You are on page 1of 8

Para ahli berbeda pendapat tentang asal usul dan persebaran manusia di Indonesia .

Namun, hampir semua versi memiliki setidaknya tiga persamaan yang mereka sepakati tentang asal usul ini. Adapun tiga persamaan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Leluhur Bangsa Indonesia Adalah Bangsa Pendatang

Para pendatang tersebut tidak berasal hanya dari satu tempat s aja, namun dari beberapa tempat berbeda. Waktu kedatangannya pun tidak dalam waktu bersamaan, tetapi terpisah dalam kurun waktu yang lama.
2. Teori Out of Yunan

Teori ini menyatakan bahwa di masa neolitikum (2000 SM hingga 200 SM) telah terjadi migrasi besar-besaran secara bergelombang dari Asia sebelah Utara menuju Asia bagian Selatan. Mereka kemudian hidup menyebar mulai dari Madagaskar di Afrika, Pulau Paskah di Chili, Kepulauan Formosa di Taiwan, hingga ke Selandia Baru. Teori ini dicetuskan pertama kalinya oleh arkeolog dari Austria, yaitu Robern Barron von Heine Geldern (1885 -1968) berdasarkan temuan benda -benda arkeolog kebudayaan megalitikum yang ternyata memiliki persamaan di Asia Tenggara dan beberapa wilayah di bagian Pasifik lainnya. Pendapat Geldern ini diperkuat oleh Willem Smith yang membagi bangsa -bangsa di Asia atas dasar bahasa yang digunakannya, yaitu bangsa yang berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman dan bangsa yang berbahasa Austria. Bahasa Austria dibagi 2, yaitu bangsa yang berbahasa Asia dan bahasa Austronesia. Bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia mendiami wilayah Indonesia, Melanesia, dan Polinesia. Drs. Mohamad Ali ahli sejarah dari Indonesia mengatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, China Selatan. Mereka datang secar a bergelombang. Gelombang I terjadi sekitar 3000 SM 1500 SM, dengan menggunakan perahu bercadik satu, sedangkan pada kedatangan berikutnya di gelombang II pada 1500 SM 500 SM, dengan menggunakan perahu bercadik dua.

3. Teori Persebaran Ras

Teori ini menjelaskan peristiwa jauh sebelum teori Out of Yunan di atas, yaitu persebaran ras di Indonesia yang telah terjadi sejak zaman es. Zaman es terakhir terjadi sekitar 6.000 tahun yang lalu. Pada masa itu Indonesia bagian barat masih bersatu dengan benua Asia sedangkan daratan bagian timur bersatu dengan benua Australia. Setelah masa zaman es berakhir, dimulailah migrasi manusia ke berbagai daerah di Nusantara, yang terdiri atas: a. Ras Mongoloid

Ras ini berasal dari daerah Asia Tengah (Mongoloid) mereka menempuh perjalanan darat dari Mongolia Vietnam Laos Thailand Malaysia Singapura Indonesia bagian barat. Pada perkembangan selanjutnya, daratan yang semula menyatu kemudian terpisahkan oleh laut, sehingga t erbentuklah pulau-pulau di Indonesia bagian barat seperti Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Daratan yang menjadi lautan disebut paparan sunda. b. Ras Austroloid Manusia ras Austroloid ini berpusat di Australia, dengan perjalanan darat mereka pindah dan menetap di Indonesia bagian Timur (Papua). Selanjutnya, daratan yang tadinya menyatukan Papua dengan Australia terpisahkan sehingga terbentuklah paparan sahul. Jadi, pada awalnya itu ras nenek moyang bangsa Indonesia adalah ras Mongoloid dan ras Austroloid.
http://www.anneahira.com/asal-usul-dan-persebaran-manusia-di-kepulauan-indonesia.htm 21;50

ASAL USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DI KEPULAUAN INDONESIA

