You are on page 1of 15

KOMPAS DAN REPUBLIKA A. Sejarah, Visi-Misi dan Sagmentasi Pasar 1.

Harian KOMPAS

Berdirinya harian Kompas tak lepas dari peran Jendral Ahmad Yani, yang mengutarakan idenya untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang, kredibel, dan independen kepada Frans Seda. Frans kemudian mengemukakan keinginan itu kepada dua sahabat karibnya, yaitu P.K. Ojong (1920-1980) dan Jakob Oetama. Gayung-pun bersambut,tawaran dari Frans disetujui oleh Ojong dan menjadikan Jakob Oetama sebagai editor in-chief pertamanya.

Pada awalnya harian ini diterbitkan dengan nama Bentara Rakyat. Namun kemudian nama tersebut tak bertahan lama, karena tak lama bersalang nama Bentara Rakyat diganti menjadi Kompas atas usul dari Presiden Sukarno, yang maknanya ialah Kompas sebagai media pencari fakta dari segala penjuru. Kompas mulai terbit pada tanggal 28 Juni 1965 dan berkantor di Jakarta Pusat dengan tiras 4.800 eksemplar.

Kompas dikenal memiliki semboyan Amanat Hati Nurani Rakyat yang menempel di bawah logo Kompas, yang mana merupakan gambaran visi dan misi dari Kompas itu sendiri dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Maka daripada itu, Kompas bertekad untuk mengembangkan institusi pers dengan meletakkan asas keterbukaan dan melepaskan sekat-sekat golongan, ras, agama ataupun kelompok sosial.

Dan untuk segmentasi pasar, harian kompas dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat, yakni: menengah ke atas, berpendidikan tinggi, dan berada pada usia
1

produktif, dengan persentase, sebagai berikut: segmen menengah ke atas (SES AB 54%), pendidikan tinggi 61% (diploma ke atas) dan usia produktif 64% (20-40 tahun).

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin canggih, harian Kompas-pun tak mau ketinggalan untuk memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada, dimana Kompas meluncurkan Kompas e-paper. Selain meluncurkan Kompas e-paper, Kompas juga membuat Kompas Cetak, dimana Kompas cetak adalah koran digital Kompas versi elektronik. Berita yang ada disini sama persis dengan yang ada pada versi cetak (nonelektronik) namun kadang ada berita yang tidak ditambahkan di sini. Iklan yang ada pada versi cetak (non-elektronik) pun ditiadakan disini. Baik Kompas e-paper dan kompas Cetak, keduanya dapat diakses melalui internet. 2. Harian Republika Republika merupakan koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim bagi rakyat di Indonesia. Penerbitan tersebut merupakan puncak dari upaya panjang oleh kalangan umat Islam, khususnya para wartawan profesional muda yang dipimpin oleh, Zaim Uchrowi yang telah menempuh berbagai langkah untuk bisa menerbitkan koran. Kehadiran Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia yang dapat menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin penerbitan saat itu memungkinkan upaya-upaya tersebut berbuah. Republika terbit perdana pada 4 Januari 1993. Koran ini terbit di bawah bendera perusahaan PT Abdi Bangsa. Setelah BJ Habibie tak lagi menjadi presiden dan seiring dengan surutnya kiprah politik ICMI selaku pemegang saham mayoritas PT Abdi Bangsa, pada akhir 2000, mayoritas saham koran ini dimiliki oleh kelompok Mahaka Media.

Walau berganti kepemilikan, Republika tak mengalami perubahan visi maupun misi. Namun harus diakui, ada perbedaan gaya dibandingkan dengan sebelumnya. Sentuhan bisnis dan independensi Republika menjadi lebih kuat. Karena itu, secara bisnis, koran ini terus berkembang. Republika menjadi makin profesional dan matang sebagai koran nasional untuk komunitas muslim.

Visi surat kabar Republika Menjadikan Republika sebagai koran umat yang terpercaya dan mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas, dan profesional, namun mempunyai prinsip dalam keterlibatannya menjaga persatuan Bangsa dan kepentingan umat Islam yang berdasarkan Rahmatan Lil Alamin.

