You are on page 1of 34

ZAT DAN KALOR

1. SUHU DAN KALOR


1) Pengertian Zat
Suhu adalah ukuran panas atau dinginnya suatu benda. Kita dapat mengatakan suatu benda itu
panas atau dingin karena benda tersebut mempunyai suhu yang berbeda. Dengan menggunakan
perasaan suhu tidak dapat diukur dengan teliti, sehingga untuk mengukur suhu suatu benda
digunakan alat ukur yang disebut termometer.
Banyak besaran fisik dari suatu benda berubah akibat pengaruh suhu, misalkan panjang zat
padat, volume zat cair, tekanan gas akan mudah berubah karena pengaruh suhu, sehingga suhu
dapat diukur melalui pengukuran besaran fisik benda. Sifat besaran fisik yang diukur untuk menyatakan
suhu disebut sifat termometrik.
Perubahan kolom air raksa atau alkohol dalam pembuluh cuaca dengan mudah menyatakan
suhu. Jadi perubahan panjang zat padat, perubahan volume zat air dan perubahan besaran tekanan
gas merupakan perubahan besaran fisik yang mempunyai sifat termometrik.

Prinsip Pengukuran Suhu
Alat untuk mengukur suhu adalah termometer yang prinsp kerjanya. Berdasarkan perubahan
volume zat cair akibat adanya perubahan suhu. Zat cair yang sering digunakan dalam termometer
adalah air raksa karena air raksa mempunyai sifat antara lain:
panas jenisnya kecil
tidak membasahidindingkaca
pengantar panas yang baik
pemuaiannya teratur sesuai dengan kenaikan suhu
Air raksa dimasukkan ke dalam kaca yang diberi pembuhah di atasnya dan merupakan pembuluh
hampa udara yang ujung atasnya ditutup. Tinggi air raksa dalam pembuluh ini menyatakan suhu
suatu benda yang akan diukur yang dinyatakan dengan skala suhu.
Termometer yang menggunakan air raksa adalah termometer celcius, Reamur, Fahrenheit dan
kelvin. Perbandingan besarnya skala suhu celcius, Reamur dan Fahrenheit dapat dirumuskan sebagai
berikut :






Skala Kelvin
Pembuluh skala pada termometer celcius tidak dapat diteruskan sampai tak terhingga
baik bagian atas maupun di bawah nol. Pada hal dalam eksperimen menunjukkan adanya
batas untuk suhu terendah yang dapat dicapai suhu yang terendah ini disebut nol mutlak yang
besarnya - 273C. Oleh lord kelvin disusun dengan suhu celcius dapat dilihat pada gambar di
bawah :
Es mencair, bila dinyatakan dengan suhu celcius t = 0C dan
bila dinyatakan dengan suhu kelvin, T = 273 K.
Demikian juga untuk uap air mendidih, dengan suhu celcius t =
100C dan suhu kelvin T = 373 K.
Hubungan kedua suhu ini dapat dinyatakan persamaan :




Contoh soal
1. 100C = ....
o
F = ...R = K
Jawab :
C = 100C
C : (F-32) = 5 : 9
100 : (F-32) = 5 : 9
900 = 5F 160
5F = 1060
F =
00

= 212
C : R = 5 : 4
100 : R = 5 : 4 400 = 5R R = 80
T = 273 + t = 273 + 100 = 373 K
95 derajat Fahrenheit sama dengan = ....C =
o
R
Jawab :
95F = (95 - 32)
S
9
C = 63
S
9
C = 35 C
95F = (95-32)
4
9
R = 63
4
9
R = 28 R
Suatu termometer A mempunyai titik bekuk air 20 A dan titik didih air 220A. Bik
suatu benda diukur dengan termometer celcius suhunya 44C. Berapa suhu yang
ditunjukkan oleh termometer A bila diukur dengan termometer A
T = (273 + t)K atau
t = (T-273)C
0C = 273K
0K = -273C
Jawab :
Buat dulu perbandingan skalanya dengan membuat
titik beku dan titik didih masing-masing termometer.
(A-20) : C = 200 : 100
(A-20) : 40 = 2 : l
A - 20 = 80
A = 100


2) Pengertian Kalor
Sebelum adanya penernuan mengenai bentuk kalor, orang menyangka bahwa kalor
adalah sej enis zat alir yang tak mempum ai massa sehingga tak dapat dilihat. Benda yang
mengandung lebih banyak zat alir mempunyai suhu yang lebih tinggi daripada benda yang
mengandung zat alir lebih sedikit.
Setelah diadakan pengukuran-pengukuran kalor secarateliti oleh beberapa ahli maka
teori zat alir tidak dapat dipenahankan lagi kebenarannya.
Para ahli yang telah berhasil mengadakan pengukuran kalor yang kebenarannya sudah
diakui saat ini adalah :
1. YosephBiack(1728-1799)
Black adalah orang pertama yang menemukan suatu cara untuk mengukur kalor. Dari
hasil pengukurannya, Black mengemukakan suatu azas yang berbunyi : Kalor yang
diterima oleh benda soma dengan kalor yang dilepas oleh benda lain.
2. Robert Mayer (1814 -1873)
Mayer adalah salah satu orang yang menentang teori zat alir. la mengemukakan bahwa
kalor adalah salah satu bentuk energi. Salah satu percobaannya adalah sebotol air bila
digoncangkan maka air menjadi hangat sehingga suhunya naik.
3. James Prescoff Joule (1814 -1889)
Joule sarjana dari Inggris telah beberapa kali melakukan beberapa percobaan yang
semuanya menunjukkan bahwa kalor adalah suatu bentuk energi. Salah satu percobaannya
yang paling terkenal ialah percobaan pengaduk air oleh suhu dengan menggunakan beban
yang dij atuhkan.
Dari hasil percobaan ini Joule berhasil memperoleh kesetaraan antara energi mekanik
dengan kalori yaitu :
1 joule = 0,24 kalori
1 kalori = 4,2 joule
Dari hasil percobaan beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa kalor adalah salah satu
bentuk energi yang pindah dari benda suhu tinggi ke suhu rendah kalor dapat ditimbulkan dari
energi gerak (mekanik), energi listrik, energi kimia dan sebagainya. Sifat kalor dapat
dipindahkan dari suatu benda ke benda lain.
Pada umumnya setiap benda kalau menerima kalor (panas) maka suhunya naik.
Sebaliknya benda yang melepaskan kalor (panas) suhunya turun. Jadi pengertjan kalor (panas)
tidak sama dengan suhu.
Jumlah kalor yang diterima/dilepaskan benda adalah :
1. sebanding dengan massa benda (m)
2. sebanding dengan kenaikan/penurunan suhu (At)
3. tergantung dari jenis benda (kalor jenis = C)
Kalor panas yang diterima/dilepaskan benda dapat dirumuskan dengan :

dimana :
Q : kalor yang diterima/dilepaskan dalamkalori(kal)
m : massa benda dalam gram
C : kalor jenis benda = kal/grC
At : kenaikan/penurunan suhu = C fc
Satuan kalor/panas
1. kalori = kal 3. joule (SI)
2. kilokalori = kkal 4. k kal = 1000 kal

Definisi :
Satu kalori ialah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1C pada
massa 1 gram air. Sehubungan dengan besaran kalor (panas) ada beberapa besaran lain yang
perlu dipahami seperti :
Kapasitas panas = H
Adalah perbandingan antara jumlah kalor yang diterima benda dengan kenaikan suhu.
satuan kapasitas panas = kal/C, joule/C (SI)

Definisi :
Kapasitas kalor suatu zat ialah bilangan yang menunjukkan berapa kalori kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu zat itu 1C.


Q = m C t
H =
Q
t

Kalor jenis (panas jenis) = C
Adalah perbandingan antara kapasitas panas dengan massa benda.


Definisi :
Kalor jenis suatu zat adalah bilangan yang menunjukkan berapa kalori kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu 1C.

