Professional Documents
Culture Documents
listrik Hubungannya : daya listrik terbentuk dari dua komponen : arus dan tegangan dimana hubungannya
P = V.I
Dimana : P : Daya listrik (Watt) V : Tegangan (Volt) I : Arus (Ampere). Jadi, semakin besar arus listrik dan semakin besar tegangannya, maka daya listrik semakin besar. Untuk listrik rumah tangga, biasanya standar tegangannya adalah sama (220 Volt di Indonesia, dan di negara tertentu ada yang 110 Volt), sedangkan arusnya tergantung dari daya yang dibutuhkan masing - masing alat listrik di rumah Contoh :
P = 380 V x 10 Amp x 1,73 x 0,8 = 5259.2 watt. P = 380 V x 10 Amp x 1,73 x 1 = 6574 watt.
catatan : 1.Dalam perhitungan 3 phase harus selalu desertakan V3 (akar tiga). 2.Cos Q adalah Power Factor.
Perhitungannya, setiap penggunaan listrik di rumah kita dihitung dengan satuan KWh (Kilo Watt Hour), atau daya yang digunakan per jamnya. Tarifnya mengac pada PLN berbeda2 antara u pelanggan 1300 VA, 2200 VA dan 6600 VA. Kalau nggak salah sih yang pelanggan 1300 VA, tarifnya sekitar Rp. 300,- per KWh nya, makin besar langganan listriknya, tarifnya makin mahal.
Cara mudahnya, tinggal dijumlahkan saja perkalian dari daya listrik di rumah kamu (dalam satuan Watt) dengan waktu pemakaian.(dalam satuan jam). Lalu hasilnya dikalikan dengan harga satuannya per KWh. Dapat lah tarif listrik itu.
Contoh : di rumah ada AC (1000 Watt) dan Kulkas (misalkan 100 Watt) Pemakaian AC misalkan dalam 1 bulan = 150 jam Pemakaian kulkas dalam 1 bulan = 720 jam
(1000 x 150) + (720 x 100) = 222.000 Wh = 222 KWh Tarif sebulan = 222 KWh x tarif per KWh yang berlaku Kalau asumsinya Rp. 300,- per KWh, Maka : Tarif per bulan = Rp. 66.600,-. Demikian...
q = ( L x N ) : ( y x ev x E )
Dimana : q : Penampang kabel dlm mm2. L : Jarak dlm meter. N : Daya dlm watt. y : Daya hantar jenis (Tembaga=56 ; Aluminium=32,7 ; Besi = 7) ev : Rugi tegangan yg diinginkan dlm Volt. E : Tegangan dlm Volt.
Untuk arus AC (Bolak Balik) : Kalau P = V x I. hasilnya = VA. P = 220 V x 10 Amp = 2200 VA.
Contoh : 1. P = 220 V x 10 Amp x 0,8 = 1760 watt. 2. P = 220 V x 10 Amp x 1 = 2200 watt.
Jadi kalau dirumah, beban pemakaian mempunyai Cos Q (Power factor) 0.8, maka dengan berlangganan 2200 VA (Limiter 10 Amp), kita hanya bisa memakai 1760 watt saja.
Elektromagnet
Listrik dan magnet adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, setiap ada listrik tentu ada magnet dan sebaliknya. Misalnya ada gulungan kawat tembaga dan pada gulungan tersebut kita alirkan listrik, maka akan timbul medan magnet, sebaliknya apabila kita menggerakkan magnet dekat gulungan tersebut, akan timbul listrik dalam gulungan itu. Kalau kita mempelajari sifat-sifat listrik, maka kita bayangkan listrik itu sebagai air. Ia dapat tertampung dan diam pada suatu tempat dan bisa juga mengalir melalui suatu pipa. Listrik akan mengalir bila ada perbedaan potensial atau perbedaan tekanan (voltage). Gaya yang menyebabkan listrik mengalir dinamakan Elektromotive Force (EMF). Kalau listrik mengalir akan timbul gaya yang menahan lajunya aliran itu, gaya ini disebut Resistansi. Bahan yang mudah sekali mengalirkan listrik dinamakan Konduktor dan yang tidak bisa mengalirkan listrik dinamakan Isolator. Perak, tembaga, emas dan aluminum berturutturut adalah konduktor yang baik. Bahan yang pada kondisi tertentu menjadi konduktor dan pada kondisi lain menjadi isolator disebut Semikonduktor. Komponen elektronik yang dibuat untuk menahan aliran listrik dinamakan Resistor. Suatu Kondensator adalah komponen elektronik yang dibuat untuk dapat mewadahi listrik. Suatu kumparan kalau dialiri listrik bisa menimbulkan medan magnet dan timbulnya medan magnet, komponen elektronik ini disebut Induktor. Listrik bisa mengalir ke satu arah saja dinamakan arus searah atau DC dan bisa juga alirannya bolak balik disebut arus bolak balik atau AC. Jumlah bolakbalik arah setiap detiknya dinamakan Frekuensi. Magnet Apabila kawat tembaga yang dililitkan pada sebatang besi dialiri listrik, batang besi tersebut akan menjadi magnetis. Tetapi kalau aliran listrik diputus, besi tidak magnetis lagi. Batang besi itu disebut megnet temporer, misalnya terdapat pada reley. Bila setelah listrik diputus, besi masih magnetis, maka batang besi itu disebut magnet permanen.