Misi surat kabar Republika a. Menciptakan dan menghidupkan system manajemen yang efisien dan efektif, serta mampu dipertanggung jawabkan secara professional. b. Meningkatkan budaya kerja yang sehat dan transparan. c. Meningkatkan penjualan iklan dan Koran, sementara menekan biaya operasional. d. Merajut tali persaudaraan dengan organisasi-organisasi islam di Indonesia. e. Bekerja sama dengan mitra usaha didalam pengembanagn pasar Republika diluar pulau.

Surat kabar republika memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan surat kabar lainnya, yaitu lebih banyak memberitakan dan membahas dunia islam dan bahkan memiliki kolum khusus bagi isu dunia islam. Walaupun begitu surat kabar ini juga memuat berita yang bersifat umum seperti, sosial, politik, budaya, pendidikan, olah raga,

hiburan dan berita-berita lainnya. Karena lebih banyak membicarakan dunia Islam, segmentasi pembacanya lebih banyak masyarakat muslim. Namun dengan adanya beritaberita yang bersifat umum segmentasi tersebut tidak menutup jalan bagi kalangan pembaca diluar muslim. Jadi pada intinya surat kabar Republika bisa dibaca oleh setiap kalangan, hanya saja mungkin kalangan muslim lebih dominan dalam mengakses berita dari Republika.

B. Isu Yang Diangkat Dalam analisa framing ini, penulis mencoba untuk membandingkan dua koran nasional yang mengambil tema berbeda. Disini penulis mencoba untuk mengetahui mengapa Koran nasional yang satu Kompas menyajikan berita yang berbeda dengan Koran nasional yang lain yaitu Republika dalam headline beritanya. Berita yang diambil dari kedua surat kabar nasional tersebut pada 17 mei 2011 dan kedua berita itu diunduh dari internet sekitar pukul 12.00 WIB dari kompas.com dan republika.co.id pada kolom internasional. 1. Harian Kompas (Selasa, 17 Mei 2011) Pemberitaan mengenai tindakan asusila yang dilakukan oleh penjabat tinggi IMF ini mendapatkan porsi yang cukup banyak di harian kompas. Hampir setiap hari semenjak berita ini muncul pada tanggal 14 Mei 2011 yang lalu, Harian Kompas tidak pernah luput dalam memberitakan perkembangan kasus Strauss Kahn. Cukup beralasan bagi kompas untuk memberitakan kasus yang dialami oleh bos IMF itu karena kasus ini sendiri menyita perhatian masyarakat internasional khususnya masyarakat eropa. Seperti dketahui bersama Strauss Kahn sendiri merupakan tokoh penting dalam perekonomian dunia sehingga penangkapan bos IMF ini memberikan dampak bagi kegiatan perekonomian global. Sehingga karena alasan-alasan itulah yang pada akhirnya
4

menyebabkan harian kompas banyak memberitakan mengenai perkembangan kasus pelecehan sexual yang dilakukan oleh Direktur Pelaksana Dana Moneter IMF Dominique Strauss Kahn. Strauss Kahn menghadapi tuntutan dari pengadilan New York, setelah Ia ketahuan melakukan pelecehan seksual terhadap seorang karyawati hotel disebuah hotel mewah yang bertempat di New York, Amerika Serikat pada hari sabtu 14 Mei yang lalu waktu setempat. Pemberitaan harian kompas mengenai kasus ini pada hari selasa, 17 mei 2011 yang mengambil judul Patgulipat ala Strauss Kahn lebih menyoroti soal penolakan pengadilan tinggi New York untuk memenuhi permohonan tahanan luar yang diajukan oleh strauss kahn dan pengacaranya. Menurut harian kompas yang dikutip dari kantor berita AFP dan AP, alasan pengadilan tinggi New York untuk tidak mengabulkan permohonan tahanan luar itu ialah dikarenakan ketakutan mereka bahwa Strauss Kahn akan kabur dari Amerika Serikat. Tentu saja alasan ini dirasa cukup beralasan karena kalau sampai Strauss kahn kabur ke luar amerika, hal ini akan membuat kasus tersebut susah untuk diproses, namun dilain sisi Straus Kahn melalui pengacaranya terus melakukan pembelaan dengan tetap menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah. Pemberitaan Harian kompas dalam headline kompas online kolom internasional 17 mei 2011 untuk pemberitaan mengenai kasus direktur IMF Strauss Kahn