Standar Kompetensi : 2. Menganalisa Peradaban Indonesia dan Dunia Kompetensi Dasar : 2.1. Menganalisa Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia Indikator : Menjelaskan asal-usul dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia A. Asal - usul dan persebaran manusia di Indonesia dapat dilacak dari teori-teori sebagai berikut : 1. Berdasarkan Rumpun Kebangsaan Penduduk Indonesia memiliki banyak persamaan dalam hal ras, bahasa, dan kebudayaan, kecuali : orang-orang Irian dan Halmahera. Dengan membandingkan suara-suara dalam bunyi bahasa yang diucapkan maka dapat ditemukan adanya rumpun kebahasaan. Di kawasan Asia Tenggara terdapat rumpun bahasa-bahasa. 1. Bahasa Astro-Asia di India ( Mundhal dan Non Khmer di India Belakang ) 2. Bahasa Astronesia yang meliputi bahasa Indonesia, Melanesia, Micronesia dan Polinesia. Dengan menggunakan perbandingan kesamaan-kesamaan bahasa maka dimungkinkan ... sekali kesamaan atau kekerabatan pemakainya. Ciri fisik penduduk asli Indonesia : Menurut Dr. H.Th.Fischer dalam bukunya Pengantar Antropologi Kebudayaan Indonesia, ditinjau dari bentuk fisik penduduk asli Indonesia dapat dipisahkan 3 Golongan, yaitu :

a. Golongan Negrito dengan ciri berkulit hitam, rambut keriting, lengkung alis menjorok tingginya rata-rata 1,5 m. Profil semacam ini terdapat pada orang Tapiro di Irian. b. Golongan Weddoid dengan ciri-ciri khas rambut berombak tegang, lengkung alis menjorok ke depan dan kulitnya agak cokelat. Profil semacam ini terdapat pada bangsa Senoi di Malaka, saika di Siak, Kubu di Palembang dan Tomuna di Sulawesi. c. Golongan Melayu dengan ciri tubuh lebih tinggi dan ramping. Wajahnya bundar, hidung pesek serta berambut hitam. Golongan Melayu digolongkan menjadi dua a. Proto Melayu ( Melayu Tua ) : yang terdapat pada suku Toraja, Mentawai, Dayak b. Deutro Melayu ( Melayu Muda ) : terdapat pada suku Jawa, Sunda, Minang Kabau, Bali, Makasar. Bangsa Melayu meiliki ciri-ciri dominan Mongoloid dan ciri Austromelanesoid. Teori tentang asal-usul bangsa Melayu : 1. Bangsa Melayu berasal dari Asia Tengah ( daerah Utara ). Pendapat ini dikemukakan oleh tokoh-tokoh sebagai berikut : 1. RH. Geldem 2. J HC Kern 3. W. Marsden 4. JR Foster 5. JR Logan 2. Bangsa Melayu berasal dari Nusantara. Pendapat ini dikemukakan oleh tokoh-tokoh berikut ini : 1. J. Crawfurd 2. Sutan Takdir Alisyahbana 3. Gorys Keraf Menurut Prof. Dr. H.Kern dan Von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan (Tonkin) lembah S.Mekhong Vietnam. Yang merupakan rumpun bangsa Austronesia. Perpindahan disebabkan oleh : bencana alam atau serangan bangsa bar-bar / pengembara dari Cina Utara ( bangsa Mongol atau Tar-Tar ). Perpindahan ke Indonesia terjadi dua gelombang : a. Gelombang I ( 2.000 SM ) Nenek moyang bangsa Indonesia yang pertama dikenal dengan sebutan Proto Melayu ( Melayu Tua ) dengan membawa kebudayaan Neolithikum. Mereka datang dari Yunan melaui jalur Barat dan Timur yang diantaranya menggunakan perahu bercadik.Jalur Barat mulai dari semenanjung Malaka, Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara. Peninggalan kebudayaan yang dibawa melaui jalur Barat ini adalah kapak persegi. Sedangkan jalur Timur mulai dari Tonkin, menyusuri Pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, Sulawesa, Maluku, Irian dan Australia. Peninggalan kebudayaan yang dibawa melalui jalur ini adalah kapak lonjong. Dari sekian banyak suku bangsa Indonesia yang tersebar di kepulauan Indonesia, masih dapat dilihat bangsa yang tergolong Proto Melayu seperti suku Batak pedalaman, suku Dayak, suku Toraja dan suku Papua. b. Gelombang II ( 500 SM ) Gelombang kedua ini juga masih termasuk rumpun Austronesia yang disebut Deutro Melayu ( Melayu Muda ) . Kebudayaan yang dibawa ras ini relatif lebih maju karena mereka sudah mengenal benda-benda dari Perunggu , seperti Kapak Corong, Nekara dan perhiasan Perunggu ( Kebudayaan Dongson ). Bangsa dari ras Deutro Melayu akhirnya mendesak ras Proto Melayu. Sifat ras Deutro Melayu ini lebih terbuka terhadap pengaruh kebudayaan luar

