You are on page 1of 90

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN

PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER


PADA SISWA KELAS II SD MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2004/2005

Skripsi
Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan










Oleh :

Nama : Aji Sujudi
NIM : 4102903071
Program Studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Matematika


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005

ii
dan menjadi momok bagi siswa. Oleh sebab itu pembelajaran matematika
khususnya pada Sekolah Dasar membutuhkan perhatian yang sungguh-sungguh dari
siswa, guru dan instansi pendidikan yang terkait. Dalam hal ini perlu diciptakan
suatu kondisi belajar yang menyenangkan, sehingga proses pembelajaran matematika
dapat menjadi kegiatan yang diminati siswa. Salah satu cara menumbuhkan kondisi
belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika
menggunakan media komputer pada pokok bahasan perkalian dan pembagian pada
siswa kelas II. Penggunakan media pembelajaran dianjurkan untuk direncanakan
secara sistematik agar pembelajaran berjalan efektif dan penggunaan media
pembelajaranpun berjalan secara efektif pula. Pembelajaran efektif dengan
menggunakan media perlu direncanakan dengan baik agar : 1) menumbuhkan minat
peserta didik, 2) menyampaikan materi baru, 3) melibatkan peserta didik secara aktif,
4) mengevaluasi tingkat pemahaman peserta didik, 5) menetapkan tindak lanjut.
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan
kelas. Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah bagaimana hasil
belajar matematika pokok bahasan perkalian dan pembagian dengan menggunakan
media komputer pada siswa kelas II SD Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun
Pelajaran 2004/2005. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan perkalian dan
pembagian menggunakan media komputer.
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas 2 SD
Muhammadiyah Plus Salatiga tahun pelajaran 2004/2005.Penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan dengan melakukan proses pengkajian siklus yang terdiri dari 4 tahap
yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam penelitian tindakan
kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri 3 pertemuan dan diakhir siklus diberi
tes siklus secara individu untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pelajaran
matematika pokok bahasan perkalian dan pembagian. Indikator keberhasilan dari
penelitian ini adalah nilai rata-rata kelas minimal 7,5, prosentase siswa yang
memperoleh skor > 6,5 minimal 85 % dari 34 siswa dan keaktifan belajar siswa
meningkat.
Kondisi awal nilai matematika yang mendapat nilai dibawah 6,5 ada 62 %
atau sebanyak 21 anak dari 34 siswa. Setelah akhir siklus I diperoleh nilai > 6,5 ada
62 % atau sebanyak 21 anak dari 34 siswa dengan rata-rata nilai tes 67 dan keaktifan
siswa 25 % atau sebanyak 8 anak dari 34 siswa, kemudian siklus II diperoleh nilai >
6,5 ada 97 % atau sebanyak 33 anak dari 34 siswa dengan rata-rata nilai tes 79 dan
keaktifan siswa 75 % atau sebanyak 26 anak dari 34 siswa.
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan media komputer, siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika
pokok bahasan perkalian dan pembagian. Selain itu dengan adanya media dapat
mengkonkritkan konsep perkalian dan pembagian sehingga siswa lebih mudah
memahaminya. Saran yang dapat diajukan bahwa untuk menanamkan konsep
perkalian dan pembagian, guru dapat menggunakan media komputer.
ABSTRAK
Kita tahu bahwa matematika merupakan ilmu yang memiliki kecenderungan
deduktif, aksiomatik, dan abstrak (fakta, konsep dan prinsip). Karakteristik
matematika inilah yang menyebabkan matematika menjadi suatu pelajaran yang sulit

iii
NOTA PEMBIMBING


Disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dipertahankan dihadapan panitia
penguji skripsi pada Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.
Hari : Rabu
Tanggal : 27 Juli 2005

Pembimbing I Pembimbing II


Dra. Rahayu BV., M.Si Dra. Sunarmi, M.Si
NIP.131789827 NIP. 131763886












iv
PENGESAHAN

Skripsi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN
PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER
PADA SISWA KELAS II SD MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2004/2005
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang
pada :
Hari : Senin
Tanggal : 1 Agustus 2005
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris,


Drs. Kasmadi Imam S, M. S. Drs. Supriyono, M. Si.
NIP. 130781011 NIP. 130 815 345

Pembimbing Utama, Ketua Penguji,


Dra. Rahayu BV., M.Si Dra. Kristina W., M.S
NIP. 131789827 NIP. 131568307

Pembimbing Pendamping, Anggota Penguji,


Dra. Sunarmi, M.Si Dra. Sunarmi, M.Si
NIP. 131763886 NIP. 131763886

Anggota Penguji,


Dra. Rahayu BV., M.Si
NIP. 131789827


v
PERNYATAAN


Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat kata yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.


Semarang, 25 Juli 2005



Aji Sujudi
NIM. 4102903071














vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
... - '' .- -' -- -- .- -' - '' '= ...
Allah akan meninggikan dan mengangkat diantaramu orang-orang yang beriman dan
berilmu beberapa derajat
' -- =' -- ) 1 ( '-- =-= ) 2 ( -' .-- += ) 3 ( '- ='
) 4 ( ' - -' -- ) 5 ( - -' -- ) 6 ( ' -= ---' ) 7 ( '
=- -=' ) 8 (

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, Dan Kami telah
menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami
tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari urusan satu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya
kamu berharap.

Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
1. Ayah dan Ibu tercinta
2. Kakakku Ali Syamhadi, Aris Supriyadi,
dan Arif Siswadi
3. Ustadz Saiful Bahri (Ipul) dan
Shobirotin Baroroh (Titin)
4. Rekan-rekan seperjuangan
KATA PENGANTAR

vii

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi berkat
limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian
Menggunakan Media Komputer Pada Siswa Kelas 2 SD Muhammadiyah Plus
Salatiga Tahun Pelajaran 2004/2005.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar
Sarjana Pendidikan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Semarang.
Terima kasih penulis sampaikan atas bimbingan, bantuan dan nasehat
kepada :
1. Dr. A.T Soegito, SH., M.M., Rektor Universitas Negeri Semarang
2. Drs. Kasmadi Imam S., M.S, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang.
3. Drs. Supriyono, M.Si, Ketua Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri
Semarang.
4. Dra. Rahayu, M.Si., Dosen Pembimbing utama dalam penyusunan skripsi ini.
5. Drs. Wardono, M.Si., Koordinator Senter Semarang A Universitas Negeri
Semarang.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang.
7. Rekan-rekan angkatan 2004/2005, PMPD Matematika FMIPA Universitas Negeri
Semarang.

viii
8. Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Plus Salatiga yang telah memberi ijin
penelitian.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan,
maka saran dan kritik konstruktif para pembaca budiman sangat penulis harapkan.
Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi semua
pihak.
Semarang, 27 Juli 2005

Penulis









DAFTAR ISI


ix
Halaman Judul .
Abstrak .
Nota Pembimbing
Pengesahan ..
Pernyataan
Motto dan Persembahan ..
Kata Pengantar .
Daftar Isi ..
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Pendahuluan ....................
B. Permasalahan ...
C. Cara Pemecahan Masalah
D. Tujuan Penelitian .
E. Manfaat Penelitian ...
F. Penegasan Istilah .
G. Sistematika Penulisan Skripsi .

1
7
8
8
9
9
10
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Hasil Belajar Matematika ...
2. Pengertian Media Komputer .
3. Materi Pelajaran Perkalian dan Pembagian Kelas II

12
12
21
35

x
B. Kerangka Berpikir ...
C. Hipotesis Penelitian .
37
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian .
B. Variabel Penelitian ..
C. Rencana Penelitian ..
D. Data dan Cara Pengumpulan ...
E. Indikator Keberhasilan

38
38
39
43
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan ....
B. Pembahasan .

48
48
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..
B. Saran

51
51
Daftar Pustaka
Daftar Riwayat Penulis
Lampiran-Lampiran


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Gedung D, Kampus Sekarang Gunungpati Telp. 7499375 Semarang (50229)


xi
Yth. Dekan FMIPA UNNES
Up. Pembantu Dekan Bid. Akademik
Di
Semarang

Sesuai dengan surat penetapan pembimbing penyusunan thesis / skripsi tanggal
dengan ini saya laporkan, bahwa thesis / skripsi yang disusun oleh :
Nama / NIM : Aji Sujudi / 4102903071
Tempat / Tgl Lahir : Wonogiri, 16 Desember 1981
SKS yang telah lulus : 74 SKS
Judul Thesis / Skripsi :
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
POKOK BAHASAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN
MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER PADA SISWA
KELAS II SD MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2004/2005

Telah selesai dan siap diujikan.
Pembimbing Pembantu Pembimbing Utama



Dra. Sunarmi, M.Si Dra. Rahayu BV., M.Si
NIP. 131763886 NIP. 131789827
Mengusulkan Penguji
Ketua Jurusan



NIP .

Jadwal Ujian :
Hari / Tanggal :
Jam :
Susunan Pengurus :
1. . (Penguji Utama)
2. . (Anggota)
3. . (Anggota)
BAB I
PENDAHULUAN


xii


A. Pendahuluan
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan
manusia-manusia yang berkualitas. Pendidikan juga dipandang sebagai sarana
untuk melahirkan insan-insan yang cerdas, kreatif, terampil, bertanggung jawab,
produktif dan berbudi pekerti luhur.
Rendahnya kualitas pendidikan dapat diartikan sebagai kurang berhasilnya
proses pembelajaran. Jika dianalisis secara makro penyebabnya bisa dari siswa,
guru, sarana dan prasarana maupun model pembelajaran yang digunakan. Juga
minat dan motivasi siswa yang rendah, kinerja guru yang kurang baik serta sarana
dan prasarana yang kurang memadai, akan menyebabkan kurang berhasilnya
instruksional. Proses pembelajaran yang kurang berhasil dapat menyebabkan
siswa kurang berminat untuk belajar. Minat siswa yang kurang ditunjukkan dari
kurangnya aktivitas belajar, interaksi dalam proses pembelajaran dan persiapan
siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Kenyataan ini tentu saja tidak terlalu mengejutkan karena hasil belajar
anak-anak Indonesia juga tergolong relatif rendah terutama pada mata pelajaran
eksakta seperti matematika. Terbukti nilai matematika kelas II SD
Muhammadiyah Plus Salatiga tahun pelajaran 2004/2005 yang mendapat nilai
dibawah 6,5 kurang lebih 62 % atau sebanyak 21 anak dari 34 siswa kelas II.