mengambil sumber berita dari kantor berita asing yaitu AP Associated Press yang merupakan kantor berita milik Amerika Serikat dan AFP Agence France-Presse yang merupakan kantor berita milik Prancis. Tulisan ini sendiri ditulis oleh Josephus Primus. 2. Harian Republika

Pemberitaan harian Republika online pada 17 Mei 2011 dalam kolom internasional menyoroti hal yang jauh berbeda dari harian kompas, dimana yang menjadi headline berita pada edisi kali ini ialah mengenai peringatan hari nakba yang dilakukan oleh masyarakat kawasan timur tengah. Yang menjadi perhatian lebih dari Koran Republika ialah mengenai tidakan kekerasan yang dialami oleh para pendemo ataupun para masyarakat yang memperingati peristiwa Nakba tersebut. Seperti yang diketahui, banyak korban berjatuhan baik korban meninggal maupun korban luka-luka pada peringatan hari nakbah 15 Mei 2011 yang lalu. Ada pelanggaran kemanusiaan yang terjadi dan yang dialami oleh masyarakat muslim timur tengah terutama di Palestina. Hari nakbah merupakan hari yang sangat penting bagi warga palestina, hari dimana ribuan warga arab Palestina terusir dari wilayah palestina dan berujung pada berdirinya negara isreal. Sehingga peringatan hari nakbah yang berujung pada kekejaman tentara Israel terhadap warga palestina mendapat perhatian porsi yang cukup banyak dalam koran republika sebagai koran yang berlandaskan islam. Pada tanggal 17 Mei 2011 tersebut harian republika dengan judul Fraksi Islam Yordania Kutuk Pembunuhan Demonstran Hari Nakba dalam berita ini dijelaskan bahwa fraksi islam yordania yang merupakan sayap politik dari ikhwanul muslimin melontarkan protes keras dan kutukan terhadap kekejaman tentara Israel dalam menghadapi para demosntran palestina yang pada saat itu memperingati hari nakbah ke 63. Dalam berita itu juga disebutkan bahwa bukan hanya fraksi islam yordania yang mengutuk peristiwa kekerasan itu namun juga masyarakat internasional melakukan tindakan serupa, karena jelas bahwa terjadi pelanggaran kemanusian yang dilakukan oleh tentara isreal.

Pemberitaan surat kabar republika online dalam headline kolom internasional 17 mei 2011 untuk pemberitaan mengenai peringatan hari nakbah mengambil sumber berita dari kantor berita Antara yang merupakan kantor berita milik Indonesia.

Surat kabar kompas dan republika mempunyai fokus pemberitaan yang berbeda. Dalam pemberitaan mengenai kasus yang menimpa bos IMF Strauss Kahn, surat kabar kompas memberikan porsi yang cukup banyak dan tanpa henti memberitakan perkembangan kasusnya sejak kasus tersebut mencuat kepermukaan dan pada edisi-edisi yang lain, kompas tidak selalu menampilkan sisi jelek dari penjabat tinggi IMF tersebut, seperti pada edisi 16 Mei 2001 yang menyebutkan kasus ini merupakan rekayasa untuk menjatuhkannya. Karena seperti yang banyak diberitakan bahwa Strauss Kahn merupakan calon kuat presiden Prancis untuk periode yang akan datang menggantikan Nicholas Sarkozy. Lain halnya dengan surat kabar republika, kasus pelecehan sexual oleh Strauss Kahn tidak mendapatkan porsi yang banyak dan berita yang ditampilkanpun hanya bertumpu pada Strauss kahn melakukan tindakan yang tidak senonoh dan tidak ada berita yang memberikan sisi positif. Sedangkan untuk berita mengenai hari nakba, harian republika memberitakannya dengan cukup banyak dimulai dari tanggal 16 Mei 2011 sampai dengan 18 Mei 2011 dan berita ini bukan hanya terdapat pada kolom dunia islam melainkan banyak pada kolom internasional. Sisi yang ditampilkan oleh republika bertumpu pada tindakan kejam yang berujung pada pembunuhan belasan warga palestina yang dilakukan oleh tentara Israel ketika warga palestina melakukan demonstrasi sebagai bentuk memperingati hari nakba pada 15 Mei lalu. Sebaliknya pada surat kabar kompas, berita mengenai peristiwa tragis peringatan hari nakba tidak mendapatkan porsi yang banyak bahkan pemberitaan pada edisi 16 Mei 2011

