keharusan memiliki sertifikat keahlian dan/atau keterampilan mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang kompeten. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat (standar baku) yang dibutuhkan untuk mengukur kualitas kerja konstruksi. Untuk menjamin kualitas pembangunan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka dibutuhkan adanya suatu acuan yang komprehensif dalam pengoperasian instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT). Acuan yang komprehensif dimaksud bersifat nasional serta memberikan gambaran tentang kemampuan atau kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam melaksanakan pengoperasian IPLT. Untuk memperoleh SDM berkualitas yang dapat merencanakan pengelolaan sampah, maka perlu didukung dengan sistem pendidikan dan pelatihan keahlian secara nasional yang dikembangkan bersandar pada kebutuhan riil di dunia kerja. Oleh karena itu, salah satu komponen yang harus ada adalah Standar Kompetensi Kerja yang dikembangkan dari kebutuhan riil dunia industri/usaha sebagai acuan untuk mengembangkan program dan kurikulum pendidikan dan pelatihan baik secara formal maupun non formal. Didalam Undang-Undang nomor.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang dinyatakan pada pasal 10 ayat (2) bahwa pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja. Hal tersebut diperjelas dengan peraturan pelaksanaannya yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 31 tahun 2008 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional terutama pada pasarl berikut: 1. Pasal 3, prinsip dasar pelatihan kerja adalah huruf (b) berbasis pada kompetensi kerja 2. Pasal 4 ayat (1), program pelatihan kerja disusun berdasarkan SKKNI, Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah diatas menyebut istilah kompetensi yaitu suatu ungkapan kualitas Sumber Daya Manusia yang terbentuk dan menyatukan 3

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

(tiga) aspek, kompetensi yang terdiri atas aspek pengetahuan (domain kognitif atau knowledge), aspek keterampilan (domain psychomotorik atau skill) dan aspek sikap kerja (domain afektif atau attitude/ability) atau secara definitif pengertian kompetensi ialah penguasaan disiplin keilmuan dan pengetahuan serta keterampilan menerapkan metode dan teknik tertentu dengan didukung sikap perilaku kerja yang tepat guna mencapai dan/atau mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan atau berkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman ini disusun sebagai acuan dalam pengembangan SDM sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman khususnya di bidang ahli perencanaan pengelolaan sampah. Disamping itu pula standar ini diharapkan dapat memiliki ekuivalensi dan kesetaraan dengan standar-standar yang relevan dan berlaku secara internasional. B. Tujuan Tujuan ditetapkannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Bidang Air Limbah adalah sebagai berikut: 1. 2. Mendapatkan gambaran mengenai kompetensi kerja, berupa keahlian di bidang air limbah Tersedianya SKKNI Bidang Air Limbah yang mengacu kepada Permen Pekerjaan Umum RI No. 14/PRT/M/2009, tentang Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi, berorientasi pada kebutuhan riil di industri. 3. Dimilikinya SKKNI Bidang Air Limbah yang selaras dan sesuai dengan praktik terbaik (best practice) dan peraturan/perundang-undangan yang terkait. Penyusunan Standar Kompetensi Kerja sektor jasa konstruksi mempunyai tujuan agar tersedia standar untuk mengukur dan meningkatkan kompetensi pengembangan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan para pihak antara lain sebagai berikut: 1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan a. Memberikan informasi untuk mengembangkan progaram kurikulum. b. Memberikan acuan untuk menyelenggarakan pelatihan, penilaian, dan sertifikasi. 2. Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja a. Membantu dalam rekuitmen tenaga kerja b. Membantu penilaian unjuk kerja c. Mengembangkan program pelatihan bagi karyawan berdasarkan kebutuhan

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

d. Untuk membuat uraian jabatan 3. Untuk institusi penyelenggaraan pengujian dan sertifikasi a. Memberikan acuan untuk merumuskan paket-paket program setifikasi sesuai dengan kualifikasi dan peringkatnya b. Memberikan acuan dalam menyelenggarakan pelatihan, penilaian, dan sertifikasi Selain itu penyusunan standar kompetensi kerja ini juga bertujuan untuk mendapatkan pengakuan kompetensi secara nasional bagi tenaga kerja pemegang sertifikat kompetensi jabatan kerja ini. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan pengakuan kompetensi secara nasional adalah sebagai berikut: 1. Menyesuaikan tingkat kompetensi dengan kebutuhan industri/usaha dengan melakukan eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif dari dunia kerja. 2. Menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis yang digunakan oleh negara lain atau standar internasional agar dikemudian hari dapat dilakukan proses saling pengakuan (Mutual Recognition ArrangementMRA). 3. Mengupayakan konsensus dan pemberlakuan secara bersama-sama dengan representatif dari asosiasi pekerja, asosiasi industri/usaha secara institusional dan representatif dari asosiasi lembaga pendidikan dan pelatihan profesi atau dengan para pakar di bidangnya agar memudahkan dalam pencapaian konsensus dan pemberlakuan secara nasional.

C. Pengertian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) 1. Kompetensi Kerja. Kemampuan kerja setiap individu yang mencakupi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. 2. Konsep SKKNI. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakupi aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian, serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

D. Penggunaan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia sektor jasa konstruksi bidang Air Limbah disusun dan dikembangkan mengacu pada Regional Model of Competency Standard (RMCS) sebagaimana telah ditetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan telah mendapatkan pengakuan oleh para pemangku kepentingan akan bermanfaat apabila telah terimplementasi secara konsisten. Standar kompetensi kerja digunakan sebagai acuan untuk: 1. 2. 3. 4. menyusun uraian pekerjaan. menyusun dan mengembangkan program pelatihan dan sumber daya manusia. menilai unjuk kerja seseorang. sertifikasi kompetensi/Profesi di tempat kerja.

Dengan dikuasainya kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, seseorang mampu: 1. 2. 3. mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan. mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan. menentukan langkah apa yang harus dilakukan pada saat terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula.

4. menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda
E. Struktur, Skema Pengembangan dan Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Konstruksi mengacu pada 1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi. Struktur Standar Kompetensi Standar kompetensi suatu bidang keahlian distrukturkan dengan bentuk seperti di bawah ini (bentuk ini diterapkan secara luas di dunia internasional):

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI

STANDAR KOMPETENSI
Terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan melakukan pekerjaan tertentu

UNIT KOMPETESI
Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya standar kompetensi, setiap unit kompetensi memiliki sejumlah sub-kompetensi

ELEMEN KOMPETENSI
Merupakan sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung ketercapaian unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati

KRITERIA UNJUK KERJA


Merupakan pernyataan seberapa jauh subkompetensi yang disyaratkan tersebut terukur berdasarkan tingkat yang diinginkan

BATASAN VARIABEL
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana kriteria unjuk kerja tersebut diaplikasikan

PANDUAN PENILAIAN
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam melaksanakan penilaian

2.

Skema Standar Kompetensi Sedangkan skema bagaimana standar kompetensi dikembangkan diperlihatkan pada diagram di bawah ini.

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

DETAIL STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI


1. BIDANG KEAHLIAN ATAU PEKERJAAN

2. UNIT-UNIT KOMPETENSI

3. ELEMEN KOMPETENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI KUNCI

KUALIFIKASI

4. KRITERIA UNJUK KERJA

5. BATASAN VARIABEL

6. PANDUAN PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

3.

