You are on page 1of 2

Link secara harfiah berarti pertautan, keterkaitan, atau hubungan interaktif, dan atch berarti kecocokan.

Pada dasarnya, link and match merujuk pada kebutuhan (nee ds, demands). Kebutuhan dalam pembangunan sangat luas, bersifat multidimensional , dan multisektoral, mulai dari kebutuhan peserta didik sendiri, kebutuhan kelua rganya, kebutuhan untuk pembinaan warga masyarakat dan warganegara yang baik, da n sampai ke kebutuhan dunia kerja. Dari perspektif ini, link menunjuk pada proses, yang berarti bahwa proses pendid ikan selayaknya sesuai dengan kebutuhan pembangunan, sehingga hasilnya pun cocok (match) dengan kebutuhan tersebut, baik dari segi jumlah, mutu, jenis, kualifik asi dan bahkan waktunya.

Konsep link and match pada dasarnya adalah supplay-demand dalam arti luas, yaitu dun ia pendidikan sebagai penyiapan SDM, dan individu, masyarakat, serta dunia kerj a sebagai pihak yang membutuhkan. Ada empat aspek kebutuhan yang perlu diantisip asi oleh pendidikan, yaitu (a) kebutuhan pribdai atau individu, (b) kebutuhan ke luarga, (c) kebutuhan masyarakt/bangsa, dan (d) kebutuhan dunia kerja atau dunia usaha. Untuk menciptakan link and mach antara pendidikan dan dunia kerja/ usaha/industri, diperlukan usaha-usaha secara reciprocal antara kedua pihak. Dunia kerja/usaha/ idustri dituntut untuk lebih membuka diri terhadap pendidikan, baik dalam arti s ikap maupun tindakan nyata termasuk menjadi menjadi tempat magang dan praktek la pangan bagi para peserta didik. Di pihak lain, dunia pendidikan dituntut untuk m elakukan konsolidasi mulai tahap perencanaan sampai implementasi dan evaluasinya sehingga kebijakan ini mempunyai arti yang maksimal, sesuai dengan tujuannya. Adapun strategi dasar implementasi untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam li nk and match adalah : 1. Menggiatkan kunjungan lapangan dan praktek lapangan sebagai bagian integra l kurikulum 2. Meningkatkan program magang di dunia usaha/industri 3. Meningkatkan jumlah dan mutu sarana, prasarana, dan tenaga 4. Meningkatkan daya tarik SMK sebagai pilihan yang mempunyai prospek yang ba ik untuk masa depan. Pendidikan Sistem Ganda Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang digulirkan sejak tahun ajaran 1994/1995, bert ujuan untuk menggeser pendidikan kejuruan dari model konvensional (model sekolah ) menuju model PSG, perubahan yang mendasar (reformasi) ini membutuhkan perubaha n-perubahan dalam sistem, budaya dan pelakunya. Menyadari hal ini, Dit. Dikmenju r terus melakukan perbaikan-perbaikan baik SMK, konsep, program serta operasiona lisasinya melalui berbagai intervensi yang terencana-mulai dari pengarahan, pemb imbingan, dukungan, kontrol dan tindakan turun langsung ke lapangan-terhadap pro ses maupun hasil kinerja PSG. Keberhasilan akhir PSG dinilai dari sejauh mana tamatan cepat mendapat pekerjaan yang relevan dengan pendidikan, penghasilan, efisiensi, pengembangan diri ditem pat kerja dan kesempatan lebih lanjut. Dengan harapan, investasi di PSG semestin ya memberikan social and private rate of return yang lebih tinggi jika dibandingka n dengan investasi di model konvensional. Hasil akhir ini memang belum maksimal mengingat PSG belum lama diberlakukan, has il evaluasi proses PSG menunjukkan bahwa umumnya dunia kerja/usaha/industri mena nggapi secara positif. Dengan mempelajari kemampuan kerja nyata (riil) siswa mem iliki bekal memasuki lapangan kerja tertentu. Masalah yang memerlukan kajian leb ih dalam adalah masalah pembiayaan. Umumnya dunia kerja/usaha/industri membiayai siswa selama praktik kerja di dunia kerja/usaha/industri, tetapi masih ada duni a kerja/usaha/industri yang menarik biaya dari siswa. Semestinya hal ini tidak t

erjadi, karena betapapun kecilnya para siswa juga memberikan kontribusi pikiran, usaha, ketrampilan, energi dan sebagainya kepada dunia usaha/industri. Pendidikan Sistem Ganda (PSG) mengandung pengertian bahwa pelaksanaan pendidika n di kejuruan sejak penerimaan siswa baru sampai siswa selesai belajar dilaksana kan secara bersama-sama oleh SMK dengan dunia kerja/usaha/industri yang menjadi institusi pasangannya. Pendidikan Sistem Ganda (PSG) merupakan bentuk pendidikan yang didisain agar tamatan SMK mendapatkan ketrampilan yang diakui oleh dunia k erja/usaha/industri dan sekaligus berpartisipasi penuh dalam proses pendidikan m enengah kejuruan. Berikut ini adalah tujuan pelaksanaan PSG : 1. Menghasilkan tenaga kerja yang profesional dengan tingkat pengetahuan, ke terampilan dan sikap kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. 2. Memperkuat link and match antara sekolah dengan dunia kerja.

3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang profesional 4. Menghargai nilai pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) merupakan salah satu pemecahan masalah antara duni a pendidikan dengan pemakai tenaga kerja. Dengan adanya tahap pendidikan yang di lalui oleh siswa dalam dunia kerja/usaha/industri dengan cara bekerja nyata aka n memberikan manfaat yang jelas antara lain : Bagi siswa (peserta didik) Dapat mengetahui bagaimana situasi kerja yang sebenarnya nantinya Dapat lebih memantapkan diri setelah pengalaman tersebut

Bagi dunia usaha/dunia industri : Dapat memantau peserta PSG yang nantinya dapat direkrut untuk bekerja

Bila diatur dengan baik dan dirancang sesuai kebutuhan tenaga kerja pa da perusahaan, maka PSG dapat merupakan pasokan tenaga kerja yang relatif biaya tidak berat.

Dengan penerapan PSG di sekolah kejuruan akan mengubah budaya kerja yang selama ini tolerable dan terkesan santai dihadapkan dengan budaya industri yang bertolak belakang.

You might also like