You are on page 1of 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM I

JARINGAN TUMBUHAN

OLEH

NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN

: DARWIN AZIS : 0810104060 : VII (TUJUH) : SAPTO WIBOWO

LABORATORIUM ZOOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2010

ABSTRAK

Praktikum yang berjudul Mengenal jaringan tumbuhan ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 02 September 2010, pukul 13.00-15.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya. Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui mengamati bentuk-bentuk dan mengenali bagian-bagian penyusun jaringan pada tumbuhan. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop sedangakan bahan yang digunakan adalah penampang melintang Zea mays (sediaan awetan) dan penampang melintang Arachis Hypogea (sediaan awetan). Adapun hasil yang didapatkan adalah berupa gambar bagian-bagian sel tumbuhan.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, Struktur dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi jaringan disebut histologi. Sering kali di jumpai adanya sekelompok sel yang secara kesatuan (unit) tempat seperti jaringan tetapi sebenarnya bukan terdiri dari jaringkan melaikankan koloni sel. secara garis besar jaringan tumbuhan dapat dibedakan atas dua jaringan. Jaringan muda (jaringan meristem) dan jaringan dewasa (Campbell 2002: 213). Sel-sel hidup akan bertambah besar, sementara berlangsung pada penebalanpenebalan yang merupakan lapisan-lapisan, dan lapisan tersebut pada akhirnya akan membentuk yang tetap pada sel-sel tersebut. Sel-sel yang telah memiliki bentuk tetap sudah tentu akan melakukan fungsinya yang tetap pula, dan dengan demikian terbentuk jaringan. Noktah mempunyai peranan penting sewaktu terjadinya penebalan-penebalan, karena bagian ini tidak menebal sehingga merupakan celah diantara lapisan-lapisan yang menebal. Noktah inilah yang melangsungkan pertukaran atau peredaran zat dari suatu sel ke sel lainnya (Kimball 1994: 113). Morfologi tumbuhan yaitu ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik mengenai akar, batang dan daun.pada umumnya tumbuhan terdiri atas bagianbagian tertentu misalnya akar,batang,dan daun setiap bagian-bagian tersebut memiliki jaringan masing-masing di mana setiap bagianya membentuk satu fungsi jaringan (Campbell 2005: 173). Bagi terselenggarakannya pengangkutan zat-zat melalui celah tersebut, tentunya diperlukan hubungan protoplas dari sel yang satu ke sel yang lainnya, mengingat adanya protoplas yang menembus celah-selah tersebut yaitu yang disebut plasmodesma. Kenyataannya plasmodesma ini demikian penting peranannya, karena plasmodesma inilah yang dapat menyelenggarakan pengangkutan zat-zat di samping melakukan rangsangan-rangsangan dalam penyelenggaraan tersebut dari sel-satu ke sel lainnya (Kimball 1994: 113). Tumbuhan berpembuluh atau trakeofit termasuk kedalam kingdom plantae yang terbuka (angiospermae dan gymnospermae). Angiospermae dan

Gymnospermae disebut juga spermatophyte,karena alat reproduksinya berupa biji.Angiospermae mewakili golongan tumbuhan yang paling terakhir dalam perkembangan evolusinya. Selain itu angiospermae merupakan bagian utama vegetasi alami dan vegetasi budidaya di dunia (Anonim 2010: 30). Seringkali dijumpai adanya sekelompok yang secara satu kesatuan(unit) tampak seperti jaringan,tetapi sebenarnya bukan jaringan melainkan koloni sel. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur,dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi. Secara garis besar jaringan tumbuhan dibedakan atas jaringan meristem dan jaringan dewasa (Kimball 1994: 113). Seperti halnya makhluk hidup lainnya struktur dasar unit fungsional pada tumbuhan adalah sel.Dalam melakukan fungsinya,sel pada tumbuhan terspesialisasi melalui proses deferensiasi menjadi berbagai jenis sel. Sel-sel suatu jaringan tumbuhan dapat tersusun oleh sel-sel yang sejenis atau biasanya disebut jaringan sederhana. Beberapa jaringan lain disusun oleh beberapa jenis sel yang disebut jaringan kompleks. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas epidermis, kolenkim, sklerenkim, porenkim, xylem, floem, dan meristem (Anonim 2009: 2). Epidermis merupakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan yang paling luar, Umunya terdiri atas selapis sel dan berfungsi melindungi bagian dalam organ tumbuhan. Selain itu jaringan epidermis juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air, penyerapan air, penyimpanan air atau sebagai kelenjar bentukbentuk sel-sel epidermis tidak teratur tanpa ruang anatar sel dan bentuk vakuolanya besar. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel. Jaringan epidermis umumnya tidak berklorofil, kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar stomata. (Campbell 2002: 214).