Solenoid
Arah medan magnet sesuai hukum Corkscrew dari Maxwell, kalau diputar ke kanan menuju ke depan (yang depan itu kutub utara magnet).
Permeability
Permeability relatif bahan untuk inti lilitan adalah:
B = flux density
H = gaya magnetik
Gelombang elektromagnet
Dalam perambatannya, gelombang magnet dan listrik selalu bersamasama. Medan magnet selalu tegaklurus dengan medan listrik dan kedua-duanya tegak lurus dengan arah perambatan.
Listrik
Untuk keperluan perhitungan listrik dan untuk pembuatan rumusrumus, digunakan symbol serta satuan-satuan listrik sebagai berikut ini. Simbol dan Satuan Listrik NAMA SYMBOL SATUAN SINGKATAN Muatan Listrik q Coulomb Arus I Ampere A Voltage E atau V Volt V Waktu t Detik s Resistansi R Ohm Kapasitansi C Farad F Induktansi L Henry H Power W atau P Watt W Frekuensi f Hertz Hz Panjang Gelombang Meter m
Dalam penulisan, singkatan-singkatan tersebut digunakan sebagai pengganti tanda baca koma, misalnya 1,5K dituliskan 1K5 dan sebagainya.
Hukum Ohm
Besarnya arus listrik yang mengalir dalam suatu konduktor sama dengan perbedaan potensial dibagi dengan resistansinya.
Hukum Kirchoff 1
Jumlah arus menuju suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya.
Hukum Kirchoff 2
Jumlah EMF dan penurunan potensial dalam suatu circuit tertutup sama dengan nol.
Untuk menyatakan Gain suatu ampli ier / penguat, bila impedansi input dan outputnya sama, digunakan.
atau
Resistansi
Tahanan terhadap mengalirnya arus listrik
Resistor Seri
Resistor yang dihubungkan secara seri, resitansi totalnya membesar.
Resistor Paralel
Resistor yang dihubungkan paralel, resitansi totalnya menjadi lebih kecil.
Kapasitansi
Kemampuan menyimpan muatan listrik dalam suatu dialekrik.
Kapasitor Paralel
Kapasitorr yang dihubungkan paralel, kapasitansi totalnya membesar.
Kapasitor Seri
Kapasiotor yang dihubungkan seri, kapasitansi totalnya menjadi kecil.
Capacitive Reactance
Tahanan arus listrik AC dalam kapasitor disebut reaktansi kapasiti ( Xc ) dalam Ohm
Induktansi
Kemampuan conductor membangkitkan induksi listrik bila arus AC melewatinya
Induktor Seri
Induktor yang dihubungkan seri, induktansi totalnya menjadi lebih besar.
Induktor Paralel
Induktor yang dihubungkan paralel, induktansi totalnya menjadi lebih kecil.
[edit] Impedansi
Kombinasi resistansi dengan reaktansi disebut Impedansi (Z). Resistansi dan reaktansi tersebut dapat paralel dan dapat juga seri.
[edit] E ek Piezoelectric
Jenis-jenis kristal tertentu mempunyai si at dapat membangk itkan muatan listrik bila pada permukaannya diberikan tekanan mekanik dan sebaliknya akan dapat menimbulkan tegangan mekanik bila pada permukaan tersebut diberikan muatan listrik, si at in disebut efek piezoelectric.
