You are on page 1of 2

Kategori dalam perencanaan pendidikan: 1.

Jangka Panjang Perencanaan pendidikan jangka panjang (long term educational planning), yaitu perencanaan pendidikan yang disusun dalam jangka waktu 5 - 25 tahun. Perencanaan jangka panjang ini bersifat umum serta belum terperinci. Perencanaan ini dikembangkan oleh manajemen yang lebih tinggi dan berjangka panjang. Tujuan perencanaan pendidikan berjangka panjang diarahkan kepada usaha-usaha menghasilkan tenaga kerja terdidik yang merupakan investasi keahlian/ketrampilan bagi pembangunan, kecuali itu diusahakan pula agar pembangunan pendidikan dapat mendorong perubahan-perubahan kearah suatu masyarakat yang lebih rasional dan demokratis sesuai dengan kepribadian Indonesia melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Isi perencanaan jangka panjang ini belum ditampilkan sasaran yang bersifat kuantitatif, melainkan dalam bentuk proyeksi atau perspektif atas keadaan ideal yang diinginkan dalam pembangunan pendidikan. Contoh, program pendidikan nasional dalam sistem pendidikan nasional. 2. Jangka Menengah perencanaan pendidikan jangka menengah (medium term educational planning), yaitu perencanaan pendidikan yang disusun dalam jangka waktu antara 1 5 tahun (perencanaan untuk empat atau lima tahun atau satu periode kepemimpinan). Perencanaan jangka menengah merupakan penjabaran lebih kongkrit dari perencanaan jangka panjang, yang sudah merumuskan sasaran atau tujuan yang secara kuantitatif akan dicapai. Perencanaan ini dikembangkan oleh koordinasi subsistem, berjangka sedang, ruang lingkupnya fungsional dan relatif lebih menetap. Perencanaan jangka menengah juga merupakan penjabaran dan uraian rencana jangka panjang. Sudah ditampilkan sasaran-sasaran yang diproyeksikan secara kuantitatif, meski masih bersifat umum. 3. Jangka Pendek Perencanaan jangka pendek (sort term planning) berjangka 1 tahunan disebut juga perencanaan jangka pendek tahunan (annual plan) atau perencanaan operasional tahuanan (annual opperasional planning). Perencanaan ini memuat langkah-langkah strategis dan operasional sehari-hari, yang merupakan penjabaran lebih rinci dan aplikatif dari perencanaan

jangka menengah. Perencanaan jangka pendek yang dikembangkan dalam subsistem operasional, berjangka pendek, ruang lingkup dan kegiatannya terbatas, lebih pasti (fixed) dan terinci. Sementara itu perencanaan pendidikan dengan tujuan-tujuan jangka pendek diarahkan kepada usaha-usaha untuk menghasilkan lulusan-lulusan dengan tingkat, jumlah dan mutu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan. Dalam hubungan ini maka kegiatan

pemmbangunan pendidikan dalam Repelita I terutama diarahkan kepada kegiatan-kegiatan rehabilitasi atau perluasan sarana-sarana fisik sekolah, merumuskan usaha-usaha untuk mengatasi masalah-masalah dalam bidang kurikulum, personil, materil, organisasi, administrasi dan masalah-masalah khusus lainnya, merumuskan sasaran serta prioritas-prioritas pendidikan dan mencari atau merumuskan langkah-langkah serta pola-pola kebijaksanaan pembaharuan pendidikan. Dilihat dari segi sifatnya perencanaan dibagi menjadi dua yaitu pertama, perencanaan kuantitatif, yang termasuk perencaan kuantitatif adalah semua target dan sasaran dinyatakan dengan angka-angka. Kedua, perencanaan kualitatif adalah perencanaaan yang ingin dicapai dinyatakan secara kualitas.

You might also like