1.2. Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan untuk untuk mengetahui struktur suatu bentuk dari macam-macam jaringan tumbuhan dan mengenali bagian-bagian dari jaringan tumbuhan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan adalah kumpulan yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.cabang biologi yang mengkaji khusus tentang jaringan disebut histology.telah kita ketahui bahwa hewan tidak memiliki akar dan membuat makanan dengan fotosintesis seperti tumbuhan.hewan mampu mengerakan semua bagian tubuh mereka,sedangkan tumbuhan tidak. hewan lebih cepat bereaksi dengan lingkungan mereka dan berinteraksi dengan makhluh hidup lainya.meskipun demikian hewan juga memiliki sel, seperti teori yang di ungkapkan oleh pakar anatomi hewan Theodore Schwann(1802-1882),bahwa setiap tubuh hewan tersusun atas sel.sel hewan akan menyusun organ tubuh.seluruh organ akan bergabung membentuk sistem organ tubuh (Rogers 2000: 58). Jaringan adalah sekelompok sel, struktur, dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi. Seringkali sampai adanya kelompok sel yang secara kesatuan (unit) tampak seperti jaringan, tetapi sebenarnya. Bukan jaringan melainkan koloni sel, misalnya seperti terdapat pada ganggang sprinnga sp.dan volvox sp (Kimbal 2006: 27). Jaringan meristem adalah jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat embrional,jaringan ini hanya terdapat pada bagian-bagian ter5tentu saja dari tubuh tumbuhan.contohnya pada ujung akar, Dan ujung batang. Ciri khas jaringan meristem yaitu sel-selnya berdidnding tipis, Bentuk dan ukuranya sama, Relative kaya protoplasma, Isi selnya tidak mengandung Kristal dan cadangan makanan serta umumnya memiliki rongga sel yang sangat kecil berdasarkan asalnya jaringan meristem di bedakan menjadi dua, yaitu meristem primer dan meristem sekunder (Anonim 2010: 32). Epidermis merupakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan yang paling luar, Umunya terdiri atas selapis sel dan berfungsi melindungi bagian dalam organ tumbuhan. Selain itu jaringan epidermis juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air,penyerapan air, penyimpanan air atau sebagai kelenjar bentuk-bentuk sel-sel epidermis tidak teratur tanpa ruang anatar sel dan bentuk vakuolanya besar (Campbell 2002: 214).

Sel-sel penyusun jaringan xilem berdinding tebal dan keras. Xilem dan floem dibentuk oleh prokambium ujung akar dan ujung batang. kemudian mengalami diferensiasi menjadi prokambium ujung akar dan ujung batang kemudian mengalami difirensiasi menjadi proto xilem dari setelah dewasa membentuk metaxilem dan metafloem.xilem dan floem merupakan jaringan yang sangat komplek yang terdiri atas unsur trakea, serabut xilem, dan parenkim kayu (Anonim 2010: 17). Meristem sekunder yaitu meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang telah manggadakan diferensiasi. Misalnya kambium, dan Kambium gabus yang telah menggadakan yang telah terjadi dari parenkim atau jaringan dasar dan kolenkim kambium pada akar dan batang tumbuhan dikotil terdapat didalam berkas pembuluh angkut disebut Kamkum Vaskuler. Disamping itu ada pula cambium yang terdapat diantara dua berkat pembuluh pengangkutan, disebut cambium