[edit] Transformator
Trafo adalah dua kumparan di atas suatu inti. Kumparan input disebut primer (p) dan kumparan output disebut sekunder (s).
[edit] Circuit Rectifier atau Penyearah [edit] Frequency pada Resonance Circuit
a Dalam resonance circuit jumlah capaciti e dan inducti e react nsinya nol, frekuensi resonansinya adalah:
atau
Dimana .
Bila resistansi kawat induktor kecil, maka faktor Q menjadi besar, berarti kualitas resonance circuit makin tinggi.
[edit] Antena
Panjang gelombang radio di udara adalah :
[edit] Amplifier
Berbagai circuit dasar amplifier transistor adalah common base, common emitordan common colector, sebagai berikut ini.
[edit] Oscilator
Suatu bagian penting pada pesawat radio adalah osilator. Osilator dapat dibuat dengan kristal atau dengan LC circuit, ada dua jenis osilator LC yang terkenal, yaitu,
Kelas A biasanya digunakan untuk signal kecil atau power RF amplifier single ended, sedangkan kelas B dab AB digunakan pa RF amplifier pushpull. Kelas C lebih da banyak digunakan di pemancar frekuensi tinggi terutama jika digunakan modulasi FM. Daya Pendingin AC (BTU/Hr PK) dalam Ruangan Tentu Anda bingung bagaimana cara memilih AC untuk ruangan Anda? Ada 3 faktor yang perlu diperhatikan yakni daya pendinginan AC (BTU/h British Thermal Unit per hour), daya listrik (watt), dan PK kompresor. Sebagian dari kita mungkin lebih mengena l angka PK (Paard Kracht/Daya Kuda/Horse Power (HP)) pada AC. Sebenarnya PK itu adalah satuan daya pada kompresor AC bukan daya pendingin AC. Namun PK lebih dikenal ketimbang BTU/hr di masyarakat awam termasuk para teknisi kami dalamservice AC di Bali. Terus bagaimana cara menghitung dan menyesuaikan daya pendingin AC dengan ruangan Anda? Untuk menyiasatinya, maka kita konversi dulu PK BTU/hr luas ruangan (m2).
1 PK = 9.000-10.000 BTU/h 1 m2 = 600 BTU/h 3 m = 10 kaki > 1 m = 3.33 kaki Daya Pendingin AC berdasarkan PK : AC PK = 5.000 BTU/h AC PK = 7.000 BTU/h AC 1 PK = 9.000 BTU/h AC 1 PK = 12.000 BTU/h AC 2 PK = 18.000 BTU/h Kemudian ada rumus untuk menghitung (W x H x I x L x E) / 60 = kebutuhan BTU W = panjang ruang (dalam feet) H = tinggi ruang (dalam feet) I = nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas). L = lebar ruang (dalam feet) E = nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap timur; nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat. Misal : Ruang berukuran 3mx6m atau (10 kaki x 20 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) tidak berinsulasi, dinding panjang menghadap ke timur. Kebutuhan BTU = (10 x 20 x 18 x 10 x 17) / 60 = 10.200 BTU alias cukup dengan AC 1 PK.
Daya listrik ada 2 jenis yaitu Daya Listrik DC & Daya Listrik AC 1. Daya listrik DC rumusnya: P=V*I dimana: P = daya (Watt atau VA), V = tegangan (Volt) dan I = arus (Amper)
2. Daya listrik AC ada 2 macam yaitu Daya untuk satu phase dan Daya untuk tiga phase, rumus masing-masing adalah sebagai berikut: 2.1 Sistem satu phase: P = V * I * cos
dimana: V = tegangan kerja = 220 (Volt), I = Arus yang mengalir ke beban (Amper), cos = faktor daya (cos phi) 2.2 Sistem tiga phase : P = 3 * V * I * cos dimana: V = tegangan antar phase =380 (Volt), I = arus yang mengalir ke beban (Amper), cos = faktor daya (cos phi) Segitiga daya dapat dijelaskan sebagai berikut : S = V * I ; daya semu P = V * I * cos ; daya nyata (riil) Q = V * I sin ; daya maya (imaginer)
Segitiga Daya