xiii
Rendahnya nilai matematika tersebut tentu saja tidak lepas dari peran guru
sebagai salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam belajar.
Sekolah sebagai wahana pendidikan formal mempunyai tujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu mempersiapkan sekolah dengan
segala sarana maupun prasarana pendidikan seperti perbaikan kurikulum,
peningkatan kualitas guru dan peningkatan pelayanan sekolah pada masyarakat
merupakan pekerjaan yang utama selain pekerjaan-pekerjaan yang lainnya.
Kurikulum yang telah perbaharui menyarankan agar kegiatan pengajaran tidak
hanya satu arah dari guru saja, melainkan dua arah, timbal balik antara guru dan
murid. Dalam komunikasi dua arah guru harus aktif merencanakan, memilih,
membimbing, dan menganalisa berbagai kegiatan yang dilakukan siswa,
sebaliknya siswa diharapkan untuk aktif terlebih mental maupun emosional.
Proses belajar yang harus dilakukan siswa untuk mendapatkan keterampilan,
menemukan, mengelola, menggunakan, dan mengkomunikasikan hal-hal yang
telah ditemukan merupakan hasil belajar yang diharapkan. Guru sebagai pendidik
harus menguasai bermacam-macam metode mengajar. Hal itu dimaksudkan agar
para guru dapat melakukan pendekatan yang tepat untuk diterapkan pada tingkat
perkembangan intelektual siswa.
Sutrisman Murtadho dan Tambunan (1987 : 24) mendefinisikan
matematika sebagai ilmu yang dapat membantu manusia menafsirkan secara
eksak berbagai ide dan kesimpulan-kesimpulan serta dalam mengambil

xiv
keputusan. Salah satu cara yang dapat digunakan guru untuk membuat siswa
memahami dan mengerti konsep dalam matematika SD adalah dengan objek
langsung kepada anak. Anak dikenalkan benda secara konkrit yang dihubungkan
dengan konsep angka dan perhitungan. Objek langsung dalam matematika oleh
Murtadho dan Tambunan (1987 : 25) terdiri dari fakta, konsep, dan prinsip. Selain
objek langsung dalam matematika juga terdapat objek tidak langsung yang terdiri
dari perhatian, kemampuan menyelidiki, kemampuan pemecahan soal, disiplin
diri dan apresiasi terhadap struktur matematika. Setiap objek langsung pengajaran
matematika tersebut memiliki tingkat kesulitan yang menuntut kemampuan
kognitif yang berbeda, maka mengajarkan objek langsung dalam pengajaran
matematika memerlukan strategi mengajar tersendiri yang sesuai dengan objek
yang sedang dipelajari. Dengan demikian siswa akan memiliki keterampilan
operasional dalam menyelesaikan permasalahan matematika.
Sementara di sisi lain kita tahu bahwa matematika merupakan ilmu yang
memiliki kecenderungan deduktif, aksiomatik, dan abstrak (fakta, konsep dan
prinsip). Karakteristik matematika inilah yang menyebabkan matematika menjadi
suatu pelajaran yang sulit dan menjadi momok bagi siswa. Oleh sebab itu
pembelajaran matematika khususnya pada Sekolah Dasar membutuhkan perhatian
yang sungguh-sungguh dari siswa, guru dan instansi pendidikan yang terkait.
Dalam hal ini perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang menyenangkan,

xv
sehingga proses pembelajaran matematika dapat menjadi kegiatan yang diminati
siswa.
Di samping sebagai suatu pengetahuan dasar, matematika juga berfungsi
sebagai alat hitung dan bahasa ilmu pengetahuan. Dalam pada itu penyusunan
kurikulum matematika SD khususnya kelas II perlu ditekankan pada operasi
perkalian dan pembagian. Dalam menyampaikan konsep perkalian dan
pembagian, para guru banyak yang menggunakan cara konvensional yaitu dengan
memaksa anak untuk menghafal secara congak. Hal ini tentu saja selain
mematikan kreatifitas anak juga menghilangkan unsur belajar bermakna.
Menyampaikan materi dalam matematika memang sebaiknya berangkat dari hal-
hal yang konkret menuju hal-hal yang abstrak.
Dalam kenyataannya sering kali terjadi anak usia SD kelas II ke atas
mengalami kejenuhan dalam belajar matematika. Untuk itu satu usaha yang dapat
dilakukan oleh guru adalah dengan memanfaatkan media. Media pendidikan
sendiri dalam pemanfaatannya terkadang kebanyakan hanya untuk menghindari
verbalisme belaka, atau hanya untuk selingan saja, sehingga sifat media yang
digunakan hanya sebagai alat bantu dan para siswa hanya sebagai penonton dari
media yang digunakan oleh guru. Oleh karena itu, media pembelajaran yang akan
digunakan sebaiknya bersifat sebagai alat bantu pengajaran dan dapat
meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

xvi
Media pembelajaran yang baik, diharapkan dapat mencakup aspek visual,
auditif dan motorik. Hal ini bertujuan agar memudahkan para siswa dalam belajar
dan menanamkan konsep. Semakin banyak indera anak yang terlibat dalam proses
belajar, maka akan semakin mudah anak belajar dan semakin bermakna. (Bobbi
de Porter & Mike Hernaki, 2002 : 31). Oleh karena itu media pengajaran yang
akan digunakan sebaiknya bersifat SAL (Student Active Learning) sehingga
dalam proses pembelajaran siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Apalagi mengingat sifat materi pelajaran matematika yang bersifat deduktif yang
pendekatannya secara logis dan algoritmik, maka akan sangat bermanfaat jika
menggunakan multi media dalam pelaksanaan pembelajarannya.
Salah satu media pembelajaran modern yang saat ini sangat popular
digunakan dalam dunia pendidikan adalah komputer. Komputer digunakan
sebagai salah satu pilihan penggunaan media pembelajaran karena sifatnya yang
dapat mengakses berbagai macam data dan fasilitas untuk merangsang siswa
belajar. Keunggulan komputer juga dapat dilihat dari kemampuannya membuat
animasi dan efek dalam suatu program sehingga memudahkan dan mendorong
siswa untuk belajar. Sedangkan media komputer ternyata belum banyak
digunakan di sekolah-sekolah dasar. Media komputer baru digunakan di sekolah-
sekolah unggulan yang mampu menyediakan dan memanfaatkan media komputer
tersebut.

xvii
Dalam materi untuk mengenalkan dan menanamkan konsep perkalian dan
pembagian pada siswa melalui komputer, khususnya program power point, siswa
terlibat secara aktif dan mandiri untuk menemukan konsep perkalian sebagai
bentuk deret dari penjumlahan dan pembagian sebagai bentuk deret pengurangan.
Program power point yang telah dikemas dalam bentuk instruksi pengajaran
sendiri berisi serangkaian contoh dan instruksi yang harus dikerjakan oleh siswa
secara manual. Dalam program tersebut juga telah dilengkapi evaluasi untuk
mengukur berapa proses kadar pemahaman siswa terhadap konsep yang akan
diajarkan. Jadi peranan guru hanya sebagai fasilitator sehingga proses belajar
lebih ditentukan oleh aktifitas siswa.
Selanjutnya Crow & Crow dalam Slameto (1995 : 60) menyatakan bahwa
kalaupun ada siswa yang memiliki minat secara alamiah, maka minat yang
beragam itu diperoleh dari pengalamannya. Dengan demikian pada prinsipnya
minat seseorang dapat ditumbuhkembangkan. Untuk menentukan besar kecilnya
perhatian dan aktivitas yang dilakukan seseorang nampaknya memang ditentukan
oleh minat seseorang.
Matematika sebagai ilmu yang bersifat deduktif, aksiomatik, dan abstrak,
maka dalam pembelajarannya sangat diperlukan latihan secara terus menerus. Hal
ini tentu saja dapat dilakukan oleh siswa yang memiliki minat yang tinggi
terhadap matematika. Minat akan lebih terpelihara kalau siswa terlibat dalam
suatu aktivitas, dengan memberi kesempatan berbuat untuk memenuhi

xviii
keingintahuan siswa dengan menjelajahi dan berperan aktif dengan lingkungan
belajarnya. Pada banyak proses pembelajaran keterlibatan secara aktif siswa
sangat sedikit, baik secara fisik maupun intelektual.
Minat terhadap mata pelajaran matematika sendiri secara umum sangat
rendah bagi kebanyakan siswa. Hal ini selain disebabkan sifat pelajaran
matematika yang membutuhkan perhatian dan partisipasi intelektual secara
optimal, juga karena kebanyakan cara menyampaikan materi matematika kurang
menarik minat siswa.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
yang berjudul MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
POKOK BAHASAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MENGGUNAKAN
MEDIA KOMPUTER PADA SISWA KELAS II SD MUHAMMADIYAH
PLUS SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2004-2005.

B. Permasalahan
Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan latar belakang masalah
dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Apakah mengajar dengan menggunakan media komputer pada siswa kelas II
SD Muhammadiyah Plus pokok bahasan perkalian dan pembagian dapat
meningkatkan hasil belajar ?

xix
2. Apakah dengan media komputer dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran matematika ?

C. Cara Pemecahan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah agar beberapa
permasalahan dapat dikaji dan diteliti lebih mendalam perlu diadakan pembatasan
masalah sebagai berikut Penggunaan media komputer dalam pembelajaran
dibatasi pada penggunaan media komputer pada pembelajaran matematika materi
perkalian dan pembagian dengan program power point dan program permainan
Mathblaster di SD Muhammadiyah Plus Salatiga.

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan penelitian tindakan kelas
ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui apakah mengajar dengan menggunakan media komputer dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II SD Muhammadiyah Plus Salatiga
tahun pelajaran 2004/2005 pada pokok bahasan perkalian dan pembagian.
2. Mengetahui apakah mengajar dengan menggunakan media komputer dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran matematika.


xx
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian dari tindakan kelas ini diharapkan memberi manfaat yang
berarti bagi siswa, guru, dan sekolah.
1. Bagi siswa : Penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa,
berkembang daya kreatifitas dan inovasinya. Dapat
meningkatkan berfikir kritis serta meningkatkan kemampuan
siswa dalam pemecahan masalah.
2. Bagi guru : Penelitian ini meningkatkan rasa percaya diri, dapat
membangun pengetahuan dan pengalaman menjadi suatu
teori dalam praktek tindakan kelas, melatih kemandirian
dalam menyusun program pembelajaran.
3. Bagi sekolah : Penelitian ini dapat memberikan masukan yang baik bagi
sekolah untuk selalu mengadakan pembaharuan, memajukan
program sekolah pada umumnya kearah yang lebih baik.

F. Penegasan Istilah
Agar terjadi persamaan persepsi antara penulis dan pembaca dalam skripsi
ini, maka perlu penulis tegaskan beberapa istilah berikut ini :
1. Hasil belajar
Hasil belajar matematika adalah skor yang diperoleh siswa dari tes yang telah
dirancang sesuai dengan materi yang dipelajari siswa setelah siswa tersebut
mengikuti proses pembelajaran bermedia komputer.

xxi
2. Pembelajaran bermedia komputer adalah penggunaan media komputer dalam
pembelajaran matematika pada materi perkalian dan pembagian dengan
menggunakan program power point dan permainan matblaster.

G. Sistematika Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi ini terbagi menjadi tiga bagian sebagai berikut.
Bagian Awal
Bagian ini memuat beberapa halaman yang terdiri dari halaman judul, abstrak,
halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan daftar
lampiran.
Bagian Kedua
Bagian ini memuat 5 bab yang terdiri dari :
Bab I Pendahuluan
Mengemukakan tentang alasan pemilihan judul, permasalahan, cara
pemecahan masalah, penegasan istilah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika penulisaan skripsi.
Bab II Landasan Teori dan Hipotesis Tindakan
Pada bab ini berisi tentang landasan teori, materi pelajaran, kerangka
berpikir, hipotesis penelitian,



xxii
Bab III Metode Penelitian 7
Bab ini berisi tentang subjek penelitian, variable penelitian, dan
rencana penelitian, data dan cara pengumpulan, indicator keberhasilan.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini mengemukakan tentang hasil penelitian yang dilakukan dan
pembahasan terhadap hasil penelitian.
Bab V Simpulan dan Saran
Berisi tentang simpulan hasil penelitian dan saran-saran berdasarkan
simpulan.
Bagian Akhir
Bagian ini berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang mendukung
tersusunnya skripsi










xxiii
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori
1. Pengertian Hasil Belajar Matematika
a. Hasil Belajar
Proses belajar mengajar sebagai suatu sistem yang terdiri dari
komponen guru atau instruktur, siswa bahan intruksional serta lingkungan
belajar saling berinteraksi satu sama lain dalam usaha mencapai tujuan
sistem tersebut. Gagne & Briggs (1978 : 3) mengemukakan bahwa
pembelajaran juga dapat digambarkan sebagai usaha mencapai tujuan
untuk mendorong orang lain dalam belajar.
Guru menyajikan bermacam-macam informasi yang harus
dipelajari oleh siswa, siswa diharapkan untuk dapat menerima dan
mengolah informasi ini menjadi bentuk yang dapat disimpan di dalam
ingatannya dan memakainya kembali atau memindahkannya ke dalam
situasi lain apabila diperlukan. Kemampuan siswa untuk menerima dan
mengolah informasi tersebut sangat bervariasi, siswa tidak mungkin dapat
menerima secara mempelajari semua informasi yang ada, dia akan
menyeleksi sesuai dengan kemampuan dan karakteristiknya.