Mengukur kalor
Alat yang biasa digunakan untuk mengukur kalor adalah kalori meter. Pengukuran
kalor sering digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Salah satu cara yang sering
digunakan yaitu dengan cara mencampurkan dua jenis zat ke dalam kalorimeter yang telah
diketahui salah satu massa jenisnya.
Cara kerja calorimeter
Mula-mula kalorimeter diisi air panas massa air
panas m
1
, suhunya t
1
, dan kalor jenisnya C
1
.
Kemudian ke dalam kalori meter dimasukkan
benda dingin yang massanya m
2
, suhu t
2
dan kalor
jenisnya tidak diketahui lalu air dalam kalori meter
diaduk agar diperoleh suhu yang merata sampai
suhunya tidak berubah lagi. Catat suhunya pada saat
ini misalkan suhunya t
a
. Jadi pada saat suhu tidak
berubah suhu air dengan suhu benda adalah sama,
sehingga kalor jenis benda dapat ditentukan besarnya
berdasarkan azas Black yaitu :
Kalori yang dilepas oleh benda yang bersuhu tinggi soma dengan kalor yang diterima oleh
benda yang bersuhu lebih rendah.
Berdasarkan percobaan diatas yang melepas kalor adalah kalori meter dan air
sedangkan yang menerima kalor adalah benda dingin yang dapat dirumuskan dengan :
Q lepas = Q terima
Q kal + Q air = Q benda dingin
H . A t
1
+ m
1
. C
1
t
1
= m
2
C
2
t



C =
H


H (t
1
- t
a
) + m
1
C
1
(t
1
t
a
) = m
2
C
2
(t
a
-t
2
)

dimana :
H : kapasitas panas kalori meter = kalC (biasanya diketahui)
t
1
: suhu air dan kalorimeter mula-mula = C
t
2
: suhu benda dingin mula-mula
m
1
: massa air
m
2
: massa benda
C
1
: kalor jenis air (diketahui)
t
a
: suhu campuran kedua setelah setimbang
C
2
: kalor jenis yang akan ditentukan.
Semakin besar kalor jenis suatu benda maka semakin besar kalor yang diperlukan dari
pada zat lain untuk massa dan kenaikkan suhu yang sama. Contohnya adalah air.
Tabel kalor jenis untuk beberapa jenis zat
Zat
Kalor jenis
kalor/grC joule/kgC
Air 1,00 4,19.10
Air raksa 0,033 1,38.10
Alkohol 0,55 2,3.10
Almunium 0,21 8,8.10
Besi 0,11 4,6.10
Emas 0,031 1,3.10
Es 0,50 2,06.10
Gliserin 0,58 2,4.10
Tembaga 0,09 3,85.10

Contoh soal
1. Berapakah banyak kalor yang diperlukan untuk memanaskan 50 gram air dari suhu 20C
menjadi 100C, bila kalor jenis air = 1 kal/grC.
Jawab :
Q = m C At
Q = 50.1(100-0)
= 50 x 80 = 4000 kalori = 4 k kal.
2. Sebuah bejana aluminium massanya 200 gram diisi 50 gram air. Bejana dan air diberi
kalor
sebesar 920 kalori. Bila kenaikan suhu akhir air dan bejana 10C dan kalor jenis air
1 kal/grC. Hitunglah kalorjenis aluminium.
Jawab :
Q yang dilepas = Q yang diterima
920 kal = Q air + Q bejana
920 = ma. C
a
t + m bejana C
b
t
920 = 50. 1.10 +200 C
b
. 10
920 - 500 = 2000 C
b

Cb =
42u
2uuu
= 0,21 kal/gramC
Jadi kalor jenis aluminium = 0,21 kal/gramC.
3. 200 cm
3
air teh dengan suhu 95C dituangkan ke dalam cangkir gelas (massa gelas 3 00
gram
yang suhunya 25C. Bila keseimbangan telah tercapai dan tidak ada aliran kalor lain di
seki-
tarnya, hitunglah suhu campurannya.
Kalor jenis air = 1 kal/grC, kalor jenis gelas 0,2 kal/grC dan massa jenis air = 1
gram/cm
3

Jawab :
massa air teh : ma = P
a
V
a
= 1 gram/cm
3
. 200cm
3
= 200 gram
Q dilepas air = Q yang diterima gelas
m
a
. C
a
(t
1
-t
a
)
=
m
g
. C
g
(t
a
-t
2
)
200 .1 (95 - t
a
) = 300 . 0,2 (t
a
- 25)
19000-200 t
a
= 60 t
a
-1500
20500 = 260 t
a

t
a
=
2uSuu
26u
= 79
o
C
suhu akhirnya = 79 C

3. PEMUAIAN ZAT
Pada umumnya setiap zat baik padat, cair dan gas bib dipanaskan akan memuai
sehingga ukurannya bertambah. Ada 3 macam pemuaian yaitu :
1) Pemuaian Zat Padat
Bila benda berupa 2at padat
dipanaskan maka panjang, luas dan
volumenya akan memuai. Gejala
pemuaian pada zat padat dapat di-
tunjukkan dengan percobaan
Musschenbrock seperti di bawah ini :

Beberapa batang logam yang berbeda jenis, panjangnya sama dipasang di atas dua
buah penumpu. Pada penumpu yang satu ujung-ujung batang ditahan. Pada penumpu lain
ujung-ujung batang menekan pengungkit jarum penunjuk yang dapat berputar pada busur
skala.
Apabila batang dipanaskan dengan pembakar spritus secara merata maka batang akan
memuai sehingga ujungnya menekan pembangkit jarum penunjuk sehingga jarum penunjuk
bergerak pada busur skala. Besar kecilnya j arum itu menunjukkan besar kecilnya pemuaian
batang.
Dari hasil percobaan di atas lata hanya dapat mengamati muai panjangnya saja,
sedangkan muai luas dan muai volumenya tidak dapat diamati secara teliti, Pemuaian zat
padat dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. Muai Panjang
Suatu benda berbentuk batang panjangnya mula-mula
lo, bila batang ini dipanaskan pada kenaikkan suhu At,
maka batang bertambah panjang Al tergantung pada:
1. panjang batang mula-mula (l
o
)
2. jenis batang (koefisien muai panjang) =
3. kenaikkan suhu = t
Panjang batang setelah dipanaskan dirumuskan dengan
It = l
o
+ t
It = l
o
+ l
o
t


dimana :
l
o
: panjang batang mula-mula dalam cm, m
lt : panjang batang setelah dipanaskan dalam cm, m
l : pertambahan panjang = cm, m
: koefisien muai panjang = /C
Tabel koefisien muai panjang untuk beberapa zat
Nama zat padat Koefisien muai panjang
Aluminium 0,0000255
Tembaga 0,0000167
Besi 0,000012
Baja 0,000011
Platina 0,0000089
Kaca 0,000003
l = l
o
t
lt = l
o
( l + t)
b. Muai Luas
Pemuaian luas teij adi pada benda berbentuk bidang
misalkan luas bidang mula-mula Ao = Po x lo setelah
benda dipanaskan sampai kenaikan suhu At maka tiap-
tiap sisi dari bidang ini akan memuai sehingga luas
bidang setelah dipanaskan menjadi A = Pt x It
Pt = Po (l + t)
lt = lo (1 + t)
x
Pt x lt = Po x lo (1 + 2 t +
2
t
2
)
At = Ao (l+2 t+
2
t
2
)
karena
2
t
2
= harga kecil dan diabaikan = 0
At = Ao (l + 2 t)
2 = koefisien muai luas
At = Ao (l + t)
=
A
Ao t
atau A = Ao t
dimana :
Ao : luas benda mula-mula = cm
2
, m
2

At : luas benda setelah suhunya naik = m
2
, cm
2

t : kenaikan suhu = C
: koefisien muai luas = /C
A : At - Ao = tambahan luas = m
2
, cm
2


c. Muai Ruang (muai volume)
Benda berbentuk ruang jika dipanaskan akan memuai, sehingga volumenya akan bertambah
besar. Bila benda berbentuk balok kita panaskan maka panjang, lebar dan tingginya akan memuai
seperti gambar di bawah :
Pt = Po (l t)
lt = lo (l + t)
t = To (l + t)
x
p x l x t = Po. lo. to (l + 3 t + 3
2
t
2
+
3
t
3
)
3
2
dan
3
diabaikan sehingga persamaan di atas menjadi :
V = Vo (l + 3 t)
3 =




dimana :
Vo : volume benda mula-mula = m
3
, cm
3

V : voluem setelah suhunya naik = m
3
, cm
3

AV = V - Vo : tambahan volume = m
3
, cm
3

At : kenaikan suhu = C
: koefisien muai ruang = C
Kegunaan dari Pemuaian Zat Padat
1. Pada thermometer
Pemuaian air raksa pada pembuluh kaca dijadikan dasar dalam pembuatan termometer.
2. Pada saklar otoiaatis
Saklar otomatis menggunakan b imetal yaitu dua keping logam yang mempunyai
angka muai berbeda dan dikeling menjadi satu.
Kalau suhu cukup tinggi, bimeta] melengkung menjauhi kontak K. Dengan
demikian arus yang mengalir putus pada saat dingin, bi-metal menyentuh lagi
kontak K. Demikian seterusnya sehingga dapat memu-tuskan dan
menghubungkan arus secara otomatis.

