You are on page 1of 11

Chapter 10 : A Positive Theory of Accounting Discretion - Apakah penelitian di Pasar Modal dapat menjawab semua permasalahan?

Karena hasil penelitian satu orang dengan orang lain belum tentu sama maka hasil penelitian tidak dapat digunakan untuk menjawab semua permasalahan praktek akuntansi yang berjalan. - Untuk itu dibutuhkan teori Teori kontraktual (contracting theory) Perusahaan dianggap sebagai suatu perjanjian kerja sama kontraktual yang legal antara supplier dengan customer. Teori kontraktual mengorganisasikan aktivitas ekonomi untuk mengurangi biaya kontrakrual : - management contract - debt contract Teori keagenan (agency theory) Dipopulerkan oleh Jensen dan Meckling (1976) Teori ini muncul ketika adanya hubungan kerja sama antara principal dan agent, dan adanya perbedaan kepentingan antara pihak2 tersebut Karena adanya perbedaan kepentingan antara agent dan principal, maka muncul agency cost. Agency cost digunakan untuk mengatasi perbedaan kepentingan tersebut, terdiri atas: - Monitoring cost: dikeluarkan oleh principal supaya dapat memantau kinerja agent, sebenarnya secara tidak langsung, monitoring cost ditanggung oleh agent . Contoh: auditing cost Biaya yang timbul dari monitoring cost dinamakan price protection - Bonding cost: biaya yang dikeluarkan oleh agent dalam rangka mengurangi monitoring cost, biaya ini bisa ada dalam perusahaan, bisa juga tidak. Contoh: Untuk mengurangi monitoring cost, manajer membuat laporan keuangan secara berkala (misalnya quarterly) agar pihak principal bisa memantau secara berkala apa yang dilakukan oleh agent. Marginal cost of monitoring cost = marginal cost of bonding cost, maka tidak akan ada bonding cost Residual loss: biaya2 yang timbul yang tidak berkaitan dengan kepentingan principal Teori signal (signality theory) Teori ini berkaitan dengan ada atau tidaknya sinyal atas pengumuman informasi akuntansi kepada publik, apakah akan memberikan sinyal positif (good news) atau sinyal negatif (bad news).

Agency cost of equity (3 masalah biaya): Risk aversion Agen lebih memilih investasi pada proyek-proyek yang risikonya rendah, sedangkan shareholder lebih memilih investasi pada proyek2 yg berisiko tinggi Proyek2 yg berisiko rendah nilai NPV rendah (karena ada risiko yang tidak terdiversifikasi dalam hal sumber daya) Kalau gagal dalam proyek, maka yang terkena dampaknya adalah karyawan. *Aset yang paling berharga dalam perusahaan adalah SDM Shareholders risiko tinggi diversifikasi portofolio investasi

Pengumuman Dividends retention inform asi Manajer membayar dividen kepada principal dalam jumlah yang kecil publikasi dibandingkan dengan yang diharapkan oleh principal. Dana yang tidak dibagikan digunakan untuk: akuntansi / - perluasan usaha (ekspansi) - gaji manajer dan karyawan keuangan - bonus untuk karyawan
Horizon problem Antara agent dan principal mempunyai pola piker (pertimbangan/analisa) yang berbeda mengenai periode waktu dalam analisa cash flow Agent mengelola cash flow dalam periode si manajer saat dia menduduki posisi tersebut Masalah muncul ketika manajer pindah ke perusahaan lain sehingga cash flow yang dikelola hanya pada saat ini saja (jangka pendek), bukannya jangka panjang.

Salah satu cara mengatasi dividend retention: memberikan bonus kepada manajer sesuai dengan dividen yang diberikan kepada shareholder Salah satu cara mengatasi risk aversion: principal akan membayar bonus dengan (sesuai) tarif progresif. Salah satu cara mengatasi horizon problem: memberikan gaji dengan tingkat yang lebih besar sesuai dengan pergerakan harga saham. Hubungan antara shareholder dengan debtholder: 1. Excessive dividend payments 2. Assets substitution 3. Underinvestment owner mempunyai insentif untuk berinvestasi pada nilai NPV yang negatif 4. Claim dilution: perusahaan yang mempunyai htang yang baru diterbitkan dan hutang-hutang yang lama terdilusi (nilai turun). Information Perspective and Signalling Perspektif informasi informasi yang berkaitan dengan cash flow dan mempunyai dampak pada pelaku pasar Political process memiliki hubungan antara government dengan serikat pekerja Pasar politik insentif kecil dan permintaan pasar kecil; orang susah untuk memperoleh manfaat; tindakan seseorang pengaruhnya kecil; biaya besar karena terdapat lobbying2 dan biaya lobby sangat besar. Chapter 13: Conceptual Framework Konseptual framework : suatu sistem yang corehent, yang mempunyai tujuan yang mendasar yang digunakan untuk fungsi, ruang lingkup akuntansi keuangan.