intervaskuler. Kambium akan mengghasilkan jaringan pegangkutan sedangkan Kambium Gabus akan menghasilkan Gabus. Pertumbuhan yang diakibatkan oleh aktifitas oleh aktivitas meristem Pertumbuhan ini menyebabkan sekunder sebut pertumbuhan sekunder. bertambah besar

tumbuh-tumbuhan

(Rogers 2000: 27). Titik tumbuh opikal ini yang menyebabkan tumbuhan mampu menggadakan pertumbuhan memanjang sedangkan meristem sekunder berfungsi sebagai jaringan dewasa, kemudian dapat melakukan aktivitas meristem lagi misalnya kambium terdapat pada semua tumbuhan dikotil (Campbell 2000: 125). jaringan dewasa merupakan jaringan yang telah mengalami difirensiasi.pada umumnya jaringan dewasa tidak membelah lagi,bentuknya pun relatif permanen, rongga selnya besar, dan selnya pun telah mengalami penebalan berdasaarkan bentuk maupun fungsinya. jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu sebagai berikut jaringan epidermis, farenkim, skelerenkim, floem dan xylem (Anonim 2010: 34). Sedangkan menurut kimball, jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi rongga (Dalam) atau suatu permukaan bebas (luar). Melihat dari strukturnya, biasanya jaringan epitel membentuk suatu lapisan dengan sel-sel yang rapat dengan zat antar sel yang sedikit. sel-sel epitel biasanya melekat pada membran bassalis,

suatu lapisan yang memisahkan dengan jaringan yang di bawahnya. berdasarkan bentuk sel dan dan banyaknya lapisan sel yang menyusun maka jaringan epitel dapat di bedakan atas epitel berlapis tunggal pipih, epitel berlapis tunggal silindris, epitel berlapis tunggal kubus, epitel berlapis bnayak semu silindris selain itu berupa sel beberapa sel epitel dapat juga mengalami modifikasi dan berfungsi sebagai kelenjar (glanula) atau berfungsi sensoris atau dapat pula untuk menyerap makanan (Kimball 1994: 67). Jaringan pengangkut (Transportasi) terdiri dari pembuluh trakeid, yaitu selnya mati, Dindingnya lignisi dan melintang yang berfungsi membaur. persatuan antara trakeid dan trakea dan persatuan antara xilem dan floem akan membentuk ikatan yang bisa disebut dengan ikatan pembuluh. Proses pengakutan pada tumbuhan di antaranya sebagai berikut : pengambilan zat-zat tumbuhan dari lingkungan untuk kelangsungan hidupnya tumbuhan memerlukan beberapa zat-zat yang diperlukan tumbuhan yang di ambil melalui daun yang bermanfaat baginya. Bagi tumbuhan tingkat rendah, mengambil zat-zat dapat dilakukan oleh permukaan tumbuhnya (Anonim 2010: 1). Jaringan adalah tiap-tiap kumpulan dari protoplas yang mempunyai dinding atau merupakan suatu kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama. Pada tumbuhan yang uniselullar atau terdiri dari satu sel tentunya tidak memiliki jaringan. Demikian pula tumbuh-tumbuhan yang rendah tingkat pertumbuhannya belum mempunyai jaringan, Jaringan umumnya terdapat pada tumbuh-tumbuhan tinggi tingkat perkembangannya. Semakin tinggi tingkat perkembangannya, semakin jelas pula adanya diferensiasi yang membentuk alat-alat tumbuhan yang berlainan. Dan dalam pengertian tentang kumpulan sel itu jangan keliru dalam menafsirkannya, janganlah suatu tumbuhan yang banyak mempunyai sel selalu ditafsirkan sebagai jaringan (Rogers 2000: 59). Jaringan parenkim adalah jaringan yang selnya berdinding selulosa tipis yang berfungsi sebagai pengisi bagian tubuh tumbuhan. Ciri-ciri khas jaringan ini adalah sel-selnya berukuran besar, berdinding tipis dan susunannya renggang sehingga banyak ruang antar sel dan vakuolanya besar. Jaringan ini terletak Pada korteks dan empulur batang dan akar, pada buah, serta di antara Xilem dan floem (Anonim 2010: 2).