xxiv
Memori dikenal sebagai ingatan yang sesungguhnya adalah fungsi
mental yang menangkap informasi dari stimuli, dan merupakan tempat
penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat di dalam otak
manusia. Kegiatan belajar mengajar dikatakan efisien kalau hasil belajar
yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha yang sekecil mungkin.
Perwujudan perilaku belajar biasanya terlihat dalam perubahan-perubahan
kebiasaan, keterampilan, dan pengamatan, sikap dan kemampuan yang
biasanya disebut sebagai hasil belajar. Secara umum belajar adalah proses
perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.
Hasil dari proses belajar disebut sebagai hasil belajar yang dapat
dilihat dan diukur. Keberhasilan seseorang di dalam mengikuti satuan
program pengajaran pada satu jenjang pendidikan tertentu dapat dilihat
dari hasil belajarnya dalam program tersebut. Bloom, (1976 : 76)
membagi hasil belajar ke dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan
ranah psikomotor. Untuk dapat belajar sesuatu diperlukannya kondisi
yang mempengaruhi belajar, meliputi kondisi internal yang ada pada diri
orang yang belajar. Kondisi internal ini sebagai karakteristik siswa yang
merupakan diskripsi umum dari sifat-sifat siswa yang akan menerima
pelajaran misalnya, usia, kelas, minat, profesi, kesehatan, motivasi, tingkat

xxv
prestasi, kemampuan, status social ekonomi, atau kemampuan berbahasa
asing. (Dick & Carey, 1985 : 95).
Kondisi eksternal adalah rangsangan yang bersumber dari luar
yang dapat menyebabkan terjadinya proses belajar mengajar. Kondisi
eksternal ini dalam proses belajar mengajar dipengaruhi antara lain oleh
guru. Dalam hal ini bagaimana guru merancang dan menyediakan kondisi
yang khusus agar siswa berhasil dalam belajarnya. Kegagalan seseorang
dalam belajar tidak semata-mata disebabkan oleh kemampuannya tetapi
antara lain adanya gangguan dari informasi lain yang menghambat untuk
mengingat kembali apa yang telah pernah dipelajarinya.
Menurut Assubel (1978 : 151-153) bila bahan yang dipelajari masa
lalu menghambat bahan yang dipelajari sesudahnya disebut hambatan
proaktif. Sedangkan bila bahan baru yang dipelajari menghambat ingatan
kembali tentang apa yang telah dipelajari di masa lalu disebut menjadi
hambatan retroaktif. Tidak semua materi pelajaran dapat dipelajari
dengan ingatan saja melainkan harus dengan percobaan atau dengan
didemonstrasikan. Pengaitan antara informasi yang telah ada dalam
struktur kognitif siswa dengan informasi baru oleh Aussubel disebut
advanced organizer. Hal ini dapat dilakukan dengan mengaitkan pelajaran
matematika menjadi pelajaran yang penekanannya pada belajar penemuan
(discovery learning) yang artinya belajar untuk mencari dan menemukan

xxvi
konsep baru bagi siswa dan belajar bermakna (meaningful learning) yang
artinya hasil belajar dapat diaplikasikan dan dikembangkan bagi siswa.
Selanjutnya siswa diharapkan dapat mengaitkan informasi itu pada
struktur kognitif yang sudah dipunyainya. Bila siswa telah dapat
menghubungkan atau mengaitkan informasi itu pada pengetahuan yang
telah dimilikinya maka dalam hal ini telah terjadi belajar bermakna. Bila
siswa hanya mencoba menghafalkan informasi baru ini tanpa
menghubungkan pada konsep-konsep yang telah ada pada struktur
kognitifnya, maka dalam hal ini telah terjadi belajar hafalan.
Suatu konsep yang kompleks dalam ilmu pengetahuan khususnya
matematika hanya difahami jika konsep-konsep yang lebih mendasar dan
ikut dalam pembentukan konsep baru telah benar-benar dipahami. Gagne
(1977 : 142), menyarankan penggunaan kumpulan pengetahuan (learning
set) yang dapat mengurutkan pengajaran dengan tepat. Kumpulan
pengetahuan ini dapat didefinisikan sebagai sub-sub konsep yang
berhubungan dengan suatu tingkat konsep tertentu dalam hierarki konsep.
Gagne selanjutnya mengemukakan bahwa suatu program belajar
terstruktur terdiri dari kumpulan pengetahuan yang terorganisasi secara
hierarkis. Sebagai contoh bila diamati bagaimana seseorang mempelajari
konsep matematika yang terkait dengan matematika, maka terlihat bahwa
penguasaan pengetahuan yang berurutan tergantung pada penguasaan

xxvii
sebelumnya. Penguasaan sebelumnya dapat merupakan persyaratan
sebelum pengetahuan lanjutnya dipelajari.
Keberhasilan dalam mempelajari sesuatu banyak dipengaruhi oleh
bagaimana cara siswa mempelajari dan apa karakteristik materi atau
bidang yang sedang dipelajari itu. Matematika merupakan salah satu
cabang ilmu pengetahuan yang sebagian konsepnya bersifat abstrak
meskipun beberapa konsep dalam isinya terdiri dari hal-hal yang konkrit
serta sebagian materinya memerlukan pemahaman secara bermakna yang
dapat diukur dengan seperangkat tes secara tertulis. Untuk itu dalam
penelitian ini selanjutnya untuk mengukur hasil belajar matematika
digunakan alat ukur berupa tes.
b. Matematika SD
Bagian inti matematika di SD mencakup aritmatika, pengantar
aljabar, geometri, pengukuran dan kajian data (statistika). Penekanan
matematika SD terletak pada penguasaan bilangan yang didalamnya
termasuk berhitung. Karena sifatnya masih anak-anak, sebaiknya
matematika di SD disampaikan dalam bentuk permainan atau nyanyian
yang sebelumnya telah dikenal siswa, hal ini bertujuan agar anak merasa
senang belajar matematika. Melalui permainan dan nyanyian siswa belajar
dengan penuh kegembiraan dan penuh semangat, baru kemudian
menumbuhkan kemampuan logika secara sederhana. Hal ini berarti bahwa

xxviii
dalam menyampaikan materi matematika SD tidak cukup bagaimana
menyampaikan materi kepada siswa dan bagaimana agar siswa dapat
menyelesaikan soal, namun justru terletak pada bagaimana anak memiliki
logika secara sederhana untuk menemukan sendiri cara penyelesaiannya
dan sikap yang baik ketika belajar matematika.
Sutrisman Murtadho dan Tambunan (1987 : 24) mendefinisikan
matematika sebagai ilmu yang dapat membantu manusia menafsirkan
secara eksak berbagai ide dan kesimpulan-kesimpulan serta dalam
mengambil keputusan. Salah satu cara yang dapat digunakan guru untuk
membuat siswa memahami dan mengerti konsep dalam matematika SD
adalah dengan objek langsung kepada anak. Anak dikenalkan benda
secara konkrit yang dihubungkan dengan konsep angka dan perhitungan.
Objek langsung dalam matematika terdiri dari fakta, konsep, dan prinsip.
Selain objek langsung dalam matematika juga terdapat objek tidak
langsung yang terdiri dari mengalihkan perhatian, kemampuan
menyelidiki, kemampuan pemecahan soal, disiplin diri, dan apresiasi
terhadap struktur matematika. Setiap objek langsung pengajaran
matematika tersebut memiliki tingkat kesulitan yang menuntut
kemampuan kognitif yang berbeda, maka mengajarkan objek langsung
dalam pengajaran matematika memerlukan strategi mengajar tersendiri
yang sesuai dengan objek yang sedang dipelajari siswa.

xxix
Fakta matematika menurut Sutrisman Murtadho dan Tambunan
(1987 : 26) diartikan sebagai ide abstrak yang memudahkan orang dapat
mengklasifikasikan objek atau kejadian dan menentukan apakah objek
atau kejadian itu adalah contoh dari ide abstrak itu. Konsep dapat
dipelajari melalui definisi-definisi atau melalui pengamatan langsung.
Dalam belajar konsep, siswa yang masih berada dalam tahap operasi
konkrit, biasanya perlu melihat dan memegang benda (objek) yang
dinyatakan oleh konsep itu, sedangkan siswa dalam tahap operasi formal,
mempelajari konsep melalui diskusi dan memperhatikannya dengan
sungguh-sungguh. Seseorang telah belajar konsep, jika seseorang itu telah
mampu memisahkan contoh konsep dari bukan contoh konsep.
Prinsip adalah hubungan dari satu atau lebih dari objek langsung
pengajaran matematika yang berupa fakta, konsep, operasi atau prinsip
yang lain. Prinsip dapat dipelajari melalui proses inkuiri ilmiah, penemuan
yang dituntun, diskusi kelompok menggunakan strategi pemecahan
masalah soal dan demonstrasi. Seorang siswa telah belajar prinsip, apabila
siswa itu mampu menentukan konsep-konsep itu pada relasi yang benar
satu dengan lainnya dan mampu menggunakan prinsip itu pada situasi
tertentu.
Operasi adalah keterampilan menggunakan fakta, konsep, dan
prinsip yang dipelajari. Pemahaman fakta, konsep, dan prinsip sangat

xxx
diperlukan untuk mendapatkan kemahiran keterampilan. Tetapi ada
kalanya terlihat seorang siswa memiliki keterampilan yang baik, tetapi
waktu diminta menyebut prinsip apa yang digunakan siswa tidak mampu
menyebutnya. Operasi dapat dipelajari melalui demonstrasi dan berbagai
jenis latihan dan praktikum, seperti lembaran kertas kerja, bekerja dipapan
tulis, kegiatan kelompok dan permainan kelompok. Siswa telah dianggap
menguasai operasi apabila mereka telah dapat mendemonstrasikan operasi
itu secara tepat dan benar dalam penyelesaian berbagai jenis soal atau
menggunakan operasi itu dalam berbagai situasi.
c. Hasil Belajar Matematika
Nana Sudjana (1995: 22) mengemukakan bahwa hasil belajar
matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia memperoleh pengalaman belajarnya. Dalam belajar matematika terjadi
proses berpikir dan terjadi kegiatan mental dan dalam kegiatan dalam
menyusun hubungan-hubungan antara bagian-bagian informasi yang
diperoleh sebagai pengertian. Karena itu orang menjadi memahami dan
menguasai hubungan-hubungan tersebut. Dengan demikian ia dapat
menampilkan pemahaman dan penguasaan bahan yang dipelajari tersebut,
inilah yang disebut hasil belajar. Gagne (1977 : 47-48) mengelompokkan
hasil belajar menjadi lima bagian dalam bentuk kapabilitas yakni

xxxi
ketrampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan
motorik, dan sikap.
Gagne dan Briggs (1978 : 49-55) menerangkan bahwa hasil belajar
yang berkaitan dengan lima kategori tersebut adalah (1) keterampilan
intelektual adalah kecakapan yang berkenaan dengan pengetahuan
procedural yang terdiri atas deskriminasi jamak, konsep konkret dan
terdefinisi, kaidah serta prinsip, (2) strategi kognitif adalah kemampuan
untuk memecahkan masalah-masalah baru dengan jalan mengatur proses
internal masing-masing individu dalam memperhatikan, mengingat, dan
berpikir. (3) Informasi verbal adalah kemampuan untuk mendiskripsikan
sesuatu dengan kata-kata dengan jalan mengatur informasi-informasi yang
relevan, (4) keterampilan motorik adalah kemampuan untuk melaksanakan
dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan otot,
(5) sikap merupakan kemampuan internal yang berperan dalam
mengambil tindakan untuk menerima atau menolak berdasarkan penilaian
terhadap objek tersebut.
Bloom (1976 : 201-207) membagi hasil belajar menjadi tiga
kawasan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Kawasan kognitif
berkenaan dengan ingatan atau pengetahuan dan kemampuan intelektual
serta keterampilan-keterampilan. Kawasan afektif menggambarkan sikap-
sikap, minat, dan nilai serta pengembangan pengertian atau pengetahuan

xxxii
dan penyesuaian diri yang memadai. Kawasan psikomotor adalah
kemampuan-kemampuan menggiatkan dan mengkoordinasikan gerak.
Kawasan kognitif dibagi atas enam macam kemampuan intelektual
mengenai lingkungan yang disusun secara hirarkis dari yang paling
sederhana sampai kepada yang paling kompleks, yaitu (1) pengetahuan
adalah kemampuan mengingat kembali hal-hal yang telah dipelajari, (2)
pemahaman adalah kemampuan menangkap makna atau arti sesuatu hal,
(3) penerapan adalah kemampuan mempergunakan hal-hal yang telah
dipelajari untuk menghadapi situasi-situasi baru dan nyata, (4) analisis
adalah kemampuan menjabarkan sesuatu menjadi bagian-bagian sehingga
struktur organisasinya dapat dipahami, (5) sintesis adalah kemampuan
untuk memadukan bagian-bagian menjadi suatu keseluruhan yang berarti,
(6) penilaian adalah kemampuan memberi harga sesuatu hal berdasarkan
criteria intern atau kelompok atau criteria ekstern ataupun yang ditetapkan
lebih dahulu.
Berdasarkan pandangan-pandangan dari para ahli tersebut diatas
maka yang dimaksud dengan hasil belajar matematika dalam penelitian ini
adalah hasil dari seseorang siswa dalam mengikuti proses pengajaran
matematika pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar yang diukur dari
kemampuan siswa tersebut dalam menyelesaikan suatu permasalahan
matematika.