Panalaran Logis

Latar belakang munculnya conceptual framework: - Lack of a generally theory - Karena masalah ketidakkonsistenan, contoh: pemakaian metode - Banyak intervensi politik - Karena tidak sepenuhnya praktek akuntansi dipecahkan

Conceptual Framework

Manfaat conceptual framework: - Pelaporan keuangan lebih konsisten - Ketaatan - Akuntabilitas semakin membaik - Standar2 yang spesifik lebih sedikit - Mempertinggi persyaratan pelaporan keuangan - Standar-standar baru untuk memecahkan masalah yang lebih ekonomis Latar belakang conceptual framework:

Prinsip Akuntansi

SAC np.1-4 & IASB (1978/2000) FASB/Conceptual framework SFAC *SFAC= statement of Financial Accounting concept 7 butir SFAC: 1. Mengenai tujuan laporan keuangan (bisnis) 2. Qualitative cgharacteristic of Accounting Information 3. Elements of Financial Statements of Business Enterprises 4. Mengenai tujuan laporan keuangan 9non bisnis) 5. Recognition and measurement in Financial Statements of Business Enterprise 6. Elements (mengganti SFAC no. 3), jadi tidak ada pemisahan bisnis dan non bisnis 7. Use of cash flow and present value information in accounting measurement

PABU

Standar

Qualitative characteristic of Financial Statement Primary qualities: *relevance = timeliness, feedback value, predictive value *reliability = verifiability, neutral, representational faithfulness Seci\ondary qualities: *comaparbility; *consistency Constraints: *cost benefit; *materiality User specific quality: *understandability Elements of Financial Statement: Balance Sheet: - Assets : Probable future economic benefits - Liabilities: Probable future sacrifices of economic benefits - Equity: Residual or ownership interest - Investment by owners: Increase in net assets - Distributions to owners: Decrease in net assets Income statements: - Comprehensive income: changes in equity from non-owner sources - Revenues: inflows from entitys on going operations - Expenses: outflows from entitys on going operations - Gains: Increase in equity from incidental transactions - Losses: decreases in equity from incidental transactions Recognition and Measurement Criteria Basic assumptions: 1. Economic entity 2. Going concern 3. Monetary unit 4. Periodicity (Time period) Principles : 1) historical cost; 2) revenue & recognition; 3) matching; 4) full disclosure Constraints: 1) cost benefit; 2) materiality; 3) industry practices; 4) conservatism Tujuan dari laporan keuangan dapat dicapai dari pelaporan onformasi yang: 1) berguna dalam pembuatan keputusan ekonomi 2) berguna dalam menilai prospek arus kas 3) berhubungan dengan sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya dan perubahan terhadap simber daya Rule based: segala sesuatu harus ada standarnya Principle based: ada adjustment, sehingga antara negara satu dengan yang lain dapat berbeda Keuntungan rule based:

bagi auditor apabila menggunakan rule based, dapat mudah dalam membandingkan antara laporan keuangan perusahaan, mudah untuk melakukan verifikasi karena standarnya jelas Keuntungan principle based: - Mudah dalam penyajian dan memudahkan penggunanya Kritik terhadap conceptual frameworks project: conceptual framework mengabaikan penelitian empiris dimana penelitian empiris ini dapat ditemukan di positive accounting theory *tidak dapat memecahkan masalah ketidakkonsistenan karena conceptual framework isinya hanya teori-teori tanpa didukung penelitian yang sifatnya empiris conceptual framework sebagai sebuah dokumen kebijakan *ada intervensi antara pembuat conceptual framework dan pihak politik *conceptual framework mungkin menggambarkan kepentingan dari kelompok2 tertentu Chapter 14: Assets, Liabilities, and Owners Equity Asset (menurut SAC 4) adalah manfaat ekonomis di masa yang akan datang yang dikendalikan oleh perusahaan sebagai hasil dari transaksi di masa lalu atau kejadian2 di masa2 sebelumnya. Assets: Future economic benefits: Ada perbedaan benefit antara perusahaan yang orientasinya profit dan yang orientasinyta non profit. Untuk mengkualifikasi sebagai asset, manfaat ekonomi di masa yang akan dating harus bisa membantu untuk mencapai tujuan perusahaan. Future economic benefits berhubungan dengan sumber daya ekonomi, dimana karakteristiknya: 1. Scarcity (kelangkaan): - apabila aset itu langka/idak tersedia dengan bebas 2. Utility (kegunaan): - apabila dapat memenuhi kebutuhan usernya Control by an entity: Aset harus dikontrol dalam perusahaan, sehingga penggunaan aset tersebut dapat digunakan seefisien mungkin dan menghasilakan laba semaksimal mungkin *Pernyataan yang timbul: haruskah suatu aset dimiliki (dikendalikan/dikontrol) sebelum dipertimbangkan untuk menjadi aset perusahaan? Manajer memiliki kewajiban untuk mengendalikan aset tapi tidak memiliki hak untuk memiliki aset tersebut. Past events: Dikatakan sudah terjadi apabila terdapat pertukaran barang dan penyerahan sejumlah uang Wholly executory contracts timbul ketika setiap pihak dalam kontrak telah melakukan persentase yang sama dari kewajibannya yang tertulis dalam kontrak.