memberitakan kasus ini dari sisi isreal. Maka dari pada itulah penulis mencoba untuk menjelaskan mengapa dua surat kabar nasional itu mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam memberitakan suatu peristiwa khususnya menampilkan berita yang berbeda pada headline surat kabarnya pada hari yang sama yaitu 17 mei 2011. C. Analisa Framing Dalam buku yang ditulis oleh Eriyanto dengan judul Analisis Framing, analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, atau apa saja) dibingkai oleh media. Media yang digunakan bisa berupa media elektronik seperti televise maupun berita non-elektronik berupa surat kabar, majalah dan sebagainya. Dalam melakukan analisis framing kali ini, penulis memilih untuk menggunakan surat kabar nasional yaitu kompas dan republika. Disini penulis mencoba untuk mengatahui kontruksi apa yang dibangun oleh kedua surat kabar tersebut dengan mengambil headline berita yang berbeda pada hari yang sama. Alasan dipilihnya koran kompas dan republika lebih dikarenakan adanya alasan perbedaan ideologis, dimana berdirinya Koran kompas tidak lepas dari pengaruh agama katolik sedangkan republika merupakan Koran yang berbasis islam. Adanya perbedaan yang mencolok diantara keduanya dirasa akan lebih memudahkan pada saat melakukan analisis framing. 1. Elemen Inti Berita (Idea Element) Masalah yang diangkat dari koran kompas pada tanggal 17 Mei 2011 ialah masalah mengenai kasus tindakan asusila yang dilakukan oleh Direktur Pelaksana Dana Moneter IMF Dominique Strauss Kahn pada 17 Mei 2011 dengan judul Patgulipat ala StraussKahn, tidak hanya hari itu saja kompas memberitakan mengenai kasus yang menimpa

bos IMF tersebut, pada tanggal 16 Mei 2011-pun kasus ini mendapat perhatian yang cukup besar pula dengan muncul sebagai headline pada kolom internasional dengan judul Strauss-Kahn Terjerembap. Inti berita dari peristiwa ini yang ingin dicoba untuk diungkap oleh kompas ialah: Pertama, bahwa ada kemungkinan kasus ini merupakan rekayasa untuk menjatuhkan kredibelitas seorang Strauss Kahn karena berita yang dimunculkan oleh kompas tidak hanya menampilkan sisi gelap kehidupan pribadi seorang Strauss Kahn. Hal ini didukung dengan fakta bahwa Strauss Khan terus bertahan dan menyatakan bahwa ia tidak bersalah, yang mana hal ini didukung oleh pengacaranya. Hal ini sesuai dengan berita yang ditampilkan dimana, seperti dikutip dibawah ini:

Sementara itu, Benjamin Brafman mempertanyakan hal itu dengan mengatakan bahwa terdakwa tidak mencoba lari dari lokasi kejadian. "Klien saya sebenarnya bergegas untuk memenuhi janji makan siang," bela Brafman.

