You are on page 1of 15

Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Mts.

BAB IV KEGIATAN BELAJAR 3 PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK KALAM ( BERBICARA)

A. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan penyusunan instrumen penilaian aspek kalam (berbicara)

B. Materi Pokok 1. Konsep Kegiatan Kalam (berbicara) 2. Aspek yang dinilai dalam Kalam (berbicara) 3. Memetakan SK dan KD Untuk Menentukan Jenis Penilaian 4. Menyusun Instrumen Tes Untuk Penilaian Aspek Kalam (berbicara)

C. Uraian Materi 1. Kegiatan Berbicara Berbicara adalah kegiatan mengungkapkan pikiran melalui lisan kepada orang lain atau audiens. Keterampilan ini membutuhkan penguasaan berbahasa aktif agar dengan mudah mengkonstruksi pengetahuan bahasa untuk dapat digunakan mengkomunikasikan ide kepada orang lain. Tidak mudah bagi seseorang melakukan kegiatan berbicara ini karena membutuhkan spontanitas dalam mengeluarkan ide sekaligus menggunakan bahasa asing. Ini dapat dilakukan apabila memiliki keterampilan yang baik dan latihan yang cukup lama. Berbicara merupakan keterampilan yang sangat komplek yang mempersyaratkan penggunaan berbagai ketarampilan secara simultan. Kemampuan tersebut meliputi, a. Pelafalan (mencakup ciri-ciri segmentalPusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

60

Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Mts.

vokal dan konsonal serta pola tekanan dan intonasi, b. Tata bahasa, c. Kosa kata, d. Kelancaran, dan d. Pemahaman ( kemampuan merespon terhadap suatu ujaran secara baik). Tujuan tes kemampuan berbicara adalah mengukur kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa Arab sebagai alat komunikasi lisan. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan mengkomunikasikan ide, perasaan, gagasan , pikiran dan kemampuan memahami ujaran mitra tutur. Lebih ideal lagi apabila kemampuan berbicara tersebut diletakkan dalam konteks sosio-kultural. Artinya, siswa bukan saja mampu mengkomunikasi gagasan, ide, perasaan melainkan juga mampu melakukan komunikasi secara pragmatik dengan memperhatikan ide budaya dan sosial yang berlaku dalam masyarakat. Untuk mengukur kemampuan siswa berbicara, dari banyak cara yang yang dikembangkan oleh guru sesuai dengan tingkat siswa, yaitu yang paling dasar san sederhana sampai pada bentuk tes yang komplek dan sulit. 2. Aspek yang dinilai dalam Berbicara a. Bercerita Singkat Bercerita singkat dapat dilakukan dengan menceritakan kejadian yang baru saja dialami, disaksikan, di dengar atau hal-hal yang ingin dilalukan. Misalnya : 1) Ceritakanlah kegiatanmu sehari-hari di rumah sepulang dari sekolah! 2) Ketika anda berangkat dari rumah ke sekolah apa yang anda lihat dan rasakan! 3) Apakah tadi anda menonton televisi? Ceritakan apa yang ada saksikan! 4) Apakah anda menonton anda menceritakannya?
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

pertandingan bola kemarin? Dapatkah

61

Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Mts.

5) Apa rencana kegiatan anda pada liburan nanti? Coba ceritakan! b. Rangsangan Konteks Komunikasi Rangsangan konteks komunikasi dapat dibuat melalui bentuk penggalian opini terhadap suatu konteks, mulai dari konteks yang sederhana yang membutuhkan sedikit penggunaan kosa kata sampai pada konteks yang lebih luas yang membutuhkan penguasaan kosa kata yang banyak. Rangsangan konteks sederhana misalnya:


Rangsangan konteks yang membutuhkan penggunaan kosa kata yang banyak misalnya:


Rangsangan konteks tersebut dapat juga di perluas sesuai dengan kedalaman tes yang dibutuhkan. Misalnya apabila hendak menguji penguasaan siswa terhadap profesi, diberikan rangsangan pada kegiatan apa saja yang dilakukan profesi tersebut, bagaimana supaya dapat trampil dalam profesi yang dimaksud. Contoh:

:
c. Menceritakan kembali
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

62

Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Mts.