Exchangeability: Aset mempunyai kemampuan untuk ditukar dengan aset sejenis maupun aset yang tidak sejenis yang mempunyai nilai Penyajian aset dalam Balance Sheet Traditional Accounting: Current Assets - Cash disajikan sebesar current value - Short term investment: 1) trading (fair value), 2)AFS (fair value), HTM (amortized cost) - Account receivable: disajikan sebesar NRV - Merchandise Inventory: disajikan sesuai LOCOM - Prepaid expense: disajikan sebesar costnya Fixed Assets: disajikan sebesar costnya Liabilities: Adalah pengorbanan saat ini yang dilakukan oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa laluyang menyebabkan pengeluaran sumber daya yang dimiliki perusahaan di masa yang akan datang. Sumber daya bisa berasal dari: 1) creditor (debt); 2) owners (equity) Perbedaan debt dan Equity Debt 1. Punya maturity date 2. Punya maturity value 3. Tidak punya pre-emptive rights 4. Bisa dikonversi jadi saham 5. Tidak dipengaruhi oleh pasar 6. Risk averter 7. Penya hak untuk memaksa pembayaran Equity 1. Tidak punya maturity date 2. Tidak punya maturity value 3. Memiliki pre-emptive rights 4. Tidak bisa dikonversi 5. Dipengaruhi oleh pasar 6. Risk-seeker 7. Tidak ada hak memaksa pembayaran

Legaal enforceability: kemampuan meminta pembayaran secara legal *Equitable obligation lebih ke arah moral/sosial Contoh: kewajiban mengeluarkan uang untuk membersihkan limbah yang dihasilkan perusahaan *Constructive obligation tidak ke arah sosial tapi sifatnya memang sudah menjadi kewajiban Contoh: kewajiban membayar bonus kepada manajer, kewajiban kontijensi Past events : suatu kejadian yang menimbulakan kewajiban di masa yang akan datang Dikatakan sudah terjadi apabila terdapat kontrak, barang-barang yang diorder sudah diterima oleh pelanggan Kriteria pengakuan liabilities:

1) 2) 3) 4)

Keberadan pengaturan, contoh: surat kontrak Penentuan substansi ekonomi dari peristiwanya jelas Menggunakan prinsip konservatisme, contoh: ada estimasi Nilai dari liabilities tersebut dapat diukur

Present obligation: kewajiban dari perusahaan yang mengharuskan adanya transfer aset dari perusahaan keentitas lain di masa yang akan datang, dan dan diakibatkan dari hasil kejadian masa lalu. Settlement of liability: untuk dikualifikasikan sebagai kewajiban (liability), sebuah kewajiban mengharuskan adanya pengeluaran sumber daya di masa yang akan datang, yang menggambarkan manfaat ekonomi Deferred credits: pendapatan yang ditangguhkan Contoh: menerima uang muka dari penjualan penerimaan ini tidak boleh diakui sebagai pendapatan karena menimbulkan kewajiban bagi perusahaan untukl mentransfer aset (produk/jasa) ke pelanggan lain di masa yang akan datang. Provision and contigencies: sama2 timbul dari ketidakpastian Provisi didefinisikan sebagai kewajiban yang timbul dari ketidakpastian waktu atau jumlah d masa yang akan datang. Provisi diizinkan untuk diakui hanya ketika terjadi kewajiban pada saat ini, kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya sebagai perwujudan manfaat ekonomi akan membutuhkan penyelesaian kewajiban. Kontijensi tidak memenuhi kriteria2 di atas, tetapi dibagi menjadi tiga: probable, possible, remote, sehingga sifatnya lebih tidak pasti dibanding dengan provisi Contoh: estimated warranty liabilities Owners Equity Ekuitas adalah kepemilikan sisa dari aset entitas setelah dikurangi dengan semua kewajibannya Chapter 15 Measurements of Assets and Liabilities Mengapa penting untuk mengukur aset dan liabilitas? - Karena dampaknya terhadap pengambilan keputusan dari pengguna, apabila salah mengukur, maka penyajiannya juga salah sehingga keputusan yang diambil akan salah (dari sisi/perspektif teori perilaku : behavioral theory perspective) Dari sisi kontrak (contracting perspective): - pengukuran aset, liabilitas, dan ekuitas mempengaruhi rasio keuangan (leverage ratios) dan pengukuran likuiditas Dari sisi investasi pasar modal (capital market perspective): - pengukuran aset mempengaruhi pengambilan keputusan investor, karena investor ingin melihat bagaimana

kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas yang diharapkan untuk diterima dari kepemilikan sahamnya di perusahaan. Dasar pengukuran: Historical cost: cost pada saat terjadinya transaksi Reproduction cost: cost untuk menghasilkan aset Net realizable value: nilai jual yang diharapkan dikurangi biaya penjualan Market value: jumlah dimana aset atau liabilitas dapat ditukar berdasarkan yang terjadi di pasar Fair value: jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas diselesaikan, antara phakpuhak yang berkepentingan berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki. Value in use: nilai dari aset terhadap bisnis Approximation of True Value: *Present Value Tokoh yang memunculkan konsep PV= Irving Fisher Tokoh yang menghubungkan konsep PV dengan akuntansi: Canning Canning menganggap PV adalah metode penilaian secara langsung karena ketika menghitung nilai dari sebuah aset, perhitungannya dihubungkan secara langsung dengan sumber nilai dari aset tersebut, dimana kas bersih yang diterima di masa depan dihubungkan dengan jasa atau manfaat dari aset di masa depan. Tiga kondisi yang menyebabkan perbedaaan nilai pasar; 1) Perbedaan pasar: tidak hanya disebabkan oleh geografis yang berbeda, tetapi juga disebabkan oleh lingkungan yang berbeda. 2) Pada kondisi pasar yang tidak sempurna, ada usaha yang tinggi dari suatu komunitas untuk mencapai kesuksesan dalam menentukan harga yang terbaik di pasar 3) Perbedaan jangka waktu (dissimiliar terms), contoh: kas atau kredit, bebas biaya angkut dan pemasangan, ada jaminan untuk produk,.....hal-hal tersebut dapat membuat perbedaan terhadap nilai barang dari sisi pelanggan Chapter 16 Profit Profit adalah seperangkat aset atau hak untuk digunakan Perubahan nilai dari aset tersebut terjadi karena penggunaannya dalam aktivitas seharihari dan melalui aktivitas yang didesain untuk meningkatkan nilai dari aset tersebut. Komponen profit: revenue dan expense Business profit profit adalah kelebihan harga yang dibayar oleh individu atau entitas lain untuk output yang dihasilkan perusahaan atas biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan output tersebut.

Tujuan profit adalah untuk menjamin bahwa nilai dari seperangkat aset tidak dapat diabaikan dan untuk menghasilkan return dari aset tersebut dalam setiap periode operasinya. 2 Metode untuk menghitung profit: 1) Terminal case: 2) Certainty of future case: dianggap sebagai ideal case (sering digunakan pada standar internasional) Chapter 17: Revenue and Recognition Revenue adalah aliran masuk kotor dari manfaat ekonomis selama periode yang timbul dari aktivitas harian sebuah perusahaan di mana aliran masuk ini dihasilkan dari peningkatan ekuitas, bukan dari peningkatan kontribusi dari partisipan ekuitas. Kriteria pengakuan pendapatan: 1) Nilai aset dapat diukur 2) Transaksi benar2 terjadi 3) Penyelesaian secara substansinya berkaitan dengan proses pendapatan Exception to sales basis: 1) revenue recognized during production 2) revenue recognized at the end of production 3) revenue recognized when cash is received after the sales is made Current revenue recognition projects: Entitas harus mengakui pendapatan di mana mereka terjadi/ saat periode akuntansi yang diukur menggunakan fair value Entitas harus mengukur pendapatan yang timbul dari peningkatan aset atau penurunan kewajiban yang diukur menggunakan fair value 2 prinsip tersebut mendorong pengubahan praktik akuntansi di beberapa ares: Revenue diakui di periode di mana revenue itu muncul Revenue timbul dari peningkatan aset atau penurunan kewajiban Pengakuan dan pengukuran revenue mencerminkan fair value Pengukuran harus bisa reliable Chapter 18: Expense dan Matching Kriteria pengakuan expense: Memungkinkan untuk memberikan manfaat ekonomis di masa yang akan dating untuk perusahaan Item-item yang berhubungan memiliki nilai yang dapat diukur 3 metode yang dapat digunakan untuk menetukan apakah cost harus dibebankan: 1) Hubungan sebab dan akibat 2) Alokasi yang sistematik dan rasional

3) Pengakuyan yang segera The allocation problems: 1) Additivity 2) Unambiguity 3) Defensibility

You might also like