3. Pada Pemasangan Rel, kaca jendela
Pemasangan potongan-potongan rel yang panjang, tiap sambungan harus diberi celah
sebagai tempat batang rel itu memuai di hari panas.
4. Alarm Kebakaran
Pada saat bimetal panas kontak listrik
tersambung. Arus yang mengalir
membunyikan bel listrik sehingga penjaga
mengetahui ada kebakaran.

2) Pemuaian Zat Cair
Pada umumnya zat cair kalau dipanaskan akan memuai sehingga volumenya bertambah
besar. Mengenai gejala pemuaian dari berbagai jenis zat cair dapat ditunjukkan dengan alat
seperti di bawah ini.
V = Vo (l + t)
=
V
Vo t
atau V = Vo t
Isilah kedua labu dengan dua jenis zat cair yang berbeda misalnya
minyak tanah dan air yang sama tingginya. Kemudian bak diisi
air panas. Perhatikan kedua permukaan zat cair pada pipa
ternyata kenaikan kedua zat cair pada pipa tidak sama.
Berdasarkan dari hasil percobaan yang teliti, pemuaian zat cair
dapat dirumuskan :


: koefisien muai ruang zat cair = /C
Zat cair hanya mempunyai muai ruang saja. Tidak semua zat cair kalau dipanaskan
akan memuai. Khusus untuk air bila dipanaskan dari suhu 0C sampai 4C volumenya akan
berkurang dan di atas suhu 4C volume air akan bertambah. Peristiwa ini disebut anomali
air yang dapat ditunjukkan oleh grafik di bawah ini.
Pada suhu 0 - 4C volume air berkurang
Pada suhu 4 ke atas volume
airbertambah



3) Pemuaian Gas
Perbedaan yang khas antara zat padat, zat cair dan gas adalah mengenai perubahan
volumenya. Volume gas mudah berubah-ubah, sedangkan zat padat dan zat cair suiit dirubah.
Ada tiga besaran yang harus diperhatikan dalam pemuaian gas yaitu :
1. Tekanan (P)
2. Volume (V)
3. Suhu (t)
Ketiga besaran ini dapat diubah-ubah kalau kita ingin mencari hubungan antara besaran yang
satu dengan yang lain, maka hanya dua besaran yang bisa dirubah sedangkan satu besaran lainnya
dibuat tetap. Misalkan kita ingin mencari hubungan antara volume dengan suhu maka tekanan gas
harus dibuat tetap.
Bila suatu gas dipanaskan maka gas itu akan muai ruang dengan koefisien muai ruang .
Koefisien muai ruang untuk seluruh jenis gas sama besar yaitu :



V = Vo (l + t)
=
1
27S
/
0
C
a. Pemuaian gas Pada Tekanan Tetap (Hukum Gay Lussac)
V = Vo (l + t)
V = Vo 1
1
27S
t
V = Vo
27S t
27S

Bila suhu gas mula-mula 0
o
C kemudian dinaikkan sampai suhunya tC sehingga At = t 0 = t
sehingga persamaan di atas menjadi :
V = Vo 27S



Karena untuk gas satu an suhu selalu kelvin maka
T = 273 + 1
To = 273
sehingga :
V = Vo

o

atau hukum Gay lussac

dimana :
Vo : volume gas mula-mula
V : volume gas setelah suhunya naik
To : suhu gas mula-mula (K)
T : suhu gas setelah dipanaskan (K)
Hukum Gay lussac
Hasil bagi volume dengan suhu mutlak pada
tekanan
tetap selalu konstan.
Grafik hubungan antara volume dengan suhu mutlak
pada tekanan tetap._Proses pemuaian gas pada
tekanan tetap disebut proses isobarik.

b. Pemuaian gas Pada Volume Tetap
Bila gas dipanaskan pada volume tetap maka besaran yang berubah adalah tekanan dan
suhunya. Bila tekanan gas mula-mula Po kemudian suhunya dinaikkan dari 0C menjadi t
sehingga tekanan gas menjadi :
P = Po (l + t)
P = Po 1
1
27S
t
V
T
=
Vo
To

V
T
= C
P = Po 27S
t
27S

P = Po
T
To

atau

dimana :
Po : tekanan gas mula-mula = N/m
2
, Pa, atm
P : tekanan gas setelah suhu naik
To : suhu gas mula-mula
T : suhu gas setelah suhu naik
Dari persamaan di atas dapat disimpuikan bahwa hasil bagi tekanan dengan suhu
mutlak pada volume tetap adalah konstan yang dapat dinyatakan dengan grafik seperti di
bawah ini
Proses pemuaian gas pada volume tetap disebut
proses isokhorik.



c. Pemuaian gas pada Volume Tetap (Hukum Boyle)
Bila gas dipanaskan pada suhu tetap, maka tekanan dan volume gas berubah sehingga
persamaan
gas menjadi :
atau

dimana :
Po dan Vo : tekanan dan volume gas mula-mula
P dan V : tekanan dan volume gas setelah dipanaskan

Bunyi hukum Boyle
Hasil kali tekanan dengan volume gas pada suhu tetap
adalah konstan.
Pemuaian gas pada suhu tetap disebut proses isothermis.
Grafik hubungan tekanan dengan volume dapat digambarkan
seperti di samping ini.

Po
To
=
P
T

P
C
= C
P . V = Po Vo
P . V = C
Hukum Boyle Gay Lussac
Bila tekanan, volume dan suhu gas mula-mula P1, V1 dan T1 kemudian gas
dipanaskan pada suhu tetap T1, kemudian gas dipanaskan pada tekanan tetap P2 sehingga
diperoleh persamaan :





P
1
V
1
= P
2
V
V

T
1

=
V
2
T
2


V

=
P
1
V
1
P
2

P
1
V
1
P
2
T
1
=
V
2
T
2

atau
Bunyi hukum Boyle-gay Lussac
Hasil kali antara tekanan dan volume dibagi suhu adalah konstan
Contoh soal
1. Sebatang baja pada suhu 20C panjangnya 100 cm. Bila panjang baja sekarang menjadi
100,1
cm dan koefisien muai panjang baja 10
-5
/C hitung akhirnya.
Jawab :
l = l lo = 100,1 -100 = 0,1 cm
l = lo t
t =
l
lo

t
2
t
1
=
l
lo
t
2
- 20 =
u,1
1uu.1u
S
= 100
t
2
= 100 + 20 = 120
o
C
2. Suatu jenis gas menempati volume 100 cm pada suhu 27C dan tekanan 1 atmosfer.
Bila
temperatur menjadi 87C sedangkan tekanan menjadi 2 atm, hitunglah volume gas
sekarang
Jawab :
T
1
= 27C = (27 + 273) K = 300K
T
2
= 87C = (87 + 273) K = 360K
Gunakan hukum Boyle Gay-lussac
P
1
V
1
T
1
=
P
2
V
2
T
2

1.1uu
T
1
=
2V
2
S6u

P
1
V
1
T
1
=
P
2
V
2
T
2
PV
T
= C
V
2
= = 60 cm
3
3. Pada suhu 20C volume tabung kaca
cm
air raksa yang tumpah jika dipanaskan sampai suhu 1200C. Koefisien muai panjang kaca
3 x 10
-5
/C dan koefisien muai ruang air raksa
Jawab :

koefisien muai ruang kaca : Jk = 3 x3.10
Vk = Vo (l + k t)