Kegiatan menceritakan kembali sebagai salah satu bentuk tes kemampuan berbicara. Cara melakukannya, guru memperdengarkan wacana baik secara langsung, maupun melalui bantuan tape recorder. Setelah itu siswa diminta menceritakan kembali wacana yang diperdengarkan dengan bahasa sendiri. Misalnya diperdengarkan wacana sebagai berikut:

! 04 )( .
.

:
)

185 : ( (! : ) .( : ) (! : )
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

63

Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Mts.

. ( : ) :

!:
d. Berbicara bebas Yang dimaksud dengan berbicara bebas disini adalah suatu kegiatan tes kemampuan berbicara yang menuntut siswa menceritakan topik-topik tertentu secara bebas. Topik-topik itu dapat disiapkan oleh guru disesuaikan dengan tema pembelajaran dan tingkat kemampuan siswa, misalnya di sekolah, Misalnya: tentang ketersediaan sarana umum rumah tinggal siswa, anggota keluarga mereka.

!
Sesudah para siswa selesai melihat dan memperhatikan tentang sarana umum dilingkungan sekolah, masing-masing siswa diminta untuk menceritakannya menurut pendapatnya sendiri.

! ,
Bercerita bebas dapat dimodifikasi dalam bentuk: 1) Wawancara
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

64

Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Mts.

Wawancara merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara siswa dalam bahasa Arab. Dalam kegiatan wawancara seorang guru yang ingin menguji siswa seyogianya menciptakan susana yang rileks dan tenang, dan tidak terkesan diinterogasi. Kondisi ini dibutuhkan agar siswa yang hendak diuji tidak merasa tertekan sehingga dia dapat mengeluarkan keterampilannya secara alamiah. Kondisi tertekan dapat menyebabkan siswa gugup menjawab pertanyaan-pertanyaan sehingga tes tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Materi yang diwawancarakan disesuaikan dengan tema pembelajaran dan tingkat kemampuan siswa dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan singkat. 2) Pidato Pidato dapat dijadikan alat mengukur kemampuan berbicara siswa. Desain pembelajarannya dapat dilakukan dengan meminta siswa untuk mempersiapkan teks pidato tentang tema tertentu misalnya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Nuzul Quran, Shaum dsb. Dapat juga dalam bentuk simulasi dan drama, dimana dalam cerita tersebut siswa diminta untuk berpidato. Untuk mengukur kedalaman dari pengukuran keterampilan yang diinginkan, guru dapat menyesuaikan dengan tuntutan kurikulum dan tema-tema yang terdapat di dalamnya. 3) Diskusi Diskusi selain sebagai alat mengukur berbicara dapat juga dijadikan alat mengukur keterampilan siswa dalam berargumentasi.

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

65

Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Mts.

Dalam diskusi ini siswa diminta mengemukakan pendapat dan mempertahankannnya secara kritis dan logis. Agar diskusi ini dapat dijadikan sebagai alat mengukur keterampilan berbicara, maka perlu difokuskan pada aspek-aspek apa saja yang akan diujikan, misalnya aspek kelancaran berbicara, kebenaran menggunakan bahasa, keberanian dan keruntutan cara berpikir. e. Berbicara dengan Rangsangan Gambar Gambar, peta dan diagram dapat digunakan mengukur kemampuan berbicara. Untuk menguji keterampilan siswa dalam berbicara, guru dapat menyediakan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Gambar-gambar yang dimaksud dapat berupa satu gambar yang menceritakan satu kegiatan, siswa diminta menceritakannya dalam bentuk kalimat. Tahap berikutnya gambar berseri yang diberi nomor urut, antara satu gambar dengan lainnya mempunyai keterkaitan. Untuk mengukur kemampuan berbicara melalui gambar, guru dapat meminta siswa menceritakan kronologis gambar tesebut. Tahap awal siswa diminta menceritakan fakta (objek) yang terdapat dalam gambar, kemudian guru mengajukan pertanyaan tentang berbagai fakta yang terdapat dalam gambar tersebut. Tahap selanjutnya, siswa diminta menceritakan keseluruhan peristiwa yang terdapat dalam gambar berseri tersebut.

