You are on page 1of 15

LEMBAR HASIL KERJA PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI II

Judul Praktikum : Uji Kualitas Air Secara Mikrobiologi Nama / NIM Asisten : Ari Yuni Priyani / 08081004018 Kelompok : IV : Nur Adian Tanggal :17 Maret 2011

I. TUJUAN Tujuan praktikum ini adalah: Menguji kualitas air secara mikrobiologi dengan uji koliform II. LANDASAN TEORI Air adalah satu dari sedikit zat yang wujud cairnya lebih rapat daripada wujud padatnya. Kalau benda lain mengerut ketika dipadatkan, es malah mengembang. Pada suhu di atsa 4oC, air bersifat seperti cairan pada umumnya, mengembang ketika panas, dan mengerut ketika dingin. Air mulai membeku ketika molekul-molekulnya mulai bergerak lambat sehingga tidak mampu memutuskan ikatan hidrogen (Campbell 2004: 44). Air mungkin saja terlihat jernih, tak berbau, dan tak berasa, tetapi tidak aman untuk diminum. Air baik dan aman untuk diminum ialah air yang bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit dan zat kimia yang merusak kesehatan. Pencemaran air oleh mikroorganisme atau zat-zat kimia berarti air tersebut mengalami polusi dan tidak boleh diminum. Sumber-sumber dalam tanah, yaitu sumur dan mata air, menyediakan sebagian besar air untuk rumah-rumah perorangan di daerah pedesaan. Air permukaan tidak boleh diminum kecuali bila diberi perlakuan (atau dididhkan) sebelumnya untuk menghilangkan kontaminan (Pelczar & Chan 2005: 868-869). Perairan alami memang merupakan habitat atau tempat yang sangat parah terkena pencemaran. Sehingga rumus kimia air : H2O, merupakan rumus kimia air yang hanya berlaku untuk air bersih seperti akuades, akuademin dan sebagainya. Sedang untuk air alami yang berada di dalam sungai, kolam, danau, laut dan sumber-sumber lainnya akan menjadi : H2O ditambah dengan faktor yang bersifat biotik dan faktor yang bersifat

abiotik. Faktor-faktor biotik yang terdapat dalam air terdiri dari bakteria, fungi, mikroalgae, protozoa, virus serta sekumpulan hewan ataupun tumbuhan air lainnya yang tidak termasuk kelompok mikroba (Suriawiria 1995: 201). Kontaminan yang mencemari air digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu kimiawi, fisik dan hayati. Kontaminan-kontaminan tertentu dalam setiap kategori dapat mempunyai pengaruh nyata terhadap kualitas air. Patogen yang paling sering dipindahsebarkan melalui air ialah yang menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan, yaitu demam tifoid dan para tifoid, disentir (basiler dan aerobik), kolera dan virus enterik (Pelczar & Chan 2005: 868). Kehadiran mikroba di dalam air dapat menguntungkan tetapi juga dapat merugikan. Banyak plankton, baik fitoplankton ataupun zooplankton merupakan makanan utama ikan, sehingga kehadirannya merupakan tanda kesuburan perairan tersebut. Banyak jenis bakteri atau fungi di dalam badan air berlaku sebagai jasad dekomposer, artinya jasad tersebut mempunyai kemampuan untuk mengurai atau merombak senyawa yang berada dalam badan air. Sehingga kehadirannya dimanfaatkan dalam pengolahan buangan di dalam air secara biologis. Pada umumnya mikroalgae mempunyai klorofil untuk melakukan fotosintesis, sehingga dapat melakukan fotosintesis dengan menghasilkan oksigen (Widiyanti 2004: 2-3). Sejumlah bakteri dianggap sebagai bakteri pengganggu dalam air karena menimbulkan masalah bau, warna, dan rasa, disamping juga membentuk endapan persenyawaan tak dapat larut di dalam pipa-pipa sehingga mengurangi atau menyumbat aliran air. Aksi merusak pada beberapa mikroorganisme adalah sebagai berikut: 1) bakteri pembentuk lender, 2) bakteri besi yang mengubah persenyawaan besi yang membentuk asam sulfat dan hydrogen sulfidae, sehingga air menjadi sangat asam dan berbau tidak enak (Pelczar & Chan 2005: 878). Menurut tempatnya, air dapat dibedakan menjadi air permukaan dan air tanah. Air yang berada di permukaan tanah disebut air permukaan dan air yang berada di dalam tanah disebut air tanah. Air hujan yang jatuh ke tanah sebgaian meresap ke dalam tanah dan sebagian lain dapat menggenang di permukaan tanah, hal ini tergantung kepada kondisi tanah. Air hujan membawa serta mikroorganisme-mikroorganisme yang senantiasa berhamburan di udara. Setiba di tanah, air lebih tercemar lagi karena sisa-sisa makhluk