= 200 (1+ 9.10 (120-20))

= 200 (1+ 9.10
-4
)


= 200,18 cm
3
untuk air raksa

Vhg = Vo (l + hg t)


= 200 (1+ 54.10
-5
.100)
= 200 (1 + 54.10
-3
)
= 200(1+ 0,054)
= 210,8 cm
3
Banyak air raksa yang ditumpah.
V Hg = Vhg - Vk = 210,8

4. PERUBAHAN WUJUD ZAT
Suatu zat mempunyai tiga wujud (fase) yaitu: padat, cair dan gas. Masing
dapat merigalami perubahan wujud. Perubahan wujud
bawah ini :
Selain perubahan wujud zat di atas, masih ada perubahan zat lain, seperti
Melarut : adalah perubahan wujud padat ke cair karenadimasukkan zat
zat cair. Titik didih zat naik jika ke dalam zat dilarutkan zat lain
Pada suhu 20C volume tabung kaca 200 cm. Tabung diisi penuh dengan air raksa. Berapa
air raksa yang tumpah jika dipanaskan sampai suhu 1200C. Koefisien muai panjang kaca
/C dan koefisien muai ruang air raksa 54.10
-5
/
o
C.

: Jk = 3 x3.10
-6
= 9.10
-6
/
o
C untuk kaca

20))

.100)
Banyak air raksa yang ditumpah.

Vk = 210,8 - 200,18 = 10,62 cm
3
PERUBAHAN WUJUD ZAT
Suatu zat mempunyai tiga wujud (fase) yaitu: padat, cair dan gas. Masing
merigalami perubahan wujud. Perubahan wujud zat dapat digambarkan seperti di
Pada peristiwa melebur, menguap dan melenyap
diperlukan kalor dan pada peristiwa membeku,
mengembun dan menyublim selalu me lepaskan kalor.
Pada saat terjadi perubahan wujud zat suhu zat adalah
tetap (terj adi peristiwa isothermis) sebab kalor yang
diperlukan tidak untuk menaikkan suhu tetapi untuk
merubah wujud.
Selain perubahan wujud zat di atas, masih ada perubahan zat lain, seperti :
adalah perubahan wujud padat ke cair karenadimasukkan zat pelarut ke dalam
didih zat naik jika ke dalam zat dilarutkan zat lain
200 cm. Tabung diisi penuh dengan air raksa. Berapa
air raksa yang tumpah jika dipanaskan sampai suhu 1200C. Koefisien muai panjang kaca
Suatu zat mempunyai tiga wujud (fase) yaitu: padat, cair dan gas. Masing-masing zat
zat dapat digambarkan seperti di
Pada peristiwa melebur, menguap dan melenyap
dan pada peristiwa membeku,
mengembun dan menyublim selalu me lepaskan kalor.
Pada saat terjadi perubahan wujud zat suhu zat adalah
peristiwa isothermis) sebab kalor yang
menaikkan suhu tetapi untuk
pelarut ke dalam
Mengkristal : perubahan wujud cair ke padat daribenda yang mulanya dilarutkan dalam
zat cair, kemudlan zat pelarutnya diuapkan.
Mendidih : penguapan yang terjadi pada seluruh bagian zat cair baik pada bagian permukaan
maupun di dalam zat cair.
1) Melebur, Membeku, Menguap Dan Mengembun
1. Melebur dan membeku
Melebur : adalah perubahan dari wujud padat ke wujud cair.
Comoh melebur es menjadi air.
Membeku : adalah perabahan wujud dari cair ke padat
Contohnya : air menjadi es
Dari hasil percobaan merubuktikan bahwa zat pada saat membeku dan melebur
pada suhu yang sama, sehingga titik lebur sama dengan titik beku. Kalor yang
diperlukan untuk melebur disebut kalor laten peleburan (kalor lebur), sedangkan kalor
yang dilepaskan pada waktu membeku disebut kalor laten pembekuan (kalor beku).
Besarnya kalor lebur untuk satu jenis zat sama dengan kalor bekunya.
Jadi kalor lebur suatu zat merupakan kalor yang diperlukan untuk melebur satu
satuan massa zat itu sampai seluruhnya melebur pada titik leburnya. Bila massa zat
adalah m dan kalor yang diperlukan untuk melebur adalah Q, maka besar kalor leburnya
dirumuskan dengan :
atau

dimana :
L : kalor lebur satuan =
ouI

dalam SI atau
aI
a

m : massa zat = gram, kg
Q : kalor yang diperlukan = kal, joule
Besar kalor lebur es pada tekanan 1 arm dan suhu 0C = 80 kal/gram
Contoh soal
Setengah kilogram es suhunya -40C dipanaskan sampaitepat seluruhnya melebur.
Berapakah kalor yang diperlukan oleh es bila diketahui C es=0,5 kal/gram C, L es = 80
kal/gram, kalor jenis air 1 kal/grC.
Jawab :
Proses yang dialami oleh es sampai seluruhnya melebur adalah sebagai berikut
Proses 1 adalah pemanasan es dari -40C sampai 0C
dankalor yang diperlukan sebesar
Ql = m C es (0 + 40)
L =


Q = m . L
Ql = 500 gram 0,5
aI

. 40 C
Ql = 10.000 kal
Proses I memanaskan es dari 0C menjadi air seluruhnya dengan suhu 0C juga proses
inilah yang disebut melebur dan memerlukan kalor
Q
2
= m L es = 500 . 80 = 40.000 kal.
Jadi kalor seluruhnya yang diperlukan adalah
Q
tot
= Q
1
+ Q
2
= 10.000 kal + 40.000 kal = 50.000 kal

2. Menguap dan Melebur
Menguap adalah peristiwa perubahan wuj ud dari cair menj adi uap atau gas.
Pada saat zat menguap memerlukan kalor. Misalkan kita memanaskan air, untuk
membuat air ini mendidih diperlukan kalor dan ternyata selama air mendidih suhu air adalah
tetap dan suhu ini disebut titik didih. Pada waktu air mendidih inilah terjadi penguapan pada
seluruh bagian air dan suhu air pada saat mendidih adalah 100C dengan tekanan normal 1
atmosfer.
Sedangkan kalor yang diperlukan untuk menguapkan satu satuan massa zat tanpa
disertai perubahan suhu zat disebut kalor uap atau kalor didih.
Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud dari uap menjadi air.
Pada saat mengembun zat melepaskan kalor dan suhu zat juga tetap. Kalor yang
diperlukan untuk mengembun disebut kalor embun. Berdasar dari hasil percobaan ternyata
kalor yang diperlukan untuk menguap sama dengan kalor yang diperlukan untuk
mengembun untuk zat yang sama jumlahnya. Besar kalor uap atau kalor embun dirumuskan
dengan :
atau

dimana :
Lu : kalor uap atau kalor embun satuannya joule/kg (SI) atau kal/gram
m : massa zat = gram, kg
Q : kalor yang diperlukan/dilepaskan = kal, joule
Untuk tekanan 1 atm dan suhu 0C maka besar kalor uap air = 540 kal/gram





Lu =

Q = m . Lu
Contoh soal :
1. Dua ratus gram air pada suhu 20C dipanaskan hingga seJuruhnya menjadi uap.
Berapakah kalor yang diperlukan selama pemanasan ini
kalor uap air = 540 kal/gr.
Jawab :
Proses yang dialami oleh air dapat digambarkan dalam bentuk grafik di bawah ini

Garis BC = Air menerima kalor untuk menguap


QBC = m . lu = 200 . 540
QBC = 108.000 kal
Kalor total yang diperlukan oleh air sampai menguap seluruhnya
16.000 + 108.000 = 124.000 kal
2. Berapa besar kalor yang diperlukan untuk
agar seluruhnya menjadi uap air
kalor jenis air 1 kal/kgC dan kalor uap air
Jawab :
Proses yang dialami oleh es sampai menjadi uap air
dalam bentuk grafik seperrj di bawah ini
Garis CD = Es yang telah mencair
sampai 100C.
QCD = m
cair
(100- 0)= 100. 1 .100
Garis DE = Es yang telah menjadi air menerima kalor untuk tnerubah wujud dari
menjadi uap dengan suhu tetap 100C
QDE = m Lu = 100 . 540 = 54.000 kal
Q
total
= QAB = QBC + QDE = 200 + 8000 + 10.000 + 54.000
Dua ratus gram air pada suhu 20C dipanaskan hingga seJuruhnya menjadi uap.
kalor yang diperlukan selama pemanasan ini ? kalor jenis air = 1 kal/