xxxiii
Hasil belajar di atas sangat dipengaruhi oleh penggunaan media
pembelajaran contohnya media komputer, disamping itu minat belajar
juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar matematika. Hasil belajar
dapat diukur dari dimensi kemampuan belajar siswa secara kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Kemampuan siswa tersebut dapat
dimaksimalkan dengan penggunaan media di atas.
2. Pengertian Media Komputer
a. Media Pembelajaran
Atwi Suparman (1997 ; 177) menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi dari pengirim kepada penerima pesan.
Arife S Sadiman et al. (1996 :5) mengemukakan bahwa media
pendidikan terdiri dari software dan hardware. Arief juga mengemukakan
bahwa yang dimaksud perangkat komputer terdiri dari :
1) Software atau perangkat lunak
a) Orang (people) yakni orang-orang yang mempunyai keterampilan
dan kemampuan tertentu di masyarakat. Misalnya : siswa, guru,
kepala sekolah, tutor, petugas perpustakaan, tokok-tokoh
masyarakat.

xxxiv
b) Pesan (message) adalah ajaran atau informasi yang akan
dipelajari atau diterima oleh siswa atau peserta latihan. Misalnya :
materi-materi, latihan, bidang studi.
c) Bahan (material) sering disebut perangkat lunak (software).
Didalamnya terkandung pesan-pesan yang perlu disajikan baik
dengan bantuan alat penyaji maupun tanpa alat penyaji. Contoh :
buku bacaan, modul, majalah, transparansi, film bingkai, audio.
2) Alat (device) biasa disebut hardware atau perangkat keras.
a) Biasanya digunakan untuk menyajikan pesan. Contoh : proyektor
film, video tape, radio, tv.
b) Teknik yaitu prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk
menggunakan alat, bahan, orang, dan lingkungan untuk
menyajikan pesan. Misalnya : teknik demonstrasi, kuliah,
ceramah, tanya jawab, pengajaran, terprogram, dan belajar
sendiri.
c) Lingkungan (setting) semua kondisi yang memungkinkan siswa
belajar, misalnya gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium,
pusat sumber belajar, museum, kebun binatang, rumah sakit,
pabrik, dan tempat-tempat lain yang disengaja dirancang untuk
tujuan lain, tetapi kita manfaatkan untuk belajar siswa atau yang

xxxv
dirancang untuk tujuan lain tetapi dimanfaatkan untuk belajar
siswa-siswa kita.
Bahwa dalam menggunakan media pembelajaran dianjurkan untuk
merencanakan secara sistematik agar pembelajaran berjalan efektif dan
penggunaan media pembelajaranpun berjalan secara efektif pula.
Pembelajaran efektif dengan menggunakan media perlu direncanakan
dengan baik agar : 1) menumbuhkan minat peserta didik, 2)
menyampaikan materi baru, 3) melibatkan peserta didik secara aktif, 4)
mengevaluasi tingkat pemahaman peserta didik, 5) menetapkan tindak
lanjut.
Hubungan dengan media pembelajaran selanjutnya Arief S
Sadiman et al. (1996 : 16-84) menjelaskan kegunaan-kegunaan media
pendidikan dalam proses belajar mengajar, pertimbangan-pertimbangan
dalam memilih media pembelajaran, criteria pemilihan serta model atau
prosedur pemilihan media pembelajaran.

1) Kegunaan media pembelajaran
Kegunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar,
antara lain : a) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka), b)
mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya

xxxvi
(1) obyek yang teralu besar bisa digantikan dengan realita, gambar
film bingkai, film atau model, (2) obyek yang kecil dibantu dengan
proyektor mikro, film bingkai atau gambar, (3) gerak yang terlalu
lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high
speed photography, (4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa
lalu bisa ditampilkan lewat rekaman film, video, film bingkai, foto
maupun secara verbal, (5) konsep yang terlalu luas (missal gunung
berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualkan dalam
bentuk film, film bingkai, gambar dan lain-lain. (6) obyek yang terlalu
kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,
diagram dan lain-lain. c) Dengan menggunakan model pendidikan
secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.
Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk (1) menumbuhkan
kegairah belajar, (2) memungkinkan interaksi yang lebih langsung
antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan-kenyataan, (3)
memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan
dan minatnya. d) Dengan media dapat mengatasi keunikan siswa,
lingkungan dan pengalaman yang berbeda sedangkan kurikulum dan
materi pendidikan sama, karena media pendidikan memiliki
kemampuan-kemampuan (1) memberikan perangsang yang sama, (2)
mempersamakan pengalaman, (3) menimbulkan persepsi yang sama.

xxxvii
2) Dasar Pertimbangan Pemilihan Media
Beberapa dasar pertimbangan pemilihan media antara lain : a)
bermaksud untuk mendemonstrasikan media itu, b) merasa sudah
akrab dengan media itu, c) ingin memberikan penjelasan yang lebih
konkrit, d) merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa
dilakukannya, misalnya untuk menarik minat atau gairah belajar siswa.
3) Kriteria Pemilihan
Pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya
bahwasannya media merupakan komponen dari system instruksional
secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah
diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi
belajar-mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan
sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan.
Di samping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya,
setidaknya masih ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan media, yaitu : 1) ketersediaan sumber setempat,
artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-
sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri. 2) Apakah
untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga,
dan fasilitasnya. 3) Adakah faktor yang menyangkut keluwesan,
kepraktisan, dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu

xxxviii
lama. Artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada
disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan. 4)
Efektifitas biasanya dalam jangka waktu yang panjang. Hakekat dari
pemilihan media ini pada akhirnya adalah keputusan untuk memakai,
tidak memakai atau mengadaptasi media yang bersangkutan.
4) Prosedur Pemilihan Media
Menurut Atwi Suparman (1997 : 180) dalam proses pemilihan
media pengembang instruksional mungkin dapat mengidentifikasi
beberapa media yang sesuai untuk tujuan instruksional tertentu.
Langlah selanjutnya adalah memilih salah satu atau dua media
diantaranya atas dasar berbagai pertimbangan sebagai berikut : a)
Biaya yang lebih murah, baik pada saat pembelian maupun
pemeliharaan, b) Kesesuaian dengan metode instruksional, c)
Kesesuaian dengan karakteristik mahasiswa (siswa atau peserta didik0,
d) Pertimbangan praktis, meliputi (1) Kemudahan dipindahkan atau
ditempatkan, (2) Kesesuaiannya dengan fasilitas yang ada di kelas. (3)
Keamanan dalam penggunaannya. (4) Daya tahannya, (5) Kemudahan
perbaikannya. e) Ketersediaan media tersebut berikut suku cadangnya
di pasaran serta ketersediannya bagi mahasiswa/siswa/peserta didik.
Dalam melakukan proses analisis peserta didik yang
menggunakan media pembelajaran agar pemanfaatan media

xxxix
pembelajaran tersebut efektif, harus ada arahan antara karakteristik
peserta didik dengan metode, media, dan materi. Itulah perlunya
analisis peserta didik. Sedangkan hal-hal yang perlu dianalisis dalam
proses ini meliputi : 1) Karakteristik umum yang meliputi : usia, kelas,
posisi, budaya, dan sosial ekonomi seorang siswa, 2) Kompotensi-
kompetensi khusus yang terkait, antara lain : kecakapan pre-
rekuisit/kecakapan awal, sikap dan target kemampuan yang harus
dicapai dalam suatu proses pembelajaran tertentu. 3) Gaya belajar,
yang terdiri dari : tingkat kecemasan, bakat yang dimiliki peserta
didik, tipe belajar apakah termasuk audio, visual atau audio-visual dan
lain-lain aspek spectrum psikologik.
Briggs (1977 : 184) mengemukakan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan pembelajaran efektif yang menggunakan media
pembelajaran yang terdiri dari : 1) Mengurutkan pengajaran terdiri :
a) Pengurutan keterampilan intelektual. b) Pengurutan informasi
verbal. c) Pengurutan strategi cognitive. d) Pengurutan sikap-sikap
khusus. e) Pengurutan keterampilan motorik. 2) Merencanakan
kegiatan-kegiatan pengajaran.
Briggs dan Wager dalam Atwi Suparman (1997 : 156-157)
mengutarakan bahwa sebagian pelajaran hanya menggunakan
beberapa di antara sembilan urutan kegiatan tersebut, tergantung pada

xl
karakteristik siswa dan jenis perilaku yang ada dalam tujuan
instruksional. Para ahli sepakat bahwa strategi instruksional berkenaan
dengan pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan
instruksional untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran secara
sistematik, sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh
para siswa secara efektif dan efisien. Didalam strategi instruksional
terkandung empat pengertian sebagai berikut : 1) Urutan
kegiatan instruksional, yaitu urutan kegiatan belajar dalam
menyampaikan isi pelajaran kepada para siswa. 2) Metode
instruksional, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi pelajaran
dan siswa agar terjadi proses belajar secara efektif dan efisien. 3)
Media instruksional, yaitu peralatan dan bahan instruksional yang
digunakan pengajar dan para siswa dalam kegiatan instruksional. 4)
Waktu yang digunakan oleh pengajar dan siswa dalam menyelesaikan
setiap langkah dalam kegiatan instruksional.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu bentuk yang
dipergunakan untuk proses penyampaian informasi dalam proses
pembelajaran agar terjadi proses belajar pada diri seorang siswa.
b. Media Komputer
1) Pengertian

xli
Media komputer adalah suatu mesin yang dirancang serta
khusus guna memanipulasi informasi, kode-kode, mesin elektronik ini
dapat melakukan pekerjaan perhitungan penyimpangan dan
operasional mulai dari yang sederhana hingga yang paling komplek
sekalipun dapat dikerjakan lebih cepat dan lebih teliti. Satu unit
komputer biasanya terdiri dari empat komponen dasar yaitu : input,
processor, memori, dan output. Dalam perkembangannya komputer
dewasa ini, memiliki kemampuan menggabungkan berbagai peralatan
antara lain : CD player, video tape, juga audio tape. Lebih dari itu
komputer dapat merekam, menganalisis dan memberi reaksi terhadap
masukan yang diperoleh dari pemakai.
Menurut Oemar Hamalik (1994 ; 18) disebutkan bahwa
komputer merupakan satu teknologi canggih yang memiliki peran
utama untuk memproses informasi secara cermat, cepat, dan dengan
hasil yang akurat. Proses pembelajaran sebagai alat bantu, namun juga
dapat sebagai bagian dari metode pembelajaran itu sendiri. Sebagai
sebuah media pembelajaran komputer dapat membangkitkan minat
dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran tertentu. Selain itu,
komputer sendiri dapat berfungsi sebagai salah satu sumber informasi,
dengan demikian dapat menjadi sumber belajar bagi seorang siswa,