Kedua, Bahwa penangkapan Strauss Kahn akan berdampak buruk bagi Negara berkembang dan bagi Negara yang sedang mengalami krisis ekonomi. karena ia merupakan orang penting di IMF dengan jabatan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional. Seperti yang ditegaskan pada kutipan dibawah ini:
Strauss-Kahn (62) mengepalai organisasi multilateral yang memantau perkembangan ekonomi makro di dunia ini. Jika sudah tercium kondisi satu negara terlihat tidak baik, Strauss-Kahn bersama timnya akan mengadakan evaluasi dan memberikan saran, menempatkan ahli keuangan, bahkan mengucurkan dana talangan

Kemudian dilanjutkan dengan kalimat seperti dibawah ini

Di bawah kepemimpinan Strauss-Kahn, porsi keterwakilan negara berkembang menjadi lebih besar. Dia juga berkampanye agar ada regulasi finansial lebih ketat lagi, menciptakan saluran kredit untuk membantu negara-negara sebelum terjerat dalam masalah, dan menjalin kerja sama dengan Uni Eropa untuk memberi talangan kepada negara bermasalah di zona euro. 9

Sehingga bisa saja penangkapan bos IMF itu nantinya akan berdampak buruk juga bagi perekonomian Indonesia sehingga Indonesai dapat mempersiapkan dirinya terlebih dahulu sebagai bentuk antisipasi dampak buruk perekonomian global yang nantinya akan berpengaruh terhadap keadaan ekonomi dalam negeri. Maka daripada itu kompas terus memberitakan mengenai perkambangan kasus tersebut.

Dan untuk berita yang menjadi headline Republika pada kolom internasional, masalah yang coba diangkat ialah mengenai kekerasan yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap penduduk palestina yang mengadakan aksi unjuk rasa untuk memperingati hari nakba. Unjuk rasa itu sendiri berakhir dengan 12 warga palestina terbunuh dan puluhan lainnya luka-luka. Sebagai koran yang berbasis islam tak salah bila Republika lebih memberitakan kasus kericuhan pada saat perayaan hari nakba. Padahal bila dilihat berita ini sendiri bisa saja dimasukan pada kolom dunia islam namun faktanya berita ini muncul pada kolom internasional.

Berita yang dimunculkanpun berpusat pada tindakan kejam isreal terhadap warga palestina yang tidak berujung dan tidak berkeprimanusiaan dan telah dikecam oleh banyak kalangan. Seperti yang dikutip dari edisi 17 Mei 2011 dengan judul Faksi Islam Yordania Kutuk Pembunuhan Demonstran Hari Nakba:

Front Aksi Islam (IAF) Yordania partai oposisi terbesar, mengutuk serangan terhadap warga sipil yang diduga mengambil bagian dalam demonstrasi pada Ahad (15/5) untuk memperingati Hari Nakba.

Dan dilanjutkan dengan kalimat:

Perlakuan kejam Israel terhadap demonstran Palestina yang menewaskan banyak orang pada peringatan itu dikutuk oleh masyarakat internasional sebagai tindakan yang melanggar kemanusiaan. 10

Penggambaran Kekejaman Isreal dapat dimaklumi karena Isreal merupakan Negara yang sangat dimusuhi oleh masyarakat muslim dan Republika yang merupakan koran berbasis islam. Dan berita sebelumnya juga pada tanggal 16 Mei masih memberitakan hal serupa dengan judul Bentrok dengan Israel di Ramallah, 150 Pemuda Palestina Luka.

Dari sini pembaca disajikan fakta-fakta mengenai kekekajam Israel dengan menyebutkan Tujuh di antaranya sedang kritis dan lebih dari 30 luka, ditembak secara sengaja oleh pasukan Zionis Israel. Selain seperti yang dikutip dibawah ini:

Di Ramallah dan sekitarnya terjdi bentrokan sengit antara ratusan pemuda yang tergabung dalam aksi peringatan Nakbah dengan pasukan Zionis yang menyerbu kumpulan pemuda dengan senapan dan bom serta gas air mata.

Dari berita yang dimunculkan saja dapat terbukti bahwa Republika mencoba mengkontruksi pembacanya dengan menceritakan kejahatan Israel. Untuk menghadapi pemuda palestina yang tidak bersenjata saja, Isreal harus menyiagakan tentaranya dengan peralatan persenjataan yang cukup lengkap. Hal ini tentu saja akan membuat orang yang membaca berita ini yang sebagian besar umat islam akan semakin membenci Isreal.