Format Standar Kompetensi FORMAT UNIT KOMPETENSI

Kode Unit Kode ini terdiri atas beberapa huruf dan angka yang disepakati oleh para pengembang dan industri/usaha terkait dengan tujuan untuk mempermudah dalam pengelolaan. (merujuk pada Permenakertrans RI No. PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan SKKNI) XXX . XX 00 . 000 . 00 Sektor Sub sektor Bidang/Grup Nomor Unit Versi Judul Unit Judul merupakan fungsi tugas/pekerjaan yang akan dilakukan, dinyatakan sebagai suatu unit kompetensi yang menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar kompetensi. Judul unit biasanya menggunakan frasa (kelompok kata) yang diawali dengan kata kerja aktif yang dapat terobservasi. Deskripsi Unit Deskripsi merupakan penjelasan lebih lanjut tentang judul unit yang mendeskripsikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mencapai standar kompetensi. Elemen Kompetensi Bagian ini berisi elemenelemen yang dibutuhkan untuk mencapainya unit kompetensi tersebut di atas ( untuk setiap unit biasanya terdiri dari 3 hingga 5 elemen Kompetensi) Kriteria Unjuk Kerja Bagian ini berisi pernyataan pernyataan tentang hasil atau output yang diharapkan untuk setiap elemen/subkompetensi yang dinyatakan dalam kalimat pasif dan terukur. Setiap elemen kompetensi sebaiknya mencakupi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap (KSA)

Batasan variabel Batasan ini merupakan ruang lingkup serta situasi dan kondisi penerapan kriteria unjuk kerja: mendefinisikan situasi dari unit dan memberikan informasi lebih jauh tentang tingkat otonomi perlengkapan dan materi yang mungkin digunakan dan mengacu pada syarat-syarat yang ditetapkan, termasuk peraturan dan produk atau jasa yang dihasilkan. Panduan Penilaian Panduan ini membantu menginterpretasikan dan menilai unit dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan, untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat keterampilan yang digambarkan dalam kriteria unjuk kerja, yang meliputi: 1. pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu; 2. ruang lingkup pengujian yang menyatakan di mana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan; 3. Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

Kompetensi Kunci NO 1 2 3 4 5 6 7 KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI Mengumpulkan, mengorganisir , dan menganalisa informasi Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas Bekerja dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide-ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan teknologi TINGKAT

Yang dimaksud dengan kompetensi kunci adalah kemampuan kunci atau generik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan. Kompetensi kunci tersebut terkandung pada setiap unit-unit kompetensi yang terdiri atas (tujuh) kunci kompetensi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi; mengkomunikasikan ide dan informasi; merencanakan dan mengatur kegiatan; bekerjasama dengan orang lain dan kelompok; menggunakan ide dan teknik matematika; memecahkan persoalan/masalah; menggunakan teknologi. 7

(Sumber: Key Competencies, William Hall & Mark C. Werner)

F.

Kodifikasi Standar kompetensi. Untuk memudahkan penggunaan dan keperluan administratif dalam pelaksanaan standardisasi dan sertifikasi kompetensi, dilakukan kodifikasi unit kompetensi. Pada dasarnya kode unit kompetensi dimaksudkan untuk mensistimatikakan unit-unit kompetensi tersebut berdasar pada bidang keahlian, sub bidang keahlian maupun sistem penomoran yang mudah dipahami oleh semua pihak yang terkait dengan standar. Pemberian kode unit kompetensi untuk standar kompetensi bidang Penetapan SKKNI. air limbah

mengacu pada Permenakertrans RI No. PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara

10

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

Kodifikasi setiap unit kompetensi mengacu pada format kodifikasi SSKKNI sebagai berikut: X X (1) X X X (2) O (3) O O O O (4) O O (5)

SEKTOR

KELOMPOK SUB UNIT SEKTOR KOMPETENSI KOMPETENSI

NOMOR UNIT KOMPETENSI

VERSI

SEKTOR SUB SEKTOR

: Diisi dengan singkatan 3 huruf dari nama sektor. untuk sektor jasa konstruksi disingkat dengan : Diisi dengan singkatan 2 huruf dari sub sektor. jika tidak ada subsektor, diisi dengan huruf OO. Untuk subsektor disingkat OO : jika tidak ada grup O1 : identifikasi kompetensi umum yang diperlukan untuk dapat bekerja pada sektor O2 : identifikasi kompetensi inti yang diperlukan untuk mengerjakan tugas-tugas inti pada sektor tertentu o3 : identifikasi kompetensi kekhususan/ spesialisasi yang diperlukan untuk mengerjakan tugas-tugas pada sektor tertentu dst.

KELOMPOK UNIT KOMPETENSI : Diisi dengan 2 digit angka yaitu:

NOMOR UNIT KOMPETENSI

Diisi dengan nomor urut unit kompetensi dengan menggunakan 3 angka/digit KOMPETENSI angka, mulai dari 001, 002, 003 dan seterusnya. Diisi dengan nomor urut versi menggunakan 2 digit, mulai dari KOMPETENSI 01, 02, 03 dan seterusnya.

VERSI UNIT KOMPETENSI

Kodifikasi unit kompetensi tersebut digambarkan dalam diagram berikut:

11

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

PAL.OL 00.000.00 Versi Unit Kompetensi Nomor urut unit kompetensi: - Digit pertama: 0: tidak ada level 1: level 1; 2: level 2; 3: level 3. - Digit ke-2 dan ke-3 nomor urut: 01, 02, 03 dst. Kelompok Unit Kompetensi 00 Tidak ada Kelompok 01 Kelompok Umum 02 Kelompok Inti 03 Kelompok Pilihan Sub Sektor Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (OL)

Sektor = Air Limbah (AL)

G.

Gradasi Kompetensi Kunci Kompetensi Kunci dibagi menjadi 3 tingkat berdasar tingkat kesulitan pekerjaan Tingkat 1 Tingkat ini merupakan kemampuan untuk mengerjakan tugas rutin menurut cara yang telah ditentukan; bersifat sederhana dan merupakan pengulangan, serta sewaktu-waktu sering diperiksa perkembangannya. Unjuk kerja peringkat 1 adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk menjelaskan pekerjaan sederhana berulangulang secara efisien dan memuaskan berdasar pada kriteria atau prosedur yang telah ditetapkan dengan kemampuan mandiri. Untuk itu tingkat 1 ini menuntut kemampuan: 1) melakukan proses yang sederhana dan telah ditentukan; 2) menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Tingkat 2 Tingkat 2 merupakan kemampuan untuk mengerjakan tugas yang lebih luas dan lebih rumit yang ditandai dengan peningkatan otonomi pribadi terhadap pekerjaannya sendiri dan pekerjaan tersebut kemudian diperiksa oleh atasan setelah pekerjaan selesai. Unjuk kerja tingkat 2 merupakan tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas/ pekerjaan yang menentukan pilihan, aplikasi dan integrasi dari

12

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

sejumlah elemen atau data/informasi untuk membuat penilaian atas kesulitan proses dan hasil. Untuk itu, tingkat 2 ini menuntut kemampuan: 1) mengelola atau menyelesaikan suatu proses; 2) menentukan kriteria penilaian terhadap suatu proses atau kerja evaluasi terhadap suatu proses. Tingkat 3 Tingkat 3 merupakan kemampuan untuk mengerjakan kegiatan rumit dan tidak rutin yang dikerjakan sendiri dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan orang lain. Unjuk kerja tingkat 3 merupakan tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk mengevaluasi dan merancang kembali proses, menetapkan dan menggunakan prinsip-prinsip dalam rangka menentukan cara yang terbaik dan tepat untuk menetapkan kriteria penilaian kualitas. Untuk itu, pada tingkat 3 ini menuntut kemampuan: 1) 2) 3) H. menentukan prinsip dasar dan proses; mengevaluasi dan mengubah bentuk proses atau membentuk ulang proses; menentukan kriteria untuk mengevaluasi dan/atau penilaian proses.

Rumusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia PARAMETER KEGIATAN Melaksanakan kegiatan: lingkup terbatas; I berulang dan sudah Biasa; dalam konteks yang terbatas. Mengungkap kembali Menggunakan pengetahuan yang terbatas Tidak memerlukan gagasan Terhadap kegiatan sesuai dengan arahan Di bawah pengawasan langsung. Tidak ada tanggungjawab terhadap pekerjaan orang lain. Terhadap kegiatan sesuai arahan Di bawah pengawasan tidak langsung dan pengendalian mutu. Mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap kuantitas dan mutu. PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB

KUALIFIKASI

Melaksanakan kegiatan: lingkup agak luas; mapan dan sudah biasa; dengan pilihan-pilihan yang terbatas terhadap sejumlah tanggapan rutin. Mengungkap kembali Menggunakan pengetahuan yang terbatas. Tidak memerlukan gagasan.

II

13

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

KUALIFIKASI

PARAMETER KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB Dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain Melaksanakan kegiatan: dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan yang sudah baku; dengan pilihan-pilihan terhadap sejumlah prosedur; dalam sejumlah konteks yang sudah biasa. Menggunakan pengetahuanpengetahuan teoretis yang relevan Menginterpretasikan informasi yang tersedia Menggunakan perhitungan dan pertimbangan. Menerapkan sejumlah pemecahan masalah yang sudah baku. Melaksanakan kegiatan: dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan penalaran teknis; dengan pilihan-pilihan yang banyak terhadap sejumlah prosedur; dalam berbagai konteks baik yang sudah biasa maupun yang tidak biasa. Menggunakan basis pengetahuan yang luas dengan mengaitkan sejumlah konsep teoretis Membuat interpretasi analisis terhadap data yang tersedia Pengambilan keputusan berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku. Menerapkan sejumlah pemecahan masalah yang bersifat inovatif terhadap masalahmasalah yang konkret dan kadang-kadang tidak biasa Terhadap kegiatan yang direncanakan sendiri. Terhadap kegiatan sesuai dengan arahan dengan otonomi terbatas. Di bawah pengawasan tidak langsung dan pemeriksaan mutu. Bertanggungjawab secara memadai terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja Dapat diberi tanggung jawab terhadap hasil kerja orang lain.

III

Di bawah bimbingan dan evaluasi yang luas. Bertanggung jawab penuh terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja. Dapat diberi tanggung jawab terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.

IV

14

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

KUALIFIKASI

PARAMETER KEGIATAN Melaksanakan kegiatan: dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan penalaran teknis khusus (spesialisasi); dengan pilihan-pilihan yang sangat luas terhadap sejumlah prosedur yang baku dan tidak baku yang memerlukan banyak pilihan prosedur standar maupun non standar; dalam konteks baik yang rutin maupun tidak rutin. Menerapkan basis pengetahuan yang luas dengan pendalaman yang cukup dibeberapa area. Membuat interpretasi analitik terhadap sejumlah data yang tersedia yang memiliki cakupan yang luas PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB Melakukan: Kegiatan yang diarahkan sendiri dan kadang-kadang memberikan arahan kepada orang lain. Dengan pedoman atau fungsi umum yang luas

Menentukan metode metode dan prosedur yang tepat guna dalam pemecahan sejumlah masalah yang konkret yang mengandung unsur-unsur teoretis

Kegiatan yang memerlukan tanggung jawab penuh baik sifat, jumlah maupun mutu dari hasil kerja.

Dapat diberi tanggungjawab terhadap pencapaian hasil kerja. Melaksanakan kegiatan: dalam lingkup yang sangat luas dan memerlukan keterampilan penalaran teknis khusus; dengan pilihan-pilihan yang sangat luas terhadap sejumlah prosedur yang baku dan tidak baku serta kombinasi prosedur yang tidak baku; Menggunakan pengetahuan khusus yang mendalam pada beberapa bidang. Melakukan: Pengelolaan kegiatan/proses kegiatan.

VI

Melakukan analisis, memformat ulang dan mengevaluasi informasi-informasi yang cakupannya uas

Dengan parameter yang luas untuk kegiatan-kegiatan yang sudah tertentu

15

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

KUALIFIKASI

PARAMETER KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB

dalam konteks rutin dan tidak rutin yang berubah- ubah sangat tajam.

Merumuskan langkah -langkah pemecahan yang tepat, baik untuk masalah baik yang konkret maupun abstrak

Kegiatan dengan penuh menentukan tercapainya hasil kerja pribadi dan atau kelompok. Dapat diberi tanggungjawab terhadap pencapaian hasil kerja organisasi

VII

Mencakupi keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk: menyebutkan secara sistematis dan koheren atas prinsip-prinsip utama dari suatu bidang dan, melaksanakan kajian, penelitian dan kegiatan intelektual secara mandiri di suatu bidang menunjukkan kemandirian intelektual serta analisis yang tajam dan komunikasi yang baik. Mencakupi keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk: menunjukkan penguasaan suatu bidang dan, merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian dan kegiatan intelektual secara original berdasarkan standar- standar yang diakui secara internasional. Mencakupi keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk: menyumbangkan pengetahuan original melalui penelitian dan kegiatan intelektual yang dinilai oleh ahli independen berdasarkan standar internasional.

VIII

IX

16

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

I.

Tim Penyusun Standar Kompetensi Tim penyusun RSKKNI terdiri atas sebagai berikut: 1. Tim Komite Penyusunan RSKKNI

NO.
1 2

NAMA
Ir. Dadan Krisnandar, MT Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc

JABATAN DI INSTANSI
Sekretaris BPKSDM Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Kepala Pusat Pembinaan Keahlian dan Teknik Konstruksi Kepala Bidang Kompetensi Keterampilan Konstruksi Ketua Bidang Diklat LPJKN Ketua Komite Akreditasi Asosiasi Profesi, LPJKN Direktur Standarisasi, Kompetensi dan Program Pelatihan, Ditjen Bina Lattas, Depnakertrans Badan Nasional Sertifikasi Profesi Pakar/Perguruan Tinggi Asosiasi Profesi Asosiasi Perusahaan Kontraktor Asosiasi Perusahaan Konsultan

JABATAN DALAM TIM


Pengarah Ketua

3 4 5 6 7

Ir. Yaya Supriatna Aca Ditamihardja, M.Eng Dr. Ir. Poernomo Soekirno Pejabat Komite Akreditas Asosiasi Profesi, LPJK Muchtar Aziz, ST, MT

Wakil Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota

8 9 10 11 12

Drs. Rachmad Sujali Ir. Drs. Asrizal Tatang Ir. Pito Sumarno Ir. Suardi Bahar Ir. Cipie T. Makmur

Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

2. Tim Teknis RSKKNI dan Tim Sekretariat NO. NAMA TIM TEKNIS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ir. Aca Ditamihardja, ME Ir. Ati Nurzamiati Hazar Z., MT Eka Prasetyawati, ST Dr. Deddi Maryadi, Dipl.SE Ir. Ida Yudiarti, MSi Bambang Suroso, ST Ir. Widhi Handoko, M.Eng Kepala Bidang Kompetensi Keterampilan Konstruksi Kasubbid Manajemen Teknik Konstruksi Pusbin KPK Pusbin KPK Widyaiswara Litbang. Permukiman Kasubag Keuangan Sarana Pusbin KPK Widyaiswara Dan Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota JABATAN DINAS/INSTANSI JABATAN DALAM TIM

17

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

NO. 8. 9.