xlii
beberapa bagian utama dalam pembelajaran yang menggunakan media
komputer.
2) Tujuan pemanfaatan media komputer dalam pembelajaran
Penggunaan media komputer dalam pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi dan kreatifitas peserta didik dalam proses
belajarnya, hal ini disebabkan karena pengembangan program
pembelajaran yang menggunakan komputer tersebut dirancang dengan
menggunakan program powerpoint yang memungkinkan para siswa
melakukan eksplorasi sendiri, berlatih dengan latihan yang disediakan
secara terpadu serta didalam program tersebut. Masykuri (2001 : 21-
22) mengemukakan, secara umum penggunaan media komputer dalam
pembelajaran antara lain sebagai berikut : a) untuk meletakkan dasar-
dasar yang konkrit dalam berpikir. Hal ini didasarkan pada kenyataan
bahwa anak-anak, khususnya di usia Sekolah Dasar, gaya belajar
sebagian dari mereka berpikir secara konkrit yang membutuhkan
bantuan berupa gambar-gambar atau benda-benda yang mewakili
suatu ukuran tertentu. b) untuk memperbesar perhatian para siswa
terhadap suatu materi dalam mata pelajaran. c) untuk meletakkan
dasar-dasar yang penting dalam perkembangan proses pembelajaran.
Oleh karena itu pembelajaran dapat berjalan lebih mantap, apalagi
dalam menanamkan konsep tertentu pada anak, d) memberikan

xliii
pengalaman berpikir yang nyata yang dapat menumbuhkan kreatifitas,
kemandirian dalam belajar dan kegiatan berusaha sendiri bagi siswa.
e) menumbuhkan cara berpikir secara teratur dan kontinu. f)
membantu menumbuhkan pengertian dan pemahaman tentang suatu
konsep yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu
berkembangnya efisiensi yang lebih mendalam dan keragaman yang
lebih banyak dalam belajar.
Lebih lanjut Maskuri (2001 : 21-22) mengemukakan bahwa
penggunaan media komputer dalam pembelajaran bertujuan untuk
lebih membangkitkan aktifitas belajar siswa, mengingat fungsinya
yang memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa
dengan lingkungannya.
3) Jenis-jenis pemanfaatan media komputer dalam pembelajaran
Menurut Anderson (1987 : 198) secara umum pemanfaatan
media komputer dalam pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 2
kelompok, yaitu :
a) Sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran seperti
misalnya : komputer dapat membantu kegiatan administrasi
pendidikan. Untuk kegunaan ini biasanya menggunakan CMI
singkatan dari Computer Managed Instruction. Pemanfaatan media
komputer jenis ini berfungsi untuk mempercepat pengolahan data

xliv
pendidikan. Informasi data yang begitu banyaknya, kebutuhan
pendidikan, proses pendidikan dan hasil pendidikan diolah dengan
bantuan CMI terasa lebih efisien, cepat dan murah sehinga dapat
parallel dengan kegiatan dan proses pendidikan itu sendiri.
Informasi data yang dimaksud dalam hal ini dapat berupa : jumlah
peserta didik, jumlah ketenagakerjaan di bidang pendidikan,
keadaan bangunan dan perlengkapan, jumlah biaya yang
digunakan dan sebagainya.
b) Sebagai pencipta proses belajar dan pembelajaran itu sendiri.
Dalam pemanfaatan media komputer jenis ini dikenal dengan
istilah CAI (Computer Assisted Instruction). Dalam pemanfaatan
media komputer ini meskipun komputer secara esktrem tidak dapat
menggantikan proses pembelajaran dengan tatap muka, namun
antara peserta didik dengan komputer dapat berkomunikasi dan
terjadi interaksi secara mandiri, dengan demikian dapat
menghasilkan sebuah hasil belajar yang efektif. Secara umum
jenis CAI dalam proses pembelajaran memiliki dua peranan, yakni
1) sebagai tutor penggati. Pada jenis ini para siswa dapat
berpartisipasi dalam suatu dialog secara interaktif. Dalam model
ini para siswa berinteraksi langsung dengan komputer yang
deprogram secara khusus untuk memberikan reaksi atau respon

xlv
dari stimulus atau aktivitas yang dilakukan oleh seorang siswa
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan. Komputer
tersebut kemudian dapat menyediakan informasi belajar tambahan
sebagai pelengkapnya, yang selanjutnya menghendaki adanya
jawaban segera oleh para siswa yang bersangkutan. 2) Jenis yang
kedua adalah laboratorium stimulasi, yang menyediakan
kemudahan bagi para siswa yang hendak melaksanakan
eksperimen berdasarkan sistem model yang telah diprogramkan ke
dalam komputer melalui CAI tersebut.
CAI memiliki keluwesan dan kemampuan untuk
memberikan pelajaran dan penanaman konsep secara bervariasi,
maka model tersebut dianggap sebagai seorang tutor pengganti
yang sabar tanpa batas sekaligus dapat memberikan bantuan
kepada para siswa bahan referensi yang diperlukan dan menarik
perhatian serta kreatifitas siswa.
4) Kelebihan dan kekurangan media komputer dalam pembelajaran
a) Kelebihan
Penggunaan CAI yang telah dirakit dan direncanakan sebagai
media pembelajaran memiliki kelebihan-kelebihan disbanding
pembelajaran yang tidak menggunakan media, atau menggunakan
media, namun media sederhana. Menurut Masykuri (2001 : 17-21)

xlvi
diantara kelebihan-kelebihan tersebut, antara lain : (1) Kelebihan
media komputer dalam menyajikan konsep, prosedur dan prinsip
yang tidak dimiliki oleh media lain selama ini. (2) Kelebihan
dalam bentuk format yang dapat digunakan secara langsung secara
interaktif oleh siswa. format ini antara lain dilihat dari sistematika
materi, penampilan bagian-bagian penting, kejelasan huruf,
keserasian warna, termasuk juga kualitas audio sebagai
pendukung. Sebagai media pembelajaran format sangatlah penting
sebagai salah satu daya tarik siswa untuk melakukan eksplorasi.
Semakin tinggi tingkat interaksi siswa dengan media komputer
diharapkan semakin tinggi pula pemahamannya terhadap konsep
dalam media komputer tersebut. (3) Kualitas animasi, grafik, dan
contoh-contoh. Pada aspek animasi, grafik, dan contoh mampu
meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang
kompleks dan abstrak karena dibantu dengan gambar-gambar dan
benda-benda yang menarik perhatian siswa. Dengan kualitas
penampilan yang baik, diharapkan kualitas pemahaman terhadap
konsep-konsep tertentu media komputer tersebut akan baik pula
b) Kekurangan atau kelemahan
Penggunaan CAI yang telah dirakit dan direncanakan sebagai
media pembelajaran dengan menggunakan komputer selain

xlvii
terdapat beberapa kelebihan, namun juga terdapat beberapa
kelemahan antara lain : (1) Membutuhkan persiapan yang sulit dan
membutuhkan perhatian yang besar. Hal ini mengingat program
yang dipakai dalam komputer tidak hanya satu program saja
melainkan beberapa program yang dipakai dalam penampilan
secara terpadu. (2) Tidak semua siswa memiliki cukup pemahaman
dalam pemanfaatan media komputer, untuk itu membutuhkan
waktu tersendiri untuk mengenalkan komp uter sebelum
menjalankan program pembelajaran yang menggunakan komputer
tersebut. (3) Membutuhkan biaya yang besar untuk membuat
program-program dan dalam pengadaan komputer dalam
pembelajaran. Sehingga tidak semua sekolah yang mampu untuk
mengakses dan memanfaatkan media komputer ini.
3. Materi Pelajaran Perkalian dan Pembagian Kelas II
a. Perkalian
Perkalian adalah penjumlahan berulang
Contoh :
3 x 4 = 4+4+4 = 12
4 x 2 = 2+2+2+2 = 8
Perkalian dua bilangan satu angka, contoh :
2 x 2 = 4

xlviii
5 x 5 = 25
9 x 9 = 81
Pada perkalian berlaku sifat pertukaran, contoh :
3 x 5 = 5 x 3 = 15
6 x 8 = 8 x 6 = 48
Perkalian suatu bilangan dengan bilangan 1 hasilnya sama dengan
bilangan itu sendiri, contoh :
3 x 1 = 3
6 x 1 = 6
Perkalian suatu bilangan dengan bilangan 0 hasilnya sama dengan 0.
contoh ;
7 x 0 = 0
2 x 0 = 0
Perkalian tiga bilangan satu angka, contoh :
2 x 2 x 2 = (4)x2 = 8
5 x 5 x 5 = (25)x5 = 125
b. Pembagian
Pembagian pada dasarnya merupakan pengurangan berulang hingga habis.
Pembagian merupakan kebalikan dari perkalian. Contoh
35 : 7 = 5 karena
35-7-7-7-7-7 = 0

xlix
Banyaknya angka 7 ada lima (5)
42 : 6 = 7
6 x 7 = 42
Pembagian berturut-turut tiga bilangan.
Contoh :
81 : 9 : 3 = 9 : 3 = 3
72 : 8 : 1 = 9 : 1 = 9
Perkalian dan pembagian sebagai hitung campuran.
Contoh :
63 : 9 = 7 x .
4 x 2 = 64 : .

B. Kerangka Berpikir
Penggunakan media komputer dalam pembelajaran diduga dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Ketepatan pemilihan dan penggunaan media
dalam pembelajaran matematika akan berpengaruh terhadap kelancaran proses
pembelajaran matematika. Untuk itu penggunaan media pembelajaran akan
membantu siswa dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan dan membantu
guru untuk menyampaikan materi pelajaran. Pembelajaran bermedia komputer
diduga dapat meningkatkan hasil belajar matematika.


l
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka hipotesis tindakan yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Jika pembelajaran matematika pokok bahasan perkalian dan pembagian
menggunakan media komputer maka hasil belajar siswa akan meningkat.

















li
BAB III
METODE PENELITIAN

D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II SD
Muhammadiyah Plus Salatiga tahun ajaran 2004/2005. Adapun siswa yang
menjadi objek penelitian sebanyak 34 anak. SD sudah memiliki laboratorium
komputer namun dalam kurikulumnya belum mengarah pada pembelajaran
bermedia komputer.
SD Muhammadiyah Plus Salatiga tempat dilangsungkannya penelitian
berada dalam wilayah jantung Kota Salatiga. Dilihat dari segi geografis anak usia
7 tahun ke atas sudah mengenal kemajuan dan kecanggihan teknologi di jaman
mutakhir sekarang ini. Misalnya mengoperasikan komputer, vcd, televisi, play
station dan lain sebagainya. Tetapi dilihat dari hasil belajar siswa kelas II SD
Muhammadiyah Plus Salatiga pada nilai matematika yang mendapat nilai
dibawah 6,5 ada 62 % atau sebanyak 21 anak dari 34 siswa kelas II. Sehingga
memacu penulis untuk memanfaatkan teknologi komputer sebagai media
pembelajaran matematika.

E. Variabel Penelitian

lii
Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas II
Muhammadiyah Plus Salatiga tahun ajaran 2004/2005 dalam menyelesaikan soal
matematika pada pokok bahasan perkalian dan pembagian.
F. Rencana Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri 2 siklus. Tiap siklus
direncanakan 3 pertemuan. Tiap-tiap siklus direncanakan berkesinambungan,
artinya proses dan hasil siklus I akan ditindak lanjuti dalam siklus 2.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini setiap siklus meliputi :
a. Perencanaan (planning)
b. Tindakan (acting)
c. Observasi (observing)
d. Refleksi (reflecting)
Siklus I
1. Perencanaan (planning)
a. Menyusun rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran dengan
menggunakan media komputer pada sub pokok bahasan perkalian
b. Menyiapkan alat bantu mengajar dan mengumpulkan data.
c. Menyiapkan media komputer beserta program power point.
d. Menyusun alat evaluasi.
2. Tindakan (acting)

liii
a. Guru melakukan apersepsi dengan metode tanya jawab tentang
penjumlahan dengan tujuan :
- Mengingat kembali konsep penjumlahan.
- Agar siswa memahami materi dengan tepat.
- Pencapaian materi tepat waktu yang direncanakan.
- Memusatkan perhatian pada situasi belajar
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang akan
diajarkan.
c. Proses transformasi materi :
Guru memeragakan perkalian dengan hasil sampai 25 dengan media
komputer, siswa memperhatikan dan mengamati proses perkalian yang
ada di layar monitor.
Guru membimbing dan mengamati siswa dalam menyelesaikan soal
perkalian dengan media komputer.
d. Setelah menyelesaikan soal siswa diminta guru menuliskan hasil kerjanya
di papan tulis. Dengan bimbingan guru siswa diharapkan dapat menarik
kesimpulan dari materi yang sedang dipelajari.
e. Guru memberikan test siklus 1.
3. Observasi
a. Teknik pengumpulan data

liv
- Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemampuan
siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa.
- Observer mengamati dan memberikan penilaian proses pembelajaran
dari awal hingga akhir.
b. Alat pengumpulan data
- Tes siklus I dilaksanakan setelah selesai siklus I untuk memperoleh
data kuantitatif di akhir siklus I.
- Instrumen monitoring observasi guru di kelas.