2. Perangkat Pembingkai (Framing Devices) Perangkat pembingkai ini ialah adanya pemakaian simbol bisa berupa gambar maupun kata-kata spesifik yang memiliki arti khusus dan mendukung atas kontruksi yang sedang dibangun oleh media. Surat kabar kompas menggunakan perangkat pembingkai untuk bisa lebih jelas memberikan gambaran kepada para pembaca mengenai kontruksi berita yang sedang dibuatnya. Berkaitan dengan bahwa adanya kemungkinan penangkapan Strauss Kahn merupakan rekayasa, hal ini tergambar dari label Terjerembap yang ada pada judul
11

berita pada tanggal 16 Mei 2011. Kata terjerembab itu sendiri bisa dimaknai sebagai jatuh yang disengaja. Yang dalam hal ini mungkin saja ada orang-orang yang ingin menjatuhkan kepamoran seorang Strauss Kahn. Karena seperti yang banyak diberitakan bahwa Strauss Kahn merupakan calon kuat presiden Prancis pada pemilu 2012 untuk mengalahkan Nircholas Sarkozy. Hal ini juga tertuang pada kalimat seperti dibawah ini:

Kejadian yang menimpa Strauss-Kahn bisa jadi merupakan kampanye hitam dari Presiden Nicolas Sarkozy yang semakin tidak populer. Kepopuleran Sarkozy semakin menurun, sedangkan prestasi dan popularitas Strauss-Kahn semakin menjulang.

Kompas sendiri mengambil berita ini salah satunya dari AFP Agence FrancePresse yang merupakan kantor berita milik Prancis. Bisa saja isu ini merupakan isu yang dijual oleh AFP untuk membuktikan bahwa bisa saja Strauss Kahn hanya korban, karena di Negara Prancis sendiri Strauss Kahn merupakan sosok yang dikagumi dan banyak memberikan kontribursi positif bagi perekonomian Prancis dan merupakan calon kuat untuk menggantikan presiden Prancis saat ini yang seperti diberitakan diatas presiden prancis saat ini sudah tidak popular dimata masyarakat.

Sedangkan perangkat pembingkai yang digunakan oleh Republika untuk menkontruksi berita yang mereka munculkan ialah melaui foto yang dimuat bersamaan dengan berita itu sendiri. Foto itu memperlihatkan pemuda warga palestina yang sedang menggelar aksi demonstrasi untuk memperingati Hari Nakba atau Hari Bencana tanpa dilengkapi dengan embel-embel senjata. Sehingga pembunuhan terhadap warga palestina tidak bisa diterima, bagaimana bisa warga palestina yang tidak membawa senjata harus berhadapan dengan pasukan isreal yang bersenjata lengkap tentu saja ini menggambarkan ketimpangan yang terjadi.

12

Selain itu juga untuk member kesan jahat kepada isreal untuk bisa membuat para pembaca berpikir bahwa Israel memang bersalah dengan membunuh demonstran Palestina, Republika menggunakan label Membunuh seperti yang terdapat pada judul headline republika tanggal 18 Mei 2011 Usai Membunuh, Netanyahu dan Ehud Barak Malah Salahkan Para Syuhada. Kata-kata membunuh memiliki makna konotasi negative sehingga melalui kata ini Isreal memang sengaja digambarkan sebagi Negara yang jahat dengan tidak bertanggung jawab atas insiden meninggalnya belasan warga palestina dan malah menyalahkan mereka.

3. Perangkat Penalaran (Reasoning Device) Perangkat Penalaran yang ada disajikan dari Kompas mengenai kemungkinan Strauss Kahn hanyalah korban elite politik yang berkuasa, berdasarkan atas pemikiran rasional karena Strauss Kahn merupakan calon kuat dari partai sosialis yang akan maju pemilihan presiden Prancis pada pemilu tahun 2012 untuk menantang Nicholas Sarkozy. Karena apabila Strauss Kahn memang dinyatakan bersalah dan harus mengdapi tuntutan penjara, maka Nicholas Sarkozy mungkin saja terpilih kembali menjadi presiden Prancis karena tidak ada lagi calon kuat yang akan melawannya. Sehingga disini Kompas mencoba untuk membuka mata dan pikiran para pembaca bahwa mungkin saja kasus ini merupakan rekayasa untuk menjebak Strauss Kahn. Sedangkan perangkat penalaran yang digunakan oleh republika dalam memberitakan peristiwa kekarasan yang bertepatan pada hari nakba ialah Israel yang memang sudah dikenal oleh masyarakat sebagai Negara yang suka bertindak kejam terhadap warga Palestina menjadikan Isreal sasaran empuk sebagai pihak yang disalahkan dan harus bertanggung jawab atas kematian warga Palestina dan ratusan orang lainnya.
13