NAMA Dra Nina Indrasari, MSc Dr.Ir. Setyo Mursidik MSc.,DEA TIM SEKRETARIAT

JABATAN DINAS/INSTANSI Dit. Pengembangan PLP Ditjen. Cipta Karya Kepala Pusat Studi Lingkungan Universitas Indonesia

JABATAN DALAM TIM Anggota Anggota

1. 2. 3.

Sukusmi Dewi Aryani, SE Yudiwar Darti Tresnawati, SE

Pusbin KPK Pusbin KPK Pusbin KPK

Anggota Anggota Anggota

3. Peserta Lokakarya (Workshop) a. Tim Pengarah 1. Aca Ditamihardja 2. Ir. Ir. Nimatul Mughniyah, MSi 3. Ir. Drs. Asrizal Tatang b. Fasilitator/Curriculum Development 1. Pramiati P. P. Riatno, ST., MT. 2. Ariani Dwiastuti, ST., MT. 3. Suhari Astuti, ST., MT. c. Peserta Lokakarya (Workshop) NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. NAMA Ninin Gusdini Niken Warastuti Adri Pontiati Taty Hernaningsih Betty Wediawati Ida Yudiarti Walim Kartaman Defi Kurnia Andi Rachman INSTANSI Universitas SAHID Universitas Pancasila PD PAL Jaya BPPT PDAM Bandung Pusbin KPK Dinas Kebersihan DKI Dinas Kebersihan DKI Konsultan Konsultan JABATAN PT. Blantickindo Aneka PT. Blantickindo Aneka PT. Blantickindo Aneka Pusbin KPK Departemen PU PT. Blantickindo Aneka LPJKN

18

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

4. Peserta Prakonvensi No. I. 1. 2. 3. II. 4. 5. 6. III. 7. 8. 9. 10. III. 11. 12. V. 13. VI. 14. 15. Nama Tenaga Ahli PT. Blantickindo Aneka Defi Kurnia, ST Suhari Astuti, ST., MT. Andi Rachman, ST Unsur Pemerintah Kartaman Walim Tety Sovia Unsur Instansi/Perusahaan Betty Wediawati Andri Pontiati Puji Santoso Imam Bastori Unsur Asosiasi Profesi A. Sunu Wahono Ir. Nimatul Mughniyah Unsur Lembaga B. Parasian Sianturi Unsur Universitas Niken Warastuti Ninin Gusdini Universitas Pancasila Universitas Sahid Anggota Anggota LPJKN Anggota IATPI IATPI Anggota Anggota PDAM Bandung PD Paljaya PTLR-Batan Praktisi Anggota Anggota Anggota Anggota Dinas Kebersihan DKI Jakarta Dinas Kebersihan DKI Jakarta Dinas Ciptakarya-UPTD IPAL Kota Bogor Anggota Anggota Anggota Tenaga Ahli Tenaga Ahli Tenaga Ahli Ketua Wakil Ketua Sekretaris Jabatan/Instansi Jabatan Dalam Tim

5. Peserta Konvensi No. I. 1. 2. 3. Nama Tenaga Ahli PT. Blantickindo Aneka Defi Kurnia, ST Suhari Astuti, ST., MT. Andi Rachman, ST Tenaga Ahli Tenaga Ahli Tenaga Ahli Ketua Wakil Ketua Sekretaris Jabatan/Instansi Jabatan Dalam Tim

19

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

No. II. 4. 5. 6. III. 7. 8. 9. 10. III. 11. 12. V. 13. VI. 14. 15.

Nama Unsur Pemerintah Kartaman Walim Tety Sovia Unsur Instansi/Perusahaan Betty Wediawati Andri Pontiati Puji Santoso Imam Bastori Unsur Asosiasi Profesi A. Sunu Wahono Ir. Nimatul Mughniyah Unsur Lembaga B. Parasian Sianturi Unsur Universitas Niken Warastuti Ninin Gusdini

Jabatan/Instansi

Jabatan Dalam Tim

Dinas Kebersihan DKI Jakarta Dinas Kebersihan DKI Jakarta Dinas CiptakaryaUPTD IPAL Kota Bogor

Anggota Anggota Anggota

PDAM Bandung PD Paljaya PTLR-Batan Praktisi

Anggota Anggota Anggota Anggota

IATPI IATPI

Anggota Anggota

LPJKN

Anggota

Universitas Pancasila Universitas Sahid

Anggota Anggota

20

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

BAB II STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR KONSTRUKSI SUB BIDANG PEKERJAAN AIR LIMBAH JABATAN KERJA OPERATOR INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA

A.

Standar Kompetensi mengacu Jenjang Kualifikasi/Jabatan Kerja


Penetapan jenjang kualifikasi jabatan kerja/profesi kerja mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Kerangka Kualifikasi Jasa Konstruksi (KKJK). Sesuai hasil studi literatur, konsep standar kompetensi mencakupi semua aspek kinerja tugas/pekerjaan untuk membangun wawasan yang tidak terbatas hanya kemampuan tugas secara sempit , tetapi mencakupi 5 (lima) dimensi kompetensi yang perlu dikembangkan, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. kemampuan dalam tugas (task skill). kemampuan mengelola tugas (task management skill). kemampuan mengatasi suatu masalah tak terduga dengan cermat dan tepat (contingency management skill). kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan kerja (job/role environments skill). kemampuan mentransfer atau adaptasi dalam situasi kerja yang berbeda/baru (transferable management skill).

Dimensi kompetensi di atas dapat muncul dalam kegiatan yang berbeda dari format standar, misalnya dapat berada dalam elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, dan batasan variabel.

B.