4. Refleksi
Hasil refleksi merupakan landasan untuk menentukan tindakan pada siklus II,
meliputi :
a. Mengetahui kemampuan hasil belajar siswa.
b. Mengetahui kreativitas siswa dalam menyelesaikan permasalahan.
Siklus II
1. Perencanaan (planning)
Rencana yang dibuat pada prinsipnya sama dengan rencana pada siklus I,
hanya materinya disesuaikan dengan materi pembagian.
2. Tindakan (acting)
a. Guru melakukan apersepsi dengan metode tanya jawab tentang
pengurangan dengan tujuan :

lv
- Mengingat kembali konsep pengurangan.
- Agar siswa memahami materi dengan tepat.
- Pencapaian materi tepat waktu yang direncanakan.
- Memusatkan perhatian pada situasi belajar
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang akan
diajarkan.
d. Proses transformasi materi :
Guru memeragakan pembagian dengan hasil sampai 8 dengan media
komputer, siswa memperhatikan dan mengamati proses pembagian yang
ada di layar monitor.
Guru membimbing dan mengamati siswa dalam menyelesaikan soal
pembagian dengan media komputer.
e. Setelah menyelesaikan soal siswa diminta guru menuliskan hasil kerjanya
di papan tulis. Dengan bimbingan guru siswa diharapkan dapat menarik
kesimpulan dari materi yang sedang dipelajari.
f. Guru memberikan tes siklus II.
3. Observasi
a. Teknik pengumpulan data
- Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemampuan
siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa.

lvi
- Observer mengamati dan memberikan penilaian proses pembelajaran
dari awal hingga akhir.
b. Alat pengumpulan data
- Tes siklus II dilaksanakan setelah selesai siklus II untuk memperoleh
data kuantitatif di akhir siklus II.
- Instrumen monitoring observasi guru di kelas.
4. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisis data dan pembahasannya. Kegiatan ini untuk
melihat sejauhmana efektivitas kegiatan belajar dengan menggunakan media
komputer pada pokok bahasan perkalian dan pembagian serta untuk
mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi baik pada siswa, suasana kelas,
maupun guru.

G. Data dan Cara Pengumpulan
Untuk memperoleh informasi yang valid dan reliabel dari pelaksanaan
penelitian tindakan ini, maka perlu kelengkapan data, kualitas alat pengumpul
data dan ketepatan alat analisanya.
1. Jenis data
a. Data hasil belajar siswa.
b. Data guru selaku peneliti.
c. Data keaktifan siswa.

lvii
2. Cara pengumpulan data
Cara pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :
a. Melalui hasil tes.
b. Hasil pengamatan dari observer.
c. Hasil pengamatan dari peneliti.

H. Indikator Keberhasilan
Tolak ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat
dilihat dari :
1. Nilai rata-rata kelas minimal 7,5.
2. Prosentase siswa yang memperoleh skor > 6,5 minimal 85 % dari 34 siswa
yang ada.
3. Keaktifan belajar siswa meningkat.









lviii
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pengumpulan data telah dilaksanakan sejak pengambilan data penelitian
telah dilakukan proses penyelesaian sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Hasil Pengamatan
Siklus I merupakan proses pembelajaran operasi perkalian dengan
menggunakan media komputer yang dilaksanakan pada tanggal 11,12,13
April 2005 dengan alokasi waktu tiga kali pertemuan, setiap pertemuan 2
jam pelajaran (2 x 30 menit)
Pada pertemuan pertama dan dua untuk persiapan dan pelaksanaan
tindakan sedangkan pertemuan ketiga digunakan untuk melaksanakan tes
siklus I.
Guru dan siswa melaksanakan skenario yang telah ditentukan,
yakni guru menjelaskan cara pengoperasian perkalian dengan
menggunakan media komputer, guru menyuruh salah seorang siswa untuk
mencoba mengoperasikan perkalian dengan media komputer, kemudian
guru mengamati dan membimbing pengoperasian perkalian yang telah
dilakukan siswa. Saat guru menjelaskan materi, siswa kelihatan tegang.

lix
Apabila guru memberikan pertanyaan secara lisan kepada siswa terlihat
beberapa siswa diam dan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru. Hal itu dilihat dari data yang telah terangkum mengenai partisipasi
siswa dalam pembelajaran siswa antara lain:
1) Banyak siswa yang aktif 25% atau sebanyak 8 anak dari 34 siswa.
2) Banyak siswa yang kurang terlibat dan tidak aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran 75 % atau sebanyak 26 anak dari 34 siswa.
Dari data di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa siswa
merasa takut untuk bertanya kepada guru, hal itu menyebabkan
ketidakaktifan siswa dalam pembelajaran.
b. Data hasil tes siklus I
Rata-Rata nilai 2280 : 34 = 67
Banyak siswa yang mendapat nilai > 6,5 ada 62 % atau sebanyak 21 anak
dari 34 siswa
2. Siklus II
a. Hasil pengamatan
Siklus II merupakan proses pembelajaran operasi pembagian
dengan menggunakan media komputer yang dilaksanakan pada tanggal
18, 19, 20 April 2005 dengan alokasi waktu tiga kali pertemuan, setiap 1
kali pertemuan 2 jam pelajaran (2 x 30 Menit). Pertemuan pertama
digunakan untuk menjelaskan operasi pembagian, pertemuan kedua

lx
menjelaskan pembagian berturut-turut, pertemuan ketiga digunakan
operasi perkalian dan pembagian dilanjutkan tes siklus II.
Guru dan siswa melaksanakan skenario yang telah direncanakan
yakni guru menjelaskan cara mengoperasikan pembagian dengan
menggunakan media komputer, selanjutnya siswa disuruh untuk mencoba
melakukan operasi hitung pembagian secara berturut-turut dengan
menggunakan media komputer. Setelah siswa mampu mengoperasikan
pembagian secara individual secara tidak langsung siswa telah memahami
konsep operasi pembagian. Di sini siswa mulai tampak berani dan aktif,
hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa mulai meningkat.
Hal tersebut dapat ditunjukan dari hasil observasi sebagai
berikut:
1) Banyak siswa yang aktif 75% atau sebanyak 26 anak dari 34 siswa.
2) Banyak siswa yang tidak terlibat dan tidak aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran 25% atau sebanyak 8 anak dari 34 siswa.
b. Data hasil tes Siklus II
Rata-rata nilai tes 2700 : 34 = 79
Banyak siswa yang mendapat nilai > 6,5 ada 97 % atau sebanyak 33 anak
dari 34 siswa.



lxi
B. Pembahasan
Dari hasil pengamatan pelaksanaan tindakan siklus I ini secara
keseluruhan proses pembelajaran dengan menggunakan media komputer sebagai
alat bantu pembelajaran belum ada peningkatan hasil belajar siswa dalam operasi
perkalian. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang mendapat nilai > 6.5
sebanyak 62 % atau sebanyak 21 anak dari 34 siswa dengan rata-rata nilai tes 67
dan keaktifan siswa 25 % atau sebanyak 8 anak dari 34 siswa. Dilihat dari
indikator yang ditetapkan maka hasil dari siklus I belum mencapai indikator
keberhasilan. Hal ini di sebabkan karena sebagian besar dari siswa banyak yang
belum begitu paham tentang tatacara pengoperasian komputer secara maksimal,
tetapi jika dibandingkan dengan kondisi awalnya sudah ada peningkatan. Maka
dengan memperhatikan refleksi pada siklus I, penelitian dilanjutkan ke siklus II.
Hasil pengamatan pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II ini secara
keseluruhan proses pembelajaran dengan menggunakan media komputer sebagai
alat peraga pada pembagian dapat meningkatkan hasil belajar siswa hal itu
terbukti dari hasil tes siklus II, Hal ini dapat dilihat dari banyak siswa yang
mendapat nilai > 6,5 ada 97 % atau sebanyak 33 anak dari 34 siswa dengan rata-
rata nilai tes 79 dan keaktifan siswa 75 % atau sebanyak 26 anak dari 34 siswa.
Setelah dilakukan siklus II hasil rata-rata tes ternyata sudah cukup memuaskan
atau telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan terhadap hasil
pembelajaran siswa.

lxii
Dari analisis data siklus I dan II pada hasil penelitian tindakan kelas ini
yakni analisis terhadap pengamatan proses pembelajaran dan hasil belajar dengan
menggunakan media komputer pada siswa kelas II SD Muhammadiyah Plus
Salatiga diperoleh hasil menuju arah perbaikan dan peningkatan pemahaman
konsep operasi perkalian dan pembagian serta meningkatkannya hasil belajar
serta layanan guru dalam menangani proses belajar. Pengunaan media komputer
sangatlah efektif karena dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran siswa menjadi semangat, lebih bergairah dan
tidak bosan. Untuk meningkatkan penguasaan berhitungnya, siswa berusaha
bermain pengoperasian perkalian dan pembagian dengan media komputer
semaksimal mungkin, sehingga jelas bahwa penggunaan media komputer dapat
membangkitkan minat siswa. Minat belajar siswa merupakan faktor yang
mempunyai peran penting dalam belajar matematika. Dengan minat belajar yang
besar akan menimbulkan motivasi belajar yang tinggi, karena motivasi belajar
yang tinggi akan menentukan keberhasilan belajar siswa.








lxiii
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Dari hasil keseluruhan kegiatan PTK di kelas II SD Muhammadiyah Plus
Salatiga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media komputer
siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan perkalian
dan pembagian. Berangkat dari kondisi awal nilai matematika yang mendapat
nilai dibawah 6,5 ada 62 % atau sebanyak 21 anak dari 34 siswa. Setelah
diadakan penelitian, hasil dari siklus I diperoleh nilai > 6,5 ada 62 % atau
sebanyak 21 anak dari 34 siswa dengan rata-rata nilai tes 67, kemudian siklus
II diperoleh nilai > 6,5 ada 97 % atau sebanyak 33 anak dari 34 siswa dengan
rata-rata nilai tes 79.
2. Setelah diadakan uji coba siklus 1 dan siklus II menunjukkan adanya
peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam menggunakan media
komputer. Keaktifan siswa pada siklus I 25 % atau sebanyak 8 anak dari 34
siswa dan siklus II 75 % atau sebanyak 26 anak dari 34 siswa.

