You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Belajar berbahasa Indonesia adalah sesuatu yang sangat penting bagi kita. Karena dengan belajar Bahasa Indonesia kita dapat berkomunikasi dengan baik dan benar. Anggapan selama ini yang menyatakan bahwa komunikasi hanya perlu bersifat komunikatif adalah salah besar. Karena dalam berbagai kondisi kata komunikatif saja tidak cukup sebagai syarat untuk bisa berkomunikasi. Misalnya ketika kita berbicara dengan Bupati kita harus menggunakan bahasa yang sopan, walaupun Bupati tersebut akan mengerti jika kita berbicara menggunakan bahasa gaul. Karena di sinilah letak penilaian etika, akhlak dan pengetahuan seseorang. Berkomunikasi secara lisan bukanlah satu-satunya cara untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain. Cara lain untuk berkomunikasi adalah melalui tulisan. Berkomunikasi melalui tulisan ini dapat kita lihat ketika orang-orang membaca majalah, koran, buku atau artikel yang menyediakan informasi, pendapat, maupun hiburan. Berkomunikasi secara tertulis lebih sulit daripada berkomunikasi secara tulisan. Karena tulisan atau teks yang kita sajikan kepada pembaca haruslah mudah untuk dipahami namun tetap bersifat baik dan benar. Jika pembaca merasa bingung atau tidak mendapatkan suatu ide pokok yang jelas dari sebuah teks, itu berarti si penulis gagal untuk berkomunikasi dengan pembacanya. Oleh karena itu, kemampuan menulis sangat penting untuk bisa berkomunikasi melalui tulisan. Teks/paragraf terbagi dalam beberapa jenis. Yaitu teks/paragraf eksposisi, teks/paragaf narasi, teks/paragraf deskripsi dan teks/paragara f persuasif. Teks/paragraf tersebut dibedakan berdasarkan isi dan tujuan teks/paragraf yang ingin disampaikan pada pembaca. Pada makalah ini, tim penyusun akan memperkenalkan teks/paragraf eksposisi pada siswa-siswa SMAN 1 Tanjung. Baik dari segi pengertian, tujuan hingga contoh teks

eksposisi. Karena dengan mengenali jenis-jenis teks/paragraf, siswa-siswi SMAN 1 Tanjung dapat mengembangkan kemampuan menulisnya.

B. Tujuan Tujuan penyusunan makalah ini adalah: 1. Sebagai pemenuhan tugas yang diberikan oleh guru. 2. Untuk mengembangkan wawasan siswa tentang teks eksposisi. 3. Sebagai langkah awal untuk mengembangkan kemampuan menulis siswa. 4. Sebagai sumber referensi di sekolah.

C. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian dari teks/paragraf eksposisi? 2. Apa saja ciri-ciri dari teks/paragraf eksposisi? 3. Bagaimana cara menulis teks/paragaraf eksposisi? 4. Bagaimanakah contoh dari teks/paragraf eksposisi?

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teks/Paragraf Eksposisi Eksposisi merupakan karangan yang bertujuan untuk menginformasikan tentang sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Karangan eksposisi bersifat ilmiah/nonfiksi. Sumber karangan ini dapat diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman. Di sinilah perbedaannya dengan karangan deskripsi. Karangan deskripsi bertujuan menggambarkan/melukiskan sesuatu sehingga seolah-olah pembaca mengatakannya sendiri. Karangan deskripsi dapat bersifat ilmiah atau nonilmiah. Sumber karangan diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian, dan imajinasi. Eksposisi tidak selalu terbagi atas bagian-bagian yang disebut pembukaan, pengembangan, dan penutup. Hal ini sangat tergantung dari sifat karangan dan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan karangan eksposisi ialah agar pembaca mengerti hubungan suatu pokok pikiran atau suatu subjek dengan objek-objek lainnya.Dalam memaparkan sesuatu, pengarang dapat menjelaskan dan memberi sebuah keterangan atau mengembangkan sebuah gagasan sehingga menjadi luas dan mudah dipahami pembaca. Salah satu bentuk karangan eksposisi ialah uraian tentang proses, misalnya proses pembuatan celana panjang pria. Oleh semakin jelas jika proses pembuatan itu diterangkan ke karena itu, akan dalam beberapa

tahapan. Tiap tahapan diuraikan berdasarkan urutan. Sebaiknya, dalam karangan eksposisi dipergunakan contoh-contoh, gambar-gambar, ilustrasi, tabel, diagram, peta, denah dan atau yang lainnya. Hal ini dilakukan agar pembaca lebih mengerti atau memahami karangan kita.