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

66

Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Mts.

Contoh:

Gambar : 1

Gambar: 2

f. Membuat khulashah/ringkasan Membuat khulasoh dapat dilakukan dengan meminta siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari, apakah dari materi yang telah diajarkan, kesimpulan dari teks yang didengar atau yang dibaca. Misalnya, guru telah selesai menjelaskan tentang Mubtada dan Khabar, kemudian siswa diminta untuk menyimpulkannya dan menceritakan kesimpulannya secara lisan. 3. Memetakan SK dan KD Untuk Menentukan Jenis Penilaian
Aspek Berbicara

MTs. Kelas VII


Intrumen Penilaian Non Tes Tes

SK 2. Berbicara Mengungkapkan 2.1

KD Melakukan dialog sederhana tentang -

67

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Mts.

pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang perkenalan dan lingkungan madrasah 2. Berbicara

2.1

Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat sederhana tentang: -

2.1 Melakukan dialog sederhana tentang

Mengungkapkan - pikiran, perasaan dan pengalaman secara 2.2 Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat sederhana tentang: lisan dalam bentuk - paparan atau dialog sederhana tentang lingkungan rumah, keluarga dan alamat tempat tinggal

Kls VIII Instrumen Penilaian Non Tes Tes

SK 2. Berbicara

KD 2.1 Melakukan dialog sederhana tentang

Mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan dalam bentuk paparan 2.3 Menyampaikan informasi secara lisan atau dialog dalam kalimat sederhana tentang: sederhana tentang jam/pukul berapa, kegiatan di madrasah dan kegiatan di rumah

Kelas IX Aspek Berbicara


Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

68

Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Mts.

SK 1. Menyimak

KD 1.1 Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran (kata, frase atau kalimat) tentang:

Instrumen Penilaian Tes Non Tes

Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam bentuk 1.2 Menemukan informasi dari wacana lisan sederhana tentang : paparan atau dialog sederhana tentang berwisata 1.3 Merespon gagasan yang terdapat pada wacana lisan atau dialog sederhana tentang:

2. Berbicara

2.1. Melakukan dialog sederhana tentang :

Mengungkapka n pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan 2.2 Menyampaikan informasi secara lisan dalam dalam bentuk kalimat sederhana tentang: paparan atau dialog sederhana tentang berwisata

4. Menyusun Instrumen Tes Untuk Penilaian Aspek Berbicara/Kalam a. Tes lisan


69

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Mts.

1) Wawancara No SK 2. Berbicara Mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang upacara-upacara keagamaan KD 1.3 Merespon gagasan yang terdapat pada wacana lisan atau dialog sederhana tentang:

Kls Materi /S mt IX/ 1

Indikato Bentu r Soal k Soal Mengun gkapkan gagasa tentang hari besar Islam Lisan (terstr uktur)

No. Soal

1. 2. 3. 4. . 5.
b. No Tes perbuatan (unjuk kerja) SK 2. Berbicara Mengungkapk an pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan dalam bentuk KD 1.3 Merespon gagasan yang terdapat pada wacana lisan atau Kls Materi /S mt IX/ 1 Indikato r Soal Mengun gkapkan gagasa tentang hari besar Islam Bent No. uk Soa Soal l Perf 45 orma nce

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

70

Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Mts.

paparan atau dialog sederhana tentang upacaraupacara keagamaan

dialog sederhana tentang:


Soal: Ceritakanlah bagaimana pendapatmu tentang hikmah dari salah satu kegiatan peringatan hari besar Islam !

Penilaian Keterampilan Pidato Nama : .......................... No 1 2 3 4 5 6 7 Berdiri tegak Memandang ke arah hadirin Pronounciation baik Sistematika baik Mimik baik Intonasi baik Penyampaian gagasan jelas Deskripsi Kelas: ............................ Ya Tidak

Skor yang dicapai


Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

71

Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Mts.