Proses yang dialami oleh air dapat digambarkan dalam bentuk grafik di bawah ini
Garis AB = Air menerima kalor untuk menaikkan suhu
dari 20C sampai 100C
QAB = m . Ca (100 - 20)
= 200 . 1 . 80 = 16.000 kal
Garis BC = Air menerima kalor untuk menguap
540
alor total yang diperlukan oleh air sampai menguap seluruhnya Q
tot
= QAB + QBC
16.000 + 108.000 = 124.000 kal
Berapa besar kalor yang diperlukan untuk mengubah 100 gram es yang bersuhu
seluruhnya menjadi uap air ? Kalor jenis es = 0,5 kal/grC, kalor lebur es = 80 kal/gr,
air 1 kal/kgC dan kalor uap air = 540 kal/gr.
oleh es sampai menjadi uap air seluruhnya dapat digambarkan
bentuk grafik seperrj di bawah ini :
Garis AB = Es menerima kalor untuk
menaikkan suhu es dari -4C sampai
Q AB = m . C es (0 + 4) = 100 . 0,5 .
200 kal
Garis BC = Es menerima kalor untuk
melebur pada suhu 0C.
QBC = m . L es = 100 . 80 = 8000 kal
Garis CD = Es yang telah mencair menerima kalor untuk menaikan suhu
0)= 100. 1 .100 = 10.000 kal
Garis DE = Es yang telah menjadi air menerima kalor untuk tnerubah wujud dari
di uap dengan suhu tetap 100C
m Lu = 100 . 540 = 54.000 kal
QAB = QBC + QDE = 200 + 8000 + 10.000 + 54.000
Dua ratus gram air pada suhu 20C dipanaskan hingga seJuruhnya menjadi uap.
? kalor jenis air = 1 kal/grC dan
Proses yang dialami oleh air dapat digambarkan dalam bentuk grafik di bawah ini
AB = Air menerima kalor untuk menaikkan suhu
= QAB + QBC =
mengubah 100 gram es yang bersuhu -4C
? Kalor jenis es = 0,5 kal/grC, kalor lebur es = 80 kal/gr,
uhnya dapat digambarkan
Garis AB = Es menerima kalor untuk
4C sampai 0C
es (0 + 4) = 100 . 0,5 . 4 =
Garis BC = Es menerima kalor untuk
m . L es = 100 . 80 = 8000 kal
menerima kalor untuk menaikan suhu dari 0C
Garis DE = Es yang telah menjadi air menerima kalor untuk tnerubah wujud dari cair
= 72.200 kal
Berdasarkan grafik di atas ini dapat disimpulkan bahwa :
Titik lebur = titik beku
kalor lebur = kalor beku
Titik didih = titik embun
Kalor didih = kalor embun
BC = garis lebur DE = garis uap
CB = garis beku ED = garis embun
Beberapa contoh alat yang menggunakan azas bahwa pada persitiwa menguap memerlukan
kaloradalah :
1. Lemari Es dan alat pendingin Ruangan
2. Freeze drying (Pengeringan)
Alat ini dapat digunakan untuk mengawetkan makanan tanpa mengalami perusakan dengan
cara menguapkan air yang terkandung di dalamnya pada suhu yang sangat rendah dan tekanan
rendah, karena pada tekanan rendah es mengalami sublimasi (yaitu perubahan dari padat menjadi
uap) dan uap inilah yang dialirkan sehingga bahan yang diawetkan akan menjadi kering tanpa adanya
pengerusakan.

2) Pengaruh Tekanan Terhadap Perubahan Wujud Zat
Tekanan dapat mempengaruhi wujud suatu zat antara lain :
Tekanan dapat menurunkan titik lebuh suatu benda.
Misalkar. balok es diletakkan pada dua penumpu seperti
gambar di samping kemudian kawat tembaga dililitkan di
tengah-tengah balok es dan kawat digantungi beban yang
berat,tomyata kawat dapat melewaties tanpa
memotongnya, sebab setelah kawat lewat air membeku
kembali. Ini membuktikan tekanan dapat menurunkan titik
lebur es.
Tekanan dapat menaikan titik didihatau menurunkan titik didih.
Bila tekanan diperbesar maka titik didih akan naik atau sebaliknya bila tekanan diturunkan
maka titik didihuya akan turun.
Penerapan prinsip di atas ini digunakan pada ketel uap untuk menggerakkan mesin turbin uap
pada pembangkit tenaga listrik. Jadi pada daerah pegunungan air akan mendidih di bawah suhu
10C.

5. PERPINDAHAN KALOR
Telah kita ketahui bahwa, bila dua buah benda yang suhunya berbeda saling bersinggungan,
maka akan terjadi perpindahan kalor dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Cepat lambatnya perpindahan kalor ini tergantung pada caranya berpindah dan zat
perantaraannya.
Cara perpindahan kalor ada 3 yaitu :
1. secara konduksi (hantaran)
2. secarakonveksi(Aliran)
3. secaraRadiasi(Pancaran)
1) Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Bila sebatanglogamsalahsatuujungnya kita panaskan
maka dengan cepat ujung yang lain akan panas, hal ini
disebabkan karena atom-atom logam bergetar dengan
hebatakibat dipanaskan sehingga menumbuk atom di
sebelahnya.
Kejadian ini akan berulang terus-menerus sehingga pada ujung yang lain menjadi
panas. Jadi panas (kalor) merambat dalam batang logam tanpa ada bagian-bagian logam yang
pindah. Di samping atom-atom logam bergetar maka pada peristiwa ini terdapat
elektron-elektron yang dapat bergerak dengan bebas, sehingga dapat memindahkan energi
dari ujung yang satu ke ujung yang lain. Perpindahan kalor tanpa disertai pemindahan benda
disebut perpindahan kalor secara konduksi.
Berdasarkan dari hasil eksperimen dapat diketahui bahwa jumlah kalor yang
mengalir tiap detik pada suatu penghantar (konduktor) adalah :
1. Tergantung pada jeois konduktor (koefisien konduksi thermal = k)
2. Berbanding hmis dengan luas penampang konduktor (A)
3. Berbanding tarns dengan kenaikkan suhu kedua ujung konduktor (t = tl - t
2
)
4. Berbanding tertsalik dengan panjang konduktor (1)
Pernyataan di atas dapat dinyatakan dengan Rumus :



dimana :
H : jumlah kalor yang mengalir tiap satuan waktu = kal/detik, joule/detik koefisien konduksi
thermal = kal/detik cmC has penampang konduktor I cm
2
, m
2

k : selisih suhu kedua ujung konduktor = panyang konduktor = cm, m

= k
A
I

H = k
A
I

A : luas penampang konduktor = cm
2
, m
2

t : se lisih suhu ke dua ujung konduktor =
o
C
l : panjang konduktor = cm, m
Koefisien konduksi thermal suatu zat sering juga disebut konduktivitas thermal. Bahan
yang mempunyai koefisien konduksi thermal yang berharga besar disebut penghantar kalor
yang baik (konduktor), sedangkan bahan yang mempunyai koefisien konduksi thermal kecil
disebut penyekai thermal (isolator).
Dalam kehidupan sehari-hari perpindahan kalor secara konduksi ini banyak dipakai
misalkan pada saat memasak air dengan panci aluminium.

2) Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Gelas ukur diisi air hampir penuh, kemudian diletakkan di atas
kaki tiga, kemudian gelas ini dipanaskan dengan pembakar spirtus
sambil memanaskan amati aliran air dan ternyata aliran air mengikuti
arah yang terlukis pada gambar.
Apa sebabnya ?