dibandingkan dengan ras Melayu Tua. Melalui perjalanan waktu yang sangat panjang , ras Melayu Muda ini akhirnya menjadi nenek moyang sebagian besar bangsa Indonesia. Kedatangannya melahirkan kebudayaan baru dan kemudian menjelma menjadi kebudayaan Bangsa Indonesia hingga sekarang ini. 2. Berdasarkan Penemuan Arkeologis Wilayah Indonesia merupakan wilayah yang menjadi tempat kehidupan lama, sebagai bukti banyak ditemukan situs tempat kehidupan manusia yang tersebar di Indonesia. Dengan ditemukan fosil-fosil manusia Purba paling tidak bisa menjadi pembuka tabir kehidupan manusia di masa lampau. Fosil manusia purba yang ditemukan di wilayah Indonesia adalah sebagai berikut : a. Meganthrophus Palaeojavanicus b. Pithecanthropus ( Manusia Kera ) 1. Pithecanthropus Mojokertensis ( Manusia Kera dari Mojokerto ) 2. Pithecanthropus Soloensis ( Manusia Kera dari Solo ) 3. Pithecanthropus Erectus ( Manusia Kera Berjalan Tegak ) c. Homo 1. Homo wajakensis 2. Homo Soloensis 3. Homo sapiens Kesimpulan yang dikemukakan oleh Teuku yacob adalah sebagai berikut : a. Suatu fakta bahwa tidak pernah ditemukan adanya peralatan di sekitar penemuan fosil yang menunjukkan bahwa makhluk itu sudah berbudaya b. Volume otak Phitecanthropus masih terlampau kecil bila dibandingkan dengan makhluk Manusia sekarang. Volum otak bisa diperkirakan kapasitas rongga tengkoraknya .Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa volume otak Phitecanthropus Erectus sekitar 800 cc. Phitecanthropus Soloensis 1000 cc, sedang manusia sekarang rata-rata 1.500 cc. Dengan demikian , sulit dipercaya bahwa makhluk itu telah mempunyai akal. c. Rongga mulut tengkorak Phitecanthropus menunjukkan bahwa makhluk itu belum bisa menggunakan bahasa, dengan keterbatasan akal dan ketiadaan bahasa, sulit bagi makhluk itu untuk secara sadar membuat pola-pola kehidupan yang teratur. Akal dan bahasa memang merupakan kunci berkembangnya sebuah kebudayaan. Berkat adanya evolusi dan adaptasi terhadap lingkungan alamnya, tentu makhluk ini juga berkembang pula keahlian serta kebudayaannya. Pithecanthropus dianggap sebagai makhluk pendahulu manusia di kawasan Asia yang hidup antara 2.000.000 hingga 200.000 tahun yang lalu. Akhirnya jenis ini musnah dan muncul generasi pertama manusia sekarang yang hidup pada lapisan Pleistosen muda atau zaman glasial terakhir ( sekitar 80.000 tahun yang lampau ) Sejak zaman Holosen fosil yang ditemukan menunjukan adanya empat ras pokok di Bumi ini yaitu : a. Ras Australoid b. Ras Mongoloid c. Ras Kaukasoid d. Homo Sapiens b. Teknologi dan sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia 1. Perkembangan Teknologi awal masyarakat Indonesia Teknologi pada masyarakat berburu dan meramu Pada masa berburu dan meramu bentuk teknologi yang muncul berkaitan dengan pencatatan hidup untuk kebutuhan sehari hari