Kualifikasi Jabatan Kerja


Pemaketan KKNI Sektor Sub Sektor Bidang Pekerjaan Sub Bidang : F. Konstruksi : Konstruksi Bangunan Sipil : Air Limbah : Pemeliharaan dan Perbaikan

21

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

Salah satu sarana pelayanan sistem sanitasi lingkungan adalah Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja yang berfungsi untuk mengolah lumpur tinja hasil penyedotan lumpur tinja dari tangki septik sampai memenuhi batu mutu lingkungan. Pengoperasian Instalasi Pengolahan Lumpur perlu dilakukan dengan baik sesuai standar operasional prosedur yang ditentukan agar instalasi yang dibangun dapat bermanfaat dan kualitas hasil olahan sesuai baku mutu yang ditetapkan. Kegiatan pengoperasian Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja meliputi kegiatan start-up, pengoperasian IPLT, monitoring pengoperasian IPLT, dan kegiatan pemeliharaan fasilitas dan peralatan IPLT. Seluruh kegiatan tersebut harus dilakukan dengan baik dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Untuk menjamin pelaksanaan pengoperasian IPLT sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dibutuhkan adanya suatu acuan yang komprehensif. Acuan yang komprehensif dimaksud bersifat nasional serta memberikan gambaran tentang kemampuan atau kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam melakukan pengoperasian dan pemeliharaan unit dan peralatan IPLT. Untuk memperoleh SDM yang berkualitas yang dapat mengoperasikan dan melakukan pemeliharaan IPLT, perlu didukung pengembangan SDM dengan sistem pendidikan dan pelatihan keahlian secara nasional yang dikembangkan bersandar pada kebutuhan riil di dunia kerja. Oleh karena itu, salah satu komponen yang harus ada adalah Standar Kompetensi Kerja yang dikembangkan dari kebutuhan riil dunia industri/usaha sebagai acuan untuk mengembangkan program dan kurikulum pendidikan dan pelatihan baik secara formal maupun nonformal. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman disusun sebagai acuan dalam pengembangan SDM Air Limbah khususnya di bidang Operator IPLT. Di samping itu standar ini diharapkan dapat memiliki ekivalensi dan kesetaraan dengan standar-standar yang relevan dan berlaku secara internasional. Analisis kompetensi merupakan langkah utama untuk penyusunan Standar Kompetensi Kerja bidang pekerjaan teknik lingkungan dipersiapkan untuk pegangan atau tolok ukur penilaian kapasitas kemampuan untuk menduduki jabatan kerja Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Jabatan kerja dimaksud harus jelas dan pasti posisinya dalam klasifikasi dan kualifikasinya, pada umumnya di lingkungan jasa konstruksi dapat digambarkan seperti tipikal struktur organisasi sebagai berikut:

22

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

TIP IK AL O R G ANIS AS I OP E R ATOR INS T AL AS I P E NG O L AHAN L UMP UR T INJ A

K E P AL A IP L T

K E P AL A S E K S I B ID ANG ADMINIS T R AS I

K E P AL A S E K S I INS T AL AS I

K E P AL A S E K S I L AB O R AT O R IUM

K E P AL A R E G U

O P E R AT O R

C.

Pemaketan SKKNI dalam Kualifikasi Jabatan Kerja


Pemaketan unit kompetensi dapat dilakukan berdasarkan klasifikasi dan jenjang kualifikasi/jabatan kerja dan berdasarkan kluster/area kerja. Jenis pekerjaan/jabatan berdasarkan kluster tidak memerlukan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam jenjang kualifikasi pekerjaan/jabatan berdasarkan KKNI tetapi masih dalam koridor SKKNI. a. Penjelasan Kodifikasi Pekerjaan PENJELASAN PENGKODEAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Ketegori Golongan Pokok Golongan Sub Golongan Kelompok/Bidang Pekerjaan Sub Kelompok Bagian/ Pekerjaan Kualifikasi Kompetensi Versi Tenaga Kerja Terampil Level 2 Tenaga Kerja Terampil F. Konstruksi Konstruksi Bangunan Sipil Konstruksi Bangunan Sipil Pemeliharaan dan Perbaikan Tenaga Kerja Terampil

23

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

1.

NAMA JABATAN KERJA

OPERATOR INSTALASI LUMPUR TINJA OLT

PENGOLAHAN

2. 3.

NOMOR KODE

URAIAN JABATAN KERJA :

Melaksanakan persiapan, pengoperasian, pendataan dan pemeliharaan IPLT.

4.

SYARAT JABATAN KERJA: Standar Kompetensi Kerja untuk Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja dibuat sesuai dengan pendidikan, pengalaman dan persyaratan lain seperti tabel di bawah ini:

No. 1.

KUALIFIKASI

TENAGA TERAMPIL

Pendidikan dan pengalaman a. SMK/STM Jurusan Teknik Mesin kerja b. Pengalaman kerja minimum 3 tahun dalam pengoperasian dan pemeliharaan IPLT Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter Tidak buta warna Pernah mengikuti pendidikan dibidang pengoperasian dan pemeliharaan IPLT Terampil di bidangnya

2.

Persyaratan

5.

ANALISIS PEKERJAAN SETIAP JABATAN KERJA NO. I 1. II 1. 2. 3. 4. KOMPETENSI UMUM Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup di Tempat Kerja KOMPETENSI INTI Mengoperasikan Instalasi pada Tahap Awal (start up) Melakukan Pengoperasian IPLT Melakukan Pendataan Kualitas dan Kuantitas Lumpur Tinja dan Air Limbah IPLT Melaksanakan Pemeliharaan Fasilitas dan Peralatan IPLT TUGAS

24

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

D.

Daftar Unit Kompetensi Kerja


Daftar Unit Kompetensi SDM Sektor Air Limbah Sub Sektor Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

NO

KODE

JUDUL UNIT KOMPETENSI

KELOMPOK KOMPETENSI UMUM 1 PAL.OL 01.001.01 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup di Tempat Kerja

KELOMPOK KOMPETENSI INTI 1 2 3 4 PAL.OL 02.001.01 PAL.OL 02.002.01 PAL.OL 02.003.01 PAL.OL 02.004.01 Mengoperasikan Instalasi pada Tahap Awal (start up). Melakukan Pengoperasian IPLT Melakukan Pendataan Kualitas dan Kuantitas Lumpur Tinja dan Air Limbah IPLT Melaksanakan Pemeliharaan Fasilitas dan Peralatan IPLT

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Air Limbah Bidang Pengelolaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja yang dijabarkan ke dalam sub bidang dan unit kompetensi sebagaimana tersebut di atas lebih lanjut setiap unit kompetensinya diuraikan sebagai berikut:

25

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

E.

Uraian Unit-Unit Kompetensi


I. KOMPETENSI UMUM : : : PAL.OL 01.001.01 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup di Tempat Kerja Deskripsi Unit Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup (K3-LH) sesuai dengan prosedur. Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Keadaan di tempat dan lingkungan kerja diperiksa dengan teliti untuk mengetahui dengan pasti risiko kecelakaan yang bisa terjadi. Bahan ataupun barang yang berpotensi menimbulkan bahaya di tempat kerja diidentifikasi dengan benar agar dapat diambil langkah-langkah pengamanan. 1.3 Bahan dan barang di tempat kerja yang dapat menimbulkan bahaya dan risiko kecelakaan kerja dibersihkan dan dirapihkan dengan baik. Persyaratan dan batas maksimum kerusakan yang diizinkan diidentifikasi untuk dapat dilakukan langkahlangkah pengamanan. Dampak dari kecelakaan kerja diidentifikasi agar dapat dilakukan antisipasi yang tepat bila terjadi kecelakaan kerja. Pekerjaan yang dapat menimbulkan bahaya dan risiko kecelakaan kerja dihindari, sehingga kecelakaan kerja dapat ditekan sekecil mungkin. Prosedur K3-LH diterapkan untuk pengendalian bahaya dan risiko kecelakaan kerja secara konsisten. Semua prosedur terkait dengan pencegahan K3-LH di tempat dan konsisten. 3.3 3.4 3.5 lingkungan kerja diterapkan secara

Kode Unit Judul Unit

Elemen Kompetensi 1. Mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja

1.2

2. Menganalisis bahaya dan risiko kecelakaan kerja

2.1

2.2

2.3

3. Mengendalikan bahaya dan risiko kecelakaan kerja

3.1 3.2

Alat pelindung diri (APD) dan alat pengaman kerja (APK) digunakan sesuai dengan ketentuan. Kondisi lingkungan yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan diidentifikasi dengan teliti. Daftar simak potensi pencemaran lingkungan diisi dengan benar dan konsisten.