Partikel air yang dekat dengan pembakar spirtus akan menerima kalor sehingga suhunya
naik sedangkan air pada bagian atasnya suhunya lebih rendah, sehingga air yang suhunya
tinggi akan naik dan air yang suhunya rendah akan turun, hingga terjadilah aliran seperti
terlukis di atas. Pada umumnya zat cair akan mengecil massa jenisnya bila suhunya naik,
sedangkan air yang suhunya rendah mempunyai massa jenis lebih besar.
Pada umumnya zat cair akan mengecil massa jenisnya bila suhunya naik, sedangkan air
yang suhunya rendah mempunyai massa jenis lebih besar.
Perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat disebut
perpindahan kalor secara konveksi (aliran).
Besar kalor yang mengalir tiap satuan waktu pada konveksi tergantung pada
1. perbedaansuhukeduapermukaanzatalir t )
2. luas permukaan zat cair
Besar kalor yang mengalir tiap satuan waktu dirumuskan dengan

dimana :
H : kalor yang mengalir tiap satuan waktu = kal/detik, joule/det
A : luas permukaan fluida = m
2
, cm
2

t : perbedaan suhu = C
H = h A t
h : koefisien konveksi thermal.
Perpindahan kalor secara konveksi sebenarnya ada 2 macam yaitu :
Perpindahan kalor secara konveksi alamiah
perpindahan kalor secara konveksi paksa
Konveksi alamiah adalah perpindahan kalor dengan sendirinya akibat adanya perbedaan
rapat massa (massa jenis) zat alir.
Sedangkan konveksi paksa terj adi karena zat alir dialirkan dengan sengaja yaitu dengan
meng-alirkan zat alir yang sudah panas ke tempat yang dituj u misalkan pada pendingin
kendaraan bermotor, kalor yang timbul pada pembakaran bahan bakar dipindahkan ke tempat
lain dengan menghembuskan udara ke bagian yang panas dengan memakai kompresor (kipas
angin). Sedangkan tungku-tungku pabrik yang selalu menggunakan cerobong asap
merupakan salah satu contoh perpindahan kalor secara konveksi alamiah.

3) Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Telah kita ketahui bahwa letak matahari sangat jauh dari bumi sedangkan ruang antara
matahari dan bumi sebagian besar merupakan ruang hampa udara. Tetapi mengapa panas
matahari dapat sampai ke bumi? Tidak mungkin kalor dirambatkan secara konduksi atau
konveksi.
Ternyata matahari memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnet dan
energi ini diserap oleh bumi dalam bentuk kalor. Perpindahan kalor dalam bentuk gelombang
elektromagnet inilah yang disebut perpindahan kalor secara radiasi.
Gelombang elektromagnet ternyata merambat tidak memerlukan medium (zat perantara)
artinya dapat merambat dalam ruang hampa udara. Dengan cara inilah energi matahari sampai
ke bumi.
Sebenarnya setiap benda panas akan memancarkan energi dalam bentuk gelombang
elektromagnet dan pada kesetimbangan thermal banyak. Energi yang diserap akan sama
besar dengan energi yang dipancarkan. Benda yang mengkilap (putih) lebih sukar menyerap
kalor bila dibanding-kan dengan benda hitam atau kusam.
Jadi benda hitam merupakan penyerap dan pemancar energi yang baik, dan untuk
permukaan hitam sempurna merupakan permukaan yang mempunyai sifat memancarkan atau
menyerap radiasi sangat sempurna dan besar emisivitasnya (e = 1).
Oleh Yosef Stefan di Rumuskan bahwa setiap permukaan benda panas memancarkan energi
tiap satu satuan luas dan tiap satu-satuan waktu berbanding lurus dengan pangkat empat suhu
mutlak yang kemudian dikenal dengan hukum Stefan.

W = e T
4
dimana :
w : energi yang dipancarkan tiap satu satuan luas tiap satu satuan waktu = watt/m
T : suhu permukaan benda dalam derajat kervin
e : emisivitas nilainya tergantung sifat permukaan benda 0<e< 1
: tetapan Stefan = 5,67.10
-8
watt/m
2
(K)
4

Bila permukaan suatu benda bersuhu Tj dan di sekitarnya bersuhu T
2
dimana T
1
> T
2
, maka
benda tersebut akan memancarkan energi tiap satu satuan luas dan tiap satu satuan waktu sebesar :




dimana :
T
1
: suhu permukaan benda = K
T
2
: suhu sekeliling permukaan = K
e : emisivitas permukaan

Contoh soal
1. Suatu batang tembaga panjangnya 150 cm dan luas penampangnya 30 cm. Ujung yang satu
menempel pada air es yang bersuhu 0C dan ujung yang lain menempel pada air panas yang sedang
mendidih 100
o
C. Bila koefisien konduksi thermal baja = 0,9 kal/cmC detik, berapa kalori kalor
yang rnerambat pada baja selama 10 detik ?
Jawab :
t = 100 - 0
o
= 100
o
H =
.A .
I

H =
0, . 0.00
0

H = 150
H =


Q = H . t = 18 kal/detik x 10 detik
Q = 180 kal
2. Sebuah bola tembaga luasnya 20 cm dipanaskan hingga berpijar pada suhu 127C. Jika
emisivitasnya 0,4. Berapakah energi radiasinya ? Terapan Stefan 5,67 x 10 watt/m (K) 4
Jawab :
A = 20 cm
2
= 2.10
-3
m
2
T =127 + 273 = 400 K
W = e T
4

W = e (T
1
T
2
)
W = 0,4. 5,67. 10(4.10
2
)
4

= 0,4 5,67 10
-8
. 256.10
8

= 580,608 watt/m
2
3. Batang baja dan kuningan luas penampang dan panjangnya sama salah satu ujungnya
dihubungkan. Suhu ujung batang baja yang bebas 250C, sedangkan suhu ujung batang kuningan yang
bebas 100C. Jika koefisien konduksi thermal baja dan kuningan masing-masing 0,12 kal/ cm detC
dan 0,24 kal/cm detC, hitunglah suhu padatitik sambunganya.

t
1
t
a
= ? t
2
baja kuningan
Karena ukuran kedua benda sama maka kalor yang mengal ir tiap waktu pada baja=kalor yang
mengalir pada kuningan
H baja = H kuningan


A
1
= A
2

1
1
= 1
2
0,12 (t
1
t
a
) = 0,24 (t
a
t
2
)
l (250 - t
a
) = 2 (t
a
- 100)
250 - t
a
= 2 t
a
200
450 = 3 t
a

t
a
=
0

= 150
o
C
Jadi suhu sambungan kedua benda = 150C













Soal pilihan
1. Tujuh puluh tujuh derajat Fahrenheit sama dengan :
a. 25R
b. 20R
c. 298 K
d. 45C
e. 5C
2. Dalamsistem SI satuan kalor adalah :
a. kalori d. watt
b. joule e. joule kelvin
c. erg
3. Kalor jenis suatu benda tergantung dari
a. banyaknya kalor yang diserap benda
b. massa benda
c. kenaikan suhu benda
d. macam benda
e. suhu benda mula-mula
4. Es kalor jenisnya 0,5 kal/gram
b
C sebanyak 100 gram pada suhu 0C diberi kalor sebanyak 1000
kalori. Bila kalor lebur es sama dengan 80 kal/gram, maka air yang terjadi mempunyai suhu
a. 0C
b. 10C
c. 20C
d. 40C
e. 100
o
C
5. Bila suatu zat mempunyai kalor jenistinggi, maka zat itu
a. lambat mendidih
b. cepat mendidih
c. lambat melebar
d. cepat naik suhunya jika dipanaskan
e. lambat naik suhunya jika dipanaskan
6. Suatu gas ada dalam ruang tertutup dengan volume 5 liter, tekanan 1 atmosfer dan suhu 87C. Bila
volume dijadikan setengahnya dan suhu diturunkan menjadi 27C tekanan berubah menjadi
a.

kali
b.

kali
c.

kali
d.

kali
e.

kali
7. Suhu termometer Celcius (C) menunjukkan P kali suhu Fahrenheit (F). Besar suhu masing-
masing termometer itu adalah
a. C = P dan F = P
b. C =


dan F =



c. C = P (1 -

p) dan F = (1 -

p)
d. C=
0

P dan F =
0


e. C =
0

dan F =
0


8. a gram es -10C dicampur dengan b gram air bersuhu 20C jika suhu akhir yang dicapai 5C, kalor
lebur es 80 kal/gram, kalor jenis es = 0,5 kal/gram C, maka perbandingan a/b adalah :
a.

d.



b.

e. 1
c.