1. Teknologi pemangkasan disebut Core tools. Alat bantu ini menghasilkan kapak perimbas bifasial ( dua sisi ) kapak perimbas mono facial ( satu sisi ) dan kapak genggam 2. Teknologi pembentukan berkembang masa plestosen yang dihasilkan kapak perimbas dan serpih ( contoh budaya Pacitan ) Untuk pembuatan serpih dilakukan dengan dua teknik yaitu : a. Teknik clatton ( banyak ditemukan di Sangiran ) b. Teknik Lovallois ( banyak ditemukan di Pacitan ) Pada pasca Pleistosin teknologi pembuatan peralatan mengenai kemajuan dikenal teknik pemangkasan sekunder ( setelah terbentuk serpih baru dibentuk sesuai keperluan peralatan yang dibutuhkan ) 3. Teknik Konkavo Konveks Teknologi pada masa masyarakat pertanian. Pada masa ini sudah mulai banyak ditemukan jenis teknologi yang menyangkut berbagai bentuk : 1. Bidang Pertanian dan irigasi Sistem Irigasi tingkat permulaan dikembangkan seiring dengan berlangsungnya bercocok tanam, dengan cara membuat pematang dan sistem sawah berundag yang dilengkapi dengan saluran air. Jenis tanaman yang dikembangkan seperti : keladi, sukun, pisang 2. Bidang Metalurgi Yaitu sistem teknologi untuk mengolah bijih-bijih logam menjadi artefak atau barang-barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup Teknologi Metalurgi mencakup dua hal : a. cara mengambil logam b. cara pembuatan artefak ( mengolah logam menjadi barang jadi ) 3. Bidang Astronomi JL. Brandes dalam teori Brandes Tien Puten ( sepuluh mutiara Brandes ) mengatakan bahwa bangsa Indonesia memiliki sepuluh budaya asli ( local genius ) antara lain adalah pengetahuan astronomi, pengetahuan ini digunakan untuk kepentingan pelayaran, pertanian . di daerah Sumba terdapat upacara Sanga yaitu pemujaan terhadap Matahari, Bulan dan Bintang 4. Bidang Pelayaran Bidang pelayaran melahirkan teknologi pembuatan kapal. Bukti perkembangannya adalah lukisan perahu pada dinding gua di Sulawesi Tenggara, Maluku, Timor-Timur, Nusa Tenggara Timur, juga relieif yang terdapat pada candi Borobudur. Bentuk yang berkembang adalah perahu lesung, perahu besar dan perahu besar tidak bercadik. 2. Perkembangan Sistem Kepercayaan masyarakat awal Indonesia Kepercayaan pada masyarakat awal Indonesia tumbuh sejak masa berburu dan meramu dalam bentuk tingkatan yang paling sederhana. Perkembangan kepercayaan tersebut sebagai berikut : a. Bentuk Religi tingkat Pertama Yaitu pemujaan terhadap roh orang yang telah menuinggal dunia/roh nenek moyang. Bentuk religi ini disebut Animisme ( Spiritulisme ) b. Tingkat Kedua yaitu Dinamisme, suatu keyakinan adanya kekuatan di luar manusia atau di alam seperti sungai, gunung, hujan dan lain-lain c. Tingkat Ketiga yaitu suatu keyakinan yang dilambangkan dengan suatu makhluk yang memiliki kehidupan yang digambarkan sebagai dewa-dewa. Kepercayaan ini disebut Polytheisme. Dengan adanya keyakinan bahwa Dewa-Dewa tersebut adalah penjelmaan dari suatu Dewa maka muncullah bentuk religi disebut Monotheisme atau ada istilah Henotheisme yaitu keyakinan adanya satu Dewa/Tuhan tanpa ada Dewa atau makhluk halus yang lain.

Selain bentuk bentuk religi di atas terdapat kepercayaan yaitu Totemisme yaitu pemujaan terhadap binatang tertentu, juga muncul Naugalisme yaitu keyakinan Totiisme yang dianut perorangan.
http://pagenjahan.blogspot.com/2010/05/asal-usul-dan-persebaran-manusia-di.html

21;50 ASAL USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DI KEPULAUAN INDONESIA