26

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

BATASAN VARIABEL 1. Kontek Variabel: 1.1 1.2 1.3 Kompetensi ini diterapkan secara perorangan pada pengelolaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) dalam suatu kelompok kerja. Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja yang diidentifikasi meliputi bahaya fisik, biologis dan kimia. Pengendalian bahaya dan risiko kecelakaan kerja 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.4 1.4.1 1.4.2 1.4.3 2.1 penerapan prosedur K3-LH secara konsisten; kepatuhan dalam menjalankan prosedur pencegahan K3-LH; pemakaian APD dan penggunaan APK sesuai dengan ketentuan. pembuangan limbah; pencegahan polusi; pelestarian lingkungan.

Pengendalian pencemaran lingkungan meliputi:

2. Perlengkapan dan peralatan: Alat Pelindung Diri (APD) 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3 3.1 3.2 3.3 3.4 4.1 4.2 sepatu pengaman (safety shoes); helem (safety helmet); sarung tangan (safety glove); kaca mata pengaman (safety glass); rompi pengaman (safety vest). Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR); Perlengkapan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K); rambu-rambu keselamatan kerja.

Alat Pengaman Kerja (APK):

3. Tugas yang harus dilakukan: mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja; menganalisis bahaya dan risiko kecelakaan kerja; mengendalikan bahaya dan risiko kecelakaan kerja; meningkatkan kepedulian terhadap pelaksanaan K3-LH. Undang-Undang No.1/1970 Tentang Keselamatan Kerja, dan peraturan lainnya terkait dengan keselamatan kerja; Undang-Undang. No. 32/2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan peraturan lainnya pencemaran lingkungan; terkait dengan pencegahan

4. Peraturan yang diperlukan:

27

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

4.3

Manual pemeliharaan/perbaikan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja.

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan hal-hal yang diperlukan dalam penilaian antara lain: prosedur, alat, bahan, dan tempat penilaian serta penguasaan unit kompetensi yang harus dikuasai dan keterkaitannya dengan unit kompetensi lainnya: 1.1 Kompetensi yang harus dikuasai: 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.2 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 2. mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja; menganalisis bahaya dan risiko kecelakaan kerja; mengendalikan bahaya dan risiko kecelakaan kerja; meningkatkan kepedulian terhadap pelaksanaan K3-LH. mengoperasikan Instalasi pada tahap awal (start-up); melakukan pengoperasian IPLT; melakukan pendataan kualitas dan kuantitas Lumpur Tinja dan Air Limbah IPLT; melaksanakan pemeliharaan fasilitas dan peralatan IPLT. Kondisi Pengujian

Kaitan dengan unit kompetensi lain:

2.1

Kondisi

pengujian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat

berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja, menganalisis bahaya dan risiko kecelakaan kerja, mengendalikan bahaya dan risiko kecelakaan kerja dan meningkatkan kepedulian terhadap pelaksanaan K3 dan lingkungan hidup, yang digunakan untuk menerapkan ketentuan K3 dan lingkungan hidup di tempat kerja, sebagai bagian dari pemeliharaan, perbaikan Instalansi Pengolahan Lumpur Tinja. 2.2
3. Penilaian dapat dilakukan dengan metode: lisan/wawancara, uji tertulis, dan

demonstrasi/praktik serta peragaan di bengkel kerja/workshop .


Pengetahuan yang dibutuhkan: 3.1 3.2 3.3 3.4 4. 4.1 4.2 peraturan perundang-undangan K3-LH; jenis dan fungsi APD; jenis dan fungsi APK; pengendalian bahaya dan kecelakaan kerja. mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja; mengendalikan bahaya dan risiko kecelakaan kerja;

Keterampilan yang dibutuhkan:

28

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

4.3 5. 5.1 5.2 5.3 5.4

mencegah pencemaran lingkungan. kemampuan mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja; kemampuan dalam mentaati ketentuan k3-lh; disiplin dalam memakai apd dan menggunakan apk; tindakan penanggulangan kecelakaan kerja.

Aspek kritis yang harus diperhatikan:

KOMPETENSI KUNCI NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. KOMPETENSI KUNCI Mengumpulkan, menganalisis, dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan gagasan secara teknis dan matematis Memecahkan masalah Menggunakan teknologi TINGKAT 1 1 1 1 1 1 1

29

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

II.

KOMPETENSI INTI Kode Unit Judul Unit Deskripsi Unit : PAL.OL 02.001.01 : Mengoperasikan Instalasi pada Tahap Awal (Start Up) : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan pengoperasian instalasi pada tahap awal sebelum digunakan dan atau proses pengisian setelah kegiatan pengurasan bak pengolahan IPLT yang dilakukan secara berkala. KRITERIA UNJUK KERJA SOP pemeriksaan unit pengolahan IPLT dipahami untuk dilaksanakan tanpa ada kesalahan. Kondisi fisik bangunan, sistem perpipaan, dan mekanikal dan elektrikal (ME) IPLT diperiksa. Kondisi pengaliran dalam unit IPLT diperiksa. Seluruh unit pengolahan IPLT dipastikan dapat dioperasikan. SOP pemeriksaan kelengkapan/fungsi peralatan dipahami untuk dilaksanakan tanpa ada kesalahan. Kelengkapan peralatan utama dan pendukung diperiksa. Fungsi peralatan utama dan pendukung IPLT diperiksa. Pengisian instalasi tahap awal dilaksanakan sesuai ketentuan. Pengisian seeding pada kolam-kolam tertentu di IPLT diisi sesuai ketentuan. Pengondisian lumpur tinja dilakukan sesuai ketentuan. Pengondisian awal diperiksa sesuai ketentuan. Formulir pencatatan pengoperasian pada tahap awal disiapkan untuk mencatat kegiatan. Formulir pencatatan pengoperasian pada tahap awal laporan hasil kegiatan diisi. Hasil pencatatan dilaporkan dan dijelaskan kepada atasan langsung.

ELEMEN KOMPETENSI 1. Memeriksa unit pengolahan 1.1 IPLT 1.2 1.3 1.4 2. Memeriksa kelengkapan/fungsi peralatan 2.1

2.2 2.3 3. Mengisi instalasi 3.1 3.2 3.3 3.4 4. Mencatat hasil kegiatan pengoperasian pada tahap awal 4.1 4.2 4.3

30

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel Unit ini berlaku untuk melakukan persiapan atau pengondisian awal instalasi setelah selesai dibangun dan atau pada saat proses pengisian setelah kegiatan pengurasan bak pengolahan IPLT dan membuat pencatatan dari kegiatan yang dilakukan. 2. Perlengkapan yang diperlukan: 2.1 2.2 2.3 3. 3.1 3.2 3.3 3.4 4. Petunjuk pelaksanaan; Alat pencatat; Perlengkapan K3. Melaksanakan pemeriksaan unit pengolahan IPLT; Memeriksa kelengkapan/fungsi peralatan; Mengisi instalasi; Mencatat hasil kegiatan pengoperasian pada tahap awal.