Skor maksimum

D. Rangkuman Berbicara adalah kegiatan mengungkapkan pikiran secara lisan kepada orang lain atau audiens. Berbicara merupakan kegiatan produktif dalam berbicara seseorang harus tes berbicara mengkonstruksi bahasa agar dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi adalah untuk mengukur siswa dalam menggunakan bahasa Arab sebagai alat ketermpilan berbicara dapat dilakukan dialami, berbahasa karena dalam pengetahuan kemampuan dengan orang lain. Tujuan komunikasi. Untuk mengukur

melalui; a. Bercerita singkat, yakni menceritakan hal-hal yang

dilihat, dan yang akan dilaksanakan, b.rangsangan konteks, yakni dengan mengemukakan keadaan kemudian siswa menceritakan opininya terhadap keadaan tersebut, c. Menceritakan kembali teks yang dibaca atau didengar, d. Bercerita bebas, hal dapat dilakukan dengan wawancara, pidato dan diskusi, e. Berbicara dengan rangsangan gambar dan, f. Membuat khulasah atau ringkasan. Adapun instrumen yang dapat digunakan dalam menguji keterampilan berbicara adalah tes dan non tes.

E. Latihan/Tugas 1. 2. 3. 4. Buatlah skenario wawancara dengan temanmu dalam kelompok kemudian tentukan topik yang akan diwawancarakan. Tentukan siapa yang menjadi pewancara , nara sumber dan pengamat. Buatlah instrumen untuk menilai kegiatan wawancara tersebut! Diskusikan hasilnya !

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

72

Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Mts.

F. Tes Mandiri A. Pilihlan jawaban yang dianggap benar di bawah ini ! 1. Keterampilan berbicara adalah .... a. Mengungkapkan ide kepada orang lain agar mereka dapat memahami. b. Menceritakan pokok-pokok pikiran kepada audiens . c. Kemampuan mengungkapkan pikiran kepada orang melalui lisan. d. Kemampuan meyakinkan orang lain atas kebenaran suatu pemikiran. 2. Mengukur keterampilan berbicara dengan cara bercerita singkat dapat dilakukan dengan .... a. b. c. d. 3. Menceritakan pengalaman-pengalaman siswa yang telah lalu. Menghubungkan pengalamannya dengan pengetahuan bahasanya. Menceritakan kejadian yang baaru saja dialami, disaksikan, didengan atau ingin dilakukan. Menceritakan peristiwa menurut kronologis kejadiannya.

Yang dimaksud dengan rangsangan konteks komunikasi adalah .... a. b. c. d. Berbicara menurut situasi aktual. Memilih isu-isu aktual sebagai bahan pembelajaran. Memberikan konteks kepada siswa kemudian dirangsang mengajukan opininya. Merangsang siswa dengan peristiwa-peristiwa agar mereka lebih mudah faham. untuk

4.

Menceritakan kembali dapat dijadikan sebagai cara menguji keterampilan berbicara siswa, hal ini dapat dilakukan dengan .... a. Meminta siswa mengutarakan isi teks sebelum dipelajari. b. Meminta siswa memilih pokok-pokok pikiran dalam teks. c. Memberikan teks atau memperdengarkannya, kemudian siswa menceritakan pokok-pokok pikiran dalam teks.
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

73

Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Mts.

d. Menulis resume teks yang diberikan. 5. Instrumen yang digunakan dalam menguji keterampilan berbicara adalah .... a. Tertulis b. Product c. Pengamatan d. performance A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. 2. 3. 4. Jelaskan tujuan pengujian keterampilan berbicara pada siswa ! Jelaskan contoh tes untuk menguji kebenaran pelafalan ! Bagaimana cara menguji keterampilan berbicara dalam aspek menceritakan gambar ? Apa yang dimaksud dengan menguji keterampilan berbicara dalam aspek berbicara bebas, dan dengan apa dilakukan cara pengujiannya?
5.

Bagaimana membuat tes sederhana untuk menguji keterampilan berbicara?

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag

74

You might also like