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan tempat Praktikum ini dilaksankan pada hari Kamis tanggal 30 September 2010 pukul 13.00 WIB sampai selasai di laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.

3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Mikroskop, Sedangkan bahan yang digunakan adalah Arachis hypogeal (sediaan awetan) dan Zea mays (sediaan awetan).

3.3. Cara Kerja Disediakan awetan dari Arachis hypogeal dan Zea mays.Amati struktur dan bentuk jaringan dan bagian-bagian di bawah mikroskop. Selanjutnya di gambar hasil yang di dapat dari pengamatan dalam bentuk gambar dan bagian-bagianya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL Zea mays Klasifikasi : Divisi : Plantae Fillium : Spermatophyta Kelas : Monocotyledonae Ordo : Poalaes

Family : Poaceae Genus : Zea Spesies: Zea mays Namaumum: Jagung

Keterangan : 1.Floem 2.Xilem 3.Empelur 4.Parenkim 5.Epidermis

Ujung akar zea mays Klasifikasi : Kingdom :Plantae Divisi :Spermatophyte Class :monocotyledonae Ordo :poalaes

Family :poaceae Genus :zea Spesies:zea mays Namaumum:jagung

Keterangan : 1. Epidermis 2. Xylem 3. Floem 4. Endodermis 5. Pansikel 6. Korteks 7. Bulu akar

4.2. Pembahasan Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diperoleh hasil berupa gambar penampang akar, batang, dan daun pada tumbuhan monokotil (Zea mays) dan pada tumbuhan dikotil (Arachis hypogea). Menurut Anonim (2010: 1). Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jadi, jaringan hampir dimiliki oleh makhluk hidup bersel banyak (multisluler). Setiap makhluk hidup berasal dari perkembangbiakan secara kawin (generatif) ataupun secara tak kawin (vegetatif) pada perkembangbiakan secara kawin terjadi percampuran antara sel ovum dan sperma membentuk satu sel zigot. Zigot membelah terus-menerus sehingga terbentuk embrio, dan embrio berkembang menjadi individu baru. Sel zigot membelah berkali-kali, mula-mula membentuk sel yang seragam (blastula). Menurut Kimball (1994: 113). Berdasarkan sifatnya jaringan tumbuhan dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan merestematik dan jaringan permanen. Jaringan merestematik (jaringan embrional) terdiri dari kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan jaringan yang lain. Contoh jaringan meristematik adalah jaringan meristem pada pucuk batang dan akar serta jaringan cambium. Jaringan meristem pada ujung batang dan akar mengakibatkan tumbuhan bertambah tinggi. Jaringan kambium menghasilkan jaringan pembuluh kayu dan pembuluh tapis yang menyebabkan tumbuhan bertambah besar. Pada penampang melintang batang Zea mays terlihat danya berkas pembuluh yang tersebar pada penampang melintang batang Zea mays, Menurut Anonim (2010: 3). Berkas pembuluh xilem dan floem. letaknya saling berdekatan pada batang Zea mays terdapat epidermis dan apabila di perhatikan lebih jelas lagi akan terdapat inti sel.pada Zea mays terdapat lapisan endodermis yaitu selapis sel yang berfungsi untuk mengatur masuknya air ke dalam pembuluh Menurut Rogers (2002: 19). Hasil pembelahan jaringan meristematik disebut jaringan permanen, karena tidak mengalami diferensiasi lagi. Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan permanen dibedakan menjadi jaringan penutup atau pelindung, yaitu epidermis dan jaringan gabus, Jaringan pengisi, yaitu parenkima., jaringan penguat, yaitu kolenkima dan sklerenkima, jaringan pengangkut, yaitu xylem dan floem. Sedangkan Jaringan pelindung terdiri dari