Karena Republika merupakan koran yang berbasis islam hal itu tentu saja akan mendapatkan simpati dari masyarakat terutama muslim karena telah ikut berpihak dengan turut menyalahkan Israel dan pada akhirnya bisa saja ini merupakan strategi pemasaran untuk terus mendapatkan simpati dari masyarakat muslim Indonesia untuk terus membaca surat kabar Republika. D. Kesimpulan Belum tentu surat kabar nasional memberitakan isu dan peristiwa yang sama pada hari yang sama dan menjadi headline dimasing-masing surat kabar tersebut. Karena bisa saja surat kabar tersebut memberitakan hal yang jauh berbeda seperti yang terjadi pada surat kabar Kompas dan Republika pada edisi 17 Mei 2011 dengan mengangkat isu yang jauh berbeda untuk dijadikan sebagai tajuk berita utama.

Ada alasan yang berbeda dan tujuan yang berbeda pula dibalik berita yang diangkat dari kedua koran tersebut. Suatu berita menjadi berita yang menarik apabila berita yang disajikan menggunakan sudut pandang yang berbeda dari kebanyakan. Masalah keuangan tidak bisa dilepaskan dari tujuan yang ada karena pasti ada motif ingin meningkatkan tiras penjualan, sehingga masing-masing koran berupaya untuk mencari simpati masyarakat yang membacanya.

Kompas sebagai koran nasional yang lebih nasionalis dan umum lebih memilih menyajikan berita mengenai perkembangan tindakan asusila yang dilakukan oleh salah satu petinggi IMF. Kompas tampaknya mengerti karakter masyarakat pada era sekarang yang menyukai berita yang kebarat-baratan. Apalagi kasus ini sendiri merupakan kasus yang fenomenal karena sempat mengguncang perkonomian global terutama eropa ketika

14

Strauss Kahn ditangkap oleh kepolisian Amerika. Dan berita yang dimunculkan oleh kompas terlihat terjuju adanya kesengajaan untuk menjebak Strauss Kahn sehingga berita ini menarik untuk dibaca dan diketahui perkembangannya lebih lanjut.

Sedangkan Republika sebagai koran yang lebih islami menyuarakan hal yang berbeda, dimana lebih menaruh perhatian pada isu-isu yang ada sangkut pautnya dengan islam. Hari Nakba merupakan hari yang sangat bersejarah masyarakat muslim terutama bagi penduduk arab Palestina sehingga berita mengenai peringatan hari nakba yang berujung pada tindakan kekerasan yang dialami oleh warga Palestina merupakan isu yang pantas menduduki berita utama. Karena melalui pemberitaan oleh Republika dan dibuktikan melalui fakta yang telah dikontruksi sedemikian rupa akan terlihat solidaritas dan perhatian dari Republika terhadap warga Palestina yang teraniyaya. Hal ini tentunya akan menarik simpati masyarakat Indonesia yang mayoritas berpenduduk islam untuk membaca berita yang disakijan.

Dua Peristiwa berbeda yang terjadi pada saat yang hampir bersamaan belum tentu mendapatkan porsi yang sama untuk diberitakan. Bisa saja koran yang satu lebih memberitakan peristiwa A dan koran yang lain memberitakan peristiwa B pada hari yang sama. Semua itu bisa berdasarkan sumber berita yang didapat maupun memang ada tujuan lain dibalik berita yang dipilih. Dan pada akhirnya hal itu dikembalikan lagi kepada para pembaca untuk memilih berita yang mana sesuai dengan minat mereka masing-masing.

15

You might also like