B. Saran
Berdasarkan pengalaman selama peneliti melaksanakan PTK di kelas II
SD Muhammadiyah Plus Salatiga, dapat diajukan saran bahwa untuk
menanamkan konsep perkalian dan pembagian, guru dapat menggunakan media
komputer sebagai alternatif media pembelajaran.

lxiv

Anderson, Ronald H., 1987, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk
Pembelajaran, (Edisi terjemahan oleh Yusuf Hadi Miarso, dkk), Jakarta : PT.
Rajawali
Arief S. Sadiman, et. Al., 1996, Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,
Assubel, David. P., Joseph D. Novak and Helen Hanesian, 1978, Educational
Psychology : A Cognitive View, New York : Holt, Renehart and Winston.
Atwi Suparman, 1997, Desain Intruksional, Jakarta : PAU PPAI Universitas Terbuka
Bloom, Benyamin S., 1976, Human Characteristic and School Learning, New York :
MeGraw-Hill book Company
Briggs, Leslie, J., 1977, Intructional Design, Principle and Aplication, NewYork :
Mc. Graw-Hill Book Company
De Porter, Bobbi and Hernarcki, Mike, 2002, Quantum Learning (Edisi Terjemahan
Oleh Alwiyah Abdurrahman), Bandung : CV. Kaifa
Dick, Walter, and Lou Carey, 1985, The Systematic Design Of Instruction, 3ed, Ed,
Florida : Harper Collins
Gagne, Robert M. and Leslia J. Briggs, 1978, Principles of Instructional Design, 2
nd
,
New York : Holt Rinehart and Winstons
Gagne, Robert M., 1977, The Conditions of Learning, New York : Holt, Renehart and
Winston
Oemar Hamalik, 1994, Media Pendidikan, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti
Maskuri, dkk, 2001, Pengembangan Proses Pembelajaran Mata Kuliah Kimia Fisika
IV Program Studi Kimia P. MIPA FKIP UNS Semester V tahun Ajaran
2000/2001 Menggunakan PowerPoint, Surakarta : UNS Press
Nana Sudjana, 1995, Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru, Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya,
DAFTAR PUSTAKA

lxv
R. Soedjadi Kusrini, 2003, Matematika 2b Untuk Sekolah Dasar Kelas 2 Semester
Kedua, Menyongsong KBK, Jakarta : Balai Pustaka
Slameto, 1995, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan,
Sutrisman Murtadho dan Tambunan, 1987, Pengajaran Matematika, Jakarta,
Universitas Terbuka


































lxvi
RENCANA PEMBELAJARAN
(BERMEDIA KOMPUTER)
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Perkalian dan Pembagian
Sub Pokok Bahasan : Perkalian
- Pengertian perkalian
- Operasi perkalian
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas : II (dua)
Semester : Gasal
Siklus : I
Pertemuan : 1
Waktu : 2 x 30 menit
Alat Peraga : Seperangkat komputer beserta program

No. Materi Kegiatan Waktu
1.1





1.2





1.3
Perkalian adalah penjumlahan
berulang
Contoh :
3x4 = 4+4+4 = 12
4x2 = 2+2+2+2 = 8

Perkalian dua bilangan satu angka,
contoh :
2x2 = 4
5x5 = 25
9x9 = 81

Pada perkalian berlaku sifat
pertukaran, contoh :
3x5 = 5 x 3 = 15
6 x 8 = 8x6 = 48


Prasarat dan motivasi
Bagaimana menghitung
jumlah mangga pada lima
keranjang, jika setiap
keranjang terdiri dari 6 buah.

Kegiatan inti :
Mencari informasi melalui
komputer yang telah
diprogram.
Siswa bersama guru
mengamati sistem perkalian
penjelasan ilustrasi
powerpoint yang telah
disediakan.
Mendiskusikan konsep
perkalian.

Kegiatan akhir :
Mengerjakan soal-soal latihan
baik melalui permainan,
maupun soal-soal terstruktur
Merangkum hasil
pembelajaran.

10 menit





30 menit












20 menit
Evaluasi :
Kunci jawaban
1. 3 x 6 = 6 + 6 + 6 = 18
2. 7 x 4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 28
3. 4 x 8 = 8 + 8 + 8 + 8 = 32
4. 6 x 5 = 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 30


lxvii
1. 3 x 6 = .
2. 7 x 7 = .
3. 4 x 8 =
4. 6 x 5 = .
5. x 7 = 7 x 5






































lxviii
RENCANA PEMBELAJARAN
(BERMEDIA KOMPUTER)
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Perkalian dan Pembagian
Sub Pokok Bahasan : Perkalian
- Perkalian dengan bilangan 1
- Perkalian dengan bilangan 0
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas : II (dua)
Semester : Gasal
Siklus : I
Pertemuan : 2
Waktu : 2 x 30 menit
Alat Peraga : Seperangkat komputer beserta program

No. Materi Kegiatan Waktu
1.1





1.2





1.3
Perkalian suatu bilangan dengan
bilangan 1 hasilnya sama dengan
bilangan itu sendiri, contoh :
3x1 = 3
6x1 = 6

Perkalian suatu bilangan dengan
bilangan 0 hasilnya sama dengan 0.
contoh ;
7x0 = 0
2x0 = 0

Tabel perkalian mulai dari bilangan
1 sampai 9.


Prasarat dan motivasi
Bagaimana menghitung
jumlah mangga pada lima
keranjang, jika setiap
keranjang terdiri dari 6 buah.

Kegiatan inti :
Mencari informasi melalui
komputer yang telah
diprogram.
Siswa mendiskusikan konsep
perkalian dengan bilangan 1
dan perkalian dengan
bilangan 0

Kegiatan akhir :
Merangkum hasil
pembelajaran.
Mengerjakan soal-soal latihan

10 menit





30 menit








20 menit
Evaluasi
1. 3 x 1 =
2. 1 x 7 =
3. 8 x 0 = x 8
4. 0 x 5 =
5. 8 x 5 =

lxix
Kunci jawaban
1. 3 x 1 = 3
2. 1 x 7 = 7
3. 8 x 0 = 0
4. 0 x 5 = 0
5. 8 x 5 = 40





































lxx
RENCANA PEMBELAJARAN
(BERMEDIA KOMPUTER)
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Perkalian dan Pembagian
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Sub Pokok Bahasan : Perkalian
- Perkalian tiga bilangan satu angka
- Soal-soal cerita
Kelas : II (dua)
Semester : Gasal
Siklus : I
Pertemuan : 3
Waktu : 2 x 30 menit
Alat Peraga : Seperangkat komputer beserta program

No. Materi Kegiatan Waktu
1.1





1.2





Perkalian tiga bilangan satu angka.
Contoh :
2 x 2 = (4) x 2 = 8
5 x 5 x 5 = (25) x 5 = 125


Penyelesaian soal-soal cerita, pada
kehidupan sehari-hari.

Prasarat dan motivasi
Pah Hamid membeli lima ikat
rambutan. Pada setiap ikat
terdiri dari 9 buah. Berapa
buah rambutan yang dibeli
pak Hamid?


Kegiatan inti :
Mencari informasi melalui
komputer yang telah
diprogram.
Siswa mendiskusikan cara
menyelesaikan soal-soal
cerita dengan media
komputer.

Kegiatan akhir :
Merangkum hasil
pembelajaran.
Mengerjakan soal-soal latihan

10 menit








30 menit








20 menit
Evaluasi :
1. 3 x 3 x 3 = .
2. 4 x 4 x 4 = () x 4
3. 5 x 5 x 5 = .

lxxi
4. Ibu membeli tiga bungkus buku. Setiap bungkus terdiri dari 6 buah buku. Berapa
buah buku yang dibeli Ibu ?
Kunci Jawaban
1. 3 x 3 x 3 = (9) x 3 = 27
2. 4 x 4 x 4 = (16) x 4 = 64
3. 5 x 5 x 5 = (25) x 5 = 125
4. Tiga bungkus buku dikalikan 6 buah buku = 3 x 6 = 18. Jadi buku yang ibu beli
sebanyak 18 buah buku.



































lxxii

RENCANA PEMBELAJARAN
(BERMEDIA KOMPUTER)
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Perkalian dan Pembagian
Sub Pokok Bahasan : Pembagian
- Pengertian pembagian
- Operasi pembagian
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas : II (dua)
Semester : Gasal
Siklus : 2
Pertemuan : 4
Waktu : 2 x 30 menit
Alat Peraga : Seperangkat komputer beserta program

No. Materi Kegiatan Waktu
1.1










1.2
Pembagian pada dasarnya
merupakan pengurangan berulang
hingga habis. Pembagian merupakan
kebalikan dari perkalian. Contoh
35 : 7 = 5 karena
35-7-7-7-7-7 = 0
Banyaknya angka 7 ada lima (5)
42 : 6 = 7
6x7 = 42

Pembagian berturut-turut tiga
bilangan.
Contoh :
81 : 9 : 3 = 9 : 3 = 3
72 : 8 : 1 = 9 : 1 = 9


Prasarat dan motivasi
Pak Hari membeli 35
kelereng. Kelereng itu
selanjutnya dibagikan kepada
limar murid laki-laki secara
merata. Berapakah bagian
yang didapat setiap murid.

Kegiatan inti :
Mencari informasi melalui
komputer yang telah
diprogram.
Siswa mendiskusikan cara
menyelesaikan soal-soal
cerita dengan media
komputer.

Kegiatan akhir :
Merangkum hasil
pembelajaran.
Mengerjakan soal-soal latihan

10 menit







30 menit







20 menit
Evaluasi
1. 35 : 5 = .
2. 42 : n = 7 nilai n = .
3. () : 8 = 8
4. 21 : () = 7

lxxiii
5. Ibu membeli 16 buku tulis. Selanjutnya dibagikan kepada empat orang anaknya
secara merata. Berapa buku tulis yang didapat setiap anak.
Kunci jawaban
1. 35 : 5 = 35-5-5-5-5-5-5-5 = 0 jumlah angka 5 ada tujuh maka 35:5 = 7
2. 42 : n = 7 = 42 : 7 = 6 jadi n = 6
3. () : 8 = 8 = 8 x 8 = 64
4. 21 : () = 7 = 21 : 7 = 3
5. 16 buku, dibagi empat orang = 16 : 4 = 16-4-4-4-4 = 0. Jadi bagian masing-
masing anak 4 buah buku.


































lxxiv
RENCANA PEMBELAJARAN
(BERMEDIA KOMPUTER)
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Perkalian dan Pembagian
Sub Pokok Bahasan : Pembagian
- Pembagian berturut-turut
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas : II (dua)
Semester : Gasal
Siklus : 2
Pertemuan : 5
Waktu : 2 x 30 menit
Alat Peraga : Seperangkat komputer beserta program

No. Materi Kegiatan Waktu
1.1





1.2

Pembagian berturut-turut tiga
bilangan.
Contoh :
81 : 9 : 3 = 9 : 3 = 3
72 : 8 : 1 = 9 : 1 = 9

Penyelesaian soal-soal cerita pada
kehidupan sehari-hari.
Prasarat dan motivasi
Pak Joko mempunyai 18 bus.
Kemudian dibagikan pada 3
orang putranya secara merata.
Selanjutnya bagian putranya
tadi dibagikan pada 3
putranya (cucu Pak Joko)
secara merata pula. Berapa
bus bagian yang didapat cucu
Pak Joko.

Kegiatan inti :
Mencari informasi melalui
komputer yang telah
diprogram.
Siswa mendiskusikan cara
menyelesaikan soal-soal
cerita dengan media
komputer.

Kegiatan akhir :
Merangkum hasil
pembelajaran.
Mengerjakan soal latihan

5 menit







30menit












20 menit
Evaluasi
1. 72 : 8 : 3 = .
2. 64 : 8 : 4 = .
3. 42 : 7 : 2 =

lxxv
4. Bapak membeli 24 pensil kemudian dibagikan pada 4 orang anaknya secara rata. Bagian
saya, kubagi lagi pada tiga teman saya secara rata. Berapa bagian salah satu teman
saya ?
Kunci jawaban
1. 72 : 8 : 3 = 9 : 3 = 3
2. 64 : 8 : 4 = 8 : 4 = 2
3. 42 : 7 : 2 = 6 : 2 = 3
4. 24 : 4 : 3 = 6 : 3 = 2
Jadi, bagian salah satu teman saya masing-masing 2 pensil.
























lxxvi

RENCANA PEMBELAJARAN
(BERMEDIA KOMPUTER)
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Perkalian dan Pembagian
Sub Pokok Bahasan : Perkalian dan Pembagian
- Operasi perkalian dan pembagian
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas : II (dua)
Semester : Gasal
Siklus : 2
Pertemuan : 6
Waktu : 2 x 30 menit
Alat Peraga : Seperangkat komputer beserta program

No. Materi Kegiatan Waktu
1.1





1.2




1.3








Perkalian dan pembagian sebagai
hitung campuran.
Contoh :
63 : 9 = 7 x .
4 x 2 = 64 : .