9. Sepotong aluminium massanya 0,2 kg suhunya 25C dipanaskan hingga 75C. Jika kalor jenis
aluminium 840 joule/kgC kalor yang diserapnya adalah:
a. 8000 joule
b. 8200 joule
c. 8300 joule
d. 8400joule
e. 8600 joule
10.Tabel di bawah ini adalah pemuaian dari 5 macam zat x = koefisien muai panjang, lo = panjang
mulg-mula dan At kenaikan suhu. Besar data di bawah ini zat pemuaiannya terbesar adalah :
jenis zat (oC) lo(m) t(oC)
a x y z
b 2x 2y z
c 1 y 2z
d 3x 2y z
e 2x y 3z

11. Grafik di samping ini menunjukan hubungan antara
kenaikan suhu (t) dengan kalor Q yang diserap oleh
suatu zat padat yang mempunyai kalor lebur 80 kal/g.
Massa zat padat tersebut adalah :
a. 45 g b. 58 g c. 60 g d. 75 g e. 80 g



12. Grafik di samping menunjukan hubungan antara massa (m)
dan kalor yang diperlukan (Q) untuk melebur 5 macam benja
(I, II, ID, IV dan V) jika sumbu-x menyatakan massa dan
sumbu y menyatakan kalor maka benda yang kalor leburnya
paling besar adalah :

13. Jumlah kalor yang diperlukan suatu benda untuk menaikan suhu sebesar 1 C disebut
a. kalor uap
b. kalor lebur
c. kalorjenis
d. kapasitas kalor
e. kalor
14. Dalam ruang tertutup berisi gas. Jika gas dipanaskan pada proses isothermis ternyata
volumenya diperkecil menjadi kali, makatekanan gas menjadi
a. kali
b. tetap
c. 4 kali
d. 8 kali
e. 1/8 kali
15. Jika koefisien muai panjang = P dan koefisien muai ruang = Q maka diperoleh hubungan
untuk satu jenis logam adalah :
a. P = 3q1
b. q = 1/3 P
c. q = 3P
d. P = 1/3 q
e. q =

16. Titik suatu zat cair selalu sama dengan
a. titik lebur
b. titik beku
c. titik kritis
d. titik embun
e. titik jenuh
17.Dua batang lobam sejenis A dan B, lebarnya berbanding 2 :1 sedangkan panjangnya berbanding 4:3.
Bila beda suhu ujung-ujung kedua batang sama, maka jumlah rambatan kalor tiap satuan waktu
pada A dan B adalah :
18.Jika 75 gram air yang suhunya 0C dicampur dengan 50 gram air yang suhunya 100C, maka suhu
akhir campurannya adalah :
a. 25C
b. 40C
c. 60C
d. 65C
e. 75C
19.Jumlah kalor yang dipancarkan oleh sebuali benda yang suhunya lebih besar dari 0K, berbanding lurus
dengan :
a. suhunya
b. suhu sekelilingnya
c. massa benda
d. luas permukaan benda
e. pangkat dan suhu mutlaknya
20.Karena suhunya ditingkatkan dari 0C menjadi 100C suatu batang baja yang panjangnya 1 m
bertambah panjang 1 mm. Berapakah pertambahan panjang suatu batang baja lain yang
panjangnya 60 cm bila dipanaskan dari 0C sampai 120C ?
a. 0,5 mm
b. 0,6 mm
c. 0,72 mm
d. 0,24 mm
e. 1,2 mm


21.Sepotong es bersuhu 0C dimasukkan ke dalam 600 gram air yang bersuhu 40C. Setelah terjadi
keseimbangan, diperoleh suhu akhir O^C. Bila kalorjenis air 1 kal/gC, kalor lebur ws 80 kal/g,
maka massa es yang melebur seluruhnya adalah :
a. 0,30 kg
b. 0,25 kg
c. 0,20 kg
d. 0,15 kg
e. 0,10 kg
22.Pada suatu termometer A, titik beku air adalah 60A dan titik didih air 260A. Bila suatu benda
diukur dengan termometer reamur suhunya 40R, maka bila dhikur dengan termometer A akan
menunjukkan angka
a. 120
b. 140
c. 160
d. 180
e. 200
23.Satu kalori adalah kalor yang diperlukan oleh :
a. 1 gram air agar suhunya naik 1 F
b. satu kg air agar suhunya naik 1 C
c. satu gram zat agar suhunya naik 1C
d. satu kg zat agar suhunya naik 1C
e. 1 gram air agar suhunya naik 1 C
24.Benda yang kalor latennya besar menyebabkan benda tersebut bila dipanaskan
a. cepat naik suhunya
b. cepat berubah wujudnya
c. sukar naik suhunya
d. lambat berubah wujudnya
e. titik didihnya tinggi
25.Bila suatu zat dipanaskan maka :
a. suhunya pasti naik
b. kalor jenisnya bertambah
C. volumenyapasti berambah
d. benda tersebut mimakin menyusut
e. koefisien muainya berkurang
26.Sebuah benda suhunya 27C naik sebesar 27C. Bila pernyataan tersebut dinyatakan
dalam skala kelvin, maka
a. suhu mula-mula 300 K, naik 27 K

b. suhu mula-mala 300 K, naik 300 K
c. suhu mula-mula 273 K, naik 27 K
d. suhu mula-mula 27 K, naik 300 K
e. suhu mula-mula 327 K, naik 27K
27.Hukum Boyle dinyatakan dalam bentuk grafik di bawah, maka yang benar adalah



28. Air akan membeku di bawah suhu 0C bila
a. ditambah garam
b. didinginkan secara periafaan-lahan
c. tekanan dinaikan
d. permukaanair
e. tekanan diturunkan
29. Bacaan skala Fahrenheit sama dengan skala celcius pada suhu :
a. -72C d. -48C
b. -40C e. OK
c. -32C

Soal Essay
1. Ubahlah ke dalam skala Fahrenheit
a. 04R b. 75C c. 353K
2. Ubahlah ke dalam skala Kelvin
a. 37C b. 104F c. 40C
3. Pada suhu Celcius berapa skala Fahrenheit sama dengan skala reamur
4. Bila diukur dengan termometer A, titik didih air 17A sedang titik bekunya 25A. Jika
diukur dengan termometer celcius terbaca 30C. Untuk termometer A harga ini sama
dengan....
5. Pada suatu termometer x, titik beku air = -40A dan titik didih air 260x. Bila suhu
benda diukur dengan termometer celcius suhunya menunjukkan 50C. Berapa suhu yang
ditunjukkan bila diukur dengan termometer A ?
6. Dua batang besi jenisnya sama masing-masing panj angnya 4 m dan 6 m pada suhu 20C.
Jika batang I dipanaskan sampai 50C panjangnya menjadi 4,15C. Berapa panjang batang
II bila dipanaskan sampai suhu 60C ?
7. Logam A panjang 1 m pada suhu 0C lalu dipanaskan sampai 100C sehingga
panjangnya menjadi 1,0005 m. Logam B yang mempunyai koefisien muai panjang = 2 x
koefisien muai panjang A, panjangnya pada suhu 0C adalah 2 m. Berapakah
panjangnya bila batang B dipanaskan sampai suhu 80C ?
8. Suatu jenis gas mempunyai volume 100 cm pada suhu 0C dan tekanan 1 atm. Bila
suhunya menjadi 50C sedangkan tekanannya menjadi 2 atm, berapa volume gas
sekarang ?
9. Suatu gas berada dalam bejana tertutup dipanaskan dari 27C sampai 87C. Berapa
tambahan volume gas bila dipanaskan dengan tekanan tetap ? volume gas mula-mula 2
liter
10.Dua batang P dan Q dengan ukuran yang sama tetapi jenis logamnya berbeda saling
dilekatkan ujung P yang bebas bersuhu 90C dan ujung Q yang bebas bersuhu 0C. Bila
koefisien konduksi thermal P12 x koefisien konduksi thermal Q. Hitunglah suhu sambungan P
dengan Q.
11.Sepotong logam luas permukaannya 50 cm dan panjang 200 cm koefisien konduksi
thermalnya = 0,24 kal/sm detC. Bila selisih suhu antara kedua ujung batang 100C,
berapakah jumlah kalor yang mengalir pada logam selama 5 menit ?
12.Sebuah bola logam mempunyai emisivitas 1, dan permukaannya bersuhu 127C dan suhu
di sekelilingnya 27C. Bila tetapan Stefan 5,67 x l0 watt/m (K), hitunglah energi radiasi
yang dipancarkan.
13.Dua buah bola tembagamasing-masing massanya 200 gram dan 500 gram (kalor jenis
tembaga = 0,09 kal/gC) memiliki suhu yang sama 25C kedua bola ini bersama-sama
dimasukkan dalam air panas dan setelah terjadi keseimbangan suhunya 75C. Bila 1 kai = 4,2
joule, berapakah selisih kalor yang diserap masing-masing bola.
14.Perhatikan grafik kalor terhadap suhu pada grafik di bawah ini. Bila kalor lebur es = 80
kal/gC dan 1 kal = 4,2). Hitunglah kalor didihnya.
15.20 gram es pada suhu 0C dicampur dengan 80 gram air yang bersuhu 50C. Hitung
suhu campurannya, kalor lebur es = 80 kal/kalor jenis es= 0,5 kal/gC dan kalor jenis air 1
kal/gC.