epidermis dan jaringan gabus. Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar. Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat. Menurut Anonim (2010: 2). Jaringan Xilem terdapat pada bagian kayu tanaman . fungsinya menyalurkan air dari akar menuju bagian atas tanaman. Xilem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut, Unsur trakeal terdiri dari trakea yang selselnya berbentuk tabung dan trakeid yang sel-selnya lancip panjang, dinding selnya berlubang-lubang, Serabut Xilem yang terdiri dari sel-sel panjang dan ujungnya meruncing, Parenkim kayu yang berisi berbagai zat seperti cadangan makanan, tannin dan Kristal Menurut Campbell (2000: 75). Daun Zea mays secara morfologi berbentuk memanjang begitu pula dengan tulang daunya.hal ini menandakan bahwa Zea mays termasuk tanaman monokotil. Perkembangan jagung dapat secara generative kayu adanya bungan jantan dan bunga betina. setiap preparet yang dilihat dengan menggunakan pembesaran yang berbeda-bedaakan kita lihat perbedaan di dalam pembesarany.dari hasil pengamatan mengenai jaringan penyusun pada batang, daun dan akar tumbuhan Zea mays ternyata setiap jaringan mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda Pada penampang melintang akar Arachis hypogea terdapat lapisan endodermis. Tumbuhan ini habitatnya di daerah yang lembab dan basa,terdapat lapisan epidermis yang berfungsi mengatur kegiatan keluar masuknya bahan makanan dan melindungi sel yang terdapat di dalamnya. floem berfungsi sebgai pengakut hasil asimilasi dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan dan xylem berfungsi sebagai pengakut air dan zat hara dari tanah ke seluruh tubuh tumbuhan. Menurut Anonim (2010: 19). Seperti halnya makhluk hidup lainnya struktur dasar unit fungsional pada tumbuhan adalah sel. Dalam melakukan fungsinya, sel pada tumbuhan terspesialisasi melalui proses deferensiasi menjadi berbagai jenis sel. Sel-sel suatu jaringan tumbuhan dapat tersusun oleh sel-sel yang sejenis atau biasanya disebut jaringan sederhana. Beberapa jaringan lain disusun oleh beberapa jenis sel yang disebut jaringan kompleks. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas epidermis, Kolenkim, Sklerenkim, Parenkim, xylem, floem, dan meristem.

BAB V KESIMPULAN

Dari praktikum ini dapat ditarik kesimpluan sebagai berikut : 1. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi. 2. Jaringan adalah sekelmpok sel yang mempunyai asal, Struktur dan fungsi yang sama. 3. Jaringan dewasa terdiri dari epidermis, Farenkim, Sklerenkim, Xilem dan Floem. 4. Setiap jaringan mempunyai funsi dan perananya masing-masing. 5. Tumbuhan terbagi menjadi dua jenis yaitu tumbuhan di kotil dan monokotil.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. akar.partikel.http:// id.wikipedia org/wiki/akar. Diakses pada tanggal 29 September 2010. Anonim. 2010. morfologi tumbuhan.http:// id.wikipedia org/wiki/morfologi tumbuhan reduksi seksual. Diakses pada tanggal 29 September 2010. Cambell,N.A. 2002.Biologi Jakarta 4. Erlangga : V + 214 hlm. Rogers, K. 2000. Kamus Biologi Bergambar. Erlangga. Jakarta : v + 126 hlm. Kimball. 1994. Biologi. Erlangga. Jakarta : v + 320 hlm.

You might also like