Melengkapi tabel perkalian dan
pembagian maksimal hasil
perkalian 81

Menyelesaikan soal-soal pembagian
dan soal-soal cerita dengan hitung
campuran dalam kehidupan sehari-
hari.
Prasarat dan motivasi
Pensil Tuti sama dengan tiga
kali pensil Indah. Jika pensil
Indah ada 4, berapakah
jumlah pensil Tuti?

Kegiatan inti :
Mencari informasi melalui
komputer yang telah
diprogram.
Siswa mendiskusikan konsep
perkalian dan pembagian
secara bersamaan dengan
media komputer.

Kegiatan akhir :
Mengerjakan soal-soal latihan
baik melalui permainan,
maupun soal-soal terstruktur
Merangkum hasil
pembelajaran.

10 menit





30 menit







20 menit
Evaluasi
1. 45 : 9 = 5 x .
2. 64 : = 4 x 2
3. : 4 = 3 x 2

lxxvii
4. 32 : 4 = 4 + .
5. Petani kaya mempunyai 6 ekor kerbau. Masing-masing kerbau beranak 4. jika semua
anak kerbau dibagikan pada delapan pekerjanya. Berapa kerbau bagian setiap pekerja ?
Kunci jawaban
1. 45 : 9 = 5 x 9
2. 64 : 8 = 4 x 2
3. 24 : 4 = 3 x 2
4. 32 : 4 = 4 + 4
5. (6 x 4) : 8 = 24 : 8 = 3
Jadi, bagian setiap pekerja adalah 3 kerbau.
























lxxviii
KISI-KISI TES PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
KELAS II SD DENGAN MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN
No. PB/SPB
Ingatan
No. Butir
Pemahaman
No. Butir
H. Apli
kasi
No. Butir
Jumlah
Butir

1.
Siklus I
Perkalian
a. Perkalian sebagai penjumlahan
berulang
b. Perkalian dua bilangan satu angka
c. Sifat perkalian dengan bilangan
satu
d. Sifat perkalian dengan bilangan
nol
e. Tabel perkalian
f. Menyelesaikan soal cerita


1

2

3

4











5,6,7,8










9,10


2.
Siklus II
Pembagian
a. Pembagian merupakan
pengurangan berulang
b. Pembagian sebagai suatu bilangan
dengan bilangan lain tanpa sisa
c. Membagi berturut-turut tiga
bilangan
d. Menyelesaikan soal-soal cerita


1

2,3






4,5,6,7








8, 9,10

Jumlah 7 butir
(35 %)
8 butir
(40 %)
5 butir
(25 %)
20
(100 %)



lxxix

TES SIKLUS

SOAL TES SIKLUS I
Mata Pelajaran : Matematika
Sub Pokok Bahasan : Perkalian
Kelas/Semester : II/II
Waktu : 25 menit
Berilah tanda silang (x) pada huruf di depan jawaban yang benar!
1. 3 x 7 =
a. 21
b. 31
c. 41
2. 5 x 8 = .
a. 30
b. 40
c. 50
3. 1 x 9 = .
a. 7
b. 8
c. 9
4. 8 x 0 = .
a. 8
b. 0
c. 80
5. 7 x 6 = .
a. 42
b. 43
c. 44
6. 2 x 2 x 2 x 2 = .
a. 8
b. 16
c. 32
7. 3 x 3 x 3 = .
a. 27
b. 9
c. 3
8. 4 x 4 x 4 = () x 4
a. 12
b. 14
c. 16

lxxx
9. Ibu membeli tiga bungkus buku. Setiap bungkus terdiri dari 6 buah buku. Berapa
buah buku yang dibeli ibu ?
a. 12
b. 16
c. 18
10. Ani menjual 8 ikat rambutan. Setiap ikat terdiri dari 7 buah. Berapa buah
rambutan yang dijaul Ani ?
a. 46
b. 45
c. 44

































lxxxi
KUNCI JAWABAN
TES SIKLUS I

1. A
2. B
3. C
4. B
5. A
6. B
7. A
8. C
9. B
10. A






























lxxxii
SOAL TES SIKLUS II
Mata Pelajaran : Matematika
Sub Pokok Bahasan : Pembagian
Kelas/Semester : II/II
Waktu : 25 menit
Berilah tanda silang (x) pada huruf di depan jawaban yang benar!
1. 35 : 5 = .
a. 9
b. 8
c. 7
2. 42 : n = 7 nilai n = .
a. 5
b. 6
c. 7
3. () : 4 = 5
a. 40
b. 30
c. 20
4. 12 : 4 : 3 = .
a. 0
b. 1
c. 2
5. 36 : 6 : 2 = .
a. 3
b. 2
c. 1
6. 72 : 8 : 3 = .
a. 1
b. 2
c. 3
7. 64 : 8 : 4 = .
a. 0
b. 1
c. 2
8. Ibu membeli 16 buku tulis. Selanjutnya dibagikan kepada empat orang anaknya
secara merata. Berapa buku tulis yang didapat setiap anak ?
a. 3
b. 4
c. 5
9. Bapak membeli 24 pensil. Kemudian dibagikan pada 4 orang anaknya secara rata.
Bagian saya, kubagi lagi pada tiga teman saya secara rata. Berapakah bagian salah
satu teman saya ?

lxxxiii
a. 0
b. 1
c. 2
10. Petani mempunyai 6 ekor kebau. Masing-masing kerbau beranak 4. Jika semua
anak kerbau dibagikan pada delapan pekerjanya. Berapa kerbau bagian setiap
pekerja ?
a. 3
b. 2
c. 0


































lxxxiv
KUNCI JAWABAN
TES SIKLUS II

1. C
2. B
3. C
4. B
5. A
6. B
7. C
8. B
9. C
10. A






























lxxxv
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Siklus : I
Pertemuan : 1
Petunjuk :
1. Isilah kolom jumlah. dengan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan sesuai
dengan aktifitas.
2. Skala penilaian diisi dengan tanda cek ( V )
3. Jumlah siswa kelas II ada 34 siswa


Jumlah Skala Penilaian
No. Keaktifan Siswa
Siswa % SB B S K
1. Hadir dalam kegiatan pembelajaran
2. Mengerjakan tugas rumah (PR)
3. Aktif bertanya
4. Aktif menjawab pertanyaan/ siap
menjawab (tunjuk jari)

5. Aktif mengerjakan tugas di depan/
siap mengerjakan

6. Mengikuti secara aktif pengoperasian
perkalian dan pembagian dengan media
komputer.

7. Menguasai konsep perkalian dan
pembagian


Keterangan : Salatiga, 11 April 2005
SB : Sangat Baik ( 76 % - 100 % )
B : Baik ( 75 % - 51 % )
S : Sedang ( 50 % - 40 % ) Aji Sujudi
K : Kurang ( < 39 % ) NIM. 4102903071




lxxxvi
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Siklus : I
Pertemuan : 2
Petunjuk :
1. Isilah kolom jumlah. dengan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan sesuai
dengan aktifitas.
2. Skala penilaian diisi dengan tanda cek ( V )
3. Jumlah siswa kelas II ada 34 siswa


Jumlah Skala Penilaian
No. Keaktifan Siswa
Siswa % SB B S K
1. Hadir dalam kegiatan pembelajaran
2. Mengerjakan tugas rumah (PR)
3. Aktif bertanya
4. Aktif menjawab pertanyaan/ siap
menjawab (tunjuk jari)

5. Aktif mengerjakan tugas di depan/
siap mengerjakan

6. Mengikuti secara aktif pengoperasian
perkalian dan pembagian dengan media
komputer.

7. Menguasai konsep perkalian dan
pembagian


Keterangan : Salatiga, 12 April 2005
SB : Sangat Baik ( 76 % - 100 % )
B : Baik ( 75 % - 51 % )
S : Sedang ( 50 % - 40 % ) Aji Sujudi
K : Kurang ( < 39 % ) NIM. 4102903071




lxxxvii
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Siklus : I
Pertemuan : 3
Petunjuk :
1. Isilah kolom jumlah. dengan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan sesuai
dengan aktifitas.
2. Skala penilaian diisi dengan tanda cek ( V )
3. Jumlah siswa kelas II ada 34 siswa


Jumlah Skala Penilaian
No. Keaktifan Siswa
Siswa % SB B S K
1. Hadir dalam kegiatan pembelajaran
2. Mengerjakan tugas rumah (PR)
3. Aktif bertanya
4. Aktif menjawab pertanyaan/ siap
menjawab (tunjuk jari)

5. Aktif mengerjakan tugas di depan/
siap mengerjakan

6. Mengikuti secara aktif pengoperasian
perkalian dan pembagian dengan media
komputer.

7. Menguasai konsep perkalian dan
pembagian


Keterangan : Salatiga, 13 April 2005
SB : Sangat Baik ( 76 % - 100 % )
B : Baik ( 75 % - 51 % )
S : Sedang ( 50 % - 40 % ) Aji Sujudi
K : Kurang ( < 39 % ) NIM. 4102903071




lxxxviii
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Siklus : I
Pertemuan : 4
Petunjuk :
1. Isilah kolom jumlah. dengan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan sesuai
dengan aktifitas.
2. Skala penilaian diisi dengan tanda cek ( V )
3. Jumlah siswa kelas II ada 34 siswa


Jumlah Skala Penilaian
No. Keaktifan Siswa
Siswa % SB B S K
1. Hadir dalam kegiatan pembelajaran
2. Mengerjakan tugas rumah (PR)
3. Aktif bertanya
4. Aktif menjawab pertanyaan/ siap
menjawab (tunjuk jari)

5. Aktif mengerjakan tugas di depan/
siap mengerjakan

6. Mengikuti secara aktif pengoperasian
perkalian dan pembagian dengan media
komputer.

7. Menguasai konsep perkalian dan
pembagian


Keterangan : Salatiga, 18 April 2005
SB : Sangat Baik ( 76 % - 100 % )
B : Baik ( 75 % - 51 % )
S : Sedang ( 50 % - 40 % ) Aji Sujudi
K : Kurang ( < 39 % ) NIM. 4102903071




lxxxix
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Siklus : I
Pertemuan : 5
Petunjuk :
1. Isilah kolom jumlah. dengan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan sesuai
dengan aktifitas.
2. Skala penilaian diisi dengan tanda cek ( V )
3. Jumlah siswa kelas II ada 34 siswa


Jumlah Skala Penilaian
No. Keaktifan Siswa
Siswa % SB B S K
1. Hadir dalam kegiatan pembelajaran
2. Mengerjakan tugas rumah (PR)
3. Aktif bertanya
4. Aktif menjawab pertanyaan/ siap
menjawab (tunjuk jari)

5. Aktif mengerjakan tugas di depan/
siap mengerjakan

6. Mengikuti secara aktif pengoperasian
perkalian dan pembagian dengan media
komputer.

7. Menguasai konsep perkalian dan
pembagian


Keterangan : Salatiga, 19 April 2005
SB : Sangat Baik ( 76 % - 100 % )
B : Baik ( 75 % - 51 % )
S : Sedang ( 50 % - 40 % ) Aji Sujudi
K : Kurang ( < 39 % ) NIM. 4102903071




xc
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Siklus : I
Pertemuan : 6
Petunjuk :
1. Isilah kolom jumlah. dengan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan sesuai
dengan aktifitas.
2. Skala penilaian diisi dengan tanda cek ( V )
3. Jumlah siswa kelas II ada 34 siswa


Jumlah Skala Penilaian
No. Keaktifan Siswa
Siswa % SB B S K
1. Hadir dalam kegiatan pembelajaran
2. Mengerjakan tugas rumah (PR)
3. Aktif bertanya
4. Aktif menjawab pertanyaan/ siap
menjawab (tunjuk jari)

5. Aktif mengerjakan tugas di depan/
siap mengerjakan

6. Mengikuti secara aktif pengoperasian
perkalian dan pembagian dengan media
komputer.

7. Menguasai konsep perkalian dan
pembagian


Keterangan : Salatiga, 20 April 2005
SB : Sangat Baik ( 76 % - 100 % )
B : Baik ( 75 % - 51 % )
S : Sedang ( 50 % - 40 % ) Aji Sujudi
K : Kurang ( < 39 % ) NIM. 4102903071

You might also like