PENDAPAT PARA AHLI MENGENAI ASAL USUL MANUSIA DI KEPULAUAN INDONESIA 1. Prof. Dr. H. Kern dengan Teori Imigrasi menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia (Campa, Kochin China dan Kamboja ) . Hal ini didukung oleh adanya perbandingan bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia yang akar bahasanya adalah bahasa Austronesia. 2. Van Heine Geldern berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia. Pendapat ini didkukung oleh adanya artefak-artefak yang ditemukan di Indonesia memiliki banyak persamaan dengan yang ada di daratan Asia. 3. Moh. Yamin, mengatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Indonesia. Dia melihat bahwa banyak penemuan artefak maupun fosil tertua di Indonesia dalam jumlah yang besar. 4. Drs. Moh Ali, mengatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan. 5. NJ. Krom, berpendapat bahwa asal usul bangsa Indoensia berasal dari daerah Cina Tengah. 6. Dr. Brandes, mengatakan bahwa bangsa yang bermukim di kepulauan Indonesia memiliki banyak persamaan dengan bangsa-bangsa pada daerah yang terbentang dari sebelah Utara Formosa, sebelah Barat Madagaskar, sebelah Selatan Pulau Jawa- Bali, sebelah Timursampai tepi Barat Amerika melalui perbandingan bahasa. 7. Pendapat beberapa ahli, mengatakan bahwa masyarakat yang menempati wilayah wilayah Indonesia termasuk rumpun bangsa Melayu. Nenek moyang bangsa Indonesia datang melalui dua gelombang yaitu : a. Proto Melayu ( Melayu Tua ), merupakan orang Austronesia yang pertamakali datang ke Indonesia sekitar tahun 1500 SM melalui jalur Barat ( Malaysia-Sumatera ) dan jalur Timur( PhilipinaSulawesi ) dengan membawa kebudayaan kapak persegi (Jalur Barat) dan kapak lonjong (jalur Timur) Bangsa Indonesia yang

termasuk keturunan Proto Melayu adalah : Suku Dayak, Toraja, Batak, Papua dsb. b. Deutro Melayu ( Melayu Muda ), masuk ke wilyah Indonesia sekitar 400-300 SM melalui jalur Barat, dengan membawa kebudayaan Logam, seperti : Nekara ( Moko ), Kapak corong, juga mengembangkan kebudayaan Megalitik. Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Deutro Melayu adalah : Jawa, Melayu dan Bugis. B. PERKEMBANGAN KEHIDUPAN DAN HASIL BUDAYA MANUSIA PURBA DI INDONESIA 1. Jenis Manusia Purba di Indonesia a. Meganthropus Palaeojavanicus Merupakan jenis manusia besar tertua di Pulau Jawa. Ditemukan di daerah Sangiran pada tahun 1941 oleh Van Koenigswald. Hasil temuannya berupa rahang atas dan bawah. b. Pithecanthropus 1). Mojokertensis ( Robustus ) 2). Erectus c. Homo Sapiens 1). Homo Soloensis 2). Homo Wajakensis. 2. Hasil Budaya manusia purba a. Kebudayaan Material ( Kebendaan ) Berupa alat-alat yang dapat membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Hasil kebudayaan mereka pada masa berburu dan mengumpulkan makanan seperti : Kapak genggam,alat serpih dan alat tulang/tanduk. Sedangkan pada masa bercocok tanam berupa Kapak genggam Sumatra ( Pabble ), Kapak Pendek ( Bache Courte ), flakes, dsb. Dan pada masa Perundagian berupa alat-alat dari logam seperti : Kapak corong ( Kapak sepatu ), Nekara, Bejana Perunggu, perhiasan dan manik-manik dari perunggu. b. Kebudayaan Immaterial ( Rohani ) Munculnya sistem kepercayaan dalam kehidupan manusia berlangsung sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan melalui penemuan

penghormatan terakhir pada orang yang sudah meninggal, kemudian berubah menjadi pemujaan terhadap roh-roh leluhur pada masa bercocok tanam ( Animisme dan dinamisme ), terlihat dengan adanya hasil kebudayaan megalitik. Dalam perkembangan selanjutnya manusia menyadari dan merasakan adanya kekuatan yang maha besar di luar diri manusia yaitu kekuatan Tuhan( Monoisme ).
http://blogkepurwo.blogspot.com/2009/12/asal-usul-dan-persebaran-manusia-di.html, 21;55 http://akrabsenada.site40.net/info.html

You might also like