16.Es massanya 20 gram, suhunya -10C dimasukkan ke dalam air yang bersuhu 25C,
massa campuran menjadi 220 gram. Jika tidak ada kalor yang hilang berapakah suhu
akhirnya ? kalor jenis es = 0,5 kal/gC kalor lebur es - 80 kal/g dan kalor jenis air = 1
kal/gC.
17.460 gram campuran es dan air pada suhu 0C ada dalam bej ana yang kapasitas kalornya
dapat diabaikan. Kemudian dimasukkan 80 gram uap air dari 100C ke dalam bejana. Kalor
lebur Q = 80 kal/g kalor jenis air = 1 kal/gC dan kalor uap = 540 kal/g. Bila suhu
akhirnya 80C, hitunglah massa es dan massa airnya masing-masing.
18.Dalam gelas berisi 200 cc air 40C dicampur dengan 40 gram es 0C. Jika kapasitas kalor
gelas 120 kalC dan kalor lebur es 80 kal/g. Berapakah suhu keseimbangannya
19.Batang tembaga panjanguya 2 m dan luas penampangnya 2 cm ujung yang satu suhunya
273 K dan ujung yang lain 373 K. Bila koefisien konduksi thennalnya = 3,9.10 joule/m K
det. Berapakah jumlah kalor yang merambat tiap detik.
20.Sebatang logam pada suhu 0C panjangnya 1 m. Jika logam mempunyai koefisien muai
panjang = 2 x 10/C dan batang logam dinaikkan sampai suhu 100C. Berapakah
pertambahan panjang logam.
21.Dalam sebuah bejana terdapat x gram air 42C dicampur dengan y gram es -4C setelah
diaduk ternyata 50% es melebur. Jika dianggap tidak mengambil maupun melepas kalor
berapakah perbandingan massa x dan y ?
22.Ahmad membuat termometer dimana pada saat air membeku skalanya menunjukkan
-20C. Sedangkan pada saat skala celcius menunjukkan angka 40C skala A juga
menunjukkan 40A. Air akan mendidih pada skala A
23.100 gram es dari -50
o
C dseampur dengan 200 gram air dari 30C pada tekanan 1 atm.
Jika hanya terjadi pernilarao kalor antara air dan es berapa gram es yang melebur kalor
jenis es = 0,5 kal/gC, kalor lebur es = 80 kal/g, kalor jenis air = 1 kal/gC.
24.Suatu gelas kaca volumenya 100 cm, kemudian diisi penuh dengan air raksa pada suhu
20C kemudian gelas dan air dipanaskan sampai 70C. Berapakah banyak air raksa yang
tumpah ? koefisien muai parang kaca =3 x 10/C dan koefisien muai ruang air raksa
54.10/C.
a. suhu akhir air
b. massa air yang menguap
25.Dua ratus gram balok es pada -10C dicelupkan ke dalam 200 g air yang suhunya 50C.
Setelah beberapa menit, campuran es air mencapai keseimbangan termal. Berapa banyak
air yang terdapat dalam campuran tersebut sekarang ?

26.Seorang pemain hoki es yang massanya 70 kg sedang bergerak dengan kelajuan 8,0 m/s
ketika berhenti secara cepat (mendadak). Berapa massa es yang melebur karena gesekan
antara sepatu pemain dan lantai es ? Anggap hanya 60% energi gesekan yang digunakan
untuk melebur es, dan suhu es adalaii 0C
27.Selama latihan aerobik Rini mengeluarkan energi 1,128 x 10
6
J selama 45 menit. Jika
dianggap seluruh energi ini digunakan untuk menguapkan air dari kulit, berapa banyak air
keringat yang keluar ?
28.Dalam suatu percobaan untuk mengukur kalor didih air, beberapa siswa yang tergabung
dalam suatu kelompokmengumpulkan data sebagai berikut :
massa kalorimeter aluminium = 126,0 g
massa kalorimeter + air = 286,0 g
massa kalorimeter + air + uap ai r= 296,1 g
suhu awal air = 8C
suhu akhir air = 40C
Dari data ini, hitung kalor didih air.
29.Dua gram dari contoh sebuah zat diletakan dalam sebuah kalorimeter bom yang memiliki
ruang pembakaran besi yang massanya 80 g. Di sekeliling ruang pembakaran terdapat 200 g
air yang suhu awalnya 15C. Ketika seluruh zat telah terbakar, suhu akhir air dan ruang
pembakaran 65C. Berapa kalor jenis pembakaran zat ?
Catalan : Kalor yang diperlukan dalam pembakaran suatu zat sama dengan hasil kali
massa zat yang dibakar dengan kalor jenis pembakaran zat
Perpindahan kalor (konduksi, konveksi, dan radiasi)
30.Di negara yang mengalami empat musim, suhu udara ketika musim dingin dapat mencapai
di bawah 0C.
a. Berapa banyak kalor yang keluar melalui dinding luar sebuah kamar tidur sepanjang
malam (8 jam) ketika suhu rata-rata di luar -15C, dan suhu rata-rata di dalam 22C?
Ukuran dinding adalah 2,50 m x 3,00 m, dan tebalnya 0,150 m. Konduktivitas termal
rata-rata adalah 0,850 W/(mK).
b. Berapa banyak ongkos yang harus dibayar jika kehilangan kalor ini digantikan oleh
sebuah pemanas ruang listrik? Tarif listrik adalah Rp 160/kWh, dan 1 kWh = 3,60 x
10
6
J
31.Sebatang aluminium yang panjang 0,4000 m dan diametemya 6,00 x 10
3
m digunakan
untuk mengaduk larut gula-air yang bersuhu 108C. Jika ujung lain batang berada pada
suhu ruang 28C, berapa kalor yang mengalir sepanjang batang dalam 5 menit?
Konduktivitas termal aluminium 205 W/(m K) (dari Tabel 16.12).
32.Sebuah lubang kecil pada dinding tungku menyempai benda hitam. Jika luas lubang 1 cm
2

dan suhunya sama dengan suhu tungku, yaitu 727C. Berapa kalor yang diradiasikan lubang
setiap sekon ?
33.Anggap luas permukaan total tubuh seseorang adalah 1,2 m
2
. Jika suhu permukaan
tubuh adalah 3 7C, berapa total daya kalor yang diradiasikan oleh badan orang tersebut ?
34.Bola yang radiusnya 2 cm memiliki emisivitas 0,8. Bola tersebut menyerap energi kalor
dari lingkungannya dengan laju 4,536 J/s. Berapa suhu bola itu sekarang ?
35.Kondisi kerja normal sebuah lampu adalah 3A, 12V, dan suhu kawat pijar adalah
749C. Intensitas lampu dikurangi sehingga bekerja pada 2A, 12,5 V. Jika kawat pijar dapat
dianggap sebagai benda hitam sempurna, berapa suhu kerja kawat pijar sekarang ?

You might also like