B. Ciri-Ciri Teks/Paragraf Eksposisi Berdasarkan pengertian dari teks eksposisi, maka disimpulkan bahwa ciri-ciri teks/paragraf eksposisi adalah: 1. Bertujuan untuk menyajikan informasi.

2. 3.

Diperoleh berdasarkan pengamatan, penelitian dan imajinasi. Dapat menggunakan alat bantu berupa gambar, denah, grafik dan sebagainya untuk membantu memaparkan informasi.

C. Cara Menulis Teks/Paragraf Eksposisi Saat Anda menulis teks/paragraf eksposisi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni sebagai berikut: 1. 2. Mendaftar topik-topik yang kiranya menarik untuk dikembangkan. Menyusun kerangkan karangan untuk memudahkan mengembangkan pokok-pokok pikiran. 3. Menentukan kalimat utama berdasarkan kerangka karangan yang telah disusun. 4. Mengembangkan kerangka karangan menjadi wacana eksposisi yang utuh. Topik-topik yang dibahas dalam teks/paragraf eksposisi adalah: 1. Data faktual, yaitu kondis yang benar-benar terjadi, ada dan dapat bersifat historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya; 2. 3. Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta. Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian. Beberapa urutan analisis eksposisi: 1. Urutan kronologis/proses, biasanya memaparkan proses. Yaitu memberi penjelasan tentang bekerjanya sesuatu atau terjadinya suatu peristiwa. 2. 3. 4. Urutan fungsional Urutan analisis Analisis perbandingan.

D. Contoh Teks/Paragraf Eksposisi

Wacana 1 YANG KEDUA BAGI AMERICAN AIRLINES

Jatuhnya pesawat berkapasitas 266 penumpang airbus A300-600 merupakan peristiwa kedua bagi American Airlines beberapa detik lepas landas dari bandar udara internasional OHare Chicago, tiba-tiba mesin kiri lepas dari dudukannya. Pilot tidak bisa mengendalikan pesawat akibat keseimbangan pesawat mendadak berubah dengan jatuhnya mesin berbobot sekitar 5 ton. Pesawat mendarat dan menghujam tempat parkir kendaraan 31 detik kemudian dan 271 penumpang plus awak tewas seketika. Kecelakaan lain menyangkut mesin copot dialami oleh pesawat kargo El-Al milik flag carier Israel, 4 Oktober 1992. Mesin nomor empat atau yang paling ujung pada sayap kanan, tiba-tiba lepas akibat dua fuse-pin (baut kedudukan mesin) lepas. Disusul kemudian oleh mesin nomor tiga. Mendadak kehilangan dua mesin, pilot tidak dapat mengendalikan pesawat dan menabrak gedung bertingkat di Amsterdam, Belanda. Empat awak tewas berikut 47 penghuni flat yang ditabrak.

Wacana 2 MENGENAL PENYAKIT FLU BURUNG

Flu burung adalah suatu penyakit menular yang

disebabkan oleh virus

inluenza yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Nama lain dari penyakit ini antara lain avian inluenza. Adapun definisi dari berbagai kasusnya adalah sebagai berikut. 1. Kasus Suspect Kasus suspect adalah kasus seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam (temperatur 38C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau beringus serta dengan salah satu keadaan. Hal ini terjadi biasanya karena seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit flu

burung. Kemudian, orang tersebut kontak dengan virus lu burung yang dalam masa penularan. Hal lainnya jika orang yang bekerja pada suatu laboratorium dan sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung. 2. Kasus Probable Kasus probable adalah kasus suspect disertai salah satu keadaan bukti

laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus inluenza A (H5N1). Misalnya, test HI yang menggunakan antigen H5N1 dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonial gagal pernapasan atau meninggal dan terbukti tidak adanya penyebab lain. 3. Kasus Kompermasi Kasus kompermasi adalah kasus suspect atau probable didukung oleh salah satu hasil pemeriksaan laboratorium. Dalam hal ini, kultur virus inluenza H5N1 positif PCR inluenza (H5) positif. Selain itu, terjadi peningkatan titer antibody H5 sebesar empat kali. Selanjutnya, gejala klinis yang ditemui seperti gejala flu pada umumnya, yaitu; demam, sakit tenggorokan, batuk, beringus, nyeri otot, sakit kepala,dan lemas. Dalam waktu singkat, penyakit ini dapat menjadi lebih berat berupa peradangan di paru-paru (pneumonia). Apabila tidak dilakukan tatalaksana dengan baik, dapat menyebabkan kematian. Etiologi (penyebab penyakit) lu burung adalah virus inluenza. Adapun sifat virus ini, yaitu dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22C dan lebih dari 30 hari pada 0C. Adapun di dalam tinja unggas dan dalam tubuh unggas yang sakit dapat bertahan lebih lama, tetapi mati pada pemanasan 60C selama 30 menit. Virus penyebab lu burung dikenal beberapa tipe virus inluenza, yaitu; tipe A, tipe B dan tipe C. Virus inluenza tipe A terdiri atas beberapa turunan (strain), yaitu: H1N 1, H3N2, H5N1, H7N7, H9N2, dan lain-lain. Saat ini, penyebab lu burung adalah Highly Pothogenic Avian Inluenza Virus strain H5N1 (H=hemagglutinin; N= neuraminidase). Hasil studi yang ada menunjukkan bahwa unggas yang sakit mengeluarkan virus inluenza A (H5N1) dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus Inluenza A (H5N1)

merupakan penyebab wabah lu burung pada unggas. Secara umum, virus lu burung tidak menyerang manusia, namun beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia. Masa inkubasi virus inluenza bervariasi antara 17 hari. Penularan Flu burung (H5N1) pada unggas terjadi secara cepat dengan kematian tinggi. Penyebaran penyakit ini terjadi di antara populasi unggas satu peternakan, bahkan, dapat menyebar dari satu pertenakan ke peternakan daerah lain. Adapun penularan penyakit ini kepada manusia adalah melalui udara yang tercemar virus tersebut, baik yang berasal dari tinja atau sekreta unggas terserang flu burung. Orang yang memiliki resiko besar untuk terserang lu burung (H5N1) ini adalah pekerja peternakan unggas, penjual, dan penjamah unggas. Hal lain, belum ada bukti terjadi penularan dari manusia ke manusia. Selain itu, belum ada bukti adanya penularan pada manusia melalui daging unggas yang dikonsumsi. Upaya pencegahan penularan dilakukan dengan cara menghindari bahan yang terkontaminasi tinja dan sekret unggas, dengan tindakan sebagai berikut. Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas harus menggunakan pelindung (masker atau kacamata renang). Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik (ditanam/dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang di sekitarnya. Alat-alat yang dipergunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan. - Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan. Mengonsumsi daging ayam yang telah dimasak pada suhu 80 C selama menit. Dalam hal ini, telur unggas perlu dipanaskan pada suhu 64 C selama 5 menit. - Melaksanakan kebersihan lingkungan. - Menjaga kebersihan diri.

BAB III KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa teks/paragraf eksposisi adalah teks yang bertujuan untuk menyajikan informasi. Teks eksposisi dirancang berdasarkan pengamatan, penelitian dan imajinasi. Dalam menulis teks eksposisi, kita dianjurkan untuk memilih topik yang menarik agar pembaca menjadi tertarik untuk membaca teks/karangan yang kita tulis. Selain itu, kita juga dianjurkan untuk membuat kerangka karangan agar mempermudah

pengembangan paragraf.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Somad, Adi. 2007. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X SMA/MA.----: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Suharti, dkk. 2009. Efektif dan Aplikatif Untuk Berbahasa Indonesia 2 untuk Tingkat Semenjana (Kelas X) Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Setia Purna Invest. Utami, Sri, dkk. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Galaxy Puspa Mega.

You might also like