Professional Documents
Culture Documents
Menurut Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH.LL.M sumber hukum internasional dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Sumber Hukum Dalam Arti Formal Sumber hukum Dalam Arti Formal adalah sumber hukum dari mana kita mendapatkan atau menemukan ketentuan-ketentuan hukum internasional, yang dipergunakan oleh Mahkamah Internasional dalam memutuskan masalah dalam hubungan internasional. Di dalam pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional Permanen disebutkan sumber-sumber hukum internasional dalam arti formal, yaitu : 1) Perjanjian Internasional (traktat atau treaty). 2) Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti dalam praktek umum dan diterima sebagai hukum. 3) Asas-asas umum hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab. 4) Keputusan-keputusan hakim (judicial decisions) dan ajaran-ajaran para ahli hukum internasional dari berbagai negara sebagai alat tabahan untuk menentukan hokum (karya hukum). 5) Pendapat-pendapat para ahli hukum yang terkemuka. b. Sumber Hukum Dalam Arti Material Hukum internasional tidak dapat dipaksaan seperti hukum nasional, tapi hukum internasional juga ditaati oleh sebagian besar bangsa di dunia, berarti juga mengikat. Dalam sumber hukum ini ada dua aliran yang memiliki pendapat yang berbeda , yaitu: 1) Aliran Naturalis, bersandar pada hak azasi atau hak alamiah. Aliran ini berpendapat bahwa kekuatan hukum internasional didasarkan pada hukum alam yang berasal dari Tuhan, sehingga kedudukannya dianggap lebih tinggi dari hukum nasional. 2) Aliran Positivisme, bersandar pada kepastian hukum dari persetujuan & perjanjian antarnegara.
6. Pemberontak dan Pihak dalam Sengketa Dapat dijadikan subjek hukum internasional karena, a) Menentukan nasibnya sendiri, b) Memilih sendiri sistem ekonomi, politik, dan sosial, c) Menguasai sumber kekayaan alam di wilayah yang didudukinya.