hidup (sampah), kotoran dari hewan dan manusia, maupun kotoran dari pabrik (Dwidjoseputro 1998: 189). Penggunaan media selektif dan diferensial sangat membantu mempercepat usaha pemeriksaan air guna mendeteksi organisme kolifrom. Pemeriksaan tersebut terdiri dari tiga langkah berurutan (1) uji dugaan (presumptive test), (2) uji yang diperkuat (confirmed test) dan (3) uji lengkap (completed test). Prosedur laboratoris dapat dilakukan dengan prosedur inokulasi teknik filter membran (Pelczar & Chan 2005: 874-875). Pada prinsipnya tujuan pengujian air minum ialah untuk mengetahui ada tidaknya mikroorgansime patogen. Akan tetapi di dalam praktek orang jarang sekali menemukan Shigella. Salmonella atau Vibrio dari contoh air yang diselidiki. Pengujian air didasarkan atas ada tidaknya bakteri dari golongan kolon saja. Bakteri kolon terdiri dari berbagai bakteri yang merupakan penghuni biasa dari usus tebal manusia atau hewan yang sehat maupun yang sakit, E. Coli. Kehadiran bakteri kolon di dalam suatu contoh air menunjukkan adanya pencemaran yang berasal dari kotoran hewan dan manusia dan dianggap patogen (Dwidjoseputro 1998: 189-190). Koliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri, berbentuk batang gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobik fakultatif yang memfermentasi laktose dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35oC. Kelompok koliform mempunyai beberapa ciri yang juga dimiliki oleh anggota genus Salmonella dan Shigella, yang mempunyai spesies-spesies enterik patogenik. Namun, perbeddan keduanya adalah bahwa koliform dapat memfermentasi laktose dengan menghasilkan asam dan gas, sedangkan Salmonella dan Shigella tidak memfermentasi laktose (Pelczar & Chan 2005: 873). Mikroorganisme yang autotrof merupakan penghuni pertama dalam air yang mengandung zat-zat anorganik, sel-sel mati merupakan bahan organik yang memungkin kehidupan menentukan populasi dalam air. Temperatur sekitar 30oC atau lebih sedikit baik sekali bagi kehidupan bakteri patogen yang berasal dari hewan maupun manusia. Sinar matahari, terutama sinar ultra ungu-nya, memang dapat mematikan bakteri, namun daya tembusnya ke dalam air tidak seberapa (Dwidjoseputro 1998: 187-188).

III. CARA KERJA

1. Uji Pendugaan/MPN Disiapkan 9 buah tabung rekasi kemudian dimasukkan 10 ml medium Lactose Broth ke dalam tabung reaksi. Kemudian dimasukkan sampel air ke dalam 9 tabung, dimana 9 tabung tersebut dibagi menjadi 3 seri yaitu tabung pertama masing-masing berisi 1,0 ml, 3 tabung kedua masing-masing 0,1 ml dan 3 tabung ketiga 0,01 ml dengan menggunakan pipet serologis. Diinukubasi tabung tersebut pada suhu 35oC selama 24 48 jam. Diamati pembentukan gas di dalam tabung Durham. Kemudian dihitung MPN penduga dengan tabel MPN. 2. Uji Penetapan Sampel yang positif diinokulasi sebnayak 1 ose secara aspetik sesuai dengan seri pengenceran pada medium EMB agar. Kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. 3. Uji Lengkap Satu ose isolat bakteri digores pada kaca objek, kemudian difiksasi. Ditetesi dengan kristal violet dan didiamkan selama 30 detik, kemudian dicuci dengan aquades dan dikeringkan dengan cara diangin-dianginkan (gram A). Kemudian ditetesi dengan yodium dan didiamkan selama 30 detik, diccuci dengan aquades dan dikeringkan. Kemudian ditetesi dengan alkohol dan didiamkan 30 detik, dicuci dan dikeringkan. Setelah itu ditetesi dengan larutan safranin dan didiamkan 30 detik, dicuci dengan aquades dan dikering anginkan. Kemudian diamati di bawah mikroskop dan digambar.