Tugas yang dilakukan:

Ketentuan untuk Melaksanakan Pengoperasian pada tahap awal (start up) Standar operasional dan prosedur pelaksanaan pengoperasian pada tahap awal.

Panduan Penilaian 1. Konteks penilaian 1.1 1.2 1.3 2. Unit ini dapat dinilai di dalam tempat kerja atau di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori. Penilaian harus mencakupi peragaan praktik di tempat kerja atau tempat lain secara simulasi dengan kondisi yang mendekati sebenarnya. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK). Kondisi pengujian Kompetensi yang tercakupi dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau peragaan dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kerja sesuai dengan ketentuan standar. Pilihan metode pengujian adalah sebagai berikut: 2.1 metode uji tes tertulis antara lain: pilihan ganda (multiple choice), menjodohkan (matching), isian/jawaban singkat (essay); 2.2 tes praktik di tempat kerja/peragaan/demonstrasi/studi kasus;

31

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

2.3 3. 3.1 3.2 3.3 4. 4.1 4.2 4.3 5.

tes wawancara, observasi, atau portofolio. fungsi unit IPLT dan peralatan IPLT; proses pelaksanaan pengoperasian pada tahap awal; bahan pendukung proses yang digunakan. memeriksa kondisi unit pengolahan IPLT; memeriksa kelengkapan fungsi dan peralatan IPLT; mengoperasikan dan menggunakan peralatan pada saat mengoperasikan Instalasi pada tahap awal.

Pengetahuan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan:

Aspek kritis Aspek ini mencakupi kemampuan menerapkan dan melaksanakan pekerjaan terkait dengan pelaksanaan pengoperasian pada tahap awal (start-up) mulai pekerjaan tahap pemeriksaan unit pengolahan, pemeriksaan fungsi peralatan, pengisian unit IPLT dan pencatatan.

KOMPETENSI KUNCI NO. 1 2 3 4 5 6 7 KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI Mengumpulkan, menganalisis, dan mengorganisasi informasi Mengomunikasikan informasi dan ide-ide Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis Memecahkan masalah Menggunakan teknologi TINGKAT 1 1 1 1 1 1 1

32

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

Kode Unit Judul Unit Deskripsi Unit

: : :

PAL.OL 02.002.01 Mengoperasikan IPLT Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeriksaan fungsi dan mencatat hasil kegiatan. KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 1.2 1.3 Kolam ekualisasi diisi lumpur tinja sesuai ketentuan. Peralatan Mekanikal Elektrikal (ME) dioperasikan. Air limbah dialirkan ke unit-unit pengolahan. Jenis dan fungsi peralatan unit pengolahan IPLT diperiksa sesuai ketentuan. Kondisi aliran pada setiap unit pengolahan IPLT diperiksa. Proses pengolahan di setiap unit pengolahan diperiksa sesuai ketentuan. Kondisi pengoperasian unit pengolahan dicatat sesuai ketentuan. Kegiatan pemeriksaan fungsi unit pengolahan dicatat. Setiap penyimpangan kondisi pengoperasian dicatat. Hasil dokumentasi dilaporkan kepada atasan langsung.

ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengoperasikan unit pengolahan dan peralatan

2. Memeriksa fungsi setiap unit pengolahan dan peralatan IPLT

2.1 2.2 2.3

3. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan kegiatan pengoperasian IPLT

3.1 3.2 3.3 3.4

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel Unit ini berlaku untuk melakukan kegiatan pengoperasian, pemeriksaan fungsi setiap unit dan peralatan, serta melakukan pencatatan kegiatan. 2. Perlengkapan yang diperlukan: 2.1 2.2 2.3 3. 3.1 3.2 petunjuk pelaksanaan; alat pencatat; perlengkapan K3. menjalankan unit pengolahan dan peralatan; memeriksa fungsi setiap unit pengolahan dan peralatan IPLT;

Tugas yang dilakukan:

33

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

3.3 4.

mencatat hasil pemeriksaan kegiatan pengoperasian IPLT.

Ketentuan untuk melaksanakan pengoperasian IPLT Standar operasional dan prosedur pelaksanaan pengoperasian unit IPLT

Panduan Penilaian 1. Konteks penilaian 1.1 1.2 1.3 2. Unit ini dapat dinilai di dalam tempat kerja atau di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori. Penilaian harus mencakupi peragaan praktik di tempat kerja atau tempat lain secara peragaan dengan kondisi yang mendekati sebenarnya. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK).

Kondisi pengujian Kompetensi yang tercakupi dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau secara peragaan dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai dengan ketentuan standar. Pilihan metode pengujian antara lain: 2.1 2.2 2.3 metode uji tes tertulis antara lain: pilihan ganda (multiple choice), menjodohkan (matching), isian/jawaban singkat (essay); tes praktik di tempat kerja/peragaan/demonstrasi/studi kasus; tes wawancara, observasi, atau portofolio.

3.

Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 3.2 Proses pengolahan IPLT. Pengoperasian unit pengolahan dan peralatan.

4.

Keterampilan yang dibutuhkan 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 Mengalirkan lumpur tinja ke kolam ekualisasi; Mengoperasikan peralatan mekanikal elektrikal (ME); Mengalirkan air limbah ke unit pengolahan selanjutnya; Memeriksa peralatan dan fungsi unit pengolahan IPLT; Memeriksa kondisi aliran pada setiap unit pengolahan IPLT; Mencatat kondisi pengoperasian unit pengolahan; Mencatat kegiatan pemeriksaan fungsi unit pengolahan.

34

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

5.

Aspek kritis Aspek ini mencakupi kemampuan menerapkan dan melaksanakan pekerjaan terkait dengan pelaksanaan pengoperasian IPLT. KOMPETENSI KUNCI NO. 1 2 3 4 5 6 7 KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI Mengumpulkan, menganalisis, dan mengorganisasi informasi Mengomunikasikan informasi dan ide-ide Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis Memecahkan masalah Menggunakan teknologi TINGKAT 1 1 1 1 1 1 1

35

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

Kode Unit Judul Unit Deskripsi Unit

: : :

PAL.OL 02.003.01 Melakukan Pendataan Kualitas, Volume Lumpur Tinja dan Air Limbah Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan pendataan kualitas dan volume lumpur tinja dan air limbah KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 1.2 1.3 1.4 Peralatan pengambilan sampel disiapkan sesuai ketantuan. air limbah

ELEMEN KOMPETENSI 1. Menyiapkan sampel lumpur tinja dan air limbah

Sampel air limbah di titik inlet, outlet dan unit pengolahan tertentu diambil. Sampling air limbah dilakukan sesuai ketentuan. Hasil analisa laboratorium dikompilasi dilaporkan kepada atasan langsung. dan

2. Mendata volume lumpur tinja dan air limbah

2.1 2.2 2.3

Formulir pencatatan volume lumpur tinja disiapkan sesuai ketentuan. Volume lumpur tinja dan air limbah yang masuk IPLT didata sesuai ketentuan. Volume air limbah yang keluar dari IPLT didata sesuai ketentuan. Hasil analisis laboratorium kualitas lumpur tinja dan air limbah dikompilasi sesuai ketentuan. Hasil pendataan volume lumpur tinja dan air limbah dikompilasi. Hasil dokumentasi dilaporkan kepada atasan langsung.

3. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan kualitas dan volume lumpur tinja dan air limbah

3.1 3.2 3.3

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel Unit ini berlaku untuk melakukan kegiatan pengambilan sampel air limbah serta pendataan volume lumpur tinja dan air limbah. 2. Perlengkapan yang diperlukan: 2.1 2.2 2.3 2.4 petunjuk pelaksanaan; alat sampling air limbah; perlengkapan K3; formulir dan Alat pencatatan.

36

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

3.

Tugas yang dilakukan: 3.1 3.2 3.3 3.4 menyiapkan sampel kualitas lumpur tinja dan air limbah mendata volume lumpur tinja dan air limbah mengirim sampel lumpur tinja dan air limbah ke laboratorium. mendokumentasikan hasil pemeriksaan kualitas dan pendataan volume lumpur tinja dan air limbah

4.

Ketentuan untuk melaksanakan pengawasan kinerja IPLT Standar operasional dan prosedur pelaksanaan pengambilan sampel dan pendataan volume air limbah.

PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks penilaian 1.1 1.2 1.3 2. Unit ini dapat dinilai di dalam tempat kerja atau di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori. Penilaian harus mencakupi peragaan praktik di tempat kerja atau tempat lain dengan kondisi yang mendekati sebenarnya. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK).

Kondisi pengujian Kompetensi yang tercakupi dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai dengan ketentuan standar. Pilihan metode pengujian adalah sebagai berikut: 2.1. metode uji tes tertulis antara lain: pilihan ganda (multiple choice), menjodohkan (matching), isian/jawaban singkat (essay); 2.2. tes praktik di tempat kerja/peragaan/demonstrasi/studi kasus; 2.3. tes wawancara, observasi, atau portofolio.

3.

Pengetahuan yang dibutuhkan: 3.1 3.2 pengambilan sampel lumpur tinja dan air limbah; pendataan volume lumpur tinja dan air limbah.

4.

Keterampilan yang dibutuhkan: 4.1 4.2 menyiapkan peralatan pengambilan sampel lumpur tinja dan air limbah; melakukan pengambilan sampel lumpur tinja dan air limbah;

37

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

4.3 4.4 4.5 4.6 5.

mencatat volume lumpur tinja dan air limbah; mendata jumlah truk tinja yang masuk IPLT; menyiapkan alat pencatatan; mendokumentasikan hasil pemeriksaan kualitas lumpur tinja dan air limbah.

Aspek Kritis Aspek ini mencakupi kemampuan menerapkan dan melaksanakan pekerjaan terkait prosedur pelaksanaan pengambilan sampel dan pendataan volume air limbah.

KOMPETENSI KUNCI NO. 1 2 3 4 5 6 7 KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI Mengumpulkan, menganalisi, dan mengorganisasi informasi Mengomunikasikan informasi dan ide-ide Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis Memecahkan masalah Menggunakan teknologi TINGKAT 1 1 1 1 1 1 1

38

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

Kode Unit Judul Unit Deskripsi Unit

: : :

PAL.OL 02.004.01 Memelihara Fasilitas dan Peralatan IPLT Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan pemeliharaan fasilitas dan peralatan IPLT

ELEMEN KOMPETENSI 1. Menyusun rencana pemeliharaan fasilitas dan peralatan IPLT

KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Kondisi fasilitas dan peralatan IPLT diidentifikasi sesuai ketentuan. 1.2 Rencana kegiatan pemeliharaan dibuat. 1.3 Jadwal kegiatan pemeliharaan disusun.

2. Melakukan kegiatan pemeliharaan fasilitas dan peralatan IPLT

2.1

Peralatan dan formulir dokumentasi kegiatan pemeliharaan disiapkan.

2.2 Kondisi fasilitas dan peralatan IPLT dicatat. 2.3 Peralatan dan fasilitas dirawat sesuai SOP.

3. Mendokumentasikan kegiatan pemeliharaan peralatan dan fasilitas IPLT

3.1 Hasil pencatatan kegiatan perbaikan IPLT dikumpulkan.

pemeliharaan

dan

3.2 Kendala yang terjadi dalam kegiatan pemeliharaan dicatat. 3.3 Kegiatan perbaikan yang tidak bisa dilakukan, dicatat. 3.4 Hasil pendokumentasian dilaporkan pada atasan langsung.

BATASAN VARIABEL 1. 2. Konteks variabel Unit ini berlaku untuk melakukan kegiatan pemeliharaan fasilitas dan peralatan IPLT. Perlengkapan yang diperlukan 2.1 2.2 2.3 2.4 3. 3.1 3.2 3.3 petunjuk pelaksaan. perlengkapan kerja untuk pemeliharaan fasilitas dan peralatan perlengkapan K3. formulir dan alat pencatatan menyusun rencana pemeliharaan fasilitas dan peralatan IPLT; melakukan kegiatan pemeliharaan fasilitas dan peralatan IPLT; mendokumentasikan kegiatan pemeliharaan fasilitas dan peralatan IPLT.

Tugas yang dilakukan:

39

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

4.

Ketentuan untuk melaksanakan pemeliharaan IPLT Standar operasional dan prosedur pelaksanaan pemeliharaan IPLT.

Panduan Penilaian 1. Konteks penilaian 1.1 1.2 1.3 2. Unit ini dapat dinilai di dalam tempat kerja atau di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori. Penilaian harus mencakupi peragaan praktik di tempat kerja atau tempat lain dengan kondisi yang mendekati sebenarnya. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK). Kondisi pengujian Kompetensi yang tercakupi dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau secara peragaan dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode tes uji untuk mengungkap pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai dengan ketentuan standar. Pilihan metode pengujian adalah sebagai berikut: 2.1 2.2 2.3 3. 3.1 3.2 4. 4.1 4.2 4.3 5. metode uji tes tertulis antara lain: pilihan ganda (multiple choice), menjodohkan (matching), isian/jawaban singkat (essay). tes praktik di tempat kerja/peragaan/demonstrasi/studi kasus. tes wawancara, observasi, atau portofolio. pemeliharaan fasilitas dan peralatan IPLT. penyusunan dokumentasi pemeliharaan unit pengolahan IPLT. mengidentifikasi kondisi fasilitas dan peralatan IPLT. membersihkan dan memelihara unit pengolahan dan peralatan IPLT. melakukan pendataan kerusakan fasilitas dan peralatan IPLT.

Pengetahuan yang dibutuhkan

Keterampilan yang dibutuhkan

Aspek kritis Aspek ini mencakupi kemampuan menerapkan dan melaksanakan pekerjaan terkait dengan pemeliharaan fasilitas IPLT.

40

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

KOMPETENSI KUNCI NO. 1 2 3 4 5 6 7 KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI Mengumpulkan, menganalisis, dan mengorganisasi informasi Mengomunikasikan informasi dan ide-ide Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis Memecahkan masalah Menggunakan teknologi TINGKAT 1 1 1 1 1 1 1

41

SKKNI Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

BAB III PENUTUP


Dengan ditetapkannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Sektor Jasa Konstruksi Sub bidang Air Limbah untuk Jabatan Kerja Operator Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja, SKKNI ini berlaku secara nasional dan menjadi acuan bagi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta uji tes kompetensi dalam rangka sertifikasi kompetensi tenaga kerja di Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal, 2009 Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

MUHAIMIN ISKANDAR

42

You might also like