IV. HASIL PENGAMATAN Jenis sampel : Air sumur 1. Uji Penduga/MPN Tabel 1. Jumlah bakteri koliform pada sampel air
Seri ke-1 (1,0 ml)
Tabung ke-1 Tabung ke-2
-

Seri ke-2 (0,1 ml)


Tabung ke-1
+

Seri ke-3 (0,01 ml)


Tabung ke-1
-

Tabung ke-3
-

Tabung ke-2
+

Tabung ke-3
-

Tabung ke-2
-

Tabung ke-3
-

Hasil Jumlah tabung yang positif Total koli per 100 ml sampel

0 0,062

2 0,062

0 0,062

2. Uji Penetapan Tabel 2. Pertumbuhan bakteri pada medium Endo Agar Tabung ke1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Warna koloni Escherichia coli Merah Warna koloni bakteri dari sampel Ungu -

3. Uji lengkap -

Jenis sampel : Air galon 1. Uji Penduga/MPN Tabel 1. Jumlah bakteri koliform pada sampel air
Seri ke-1 (1,0 ml)
Tabung ke-1 Tabung ke-2
+

Seri ke-2 (0,1 ml)


Tabung ke-1
-

Seri ke-3 (0,01 ml)


Tabung ke-1
-

Tabung ke-3
-

Tabung ke-2
-

Tabung ke-3
+

Tabung ke-2
-

Tabung ke-3
-

Hasil Jumlah tabung yang positif Total koli per 100 ml sampel

1 0,073

1 0,073

0 0,073

2. Uji Penetapan Tabel 2. Pertumbuhan bakteri pada medium Endo Agar Tabung ke1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Warna koloni Escherichia coli Merah Merah Warna koloni bakteri dari sampel Ungu Ungu -

3. Uji lengkap

Jenis sampel : Air sungai 1. Uji Penduga/MPN Tabel 1. Jumlah bakteri koliform pada sampel air
Seri ke-1 (1,0 ml)
Tabung ke-1 Tabung ke-2
+

Seri ke-2 (0,1 ml)


Tabung ke-1
+

Seri ke-3 (0,01 ml)


Tabung ke-1
+

Tabung ke-3
+

Tabung ke-2
+

Tabung ke-3
+

Tabung ke-2
+

Tabung ke-3
+

Hasil Jumlah tabung yang positif Total koli per 100 ml sampel

3 >24,00

3 >24,00

3 >24,00

2. Uji Penetapan Tabel 2. Pertumbuhan bakteri pada medium Endo Agar Tabung ke1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Warna koloni Escherichia coli Merah Merah Merah Merah Merah Merah Merah Merah Merah Warna koloni bakteri dari sampel -

3. Uji lengkap

Jenis sampel : Air PAM 1. Uji Penduga/MPN Tabel 1. Jumlah bakteri koliform pada sampel air
Seri ke-1 (1,0 ml)
Tabung ke-1 Tabung ke-2
-

Seri ke-2 (0,1 ml)


Tabung ke-1
+

Seri ke-3 (0,01 ml)


Tabung ke-1
-

Tabung ke-3
+

Tabung ke-2
-

Tabung ke-3
-

Tabung ke-2
-

Tabung ke-3
-

Hasil Jumlah tabung yang positif Total koli per 100 ml sampel

1 0,073

1 0,073

0 0,073

2. Uji Penetapan Tabel 2. Pertumbuhan bakteri pada medium Endo Agar Tabung ke1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Warna koloni Escherichia coli Merah Merah Warna koloni bakteri dari sampel Ungu Ungu -

3. Uji lengkap

V. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan pengujian kualitas air secara mikrobiologi. Air yang digunakan pada praktikum ini adalah air isi galon, air sumur, air sungai dan air PAM. Semua sampel air ini diuji apakah mengandung bakteri patogen atau tidak. Pengujian dilakukan secara tiga tahap, yaitu uji penduga, uji penguat uji pelengkap koliform. Pada sampel air isi ulang, niali MPN yang diperoleh pada uji penduga adalah 0,073; air sumur 0,062; air sungai > 24,00 dan air PAM 0,073. Uji penguat dilakukan bila pada tabung durham di uji penduga terdapat gelembung gas. Tabung yang positif pada uji penduga diinokulasi pada media MBA dan hasil yang didapat terlihat koloni bakteri tumbuh berwarna merah. Pada uji pelengkap koliform, suspensi bakteri dari uji penguat diose dan dicat dengan larutan kristal violet, iodium, alkohol dan safranin. Dari pengamatan mikroskop akan terlihat bakteri yang terdapat di dalam air sampel. Bakteri yang di dapat pada praktikum ini adalah bakteri Escherichia coli. Bakteri ini hadir atau terlihat karena terbentuknya asam atau gas yang terjadi akibat fermentasi laktosa oleh bakteri golongan kolon. Menurut Pelczar & Chan (2005: 872-873) bakteri koliform digunakan sebagai indikator kualitas air karena memenuhi persyaratan suatu organisme indikator. Syarat tersebut antara lain: terdapat dalam air tercemar dan tidak terdapat dalam air tidak tercemar, terdapat dalam air bila ada patogen, jumlah mikroorganisme indikator berkolerasi dengan kadar polusi, mempunyai kemampuan bertahan hidup yang lebih besar daripada patogen, mempunyai sifat yang sama dan mantap, tidak berbahaya bagi manusia dan hewan, terdapat dalam jumlah yang lebih banyak dari patogen dan mudah diteliti dengan teknik laboratorium. Bakteri koliform biasanya tidak patogenik, walaupun beberapa jenis dari bakteri ini hidup di saluran pencernaan manusia. Salah satu bakteri koliform adalah Escherichia coli. Menurut Widiyanti (2004: 5) bakteri koliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu dan produkproduk susu. Koliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri berbentuk batang, gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobik fakultatif yang memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam

waktu 48 jam pada suhu 35oC.Adanya bakteri koliform di dalam makanan/minuman menunjukkan kemungkinan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik dan atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan. Pada uji lengkap koliform, suspensi bakteri dari uji penguat dicat dengan menggunakan larutan kristal violet, iodium, alkohol dan safranin. Pengecatan ini berfungsi untuk memberikan warna pada bakteri agar terlihat jelas, sehingga disebut pewarnaan gram. Menurut Pelczar & Chan (2005: 83) rekasi yang terjadi pada gram positif bila diberi larutan kristal violet, maka sel bakteri berwarna ungu. Larutan kedua yaitu iodium yang membentk kompleks kristal ungu violet di dalam sel dan sel tetap berwarna ungu. Larutan ketiga adalah alkohol yang digunakan untuk meluntukan cat. Rekasi yang terjadi pada gram positif, dinding sel mengalami dehidrasi, kristal ungu violet dan iodium tak dapat keluar dari sel dan sel tetap berwarna ungu. Sedangkan pada gram negatif lipid terekstraksi dari dinding sel, pori-pori mengembang, kompleks kristal ungu violet dan iodium keluar dari sel sehingga sel menjadi tak berwarna. Zat penutup adalah larutan safranin. Pada gram positif, sel tetap berwarna ungu, sedangkan pada gram negatif sel menyerap dan menjadi berwarna merah. Bakteri koliform digunakan sebagai indikator adanya bakteri patpgen di dalam air. Menurut Widiyanti (2004: 5) bahwa bakteri koliform dapat dibedakan menjadi 2 grup yaitu: (1) koliform fekal, misalnya Escherichia coli dan ( 2 ) koliform nonfekal, misalnya Enterobacter aerogenes. Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia, sedangkan Enterobacter aerogenes biasanya ditemukan pada hewan atau tanam-tanaman yang telah mati. Sehingga, adanya Escherichia coli dalam air minum menunjukkan bahwa air minum itu pernah terkontaminasi feses manusia dan mungkin dapat mengandung patogen usus. Oleh karena itu, standar air minum mensyaratkan Escherichia coli harus nol dalam 100 ml air. Bakteri golongan koli tidak dapat tumbuh dengan baik pada suhu 42oC, sedangkan golongan koli fekal dapat tumbuh dengan baik pada suhu 42oC.

VI. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yag didapat, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Tabung Durham berfungsi untuk menangkap gelembung air yang terbentuk 2. Gelembung air terbentuk karena pada sampel terdapat bakteri patogen 3. Bakteri yang didapat adalah bakteir gram positif 4. Larutan kristal violet berfungsi untuk mewarnai bakteri 5. Larutan alkohol berfungsi untuk melunturkan cat

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1.Erlangga. Jakarta: xxi + 438 hlm. Dwidjoseputro. 1998. Dasar Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta: xii + 214 hlm. Pelczar, M.J dan Chan, E.S.C. 2005. Dasar Dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta: vii + 997 hlm. Suriawiria, U. 1995. Pengantar Mikrobilogi Umum. Angkasa. Bandung: xii + 152 hlm. Widiyanti, N.L. 2004. Analisa Kualitatif Bakteri Koliform pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Singaraja, Bali. http://www.ekologi.litbang.depkes.go.id/data/vol%203/Ni%20Putu%20_2.pdf Diakses tanggal 11 Maret 2011.

LAMPIRAN

Bakteri di medium EMB

Bakteri gram negatif

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI II UJI KUALITAS AIR SECARA MIKROBIOLOGI

OLEH : NAMA NIM : ARI YUNI PRIYANI : 08081004018

KELOMPOK : IV ASISTEN : NUR ADIAN

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNVERSITAS SRIWIJAYA INDERALAYA 2011

You might also like